Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    1/10

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    2/10

    Pengaruh pelarut air dan organik terhadapukuran partikel dan morfologi dari CaO yangdisintesis dengan metode kopresipitasimenggunakan asam oksalat serta kalsium asetat

    sebagai prekursor telah diamati pada penelitianini. Ukuran nano pada oksida kalsium diperolehmelalui dekomposisi termal dengan suhu 800 Cdari kalsium oksalat bermedia air dan organik.Fasa pada sampel dikonfirmasi melalui XRD

    dengan perangkat lunak rietica, dan diperolehdata bahwa CaO yang dipreparasi dengan pelarutetilen glikol memiliki kristalinitas yang palingrendah dibandingkan dengan pelarut air,polietilen glikol 400, dietilen glikol dan gliserol.

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    3/10

    Difraksi Sinar-X

    Karakterisasi menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengidentifikasi fase

    kristal dan analisis terbentuk atau tidaknyamaterial nano CaO dari sampel yang telahdisintesis. Untuk keperluan karakterisasi XRD,sampel CaO dibentuk menjadi serbuk. Sebanyak 0,2 g sampel ditempatkan pada suatu cetakan(sample holder) kemudian disinari dengansumber radiasi Cu K (= 1,54056) denganrentang sudut 2sebesar 5-90, dan kecepatanscan 0,020

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    4/10

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    5/10

    Puncak yang cenderung

    sama mengindikasikan

    bahwa kelima sampel

    tersebut memiliki fasa yang

    sama

    Fasa CaO pada pelarut

    gliserol dibandingkan

    dengan etilen glikolmengalami penurunan

    intensitas

    Ukuran partikel CaO sangat

    mempengaruhi kapasitas

    penyerapan CO2, dimanasemakin kecil ukuran CaO

    maka akan semakin besar

    daya absorpsinya terhadap

    CO2 dikarenakan luas

    permukaan yang lebih besar

    Intensitas pada fasa CaO

    yang disintesis dengan

    pelarut air lebih tinggi

    dibandingkan dengan

    intensitas CaO yang

    disintesis dengan pelarut

    PEG dan EG, namun tidak

    lebih tinggi dibandingkandengan intensitas CaO yang

    di sintesis dengan pelarut

    gliserol dan DEG

    Setiap fasa memiliki

    intensitas yang berbeda.Semakin tinggi intensitas

    maka kristalinitasnya pun

    semakin besar.

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    6/10

    Pada sampel yangdisintesis denganpelarut organik EG

    dan PEG memikiintensitas yang lebihrendah dibandingkandengan intensitasyang dimiliki oleh

    sampel CaO denganmedia pelarut air

    Puncak yang besarnyahampir samamenandakankemampuan dispersiyang sama

    Sampel CaO yangdisintesis denganpelarut organik EG

    dan PEG memilikiukuran partikel yanglebih kecildibandingkan dengansampel CaO yang

    disintesis denganpelarut air, gliseroldan DEG

    Pelarut yang memilikifasa CaO denganpuncak paling rendahmemiliki kemampuanmendispersi palingbaik

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    7/10

    Hubungan kristalinitas dihitung berdasarkan

    intensitas puncak difraksi dari sampel CaO

    yang disintesis dengan media gliserol pada 2

    = 37,36 dimana sampel tersebut memilikiintensitas tertinggi (kristalinitas dianggap

    100%) sehingga digunakan sebagai standar

    pembanding

    Kristalinitas dapat menunjukkan perkiraanukuran partikel dari suatu sampel, semakin

    kristalin umumnya akan semakin besar

    ukuran partikelnya

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    8/10

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    9/10

    Tabel 3.1 menunjukkan bahwa sampel CaO

    yang disintesis dengan media gliserol

    memiliki intensitas yang paling tinggi yaitu100 diikuti dengan CaO yang disintesis

    dengan media dietilen glikol, air, polietilen

    glikol 400 dan CaO yang disintesis

    menggunakan media etilen glikol memiliki %kristalinitas terendah yaitu sebesar 81

  • 7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x

    10/10