22
MAKALAH TELAAH KURIKULUM ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM Disusun oleh: 1. Ari Mu’ Idah /K4313014 2. Nawasasi Laksmita M/K43130 3. Shafila Shahnaz /K43130 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

telaah kurikulum

Citation preview

MAKALAH TELAAH KURIKULUMELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM

Disusun oleh:1. Ari Mu Idah/K43130142. Nawasasi Laksmita M/K431303. Shafila Shahnaz/K43130

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015

BAB IPENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar yang telah ditetapkan. Di dalam Standar Pengelolaan hal-hal yang dikembangkan antara lain adalah Manajemen Berbasis Sekolah. Rehabilitasi gedung sekolah dan penyediaan laboratorium serta perpustakaan sekolah terus dilaksanakan agar setiap sekolah yang ada di Indonesia dapat mencapai Standar Sarana-Prasarana yang telah ditetapkan. Dalam mencapai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, berbagai upaya yang dilakukan antara lain adalah peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru, pembayaran tunjangan sertifikasi, serta uji kompetensi dan pengukuran kinerja guru. Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan adalah merupakan standar yang terkait dengan kurikulum yang perlu secara terus menerus dikaji agar peserta didik yang melalui proses pendidikan dapat memiliki kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perubahan kurikulum harus dilandasi dengan elemen-elemen yang disebut dengan Elemen Perubahan Kurikulum2. Rumusan Masalaha. Apa saja yang termasuk ke dalam Elemen-elemen Perubahan Kurikulum?3. Tujuan a. Mengetahui elemen-elemen Perubahan KurikulumBAB IIPEMBAHASANA. Jenis Perubahan Perubahan kurikulum 2013 meliputi: a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; Menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learningd. Perubahan pada penilaian mencakup: berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.B. Perubahan pada Kompetensi Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai insan yang cakap dan kreatif.C. Elemen utama perubahan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup:a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.D. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dane) cooperative learning.E. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi.Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills.

Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional.

Terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating.

Perubahan kurikulum dapat dilihat dari beberapa elemen-elemen antara lain:1. Kompetensi lulusanPerubahan kurikulum mencakup perubahan dalam kompetensi lulusan. Pada tingkat jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK memiliki perubahan yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi, sikap, keterampilan dan pengetahuan2. Kedudukan mata pelajaran (ISI)Perubahan kurikulum juga mencakup perubahan dalam hal kedudukan mata pelajaran. Perubahan yang terjadi adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. Perubahan ini sama di setiap jenjang pendidikan yaitu SD, SMP, SMA dan SMK3. Pendekatan (ISI)Peruabahan kurikulum juga mencakup perubahan dalam hal pendekatan. Pada jenjang sekolah dasar (SD), kompetensi dikembangkan melalui tematik terpadu dalam semua mata pelajaran. Pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP), kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran. Sedangkan pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kompetensi dikembangkan melalui vokasional (jurusan)4. Struktur Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu)Perubahan kurikulum juga mencakup dalam hal struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu). Perubahan dalam elemen struktur kurikulum berbeda-beda dalam setiap jenjang pendidikan. Berikut adalah penjelasannyaa. Sekolah Dasar (SD) Hollistik berbasis sains (alam, social, dan budaya) Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaranb. Sekolah Menengah Pertama (SMP) TIK menjadi semua mata pelajaran Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10 Jumlah jam bertambah 6 JP/ minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaranc. Sekolah Menengah Atas (SMA) Perubahan sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti oleh siswa Jumlah jam bertambah 1 JP/ minggu akibat perubahan pendekatan pembelajarand. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penambahan jenis keahlian berdasarkan spectrum kebutuhan (6 program keahlian, 40 bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian) Pengurangan adaptif dan normative, penambahan produktif Produktif disesuaikan dengan trend perkembangan di industri5. Proses pembelajaranPerubahan kurikulum juga terdapat pada elemen proses pembelajaran. Perubahan dalam hal proses pembelajaran secara keseluruhan sama di setiap jenjang yaitu SD, SMP, SMA, dan SMK. Perubahan-perubahan tersebut antara lain: Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat Guru bukan satu-satunya sumber belajar Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladanTetapi juga terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada: a. Sekolah Dasar (SD)Tematik dan terpadub. Sekolah Menengah Pertama (SMP)IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpaduc. Sekolah Menengah Atas (SMA)Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan yang sesuai dengan bakat dan minatnyad. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan standar industry

6. Penilaian hasil belajarPerubahan kurikulum mencakup pada hal penilaian hasil belajar. Dalam hal penilaian hasil belajar, perubahan yang terjadi pada penilaian hasil belajar sama pada berbagai jenjang yaitu jenjang SD, SMP, dan SMA. Perubahan tersebut antara lain: Penilaian berbasis kompetensi Pergeseran penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil akhir saja) menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) Memperkuat PAP (penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL Mendukung pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama penilaian7. Ekstrakurikuler Perubahan kurikulum juga mencakup hal ekstrakurikuler. Setiap jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SMK) memiliki ekstrakurikuler yang berbeda-beda. Perubahan pada tiap jenjang adalah sebagai berikut:a. SD (Sekolah Dasar)Ekstrakurikuler pada jenjang Sekolah Dasar (SD) antara lain pramuka yang wajib untuk diikuti, UKS, PMR, dan Bahasa Inggris. b. SMP (Sekolah Menengah Pertama)Ekstrakurikuler pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) antara lain pramuka yang juga wajib diikuti, OSIS, PMR, dan UKS dll. c. SMA (Sekolah Menengah Atas)Ekstrakurikuler pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) antara lain pramuka yang wajib untuk diikuti, OSIS, UKS, dan PMR. d. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)Ekstrakurikuler pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) antara lain pramuka yang wajib untuk diikuti, OSIS, UKS, dan PMR

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 dengan KTSP 2006 adalah sebagai berikut:KTSP 2006Kurikulum 2006Keterangan

Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentuTiap materi pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, dan pengetahuan)Semua jenjang

Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiriMata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti setiap kelas Semua jenjang

Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lainBahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)SD

Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbedaSemua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba dan menalarSemua jenjang

Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan secara terpisah (separated curiculum)Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum)SD

Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnyaSD

Tematik untuk kelas I-III (belum integratid)Tematik integratif untuk kelas I-IVSD

TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lainSMP

Bahasa Indonesia sebagai pengetahuanBahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledgeSMP/ SMA/ SMK

Untuk SMA, penjurusan sejak kelas XITidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat dan pendalaman minatSMA/ SMK

SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensiSMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikapSMA/ SMK

Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi) di dalamnya terdapat pengelompokan peminatan dan pendalamanSMA/SMK

Perubahan Untuk Semua Mata Pelajaran1. MateriPada implementasi kurikulum yang lama, materi disusun untuk memberikan pengetahuan kepada siswa. Sedangkan, untuk implementasi kurikulum baru, materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. 2. Pendekatan PembelajaranPada implementasi kurikulum yang lama, pendekatan pembelajaran adalah siswa diberi tahu tentang materi apa saja yang harus dihafal (siswa diberi tahu). Sedangkan pada kurikulum yang baru, pendekatan pembelajaran berdasarkan pada pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar atau dengan kata lain siswa mencari tahu sendiri apa yang dipelajari. 3. Penilaian Pada implementasi kurikulum lama, penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian. Sedangkan pada kurikulum yang baru, penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.

Perubahan pada Ilmu Pengetahuan Sosial1. Pada kurikulum lama, materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi. Sedangkan pada Kurikulum Baru, materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi. 2. Pada implementasi kurikulum lama, tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar. Sedangkan pada implementasi kurikulum Baru, menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. 3. Pada implementasi kurikulum lama, diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian. Sedangkan pada implementasi kurikulum yang baru, diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya.

Perubahan pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)1. Pada implementasi kurikulum lama, materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia dan Biologi. Sedangkan pada kurikulum baru, materi disajikan terpadu dan tidak terpisah dalam kelompok Fisika, Kimia, dan Biologi. 2. Pada implementasi kurikulum lama, tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar. Sedangkan pada kurikulum baru, menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi di antara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi Biologi, Fisika, Kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. 3. Pada implementasi kurikulum lama, materi ilmu bumi dan antariksa masih belum memadai (sebagian dibahas di IPS). Pada implementasi kurikulum baru, diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional. 4. Pada implementasi kurikulum lama, materi kurang mendalam dan cenderung hafalan. Sedangkan pada implementasi kurikulum baru, materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional. 5. Pada implementasi kurikulum lama, diajarkan oleh guru yang berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian. Sedangkan implementasi kurikulum baru, diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada pada jenjang selanjutnya.

Perubahan dalam Matematika1. Pada implementasi kurikulum lama, langsung masuk ke materi abstrak. Sedangkan pada kurikulum baru, mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan. 2. Pada implementasi kurikulum lama, banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan). Pada implementasi kurikulum baru, rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa menggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya). 3. Pada implementasi kurikulum lama, permasalahan Matematika selalu diasosiasikan dengan (direduksi menjadi) angka. Sedangkan implementasi kurikulum baru, perimbangan antara Matematika dengan angka dan tanpa angka (gambar, grafik, pola, dsb). 4. Pada implementasi kurikulum lama, tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis (hanya mekanistis). Sedangkan pada implementasi kurikulum baru, dirancang supaya siswa harus berpikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan. 5. Pada implementasi kurikulum lama, metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur. Sedangkan kurikulum baru, membiasakan siswa untuk berfikir secara algoritmis. 6. Pada implementasi kurikulum lama, data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja. Sedangkan, memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional. 7. Pada implementasi kurikulum lama, Matematika adalah eksak. Sedangkan pada implementasi Kurikulum Baru, Matematika mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan. Perubahan pada Bahasa Indonesia/ Bahasa Inggris1. Pada implementasi kurikulum lama, materi yang diajarkan ditekankan pada tata bahasa/ struktur bahasa. Sedangkan pada implementasi kurikulum baru, materi yang diajarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan. 2. Pada implementasi kurikulum lama, siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan. Pada implementasi kurikulum baru, siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri. 3. Pada implementasi kurikulum lama, siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif. Pada implementasi kurikulum baru, siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks. 4. Pada implementasi kurikulum lama, siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan pada implementasi kurikulum baru, siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dan dimana)5. Pada implementasi kurikulum lama, kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa. Sedangkan pada implementasi kurikulum baru, siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan.

Perubahan dalam Pancasila dan Kewarganegaraan1. Pada implementasi kurikulum lama, materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah. Sedangkan pada implementasi kurikulum baru, materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa. 2. Pada implementasi kurikulum lama, materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan. Sedangkan implementasi kurikulum baru, materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas dan aturan). 3. Pada implementasi kurikulum lama, tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik. Sedangkan implementasi kurikulum baru, adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik. 4. Pada implementasi kurikulum lama, pancasila dan kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal. Sedangkan pada implementasi kurikulum baru, pancasila dan kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi juga ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.

BAB IIIPENUTUP1. Kesimpulan2. Saran