Upload
jaish8904
View
45
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
ENDOSKOPIENDOSKOPI
Definisi : pemeriksaan Definisi : pemeriksaan langsung langsung kedalam kedalam lumen organlumen organ
PentingPenting : diketahui : diketahui
Peranan :Peranan :
- diagnosis - diagnosis - terapi- terapi
- diagnosis & terapi- diagnosis & terapi
Endoskopi di THT :Endoskopi di THT :
- Sinuskopi - Sinuskopi - Nasofaringoskopi- Nasofaringoskopi
- Esofagoskopi- Esofagoskopi - Bronkoskopi- Bronkoskopi
ESOFAGOSKOPIESOFAGOSKOPI
Definisi : melihat langsung Definisi : melihat langsung kedalam kedalam lumen lumen esofagus dengan esofagus dengan esofagoskopesofagoskop
Indikasi : disfagiaIndikasi : disfagia
Persiapan :Persiapan :
1. Pemeriksaan darah, 1. Pemeriksaan darah, rradiologiadiologi
2. Pemeriksaan fisik2. Pemeriksaan fisik 3. “Informed consent”3. “Informed consent”
4. P u a s a4. P u a s a
Anestesi : Anestesi :
- lokal- lokal
- umum- umum
Cara : Cara :
- posisi penderita terlentang- posisi penderita terlentang
fleksi & ekstensifleksi & ekstensi
- esofagoskop dimasukkan- esofagoskop dimasukkan
melalui mulutmelalui mulut
- evaluasi kedalam esofagus- evaluasi kedalam esofagus
Alat : - Esofagoskop kakuAlat : - Esofagoskop kaku - Esofagoskop serat optik - Esofagoskop serat optik
Komplikasi : jarangKomplikasi : jarang
- perdarahan- perdarahan
- perforasi- perforasi
Dicegah dengan cara mengingat Dicegah dengan cara mengingat prinsip esofagoskopiprinsip esofagoskopi
BRONKOSKOPI
Definisi : Melihat langsung Definisi : Melihat langsung kedalam kedalam lumen lumen bronkusbronkus
Indikasi :Indikasi :
A. Diagnostik :A. Diagnostik :
- Batuk Kronis- Batuk Kronis
- Hemoptisis- Hemoptisis
- Peumonia yg menetap- Peumonia yg menetap
- Tumor paru- Tumor paru
B. Terapi : B. Terapi :
- Benda asing di trakea-bronkus- Benda asing di trakea-bronkus
- Menghisap sekret kental di - Menghisap sekret kental di bronkusbronkus
Kontra Indikasi Kontra Indikasi
A.A. Absolut : Absolut : - Penyakit perdarahan- Penyakit perdarahan
- Hipoksemia- Hipoksemia - Hiperkapnia akut- Hiperkapnia akut - Aritmia jantung- Aritmia jantung - Infark miokard yang akut- Infark miokard yang akut - Dekompensasi jantung- Dekompensasi jantung - Radang akut saluran nafas- Radang akut saluran nafas
B.B. Relatif Relatif
Persiapan :Persiapan : 1. “Informed consent”1. “Informed consent” 2. Puasa kecuali pada korp.al2. Puasa kecuali pada korp.al 3. Alat : Bronkoskop : 3. Alat : Bronkoskop :
- Serat optik- Serat optik - Kaku- Kaku
C a r a : C a r a :
- Posisi terlentang, kepala fleksi - Posisi terlentang, kepala fleksi ekstensiekstensi
- Evaluasi : trakea - bronkus- Evaluasi : trakea - bronkus
- Tindakan : ekstraksi, biopsi, - Tindakan : ekstraksi, biopsi,
washingwashing
ESOFAGUSESOFAGUS
Anatomi :
Panjang 25 cm Panjang 25 cm
(40 cm DGA) (40 cm DGA) mulai CVI - Th Xmulai CVI - Th X
Penyempitan : 3 tempatPenyempitan : 3 tempat
1. Faringo esofageal junksion –1. Faringo esofageal junksion –
kartilago krikoidkartilago krikoid
2. Bifurkatio trakea - Th IV,V2. Bifurkatio trakea - Th IV,V
3. Hiatus diafragmatika - Th X.3. Hiatus diafragmatika - Th X.
Histologi : 3 lapis :Histologi : 3 lapis : - Mukosa : - muskularis - Mukosa : - muskularis mukosamukosa
- lamina propria- lamina propria - epitelium berlapis- epitelium berlapis
pipihpipih - Sub Mukosa- Sub Mukosa- Muskularis : - Muskularis :
- bergaris - 1/3 atas- bergaris - 1/3 atas- polos- polos - 2/3 bawah - 2/3 bawah
Susunan serat otot : Susunan serat otot :
- di bagian luar esofagus- di bagian luar esofagus
arahnya longitudinalarahnya longitudinal
- di bagian dalam - di bagian dalam sirkulersirkuler
Inervasi : Inervasi : 1. P.S. = N. Vagus1. P.S. = N. Vagus
2. S = servikal, thorakal2. S = servikal, thorakal
Esofagus bagian servikal di Esofagus bagian servikal di inervsi oleh inervsi oleh n.laringeus rekuren.n.laringeus rekuren.
Vaskularisasi :Vaskularisasi :
Fisiologi menelan : Fisiologi menelan :
* Fase Oral* Fase Oral
* Fase Faringal* Fase Faringal
* Fase Esofagal* Fase Esofagal
Kesukaran menelan : Kesukaran menelan :
DISFAGIADISFAGIA
Pembagian berdasarkan penyebab :Pembagian berdasarkan penyebab :
1. D. mekanik : penyempitan lumen 1. D. mekanik : penyempitan lumen esofagus. esofagus.
2. D. motorik : kelainan neuro muskuler2. D. motorik : kelainan neuro muskuler
3. D. akibat gangguan emosi (globus- 3. D. akibat gangguan emosi (globus-
histerikus)histerikus)
PatogenesisPatogenesis
Faktor yang berperan :Faktor yang berperan :
- ukuran bolus- ukuran bolus
- diameter lumen esofagus- diameter lumen esofagus
- kontraksi peristaltik- kontraksi peristaltik
- fungsi sfingter esofagus - fungsi sfingter esofagus atas & bawah atas & bawah
- kontraksi otot mulut & lidah- kontraksi otot mulut & lidah
DiagnosisDiagnosis
1. Anamnesis1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan 3. Pemeriksaan radiologiradiologi
4. Esofagoskopi 4. Esofagoskopi
Kelainan kongenitalKelainan kongenital Atresia esofagusAtresia esofagus Fistula trakeo-esofagusFistula trakeo-esofagus
Etiologi : belum diketahuiEtiologi : belum diketahui
Gejala & tandaGejala & tanda
Anak-bayi : Anak-bayi :
- penumpukan sekret/saliva - penumpukan sekret/saliva dimulut.dimulut.
- bila minum timbul batuk, - bila minum timbul batuk, tersedak, tersedak, regurgitasi, gawat regurgitasi, gawat nafas, sianosis. nafas, sianosis.
DiagnosisDiagnosis
- kateter dimasukkan melalui - kateter dimasukkan melalui hidung hidung gaster gaster
- esofagoskopi dengan - esofagoskopi dengan bantuan metilen bantuan metilen biru yang biru yang disemprotkan melalui pipa disemprotkan melalui pipa endotrakea ke trakea. endotrakea ke trakea.
Penatalaksanaan : operasiPenatalaksanaan : operasi
- Atresia esofagus : anastomosis- Atresia esofagus : anastomosis
- Fistula esofagus : penutupan - Fistula esofagus : penutupan fistel.fistel.
AKALASIAAKALASIA
Def :Def : tidak mampunya bag. tidak mampunya bag. distal distal esofagus esofagus untuk relaksasi & untuk relaksasi & peristaltik diduga karena peristaltik diduga karena
inkoordinasi neuro inkoordinasi neuro muskuler.muskuler.
Etiologi :Etiologi :
- belum dapat - belum dapat dibuktikan dibuktikan
--dihubungkan dengan dihubungkan dengan faktor faktor psikis.psikis.
Gejala :Gejala :
- Disfagia : cair sukar - Disfagia : cair sukar ditelanditelan
dari pada padatdari pada padat
- nyeri di epigastrium- nyeri di epigastrium
- Regurgitasi- Regurgitasi
Diagnosis :Diagnosis :
1. Gejala klinis1. Gejala klinis
2. Foto rontgen2. Foto rontgen
3. Esofagoskopi3. Esofagoskopi
Terapi :Terapi :
1. Diet1. Diet
2. Obat2 : sedativ, 2. Obat2 : sedativ, antasid, antiantasid, anti
kolinergikkolinergik
3. Dilatasi3. Dilatasi
4. Psikoterapi4. Psikoterapi
5. Operasi5. Operasi
ESOFAGITIS KOROSIFESOFAGITIS KOROSIF
Peradangan esofagus yang Peradangan esofagus yang disebab-disebab-
kan oleh luka bakar karena zat kan oleh luka bakar karena zat kimiakimia
yang bersifat korosif (asam yang bersifat korosif (asam kuat,basakuat,basa
kuat, zat organik).kuat, zat organik).
Patologi :Patologi :
Basa kuat nekrosis mencair Basa kuat nekrosis mencair diesofagusdiesofagus
(liquifaction necrosis)(liquifaction necrosis)
Asam kuat nekrosis menggumpal Asam kuat nekrosis menggumpal
(coagulation necrosis)(coagulation necrosis)
di lambung > esofagusdi lambung > esofagus
Zat organik udem mukosa & sub Zat organik udem mukosa & sub mukosamukosa
Klinis : tgt :Klinis : tgt :
- Jenis zat korosif- Jenis zat korosif - Lamanya kontak- Lamanya kontak - Konsentrasi zat korosif- Konsentrasi zat korosif - Sengaja diminum- Sengaja diminum - Jumlah zat korosif - Jumlah zat korosif - Segera dimuntahkan- Segera dimuntahkan
Esofagitis korosif dibagi dalam 3 Esofagitis korosif dibagi dalam 3 fase :fase :
1. Fase akut : 1-3 hari1. Fase akut : 1-3 hari
- tanda luka bakar, udem, - tanda luka bakar, udem, laserasi di laserasi di mulut, bibir, mulut, bibir, faring.faring.
- nyeri menelan- nyeri menelan
- suhu tubuh meningkat- suhu tubuh meningkat
2. Fase Laten : 2-6 minggu2. Fase Laten : 2-6 minggu Keluhan berkurang tetapi prosesKeluhan berkurang tetapi proses terbentuknya jaringan parut.terbentuknya jaringan parut.3. Fase Kronis : 1-3 tahun3. Fase Kronis : 1-3 tahun Disfagia kembali karena terbentuk Disfagia kembali karena terbentuk jaringan parut striktur esofagus.jaringan parut striktur esofagus.
Komplikasi :Komplikasi :
Syok, koma, udem laring, Syok, koma, udem laring, aspirasi- aspirasi-
pneumonia, perforasi esofagus, pneumonia, perforasi esofagus, mediastinitis dan kematian.mediastinitis dan kematian.
Pengobatan :Pengobatan :
Fase Akut :Fase Akut :
- Perbaikan KU, menjaga keseimbangan - Perbaikan KU, menjaga keseimbangan elektrolitelektrolit
- neutralisasi zat korosif < 6 jam- neutralisasi zat korosif < 6 jam
- Antibiotik : sampai 5 hari bebas panas- Antibiotik : sampai 5 hari bebas panas
- Kortikosteroid - Kortikosteroid
- Analgetik- Analgetik
- Esofagoskopi : pada hari ke-3- Esofagoskopi : pada hari ke-3
Fase Laten & Kronis :Fase Laten & Kronis :
Dilatasi bila terjadi striktur dilaku-Dilatasi bila terjadi striktur dilaku-
kan setiap minggu kan setiap minggu @ 2 minggu @ 2 minggu
@ bulan @ bulan @ 3 bulan @ 3 bulan 6 tahun 6 tahun
BENDA ASING DI ESOFAGUSBENDA ASING DI ESOFAGUS
Insiden : anak-anak, dewasa, dan Insiden : anak-anak, dewasa, dan orang tua.orang tua.
Jenis benda asing : uang logam, Jenis benda asing : uang logam, tulang, gigi tulang, gigi
palsu, dll. palsu, dll.
Lokasi : pada daerah penyempitan Lokasi : pada daerah penyempitan esofagusesofagus
Komplikasi : 1. dehidrasiKomplikasi : 1. dehidrasi 2. perforasi 2. perforasi mediastinitismediastinitis
Diagnosis : 1. anamnese : riwayat +Diagnosis : 1. anamnese : riwayat + 2. gejala 2. gejala : disfagia, : disfagia,
regurgitasiregurgitasi 3. pemeriksaan : * tes 3. pemeriksaan : * tes
minumminum * foto * foto
esofagusesofagus
Cara penanggulangan :Cara penanggulangan :
* esofagoskopi (narkosa)* esofagoskopi (narkosa)
* operatif : torakotomi* operatif : torakotomi
TRAKEA - BRONKIALTRAKEA - BRONKIAL
Anatomi :Anatomi :
Trakea bercabang menjadi bronkusTrakea bercabang menjadi bronkus utama ka & ki setinggi iga II/th IV - Vutama ka & ki setinggi iga II/th IV - V Bronkus kanan posisinya lebih Bronkus kanan posisinya lebih
vertikal &vertikal & sangat pendek dari pada bronkus kiri.sangat pendek dari pada bronkus kiri.
Trakea - tdr cincin tl rawan (elastis)Trakea - tdr cincin tl rawan (elastis) Cincin trakea yang palingCincin trakea yang paling bawah meluas ke inferior bawah meluas ke inferior
dan posterior membentuk dan posterior membentuk sekat diantara bronkus sekat diantara bronkus
kanan & kiri disebut : kanan & kiri disebut : karinakarina
TRAKEA - BRONKIALTRAKEA - BRONKIAL Fisiologi :Fisiologi : 1. Ventilasi1. Ventilasi 2. Drenase Paru : * mekanisme silia2. Drenase Paru : * mekanisme silia * batuk* batuk * mendehem* mendehem 3. Daya perlindugan paru :3. Daya perlindugan paru :
* mukus * mukus * muko - silier * muko - silier * kontraksi otot bronkus * reflek batuk* kontraksi otot bronkus * reflek batuk * makrofag alveolar* makrofag alveolar
4. 4. Mengatur keseimbangan kardio-Mengatur keseimbangan kardio-
vaskulervaskuler
5. Mengatur tekanan intrapulmonal5. Mengatur tekanan intrapulmonal
6. Mengatur tekanan CO2 dalam 6. Mengatur tekanan CO2 dalam
darahdarah
BENDA ASING DI BRONKUSBENDA ASING DI BRONKUS
Insiden : anak-anak 1-3 th.Insiden : anak-anak 1-3 th. Lebih banyak pada bronkus Lebih banyak pada bronkus
kanankanan
Klinis :Klinis :
- asimtomatis- asimtomatis
- batuk mendadak, hebat- batuk mendadak, hebat
- sumbatan tgt bentuk, - sumbatan tgt bentuk, ukuran dan ukuran dan sifat benda sifat benda asingasing
- sesak -- sianosis- sesak -- sianosis
Diagnosis :Diagnosis :
1. Anamnesis1. Anamnesis 2. Gambaran klinis2. Gambaran klinis 3. Pem. klinis 3. Pem. klinis 4. Radiologi : foto 4. Radiologi : foto
thorak :thorak : - emfisema- emfisema - -
atelektasisatelektasis
Penanggulangan :Penanggulangan :
- bronkoskopi ( cito )- bronkoskopi ( cito )
- torakotomi- torakotomi