62
ENDOSKOPI ENDOSKOPI Definisi : pemeriksaan Definisi : pemeriksaan langsung langsung kedalam lumen organ kedalam lumen organ Penting Penting : diketahui : diketahui

Endoskopi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Endoskopi

ENDOSKOPIENDOSKOPI

Definisi : pemeriksaan Definisi : pemeriksaan langsung langsung kedalam kedalam lumen organlumen organ

PentingPenting : diketahui : diketahui

Page 2: Endoskopi

Peranan :Peranan :

- diagnosis - diagnosis - terapi- terapi

- diagnosis & terapi- diagnosis & terapi

Page 3: Endoskopi

Endoskopi di THT :Endoskopi di THT :

- Sinuskopi - Sinuskopi - Nasofaringoskopi- Nasofaringoskopi

- Esofagoskopi- Esofagoskopi - Bronkoskopi- Bronkoskopi

Page 4: Endoskopi

ESOFAGOSKOPIESOFAGOSKOPI

Definisi : melihat langsung Definisi : melihat langsung kedalam kedalam lumen lumen esofagus dengan esofagus dengan esofagoskopesofagoskop

Indikasi : disfagiaIndikasi : disfagia

Page 5: Endoskopi

Persiapan :Persiapan :

1. Pemeriksaan darah, 1. Pemeriksaan darah, rradiologiadiologi

2. Pemeriksaan fisik2. Pemeriksaan fisik 3. “Informed consent”3. “Informed consent”

4. P u a s a4. P u a s a

Page 6: Endoskopi

Anestesi : Anestesi :

- lokal- lokal

- umum- umum

Page 7: Endoskopi

Cara : Cara :

- posisi penderita terlentang- posisi penderita terlentang

fleksi & ekstensifleksi & ekstensi

- esofagoskop dimasukkan- esofagoskop dimasukkan

melalui mulutmelalui mulut

- evaluasi kedalam esofagus- evaluasi kedalam esofagus

Page 8: Endoskopi

Alat : - Esofagoskop kakuAlat : - Esofagoskop kaku - Esofagoskop serat optik - Esofagoskop serat optik

Page 9: Endoskopi

Komplikasi : jarangKomplikasi : jarang

- perdarahan- perdarahan

- perforasi- perforasi

Dicegah dengan cara mengingat Dicegah dengan cara mengingat prinsip esofagoskopiprinsip esofagoskopi

Page 10: Endoskopi

BRONKOSKOPI

Page 11: Endoskopi

Definisi : Melihat langsung Definisi : Melihat langsung kedalam kedalam lumen lumen bronkusbronkus

Page 12: Endoskopi

Indikasi :Indikasi :

A. Diagnostik :A. Diagnostik :

- Batuk Kronis- Batuk Kronis

- Hemoptisis- Hemoptisis

- Peumonia yg menetap- Peumonia yg menetap

- Tumor paru- Tumor paru

Page 13: Endoskopi

B. Terapi : B. Terapi :

- Benda asing di trakea-bronkus- Benda asing di trakea-bronkus

- Menghisap sekret kental di - Menghisap sekret kental di bronkusbronkus

Page 14: Endoskopi

Kontra Indikasi Kontra Indikasi

A.A. Absolut : Absolut : - Penyakit perdarahan- Penyakit perdarahan

- Hipoksemia- Hipoksemia - Hiperkapnia akut- Hiperkapnia akut - Aritmia jantung- Aritmia jantung - Infark miokard yang akut- Infark miokard yang akut - Dekompensasi jantung- Dekompensasi jantung - Radang akut saluran nafas- Radang akut saluran nafas

Page 15: Endoskopi

B.B. Relatif Relatif

Persiapan :Persiapan : 1. “Informed consent”1. “Informed consent” 2. Puasa kecuali pada korp.al2. Puasa kecuali pada korp.al 3. Alat : Bronkoskop : 3. Alat : Bronkoskop :

- Serat optik- Serat optik - Kaku- Kaku

Page 16: Endoskopi

C a r a : C a r a :

- Posisi terlentang, kepala fleksi - Posisi terlentang, kepala fleksi ekstensiekstensi

- Evaluasi : trakea - bronkus- Evaluasi : trakea - bronkus

- Tindakan : ekstraksi, biopsi, - Tindakan : ekstraksi, biopsi,

washingwashing

Page 17: Endoskopi

ESOFAGUSESOFAGUS

Anatomi :

Page 18: Endoskopi
Page 19: Endoskopi

Panjang 25 cm Panjang 25 cm

(40 cm DGA) (40 cm DGA) mulai CVI - Th Xmulai CVI - Th X

Page 20: Endoskopi

Penyempitan : 3 tempatPenyempitan : 3 tempat

1. Faringo esofageal junksion –1. Faringo esofageal junksion –

kartilago krikoidkartilago krikoid

2. Bifurkatio trakea - Th IV,V2. Bifurkatio trakea - Th IV,V

3. Hiatus diafragmatika - Th X.3. Hiatus diafragmatika - Th X.

Page 21: Endoskopi
Page 22: Endoskopi

Histologi : 3 lapis :Histologi : 3 lapis : - Mukosa : - muskularis - Mukosa : - muskularis mukosamukosa

- lamina propria- lamina propria - epitelium berlapis- epitelium berlapis

pipihpipih - Sub Mukosa- Sub Mukosa- Muskularis : - Muskularis :

- bergaris - 1/3 atas- bergaris - 1/3 atas- polos- polos - 2/3 bawah - 2/3 bawah

Page 23: Endoskopi

Susunan serat otot : Susunan serat otot :

- di bagian luar esofagus- di bagian luar esofagus

arahnya longitudinalarahnya longitudinal

- di bagian dalam - di bagian dalam sirkulersirkuler

Page 24: Endoskopi

Inervasi : Inervasi : 1. P.S. = N. Vagus1. P.S. = N. Vagus

2. S = servikal, thorakal2. S = servikal, thorakal

Esofagus bagian servikal di Esofagus bagian servikal di inervsi oleh inervsi oleh n.laringeus rekuren.n.laringeus rekuren.

Page 25: Endoskopi

Vaskularisasi :Vaskularisasi :

Page 26: Endoskopi

Fisiologi menelan : Fisiologi menelan :

* Fase Oral* Fase Oral

* Fase Faringal* Fase Faringal

* Fase Esofagal* Fase Esofagal

Page 27: Endoskopi
Page 28: Endoskopi

Kesukaran menelan : Kesukaran menelan :

DISFAGIADISFAGIA

Pembagian berdasarkan penyebab :Pembagian berdasarkan penyebab :

1. D. mekanik : penyempitan lumen 1. D. mekanik : penyempitan lumen esofagus. esofagus.

2. D. motorik : kelainan neuro muskuler2. D. motorik : kelainan neuro muskuler

3. D. akibat gangguan emosi (globus- 3. D. akibat gangguan emosi (globus-

histerikus)histerikus)

Page 29: Endoskopi

PatogenesisPatogenesis

Faktor yang berperan :Faktor yang berperan :

- ukuran bolus- ukuran bolus

- diameter lumen esofagus- diameter lumen esofagus

- kontraksi peristaltik- kontraksi peristaltik

- fungsi sfingter esofagus - fungsi sfingter esofagus atas & bawah atas & bawah

- kontraksi otot mulut & lidah- kontraksi otot mulut & lidah

Page 30: Endoskopi

DiagnosisDiagnosis

1. Anamnesis1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisik2. Pemeriksaan fisik

3. Pemeriksaan 3. Pemeriksaan radiologiradiologi

4. Esofagoskopi 4. Esofagoskopi

Page 31: Endoskopi

Kelainan kongenitalKelainan kongenital Atresia esofagusAtresia esofagus Fistula trakeo-esofagusFistula trakeo-esofagus

Etiologi : belum diketahuiEtiologi : belum diketahui

Page 32: Endoskopi

Gejala & tandaGejala & tanda

Anak-bayi : Anak-bayi :

- penumpukan sekret/saliva - penumpukan sekret/saliva dimulut.dimulut.

- bila minum timbul batuk, - bila minum timbul batuk, tersedak, tersedak, regurgitasi, gawat regurgitasi, gawat nafas, sianosis. nafas, sianosis.

Page 33: Endoskopi

DiagnosisDiagnosis

- kateter dimasukkan melalui - kateter dimasukkan melalui hidung hidung gaster gaster

- esofagoskopi dengan - esofagoskopi dengan bantuan metilen bantuan metilen biru yang biru yang disemprotkan melalui pipa disemprotkan melalui pipa endotrakea ke trakea. endotrakea ke trakea.

Page 34: Endoskopi

Penatalaksanaan : operasiPenatalaksanaan : operasi

- Atresia esofagus : anastomosis- Atresia esofagus : anastomosis

- Fistula esofagus : penutupan - Fistula esofagus : penutupan fistel.fistel.

Page 35: Endoskopi

AKALASIAAKALASIA

Def :Def : tidak mampunya bag. tidak mampunya bag. distal distal esofagus esofagus untuk relaksasi & untuk relaksasi & peristaltik diduga karena peristaltik diduga karena

inkoordinasi neuro inkoordinasi neuro muskuler.muskuler.

Page 36: Endoskopi

Etiologi :Etiologi :

- belum dapat - belum dapat dibuktikan dibuktikan

--dihubungkan dengan dihubungkan dengan faktor faktor psikis.psikis.

Page 37: Endoskopi

Gejala :Gejala :

- Disfagia : cair sukar - Disfagia : cair sukar ditelanditelan

dari pada padatdari pada padat

- nyeri di epigastrium- nyeri di epigastrium

- Regurgitasi- Regurgitasi

Page 38: Endoskopi

Diagnosis :Diagnosis :

1. Gejala klinis1. Gejala klinis

2. Foto rontgen2. Foto rontgen

3. Esofagoskopi3. Esofagoskopi

Page 39: Endoskopi
Page 40: Endoskopi

Terapi :Terapi :

1. Diet1. Diet

2. Obat2 : sedativ, 2. Obat2 : sedativ, antasid, antiantasid, anti

kolinergikkolinergik

3. Dilatasi3. Dilatasi

4. Psikoterapi4. Psikoterapi

5. Operasi5. Operasi

Page 41: Endoskopi

ESOFAGITIS KOROSIFESOFAGITIS KOROSIF

Peradangan esofagus yang Peradangan esofagus yang disebab-disebab-

kan oleh luka bakar karena zat kan oleh luka bakar karena zat kimiakimia

yang bersifat korosif (asam yang bersifat korosif (asam kuat,basakuat,basa

kuat, zat organik).kuat, zat organik).

Page 42: Endoskopi

Patologi :Patologi :

Basa kuat nekrosis mencair Basa kuat nekrosis mencair diesofagusdiesofagus

(liquifaction necrosis)(liquifaction necrosis)

Asam kuat nekrosis menggumpal Asam kuat nekrosis menggumpal

(coagulation necrosis)(coagulation necrosis)

di lambung > esofagusdi lambung > esofagus

Zat organik udem mukosa & sub Zat organik udem mukosa & sub mukosamukosa

Page 43: Endoskopi

Klinis : tgt :Klinis : tgt :

- Jenis zat korosif- Jenis zat korosif - Lamanya kontak- Lamanya kontak - Konsentrasi zat korosif- Konsentrasi zat korosif - Sengaja diminum- Sengaja diminum - Jumlah zat korosif - Jumlah zat korosif - Segera dimuntahkan- Segera dimuntahkan

Page 44: Endoskopi

Esofagitis korosif dibagi dalam 3 Esofagitis korosif dibagi dalam 3 fase :fase :

1. Fase akut : 1-3 hari1. Fase akut : 1-3 hari

- tanda luka bakar, udem, - tanda luka bakar, udem, laserasi di laserasi di mulut, bibir, mulut, bibir, faring.faring.

- nyeri menelan- nyeri menelan

- suhu tubuh meningkat- suhu tubuh meningkat

Page 45: Endoskopi

2. Fase Laten : 2-6 minggu2. Fase Laten : 2-6 minggu Keluhan berkurang tetapi prosesKeluhan berkurang tetapi proses terbentuknya jaringan parut.terbentuknya jaringan parut.3. Fase Kronis : 1-3 tahun3. Fase Kronis : 1-3 tahun Disfagia kembali karena terbentuk Disfagia kembali karena terbentuk jaringan parut striktur esofagus.jaringan parut striktur esofagus.

Page 46: Endoskopi

Komplikasi :Komplikasi :

Syok, koma, udem laring, Syok, koma, udem laring, aspirasi- aspirasi-

pneumonia, perforasi esofagus, pneumonia, perforasi esofagus, mediastinitis dan kematian.mediastinitis dan kematian.

Page 47: Endoskopi

Pengobatan :Pengobatan :

Fase Akut :Fase Akut :

- Perbaikan KU, menjaga keseimbangan - Perbaikan KU, menjaga keseimbangan elektrolitelektrolit

- neutralisasi zat korosif < 6 jam- neutralisasi zat korosif < 6 jam

- Antibiotik : sampai 5 hari bebas panas- Antibiotik : sampai 5 hari bebas panas

- Kortikosteroid - Kortikosteroid

- Analgetik- Analgetik

- Esofagoskopi : pada hari ke-3- Esofagoskopi : pada hari ke-3

Page 48: Endoskopi

Fase Laten & Kronis :Fase Laten & Kronis :

Dilatasi bila terjadi striktur dilaku-Dilatasi bila terjadi striktur dilaku-

kan setiap minggu kan setiap minggu @ 2 minggu @ 2 minggu

@ bulan @ bulan @ 3 bulan @ 3 bulan 6 tahun 6 tahun

Page 49: Endoskopi

BENDA ASING DI ESOFAGUSBENDA ASING DI ESOFAGUS

Insiden : anak-anak, dewasa, dan Insiden : anak-anak, dewasa, dan orang tua.orang tua.

Jenis benda asing : uang logam, Jenis benda asing : uang logam, tulang, gigi tulang, gigi

palsu, dll. palsu, dll.

Lokasi : pada daerah penyempitan Lokasi : pada daerah penyempitan esofagusesofagus

Page 50: Endoskopi

Komplikasi : 1. dehidrasiKomplikasi : 1. dehidrasi 2. perforasi 2. perforasi mediastinitismediastinitis

Diagnosis : 1. anamnese : riwayat +Diagnosis : 1. anamnese : riwayat + 2. gejala 2. gejala : disfagia, : disfagia,

regurgitasiregurgitasi 3. pemeriksaan : * tes 3. pemeriksaan : * tes

minumminum * foto * foto

esofagusesofagus

Page 51: Endoskopi
Page 52: Endoskopi

Cara penanggulangan :Cara penanggulangan :

* esofagoskopi (narkosa)* esofagoskopi (narkosa)

* operatif : torakotomi* operatif : torakotomi

Page 53: Endoskopi

TRAKEA - BRONKIALTRAKEA - BRONKIAL

Anatomi :Anatomi :

Trakea bercabang menjadi bronkusTrakea bercabang menjadi bronkus utama ka & ki setinggi iga II/th IV - Vutama ka & ki setinggi iga II/th IV - V Bronkus kanan posisinya lebih Bronkus kanan posisinya lebih

vertikal &vertikal & sangat pendek dari pada bronkus kiri.sangat pendek dari pada bronkus kiri.

Page 54: Endoskopi

Trakea - tdr cincin tl rawan (elastis)Trakea - tdr cincin tl rawan (elastis) Cincin trakea yang palingCincin trakea yang paling bawah meluas ke inferior bawah meluas ke inferior

dan posterior membentuk dan posterior membentuk sekat diantara bronkus sekat diantara bronkus

kanan & kiri disebut : kanan & kiri disebut : karinakarina

Page 55: Endoskopi
Page 56: Endoskopi

TRAKEA - BRONKIALTRAKEA - BRONKIAL Fisiologi :Fisiologi : 1. Ventilasi1. Ventilasi 2. Drenase Paru : * mekanisme silia2. Drenase Paru : * mekanisme silia * batuk* batuk * mendehem* mendehem 3. Daya perlindugan paru :3. Daya perlindugan paru :

* mukus * mukus * muko - silier * muko - silier * kontraksi otot bronkus * reflek batuk* kontraksi otot bronkus * reflek batuk * makrofag alveolar* makrofag alveolar

Page 57: Endoskopi

4. 4. Mengatur keseimbangan kardio-Mengatur keseimbangan kardio-

vaskulervaskuler

5. Mengatur tekanan intrapulmonal5. Mengatur tekanan intrapulmonal

6. Mengatur tekanan CO2 dalam 6. Mengatur tekanan CO2 dalam

darahdarah

Page 58: Endoskopi

BENDA ASING DI BRONKUSBENDA ASING DI BRONKUS

Insiden : anak-anak 1-3 th.Insiden : anak-anak 1-3 th. Lebih banyak pada bronkus Lebih banyak pada bronkus

kanankanan

Page 59: Endoskopi

Klinis :Klinis :

- asimtomatis- asimtomatis

- batuk mendadak, hebat- batuk mendadak, hebat

- sumbatan tgt bentuk, - sumbatan tgt bentuk, ukuran dan ukuran dan sifat benda sifat benda asingasing

- sesak -- sianosis- sesak -- sianosis

Page 60: Endoskopi

Diagnosis :Diagnosis :

1. Anamnesis1. Anamnesis 2. Gambaran klinis2. Gambaran klinis 3. Pem. klinis 3. Pem. klinis 4. Radiologi : foto 4. Radiologi : foto

thorak :thorak : - emfisema- emfisema - -

atelektasisatelektasis

Page 61: Endoskopi

Penanggulangan :Penanggulangan :

- bronkoskopi ( cito )- bronkoskopi ( cito )

- torakotomi- torakotomi

Page 62: Endoskopi