54
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna BAB VI VALUE ENGINEERING Dalam perancangan teknologi tepat guna faktor fungsi peralatan dan biaya yang harus dikeluarkan merupakan salah satu pertimbangan utama. Seperti yang telah didefinisikan pada bab 1 bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi. Value Engineering (VE) merupakan pendekatan yang menarik dalam perancangan teknologi aplikasi melalui pendekatan yang sistimatis terhadap fungsi dan biaya untuk mendapatkan desain yang memiliki profit dan nilai tambah yang tinggi. Untuk itulah VE dibahas dalam teknologi tepat guna. - 130 - Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mampu menjelaskan konsep value engineering. 2. Mampu menjelaskan konsep peningkatan value sesuai metode value engineering, serta mampu menerapkan peningkatan value pada produk barang atau jasa khususnya terkait dengan teknologi tepat guna. 3. Mampu menghitung value beberapa produk barang atau jasa, serta mampu menyusun peringkat value berdasarkan metode

Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Teknologi Tepat Guna

Citation preview

Page 1: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

BAB VIVALUE ENGINEERING

Dalam perancangan teknologi tepat guna faktor fungsi peralatan dan biaya yang

harus dikeluarkan merupakan salah satu pertimbangan utama. Seperti yang telah

didefinisikan pada bab 1 bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak

lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara  mudah serta menghasilkan

nilai tambah dari aspek ekonomi.

Value Engineering (VE) merupakan pendekatan yang menarik dalam perancangan

teknologi aplikasi melalui pendekatan yang sistimatis terhadap fungsi dan biaya untuk

mendapatkan desain yang memiliki profit dan nilai tambah yang tinggi. Untuk itulah VE

dibahas dalam teknologi tepat guna.

VE bisa diterapkan pada bidang apa saja baik untuk produk barang ataupun jasa.

Untuk produk barang VE akan memiliki manaaft yang sangat besarsa apabila diterapkan

sejak ide desain barang dan rencana proses pembuatan.

6.1. Pengertian Value Engineering

Value Engineering (VE) adalah usaha yang sistematis yang diarahkan untuk

menganalisis kebutuhan fungsional dari produk atau jasa dengan menemukan fungsi-

fungsi utama dengan biaya daur hidup minimum. VE meraih pengurangan biaya lewat

- 130 -

Tujuan Instruksional Khusus :1. Mampu menjelaskan konsep value engineering.2. Mampu menjelaskan konsep peningkatan value sesuai metode value engineering,

serta mampu menerapkan peningkatan value pada produk barang atau jasa khususnya terkait dengan teknologi tepat guna.

3. Mampu menghitung value beberapa produk barang atau jasa, serta mampu menyusun peringkat value berdasarkan metode value enginnering.

4. Mampu menjelaskan langkah-langkah kerja value engineering secara sistematis.

Page 2: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

implementasi kegiatan-kegiatan sistematis perusahaan untuk menambah nilai (value)

produk atau jasa.

Penjelasan kata demi kata

1. Usaha sistematis

Adalah pembentukan suatu tim proyek yang terdiri dari para pakar (orang dalam)

segala bidang yang menggunakan secara efektif semua data informasi,

pengetahuan, dan pengalaman para pakar tersebut untuk mengurangi biaya

produksi menurut rencana yang ditetapkan lebih dahulu.

2. Analisis kebutuhan fungsional

Fungsi-fungsi suatu produk diidentifikasi, dievaluasi dan diberikan alternatif-

alternatif.

3. Produk atau jasa

VE bisa diterapkan untuk produk barang ataupun jasa termasuk kegiatan-kegiatan

dalam desain dan proses produksi.

4. Menemukan fungsi-fungsi utama

Fungsi disini mengacu sesuatu yang diminta oleh pelanggan karena kebutuhan

dan kepuasan. Seringkali suatu produk mempunyai fungsi-fungsi yang tidak

diperlukan atau tidak esensi. Salah satu target VE adalah meniadakan fungsi-

fungsi yang tidak esensi.

5. Biaya daur hidup minimum

Total biaya daur hidup suatu produk adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkan

sejak produk tersebut sudah tidak digunakan lagi. Total biaya tersebut harus

digunakan minimum.

Kegiatan-kegiatan VE untuk program penurunan biaya berbeda jauh dengan

pendekatan konvensional . Konsep analisis VE harus benar-benar dipahami oleh para

pegawai atau orang-orang yang terlibat sehingga kemampuan meraih profit dapat

ditingkatkan lewat kegiatan-kegiatan VE.

6.2. Sejarah Singkat VE

- 131 -

Page 3: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

VE dikembangkan tahun 1947 sesudah perang dunia kedua oleh Lawrance D.

Miles, seorang manajer bagian pembelian General Electric Co. Pada saat itu beliau

mengalami kesulitan mendapatkan asbes, bahan tahan api untuk keperluan pabrik cat.

Setelah direnungkan diperoleh gagasan apakah fungsi asbes tersebut bisa

digantikan oleh barang sejenis kertas yang sulit terbakar dan harganya lebih murah ?

Sedangkan dari peraturan yang berlaku disana ( FIRE PREVENTION ACT ) asbes tidak

boleh diganti dengan bahan lain. Setelah melalui rangkaian percobaan yang sistematis

dan tidak mengenal putus asa maka akhirnya Lawrance berhasil meyakinkan bahwa

asebes bisa diganti dengan sejenis kertas tahan bakar.

Setelah menggunakan kertas tahan api untuk menggantikan asbes maka

perusahaan tersebut memperoleh tambahan keuntungan yang sangat signifikan, karena

kertas tahan api harganya lebih murah dan mudah membelinya, pada sisi lain kertas tahan

api memiliki fungsi yang sama dengan bahan asbestos.

Teknik yang dipakai untuk mengurangi biaya dalam VE adalah :

1. Perubahan spesifikasi pada tahap desain.

2. Menggunakan material/bahan yang sama sekali berbeda namun fungsi

prosuk/komponen dipertahankan sama.

3. Memakai gagasan para spesialis kompilasi teknik-teknik tersebut ke dalam suatu

prosedur yang sistematis yang diberi nama Value analysis ( VA ).

6.3. Perkembangan VE

Ship Burearu – Departement pertahanan USA memperhatikan kegiatan-kegiatan

VA dalam sektor-sektor swasta, dan pada tahun 1954 Departemen Pertahanan

memperkenalkan konsep value engineering (VE) seperti value analysis (VA).

Departemen Pertahanan terdesak membeli peralatan / persenjataan yang lebih baik

dengan anggaran yang lebih kecil untuk itu dipakai konsep VE.

Teknik VE awalnya diadaptasi oleh Ship Bureau yang kemudian menyebar ke

angkatan udara dan militer. Pada awalnya VA membantu memperbaiki produk-produk

yang ada kemudian berubah pemakaiannya sejak tahap pengembangan sampai

menghasilkan produk bernilai tinggi seperti persenjataan mutakhir.

- 132 -

Page 4: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Dalam Armed Service Procurement Regulations yang dikeluarkan oleh

Departemen Pertahanan setiap pihak yang terikat kontrak harus mencantumkan VE.

Seteleh Departemen Pertahanan menganut VE, maka VE menyebar di Amerika dan

Society of American Value Engineering ( SAVE ) yang didirikan pada tahun 1959.

VE mulai diperkenalkan di Eropa dan menyebar-luas di akhir tahun 1970

khususnya di Jerman Barat dimana VE distandarisir menjadi DIN Standart.

Di Jepang VE diperkanalkan sekitar tahun 1960 dan menjelang tahun 1964 VE

telah diadaptasi oleh lebih dari 100 perusahaan yang tergabung dalam Society of

Japanese Value Engineering tahun 1965.

6.4. Penurunan Biaya Melalui Pendekatan VE

Teknik penurunan biaya bisa dilakukan melalui dua pendekatan yakni melalui

pendekatan berorientasi konsumen dan pendekatan berorientasi pada fungsi.

a. Pendekatan berorientasi konsumen

Nilai atau value adalah sesuai yang ditetepkan oleh konsumen yang memakai

produk atau jasa. Produk dibeli atas dasar kegunaan atau fungsinya. Dengan kata lain

konsumen membayar bukan sekedar bendanya tetapi unjuk laku (performance) yang

diharapkan.

Bila suatu produk yang dibeli tidak nyaman dipakai atau mudah rusak maka

barang tersebut tidak mempunyai nilai (value less). Awal proses penyelesaian masalah

dengan dengan VE adalah memikirkan jenis nilai (value) atau fungsi apa yang dibutukan

untuk suatu produk. VE berusaha menemukan/memenuhi fungsi yang diminta oleh

konsumen dengan biaya daur hidup yang terendah. Hubungan antara konsumen dengan

produsen ditunjukkan pada gambar berikut ini.

- 133 -

Produsen (manufaktur) Konsumen

Biaya + Profit

Korek api

Harga pasar Anggaran

Mengeluarkan panas Menyalakan api

Jam tangan Menunjukkan waktu Mengetahui waktu

Page 5: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

b. Pendekatan berorientasi fungsi

Semua perusahan tentunya mengharapkan memperoleh profit yang besar dengan

berbagai cara. Secara garis besar profit bisa ditingkatkan dengan cara :

Menaikkan harga produk.

Membesarkan volume penjualan

Mengurangi biaya produk

Karena persaingan ketat, maka cara pertama sulit diterapkan. Memperbesar volume

penjualan atas dasar penurunan biaya lewat produksi massal juga terbatas. Alternatif

terakhir diharapkan bisa menjawab permasalahan.

Karena biaya material cenderung naik, maka pengurangan biaya produk yang

terdiri dari ongkos bahan dan biaya jam orang melalui analisis konvensional akan

memberikan hasil yang tidak memadai atau bahkan tidak mungkin. VE menggunakan

pendekatan fungsiomal untuk menghadapi keadaan tersebut.

Biaya produk dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Biaya utama (primary cost), yakni biaya yang diperlukan untuk menegakkan fungsi

utama (primary function) dari suatu produk.

2. Biaya yang diperlukan untuk melakukan fungsi sekunder.

Fungsi-fungsi sekunder terdiri dari fungsi-fungsi yang dituntut oleh para pemakai

dan yang ditambahkan oleh konsep desain guna mencapai fungsi-fungsi utama. Selain itu

masih banyak fungsi yang tidak perlu diberikan oleh spesifikasi-spesifikasi yang

berlebihan, misalnya faktor keselamatan yang berlebihan atau selera (preferensi) para

perancang.

Produsen tidak bebas menetapkan harga-harga produk karena di pasar terdapat

produk-produk saingan untuk produk yang dihasilkan secara massal. Sedangkan untuk

produk-produk atas pesanan harga-harganya dibatasi oleh sistem tender. Harga pasar

suatu produk ditetapkan tidak atas dasar biaya produksi semata. Produsen tidak dapat

mengetahui secara pasti apakah suatu produk menguntungkan atau tidak sebelum

- 134 -

Gambar 6.1. Pendekatan berorientasi konsumen

Produk jasa Fungsi Kebutuhan, keinginan, preferensi, value

Page 6: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

dilaksanakan produksi yang sebenarnya. Profit yang dikehendaki dikurangkan terhadap

harga pasar untuk menetapkan target biaya. Target-target biaya bisa dicapai lewat ide-ide

cerdik dan ukuran konkrit. Perbandingan metode konvensional dan pendekatan

berorientasi fungsi untuk penurunan biaya ditunjukkan pada berikut ini.

How to increase profit :1. Product price increase2. Sales amount increase3. Production cost reduction

Penerapan VE sedini mungkin akan menghasilkan daya saing kuat namun

diperlukan usaha yang besar. Untuk memperoleh hasil maksimum VE diterapkan ditahap

- 135 -

Profit 1

Usual Expense

2

Processing Cost

3

Material Cost

3Present price

Present cost

Present profit

Approach to cost reduction by VE

Profit

Unnecessary function

Secondary function

Function plan by designer

Function reduction by customer

Basic function

Fixed portion

Variable portion

Profit

Possible cost

reduction area

Market price

Target cost

Profit

Cost reduction by conventional method

Cost reduction by VE

Target oriented approach by VE

Gambar 6.2. Pendekatan berorientasi fungsi untuk mengurangi biaya

Page 7: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

riset dan pengembangan dan tahap desain. Akan tetapi penerapan VE ditahap awal dari

daur hidup produk menjumpai kesulitan dalam analisis fungsional dan perkiraan biaya,

serta menuntut pengalaman yang baik dan kemampuan penerapan VE. VE bisa

diterapkan di semua bidang.

6.5. Jenis – Jenis Value

Ada beberapa macam nilai (value) yakni ;

1. Nilai estetika (esteem Value)

Nilai esteem adalah suatu nilai yang ditentukan oleh besarnya pengeluaran (price)

untuk mencapai suatu keinginan (desire) dalam suatu proyek, barang atau jasa.

Esteem value ( V ) =

Besar kecilnya keinginan sangat subyektif, tiap individu tidak akan sama, oleh karena

itu nilai ini sulit ditangani dalam VE.

2. Nilai pakai (use value)

Nilai pakau ditentukan oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk mencapai fungsi

suatu produk. Bila nilai pakai produk bisa dicapai dengan biaya murah, maka

dikatakan produk bernilai tinggi.

Use value ( V ) =

3. Nilai biaya (cost value)

Nilai ini merupakan jumlah biaya material, ongkos personil, biaya overhead, dan lain-

lain yang diperlukan untuk memproduksi dan menjual produk.

4. Nilai langka (scarcity value)

Nilai ini ditetapkan oleh kesulitan memperoleh produk langka misalnya uang kuno,

perangko yang langka, dan lai-lain.

5. Nilai tukar (exchange value)

Nilai yang dihasilkan karena membandingkan produk yang satu dengan yang lain.

6. Nilai sejarah (historical value)

Nilai yang berubah menurut lama waktu yang telah lalu sejak suatu produk

diproduksi.

- 136 -

Page 8: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Di dalam lingkungan industri, pengertian nilai adalah nilai pemakai, nilai esteem

dan cost value yang merupakan gabungan dari keduanya. Total nilai suatu produk

merupakan jumlahan nilai pakai dan nilai esteem. Nilai pakai terkait dengan aspek

fungsional, sedangkan nilai esteem berkaitan dengan penampilan, keindahan suatu

produk.

6.6. Peningkatan Nilai Dalam VE

Suatu produk dibeli karena fungsinya, dan nilai suatu produk ditentukan oleh

fungsi dan biayanya :

Value ( V ) =

Bila dua produk mempunyai fungsi sama, maka produk dengan biaya lebih rendah

memiliki nilai yang lebih tinggi. Bila biaya sama dialokasikan ketiap produk, maka

produk yang mempunyai fungsi lebih baik akan mempunyai nilai yang lebih tinggi.

Ada empat cara untuk meningkatkan nilai (value) suatu produk barang atau jasa

berdasarkan konsep value engineering.

1. Fungsi tetap biaya turun, maka nilai bertambah.

, maka V

2. Fungsi naik biaya tetap, maka nilai nilai bertambah.

, maka V

3. Fungsi naik (besar) biaya naik, maka nilai bertambah.

, maka V

4. Fungsi naik biaya turun, maka nilai bertambah.

, maka V

- 137 -

Page 9: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Untuk kasus fungsi turun biaya turun, ini tidak termasuk konsep pendekatan value

engineering.

Langkah Kerja VE

Secara garis besar sistematika langkah-langkah kerja VE dalam suatu unit kerja

disusun sebagai berikut.

- 138 -

Langkah-langkah terinci VE Langkah-langkah dasar VE

1. Kebijaksanaan VE oleh Top Manajemen

2. Organisasi Tim VE

3. Identifikasi info produk

4. Definisikan fungsi

5. Pemilihan Tema

6. Analisis Produk

(1) Langkah 3, 4, 5 adalah pemilihan tema (perencanaan tema ).

(2) Langkah 6, definisi fungsi (pengumpulan informasi)

Page 10: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

- 139 -

7. Tentukan fungsi produk

8. Kembangkan diagram fungsi

9. Eliminasi fungsi yang tidak perlu

10. Evaluasi fungsi

11. Ciptakan ide

12. Kembangkan alternatif

13. Perbaiki alternatif

14. Uji dan verifikasi

15. Siapkan Usulan VE

(3) Langkah 7, 8, 9, 10 adalah evaluasi fungsi

(4) Langkah 11, 12 adalah pengembangan alternatif

(5) Langkah 13, 14 adalah evaluasi alternative- alternatif

Page 11: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Pada dasarnya kegiatan-kegiatan VE harus ditangani secara sistematis dan efisien

oleh suatu tim. Untuk mencapai target dari tema perlu didaftar pengalaman semua bagian

atau pihak yang terkait dengan tema, untuk membentuk suatu tim proyek dan memilih

ketua tim.

Dalam Tim VE terdiri dari komite pembentukan VE atau gugus kerja VE atau

nama sejenis, kemudian di bawahnya ada ketua tim atau ketua proyek yang membawahi

anggota-anggota yang kompeten di bidangnya masing-masing. Struktur organisasi tim

VE sebaiknya menyesuaikan dengan organisasi institusi masing-masing.

- 140 -

16. Penyerahan usulan

17. Kuasakan proposal

18. Perbaiki gambar-gambar

19. Implementasi

Gambar 6.3. Rencana kerja VE

20. Tindak-lanjut

(6) Langkah 15, 16, 17 adalah penyusunan proposal

(7) Langkah 18, 19, 20 adalah implementasi dan tindaklanjut

Page 12: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

6.8. Rencana Kerja VE

Secara umum pebedekatan untuk menyelesaikan permasalahan adalah :

- Mengenal masalah

- Analisis permasalahan

- Implementasi dan evaluasi

Kegiatan VE mencoba menyelesaikan masalah terkait dengan nilai produk atau jasa.

Berikut adalah langkah-langkah dalam VE untuk menganalisis value (V ) , fungsi ( F )

dan biaya ( C ).

Tabel 6.1. Langkah-langkah dalam VE

Definisi Fungsi 1. Apa ini.

2. Apa fungsi produk

Evaluasi fungsi 3. Berapa biayanya

4. Berapa nilainya

Pengembangan alternatif 5. Apa tersedia pengganti dengan

fungsi sama

6. Berapa biaya substitusi

7. Apakah substitusinya memenuhi

permintaan

Yang membedakan pendekatan VE dengan metoda penurunan biaya yang lain adalah ;

1. Definisi fungsi

2. Evaluasi fungsi

3. Pengembangan alternatif yang berorientasi fungsi

Ketiga hal tersebut di atas merupakan lunci dari rencana VE.

Adapun rencana kerja VE adalah :

1. Pemilihan tema

2. Definisi fungsi

- 141 -

Page 13: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

3. Evaluasi fungsi

4. Pengembangan alternatif-alternatif.

5. Pengajuan proposal

6. Implemengtasi dan tindak-lanjut.

Metode VE dalam Produksi

Outline VE dalam produksi

Seperti yang telah diuraikan didepan, VE merupakan suatu teknik untuk mencapai

biaya produksi yang direncanakan yang dikaitkan dengan rencana profit dan harga pasar

suatu produk.

VE juga dikenal sebagai teknik utnuk memenuhi kebutuhan fungsional suatu

produk yang dituntut oleh konsumen/pemakai. Dengan penerapan VE desain produk

dirubah selama masih memenuhi permintaan konsumen.

Sebagian produk yang telah beredar di pasar sulit dirubah dan masih memenuhi

permintaan konsumen. Untuk mengurangi biaya produksi tanpa emrubah desain perlu

dilakukan modifikasi atau perubahan proses.

Metode perbaikan biaya mengarah pada fungsi produksi disebut VE dalam

produksi. Perbaikan atau penurunan biaya hasil VE dalam desain berasal dari ongkos

proses langsung. Sedangkan VE dalam desain berusaha mengurangi proses langsung dan

ongkos material langsung lewat perubahan metiode proses.

Untuk proses jenis pesanan, volume produksinya relatif kecil, dan baiaya proses

mempunyai porsi yang besar terhadap biaya produksi.. Penerapan VE dalam produksi

diharapkan bisa menghasilkan penurunan biaya yang besar. Secara umum, VE dalam

desain mempunyai peluang yang lebih besar untuk mengurangi biaya produk dari pada

VE dalam produksi.

Hubungan VE dalam produksi dan VE dalam Desain

Tujuan utama VE dalam Desain (VED) adalah untuk memperoleh penghematan

yang besar biaya material langsung elewat adaptasi ide-ide berorientasi fungsi-fungsi dan

pengkajian spesifikasi desain dan gambar-gambar.

- 142 -

Page 14: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Di dalam usulan-usulan perbaikannya terkandung perbaikan metoda produksi

yang merupakan inti dari VEP (VE dalam Produksi). VEP diawali dengan

mendefinisikan proses produksi dan kemudian mengajukan usulan perbaikan metoda /

proses produksi, dan kemudian mengajukan usulan perbaikan metoda/proses produksi

dan pengurangan volume material tidal langsung, serta tenaga yang dipakai dalam

memproduksi.

Perubahan dalam desain yang merupakan subyek dari VED mungkin diperlukan

dari sisi produksi dalam batas-batas yang terkait dengan produk. Sebagai contoh ,

perubahan cara penyambungan komponen yang mulanya dengan baut kemudian dengan

las akan merubah gambar desain. Kiranya agak sulit membedakan VEP dan VED di

dalam kegiatan produksi yang sebenarnya. VEP suatu teknik berkaitan bagaimana

memproduksi item / produk dengan desain tertentu dengan biaya rendah.

- 143 -

Page 15: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

- 144 -

Product planning

Planning of functional characteristic & performance of product

Basic Design

Concretization of functional & determination of functional combination

Clarification of functions for additional value

Determination of production method

Determination of work structures of process

Clarification of management subjects

Counterneosures to deal with inadequate performance

Follow up analysis of remedial measures & application results

Design of process & works

VE in production

VE in design

Production activity

Page 16: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Penerapan VE dalam produksi

Penerapan VE dalam produksi meliputi berbagai bisang seperti tertera dalam tabel

berikut.

Tabel 6.2. Penerapan VE dalam produksi (1)

Karakteristik Faktor

Kualitas Biaya Penyerahan Keselamatan

Jig & tool Inspeksi secara

berkala pemakaian

yang betul,

standarisasi.

Simpan dalam

jumlah yang tepat,

hemat jig & tools,

temukan yang baru,

kenalkan sistem

pakai bersama.

Buang jig & tools

yang bahaya.

Alat ukur Pemahaman yang

baik akan

kemampuan proses,

pengukuran contoh /

sampling yang tepat

dan cek secara

teratur.

Sampling yang

efisien pengukuran

otomatis dan

metode pengukuran

yang baru.

Produk Hilangi keluhan

konsumen, hindari

kerusakan

memproduksi,

hindari

tercampurnya

komponen atau

produk dalam

Jaga kuantitas yang

diperlukan, dan

pertahankan tanggal

penyerahan.

Kaji ulang

pengepakan dan

transportasi.

- 145 -

Product design

Design of production management systemGambar 6.4. Tahapan apalikasi VEP dan

VED

Page 17: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

tempat

penyimpanan.

Catatan ;Penerapan VE yang efektif, VE sebaiknya diperkenalkan dan bisa diterapkan.

Tabel 6.3. Penerapan VE dalam produksi (2)

Karakteristik Faktor

Kualitas Biaya Penyerahan Keselamatan

Orang Ikuti standar kerja,

hindari kesalahan

akibat kecerobohan

Tiadakan proses dan

kerja yang tidak

bermanfaat

Implementasi

standar kerja dan

jaga kebersihan

bengkel.

Mesin Perbaikan

kemampuan proses,

jaga dan perbaikan

ketelitian , terapkan

pemeliharaan secara

berkala.

Perbaikan laju

operasi, pengenalan

proses otomatis,

kurangi kerusakan,

kelancaran

persiapan (set-up)

kerja.

Adaptasi perangkat

keselamatan kerja,

perbaikan peralatan

pelindung.

Material Hindari penggunaan

material yang cacat,

kualitas material

harus dinilai secara

tepat.

Penghematan

material,

perbaikan laju

hasil.

Jaga kedatangan

material.

Perbaikan metoda

penyiapan dan

transportasi.

Metoda Persiapan metoda

standar, pemahaman

yang baik mengenai

metoda standar.

Anut tata letak yang

baik, kurangi

volume transportasi,

perbaikan efisiensi

pengangkutan,

hilangkan proses

yang tidak

Persiapan

keselamatan

standar, daftar cek

keselamatan,

terapkan pendidikan

keselamatan.

- 146 -

Page 18: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

bermanfaat.

Gambaran dan Tujuan VE Dalam Produksi

Dalam pekerjaan sehari-hari sering ditemukan suatu kerja tidak bermanfaat yaitu

nilai dari kerja tersebut relatif rendah atau hasil-hasil yang sama bisa dicapai dengan cara

yang lebih efisien dan mudah.

Tujuan perbaikan proses produksi adalah :

1. Mengurangi jumlah proses produksi dan produk-produk cacat dengan menemukan

proses dan produksi yang sesuai / tepat.

2. Menyederhanakan proses produksi dengan cara menggabungkan atau memendekkan

lewat kajian tiap proses, obyektif kerja dan metoda kerja.

3. Eliminasi atau memendekkan proses produksi lewat penemuan pemakaian peralatan

produksi yang tidak bermanfaat yang dipakai dalam transportasi , inspeksi dan tahap-

tahap lain.

4. Mendayagunakan lantai bengkel secara efektif untuk mencapai kelancaran produksi

dan memperbaiki kondisi kerja lewat tata letak fungsional dan perancangan proses.

5. Menjaga kualitas , kuantitas dan keselamatan lewat pengenalan peralatan produksi,

prosedur kerja dan lain-lain yang mudah dipakai/diperbaiki.

6. Merancang pemakaian peralatan produksi secara ekstensif dan proses produksi

otomatis.

6.10. Rencana Kerja Dalam Produksi

A. Permasalahan produksi

Kerja seperti proses perakitan, transportasi, inspeksi adalah merupakan rangkaian

kegiatan dari proses produksi yang dikerjakan menurut prosedur dan menggunakan

peralatan produksi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Semua kegiatan / kerja dan peralatan mempunyai tujuan tertentu serta

menggunakan prosedur pilihan yang paling tepat. Pada umumnya kerja dilaksanakan

- 147 -

Page 19: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

tanpa menyadari tujuan dari kegiatan-kegiatan yang terakit dengan kerja atau peralatan

yang digunakan.

Untuk memperbaiki kondisi yang ada mengenai sehari perlu bertanya :

o Apa tujuan kerja ?

o Apa yang sebenarnya kita lakukan ?

Pertanyaan tersebut harus diajukan untuk semua aspek kerja termasuk :

o Pekerjaan (work)

o Tindakan (actions)

o Prosedur, pemesinan, jig dan tools, bahan pembantu, produsk setengah jadi.

Pendekatan semacam ini adalah sangat penting untuk memahami persoalan-

persoalan, karena temuan fakta yang tepat merupakan kunci untuk perbaikan dan

pengendalian produksi lebih baik.

Menelaah kembali kondisi yang ada dari berbagai perspektif untuk mengkaji

apakah timbul masalah atau tidak adalah merupakan hak yang penting bagi perbaikan

kegiatan produksi. Kadang-kadang masalah penting yang seharusnya diprioritaskan tidak

mendapat perhatian.

Masalah-masalah pada umumnya ditemukan lewat pengkajian sendiri atau diskusi

dengan atasan atau staf.

Hal-hal yang perlu dicatat pada tahap pencarian masalah :

1. Pemahaman yang betul dari permasalahan.

2. Daftar persoalan-persoalan.

3. Pendekatan secara menyeluruh terhadap temuan persoalan untuk menghindari

kelupaan masalah-masalah yang ada antar departemen atau divisi-divisi.

4. Memahami dengan jelas akan kegiatan-kegiatan atau target dari suatu proyek.

5. Daftar permasalahan dan kebutuhan lewat-kegiatan kelompok, misal kegiatan

brainstorming.

6. Pemikran secara menyeluruh apakah tema yang disarankan merupakan persoalan

yang sebenarnya.

- 148 -

Page 20: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Identifikasi Masalah

Untuk keperluan identifikasi permasalahan dikelompokkan menjadi :

1. Masalah-masalah yang timbul sehari-hari.

2. Masalah-masalah yang tersembunyi.

3. Masalah-masalah yang potensial.

Dengan mengelompokkan permasalahan bisa identifikasi sejunlah permasalahan.

Berbagai metode untuk mendapatkan permasalahan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 6.4. Identifikasi Masalah

Metode Isi

1. Buat daftar hal-hal yang khusus. Untuk mengetahui apakah suatu masalah

yang menonjol dari proses, kerj atau jig.

2. Buat daftar hal-hal yang kurang, yang

tidak memadai.

Daftar dari hal-hal yang kurang, yang tidak

memadai.

3. Buat daftar hal-hal khusus yang

diinginkan.

Untuk mengidentifikasi permasalahan dari

segi yang diinginkan.

4. Check list. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah

berdasarkan daftar pertanyaan yang

ditetapkan lebih dahulu.

5. Analisis fungsional Untuk menanyakan tujuan dan isi dari

prosesm kerja, jig & tool, metoda kerja dll,

dengan maksud mengkaji apakah kondisi

sekarang sudah bagus dan untuk menilai

kemungkinan perbaikan..

Penataan Kembali Permasalahan

Setelah permasalahan diientifikasi kemudian permasalahan tersebut diatur

kembali. Beberapa metoda analisis seperti diagram pareto, peta kontrol bisa dipakai

untuk mengidentifikasi permasalahan secara kuantitatif.

Berikut adalah pedoman yang perlu diingat dalam menata kembali permasalahan :

- 149 -

Page 21: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Tabel 6.5. Penataan kembali permasalahan

1. Identifikasi masalah 1. Q, C, D, S, M (kualitas, biaya, tanggal

penyerahan, keselamatan, moral).

2. 5 M (manusia, metoda, mesin,

material, manajemen).

3. Dalam artian proses, jenis kerja dan

departemen terkait.

2. Pemisahan masalah atau penggabungan

masalah

1. Masalah besar dipecah menjadi

masalah-masalah yang lebih kecil.

2. Penggabungan masalah-masalah kecil

digabung menjadi lebih besar atas

dasar relevansi.

3. Pengkajian tingkat permasalahan 1. Tingkat kesulitan penyelesaian

masalah.

2. Masalah-masalah yang tidak patut

dengan kebijaksanaan bisnis.

4. Pelimpahan masalah-masalah ke

departemen yang terkait

1. Permasalahan diselesaikan densiri oleh

departemen yang bersangkutan.

2. Permasalahan diselesaikan oleh

departemen lain.

3. Permasalahan diselesaikan secara

bersama-sama.

B. Pemilihan Tema

Pemilihan tema berarti memilih subyek/kasus untuk perbaikan diantara masalah-

masalah yang telah diientifikasi. Pemilihan sebaiknya didasarkan pada :

Keterkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan atau proyek.

- 150 -

Page 22: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Tingkat perbaikan yang diharapkan.

Kemungkinan bisa diselesaikan dalam batas waktu tertentu.

Pada waktu pemilihan tema perlu diputuskan tema apa yang harus diperbaiki, serta :

Jadwal (kapan mulai dan selesai).

Target.

Anggaran perbaikan (biaya).

Berikut adalah kriteria pemilihan tema secara rinci :

Evaluasi untuk pemilihan tema :

Sangat dibutuhkan

Tema terkait dengan kbijaksanaan perusahaan.

Tema terkait dengan proses produk yang memerlukan perbaikan

profitability.

Tema yang terkait dengan proses produk mahal

Tema yang terkait dengan produk dan input banyak labor.

Tema yang terkait dengan komponen cacat.

Efeknya besar

Tema yang terkait dengan proses produk yang rumit.

Tema yang terkait dengan proses produk mahal.

Tema dimana usulan perbaikan mudah diajukan.

Tema yang terkait dengan prses produk masal.

Tema yang terkait dengan produk yang memberi harapan.

Tema yang penyelesaiannya bisa diterapkan untuk proses lain.

Tema yang terkait dengan proses tanpa perbaikan histeris.

Implementasi mudah

Tema yang memerlukan waktu desain pendek.

Tema yang membutuhkan persyaratan sederhana.

Tema yang membutykan sedikit tenaga kerja dan vwaktu.

Tema yang memerlukan informasi sederhana

- 151 -

Page 23: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Tema yang sesuai dengan kemampuan staf / anggota yang berkecimpung.

Layak

Tema dimana tersedia pakar.

Tema dimana tersedia informasi yang diperlukan.

Tema yang sesuai dengat tingkat teknik pengendalian yang ada sekarang,

termasuk VE.

Tema yang sesuai dengan tingkat kemampuan profesional dan teknik.

C. Pembentukan Tim Proyek VE

Pada dasarnya kegiatan-kegiatan VE harus ditangani secara sistematis dan efisien

oleh suatu tim. Untuk mencapai target dari tema, perlu didaftar pengelaman semua

bagian/pihak yang terkait dengan tema, untuk membentuk suatu tim proyek dan memilih

ketua tim.

Ketua tim dan anggotanya harus mempunyai pengetahuan secara menyeluruh

tentang tema menjamin suksesnya kegiatan. Berikut ilustrasi pembentukan tim proyek

VE.

- 152 -

Komite Pembentukan VE

Tim Proyek VE

Penasehat Sekretariat

Anggota Anggota Anggota Anggota

Bagian Bagian Bagian Bagian

Page 24: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

D. Pengumpulan Informasi

Untuk bisa mengajukan perbaikan proses, kiranya penting untuk mengetahui

proses produksi produk atau komponen.

Langkah awal dalam kegiatan VE adalah mengumpulkan informasi :

Lembar proses (process sheet)

Spesifikasi – spesifikasi.

Gambar – gambar

Standar kerja

Instruksi – instruksi kerja.

Berbagai macam informasi yang biasanya dibutuhkan untuk VE dalam produksi adalah

sebagai berikut :

Tabel 6.6. Berbagai Informasi Yang Dibutuhkan VE Produksi

Jenis Informasi

Kebtuhan perencanaan kebijaksanaan Rencana-rencana dan kebijaksanaan

produksi.

Rencana dan kebijaksanaan sales.

Rencana dan kebijaksanaan

pengurangan biaya.

Kebijaksanaan proyek.

Perbaikan proses dan rencana

rasionalisasi.

Produksi Unjuk laku dan perpindahan

volume produksi.

Kapasitas produksi, pemesinan, jig

and tool.

Waktu standar proses, tenggang

waktu.

- 153 -

PPP Bengkel Desain teknologi Pengend.. Kualitas

Gambar 6.5. Ilustrasi bagan tim proyek VE

Page 25: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Jarak transportasi dan peta arus.

Pekerjaan dalam proses.

Laju operasi dan laju kerusakan.

Riwayat perbaikan proses.

Earnings dan biaya Unjuk laku earning

Unjuk laku biaya

Rincian biaya menurut proses

Kualitas Data pengawasan tiap proses

Data pengawasan untuk pengiriman

Jumlah dan kadar keluhan

Standar inspeksi dan spesifikasi

Standar Standar produk dan spesifikasi

Standar produksi dan spesifikasi

Instruksi kerja

Peta proses

Manual perakitan

Rincian komponen dan material

Sales Unjuk laku dan transisi volume sale

Data ramalan permintaan

Kecenderungan sales

Informasi teknis Informasi untk teknologi teknis

Contoh-contoh perbaikan kerja jig

and tools

Informasi untuk proses sejenis,

metoda kerja, jig and tool.

Kendala (keterbatasan) Kendala yang terkait dgn produk

Peraturan, hukum yang terkait

dengan hak patent.

Pengenalan teknologi dari luar

dengan perjanjian lisensi.

Lain-lain Peta karakteristik

- 154 -

Page 26: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Informasi material baru dan metoda

produksi.

Informasi produk saingan dari

perusahaan lain

Tujuan Pengumpulan Informasi

Pada waktu pengumpulan informasi perlu dijelaskan tujuan, informasi penting apa

yang perlu dikumpulkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena hendaknya diingat “tujuan

apa informasi dibutuhkan”.

Bagaimana informasi dikumpulkan diilustrasikan sebagai berikut :

E. Segi Kondisi Yang Ada dan Analisis Fungsi

- 155 -

Untuk tujuan apa

Apa yang anda ingin ketahui

Sumber informasi

Perbaikan kualitas Perbaikan waktu

penyerahan Perbaikan jig &

tools Dan lain-lain

Prosentase cacatLama (jam) pemesinan – jam orangGambar jig and tools

Nama informasi Tempat

informasi Kuantitas

informasi Bentuk informasi Nama

pengumpul Jadwal

pengumpulan Dll

Gambar 6.5. Bagaimana informasidikumpulkan

Page 27: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Fungsi yang dibahas di dalam VE dalam produksi adalah berupa jasa proses dan

pekerjaan dari kegiatan produksi. Salah satu ciri VE dalam produksi ditahap penyelidikan

adalah konversi informasi yang diperoleh lewat analisis proses ke informasi fungsional

sehingga mudah di dapat ide-ide perbaikan atau usulan.

Definisi fungsi

Fungsi dunyatakan dengan kata yaitu kata kerja ditambahkan kata benda.

Contoh :

Mengencangkan + baut

Membuka + katup

Memindahkan + panas

Manambah + tenaga

Menghancurkan + biji-bijian

Menyekur + katup

Memintal + tali

Memotong + kentang

dan lain-lain.

Kata benda dapat digunakan untuk :

Pernyataan yang ambigius

Penyataan yang nyata

Pernyataan kuantitatif

Pernyataan yang banyak arti direkomendasikan untuk memperoleh ide sebanyak

mungkin.

- 156 -

Page 28: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Kata kerja

Contoh yang nyata menggunakan kata kerja :

Tabel 6.7. Kata kerja

No Kata Kerja Kata Benda ( Obyek )

1. Membangkitkan Tenaga, sinyal

2 Memperoleh Out put, gelombang elektromagnetik

3 Merubah Cahaya enjadi listrik, listrik bolak-balik

menjadi tenaga mekanis.

4 Menambah Gaya, gesekan

5 Mengurangi Temperatur, tahanan, frekuensi

6 Meninggikan (menambah) Temperatur, tahanan, frekuensi

7 Memasok Listrik, air

8 Memindah Gaya puntir, sinyal

9 Operasi Switch, panel kendali

10 Memutar Roda gigi, poros

11 Memegang Komponen

12 Menyangga Berat, kerangka utama

Klasifikasi fungsi

Pemahaman klasifikasi fungsi diperlukan untuk melakukan pendekatan berorientasi

fungsi pada kontek VE dalam produksi.

Metode klasifikasi fungsi adalah sebagai berikut :

- 157 -

Page 29: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Tabel 6.8. Klasifikasi fungsi

Fungsi Pekerjaan (work) Target

Fungsi yang

diperlukan

Pekerjaan penting Pekerjaan yang

mutlak diperlukan

Pekerjaan

penyokong

(pembantu)

Pekerjaan yang

mebnatu atau

menambah nilai

ekstra terhadap

pekerjaan penting

Fungsi yang tidak

diperlukan

Pekerjaan tidak

bermanfaat

Pekerjaan yang

sebenarnya tidak

diperlukan

Di dalam pekerjaan press misalnya, transportasi benda kerja (mould), pemasangan

ke mesin, mencoba mesin dan memindahkan material adalah terramsuk pekerjaan

pembantu (penyokong).

Fungsi-fungsi tersebut tidak memberikan saumbangan langsung terhadap nilai produk,

namun diperlukan demi kelancaran fungsi utama. Oleh karena itu pengurangan fungsi-

fungsi produksi pembantu diperlukan untuk menambah nilai.

Penilaian kualitatif, subyektif lebih banyak dijumpai di VE dalam produksi

dibanding dalam desain. Oleh karena itu pihak ketiga diperlukan untuk menghindari

penilaian sepihak.

Pengaturan kembali Fungsi – Fungsi

Tujuan pengaturan kemabli fungsi-fungsi adalah :

- 158 -

Page 30: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Untuk mengecek kelalaian definisi fungsi

Untuk mengidentifikasi kelompok fungsi-fungsi yang berhubungan erat.

Untuk konfirmasi kembali fungsi-fungsi yang memang dibutuhkan dan untuk

menandai fungsi-fungsi yang tidak diperlukan.

Mencari kesalahan definisi – definisi fungsi

Mengenal awal usaha-usaha perbaikan

VE menggunakan diagram fungsi untuk menata fungsi-fungsi yang didefinisikan dapat

dinyatakan sebagai TUJUAN dan KEGIATAN.

Bila semua tujuan atau kegiatan dihubungkan dalam artian hubungan fungsional maka

terbentuklah diagram fungsi pada gambar berikut ini.

- 159 -

Page 31: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Contoh :

- 160 -

Menyimpan sisa kotoran minyak

Menghilangi minyak

Menghilangi kotoran

Menghilangi minyak dan kotoran dari pekerjaan mesin perakitan

Fasilitas pembuangan kotoran untuk mesin perakitan

Kelompok Fungsi A

Kelompok Fungsi B

Menyediakan tempat sampah

Mengumpulkan sisa-sia kotoran

Menempatkan kotoran ke tempat sampah

Menghilangi sisa-sia

Membuang sisa

Menghilangi kotoran minyak

A

B

Page 32: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Metoda Menata Kembali Fungsi – Fungsi

Fungsi-fungsi dapat diatur kembali menggunakan analisis struktur lini produksi.

Analisis struktur lini produksi mengidentifikasi berbagai komponen dari tingkat yang

berbeda yaitu lini produksi, unit kerja dan elemen kerja.

Diagram fungsi diperoleh bila komponen-komponen tersebut dinyatakan dalam fungsi

yang relevan.

Contoh ;

Diagram fungsi untuk lini perakitan.

- 161 -

Gambar 6.6. Contoh diagram fungsi

Lini Produksi Proses Produksi Unit Kerja Elemen Kerja

Merakit unit penggerak

Memasang motor

Memindahkan komponen

Memasang bagian luar

Memasang ball bearing

Merakit komponen

Memasang komponen listrik

Menaikkan gigi penggerak

Memasang plat penyangga

Merakit mesin

Fungsi dasar

Page 33: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Menata kembali fungsi-fungsi dengan cara ekstraksi

Analisis berbagai jenis lini produksi menunjukkan bahwa banyak fungsi-fungsi

produksi sejenis ada di dalam lini produksi. Dalam satu cara mengatur kembali fungsi-

fungsi adalah mengekstrak tujuan sejenis dari berbagai macam kerja dengan berbeda

yang menyatakan tujuan-tujuan yang mirip.

Metode ini berlaku untuk lini produksi yang menyangkut banyak pekerjaan

(work) yang mirip. Dalam metode ini fungsi-fungsi didefinisikan pada tingkat satuan

kerja dan elemen kerja.

Contoh sebagai berikut :

No Jenis pekerjaan Fungsi Ekstrak Keterangan

1 Persiapan kerja atau set-up Mempersiapkan untuk

kerja

Memasang benda

kerja.

Menyiapkan zat

kimia

Menyiapkan jig &

tools

2 Load Memberi beban Mengambil

komponen

Menyetel komponen

3 Bongkar (unload) Membongkar Mengambil

komponen

Menurunkan

komponen-

komponen

4 Transportasi Mengangkut Mengirim benda

- 162 -

Gambar 6.7. Contoh diagram fungsi untuk lini perakitan

Page 34: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

kerja ke proses

berikut.

Mengangkut

material

5 Pengendalian Kualitas Konfirmasi kualitas

garansi

Mempertahankan

kualitas

Inspeksi ciri-ciri

produk

Mencegah oksidasi

Mengecek ukuran

6 Perbaikan Memperbaiki Mereparasi produk

cacat.

Memproses kembali

komponen-

komponen

Evaluasi fungsi-fungsi

Tujuan mengevaluasi fungsi-fungsi adalah :

Memahami niaya yang ada sekarang

Identifikasi kemungkinan perbaikan

Menetapkan urutan prioritas untuk perbaikan.

Singkatnya evaluasi fungsi –fungsi bertujuan untuk menjelaskan biaya tiap fungsi dengan

maksud menetukan arah perbaikan.

Langkah Isi Pertanyaan berdasar VE

1 Mendistribusikan biaya terhadap

semua fungsi yang didefinisikan

Berapa biaya fungsi

2 Estimasi fungsi Berapa nilai dari fungsi

3 Menghitung rasio F/C dan perbedaan

yang sebenarnya

Apakah bisa diperbaiki

- 163 -

Page 35: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

4 Mulai perbaikan dengan fungsi yang

nilainya lebih rendah

Ada beberapa metode untuk mengevaluasi fungsi-fungsi dan pemilihan metode

tergantung pada tujuan atau tema.

6.11. Cara Penghitungan Value

Apabila kita dihadapkan pada suatu pilihan-pilihan, maka kita harus menghitung

value dari masing-masing alternatif tersebut. Langkah berikutnya adalah menyusun

peringkat value, sehingga nanti akan membantu kita untuk membuat suatu keputusan.

Cara perhitungan value didasarkan pada konsep value engineering yakni .

Contoh kasus :

Misalnya ada 4 vendor menawarkan mesin. Berdasarkan spesifikasi yang dimiliki, empat

mesin tersebut memiliki kapasitas dan performance yang hampir sama, namun dari segi

harga mesin dan suku cadang sedikit ada perbedaan.

Tim engineering diminta untuk memberikan rekomendasi mesin dari vendor mana yang

memiliki value yang paling tinggi.

Kriteria yang disepakati antara tim engineering dengan pihak manajemen untuk aspek

teknis adalah kemudahan pengoperasian, ramah lingkungan, kapasitas, kemudahan

perawatan, mobilitas dan efisiensi.

Berikut cara perhitungan value :

No

Aspek Bobot

Skor Nilai dari Mesin  

A B C D

Teknis                  

1 Kemudahan pengoperasian

0,1 70 7 60 6 65 6,5 60 6

2 Ramah lingkungan

0,1 60 6 50 5 78 7,8 70 7

3 Kapasitas 0,1 75 7,5 90 9 93 9,3 80 8

4 Kemudahan perawatan

0,1 70 7 80 8 65 6,5 85 8,5

5 Mobilitas 0,1 60 6 80 8 90 9 60 6

6 Efisiensi 0,2 70 14 65 13 80 16 70 14

Biaya     0   0   0   0

- 164 -

Page 36: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

1 Harga mesin (juta)

0,2 5 1 6 1,2 4 0,8 5,5 1,1

2 Harga suku cadang tambahan (juta)

0,1 2 0,2 1,5 0,15 1 0,1 1,5 0,15

A B C DFungsi 47,5

049,0

055,1

049,5

0Cost 1,20 1,35 0,90 1,25Value 39,58 36,30 61,22 39,60

Peringkat value dari keempat mesin adalah sebagai berikut :

I. Mesin C dengan value = 61,22

II. Mesin D dengan value = 39,60

III. Mesin A dengan value = 39,58

IV. Mesin B dengan value = 36,30

Prestasi perusahaan

Pendahuluan

Marilah kita mencoba menjawab 5 (lima) kali pertanyaan berikut, usahakan dengan

jawaban yang berbeda ;

1. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................

2. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................

3. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................

4. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................

5. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................

Bagaimana kira-kira jawabannya, kalau yang menjawab adalah :

1. Seorang operator

2. Seorang mandor

3. Seorang manajer produksi

4. Seorang pimpinan usaha

5. Seorang pemilik perusahaan

- 165 -

Page 37: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Analog seperti tersebut di ats marilah kita jawab bersama-sama mengapa kita berssial

dalam satu ikatan organisasi bisnis atai dalam ikatan organisasi produksi yang sifatnya

lebih khusus dan merupakan bagian dari organisasi bisnis.

Bagaimana jawaban kelom;pok sosial dalam ikatan organisasi produksi, adakah

perbedaan antara jawaban kelompok dengan individu sebagai anggota kelompok.

Keinginan individu

Sebagai individu bisa terdapat perbedaan keinginan atau kebutuhan sesuai dengan tingkat

kebutuhan masing-masing individu, sesuai A.H. Maslow, yaitu ;

1. Kebutuhan pokok.

2. Kebutuhan akan keamanan

3. Kebutuhan akan pergaulan sosial

4. Kebutuhan akan pengakuan masyarakat

5. Kebutuhan akan kesuksesan

Sebagai individu yang berkelompok atau sebagai anggota kelompok, karena ;

1. Memiliki loyalitas

2. Punya kebanggaan

3. Bersedia membela kepentingan kelompok

4. Ingin mendapat penghargaan.

5. Inegin mendapat pengakuan.

6. Ingin mendapat jaminan.

7. Ingin maju

8. Ingin mengabdi

9. Ingin berpartisipasi

10. Ingin bersekutu

Keinginan kelompok

Terjadinya kelompok karena didasari oleh ;

1. Kesamaan keinginan

2. Adanya profesionalisme

3. Adanya struktur

- 166 -

Page 38: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

4. Adanya norma-norma kelompok.

Prestasi

Membangun prestasi dapat digambarkan sebagai bagan berikut :

- 167 -

Taqwa

Iman

Situasi

Motivasi

Trampil

Pengetahuan

Bakat

Pengalaman

Prestasi Individu

Page 39: Engineering value-Teknologi Tepat Guna

Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna

Dengan menghimpun semua unsur prestasi perusahaan secara sinergi, maka terentuklah

prestasi perusahaan.

Unsur-unsur prestasi perusahaan diantaranya ialah ;

Sumber daya manusia

Sarana produksi

Modal kerja, dll.

Bahan diskusi :

1. Diskusi kelompok (satu kelompok terdiri 2-3 mahasiswa) , masing-masing

kelompok bertugas mempresentasikan contoh aplikasi peningkatan value suatu

teknologi tepat guna dengan menggunakan konsep value engineering.

2. Diskusi kelompok (satu kelompok terdiri 2-3 mahasiswa) , masing-masing

kelompok bertugas mempresentasikan perhitungan value dari berapa alternatif

pilihan. Kriteria evaluasi menyesuaikan dengan contoh yang dipilih.

- 168 -