37
Erna Juliana Simatupang

Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Erna Juliana Simatupang

Page 2: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Hal yang penting diperhatikan

• Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada balita, dilakukan dengan teliti, hati-hati dan sistematis. Bidan dapat melakukan penilaian dari pemeriksaan fisik yang dilakukan.

• Hasil penilaian pemeriksaan fisik dilakukan dengan menilai pemeriksaan fisik kepada rujukan nilai normal dari semua item yang diperiksa

Page 3: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

PERSIAPAN ALAT DAN BAHANPersiapan alat dan bahan :1. Kapas2. Senter3. Thermometer4. Stetoskop5. Flannel/ selimut6. Bengkok7. Timbangan bayi8. Pita meter (metlyn)9. Pengukuran panjang badan10.Sarung tangan11.Buku catatan

Page 4: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pemeriksaan fisik

a) Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas, atau lepaskan pakaian hanya pada daerah yang diperiksa.

b) Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki atau lakukan prosedur yang memerlukan observasi ketat dulu.

c) Pemeriksaan yang mengganggu bayi seperti pemeriksaan refleks dilakukan pada tahap akhir .

d) Bicara lembut, pegang tangan bayi diatas dadanya atau lainnya

Page 5: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Lakukan Pemeriksaan dan Penilaian Tanda-tanda Vital

• Pemeriksaan tekanan darah pada balita menggunakan pengukur tekanan darah pada anak

Tekanan Darah

• Denyut nadi dihitung pada saat anak dalam keadaan tenang dan rileksDenyut Nadi

• Pernapasan dihitung pada saat anak dalam keadaan tidak baru melakukan aktivitas bermain (tenang dan rileks), tidak diketahui anak

Pernapasan

• Dapat dilakukan secara axila Suhu

Page 6: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Tekanan Darah pada Balita

• Usia 3-5 tahun American Heart Association dan American Academy of Pediatrics menyarankan anak rutin menjalani pemeriksaan tekanan darah sejak usia 3 tahun. Batas atas sistolik pada anak usia tiga tahun berkisar antara 104 - 116, bergantung pada tinggi dan jenis kelamin. Sedangkan kisaran diastolik adalah 63 sampai 74.

Page 7: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Pemeriksaan Tekanan Darah Pada Balita

• Untuk anak laki-laki usia 3 tahun angka sistolik berkisar 104-113, sedangkan diastolik 63-67. Menginjak usia 4 tahun kisaran sistolik bertambah jadi 105-111, dan 67-71 untuk diastolik. Pada usia 5 tahun angka sistolik menjadi 108-116, sedangkan diastolik 69-74.

• Untuk anak perempuan usia 3 tahun batas sistolik berkisar 104-110, sedangkan diastolik 65-68. Menginjak usia 4 tahun kisaran sistolik bertambah jadi 105-111, dan 67-71 untuk diastolik. Pada usia 5 tahun angka sistolik menjadi 107-113, sedangkan diastolik 69-73.

Page 8: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Denyut Jantung pada balita

• Anak berusia 3-4 tahun memiliki denyut jantung rata-rata 80-120 per menit. Untuk usia 5 - 6, denyut jantungnya antara 75-115 per menit.

Page 9: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Frekwensi Pernapasan Pada anak Balita

• Tingkat pernapasan (tarikan pernapasan) normal bayi yang baru lahir biasanya adalah 40-60 tarikan per menit. Saat memasuki usia di atas enam bulan, normalnya bayi bernapas sekitar 20-30 tarikan per menit. Ketika anak mencapai usia 6 tahun, rata-rata sekitar 12-20 tarikan per menit.

Page 10: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Frekwensi Pernapasan Bayi - BalitaUsia Frekuensi Pernapasan

Bayi (<1 tahun) 30-55

Balita (1-2 tahun) 20-30

Balita (3-5 tahun) 20-25

Page 11: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Lakukan Penilaian Apgar Score

• A: kulit berwarna merah atau merah muda• P: denyut jantung > 100 denyut per menit• G: bayi menangis• A: tonus otot aktif • R: frekuensi pernapasan 30-60 kali per menit

Appearance (warna Kulit), Pulse (denyut jantung), Grimace (refleks terhadap rangsangan), Activity (tonus otot) ,Respiratory (usaha napas).

Page 12: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Apgar ScoreNilai 0 1 2

Appearance (warna Kulit)

Biru, pucat Badan merah, ekstremitas biru

Semuanya merah muda

Pulse (denyut jantung) Tidak teraba < 100 >100

Grimace (refleks terhadap rangsangan)

Tidak ada Lambat Menangis kuat

Activity (tonus otot) Lemas / lumpuh Gerakan sedikit / Fleksi tungkai

Aktif fleksi tungkai baik / reaksi melawan

Respiratory (usaha napas)

Tidak ada Lambat, tidak teratur Baik, menangis kuat

Page 13: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penilaian APGAR

• Nilai APGAR 7-10: bayi dalam kondisi baik.• Nilai APGAR 4-6: bayi mengalami asfiksia sedang dan

memerlukan intervensi.• Nilai APGAR 0-3: bayi mengalami asfiksia berat,

sehingga memerlukan resusitasi segera.

Page 14: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Lakukan Pengukuran Antropometri• Perhatikan Hasil Pemeriksaan Terhadap:Tinggi Badan Balita: sesuaikan dengan usia dan berat badan, apakah dari hasil pemeriksaan terdapat penyimpangan atau masalah. Bandingkan dengan rujukan untuk mengukur Tinggi Badan Normal sesuai usia saat periksa. TB/U, bandingkan dengan standar baku: dibandingkan standar baku (%) 90% - 110% : baik/normal 70% - 89% : tinggi kurang < 70% : tinggi sangat kurang

Page 15: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penilaian Berat Badan• Nilai Berat Badan yang telah di Ukur, bandingkan dengan

rujukan (standar yang ada)BB/U dibandingkan dengan acuan standar, dinyatakan persentase :

> 120% : gizi lebih 80% – 120% : gizi baik 60% - 80% : tanpa edema, gizi kurang; dengan

edema, gizi buruk < 60% : gizi buruk, tanpa edema (marasmus),

dengan edema (kwasiorkhor).

Page 16: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Pemeriksaan Kulit

• Hasil pemeriksaan, dibandingkan pada warna kulit Balita secara umum, yang penting diperhatikan adalah apakah ada kelainan, masalah (seperti ruam, benjolan atau penyakit kulit yang kemungkinan ada), bercak yang ada, pigmentasi, tonus otot dan pertumbuhan rambut

Page 17: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Pemeriksaan Kelenjar Limpa

• Perhatikan dan nilai hasil pemeriksaan: temuan yang iperoleh, apakah ada pembengkakan kelenjar limpa, periksa dengan jelas, warna, ukuran, dan jenis pembengkakan yang ditemukan. Rasa nyeri tekan saat pemeriksaan, dan perubahan mimik wajah balita saat diperiksa

• Temuan yang ada, merupakan penilaian keadaan kelenjar limpa, apakah ada permasalahan atau tidak

Page 18: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Pemeriksaan Pada Kepala

• Perhatikan ukuran lingkar kepala bayi saat diperiksa, dan ukuran yang diperoleh setelah pemeriksaan bandingkan dengan ukuran lingkar kepala bayi baik untuk bayi perempuan atau bayi laki-laki

• Lakukan pemeriksaan secara cermat menggunakan metlin

Page 19: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Ukuran Lingkar Kepala Bayi Perempuan Normal

• Usia 0-3 bulan: 34-39,5 cm. Jika pada bulan ke-3 ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm, maka bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan.

• Usia 3- 6 bulan: 39,5-42 cm. Lingkar kepala bayi usia 6 bulan dapat dikatakan tidak normal jika kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm.

• Usia 6-12 bulan: 42-45 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 12 bulan, pertumbuhan lingkar kepalanya di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm.

Page 20: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Ukuran Lingkar Kepala Bayi Laki-laki Normal

• Usia 0-3 bulan: 34,5-40,5 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 3 bulan, ukuran lingkar kepalanya kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm.

• Usia 3-6 bulan: 40,5-43 cm. Jika pada bulan ke-6 lingkar kepalanya masih kurang dari 42 cm atau lebih dari 45 cm, maka bisa jadi bayi menderita masalah kesehatan.

• Usia 6-12 bulan: 43-46 cm. Lingkar kepala yang tidak normal saat bayi berusia 12 bulan adalah kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm.

Page 21: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Muka; Pemeriksaan Wajah

• Perhatikan bentuk, warna kulit wajah, semua kondisi organ yang ada di wajah secara umum, semetris, kesimbangan, Ruam Pada Wajah dan kenormalan.

Page 22: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Pemeriksaan Mata, Hidung dan Mulut

• Pada pemeriksaan perhatikan, kondisi mata, bentuk, posisi mata,konjungtiva, kelopak mata, palpebra, pupil, sklera.

• Pada Pemeriksaan Hidung: perhatikan bentuk, cuping hidung, keadaan hidung secara umum (luaran/cairan)

• Mulut: perhatikan bentuk, palatoschizies, dan kelaiann yang ada disekitar mulut

Page 23: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Pemeriksaan Telinga

• The Joint Committee on Infant Hearing tahun 2000 dan The American Academy of Pediatrics (AAP) tahun 1999 merekomendasikan skrining untuk bayi baru lahir dilakukan dalam 3 bulan pertama usianya dan intervensi sudah dilakukan sebelum usia 6 bulan

• Perkembangan bahasa bayi sudah sesuai dengan usianya atau belum melalui tabel Milestones of Language Development

Page 24: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Perkembangan Kemampuan Bayi Mendengar

Lahir Respon suara, tertarik dengan wajah orang

2-4 Bulan Reciprocal cooing, turn-taking

4-9 bulan Babbling (mengulang konsonan/kombinasi vokal)

6 Bulan Merespon jika dipanggil nama

9-12 Bulan Paham tentang perintah verbal, menunjuk sesuatu

10-16 Bulan berbicara kata yang mudah, menunjuk bagian tubuh atau memahami kata sederhana

Page 25: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Perkembangan Kemampuan Bayi Mendengar

18-24 bulan berbicara kosakata, mengucapkan dua kata

24-36 bulan memahami orang-orang yang kenal

30-36 bulan bercakap-cakap dengan bertanya dan menjawab pertanyaan

30-42 bulan cerita pendek, bertanya "mengapa"

36-48 bulan paham dengan orang asing, kalimat terbentuk dengan baik

5 tahun konsonan dasar sudah terbentuk

Page 26: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Terdapat 2 macam cara pemeriskaan pendengaran pada balita• Tes pendengaran secara subjektif dan objektif. • Tes pendengaran subjektif dilakukan dengan mengamati perilaku

balita terhadap rangsang suara (behavioral observation audiometry, visual re-inforcement audiometry), sedangkan tes yang objektif dilakukan dengan alat elektrofisiologi (OAE atau BERA).

• Tes pendengaran subjektif bisa dilakukan oleh tenaga medis pada umumnya, sedangkan tes objektif sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis terlatih. Pemeriksaan pendengaran bisa dimulai dari bayi usia dua hari dengan OAE (Oto Acoustic Emission) dan atau BERA (Brainstem Evoke Response Audiometry).

Page 27: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

• OAE dapat digunakan untuk melihat kondisi koklea (rumah siput) di telinga yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar dan dipancarkan dalam bentuk energi akustik. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini ketulian sejak bayi berusia minimal 2 hari.

Page 28: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penilaian Hasil Pemeriksaan Tenggorokan dan leher• Pemeriksaan Tenggorokan, dapat dinilai apakah ada

kelainan dan masalah, bayi/balita saat menelan, terdapat nyeri tekan pada leher.

• Perhatikan hasil pemeriksaan terhadap leher, dan lihat hasil pemerikaan terhadap kondisi leher yang normal, apakah ditemukan kelainan.

Page 29: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penilaian Pemeriksaan Thorax

• Dalam pemeriksaan thorax, kaji bentuk dada, simetris kiri kanan, memeriksa laju pernapasan, pola pernapasan, dan mengevaluasi fungsi pernapasan bayi.

• Dalam pemeriksaan ini, lihat apakah bayi mengalami tanda-tanda gangguan pernapasan, seperti pernapasan cepat atau tidak teratur, mendengus saat bernapas, atau warna kebiruan pada bibir, gusi, dan selaput lendir bayi.

• Hitung frekwensi pernapasan dengan benar dan nilai apakah pernapasan frekwensinya lebih atau dibawah nilai normal

Page 30: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penilaian PemeriksaannAbdomen

• Pemeriksaan perut bayi meliputi bentuk, lingkar perut, dan pemeriksaan organ-organ di dalam perut seperti hati, usus, dan lambung, limpa, ginjal.

• Pemeriksaan dilakukan secara seksama dan menciptakan suasana yang nanyaman bagi balita

• Hasil periksaan, yang ditemukan bandingkan dengan kondisi normal, jika tidak sesuai maka kesimpulan terdapat permasalahan.

• Pada pemeriksaan Abdomen harus dilakukan kajian lebih lanjut dengan pemeriksaan menggunakan alat sehingga dapat mendeteksi dengan jelas. Rujuk balita jika ditemukan kelainan

Page 31: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penilaian Pemeriksaan Ekstramitas

• Memastikan masing-masing tangan dan kaki memiliki ukuran yang sama dan jumlah jari-jari pada anggota gerak tubuh tersebut.

• Memastikan bahwa anggota gerak bayi/balita kaki dan tangan dapat digerakkan secara maksimal

Page 32: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penilaian hasil pemeriksaan Alat Kelamin

• Pemeriksaan Alat kelamin merupakan bagian dari pemeriksaan fisik rutin bayi baru lahir, pada bayi laki-laki, lihat apakah testis terdapat di dalam kantong zakar. Pada bayi perempuan, periksa bentuk labia, dan cairan yang keluar dari vagina bayi

• Pada balita, jika dalam masa bayi tidak ada kelainan, maka saat balita yang perlu diperiksa apabila ada keluhan sekitar alat kelamin

Page 33: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Pemeriksaan Anus dan Rektum

• Pemeriksaan pada bayi untuk melakukan pemeriksaan apakah ada kelainan/tidak, seperti kelainan pada lubang anus, tidaka danya lubang anus, malabsorbsi, perut gembung, kelaianan pertumbuhan

• Penyakit Hirschsprung, terjadi ketika saraf di usus besar tidak terbentuk dengan sempurna. Saraf ini berfungsi untuk mengontrol pergerakan usus besar. Oleh karena itu, jika saraf usus besar tidak terbentuk dengan sempurna, usus besar tidak dapat mendorong feses keluar. Akibatnya, feses akan menumpuk di usus besar.

Page 34: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

Penyakit Hirschsprung

• Penyebab masalah pada saraf tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga dapat meningkatkan risiko ketidaksempurnaan pembentukan saraf usus besar, antara lain:

a. Berjenis kelamin laki-laki.b. Memiliki saudara yang menderita penyakit Hirschsprung.c. Memiliki orang tua, terutama ibu, yang pernah menderita

penyakit Hirschsprung.d. Menderita penyakit bawaaan lainnya yang diturunkan,

seperti Down syndrome dan penyakit jantung bawaan.

Page 35: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

• Penyakit Hirschsprung memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala umumnya sudah dapat dideteksi sejak bayi baru lahir, di mana bayi tidak buang air besar (BAB) dalam 48 jam setelah lahir.

• Selain bayi tidak BAB, di bawah ini adalah gejala lain penyakit Hirschsprung pada bayi baru lahir:

a) Muntah-muntah dengan cairan berwarna coklat atau hijau

b) Perut buncitc) Rewel

Page 36: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,

• Pada penyakit Hirschsprung yang ringan, gejala baru muncul saat anak berusia lebih besar. Gejala penyakit Hirschsprung pada anak yang lebih besar terdiri dari:

a. Mudah merasa lelahb. Perut kembung dan kelihatan buncitc. Sembelit yang terjadi dalam jangka panjang (kronis)d. Kehilangan nafsu makane. Berat badan tidak bertambahf. Tumbuh kembang terganggu

Page 37: Erna Juliana Simatupang · melakukan pemeriksaan fisik a)Bayi sebaiknya tidak menggunakan pakaian dan berada di bawah lampu terang sehingga bayi/balita tidak mudah kehilangan panas,