6
ORASIILMIAH ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG BERKElANJUTAN Oleh: Prof. Dr. Muhadjir M. Darwin, MPA SEKOlAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAHMADA 2017

ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG …Para Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar di ... Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG …Para Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar di ... Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada

ORASIILMIAH

ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNANYANG BERKElANJUTAN

Oleh:Prof. Dr. Muhadjir M. Darwin, MPA

SEKOlAH PASCASARJANAUNIVERSITAS GADJAHMADA

2017

Page 2: ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG …Para Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar di ... Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada

ETIKADALAMPENDIDIKANDAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

Oleh: Prof. Dr. Muhadjir M. Darwin, MPA

Disampaikan sebagai Orasi Ilmiah pada Dies Natalis 5ekolah Pascasarjana Universitas GadjahMada, Yogyakarta yang ke 34.

Assalamua'laikum WW.Yang kami hormati Rektor UGM, atau yang mewakiliYang kami hormati pula, Dekan 5ekolah Pasca 5arjana, para wakil dekan dan para pegawai dilingkungan 5Ps,Para pengelola Program 5tudi di lingkungan 5PsPara Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar dilingkungan 5PsPara mahasiswa 52 dan 53 5ekolah PascasarjanaPara tamu dan undangan yang berbahagia.

pJtama, marilah kit a panjatkan puji syukur kehadirat Allah 5WT, Tuhan yang maha kuasa,ka~ena kit a selalu dikaruniai kesehatan dan keselamatan, sehingga kita dapat hadirrnenvernarakkan acara yang membahagiakan di pagi hari' ini.Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan 5Ps, hari ini saya diberi

Ikepercayaan untuk menyampaikan pidato pada acara yang sangat terhormat ini.Perkenankan pula kami mengucapkan selamat kepada keluarga besar 5Ps yang kali initengah berbahagia merayakan Dies Natalisnya yang ke 34. 5emoga ke depan 5Ps bertambahmaju, berada di garis depan dalam pengajaran ilmu strategis lintas disiplin, berada di garisdepan pula dalam menegakkan etika dan moral pendidikan, sehingga SPs bisa memberikontribusi positifnya bagi terw~udnya kehidupan bangsa yang maju, beradab, bennartabat,dan berkelanjutan." Aamiin. •

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,Kita semua cli sini pasti mencintai SPs clan mempunyai harapan terbaik bagi kelangsungandan kemajuan Iernbaga tercinta kita ini. Kita yakin SPs clapat memberi kontribusi bagikemajuan bangsa, melalui pencliclikan pascasarjana pada bidang ilmu lintas disiplin danstrategis. Agar keyakinan itu bisa menjadi kenyataan, SDM yang mendidik, clan SDM yangclicliclik oleh lernbaga ini, haruslahl,SDM yang bekualitas, ticlak hanya berkualitas dalamkecerclasan dan perspektif keilmuan, tetapi juga berkualitas dalam kepribadian clan karakter.Untuk hal yang kedua ini, tema yang cliberikan kepada saya cli acara ini menjadi relevan,yain-: "Etika Pencliclikan clan Pembangunan yang Berkelanjutan",

Terkait dengan isu etika ~an moral dalam pendiclikan, saya ingat pes an Ayah saya, yangsekarang suclah almarhum, waktu saya masih kecil: "Lhe, kowe 0)0 dadi koyo aku yo fhe. Akuiki wong bodo lhe, ora sekolahan. Mergo bodo aku dadi clingus, minder. isin yen ketemu fan

Page 3: ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG …Para Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar di ... Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada

ngomong karo wong pinter. Engko ndak ketok bodone. Mulane, kowe 0)0 koyo aku yo Ihe.Dadio wong pinter. Sekolaho sing duwur. Ning, suk yen wis pinter, 0)0 scpisan-pisan kowekeminter, opo maneh nganti keblinger,"Terjemahan: "Anakku, kamu jangan seperti saya ya. Aku ini orang bodoh, tidak makansekolah. Karena itu saya sekarang menjadi pemalu, minder, malu ketemu dan bicara oranglain yang lebih pandai. Kamu jangan seperti saya ya anakku. Bclajarlah karnu setinggi-tingginya. Tapi saru hal yang saya ingin mengingatkanmu. Besok, jika kamu sudah jadiorang pandai, jangan sekali-kali kamu menjadi keminter (sok pandai, merasa paling pandai),dan jangan pula keblinger (menyimpang atau sesat dalam hidup )."

Ada tiga istilah Jawa yang perlu kita elaborasi di sini: pinter, keminter, dan keblingcr.

Menjadi Pinter, cerdas atau pandai adalah tujuan dari orang bersekolah atau kuliah. Pinterberkenaan dengan kecerdasan, ketajaman logika dan luasnya ilmu pengetahuan danketrampilan yang dimiliki seseorang. Sementara kemintei menyangkut pensikapan dari orangpinter itu rerhadap kepinterannya sendiri dan dalam berhubungan dengan lingkungannya.Orang pinter dikatakan keminter jika pia cenderung bersikap sombong dengankepandaiannya, dengan mengauggap dirinya yang paling pandai, dan orang lain bodoh.Terhadap orang lain dia cenderung "minteri," (meremehkan), atau mungkin nyilakani,(membuat celaka), tidak ngajeni (menghormati), dan tidak pula melakukan hal yang"murakapi," (memberi manfaat bagi sesama),

Jika karena pinter orang lalu keminter dan minteri dan tidak nga)eni dan murakapi, di situterdapat masalah etika, karena disitu ada nilai sosial penting dalam kehidupan bennasyarakatyang diabaikan. Nilai pertama yang diti,baikan adalah andap-asor atau rendah hati. Inisejalan dengan peribahasa Indonesia: Sepcrti padi, semakin berisi semakin merunduk.

Nilai kedua yang diabaikan adalah nilai murakapi atau bermanfaat. Gclar sarjuna dariseseorang haruslah murakapi (bermunfaat), bukau jusrru nyilakani liyan (merugikan yauglain). Jika SPs ingin menegakkan etika dalam sistem pendidikannya, SPS haius dapatmencerak bukan saja sarjana yang panclai, terapi juga sariana yang berjiwa sosial, sensitifataupeduli pad a masalah yang dihadapi orang lain atau masyarakat, yang dengan kepandaiannya,dia bisa menyinari lingkungannya, mernbuat yang lain ikut pandai dan maju, dan bersama-sama memajukan bangsa dan negara. Di sini, kata "pembangunan yang berkelanjutan"mendapatkan relevansinya.

Sementara itu, istilah keblinget dalam pesan ayah saya tadi berarti sesat atau menyesatkandiri; melakukan sesuaru yang salah atau buruk terhadap sesarna. Insan akademika menjadikeblinger jika dia melakukan cara yang buruk baik dalam memperoleh pengerahuau, maupunmempunyai tujuan buruk dalam menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikitersebut.

Di sini, unsur etikanya lebih menonjol. Pendidikan yang baik haruslah yang dapat membuatpara siswanya tidak hanya pinter (pandai), tetapi juga bener dan pener, atau benar dan tepat.

Page 4: ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG …Para Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar di ... Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada

Mahasiswa, dosen, dan peneliti yang baik di universitas, haruslah mempelajari ilmu dengancara-cara yang benar, untuk tujuan yang benar. Termasuk dalam pengertian cara yang benaradalah ketika hubungan antar civitas akadernika (dosen, mahasiswa, karyawan) 111 urn isebagai hubungan atau transfer ilrnu pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan, bukantransfer uang (menyogok atau menerima sogokan) atau transfer nafsu (perselingkuhan,pelecehan dan kekerasan seksual). Kemudian, insan akademika harus menggali sumber-sumber pengetahuan secara benar, dan menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak jujur,seperti menyontek atau plagiarisme. Hal tersebut terakhir, yaitu menyontek atau plagiarisme,akan kami beri penekanan di kesempatan ini.

Dalarn penulisan karya ilmiah, setiap ilmuwan, apakah itu dosen, mahasiswa, peneliti, ataupenulis, harus benar-benar dapat menjaga nilai-nilai ilmiah, yaitu kejujuran dan obyektivitas.Jujur berarti bahwa dia ~arus mengungkapkan data apa adanya, sesuai dengan realitas, tidakmelakukan pembelokan atau pemalsuan data, tidak membuat analisis dan kesimpulan yangtidak sesuai dengan prinsip-prinsip logika, dan jujur pula untuk mengakui apakah pendapatatau data yang dia sampaikan datang dari pikiran atau penelitian dia sendiri, ataukah itudikutip dari sumber lain. Jika ternyata dia tidak secara terus terang mengakui bahwa pendapatdan data itu berasal dari sumber lain, maka dia melakukan tindakan yang tidak etis, yaitu~~~~~ I

Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karaugan, pendapat, dan data dari oranglain dan menjadikannya seolah karangan, pendapat, dan datanya sendiri. Plagiasi dapatdianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Menyontek satupendapat saja dalam satu atau dua baris tulisan, atau mengutip satu data saja, misalnya satutabel, yang diambil dari satu surnber tertentu tanpa menyebutkan dari mana pendapat ataudata tersebut dikutip, itu sudah termasuk dalam pengertian plagiarisrne. Terrnasuk daampengertian plagiarism adalah mengutip isi dari tulisannya sendiri yang telah dipublikasisebelumnya, tanpa menyebut sumbernya. Ini yang discbut sebagai self-plagiarism, atau auto-plagiarism. Self-plagiarism adalah plagiarisme. Plagiarisme merupakan pcianggaran etikapenulisan karya ilmiah yang serius, yang pelakunya layak menerima sanksi akademis yangberat, seperti dikeluarkan dari pendidikan atau pekerjaan, nilai kelulusan yang sudahdiberikan dicabut atau dikurangi, dan ijazah yang sudah dikeluarkan dicabut atau dibatalkan.

Hadirin yang saya hormati,Sekarang publik, atau secara khusus para netizens yang rajin menjadi jamaah medsos, pastisudah membaca berita yan~ telah menjadi viral di medsos, yaitu Ienomena plagiarisme disalahsatu universitas negeri di Indonesia. Lembaga pendidikan yang saya maksud adalahUniversitas Negeri Jakarta. Selama 13 tahun (2004-2017) universitas tersebut rneluluskan2.104 mahasiswa doktoral. Sementara itu, ijazah yang dicetak dalarn kurun waktu tersebutsebanyak 2.557. Jadi ada surplus ijazah sebanyak 453. Rektor UNJ sendiri, yang jugaseorang guru bcsar, membimbing dan meluluskan 118 rnahasiswa doktor hanya dalam Itahun (Iebih cepat dari masa studi S2 di SPs ini yang rata-rata selesai 2 tahun, dan ban yakyang lebih). Dan selama 3 tahun, dia membimbing 327 mahasiswa doktor. Padahal di UGM,

Page 5: ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG …Para Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar di ... Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada

membimbing 10 disertasi saja sudah kuwowogen (terialu berat). Yang lebih mengejutkanlagi adalah peraturan yang dibuat tentang plagiarisme. "Plagiarisrne, sampai batas tertentudapat diterima: untuk disertasi batas toleransi kemiripan adalah 40%, dan untuk tesis lebihlonggar lagi, yaitu 45%. Di SPs, batas toleransi kita adalah 10%. Pada tingkat ini, kcmiripanantara teks yang kita uji dengan sumbcr-sumber literatur yang clicurig1i, sangat mungkinhanya terjadi secant kebetulan. Jiku 40% aiau lcbih, pasti ada unsur kescngajaan u.cuyontek.Jadi memberi tolcransi kcmiripan scbesar itu, 40 atau 45%, sarna artinya dengan mclcgalkanplagiarisme. Lucunya, terhadap institusi yang marak melakukan praktek pcndidikan yangticlak etis tersebut, Badan Akreclitasi asional Perguruan Tinggi ternyata ticlak sensiti f.

. Karena salahsatu program pascasarjana cli sana bisa rnendapatkan akreditasi A. Sehinggapatut clicluga, acla ketidakjujuran dalam melakukan penilaian. Apakah acla permainan uangclisitu? Hanya rumput bergoyang yang clapat menjawabnya,

Praktik plagiarisme di UNJ tersebut, sepertinya suclah bukan lagi plagiarisme individual,tetapi plagiarisme sisternik, plagiansme kulrural, atau plagiarisme yang terlernbaga.

Bapak2 dan Ibu2 Para undangan sekalian yang terhormat.

Melihat kasus yang menimpa universitas lain di atas, marilah kita secara jujur melakukanintrospeksi. Apakah UGM sudah sepenuhnya bebas dari masalah plagiarisme? Jika belumsepenuhnya bebas, apakah plagiarisme di UGM masih berada di tataran indiviclual/incidental, atau sudah ada di tataran sisternik? Marilah kita merenung sejenak untukmenemukan jawabannya

-:

Bapak2, Ibu2, dan Saudara2 yang saya honnati,Saya menduga, plagiarisme telah rnenjadi budaya di perguruan tinggi. Karenanya,plagiarisrne adalah masalah nasional yang serius di dunia pendidikan !kita. Di banyak kotaacla sejumlah usaha Jasa pembuatan paper, skripsi, tesis, dan disertasi. Jasa seperti ini secaraterbuka diiklankan di media cetak dan dektronik. Selain itu, di Yogyakartu, saya yakin adajuga cli kora-koia lain, ada banyak toko buku loak (bekas) yang menjajakan karya-karya'ilmiah bekas dengan harga murah. Tidak mungkin barang tersebut dijual Jika tldak ada pasar,seperti ungkapan rumus pasar yang berbunyi: jika di situ ada supply (penawaran), pasti di situpasti acla demand (pennintaan). Demander terhadap kornoditas tersebut adalah mahasiswayang sedang bingung menulis untuk paper kelas, atau untuk skripsi, tesis, dan disertasinya.

iSelama say" meugajar, praktek plagiarisme saya temukan sendiri pada karya tulismahasiswa-mahasiswa yang saya ajar, apakah itu mahasiswa SI, S2, atau S3, di sejumlahprogram studi, baik yang di bawah Iakulras, atau yang di bawah SPs. Plagiarisrne tersebutsaya temukan di paper-paper kelas, di ujian tertulis, terutama jika ujian tersebut bersifartakehome, ditulis di computer" clan file jawaban diserahkan dalam bentuk soft tile.Plagiarisme juga saya temukan di proposal atau di naskah lengkap skripsi. tesis, ataudisertasi.

Kami di MDSK pernah mengembangkan program untuk rnengatasi rnasalah plagiarisme ini.Karena saya dan teman-teman pengajar di procli Studi Kebijakan sering mendapatkan karya

Page 6: ETIKA DAlAM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN YANG …Para Guru besar dan dosen di Universitas Gadjah Mada, khususnya yang mengajar di ... Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada

tulis seperti itu dari mahasiswa, kami menyelenggarakan training untuk mahasiswa ten tangcara penulisan tesis dan disertasi yang benar, dan kita tekankan pada pencegahan praktikplagiarisme. Harapannya, setelah itu tidak ada lagi karya tulis yang mengandung unsurplagiarisme. Tapi temyata kita masih menemukan, sebagian dari mereka yang telahmengikuti training, masih juga melakukan praktek plagiarisrne di karya tulis yang discrahkankc kami.

Kareua itu, sepertinya, plagiarisme telah menjadi budaya, salasatunya di liugkungun kit»,Universitas Gadjah Mada. Untuk merombaknya, tidak cukup dengan peudekatau partial atauincidental, tetapi harus dilakukan secara sistemik; dimulai dari atas, dan dilaksanakan secarakonsisten sampai ke bawah. Universitas perlu membuat ketentuan peraturan yang jelas dantegas, ketentuan sanksi keras terhadap pelanggamya, dan tegas juga dalam prosedurpenegakan hukumnya. Kebijakan anti-plagiarisme dapat dimulai dengan tindakan preventifseperti sosialisasi terhadap kebijakan anti-plagiarisme oleh universitas, adopsi teknologi,yaitu software anti-plagiarisme yang tersedia di pasar, atau software yang dapat diakses gratisdi intemel. Manajemen unversitas harus secara proaktif melakukan monitoring terhadappelaksanaan peraturan. lntinya, universitas, dan semua fakultas, dan depanemen sertaprogram studi di bawahnya, harus menerapkan peraturan anti-plagiurisme secura holistik,konsisten, tegas, tidak pandang bulu, dan berkesinambungan. Hanya clengan begitu, kulturplagiarisme dapat benar-benar terhapus, clan UGM dapat kembali menemukan jatidirinyasebagai universitas besar yang berprestasi dan bennartabat.Universitas, atau perguruan tinggi aclalah lembaga ilmiah, yang menjunjung tinggi nilai-nilaikebenaran, kejujuran, dan obyekvitas. Etika clan moral perguruan tinggi yang terjaga akanmenjadi fondasi bagi tegaknya moral masyarakat. Jika perguruan tinggi, sebagai bentengterakhir penegakan moral sudah hancur, maka akan hancur pula moral masyarakat, moralnegara. Semoga kita diberi kekuatan untuk menegakkannya cli universitas kita tercinta,Gadjah Mada.Aamiin YRA.

Dernikian pidato yang dapat saya sampaikan cli kesempaian yang bcrbahagia ini . .Iika adakesalahan dari penyampaian saya, saya mohon maaf yang sebesar-bcsarnya. DirguhayuSekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu'alaikum ww.