2
Etiologi Kondisi neuropsikiatri dianggap diakibatkan oleh kombinasi kompleks lingkungan, genetik dan faktor biologis. Beberapa etiologi dari ADHD yaitu ( Willcutt, 2009) : 1. genetik Gejala ADHD menunjukkan pengaruh genetik yang cukup kuat. studi menunjukkan bahwa sekitar 75% dari variasi gejala ADHD di dalam populasi adalah karena faktor genetik. Satu pertiga dari anggota keluarga ADHD memiliki gangguan, yaitu jika orang tua mengalami ADHD, maka anaknya beresiko ADHD sebesar 60 %. Pada anak kembar, jika salah satu mengalami. ADHD, maka saudaranya 70-80 % juga beresiko mengalami ADHD.Pengaruh genetik tampaknya mempengaruhi distribusi gejala ADHD 2. lingkungan Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan otak saat perinatal dan anak usia dini berhubungan dengan peningkatan risiko ADHD tanpa gangguan hiperaktif. Faktor biologis yang berpengaruh terhadap ADHD yaitu ibu yang merokok, mengkonsumsi alkohol, dan mengkonsumsi heroin selama kehamilan; berat lahir sangat rendah dan hipoksia janin; cedera otak; dan terkena racun. Faktor risiko tidak bertindak dalam isolasi, tapi berinteraksi satu sama lain. Sebagai contoh, risiko ADHD terkait dengan konsumsi alkohol ibu pada kehamilan mungkin lebih kuat pada anak-anak dengan gen transporter dopamin.

Etiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rfnvjefvnjfvnjfnvjr

Citation preview

EtiologiKondisi neuropsikiatri dianggap diakibatkan oleh kombinasi kompleks lingkungan, genetik dan faktor biologis. Beberapa etiologi dari ADHD yaitu ( Willcutt, 2009) : 1. genetikGejala ADHD menunjukkan pengaruh genetik yang cukup kuat. studi menunjukkan bahwa sekitar 75% dari variasi gejala ADHD di dalam populasi adalah karena faktor genetik. Satu pertiga dari anggota keluarga ADHD memiliki gangguan, yaitu jika orang tua mengalami ADHD, maka anaknya beresiko ADHD sebesar 60 %. Pada anak kembar, jika salah satu mengalami. ADHD, maka saudaranya 70-80 % juga beresiko mengalami ADHD.Pengaruh genetik tampaknya mempengaruhi distribusi gejala ADHD 2. lingkunganBerbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan otak saat perinatal dan anak usia dini berhubungan dengan peningkatan risiko ADHD tanpa gangguan hiperaktif. Faktor biologis yang berpengaruh terhadap ADHD yaitu ibu yang merokok, mengkonsumsi alkohol, dan mengkonsumsi heroin selama kehamilan; berat lahir sangat rendah dan hipoksia janin; cedera otak; dan terkena racun. Faktor risiko tidak bertindak dalam isolasi, tapi berinteraksi satu sama lain. Sebagai contoh, risiko ADHD terkait dengan konsumsi alkohol ibu pada kehamilan mungkin lebih kuat pada anak-anak dengan gen transporter dopamin.3. Faktor neurobiologispenurunan kemampuan pada anak ADHD pada tes neuropsikologis yang dihubungkan dengan fungsi lobus prefrontal. Temuan melalui MRI (pemeriksaan otak dengan teknologi tinggi)menunjukan ada ketidaknormalan pada bagian otak depan. Bagian ini meliputi korteks prefrontal yang saling berhubungan dengan bagian dalam bawah korteks serebral secara kolektif dikenal sebagai basal ganglia. Bagian otak ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan respons, dan organisasi respons. Kerusakan-kerusakan daerah ini memunculkan ciri-ciri yang serupa dengan ciri-ciri pada ADHD. Informasi lain bahwa anak ADHD mempunyai korteks prefrontal lebih kecil dibanding anak yang tidak ADHD. Willcutt , Erik, 2009, The Etiology of ADHD: Behavioral and Molecular Genetic Approaches, Cognitive and Affective Neuroscience of Psychopathology. Oxford University Press, Available from: http://psych.colorado.edu/~willcutt/pdfs/willcutt_adhd_genetics_inpress.pdf