Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PT. MIDI UTAMA INDONESIA, TBK. DALAM
KEGIATAN POSYANDU MELATI BONA INDAH
CIKOKOL-TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S. Sos)
Oleh
FAHMI ISLAM
1112054100031
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
i
ABSTRAK
Fahmi Islam
Evaluasi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.
Midi Utama Indonesia Tbk. Dalam Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah
Cikokol-Tangerang.
Penelitian ini dilandasi atas ketertarikan peneliti terhadap program-
program sosial yang ada di perusahaan. Peneliti ingin mengetahui tingkat
keberhasilan dari program sosial perusahaan yang diterapkan untuk masyarakat
sekitar. PT. Midi Utama Indonesia Tbk, sebagai perusahaan yang berdiri ditengah
lingkungan masyarakat penduduk berperan memberikan kontribusi dalam
kegiatan sosialnya. Salah satu program sosial yang dimiliki oleh PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. salah satunya adalah Program Tanggung Jawab Terhadap
Konsumen. Kegiatan ini dilakukan dengan cara bekerjasama dengan Posyandu
disekitar perusahaan. Dalam pelaksanaan kegiatannya, pihak perusahaan turut
serta dalam pelaksanaan kegiatan dengan cara terlibat di kegiatan tersebut dan
atau memberikan bantuan berupa bingkisan sebagai reward untuk masyarakat
yang menjadi peserta kegiatan posyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi program yang
dilaksanakan dengan menggunakan model evaluasi sistem analisis, yang nantinya
setiap faktor-faktor yang ada pada masukan (input), dan (process) akan di evaluasi
sehingga diharapkan dapat mengetahui setiap kekurangan dan kelebihan dari
program sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan, yakni kegiatan posyandu
yang bertujuan untuk pemeliharaan kesehatan pada masyarakat dan penurunan
angka kematian pada Ibu dan Anak. Penelitian ini dilakukan menggunakan
pendekatan kualitatif dengan cara melakukan studi dokumen, wawancara dan
observasi.
Penilaian berdasarkan penelitian dengan menggunakan model evaluasi
sistem analisis Program Tanggung Jawab Terhadap Konsumen dalam kegiatan
posyandu dinilai kurang efektif. Pada evaluasi masukan dinilai kurang baik karena
tempat dan prasarana yang kurang nyaman untuk di adakannya kegiatan
posyandu. Kondisi lokasi yang belum memiliki atap atau tenda di lapangan
posyandu, serta lantainya yang masih tanah, serta ruangan yang terbatas untuk
memenuhi kegiatan yang lainnya. Evaluasi proses dinilai kurang baik karena
belum sesuai dengan rencana program, harus ditingkatkan lagi pengetahuan para
kader posyandu terkait aktivitas melayani masyarakat sehingga masyarakat
menjadi lebih nyaman dalam mengikuti kegiatan Posyandu. Terkait evaluasi
program yang dilakukan oleh pihak CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk dengan
Ketua Posyandu Melati Bona Indah, kegiatan posyandu dalam meningkatkan
kesehatan dan penurunan angka kematian Ibu dan Anak saat ini sedang dalam
proses perbaikan kegiatan ke arah yang lebih baik untuk masyarakat sekitar.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi
yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dalam Kegiatan Posyandu Melati
Bona Indah, Cikokol-Tangerang.” Shalawat beserta salam semoga senantiasa
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga penyusunan
skripsi ini selesai, kepada, Yth:
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M. Si, sebagai Ketua Prorgam Studi
Kesejahteraan Sosial sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan
perkuliahan ini.
3. Ibu Nunung Khoiriyah, MA, sebagai Sekretaris Program Studi
Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Ismet Firdaus, M. Si, sebagai dosen pembimbing penulis yang
telah bersedia dan sabar, untuk membimbing serta mengarahkan penulis
iii
dalam menyelesaikan tugas skripsi ini, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Akademik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, khususnya Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah
mendidik dan membantu penulis selama kuliah.
6. Bapak Riwal Nuh Hakim Putra S.Hum, sebagai Kepala bidang CSR PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. yang telah mendampingi dan memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.
7. Ibu Hj. Tati Muslih, sebagai Ketua Posyandu Melati Bona Indah Cikokol,
Tangerang, yang telah bersedia menjadi informan dan mendampingi
penulis selama penelitian di posyandu.
8. Kedua orangtua, Ayah (Budi Santoso) dan Ibu (Nenah), serta kakak dan
sepupu (Muhammad Iqbal dan Indra Purnama) yang selalu memberikan
doa, motivasi dan dorongan kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
9. Nurfauziah Safitri, yang telah meluangkan waktunya untuk selalu
memberikan motivasi, inspirasi dan keyakinan kepada penulis untuk
meraih kesuksesan dalam dunia pendidikan.
10. Teman-teman seperjuangan skripsi, Nuni, Dwi, Firdha, dan Heni yang
selalu memotivasi satu sama lain untuk meraih kesuksesan di masa yang
akan datang.
11. Team PES rooftop yang hidup dengan kesantaiannya Opik, Oji, Ucok
dan Garsha semoga kalian bisa cepat menyelesaikan tanggung jawab
pendidikan kalian.
iv
12. Teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2012, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu dan berjuang bersama-
sama selama masa perkuliahan.
13. Pihak-pihak yang membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu penulis. Akhir kata, semoga Allah
SWT melimpahkan keberkahan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Jakarta, Oktober 2016
Fahmi Islam
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8
D. Tinjauan Pustaka 10
E. Metode Penelitian 12
F. Pedoman Penulisan Skripsi 16
G. Sistematika Penulisan 16
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Evaluasi Program 18
B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 25
C. Posyandu 36
BAB III GAMBARAN LEMBAGA
A. Profil PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. 41
B. Posyandu Melati Bona Indah 52
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA
A. Gambaran Pelaksanaan Program CSR PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk di Posyandu Melati Bona
Indah 63
B. Evaluasi Program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
di Posyandu Melati Bona Indah 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 88
B. Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tipologi Informan 14
Tabel 3.1 Sarana Dan Prasarana Posyandu 56
Tabel 4.1 Daftar Biaya Kegiatan Posyandu 78
Tabel 4.2 Perubahan Posyandu Melati Bona Indah 86
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Penghargaan Perusahaan 47
Gambar 3.2 Posyandu Melati Bona Indah 56
Gambar 4.1 Kartu Menuju Sehat Peserta Aktif Posyandu 71
Gambar 4.2 Kartu Bantu Posyandu 72
Gambar 4.3 Makanan ringan yang Diberikan Posyandu Melati
Bona Indah Kepada Peserta Aktif 74
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara untuk Kepala Bidang CSR
Lampiran 2 Pedoman Wawancara untuk Ketua Posyandu Melati Bona
Indah
Lampiran 3 Pedoman Wawancara untuk Penerima Manfaat 1
Lampiran 4 Pedoman Wawancara untuk Penerima Manfaat 2
Lampiran 5 Pedoman Wawancara untuk Penerima Manfaat 3
Lampiran 6 Transkip Wawancara Kepala Bidang CSR
Lampiran 7 Transkip Wawancara Ketua Posyandu Melati Bona Indah
Lampiran 8 Transkip Wawancara Penerima Manfaat 1
Lampiran 9 Transkip Wawancara Penerima Manfaat 2
Lampiran 10 Transkip Wawancara Penerima Manfaat 3
Lampiran 11 Transkip Observasi
Lampiran 12 Lampiran Gambar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat industri berkembang setelah terjadi revolusi industri,
kebanyakan perusahaan masih memfokuskan dirinya sebagai organisasi
yang mencari keuntungan belaka. Mereka memandang bahwa sumbangan
kepada masyarakat cukup diberikan dalam bentuk penyediaan lapangan
pekerjaan, pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui produknya, dan
pembayaran pajak kepada negara. Seiring dengan berjalannya waktu,
masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang
dan jasa yang diperlukannya, akan tetapi juga menuntut bertanggung jawab
secara sosial. Karena selain munculnya ketimpangan ekonomi antara pelaku
usaha dengan masyarakat di sekitarnya, kegiatan operasional perusahaan
umumnya juga memberikan dampak negatif, misalnya eksploitasi sumber
daya dan rusaknya lingkungan disekitar operasional perusahaan.1
Seiring perkembangan zaman, para pemimpin perusahaan menghadapi
tugas yang menantang dalam menerapkan standar-standar etis terhadap
praktik bisnis yang bertanggung jawab. Perusahaan berusaha meningkatkan
kinerjanya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal supaya dapat
bersaing dengan perusahaan lainnya. Namun dalam usaha untuk mencapai
keuntungan yang optimal ini perusahaan juga harus memperhatikan
lingkungan di sekitar perusahaan yaitu masyarakat setempat dan
pemerintah.
1 Yusuf wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Gresik: Fascho Publishing, 2007), h. 3-4
2
Keberadaan perusahaan tersebut tentunya tidak dapat dipisahkan
dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Peran perusahaan
tidak hanya mengurusi kesejahteraan pegawai dan kebutuhan konsumen
saja. Melainkan, diharapkan untuk ikut peduli dengan kehidupan
masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan. Sehingga hubungan antara
perusahaan dan masyarakat sekitar mempunyai hubungan timbal balik.
Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi
dan membutuhkan. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk
kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam untuk sumber daya olahannya
dan stakeholders lain untuk mencapai tujuannya.
Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)
sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis, ynag selanjutnya disingkat CSR.
Secara konseptual, CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam interaksi mereka dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip sukarela dan
kemitraan. Sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat
disekitarnya, yang terdiri dari tanggung jawab ekonomis, tanggung jawab
legal, tanggung jawab etis, dan tanggung jawab filantropis.2
CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability
perusahaan jangka panjang adalah lebih penting dari pada sekedar
profitability. Dalam menerapkan CSR, umumnya perusahaan akan
melibatkan partisipasi masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai
2 Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri (Alfabeta Bandung, April 2009) h.102-103.
3
subjek program CSR. Hal ini dikarenakan masyarakat adalah salah satu
pihak yang cukup berpengaruh dalam menjaga eksistensi suatu perusahaan.
Kegiatan CSR tidak terbatas pada program yang berkenaan dengan
lingkungan yang harus dimulai dengan pembangunan masyarakat, yaitu
dengan mengubah pola pikir dan tata nilai masyarakat tersebut. Investasi
masyarakat di negara berkembang harus mampu membantu pemenuhan
pendidikan dasar dan kejujuran, pembangunan infrastruktur dan penciptaan
kesejahteraan.3
Dewasa ini, isu CSR mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Salah satu pendorongnya adalah perubahan paradigma dunia usaha untuk
tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi harus pula bersikap etis dan
berperan dalam penciptaan investasi sosial. Diantaranya yang lazim
dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan kegiatan karikatif, filantropis
dan menyelenggarakan program pengembangan masyarakat.4
Di dalam Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Islam yang
terdapat pada Q.S al-Maidah ayat 2 yang menjelaskan bahwa setiap manusia
harus saling tolong-menolong.
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguh-nya Allah amat berat siksa-Nya”
(Q.S. Al-Maidah / 5: 02).
3 Sri Urip, Strategi CSR Tanggung Jawab sosial Perusahaan (Tangerang Selatan: Literati Imprint,
1 Maret 2014) h.18 4 Yusuf wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Gresik: Fascho Publishing, 2007), h. 71.
4
Seperti yang telah dijelaskan pada Q.S. Al-Maidah/5: 02, bahwa setiap
umat manusia diwajibkan untuk dapat saling tolong menolong dalam
berbuat kebaikan. Hal tersebut selayaknya mampu diterapkan oleh para
pelaku-pelaku CSR di setiap perusahaan dalam mengembangkan kegiatan
sosialnya. Selain dapat memberikan dampak positif untuk perusahan dari
lingkungan masyarakat sekitar yakni tumbuhnya rasa percaya dan merasa
diakui keberadaannya, perusahaan juga menjadi memiliki citra yang baik
untuk meningkatkan eksistensinya.
Keyakinan bahwa perusahaan sebaiknya dioperasikan dengan cara-
cara responsif secara sosial untuk kepentingan seluruh pemangku
kepentingan adalah keyakinan bahwa perusahaan akan berprilaku secara
etis.5 Dewasa ini dalam dunia bisnis, para pebisnis memprioritaskan laba,
seperti apa yang banyak dikatakan oleh para pebisnis “Busines of the
Busines is Busines” pandangan ini seperti dikatakan oleh Milton Friedman
dan ekonomi neoklasik lainnya. Sebagian berpendapat bahwa dengan
meningkatnya kemakmuran perusahaan maka akan secara otomatis
membawa kemakmuran bagi masyarakat banyak karena produk yang lebih
efisien. Akan tetapi fakta membuktikan bahwa seperti yang digariskan Kofi
Annan–kekayaan memang meningkat drastis, namun hanya pada
sekelompok orang sementara jurang kekayaan antara miskin kaya semakin
melebar akibat distribusi kekayaan yang tidak merata.6
5 John A. Pearce II and Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis “formulasi, implementasi,
dan pengendalian” (Salemba Empat, 2007), Edisi.10, h. 87 6 Jimmy Tanaya, “Tanggung Jawab Sosial Korporasi (Corporate Social Responsibility) Sebuah
Pengantar, The Business Watch Indonesia, (Surakarta Juni 2004) Cet-Pertama, h. 43
5
Perihal penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam beberapa
peraturan perundang-undangan. Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Didalam Undang–Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 1 Ayat 3 yang menjelaskan tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada
umumnya. Lalu Pasal 74 Ayat 1-4 yang berisi tantang tanggung jawab
sosial perusahaan yang harus dijalankan oleh tiap-tiap perusahaan
sebagaimana mestinya. Seperti yang tertuang dalam Ayat (1) Perseroan
yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan. Ayat (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan
dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Ayat (3) Perseroan yang
tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Ayat (4)
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.7
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. adalah operator jaringan ritel
Alfamidi, Alfaexpress dan Lawson yang didirikan pada bulan Juni 2007.
7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
6
Perseroan yang di dalam kegiatan usahanya berkomitmen penuh
menjalankan fungsi dan tanggung jawab sosial (Corporate Social
Responsibility/CSR) kepada masyarakat. Sesuai dengan visi Perseroan untuk
menjadi “jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat”, Perseroan
menyadari pertumbuhan usaha Perseroan selain merupakan hasil dari
komitmen internal Perseroan, juga merupakan hasil dukungan penuh
masyarakat sekitar di mana gerai-gerai Perseroan berdiri. Oleh sebab itu
Perseroan menjalankan fungsi CSR sebagai perwujudan tanggung jawab
sosial Perseroan guna memberikan dukungan timbal balik antara masyarakat
dengan Perseroan.
CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mempunyai visi yaitu,
perseroan untuk menjadi “jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat,
mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta meberikan
kualitas pelayanan yang terbaik”. CSR sendiri mempunyai dana sekitar 2,5
miliyar rupiah pertahun untuk menjalankan kegiatan-kegiatan CSR yang
akan dilakukan oleh Perseroan, mulai dari kesehatan, pendidikan, Bazar
Pasar Murah dan Bantuan Sosial lainnya kepada penerima manfaat dana
CSR tersebut. Baik kepada masyarakat sekitar ataupun yayasan dan rumah
singgah yang telah didirikan oleh perusahaan itu sendiri.
Berbagai kegiatan CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang
dijalankan Perseroan melibatkan partisipasi pelanggan melalui program
donasi di kasir atau yang dikenal sebagai “pundi amal”. Program yang
dijalankan dalam pundi amal bertujuan untuk mendorong perbaikan kualitas
7
hidup masyarakat, terutama bagi para keluarga pra-sejahtera baik dari sisi
pemberdayaan, infrastruktur maupun kesehatan.
Program tanggung jawab terhadap konsumen terdapat kegiatan yang
bekerjasama dengan Posyandu dengan agenda pemberian vitamin untuk
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui untuk masyarakat sekitar oleh PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. di Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol,
Tangerang. Tentunya kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu
meningkatkan angka pemberian ASI ekslusif dan meningkatnya
pengetahuan warga mengenai kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan oleh posyandu.
Berdasarkan latar belakang diatas PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
sebagai salah satu perusahaan yang turut berpartisipasi melaksanakan
tanggung jawab sosialnya melalui kegiatan kerjasama dengan Posyandu
terhadap konsumen disekitar gerai dan perusahaan. Maka dari itu penulis
mencoba untuk mengkaji lebih dalam mengenai Evaluasi Pelaksanaan
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Midi Utama Indonesia
Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol-Tangerang.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1) Pembatasan Masalah
Masalah yang dibahas didalam penulisan ini cukup luas jika
diteliti secara menyeluruh. Maka dari itu diperlukan pembatasan
masalah sehingga sesuai dengan tema penulisan. Oleh sebab itu,
penulis hanya fokus untuk menganalisis “Evaluasi Pelaksanaan
8
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Midi Utama
Indonesia Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah,
Cikokol-Tangerang.” Letak penelitian ini dilakukan di PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. serta di posyandu dan lingkungan sekitar yang
berada di daerah Cikokol – Tangerang.
2) Perumusan Masalah
Mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu, finansial dan
juga keilmuan maka penulis membatasi penelitian pada “Evaluasi
Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.
Midi Utama Indonesia Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati
Bona Indah, Cikokol-Tangerang.”
Dari fokus masalah tersebut, maka dapat ditarik sebuah rumusan
masalah sebagai berikut:
a) Bagaimana program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang
diterapkan didalam kegiatan Posyandu Melati Bona Indah,
Cikokol - Tangerang?
b) Bagaimana hasil dari evaluasi pelaksanaan program CSR PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. didalam kegiatan Posyandu Melati
Bona Indah, Cikokol - Tangerang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1) Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul “Evaluasi
Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.
9
Midi Utama Indonesia Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati
Bona Indah, Cikokol-Tangerang.” sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui program CSR PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk. yang diterapkan pada kegiatan Posyandu Melati Bona
Indah, Cikokol – Tangerang.
b. Untuk mengetahui hasil dari evaluasi pelaksanaan program CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang diterapkan didalam
kegiatan Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang.
2) Manfaat Penelitian
a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan
khazanah ilmu pengetahuan mengenai strategi perusahaan besar
dalam kegiatan CSR yang bermanfaat bagi perusahaan dan
masyarakat sekitar, serta dapat digunakan sebagai bahan bacaan
dan referensi ilmu pengetahuan tentang CSR.
b) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan atau menjadi
gagasan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. dalam menjalankan sebuah program atau
untuk menyusun rencana kebijakan dimasa yang akan datang,
sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat
sekitar agar tercipta sebuah hubungan yang harmonis diantara
kedua belah pihak.
10
D. Tinjauan Pustaka
Beberapa literatur yang yang penulis temukan mengenai Coorporate
Social Responsibility (CSR), sebagai uji perbandingan diantaranya adalah:
Pertama, penelitian yang berjudul “Analisa Pelaksanaan Coorporate
Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) di
Cilegon – Banten, yang disusun oleh Muhmmad Soleh pada tahun 2014,
Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidyatullah Jakarta.
Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang implikasi dari CSR sustainable
development PT. MCCI meliputi bidang pendidikan dengan berupa bantuan
implementasi pengadaan saung aksara, buku bacaan, kursus bahasa inggris,
beasiswa, dan pelatihan komputer. Adapula bidang kesehatan dengan
berupa bantuan implementasi untuk penggemukan kambing, UKM
pembuatan emping dan jamur.
Skripsi tersebut juga menjelaskan tentang konsep dan program CSR
PT. MCCI yang bertajuk sustainble development pada umumnya disebut
sebagai aktifitas filantropi. Yang terpenting dari kebijakan CSR PT. MCCI
adalah perubahan paradigma filantropi yang sifatnya terlihat mendasar dari
tradisi karikatif yang pada tahun 1991 menuju tradisi baru dengan melalui
evaluasi ditahun 2005 yang akhirnya di era tahun 2007 telah menancapkan
konsep CSR-nya yang berjangka panjang dan berkesinambungan.
Kedua, penelitian yang berjudul “Implementasi Coorporate Social
Responsibility (CSR) Melalui Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan
Masayarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa TBK di Kabupaten
11
Bogor”, yang disusun oleh Noviyani Muslikhah, Program Studi
Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2014. Dalam penelitian ini dijelaskan tentang
pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan CSR PT Indocement.
Program berkelanjutan ini telah diaplikasikan dalam program P3M melalui
program dan pelatihan yang mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber
daya manusia. Dalam program keberlanjutan ini bertujuan untuk
memberikan hak masyarakat di masa yang akan datang. Keterkaitan skripsi
tersebut dengan skripsi peulis adalah sama-sama ingin mengetahui
bagaimana gambaran dan tahap implementasi program CSR didalam suatu
perusahaan. Namun fokus penelitian yang dilaksanakan Noviayani adalah
pada program P3M di desa Tajur sebagai implementasi CSR PT
Indocement, sedangkan penulis meneliti tentnag program yang dijalankan
dalam pundi amal bertujuan mendorong perbaikan kualitas hidup
masyarakat, terutama bagi para keluarga pra-sejahtera baik dari sisi
pemberdayaan, infrastruktur maupun kesehatan.
Ketiga, Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Tanggung Jawab
Sosial Peusahaan Kepada Komunitas (Kajian Terhadap Kebijakan dan
Program Corporate Social Responsibility PT PERTAMINA)”. Disusun oleh
Grace Sisca N. Sibarani Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas
Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok 2005. Dalam
penelitian ini dijelaskan bagaimana latar belakang pelaksanaa CSR PT
PERTAMINA kepada komunitas, kemudian seperti apakah kegiatan
gambarannya, dan yang terakhir ialah melihat masalah-masalah yang
12
dihadapi perusahaan dan bagaimana mereka mengatasinnya. Penelitian ini
juga menjelaskan bahwa program CSR ke komunitas bertujuan memberi
nilai tambahan kepada masyarakat, peningkatan citra dan reputasi PT
PERTAMINA dimata stakeholdernya.
E. Metode Penilitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses program CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang diterapkan didalam kegiatan
Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang, yang bertujuan
untuk mendorong perbaikan kualitas hidup masyarakat. Pendekatan
yang dilakukan dalam pnelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu
rinci, tidak lazim dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberi
kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta
yang lebih mendasar, menarik dan unik bermakna dilapangan.8
Sedangkan jenis penelitian yang penulis gunakan adalah
deskriptif analisis, yaitu menggambarkan secara objektif untuk
menganalisa data-data yang telah diperoleh. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
8 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2003), Cet-
Kedua, h.39.
13
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.9
Selain itu, melalui pendekatan kualitatif ini penulis berharap
dapat menggambarkan dan menganalisis bagaimana program CSR PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. dalam menjalankan program-program
yang dimiliki peusahaan tersebut kepada masyarakat atau penerima
manfaat.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Midi Utama Indonesia, Tbk, serta
di Posyandu Melati Bona Indah, dan di lingkungan masyarakat
disekitar perusahaan yang berada di Jl. MH Thamrin No. 9, Cikokol,
Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga
November 2016.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan :
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka
(face to face) dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan yang diwawancarai (interview) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam hal ini penulis
melakukan wawancara secara terstruktur dengan memberikan
9 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Rosda, 2006), h.11
14
daftar pertanyaan yang telah ditentukan dengan menggunkan
pedoman wawancara.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan data-data di lapangan yang didapat dari PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. serta Posyandu Melati Bona Indah,
Cikokol – Tangerang, dan laporan lainnya yang berkaitan
dengan penelitian.
4. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian
Teknik pengambilan sample penelitian menggunakan teknik
Purposeful sampling yang berdasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki
oleh subjek yang dipilh karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan dilakukan.10
Teknik ini hanya fokus terhadap
subyek penelitian yang terlihat dari kualitasnya dalam memberikan
informasi bagi penelitian. Hal tersebut tentu terlihat dari peran penting
informan dalam obyek penelitian.
Tabel 1.1
Tipologi Informan
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Bagian CSR 1 Orang
2 Ketua Posyandu 1 Orang
2 Warga (Penerima Manfaat) 3 Orang
Jumlah 5 Orang
[Sumber: Hasil Penelitian, 2016].
5. Jenis Sumber Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk kegiatan
penelitian ini, penulis menggunakan penelitian lapangan (field
10
Herdiansyah Haris, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Salemba Humanika, 2012), h. 106.
15
research). Dimana sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini
bersumber dari dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder,
yang terdiri dari:
a. Data Primer, yaitu data yang penulis peroleh secara langsung
dari subyek penelitian, yaitu 2 orang yang memiliki peran
penting dalam kegiatan penerapan program CSR pada Posyandu
Melati Bona Indah, Cikokol - Tangerang yang dilakukan, serta 3
orang masyarakat penerima manfaat dari kegiatan penerapan
program tersebut.
b. Data sekunder, yaitu data yang penulis peroleh melalui
dokumen, arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya, baik
berupa gambar atau benda-benda yang berkaitan dengan
penelitian kegiatan program CSR tersebut.
6. Teknik Analisis Data
Proses analisis dilakukan sesuai dengan subjek penelitian yang
terdapat pada prinsip tanggung jawab sosial perusahaan, maka proses
analisis data dilakukan melalui proses mencari dan menyusun data
secara sistematis dari data yang telah diperoleh melalui hasil
wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Kemudian data yang
telah diperoleh tersebut dijabarkan kedalam unit-unit, menyusun
dalam bentuk pola, serta memilih data tersebut menjadi bagian data
terpenting atau bagian data yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan dari hasil data yang telah diperoleh sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
16
7. Keabsahan Data
Keabsahan data adalah data yang diperoleh data yang telah diuji
dan valid. Dalam hal ini penulis menulis keabsahan data yang diujikan
melalui diskusi atau sharing dengan teman sejawat, referensi teori dan
melihat realitas sosial serta tentang isu-isu yang sedang berkembang.
Oleh karena itu penulis melakukan perbaikan-perbaikan untuk
mendapatkan data yang relevan.
Teknis keabsahan data yang penulis lakukan adalah dengan
ketekunan pengamatan yang bermaksud untuk menentukan ciri-ciri
dan unsur-unsur dalam situasi-situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari. Kemudian memusatkan diri
kepada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan tujuan penulis hanya
memusatkan pada hal-hal tertentu dan mencari jawaban yang sesuai
dengan fokus rumusan masalah saja.
F. Pedoman Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah penulis, teknis penulisan yang dilakukan dalam
skripsi ini merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang
diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yang meliputi sebagai
berikut:
17
BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis, yang terdiri dari pertama Pengertian
Evaluasi Program, Kedua Jenis Evaluasi, Ketiga Model
Evaluasi, Keempat Indikator Evaluasi, Kelima Manfaat dan
Kegunaan Evaluasi. Corporate Social Responsibility dan
Perseroan, yang terdiri dari pertama pengertian Corporate
Social Responsibility (CSR), kedua fungsi dan tujuan CSR,
ketiga konsep tanggung jwab sosial perusahaan, keempat
ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan.
BAB III Gambaran Lembaga, meliputi profil PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk., profil CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
yang meliputi program kegiatan CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. Profil Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol
– Tangerang.
BAB IV Temuan dan Analisa, merupakan bentuk temuan dari hasil
penelitian penulis mengenai program CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. yang dijalankan melalui kerja sama dengan
Posyandu Melati Bona Indah, analisa tentang evaluasi dari
program yang dijalankan oleh perusahaan dan posyandu.
BAB V Kesimpulan dan Saran, dalam hal ini akan ditarik beberapa
kesimpulan dari pemikiran sebelumnya serta saran-saran
sebagai bentuk hasil dari analisa dalam penelitian penulis.
18
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Evaluasi Program
1. Pengertian Evaluasi Program
Secara etimologi, dalam kamus ilmiah populer adalah
penaksiran, penilaian, perkiraan dan penentu nilai. Sedangkan secara
terminologi pengertian evaluasi menurut Casley dan Kumar adalah
suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja, efesiensi dan
dampak suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan, sementara Fink dan Kosecoff memberikan definisi evaluasi
merupakan serangkaian prosedur untuk menilai mutu sebuah
program.1
Sedangkan menurut Nurul Hidayati dalam bukunya yang
berjudul Metode Penlitian Dakwah, Evaluasi memiliki pengertian
mengkritisi suatu program dengan melihat kekurangan, kelebihan,
pada kontek input, proses dan produk pada sebuah program.2
Di dalam penjelasan yang lain, evaluasi memiliki makna yang
berbeda dengan penilaian, pengukuran maupuntes. Stufflebeam dan
Shinkfield menyatakan bahwa:
“Evaluation is the process of delineating, obtaining, and
providing descriptive and judgemental information about the
worth and merit of some object’s goals, design, implementation,
and impact in order to guide decision making, serve needs for
accountability, and promote understanding of the involved
phenomena. Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan
1 Fredy S. Nggao, Evaluasi Program, (Jakarta: Nuansa Madani, 2003), h. 15.
2 Nurul Hidayati, Metodelogi Penelitian Dakwah, UIN Jakarta Press, h. 124.
19
informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan
yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan, membantu pertanggung
jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.”3
Sedangkan menurut Komite Studi Nasional tentang Evaluasi
(National Study Comitte on Evaluation) dari UCLA (Stark &
Thomas), menyatakan bahwa:
“Evalution is the process of ascertaining the decision of
concern, selecting appropriate information, and collecting and
analyzing information in order to report summary data useful to
decision makers in selecting among alternatives. Evaluasi
merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan,
analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program
selanjutnya.”4
Menurut Wawan mengatakan bahwa: “evaluasi sebagai riset
untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang
bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dan
membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya
dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi.”5
Didalam penjelasan yang lain mengenai evaluasi, evaluasi
adalah pengidentifikasian keberhasilan atau kegagalan suatu rencana
kegiatan atau program. Secara umum dikenal dua tipe evaluasi, yaitu
evaluasi terus-menerus (on-going evaluation) dan evaluasi akhir (ex-
post evaluation). Tipe evaluasi yang pertama dilaksanakan pada
interval periode waktu tertentu. Tipe evaluasi yang kedua dilakukan
3 Jurnal, Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Instructional Program
Evaluation), h.5. 4 Ibid,
5 Ashiong P. Munthe, Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan, (Tangerang: Fakultas
Ilmu Pendidikan - Universitas Pelita Harapan, 2015), Vol. 5, No. 2, h.2.
20
setelah implementasi suatu program atau rencana. Evaluasi berusaha
mengidentifikasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada
pelaksanaan atau penerapan program.6
Dari beberapa pengertian diatas mengenai evaluasi dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah penilaian atau serangkaian
prosedur yang harus dijalankan melihat pada efektifitas dan efesiensi
pelaksanaan suatu program dengan memperhatikan faktor-faktor
penghambat, dan pendukung terhadap pelaksanaan suatu program,
untuk menentukan suatu didalam pengambilan keputusan.
2. Model Evaluasi
Sebelum melakukan evaluasi program, terlebih dahulu kita
menentukan model evaluasi yang akan digunakan. Setidaknya ada
delapan model evaluasi yang dikemukakan oleh Arikunto dalam salah
satu bukunya. Hanya saja dalam konteks ini penulis akan
menggunakan model evaluasi seperti yang dikemukakan oleh
Pietrzak, Ramler, Renner, Ford and Gilbert yang meliputi: evaluasi
input, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
a. Evaluasi Input
Evaluasi ini dilakukan pada berbagai unsur yang masuk
dalam pelaksanaan suatu program. Setidaknya ada tiga variabel
utama yang terkait dengan evaluasi input ini, yaitu: Masyarakat
(peserta program), Tim atau staff dan program.
6Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika Aditama,
2005), h.119.
21
1. Peserta Program, meliputi susunan keluarga dan beberapa
anggota keluarga yang ditanggung.
2. Tim atau Staff, meliputi: aspek demografi staff, seperti
latar belakang pendidikan dan pengalaman staff.
3. Program, meliputi: lama (waktu) pelaksanaan program dan
sumber-sumber rujukan yang tersedia.7
Terkait dengan input program ini, ada empat kriteria yang
dapat dikaji:
a. Tujuan Program
b. Penilaian terhadap kebutuhan komunitas
c. Standar dari suatu praktek yang terbaik
d. Biaya untuk pelaksanaan program
b. Evaluasi Proses
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai bagaimana proses
kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
yang telah dirumuskan.
Evaluasi ini memfokuskan pada aktivitas program yang
melibatkan interaksi langsung antara klien dengan staff. Tipe
Evaluasi ini diawali dengan analisis terhadap system pemberian
bantuan atau kegiatan program.
7 Isbandi Adi Rukminto, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas
(Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga Penerbitan
FEUI, 2003), h. 189.
22
c. Evaluasi Hasil
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai seberapa jauh tujuan-
tujuan yang sudah direncanakan telah tercapai.8 Dengan
demikian, evaluasi ini diarahkan pada keseluruhan dampak dari
suatu program terhadap penerimaan (masyarakat penerima
program). Sehingga, pertanyaan utama pada evaluasi ini adalah:
1. Kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil
mencapai tujuannya?
2. Bagaimana masyarakat akan menjadi berbeda setelah
menerima bantuan program tersebut?
Kriteria keberhasilan ini bisa mencakup:
a) Berorientasi pada program. Kriteria keberhasian pada
umumnya dikembangkan berdasarkan cakupan ataupun
hasil dari suatu program. Misalnya, presentasi cakupan
program terhadap populasi sasaran.
b) Berorientasi pada masyarakat. Kriteria keberhasilan pada
umumnya dikembangkan keberhasilan pada perubahan
perilaku masyarakat. Misalnya muncul sikap kemandirian
dan lain sebagainya.9
3. Indikator Evaluasi
Dalam hubungan kriteria keberhasilan yang digunakan untuk
suatu proses evaluasi, Freustein mengajukan beberapa indikator yang
8 Elly Irawan, Dkk, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), Cet.I, h.18
9 Isbandi Adi Rukminto, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas
(Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga Penerbitan
FEUI, 2003), h. 160
23
perlu untuk dipertimbangkan. Indikator dibawah ini adalah sembilan
indikator yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi suatu
kegiatan:10
a. Indikator Ketersediaan (Indicators of Availibity). Indikator ini
melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses
itu benar-benar ada.
b. Indikator Relevansi (Indicators of Relevance). Indikator ini
menunjukan seberapa relevan ataupun tepatnya sesuatu yang
teknologi atau layanan yang ditawarkan.
c. Indikator Keterjangkauan (Indicators of Accesibility). Indikator
ini melihat apakah layanan yang ditawarkan masih berada dalam
„jangkauan‟ pihak-pihak yang membutuhkan.
d. Indikator Pemanfaat (Indicators of Utilisation). Indikator ini
melihat seberapa banyak suatu layanan yang sudah disediakan
oleh pihak pemberi layanan, dipergunakan (dimanfaatkan) oleh
kelompok sasaran.
e. Indikator Cakupan (Indicators of Coverage). Indikator ini
menunjukan proporsi orang-orang yang membutuhkan sesuatu
dan menerima layanan tersebut.
f. Indikator Kualitas (Indicators of Quality). Indikator ini
menunjukan standar kualitas dari layanan yang disampaikan
kekelompok sasaran.
10
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas,
(Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2001), h. 130-132.
24
g. Indikator Upaya (Indicators of Efforts). Indikator ini
menggambarkan berapa banyak upaya yang sudah „ditanamkan‟
dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
h. Indikator Efesiensi (Indicators of Efficiency). Indikator ini
menunjukan bahwa apakah sumber daya dan aktivitas yang
dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat
guna (efesien), atau tidak memboroskan sumber daya yang ada
dalam upaya mencapai tujuan.
i. Indikator Dampak (Indicators of Impact). Indikator ini melihat
apakah sesuatu yang kita lakukan benar-benar memberikan
suatu perubahan dimasyarakat.
4. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi
Menurut Feuristein ada sepuluh manfaat dan kegunaan evaluasi
yang di kutip oleh Isbandi Rukminto Adi antara lain :11
a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai.
b. Mengukur Kemajuan. Melihat Kemajuan dikaitkan dengan
objek program.
c. Meningkatkan pemantauan agar tercapai manejemen yang baik.
d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat
memperkuat program itu sendiri.
e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna
melihat perbedaan apayang telah terjadi setelah diterapkan suatu
program.
11
Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), h. 187-
88.
25
f. Biaya dan manfaat (cost benefit). Melihat apakah biaya yang
dikeluarkan masuk akal (reasonable).
g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengelola
kegiatan program secara lebih baik.
h. Berbagi Pengalaman. Guna melindungi pihak lain yang terjebak
dalam kesalahan yang sama atau untuk megajak seseorang untuk
ikut melaksanakan metode yang serupa bila metode yang
dijalankan berhasil dengan baik.
i. Meningkatkan Keefektifan. Agar dapat memberikan dampak
yang lebih luas.
j. Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih baik.
Karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan
dari masyarakat, komunitas fungsional dan komunitas lokal.
B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility atau dikenal dengan tanggung
jawab sosial korporat (perusahaan) mengalami perkembangan dalam
sejarahnya, latar belakang keberadaan, dan ruang lingkup. CSR
merupakan salah satu topik yang tidak pernah lepas dari dunia bisnis,
dan merupakan tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap
karyawan diperusahaan sendiri (internal) maupun diluar lingkungan
perusahaan, yaitu masyarakat disekitar perusahaan (eksternal).12
12
I Nyoman Tjager dkk, Corporate Govermance: Tantangan dan kesempatan bagi komunitas
bisnis indonesia, (PT Prehallindo, Jakarta, 2003), h.
26
Pada umumnya pelaksanaan program Corporate Social
Responsibility ditangani oleh praktisi humas, dan oleh karena itu CSR
merupakan bagian dari kegiatan public relations, dan sebagai teknik
untuk membangun hubungan dengan beberapa kelompok, seperti:
komunitas lokal, sekaligus untuk menyampaikan pesan kepada
berbagai kelompok dalam masyarakat.
Praktisi humas dapat bertanggung jawab untuk mengajukan
kegiatan CSR dan mengidentifikasi publik yang sesuai. Pada
pelaksanaan kegiatan tersebut, praktisi humas terlibat langsung dalam
pembentukan kebijakan dimana titik utamanya ialah komunikasi dan
pesan-pesan khusus kepada beberapa kelompok dengan beberapa
pandangan membangun citra yang diinginkan dengan khalayak
tertentu.13
CSR menjadi penting bagi humas karena program program-
programnya menawarkan kesempatan untuk membangun itikad baik
dengan cara mempromosikan keuntungan perusahaan kepada
khalayaknya. CSR juga dilihat sebagai investasi jika pada suatu hari
nanti terjadi krisis, itikad baik tersebut dapat diterima.14
The Green Paper mendefinisikan CSR sebagai sebuah konsep
dimana perusahaan mengintegrasikan perhatian sosial dan
13
Jaquie L‟Etang, Magda Piezka, Critical Prespectives in Public Relations, University of Stirling,
1 Edition, Thomson Business, 1996, h. 90. 14
Jaquie L‟Etang, Magda Piezka, Critical Prespectives in Public Relations, University of Stirling,
1 Edition, Thomson Business, 1996, h. 91.
27
lingkungannya dalam lingkup bisnis mereka dengan pada interaksi
perusahaan dan stakeholder nya atas dasar kesukarelaan.15
Konsep pembangunan berkelanjutan yang di definisikan oleh
The Broutland Comission mendefinisikan bahwa pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan
datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan dalam konsep ini
mengandung dua ide utama, yakni sebagai berikut :
1. Melindungi lingkungan, dibutuhkan pembangunan ekonomi.
Kemiskinan merupakan suatu penyebab penurunan kualitas
lingkungan, masyarakat yang kekurangan pangan, perumahan,
dan kebutuhan dasar untuk hidup cenderung menyalahgunakan
sumberdaya alam hanya untuk tujuan bertahan hidup. Oleh
karena itu, perlindungan terhadap lingkungan hidup
membutuhkan standar hidup yang memadai untuk seluruh
masyarakat dunia.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keberlanjutan,
yakni dengan cara melindungi daya yang dimiliki bumi bagi
generasi yang mendatang. Pertumbuhan ekonomi tidak biasa
dibenarkan dengan merusak hutan, lahan pertania, air, dan udara
15
Communication from The Commision concering Corporate Social Responsibility: A business
contribution to Sustainable Development, artikel di akses pada tanggal 10 Mei 2016, melalui
http://europa.eu.int/comm/employent social/social/csr/csr/responses.html
28
dimana semua sumber daya tersebut sangat dibutuhkan untu
mendukung kehidupan manusia di bumi ini. 16
Oleh karenanya konsep pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) yang dibangun mempunyai tiga pilar yang
berhubungan dan saling mendukung satu sama lainnya. Ketiga pilar
tersebut adalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Konsep tanggung
jawab sosial perusahaan yang bersifat pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) sering kali diidentikan dengan metode
pengembangan masyarakat (community development), yaitu motivasi
kewargaan. 17
Menurut The World Business Council for Sustainable
Development CSR adalah komitmen berkelanjutan dari para pelaku
bisnis untuk berperilaku secara etis dan memberikan kontribusi bagi
dari para pekerja dan keluarganya demikian pula masyarakat lokal dan
masyarakat luas.18
2. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menurut John Elkingston‟s berdasarkan pengertian CSR
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, mengelompokkan CSR atas
3 aspek yang lebih dikenal dengan istilah Triple Bottom Line yaitu
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi, peningkatan kualitas
lingkungan, dan keadilan sosial. John Elkingston‟s juga menegaskan
16
Ismail Solihin, Coorporate Social Responsibility: From Charity to sustanbility, (Jakarta:
Salemba Empat, 2009), h. 17 – 27. 17
Edi Soharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
(Coorporate Social Responsibility), (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 109. 18
Islmail Solihin, Coorporate Social Responsibility: From Charity to sustanbility (Jakarta:
Salemba Empat, 2009), h. 28.
29
bahwa suatu perusahaan yang ingin, menerapkan konsep
pembangunan berkelajutan (sustainability development) harus
memperhatikan TripleP (Profit, Palner, and People)19
, yaitu:
GAMBAR TRIPLE BOTOOM LINES DALAM CSR
a. Profit (Keuntungan), Perusahaan tetap harus berorentiasi untuk
mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus
beroperasi dan berkembang. Dalam hal ini, PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. menjalankan kegiatan usahanya untuk mencari
keuntungan ekonomi didalam kegiatan usahanya agar dapat terus
beroperasi dan berkembang. Dan dari hasil keuntungan tersebut,
perum peruri melaksanakan / menjalankan amanat dari kesepakan
yang telah disepakati oleh pihak perusahaan sebagai bentuk CSR
yang dijalankan oleh perusahaan.
b. People (Manusia/Masyarakat). Perusahaan harus memiliki
kepedulian terhadap kesejahteraan manusia sebagai makhluk sosial.
Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti
19
Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi Mandatory, (PT. Raja
Grafindo Persada, 2012), edisi I, h. 34-35.
Profit
(Keuntungan
Perusahaan)
People
(Kesejahteraan/
Manusia/
Masyarakat)
Plannet (Keberlanjutan
Lingkungan
Hidup)
30
pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian
sarana pendidikan dan kesehatan, serta penguatan kapasitas
ekonomi lokal. Dalam hal ini, PT. Midi Utama Indonesia Tbk
melaksanakan kegiatan CSR dalam bentuk Program Tanggung
Jawab terhadap Masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan bantuan
kegiatan Posyandu dan Donor Darah yang diberikan kepada
masayarakat untuk meningkatkan kepedulian kesehatan terhadap
masayrakat sekitar.
c. Planet (Lingkungan Hidup), Perusahaan peduli terhadap
lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman hayati. Bebrapa
program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa
penghijauan lingkungan hidup, penyedian sarana air bersih, serta
perbaikan pemukiman / sarana prasarana.20
Dalam hal ini, PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. peduli terhadap lingkungan hidup melalui
program “Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan dan Tanggung
Jawab Pembangunan Sosial.” Program tersebut berupa membangun
sarana prasarana untuk masyarakat dan pendidikan, serta
perusahaan mengeluarkan kebijakan penggunaan kantong belanja
plastik “Go Green” yang dapat hancur dengan sendirinya
(degradable plastic) yang aman bagi lingkungan.
3. Ruang Lingkup CSR pada Organisasi
Perusahaan bukanlah negara dan mereka hadir bukan untuk
menyediakan jasa dan pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh
20
Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri: Memperkuat CSR, (Bandung: Alfbeta, 2009)
edisi I, h. 107.
31
lembaga-lembaga kesejahteraan sosial, tetapi untuk membayar pajak
saja. Tetapi dilain pihak perusahaan adalah bagian dari masyarakat
dimana mereka beroperasi. Oleh karena itu, mereka perlu
mempertimbangkan tindakan korporatnya sebagai bagian dari peranan
perusahaan dalam masyarakat tadi.21
Menurut Peach dampak dari dunia bisnis terhadap komunitasnya
mencakup tiga level, yaitu: tingkat dasar, dimana perusahaan
memenuhi kewajiban-kewajibannya. Bentuk dari kewajiban
perusahaan itu adalah membayar pajak, mematuhi peraturan, adil dan
jujur serta terbuka terhadap publiknya.
Pada level yang kedua, perusahaan berperan dalam
tanggung jawab sebagai organisasi dan mempertimbangkan dampak
negatif yang mungkin ada. Misalnya: memproses dan menghasilkan
produk-produk yang tidak merusak lingkungan, memerangi polusi,
buangan emisi. Sedangkan pada level yang ketiga, perusahaan
bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, menerima
tugasnya untuk membantu mengatasi masalah-masalah pada
masyarakat.22
Social Responsibility, merupakan bagian dari good citizenship
yang berarti:23
21
Philip J. Kitchen, Public Relations: Principles and Practie, Thomson Business Press, First
Edition 1997, hal. 129. 22
Philip J. Kitchen, Public Relations: Principles and Practie, Thomson Business Press, First
Edition 1997, hal. 130 23
Doug Newson dkk, This is PR: The Realities of Public Relations, 8th Ed, Wadsworth, 2004, hal.
149
32
1) Menghasilkan produk atau jasa yang layak, yang tidak
mengancam lingkungan, memberi masukan secara positif
kepada bidang sosial, politik, kemakmuran ekonomi pada
masyarakat.
2) Memperlakukan karyawan dengan wajar, memberikan
kompensasi yang sesuai dengan lingkungan dimana organisasi
beroperasi.
Bila diterjemahkan, ini berarti: tidak ada istilah buruh sebagai
budak, dan tidak ada diskriminasi dalam bekerja, tidak ada penawaran
harga yang diluar batas, atau membuat produk berkualitas berpotensial
menyebabkan sampah yang berbahaya. Kemudian, menolak
menyalahgunakan planet dan isinya, berarti memperbaiki dan
melindungi apapun yang dapat dirusak oleh organisasi selama
kegiatan operasional mereka.
Social Responsibility atau tanggung jawab sosial dapat
dikategorikan dalam 7 hal, yaitu:24
1) Product Lines
Produk berbahaya, standarisasi dan penampilan produk,
kemasan, dan dampak lingkungannya.
2) Marketing Practices
Praktek penjualan, Kebijakan keluhan konsumen, isi dari
periklanan dan harga yang wajar.
24
Fraster P. Seitel, The Practice of Public Relations, 9th Edition, Pearson Prentice Hall, 2003, hal.
140
33
3) Corporate Philanthropy
Kontribusi penampilan, mendorong partisipasi pegawai dalam
proyek sosial, dan kegiatan pembangunan masyarakat
(Community Development)
4) Environmental Activities
Proyek pengontrolan polusi, mematuhi peraturan standar
pemerintah mengevaluasi prosedur pengemasan, dan produk.
5) External Relations
Membantu perusahaan skala kecil, praktek investasi, dan
hubungan dengan pemerintah.
6) Employing Diversity in Retaining and Promoting Miniroties and
Woman
Pelaksanaan kebijakan yang penting, konseling karir,
kesempatan bagi kelompok minoritas seperti rintangan fisik.
7) Employee Safety and Health
Kebijakan lingkungan kerja, keselamatan perlindungan
kecelakaan, makanan, dan fasilitas kesehatan.
Praktek-praktek kegiatan CSR berbeda-beda dalam setiap
negara termasuk juga perusahaan. Priorits kegiatan CSR akan berbeda
dalam sebuah perusahaan, tergantung dengan nilai-nilai yang
mendorong mereka untuk melakukan tindakan tersebut.25
25
Lord Holme and Richard Watts, The World Business Council for Sustainable Development in its
publication “Marking Good Business Sense”, artikel diakses pada tanggal 10 Mei 2016 melalui
http://www.mallenbaker.net/csr/CSRfiles/definition.html
34
4. Model CSR Di Indonesia
Menurut Saidi dan Abidin sedikitnya ada empat model atau opla
CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia.
a. Keterlibatan Langsung. Perusahaan menjalankan program CSR
secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan
sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa
perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan
biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti
corporate secretary atau public affair manager atau menjadi
bagian dari tugas pejabat public relation.
b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan
mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau groupnya.
Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan
di perusahaan-perusahaan negara maju. Biasanya, perusahaan
menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat
digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa
yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan
Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan
pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan
Sahabat Aqua, GE Found.
c. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR
melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-
pemerintah (Ornop), instansi pemerintah, universitas atau media
massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam
35
melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga
sosial/Ornop yang bekerjasama dengan perusahaan. Dalam
menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia
(PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI),
Dompet Dhuafa, instansi pemerintah (Lembaga Ilmu
Pengetahuan/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas
(UI, ITB, IPB): media massa (DKK Kompas, Kita Peduli
Indosiar).
d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung
suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.
Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi
pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah
pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu
yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukung
secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga
operasional dan kemudian mengembangkan program yang
disepakati bersama.26
26
Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
(Coorporate Social Responsibility) (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 110.
36
C. Posyandu
1. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait.27
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)merupakan salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk
memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak
balita.28
Dari penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa posyandu adalah
salah satu kegiatan pemeliharan kesehatan yang dilakukan dari, oleh,
dan untuk masyarakat yang dibimbing oleh petugas terkait.
2. Tujuan Posyandu
Tujuan posyandu adalah mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan anak, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu,
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangan
kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang
peningkatan kemampuan hidup sehat, adanya pendekatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak
geografi serta meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat
dalam rangka usaha-usaha kesehatan sekolah.
27
Departemen Kesehatan RI, 2006. 28
Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan, (Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, 2012), h. 2.
37
3. Kegiatan Posyandu
a. Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan/pilihan. Kegiatan utama, mencakup;
Kesehatan ibu dan anak;
Keluarga berencana;
Imunisasi;
Gizi;
Pencegahan dan penanggulangan diare.
b. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah
kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah
ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru
tesebut misalnya:
Bina Keluarga Balita (BKB)
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.
Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan berdasarkan yang ada di Posyandu terutama:
Bayi dan anak balita;
Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui;
Pasangan usia subur;
Pengasuh anak.
38
4. Sasaran Posyandu
Sasaran posyandu adalah bayi berusia kurang dari 1 Tahun, anak
balita usia 1-5 Tahun, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, Wanita Usia
Subur (WUS). Sedangkan untuk kegiatan posyandu pelaksanaan
kegiatan posyandu berupa kesehatan ibu dan anak, Keluarga
Berencana (KB), imunisasi, peningkatan gizi, penanggulangan diare,
sanitasi dasar, dan penyediaan obat essensial.
5. Manfaat Posyandu
a. Bagi Masyarakat
i. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
ii. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita
gizi kurang atau gizi buruk.
iii. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
iv. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
v. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh
tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid
(TT).
vi. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet penambah
darah (Fe).
vii. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan
ibu dan anak.
39
viii. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil,
ibu nifas, dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan
dirujuk ke puskesmas.
ix. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang
kesehatan ibu, bayi, dan anak balita.
b. Bagi Kader
i. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan
lebih lengkap.
ii. Ikut berperan secara nyata dalam pengembangan tumbuh
kembang anak dan balita dan kesehatan ibu.
iii. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang
terpercaya dalam bidang kesehatan.
iv. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan
anak dan kesehatan ibu.
6. Sistem Lima Meja Posyandu
a. Kegiatan Meja 1
Pencatatan atau pendaftaran. Dimeja ini kader bertugas menuliskan
nama balita pada KMS yang baru dan lengkap bagi bayi dan balita
yang belum mempunyai KMS.
b. Kegiatan Meja 2
Penimbangan. Dimeja ini kader bertugas menimbang dan mencatat
berat anaknya pada kertas yang akan dipindahkan pada KMS.
40
c. Kegiatan Meja 3
Pencatatan. Dimeja ini dilakukan pencatatan satu dengan
membumbuhkan titik pada titik KMS anak sesuai dengan berat
badan anak pada bulan tersebut seperti tercantum pada kertas.
d. Kegiatan Meja 4
Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada
ibu dari anak yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan
kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau
dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.
e. Kegiatan Meja 5
Merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan
oleh petugas kesehatan. Pelayanan yang diberikan antara lain:
Pelayanan imunisasi, pelayanan keluarga berencana, pengobatan,
pemberian pil, vitamin A.
41
BAB III
TINJAUAN UMUM
A. Profil PT. Midi Utama Indonesia Tbk
1. Sejarah Perusahaan
PT Midi Utama Indonesia, Tbk. adalah operator jaringan ritel
Alfamidi, Alfaexpress, Lawson dan Alfasupermarket yang didirikan
pada bulan Juni 2007.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perseroan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan
umum termasuk perdagangan toserba/swalayan dan minimarket.
Perusahaan berkedudukan di Jalan M.H. Thamrin No. 9, Cikokol,
Tangerang.
Pada awal pendiriannya, PT Midi Utama Indonesia Tbk
bernama PT Midimart Utama. Perseroan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 2007. Gerai pertamanya menyandang nama
Alfamidi terletak di Jalan Garuda, Jakarta Pusat.
Konsep Alfamidi diciptakan untuk menyesuaikan perubahan
belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja mingguan di
toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan dengan konsep
supermarket mini yang menempati luas area penjualan antara 200
hingga 400 meter persegi. Keunikan gerai Alfamidi dibandingkan
gerai sejenis lainnya adalah Alfamidi menyediakan produk fresh food,
daging olahan dan makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat.
42
Pada 2009, Perseroan melakukan pengembangan jenis gerai
bernama Alfaexpress. Alfaexpress diperkenalkan sebagai konsep gerai
yang menyediakan makanan dan minuman siap saji.
Pada tahun 2011, untuk menyempurnakan konsep gerai
Alfaexpress, Perseroan menandatangani perjanjian Master Lisence
Agreement (MLA) dengan Lawson Inc., Jepang yang memberikan hak
ekslusif bagi Perseroan untuk menggunakan dan bertindak sebagai
sub-franchisor atas trademark dan knowhow Lawson di wilayah
Indonesia selama 25 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak. Gerai Lawson sebagai gerai yang
menyediakan makanan dan minuman siap saji (gerai convenience)
menjual berbagai macam makanan khas Jepang dan makanan lainnya
seperti onigiri, bento, nasi goreng, pasta serta produk minuman seperti
kopi, coldiezt dan lain-lain.
Sejalan dengan langkah strategi Perusahaan supaya tidak terjadi
tumpang tindih antara format gerai yang ada, sejak bulan Maret 2015,
gerai Alfaexpress sudah tidak beroperasi lagi.
Dinamika bisnis ritel di Indonesia terus mengalami
perkembangan seiring dengan pertumbuhan segmen middle market.
Oleh karena itu, Perseroan berupaya menyempurnakan konsep gerai
Alfamidi dengan membentuk Alfasupermarket pada tahun 2015,
sebagai jawaban atas peluang pasar yang masih terbuka luas serta
upaya memaksimalkan perolehan laba usaha Perseroan.
Alfasupermarket didesain dengan konsep supermarket dengan luas
43
area penjualan lebih dari 500 meter persegi. Alfasupermarket hadir
dengan gerai yang lebih luas untuk menyesuaikan kebutuhan
pelanggan dengan menyediakan assortment yang lengkap didukung
dengan strategi marketing yang kompetitif.
Consumers’ expenditure or Perseroan mengemban visi untuk
menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik. Karenanya Perseroan berupaya
memenuhi kebutuhan dengan memperhatikan kenyamanan pelanggan,
gerai Perseroan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan
harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang
mudah dijangkau.
Perseroan juga berupaya berpartisipasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui melalui tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR). Program-program yang dilakukan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan misi Perseroan untuk membantu
masyarakat sekitar. Selain itu juga merangkul masyarakat dan institusi
melalui skema waralaba yang dapat melahirkan wirausaha-wirausaha
baru dan membuka lapangan pekerjaan.
Saat ini PT Midi Utama Indonesia Tbk menjadi salah satu
jaringan ritel yang mudah dijangkau masyarakat luas. Pada akhir 2015
jumlah gerai Perseroan mencapai 1.063 gerai yang terdiri dari 1.023
gerai Alfamidi, 2 gerai Alfasupermarket dan 38 gerai Lawson yang
tersebar di beberapa pulau Indonesia meliputi pulau Jawa,
44
Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Jaringan gerai tersebut terdiri
dari gerai milik sendiri dan dalam bentuk kerjasama waralaba dengan
pihak ketiga. Didukung lebih dari 17.547 karyawan, Perseroan
melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia.1
2. Visi, Misi dan Nilai
a. Visi
Menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik.
b. Misi
Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada
produk dan pelayanan yang berkualitas
Menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi
Menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha
Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat, terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
c. Nilai
Integritas yang tinggi
Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik
Kualitas dan Produktivitas yang tertinggi
Kerja sama tim
1 Artikel di akses pada tanggal 11 Agustus 2016 melalui http://alfamidiku.com/template/company-
profile.php
45
Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.2
3. Struktur Perusahaan
4. Arti Logo dan Maskot Perusahaan
Albi si lebah yang ramah adalah karakter yang menyenangkan
dan siap membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Albi
melambangkan karyawan Alfa Midi yang siap membantu pelanggan
dengan ketulusan untuk melayani.Albi mengedepankan kehidupan dan
tujuan kolektif, menghindari konflik, dan selalu tanggap akan
perubahan di sekelilingnya.
2 Ibid
President
Rullyanto
Managing Director
Maria Theresia V. Y
Operation Director
Yohanes
Santoso
Merchandising Director
Endang
Mawarti
General
Manager
Operation
1. Heru S.
2. Sudaryanto
General
Manager
Merchandising
A. Gandhi H
General
Manager IT
Hary
Kusumanjoko
General
Manager
Marketing
Rini
Hestrinalia
Coorporate
Social
Resposibility
(CSR)
Riwal Nuh
Hakim
46
Albi merepresentasikan komitmen Alfa Midi untuk mencapai
tujuan kolektif. Memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan
produk berkualitas dengan harga terjangkau serta layanan bersahabat,
dengan merangkul komunitas sekitar dan kompetisi yang sehat.
5. Jalinan Kerjasama Perusahaan
a. Yayasan Berani Bhakti Bangsa untuk program “Bright Eyes
Bright Future”
b. Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia untuk program “Rumah
Singgah Alfamart Alfamidi”
c. Palang Merah Indonesia (PMI) untuk program “Alfamart
Alfamidi Care”
d. Putera Sampoerna Foundation - School Development Outreach
(PSF – SDO) untuk program donasi “Sekolah Binaan Alfamart-
Alfamidi”
e. Yayasan Kick Andy untuk Program “Satu Hati Berbagi Untuk
Indonesia”
f. UNICEF dalam melaksanakan program “Sahabat Pendidikan
Anak Indonesia”.
g. Habitat For Humanity Indonesia untuk Program “Rumah Untuk
Indonesia”.
h. Happy Hearts Fund Indonesia untuk Program “Sekolah
Impian”.
47
6. Penghargaan Perusahaan
Gambar 3.1
Penghargaan Perusahaan
a. Master Service Award for category mini market from makasar
research dan Makasar Terkini (2011).
48
b. Master Brand Award for category favorite brand of custumer from
Makasar Terkini (2012).
c. Custumer Loyality Award as Leader Net Promoter in the
minimarket category from SWA magazine (2012).
d. Custumer Loyality Award as Good Net Promoter of in the
convencience category from SWA magazine (2012).
e. The Best in Experiantial Marketing Award and The Best in Social
Marketing Award from marketing magazine (2013).
f. Custumer Loyality Award as Leader Net Promoter in the Custumer
Loyality Measurent category from SWA magazine (2013).
g. Custumer Loyality Award as Leader Net Promoter in the
minimarket category from SWA magazine (2013).
h. Social Media Award in convenience store in mini market category
from frontier Consulting Group and marketing Magazine (2014).
i. Custumer Loyality Award as Leader of Net Promoter for the
category minimarket from SWA magazine (2015).
j. Social Media Award in convenience store in mini market category
from frontier Consulting Group and marketing Magazine (2015).3
7. Program CSR
Program CSR yang ada di PT. MIDI UTAMA INDONESIA
TBK ditujukan untuk para keluarga pra-sejahtera terbagi menjadi 4
bagian:
3 Ibid
49
a. Tanggung Jawab Bidang Kesehatan
Perusahaan mempunyai beberapa kegiatan dalam
tanggung jawab bidang kesehatan. Tujuan dari dibentuknya
program tanggung jawab bidang kesehatan adalah agar anak-
anak indonesia dan keluarga pra-sejahtera bisa merasakan apa
yang belum pernah mereka rasakan. Contoh beberapa kegiatan
kesehatan yang telah dilaksanakan:
Perseroan menyediaan fasilitas Rumah Singgah untuk
membantu anak-anak penderita kanker yang sedang
menjalani pengobatan rawat jalan di mana 1 (satu) Rumah
Singgah berkapasitas 12 - 16 orang.
Perseroan membagikan 30.000 kacamata minus dan
120.000 pemeriksaan mata gratis untuk anak-anak yang
kurang mampu di kota-kota diseluruh Indonesia. Kegiatan
ini tercatat di Rekor MURI pada Perayaan Hari Anak
Nasional 2015 bersama Presiden RI.
Perseroan menyalurkan 5.000 alat bantu bagi penyandang
cacat disabilitas prasejahtera hasil rekomendasi
masyarakat, serta pembangunan fasilitas umum di pelosok
daerah.
Perseroan memberikan kendaraan ambulans serta bantuan
sosial lainnya yang akan dialokasikan ke PMI daerah guna
membantu masyarakat setempat dan korban bencana alam.
50
Perseroan menjalankan program sosial periodik yang
dilaksanakan secara nasional, diantaranya khitanan massal
dan donor darah.
b. Tanggung Jawab Bidang Pendidikan, Pembangunan Sosial dan
Kemasyarakatan
Tujuan dari dibentuknya program tanggung jawab dalam
bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan agar
sekolah-sekolah yang tertinggal menjadi setara dengan sekolah-
sekolah unggulan melalui peningkatan kualitas tenaga pengajar
melalui pelatihan yang diikuti oleh seluruh guru di setiap
sekolah. Contoh beberapa kegiatan kesehatan yang telah
dilaksanakan:
Perseroan membagikan 30.000 pasang sepatu gratis untuk
siswa-siswi prasejahtera dan klub sekolah sepak bola.
Bantuan ini tercatat di MURI atas rekor pembagian sepatu
terbanyak.
Perseroan mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) Holistik Integratif melalui penyediaan fasilitas
serta pelatihan guru di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur
dan Sulawesi.
Pembangunan rumah layak huni untuk keluaraga
prasejahtera di Batam serta fasilitas MCK di Sulawesi
Utara untuk meningkatkan kualitas hidup kesejahteraan
orang tidak mampu.
51
Perseroan merekonstruksi TK atau PAUD yang tahan
gempa. Masing-masing bangunan terdiri dari 2 ruang
kelas, 1 ruang guru dan 2 toilet serta peralatan mengajar
dan buku-buku bacaan anak.
Perseroan menyelenggarakan program donasi “Sahabat
Veteran” yang pelaksanaannya bekerja sama dengan
Yayasan Sahabat Veteran. Donasi yang terkumpul akan
dikelola oleh Yayasan Sahabat Veteran untuk disalurkan
untuk membantu Para Veteran.
c. Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Kegiatan sosial dalam hubungan dengan komunitas di
sekitar gerai Perseroan juga tidak luput dari perhatian antara lain
dengan cara berpartisipasi di berbagai kegiatan keagamaan, hari
besar Nasional dan kegiatan lainnya yang melibatkan
masyarakat sekitar gerai Perseroan. Bentuk kegiatan yang jelas
dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat sekitar dengan
bekerjasama dengan beberapa pemasok produk Perseroan.
Kegiatan lainnya meliputi kegiatan posyandu, arisan member,
ulang tahun member, nonton bareng, santunan anak yatim,
kegiatan keagamaan seperti buka puasa bersama, Idul Fitri,
Natal, bantuan Idul Adha dan lainnya.
Perseroan melaksanakan kegiatan Bazar Pasar Murah
selama bulan Ramadhan dan hari-hari khusus lainnya di
beberapa daerah.
52
d. Tanggung Jawab Lingkungan Hidup.4
Penggunaan kantong belanja plastik saat ini umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia, namun
karakteristik plastik yang membutuhkan waktu 50 sampai
dengan 100 tahun untuk terurai menciptakan masalah tersendiri
bagi lingkungan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan serta upaya dalam menanggulangi
jumlah limbah plastik yang sulit terurai, Perseroan
mengeluarkan kebijakan penggunaan kantong belanja plastik
“Go Green” yang dapat hancur dengan sendirinya (degradable
plastic) yang aman bagi lingkungan.
B. Posyandu Melati Bona Indah
1. Sejarah Posyandu
Atas dasar keputusan bersama warga Bona Sarana Indah, maka
pada tanggal 4 Januari 1988, didirikan posyandu dengan nama Melati
Bona Indah, kegiatan pertama adalah penimbangan yang dilakukan
setiap sebulan sekali, dengan lokasi yang tidak menetap menggunakan
rumah kosong yang belum ditempati warga. Jumlah kader pada saat
terbentuknya posyandu adalah 12 orang.
4 Ibid
53
2. Struktur Organisasi Posyandu
Struktur Pengurus Posyandu Melati Bona Indah Tahun 2016
3. Prestasi yang Dicapai
Posyandu Melati Bona Indah yang terletak di Kelurahan Cikokol,
Tangerang – Banten ini, sejak kemunculannya seringkali mengikuti
berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
posyandu, berikut prestasi yang pernah dicapai oleh Posyandu Melati
Bona Indah, antara lain:
a. Juara I, lomba Bayi & Balita di Puskesmas Sukasari dalam rangka
HKSN, 7 Maret 1990.
Ketua
Hj. Tati Suwati
Ketua
Hj. Ida Hawaty
Sekretaris
Arty
Meja Pendaftaran
1. Hj. Saliyah
2. Renny
3. Ida Paida
Meja Penyuluhan
1. Hj. Yasnita
2. Zaleha
3. Herawati
Meja
Penimbangan
1. Hj. Titih K
2. Lulyk W
Meja Pencatatan
1. Hj. Karlina
2. Ulfa H
Meja Medis
1. Ni Nyoman M
54
b. Juara I & II, lomba balita sehat dalam rangka bulan bakti LKMD di
Kecamatan Tangerang, (Bayi + Balita), 12 Maret 1990.
c. Juara III, lomba balita di Walikota Tangerang, 21 Maret 1990.
d. Juara I, lomba cepat tepat P4 di Kelurahan Cikokol tingkat
kelurahan, 9 Desember 1990.
e. Juara I, lomba pidato di Kelurahan Cikokol dengan tema
“Meningkatkan peran ibu dalam menunjang era tinggal landas”,
16 Desember 1990.
f. Juara II, lomba nasi tumpeng hias dalam rangka memperingati Hari
Ibu ke 62, 27 Desember 1990.
g. Juara I, lomba cepat tepat KB Kesehatan tingkat Kecamatan, 14
November 1991.
h. Juara I, II, dan III, lomba bayi, batita, dan balita sehat di Puskesmas
Sukasari dalam rangka HKN, 25 November 1991.
i. Juara I, lomba cerdas cermat KB Kesehatan tingkat Kotip.
Tangerang, 13 Desember 1991.
j. Juara I, lomba simulasi P4 tingkat kecamatan, 26 Desember 1991.
k. Juara I, lomba balita sekelurahan Cikokol, 8 Juni 1994.
4. Promosi Posyandu
Pada awal kemunculan posyandu sini sejak pertama kali berdiri,
kegiatan promosi posyandu merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh para kader-kader posyandu untuk menginformasikan
kepada para warga agar mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
di posyandu sesuai dengan ketentuan jadwal yang ada di posyandu.
55
Kegiatan promosi posyandu ini dilakukan oleh para kader biasanya setiap
satu bulan sekali dengan kegiatan kunjungan rumah. Untuk kegiatan
promosi posyandu disesuaikan dengan bulan promosi sebagai berikut:
Januari, Juli : Diare
Februari, Agustus : Vitamin A
Maret, September : Penimbangan
April, Oktober : PSN
Mei, November : Imunisasi
Juni, Desember : Ibu Hamil
Namun, untuk saat ini kegiatan promosi posyandu tersebut tidak
seperti jadwal pada awal pertama kali posyandu ini didirikan. Karena
kegiatan promosi posyandu saat ini secara rutin dilakukan setiap satu
bulan sekali dengan kegiatan yang sama, misalnya kegiatan yang
berkaitan dengan ibu hamil, imunisasi anak, penimbangan, pemberian
vitamin pada anak, serta penyuluhan kepada ibu hamil mengenai
kehamilan, dan kesehatan ibu dan anak.
5. Sarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Posyandu Melati Bona
Indah yang terletak di Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten, belum
semua memadai. Di posyandu hanya ada terdapat beberapa alat dan
ruangan yang bisa dipergunakan oleh para petugas posyandu ataupun
kader posyandu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan hampir setiap satu bulan sekali. Adapun sarana dan
56
prasarana yang dimiliki oleh posyandu Melati Bona Indah adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Sarana dan Prasarana Posyandu
No Nama Barang Jumlah
1 Lemari 2
2 Meja Tulis Besar 7
3 Kursi 50
4 Timbangan 3
5 Taplak Meja 7
Jumlah 69
Gambar 3.2
Posyandu Melati Bona Indah
Keterangan: Gedung Posyandu Melati Indah, Cikool – Tangerang yang
biasa digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan posyandu.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].
6. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:
a. Bayi
b. Balita
c. Batita
d. Ibu hamil, Ibu melahirkan, Ibu nifas, dan Ibu menyusui
e. Lansia
57
7. Manfaat Posyandu
a. Bagi masyarakat
- Memperoleh kemudahan untuk mendapat informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan
AKI dan AKB.
- Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan
masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
- Efesiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan
sektor lain terkait.
b. Bagi kader, pengurus posyandu dan tokoh masayrakat
- Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang
terkait dengan penurunan AKI dan AKB.
- Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI
dan AKB.
c. Bagi Puskesmas
- Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masayrakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
- Dapat lebih spesifik membantu masayrakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
- Meningkatkan efesiensi waktu, tenaga dan dana melalui
pemberian pelayanan secara terpadu.
d. Bagi Perusahaan PT.Midi Utama Indonesia Tbk
58
- Dapat lebih spesifik membantu masayrakat dalam pemecahan
masalah sektor terkait, utamanya yang yang terkait dengan upaya
AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.
- Menigkatkan kesadarannya terhadap masayarakat sekitar gerai
atau perusahaan dalam menjaga kesehatan dasar bagi masayrakat.
59
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang
terletak di Kelurahan Cikokol, Tangerang yang berdiri sejak tahun 2007.
Perusahaan ini berdiri dan bergerak dalam bidang perdagangan umum yang
meliputi toserba atau swalayan dan mini market. Seperti yang telah dijelaskan
pada Bab II mengenai Coorporate Social Responsibility, bahwa CSR merupakan
sebuah tanggung jawab perusahaan kepada karyawan dari perusahaan itu sendiri,
maupun diluar lingkungan perusahaan yakni masyarakat disekitar perusahaan.1
Oleh karena itu keberadaan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ditengah lingkungan
masyarakat Kelurahan Cikokol, Tangerang ini bukan hanya sekedar menjalankan
bisnis yang mendatangkan keuntungan untuk perusahaan tersebut saja, melainkan
juga melaksanakan kegiatan tanggung jawabnya sebagai perusahaan dengan cara
menjalankan program-program yang terdapat di dalam CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. tersebut ke lingkungan di dalam perusahaan maupun ke
lingkungan masyarakat diluar lingkungan perusahaan PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk.
Kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan didalam program CSR nya
merupakan salah satu kegiatan untuk membangun hubungan antara pihak
perusahaan dengan karyawannya, ataupun membangun hubungan antara pihak
perusahaan dengan lingkungan disekitar perusahaan yang salah satu diantaranya
1 I Nyoman Tjager, dkk., Coorporate Govermance: Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas
Bisnis Indonesia, (Jakarta: PT. Prehalindo, 2003), h.
60
adalah masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan
untuk membangun itikad baik dengan cara mempromosikan keuntungan yang
didapat oleh perusahaan kepada khalayak, antara lain adalah masyarakat di sekitar
lingkungan perusahaan. Dimana kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan yang
terlibat langsung ataupun kegiatan yang bersifat diwakilkan saja oleh pihak
penyelenggara kegiatan di masyarakat.
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaannya dengan melakukan kegiatan kerjasama dengan pihak-pihak yang
ada di sekitar masyarakat Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten, antara lain
kegiatan kerjasama tersebut dilakukan dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah
untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat. Terutama kegiatan untuk mengkampanyekan hidup sehat sehingga
bisa turut andil dalam menekan angka kematian, khususnya kepada ibu dan anak.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala Bagian CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang kegiatan program CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. yang dilakukan di masyarakat sekitar perusahaan yang berada di
Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten yang dilakukan melalui kerjasama
dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:
“Kami (Perusahaan) memberikan bantuan atau kerjasama kepada
pihak posyandu bukan semata-mata untuk dipandang lebih atau mencari
perhatian dimasyarakat, tapi kami sadar akan pentingnya konsumen, akan
pentingnya masyarakat bagi kami untuk keberlangsungan perusahaan ini
tentunya. Dengan itu kami memberikan sebuah bantuan atau kerjasama
dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah untuk ikut serta dalam
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat, agar adanya pemberdayaan bagi
masyarakat dalam hal kesehatan yang bagi kami adalah sangat penting
61
untuk mewujudkan kesehatan yang baik dan bisa menurunkan angka
kematian, terutama terhadap ibu dan anak.”2
Hal tersebut juga disamapikan oleh Ibu Tati selaku Ketua Posyandu Melati
Bona Indah, Cikokol – Tangerang tentang kerjasama yang dilakukan oleh PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah untuk
menjalankan program CSR nya, sebagai berikut:
“Tentunya kerjasama ataupun bantuan yang diberikan oleh Midi ini
sangat kita pergunakan dengan semaksimal mungkin, mengingat pentingnya
peran masyarakat untuk lingkungan dan juga masyarakat disini harus bisa
menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin, posyandu didirikan dengan
maksud untuk mewujudkan kesehatan didalam masyarakat yang lebih baik
terutama untuk menurunkan tingkat kematian pada ibu dan anak melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di posyandu ini.”3
Menurut pihak pengelola CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dan Ketua
Posyandu Melati Bona Indah yang memiliki peran penting didalam kegiatan
kerjasama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan
pihak Posyandu Melati Bona Indah, bahwa kegiatan kerjasama yang dilakukan
antara PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah
memiliki manfaat yang sangat baik, khususnya untuk menarik perhatian
masyarakat disekitar Posyandu Melati Bona Indah untuk ikut serta didalam
kegiatan upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
kesehatan bagi masyarakat dan penurunan angka kematian, khususnya kematian
ibu dan anak.
2 Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran). 3 Wawancara pribadi dengan Pihak Posyandu Melati Bona Indah, Ibu Tati selaku Ketua Posyandu
Melati Bona Indah, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
62
Adanya kegiatan kerjasama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah menjadi salah satu daya
tarik masyarakat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan program yang dimiliki oleh
Posyandu Melati Bona Indah, hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Susiana
sebagai peserta aktif kegiatan posyandu, sebagai berikut:
“Kegiatan yang diadain posyandu disini sangat menarik mas. Karena
bukan sekedar ngadain kegiatan aja tapi juga ada penyuluhannya juga,
yang bermanfaat banget untuk masyarakat jadi tau gimana caranya
menjaga kesehatan yang baik, selain itu yang dateng ikut kegiatan
posyandu juga dapet bingkisan juga mas sebagai hadiah udah ikut serta di
kegiatan yang diadain sama posyandu, katanya sih kerjasama juga sama
perusahaan di sekitar sini mas.”4
Dari hasil wawancara diatas dapat diartikan bahwa kegiatan kerjasama yang
dilakukan oleh pihak CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu
Melati Bona Indah yang terletak di Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten
memberikan dampak positif terhadap tingkat minat masyarakat untuk ikut serta
didalam kegiatan-kegiatan yang dimiliki oleh Posyandu Melati Bona Indah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan
terutama kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan angka kematian.
Adapun kegiatan-kegiatan kerjasama yang dilakukan antara PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah tidak hanya yang bersifat
charity saja, melainkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam kegiatan
kerjasama tersebut merupakan kegiatan rutin yang setiap bulannya dilakukan,
yang disusun sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah disepakati bersama
4 Wawancara pribadi dengan pihak penerima manfaat, Ibu Susiana selaku peserta aktif di
Posyandu Melati Bona Indah, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
63
oleh pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Posyandu Melati Bona Indah serta
masyarakat yang menjadi penerima manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut.
A. Gambaran Pelaksanaan Program CSR PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk. di Posyandu Melati Bona Indah
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan
perdagangan yang tidak hanya memiliki target mendapatkan keuntungan
untuk perusahaan itu sendiri, tetapi juga memiliki program-program yang
mereka gunakan untuk menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaan
kepada pihak-pihak yang menjadi sasaran dari kegiatan program tersebut,
terutama kepada pihak masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.
Dari setiap program yang dimiliki oleh perusahaan ini, terdapat
beberapa kegiatan yang diantaranya juga melibatkan langsung dari
perusahaan tersebut dalam pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaannya. Namun ada pula kegiatan CSR perusahaan tersebut yang
dialihkan kepada pihak-pihak yang telah menjadi mitra PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku pihak Kepala
Bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mengenai hal program-
program yang dimiliki oleh CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. sebagai
berikut:
“Iya, jadi PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini tidak hanya
mementingkan bagaimana cara dapet keuntungan dari setiap proses
perdagangan yang kita lakukan. Semenjak didirikan, perusahaan ini
juga memiliki program-program yang dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab kita kepada masyarakat. Program yang ada di CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini antara lain yaa Tanggung Jawab
Bidang Kesehatan, Tanggung Jawab terhadap Konsumen, dan
64
Tanggung Jawab Bidang Pendidikan. Dari 3 program utama tersebut
ada beberapa kegiatan yang menjadi sub bagian dari setiap
program.”5
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. memiliki berbagai macam program
tanggung jawab sosial perusahaannya. Program-program tersebut terbagi
menjadi 3 bagian, diantaranya Tanggung Jawab Bidang Kesehatan yang
memiliki kegiatan pendirian rumah singgah bagi anak penderita kanker dan
keluarga pendampingnya, selain itu kegiatan didalam program Tanggung
Jawab Bidang Kesehatan juga mengadakan kegiatan seminar kanker pada
anak yang diikuti oleh para tenaga medis puskesmas.
Di program yang sama, kegiatan yang dilakukan oleh PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. juga mengadakan kerjasama dengan Yayasan Lions Club
Indonesia untuk menjalankan kegiatan pundi amal dengan tema “Mataku
Sehat” yang bertujuan untuk memerangi gangguan penglihatan. Hasil dari
donasi yang didapat tersebut disalurkan kepada 12.000 anak-anak di
berbagai omunitas agar memiliki penglihatan yang lebih baik.
Selain itu, di program Tanggung Jawab Bidang Kesehatan, PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. juga menyelenggarakan kegiatan donasi “Bright
Eyes, Bright Future" yang bertujuan untuk memberikan fasilitas kesehatan
mata bagi anak-anak Indonesia, khususnya pada anak-anak SD hingga anak-
anak SMA. Kegiatan tersebut seluruhnya diserahkan kepada Yayasan
Berani Bhakti Bangsa selaku mitra dari PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
untuk kegiatan ini.
5 Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
65
Kegiatan yang dilaksanakan oleh PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
didalam program ini juga ada berupa kegiatan yang dilakukan secara
nasional, diantaranya khitanan massal dan donor darah. Untuk kegiatan ini,
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. melibatkan cabang-cabang yang terdapat
diberbagai daerah yang tersebar di Indonesia.
Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala Bagian
CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mengenai Program Tanggung Jawab
Bagian Kesehatan, sebagai berikut:
“Untuk program Tanggung Jawab Bagian Kesehatan, kita
punya tujuan agar semua anak di seluruh Indonesia dan keluarga
pra-sejahtera bisa ngerasain apa yang belum pernah mereka rasain
mas. Misalnya kegiatan yang pernah kita adain itu berupa pemberian
kacamata secara gratis untuk ribuan anak-anak diseluruh Indonesia,
bagi mereka yang penglihatannya terganggu. Kemudian kegiatan itu
juga kita bekerja sama dengan mitra kita, yang kemudian kegiatan itu
pyur dilaksanakan oleh mitra kita mas. Selain ada pemberian kaca
mata gratis, ya kita juga pernah mengadakan kegiatan sunatan
massal dengan mengikutsertakan cabang-cabang yang ada di
berbagai daerah mas.”6
Kemudian, yang menjadi kegiatan rutin dalam melaksanakan kegiatan
program tanggung jawab sosial perusahaannya adalah kegiatan yang
dilakukan melalui kerja sama oleh pihak Posyandu Melati Bona Indah.
Kegiatan ini termasuk dalam program Tanggung Jawab terhadap
Konsumen. Kegiatan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan
Posyandu Melati Bona Indah, pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
memiliki tujuan untuk menjadi bagian dari peningkatan kesehatan pada
masyarakat. Kemudian kegiatan ini digerakkan melalui posyandu-posyandu
6 Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
66
di sekitar PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. terutama Posyandu Melati Bona
Indah.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala
Bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang kegiatan kerja sama
dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:
“Tentunya kita melakukan kerja sama dengan pihak Posyandu
itu memiliki tujuan, yaitu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap
kesehatan. Melalui kerja sama inilah kita bisa mengajak masyarakat
untuk peduli terhadap kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak.”7
Dalam pelaksanaan kegiatan program Tanggung Jawab terhadap
Konsumen, PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dan Posyandu Melati Bona
Indah memiliki kegiatan kerja sama yakni kegiatan penyuluhan kesehatan
untuk masyarakat terutama pada ibu dan anak. Selain diadakannya
penyuluhan tentang kesehatan yang berkaitan dengan ibu dan anak, kegiatan
posyandu pada umumnya di Posyandu Melati Bona Indah menjadi terlihat
lebih berbeda karena disetiap hari pelaksanaannya, Posyandu Melati Bona
Indah memberikan bingkisan kepada para peserta yang aktif untuk menarik
perhatian masyarakat lainnya agar tertarik untuk ikut serta didalam kegiatan
tersebut.
Semenjak diadakannya kerja sama antara PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah, di setiap kegiatan yang diadakan
di Posyandu Melati Bona Indah baik penyuluhan kesehatan ibu dan anak
maupun kegiatan imunisasi, penimbangan, pemberian vitamin dan
7 Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
67
pemberian makanan tambahan, memiliki kenaikan peserta aktif yang cukup
signifikan.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Tati selaku Ketua Posyandu
Melati Bona Indah, tentang kerja sama antara Posyandu Melati Bona Indah
dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., sebagai berikut:
“Jadi semenjak ada kerjasama dengan midi, kenaikan peserta
aktif jadi bertambah mas, iyaa. Yang tadinya jumlahnya hanya 50
orang, setelah setiap kali kegiatan posyandu diadakan plus ada
bingkisannya yah, peserta yang aktif jadi bertambah mas. Bisa lebih
dari 100 peserta bahkan pernah 200 orang yang hadir mas.”8
Kegiatan kerja sama seperti ini, sudah dilakukan kerja sama antara
pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Pihak Posyandu Melati Bona
Indah semenjak tahun 2012. Hal tersebut terjadi karena pada awalnya adalah
pihak Posyandu Melati Bona Indah mengajukan permohonan kepada PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. untuk melakukan kerja sama dengan Posyandu
Melati Bona Indah dengan ikut serta menjadi bagian dari setiap kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di Posyandu Melati Bona Indah melalui pemberian
bingkisan kepada para peserta aktif yang ada di Posyandu Melati Bona
Indah, Cikokol – Tangerang.
Pada awal mulanya, kegiatan ini hanya sebatas sponsor dari
perusahaan untuk peserta aktif posyandu saja. Tetapi pihak perusahaan
melihat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Posyandu Melati Bona Indah,
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Hal
tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan, sehingga membuat
8 Wawancara pribadi dengan Ibu Tati, selaku Ketua Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol –
Tangerang, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
68
perusahaan memilih untuk menyalurkan dana CSR perusahaan kedalam
kegiatan yang dilakukan oleh Posyandu Melati Bona Indah tersebut.
Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala Bagian
CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mengenai kerjasama yang dilakukan
dengan Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:
“Kami menjadi donatur tetap di Posyandu Melati Bona Indah
dari awal tahun 2012, kami memilih posyandu tersebut awalnya
mereka yang datang ke perusahaan untuk menjadi donatur di setiap
penyelenggaraan posyandu dan juga bisa memberikan bantuan PMT
(Pemberian Makanan Tambahan). Selain itu kegiatan yang
diselenggarakan di posyandu tersebut juga berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, makanya kita mau menerima kerja sama ini.
Tidak hanya itu kami pun bersedia untuk memberikan hadiah kepada
peserta aktif posyandu sebagai daya tarik untuk masyarakat atau
peserta posyandu datang ke Melati Bona Indah.”9
Kegiatan yang diadakan di Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol –
Tangerang ini rutin diadakan setiap satu bulan sekali. Kegiatan dimulai pada
pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB. Namun semenjak diadakannya
kerja sama dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. kegiatan yang rutin
setiap bulan pada tanggal 8 ini, dimulai pukul 08.30 WIB sampai dengan
selesai. Karena pada saat kegiatan diakhiri pada pukul 10.00 WIB, masih
ada peserta yang berdatangan ke posyandu, sehingga membuat para kader
posyandu untuk memundurkan waktu selesainya dari kegiatan posyandu.
Semenjak itu pula, kegiatan posyandu ini diakhiri pada setiap keadaan
posyandu benar-benar sepi dan tidak ada yang mendaftarkan diri lagi.
Biasanya kegiatan di posyandu ini selesai pada pukul 12.00 WIB. Hal
tersebut dikarenakan banyaknya peserta yang berdatangan ke posyandu.
9 Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
69
Kemudian jumlah timbagan di posyandu hanya ada 2 saja. Selain itu, tenaga
medis dari puskesmas pun hanya ada 1 orang. Sehingga apabila jumlah
pesertanya lebih dari biasanya, kegiatan yang dilakukan posyandu pun tidak
seperti kegiatan posyandu sebelumnya.
Namun, untuk kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan bagi ibu dan
anak, dilakukan setiap 4 bulan sekali. Dimana di setiap kegiatan penyuluhan
tersebut dilakukan yang menjadi pembicaranya berasal dari tenaga medis
puskesmas terdekat. Kegiatan penyuluhan seperti ini, biasanya yang lebih
banyak menjadi peserta adalah ibu-ibu muda yang tidak bekerja.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Ibu Tati, selaku Ketua Posyandu
Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang, tentang kegiatan yang dilakukan
oleh Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:
“Sebelum adanya kerja sama dengan midi yang mengadakan
bingkisan untuk peserta aktif ini yah mas, kegiatan di posyandu itu ya
paling berlangsungnya hanya 1 jam saja kurang lebihnya lah ya.
Mulai jam 9 terus jam 10 juga paling udah selesai. Tapi semenjak
adanya bingkisan ini yah mas, peserta tuh dateng dari mana-mana
bukan cuma dari wilayah sini aja. Kan tadinya disini ruang
lingkupnya per RW yah, sekarang juga kadang suka ada beberapa
peserta yang dari RW lain mas, padahal ada loh di RW nya posyandu
juga. Kita gak keberatan mas, malah antusias karena jadi lebih
banyak peserta yang aktif, kan secara gak langsung juga jadinya kita
bisa memberikan informasi-informasi untuk meningkatkan peduli
kesehatan yah mas. Kalo untuk penyuluhannya yah mas, dilakukannya
setiap 4 bulan sekali.”10
Kegiatan di Posyandu Melati Bona Indah, terdiri dari kegiatan
pemberian vitamin A, kegiatan imunisasi, kegiatan pemberian makanan
tambahan, kegiatan penimbangan, dan kegiatan penyuluhan kesehatan yang
10
Wawancara pribadi dengan Ibu Tati, selaku Ketua Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol –
Tangerang, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
70
diadakan setiap 4 bulan sekali. Untuk informasi setiap kegiatan yang
dilakukan di posyandu ini akan diberitahukan di masjid-masjid yang ada
disekitar RT-RT di RW 07 untuk mengumumkan hari esok akan diadakan
kegiatan posyandu.
Biasanya kegiatan ini dilakukan setiap tanggal 8 di setiap bulannya.
Untuk pemberian vitamin A, dilakukan setiap 2 bulan per-satu tahunnya,
yakni di setiap bulan Februari dan Agustus. Sedangkan untuk kegiatan
imunisasi dilakukan pada setiap bulan Mei dan November. Sedangkan untuk
kegiatan pemberian makanan tambahan dan penimbangan, dilakukan setiap
bulannya, yakni disetiap tanggal 8 pada saat pelaksanaan posyandu itu
berlangsung. Dan untuk penyuluhan dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan
narasumber tenaga medis dari puskesmas.
Setiap peserta aktif yang datang ke posyandu, harus meregistrasikan
dirinya terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di
posyandu Melati Bona Indah. Pada saat awal datang, peserta aktif
diwajibkan memberikan buku catatan anak atau yang dikenal dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS). Kemudian, setelah mereka para peserta
menyerahkan KMS yang dimiliki, peserta dipersilahkan untuk
menimbangkan anak atau bayinya, biasanya penimbangan ini dilakukan
oleh kader posyandu.
Pada KMS tersebut, perkembangan anak atau bayi dicatat dari bulan
ke bulan berikutnya. Biasanya didalam kartu tersebut yang dilihat adalah
perkembangan berat badan anak atau bayi, apakah ada peningkatan yang
cukup baik atau ada penurunan berat badan.
71
Gambar 4.1
Kartu Menuju Sehat Peserta Aktif Posyandu Melati Bona Indah
Keterangan: Gambar diatas merupakan bentuk Kartu Menuju Sehat (KMS)
yang dimiliki oleh peserta Posyandu Melati Bona Indah, kartu tersebut
digunakan untuk melihat perkembangan berat badan anak.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].
Selain itu terdapat kartu peserta aktif yang disimpan di posyandu
tersebut yang kemudian digunakan sebagai media catatan oleh kader atau
tenaga medis yang menanganinya. Kartu tersebut digunakan untuk mencatat
kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh peserta, misalnya pemberian
vitamin A, penimbangan, imunisasi atau kegiatan lainnya. Selain itu kartu
tersebut juga digunakan untuk melihat perkembangan gizi pada anak
tersebut, apakah termasuk dalam keadaan gizi yang baik atau yang harus
diperhatikan gizinya.
72
Gambar 4.2
Kartu Bantu Posyandu Melati Bona Indah
Keterangan: Kartu Bantu merupakan kartu yang digunakan oleh kader atau
tenaga medis yang menangani anak untuk mencatat kegiatan yang ditelah
dilakukan oleh peserta dan mencatat perkembangan anak setiap bulannya.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].
Kemudian, kegiatan yang dilakukan oleh peserta adalah melakukan
penimbangan anak yang dibantu oleh kader yang menanganinya. Tujuan
dari diadakannya penimbangan anak secara rutin ini, agar mengetahui
perkembangan berat badan masing-masing anak yang menjadi peserta
posyandu di setiap bulannya.
Hal tersebut dilakukan selain menjadi dokumen perkembangan anak,
juga mengacu pada tujuan utama kerjasama antara PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah, yakni meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan
anak. Selain itu pada kegiatan ini juga dilakukan oleh pihak tenaga medis
puskesmas untuk memeriksa perkembangan gizi pada anak.
73
Pemberian makanan tambahan menjadi agenda yang dipilih untuk
meningkatkan mutu gizi pada anak agar dapat meningkatkan kualitas
kesehatan di masyarakat khususnya ibu dan anak. Selain anak yang menjadi
objek pemeriksaan kesehatan, sang ibu pun juga dianjurkan untuk
mengkonsultasikan hal-hal yang berkaitan dengan ibu dan anak. Misalnya,
konsultasi kepada pihak tenaga medis terkait pemberian ASI. Dari hasil
konsultasi tersebut, sang ibu diarahkan untuk menjaga kualitas ASI yang
dimiliki agar kebutuhan gizi pada anak dapat terpenuhi melalui ASI
tersebut.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Susiana, selaku peserta aktif
Posyandu Melati Bona Indah, tentang konsultasi yang berkaitan dengan ibu
dan anak, sebagai berikut:
“Disini bukan cuma anak saya aja mas yang dapet pelayanan
kesehatan, tapi saya juga dapet banyak ilmu parenting disini. Ya kaya
tadi aja ya mas, saya dianjurkan makanan yang begini-begini buat
kualitas ASI yang saya punya tetep bagus. Supaya nanti anaknya juga
dapet gizinya yang sesuai sama kebutuhannya dia. Terus sama ini
juga sih, misalnya si anak mengalami penurunan berat badan, karena
abis sakit atau karena apa gitu, ya disini dikasih pemberian makanan
tambahan sama kadernya mas.”11
Setelah para peserta aktif melakukan pemeriksaan-pemeriksaan
kesehatan yang rutin tersebut, peserta mendapatkan bingkisan serta
mendapatkan makanan ringan yang telah disediakan di Posyandu Melati
Bona Indah. Untuk bingkisan itu sendiri, diperoleh dari hasil kerja sama
antara Posyandu Melati Bona Indah dengan PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk. Sedangkan untuk makanan-makanan ringan, biasanya ada beberapa
11
Wawancara pribadi dengan Ibu Susiana, selaku peserta aktif Posyandu Melati Bona Indah,
Cikokol – Tangerang, (Lihat Lampiran).
74
warga yang secara sukarela menjadi donatur atau sponsor untuk
memberikan makanan ringan tersebut kepada peserta aktif posyandu yang
hadir. Selain itu, ada juga yang menjadi donatur atau sponsor untuk mainan
anak-anak, berupa balon, mobil-mobilan kecil, atau mainan lainnya yang
sengaja diberikan khusus untuk anak-anak yang sudah datang ke posyandu.
Namun untuk kegiatan pemberian mainan ini tidak selalu dilakukan, karena
tidak adanya donatur tetap didalam kegiatan ini.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Rani, selaku peserta aktif di
Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang, tentang hal-hal yang
yang didapatkan peserta setelah mengikuti kegiatan posyandu di Posyandu
Melati Bona Indah, sebagai berikut:
“Jadi ya mas, sehabis kita ngejalanin semua kegiatan yang ada
di posyandu ini, kita dapet reward mas berupa bingkisan sama
cemilan yang bisa dinikmati sama ibu dan anak, terutama sama anak
sih ya mas. Terus kayak gini nih, ada balonnya yang bikin anak saya
juga seneng dateng kesini untuk pemeriksaan rutin tiap bulan.”12
Gambar 4.3
Makanan Ringan yang Diberikan Posyandu Melati Bona Indah Kepada
Peserta Aktif
Keterangan: Ibu Mira merupakan salah satu donatur untuk memberikan
makanan ringan kepada peserta aktif di Posyandu Melati Bona Indah.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].
12
Wawancara pribadi dengan Ibu Rani, selaku peserta aktif di Posyandu Melati Bona Indah,
Cikokol – Tangerang, 08 November 2016. (Lihat Lampiran).
75
Program lainnya yang merupakan program CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. adalah program Tanggung Jawab Bagian Pendidikan,
Pembangunan Sosial dan Masyarakat. Untuk bagian pendidikan, program
ini memiliki kegiatan yang fokus pada pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif melalui penyediaan fasilitas serta
pelatihan guru yang tersebar di wilayah Jawa tengah, Jawa Timur, dan juga
Sulawesi. Kemudian pihak perusahaan melalui cabang-cabang yang berada
di sekitar lokasi pelaksanaan, melaksanakan kegiatan berupa merekonstruksi
bangunan-bangunan TK dan PAUD yang tahan gempa. Kegiatan lainnya
adalah pemberian sepatu gratis sebanyak 30.000 pasang yang diperuntukkan
siswa-siswi prasejahtera dan klub sekolah sepak bola. Pada kegiatan ini,
pihak perusahaan mendapatkan penghargaan Rekor MURI atas pembagian
sepatu terbanyak.
Selain itu untuk bidang pembangunan sosial dan masyarakat, kegiatan
yang dilakukan pada program ini meliputi kegiatan pembangunan rumah
layak huni keluarga prasejahtera di Batam serta fasilitas MCK di Sulawesi
Utara untuk meningkatkan kualitas hidup kesejahteraan orang yang tidak
mampu. Untuk pelaksanaan kegiatan ini pun sistem pelaksanaannya sama
dengan kegiatan yang sebelumnya yakni kegiatan dilakukan melalui
cabang-cabang yang ada di sekitar lokasi pelaksanaan.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal, selaku Kepala
Bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang pelaksanaan kegiatan-
kegiatan yang terdapat di dalam program-program CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. sebagai berikut:
76
“Ya, jadi kegiatan yang dilakukan disetiap program yang
dimiliki oleh CSR perusahaan ini tuh melalui cabang-cabang alfamidi
disetiap daerah mas. Jadi bukan kita yang terjun langsung, kecuali
yaaaa di Posyandu Melati Bona Indah yang ada di belakang
perusahaan ini letaknya mas. Karena kita selain punya waktu yang
terbatas, kita juga menginginkan cabang-cabang yang ada di
berbagai macam daerah ikut andil dalam pelaksanaan penyaluran
dana yang dikhususkan untuk pelaksanaan CSR perusahaan mas. Jadi
ya seperti itu lah kira-kira pelaksanaan program yang kita punya
disini mas.”13
Dari berbagai macam kegiatan-kegiatan yang terdapat didalam
program yang dimiliki oleh CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. hampir di
setiap kegiatan-kegiatan dilakukan dengan pihak lain yang berkedudukan
sebagai mitra dari perusahaan tersebut. Kemudian ada juga beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan itu sendiri yang terlibat
secara langsung.
Untuk kegiatan yang hingga saat ini masih rutin berjalan adalah
kegiatan kerja sama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang.
Karena selain posyandu ini mengajukan terlebih dahulu permohonan kerja
sama, kegiatan yang dilakukan di posyandu merupakan kegiatan yang
memiliki satu tujuan dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. Sehingga hal
tersebut masih dilakukan demi mewujudkan kesehatan masyarakat yang
lebih baik lagi.
13
Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
77
B. Evaluasi Program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. di Posyandu
Melati Bona Indah
Pada program kerja sama yang dilakukan oleh pihak PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, dapat
dikategorikan kedalam indikator evaluasi program. Dimana evaluasi sebagai
riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang
bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dan membandingkannya
dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil
keputusan mengenai objek evaluasi.14
Untuk melihat apakah program kerja sama yang dilakukan oleh PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah sudah
dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada atau sebaliknya, hal ini dapat
dilihat melalui model-model evaluasi yang ada, diantaranya:
1. Evaluasi Input
Evaluasi ini dilakukan untuk melihat apakah 3 variabel dari
program kerja sama tersebut telah memenuhi persyaratannya, yaitu
masyarakat yang dijadikan sebagai peserta program, kemudian
pihak perusahaan dan juga pihak posyandu, serta program yang
akan dilaksanakan pada kegiatan tersebut.
Jika melihat pelaksanaan program CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. yang diterapkan di Posyandu Melati Bona Indah,
beberapa variabel telah terpenuhi dengan baik, misalnya adanya
14
Ashiong P. Munthe, Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan, (Tangerang:
Fakultas Ilmu Pendidikan - Universitas Pelita Harapan, 2015), Vol. 5, No. 2, h.2.
78
masyarakat yang dijadikan objek dari program tersebut. Namun,
untuk pihak perusahaan dan pihak posyandu masih belum
maksimal dalam pelaksanaannya. Hal tersebut dikarenakan tidak
selalu pada saat pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak hadir
sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa hal atau
kegiatan yang juga dilakukan pada hari tersebut. Kemudian untuk
program yang dilaksanakannya pun hanya terdiri dari 1 kegiatan
saja.
Melihat program yang dijalankan pada kerja sama tersebut,
memiliki tujuan yang sama antara pihak PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, yakni
meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya kesehatan,
terutama kesehatan pada ibu dan anak. Untuk pelaksanaan program
CSR di kegiatan ini membutuhkan biaya-biaya sebagai
penunjangnya, antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Biaya Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah
No Keterangan Harga Kuantitas Jumlah
1 Konsumsi Kader
dan Ahli
Kesehatan
Rp. 25.000 12 Rp. 300.000
2 Vitamin
Tambahan
Rp. 10.000 50
Rp. 50.000
3 Bubur Kacang
Hijau
Rp. 4.000 70
Rp. 280.000
4. Susu Rp. 3.500 70 Rp. 245.000
5. Telur Rebus Rp. 2.000 70 Rp. 140.000
6. Plastik Sampah Rp. 25.000 1 Pcs Rp. 25.000
Jumlah Rp. 1.040.000
[Sumber: Hasil Penelitian, 2016].
79
2. Evaluasi Proses
Evaluasi proses dilakukan untuk menilai proses kegiatan
yang telah dilaksanakan, yakni kegiatan kerja sama yang dilakukan
antara pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan pihak
Posyandu Melati Bona Indah terkait dengan program kegiatan
pelaksanaan memasyarakatkan pentingnya kesehatan bagi
masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak.
Kegiatan ini diawali dengan adanya pengajuan dari pihak
posyandu untuk mendapatkan bantuan dari perusahaan agar setiap
kegiatan yang ada di posyandu dapat berjalan dengan sebagai
mestinya. Kemudian, pada awal kegiatan tersebut perusahaan
hanya sebatas memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat
melalui posyandu tersebut.
Namun, dikarenakan memiliki tujuan yang sama, maka
kegiatan itu menjadi kegiatan rutin yang dilakukan hampir setiap
bulannya. Sehingga dana CSR yang dimiliki oleh PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. salah satunya adalah dipergunakan untuk
memberikan bantuan berupa bingkisan yang ditujukan untuk
masyarakat terutama peserta aktif di Posyandu Melati Bona Indah.
Pada dasarnya keberadaan posyandu tetap menjadi milik
masyarakat karena posyandu pada awalnya pun diadakan atas
kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Yang kemudian
kegiatan tersebut pun juga bekerjasama dengan pihak tenaga medis
dari puskesmas setempat, termasuk dalam hal pengadaan obat-
80
obatan dan vitamin yang dipergunakan sesuai dengan kebutuhan
peserta posyandu. Keterkaitan antara posyandu dengan pihak
perusahaan hanyalah sebatas pemberian bantuan yang rutin kepada
posyandu. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan bantuan yang
dilakukan tersebut memiliki dampak tersendiri terhadap kegiatan
yang dilakukan di posyandu tersebut. Perusahaan memberikan
apresiasi khusus kepada para peserta yang aktif mengikuti kegiatan
posyandu secara rutin. Biasanya pihak perusahaan ikut serta
didalam kegiatan posyandu setiap 4 bulan sekali.
Adapun untuk melihat keberhasilan dari proses kegiatan kerja sama
ini dilakukan, ada beberapa indikator yang harus dipertimbangkan yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang atau telah
dilakukan oleh pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan pihak
Posyandu Melati Bona Indah, antara lain sebagai berikut:
1. Indikator Ketersediaan
Dari indikator ini, pada dasarnya bisa dilihat unsur-unsur
yang harus ada didalam proses kerja sama yang dilakukan antara
pihak perusahaan dengan pihak posyandu. Misalnya dalam
pengadaan tenaga ahli dan penunjang lainnya yang meliputi
konsumsi, peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut, serta
ketersediaan pendukung lainnya yang berkaitan dengan kegiatan di
posyandu tersebut.
Untuk indikator ini, dari hasil kesepakatan antara pihak PT.
Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona
81
Indah, pihak perusahaan hanya mengadakan ketersediaan bingkisan
yang digunakan untuk memberikan apresiasi kepada para peserta
aktif di posyandu.
2. Indikator Relevansi
Pada indikator relevansi, yang menjadi bahan evaluasinya
adalah seberapa tepatnya dari program atau kegiatan yang
ditawarkan. Misalnya kegiatan dari program CSR perusahaan yang
bekerja sama dengan posyandu adalah meningkatkan kesehatan
masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari tepat atau tidaknya
program tersebut dijalankan.
Pada dasarnya program ini berjalan dengan baik. Karena
semenjak ada kegiatan yang dilakukan, terutama disetiap kegiatan
posyandu, para peserta aktifnya mendapatkan bingkisan, dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
kesehatan bagi masyarakat di sekitar lingkungan, terutama dengan
kesehatan ibu dan anak. Karena dengan adanya penghargaan atau
apresiasi tersebut, masyarakat menjadi tergugah hatinya untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu.
3. Indikator Keterjangkauan
Indikator keterjangkauan merupakan salah satu indikator dari
evaluasi program yang berfungsi untuk melihat sejauh mana
program yang dijalankan tersebut menjangkau sasaran dari
program itu sendiri. Pada kegiatan ini, pelaksanaan program CSR
di Posyandu Melati Bona Indah bisa dijangkau oleh pihak-pihak
82
yang membutuhkannya, yakni masyarakat yang menjadi peserta
aktif di posyandu tersebut.
4. Indikator Pemanfaat
Pada indikator ini, yang menjadi bahan evaluasinya adalah
apakah program kegiatan yang dilakukan di posyandu tersebut
dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh sasaran program yakni
masyarakat di sekitar posyandu dan juga di sekitar perusahaan.
Misalnya program penyuluhan kesehatan ibu dan anak, yang
membahas tentang pentingnya ASI ekskulsif pada anak. Dari
pembahasan tersebut dapat dilihat bahwa sasarannya adalah
merupakan para ibu menyusui. Kemudian dikaji kembali, peserta
yang mengikuti penyuluhan tersebut benar-benar ibu yang sedang
menyusui atau pihak lain. Bisa saja penyuluhan tersebut sangat
bermanfaat bagi siapapun yang mendengarnya, namun untuk
melihat keberhasilan dari program tersebut, yang dilihat adalah
tepatnya kegiatan dari program yang dijalankan kepada sasaran
yang dituju oleh program tersebut.
5. Indikator Cakupan
Pada indikator cakupan, yang menjadi fokus utamanya adalah
pihak-pihak yang dibutuhkan atau pihak-pihak yang berkaitan
dengan kegiatan program yang sedang dijalankan. Misalnya, dari
kegiatan posyandu tersebut, dibutuhkan tenaga medis yang
mumpuni dibidangnya, kemudian para kader yang menjadi
pengurus posyandu tersebut. Selain itu juga dilihat cakupan
83
penerima layanan posyandu yang lebih utama ditujukan kepada
bayi, batita, balita, ibu hamil, ibu menyusui, serta lansia.
6. Indikator Kualitas
Untuk kualitas pada program tersebut, telihat cukup baik
karena dengan diadakannya kegiatan tersebut, masyarakat yang
ingin menjadi peserta aktif menjadi bertambah. Secara tidak
langsung, kegiatan tersebut bisa mengajak masyarakat untuk peduli
terhadap kesehatan, terutama bagi ibu dan anak.
7. Indikator Upaya
Indikator upaya ini merupakan indikator yang ditujukan
kepada para pihak pengelola yang bertugas di kegiatan program
kerja sama tersebut. Sampai saat ini, jika melihat kegiatan yang
sudah berlangsung tersebut, belum adanya upaya baik dari pihak
posyandu maupun dari pihak perusahaan untuk meningkatkan atau
menambah program yang lainnya, yang tentunya berkaitan dengan
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
8. Indikator Efisiensi
Jika melihat kondisi pelaksanaan program kegiatan kerja
sama yang dilakukan antara pihak perusahaan dengan pihak
posyandu, kegiatan yang dilakukan tersebut termasuk dalam
kategori yang cukup efisien. Karena dari sekian banyak kader yang
terdapat di Posyandu Melati Bona Indah ini, ada 12 orang yang
aktif untuk menangani disetiap meja yang telah ditentukan.
Misalnya untuk pelaksanaan penimbangan, sudah ada kader yang
84
menangani di meja yang telah ditentukan tersebut. Sehingga
pekerjaan atau kegiatan di posyandu tersebut dapat terlaksana
secara teratur dan tidak terkesan membuang-buang waktu.
9. Indikator Dampak
Adapun dampak dari kegiatan program tersebut adalah
masyarakat yang menjadi peserta aktif, dikhawatirkan menjadi
ketergantungan terhadap pemberian bingkisan yang diberikan oleh
pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. Karena saat ini, jika
masyarakat telah mengetahui bahwa bulan berikutnya akan
diberikan bingkisan untuk bagi siapa saja yang datang mengikuti
kegiatan di posyandu, ada beberapa pihak yang hanya ingin
mendapatkan bingkisannya saja tetapi tidak ingin mengikuti
kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu tersebut.
Padahal, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan
oleh pihak perusahaan dengan pihak posyandu, bingkisan tersebut
diberikan kepada mereka yang telah mengikuti berbagai macam
rangkai kegiatan di posyandu dan termasuk menjadi peserta aktif di
posyandu tersebut. Sehingga dari kejadian tersebut pihak
penyelenggara baik perusahaan mapun posyandu menjadi khawatir
apakah kegiatan tersebut benar-benar tepat pada sasaran yang
sesuai dengan tujuan utama atau keadaan tersebut sebaliknya.
Selain itu, tujuan dari diadakannya evaluasi terhadap program CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang Tanggung Jawab terhadap
Konsumen yang pelaksanaan kegiatan program tersebut dilakukan melalui
85
kerja sama dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, dengan tujuan
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, terutama
kesehatan ibu dan anak, untuk mengetahui manfaat-manfaat yang diperoleh
dari kegiatan kerja sama tersebut. Baik manfaat untuk masyarakat sebagai
objek kegiatan, maupun manfaat untuk pihak perusahaan dan juga pihak
posyandu.
Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya evaluasi program kerja
sama yang dilakukan antara CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan
pihak Posyandu Melati Bona Indah, biasanya terlihat pada pencapaian.
Misalnya sejauh mana pencapaian program kerja sama tersebut. Selain itu
melihat kemajuan dari program kerja sama tersebut, misalnya dilihat dari
objek program yakni masyarakat atau peserta aktif Posyandu Melati Bona
Indah. Peningkatan yang terjadi setelah adanya kegiatan kerja sama antara
pihak perusahaan dengan pihak posyandu terlihat dari jumlah peserta aktif
yang naik hingga mencapai 70%.
Kemudian manfaat dari diadakannya evaluasi program CSR PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. yang diaplikasikan pada kegiatan kerja sama dengan
pihak Posyandu Melati Bona Indah ini adalah meningkatkan pemantauan
untuk mencapai manajemen program yang baik.
Selain itu, manfaat yang lainnya adalah dapat mengetahui kelebihan
dan kekurangan kegiatan program yang telah dijalankan melalui kerja sama
ini. Sehingga apabila sudah diketahui bagaimana kelebihan dan kekurangan
dari kegiatan program tersebut, pihak penyelenggara yakni pihak
86
perusahaan dan pihak posyandu dapat mengetahui langkah untuk
memperkuat program kerja sama yang telah dilakukan tersebut.
Dari evaluasi program ini, pihak penyelenggara yakni pihak
perusahaan dan pihak posyandu dapat melihat pengeluaran biaya yang telah
digunakan selama proses kegiatan program tersebut berlangsung, kemudian
dari evaluasi kegiatan ini kedua belah pihak bisa mendapatkan atau
mengumpulkan informasi yang bisa digunakan untuk merencanakan
program selanjutnya secara lebih baik lagi. Selain itu, dari hasil evaluasi
program kegiatan ini, bisa digunakan untuk berbagi pengalaman kepada
pihak lain, agar tidak mengalami hal-hal yang kurang berkenan seperti yang
telah dialami oleh kedua belah pihak, jika kegiatan itu terdapat hal yang
kurang berkenan. Namun, jika kegiatan tersebut mendapatkan hal atau
pengalaman yang sangat bermanfaat, dapat dijadikan sebuah motivasi untuk
melaksanakan kegiatan yang sama, bahkan bisa mengadakan kegiatan
tersebut dengan lebih baik lagi.
Mengenai perubahan-perubahan yang ada di Posyandu Melati Bona
Indah sebelum dan sesudah adanya kerja sama dengan PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Perubahan Posyandu Melati Bona Indah
No
Sebelum Bekerjasama dengan
CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk.
Sesudah Bekerjasama dengan
CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk.
1
Jumlah peserta yang mengikuti
kegiatan di Posyandu Melati
Bona Indah yang tercatat
berjumlah 50 – 168 peserta.
Namun yang aktif untuk yang
aktif rutin mengikuti kegiatan
Jumlah peserta yang mengikuti
kegiatan di Posyandu Melati
Bona Indah untuk data yang
terakhir di tahun 2016 mencapai
267 peserta. Peserta yang
mengikuti kegiatan di Posyandu
87
tersebut tidak lebih dari 100
peserta.
Melati Bona Indah, bukan hanya
warga atau masyarakat yang
berada di sekitar RW 07 saja,
melainkan ada beberapa
masyarakat yang berasal dari luar
RW 07.
2
Kegiatan yang dilaksanakan
hanya sebatas kegiatan rutin
biasa yang terdiri dari pemberian
vitamin, imunisasi, dan kegiatan
posyandu lainnya. Sedangkan
untuk kegiatan yang lainnya,
posyandu ini memiliki jadwal
kegiatan tersebut namun, belum
terlaksana dengan baik, sehingga
sempat terhenti karena adanya
kendala.
Kegiatan yang dilaksanakan tidak
hanya kegiatan seperti biasanya
yang dilaksanakan di posyandu,
tetapi juga melaksanakan
kegiatan penyuluhan yang sempat
terhenti karena adanya kendala.
Biasanya kegiatan penyuluhan
tersebut dengan tema yang
beragam dengan sasaran utama
adalah ibu dan anak. Biaya
kegiatan tersebut berasal dari
pihak PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk.
3
Peserta yang mengikuti kegiatan
di Posyandu diberikan reward
jika ada warga di RW 07
memberikan donasinya namun
tidak secara rutin. Sehingga
reward ini bersifat tentatif,
tergantung dari ada atau
tidaknya pihak yang ingin
memberikan donasi. Hal tersebut
karena pihak posyandu tidak
memiliki dana yang dikhususkan
untuk itu.
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
melakukan kerja sama dengan
Posyandu Melati Bona Indah
dengan tujuan meningkatkan
kesadaran masyarakat pentingnya
kesehatan. Pihak perusahaan
bekerja sama dengan memberikan
bingkisan yang digunakan untuk
memberikan penghargaan kepada
peserta aktif yang telah mengikuti
kegiatan yang ada di Posyandu
Melati Bona Indah. Kegiatan ini
dilakukan untuk menarik
perhatian masyarakat setempat,
agar mau mengikuti kegiatan
yang diadakan di Posyandu
Melati Bona Indah secara rutin,
untuk dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Program Corporate Social Responsibility yang dimiliki oleh PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. yang terdiri dari berbagai macam program, salah
satu diantaranya adalah Program Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
merupakan salah satu bentuk wujud nyata keterlibatan perusahaan untuk
memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat di sekitar perusahaan.
Melalui kerja sama dengan Posyandu Melati Bona Indah, PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. menjalankan kegiatan dari program Tanggung Jawab
Terhadap Konsumen yang dimilikinya, yang memiliki tujuan meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kesehatan. Berdasarkan tujuan
tersebut, perusahaan ini mengadakan kerja sama dengan cara terlibat
didalam kegiatan yang ada di Posyandu Melati Bona Indah.
Semenjak keterlibatan perusahaan pada tahun 2012, kegiatan yang
dilakukan di posyandu tersebut memiliki peningkatan peminatnya. Kegiatan
Posyandu dalam Program Tanggung Jawab terhadap Konsumen telah
berlangsung selama kurang lebih 4 Tahun. Perwakilan dari perusahaan dan
pengurus posyandu selalu mengadakan evaluasi terkait pelaksanaan
kegiatan posyandu tersebut namun hanya sebatas melihat kuantitas PMT
(Pemberian Makanan Tambahan) dan vitamin yang telah diberikan.
Pada proses kerja sama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. telah memberikan hasil perubahan peningkatan yang cukup
89
baik. Jika dilihat melalui evaluasi input, program yang dilakukan ini sudah
memenuhi kriterianya, yakni adanya peserta program, pihak yang terlibat,
serta program yang dijalankannya. Namun ada beberapa sarana yang masih
belum terlihat memadai seperti, tempat yang belum sesuai dengan jumlah
pesertanya. Karena semenjak diadakannya kerja sama dengan PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk. peserta di posyandu Melati Bona Indah meningkat
hingga 70%.
Terkait proses kegiatan yang dilakukan tersebut, sudah termasuk
dalam kategori yang cukup baik. Karena kegiatan tersebut telah mampu
menarik perhatian masyarakat untuk ikut menjadi bagian dalam
peningkatan kepedulian terhadap kesehatan, terutama kesehatan untuk ibu
dan anak.
B. Saran
Saat ini memang merupakan perkembangan zaman kemajuan CSR di
indonesia. Adanya Undang-undang sampai dengan Peraturan Daerah
(PerDa) yang mengatur tenteang program-program tanggung jawab sosial
perusahaan agar program dapat diterapkan sesuai dengan harapan.
Sejauh pengamatan dan analisa peneliti, program Tanggung Jawab
untuk Konsumen dinilai sangat baik. Namun untuk mengembangkan
program lebih lanjut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Perusahaan
Terkait dengan keberlangsungan program, diharapkan bukan
hanya sekedar memberikan bantuan berupa bingkisan saja, tetapi
90
juga terlibat dalam pembenahan tempat yang lebih memadai, agar
masyarakat dapat mengikuti pelaksanaan posyandu dengan nyaman
saat kegiatan berlangsung, serta masyarakat bisa lebih mudah untuk
berkonsultasi masalah kesehatan.
Menindaklanjuti perkembangan kegiatan program yang telah
dilaksanakan didalam kerja sama antara pihak perusahaan dengan
pihak posyandu, untuk meningkatkan atau mengadakan kegiatan
yang lebih baik lagi. Sehingga program dapat lebih mudah
diketahui dari segi manfaat secara langsung terhadap masayarakat.
2. Posyandu Melati Bona Indah
Untuk para kader posyandu dituntut untuk lebih aktif lagi
mengikuti pelatihan yang telah difasilitasi oleh pihak posyandu
yang bekerjasama dengan puskesmas cikokol dalam meningkatkan
peran yang lebih baik untuk setiap kader posyandu, serta kegiatan
kerja sama yang telah dilakukan oleh beberapa pihak yang terkait,
termasuk dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
3. Masyarakat
Masyarakat dituntut untuk berperan aktif dalam program
yang dilaksanakan oleh perusahaan dan juga posyandu dalam
mencari informasi dan juga dalam proses pelaksanaannya.
Masyarakat pun harus mendukung setiap program-program yang
diadakan oleh perusahaan dan posyandu didalam kerja sama yang
telah disepakati tersebut. Masyarakat juga tidak boleh bergantung
91
pada reward untuk mengikuti setiap kegiatan yang diadakan di
Posyandu Melati Bona Indah.
4. Jurusan Kesejahteraan Sosial
Lebih aktif membangun kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan besar yang menjalankan program tanggung jawab
sosial dan lingkungan perusahaan sehingga adanya kontribusi
secara langsung dari mahasiswa untuk mencaritahu perkembangan
CSR di indonesia. Peneliti selaku mahasiswa ingin memberikan
sedikit saran mengenai perkuliahan, yakni dengan ditambahnya
mata kuliah mengenai kesejahteraan ekonomi masyarakat dan
lingkungan.
5. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian lebih
lanjut terkait keterikan CSR PT.Midi Utama Indonesia Tbk, dengan
Posyandu Melati Bona Indah ataupun dengan pihak-pihak yang
lain. Diharapkan agar lebih mendalam pada saat proses penelitian
dan lebih aktif untuk terjun kelapangan supaya bisa mendapatkan
data yang sesuai.
92
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Adi Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan
Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan
Praktis) Edisi Revisi, Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2003
Adi Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan
Intervensi Komunitas, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2001
Amyardi, Modul Seri 6: Etika Bisnis, Coorporate Social Responsibility(CSR),
Etika Bisnis Modul 6 Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta 2010
Arikunto Suharismi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
1990
Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2003,
Firdaus Ismet DKK, Pengamalan Al-Quran tentang Pemberdayaan Dhuafa
Jakarta:Dakwah Prees UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta:Salemba Humanika,
2012
Hidayati Nurul, Metodelogi Penelitian Dakwah, UIN Jakarta Press
Irawan Elly, Dkk, Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Universitas Terbuka,
1995
Iwan J. Azis dan Lydia M. Bapitulu, Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan
Kontribusi Emil Salim, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010
Jaquie L’Etang, Magda Piezka, Critical Prespectives in Public Relations,
University of Stirling, 1 Edition, Thomson Business, 1996
93
John A. Pearce II and Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis
“formulasi, implementasi, dan pengendalian” Salemba Empat, 2007
Moleong Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosda, 2006
Newson Doug dkk, This is PR: The Realities of Public Relations, 8th Ed,
Wadsworth, 2004
Nggao Fredy S, Evaluasi Program, Jakarta: Nuansa Madani, 2003
Philip J. Kitchen, Public Relations: Principles and Practie, Thomson Business
Press, First Edition 1997
Rudito Bambang, dkk, Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Model
Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta: Indonesia Center for
Sustainable Development, 2004
Seitel Fraster P, The Practice of Public Relations, 9th Edition, Pearson Prentice
Hall, 2003
Soharto Edi, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab
Sosial (Coorporate Social Responsibility), Bandung: Refika Aditama,
2007
Solihin Ismail, Coorporate Social Responsibility: From Charity to sustanbility,
Jakarta: Salemba Empat, 2009
Suharto Edi, Pekerja Sosial di Dunia Industri. Alfabeta Bandung, April 2009
Tanaya Jimmy, “Tanggung Jawab Sosial Korporasi (Corporate Social
Responsibility) Sebuah Pengantar, The Business Watch Indonesia.
Surakarta Juni 2004
Tjager I Nyoman dkk, Corporate Govermance: Tantangan dan kesempatan
bagi komunitas bisnis indonesia, PT Prehallindo, Jakarta, 2003
Urip Sri, Strategi CSR Tanggung Jawab sosial Perusahaan. Tangerang
Selatan: Literati Imprint, 1 Maret 2014
94
Yayasan SPES, Pembangunan Berkelanjutan Mencari Format Politik, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1992
Wibisono Yusuf, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Gresik: Fascho
Publishing, 2007
B. Jurnal Online
Communication from The Commision concering Corporate Social
Responsibility: A business contribution to Sustainable Development,
artikel di akses pada tanggal 10 Mei 2016, melalui
http://europa.eu.int/comm/employent social/social/csr/csr/responses.html
Anvinna Radyowirono, Jenis dan Model Evaluasi, artikel di akses pada tanggal
29 April 2016 melalui http://anvinaayunita.blogspot.co.id/2012/03/jenis-
model-evaluasi.html
C. Internet
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI,
“Pemberantasan demam berdarah membutuhkan komitmen semua pihak,”
yang diakses melalui http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1547
The World Business Council for Sustainable Development in its publication
“Marking Good Business Sense” by Lord Holme and Richard Watts,
http://www.mallenbaker.net/csr/CSRfiles/definition.html
Web resmi PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang di akses melalui
http://alfamidiku.com/template/csr.php
D. Undang-undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara untuk Kepala Bidang CSR (Corporate Social
Responsibility):
I. Indikator kepala bagian CSR terhadap program CSR untuk masyarakat sekitar
PT. Midi Utama Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama Informan :
b. Pekerjaan/Jabatan :
c. Alamat :
B. Wawancara informan secara langsung
II. Indikator evaluasi program CSR untuk masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan CSR mulai bekerjasama dengan Posyandu
Melati Bona Indah?
2. Ceritakan mengapa CSR perusahaan bekerjasama dengan Posyandu
Melati Bona Indah?
3. Ceritakan apa saja kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan kerjasama
tersebut?
4. Ceritakan bagaimana proses tahapan kegiatan kerjasama tersebut
dilakukan?
5. Dimana kegiatan tersebut dilakukan?
6. Berapa banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut?
7. Apa fungsi dari CSR yang ada di dalam perusahaan?
8. Apa yang melatarbelakangi kegiatan Posyandu dalam program
Tanggung Jawab terhadap Konsumen dalam CSR perusahaan?
9. Sejak kapan kegiatan Posyandu dalam program Tanggung Jawab
terhadap Konsumen dilaksanakan?
10. Pada pukul berapa kegiatan posyandu dilaksanakan?
11. Apa tujuan dari kegiatan posyandu dalam program CSR ini?
12. Berapa tenanga ahli kesehatan yang disediakan setiap pelaksanaan
kegiatan posyandu?
13. Sudah berapa kali perusahaan bekerjasama dengan posyandu melati
bona indah dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
14. Apakah ada pembayaran dari pihak CSR Perusahaan untuk tenaga ahli
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
15. Berapa jumlah karyawan atau perwakilan dari CSR perusahaan yang
hadir dalam pelaksanaan kegiatan posyandu untuk masyarakat sekitar?
16. Bagaimana cara pemberitahuan kepada para calon penerima manfaat
tentang program CSR di perusahaan?
17. Kriteria seperti apa saja yang menjadi target penerima manfaat dari
kegiatan posyandu ini?
18. Berapa jumlah anggaran yang disediakan dalam pelaksanaan program
Tanggung Jawab terhadap Konsumen setiap tahunnya?
19. Seperti apa respon masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
posyandu?
20. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan
saat akan melaksanakan kegiatan posyandu?
21. Apakah selalu ada evaluasi di setiap kegiatann posyandu yang telah
dilaksanakan?
B. Indikator Proses (Proces):
1. Seperti apa tahap pengimplementasian program Tanggung Jawab
terhadap Masyarakat?
2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya kegiatan
posyandu sudah cukup nyaman untuk penerima manfaat atau
masyarakat sekitar?
3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
4. Apakah para masyarakat yang hadir mengisi absen?
5. Siapa saja masyarakat yang mengikuti program CSR, apakah sudah
sesuai dengan kriteria?
6. Apakah para penerima manfaat yang hadir mengisi absen?
7. Apakah para karyawan dan ahli medis yang hadir mengisi absen?
8. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima
manfaat?
9. Apakah fasilitas yang dibutuhkan pada pelaksanaan program sudah
tersedia sebelum kegiatan berlangsung?
LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman Wawancara utuk Ketua Posyandu Melati Bona Indah
I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
untuk masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama :
b. Jabatan :
c. Alamat tempat tinggal :
B. Wawancara kepada informan secara langsung
II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. di Cikokol - Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan berdirinya posyandu?
2. Berapa banyak anggota dan peserta posyandu?
3. Ceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan didalam posyandu?
4. Ceritakan bagaimana proses kegiatan tersebut dilakukan?
5. Ceritakan mengapa kegiatan tersebut yang dijalankan?
6. Siapa saja yang menjadi sasaran kegiatan tersebut?
7. Program kerjasama apa yang dilakukan oleh perusahaan PT. Midi
Utama Indonesia Tbk dengan masayarakat disini?
8. Sejak kapan program posyandu tersebut mulai dilaksanakan?
9. Sudah berapa kali kegiatan posyandu dilaksanakan?
10. Apa tujuan dari kegiatan posyandu ini?
11. Berapa jumlah tenaga ahli kesehatan yang disediakan pada saat
program promosi kesehatan berlangsung?
12. Apakah anda dibayar untuk melakukan program kegiatan ini?
13. Sudah berapa kali anda bekerjasama dalam kegiatan posyandu yang
dilaksanakan PT. Midi Utama Indonesia Tbk?
14. Ceritakan kapan anda diberitahu oleh PT. Midi Utama Indonesia
bahwa akan diadakan posyandu?
15. Berapa jumlah perwakilan PT. Midi Utama Indonesia Tbk yang hadir
untuk membantu kegiatan tersebut?
16. Apakah disediakan absensi untuk panitia dan tenaga ahli kesehatan
saat kegiatan berlangsung?
17. Apakah sudah ada perizinan dalam mengadakan kegiatan posyandu
ini?
18. Bagaimana cara memberitahu kepada para calon penerima manfaat
tentang kegiatan posyandu?
19. Apakah disediakan absensi untuk masyarakat yang akan menerima
manfaat dari kegiatan posyandu ini?
20. Kriteria masayrakat seperti apa yang menjadi target sasaran dari
kegiataan posyandu ini?
21. Dimana tempat yang akandigunakan dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
22. Berapa jumlah target penerima manfaat atau masyarakat yang harus
mengikuti kegiatan posyandu ini?
23. Konsumsi apa yang akan diberikan kepada penerima manfaat?
24. Vitamin apa yang diberikan dalam kegiatan ini?
25. Apa manfaat dari vitamin tersebut?
26. Fasilitas dan alat kesehatan apa saja yang akan digunakan dala
pelaksanaan kegiatan posyandu tersebut, dan apa fungsi fasilitas dan
alat kesehatan tersebut?
27. Saat itu berapa jumlah ibu hamil, balita dan ibu menyusui yang ada
disekitar pemukiman melati bona indah berdasarkan data yang ada?
28. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan
untuk melaksanakan kegiatan posyandu ini?
B. Indikator Proses (Process):
1. Kegiatan posyandu dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya program ini
sudah cukup nyaman untuk para para penerima manfaat dalam
melaksanakan kegiatan?
3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu ini?
4. Apa ada penjelasan sebelum kegiatan posyandu itu dimulai?
5. Apakah para karyawan atau perwakilan dari PT. Midi Utama
Indonesia Tbk dan tenaga ahli hadir untuk mengisi absensi?
6. Apakah penerima manfaat mengisi absen?
7. siapa saja masayrakat yang mengikuti kegiatan posyandu?
8. Apakah fasilitas dan alat kesehatan telah digunakan saat kegiatan
posyandu berlangsung?
9. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima
manfat?
10. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu?
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman Wawancara utuk Peneriman Manfaat
I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
untuk masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama :
b. Jabatan :
c. Alamat tempat tinggal :
B. Wawancara kepada informan secara langsung
II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. di Cikokol - Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Apa yang Bapak ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk.?
2. Kapan Bapak diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia, Tbk. ingin
mengadakan kegiatan posyandu?
3. Siapa yang memberitahu Bapak kalau PT Midi Utama Indonesia saat
itu sedang mengadakan kerja sama kegiatan dengan posyandu?
4. Apakah anggota keluarga Bapak pernah mengikuti kegiatan psoyandu
tersebut?
B. Indikator Proses (Process):
1. Apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman dalam
kegiatan posyandu?
2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?
4. Pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?
5. menurut Bapak bagaimana tentang cara dokter menyampaikan
pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
6. Menurut Bapak apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
LAMPIRAN 6
TRANSKIP WAWANCARA
Transkip Wawancara untuk Kepala Bidang CSR (Corporate Social
Responsibility):
I. Indikator kepala bagian CSR terhadap program CSR untuk masyarakat sekitar
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. di Cikokol, Tangerang:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama Informan : Riwal Nuh Hakim Putra S.Hum
b. Pekerjaan/Jabatan : Kepala Bidang CSR
c. Alamat : PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
B. Wawancara informan secara langsung
II. Indikator evaluasi program CSR untuk masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan CSR mulai bekerjasama dengan Posyandu
Melati Bona Indah
Jawab: Kami bekerja sama dengan posyandu sejak tahun 2012,
awalnya sebagai kegiatan sosial biasa saja, karena kita melihat
progressnya cukup bagus, kami mulai mengadakan kegiatan kerja
sama dengan pihak posyandu ya aktif kegiatannya sekitar tahun 2013.
2. Ceritakan mengapa CSR perusahaan bekerjasama dengan Posyandu
Melati Bona Indah?
Jawab: Sekitar tahun 2012, awalnya sih waktu itu pas kita adakan
sebuah promosi pada saat kegiatan posyandu itu berjalan, dan kami
melihat di bona indah itu memiliki peserta posyandu lebih banyak
dari posyandu yang lainnya disekitar sini, ternyata mereka punya
daya tarik sendiri ketika melaksanakan kegiatan posyandu, seperti
memberi hadiah kepada peserta yang rutin datang ke posyandu. Nah
kebetulan, karena CSR kami ada kegiatan program yang berkaitan
dengan kesehatan, kemudian kami melanjutkan dengan bekerja sama
dengan posyandu tersebut.
3. Ceritakan apa saja kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan kerjasama
tersebut?
Jawab: Sesuai dengan laporan yang kita terima kegiatan yang ada
diposyandu itu, terfokus kepada imunisasi, pemberian vitamin kepada
balita dan ibu hamil, timbang balita, sama kalau ada isu tentnag
penyakit yang sedang marak disekitar masayrakat kita meminta untuk
dilakukan pengarahan atau sedikit penyuluhan sebelum kegiatan
posyandu dimulai.
4. Ceritakan bagaimana proses tahapan kegiatan kerjasama tersebut
dilakukan?
Jawab: Kami menjadi donatur tetap di Posyandu Melati Bona Indah
dari awal tahun 2012, pada saat itu kami hanya sebatas melakukan
kegiatan sosial saja. Seperti yang tadi saya katakan, kami memilih
posyandu tersebut awalnya mereka yang datang ke perusahaan untuk
menjadi donatur di setiap penyelenggaraan posyandu dan juga bisa
memberikan bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Selain
itu kegiatan yang diselenggarakan di posyandu tersebut juga
berkaitan dengan kesehatan masyarakat, makanya kita mau menerima
kerja sama ini. Tidak hanya itu kami pun bersedia untuk memberikan
hadiah kepada peserta aktif posyandu sebagai daya tarik untuk
masyarakat atau peserta posyandu datang ke Melati Bona Indah.
Kami melihat progressnya seperti apa, kemudian kami melihat itu
cukup baik, maka kami memutuskan untuk menjalin kerja sama
dengan posyandu tersebut. Pada awalnya sih kegiatan tersebut
dilakukan dengan cara menawarkan kegiatan gratis berupa kegiatan
penyuluhan yang berkaitan dengan kesehatan anak dan juga
kesehatan ibu hamil. Didalam kegiatan tersebut kami (pihak CSR)
juga mendatangkan tenaga-tenaga ahli yang mumpuni dibidangnya,
yakni para tenaga ahli medis baik dari puskesmas setempat (cikokol).
Kemudian di dalam kegiatan tersebut agar semakin menarik, kami
memberikan hadiah berupa bingkisan untuk mengajak para sasaran
agar bersedia datang ke acara penyuluhan tersebut. Tujuannya
adalah agar kegiatan tersebut bukan hanya sebagai sekedar
penyaluran dana CSR saja, tetapi juga memiliki manfaat yang sangat
baik untuk warga sekitar khususnya bagi sasaran dari kegiatan
tersebut, yakni bayi, balita dan juga ibu hamil. Kemudian kami
melihat dan menimbang kembali dari kegiatan yang kami lakukan
pertama kali tersebut, jika hasilnya sesuai atau bahkan melebihi dari
target, maka tahapan berikutnya adalah membuat kegiatan-kegiatan
lain yang masih berkaitan dengan posyandu tersebut, dan
mengikutsertakan pihak lain untuk melakukan kegiatan sosial
tersebut. Biasanya kami melakukan kegiatan tersebut dengan cara
memberdayakan tenaga-tenaga pihak pekerja kami yang ada di
kantor cabang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Kemudian
nanti jika kegiatan tersebut sudah dilakukan, pihak kantor cabang
melaporkan hasilnya ke pihak kami sebagai pihak pusat.
5. Dimana kegiatan tersebut dilakukan?
Jawab: Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kegiatan kerja sama
biasanya dilakukan di Posyandu Melati Bona Indah, di gedung milik
posyandu itu sendiri mas.
6. Berapa banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut?
Jawab: Yang terlibat ya tentunya kami (CSR), kader posyandu,
tenaga ahli, steakholder (ketua RT/RW), sama peserta dari balita dan
ibu hamil.
7. Apa fungsi dari CSR yang ada di dalam perusahaan?
Jawab: Fungsi utama CSR dalam perusahaan kami ini tentunya utuk
mempererat ikatan perusahaan dengan masayarakat sebagai wujud
terimakasih kami dan kepedulian kami terhadap masyarakat,
khususnya di sekitar perusahaan dan gerai Alfamidi. Selain itu Kami
(Perusahaan) memberikan bantuan atau kerjasama kepada pihak
posyandu bukan semata-mata untuk dipandang lebih atau mencari
perhatian dimasyarakat, tapi kami sadar akan pentingnya konsumen,
akan pentingnya masyarakat bagi kami untuk keberlangsungan
perusahaan ini tentunya. Dengan itu kami memberikan sebuah
bantuan atau kerjasama dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah
untuk ikut serta dalam pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat,
agar adanya pemberdayaan bagi masyarakat dalam hal kesehatan
yang bagi kami adalah sangat penting untuk mewujudkan kesehatan
yang baik dan bisa menurunkan angka kematian, terutama terhadap
ibu dan anak.
8. Apa yang melatar belakangi kegiatan Posyandu dalam program
Tanggung Jawab terhadap Konsumen dalam CSR perusahaan?
Jawab: Iya, jadi PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini tidak hanya
mementingkan bagaimana cara dapet keuntungan dari setiap proses
perdagangan yang kita lakukan. Semenjak didirikan, perusahaan ini
juga memiliki program-program yang dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab kita kepada masyarakat. Program yang ada di CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini antara lain yaa Tanggung Jawab
Bidang Kesehatan, Tanggung Jawab terhadap Konsumen, dan
Tanggung Jawab Bidang Pendidikan. Dari 3 program utama tersebut
ada beberapa kegiatan yang menjadi sub bagian dari setiap program.
Seperti yang tadi saya bilang bahwa program ini terbentuk sebagai
wujud terimaksih dan kepedulian kami kepada masayarakat karena
kami pun ingin terlibat dalam kegiatan masyarakat apalagi bisa
membantu membangun masyarakat yang ada disekitar perusahaan
dan gerai. Terutama mengena kesehatan masyarakat sekitar,
kesehatan adalah hal yang penting bagi masyarakat terutama untuk
balita ataupun ibu menyusui. Karena tanpa adanya masyarakat
disekitar kami, perusahaan ini tidak akan bisa seperti sekarang.
9. Sejak kapan kegiatan Posyandu dalam program Tanggung Jawab
terhadap Konsumen dilaksanakan?
Jawab: Kami menjadi donatur tetap di Posyandu Melati Bona Indah
dari awal tahun 2012, kami memilih posyandu tersebut awalnya
mereka yang datang ke perusahaan untuk menjadi donatur di setiap
penyelenggaraan posyandu dan juga bisa memberikan bantuan PMT
(Pemberian Makanan Tambahan). Selain itu kegiatan yang
diselenggarakan di posyandu tersebut juga berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, makanya kita mau menerima kerja sama ini.
Tidak hanya itu kami pun bersedia untuk memberikan hadiah kepada
peserta aktif posyandu sebagai daya tarik untuk masyarakat atau
peserta posyandu datang ke Melati Bona Indah. Namun untuk
program CSR yang menjadi bagian kerja sama kegiatan dengan
Posyandu Melati Bona Indah dilaksanakan pada awal tahun 2013.
Karena kita harus melihat dulu bagaimana progress dari kegiatan
tersebut mas.
10. Pada pukul berapa kegiatan posyandu dilaksanakan?
Jawab: Kita sih jika pas waktunya kegiatan kita bisa hadir ya
biasanya kita sudah ada di lokasi pada pukul delapan. Karena kan
kegiatan biasanya di mulai pukul sembilan mas, selesainya ya paling
kalo pesertanya sedikit sekitar pukul sepuluh atau kalo lagi banyak
paling kita tidak sampai selesai, kalopun sampai selesai ya sampai
pukul setengah dua belas.
11. Apa tujuan dari kegiatan posyandu dalam program CSR ini?
Jawab: Tentunya kita melakukan kerja sama dengan pihak Posyandu
itu memiliki tujuan, yaitu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap
kesehatan. Melalui kerja sama inilah kita bisa mengajak masyarakat
untuk peduli terhadap kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak.
Untuk program Tanggung Jawab Bagian Kesehatan, kita punya
tujuan agar semua anak di seluruh Indonesia dan keluarga pra-
sejahtera bisa ngerasain apa yang belum pernah mereka rasain mas.
Misalnya kegiatan yang pernah kita adain itu berupa pemberian
kacamata secara gratis untuk ribuan anak-anak diseluruh Indonesia,
bagi mereka yang penglihatannya terganggu. Kemudian kegiatan itu
juga kita bekerja sama dengan mitra kita, yang kemudian kegiatan itu
pyur dilaksanakan oleh mitra kita mas. Selain ada pemberian kaca
mata gratis, ya kita juga pernah mengadakan kegiatan sunatan
massal dengan mengikutsertakan cabang-cabang yang ada di
berbagai daerah mas.
12. Berapa tenaga ahli kesehatan yang disediakan setiap pelaksanaan
kegiatan posyandu?
Jawab: Tergantung dari ketersediaan tenaga ahli medis dari
puskesmas biasanya sih ya. Karena kan itu juga bagian dari
puskesmas, biasanya kalau ada kegiatan suka ada 1 dokter, kalau pun
gak ada dokternya, ya bidan yang datang ke posyandu itu. Itu sih
yang urus dari petugas posyandu mas, kita hanya mengadakan
bingkisan untuk para peserta aktif aja sih mas.
13. Sudah berapa kali perusahaan bekerjasama dengan posyandu melati
bona indah dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Dari tahun 2012 kita sudah merencanakan dengan pihak
posyandu dan baru terealisasi pada awal tahun 2013. terus melati
bona indah bekerjasama dengan tenaga ahli dari puskesmas
setempat.
14. Apakah ada pembayaran dari pihak CSR Perusahaan untuk tenaga ahli
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Enggak ada sih, tapi beberapa kali kami berikan uang
transport walaupun sebenernya mereka tidak minta.
15. Berapa jumlah karyawan atau perwakilan dari CSR perusahaan yang
hadir dalam pelaksanaan kegiatan posyandu untuk masyarakat sekitar?
Jawab: Ya, jadi kegiatan yang dilakukan disetiap program yang
dimiliki oleh CSR perusahaan ini tuh melalui cabang-cabang alfamidi
disetiap daerah mas. Jadi bukan kita yang terjun langsung, kecuali
yaaaa di Posyandu Melati Bona Indah yang ada di belakang
perusahaan ini letaknya mas. Karena kita selain punya waktu yang
terbatas, kita juga menginginkan cabang-cabang yang ada di
berbagai macam daerah ikut andil dalam pelaksanaan penyaluran
dana yang dikhususkan untuk pelaksanaan CSR perusahaan mas. Jadi
ya seperti itu lah kira-kira pelaksanaan program yang kita punya
disini mas. Perwakilan dari kita itu engga menentu terkadang hanya 2
orang saja yang datang, kalau kami tidak sempat datang kami
biasanya berkordinasi dengan ketua posyandu dan ketua RT/RW.
16. Bagaimana cara pemberitahuan kepada para calon penerima manfaat
tentang program CSR di perusahaan?
Jawab: Kami hanya berkoordinasi dengan ketua RT/RW dan
pengurus posyandu saja untuk menyampaikan jika kalau nanti kami
punya kegiatan kesehatan untuk masyarakat sekitar. Selebihnya sih
kita belum pernah terjun langsung menemui masyarakat satu persatu,
karena kita pun tidak mempunyai SDM untuk itu.Selama ini yang
sering memberitahukan ke masyarakat bahwa besok akan ada
kegiatan ya pengurus dari posyandunya mas, melalui pengajian
biasanya suka diumumin di masjid-masjid sekitar posyandu.
17. Kriteria seperti apa saja yang menjadi target penerima manfaat dari
kegiatan posyandu ini?
Jawab: Yang paling utama itu untuk balita, ibu hamil sama ibu
menyusui.
18. Berapa jumlah anggaran yang disediakan dalam pelaksanaan program
Tanggung Jawab terhadap Konsumen setiap tahunnya?
Jawab: Kami setiap tahunnya Alhamdulillah selalu memiliki dana
sekitar 2,5 miliar untuk beberapa program CSR, pada program
tanggung jawab untuk konsumen ini biasanya kami menyediakan
dana sekitar 50.000.000 per tahunnya.
19. Seperti apa respon masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
posyandu?
Jawab: Sampai saat ini kami melihat respon masyarakat cukup baik
dengan apa yang kami berikan.
20. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan
saat akan melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Kekurangan pasti selalu ada ya, terutama perwakilan dari
kami yang memang kekurangan SDM untuk hadir pas pelaksanaan.
terus sama belum tersedianya tenda dan alasnya ya masih tanah.
21. Apakah selalu ada evaluasi di setiap kegiatann posyandu yang telah
dilaksanakan?
Jawab: Untuk evaluasi jujur kami jarang mengadakannya.
B. Indikator Proses (Proces):
1. Seperti apa tahap pengimplementasian program Tanggung Jawab
terhadap Masyarakat?
Jawab: Pertama itu kita melakukan peninjauan ke masyarakat
sekitar, setelah itu kita berkordinasi dengan ketua RT/RW setempat,
lalu apabila pihak gerai yang melakukan peninjauan seperti ada
bencana banjir itu pihak gerai yang membuat proposal lalu
diserahkan kepada HO (Head Office), lalu kami kaji proposalnya
setelah oke baru kami memberi bantuan dana ataupun barang sesuai
yang dibutuhkan. Kami pun bisa bekerjasama dengan pihak terkait
apabila dibutuhkan, setelah itu pelaksanaan program dan evaluasi
kegiatan.Kalau untuk disekitar perusahaan ya biasanya kami yang
meninjau atau kadang pihak masyarakat setempat yang mengajukan
permohonan, kemudian kami tinjau ulang kembali, kalau progressnya
bagus ya kami tindak lanjuti.
2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya kegiatan
posyandu sudah cukup nyaman untuk penerima manfaat atau
masyarakat sekitar?
Jawab: Untuk saat ini tempat posyandu sedikit menjadi persoalan
dimana tidak adanya tenda untuk menampung masayarakat dan untuk
alasnya belum ada, masih berupa tanah sehingga masayarakat yang
datang pun sering mengeluh kepanasan ataupun becek. Itu saja sih
untuk kendala tempat pelaksanaannya.
3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Mungkin kalau ntuk dicarikan tempat lain saya rasa tidak
perlu, saat ini kami sedang mencoba untuk membangun fasilitas
penambahan tenda dan mengkonblock tempat posyandu supaya
masyarakat bisa lebih nyaman.Tentunya dengan terus berkoordinasi
dengan masyarakat dan pihak pejabat setempat ya, seperti RT atau
RW. Karena kan posyandu itu milik masyarakat bukan milik
perusahaan kita seutuhnya mas.
4. Apakah para masyarakat yang hadir mengisi absen?
Jawab: Untuk absen pasti selalu ada.Biasanya para peserta itu
diberikan kartu yang harus mereka bawa setiap ada kegiatan
posyandu. Tujuannya untuk mencatat setiap perkembangan anak.
5. Siapa saja masyarakat yang mengikuti program CSR, apakah sudah
sesuai dengan kriteria?
Jawab: Masyarakat sekitar perusahaan, terutama untuk balita, ibu
hamil dan ibu menyusui.
6. Apakah para penerima manfaat yang hadir mengisi absen?
Jawab: tentu isi absen.
7. Apakah para karyawan dan ahli medis yang hadir mengisi absen?
Jawab: Pasti mengisi dong.
8. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima
manfaat?
Jawab: Kami selalu menyediakan cek tensi bagi warga.
9. Apakah fasilitas yang dibutuhkan pada pelaksanaan program sudah
tersedia sebelum kegiatan berlangsung?
Jawab: Kami selalu menyiapkannya sebelum kegiatan dimulai.
LAMPIRAN 7
TRANSKIP WAWANCARA
Pedoman Wawancara utuk Peneriman Manfaat
I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama : Ibu Tati Muslih
b. Jabatan : Ketua Posyandu
c. Alamat tempat tinggal : Melati Bona Indah, Jalan Irmas RT.02/
RW.05 Kebon Nanas, Cikokol - Tangerang.
B. Wawancara kepada informan secara langsung
II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan berdirinya posyandu?
Jawab: Posyandu ini berdirinya sejak tahun 1987 bulan Februari.
Tapi kalau saya jadi ketua pada tahun 2010 sampai sekarang ini.
2. Berapa banyak anggota dan peserta posyandu?
Jawab: Kalau untuk anggota kader posyandu itu kami banyak ya mas
ada sekitar 50 orang. Nanti bisa mas cek di profil kita. Tapi kalau
untuk yang aktif dalam artian yang jadi tim utama itu ada 7 orang
termasuk saya sebagai ketua, ada juga bendahara, sekretaris,
kordinator anggota, bidang kesehatan, bidang k3, bidang humas. Nah
itu untuk yang kadernya mas. Kalau untuk peserta sampai saat ini
hanya untuk balitanya saja itu sudah mencapai 261, ini dengan orang
dan nama yang berbeda loh mas hahaa pokoknya nanti bisa mas
kroscek lagi di data kita yang lebih lengkap lagi.
3. Ceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan didalam posyandu?
Jawab: Ada imunisasi, penimbangan, cek tensi untuk orangtua, sama
kadang-kadang ada penyuluhan jika sedang ada penyakit yang marak
di sekitar masyarakat sini.
4. Ceritakan bagaimana proses kegiatan tersebut dilakukan?
Jawab: Untuk proses kegitannya sih itu kader sudah siap dari jam
setengah sembilan, maksudnya segala sesuatunya yang diperluin
nanti udah rapi udah siap. Nah dari jam setengah sembilan juga
sudah dilakukan proses pendaftaran, setelah itu ada penimbangan
untuk bayi, baduta, dan batita. Setelah itu dilakukan pencatatan, ada
juga penyluhunan dari tenaga ahli dari dokter di puskesmas cikokol.
Setelah itu kita selesai hingga jam setengah dau belas. Tapi kadang
kalau kita udah selesai masih ada aja orang yang dateng untuk minta
imunisasi, tapi itu tetap kami terima dan kami lakukan imunisasi.
Sebelum adanya kerja sama dengan midi yang mengadakan bingkisan
untuk peserta aktif ini yah mas, kegiatan di posyandu itu ya paling
berlangsungnya hanya 1 jam saja kurang lebihnya lah ya. Mulai jam
9 terus jam 10 juga paling udah selesai. Tapi semenjak adanya
bingkisan ini yah mas, peserta tuh dateng dari mana-mana bukan
cuma dari wilayah sini aja. Kan tadinya disini ruang lingkupnya per
RW yah, sekarang juga kadang suka ada beberapa peserta yang dari
RW lain mas, padahal ada loh di RW nya posyandu juga. Kita gak
keberatan mas, malah antusias karena jadi lebih banyak peserta yang
aktif, kan secara gak langsung juga jadinya kita bisa memberikan
informasi-informasi untuk meningkatkan peduli kesehatan yah mas.
Kalo untuk penyuluhannya yah mas, dilakukannya setiap 4 bulan
sekali.
5. Ceritakan mengapa kegiatan tersebut yang dijalankan?
Jawab: Kenapa kami melaksanakan program posyandu ataupun
program kesehatan ini. Yang kami lihat dan yang masyarakat
butuhkan adalah kesehatan didalam diri sendiri dan juga
lingkungannya. Terutama untuk anak-anak ataupu balita. Haruslah
kita menjaga kesehatan mereka sejak usia dini tujuannya untuk
memberikan kekebalan didiri mereka sehingga baik juga untuk
mereka hingga kedepannya nanti.
6. Siapa saja yang menjadi sasaran kegiatan tersebut?
Jawab: Untuk sasaran atau target ya yang kita utamakan itu bayi (0
bulan-11 bulan), Baduta (1 tahun-2 tahun), Balita (2 tahun-5 tahun).
Selain itu target kami ada juga ibu menyusui.
7. Program kerjasama apa yang dilakukan oleh perusahaan PT. Midi
Utama Indonesia Tbk dengan masayarakat disini?
Jawab: Banyak ya mas kalo untuk program yang biasa dikasih midi
ke kita, kayak bazar setiap bulan puasa terus ada pengajian, sama
yang paling sering dan kami udah terikat dengan midi itu kegiatan
posyandunya. Itu kami sudah kerjasama sejak awal tahun 2013 bulan
Februari kami memulai pelaksanaannya. Karena kita punya tujuan
yang sama, supaya masyarakat lebih menyadari pentingnya kesehatan
bagi mereka, khususnya ibu dan anak.
8. Sejak kapan program posyandu tersebut mulai dilaksanakan?
Jawab: Awal mulanya pihak kami yang meminta batuan untuk bekerja
sama dengan perusahaan. Kemudian memanjang menjadi agenda
rutin pelaksanaan kegiatan dari salah satu program CSR yang
mereka miliki.
9. Sudah berapa kali kegiatan posyandu dilaksanakan?
Jawab: Kegiatan posyandu sudah rutin dilaksanakan hampir setiap
bulan. Biasanya tergantung sama tenaga medis dari Puskesmas sih ya
mas. Karena kan yang ahli ya mereka. Kalo semenjak kerja sama
dengan Midi ya udah lebih dari 12 kali lah, karena kan sudah sejak
dari 2012 dan aktif di 2013 itu.
10. Apa tujuan dari kegiatan posyandu ini?
Jawab: Tujuannya itu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di
melati bona indah dan masayrakat sekitar pemukiman bona indah.
Selain itu juga bisa mempererat tali silaturahmi dengan masayarakat
sekitar juga.
11. Berapa jumlah tenaga ahli kesehatan yang disediakan pada saat
program promosi kesehatan berlangsung?
Jawab: Tenaga ahlinya tergantung dari ketersediaan dari pihak
Puskesmas. Biasanya suka ada 2 tenaga ahli, kalau sedang
berhalangan ya minimal 1. Karena kalo ga ada tenaga ahlinya,
kegiatan di posyandu tidak dapat dilakukan mas.
12. Apakah anda dibayar untuk melakukan program kegiatan ini?
Jawab: Engga dibayar, tapi biasanya kita dikasih untuk konsumsi
panitia sama tenaga ahli.
13. Sudah berapa kali anda bekerjasama dalam kegiatan posyandu yang
dilaksanakan PT. Midi Utama Indonesia Tbk?
Jawab: Sudah berapa kali ya, ya sejak awal 2012 itu deh mas kira-
kira kita bekerjasamanya. Awalnya kan cuma kegiatan sosial aja.
Tapi karena mereka melihat hasil dari kegiatan itu dampaknya bagus,
ya jadinya diadain kerja sama rutin. Tentunya kerjasama ataupun
bantuan yang diberikan oleh Midi ini sangat kita pergunakan dengan
semaksimal mungkin, mengingat pentingnya peran masyarakat untuk
lingkungan dan juga masyarakat disini harus bisa menjaga kesehatan
dengan sebaik mungkin, posyandu didirikan dengan maksud untuk
mewujudkan kesehatan didalam masyarakat yang lebih baik terutama
untuk menurunkan tingkat kematian pada ibu dan anak melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di posyandu ini.
14. Ceritakan kapan anda diberitahu oleh PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
bahwa akan diadakan posyandu?
Jawab: Jadi mereka itu mengikuti kegiatan yang kita adakan mas,
bukan kita yang ikut mereka. Karena kegiatannya kan yang
digunakan kegiatan posyandu, kalo perusahaan paling ya hanya
berkontribusi pemberian bingkisan aja. Jadinya ya kita yang ngasih
tau ke perusahaan setiap kali mau mengadakan kegiatan. Kalo
mereka bisa hadir ya mereka juga ikut terjun didalam kegiatan-
kegiatan sepanjang hari dilakukan mas, kadang sampe selesai, ya
kadang juga hanya setengah dari kegiatan aja. Tergantung dari
mereka sibuknya atau engga.
15. Berapa jumlah perwakilan PT. Midi Utama Indonesia Tbk yang hadir
untuk membantu kegiatan tersebut?
Jawab: Engga nentu sih kalau itu mas, kadang satu orang kadang 2
orang. Pernah juga tidak ada yang dateng pas pelaksanaan.
16. Apakah disediakan absensi untuk panitia dan tenaga ahli kesehatan
saat kegiatan berlangsung?
Jawab: Iya kita selalu pakai absen mas, untuk arsip posyandu.
17. Apakah sudah ada perizinan dalam mengadakan kegiatan posyandu
ini?
Jawab: Sudah ada perizinan sebelumnya dari ketua RT/RW sini.
18. Bagaimana cara memberitahu kepada para calon penerima manfaat
tentang kegiatan posyandu?
Jawab: Kita koordinasi ke ketua RT/RW ngasih tau kalau ada
kegiatan posyandu yang mau diadakan tanggal 8 Agustus nanti,
supaya setiap ketua RT/RW menyampaikan juga ke warganya masing-
masing. Kita juga biasanya ngasih tau juga pas lagi ada acara
pengajian di masjid, jadi sekalian diumumin gitu mas.
19. Apakah disediakan absensi untuk masyarakat yang akan menerima
manfaat dari kegiatan posyandu ini?
Jawab: Iya disedian mas. Para peserta biasanya pegang kartu kaya
gini nih, bentuknya. Jadi setiap kali dateng wajib dibawa. Karena di
kartu ini, selain jadi absennya, ya jadi media pencatatnya
perkembangan kesehatannya seperti apa setiap bulannya mas.
20. Kriteria masyarakat seperti apa yang menjadi target sasaran dari
kegiataan posyandu ini?
Jawab: Kriteria masayarakanya itu yang kita utamakan balita, ibu
hamil sama ibu menyusui. Tapi engga jarang juga sih mas kadang
ada aja bapak-bapak atau ibu-ibu yang ikut mau konsultasi tentang
kesehatan sama pihak tenaga medisnya.
21. Dimana tempat yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
Jawab: Alhamdulillah posyandu kita udah punya tempat di RT.07
situ, namanya Posyandu Melati Bona Indah.
22. Berapa jumlah target penerima manfaat atau masyarakat yang harus
mengikuti kegiatan posyandu ini?
Jawab: Engga nentu juga jumlah peserta posyandu setiap
pelaksanaannya, tapi kami selelau menargetkan itu sekitar 50 orang
yang mengikuti posyandu ini. Jadi semenjak ada kerjasama dengan
midi, kenaikan peserta aktif jadi bertambah mas, iyaa. Yang tadinya
jumlahnya hanya 50 orang, setelah setiap kali kegiatan posyandu
diadakan plus ada bingkisannya yah, peserta yang aktif jadi
bertambah mas. Bisa lebih dari 100 peserta bahkan pernah 200 orang
yang hadir mas.
23. Konsumsi apa yang akan diberikan kepada penerima manfaat?
Jawab: Susu, telor rebus, bubur kacang hijau sama vitamin.
Tergantung dari suka ada warga yang mau jadi donatur juga, mereka
mau memberikan apa untuk peserta. Yang paling sering sih ya
biasanya ya itu yang tadi saya sebutin.
24. Vitamin apa yang diberikan dalam kegiatan ini?
Jawab: Kalo untuk vitamin kan udah ada jadwalnya tertentu.
25. Apa manfaat dari vitamin tersebut?
Jawab: Kalau untuk anak itu untuk pengasupan gizi. Kalau untuk
dewasa vitamin untuk penambah darah.
26. Fasilitas dan alat kesehatan apa saja yang akan digunakan dala
pelaksanaan kegiatan posyandu tersebut, dan apa fungsi fasilitas dan
alat kesehatan tersebut?
Jawab: Biasanya sih timbangan bayi, timbangan injak, timbangan
gantung terus cek tensi darah sama stetoskop.
27. Saat itu berapa jumlah ibu hamil, balita dan ibu menyusui yang ada
disekitar pemukiman melati bona indah berdasarkan data yang ada?
Jawab: Kalau di Bona Indah itu ada 5 orang ibu hamil, balita
kemarin ada sekitar 16 sama ibu menyusui itu ada 12 orang.
28. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan
untuk melaksanakan kegiatan posyandu ini?
Jawab: Kalau untuk kekurangan pasti ada mas, terutama mencocokan
jadwal dokter dan bidan sama kita belum nyediain makanan
tambahan sama vitamin.
B. Indikator Proses (Process):
1. Kegiatan posyandu dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
Jawab: Sekitar jam tujuh kita brifing sama siap-siap terus rapih itu
sekitar jam delapan. Nah itu langsung kita mulai jam delapan tuh,
selesai rapihnya itu sekitar jam sebelas. Pokoknya sebelum dzuhur
kita harus udah selesai.
2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya program ini
sudah cukup nyaman untuk para para penerima manfaat dalam
melaksanakan kegiatan?
Jawab: Kalau untuk tempat sih bisa dibilang belum memadai sih mas
karena kita belum punya tenda untuk dihalaman posyandunya, terus
itu juga sering dibuat parkiran mobil sama warga jadi agak keganggu
pas posyandu. Sama ini yah sih mas alas nya itu masih tanah jadi
kalo hujan itu kan becek tanah gitu jadi kurang sehat juga.
3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu ini?
Jawab: Saya rasa tidak perlu mencari tempat cukup di perbaiki saja
tempat yang sudah ada. diberikan tenda dan juga di aspal atau di
konblock alasnya itu.
4. Apa ada penjelasan sebelum kegiatan posyandu itu dimulai?
Jawab: Pasti ada ya, sebelum dimulai kegiatannya posyandu ada
penjelasan tentang kesehatan.
5. Apakah para karyawan atau perwakilan dari PT. Midi Utama
Indonesia Tbk dan tenaga ahli hadir untuk mengisi absensi?
Jawab: Iya mengisi absen
6. Apakah penerima manfaat mengisi absen?
Jawab:Iya isi absen juga.
7. siapa saja masyarakat yang mengikuti kegiatan posyandu?
Jawab: Balita, ibu hamil sama ibu menyusui.
8. Apakah fasilitas dan alat kesehatan telah digunakan saat kegiatan
posyandu berlangsung?
Jawab: Iya tentunya.
9. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima
manfat?
Jawab: Ada kalu untuk cek tensi mas pasti itukan selalu ada.
10. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu?
Jawab: Untuk faktor penghambat itu selain tempat yang masih
terkendala dengan fasilitas, ada juga ketidakbersediaan kader untuk
dibagi menjadi 2 bagian. Kenapa kami ingin dibagi menjadi 2 bagian,
kami mempunyai kader yang cukup banyak, dan peserta juga yang
banyak pada setiap ada posyandu. Maksud kami pun supaya banyak
lagi masayrakat sekitar yang ternjangkau yang bisa mengikuti
pelayanan posyandu dari kami. Nah kalau untuk faktor pendukung itu
kami bisa mendapat bantuan dari alfamidi dan juga bisa bekerjasama
dengan tenaga ahli dari puskesmas cikokol, dan banyak nya
masayarakat yang percaya dengan pelaksanaan kegiatan posyandu
kami ini.
LAMPIRAN 8
TRANSKIP WAWANCARA
Transkip Wawancara utuk Peneriman Manfaat
I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama : Untung Sujarwo
b. Jabatan : Ketua RW. 07
c. Alamat tempat tinggal : Melati Bona Indah. Jalan Irmas RT.05/
RW.10, Kebon Nanas, Cikokol, Tangerang
B. Wawancara kepada informan secara langsung
II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama Indonesia
Tbk?
Jawab: Yang saya tahu itu kantor pusat Alfamidi.
2. Kapan anda diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia ingin
mengadakan kegiatan posyandu?
Jawab: Biasanya sebulan sebelum kegiatan atau paling lambatnya dua
minggu sebelum pelaksanaan.
3. Siapa yang memberitahu anda kalua PT Midi Utama Indonesia saat itu
ingin mengadakan kegiatan posyandu?
Jawab: Dari mas Riwal (kepala bidanga CSR) dia nelfon biasanya.
4. Apakah anggota keluarga anda pernah mengikuti kegiatan psoyandu
tersebut?
Jawab: Iya mantu saya yang biasanya ikut.
B. Indikator Proses (Process):
1. Apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman dalam
kegiatan posyandu?
Jawab: Nyaman sih ya cukuplah, tapi alangkah baiknya supaya warga
lebih nyaman sebaiknya dikasih tenda sama di betulin alas tanahnya
itu.
2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
Jawab: Jam delapanan sampe sebelum dzuhur jam sebelasan.
3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?
Jawab: Kita dateng terus isi absen, dikasih pengarahan sama petugas
kesehatannya, kita dipanggil satu persatu, selesainya dikasih vitamin
sama makanan.
4. Pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?
Jawab: Tentang kesehatan sama yang paling sering sih tergantung
dengan penyakit apa yang sedang banyak diderita sama warga, sama
pengarahan tentang KB dan ASI ekslusif.
5. menurut anda bagaimana tentang cara dokter menyampaikan
pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
Jawab: Iya bagus, bisa kita pahami soalnya.
6. Menurut anda apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
Jawab: Kalau kurang mungkin hanya tempat pelaksanaan sama belum
adanya ini mas vitamin sama makanan tambahan untuk ibu hamil dan
menyusui.
LAMPIRAN 9
TRANSKIP WAWANCARA
Transkip Wawancara untuk Peneriman Manfaat
I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri dari:
a. Nama : Ibu Susiana
b. Jabatan : Warga
c. Alamat tempat tinggal : Jalan Irmas RT.03/ RW.07, Kebon Nanas,
Cikokol – Tangerang.
B. Wawancara kepada informan secara langsung
II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan apa yang anda ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama
Indonesia Tbk?
Jawab: Itu perusahaan Alfamidi pusatnya nih ada di depan sini mas.
2. Kapan anda diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia, Tbk. ingin
mengadakan kegiatan kerja sama dengan posyandu?
Jawab: Kita dikasih tau sama kader posyandunya sama pak RT juga kita
dikasih tau kalau mau ada kegiatan posyandu. Biasanya sih sehari
sebelum hari H, kalau misalnya posyandu dilaksanain tanggal 8 ya
diumuminnya tanggal 7 atau tanggal 6 gitu mas.
3. Siapa yang memberitahu anda kalau PT Midi Utama Indonesia, Tbk. saat
itu ingin mengadakan kegiatan kerja sama dengan posyandu?
Jawab: Dari pak RW kita tahu nya sama dikasih pengumuman paling di
mesjid.
4. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan psoyandu tersebut?
Jawab: Iya saya cukup sering ikut di posyandu.Karena Kegiatan yang
diadain posyandu disini sangat menarik mas. Karena bukan sekedar
ngadain kegiatan aja tapi juga ada penyuluhannya juga, yang bermanfaat
banget untuk masyarakat jadi tau gimana caranya menjaga kesehatan
yang baik, selain itu yang dateng ikut kegiatan posyandu juga dapet
bingkisan juga mas sebagai hadiah udah ikut serta di kegiatan yang
diadain sama posyandu, katanya sih kerjasama juga sama perusahaan di
sekitar sini mas.
B. Indikator Proses (Process):
1. Ceritakan apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman
dalam kegiatan posyandu?
Jawab: Kalo saya sih yaaa nyaman-nyamanin aja tapi kalu emang
harus di koreksi. Posyandu itu masih belom dipasang tenda jadi kasian
kalau nanti siang kan si balita atau ibu nya kepanasan. Belum lagi
kalau hujan suka becek juga karena masih tanah belum dibenerin.
Lagian disini bukan cuma anak saya aja mas yang dapet pelayanan
kesehatan, tapi saya juga dapet banyak ilmu parenting disini. Ya kaya
tadi aja ya mas, saya dianjurkan makanan yang begini-begini buat
kualitas ASI yang saya punya tetep bagus. Supaya nanti anaknya juga
dapet gizinya yang sesuai sama kebutuhannya dia. Terus sama ini juga
sih, misalnya si anak mengalami penurunan berat badan, karena abis
sakit atau karena apa gitu, ya disini dikasih pemberian makanan
tambahan sama kadernya mas.
2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
Jawab: Dari jam sembilan selesai itu sebelum dzuhur jam sebelasan.
3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?
Jawab: Kita datang terus isi absen, dikasih pengarahan sama kadernya,
kita dipanggil satu persatu, diperiksa sama petugas kesehatannya,
setelah selesainya kita dikasih vitamin sama makanan, termasuk
bingkisan.
4. Pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?
Jawab: Biasanyanya sih tentang ASI sama KB.
5. Menurut anda bagaimana tentang cara petugas kesehatan menyampaikan
pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
Jawab: Cukup jelas sih, ngomonya juga enak kita jadi bisa mahamin
gitu tentnag kesehatan seperti apa harus kayak gimana.
6. Menurut anda apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
Jawab: Vitamin sama makanannya mas untuk ibu hamil dan ibu
menyusui yang belum ada. Sama yaaa itu mas tempat posyandunya yang
kurang tenda.
LAMPIRAN 10
TRANSKIP WAWANCARA
Transkip Wawancara untuk Peneriman Manfaat
I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri dari:
a. Nama : Ibu Rani
b. Jabatan : Warga
c. Alamat tempat tinggal : Melati Bona Indah, Jalan Irmas RT.03/
RW.10, Kebon Nanas, Cikokol – Tangerang.
B. Wawancara kepada informan secara langsung
II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan apa yang anda ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama
Indonesia Tbk?
Jawab: Yang saya tahu sih itukan perusahaan pusatnya Alfamidi yang
sering ngadain acara sosial disekitaran sini.
2. Kapan anda diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia ingin mengadakan
kegiatan posyandu?
Jawab: Biasanya sehari sebelum kegiatan mas, atau kalo gak sih pas lagi
di pengajian biasanya di kasih tau melalui pengumuman di masjid,
kadang ya suka Pak RT yang ngasih tau, tergantung jadwalnya juga sih
mas.
3. Siapa yang memberitahu anda kalau PT Midi Utama Indonesia, Tbk. saat
itu ingin mengadakan kegiatan kerja sama dengan posyandu?
Jawab: Dari ibu-ibu kader posyandu terus sama pak RT juga sama
diumumin dimesjid palingan kita taunya.
4. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan posyandu tersebut?
Jawab: Iya saya tahun ini udah ikut dua kali mas. Jadi ya mas, sehabis
kita ngejalanin semua kegiatan yang ada di posyandu ini, kita dapet
reward mas berupa bingkisan sama cemilan yang bisa dinikmati sama ibu
dan anak, terutama sama anak sih ya mas. Terus kayak gini nih, ada
balonnya yang bikin anak saya juga seneng dateng kesini untuk
pemeriksaan rutin tiap bulan.
B. Indikator Proses (Process):
1. Ceritakan apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman
dalam kegiatan posyandu?
Jawab: Jujur sih kurang nyaman ya mas soalnya kurang tenda jadinya
kita kepanasan apalagi kalau hujan itu tananhnya jadi pada belok gitu,
kasian sama balita sama ibu-ibunya juga yang ikut posyandu.
2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
Jawab: Biasanya jam 8 itu udah mulai sampai jam 11.
3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?
Jawab: Pas dateng kita isi absen, terus ada pengarahan dari dokter.
abis itu baru deh dipangggil selsesainya buat balita dikasih vitamin
sama makanan.
4. Ceritakan pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?
Jawab: Tentang ASI eksklusif itu ternyata penting untuk tumbuh
kembang balita sama bisa menentukan ketahanan imun sama tentang
KB terus juga kalua lagi ada isu penyakit misalkan seperti DB yang lagi
marak dimasyarakat itu juga suka dibahas. Kita harus sperti apa, apa
aja yang harus kita lakuin biar kita engga kena DB itu.
5. Menurut anda bagaimana tentang cara dokter menyampaikan
pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
Jawab: Bagus ya kalo ngejelasinnya. Kita jadi paham harus berbuat
apa biar kesehatan kita kejaga.
6. Menurut anda apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
Jawab: Yang tadi saya bilang itu kurang tenda sama itu alasnya masih
tanah kalua bisa diperbaiki gitu, sama engga ada vitamin sama
makanan tambahan untuk ibu hamil sama menyusui.
LAMPIRAN 12
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 1 Gambar 2
Kegiatan wawancara dengan Bapak Riwal selaku Kepala Bagian CSR PT Midi
Utama Indonesia, Tbk dan dengan Ibu Tati selaku Ketua Posyandu Melati Bona
Indah, Cikokol – Tangerang. Serta dengan ibu Rani peserta aktif posyandu.
Gambar 3 Gambar 4
Kegiatan wawancara dengan Bapak Untung Sujarwo selaku ketua RW. 07 Melati
Bona Indah dan Ibu Susina Peserta aktif posyandu.
Gambar 5 Gambar 6
Ini adalah salah satu contoh obat dan vitamin untuk balita.
Gambar 7 Gambar 8
Rekap Absensi Peserta Posyandu Melati Bona Indah.
Gambar 9 Gambar 10
Ini adalah tempat dimana pelaksanaan kegiatan Posyandu Melati Bona
Indah
Gambar 11 Gambar 12
Ini adalah kegiatan penimbangan bayi dan pemeriksaan bayi yang dilakukan oleh
tenaga medis dari Puskesmas.
Gambar 13 Gambar 14
Ini adalah kartu yang harus dimiliki oleh setiap peserta posyandu yang digunakan
untuk mencatat setiap perkembangan bayi
Lampiran 11
TRANSKIP OBSERVASI
Catatan Lapangan No. 1
Hari dan Tanggal : Senin, 23 Mei 2016
Tempat : PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Pukul : 09.00 WIB
Hari ini adalah hari pertama penulis melakukan wawancara dengan kepala
bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk, mengenai profil dan juga program-
program yang dilakukan oleh perushaan kepada masayrakat sekitar. Saat
memasuki gerbang perusahaan peneliti melihat ternyata terdapat perusahaan lain
yang berada dalam satu kawasan dengan Midi Utama. Penulis juga melihat
gudang tempat penyimpanan barang yang nantinya akan dikirim kesetiap gerai
yang ada disekitar Tangerang. Setelah melewati gudang penyimpanan barang
barulah peneliti sampai di kantor Midi Utama.
Kemudian saat memasuki kantor langsung dihadapkan pada meja
receptionis, ruang tunggu yang berada disebelah kiri dan ruang rapat tertutup
terdapat disebelah kanan, selain itu terdapat juga fasilitas penunjang seperti
Mushola, Toilet disetiap lantainya, dan Ruang Foto Produk. Selain itu kebersihan
dan kenyamanan kantor sangat terjaga dan sikap petugas keamanan serta beberapa
pegawai yang ramah terhadap peneliti dan juga tamu yang mempunyai keperluan
di PT. Midi Utama Indonesia Tbk.
Tanggapan Penulis sebagai Peneliti
Dari hasil pengamatan hari ini, lingkungan disekitar perusahaan PT. Midi
Utama Indonesia Tbk, cukup tertata dengan baik serta kondisi kantor utama yang
bersih bisa membuat para pekerja ataupun tamu merasa nyaman.
Catatan Lapangan No. 2
Hari dan Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2016
Tempat : Jl. Irmas RW.07/Posyandu Melati Bona Indah
Pukul : 10.00 WIB
Hari ini adalah hari kedua penulis melakukan penelitian namun di
ditempat yang berbeda, penulis melakukan observasi ke Posyandu Melati Bona
Indah yang terletak di Jalan Irmas, tidak jauh dari letak perusahaan PT. Midi
Utama Indonesia. Pada saat perjalanan penulis melewat jalananan yang hanya bisa
dilewati oleh satu mobil, selain itu juga terdapat beberapa gang kecil yang
terdapat diantar rumah-rumah warga. Penulis bertemu dengan Bapak Untung
Sujarwo selaku ketua RW.07 Jalan Irmas. Beliau menerima peulis dengan ramah
dan juga bersedia untuk diwawancarai, lalu beliau menunjukan letak Posyandu
Melati Bona Indah.
Penulis langsung mendatangi letak posyandu untuk melihat seperti apa
keadaan posyandu tersebut. Setelah penulis sampai di halaman posyandu terlihat
halaman terseut digunkan untuk menjadi tempat parkir mobil warga sekitar, dan
juga teras posyandu yang pada saat itu kotor seperti kurang dibersihkan. Selain itu
di sebelah kanan posyandu ada sebuah warung yang biasanya menjajakan mainan
anak pada saat ada kegiatan posyandu.
Tanggapan Penulis sebagai Peneliti
Dari hasil pengamatan hari ini, letak posyandu yang mudah dijangkau oleh
para penerima manfaat, namun halaman posyandu dan teras yang kotor akan
menjadi hambatan dalam melaksanakan kegiatanposyandu. Selain itu lingkungan
di jalan irmas termasuk kawasan yang cukup padat penduduk, dan juga banyak
keluarga baru dan pendatang yang tinggal di jalan irmas. Secara tidak langsung
dengan banyaknya kelauarga baru dan pendatang khususnya yang memiliki anak
dibawah usia 5 tahun ini bisa menguntungkan kegiatan posyandu tersebut.
Catatan Lapangan No. 3
Hari dan Tanggal : Senin, 22 Agustus 2016
Tempat : Jl. Irmas RW.07/Posyandu Melati Bona Indah
Pukul : 10.08 WIB
Pada hari ini penulis bertemu dengan Ibu Tati dan Ibu Rani selaku ketua
Posyandu Melati Bona Indah dan Anggota Aktif Posyandu Melati Bona Indah.
Sesampainya penulis dirumah ibu tati yang tidak jauh dari tempat posyandu. Ibu
Tati dan Ibu Rani menerima penulis dengan ramah dan juga menanyakan maksud
dan tujuan penulis meneliti Posyandu Melati Bona Indah, setelah penlis
menjelaskan lalu beliau bersdia untuk diwawancarai seputar posyandu dan juga
keterlibatan PT.Midi Utama Indonesia didalam kegiatan posyandu tersebut.
Setelah penulis bertemu dengan Ibu Tati dan bu Rani, penulis juga
dianjurkan oleh Ibu Tati untuk mewawancari Ibu Susiana sebagai peserta aktif
posyandu supaya mendapatkan data yang lengkap. Penulis mendatangi rumah Ibu
Susiana yang letaknya cukup jauh dari posyandu dan melewati gang-gang kecil.
Sesampainya dirumah Ibu Susiana terlihat beliau sedang menjaga warung
dirumahnya.
Tanggapan Penulis sebagai Peneliti
Dari hasil pengamatan, penulis melihat bahwa antusias dari peserta posyandu
sangat baik, dan sangat perduli terhadap kesehatan dikarenakan walaupun dengan
jarak yang cukup jauh masih banyak peserta yang datang ke Posyandu Melati
Bona indah. Selain itu sikap yang ramah yang ditunjukan para kader posyandu
kepada peserta juga menarik minat peserta untuk datang.
Catatan Lapangan No. 4
Hari dan Tanggal : Selasa, 8 November 2016
Tempat : Jl. Irmas RW.07/Posyandu Melati Bona Indah
Pukul : 09.00 – 11.00 WIB
Hari ini penulis datang untuk melihat dan terlibat dalam kegiatan
Posyandu Melati Bona Indah. Sesampainya di tempat pelaksanaan posyandu,
penulis menemui Ibu Tati, dan beliau meminta tolong untuk membuat
dokumentasi pelaksanaan pada saat yang bersamaan penulis melihat sudah banyak
peserta yang datang untuk mengikuti kegiatan posyandu, seperti yang waktu
pertama saya lihat dihalaman posyandu tidak ada tenda ataupun kursi yang
tersedia dikarenakan halaman tersebut dipakai untuk parkir kendaraan mobil dan
motor warga dan juga perserta posyandu. Didalam ruangan posyandu ada lima
meja yang tersedia diantranya, meja pendaftaran, penimbangan, pencatatan,
pemeriksaan dan juga meja utuk imunisasi.
Kader posyandu datang sekitar pukul 08.30 untuk mepersipakan ruangan,
selain itu para kader posyandu memakai seragam yang sama supaya peserta lebih
mudah mengenali kader posyandu ada juga ada donatur dari Ibu Mira sebagai
warga sekitar yang menyumbangkan puding untuk tambahan PMT (Pemberian
Makanan Tambahan). Terlihat dihalaman posyandu ada beberapa jajanan mainan
untuk anak-anak.
Tanggapan Penulis sebagai Peneliti
Dari hasil pengamatan, antusias dari kader posyandu dan juga warga sekitar
terhadap kegiatan posyandu sangat baik walaupun ada sarana yang kurang
memenuhi kenyamanan para peserta yaitu tidak adanya tenda dihalaman sehingga
para peserta yang belum masuk keruangan posyandu hanya bisa meneduh di
bawah pohon agar tidak kepanasan