Evprog Isi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    1/29

    1

    Bab I

    Pendahuluan

    1.1.Latar Belakang

    Menurut hasil penelitian WHO tahun 2009 di wilayah Afrika dan Asia Tenggara,

    kekurangan vitamin A mempengaruhi sekitar 19 juta perempuan hamil.1Vitamin A

    bermanfaat untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitan. Vitamin A

    sangat diperlukan untuk kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan.

    Pemberian vitamin A pada ibu nifas, diyakini akan meningkatkan kandungan vitamin

    A dalam ASI, sehingga bayi yang disusui akan lebih kebal terhadap penyakit dan

    kesehatan ibu akan lebih cepat pulih.1,2

    Status serum vitamin A dalam darah ibu nifas menggambarkan cadangan vitamin

    A ibu. Cadangan tersebut akan menentukan kandungan vitamin A dalam ASI. Bila ibu

    nifas mempunyai status serum vitamin A rendah, maka bayi akan berisiko menderita

    kekurangan vitamin A(KVA).3 Status vitamin A pada bayi umumnya rendah karena

    secara fisiologi kemampuan transfer vitamin A dari ibu ke janin sangat kecil sehingga

    bayi lahir mempunyai cadangan vitamin A rendah yang hanya dapat mencukupi

    kebutuhan vitamin A bayi selama kurang dari 2 minggu.4

    Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten merupakan salah satu

    indikator MDGs target kelima. Tenaga kesehatan yang kompeten sebagai penolong

    persalinan (linakes) menurut PWS-KIA adalah dokter spesialis kebidanan dan

    kandungan, dokter umum dan bidan.5

    Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun

    bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk menunjang

    pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya dengan zat

    gizi dan antibodi. Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat mengurangi morbiditas dan

    mortalitas karena proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga

    mengurangi perdarahan pasca melahirkan (postpartum).5

    Pada tahun 2001, setelah melakukan telaah artikel penelitian secara sistematik

    dan berkonsultasi dengan para pakar, WHO merevisi rekomendasi ASI Eksklusif dari

    4-6 bulan menjadi 6 bulan.6 Hasil artikel tersebut menyimpulkan bahwa bayi yang

    disusui secara eksklusif sampai 6 bulan umumnya lebih sedikit sakit dan lebih sedikit

    mengalami gangguan pertumbuhan.6

    Definisi ASI Eksklusif yang sering digunakan

    adalah definisi WHO yang menyebutkan ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    2/29

    2

    saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam

    bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan.7

    Pada bulan Desember 2002, The International Vitamin A Consultative Group

    (IVACG) mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh ibu nifas seharusnya menerima

    400.000 SI atau dua kapsul dosis tinggi @ 200,000 SI. Pemberian kapsul pertama

    dilakukan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan satu hari setelah

    pemberian kapsul pertama dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian.8 Pemberian 1

    kapsul vitamin A merah (200.000 IU) cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin

    A dalam ASI selama 60 hari, pemberian 2 kapsul diharapkan dapat memenuhi

    kecukupan vitamin A sampai bayi berusia 6 bulan.9

    Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan evaluasi untuk menilai tingkat

    keberhasilan program pemberian kapsul vitamin A terhadap ibu nifas di Puskesmas

    Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan juli

    2014.

    1.2.Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

    masalah sebagai berikut :

    1.2.1

    Menurut hasil penelitian WHO tahun 2009 di wilayah Afrika dan Asia

    Tenggara, kekurangan vitamin A mempengaruhi sekitar 19 juta

    perempuan hamil.

    1.2.2 Status vitamin A pada bayi umumnya rendah karena secara fisiologi

    kemampuan transfer vitamin A dari ibu ke janin sangat kecil sehingga bayi

    lahir mempunyai cadangan vitamin A rendah, hanya mencukupi kebutuhan

    vitamin A bayi selama kurang dari 2 minggu.

    1.2.3

    Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten merupakan

    salah satu indikator MDGs target kelima. Tenaga kesehatan yang

    kompeten sebagai penolong persalinan (linakes) menurut PWS-KIA

    adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum dan bidan.

    1.2.4 Tahun 2001, WHO merevisi rekomendasi ASI Eksklusif dari 4-6 bulan

    menjadi 6 bulan. Bayi yang disusui secara eksklusif sampai 6 bulan

    umumnya lebih sedikit sakit dan lebih sedikit mengalami gangguan

    pertumbuhan.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    3/29

    3

    1.2.5 Desember 2002, The International Vitamin A Consultative Group

    (IVACG) mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh ibu nifas seharusnya

    menerima 400.000 SI atau dua kapsul dosis tinggi 200,000 SI. Pemberian

    kapsul pertama dilakukan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua

    diberikan satu hari setelah pemberian kapsul pertama dan tidak lebih dari

    6 minggu kemudian.Pemberian 1 kapsul vitamin A merah (200.000 IU)

    cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60

    hari, pemberian 2 kapsul diharapkan dapat memenuhi kecukupan vitamin

    A sampai bayi berusia 6 bulan.

    1.3.Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mengetahui masalah dan penyebab yang ada dalam unsur-unsur sistem pada

    program sehingga dapat dicari penyelesaiannya dan mengetahui tingkat

    keberhasilan pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas

    di Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai

    dengan Juli 2014.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1. Diketahui perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A di Puskesmas Tirtajaya,

    Kabupaten Karawang.

    2. Diketahui mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A di Puskesmas Tirtajaya,

    Kabupaten Karawang.

    3.

    Diketahui pendistribusian kapsul vitamin A di Puskesmas Tirtajaya,

    Kabupaten Karawang.

    4.

    Diketahui cakupan sosialisasi suplementasi vitamin A di Puskesmas Tirtajaya,

    Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 Juli 2014.

    5. Diketahui cakupan pemberian kapsul vitamin A terhadap ibu nifas di

    Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013Juli 2014.

    6. Diketahui sistem pencatatan dan pelaporan program kapsul vitamin A di

    Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013Juli 2014.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    4/29

    4

    1.4.Manfaat Evaluasi Program

    1.4.1 Bagi Evaluator

    1.

    Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh pada saat kuliah dan

    membandingkan dengan keadaan sebenarnya di dalam masyarakat.

    2. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam mengatur program.

    3.

    Mengembangkan kemampuan minat dan bakat dalam mengevaluasi

    program Puskesmas dan berpikir secara ilmiah

    1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi

    1. Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi.

    2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

    bidang kesehatan.

    1.4.3 Bagi Puskesmas yang dievaluasi

    1.

    Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program Puskesmas

    dan pemecahan masalahnya.

    2. Memperoleh masukan-masukan berupa hasil evaluasi dan saran untuk

    meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya

    pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas.

    1.4.4 Bagi Masyarakat

    Menurunnya angka kesakitan dan kematian ibu nifas atau neonatus akibat

    kekurangan vitamin A melalui program Puskesmas dengan perencanaan

    kebutuhan, penyimpanan, pendistribusian kapsul vitamin A, sosialisasi

    berupa penyuluhan kelompok, dan pemberian kapsul vitamin A terhadap ibu

    nifas dan melasanakan pencatatan dan pelaporan yang baik.

    1.5.Sasaran

    Semua ibu nifas yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten

    Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    5/29

    5

    Bab II

    Materi Dan Metode

    2.1 Materi

    Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan

    bulanan Puskesmas mengenai program pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas di

    Puskesmas Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai

    Juli 2014, yang berisi kegiatan :

    1. Perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

    2. Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A

    3. Pendistribusian kapsul vitamin A

    4.

    Sosialisasi suplementasi vitamin A

    5. Pemberian kapsul vitamin A terhadap ibu nifas

    6. Pencatatan dan pelaporan

    2.1.Metode

    Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan cakupan program pemberian

    kapsul vitamin A pada ibu nifas di Puskesmas Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten

    Karawang periode periode Agustus 2013 sampai Juli 2014 terhadap tolok ukur yang

    ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data,

    analisis data dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga

    dapat ditemukan masalah yang ada dari pelaksanaan program pemberian kapsul

    vitamin A pada ibu nifas di Puskesmas Kecamatan Tirtajaya kemudian dibuat usulan

    dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang

    ditemukan dari unsur-unsur sistem.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    6/29

    6

    Bab III

    Kerangka Teoritis

    3.1. Sistem

    Gambar 1. Skema Sistem

    Sistem adalah suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain

    dan mempunyai suatu tujuan yang jelas. Menurut Ryans, sistem adalah gabungan dari

    elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi

    sebagai salah satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah

    ditetapkan.

    Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja sistem yang diterapkan

    pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Dibentuknya suatu sistem

    pada dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Ada 6

    unsur yang saling berhubungan dan mempengaruhi pada sistem, yaitu :

    1.

    Masukan (input)

    Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan

    yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Terdiri dari sumber

    daya atau masukan yang dikonsumsikan oleh suatu sistem, misalnya: Man (staf),

    Money (dana operasional), Material (logistic, obat, vaksin, alat medis), Method

    (ketrampilan/cara, prosedur kerja, peraturan, kebijaksanaan).

    2. Proses (process)

    Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang

    berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Mulai

    dari perencanaan (planning), organisasi (organization), pelaksanaan (actuating)

    dan pengawasan (controlling).

    Lingkungan

    ProsesMasukan

    Umpan Balik

    Keluaran Dampak

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    7/29

    7

    3. Keluaran (output)

    Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari

    berlangsungnya proses dalam sistem.

    4. Lingkungan (environment)

    Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi

    mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

    5. Umpan balik (feedback)

    Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari

    sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

    6. Dampak (impact)

    Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

    3.2. Tolok Ukur Keberhasilan

    Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses,

    keluaran, lingkungan, umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai

    pembanding atau target yang harus dicapai dalam program pemberian kapsul

    vitamin A pada ibu nifas.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    8/29

    8

    Bab IV

    Penyajian Data

    4.1. Sumber Data

    4.1.1 Data Sekunder

    Data Monografi Puskesmas Kecamatan Tirtajaya tahun 2013

    Laporan bulanan kegiatan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di

    Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013

    sampai dengan Juli 2014.

    Laporan tahunan Puskemas Kecamatan Tirtajaya tahun 2013

    4.2. Jenis Data

    4.2.1. Data Umum10

    o Data Geografis

    o Lokasi

    Lokasi Gedung Puskesmas Kecamatan Tirtajaya terletak di Kelurahan

    Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang yang berjarak 40 km

    dari pusat kota Karawang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menit

    menggunakan roda empat

    o Bangunan

    Gedung Puskesmas Kecamatan Tirtajaya adalah gedung konkrit satu lantai.

    o Wilayah Kerja

    Luas wilayah Kecamatan Tirtajaya 113,628 km atau 11.362,815 Ha, yang

    meliputi daratan, pesawahan dan tambak. Komposisi penggunaan lahan paling

    banyak digunakan untuk pertanian padi sawah. Terdiri atas 11 Desa, 48

    Dusun, 131 RT dan 27.066 Kepala Keluarga. Kesebelas desa tersebut adalah :

    1.

    Pisang Sambo

    2.

    Sabajaya

    3. Medan Karya

    4.

    Tambak Sumur

    5. Tambak Sari

    6. Srijaya

    7. Srikamulyan

    8.

    Kutamakmur

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    9/29

    9

    9. Bolang

    10.Gempol Karya

    11.

    Sumur Laban

    Batas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tirtajaya :

    Sebelah Utara : Laut Jawa

    Sebelah Timur : Kecamatan Cibuaya

    Sebelah Selatan : Kecamatan Jayakerta

    Sebelah Barat : Kecamatan Batujaya

    b.

    Data Demografis

    1. Jumlah penduduk Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, tahun 2013

    adalah 90.756 jiwa.

    2.

    Jumlah penduduk Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, tahun 2013

    berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki 45.338 jiwa dan jumlah perempuan

    45.418 jiwa.

    3.

    Mata pencaharian di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tirtajaya sebagian

    besar Kepala Keluarga Kecamatan Tirtajaya bermata pencaharian petani

    yaitu sebanyak 9,379 KK (34,65%).

    4. Tingkat Pendidikan penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tirtajaya

    yaitu tingkat pendidikan Kepala Keluarga di Kecamatan Tirtajaya

    kebanyakan tamat SD/SLTP yaitu sebanyak 16,853 orang (63,5%).

    c. Data Sarana Kesehatan

    Jenis sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya :

    Puskesmas Pembantu (PUSTU) : 4 bh

    Poned : 1 bh

    BP Swasta : 1 bh

    Praktek Dokter Swasta : 2 bh

    Praktek Bidan Swasta : 28 bh

    Posyandu : 48 Pos

    Kader Posyandu : 230 Orang

    Paraji : 30 Orang

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    10/29

    10

    4.2.2 Data Khusus

    4.2.2.1. Masukan

    A. Tenaga

    Dokter umum : 3 orang

    Bidan : 28 bidan swasta, 11 bidan desa

    Kader : 5 orang/posyandu

    B. Dana

    APBD : cukup

    C. Sarana

    Non-Medis

    Leaflet : tidak ada

    Poster : tidak ada

    Catatan medis : ada, di kohort ibu

    Buku panduan manajemen suplementasi vitamin A : ada

    D. Metode

    i. Perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

    Kebutuhan kapsul vitamin A perlu dihitung secara seksama karena

    akan mempengaruhi dalam proses pengadaan. Beberapa hal yang

    harus diperhatikan dalam proses perencanaan ini. Sasaran kegiatan

    suplementasi vitamin A adalah bayi usia 6-11 bulan, anak balita dan

    ibu nifas yang jumlahnya harus diketahui secara tepat. Hal ini sangat

    diperlukan dalam perencanaan untuk mencegah terjadinya kekurangan

    atau sebaliknya kelebihan jumlah kapsul yang disediakan.

    Untuk menghitung kebutuhan suplementasi vitamin A untuk bayi,

    anak balita, dan ibu nifas sebaiknya berdasarkan sasaran riil dari data

    tahun lalu, tetapi jika tidak ada data dapat menggunakan Crude Birth

    Rate(CBR).

    Catatan :

    1. CBR diambil dari data BPS masing-masing propinsi

    2. Untuk kab/kota yang sudah mempunyai CBR dapat digunakan untuk

    perhitungan sasaran diatas

    Menghitung jumlah sasaran ibu nifas (0-42 hari setelah melahirkan):

    1.05x Crude Birth Rate X jumlah penduduk

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    11/29

    11

    ii. Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A

    Kapsul vitamin A termasuk dalam kategori obat yang lebih stabil

    dari vaksin. Penyimpanan sebaiknya menghindari tempat yang terkena

    sinar matahari langsung karena dapat merusak kandungan vitamin A

    dalam kapsul.

    Kapsul vitamin A disimpan di gudang farmasi dengan prosedur

    yang telah ditetapkan. Cara penyimpanan yang benar adalah :

    - Jauhkan dari sinar matahari langsung

    - Simpan ditempat sejuk, kering dan tidak lembab

    - Vitamin A tidak perlu disimpan dalam lemari es/ freezer

    - Tutup rapat botol kemasan. Vitamin A dalam botol yang

    belum dibuka dapat bertahan selama 2 tahun. Bila kemasan

    sudah dibuka, kapsul didalamnya harus digunakan paling

    tidak dalam jangka waktu 1 tahun.

    iii.

    Pendistribusian kapsul vitamin A

    Distribusi adalah suatu rangkaian kegiatan pembagian kapsul

    vitamin A dari puskesmas ke kelompok sasaran dengan tepat

    jumlah dan dosisnya.

    iv.

    Sosialisasi suplementasi vitamin A

    Sosialisasi merupakan bagian yang paling penting dalam

    menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi

    memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi

    dan partisipasi yang efektif dalam masyarakat.

    Penyebarluasan informasi khususnya mengenai vitamin A perlu

    dilakukan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin

    A yang melibatkan unsur masyarakat termasuk ibu nifas.

    Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan sosialisasi

    suplementasi vitamin A adalah sebagai berikut :

    1) Mengapa perlu dilakukan kegiatan sosialisasi suplementasi

    vitamin A?

    2) Apa tujuan yang ingin dicapai dalam sosialisasi?

    3) Siapa sasaran, dimana dan kegiatan apa yang dapat digunakan

    dalam sosialisasi suplementasi vitamin A

    4) Kapan sosialisasi suplementasi dilakukan?

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    12/29

    12

    5) Media komunikasi apa yang dapat digunakan?

    6) Siapa yang bertanggung jawab melakukan sosialisasi?

    7)

    Siapa yang berperan dalam melakukan sosialisasi?

    v. Pemberian kapsul vitamin A kepada ibu nifas

    1 Kapsul merah (200.000 IU) vitamin A diberikan kepada ibu

    nifas segera setelah melahirkan, 1 kapsul merah vitamin A

    diberikan 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama.

    Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin

    A, maka dapat diberikan saat :

    - Kunjungan ibu nifas 1 (6-48 jam) atau saat pemberian

    imunisasi hepatitis B (HB0)

    -

    Kunjungan ibu nifas 2 (bayi berumur 3-7 hari)

    - Kunjungan ibu nifas 3 (bayi berumur 8-28 hari)

    - Sampai selesai masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

    vi.

    Pencatatan dan pelaporan

    Bagian ini merupakan bagian yang penting dari kegiatan

    pemantauan dan evaluasi. Pencatatan dan pelaporan cakupan

    suplementasi vitamin A ini dilakukan berjenjang mulai dari

    posyandu sampai dengan provinsi.

    Pencatatan dan pelaporan dilakukan di semua tingkatan, data

    yang dilaporkan adalah sebagai berikut:

    a. Posyandu

    Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada buku KIA dan

    direkapitulasi dalam buku bantu. Hasil rekapitulasi pemberian

    Vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas.

    b. Puskesmas

    Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas dicatat di kohort ibu,

    termasuk pemberian vitamin A yang dilakukan pada pelayanan

    praktek swasta. Hasil rekapitulasi tingkat puskesmas dilaporkan

    ke kabupaten/kota oleh pengelola program gizi setelah

    berkoordinasi dengan pengelola program KIA.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    13/29

    13

    4.2.2.2.Proses

    A. Perencanaan

    Ada perencanaan tertulis mengenai :

    i. Perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

    Kebutuhan kapsul vitamin A dihitung secara seksama setiap 1

    tahun sekali dengan menggunakan data jumlah sasaran riil

    dikurangi sisa stock bila ada.

    ii. Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A

    Kapsul vitamin A disimpan didalam gudang farmasi/obat

    puskesmas kecamatan Tirtajaya, dijauhkan dari sinar matahari

    langsung, tempat kering, tidak boleh lembab, tidak perlu masuk

    freezer/lemari es, tutup rapat botol setelah dibuka. Bila telah

    sampai di bidan desa atau bidan swasta, disimpan di kamar praktek

    mereka dengan ketentuan dijauhkan dari sinar matahari langsung,

    tempat kering, tidak boleh lembab, tidak perlu masuk

    freezer/lemari es, tutup rapat botol setelah dibuka.

    iii. Pendistribusian kapsul vitamin A

    Pengambilan kapsul vitamin A warna merah untuk ibu hamil

    dilakukan setiap 6 bulan sekali bersamaan dengan kapsul vitamin

    A untuk bulan imunisasi, didistribusikan 1 bulan sebelum bulan

    Februari dan Agustus, didistribusikan sesuai kebutuhan kepada

    bidan desa. Dari bidan desa diberikan kepada para bidan praktek

    swasta.

    iv.

    Sosialisasi suplementasi vitamin A

    Sosialisasi dilakukan secara berkala setiap satu bulan sekali di tiap

    desa dengan penyebaran informasi melalui kegiatan kelas ibu

    hamil oleh bidan desa masing-masing.

    v. Pemberian kapsul vitamin A kepada ibu nifas

    1 Kapsul merah (200.000 IU) vitamin A diberikan kepada ibu

    nifas segera setelah melahirkan, 1 kapsul merah vitamin A

    diberikan 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama.

    Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin

    A, maka dapat diberikan saat :

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    14/29

    14

    - Kunjungan ibu nifas 1 (6-48 jam) atau saat pemberian

    imunisasi hepatitis B (HB0)

    -

    Kunjungan ibu nifas 2 (bayi berumur 3-7 hari)

    - Kunjungan ibu nifas 3 (bayi berumur 8-28 hari)

    - Sampai selesai masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

    vi.

    Pencatatan dan pelaporan

    Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan berjenjang mulai dari

    posyandu hingga provinsi. Pemberian kapsul vitamin A pada ibu

    nifas harus dicatat di kohort ibu, termasuk pemberian vitamin A

    pada pelayanan praktek swasta. Lalu di laporkan setiap bulannya

    ke puskesmas untuk dilaporkan ke kabupaten/kota setiap 1 bulan.

    B. Pengorganisasian

    Terdapat struktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur

    dalam melaksanakan tugasnya.

    Struktur Organisasi

    Kepala Puskesmas

    Eko Susanto, SKM. MMkes

    Penanggung jawab

    Pelaksana Pelayanan Gizi

    Hj. Iin Tarkinah

    Bidan-Bidan

    Koordinator Laporan

    Neneng Sumiartini, AM. Keb

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    15/29

    15

    C. Pelaksanaan

    i. Perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

    Kebutuhan kapsul vitamin A dihitung secara seksama setiap 1

    tahun sekali dengan menggunakan data jumlah sasaran riil

    dikurangi sisa stock tahun sebelumnya bila ada.

    ii.

    Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A

    Kapsul vitamin A disimpan didalam gudang farmasi/obat

    puskesmas kecamatan Tirtajaya, dijauhkan dari sinar matahari

    langsung, tempat kering, tidak lembab, tidak masuk freezer/lemari

    es, tutup rapat botol setelah dibuka. Bila telah sampai di bidan

    desa atau bidan swasta, disimpan di kamar praktek mereka dengan

    ketentuan dijauhkan dari sinar matahari langsung, tempat kering,

    tidak boleh lembab, tidak perlu masuk freezer/lemari es, tutup

    rapat botol setelah dibuka.

    iii.

    Pendistribusian kapsul vitamin A

    Pengambilan kapsul vitamin A warna merah untuk ibu hamil

    dilakukan setiap 6 bulan sekali bersamaan dengan kapsul vitamin

    A untuk bulan imunisasi, didistribusikan 1 bulan sebelum bulan

    Februari dan Agustus, didistribusikan sesuai kebutuhan kepada

    bidan desa. Dari bidan desa diberikan kepada para bidan praktek

    swasta.

    iv. Sosialisasi suplementasi vitamin A

    Sosialisasi dilakukan secara berkala setiap satu bulan sekali di tiap

    desa dengan penyebaran informasi melalui kegiatan kelas ibu

    hamil oleh bidan desa masing-masing.

    v.

    Pemberian kapsul vitamin A kepada ibu nifas

    Bila warga desa ada yang akan melahirkan, bidan akan dipanggil

    untuk membantu melahirkan atau setelah ibu melahirkan diberikan

    2 kapsul vitamin A merah, 1 kapsul diminum segera, dan 1 lagi

    diminum besok harinya (24 jam kemudian). Bila belum

    mendapatkan vitamin A setelah melahirkan, dapat diberikan paling

    lambat sampai 42 hari setelah melahirkan. Diberikan pada saat

    kunjungan ibu nifas 1 (6-48 jam) atau saat pemberian imunisasi

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    16/29

    16

    hepatitis B (HB0), kunjungan ibu nifas 2 (bayi berumur 3-7 hari),

    kunjungan ibu nifas 3 (bayi berumur 8-28 hari)

    vi.

    Pencatatan dan pelaporan

    Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan berjenjang mulai dari

    posyandu hingga provinsi. Pemberian kapsul vitamin A pada ibu

    nifas harus dicatat di kohort ibu, termasuk pemberian vitamin A

    pada pelayanan praktek swasta. Lalu di laporkan setiap bulannya

    ke puskesmas melalui kordinator laporan, lalu ke pengelola bagian

    Kesehatan Ibu dan Anak, dan bagian Upaya Peningkatkan Gizi

    Keluarga. untuk dilaporkan ke kabupaten/kota setiap 1 bulan.

    D. Pengawasan

    i. Pencatatan dan pelaporan

    Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap satu bulan sekali.

    ii.

    Rapat

    Kegiatan rapat di dalam puskesmas dan di dinas kesehatan dilakukan

    setiap 1 tahun sekali.

    4.2.2.3Keluaran

    A. Cakupan kebutuhan kapsul vitamin A

    Perhitungan kebutuhan suplementasi vitamin A untuk ibu nifas

    Data dari Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan Tirtajaya tahun 2012 dimana

    jumlah sasaran ibu nifas riil yaitu sebanyak 2080 ibu nifas

    Target sasaran ibu nifas = 100% x 2.080

    = 2.080 ibu

    Jumlah kapsul vitamin A merah yang dibutuhkan ibu nifas selama 1 tahun

    = 2 x jumlah ibu nifas + (10% kebutuhan tak terduga)

    = 4160 + (10% X 4160)

    = 4576 kapsul vitamin A merah

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    17/29

    17

    B. Pendistribusian kapsul vitamin A

    Pendistribusian dilakukan berdasarkan jumlah sasaran ibu bersalin/nifas

    masing-masing desa dengan dikalikan 2 kapsul dan ditambah 10% kebutuhan tak

    terduga

    Nama Desa Jumlah Sasaran Ibu

    Bersalin/Nifas

    Jumlah Kapsul Vitamin

    A merah yang diterima

    Pisang Sambo 247 543

    Sabajaya 240 528

    Medan Karya 190 418

    Tambak Sumur 221 486

    Tambak Sari 233 513

    Srijaya 203 446

    Srikamulyan 217 477

    Kutamakmur 138 304

    Bolang 158 348

    Gempol Karya 128 282

    Sumur Laban 105 231

    Total 2080 4576

    Tabel 4.1.Jumlah sasaran ibu bersalin/nifas berdasarkan data riil dan jumlah kapsul

    vitamin A merah yang diterima di tiap desa di wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya,

    Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Januari 2013 sampai dengan

    Desember 2013

    C. Cakupan Sosialisasi suplementasi vitamin A (Penyuluhan Kelompok)

    Persentase=

    =

    = 91,67%

    D. Cakupan pemberian kapsul vitamin A ibu nifas

    Persentase =

    =

    = 91,35%

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    18/29

    18

    E. Cakupan kunjungan nifas 1

    Persentase=

    =

    = 91,35%

    F. Cakupan kunjungan nifas 2

    Persentase=

    =

    = 91,39%

    G. Cakupan kunjungan nifas 3

    Persentase=

    =

    = 91,49%

    Waktu Ibu nifas yang

    mendapatkan vitamin A

    Kunjungan

    nifas 1 (KF1)

    Kunjungan

    nifas 2 (KF2)

    Kunjungan

    nifas 3 (KF3)

    Agustus 2013 153 153 154 156

    September 2013 166 166 166 166

    Oktober 2013 163 163 163 163

    November 2013 156 156 156 156

    Desember 2013 157 157 157 157

    Januari 2014 146 146 146 146

    Februari 2014 108 108 108 108

    Maret 2014 161 161 161 161

    April 2014 193 193 193 193

    Mei 2014 176 176 176 176

    Juni 2014 171 171 171 171

    Juli 2014 150 150 150 150

    Total 1900 1900 1901 1903

    Tabel 4.2. Ibu nifas yang mendapatkan pelayanan pemberian kapsul vitamin A,

    kunjungan nifas1, kunjungan nifas 2, dan kunjungan nifas 3 di Puskesmas Tirtajaya,

    Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli

    2014

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    19/29

    19

    H. Cakupan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan

    Persentase=

    =

    = 86,25%

    Waktu Persalinan di

    fasilitas kesehatan*

    Persalinan di non

    fasilitas kesehatan

    Total jumlah

    persalinan

    Agustus 2013 115 37 152

    September 2013 146 20 166

    Oktober 2013 145 12 157

    November 2013 147 6 153Desember 2013 154 3 157

    Januari 2014 138 8 146

    Februari 2014 106 2 108

    Maret 2014 161 - 161

    April 2014 193 - 193

    Mei 2014 174 2 176

    Juni 2014 167 4 171

    Juli 2014 148 2 150

    Total 1794 96 1890

    Keterangan : *Rumah Sakit, Rumah Bersalin/klinik/praktek tenaga kesehatan, puskesmas/ puskesmas

    pembantu dan polindes/poskesdes

    Tabel 4.3. Persalinan ibu di tempat fasilitas kesehatan, non fasilitas kesehatan, total

    jumlah persalinan di Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten

    Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014

    4.2.2.4Lingkungan

    A. Fisik

    Lokasi : Di tiap desa sudah terdapat masing-masing

    bidan desa, sehingga mudah dijangkau oleh

    warga desa.

    Transportasi : Terdapat sarana transportasi seperti kendaraan

    umum terutama di jalan raya. Untuk di desa-

    desa masih belum terdapat kendaraan umum,

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    20/29

    20

    tetapi kebanyakan penduduk sudah memiliki

    kendaraan bermotor.

    Fasilitas kesehatan lain : Belum baik, karena kurangnya pencatatan dan

    pelaporan bagi pasien yang melahirkan di luar

    wilayah kerja puskesmas, belum dilaporkan ke

    puskesmas tempat dimana ibu tinggal.

    B.Non Fisik

    Pendidikan : Mayoritas kepala keluarga berpendidikan rendah

    dengan jumlah 16.853 KK (63,5%).

    Sosial Ekonomi : Mayoritas bekerja sebagai buruh tani dengan jumlah

    9.379 KK (34,65%).

    Budaya : Penduduk masih bersalin di rumah dan dibantu oleh

    paraji karena merasa lebih percaya dengan pengalaman

    paraji.

    Dukungan keluarga : Keluarga dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan.

    4.2.2.5Umpan Balik

    A. Pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan sesuai dengan

    waktu yang ditentukan akan dapat digunakan sebagai

    masukan

    Ada

    B. Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiap

    tahunnya untuk mengevaluasi program yang telah

    dijalankan

    Ada

    4.2.2.6Dampak

    A. Langsung

    Menurunkan jumlah kesakitan belum dapat dinilai

    Menurunkan jumlah kematian belum dapat dinilai

    B. Tidak Langsung

    Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat belum dapat dinilai

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    21/29

    21

    Bab V

    Pembahasan

    Masalah Menurut Variabel Keluaran :

    No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

    1

    2.

    Persentase sosialisasi

    suplementasi vitamin A

    Persentase pemberian kapsul

    vitamin A ibu nifas

    100%

    100%

    91,67%

    91,35 %

    (+)

    (8,33%)

    (+)

    (8,65%)

    Masalah Menurut Variabel Proses :

    Masalah menurut variabel Masukan

    No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

    1. Sosialisasi

    suplementasi

    vitamin A

    Satu bulan satu kali di setiap

    desa.

    Dilakukan kelas ibu

    hamil satu kali

    dalam satu bulan di

    setiap desa, tetapi

    pada bulan puasa

    tidak dilakukan.

    (+)

    No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

    1.

    2.

    Poster

    Leaflet

    Tersedia

    Tersedia

    ( - ) tidak ada

    ( - ) tidak ada

    (+)

    (+)

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    22/29

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    23/29

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    24/29

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    25/29

    25

    Bab VIII

    Penyelesaian Masalah

    Masalah :

    1. Cakupan pemberian kapsul vitamin A ibu nifas masih kurang (8,65%) dari

    target sebesar 100%

    Penyebab :

    Keluaran :

    - Cakupan sosialisasi suplementasi vitamin A masih kurang (8,33%) dari target

    sebesar 100%

    Lingkungan :

    - Fisik :

    - Belum baik, karena kurangnya pencatatan dan pelaporan bagi pasien yang

    melahirkan di luar wilayah kerja puskesmas, belum dilaporkan ke puskesmas

    tempat dimana ibu tinggal.

    - Non Fisik :

    - Masih ada penduduk di Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang yang

    melahirkan di rumah dengan pertolongan paraji

    Penyelesaian :

    Meningkatkan sosisalisasi suplementasi vitamin A pad ibu nifas dengan

    penyuluhan kelompok.

    Melakukan kerja sama dengan fasilitas kesehatan lain yang ada, agar apabila

    terdapat ibu bersalin dapat dilaporkan setiap bulannya ke puskesmas wilayah

    kerja tempat mereka tinggal. Sehingga para bidan desa dapat melakukan

    pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, dan puskesmas mendapatkan

    jumlah pencatatan dan pelaporan yang maksimal.

    Membina kerja sama dengan paraji, dapat dilakukan dengan cara membina

    paraji agar apabila ada ibu yang akan melahirkan bidan desa dapat dilibatkan

    dalam proses persalinannya.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    26/29

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    27/29

    27

    Bab IX

    Kesimpulan dan Saran

    9.1. Kesimpulan

    Dari hasil evaluasi program pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas

    yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Kecamatan

    Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode agustus 2013 sampai dengan Juli

    2014 didapatkan :

    1. Kebutuhan kapsul vitamin A di Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten

    Karawang sebanyak 4576 kapsul vitamin A merah

    2. Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A di Puskesmas Tirtajaya,

    Kabupaten Karawang yaitu, setelah kapsul vitamin A didapatkan dari dinas

    kesehatan kabupaten disimpan didalam gudang farmasi/obat puskesmas

    kecamatan Tirtajaya, dijauhkan dari sinar matahari langsung, tempat

    kering, tidak lembab, tidak masuk freezer/lemari es, botol setelah dibuka

    ditutup rapat.

    3. Pendistribusian kapsul vitamin A di Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten

    Karawang dilakukan setiap 6 bulan sekali bersamaan dengan kapsul

    vitamin A untuk bulan imunisasi, didistribusikan 1 bulan sebelum bulan

    Februari dan Agustus, didistribusikan sesuai kebutuhan kepada bidan desa.

    4. Cakupan sosialisasi suplementasi vitamin A masih kurang (8,33%) dari

    target sebesar 100%

    5. Cakupan pemberian kapsul vitamin A ibu nifas masih kurang (8,65%) dari

    target sebesar 100%

    6.

    Sistem pencatatan dan pelaporan program kapsul vitamin A di Puskesmas

    Tirtajaya, Kabupaten Karawang dilakukan berjenjang mulai dari posyandu

    hingga provinsi. Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas harus dicatat

    di kohort ibu, termasuk pemberian vitamin A pada pelayanan praktek

    swasta. Lalu di laporkan setiap bulannya ke puskesmas melalui kordinator

    laporan, lalu ke pengelola bagian Kesehatan Ibu dan Anak, dan bagian

    Upaya Peningkatkan Gizi Keluarga. untuk dilaporkan ke kabupaten/kota

    setiap 1 bulan.

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    28/29

  • 8/11/2019 Evprog Isi

    29/29

    4) Tempat atau target untuk penyuluhan kelompok bisa diperluas,

    sehingga tidak hanya dilakukan kelas ibu hamil. kegiatan lain dapat

    berupa saat posyandu, pertemuan di desa, pengajian. Dan

    memberdayakan peran serta aktif masyarakat terutama ibu-ibu

    untuk saling mengingatkan dan mengajak keluarga dan orang di

    sekitar rumah.