8
Flammable (mudah terbakar) Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar. Untuk Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely flammable “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +350C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 0C). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11. Contoh bahan mudah terbakar (flammable) meliputi: a. Zat terbakar langsung, contohnya: aluminium alkil fosfor. Hindarkan zat ini dari kontak dengan udara b. Gas amat mudah terbakar, contohnya: butana, propana. Hindarkan zat jenis ini dari campuran udara dan jauhkan dari sumber api. c. Zat peka terhadap air (zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau uap dan cairan mudah terbakar), contohnya aseton, benzena, spirtus, dan alkohol. Jauhkan zat ini dari sumber api, loncatan bunga api, dan sumber api terbuka.

Examples of Flammable Substances

  • Upload
    itspu2t

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

flammable

Citation preview

Page 1: Examples of Flammable Substances

Flammable (mudah terbakar)Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar. Untuk Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely flammable “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +350C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 0C). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11.

Contoh bahan mudah terbakar (flammable) meliputi:

a. Zat terbakar langsung, contohnya: aluminium alkil fosfor. Hindarkan zat ini dari kontak dengan udara

b. Gas amat mudah terbakar, contohnya: butana, propana. Hindarkan zat jenis ini dari campuran udara dan jauhkan dari sumber api.

c. Zat peka terhadap air (zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau uap dan cairan mudah terbakar), contohnya aseton, benzena, spirtus, dan alkohol.

Jauhkan zat ini dari sumber api, loncatan bunga api, dan sumber api terbuka.

Bahaya : mudah terbakarMeliputi :zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor; keamanan : hindari campuran dengan udara.Gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane. Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21 0C. contoh : aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.

Page 2: Examples of Flammable Substances

Examples of flammable substances[edit]

Flammable substances include, but are not limited to:

Gasoline - Petrol / a complicated mixture of hydrocarbons that includes isomers of octane, C8H18

Ethanol / CH3CH2OH Rubber Isopropyl alcohol / CH3CH(OH)CH3

Methanol / CH3OH Wood Acetone / CH3COCH3

Paper Nitromethane / CH3NO2

Classification of flammability[edit] The US Government uses the Hazardous Materials Identification

System (HMIS) standard for flammability ratings, as do many US regulatory agencies, and also the US National Fire Protection Association (NFPA).

The ratings are as follows:

Rating

Degree of flammability Examples

0 Materials that will not burn water

1Materials that must be preheated before they will ignite

lubricating oils, cooking oils

2Materials that must be moderately heated or exposed to relatively high ambient temperatures before they will ignite

diesel fuel

3Liquids and solids that can ignite under almost all temperature conditions

gasoline, acetone

4Materials which will rapidly vaporize at atmospheric pressure and normal temperatures, or are readily dispersed in air and which burn readily

natural gas, propane,butane

Page 3: Examples of Flammable Substances

liquids dapat mengeluarkan uap yang dapat terbakarSebuah cairan yang mudah terbakar adalah cairan yang memiliki titik nyala tidak lebih dari 60,5 ° C (141 ° F), atau materi dalam fase cair dengan titik nyala pada atau di atas 37,8 ° C (100 ° F) yang sengaja dipanaskan dan ditawarkan untuk transportasi atau diangkut pada atau di atas titik nyala dalam kemasan massal.Pengecualian berikut ini berlaku

Sebuah cairan yang mudah terbakar adalah cairan yang memiliki titik nyala tidak lebih dari 60,5 ° C (141 ° F), atau materi dalam fase cair dengan titik nyala pada atau di atas 37,8 ° C (100 ° F) yang sengaja dipanaskan dan ditawarkan untuk transportasi atau diangkut pada atau di atas titik nyala dalam kemasan massal.Pengecualian berikut ini berlaku:1.Setiap pertemuan cair salah satu definisi yang ditentukan dalam 49CFR 173,115.

2. Setiap campuran memiliki satu atau lebih komponen dengan titik nyala dari 60,5 ° C (141 ° F) atau lebih tinggi, yang membentuk setidaknya 99 persen dari volume total campuran, jika campuran tidak ditawarkan untuk transportasi atau diangkut pada atau atas titik flash.

3. Setiap cair dengan titik nyala lebih dari 35 ° C (95 ° F) yang tidak mendukung pembakaran menurut ASTM 4206 atau prosedur dalam Lampiran H dari bagian ini.

4. Setiap cair dengan titik nyala lebih dari 35 ° C (95 ° F) dan dengan titik apiyang lebih besar dari 100 ° C (212 ° F) sesuai dengan ISO 2592.

5.  Setiap cair dengan titik nyala lebih dari 35 ° C (95 ° F) yang dalam larutan air-larut dengan kadar air lebih dari 90 persen oleh massa.Titik Nyala: Titik flash suhu minimum di mana cairan mengeluarkan uap dalam bejana tes dalam konsentrasi yang cukup untuk membentuk campuran ignitable dengan udara dekat permukaan cairan.

Examples of flammable liquids

Flammable liquids include, but are not limited to

Common nameCAS

NumberFlash point

Class

Autoignition Temperature

Acetone 67-64-1 −17 °C (1 °F) IB 465 °C (869 °F)

Biodieseln/a mixture

>130 °C (266 °F) IIIB

Dimethyl ether 115-10-6 −41 °C (−42 °F) IA 235 °C (455 °F)

Page 4: Examples of Flammable Substances

Common nameCAS

NumberFlash point

Class

Autoignition Temperature

Dieseln/a mixture

>62 °C (144 °F) IIIA 210 °C (410 °F)

Ethanol 64-17-5 12.8 °C (55.0 °F) IB 365 °C (689 °F)

Diethyl ether 60-29-7 −45 °C (−49 °F) IA 170 °C (338 °F)

Gasolinen/a mixture

<−40 °C (−40 °F)

IB 246 °C (475 °F)

Jet fueln/a mixture

>38 °C (100 °F) II 210 °C (410 °F)

Kerosene (paraffin oil)

n/a mixture

>38–72 °C (100–162 °F)

IIIA 220 °C (428 °F)

Methanol 67-56-1 11 °C (52 °F) IB 464 °C (867 °F)

Nitromethane 75-52-5 35 °C (95 °F)

Vegetable oil (canola)

n/a mixture

IIIB 327 °C (621 °F)[1]

Definition: Flammable is a property of a material relating how easily the material ignites or sustains a combustion reaction.Also Known As: inflammable

Antonyms: nonflammableCommon Misspellings: flammible

Page 5: Examples of Flammable Substances

Question: What Is the Most Flammable Chemical?If something is flammable, that means it is capable of catching on fire. For some reason, the word "inflammable" means the same thing. Have you ever wondered what material burns the best? Here's a look at the most flammable chemical.

Answer: Although hydrogen can claim to be the most flammable element, the most flammable chemical probably is chlorine trifluoride, ClF3.This is a colorless, toxic, corrosive gas or pale greenish-yellow liquid that is so reactive that it initiates combustion of just about any material you can name and it doesn't even require an ignition source to get the fire started! The reactions are vigorous and often violent to the point of explosivity.

Burning the Unburnable

Chlorine trifluoride's fluorination and oxidation power surpasses the oxidizing power of oxygen, which allows the chemical to ignite materials normally considered fire-safe, such as oxides. Chlorine trifluoride burns asbestos, sand, glass, concrete and flame retardants. Most fire control and suppression systems are ineffective or else actually worsen the resulting fire. Of course, the chemical also ignites human skin and other tissue on contact, producing hydrochloric acid and hydrofluoric acid. Both acids burn human tissue. Hydrofluoric acid selectively activates pain centers and attacks bone, causing potentially lethal poisoning.

Page 6: Examples of Flammable Substances

Uses of Chlorine Trifluoride

The properties that make chlorine trifluoride so flammable also make it useful. 

The chemical has applications in nuclear reactor fuel processing, semiconductor production and industrial operations. It is a component a rocket fuels, a powerful industrial cleaner and an etchant. Its primary use is producing uranium hexafluoride, UF6 for nuclear fuel processing and reprocessing:

U + 3 ClF3 → UF6 + 3 ClF

 Bahan Kimia yang Mudah TerbakarDalam kegiatan praktikum mungkin digunakan spiritus, alkohol, dan eter. Tahukah kamu bagaimanakah sifat bahanbahan tersebut? Bahan-bahan tersebut merupakan bahan kimia yang mudah terbakar. Bahan kimia yang mudah terbakar memiliki ciri sebagai berikut.

1. Mudah menguap dan uapnya mudah terbakar. Oleh karena itu, jika kamu membiarkan wadah bahan-bahan tersebut terbuka, terdapat dua kerugian. Pertama, bahan tersebut akan habis menguap. Kedua, uap tersebut dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

2. Uap bahan kimia tersebut tidak kelihatan dan mudah menyebar ke seluruh ruangan, tetapi sebagian besar berada di permukaan lantai karena lebih berat daripadavberat udara biasa. Oleh karena itu, jika terjadi kebakaran, api akan timbul dari bawah.

Agar tidak terjadi kebakaran, bahan kimia yang mudah terbakar tidak boleh dipanaskan langsung. Untuk memanaskan bahan kimia yang mudah terbakar, harus digunakan penangas air. Dengan cara demikian larutan tersebut tetap panas namun tidak akan terbakar sebab yang mengalami kontak langsung dengan api adalah penangas airnya. Jika kebakaran terlanjur terjadi, maka api yang ada harus segera dipadamkan. Nyala api yang kecil bisa dipadamkan dengan kain basah, tetapi jika api besar gunakan alat pemadam kebakaran. Laboratorium yang baik harus menyediakan alat pemadam kebakaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.