Upload
phungnguyet
View
299
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK PADA UMKM
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Fian Mulyaga
NIM 7211412142
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Juni 2016
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. “Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya hal itu amat
berat, kecuali bagi orang-orang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
2. “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(sesuatu) yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 6-7)
3. Barangsiapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka
Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga (H.R Muslim).
Persembahan
1. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Rofi’i (Alm) dan
Ibu Ernawati yang telah memberikan kasih
sayang serta tak henti-hentinya memberikan
dukungan, doa restu dan semangat.
2. Kakak dan adik yang selalu memberikan
dukungan Mbak Fierna, Mas Hendri, Mas Edo,
Mbak Linda, dan Laidy.
3. Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada UMKM”.
Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah mengesahkan skripsi ini.
3. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang yang telah menyetujui skripsi ini.
4. Drs. Subowo, M.Si., Dosen Wali Jurusan Akuntansi C Angkatan tahun 2012
Program S1 Universitas Negeri Semarang.
5. Drs. Heri Yanto, M.B.A., Ph.D., Dosen Pembimbing yang telah memberi
pengarahan, bimbingan, ide, dan motivasi dalam penyusunan skripsi hingga
akhir.
6. Agung Yulianto, S.Pd., M.Si., Penguji I yang telah memberikan bimbingan,
kritik dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
vii
7. Badingatus Solikhah, S.E., M.Si., Ak., C.A., Penguji II yang telah
memberikan bimbingan serta arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.
8. Dosen pengampu yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama
menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
9. Seluruh Staff Tata Usaha baik di tingkat Jurusan maupun Fakultas yang telah
membantu seluruh administrasi selama perkuliahan.
10. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, UMKM Center Provinsi
Jawa Tengah, serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang yang telah
memberikan izin penelitian.
11. Pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah yang telah menjadi responden
dalam penelitian ini.
12. Arga Harsanda yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan
bantuannya dalam penelitian ini.
13. Sahabat dan teman seperjuangan Akuntansi C 2012.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuannya
selama penyusunan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dari semua
pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Agustus 2016
Penulis
viii
SARI
Mulyaga, Fian. 2016. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada UMKM”. Skripsi
Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Drs. Heri Yanto, M.B.A, Ph.D.
Kata Kunci: Sosialisasi SAK ETAP, Tingkat Pendidikan Pemilik, Skala
Usaha, Umur Usaha, Budaya Organisasi.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting di
dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi, UMKM mempunyai berbagai
permasalahan khususnya dalam hal pencatatan laporan keuangan. Pemerintah
telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) pada tahun 2009 sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan
yang lebih sederhana sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala
usaha, umur usaha, dan budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP
pada UMKM.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pemilik UMKM di Provinsi Jawa
Tengah. Teknik pengambilan sampel dengan insidental sampling, berdasarkan
teknik tersebut diperoleh responden sebanyak 200 UMKM. Teknik pengumpulan
data adalah dengan menggunakan kuesioner, data yang terkumpul dianalisis
dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.
Dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa rata-rata implementasi SAK
ETAP pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah dalam kriteria cukup rendah,
sosialisasi SAK ETAP dalam kriteria jarang, dan budaya organisasi dalam kriteria
baik. Hasil penelitian menunjukkan sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan
pemilik, skala usaha, dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap
implementasi SAK ETAP pada UMKM. Sementara umur usaha tidak
berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
Saran yang dapat diberikan antara lain UMKM diharapkan untuk menyusun
laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, serta pihak-pihak terkait yang dapat
memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jawa Tengah, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan sosialisasi SAK
ETAP kepada UMKM.
ix
ABSTRACT
Mulyaga, Fian. 2016. “Several Factors Influencing the Implementation of
Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities towards
SMEs”. Final Project. Accounting Department. Economic Faculty. Semarang
State University. Advisor Drs. Heri Yanto, M.B.A, Ph.D.
Keywords: Socialization of SAK ETAP, Owner’s Educational Background,
Enterprises’ Scale, Enterprises’ Age, Organizing Culture.
Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) plays a big role in
Indonesian economy. Somehow, SMEs have several problems, especially in the
recording of financial reports. The government has constituted Indonesian
Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP) in
2009 as a guidance of standard in arranging a financial report. The purpose of this
research is to test the influence of socialization of SAK ETAP, owner’s
educational background, enterprises’ scale, enterprises’ age, and organizing
culture towards the implementation of SAK ETAP in SMEs.
The population of this research were all of the SMEs owner in Central Java
Province. The sampling method in this research was insidental sampling, which
later takes 200 SMEs as the samples. The method of collecting the data was using
questionnaire. The data was analyzed using descriptive analysis and multiple
regression analysis.
Based on the descriptive analysis, it can be inferred that the mean of the
implementation of SAK ETAP is low, the socialization of SAK ETAP is rare, and
organizing culture is in a good level. The result shows that socialization of SAK
ETAP, owner’s educational background, enterprises’ scale, enterprises’ age, and
organizing culture positively influence the implementation of SAK ETAP towards
SMEs. Otherwise, enterprises’ age is not influential towards the implementation
of SAK ETAP to SMEs. The suggestion proposed is SME is expected to arrange
their financial reports based on the standard of SAK ETAP. In addition, the
important stakeholders in giving socialization of SAK ETAP, like the Department
of Cooperatives and SME in Central Java, Indonesia Accountants Association to
give more socialization of SAK ETAP to every SMEs.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iii
PERNYATAAN ......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
PRAKATA ................................................................................................. vi
SARI ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 11
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 12
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 12
BAB II TELAAH TEORI ......................................................................... 14
2.1 Grand Theory .................................................................................. 14
2.1.1 Teori Entitas ........................................................................ 14
2.1.2 UTAUT................................................................................ 15
2.1.3 Human Capital Theory ........................................................ 17
2.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ............................... 17
2.2.1 Definisi UMKM .................................................................. 17
2.2.2 Jenis-Jenis UMKM .............................................................. 20
2.2.3 Peran UMKM ...................................................................... 21
2.3 Implementasi SAK ETAP ............................................................... 22
xi
Halaman
2.3.1 SAK ETAP .......................................................................... 22
2.3.2 Siklus Akuntansi Laporan Keuangan SAK ETAP .............. 29
2.3.3 Indikator Implementasi SAK ETAP .................................... 32
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAK ETAP ...... 34
2.4.1 Sosialisasi SAK ETAP ...................................................... 34
2.4.2 Tingkat Pendidikan Pemilik .............................................. 37
2.4.3 Skala Usaha ....................................................................... 38
2.4.4 Umur Usaha ...................................................................... 39
2.4.5 Budaya Organisasi ............................................................ 40
2.5 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 44
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis .......... 46
2.6.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................... 46
2.6.2 Pengembangan Hipotesis..................................................... 54
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 56
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 56
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 56
3.2.1 Populasi .................................................................................. 56
3.2.2 Sampel .................................................................................... 57
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 57
3.3 Variabel Penelitian .......................................................................... 58
3.3.1 Variabel Terikat ................................................................ 58
3.3.2 Variabel Bebas .................................................................. 60
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 63
3.5 Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 63
3.5.1 Uji Validitas......................................................................... 64
3.5.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 66
3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................... 67
3.6.1 Statistik Deskriptif ............................................................... 67
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 72
3.6.3 Analisis Regresi Berganda .................................................. 74
xii
Halaman
3.6.4 Uji Hipotesis ........................................................................ 75
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 77
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 77
4.1.1 Deskripsi Responden ........................................................... 77
4.1.2 Analisis Deskriptif ............................................................... 78
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 85
4.1.4 Analisis Regresi Berganda .................................................. 89
4.1.5 Uji Hipotesis ........................................................................ 92
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 94
4.2.1 Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap
Implementasi SAK ETAP ................................................... 94
4.2.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap
Implementasi SAK ETAP ................................................... 96
4.2.3 Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP 98
4.2.4 Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP 100
4.2.5 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi
SAK ETAP .......................................................................... 102
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 104
5.1 Simpulan ....................................................................................... 104
5.2 Saran ............................................................................................. 105
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 106
LAMPIRAN ............................................................................................... 110
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ..................................... 44
Tabel 3.1 Indikator Implementasi SAK ETAP ........................................ 58
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SAK ETAP .......... 64
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sosialisasi SAK ETAP .............. 65
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi ...................... 65
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................................... 67
Tabel 3.6 Kriteria Implementasi SAK ETAP ........................................... 69
Tabel 3.7 Kriteria Sosialisasi SAK ETAP................................................ 69
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Pendidikan Pemilik ....................................... 70
Tabel 3.9 Kriteria Skala Usaha................................................................. 70
Tabel 3.10 Interval Kelas Umur Usaha ...................................................... 71
Tabel 3.11 Kriteria Budaya Organisasi ...................................................... 72
Tabel 4.1 Rincian Kuesioner .................................................................... 77
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Kab/Kota Provinsi
Jawa Tengah ............................................................................ 78
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Implementasi SAK ETAP ......................... 79
Table 4.4 Deskripsi Implementasi SAK ETAP ........................................ 79
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Sosialisiasi SAK ETAP............................. 80
Tabel 4.6 Deskripsi Sosialisasi SAK ETAP ............................................. 80
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik ...................... 81
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pemilik ................... 81
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Skala Usaha ............................................... 82
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Skala Usaha ............................................ 82
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Umur Usaha .............................................. 83
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Umur Usaha ............................................ 83
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Budaya Organisasi .................................... 84
Tabel 4.14 Deskripsi Budaya Organisasi ................................................... 84
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................ 86
xiv
Halaman
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 86
Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser....................................................................... 89
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................. 90
Tabel 4.19 Hasil Uji t ................................................................................. 92
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 94
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Model Kerangka Pemikiran ................................................... 47
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot ........................................ 85
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 88
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ............................................ 110
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ............................................................ 111
Lampiran 3. Tabulasi Data Uji Instrumen ............................................... 120
Lampiran 4. Output SPSS Uji Validitas................................................... 124
Lampiran 5. Output SPSS Uji Reliabilitas ............................................... 126
Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian ...................................................... 127
Lampiran 7. Output SPSS Uji Normalitas ............................................... 168
Lampiran 8. Output SPSS Uji Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas 169
Lampiran 9. Output SPSS Pengujian Hipotesis, dan Koefisien
Determinasi R2..................................................................... 170
Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian ............................................................. 171
Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian ................................................ 176
Lampiran 12. Tabel Penentuan Sampel Glenn D. Israel ............................ 178
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menyatakan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas
lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada
masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam
mewujudkan stabilitas nasional. UMKM mmemiliki peran yang besar di dalam
perekonomian nasional, terbukti selain memberikan kontribusi terhadap produk
domestik bruto yaitu pada tahun 2013 sebesar 60% atau senilai Rp 5.444 triliun,
juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yaitu pada tahun 2013
sebanyak 114 juta atau 96% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia (Kementerian
Koperasi dan UKM, 2014).
UMKM merupakan penyelamat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia
tahun 1997-1998, dan krisis ekonomi global tahun 2008. Disaat banyak
perusahaan besar yang bangkrut dan melakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK), UMKM mampu menyerap para pengangguran untuk dapat bekerja
kembali (Rudiantoro dan Siregar, 2012). Jumlah UMKM di Indonesia merupakan
yang paling besar dibanding negara-negara lain, pada tahun 2014 jumlah pelaku
UMKM di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta (Sari, 2014). Besarnya jumlah
UMKM tersebut mencerminkan bahwa UMKM mempunyai banyak potensi
2
yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk dapat lebih berkontribusi bagi
negeri ini.
Tuti dan Dwijayanti (2014) menyatakan bahwa pada tahun 2016, Indonesia
telah menghadapi Asean Economic Community (AEC), dimana persaingan pasar
akan semakin tinggi bagi pelaku UMKM. Jika UMKM tidak melakukan inovasi
dan pengembangan usahanya, maka bisa jadi banyak pelaku UMKM yang tidak
bisa melanjutkan usahanya. Untuk dapat mengembangkan usahanya, UMKM
membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Namun, sebagian besar UMKM
hanya menggunakan modal pribadi dalam menjalankan usahanya, dan tidak ada
pemisah antara uang pribadi dengan uang perusahaan.
Pemerintah telah menyediakan progam pembiayaan UMKM berupa Kredit
Usaha Rakyat (KUR) yang tujuannya untuk membantu UMKM untuk
meningkatkan usahanya. Namun realisasi KUR pada tahun 2015 yang ditargetkan
sebesar Rp 30 triliun tidak mencapai target, terserap sebesar 75,8% (Novalius,
2016). Bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR sangat berhati-hati dalam
penyaluran kredit, karena mereka tidak mendapatkan informasi yang memadai
terkait kondisi UMKM (Rudiantoro dan Siregar, 2012).
Laporan keuangan merupakan persyaratan yang penting bagi UMKM untuk
dapat mengakses pinjaman dari perbankan (Yanto dkk., 2016). Baas dan Shrooten
(2006 dalam Rudinatoro dan Siregar, 2012) menyebutkan bahwa perbankan dalam
penyaluran kreditnya kepada UMKM menggunakan soft information dan hard
information. Soft information menggunakan teknik relationship lending yakni
penyaluran kredit atas dasar kepercayaaan dan hubungan yang telah terbina baik
3
antara bank dengan pengusaha. Hard information diantaranya menggunakan: (1)
Financial statement lending, yakni dengan menggunakan laporan keuangan yang
telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku sebagai sumber informasi
untuk prmberian kredit; (2) Assets based lending, yakni dengan menggunakan
informasi terkait aset-aset yang dijadikan jaminan; dan (3) Credit scoring, yakni
penggunaan teknik statistik dengan menggunakan data-data keuangan dari laporan
keuangan dan juga credit worthiness (kelayakan kredit) dan latar belakang dari
pemilik UMKM untuk diberikan peringkat.
Penyebab UMKM tidak menyediakan atau menyusun laporan keuangan
dalam usahanya yaitu karena kurangnya sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan dalam menyusun laporan keuangan serta UMKM terlalu fokus pada
proses produksi dan operasionalnya, sehingga tidak memperhatikan pencatatan
atau pembukuan (Putra dan Kurniawati, 2012). Selain itu karena keterbatasan
pengetahuan mengenai akuntansi, rumitnya proses akuntansi, serta anggapan
bahwa laporan keuangan bukanlah hal yang penting bagi UMKM (Said, 2009
dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012).
Kewajiban menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi usaha
kecil di Indonesia sebenarnya telah tersirat dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Namun kenyataannya
masih banyak pelaku UMKM yang tidak membuat pembukuan akuntansi yang
sesuai standar (Tuti dan Dwijayanti, 2014). Dengan laporan keuangan yang sesuai
dengan standar maka dapat memenuhi tujuan dari laporan keuangan yaitu
4
memberikan informasi yang reliabel dan akuntabel mengenai posisi keuangan
UMKM, sebagai bahan untuk menilai kinerja UMKM, dan sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk pengembangan UMKM (Armando, 2015:6).
Lupi (2011 dalam Sarifah, 2012) menyebutkan UMKM berharap mampu
menyusun laporan keuangan organisasi yang sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku umum yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang akan
digunakan untuk kepentingan pengajuan kredit (pembiayaan) dan pembayaran
pajak kepentingan internal. Di sisi lain, manajemen UMKM menghadapi masalah
kompleksitas Standar Akuntansi Keuangan (SAK), apabila manajemen
menerapkan hal ini, maka pos yang akan dikeluarkan oleh entitas tersebut sangat
besar. Pelaku UMKM menginginkan adanya perbaikan kualitas dari kondisi
pembukuan dan pelaporan keuangan suapaya memberikan manfaat yang lebih
besar bagi perkembangan usaha mereka.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memang cocok untuk
diterapkan pada badan usaha dengan skala besar namun tidak sesuai dengan
keadaan di badan usaha dengan skala UMKM. Pada 17 Juli 2009, untuk
mempermudah UMKM dalam menyusun laporan keuangan, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang berlaku efektif pada 1
Januari 2010.
Meskipun SAK ETAP wajib diimplementasikan pada Januari 2010, UMKM
masih kesulitan untuk menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan standar
(Yanto dkk., 2016). SAK ETAP tidak begitu saja dapat diterima oleh UMKM,
5
masih banyak UMKM yang tidak menerapkan pembukuan yang sesuai dengan
standar. Penelitian Alfitri dkk. (2014) yang meneliti tentang penerapan SAK
ETAP pada UMKM perajin mebel desa Gondangsari Kecamatan Juwiring
Kabupaten Klaten, menunjukkan bahwa pencatatan keuangan yang dilakukan
hanya sebatas laporan bisnis yang dibuat sesuai dengan pemahaman dan
kebutuhan, dan UMKM tidak menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Kendala-kendala perajin mebel dalam menerapkan SAK ETAP adalah
karena kurangnya pengetahuan tentang SAK ETAP, belum adanya tenaga
akuntansi yang profesional, kurang memahami pentingnya pencatatan dan
penyusunan laporan keuangan, dan kurang efektifnya sosialisasi dari pihak
berkompeten tentang SAK ETAP.
Narsa dkk. (2012) juga mengungkapkan bahwa UKM tidak menerapkan
SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangannya. Demikian juga Tyas dan
Fachriyah (2012) menyebutkan bahwa penyusunan laporan aset biologis
perusahaan tidak sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Serta Armando (2015)
juga menyatakan bahwa pencatatan keuangan usaha mikro dan kecil intensitasnya
rendah, mereka cenderung untuk tidak melakukan pencatatan transaksi dengan
baik.
UMKM merupakan salah satu dari entitas tanpa akuntabilitas publik, karena
laporan keuangan yang dimiliki hanya digunakan untuk kepentingan internal.
UMKM ini juga belum mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses
pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan
penerbitan efek di pasar modal, atau bahkan bukan entitas yang menguasai aset
6
dalam kapasitas fidusia untuk sekelompok besar masyarakat (Putra dan
Kurniawati, 2012).
Teori entitas menyatakan bahwa perusahaan merupakan unit usaha yang
berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal tersebut berarti terdapat
pemisah antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan.
Dengan demikian, transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan
adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas
nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik (Ghozali dan Chariri,
2014:296). Dengan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar,
UMKM dapat memenuhi syarat untuk memperoleh kebutuhan modal (pengajuan
kredit), dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak yang memberi
modal. Serta dengan menyusun laporan keuangan berbasis SAK ETAP dapat
mencerminkan adanya pemisah antara keuangan perusahaan dengan uang pribadi,
karena perusahaan merupakan unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari
identitas pemilik.
Akuntansi merupakan soft technology (Suwardjono, 2005 dalam Yanto dkk.,
2016). Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
menyatakan bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya adalah
pengaruh sosial (social influence) yaitu sejauh mana persepsi suatu individu akan
keyakinan orang lain dalam menggunakan sitem baru (Vanketesh dkk., 2003
dalam Winarko dan Mahadewi, 2013). Teori ini juga menjelaskan bawha adopsi
sitem informasi dapat digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung
(facilitating condition). Implementasi SAK ETAP dapat terlaksana apabila adanya
7
pengaruh sosial (social influence), serta adanya kondisi yang mendukung
(facilitating condition).
Human Capital Theory menyatakan bahwa manusia merupakan suatu
bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang-barang modal lainnya,
seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya (Becker, 1965). Teori ini
berpendapat bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh besar
terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan produktivitas dapat didorong
melalui pendidikan. Teori tersebut menjelaskan bahwa manusia mempunyai
pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas yang dapat didorong melalui
pendidikan. Implementasi SAK ETAP dapat terlaksana apabila adanya sumber
daya manusia (human capital) yang mendukunng.
Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan
dan penggunaan informasi akuntansi pada UMKM telah banyak dilakukan.
Seperti penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yang menyatakan skala usaha,
umur usaha, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer berpengaruh
terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil di
Australia. Serta penelitian Solovida (2003) yang menyatakan umur perusahaan,
masa memimpin perusahaan, pendidikan formal pemilik/manajer, pelatihan
akuntansi yang diikuti pemilik/manajer, dan budaya organisasi berpengaruh
terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.
Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemahaman UMKM terkait SAK ETAP telah dilakukan oleh Rudiantoro dan
Siregar (2012), hasil penelitian tersebut menyatakan pemberian informasi dan
8
sosialisasi SAK ETAP, jenjang pendidikan terakhir pengusaha, dan lama usaha
berdiri berpengaruh terhadap pemahaman UMKM terkait SAK ETAP.
Pada penelitian ini akan meneliti mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM. Penelitian ini mereplikasi
variabel penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012), penelitian Solovida (2003),
serta penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yang diduga dapat berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, yaitu sosialisasi SAK ETAP,
tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.
Beberapa alasan penggunaan variabel tersebut dalam penelitian ini adalah
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan
bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya adalah pengaruh
sosial (social influence) yaitu sejauh mana persepsi suatu individu akan keyakinan
orang lain dalam menggunakan sitem baru (Vanketesh dkk., 2003 dalam Winarko
dan Mahadewi, 2013). Sosialisasi SAK ETAP merupakan pengaruh sosial yang
dapat memberikan pemahaman kepada pengusaha UMKM terkait SAK ETAP
sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Rudiantoro dan
Siregar (2012) menyatakan bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP dapat
memberikan pemahaman kepada pengusaha UMKM terkait SAK ETAP. Hasil
penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) membuktikan bahwa informasi dan
sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap pemahaman UMKM terkait SAK
ETAP.
Human Capital Theory Becker (1965) menyatakan bahwa manusia
merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal serta sumber daya manusia
9
mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan
produktivitas dapat didorong melalui pendidikan. Holmes dan Nicholls (1988)
menyatakan bahwa tingkat pendidikan menentukan kemampuan dan keahlian
pengusaha, tingkat pendidikan pemilik menentukan pemahaman terhadap
pentingnya penggunaan informasi akuntansi. Solovida (2003) menyatakan bahwa
pemilik UMKM sangat dominan dalam menjalankan usaha dalam perusahaan,
tingkat pendidikan pemilik mempunyai pengaruh tehadap bagaimana cara pemilik
mengelola usahanya.
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
menjelaskan bawha adopsi sitem informasi dapat digunakan apabila adanya
kondisi yang mendukung (facilitating condition). Skala usaha merupakan ukuran
perusahaan yang dapat dilihat dari jumlah karyawan, aset perusahaan, dan
penjualan perusahaan. Gray (2006) menyatakan ukuran usaha yang besar
berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih
mampu mempekerjakan karyawan dengan keahlian yang lebih baik, sehingga
dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP.
Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan telah menjalankan
operasionalnya. Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa penyediaan
informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan. Gray (2006) menyatakan
terdapat hubungan antara karakteristik kebudayaan dan pengembangan sistem
akuntansi dan pengaturan dari praktik-praktik akuntansi berikut sikap terhadap
manajemen keuangan dan pengungkapannya.
10
Penelitian ini mengambil sampel pada pemilik UMKM di Provinsi Jawa
Tengah. Beberapa alasan mengapa pemilihan obyek penelitian dilakukan di
Provinsi Jawa Tengah yaitu karena perkembangan UMKM di Jawa Tengah
terbilang baik (Isk News, 2015). Berdasarkan data yang ada di Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Jawa Tengah per September 2015, UMKM binaan di
Provinsi Jawa Tengah mencapai 107.535 unit dengan jumlah tenaga kerja yang
terserap 685.147 orang (Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, 2016).
Meski perkembangan UMKM di Provinsi Jawa Tengah terbilang baik,
namun di antara mereka masih dihadapkan sejumlah persoalan, terutama modal.
Banyak UMKM feasible namun belum bankable (tidak memiliki jaminan
memadai untuk mendapatkan kredit, padahal mempunya karakter dan usaha yang
bagus, sehingga kesulitan mendapatkan pinjaman modal dari perbankan maupun
lembaga keuangan lainnya (Isk News, 2015). Dari jumlah UMKM di Jawa
Tengah, baru sekitar 24 persen yang telah mempunyai akses ke bank untuk
melakukan pinjaman kredit (Isk News, 2015).
Berbagai upaya untuk meningkatkan pengembangan usaha UMKM di
Provinsi Jawa Tengah untuk menghadapi Asean Economic Community (AEC)
telah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, seperti
didirikannya UMKM Center Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat penyedia
layanan yang dibutuhkan pengusaha UMKM, seperti tempat konsultasi usaha,
tempat menimba ilmu, dan sebagai wadah untuk memasarkan produk UMKM
yang ada di Provinsi Jawa Tengah (Semarangdaily.com, 30 Desember 2014).
Sehingga menarik untuk mengambil obyek penelitian pada UMKM di Provinsi
11
Jawa Tengah, karena begitu besarnya perhatian pemerintah untuk
mengembangkan UMKM di Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pada penelitian ini akan
meneliti mengenai faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi implementasi
SAK ETAP pada UMKM yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan
pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Dengan mengambil
sampel penelitian pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu,
penelitian ini diberi judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada
UMKM”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK
ETAP pada UMKM?
2. Apakah tingkat pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK
ETAP pada UMKM?
3. Apakah skala usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM?
4. Apakah umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM?
5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP
pada UMKM?
12
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
bertujuan:
1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh sosialisasi SAK ETAP
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
2. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh tingkat pendidikan
pemilik terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
3. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh skala usaha terhadap
implementasi SAK ETAP pada UMKM.
4. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh umur perusahaan
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
5. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh budaya organisasi
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kegunaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM.
Dengan demikian manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM. Bagi
peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
13
dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai implementasi SAK ETAP
pada UMKM, sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha,
umur usaha, dan budaya organisasi pada masa yang akan datang.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Pemilik UMKM
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi
pemilik UMKM tentang implementasi SAK ETAP dalam menyusun
laporan keuangan usahanya.
b. Bagi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi
Dinas Koperasi dan UMKM di Provinsi Jawa Tengah tentang
implementasi SAK ETAP pada UMKM serta untuk mengintensifkan
penyelenggaraan sosialisasi SAK ETAP.
14
BAB II
TELAAH TEORI
2.1 Grand Theory
2.1.1 Teori Entitas
Teori entitas menekankan bahwa perusahaan merupakan unit usaha yang
berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal ini berarti terdapat pemisah
antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Dengan
demikian, transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan adalah
transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas nama
dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik (Ghozali dan Chariri, 2014:296).
Teori entitas memiliki dua versi yaitu:
a. Versi Tradisional
Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang
ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian
perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi investasi yang
dilakukan pemilik (Ghozali dan Chariri, 2014:297).
b. Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya
sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
Penyajian laporan keuangan kepada pemegang ekuitas dimaksudkan untuk
memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik dengan pemegang ekuitas
dalam kaitannya dengan kubutuhan dana yang diperlukan di masa mendatang
(Ghozali dan Chariri, 2014:197).
15
Implikasi teori entitas pada penelitian ini adalah teori entitas menjelaskan
bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkepentingan terhadap
kelangsungan hidupnya sendiri, penyajian laporan keuangan kepada pemegang
ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik
dengan pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kubutuhan dana yang
diperlukan di masa mendatang. Dengan mengimplementasikan SAK ETAP dalam
menyusun laporan keuangan, UMKM dapat memenuhi syarat untuk memperoleh
kebutuhan modal (pengajuan kredit), dan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada pihak pemberi modal. Serta dengan menyusun laporan keuangan berbasis
SAK ETAP, dapat mencerminkan adanya pemisah antara keuangan perusahaan
dengan uang pribadi, karena perusahaan merupakan unit usaha yang berdiri
sendiri terpisah dari identitas pemilik.
2.1.2 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Teori ini dikembangkan oleh Vankatesh dkk. (2003), teori ini dirumuskan
dengan empat macam penentu inti (core determinant) suatu niat dan pengguna
teknologi informasi dengan empat moderator dari hubungan pokok (key
relationships) (Vankatesh dkk., 2003 dalam Winarko dan Mahadewi (2013).
Keempat core determinant yang dimaksud adalah pertama, ekspektasi terhadap
kinerja (performance expectancy), yaitu sejauh mana suatu individu percaya
bahwa menggunakan sistem akan membantunya untuk mencapai hasil-hasil dalam
kinerja pekerjaannya. Kedua, ekspektasi terhadap upaya (effort expectancy), yaitu
sejauhmana tingkat kemudahan yang terkait dengan penggunaan dari sistem.
Ketiga, pengaruh sosial (social influence), yaitu sejauh mana persepsi suatu
16
individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem baru. Keempat,
kondisi yang mendukung (facilitating condition), yaitu sejauhmana suatu individu
percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis harus ada untuk mendukung
penggunaan sistem.
Implikasi teori ini dalam penelitian ini adalah faktor penentu yang ketiga
yaitu pengaruh sosial (social influence) dan keempat yaitu kondisi yang
mendukung (facilitating condition). Faktor penentu yang ketiga tersebut
digunakan sebagai landasan teori untuk memperkuat kerangka berfikir sosialisasi
SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, karena sosialisasi
yang diterima pemilik UMKM merupakan pengaruh sosial yang dapat
mempengaruhi persepsi pemilik UMKM untuk menerapkan SAK ETAP.
Sedangkan faktor penentu yang keempat digunakan sebagai landasan teori skala
usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, karena skala usaha yang
besar berimplikasi perusahaan mempunyai fasilitas yang mendukung seperti dapat
memperkejakan karyawan dengan keahlian khusus.
UTAUT merupakan teori yang cukup komprehensif dalam
mengintegrasikan konstruksi faktor-faktor yang menentukan seseorang atau
sebuah organisasi didalam mengadopsi teknologi baru. Suwardjono (2005 dalam
Yanto dkk., 2016), menyatakan bahwa akuntansi merupakan soft technology, hal
tersebut mendukung teori UTAUT untuk digunakan sebagai landasan teori dalam
penelitian ini.
17
2.1.3 Human Capital Theory
Human Capital Theory dikembangkan oleh Becker (1965) yang
mengemukakan bahwa investasi dalam pelatihan dan untuk meningkatkan human
capital adalah penting sebagai suatu investsi dari bentuk-bentuk modal lainnya.
Human Capital Theory berpendapat bahwa investasi sumber daya manusia
mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan
produktivitas tenaga kerja ini dapat didorong melalui pendidikan dan pelatihan.
Teori ini menyatakan bahwa pendidikan menanamkan ilmu pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai-nilai kepada manusia dan karenanya mereka dapat
meningkatkan kapitas belajar dan produksinya.
Human Capital Theory adalah suatu pemikiran yang menganggap bahwa
manusia merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang-
barang modal lainnya, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya. Human
capital dapat didefinisikan sebagai jumlah total dari pengetahuan, skill, dan
kecerdasan rakyat dari suatu negara.
Implikasi Human Capital Theory dalam penelitian ini adalah teori ini
digunakan sebagai landasan teori untuk menjelaskan bagaimana tingkat
pendidikan pemilik dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM.
2.2 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
2.2.1 Definisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Terdapat berbagai definisi berbeda mengenai UMKM berdasarkan
kepentingan lembaga yang memberi definisi, definisi tersebut diantaranya:
18
a. Definisi UMKM menurut Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha Kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Kriteria dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
19
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
b. Definisi UMKM menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan
kuantitas tenaga kerja, menurut Badan Pusat Statistik batasan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah adalah:
1. Usaha Mikro: usaha yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang, termasuk
tambahan anggota keluarga yang tidak dibayar.
20
2. Usaha Kecil: usaha yang memiliki pekerja 5 sampai 19 orang.
3. Usaha Menengah: usaha yang memiliki pekerja 20 sampai 99 orang.
c. Definisi UMKM menurut Bank Indonesia (BI)
UMKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa:
1. Modalnya kurang dari Rp 20 juta.
2. Untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta.
3. Memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan.
4. Omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar.
2.2.2 Jenis-Jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM
Berikut jenis-jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menurut
Nayla (2015:84):
1. UMKM di Bidang Perdagangan.
UMKM di bidang perdagangan dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yakni UMKM retail (eceran) dan UMKM grosir (besar).
2. UMKM di Bidang Industri
Berdasarkan proses produksinya, UMKM dibidang industri dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu UMKM pengolahan bahan mentah menjadi
bahan baku, UMKM pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi,
dan UMKM pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
3. UMKM di Bidang Jasa
UMKM di bidang jasa merupakan jenis UMKM yang bergerak dalam
bidang penjualan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis UMKM
21
ini memiliki ciri khas bahwa produk jasa yang ditawarkan kepada konsumen
tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan manfaatnya.
4. UMKM di Bidang Agraris
UMKM di bidang agraris merupakan jenis UMKM yang bergerak
dalam bidang pengolahan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
sehingga bisa memberikan manfaat satau mendatangkan keuntungan.
Berdasarkan lapangan usahanya, UMKM di bidang agraris dapat dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu UMKM perkebunan, UMKM peternakan, UMKM
pertanian, dan UMKM perikanan.
5. UMKM di Bidang Ekstraktif
UMKM di bidang ekstraktif merupakan jenis UMKM yang bergerak
dalam bidang pengambilan hasil alam secara langsung, baik dengan
mengubah bentuk dan zatnya maupun tidak. Berdasarkan proses kerjanya,
UMKM di bidang ekstraktif ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
UMKM penebangan kayu, dan UMKM penambangan.
2.2.3 Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2015:3), peran
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia dapat
dilihat dari:
1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai
sektor.
2. Penyedia lapangan kerja yang besar.
22
3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat.
4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
5. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan
ekspor.
2.3 Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP)
2.3.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP)
Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1), Standar Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan
untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas
publik adalah entitas yang:
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, dan
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal
adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur,
dan lembaga pemeringkat kredit.
Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator
lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
23
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan
SAK ETAP.
1. Isi SAK ETAP
SAK ETAP terdiri dari 30 Bab dan daftar istilah. 30 Bab tersebut antara
lain: ruang lingkup, konsep dan prinsip pervasif, penyajian laporan keuangan,
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan
saldo raba, catatan atas laporan keuangan, kebijakan akuntansi estimasi dan
kesalahan, investasi pada efek tertentu, persediaan, investasi pada entitas
asosiasi dan entitas anak, investasi pada joint venture, properti investasi, aset
tetap, aset tidak berwujud, sewa, kewajiban diestimasi dan kontijensi, ekuitas,
pendapatan, biaya pinjaman, penurunan nilai aset, imbalan kerja, pajak
penghasilan, mata uang pelaporan, transaksi dalam mata uang asing, peristiwa
setelah akhir periode pelaporan, pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, ketentuan transisi, dan tanggal efektif.
2. Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK ETAP
Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2), tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus
kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
24
meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi
tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan
apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
3. Penyajian Laporan Keuangan SAK ETAP
Penyajian wajar dari laporan keuangan yang mematuhi persyaratan
SAK ETAP sebagai berikut (Ikatan Akuntan Indonesai, 2009:14-18):
1) Penyajian Wajar
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan
kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,
kewajiban, penghasilan dan beban.
2) Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus
membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and
unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK
ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.
3) Kelangsungan Usaha
Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang
menggunakan SAK ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas
melanjutkan kelangsungan usaha.
25
4) Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan, termasuk
informasi komparatif minimum satu tahun sekali.
5) Penyajian yang Konsisten
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar
periode harus konsiten kecuali jika terjadi perubahan yang signifikan atas
sifat operasi entitas atau perubahan penyajian atau pengklasifikasian
bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria pemilihan
dan penerapan kebijakan akuntansi.
6) Informasi Komparatif
Informasi harus diungkapkan secara komparatif dengan periode
sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan).
7) Materialitas dan Agregasi
Pos-pos yang material disajikan secara terpisah dalam laporan
keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah
yang meiliki sifat atau fungsi yang sejenis.
8) Laporan Keuangan Lengkap
Laporan keuangan entitas meliputi:
a) Neraca
b) Laporan laba rugi
c) Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan:
i) Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau
26
ii) Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi
dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
d) Laporan arus kas, dan
e) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
9) Identifikasi Laporan Keuangan
Entitas harus mengidentifikasi secara jelas setiap komponen
laporan keuangan termasuk catatan atas laporan laporan keuangan. Jika
laporan keuangan merupakan komponen dari laporan lain, maka laporan
keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan keuangan
tersebut.
4. Laporan Keuangan SAK ETAP
Ikatan Akuntan Indonesia (2009:19-34), laporan keuangan SAK ETAP
terdiri dari:
a. Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset,
kewajiban dan ekuitas suatu entitias pada suatu tanggal tertentu sampai
akhir periode pelaporan. Neraca minimal mencakup pos-pos: kas dan
setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, properti
investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya,
aset dan kewajiban pajak, kewajiban-kewajiban diestimasi, ekuitas.
Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika
penyajian seperti itu relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi
27
keuangan entitas. SAK ETAP tidak menentukan format atau urutan
terhadap pos-pos yang disajikan.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban
yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP menyaratkan lain.
SAK ETAP mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas
kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai
penyesuaian terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari
laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan. Laporan laba rugi
minimal mencakup pos-pos: pendapatan, beban keuangan, bagian laba
atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak,
dan laba rugi neto. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah
lainnya pada laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk
memahami kinerja keuangan entitas. Selain itu entitas tidak boleh
menyajikan atau mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai
“pos luar biasa”, baik dalam laporan laba rugi maupun dalam catatan atas
laporan keuangan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
1. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas
untuk periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara
langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam
28
periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan
ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan deviden
dan distribusi lain ke pengusaha ekuitas selama periode tersebut.
2. Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
Laporan laba rugi dan saldo laba menyajikan laba atau rugi
entitas dan perubahan saldo laba untuk suatu periode pelaporan.
Entitas menyajikan laporan laba rugi dan saldo laba menggantikan
laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas jika perubahan pada
ekuitas hanya berasal dari laba atau rugi, pembayaran deviden,
koreksi kesalahan periode lalu, dan perubahan kebijakan akuntansi.
d. Laporan Arus Kas
Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas
untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
1. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas
tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan
kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Entitas
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan
metode tidak langsung. Dalam metode ini laba atau rugi neto
disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas,
penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas
29
untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
2. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari
aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah agregat arus kas yang
berasal dari akusisi dan pelepasan entitas anak atau unit usaha lain
disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari
aktivitas operasi.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
2.3.2 Siklus Akuntansi Laporan Keuangan SAK ETAP
Priyatno (2009:16-20), siklus akuntansi merupakan tahap-tahap kegiatan
akuntansi yang berjalan terus-menerus dan berulang, tahap-tahap tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Pencatatan dalam Jurnal
Pencatatan dalam Jurnal yaitu mencatat transaksi berdasar bukti-bukti
dokumen seperti nota, kuitansi, faktur, dan lain-lain dengan menggolongkan
perkiraan mana yang di debet dan di kredit. Dalam pencatatan akuntansi
30
jurnal dibedakan menjadi jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum
penggunaannya bisa luas karena dapat mencatat segala jenis transaksi yang
terjadi, sedangkan jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk
mencatat transaksi tertentu yang sering terjadi, misalnya jurnal pembelian,
jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Pada
perusahaan, tidak semua jurnal digunakan karena tergantung pada besar
kecilnya skala perusahaan. Untuk perusahaan kecil biasanya cukup digunakan
jurnal umum untuk mencatat segala transaksi yang terjadi, sedangkan untuk
perusahaan yang transaksinya sudah rumit dan banyak, maka digunakan
jurnal khusus.
2. Posting ke Buku Besar
Posting ke buku besar yaitu pemindahan catatan dari jurnal ke buku
besar pada masing-masing rekening yang sama dengan tujuan untuk
meringkas pencatatan transaksi. Pemindahan ke buku besar ini dilakukan
pada akhir periode pencatatan. Dalam buku besar setiap rekening dibuat tabel
sendiri, kemudian transaksi-transaksi dengan rekening yang sama pada jurnal
dipindahkan dan dijadikan satu ke dalam buku besar pada rekening yang
sama, kemudian dihitung saldonya.
3. Neraca Saldo
Neraca saldo menunjukkan saldo masing-masing rekening yang disusun
dalam kolom debet dan kredit dengan jumlah yang sama.
31
4. Jurnal Penyesuian
Jurnal penyesuaian yaitu untuk menyesuaikan nilai rekening agar
menunjukkan nilai yang seharusnya. Penyesuaian ini dilakukan pada setiap
akhir periode pencatatan.
5. Neraca Lajur
Neraca lajur yaitu pencatatan untuk mempermudah dalam penyususnan
laporan keuangan. Kolom-kolom dalam neraca lajur terdiri dari nomor
rekening, nama rekening, neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah
disesuaikan, laba rugi, dan neraca.
6. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yaitu penyajian laporan keuangan dengan
menyajikan hasil pencatatan akuntansi berupa laporan laba rugi, neraca,
laporan perubahan modal, dan sebaginya.
Berdasarkan siklus akuntansi laporan keuangan yang dikemukakan oleh
Priyatno (2009) dapat disimpulkan bahwa untuk menyusun laporan keuangan
SAK ETAP maka dimulai dari:
1. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas
2. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas
3. Mencatat (menjurnal) trenasaksi ke dalam buku jurnal
4. Memposting jurnal ke buku besar
5. Membuat neraca saldo
6. Membuat jurnal penyesuaian
7. Menyusun neraca lajur
32
8. Membuat jurnal penutup dan pembalik
9. Membuat laporan keuangan dimulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
2.3.3 Indikator Implementasi SAK ETAP
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel implementasi SAK
ETAP merujuk pada siklus laporan keuangan yang dikemukakan oleh Priyatno
(2009), dan pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009).
Berdasarkan siklus laporan keuangan SAK ETAP yang dikemukakan oleh
Priyatno (2009) serta pedoman penyusunan laporan keuangan SAK ETAP yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009), kemudian diringkas dan
dikembangkan hingga dihasilkan indikator yang dapat mewakili dan mampu
mengukur atau menggambarkan variabel implementasi SAK ETAP, sehingga
indikator dari implementasi SAK ETAP adalah sebagai berikut:
1. Siklus Laporan Keuangan SAK ETAP
Siklus laporan keuangan SAK ETAP mengacu pada siklus laporan
keuangan yang dikemukakan oleh Priyatno (2009) yang kemudian
dikembangkan, sehingga diperoleh indikator yang dapat mengukur siklus
laporan SAK ETAP, anatara lain:
a. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas.
b. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas.
c. Mencatat (menjurnal) trenasaksi ke dalam buku jurnal
d. Memposting jurnal ke buku besar
33
e. Membuat neraca saldo
f. Membuat jurnal penyesuaian
g. Menyusun neraca lajur
h. Membuat jurnal penutup dan pembalik
2. Laporan Keuangan yang sesuai dengan pedoman SAK ETAP
Laporan keuangan yang sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) mengacu pada
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009) yang
kemudian diringkas yang sudah mewakili laporan keuangan berdasarkan
SAK ETAP, antara lain:
a. Persediaan
Entitas harus mengungkapkan nilai persediaan pada nilai mana yang
lebih rendah antara biaya perolehan dan harga jual dikurangi biaya untuk
menyelesaikan dan menjual.
b. Kelengkapan Laporan Keuangan
Laporan keuangan SAK ETAP terdiri dari:
a) Neraca
b) Laporan laba/rugi
c) Laporan perubahan modal/ekuitas
d) Laporan arus kas
e) Laporan catatan atas laporan keuangan (CALK)
34
c. Frekuensi Laporan Keuangan
Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan, termasuk
informasi komparatif minimum satu tahun sekali.
d. Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus
membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and
unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK
ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAK ETAP
Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi implementasi SAK ETAP
pada UMKM dalam penelitian ini yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat
pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.
2.4.1 Sosialisasi SAK ETAP
1. Pengertian Sosialisasi SAK ETAP
Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlakukannya agar dapat berfungsi sebagai
orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan
atau peranan tertentu masyarakat (Ritcher, 1987:139). Sosialisasi SAK ETAP
yaitu sosialisasi yang didapatkan oleh pemilik UMKM mengenai SAK ETAP
yang merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang dapat
memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM,
35
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), atau lembaga lainnya (Rudiantoro dan
Siregar, 2012).
2. Sumber-Sumber Sosialisasi SAK ETAP
Sosialisasi SAK ETAP dapat diperoleh melalui sumber-sumber sebagai
berikut (Rudiantoro dan Siregar, 2012):
1) Media, seperti koran, majalah, dan internet.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan. Coontoh media antara lain: media
visual (koran, majalah, buku), media audio (radio, televisi), dan media
visual (internet). Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk
menyampaikan sosialisasi mengenai SAK ETAP kepada pemilik
UMKM.melalui media, pesan-pesan maupun pengetahuan mengenai SAK
ETAP dapat disampaikan dan dipelajari.
2) Seminar atau pelatihan akuntansi.
Seminar merupakan suatu diskusi yang diselenggarakan untuk
mensosialisasikan suatu ilmu. Pelatihan akuntansi menyangkut proses
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan akuntansi
dengan waktu yang relatif singkat. Seminar dan pelatihan akuntansi dapat
berperan dalam sosialisasi SAK ETAP yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan akuntansi bagi pemilik UMKM.
3) Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah, dan atau dinas lainnya.
36
Instansi pemerintah yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP
adalah Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Koperasi dan UMKM adalah
salah satu instansi pemerintah yang membidangi usaha koperasi dan usaha
kecil dan menengah.
4) Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi yang
mewakili para akuntan profesional di Indonesia. IAI dapat
mensosialisasikan tentang SAK ETAP kepada pemilik UMKM.
5) Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
Lembaga Pendidikan Tinggi dapat memberikan peran dalam
sosialisasi SAK ETAP. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan pelatihan akuntansi untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan peserta pelatihan akuntansi.
6) Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), dan atau organisasi lainnya.
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama. Organisasi masyarakat yang berkaitan dengan
perekonomian dan UMKM dapat mengadakan sosialisasi SAK ETAP.
Pelatihan yang diadakan untuk sosialisasi SAK ETAP dapat dilakukan
dengan menghadirkan pembicara yang memahami tentang SAK ETAP
bagi UMKM.
37
3. Indikator Sosialisasi SAK ETAP
Indikator sosialisai SAK ETAP merujuk pada sumber-sumber yang
dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP yang dikemukan oleh Rudiantoro
dan Siregar (2012), yaitu sebagai berikut:
a. Media, seperti koran, majalah, internet.
b. Seminar atau pelatihan akuntansi.
c. Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah, dan atau dinas lainnya.
d. Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
e. Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
f. Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya.
2.4.2 Tingkat Pendidikan Pemilik
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan
38
nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan,
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik. Pendidikan informal merupakan kegiatan belajar secara mandiri yang
dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
Pemilik UMKM sangatlah dominan dalam menjalankan usaha dalam
perusahaan (Solovida, 2003). Tingkat pendidikan pemilik adalah tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh pemilik UMKM (Rudiantoro dan Siregar, 2012).
Indikator tingkat pendidikan pemilik menurut Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu
pendidikan yang diperoleh dibangku sekolah formal antara lain: Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),
Diploma, dan Sarjana.
2.4.3 Skala Usaha
Skala perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan perusahaan ke
dalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang, dan kecil. Skala
perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya
perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan (Suwito dan Herawaty,
2005)
Skala perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar
kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan
skala besar kecilnya perusahaan ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset,
rata-rata tingkat penjualan (Seftianne, 2011).
39
Skala usaha merupakan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan
oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total
aktiva (Ferry dan Jones, 1979 dalam Ambarwati dkk., 2015). Menurut Holmes
dan Nicholls (1988), ukuran usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam
mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan
dan besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Indikator skala usaha menurut Holmes dan Nicholls (1988) adalah dapat dilihat
dari jumlah karyawan dan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Setiyadi (2007) menyatakan skala usaha yang bisa dipakai untuk
menentukan tingkatan perusahaan adalah:
a. Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang terdaftar
atau bekerja di perusahaan pada suatu saat tertentu.
b. Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu.
c. Total utang, merupakan jumlah utang perusahaan pada periode tertentu.
d. Total aset, merupakan keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan pada saat
tertentu.
2.4.4 Umur Usaha
Umur usaha adalah lamanya sebuah perusahaan berdiri, berkembang dan
bertahan. Khusna (2013 dalam Tuti dan Dwijayanti, 2014) menyatakan umur
usaha adalah banyaknya waktu yang ditempuh oleh usaha dalam menjalankan
usahanya untuk menunjukkan kemampuan bersaingnya. Umur perusahaan
40
merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri dan menjalankan operasi
usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun.
Umur usaha merupakan lamanya perusahaan berdiri yang dihitung dari
tahun perusahaan berdiri. Indikator untuk mengukur umur usaha menurut
penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu umur perusahaan diukur
berdasarkan waktu (dalam tahun) sejak pendirian perusahaan sampai dengan
penelitian dilakukan.
2.4.5 Budaya Organisasi
1. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan norma, nilai-niali, asumsi, kepercayaan,
filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang
dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota
organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta
diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga berpengaruh pada pola pikir,
sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani
para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2007:10).
Robbins dan Coulter (2010:63), budaya organisasi adalah nilai-nilai,
prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para
anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak.
2. Asal Usul Terbentuknya Budaya Organisasi
Robbins (2001:523-524) mengungkapkan budaya asli ditunjukkan dari
filsafat pendirinya, selanjutnya budaya ini sangat mempengaruhi kriteria yang
digunakan dalam memperkerjakan karyawannya. Tindakan dari manajemen
41
puncak menentukan iklim umum dari perilaku baik yang diterima maupun
tidak. Bagaimanapun karyawan diasosiasikan, tingkat sukses yang dicapai
akan tergantung pada kecocokan nilai-nilai yang dianut oleh karyawan baru
dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi.
3. Penggolongan Budaya Organisasi
Wallach (1983, dalam Anwar dan Amalia (2010), menggolongkan
budaya organisasi menjadi tiga observed variable/indocator variables, yaitu:
a. Birokrat tercemin dalam lingkungan kerja yang terstruktur, teratur, tertib,
dan berurutan serta mempunyai regulasi yang jelas. Lingkungan dengan
kultur atau budaya birokrat mempunyai garis batas tanggungjawab yang
jelas antar bagian atau level birokrasi organisasi.
b. Inovatif, memiliki lingkungan kerja yang penuh tantangan, menyediakan
tugas-tugas berisiko, dan memerlukan kreativitas untuk
menyelesaikannya. Lingkungan kerjanya bersifat menekan, kompetitif,
dan berorientasi hasil.
c. Suportif ditandai dengan lingkungan kerja yang bersahabat, ramah, saling
percaya, adil, saling membantu, dan memberikan kebebasan individu.
Kultur ini lebih mengutamakan pembinaan hubungan kepada semua
pihak.
4. Dimensi Budaya Organisasi
Robbins dan Coulter (2010:63) menyatakan ada 7 (tujuh) dimensi yang
menjabarkan budaya organisasi:
42
a. Inovasi dan pengambilan risiko (inovation and risk taking), yaitu
seberapa besar organisasi mendorong para karyawan untuk bersikap
inovatif dan berani mengambil risiko.
b. Perhatian pada detail (attention to detail), yaitu seberapa besar dalam
ketelitian, analisis, dan perhatian pada detail yang dituntut oleh
organisasi dari para karyawannya.
c. Orientasi hasil (outcome orientation), yaitu seberapa besar organisasi
menekankan pada pencapaian sasaran (hasil), ketimbang pada cara
mencapai sasaran (proses).
d. Orientasi manusia (people orientation), yaitu seberapa jauh organisasi
bersedia mempertimbangkan faktor manusia (karyawan) di dalam
pengambilan keputusan manajemen.
e. Orientasi tim (team orientation), yaitu seberapa besar organisasi
menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang kerja individu, dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
f. Agresivitas (agressiveness), yaitu seberapa besar organisasi mendorong
para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dari pada
santai.
g. Kemantapan (stability), yaitu seberapa besar organisasi menekankan
pada pemeliharaan status quo di dalam pengambilan berbagai keputusan
dan tindakan.
43
5. Indikator Budaya Organisasi
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi
merujuk pada 7 (tujuh) dimensi budaya organisasi yang dikemukakan oleh
Robbins dan Coulter (2010) yang secara keseluruhan menangkap hakikat
budaya organisasi, 7 (tujuh) budaya organisasi tersebut dikembangkan
sehingga dapat mengukur atau menggambarkan variabel budaya organisasi,
antara lain:
a. Inovasi dan pengambilan risiko (inovation and risk taking), yaitu adanya
tuntutan oleh perusahaan untuk melakukan inovasi dan keberanian
mangembil risiko pada setiap pekerjaan.
b. Perhatian pada detail (attention to detail), yaitu seberapa besar dalam
ketelitian, tanggung jawab, dan perhatian pada detail seperti adanya tata
tertib, struktur organisasi, dan kebersihan dalam perusahaan.
c. Orientasi hasil (outcome orientation), yaitu seberapa besar perusahaan
menekankan pada pencapaian sasaran (hasil), serta adanya pantauan
terhadap kinerja karyawan.
d. Orientasi manusia (people orientation), yaitu adanya hubungan yang
harmonis antara manajer dengan karyawan serta adanya penghargaan
berbasis kerja.
e. Orientasi tim (team orientation), yaitu seberapa besar organisasi
menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang kerja individu, dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
44
f. Agresivitas (agressiveness), yaitu seberapa besar organisasi mampu
memahami kebutuhan karyawan serta adanya usaha untuk meningkatkan
kulitas perusahaan.
g. Kemantapan (stability), yaitu adanya stabilitas dalam produktivitas,
mampu menjaga stabilitas laba yang diperoleh, serta mempunyai konsep
arah visi dan misi.
2.5 Penelitian Terdahulu
Ringkasan dari hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dari Tabel 2.1 berikut
ini:
Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti,
Tahun Judul Variabel Penelitian Hasil
1. Holmes
dan
Nicholls,
1988
An Analysis of
The Use of
Accounting
Information by
Australian
Small
Business.
Variabel dependen:
Penggunaan informasi
akuntansi.
Variabel independen:
Skala usaha, umur usaha,
sektor industri, dan
pendidikan pemilik/
manajer.
Semua variabel
independen
berpengaruh
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi.
2. Solovida,
2003
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Penyiapan dan
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
pada
Perusahaan
Kecil dan
Menengah di
Variabel dependen:
penyiapan dan
penggunaan informasi
akuntansi.
Variabel independen:
Umur perusahaan, masa
memimpin perusahaan,
skala usaha, sektor
industri, pendidikan
formal pemilik/manajer,
pelatihan akuntansi yang
diikuti pemilik/manajer,
Semua variabel
independen,
kecuali skala
usaha dan sektor
industri
berpengaruh
signifikan
terhadap
penyiapan dan
penggunaan
informasi
akuntansi.
45
No Peneliti,
Tahun Judul Variabel Penelitian Hasil
Jawa Tengah. budaya organisasi.
3. Astuti,
2007
Pengaruh
Karakteristik
Internal
Perusahaan
terhadap
Penyiapan dan
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Perusahaan
Kecil dan
Menengah.
Variabel dependen:
Penyiapan dan
penggunaan informasi
akuntansi pada
perusahaan kecil dan
menengah.
Variabel independen:
Skala usaha, masa
memimpin perusahaan,
pendidikan
manajer/pemilik,
pelatihan akuntansi yang
diikuti, umur perusahaan.
Semua variabel
independen
berpengaruh
positif terhadap
penyiapan dan
penggunaan
informasi
akuntansi pada
perusahaan kecil
dan menengah.
4. Rudianto
ro dan
Siregar,
2012
Kualitas
laporan
Keuangan
UMKM serta
Prospek
Implementasi
SAK ETAP
Variabel dependen:
Pemahaman pengusaha
UMKM terkait SAK
ETAP
Variabel independen:
Pemberian informasi dan
sosialisasi SAK ETAP,
jenjang pendidikan
terakhir pengusaha, latar
belakang pendidikan
pengusaha, ukuran
usaha, lama berdiri
usaha.
Pemberian
informasi dan
sosialisasi serta
jenjang
pendidikan
terakhir
pengusaha
berpengaruh
positif. Lama
usaha berdiri
berpengaruh
negatif. Latar
belakang
pendidikan dan
ukuran usaha
tidak
berpengaruh.
5. Aufar,
2014
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Penggunaan
Informasi pada
UMKM
Variabel dependen:
Penggunaan Informasi
Akuntansi
Variabel independen:
Jenjang pendidikan,
ukuran perusahaan, lama
usaha, dan latar belakang
Semua variabel
independen
berpengaruh
secara parsial
dan simultan.
46
No Peneliti,
Tahun Judul Variabel Penelitian Hasil
pendidikan.
6. Zahro
dan
Wahyun
daru,
2015
Determinan
Kebutuhan
SAK ETAP
bagi UMKM
Variabel dependen:
Kebutuhan SAK ETAP
bagi UMKM
Variabel independen:
Pendidikan pemilik,
pemahaman teknologi
informasi, karakteristik
kualitatif laporan
keuangan, sosialisasi
SAK ETAP, skala usaha.
Semua variabel
independen
kecuali
pemahaman
teknologi
informasi, dan
sosialisasi SAK
ETAP tidak
berpengaruh
terhadap
kebutuhan SAK
ETAP.
Sumber: Penelitian terdahulu 1988-2015
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.6.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Pada penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel independen yaitu sosialisasi
SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya
organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah tingkat implementasi SAK
ETAP. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan model kerangka pemikiran seperti
pada Gambar 3.1 berikut:
47
H2 (+)
H3 (+)
H4 (+)
H5 (-)
H6 (+)
H1 (+)
Keterangan:
: Pengaruh secara parsial
: Pengaruh secara simultan
Gambar 3.1
Model Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap Implementasi SAK ETAP
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
menyatakan bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya
adalah pengaruh sosial (social influnce) yaitu sejauh mana persepsi suatu
individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem baru
(Vanketesh dkk., 2003). Sosialisasi yang diterima pemilik UMKM
merupakan pengaruh sosial yang dapat mempengaruhi persepsi pemilik
UMKM untuk menerapkan SAK ETAP.
Pemberian sosialisasi SAK ETAP yang dilakukan oleh pihak eksternal
UMKM, baik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau lembaga lainnya mampu
memberikan pemahaman pemilik terkait SAK ETAP dan memberikan
pengaruh kepada pemilik UMKM untuk menerapkan SAK ETAP dalam
menyusun laporan keuangan perusahaan. Pemahaman terkait SAK ETAP erat
kaitannya dengan proses pemberian sosialisasi, apabila pemilik UMKM
Sosialisasi SAK ETAP
Tingkat Pendidikan
Skala Usaha
Umur Usaha
Budaya Organisasi
Implementasi
SAK ETAP
48
mendapatkan sosialisasi SAK ETAP dengan baik, maka pemahaman mereka
terkait SAK ETAP menjadi lebih baik dan mendukung proses implementasi
SAK ETAP (Rudiantoro dan Siregar, 2012).
Penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa pelatihan
berhubungan positif terhadap sejauh mana penyediaan informasi akuntansi
untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil. berdasarkan hasil tersebut
diduga apabila pemilik UMKM mendapatkan sosialisasi SAK ETAP, maka
dapat berpengaruh terhadap penyediaan laporan keuangan yang sesuai dengan
SAK ETAP. Sehingga semakin sering sosialisasi SAK ETAP yang diperoleh
pemilik UMKM, maka akan berpengaruh terhadap semakin diterapkannya
SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan UMKM.
Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan bahwa
informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap tingkat
pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP, sehingga mendukung
implementasi SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap Implementasi SAK ETAP
Human Capital Theory menyatakan bahwa pendidikan menanamkan
ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai kepada manusia dan karenanya
mereka dapat meningkatkan kapasitas belajar dan produktivitasnya. Jadi
pendidikan dapat berfungsi meningkatkan produktivitas dan berperan sebagai
sinyal kemampuan (Zahro dan Wahyundaru, 2015:120).
Pendidikan formal pemilik dapat berpengaruh terhadap pengetahuan
tentang akuntansi, karena materi akuntansi didapatkan pada jenjang
49
pendidikan yang lebih tinggi, pengetahuan akuntansi yang lebih tinggi
terutama didapatkan apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jurusan
akuntansi. Menurut Gray (2006), pendidikan juga dapat berpengaruh terhadap
peningkatkan kemampuan menyerap (termasuk kemampuan akuisisi,
asimilasi, transformasi, dan eksploitasi) dari pengetahuan baru.
Solovida (2003:25) menyatakan pemilik atau manajer perusahaan kecil
dan menengah sangatlah dominan dalam menjalankan usaha dalam
perusahaan, kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer perusahaan kecil
dan menengah sangat ditentukan dari pendidikan formal yang pernah
ditempuh. Murniati (2002) juga menyatakan bahwa persiapan yang memadai
dalam penggunaan informasi akuntansi pada suatu entitas usaha cenderung
dimiliki oleh pengusaha yang mempunyai jenjang pendidikan formal lebih
tinggi dibandingkan dengan pengusaha dengan jenjang pendidikan formal
yang rendah.
Hasil penelitian Yanto dkk. (2016) menyatakan bahwa pendidikan
pemilik berpengaruh terhadap niat menggunakan SAK ETAP, pendidikan
pemilik dapat berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan SAK
ETAP pada UMKM, persepsi kemudahan menggunakan SAK ETAP dapat
berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan SAK ETAP. Hasil penelitian
tersebut mendukung bahwa tingkat pendidikan pemilik dapat berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, apabila pemilik UMKM
memiliki niat untuk menggunakan SAK ETAP maka dapat berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP.
50
Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan jenjang
pendidikan terakhir berpengaruh positif terhadap pemahaman pengusaha
terkait SAK ETAP. Hasil penelitian Aufar (2014) juga menyatakan bahwa
pendidikan terakhir pemilik UMKM berpengaruh terhadap penggunaan
informasi akuntansi.
3. Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP
Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (UTAUT)
menjelaskan bahwa adopsi sistem informasi dapat digunakan apabila adanya
kondisi yang mendukung (Facilitating Condition). Menurut Gray (2006)
semakin besar ukuran perusahaan berimplikasi perusahaan mempunyai
sumber daya yang lebih besar dan juga lebih mampu memperkerjakan
karyawan dengan keahlian yang lebih baik, sehingga mendukung
implementasi SAK ETAP.
Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012) menemukan bahwa
ukuran usaha dapat mempengaruhi pemikiran pengusaha terkait dengan
kompleksitas dan semakin tingginya tingkat transaksi perusahaan sehingga
diharapkan dengan makin besarnya ukuran usaha dapat mendorong seseorang
untuk berpikir dan belajar terkait solusi untuk menghadapinya.
Hasil penelitian Aufar (2014) menyatakan bahwa ukuran usaha
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Murniati (2002)
menemukan adanya pengaruh yang positif signifikan antara skala usaha
dengan penyediaan dan penggunaan informasi akuntansi. Demikian juga
51
dengan penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa skala
usaha berpengaruh positif terhadap tingkat penyediaan informasi akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu serta teori UTAUT yang
menyatakan bahwa adopsi sistem informasi dapat digunakan apabila adanya
kondisi yang mendukung (facilitating condition) dapat ditarik kesimpulan
bahwa skala usaha dapat berpengaruh terhadap impelementasi SAK ETAP
pada UMKM, karena skala usaha yang semakin besar berimplikasi
perusahaan tersebut mempunyai sumber daya atau fasilitas yang medukung
seperti dapat memperkerjakan tenaga kerja dengan keahlian akuntansi.
4. Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP
Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar) berpendapat lama suatu
usaha berdiri dapat memberi pengaruh terhadap persepsi pengusaha UMKM
yang terbentuk. Umur perusahaan yang sudah berjalan cukup lama
memungkinkan pengusaha tersebut lebih mementingkan laporan keuangan
atau justru mengabaikannya.
Holmes dan Nicholls (1989) memperlihatkan bahwa penyediaan
informasi akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa perusahaan yang berdiri selama 10 tahun atau kurang,
menyediakan lebih banyak informasi akuntansi statutori, informasi akuntansi
anggaran, informasi akuntansi tembahan untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan, berbeda dengan perusahaan yang berdiri selama 11-20 tahun. studi
ini juga menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk tujuan
membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua usianya.
52
Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan lama usaha
berdiri berpengaruh negatif pada pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman akan SAK ETAP akan lebih
mudah didapat oleh pengusaha yang baru mendirikan usahanya. Pada saat
usaha baru berdiri akan mendorong seorang pengusaha untuk lebih giat
mencari informasi dan cara untuk dapat mengembangkan usahanya di masa
akan datang.
Marzani dan Fatoki (2012 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012)
menyatakan perusahaan yang baru berdiri mempunyai potensi pendanaan
internal yang terbatas sehingga lebih memerlukan sumber pendanaan
eksternal. Untuk mendapatkan kredit dari perbankan, mereka perlu
menyiapkan laporan keuangan sehingga perlu mempunyai pemahaman yang
memadai atas standar akuntansi, sehingga semakin muda umur perusahaan
maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP.
Dari penjelasan tersebut sehingga disimpulkan bahwa umur usaha yang
lebih muda justru lebih mementingkan laporan keuangan dibandingkan
dengan usaha yang lebih tua usahanya, usaha yang lebih tua justru
mengebaikan laporan keuangan usahanya. Usaha yang berjalan lama tidak
berarti skala usaha tersebut besar, memang perusahaan tersebut dapat
bertahan dalam menjalankan usahanya karena diperkirakan semakin lama
perusahaan berdiri berarti perusahaan tersebut semakin besar, namun tidak
demikian usaha yang baru berdiri juga bisa mempunyai skala usaha yang
besar. Sehingga umur usaha lebih mengarah berpengaruh negatif terhadap
53
implementasi SAK ETAP, yang berarti semakin muda umur usaha maka
semakin tinggi implementasi SAK ETAP, hal tersebut disebabkan usaha yang
masih baru berdiri lebih memperhatikan laporan keuangan sebagai pedoman
untuk mengambil keputusan, dibandingkan dengan usaha yang lama berdiri
justru mengabaikan laporan keuangan usahanya.
5. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi SAK ETAP
Budaya perusahaan atau organisasi mempunyai pengaruh terhadap
perilaku, cara kerja dan motivasi para manajer dan bawahannya untuk
mencapai kinerja organisasional (Holmes dan Marsden, 1996 dalam Solovida,
2003). Solovida (2003) menyatakan berdasarkan hasil penelitian yang
berkaitan dengan budaya, ditemukan bahwa dimensi kultur mempunyai
pengaruh terhadap partisipasi dan kinerja manajerial. Perusahaan yang
mempunyai budaya organisasi yang baik maka akan berdampak terhadap
implementasi SAK ETAP semakin baik.
Solovida (2003:29) menyatakan bahwa dilihat dari dimensi kebudayaan
Hofstede ada perbedaan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Amerika
Serikat, sehingga penerapan akuntansinya berbeda. Bangsa Indonesia adalah
bangsa dengan dimensi kebudayaan perbedaan kekuasaan yang luas dimana
penyebaran kekuasaan tidak merata di dalam organisasi dan biasanya terpusat
di satu tangan.
Solovida (2003:29) menyatakan bangsa Indonesia memiliki dimensi
kebudayaan yang tergolong kepada dimensi kebudayaan menghindari
ketidakpastian yang lemah, dimensi kebudayaan kolektif, dan dimensi
54
kebudayaan feminim. Semua kebudayaan tersebut mempengaruhi sikap
pimpinan puncak dan kepala bagian akuntansi antara lain: (1) yang
diutamakan adalah tujuan akhir dan mengabaikan cara mencapai tujuan, (2)
suka menerabas (mencari jalan pintas), (3) lebih mementingkan kepentingan
kelompok, (4) transaksi usaha secara lengkap (full disclosure) tidak efektif,
tidak transparan dan tidak mementingkan substansi.
Berdasarkan penjelasan tersebut, diduga terdapat pengaruh antara
budaya organisasi dengan akuntansi di perusahaan. Budaya organisasi adalah
nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama
oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak
(Robbins dan Coulter, 2010:63). Dari pengertian budaya organisasi tersebut
dapat diketahui bahwa budaya organisasi merupakan cara anggota organisasi
dalam menjalankan organisasinya dimana dapat berpengaruh terhadap hasil
kinerja organisasi. Sehingga diduga budaya organisasi dapat berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Apabila UMKM memiliki
budaya organisasi yang baik maka perusahaan akan mengimplementasikan
SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan. Hasil penelitian Solovida
(2003) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif budaya organisasi
terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.
2.6.2 Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka rumusan hipotesis penelitian
ini adalah sebagai berikut:
55
H1 : Sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK
ETAP pada UMKM.
H2 : Tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi
SAK ETAP pada UMKM.
H3 : Skala usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM.
H4 : Umur usaha berpengaruh negatif terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM.
H5 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP
pada UMKM.
56
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, karena melalui sebuah
proses yang membangun hipotesis dan menguji secara empirik hipotesis yang
dibangun (Ferdinand, 2014:9). Jenis data yang digunakan adalah data primer, data
primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik
yang pengolahannya dibantu dengan aplikasi Statistical Package for Social
Science (SPSS) 21. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terlebih dahulu, setelah
terbukti penelitian dilanjutkan hingga tahap analisis dan interpretasi atas data yang
telah diolah.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian
deskriptif yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, atau fakta-fakta
yang terjadi. Penelitian deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisai (Sugiyono, 2010:207).
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal,
atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian
seseorang karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand,
57
2014:171). Penelitian ini mengambil populasi seluruh pemilik UMKM di Provinsi
Jawa Tengah. Menurut Dinas Pelayanan Koperasi dan UKM Jawa Tengah, pada
tahun 2005 jumlah UMKM di Provinsi Jawa Tengah adalah enam juta tiga ratus
sembilan belas ribu enam ratus tujuh puluh sembilan (6.319.679) UMKM
(Arrahmanza, 2014).
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Ferdinand,
2014:1), sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian pemilik UMKM di Provinsi
Jawa Tengah. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel kriteria
penentuan sampel Glenn D. Israel, berdasarkan tabel penentuan sampel tersebut
untuk populasi >100.000 sampel yang digunakan adalah minimal sebesar 100
dengan persentase kesalahan 10% (Israel, 2013). Pada penelitian ini sampel yang
digunakan sebanyak 200 UMKM di Provinsi Jawa Tengah, kerana dengan
harapan dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat.
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
convenience sampling/insidental sampling, teknik tersebut digunakan karena
pertimbangan kemudahan. Convenince sampling/insidental sampling yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan bertemu ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010:124).
Pada penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan pada acara pertemuan UMKM,
pelatihan UMKM, dan dilakukan penyebaran kuesioner secara langsung kepada
58
pemilik UMKM yang tidak sengaja peneliti temui. Provinsi Jawa Tengah terdiri
dari dua puluh sembilan Kabupaten dan enam Kota, dalam penelitian ini terdapat
sampel beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada UMKM. Indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel implementasi SAK ETAP merujuk dari pedoman Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009), dan siklus laporan keuangan
menurut Priyatno (2009). Berdasarkan pedoman penyusunan laporan keuangan
SAK ETAP oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009) dan siklus laporan keuangan
SAK ETAP oleh Priyatno (2009) dikembangkan hingga dihasilkan indikator yang
dapat mewakili dan mampu mengukur atau menggambarkan variabel
implementasi SAK ETAP. Untuk lebih jelasnya indikator implementasi SAK
ETAP disajikan pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Indikator Implementasi SAK ETAP
Indikator Item
Siklus akuntansi
laporan keuangan
SAK ETAP
Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas
dengan lengkap
Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas
dengan lengkap
Mencatat (menjurnal) transaksi ke dalam buku jurnal
Memposting jurnal ke buku besar
Membuat neraca saldo
59
Indikator Item
Membuat jurnal penyesuaian
Menyusun neraca lajur
Membuat jurnal penutup dan pembalik
Pencatatan persedian Membuat catatan persediaan dengan lengkap
Kelengkapan Laporan
Keuangan
Neraca
Laporan laba/rugi
Laporan perubahan modal/ekuitas
Laporan arus kas
Laporan catatan atas laporan keuangan (CALK)
Frekuensi Laporan
Keuangan
Mempunyai periode laporan keuangan
Kepatuhan terhadap
SAK ETAP
Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK
ETAP
Sumber: Priyatno (2009), dan Ikatan Akuntan Indonesia (2009)
Untuk mengukur variabel implementasi SAK ETAP adalah dengan
menggunakan skala semantic defferensial. Semantic defferensial yaitu skala yang
bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist tetapi tersusun dalam satu garis
kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak di bagian kanan garis, dan
jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya
(Sugiyono, 2010:140). Dengan menggunakan skala tersebut, alternatif pilihan
jawaban yang disediakan adalah angka 1 sampai 7, angka 1 berarti tidak
dilaksanakan sampai dengan angka 7 berarti sepenuhnya dilaksanakan, semakin
tinggi angka semakin tinggi tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan perusahaan
berdasarkan SAK ETAP. Pada variabel ini terdapat 7 pilihan jawaban karena
untuk memberikan lebih banyak pilihan jawaban, karena pada variabel
implementasi SAK ETAP memerlukan rentang penilaian yang lebih banyak dari
dilaksankan sampai sepenuhmya dilaksankan.
60
3.3.2 Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010:61).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Sosialisasi SAK ETAP
Sosialisasi SAK ETAP dalam penelitian ini yaitu sosialisasi yang
didapatkan oleh pemilik UMKM mengenai SAK ETAP yang merupakan
usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang dapat memberikan
sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), atau lembaga lainnya. Indikator informasi dan sosialisasi
SAK ETAP yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian
Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu dari sumber-sumber informasi dan
sosialisasi SAK ETAP yang dapat diperoleh oleh pemilik UMKM, antara
lain:
1) Media, seperti koran, majalah, internet.
2) Seminar atau pelatihan akuntansi.
3) Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah, dan atau dinas lainnya.
4) Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
5) Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
6) Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), dan atau organisasi lainnya.
61
Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5, nilai 1 untuk
jawaban tidak pernah, nilai 2 untuk jarang, nilai 3 untuk kadang-kadang, nilai
4 untuk sering, dan nilai 5 untuk sangat sering.
2. Tingkat Pendidikan Pemilik
Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat
pendidikan formal pemilik, yaitu pendidikan yang diperoleh dibangku
sekolah formal antara lain: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, dan Sarjana. Indikator
tingkat pendidikan pemilik pada penelitian ini mengacu pada penelitian
Rudiantoro dan Siregar (2012), untuk mengukur indikator tersebut adalah
dengan memberikan nilai 0 jika tidak tamat SD, 1 jika pendidikan SD, 2 jika
SMP, 3 jika SMA/SMK, 4 jika Diploma, 5 jika S1, dan 6 untuk S2.
3. Skala Usaha
Skala usaha merupakan ukuran yang menunjukkan besar kecilnya
sebuah perusahaan yang dapat diukur dari total aktiva, total pendapatan, dan
jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Indikator skala usaha yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Holmes dan Nicholls
(1988) yaitu berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki UMKM. Total
aktiva dan total pendapatan perusahaan tidak digunakan sebagai indikator
karena dikhawatirkan responden tidak mengetahui secara pasti total aktiva
yang dimiliki dan total pendapatan perusahaan, sehingga data yang
didapatkan kurang akurat. Untuk mengukur variabel skala usaha
62
menggunakan angka absolut berdasarkan jumlah tenaga yang dimiliki
UMKM.
4. Umur Usaha
Umur usaha merupakan lamanya perusahaan berdiri yang dihitung dari
tahun perusahaan berdiri. Indikator umur usaha yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu
umur perusahaan diukur berdasarkan waktu (dalam tahun) sejak pendirian
perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan. Untuk mengukur variabel
umur usaha adalah dengan menggunakan angka absolut dari umur usaha yang
dihitung dari perusahaan tersebut berdiri sampai penelitian ini dilakukan.
5. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-
cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan
mempengaruhi cara mereka bertindak (Robbins dan Coulter, 2010:63).
Indikator untuk mengukur budaya organisasi yang digunakan adalah
berpedoman pada 7 (tujuh) dimensi kebudayaan menurut Robbins dan
Coulter (2010) yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya
organisasi. Untuk mengukur variabel budaya organisasi dengan menggunakan
skala likert 1 sampai 5, dengan alternatif jawaban sangat tidak setuju hingga
sangat setuju, angka 1 untuk jawaban sangat tidak setuju yang berarti
mempunyai budaya organisasi rendah, hingga angka 5 untuk jawaban sangat
setuju yang berarti mempunyai budaya organisasi sangat baik. Indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi antara lain:
63
a. Inovasi dan Pengambilan Risiko
b. Perhatian terhadap detail
c. Orientasi hasil
d. Orientasi manusia
e. Orientasi tim
f. Agresivitas
g. Stabilitas
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket
atau kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Metode kuesioner ini digunakan untuk
memperoleh data semua variabel baik dependen maupun independen, yaitu
implementasi SAK ETAP, sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik,
skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.
3.5 Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan kepada
responden. Tujuan dari uji instrumen adalah untuk mengetahui tingkat
keterpahaman instrumen, apakah responden tidak menemui kesulitan dalam
menangkap maksud peneliti (Arikunto, 2010:210). Dalam penelitian uji instrumen
digunakan untuk menguji instrumen variabel implementasi SAK ETAP (Y),
sosialisasi SAK ETAP (X1), dan budaya organisasi (X5).
64
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2013). Nilai dari Corrected item total correlation dapat dikatakan valid
jika skor pertanyaan > 0,3. Sebaliknya, jika skor pertanyaan < 0,3 maka instrumen
yang digunakan dinyatakan tidak valid (De Venus, 2002 dalam Yanto dkk., 2016).
Berdasarkan uji validitas menggunakan progam SPSS 21 diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Variabel Implementasi SAK ETAP (Y)
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SAK ETAP
No. Indikator Item Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1. Siklus Laporan
Keuangan SAK ETAP 1 0,770 Valid
2 0,807 Valid
3 0,700 Valid
4 0,871 Valid
5 0,940 Valid
6 0,931 Valid
7 0,953 Valid
8 0,820 Valid
2. Pencatatan Persediaan 9 0,905 Valid
3. Kelengkapan laporan
keuangan 10 0,917 Valid
11 0,928 Valid
12 0,951 Valid
13 0,943 Valid
14 0,940 Valid
4. Frekuensi Laporan
Keuangan 15 0,935 Valid
5. Kepatuhan terhadap
SAK ETAP 16 0,931 Valid
Sumber: Data diolah tahun 2016
65
Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel implementasi SAK
ETAP (Y) yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa dari 16 item
soal semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga
semua soal dinyatakan valid.
2. Variabel Sosialisasi SAK ETAP (X1)
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Sosialisasi SAK ETAP
No. Indikator Item
Corrected
Item- Total
Correlation
Keterangan
1. Media 1 0,631 Valid
2. Pelatihan/Seminar
Akuntansi
2 0,642 Valid
3. Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Tengah dan
atau dinas lainnya
3 0,573 Valid
4. Lembaga Ikatan Akuntan
Indonesia
4 0, 504 Valid
5. Lembaga Perguruan Tinggi 5 0,556 Valid
6. Organisasi 6 0, 557 Valid
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel soasialisasi SAK ETAP
(X1) yang ditunjukkan pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa dari 6 item soal,
semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga semua
soal dinyatakan valid.
3. Variabel Budaya Organisasi (X5)
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi
No. Indikator Item
Corrected Item-
Total
Correlation
Keterangan
1. Inovasi dan pengambilan
risiko
1 0,443 Valid
2 0, 311 Valid
2. Perhatian terhadap detail 3 0,821 Valid
4 0,347 Valid
66
No. Indikator Item
Corrected Item-
Total
Correlation
Keterangan
5 0,689 Valid
6 0,804 Valid
7 0,763 Valid
3. Orientasi hasil 8 0,684 Valid
9 0,833 Valid
10 0,775 Valid
11 0,600 Valid
4. Orientasi manusia 12 0,866 Valid
13 0,785 Valid
14 0,903 Valid
5. Orientasi tim 15 0,884 Valid
6. Agresifitas 16 0,501 Valid
17 0,889 Valid
7. Stabilitas 18 0,874 Valid
19 0,735 Valid
20 0,798 Valid
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel budaya organisasi (X5)
yang ditunjukan pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa dari 20 item soal semua
nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga semua soal
dinyatakan valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).
Reliabilitas instrumen dari penelitian ini dihitung dengan bantuan program
SPSS 21, uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas teknik
67
Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliable apabila memiliki nilai
Cronbach Alpha lebih dari 0,70 (Ghozali, 2011:42).
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliablitas Instrumen
Variabel Nilai Cronbach
Alpha
Kriteria
Reliabel
Implementasi SAK ETAP 0,985
> 0,70 Sosialisasi SAK ETAP 0,807
Budaya Organisasi 0,957
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui nilai Cronbach Alpha semua variabel
menunjukkan > 0,70, dengan demikian dapat dikatakan variabel implementasi
SAK ETAP, sosialisasi SAK ETAP, dan budaya organisasi reliabel dan dapat
digunakan untuk penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghazali, 2011:20-21).
Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif dilakukan guna memberikan
gambaran atau deskripsi dari rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum,
nilai minimum, sum, dan range data setiap variabel yaitu implementasi SAK
ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala
usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5).
Untuk menentukan kriteria deskriptif variabel implementasi SAK ETAP (Y),
sosialisasi SAK ETAP (X1), dan budaya organisasi (X5) disusun tabel kriteria,
68
langkah-langkah untuk menentukan tabel kriteria adalah sebagai berikut (Hadi,
2004:9):
a. Menentukan jumlah bilangan dalam jangkauan (R), yaitu data terbesar
dikurangi data terkecil.
b. Menentukan jumlah interval yang diperlukan.
c. Menentukan lebar interval yang digunakan (i)
d. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus (jumlah interval x i) – R.
Sisa kekurangan bilangan sebaiknya jangan ditambahkan pada 1 sisi saja
tetapi juga ditambahkan pada 2 sisi, kanan dan kiri.
Berikut perhitungan interval kelas dan kriteria pada setiap variabel:
1. Kriteria Implementasi SAK ETAP (Y)
Pada variabel implementasi SAK ETAP, terdapat 16 butir pertanyaan
masing-masing dengan 7 skala likert, sehingga skor minimal: 1 x 16 = 16 dan
skor maksimal 7 x 16 = 112. Banyak rentang kelas ada 7 kriteria yaitu sangat
rendah, rendah, cukup rendah, sedang, cukup tinggi, tinggi, dan sangat tinggi.
Dengan demikian, perhitungan interval kelas: ( )
= 13,8 dibulatkan 14.
Dari perhitunagn tersebut dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut:
69
Tabel 3.6
Kriteria Implementasi SAK ETAP
No. Interval Kriteria
1. 16 – 29 Sangat Rendah
2. 30 – 43 Rendah
3. 44 – 57 Cukup Rendah
4. 58 – 71 Sedang
5. 72 – 85 Cukup Tinggi
6. 86 – 99 Tinggi
7. 100 – 113 Sangat Tinggi
2. Kriteria Sosialisasi SAK ETAP (X1)
Variabel sosialisasi SAK ETAP mengunakan 6 butir pertanyaan dengan
5 skala likert, sehingga skor minimal : 1 x 6 = 6 dan skor maksimal 5 x 6 = 30.
Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu tidak pernah, jarang, kadang-
kadang, sering, dan sangat sering. Dengan demikian, perhitungan interval
kelas: ( )
= 5. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kriteria
sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Sosialisasi SAK ETAP
No. Interval Skor Kriteria
1. 5 – 10 Tidak Pernah
2. 11 – 15 Jarang
3. 16 – 20 Kadang-Kadang
4. 21 – 25 Sering
5. 26 – 30 Sangat Sering
3. Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik
Pada variabel tingkat pendidikan pemilik apabila responden mempunyai
tingkat pendidikan tidak lulus SD diberi nilai 0, SD maka diberi nilai 1, SMP
diberi nilai 2, SMA diberinilai 3, Diploma diberi nilai 2, S1 diberi nilai 5,
dan nilai 6 untuk S2 Sehingga dapat dibuat tabel interval tingkat pendidikan
pemilik sebagai berikut:
70
Tabel 3.8
Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik
No. Skor Kriteria
1. 0 Tidak lulus SD
2. 1 SD
3. 2 SMP
4. 3 SMA
5. 4 Diploma
6. 5 S1
7. 6 S2
4. Kriteria Skala Usaha
Untuk membuat kriteria usaha dibuat berdasarkan pada penggolongan
usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu:
Tabel 3.9
Kriteria Skala Usaha
No. Jumlah Tenaga Kerja Kriteria
1. Kurang dari 5 orang Usaha Mikro
2. 5 sampai 19 orang Usaha Kecil
3. 20 sampai 99 orang Usaha Menengah
5. Interval Kelas Umur Usaha
Nilai terendah umur usaha adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 37 yang
diperoleh dari analisis deskriptif umur usaha. Untuk membuat interval kelas
umur usaha adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Tarmudji,
2012:73):
a. Menentukan banyakanya kelas dengan rumus:
Banyaknya kelas = 1 + 3,3 logn
Keterangan: n adalah jumlah data.
b. Menentukan interval kelas dengan rumus:
Interval kelas = ( )
71
Berdasarkan rumus tersebut, sehingga perhitungan interval umur
usaha adalah sebagai berikut:
Banyaknya kelas = 1 + 3,3 logn
= 1 + 3,3 log200
= 1 + 3,3(2,3)
= 8, 59 dibulatkan 9
Interval kelas = ( )
= 4
Berdasarkan perhitungan tersebut sehingga dibuat interval kelas umur
usaha sebagai berikut:
Tabel 3.10
Interval Kelas Umur Usaha
No. Interval
1. 1 – 4
2. 5 – 9
3. 10 – 14
4. 15 – 19
5. 20 – 24
6. 25 – 29
7. 30 – 34
8. 35 – 39
6. Kriteria Budaya Organisasi (X5)
Variabel budaya organisasi menggunakan 20 butir pertanyaan, dengan 5
skala likert, sehingga skor minimal: 1 x 20 = 20 dan skor maksimal 5 x 20 =
100. Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu kelas tidak baik, kurang
baik, cukup baik, baik, dan sangat baik. Dengan demikian, perhitungan
interval kelas: ( )
= 16,2 dibulatkan 17. Dari perhitungan tersebut
dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut:
72
Tabel 3.11
Kriteria Budaya Organisasi
No. Interval Skor Kriteria
1. 18 – 34 Tidak Baik
2. 35 – 51 Kurang Baik
3. 52 – 68 Cukup Baik
4. 69 – 85 Baik
5. 86 – 102 Sangat Baik
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian
bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,
tidak bias dan konsisten. Berikut merupakan uji asumasi klasik yang ditempuh
dalam penelitian ini:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas yang dijelaskan oleh Ghozali (2011:160) adalah
untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
mempunyai distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi variabel pengganggu atau residual yaitu implementasi SAK
ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2),
skala usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
distribusi normal atau mendekati normal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu histogram residualnya. Jika data menyebar disekitar
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011:160). Uji
73
normalitas data juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non
parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S), apabila nilai signifikansi > 0,05 maka
data dalam penelitian berdistribusi normal, dan sebaliknya jika nilai
signifikansi < 0,05 maka data dalam penelitian tidak berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Ghozali (2011:105) mengemukakan uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang
tinggi atau sempurna antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Untuk
mendeteksi apakah model regresi linear mengalami multikolinearitas dapat
dilihat menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi
untuk masing-masing variabel bebas. Model regresi bebas multikolinearitas
memiliki VIF di bawah 10 dan nilai toleransi di atas 0,1.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:39). Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dilakukan dengan uji glejser, apabila signifikansinya < 0,05 artinya terjadi
heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika signifikansinya > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara lain untuk mendeteksi ada tidaknya
74
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika pada grafik
scatterplot tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah metode statistik untuk meguji pengaruh
antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas (Ghozali, 2011:7).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3),
umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) terhadap implementasi SAK ETAP
pada UMKM (Ŷ). Analisis regresi yang digunakan menggunakan rumus:
Keterangan:
= variabel terikat (implementasi SAK ETAP)
α = bilangan konstanta
= koefisien regresi
= koefisien regresi
= koefisien regresi
= koefisien regresi
= koefisien regresi
= variabel bebas (sosialisasi SAK ETAP)
= variabel bebas (tingkat pendidikan pemilik)
= variabel bebas (skala usaha)
75
= variabel bebas (umur usaha)
= variabel bebas (budaya organisasi)
= error
3.6.4 Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Uji signifikansi parsial diujikan untuk
hipotesis kedua (H1) yaitu “sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap
implementasi SAK ETAP pada UMKM”, kemudian hipotesis ketiga (H2)
yaitu “tingakt pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK
ETAP pada UMKM” kemudian hipotesis keempat (H3) yaitu “skala usaha
berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”, dan hipotesis
kelima (H4) yaitu “umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK
ETAP pada UMKM”, serta hipotesis keenam (H5) yaitu “budaya organisasi
berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”.
Uji t dilakukan dengan menggunakan level signifikansi 0,05 (α=5%).
Kesimpulannya yang diambil dalam uji t ini adalah dengan melihat
signifikansi (α) dengan ketetntuan:
a) α < 5 % : Ha diterima atau Ho ditolak. Hal ini menunjukkan variabel
independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
76
b) α > 5% : Ha ditolak atau Ho diterima. Hal ini menunjukkan variabel
independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk menguji tingkat keeratan atau
keterkaitan antarvariabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat
dari besarnya nilai koefisien determinasi (adjusted R-Square). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel depnden (Ghozali:2011:96)
R2
mempunyai kelemahan yaitu adanya kebiasan terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Jadi, setiap tambahan
satu variabel independen, maka R2
pasti meningkat tanpa perduli apakah
variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Maka
peneliti menggunakan nilai Adjusted R2
pada saat mengevaluasi mana model
regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R
2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model mempunyai
pengaruh yang signifikan (Ghozali, 2011:97). Besarnya nilai Adjusted R2
sebasar 0,X dalam output SPSS, menunjukkan bahwa variabel dependen
dipengaruhi oleh variabel independen sebesar X%, sedangkan sisanya (100%-
X%), dijelaskan oleh sebeb-sebab lain diluar model.
77
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini merupakan pemilik UMKM di Provinsi
Jawa Tengah. Berdasarkan teknik sampling insidental, pengambilan sampel pada
penelitian ini dilakukan pada acara “Temu Kemitraan UMKM Kota Semarang”
pada tanggal 11 April 2016, acara “Pelatihan Manajemen UMKM” di Balai
Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 23 April 2016,
dan acara “Ngucing (Ngobrol Usaha Mancing Ilmu) UMKM” di UMKM Center
Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli 2016, serta dilakukan penyebaran
kuesioner secara langsung ke tempat UMKM yang kebetulan bertemu dengan
peneliti hingga terkumpul 200 data yang dapat diolah. Jumlah kuesioner yang
disebarkan adalah sebanyak 238 kuesioner dan kuesioner yang dapat diolah
adalah 200 kuesioner. Untuk lebih jelasnya berikut tabel rincian kuesioner:
Tabel 4.1
Rincian Kuesioner
Keterngan Kuesioner
Dibagikan
Kuesiner
Kembali
Kuesiner
Diolah
Temu Kemitraan UMKM 33 30 30
Pelatihan Manajemen UMKM 120 120 100
Ngucing UMKM 70 61 56
Dibagikan langsung 15 13 13
Jumlah 238 214 200
Sumber: data diolah tahun 2016
Berdasarkan teknik insidental sampling, deskripsi responden yang diperoleh
berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel
4.2 Berikut:
78
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Sampel No. Kabupate/Kota
Jumlah
Sampel
1. Semarang 83 14. Magelang 3
2. Banjarnegara 3 15. Pati 3
3. Banyumas 2 16. Pemalang 4
4. Batang 2 17. Purbalingga 6
5. Boyolali 3 18. Purworejo 2
6. Brebes 4 19. Rembang 6
7. Demak 4 20. Sragen 1
8. Jepara 2 21. Tegal 2
9. Karanganyar 1 22. Temanggung 7
10. Kebumen 3 23. Wonogiri 2
11. Kendal 29 24. Wonosobo 17
12. Klaten 4 25. Magelang 3
13. Kudus 2 26. Salatiga 2
Jumlah Sampel 200
Sumber: Data diolah tahun 2016
4.1.2 Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk memberikan
gambaran dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, dan jumlah dari data setiap variabelnya yaitu implementasi SAK ETAP
(Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha
(X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5).
1. Analisis Deskriptif Implementasi SAK ETAP (Y)
Uji statistik secara deskriptif implementasi SAK ETAP yang
menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai
minimum diperoleh hasil sebagai berikut:
79
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Implementasi SAK ETAP (Y) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Y 200 16 112 53,25 27,051 731,766
Valid N (listwise) 200
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan uji statistik deskriptif pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
rata-rata nilai dari implementasi SAK ETAP pada UMKM adalah 53,25
termasuk dalam kriteria rendah. Kriteria ini mengacu pada deskrispi variabel
implementasi SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Deskripsi Implementasi SAK ETAP (Y)
No. Interval F Presentase Kriteria
1. 16 – 29 54 27% Sangat Rendah
2. 30 – 43 30 15% Rendah
3. 44 – 57 31 16% Cukup Rendah
4. 58 – 71 28 14% Sedang
5. 72 – 85 31 16% Cukup Tinggi
6. 86 – 99 17 9% Tinggi
7. 100 – 113 9 5% Sangat Tinggi
Jumlah 200 100% -
Rata-Rata 53,25
Kriteria Cukup Rendah
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata
implementasi SAK ETAP berada pada kriteria cukup rendah. Tabel di atas
juga menunjukkan frekuensi tertinggi yaitu 64 atau sebesar 32% responden
mempunyai kriteria implementasi SAK ETAP sangat rendah, sedangkan
frekuensi terendah yaitu 15 atau sebasar 8% responden mempunyai kriteria
implementasi SAK ETAP sangat tinggi.
80
2. Analisis Deskriptif Sosialisasi SAK ETAP (X1)
Uji statistik secara deskriptif sosialisasi SAK ETAP yang
menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai
minimum diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Sosialisiasi SAK ETAP (X1)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
X1 200 6 30 12,05 4,580 20,978
Valid N (listwise) 200
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.5 menunjukkan
bahwa rata-rata nilai dari sosialisasi SAK ETAP adalah 12,05 termasuk
dalam kriteria jarang. Kriteria ini mengacu pada deskripsi variabel sosialisasi
SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Deskripsi Sosialisasi SAK ETAP (X1)
No. Interval F Presentase Kriteria
1. 6 – 10 84 42% Tidak Pernah
2. 11 – 15 73 37% Jarang
3. 16 – 20 33 17% Kadang-Kadang
4. 21 – 25 9 5% Sering
5. 26 – 30 1 1% Sangat Sering
Jumlah 200 100% -
Rata-Rata 12,08
Kriteria Jarang
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata
sosialisasi SAK ETAP dalam kriteria jarang. Tabel di atas juga menunjukkan
bahwa frekuensi responden terbanyak menjawab tidak pernah mendapat
sosialisasi terkait SAK ETAP yaitu sebanyak 84 atau 42% dari 200 responden.
81
Sedangkan frekuensi responden paling sedikit menjawab sangat sering yaitu
sebanyak 1 atau 1% dari 200 responden.
3. Analisis Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik (X2)
Uji statistik secara deskriptif tingkat pendidikan pemilik yang
menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai
minimum diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik (X2) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
X2 200 1 6 3,45 1,189 1,414
Valid N (listwise) 200
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.7 menunjukkan
bahwa nilai tertinggi dari tingkat pendidikan pemilik adalah 6 atau tingkat
pendidikan S2. Sedangkan nilai terendah adalah 1 atau pendidikan terkahir
SD. Untuk lebih jelasnya berikut tabel ditribusi frekuensi variabel tingkat
pendidikan pemilik:
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Tingkat Pandidikan Pemilik (X2)
No. Tingkat Pendidikan Skor F Persentase
1. Tidak tamat SD 0 0 0%
2. SD 1 7 4%
3. SMP 2 35 18%
4. SMA 3 79 40%
5. Diploma 4 21 11%
6. S1 5 57 29%
7. S2 6 1 1%
Jumlah 200 100%
Rata-Rata 3,45
Sumber: Data diolah tahun 2016
82
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi
responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 79
atau 40% responden dari 200 responden, sedangkan frekuensi paling sedikit
yaitu S2 yaitu hanya 1 responden.
4. Analisis Deskriptif Skala Usaha (X3)
Uji statistik secara deskriptif skala usaha yang menggambarkan rata-
rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Skala Usaha (X3) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
X3 200 1 74 7,22 12,101 146,441
Valid N (listwise) 200
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.9 menunjukkan
bahwa nilai tertinggi dari skala usaha yang dilihat dari jumlah tenaga kerja
adalah 74, sedangkan nilai terendah adalah 1. Rata-rata nilai dari skala usaha
adalah 7,22. Distribusi Frekuensi skala usaha berdasarkan batasan usaha
mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat
dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Skala Usaha berdasarkan Batasan UMKM
No Jumlah Tenaga Kerja F Presentase Kriteria
1 1 – 4 118 59% Usaha Mikro
2 5 – 19 68 34% Usaha Kecil
3 20 – 99 14 7% Usaha Menengah
Jumlah 200 100% -
Rata-Rata 7,22 Usaha Kecil
Sumber: Data diolah tahun 2016
83
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa frekuensi responden terbanyak
mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang, tergolong dalam usaha
mikro yaitu sebanyak 118 atau 59% dari 200 responden.
5. Analisis Deskriptif Umur Usaha (X4)
Analisis deskriptif variabel umur usaha dapat dilihat pada Tabel 4.11
berikut:
Tabel 4.11
Statistik Deskriptif Umur Usaha (X4) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
X4 200 1 37 5,82 5,698 32,470
Valid N (listwise) 200
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui nilai terendah umur usaha
adalah 1 tahun, sedangkan nilai tertinggi adalah 37 tahun. Rata-Rata nilai dari
umur usaha adalah 5,7. Berikut distribusi frekuensi umur usaha dapat dilihat
pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Umur Usaha (X4)
No. Umur Usaha F Presentase
1. 1 – 4 114 57%
2. 5 – 9 58 29%
3. 10 – 14 8 4%
4. 15 – 19 14 7%
5. 20 – 24 2 1%
6. 25 – 29 2 1%
7. 30 – 34 1 1%
8. 35 – 39 1 1%
Jumlah 200 100%
Rata-Rata 5,7
Sumber: Data diolah tahun 2016
84
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui responden terbanyak dalam
penelitian ini memiliki umur usaha 1 sampai 4 tahun yaitu sebanyak 114
responden, tergolong usaha yang masih baru berdiri.
6. Analisis Deskriptif Budaya Organisasi (X5)
Uji statistik secara deskriptif yang menggambarkan rata-rata, standar
deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.13
Statistik Deskriptif Budaya Organisasi (X5) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
X5 200 45 100 79,43 10,770 115,984
Valid N (listwise) 200
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada Tabel 4.13 menunjukkan
bahwa rata-rata nilai dari budaya organisasi adalah 79,43 termasuk dalam
kriteria budaya organisasi yang baik. Kriteria ini mengacu pada Tabel 4.14
berikut:
Tabel 4.14
Deskripsi Budaya Organisasi (X5)
No. Interval F Presentase Kriteria
1. 18 – 34 0 0% Tidak Baik
2. 35 – 51 4 3% Kurang Baik
3. 52 – 68 26 14% Cukup Baik
4. 69 – 85 116 63% Baik
5. 86 – 102 54 21% Sangat Baik
Jumlah 200 100% -
Rata-Rata 75,43
Kriteria Baik
Sumber: Data diolah tahun 2016
Dari Tabel 4.14 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata budaya
organisasi yaitu 75,43 termasuk dalam kriteria baik. Hal tersebut
85
menunjukkan bahwa mayoritas UMKM di Provinsi Jawa Tengah mempunyai
budaya organisasi yang baik.
4.1.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik Probability P-Plot
sebagai berikut:
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot
Pada grafik P-Plot terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis
lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran implementasi
SAK ETAP memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada analisis Kolmogorof-Smirnov sebagai berikut:
86
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 200
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000 Std. Deviation 23,29847496
Most Extreme Differences Absolute ,082 Positive ,082 Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z 1,162 Asymp. Sig. (2-tailed) ,134
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah tahun 2016
Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji normalitas data yang diperoleh
melalui uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,162 dan signifikansinya 0,134 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.
Untuk mendeteksi multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan
melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila tolerance > 0,10 dan VIF < 10
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel
bebas dalam model regresi (Ghozali, 2011:106).
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
a Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 ,249 ,144 ,125 ,886 1,128
X2 ,227 ,159 ,139 ,939 1,064
X3 ,334 ,251 ,223 ,865 1,156
X4 ,082 ,046 ,039 ,883 1,132
X5 ,381 ,299 ,270 ,893 1,120
a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016
87
Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa semua variabel bebas
mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi
dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas pada
model regresi. Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10, yakni
soasialiasai (X1) > 0,10, tingkat pendidikan (X2) > 0,10, skala usaha (X3) >
0,10, umur usaha (X4) > 0,10, dan budaya organisasi (X5) > 0,10. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang
sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari
10, yakni sosialisasi (X1) < 10, tingkat pendidikan (X2) < 10, skala usaha (X3)
< 10, umur usaha (X4) < 10, dan budaya organisasi (X5) < 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas. Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang
menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan
menggunakan program SPSS 21:
88
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot
Gambar 4.2 telihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar
baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk mempredikasi implementasi SAK ETAP pada UMKM berdasarkan
masukan variabel independen sosialisasi SAK TAP, tingkat pendidikan, skala
usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.
Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan
karena kemungkinan adanya bias dalam pengamatan Gambar 4.2, oleh karena
itu diperlukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser agar keakuratan
pengujian lebih terjamin.
89
Tabel 4.17
Hasil Uji Glejser Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,131 7,114 1,143 ,254
X1 ,023 ,208 ,008 ,111 ,912
X2 -,318 ,778 -,030 -,409 ,683
X3 ,008 ,080 ,008 ,099 ,921
X4 -,262 ,167 -,117 -1,564 ,119
X5 ,172 ,088 ,145 1,948 ,053
a. Dependent Variable: Abs_Res
Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan hasil uji glejser pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa
seluruh variabel independen memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas
0,05. Hasil ini berarti tidak ada satupun variabel independen yang signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai AbRes. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas atau
dengan kata lain model regresi mengandung homoskedastisitas.
4.1.4 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3),
umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) terhadap implementasi SAK ETAP
(Y).
Berikut adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS:
90
Tabel 4.18
Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients
a Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -29,414 13,269 -2,217 ,028
X1 ,785 ,388 ,133 2,023 ,044
X2 3,259 1,451 ,143 2,246 ,026
X3 ,537 ,149 ,240 3,610 ,000
X4 ,199 ,312 ,042 ,637 ,525
X5 ,717 ,164 ,285 4,363 ,000
a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.18, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -29,414 + 0,785 X1 + 3,259 X2 + 0,537 X3 + 0,199 X4 + 0,717 X5 + e
1. Konstanta sebesar –29,414
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan konstanta sebesar –29,414
yang berarti menunjukkan bahwa ketika nilai semua variabel bebas 0 maka besar
implementasi SAK ETAP (Y) adalah –29,414 ditambah dengan variance yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas.
2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,785
Koefisien regresi X1 sebesar 0,785 menyatakan bahwa apabila setiap
peningkatan variabel sosialisasi SAK ETAP (X1) sebesar satu satuan maka akan
menyebabkan peningkatan atau kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,785
satuan dengan asumsi variabel tingkat pendidikan, ukuran usaha, umur usaha, dan
budaya organisasi tetap.
91
3. Koefisien regresi X2 sebesar 3,259
Koefisien regresi X2 sebesar 3,269 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan tingkat pendidikan pemilik (X2), maka akan terjadi
kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 3,259 satuan dengan asumsi variabel
sosialisasi, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi tetap.
4. Koefisien regresi X3 sebesar 0,537
Koefisien regresi X3 sebesar 0,537 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan variabel skala usaha (X3), maka akan terjadi
kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,537 satu satuan dengan asumsi
variabel sosialisasi, tingkat pendidikan, umur usaha, dan budaya organisasi tetap.
5. Koefisien regresi X4 sebesar 0,199
Koefisien regresi X4 sebesar 0,199 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan umur usaha (X4), maka akan terjadi kenaikan
implementasi SAK ETAP sebesar 0,199 satuan dengan asumsi variabel sosialisasi,
tingkat pendidikan, skala usaha, dan budaya organisasi tetap.
6. Koefisien regresi X5 sebesar 0,717
Koefisien regresi X5 sebesar 0,717 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan budaya organisasi (X5), maka akan terjadi kenaikan
implementasi SAK ETAP sebesar 0,717 satuan dengan asumsi variabel sosialisasi,
tingkat pendidikan, skala usaha, dan umur usaha tetap.
92
4.1.5 Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Secara parsial model regresi dapat diuji kebermaknaannya
menggunakan uji t, dapat dilihat hasil uji t pada tabel berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji t Coefficients
a Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -29,414 13,269 -2,217 ,028
X1 ,785 ,388 ,133 2,023 ,044
X2 3,259 1,451 ,143 2,246 ,026
X3 ,537 ,149 ,240 3,610 ,000
X4 ,199 ,312 ,042 ,637 ,525
X5 ,717 ,164 ,285 4,363 ,000
a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016
Hasil uji statistik pada variabel sosialisasi (X1) diperoleh nilai t hitung =
2.023 dengan signifikansi = 0,044 < 0,05, dan nilai B pada kolom
Unstandardized Coefficients sebebsar 0,785, maka dapat disimpulkan bahwa
sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM. Oleh karena itu, H1 yang menyatakan sosialisasi SAK ETAP
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM
diterima.
Hasil uji statistik variabel tingkat pendidikan (X2) diperoleh nilai t
hitung = 2,246 dengan signifikansi = 0,026 < 0,05, dan nilai B pada kolom
Unstandardized Coefficient sebesar 3,259, maka dapat disimpulkan bahwa
tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK
ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H2 yang menyatakan tingkat
93
pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM diterima.
Hasil uji statistik variabel skala usaha (X3) diperoleh nilai t hitung =
3,610 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05, dan nilai B pada kolom
Unstandardized Coefficient sebesar 0,537, maka dapat disimpulkan bahwa
skala usaha berpengaruh positif terhadap implemetasi SAK ETAP pada
UMKM. Oleh karena itu, H3 yang menyatakan bahwa skala usaha
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM
diterima.
Hasil uji statistik variabel umur usaha (X4) diperoleh nilai t hitung =
3,610 dengan signifikansi = 0,525 > 0,05, dan nilai B pada kolom
Unstandardized Coefficient sebesar 0,199. Karena nilai signifikansinya jauh
diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa umur usaha tidak berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H4 yang
menyatakan bahwa umur usaha berpengaruh negatif terhadap implementasi
SAK ETAP pada UMKM ditolak.
Hasil uji statistik pada variabel Budaya Organisasi (X5) diperoleh nilai t
hitung = 4.363 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05, dan nilai B pada kolom
Unstandardized Coefficients sebebsar 0,717, maka dapat disimpulkan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP
pada UMKM. Oleh karena itu, H5 yang menyatakan bahwa budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM
diterima.
94
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2 pada intinya untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Hasil perhitungan
R2
secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik
dari analisis regresi linear berganda. Jika R2
mendekati satu berarti semakin
kuat kemampuan variasi dari variabel bebas dalam menjelaskan variabel
terikatnya dan sebaliknya. Untuk mengukur besarnya kontribusi simultan
dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi pada tabel Model Summery pada
kolom Adjusted R Square. Berikut adalah hasil koefisien determinasi model
regresi berganda.
Tabel 4.20
Hasil Koefisien Determinasi Simultan Model Summary
b Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 ,508a ,258 ,239 23,597
a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square yaitu
sebesar 0,239 atau 23,9%. Hal ini berarti 23,9% variabel implementasi SAK
ETAP pada UMKM mampu dijelaskan oleh variabel sosialisasi SAK ETAP,
tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.
Sedangkan sisanya 76,1% dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar model.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap Implementasi SAK ETAP
Berdasarkan hasil uji hipotesis H1 yang berbunyi sosialisasi SAK ETAP
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan
95
diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP
pada UMKM. Pengaruh sosialisasi SAK ETAP ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi sosialisasi SAK ETAP yang diperoleh pemilik UMKM, maka semakin
tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM.
Sosialisasi SAK ETAP merupakan pemberian sosialisasi terkait SAK ETAP
oleh pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP (Seperti
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan Ikatan Akuntan
Indonesia). Pemberian sosialisasi yang dilakukan oleh pihak eksternal UMKM,
baik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau lembaga lainnya mampu menambah
pengetahuan pemilik terkait SAK ETAP dan memotivasi pengusaha/manajer
untuk menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil rata-rata sosialisasi
SAK ETAP sebsar 12,08 termasuk dalam kriteria jarang. Hal tersebut
mernunjukkan masih jarangnya pemilik UMKM mendapatkan sosialisasi SAK
ETAP. Sosialisasi SAK ETAP oleh pihak-pihak yang dapat memberikan
sosialisasi SAK ETAP, seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah,
Ikatan Akuntan Indonesia, dan pihak lainnya perlu dilakukan guna memberikan
pemahaman kepada UMKM terkait SAK ETAP.
Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan metode sosialisasi yang
diharapkan oleh para pengusaha UMKM terkait SAK ETAP adalah dengan
pelatihan yang berkelanjutan dengan pemberian modul praktik kepada para
pengusaha, dengan cara ini lebih mudah untuk langsung dipraktikkan. Pihak yang
96
dinilai paling bertanggung jawab untuk pelaksanaan sosialisasi ini adalah
Kementerian Koperasi dan UKM, sebab Kementerian Koperasi dan UKM yang
paling mengerti kondisi UMKM saat ini, mulai dari kondisi geografis, latar
belakang pengusaha, jenis usaha sehingga pelatihan dapat sesuai dengan
kebutuhan pengusaha UMKM.
Penelitian ini sejalan dengan Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT), dimana teori tersebut menjelaskan bahwa pengaruh sosial
(socialiInfluence), yaitu sejauh mana persepsi individu akan keyakinan orang lain
dalam menggunakan sistem. Sosilaisasi SAK ETAP merupakan pengaruh sosial
yang mempengaruhi persepsi pemilik UMKM terkait SAK ETAP sehingga dapat
berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Pada penelitian ini menunjukkan
terdapat pengaruh sosialisasi SAK ETAP terhadap implementasi SAK ETAP,
sehinga mendukung teori UTAUT tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar
(2012) bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap
pemahaman UMKM terkait SAK ETAP, sehingga mendukung implementasi SAK
ETAP.
4.2.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap Implementasi SAK
ETAP
Berdasarkan hasil uji hipotesis H2 yang berbunyi tingkat pendidikan pemilik
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan
diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK
97
ETAP pada UMKM. Pengaruh tingkat pendidikan pemilik ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pemilik, maka semakin tinggi pula
implementasi SAK ETAP pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah.
Tingkat pendidikan pemilik merupakan pendidikan formal terkhir yang
dimiliki pemilik UMKM, pendidikan formal pemilik UMKM dapat berpengaruh
terhadap pengetahuan akuntansi, karena materi akuntansi didapatkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, pengetahuan akuntansi yang lebih terutama
didapatkan apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jurusan akuntansi.
Pendidikan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menyerap (termasuk
akuisisi, asimilasi, transformasi, dan eksploitasi) dari pengetahuan baru (Gray,
2006 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012).
Hasil penelitian ini mendukung Human Capital Theory oleh Becker (1965)
yang menyatakan bahwa pendidikan menanamkan ilmu pengetahuan, ketrampilan,
dan nilai-nilai kepada manusia karenanya mereka dapat meningkatkan kapasitas
belajar dan produksinya. Jadi pendidikan dapat berfungsi meningkatkan
produktivitas dan berperan sebagai sinyal kemampuan. Teori ini menyatakan
bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh besar terhadap
peningkatan produktivitas. Teori tersebut juga menganggap bahwa manusia
merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang modal
lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pemilik dapat
berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, dimana pendidikan pemilik
tersebut merupakan suatu bentuk human kapital.
98
Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini sebanyak 7 responden mempunyai pendidikan terakhir SD, 35
responden mempunyai pendidikan terakhir SMP, 79 responden mempunyai
pendidikan terakhir SMA, 57 responden mempunyai pendidikan terakhir S1, 21
responden mempunyai pendidikan terkahir diploma dan 1 responden mempunyai
tingkat pendidikan S2. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
responden dalam penelitian ini sebesar 78% responden dari 200 responden
mempunyai tingkat pendidikan diatas SMP, sudah menempuh wajib belajar 9
tahun, akan tetapi masih terdapat responden yang mempunyai pendidikan terakhir
SD dan SMP yaitu 22% responden dari 200 responden.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rudiantoro
dan Siregar (2012) yang menyatakan jenjang pendidikan terakhir berpengaruh
positif terhadap pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP. Selain itu, juga
sejalan dengan hasil penelitian Aufar (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan
terakhir pemilik UMKM berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
4.2.3 Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP
Berdasarkan hasil uji hipotesis H3 yang berbunyi skala usaha berpengaruh
positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan diterima. Dari
hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
positif skala usaha terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Pengaruh
sakala usaha ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skala usaha, maka semakin
tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM.
99
Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa mayoritas responden
dalam penelitian ini mempunyai tenaga kerja 1 sampai 4 orang, tergolong dalam
usaha mikro yaitu sebanyak 118 atau 59% dari 200 responden.
Gray (2006) menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan
berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih
mampu memperkerjakan karyawan dengan keahlian yang lebih baik. Dari
pendapat tersebut, dapat diartikan semakin besar skala usaha, perusahaan dapat
memperkerjakan karyawan khusus bagian akuntansi, sehingga mendukung
implementasi SAK ETAP. Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012)
menemukan bahwa ukuran usaha dapat mempengaruhi pemikiran pengusaha
terkait dengan kompleksitas dan semakin tingginya tingkat transaksi perusahaan
sehingga diharapkan dengan makin besarnya ukuran usaha dapat mendorong
sesorang untuk berpikir dan belajar terkait solusi untuk menghadapinya.
Penelitian ini sejalan dengan Unified Theory of Acceptence and Use of
Technology (UTAUT) yang menjelaskan bahwa adopsi sistem informasi dapat
digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung (Facilitating Condition).
Dimana skala usaha yang besar berimplikasi perusahaan lebih dapat menyediakan
fasilitas yang mendukung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Holmes dan Nicholls
(1988) yang menyatakan bahwa skala usaha berpengaruh positif terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil di Australia. Demikian juga
dengan hasil penelitian Murniati (2002), Astuti (2007), dan Aufar (2014) bahwa
100
skala usaha berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
usaha kecil dan menengah.
4.2.4 Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP
Berdasarkan hasil uji hipotesis H4 yang berbunyi umur usaha berpengaruh
negatif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan ditolak.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa umur usaha tidak
berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Dari hasil analisis
deskriptif dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini umur usaha terbanyak
adalah umur 1 – 4 tahun yaitu sebanyak 114 usaha atau sebanyak 57% dari 200
responden.
Berbagai penelitian terdahulu mempunyai hasil penelitian yang berbeda-
beda, antara lain penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa umur
usaha berpengaruh negatif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi
akuntansi, hasil penelitian itu menyatakan bahwa perusahaan yang berdiri selama
10 tahun atau kurang, menyediakan lebih banyak informasi akuntansi statutori,
informasi akuntansi anggaran, informasi akuntansi tambahan untuk digunakan
dalam pengambilan keputusan, berbeda dengan perusahaan yang berdiri 11-20
tahun. Studi ini juga menyatakan bahwa semakin muda usia perusahaan terdapat
kecenderungan untuk menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk
tujuan membuat keputusan yang dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua
usianya, hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar
(2012). Sementara hasil penelitian Das dan Dey (2005) menemukan adanya
101
pengaruh positif anatar umur usaha terhadap frekuensi melakukan pembukuan
secara teratur, hasil tersebut sejalan dengan penelitian Astuti (2007).
Hasil penelitian ini menemukan bahwa umur usaha tidak berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, umur usaha yang semakin
panjang memberikan keuntungan dalam hal telah mempunyai struktur dan proses
yang rutin yang mendisiplinkan setiap tindakan perusahaan, akan tetapi juga
terdapat usaha yang sudah lama berdiri tetapi tidak melakukan pencatatan laporan
keuangan. Sementara ada usaha yang baru berdiri sudah melakukan pencatatan
laporan keuangan, menurut Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan bahwa
pada saat usaha baru berdiri akan mendorong seorang pengusaha untuk lebih giat
mencari informasi dan cara untuk dapat mengembangkan usahanya di masa yang
akan datang.
Sehingga penyebab umur usaha tidak berpengaruh signifikan tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu bisa dipengaruhi oleh kepribadian dan
motivasi pemilik UMKM, Masitoh dan Widayanti (2015) menyatakan bahwa
penerapan SAK ETAP pada UMKM dipengaruhi oleh kepribadian dan motivasi.
Motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak,
mendorong kita untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik
dalam kegiatan tertentu (Weiner, 1990). Kepribadian adalah keseluruhan sikap,
perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan
temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada
situasi tertentu (Horton, 1982:12). Penyebab lain juga dapat dipengaruhi oleh
bagaimana persepsi pelaku UMKM terhadap pentingnya laporan keuangan.
102
Persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan
mereka (Robbins, 2002:46).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Susanto dan Yuliani
(2012) serta penelitian Zahri (2014) bahwa umur usaha tidak berpengaruh
terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya laporan keuangan.
4.2.5 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi SAK ETAP
Berdasarkan hasil uji hipotesis H5 yang berbunyi budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan
diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM. Pengaruh budaya organisasi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
budaya organisasi UMKM, maka semakin tinggi pula implementasi SAK ETAP
pada UMKM.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil rata-rata 75,63 termasuk
dalam kriteria baik, hal tersebut berarti bahwa rata-rata UMKM di Provinsi Jawa
Tengah mempunyai budaya organisasi yang baik.
Holmes dan Marsden (1996 dalam Solovida, 2003) menyatakan budaya
perusahaan atau organisasi mempunyai pengaruh terhadap perilaku, cara kerja dan
motivasi para manajer dan bawahannya untuk mencapai kinerja organisasional.
Perusahaan yang mempunyai budaya organisasi yang baik maka akan berdampak
pada sikap terhadap implementasi SAK ETAP semakin baik.
103
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Solovida (2003) yang
menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penyiapan dan
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Selain itu
penelitian Soeters dan Schreuder (1988 dalam Solovida, 2003) mengemukakan
ditemukannya interaksi antara budaya organisasi terhadap sistem akuntansi suatu
perusahaan di suatu negara. Dengan kata lain, kebudayaan nasional dan
organisasional pada suatu negara sangat mempengaruhi penerapan sistem
akuntansi di negara tersebut, sistem akuntansi negara tersebut sama artinya
penerapan sistem akuntansi perusahaan.
104
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut:
1. Sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK
ETAP. Hal ini berarti bahwa semakin sering UMKM mendapatkan sosialisasi
SAK ETAP maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.
2. Tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK
ETAP pada UMKM. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan
pemilik UMKM maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada
UMKM.
3. Skala usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM. Hal ini berarti semakain besar skala usaha maka semakain tinggi
implementasi SAK ETAP pada UMKM.
4. Umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM. Umur usaha tidak berpengaruh secara signifikan dapat disebabkan
karena kepribadian pemilik UMKM, motivasi yang dimiliki pemilik UMKM,
dan persepsi pemilik UMKM terhadap pentingnya laporan keuangan.
5. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP
pada UMKM. Hal ini berarti semakin baik budaya organisasi UMKM
semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.
105
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
sosialisasi SAK ETAP terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan agar UMKM dapat
mengimplementasikan SAK ETAP adalah pihak-pihak terkait yang dapat
memberikan sosialisasi SAK ETAP (seperti Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Tengah, dan Ikatan Akuntan Indonesia) diharapkan untuk
dapat memberikan sosialisasi dan pelatihan.
2. Penelitian selanjutnya dapat fokus melakukan penelitian di perusahaan
dengan skala kecil dan menengah, karena usaha mikro mungkin lebih
membutuhkan standar akuntansi yang jauh lebih sederhana dibandingkan
SAK ETAP. Usaha kecil dan menengah yang mungkin lebih membutuhkan
SAK ETAP untuk menghasilkan laporan keuangan.
3. Pada penelitian ini faktor penentu dalam teori Unified Theory of Acceptance
and Use of Technology (UTAUT) yang digunakan hanya faktor penentu
ketiga dan keempat yaitu pengaruh sosial dan fasilitas yang mendukung, pada
penelitian selanjutnya dapat menggunakan keempat faktor penentu dalam
teori UTAUT yaitu ekspektasi terhadap kinerja, ekspektasi terhadap upaya,
pengaruh sosial, dan fasilitas yang mendukung.
106
DAFTAR PUSTAKA
Alfitri, Arri., Ngadiman, dan Sohidin. 2014. “Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perajin Mebel Desa Gondangsari
Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten”. Jupe UNS, Volume 12 No. 2. Hal
135-147 Surakarta:Universitas Sebelas Maret.
Ambarwati, Novi Sagita., Gede Adi Yuniarti, dan Ni Kadek Sinarwati. 2015.
“Pengaruh Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 3
No. 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Anwar, Desiandi Sayful dan Dewi Amalia. 2010. “Pengaruh Tindakan Supervisi,
Budaya Organisasi, Kepribadian, dan Peltihan terhadap Kelengkapan
Laporan Keuangan (Studi pada Kabupaten Karanganyar)”. Jurnal
Akuntansi dan Auditing, Volume 7 No. 1. Hal 17-32 Universitas Ahmad
Dahlan.
Armando, Zipo Rohman. 2015. “Eksplorasi dan Remodelling Akuntansi pada
Usaha Mikro dan Kecil (UMK)”. Universitas Brawijaya.
Arrahmanza, A. 2014. Pembangunan Wilayah dan Kota. http://dokumen.tips/
documents/tugas-individu-pengembangan-lokal.html# (10 Juni 2016)
Astuti, Era. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap
Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan
Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis. Semarang:Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Aufar, Arizali. 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi
Akuntansi pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) (Survei
Pada Perusahaan Rekanan PT. PLN (Persero) di Kota Bnadung)”.
Bandung: Universitas Widyatama.
Baas, T. Dan M. Schrooten. 2006. Relationship Banking and SMEs: A Theoretical
Analysis. Small Business Economic, 27.
Badan Pusat Statistik. Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/35 (31 Juli 2016).
107
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. 2016. Time Series Data
UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah Posisi Per: Triwulan IV 2015.
dinkop-umkm.jatengprov.go.id (19 April 2016).
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian
untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Becker, Gary S. 1962. “Investment in Human Capital: A Theoritical Analysis”.
The Journal of Polotical Economy, Volume 70. Hal 9-49.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2014. Teori Akuntansi International Financing
Reporting System. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gray, C. 2006. “Absorptive Capacity, Knowledge Management and Innovation in
Enterpreneural Small Firms”. International Journal of Enterpreneural
Behavior and Research, Volume 12 No. 6. Hal 345-360.
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik.. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Holmes, Scott dan Des Nicholls. 1988. “An Analysis of the Use of Accounting
Information by Australian Small Business”. Journal of Small Bussiness
Management.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Isk News. 2015. Perkembangan UMKM di Jateng Menggembirakan.
Isknews.com (18 April 2016).
Israel, Glenn D. 2013. “Determining Sample Size”. University of Florida.
Kementerian Koperasi dan UKM. 2014. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM), dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012-2013.
www.depkop.go.id (8 Februari 2016).
Kementerian Koperasi dan UKM. 2015. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dalam Pembangunan Ekonomi Nasional.
http://smecda.com/wp-content/uploads/2015/12/Makalah-42.pdf (21
Agustus 2016).
Masitoh, Endang dan Rochmi Widayati. 2015. “Pengaruh Sosialisasi, Tingkat
Pemahaman, Motivasi, Kepriadian terhadap Penerapan SAK ETAP di
Kampung Batik Laweyan Solo”. Jurnal Paradigma, Volume 12 No. 02.
Hal 179-187 Surakarta: UNIBA.
108
Narsa, I. M., Widodo, A., dan Kurnianto, S. 2012. “Mengungkap Kesiapan
UMKM dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk Meningkatkan Akses Modal
Perbankan”. Majalah Ekonomi, Volume 12 No. 3, Halaman 204-214.
Nayla, Akifa P. 2015. Panduan Lengkap dan Praktis Tentang Pajak & UKM.
Yogyakarta: Laksana
Novalius, Feby. 2016. Realisasi Penyaluran KUR 2015 Cuma Sentuh 75,8%.
http://economy.okezone.com/read/2016/01/05/320/1281130/realisasi-
penyaluran-kur-2015-cuma-sentuh-75-8 (8 Februari 2016).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. http://www.setneg.go.id (20 Februari 2016).
Priyatno, Duwi. 2009. Akuntansi Sederhana untuk UKM dengan MS Excel.
Yogyakarta: Media Kom.
Putra, H. A. Dan Kurniawati, E.P. 2012. “Penyusunan Laporan Keuangan untuk
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Berbasis Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilita Publik (SAK ETAP)”. Proceeding Call for
Paper Pekan Ilmiah Dosen FEB-UKSW.
Robbin, Stephen P. 2001. Organizational Behavior. 9th Ed. New Jersey: Prentice-
Hall, Inc.
----- 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Rudiantoro, Rizki dan Sylvia Veronica Siregar. 2012. “Kualitas Laporan
Keuangana UMKM serta Prospek Implementasi SAK ETAP”. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 12 No. 1. Hal 1-21
Jakarta:Universitas Indonesia.
Sari, Henny Rachma. 2014. Jumlah UMKM Indonesia 57,9 Juta, terbanyak
dibanding negara lain. http://www.merdeka.com/uang/jumlah-umkm-
indonesia-579-juta-terbanyak-dibanding-negara-lain.html (8 Februari
2016).
Sarifah, Hani’Atun. 2012. “Analisis Persepsi SAK ETAP terhadap Kinerja Usaha
pada UMKM se Kota Semarang”. Accounting Analysis Journal, Volume 1
No. 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
109
Seftianne. 2001. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada
Perusahaan Publik Sektor Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Volume 13 No. 1.
Solovida, Grace Tiana. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil
dan Menengah”. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Akuntansi
Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Albaeta.
Tarmudji, Tarsis. 2012. Mengenal Statistika. Seamarang: Satuhati Production.
Tuti, Rias dan S. Patricia Febrina Dwijayanti. 2014. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemahaman UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan
Berdasarkan SAK ETAP”. The 7th NCFB and Doctoral Colloquium 2014.
Hal 157-170 Surabaya:Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Tyas, E.L.A. dan Fachriyah, N. 2012. “Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan dalam Pelaporan Aset Biologis (Studi Kasus Pada Koperasi
“M”)”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf (20
Februari 2016).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah. http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-
bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf (8 Februari 2016).
Winarko dan Mahadewi. 2013. “Tinjauan Beberapa Model Teori Dasar Adopsi
Teknologi Baru”. Sampoerna School of Business.
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisiasi: Teori aplikasi dan penelitian.
Jakarta: Salemba Empat.
Yanto, Heri., Bestari D. H., Badingatus S. dan Joseph M. M. 2016. “The Behavior
of Indonesian SMEs in Accepting Financial Accounting Standards
Without Public Accountability”. International Journal of Business and
Management Science, Volume 6 No. 1. Hal 43-62.
Zahro, Faizatuz dan Sri Dewi W. 2015. “Determinan Kebutuhan SAK ETAP bagi
UKM (Studi Empiris pada UKM Makanan di Kota Semarang)”.
Conference in Business, Accounting, and Management, Volume 2 No. 1.
Hal 118-130 Semarang: Universitas Sultan Agung.
110
Lampiran 1
KISI-KISI KUESIONER
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UMKM
No. Variabel Indikator No. Item Jumlah
1. Implementasi
SAK ETAP
(Priyatno, 2009
dan Ikatan
Akuntan
Indonesia, 2009)
1. Siklus laporan keuangan SAK
ETAP
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8
8
2. Persediaan 9 1
3. Kelengkapan laporan
keuangan
10, 11, 12, 13, 14 5
4. Frekuensi Laporan Keuangan 15 1
5. Kepatuhan terhadap SAK
ETAP
16 1
2. Budaya
Organisasi
(Robbins dan
Coulter, 2010)
1. Inovasi dan pengambilan
risiko
1, 2, 2
2. Perhatian terhadap detail 3, 4, 5, 6, 7, 5
3. Orientasi hasil 8, 9, 10, 11 4
4. Orientasi manusia 12, 13, 14 3
5. Orientasi tim 15 1
6. Agresifitas 16, 17 2
7. Stabilitas 18, 19, 20 3
3. Sosialisasi SAK
ETAP
(Rudiantoro dan
Siregar, 2012)
1. Media 1 1
2. Seminar atau pelatihan
akuntansi
2 1
3. Instansi Pemerintah 3 2
4. Lembaga Ikatan Akuntan
Indonesia
4 1
5. Lembaga Pendidikan Tinggi 5 1
6. Organisasi, seperti LSM 6 1
4. Tingkat
Pendidikan
Pemilik
(Rudiantoro dan
Siregar, 2012)
Pendidikan terakhir
pemilik/manajer
1 1
5. Umur Usaha
(Rudiantoro dan
Siregar, 2012)
Tahun berdiri 1 1
6. Skala Usaha
(Holmes dan
Nicholls, 1988)
Jumlah tenaga kerja 1 1
Jumlah Soal - 45
111
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA MIKRO, KECIL,
DAN MENENGAH (UMKM)
(Studi Kasus pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah)
Oleh
Fian Mulyaga
NIM 7211412142
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMRANG
2016
112
Yang Terhormat
Pemilik Usaha UMKM
Dalam rangka menyelesaikan Skripsi, saya bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Tengah”.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menjawab
pertanyaan dalam kuesioner ini.
Besar harapan saya agar Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dan mohon untuk menjawab semua
pertanyaan dalam kuesioner ini, sehingga kuesioner ini dapat digunakan untuk
penelitian. Hasil dari kuesioner ini tidak dipublikasikan, melainkan untuk
kepentingan penelitian semata.
Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Semarang, 10 April 2016
Hormat Saya
Fian Mulyaga
NIM 7211412142
113
KUESIONER PENELITIAN
Berilah tanda centang (√) pada lingkaran pilihan jawaban yang paling sesuai
dengan tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan di Usaha yang Anda miliki.
Keterangan:
Terdapat pilihan jawaban angka 1 sampai dengan 7. Angka 1 yang berarti tidak
dilaksanakan hingga angka 7 yang berarti sepenuhnya dilaksanankan, semakin
tinggi angka berarti semakin tinggi tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan
tersebut.
Contoh pengisian:
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
Pertanyaan:
1. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas dengan lengkap
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
2. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas dengan lengkap
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
3. Mencatat (menjurnal) setiap transaksi dalam buku jurnal
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
4. Memposting jurnal ke buku besar
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
1
√
114
5. Membuat Neraca Saldo
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
6. Membuat jurnal penyesuaian
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
7. Menyusun Neraca Lajur
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
8. Membuat jurnal penutup dan pembalik
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
9. Membuat catatan persediaan dengan lengkap
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
10. Membuat Laporan Posisi Keuangan/Neraca
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
11. Membuat Laporan Laba/Rugi
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
12. Membuat Laporan Perubahan Modal/Ekuitas
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
115
13. Membuat Laporan Arus Kas
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
14. Membuat laporan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
15. Mempunyai periode laporan keuangan (seperti setiap bulan atau tahun)
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
16. Mengakui semua aset/modal dan kewajiban/hutang sesuai SAK ETAP
1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya
dilaksanakan dilaksanakan
116
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
Setuju Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling
sesuai dengan keadaan di UMKM yang Anda miliki.
Bagaimana pendapat Anda tentang
UMKM yang Anda miliki?
1. UMKM saya terus mengalami inovasi
2. Saya berani untuk mengambil risiko pada setiap
pekerjaaan
3. Setiap pekerjaan dalam UMKM saya dilakukan
dengan tanggungjawab
4. Setiap pekerjaan dalam UMKM saya dilakukan
dengan ketelitian dan kecermatan
5. UMKM saya mempunyai tata tertib/peraturan
tertulis yang harus dipatuhi
6. UMKM saya mempunyai struktur organisasi
yang tertulis dan jelas
7. Lingkungan UMKM saya rapi dan teratur
8. Ada pihak yang memantau kinerja karyawan
UMKM saya
9. UMKM saya fokus terhadap target yang akan
dicapai
10. UMKM saya mampu meminimalisir biaya
produksi untuk memperoleh laba yang
diinginkan
11. UMKM saya sangat memperhatikan faktor
efisiensi dalam penggunaan input (bahan baku,
peralatan, waktu)
12. Terdapat hubungan yang harmonis antara
pemilik dengan karyawan
13. UMKM saya memberikan penghargaan untuk
karyawan yang memiliki kinerja baik
14. UMKM saya memberikan gaji karyawan tepat
waktu
15. Terdapat kebersamaan dalam kinerja karyawan
UMKM saya
16. UMKM saya dapat memahami kebutuhan
konsumen
17. UMKM saya mengalami peningkatan kualitas
pelayanan
2
117
Tidak
Pernah
Kadang-
Kadang Sering
Sangat
Sering Jarang
Bagaimana pendapat Anda tentang
UMKM yang Anda miliki?
18. UMKM saya dapat melakukan produksi dengan
stabil
19. UMKM saya dapat menjaga stabilitas laba yang
sudah diraih pada tahun sebelumnya
20. Mempunyai konsep tentang arah visi dan misi
Usaha yang jelas dan tertulis
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling
sesuai dengan keadaan yang Anda alami.
Seberapa sering Anda mendapat Sosialisasi tentang
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dari sumber-sumber berikut?
1. Media, seperti: koran, majalah, atau internet
2. Seminar atau pelatihan akuntansi
3. Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau
Dinas lainnya.
4. Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
5. Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan
Tinggi
6. Organisasi, seperti: Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya
3
Sangat
Setuju Setuju
Kurang
Setuju Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
118
Identitas Responden
1. Nama :........................................................................................
2. Usia :.....................tahun.
3. Posisi dalam perusahaan: Pemilik Karyawan
Lainnya, tolong sebutkan...................................
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
*)Beri tanda centang (√) pada jawaban
5. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA/SLTA
SMK Tata Boga S1, Akuntansi
S1, Manajemen S1, Matematika
Lainnya, tolong sebutkan........................................
6. Nama Usaha :........................................................................................
7. Alamat Lengkap Usaha:......................................................................................
Kabupaten/Kota:......................................................................................
8. Produk :........................................................................................
9. Jenis Usaha : Industri Jasa Dagang
Perikanan Pertanian Peternakan
Ekstraktif
Lainnya, tolong sebutkan.......................................
10. Tahun Berdiri :................................................
11. Jumlah Karyawan :...........................orang
119
12. Total Aset/Harta Usaha: Kurang dari 50 juta 50 juta – 100 juta
100 juta – 250 juta 250 juta – 500 juta
500 juta – 10 miliar > 10 miliar
13. Pendapatan/Omzet Pertahun: Kurang dari 100 juta 100 juta – 300 juta
300 juta – 500 juta 500 juta – 2,5 miliar
2,5 miliar–50 miliar > 50 miliar
14. Apkaha Anda mempunyai tenaga kerja/karyawan khusus bagian
akuntansi/keuangan? Ya Tidak
15. Apakah Anda mengetahui tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)? Ya Tidak
16. No Telp/Hp. :.............................................................
TTD
( )
TERIMAKASIH ATAS WAKTU DAN PARTISIPASI YANG TELAH DIBERIKAN
120
Lampiran 3
TABULASI DATA UJI INSTRUMEN
VARIABEL IMPLEMENTASI SAK ETAP
Kode
Res
IMPLEMENTASI SAK ETAP (Y) I-1 I-2 I-3 I-4 I-5
Y Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16
R-1 5 5 5 5 4 4 4 1 6 5 5 5 5 4 3 4 70
R-2 1 4 4 4 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 44
R-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
R-4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 112
R-5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 112
R-6 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 23
R-7 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 25
R-8 4 4 4 4 3 2 3 1 5 3 4 3 4 5 4 4 57
R-9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
R-11 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 96
R-12 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 21
R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
R-14 5 3 3 2 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 3 3 49
R-15 2 6 6 6 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 34
R-16 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 23
R-17 4 4 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 27
R-18 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
R-19 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 23
R-20 4 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
R-21 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 42
R-22 4 4 4 4 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1 38
R-23 1 1 7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 23
R-24 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36
R-25 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 23
R-26 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
R-27 3 6 5 5 4 5 4 1 5 4 5 5 6 5 5 4 72
R-28 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 2 1 29
R-29 3 3 5 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 33
R-30 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 24
121
VARIABEL SOSIALISASI SAK ETAP, TINGKAT PENDIDIKAN
PEMILIK, SKALA USAHA, DAN UMUR USAHA
Kode
Res
SOSIALISASI SAK ETAP PEND SKALA UMR
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 X1
I-1 X3
I-1
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X2 X4
R-1 2 2 2 2 3 2 13 4 4 5
R-2 3 3 3 3 3 3 18 4 2 5
R-3 3 3 5 1 1 1 14 5 1 17
R-4 1 1 3 1 1 1 8 3 16 6
R-5 4 4 4 1 1 3 17 4 2 6
R-6 3 2 2 1 1 2 11 4 1 10
R-7 3 4 3 3 3 2 18 3 7 5
R-8 1 1 1 1 1 1 6 5 3 2
R-9 1 1 1 1 1 1 6 3 1 3
R-10 1 3 4 1 1 1 11 3 3 7
R-11 5 1 5 1 2 5 19 5 2 2
R-12 2 2 3 1 1 1 10 3 1 4
R-13 3 2 2 1 1 1 10 3 1 7
R-14 3 2 4 1 1 1 12 5 5 3
R-15 2 1 1 1 1 1 7 3 4 1
R-16 1 1 1 1 1 1 6 5 7 9
R-17 3 3 3 1 3 3 16 4 2 8
R-18 1 1 1 1 1 1 6 5 1 4
R-19 2 2 1 1 1 1 8 3 1 4
R-20 1 1 3 1 1 1 8 3 1 4
R-21 4 4 5 3 3 2 21 2 4 6
R-22 2 5 5 1 2 1 16 5 1 5
R-23 3 3 1 1 3 1 12 3 1 5
R-24 2 4 4 4 4 2 20 3 2 7
R-25 3 1 4 1 1 1 11 4 2 2
R-26 4 4 4 1 1 4 18 5 1 4
R-27 5 4 4 2 2 2 19 4 2 5
R-28 4 4 1 1 1 1 12 5 1 7
R-29 1 1 1 1 1 1 6 5 2 6
R-30 1 1 1 1 1 1 6 3 3 2
122
VARIABEL BUDAYA ORGANISASI
Kode
Res
BUDAYA ORGANISASI
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 X5
X51 X52 X53 X54 X55 X56 X57 X58 X59 X510 X511 X512 X513 X514 X515 X516 X517 X518 X519 X520
R-1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75
R-2 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94
R-3 5 3 4 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 75
R-4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99
R-5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96
R-6 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 81
R-7 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 83
R-8 3 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 85
R-9 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99
R-10 4 2 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 73
R-11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 99
R-12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
R-13 3 5 3 5 1 1 3 1 2 3 5 1 1 1 1 5 3 3 3 1 51
R-14 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97
R-15 5 2 5 1 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 89
R-16 3 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 52
R-17 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 69
R-18 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 82
R-19 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 75
R-20 4 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 56
R-21 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 75
R-22 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 4 3 3 86
R-23 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 72
123
R-24 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
R-25 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 88
R-26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
R-27 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
R-28 3 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 67
R-29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
R-30 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75
124
Lampiran 4
OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS
Variabel Implementasi SAK ETAP (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1 37,20 684,166 ,770 ,985
Y2 36,97 678,723 ,807 ,985
Y3 37,20 674,993 ,700 ,986
Y4 37,70 659,114 ,871 ,984
Y5 38,07 663,926 ,940 ,983
Y6 38,07 663,857 ,931 ,983
Y7 38,17 662,626 ,953 ,983
Y8 38,57 677,426 ,820 ,985
Y9 37,47 662,878 ,905 ,984
Y10 38,03 663,137 ,917 ,983
Y11 37,83 657,385 ,928 ,983
Y12 38,07 654,961 ,951 ,983
Y13 37,93 653,513 ,943 ,983
Y14 37,97 655,551 ,940 ,983
Y15 37,73 670,409 ,935 ,983
Y16 38,03 663,620 ,931 ,983
Variabel Sosialisasi SAK ETAP (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X11 9,70 16,562 ,631 ,761
X12 9,80 16,166 ,642 ,758
X13 9,43 15,633 ,573 ,782
X14 10,80 20,234 ,504 ,793
X15 10,57 19,151 ,556 ,781
X16 10,53 18,533 ,557 ,779
125
Variabel Budaya Organisasi (X5)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X51 76,37 168,378 ,443 ,958
X52 76,77 169,564 ,311 ,960
X53 76,27 162,685 ,821 ,953
X54 76,17 168,902 ,347 ,960
X55 76,77 159,771 ,689 ,955
X56 76,97 157,137 ,804 ,953
X57 76,43 160,116 ,763 ,954
X58 76,73 160,685 ,684 ,955
X59 76,37 157,964 ,833 ,953
X510 76,47 161,016 ,775 ,954
X511 76,33 164,920 ,600 ,956
X512 76,37 156,447 ,866 ,952
X513 76,57 158,875 ,785 ,953
X514 76,50 153,086 ,903 ,952
X515 76,47 157,913 ,884 ,952
X516 76,23 169,702 ,501 ,957
X517 76,33 161,057 ,889 ,953
X518 76,43 161,495 ,874 ,953
X519 76,43 160,737 ,735 ,954
X520 76,53 158,189 ,798 ,953
126
Lampiran 5
OUTPUT SPSS UJI RELIABILITAS
Variabel Implementasi SAK ETAP (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,985 16
Varaiabel Sosialisasi SAK ETAP (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,807 6
Variabel Budaya Organisasi (X5)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,957 20
127
Lampiran 6
TABULASI DATA PENELITIAN
VARIABEL IMPELEMTASI SAK ETAP (Y)
Kode
Res
TINGKAT IMPLEMENTASI SAK ETAP (Y)
I-1 Total Krit
I-2 Krit
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Skor Y9
R-1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-2 5 5 5 5 4 4 4 1 33 S 6 T
R-3 4 4 4 4 3 2 3 1 25 CR 5 CT
R-4 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-5 1 4 4 4 2 2 2 1 20 R 3 CR
R-6 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-7 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 2 R
R-8 2 2 1 1 1 2 2 2 13 SR 2 R
R-9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-10 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T
R-11 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-12 2 2 2 1 1 1 1 1 11 SR 2 R
R-13 2 6 6 6 1 1 1 1 24 CR 2 R
R-14 4 4 3 1 1 1 1 1 16 R 1 SR
R-15 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-16 4 3 2 1 1 1 1 1 14 R 1 SR
R-17 5 3 3 2 1 1 1 1 17 R 5 CT
R-18 2 2 4 1 1 1 1 1 13 SR 1 SR
R-19 1 1 1 1 2 2 1 1 10 SR 2 R
R-20 4 4 1 1 1 1 1 1 14 R 1 SR
R-21 3 3 3 4 3 3 3 2 24 CR 3 CR
R-22 1 1 7 1 1 1 1 1 14 R 2 R
R-23 4 4 4 4 3 3 3 1 26 CR 2 R
R-24 2 2 2 2 3 2 2 2 17 R 3 CR
R-25 2 2 1 1 1 1 1 1 10 SR 1 SR
R-26 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 2 R
R-27 3 6 5 5 4 5 4 1 33 S 5 CT
R-28 3 3 5 3 3 3 1 1 22 CR 1 SR
R-29 4 4 1 1 1 1 1 1 14 R 4 S
R-30 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 3 CR
R-31 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-32 3 3 4 3 3 1 1 1 19 R 3 CR
R-33 4 6 6 1 6 5 7 1 36 CT 6 T
R-34 6 5 5 5 4 4 5 6 40 CT 6 T
R-35 4 3 1 1 1 1 1 1 13 SR 1 SR
R-36 3 3 3 4 1 1 1 1 17 R 4 S
128
R-37 6 6 6 5 6 6 5 6 46 T 6 T
R-38 5 5 4 6 6 7 4 3 40 CT 6 T
R-39 3 2 4 5 4 3 6 3 30 S 1 SR
R-40 4 4 5 4 2 1 1 3 24 CR 4 S
R-41 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-42 3 2 3 3 2 3 3 3 22 CR 5 CT
R-43 5 5 5 5 7 6 7 5 45 T 5 CT
R-44 3 4 3 4 3 3 3 3 26 CR 3 CR
R-45 5 6 6 6 4 4 4 5 40 CT 7 ST
R-46 7 6 4 7 7 1 1 1 34 S 1 SR
R-47 5 5 4 6 6 5 4 4 39 CT 6 T
R-48 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 3 CR
R-49 2 1 1 1 1 1 1 1 9 SR 3 CR
R-50 5 2 4 1 1 1 1 1 16 R 3 CR
R-51 4 3 4 4 2 3 5 3 28 S 2 R
R-52 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 7 ST
R-53 3 3 4 2 2 1 1 2 18 R 2 R
R-54 5 6 6 5 5 4 4 3 38 CT 7 ST
R-55 5 5 7 7 7 7 6 4 48 T 6 T
R-56 7 7 3 5 1 1 1 1 26 CR 3 CR
R-57 5 5 5 4 4 5 5 5 38 CT 5 CT
R-58 5 4 5 5 2 3 2 4 30 S 5 CT
R-59 1 3 3 2 7 5 7 1 29 S 1 SR
R-60 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-61 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-62 6 6 6 6 2 2 2 2 32 S 6 T
R-63 2 3 2 2 1 1 1 1 13 SR 2 R
R-64 6 6 3 3 6 5 2 2 33 S 7 ST
R-65 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-66 3 3 3 1 1 1 1 1 14 R 3 CR
R-67 2 2 2 2 2 2 1 1 14 R 3 CR
R-68 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-69 5 5 3 2 3 3 3 4 28 S 4 S
R-70 5 5 2 1 1 1 1 1 17 R 4 S
R-71 3 2 1 1 1 2 1 1 12 SR 3 CR
R-72 4 2 3 4 3 3 4 3 26 CR 4 S
R-73 2 2 2 1 1 1 1 1 11 SR 4 S
R-74 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-75 4 3 4 5 5 4 3 4 32 S 3 CR
R-76 7 7 7 7 1 7 1 1 38 CT 7 ST
R-77 5 4 4 5 6 5 6 4 39 CT 4 S
R-78 4 4 3 3 4 3 3 2 26 CR 4 S
R-79 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 5 CT
R-80 4 5 6 6 6 2 4 3 36 CT 6 T
129
R-81 7 7 7 7 7 1 1 1 38 CT 1 SR
R-82 7 7 7 6 4 4 3 3 41 CT 4 S
R-83 2 2 2 2 2 1 1 1 13 SR 2 R
R-84 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 2 R
R-85 4 3 4 3 4 2 3 3 26 CR 3 CR
R-86 7 7 7 7 7 4 4 4 47 T 7 ST
R-87 1 1 1 1 2 1 1 1 9 SR 1 SR
R-88 6 5 7 7 6 7 5 4 47 T 5 CT
R-89 1 1 1 1 1 1 5 3 14 R 7 ST
R-90 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-91 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 3 CR
R-92 7 7 7 7 7 4 4 4 47 T 7 ST
R-93 3 3 4 1 2 1 3 3 20 R 4 S
R-94 1 1 1 2 1 2 1 2 11 SR 2 R
R-95 5 6 3 2 6 3 4 4 33 S 7 ST
R-96 4 5 3 2 1 1 1 1 18 R 3 CR
R-97 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-98 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-99 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-100 3 3 4 1 1 4 2 3 21 CR 4 S
R-101 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 2 R
R-102 6 6 5 5 6 5 6 6 45 T 5 CT
R-103 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 3 CR
R-104 2 2 4 4 2 2 2 2 20 R 4 S
R-105 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-106 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 3 CR
R-107 3 3 4 3 1 1 1 3 19 R 4 S
R-108 4 3 1 1 3 3 1 3 19 R 3 CR
R-109 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 7 ST
R-110 4 4 4 4 3 3 2 2 26 CR 3 CR
R-111 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-112 1 1 2 3 1 1 1 1 11 SR 3 CR
R-113 2 2 2 2 2 1 1 1 13 SR 2 R
R-114 3 3 3 3 3 2 2 1 20 R 3 CR
R-115 7 7 7 7 1 1 1 1 32 S 7 ST
R-116 7 7 7 7 1 1 1 1 32 S 7 ST
R-117 5 1 2 2 2 2 3 1 18 R 2 R
R-118 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 4 S
R-119 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-120 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-121 3 3 3 3 3 3 3 1 22 CR 1 SR
R-122 1 1 2 4 5 3 2 1 19 R 2 R
R-123 7 7 7 7 5 4 3 3 43 T 7 ST
R-124 5 5 5 5 5 6 6 6 43 T 6 T
130
R-125 4 4 3 3 3 3 3 3 26 CR 4 S
R-126 7 7 5 1 1 1 1 1 24 CR 7 ST
R-127 6 6 7 7 4 5 5 3 43 T 6 T
R-128 2 5 5 5 5 4 5 3 34 S 3 CR
R-129 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-130 6 6 4 1 1 1 1 1 21 CR 3 CR
R-131 3 3 1 2 2 3 1 1 16 R 1 SR
R-132 2 4 4 4 3 2 2 3 24 CR 2 R
R-133 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-134 2 2 2 3 2 2 2 2 17 R 6 T
R-135 2 2 2 1 1 1 1 1 11 SR 2 R
R-136 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR
R-137 7 7 6 6 5 1 1 1 34 S 5 CT
R-138 4 3 1 1 1 1 1 1 13 SR 1 SR
R-139 5 6 5 2 2 2 2 2 26 CR 5 CT
R-140 5 5 5 3 3 3 2 2 28 S 5 CT
R-141 7 6 4 6 6 5 6 4 44 T 7 ST
R-142 5 4 5 2 3 3 2 1 25 CR 3 CR
R-143 2 2 2 1 2 2 1 1 13 SR 2 R
R-144 7 4 4 4 4 4 1 1 29 S 1 SR
R-145 5 4 7 1 1 1 1 1 21 CR 5 CT
R-146 6 6 6 3 3 2 2 1 29 S 4 S
R-147 3 2 3 1 1 1 1 1 13 SR 2 R
R-148 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 1 SR
R-149 5 6 7 1 1 4 1 1 26 CR 4 S
R-150 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-151 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR
R-152 2 3 2 2 2 2 2 2 17 R 1 SR
R-153 2 4 2 2 2 2 2 2 18 R 2 R
R-154 3 4 3 2 2 3 2 2 21 CR 2 R
R-155 5 6 4 3 6 5 4 5 38 CT 7 ST
R-156 2 4 7 7 7 5 4 7 43 T 7 ST
R-157 6 6 7 7 6 6 7 7 52 ST 6 T
R-158 7 7 7 1 1 1 1 1 26 CR 7 ST
R-159 7 7 7 7 7 2 2 1 40 CT 3 CR
R-160 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-161 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-162 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-163 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-164 6 6 6 6 5 5 5 5 44 T 5 CT
R-165 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR
R-166 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-167 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-168 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T
131
R-169 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-170 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR
R-171 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-172 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR
R-173 5 5 2 2 2 2 2 2 22 CR 2 R
R-174 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR
R-175 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-176 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T
R-177 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-178 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-179 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-180 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-181 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-182 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-183 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR
R-184 4 4 4 4 4 3 3 3 29 S 3 CR
R-185 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T
R-186 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-187 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-188 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-189 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T
R-190 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-191 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 5 CT
R-192 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 3 CR
R-193 6 6 6 6 6 5 5 5 45 T 5 CT
R-194 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST
R-195 5 6 5 5 6 5 5 3 40 CT 3 CR
R-196 6 6 6 6 6 5 5 6 46 T 5 CT
R-197 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
R-198 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-199 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S
R-200 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT
Jumlah 780 782 755 689 648 601 582 544 5381 757
Rata-
Rata 3,9 3,9 3,8 3,4 3,2 3 2,9 2,7 26,9
3,8
Nilai Max 56 7
Nilai Min 8 1
132
Kode
Res
IMPLEMENTASI SAK ETAP
Y Krit I-3 Total Krit
I-4 Krit
I-5 Krit
Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Skor Y15 Y16
R-1 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-2 5 5 5 5 4 24 CT 3 CR 4 S 70 S
R-3 3 4 3 4 5 19 S 4 S 4 S 57 CR
R-4 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST
R-5 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 44 CR
R-6 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST
R-7 1 1 1 1 1 5 SR 3 CR 3 CR 25 SR
R-8 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 23 SR
R-9 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S
R-10 6 6 6 6 6 30 T 6 T 6 T 96 T
R-11 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-12 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 21 SR
R-13 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 34 R
R-14 4 1 1 1 1 8 R 1 SR 1 SR 27 SR
R-15 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-16 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 22 SR
R-17 1 5 5 5 5 21 S 3 CR 3 CR 49 CR
R-18 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 2 R 23 SR
R-19 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 2 R 23 SR
R-20 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 22 SR
R-21 3 3 2 2 2 12 R 2 R 1 SR 42 R
R-22 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 23 SR
R-23 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 1 SR 38 R
R-24 2 2 2 2 3 11 R 2 R 3 CR 36 R
R-25 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 18 SR
133
R-26 1 1 1 2 1 6 SR 2 R 1 SR 23 SR
R-27 4 5 5 6 5 25 CT 5 CT 4 S 72 CT
R-28 1 1 1 2 2 7 SR 2 R 1 SR 33 R
R-29 1 4 1 1 1 8 R 2 R 1 SR 29 SR
R-30 1 1 1 1 1 5 SR 3 CR 1 SR 24 SR
R-31 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S
R-32 2 3 2 4 3 14 CR 4 S 3 CR 43 R
R-33 5 7 7 1 6 26 CT 3 CR 1 SR 72 CT
R-34 4 4 5 5 4 22 S 5 CT 4 S 77 CT
R-35 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 21 SR
R-36 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 28 SR
R-37 5 1 1 1 1 9 R 1 SR 1 SR 63 S
R-38 4 6 3 3 1 17 CR 4 S 1 SR 68 S
R-39 3 1 4 5 6 19 S 6 T 3 CR 59 S
R-40 1 4 2 1 1 9 R 1 SR 1 SR 39 R
R-41 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST
R-42 3 6 4 5 6 24 CT 5 CT 3 CR 59 S
R-43 5 4 5 5 5 24 CT 3 CR 3 CR 80 CT
R-44 2 3 3 1 2 11 R 1 SR 1 SR 42 R
R-45 4 6 4 5 4 23 CT 4 S 5 CT 79 CT
R-46 7 7 7 7 7 35 ST 4 S 1 SR 75 CT
R-47 4 6 3 2 1 16 CR 3 CR 2 R 66 S
R-48 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 3 CR 24 SR
R-49 1 3 3 1 1 9 R 2 R 3 CR 26 SR
R-50 1 6 6 1 1 15 CR 5 CT 6 T 45 CR
R-51 3 5 5 1 1 15 CR 3 CR 2 R 50 CR
R-52 1 4 4 3 5 17 CR 5 CT 4 S 41 R
134
R-53 2 7 7 2 1 19 S 1 SR 3 CR 43 R
R-54 5 6 6 5 6 28 T 1 SR 6 T 80 CT
R-55 6 7 7 7 7 34 ST 3 CR 7 ST 98 T
R-56 1 3 1 1 2 8 R 1 SR 1 SR 39 R
R-57 5 6 5 5 5 26 CT 4 S 5 CT 78 CT
R-58 4 3 6 3 5 21 S 5 CT 5 CT 66 S
R-59 4 7 3 4 1 19 S 2 R 2 R 53 CR
R-60 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-61 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-62 5 6 6 5 5 27 CT 6 T 5 CT 76 CT
R-63 1 2 1 1 1 6 SR 2 R 1 SR 24 SR
R-64 7 7 7 6 6 33 ST 6 T 4 S 83 CT
R-65 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-66 1 3 1 1 1 7 SR 3 CR 1 SR 28 SR
R-67 3 1 2 2 2 10 R 3 CR 2 R 32 R
R-68 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-69 4 2 3 2 3 14 CR 2 R 4 S 52 CR
R-70 4 2 3 5 5 19 S 3 CR 3 CR 46 CR
R-71 3 3 1 3 1 11 R 2 R 2 R 30 R
R-72 3 4 3 4 3 17 CR 4 S 4 S 55 CR
R-73 2 1 1 1 3 8 R 3 CR 1 SR 27 SR
R-74 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 2 R 17 SR
R-75 4 5 3 4 6 22 S 5 CT 5 CT 67 S
R-76 4 5 3 1 2 15 CR 5 CT 3 CR 68 S
R-77 3 4 3 4 4 18 S 3 CR 4 S 68 S
R-78 3 4 3 3 3 16 CR 4 S 2 R 52 CR
R-79 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 72 CT
135
R-80 6 6 4 5 4 25 CT 4 S 6 T 77 CT
R-81 7 7 1 7 1 23 CT 1 SR 1 SR 64 S
R-82 4 7 7 7 4 29 T 7 ST 7 ST 88 T
R-83 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 1 SR 25 SR
R-84 1 1 1 1 1 5 SR 3 CR 2 R 20 SR
R-85 2 3 2 2 2 11 R 3 CR 1 SR 44 CR
R-86 7 7 7 7 7 35 ST 5 CT 1 SR 95 T
R-87 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 17 SR
R-88 7 4 4 5 4 24 CT 4 S 2 R 82 CT
R-89 4 4 5 3 5 21 S 4 S 4 S 50 CR
R-90 7 6 6 6 6 31 T 6 T 6 T 106 ST
R-91 3 3 3 1 1 11 R 1 SR 1 SR 24 SR
R-92 7 7 7 7 7 35 ST 5 CT 1 SR 95 T
R-93 3 4 3 2 2 14 CR 2 R 1 SR 41 R
R-94 2 2 2 2 2 10 R 3 CR 1 SR 27 SR
R-95 7 4 1 1 4 17 CR 1 SR 6 T 64 S
R-96 2 5 2 5 4 18 S 2 R 2 R 43 R
R-97 2 5 4 1 1 13 CR 1 SR 1 SR 24 SR
R-98 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-99 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-100 3 4 3 3 2 15 CR 3 CR 1 SR 44 CR
R-101 1 3 2 1 2 9 R 1 SR 1 SR 21 SR
R-102 6 6 5 6 6 29 T 6 T 6 T 91 T
R-103 1 1 1 1 1 5 SR 4 S 1 SR 21 SR
R-104 2 2 2 2 2 10 R 2 R 2 R 38 R
R-105 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-106 2 1 1 1 1 6 SR 1 SR 1 SR 19 SR
136
R-107 1 3 3 2 2 11 R 1 SR 2 R 37 R
R-108 6 7 5 3 6 27 CT 5 CT 5 CT 59 S
R-109 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 1 SR 98 T
R-110 2 2 2 3 2 11 R 2 R 2 R 44 CR
R-111 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-112 1 2 3 2 1 9 R 1 SR 3 CR 27 SR
R-113 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 1 SR 25 SR
R-114 2 2 2 2 1 9 R 2 R 1 SR 35 R
R-115 5 5 1 1 5 17 CR 5 CT 7 ST 68 S
R-116 5 5 1 1 5 17 CR 5 CT 7 ST 68 S
R-117 2 2 2 2 1 9 R 1 SR 2 R 32 R
R-118 2 1 2 2 3 10 R 3 CR 3 CR 28 SR
R-119 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-120 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-121 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 30 R
R-122 1 2 1 1 3 8 R 4 S 1 SR 34 R
R-123 6 7 5 6 5 29 T 7 ST 4 S 90 T
R-124 6 7 7 6 6 32 T 6 T 5 CT 92 T
R-125 4 4 4 4 4 20 S 4 S 2 R 56 CR
R-126 7 1 1 7 1 17 CR 7 ST 1 SR 56 CR
R-127 5 6 3 4 5 23 CT 3 CR 5 CT 80 CT
R-128 3 2 3 2 3 13 CR 3 CR 3 CR 56 CR
R-129 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-130 2 3 1 1 2 9 R 2 R 3 CR 38 R
R-131 3 3 1 1 1 9 R 1 SR 3 CR 30 R
R-132 3 3 3 2 3 14 CR 2 R 2 R 44 CR
R-133 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
137
R-134 2 4 2 2 4 14 CR 4 S 2 R 43 R
R-135 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 21 SR
R-136 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 48 CR
R-137 5 7 7 5 5 29 T 5 CT 5 CT 78 CT
R-138 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 21 SR
R-139 6 2 5 2 5 20 S 2 R 1 SR 54 CR
R-140 5 5 5 5 1 21 S 1 SR 1 SR 56 CR
R-141 4 7 5 5 6 27 CT 5 CT 3 CR 86 T
R-142 3 5 2 2 2 14 CR 4 S 2 R 48 CR
R-143 1 3 2 2 2 10 R 2 R 1 SR 28 SR
R-144 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 37 R
R-145 4 3 1 5 1 14 CR 5 CT 1 SR 46 CR
R-146 5 2 1 1 2 11 R 2 R 1 SR 47 CR
R-147 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 22 SR
R-148 1 1 1 3 3 9 R 3 CR 1 SR 26 SR
R-149 1 1 1 1 1 5 SR 7 ST 1 SR 43 R
R-150 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-151 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR
R-152 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 25 SR
R-153 2 2 2 2 2 10 R 2 R 2 R 34 R
R-154 2 2 3 4 3 14 CR 2 R 2 R 41 R
R-155 6 5 4 3 3 21 S 2 R 5 CT 73 CT
R-156 5 5 5 4 1 20 S 7 ST 3 CR 80 CT
R-157 6 6 6 6 5 29 T 6 T 6 T 99 T
R-158 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 40 R
R-159 2 3 5 3 1 14 CR 7 ST 4 S 68 S
R-160 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 3 CR 78 CT
138
R-161 4 4 4 4 4 20 S 4 S 2 R 62 S
R-162 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 5 CT 110 ST
R-163 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-164 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 84 CT
R-165 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR
R-166 4 4 4 4 4 20 S 4 S 1 SR 61 S
R-167 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-168 6 6 6 6 6 30 T 6 T 5 CT 95 T
R-169 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S
R-170 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR
R-171 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-172 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 48 CR
R-173 2 2 2 2 2 10 R 2 R 2 R 38 R
R-174 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR
R-175 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 3 CR 78 CT
R-176 6 6 6 6 6 30 T 6 T 5 CT 95 T
R-177 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 4 S 79 CT
R-178 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST
R-179 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 3 CR 78 CT
R-180 4 4 4 4 4 20 S 4 S 2 R 62 S
R-181 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-182 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S
R-183 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR
R-184 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 53 CR
R-185 6 6 6 6 6 30 T 6 T 6 T 96 T
R-186 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-187 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S
139
R-188 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 6 T 111 ST
R-189 6 6 6 6 6 30 T 6 T 6 T 96 T
R-190 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 4 S 109 ST
R-191 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 4 S 71 S
R-192 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 56 CR
R-193 5 5 5 4 6 25 CT 6 T 5 CT 86 T
R-194 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST
R-195 4 4 3 4 2 17 CR 4 S 4 S 68 S
R-196 5 6 5 6 5 27 CT 4 S 6 T 88 T
R-197 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
R-198 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S
R-199 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S
R-200 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT
Jumlah 667 719 645 630 627 3288
662
562
10650
Rata-
Rata 3,3 3,6 3,2 3,2 3,1 16,4
3,3
2,8
53,25
Nilai
Max 35
7
7
112
Nilai
Min 5
1
1
16
Keterangan:
SR = Sangat Rendah
R = Rendah
S = Sedang
T = Tinggi
ST = Sangat Tinggi
140
VARIABEL SOSIALISASI SAK ETAP (X1), TINGKAT PENDIDIKAN PEMILIK (X2),
SKALA USAHA (X3), DAN UMUR USAHA (X4)
Kode Res
SOSIALISASI SAK ETAP PEND SKALA UMR
I-1 Krit
I-2 Krit
I-3 Krit
I-4 Krit
I-5 Krit
I-6 Krit X1 Krit X2 X3 Kriteria X4
X11 X12 X13 X14 X15 X16
R-1 3 KK 3 KK 5 SS 1 TP 1 TP 1 TP 14 J 5 1 Mikro 17
R-2 2 J 2 J 2 J 2 J 3 KK 2 J 13 J 4 4 Mikro 5
R-3 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 3 Mikro 2
R-4 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 16 Kecil 6
R-5 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 4 2 Mikro 5
R-6 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 3 KK 17 KK 4 2 Mikro 6
R-7 3 KK 4 S 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 18 KK 3 7 Kecil 5
R-8 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 2 J 11 J 4 1 Mikro 10
R-9 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 3
R-10 5 SS 1 TP 5 SS 1 TP 2 J 5 SS 19 KK 5 2 Mikro 2
R-11 1 TP 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 3 Mikro 7
R-12 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 1 Mikro 4
R-13 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 3 4 Mikro 1
R-14 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 3 KK 3 KK 16 KK 4 2 Mikro 8
R-15 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 1 Mikro 7
R-16 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 4
R-17 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 5 5 Kecil 3
R-18 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 7 Kecil 9
141
R-19 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 4
R-20 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 1 Mikro 4
R-21 4 S 4 S 5 SS 3 KK 3 KK 2 J 21 S 2 4 Mikro 6
R-22 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 12 J 3 1 Mikro 5
R-23 2 J 5 SS 5 SS 1 TP 2 J 1 TP 16 KK 5 1 Mikro 5
R-24 2 J 4 S 4 S 4 S 4 S 2 J 20 KK 3 2 Mikro 7
R-25 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 4 S 18 KK 5 1 Mikro 4
R-26 3 KK 1 TP 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 4 2 Mikro 2
R-27 5 SS 4 S 4 S 2 J 2 J 2 J 19 KK 4 2 Mikro 5
R-28 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 2 Mikro 6
R-29 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 5 1 Mikro 7
R-30 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 3 Mikro 2
R-31 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 4 3 Mikro 6
R-32 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 2 3 Mikro 2
R-33 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 5 SS 12 J 3 2 Mikro 3
R-34 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 4 5 Kecil 2
R-35 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 1 2 Mikro 2
R-36 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 2 Mikro 7
R-37 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 5 Kecil 2
R-38 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 3 KK 11 J 2 5 Kecil 2
R-39 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 1 5 Kecil 2
R-40 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 3 Mikro 14
R-41 2 J 5 SS 4 S 4 S 4 S 1 TP 20 KK 5 2 Mikro 2
142
R-42 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 2 J 11 J 2 4 Mikro 1
R-43 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 2 J 8 TP 2 10 Kecil 5
R-44 2 J 3 KK 2 J 2 J 2 J 1 TP 12 J 3 1 Mikro 4
R-45 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 3 KK 10 TP 5 2 Mikro 2
R-46 5 SS 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 15 J 2 2 Mikro 2
R-47 4 S 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 4 Mikro 2
R-48 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 2 6 Kecil 3
R-49 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 14 J 5 8 Kecil 6
R-50 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 4 S 1 TP 12 J 5 2 Mikro 5
R-51 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 3 KK 11 J 5 2 Mikro 4
R-52 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 1 5 Kecil 2
R-53 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 2 J 2 J 11 J 1 1 Mikro 7
R-54 2 J 2 J 1 TP 2 J 2 J 2 J 11 J 5 2 Mikro 4
R-55 4 S 3 KK 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 14 J 3 3 Mikro 1
R-56 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 1 4 Mikro 1
R-57 5 SS 4 S 4 S 3 KK 3 KK 4 S 23 S 3 2 Mikro 4
R-58 1 TP 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 3 KK 11 J 4 3 Mikro 2
R-59 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 11 J 1 4 Mikro 8
R-60 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 4 2 Mikro 7
R-61 4 S 4 S 4 S 3 KK 3 KK 4 S 22 S 4 1 Mikro 3
R-62 4 S 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 14 J 4 10 Kecil 2
R-63 3 KK 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 13 J 2 3 Mikro 7
R-64 4 S 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 12 J 3 5 Kecil 1
143
R-65 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 5 8 Kecil 7
R-66 4 S 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 2 J 15 J 3 4 Mikro 7
R-67 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 2 1 Mikro 1
R-68 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 1 3 Mikro 2
R-69 3 KK 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 14 J 3 10 Kecil 4
R-70 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 4 3 Mikro 3
R-71 2 J 5 SS 5 SS 1 TP 2 J 4 S 19 KK 2 2 Mikro 6
R-72 2 J 2 J 3 KK 2 J 2 J 3 KK 14 J 2 10 Kecil 15
R-73 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 9 TP 5 3 Mikro 2
R-74 1 TP 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 8 Kecil 15
R-75 3 KK 1 TP 3 KK 3 KK 2 J 3 KK 15 J 2 5 Kecil 4
R-76 5 SS 5 SS 5 SS 5 SS 5 SS 5 SS 30 SR 3 3 Mikro 6
R-77 5 SS 1 TP 3 KK 4 S 3 KK 3 KK 19 KK 3 4 Mikro 3
R-78 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 3 Mikro 3
R-79 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 9 TP 3 2 Mikro 3
R-80 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 3 3 Mikro 5
R-81 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 1
R-82 1 TP 2 J 4 S 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 4 3 Mikro 2
R-83 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 4 Mikro 7
R-84 2 J 1 TP 2 J 1 TP 2 J 1 TP 9 TP 4 1 Mikro 1
R-85 2 J 3 KK 4 S 2 J 2 J 3 KK 16 KK 3 5 Kecil 16
R-86 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 2 10 Kecil 4
R-87 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 2 1 Mikro 1
144
R-88 2 J 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 12 J 2 20 Menengah 3
R-89 3 KK 2 J 5 SS 3 KK 1 TP 4 S 18 KK 3 13 Kecil 4
R-90 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 5 Kecil 1
R-91 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 6 Kecil 7
R-92 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 4 10 Kecil 4
R-93 2 J 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 22 Menengah 3
R-94 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 2 Mikro 2
R-95 5 SS 3 KK 4 S 1 TP 2 J 4 S 19 KK 5 6 Kecil 6
R-96 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 2 J 2 J 12 J 3 10 Kecil 3
R-97 2 J 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 12 J 2 1 Mikro 3
R-98 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 1 Mikro 2
R-99 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 9 TP 2 2 Mikro 3
R-100 3 KK 2 J 2 J 2 J 2 J 3 KK 14 J 5 1 Mikro 3
R-101 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 1 Mikro 4
R-102 5 SS 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 4 S 17 KK 3 5 Kecil 1
R-103 2 J 1 TP 4 S 1 TP 2 J 3 KK 13 J 3 6 Kecil 3
R-104 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 2 J 2 J 15 J 3 7 Kecil 6
R-105 1 TP 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 2 5 Kecil 18
R-106 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 4 Mikro 2
R-107 1 TP 1 TP 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 4 Mikro 5
R-108 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 11 J 3 2 Mikro 6
R-109 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 3 3 Mikro 3
R-110 2 J 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 4 6 Kecil 3
R-111 1 TP 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 4 Mikro 2
145
R-112 5 SS 4 S 4 S 4 S 3 KK 3 KK 23 S 3 6 Kecil 7
R-113 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 4 S 13 J 2 1 Mikro 3
R-114 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 4 Mikro 4
R-115 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 2 J 13 J 5 7 Kecil 6
R-116 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 2 J 13 J 3 7 Kecil 6
R-117 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 2 Mikro 2
R-118 2 J 2 J 4 S 2 J 1 TP 4 S 15 J 3 2 Mikro 2
R-119 4 S 4 S 3 KK 2 J 2 J 2 J 17 KK 2 2 Mikro 6
R-120 3 KK 1 TP 2 J 2 J 1 TP 2 J 11 J 2 6 Kecil 7
R-121 5 SS 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 11 Kecil 3
R-122 4 S 3 KK 5 SS 4 S 3 KK 3 KK 22 S 2 14 Kecil 4
R-123 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 19 Kecil 26
R-124 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 2 J 3 KK 13 J 3 20 Menengah 4
R-125 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 5 5 Kecil 3
R-126 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 4 Mikro 2
R-127 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 4 Mikro 2
R-128 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 4 Mikro 11
R-129 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 4 Mikro 2
R-130 1 TP 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 8 Kecil 7
R-131 1 TP 2 J 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 4 Mikro 3
R-132 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 1 Mikro 7
R-133 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 2 Mikro 7
R-134 3 KK 2 J 3 KK 2 J 1 TP 2 J 13 J 3 1 Mikro 6
R-135 2 J 3 KK 4 S 1 TP 3 KK 1 TP 14 J 3 2 Mikro 6
146
R-136 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 3 KK 3 KK 17 KK 5 2 Mikro 4
R-137 5 SS 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 20 KK 4 6 Kecil 1
R-138 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 2 Mikro 6
R-139 3 KK 4 S 4 S 1 TP 4 S 1 TP 17 KK 5 13 Kecil 4
R-140 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 5 3 Mikro 7
R-141 5 SS 4 S 4 S 3 KK 3 KK 2 J 21 S 3 2 Mikro 3
R-142 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 19
R-143 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 17
R-144 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 4
R-145 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 6
R-146 4 S 3 KK 4 S 3 KK 2 J 2 J 18 KK 5 4 Mikro 2
R-147 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 4 1 Mikro 2
R-148 1 TP 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 2
R-149 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 3 5 Kecil 2
R-150 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 1 Mikro 2
R-151 1 TP 1 TP 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 2 Mikro 4
R-152 4 S 3 KK 4 S 3 KK 2 J 3 KK 19 KK 4 1 Mikro 3
R-153 1 TP 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 1 Mikro 3
R-154 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 5 2 Mikro 5
R-155 4 S 4 S 4 S 4 S 3 KK 3 KK 22 S 5 3 Mikro 4
R-156 4 S 2 J 4 S 2 J 3 KK 3 KK 18 KK 3 3 Mikro 3
R-157 3 KK 2 J 4 S 4 S 4 S 4 S 21 S 3 2 Mikro 2
R-158 1 TP 1 TP 3 KK 3 KK 1 TP 3 KK 12 J 5 8 Kecil 5
R-159 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 7 Kecil 2
147
R-160 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 8 Kecil 17
R-161 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 8 Kecil 33
R-162 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 2 J 2 J 15 J 5 52 Menengah 19
R-163 1 TP 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 3 26 Menengah 22
R-164 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 2 9 Kecil 18
R-165 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 6 Kecil 29
R-166 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 2 12 Kecil 37
R-167 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 15 Kecil 16
R-168 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 5 Kecil 15
R-169 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 10 Kecil 22
R-170 1 TP 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 2 9 Kecil 11
R-171 2 J 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 10 TP 3 16 Kecil 17
R-172 2 J 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 5 9 Kecil 3
R-173 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 6 Kecil 2
R-174 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 4 Mikro 2
R-175 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 5 8 Kecil 3
R-176 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 5 13 Kecil 2
R-177 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 5 7 Kecil 2
R-178 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 5 45 Menengah 17
R-179 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 13 J 5 3 Mikro 5
R-180 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 14 J 5 5 Kecil 7
R-181 4 S 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 14 J 5 4 Mikro 2
R-182 4 S 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 2 J 16 KK 5 4 Mikro 2
R-183 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 6 5 Kecil 2
148
R-184 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 5 6 Kecil 3
R-185 4 S 4 S 4 S 2 J 2 J 2 J 18 KK 5 3 Mikro 5
R-186 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 3 4 Mikro 4
R-187 3 KK 3 KK 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 15 J 5 7 Kecil 4
R-188 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 15 J 2 4 Mikro 4
R-189 5 SS 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 13 J 5 10 Kecil 4
R-190 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 2 J 2 J 15 J 5 5 Kecil 4
R-191 2 J 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 10 TP 5 4 Mikro 4
R-192 3 KK 3 KK 4 S 3 KK 1 TP 1 TP 15 J 5 5 Kecil 4
R-193 3 KK 2 J 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 16 KK 3 74 Menengah 8
R-194 4 S 3 KK 3 KK 4 S 4 S 4 S 22 S 2 31 Menengah 6
R-195 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 15 J 5 72 Menengah 6
R-196 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 5 50 Menengah 11
R-197 3 KK 2 J 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 10 TP 5 70 Menengah 8
R-198 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 5 74 Menengah 10
R-199 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 2 J 13 J 5 37 Menengah 10
R-200 4 S 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 14 J 5 35 Menengah 13
Jumlah 505 420 517 302 303 362 2409 689 1443 1164
Rata-
Rata 2.53 2.1 2.59 1.51 1.52 1.81 12
3.445 7.215 5.82
Nilai Max 5 5 5 5 5 5 30 6 74 37
Nilai Min 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1
149
Keterangan:
PEND = Tingkat Pendidikan Pemilik
UMR = Umur Usaha
TP = Tidak Pernah
J = Jarang
KK = Kadang-Kadang
S = Sering
SS = Sangat Sering
150
VARIABEL BUDAYA ORGANISASI (X5)
Kode Res
BUDAYA ORGANISASI
I-1 Total Krit
I-2 Total Krit
I-3 Total Krit
X51 X52 Skor X53 X54 X55 X56 X57 Skor X58 X59 X510 X511 Skor
R-1 5 3 8 B 4 5 3 3 4 19 B 3 4 3 4 14 B
R-2 3 3 6 CB 4 4 4 4 4 20 B 4 3 3 4 14 B
R-3 3 4 7 CB 4 5 4 4 5 22 B 3 5 4 4 16 B
R-4 5 5 10 SB 5 5 4 5 5 24 SB 5 5 5 5 20 SB
R-5 5 5 10 SB 5 5 5 3 3 21 B 3 5 5 5 18 SB
R-6 3 3 6 CB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-7 5 4 9 B 5 5 4 3 4 21 B 3 4 4 4 15 B
R-8 4 4 8 B 4 5 3 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B
R-9 5 4 9 B 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-10 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-11 4 2 6 CB 5 5 3 3 3 19 B 4 4 4 4 16 B
R-12 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 3 4 4 15 B
R-13 5 2 7 CB 5 1 3 4 5 18 B 5 5 5 5 20 SB
R-14 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 4 2 2 11 CB
R-15 3 5 8 B 3 5 1 1 3 13 CB 1 2 3 5 11 CB
R-16 4 2 6 CB 2 2 2 3 2 11 KB 2 2 4 3 11 CB
R-17 3 5 8 B 5 5 5 5 5 25 SB 4 5 5 5 19 SB
R-18 3 4 7 CB 3 3 4 2 2 14 CB 4 2 2 2 10 CB
R-19 3 3 6 CB 4 4 4 3 4 19 B 4 4 4 3 15 B
151
R-20 5 3 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-21 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 4 4 4 15 B
R-22 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 5 3 5 16 B
R-23 5 5 10 SB 5 5 3 3 5 21 B 5 5 5 5 20 SB
R-24 5 4 9 B 4 4 4 4 5 21 B 4 4 4 4 16 B
R-25 4 3 7 CB 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-26 5 4 9 B 4 5 4 3 5 21 B 4 5 4 4 17 B
R-27 4 4 8 B 4 5 5 4 4 22 B 4 4 4 4 16 B
R-28 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-29 3 2 5 KB 4 4 2 2 4 16 CB 3 4 4 4 15 B
R-30 4 3 7 CB 4 4 3 3 4 18 B 3 4 4 4 15 B
R-31 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-32 4 3 7 CB 4 4 3 4 3 18 B 4 4 3 4 15 B
R-33 4 4 8 B 4 4 2 3 5 18 B 4 4 4 5 17 B
R-34 5 3 8 B 5 3 4 4 4 20 B 2 3 3 3 11 CB
R-35 2 5 7 CB 4 4 5 4 5 22 B 3 4 4 4 15 B
R-36 3 5 8 B 4 4 4 4 4 20 B 3 3 3 4 13 CB
R-37 5 4 9 B 4 3 3 3 3 16 CB 3 4 3 3 13 CB
R-38 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 3 4 4 4 15 B
R-39 3 4 7 CB 4 4 4 4 3 19 B 2 4 3 3 12 CB
R-40 5 3 8 B 5 5 5 4 4 23 SB 4 4 4 4 16 B
R-41 5 5 10 SB 5 5 3 5 3 21 B 5 3 3 5 16 B
R-42 4 3 7 CB 5 5 5 4 5 24 SB 5 5 5 5 20 SB
152
R-43 4 4 8 B 4 4 4 5 3 20 B 5 5 4 4 18 SB
R-44 4 2 6 CB 5 5 4 3 3 20 B 2 2 2 2 8 KB
R-45 4 4 8 B 4 4 4 4 3 19 B 2 4 3 4 13 CB
R-46 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 3 3 16 B
R-47 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 4 4 4 4 16 B
R-48 4 2 6 CB 4 4 3 3 4 18 B 3 3 4 4 14 B
R-49 5 5 10 SB 5 5 3 2 2 17 CB 2 2 1 2 7 KB
R-50 5 4 9 B 5 5 3 2 4 19 B 2 4 4 4 14 B
R-51 5 5 10 SB 4 5 3 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B
R-52 5 5 10 SB 5 4 5 4 5 23 SB 5 4 4 4 17 B
R-53 5 3 8 B 5 4 4 3 3 19 B 3 5 5 5 18 SB
R-54 5 5 10 SB 5 5 4 4 4 22 B 5 5 4 5 19 SB
R-55 4 5 9 B 5 5 5 4 4 23 SB 4 5 4 4 17 B
R-56 5 5 10 SB 5 5 4 3 5 22 B 5 5 5 4 19 SB
R-57 5 4 9 B 5 5 4 5 5 24 SB 4 5 5 4 18 SB
R-58 5 4 9 B 4 3 3 3 3 16 CB 3 4 4 4 15 B
R-59 5 3 8 B 5 5 4 4 4 22 B 3 4 5 5 17 B
R-60 5 5 10 SB 5 5 5 3 4 22 B 4 5 5 5 19 SB
R-61 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 3 5 4 17 B
R-62 4 4 8 B 4 4 4 5 4 21 B 4 4 4 5 17 B
R-63 4 4 8 B 4 4 2 2 3 15 CB 2 2 3 3 10 CB
R-64 5 5 10 SB 5 5 5 4 4 23 SB 3 5 5 4 17 B
R-65 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 2 4 4 3 13 CB
153
R-66 4 3 7 CB 4 5 3 3 4 19 B 4 4 3 4 15 B
R-67 3 4 7 CB 4 4 4 4 3 19 B 4 4 5 5 18 SB
R-68 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 3 3 3 12 CB
R-69 5 4 9 B 5 5 4 4 5 23 SB 3 4 4 4 15 B
R-70 4 5 9 B 4 4 3 2 4 17 CB 3 4 4 4 15 B
R-71 5 5 10 SB 5 4 4 2 4 19 B 4 3 5 5 17 B
R-72 4 4 8 B 5 5 4 4 4 22 B 3 4 4 4 15 B
R-73 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-74 5 5 10 SB 5 5 3 3 3 19 B 3 4 4 4 15 B
R-75 5 3 8 B 5 5 4 3 3 20 B 4 4 5 4 17 B
R-76 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 4 5 3 3 15 B
R-77 5 5 10 SB 4 4 3 3 4 18 B 2 4 3 3 12 CB
R-78 4 3 7 CB 4 4 4 4 4 20 B 3 4 3 3 13 CB
R-79 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 3 2 3 2 10 CB
R-80 4 5 9 B 4 5 4 3 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-81 5 4 9 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 3 3 3 12 CB
R-82 4 5 9 B 4 4 4 3 3 18 B 3 4 4 4 15 B
R-83 1 2 3 TB 2 1 2 3 4 12 KB 3 2 2 3 10 CB
R-84 4 4 8 B 4 4 3 4 4 19 B 4 4 3 3 14 B
R-85 4 5 9 B 4 5 5 4 5 23 SB 4 4 5 4 17 B
R-86 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 3 3 4 13 CB
R-87 3 2 5 KB 4 3 4 3 3 17 CB 3 4 3 3 13 CB
R-88 4 4 8 B 5 5 4 4 4 22 B 3 3 3 4 13 CB
154
R-89 3 3 6 CB 5 5 4 5 3 22 B 4 4 5 4 17 B
R-90 2 3 5 KB 2 3 2 4 2 13 CB 2 3 3 4 12 CB
R-91 4 4 8 B 4 2 3 3 2 14 CB 2 2 2 3 9 KB
R-92 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 3 3 4 13 CB
R-93 4 4 8 B 4 5 1 2 3 15 CB 1 4 4 4 13 CB
R-94 5 5 10 SB 4 4 3 4 3 18 B 3 4 3 5 15 B
R-95 5 4 9 B 4 4 3 4 4 19 B 4 5 5 5 19 SB
R-96 4 4 8 B 5 3 4 5 4 21 B 5 3 4 5 17 B
R-97 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-98 4 4 8 B 4 4 2 2 4 16 CB 2 4 4 4 14 B
R-99 4 4 8 B 5 5 4 2 4 20 B 3 2 3 2 10 CB
R-100 2 4 6 CB 4 5 1 1 4 15 CB 1 2 3 4 10 CB
R-101 4 4 8 B 4 5 3 3 4 19 B 3 3 3 3 12 CB
R-102 5 4 9 B 5 5 5 4 4 23 SB 4 5 4 4 17 B
R-103 5 4 9 B 4 4 4 4 4 20 B 3 4 4 4 15 B
R-104 4 3 7 CB 4 3 3 5 4 19 B 4 4 4 2 14 B
R-105 4 4 8 B 4 4 2 2 4 16 CB 2 2 2 2 8 KB
R-106 4 5 9 B 5 3 3 3 4 18 B 5 5 5 3 18 SB
R-107 5 5 10 SB 5 4 3 4 4 20 B 3 4 4 4 15 B
R-108 3 4 7 CB 5 5 2 2 4 18 B 3 5 4 4 16 B
R-109 5 5 10 SB 5 4 5 4 3 21 B 5 5 5 5 20 SB
R-110 5 5 10 SB 5 4 4 4 3 20 B 3 3 2 3 11 CB
R-111 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 3 4 4 4 15 B
R-112 5 4 9 B 5 4 4 4 3 20 B 4 3 3 3 13 CB
155
R-113 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-114 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 5 5 5 19 SB
R-115 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 4 4 4 3 15 B
R-116 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 4 4 4 3 15 B
R-117 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 5 4 4 16 B
R-118 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 3 4 4 14 B
R-119 4 5 9 B 4 4 5 5 5 23 SB 5 4 5 5 19 SB
R-120 5 4 9 B 4 4 5 3 5 21 B 4 4 4 4 16 B
R-121 4 4 8 B 5 5 4 5 5 24 SB 4 4 5 5 18 SB
R-122 4 4 8 B 5 5 4 4 5 23 SB 2 3 3 4 12 CB
R-123 5 4 9 B 5 5 4 3 4 21 B 4 5 5 5 19 SB
R-124 5 4 9 B 5 5 4 4 5 23 SB 3 4 5 5 17 B
R-125 4 4 8 B 4 3 3 3 4 17 CB 4 4 4 4 16 B
R-126 5 3 8 B 5 4 5 3 5 22 B 4 5 4 5 18 SB
R-127 4 4 8 B 5 5 4 4 5 23 SB 4 4 3 4 15 B
R-128 5 4 9 B 4 3 4 3 4 18 B 4 2 5 5 16 B
R-129 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 2 4 4 4 14 B
R-130 4 4 8 B 4 5 2 2 4 17 CB 2 3 4 4 13 CB
R-131 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 5 17 B
R-132 5 3 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 3 4 3 13 CB
R-133 2 2 4 KB 2 3 2 2 3 12 KB 3 3 3 3 12 CB
R-134 3 3 6 CB 4 4 3 3 3 17 CB 3 4 4 3 14 B
R-135 3 4 7 CB 3 3 3 3 3 15 CB 2 3 3 3 11 CB
R-136 3 3 6 CB 3 4 3 3 3 16 CB 3 3 3 3 12 CB
156
R-137 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 4 5 5 5 19 SB
R-138 5 5 10 SB 3 5 4 4 3 19 B 3 4 4 3 14 B
R-139 5 5 10 SB 5 5 5 5 4 24 SB 4 4 3 4 15 B
R-140 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-141 4 5 9 B 5 3 3 4 3 18 B 3 5 3 4 15 B
R-142 3 4 7 CB 3 4 2 1 1 11 KB 1 3 2 4 10 CB
R-143 2 2 4 KB 4 4 1 1 2 12 KB 1 4 5 4 14 B
R-144 4 4 8 B 4 4 3 4 4 19 B 3 4 4 4 15 B
R-145 3 5 8 B 5 5 3 3 5 21 B 3 4 5 4 16 B
R-146 5 5 10 SB 5 5 5 5 4 24 SB 4 5 5 5 19 SB
R-147 4 3 7 CB 4 5 3 1 3 16 CB 1 3 4 4 12 CB
R-148 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B
R-149 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-150 5 5 10 SB 5 5 3 3 3 19 B 4 4 5 5 18 SB
R-151 5 4 9 B 4 5 3 3 4 19 B 3 4 4 4 15 B
R-152 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 4 4 4 3 15 B
R-153 3 4 7 CB 5 5 5 5 5 25 SB 4 4 3 3 14 B
R-154 4 4 8 B 5 4 4 3 3 19 B 4 5 3 3 15 B
R-155 5 4 9 B 5 5 5 5 4 24 SB 2 4 4 4 14 B
R-156 4 5 9 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 5 5 5 18 SB
R-157 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 1 4 4 4 13 CB
R-158 4 4 8 B 5 4 2 2 4 17 CB 3 3 4 4 14 B
R-159 4 5 9 B 5 5 5 5 4 24 SB 2 5 4 5 16 B
R-160 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
157
R-161 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-162 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 3 18 SB
R-163 3 3 6 CB 4 3 4 4 4 19 B 4 4 4 4 16 B
R-164 2 2 4 KB 4 3 5 3 4 19 B 5 5 5 5 20 SB
R-165 5 4 9 B 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-166 4 5 9 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-167 4 4 8 B 4 4 5 4 4 21 B 4 4 4 4 16 B
R-168 3 5 8 B 4 4 4 4 3 19 B 4 4 5 5 18 SB
R-169 4 5 9 B 5 5 5 4 3 22 B 4 4 4 4 16 B
R-170 4 4 8 B 4 4 4 4 5 21 B 5 5 4 3 17 B
R-171 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 3 15 B
R-172 3 4 7 CB 4 4 4 4 3 19 B 5 4 5 5 19 SB
R-173 2 3 5 KB 3 3 3 3 3 15 CB 4 4 4 4 16 B
R-174 3 3 6 CB 3 3 3 3 3 15 CB 3 3 3 3 12 CB
R-175 5 5 10 SB 5 5 4 4 4 22 B 4 5 5 5 19 SB
R-176 4 4 8 B 4 4 5 5 5 23 SB 5 5 5 5 20 SB
R-177 4 4 8 B 4 4 5 5 5 23 SB 4 4 4 4 16 B
R-178 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-179 3 3 6 CB 3 3 3 5 4 18 B 4 4 4 5 17 B
R-180 3 3 6 CB 4 3 4 4 4 19 B 4 4 3 3 14 B
R-181 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-182 5 4 9 B 4 4 4 4 3 19 B 3 4 4 4 15 B
R-183 5 4 9 B 4 4 4 4 4 20 B 4 3 4 5 16 B
R-184 3 5 8 B 5 4 5 5 5 24 SB 5 5 4 4 18 SB
158
R-185 5 5 10 SB 5 4 5 5 4 23 SB 4 4 4 5 17 B
R-186 4 5 9 B 4 4 4 4 3 19 B 3 3 3 4 13 CB
R-187 4 4 8 B 5 4 5 5 5 24 SB 3 4 4 4 15 B
R-188 4 4 8 B 4 4 4 5 5 22 B 5 5 5 4 19 SB
R-189 5 4 9 B 3 5 3 4 4 19 B 4 4 4 4 16 B
R-190 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 4 4 4 4 16 B
R-191 5 3 8 B 3 4 3 3 3 16 CB 4 4 4 4 16 B
R-192 5 3 8 B 4 4 4 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B
R-193 3 3 6 CB 4 3 4 4 3 18 B 4 3 3 3 13 CB
R-194 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-195 4 5 9 B 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB
R-196 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 5 5 5 5 20 SB
R-197 5 5 10 SB 5 5 5 5 4 24 SB 4 4 4 4 16 B
R-198 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B
R-199 5 5 10 SB 5 5 5 4 4 23 SB 4 4 4 4 16 B
R-200 4 4 8 B 4 4 4 4 5 21 B 5 5 5 5 20 SB
Jumlah 827 803 1630 857 849 754 728 780 3968 714 794 788 799 3095
Rata-
Rata 4.1 4 8.15 4.3 4.2 3.8 3.6 3.9 19.8 3.6 4 3.9 4 15.5
Nilai Max 10 25 20
Nilai Min 3 11 7
159
Kode
Res
BUDAYA ORGANISASI
I-4 Total Krit
I-5 Krit
I-6 Total Krit
I-7 Total Krit X5 Krit
X512 X513 X514 Skor X515 X516 X517 Skor X518 X519 X520 Skor
R-1 4 4 4 12 B 4 B 5 4 9 B 3 3 3 9 CB 75 B
R-2 4 3 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B
R-3 5 5 5 15 SB 4 B 4 5 9 B 4 4 4 12 B 85 B
R-4 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB
R-5 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 94 SB
R-6 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 96 SB
R-7 5 5 4 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 83 B
R-8 5 4 5 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B
R-9 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB
R-10 5 4 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB
R-11 4 3 3 10 CB 4 B 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 73 B
R-12 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 79 B
R-13 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 4 14 B 89 SB
R-14 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 69 B
R-15 1 1 1 3 TB 1 TB 5 3 8 B 3 3 1 7 KB 51 KB
R-16 2 3 2 7 KB 3 CB 4 3 7 CB 3 4 4 11 CB 56 CB
R-17 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 97 SB
R-18 3 3 2 8 KB 3 CB 3 2 5 KB 2 1 2 5 TB 52 CB
R-19 4 4 3 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B
R-20 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 5 5 14 B 82 B
R-21 4 4 3 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B
160
R-22 4 4 4 12 B 3 CB 3 3 6 CB 3 3 4 10 CB 72 B
R-23 5 3 5 13 B 5 SB 3 4 7 CB 4 3 3 10 CB 86 SB
R-24 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 82 B
R-25 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 79 B
R-26 4 4 5 13 B 4 B 5 5 10 SB 4 5 5 14 B 88 SB
R-27 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 82 B
R-28 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 100 SB
R-29 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 67 CB
R-30 4 3 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B
R-31 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-32 3 2 4 9 CB 4 B 3 3 6 CB 2 3 3 8 KB 67 CB
R-33 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 4 5 5 14 B 83 B
R-34 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 66 CB
R-35 3 4 4 11 CB 3 CB 2 3 5 KB 4 2 3 9 CB 72 B
R-36 4 5 5 14 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-37 3 3 3 9 CB 3 CB 4 3 7 CB 4 4 1 9 CB 66 CB
R-38 4 4 4 12 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B
R-39 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 74 B
R-40 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 5 5 5 15 SB 86 SB
R-41 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 3 13 B 90 SB
R-42 5 4 4 13 B 4 B 5 5 10 SB 5 4 5 14 B 92 SB
R-43 4 4 5 13 B 5 SB 5 4 9 B 4 4 4 12 B 85 B
R-44 2 2 3 7 KB 3 CB 3 5 8 B 3 3 4 10 CB 62 CB
R-45 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 74 B
161
R-46 2 2 3 7 KB 2 KB 2 5 7 CB 2 3 5 10 CB 77 B
R-47 5 4 4 13 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 83 B
R-48 2 4 2 8 KB 3 CB 2 4 6 CB 2 2 3 7 KB 62 CB
R-49 3 3 3 9 CB 2 KB 3 3 6 CB 5 3 3 11 CB 62 CB
R-50 3 4 4 11 CB 5 SB 4 4 8 B 5 4 5 14 B 80 B
R-51 4 3 4 11 CB 3 CB 3 3 6 CB 4 4 4 12 B 77 B
R-52 4 3 2 9 CB 5 SB 4 4 8 B 5 4 5 14 B 86 SB
R-53 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 4 5 14 B 89 SB
R-54 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 5 13 B 94 SB
R-55 5 5 5 15 SB 5 SB 4 5 9 B 4 4 5 13 B 91 SB
R-56 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 4 3 12 B 93 SB
R-57 5 4 4 13 B 5 SB 5 5 10 SB 4 5 5 14 B 93 SB
R-58 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 3 4 4 11 CB 76 B
R-59 4 4 5 13 B 2 KB 5 4 9 B 4 4 5 13 B 84 B
R-60 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 96 SB
R-61 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 94 SB
R-62 5 5 4 14 B 4 B 4 5 9 B 4 4 4 12 B 85 B
R-63 4 3 3 10 CB 4 B 4 4 8 B 4 3 2 9 CB 64 CB
R-64 5 4 4 13 B 5 SB 5 4 9 B 4 4 4 12 B 89 SB
R-65 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 73 B
R-66 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 75 B
R-67 5 4 5 14 B 5 SB 3 5 8 B 5 5 5 15 SB 86 SB
R-68 4 3 3 10 CB 4 B 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 66 CB
R-69 5 5 4 14 B 4 B 5 5 10 SB 5 4 4 13 B 88 SB
162
R-70 5 5 5 15 SB 5 SB 4 4 8 B 4 3 2 9 CB 78 B
R-71 5 4 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 3 13 B 88 SB
R-72 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 4 5 5 14 B 85 B
R-73 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 3 3 4 10 CB 77 B
R-74 5 4 3 12 B 4 B 3 4 7 CB 4 4 3 11 CB 78 B
R-75 5 4 5 14 B 3 CB 3 3 6 CB 3 4 5 12 B 80 B
R-76 4 5 5 14 B 4 B 5 5 10 SB 5 4 5 14 B 92 SB
R-77 5 3 5 13 B 5 SB 5 4 9 B 5 5 4 14 B 81 B
R-78 4 4 4 12 B 3 CB 3 3 6 CB 3 3 4 10 CB 71 B
R-79 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 71 B
R-80 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B
R-81 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 65 CB
R-82 4 5 3 12 B 4 B 5 4 9 B 4 4 5 13 B 80 B
R-83 3 4 3 10 CB 2 KB 3 2 5 KB 3 3 2 8 KB 50 KB
R-84 3 3 4 10 CB 4 B 4 3 7 CB 3 3 4 10 CB 72 B
R-85 5 4 5 14 B 5 SB 4 4 8 B 5 4 4 13 B 89 SB
R-86 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 3 3 3 9 CB 72 B
R-87 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 4 3 10 CB 63 CB
R-88 4 3 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 3 3 4 10 CB 76 B
R-89 5 5 4 14 B 4 B 5 4 9 B 5 3 4 12 B 84 B
R-90 3 3 4 10 CB 4 B 4 2 6 CB 2 2 2 6 KB 56 CB
R-91 2 3 2 7 KB 2 KB 3 2 5 KB 2 2 3 7 KB 52 CB
R-92 4 4 4 12 B 4 B 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 71 B
R-93 5 4 5 14 B 4 B 4 5 9 B 5 4 5 14 B 77 B
163
R-94 4 3 5 12 B 4 B 5 3 8 B 3 4 4 11 CB 78 B
R-95 4 4 4 12 B 5 SB 5 5 10 SB 3 3 3 9 CB 83 B
R-96 4 3 4 11 CB 4 B 4 3 7 CB 3 4 4 11 CB 79 B
R-97 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 100 SB
R-98 3 2 4 9 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 71 B
R-99 4 3 3 10 CB 4 B 4 3 7 CB 2 2 4 8 KB 67 CB
R-100 2 2 2 6 KB 3 CB 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 58 CB
R-101 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 3 3 3 9 CB 68 CB
R-102 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 5 4 4 13 B 87 SB
R-103 5 3 4 12 B 5 SB 4 5 9 B 4 4 4 12 B 82 B
R-104 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 76 B
R-105 4 4 4 12 B 4 B 2 4 6 CB 4 4 3 11 CB 65 CB
R-106 4 3 4 11 CB 4 B 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 82 B
R-107 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 5 4 5 14 B 85 B
R-108 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 5 4 4 13 B 80 B
R-109 2 5 5 12 B 3 CB 5 5 10 SB 3 5 3 11 CB 87 SB
R-110 3 2 2 7 KB 3 CB 2 3 5 KB 3 3 2 8 KB 64 CB
R-111 4 3 4 11 CB 4 B 4 3 7 CB 3 4 4 11 CB 74 B
R-112 5 3 4 12 B 4 B 4 4 8 B 2 2 4 8 KB 74 B
R-113 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-114 5 5 4 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 91 SB
R-115 4 4 4 12 B 4 B 3 4 7 CB 4 4 4 12 B 76 B
R-116 4 4 4 12 B 4 B 3 4 7 CB 4 4 4 12 B 76 B
R-117 4 3 4 11 CB 4 B 4 5 9 B 4 3 4 11 CB 78 B
R-118 4 3 3 10 CB 3 CB 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 72 B
164
R-119 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 96 SB
R-120 5 4 5 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 84 B
R-121 5 5 5 15 SB 5 SB 5 4 9 B 4 3 4 11 CB 90 SB
R-122 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 3 5 12 B 82 B
R-123 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 94 SB
R-124 5 5 5 15 SB 4 B 5 4 9 B 4 5 4 13 B 90 SB
R-125 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B
R-126 5 3 3 11 CB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 5 13 B 87 SB
R-127 4 4 4 12 B 3 CB 4 5 9 B 5 4 4 13 B 83 B
R-128 4 3 4 11 CB 4 B 4 5 9 B 5 4 5 14 B 81 B
R-129 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 3 3 4 10 CB 72 B
R-130 4 3 4 11 CB 4 B 4 5 9 B 4 3 3 10 CB 72 B
R-131 4 4 4 12 B 4 B 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 83 B
R-132 4 4 4 12 B 3 CB 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 72 B
R-133 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 55 CB
R-134 3 3 3 9 CB 4 B 3 3 6 CB 4 4 4 12 B 68 CB
R-135 3 3 4 10 CB 4 B 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 62 CB
R-136 3 3 3 9 CB 3 CB 4 3 7 CB 3 3 3 9 CB 62 CB
R-137 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB
R-138 4 5 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 87 SB
R-139 4 4 4 12 B 4 B 5 5 10 SB 5 5 4 14 B 89 SB
R-140 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-141 3 3 3 9 CB 3 CB 5 4 9 B 3 3 4 10 CB 73 B
R-142 1 1 1 3 TB 1 TB 2 3 5 KB 3 2 3 8 KB 45 KB
R-143 1 1 1 3 TB 1 TB 4 4 8 B 3 2 3 8 KB 50 KB
165
R-144 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 78 B
R-145 4 4 5 13 B 2 KB 4 4 8 B 3 3 3 9 CB 77 B
R-146 5 4 5 14 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 92 SB
R-147 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 2 3 3 8 KB 63 CB
R-148 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 79 B
R-149 4 4 5 13 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 5 13 B 83 B
R-150 5 3 3 11 CB 5 SB 4 4 8 B 4 4 5 13 B 84 B
R-151 4 4 4 12 B 5 SB 3 4 7 CB 5 3 4 12 B 79 B
R-152 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B
R-153 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 3 4 11 CB 81 B
R-154 3 3 3 9 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B
R-155 3 3 3 9 CB 2 KB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 78 B
R-156 5 3 5 13 B 5 SB 4 4 8 B 3 3 5 11 CB 81 B
R-157 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B
R-158 4 4 4 12 B 4 B 5 4 9 B 5 3 5 13 B 77 B
R-159 5 5 4 14 B 5 SB 4 5 9 B 5 4 5 14 B 91 SB
R-160 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-161 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-162 3 3 4 10 CB 3 CB 3 3 6 CB 4 3 3 10 CB 82 B
R-163 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B
R-164 5 4 3 12 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 85 B
R-165 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB
R-166 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 87 SB
R-167 4 4 5 13 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 88 SB
R-168 5 5 5 15 SB 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 85 B
166
R-169 4 4 4 12 B 4 B 5 4 9 B 4 3 3 10 CB 82 B
R-170 4 4 4 12 B 4 B 4 5 9 B 4 4 3 11 CB 82 B
R-171 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 70 B
R-172 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 84 B
R-173 4 5 4 13 B 5 SB 5 3 8 B 3 3 3 9 CB 71 B
R-174 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 69 B
R-175 4 4 4 12 B 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 90 SB
R-176 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 88 SB
R-177 5 5 5 15 SB 5 SB 3 3 6 CB 3 3 4 10 CB 83 B
R-178 5 5 5 15 SB 5 SB 5 4 9 B 4 5 5 14 B 98 SB
R-179 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-180 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B
R-181 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B
R-182 3 4 5 12 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 85 B
R-183 5 5 4 14 B 4 B 4 4 8 B 3 3 5 11 CB 82 B
R-184 4 3 3 10 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 84 B
R-185 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 3 5 12 B 89 SB
R-186 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B
R-187 4 4 5 13 B 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 87 SB
R-188 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 84 B
R-189 4 4 5 13 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 4 14 B 86 SB
R-190 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 5 5 4 14 B 83 B
R-191 4 5 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 4 4 3 11 CB 80 B
R-192 3 4 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 77 B
R-193 2 2 4 8 KB 4 B 4 4 8 B 3 4 4 11 CB 68 CB
167
R-194 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 100 SB
R-195 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 5 5 5 15 SB 95 SB
R-196 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 87 SB
R-197 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 85 B
R-198 5 5 4 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 82 B
R-199 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 4 4 4 12 B 84 B
R-200 4 4 4 12 B 4 B 4 5 9 B 5 5 4 14 B 88 SB
Jumlah 818 777 805 2400 808 819 820 1639 792 768 785 2345 15885
Rata-
Rata 4,1 3,9 4 12 4 4,1 4,1 8,2 4 3,8 3,9 11,7 79,4
Nilai
Max 15 5 10 15 100
Nilai Min 3 1 5 5 45
Keterangan:
SB = Sangat Baik
B = Baik
CB = Cukup Baik
KB = Kurang Baik
TB = Tidak Baik
168
Lampiran 7
Output SPSS Uji Normalitas
A. Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot
B. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 200
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000 Std. Deviation 23,29847496
Most Extreme Differences Absolute ,082 Positive ,082 Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z 1,162 Asymp. Sig. (2-tailed) ,134
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
169
Lampiran 8
Output SPSS Uji Multikolinearitas
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) X1 ,249 ,144 ,125 ,886 1,128
X2 ,227 ,159 ,139 ,939 1,064
X3 ,334 ,251 ,223 ,865 1,156
X4 ,082 ,046 ,039 ,883 1,132
X5 ,381 ,299 ,270 ,893 1,120
a. Dependent Variable: Y
Output SPSS Uji Heteroskedastisitas
A. Output SPSS Grafik Scatterplot
B. Output SPSS Uji Glejser Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,131 7,114 1,143 ,254
X1 ,023 ,208 ,008 ,111 ,912
X2 -,318 ,778 -,030 -,409 ,683
X3 ,008 ,080 ,008 ,099 ,921
X4 -,262 ,167 -,117 -1,564 ,119
X5 ,172 ,088 ,145 1,948 ,053
a. Dependent Variable: Abs_Res
170
Lampiran 9
Output SPSS Uji Parsial, dan Koefisien Determinasi R2
A. Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients
a Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -29,414 13,269 -2,217 ,028
X1 ,785 ,388 ,133 2,023 ,044
X2 3,259 1,451 ,143 2,246 ,026
X3 ,537 ,149 ,240 3,610 ,000
X4 ,199 ,312 ,042 ,637 ,525
X5 ,717 ,164 ,285 4,363 ,000
a. Dependent Variable: Y
B. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,508a ,258 ,239 23,597
a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y