194
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA UMKM SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Fian Mulyaga NIM 7211412142 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI …lib.unnes.ac.id/26048/1/7211412142.pdf · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... serta pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi

Embed Size (px)

Citation preview

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN ENTITAS TANPA

AKUNTABILITAS PUBLIK PADA UMKM

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Fian Mulyaga

NIM 7211412142

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 30 Juni 2016

iii

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. “Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya hal itu amat

berat, kecuali bagi orang-orang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)

2. “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(sesuatu) yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 6-7)

3. Barangsiapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka

Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga (H.R Muslim).

Persembahan

1. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Rofi’i (Alm) dan

Ibu Ernawati yang telah memberikan kasih

sayang serta tak henti-hentinya memberikan

dukungan, doa restu dan semangat.

2. Kakak dan adik yang selalu memberikan

dukungan Mbak Fierna, Mas Hendri, Mas Edo,

Mbak Linda, dan Laidy.

3. Almamaterku Universitas Negeri Semarang.

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada UMKM”.

Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang telah mengesahkan skripsi ini.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang yang telah menyetujui skripsi ini.

4. Drs. Subowo, M.Si., Dosen Wali Jurusan Akuntansi C Angkatan tahun 2012

Program S1 Universitas Negeri Semarang.

5. Drs. Heri Yanto, M.B.A., Ph.D., Dosen Pembimbing yang telah memberi

pengarahan, bimbingan, ide, dan motivasi dalam penyusunan skripsi hingga

akhir.

6. Agung Yulianto, S.Pd., M.Si., Penguji I yang telah memberikan bimbingan,

kritik dan saran dalam perbaikan skripsi ini.

vii

7. Badingatus Solikhah, S.E., M.Si., Ak., C.A., Penguji II yang telah

memberikan bimbingan serta arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.

8. Dosen pengampu yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama

menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

9. Seluruh Staff Tata Usaha baik di tingkat Jurusan maupun Fakultas yang telah

membantu seluruh administrasi selama perkuliahan.

10. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, UMKM Center Provinsi

Jawa Tengah, serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang yang telah

memberikan izin penelitian.

11. Pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah yang telah menjadi responden

dalam penelitian ini.

12. Arga Harsanda yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan

bantuannya dalam penelitian ini.

13. Sahabat dan teman seperjuangan Akuntansi C 2012.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuannya

selama penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan

dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dari semua

pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Agustus 2016

Penulis

viii

SARI

Mulyaga, Fian. 2016. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada UMKM”. Skripsi

Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing Drs. Heri Yanto, M.B.A, Ph.D.

Kata Kunci: Sosialisasi SAK ETAP, Tingkat Pendidikan Pemilik, Skala

Usaha, Umur Usaha, Budaya Organisasi.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting di

dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi, UMKM mempunyai berbagai

permasalahan khususnya dalam hal pencatatan laporan keuangan. Pemerintah

telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK ETAP) pada tahun 2009 sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan

yang lebih sederhana sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan

keuangan yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala

usaha, umur usaha, dan budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP

pada UMKM.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pemilik UMKM di Provinsi Jawa

Tengah. Teknik pengambilan sampel dengan insidental sampling, berdasarkan

teknik tersebut diperoleh responden sebanyak 200 UMKM. Teknik pengumpulan

data adalah dengan menggunakan kuesioner, data yang terkumpul dianalisis

dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.

Dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa rata-rata implementasi SAK

ETAP pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah dalam kriteria cukup rendah,

sosialisasi SAK ETAP dalam kriteria jarang, dan budaya organisasi dalam kriteria

baik. Hasil penelitian menunjukkan sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan

pemilik, skala usaha, dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap

implementasi SAK ETAP pada UMKM. Sementara umur usaha tidak

berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.

Saran yang dapat diberikan antara lain UMKM diharapkan untuk menyusun

laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, serta pihak-pihak terkait yang dapat

memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Jawa Tengah, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan sosialisasi SAK

ETAP kepada UMKM.

ix

ABSTRACT

Mulyaga, Fian. 2016. “Several Factors Influencing the Implementation of

Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities towards

SMEs”. Final Project. Accounting Department. Economic Faculty. Semarang

State University. Advisor Drs. Heri Yanto, M.B.A, Ph.D.

Keywords: Socialization of SAK ETAP, Owner’s Educational Background,

Enterprises’ Scale, Enterprises’ Age, Organizing Culture.

Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) plays a big role in

Indonesian economy. Somehow, SMEs have several problems, especially in the

recording of financial reports. The government has constituted Indonesian

Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP) in

2009 as a guidance of standard in arranging a financial report. The purpose of this

research is to test the influence of socialization of SAK ETAP, owner’s

educational background, enterprises’ scale, enterprises’ age, and organizing

culture towards the implementation of SAK ETAP in SMEs.

The population of this research were all of the SMEs owner in Central Java

Province. The sampling method in this research was insidental sampling, which

later takes 200 SMEs as the samples. The method of collecting the data was using

questionnaire. The data was analyzed using descriptive analysis and multiple

regression analysis.

Based on the descriptive analysis, it can be inferred that the mean of the

implementation of SAK ETAP is low, the socialization of SAK ETAP is rare, and

organizing culture is in a good level. The result shows that socialization of SAK

ETAP, owner’s educational background, enterprises’ scale, enterprises’ age, and

organizing culture positively influence the implementation of SAK ETAP towards

SMEs. Otherwise, enterprises’ age is not influential towards the implementation

of SAK ETAP to SMEs. The suggestion proposed is SME is expected to arrange

their financial reports based on the standard of SAK ETAP. In addition, the

important stakeholders in giving socialization of SAK ETAP, like the Department

of Cooperatives and SME in Central Java, Indonesia Accountants Association to

give more socialization of SAK ETAP to every SMEs.

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iii

PERNYATAAN ......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

PRAKATA ................................................................................................. vi

SARI ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 12

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 12

BAB II TELAAH TEORI ......................................................................... 14

2.1 Grand Theory .................................................................................. 14

2.1.1 Teori Entitas ........................................................................ 14

2.1.2 UTAUT................................................................................ 15

2.1.3 Human Capital Theory ........................................................ 17

2.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ............................... 17

2.2.1 Definisi UMKM .................................................................. 17

2.2.2 Jenis-Jenis UMKM .............................................................. 20

2.2.3 Peran UMKM ...................................................................... 21

2.3 Implementasi SAK ETAP ............................................................... 22

xi

Halaman

2.3.1 SAK ETAP .......................................................................... 22

2.3.2 Siklus Akuntansi Laporan Keuangan SAK ETAP .............. 29

2.3.3 Indikator Implementasi SAK ETAP .................................... 32

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAK ETAP ...... 34

2.4.1 Sosialisasi SAK ETAP ...................................................... 34

2.4.2 Tingkat Pendidikan Pemilik .............................................. 37

2.4.3 Skala Usaha ....................................................................... 38

2.4.4 Umur Usaha ...................................................................... 39

2.4.5 Budaya Organisasi ............................................................ 40

2.5 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 44

2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis .......... 46

2.6.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................... 46

2.6.2 Pengembangan Hipotesis..................................................... 54

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 56

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 56

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 56

3.2.1 Populasi .................................................................................. 56

3.2.2 Sampel .................................................................................... 57

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 57

3.3 Variabel Penelitian .......................................................................... 58

3.3.1 Variabel Terikat ................................................................ 58

3.3.2 Variabel Bebas .................................................................. 60

3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 63

3.5 Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 63

3.5.1 Uji Validitas......................................................................... 64

3.5.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 66

3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................... 67

3.6.1 Statistik Deskriptif ............................................................... 67

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 72

3.6.3 Analisis Regresi Berganda .................................................. 74

xii

Halaman

3.6.4 Uji Hipotesis ........................................................................ 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 77

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 77

4.1.1 Deskripsi Responden ........................................................... 77

4.1.2 Analisis Deskriptif ............................................................... 78

4.1.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 85

4.1.4 Analisis Regresi Berganda .................................................. 89

4.1.5 Uji Hipotesis ........................................................................ 92

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 94

4.2.1 Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap

Implementasi SAK ETAP ................................................... 94

4.2.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap

Implementasi SAK ETAP ................................................... 96

4.2.3 Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP 98

4.2.4 Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP 100

4.2.5 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi

SAK ETAP .......................................................................... 102

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 104

5.1 Simpulan ....................................................................................... 104

5.2 Saran ............................................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 106

LAMPIRAN ............................................................................................... 110

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ..................................... 44

Tabel 3.1 Indikator Implementasi SAK ETAP ........................................ 58

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SAK ETAP .......... 64

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sosialisasi SAK ETAP .............. 65

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi ...................... 65

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................................... 67

Tabel 3.6 Kriteria Implementasi SAK ETAP ........................................... 69

Tabel 3.7 Kriteria Sosialisasi SAK ETAP................................................ 69

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Pendidikan Pemilik ....................................... 70

Tabel 3.9 Kriteria Skala Usaha................................................................. 70

Tabel 3.10 Interval Kelas Umur Usaha ...................................................... 71

Tabel 3.11 Kriteria Budaya Organisasi ...................................................... 72

Tabel 4.1 Rincian Kuesioner .................................................................... 77

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Kab/Kota Provinsi

Jawa Tengah ............................................................................ 78

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Implementasi SAK ETAP ......................... 79

Table 4.4 Deskripsi Implementasi SAK ETAP ........................................ 79

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Sosialisiasi SAK ETAP............................. 80

Tabel 4.6 Deskripsi Sosialisasi SAK ETAP ............................................. 80

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik ...................... 81

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pemilik ................... 81

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Skala Usaha ............................................... 82

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Skala Usaha ............................................ 82

Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Umur Usaha .............................................. 83

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Umur Usaha ............................................ 83

Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Budaya Organisasi .................................... 84

Tabel 4.14 Deskripsi Budaya Organisasi ................................................... 84

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................ 86

xiv

Halaman

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 86

Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser....................................................................... 89

Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................. 90

Tabel 4.19 Hasil Uji t ................................................................................. 92

Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 94

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Model Kerangka Pemikiran ................................................... 47

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot ........................................ 85

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 88

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ............................................ 110

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ............................................................ 111

Lampiran 3. Tabulasi Data Uji Instrumen ............................................... 120

Lampiran 4. Output SPSS Uji Validitas................................................... 124

Lampiran 5. Output SPSS Uji Reliabilitas ............................................... 126

Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian ...................................................... 127

Lampiran 7. Output SPSS Uji Normalitas ............................................... 168

Lampiran 8. Output SPSS Uji Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas 169

Lampiran 9. Output SPSS Pengujian Hipotesis, dan Koefisien

Determinasi R2..................................................................... 170

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian ............................................................. 171

Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian ................................................ 176

Lampiran 12. Tabel Penentuan Sampel Glenn D. Israel ............................ 178

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menyatakan usaha mikro, kecil, dan

menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas

lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada

masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan

pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam

mewujudkan stabilitas nasional. UMKM mmemiliki peran yang besar di dalam

perekonomian nasional, terbukti selain memberikan kontribusi terhadap produk

domestik bruto yaitu pada tahun 2013 sebesar 60% atau senilai Rp 5.444 triliun,

juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yaitu pada tahun 2013

sebanyak 114 juta atau 96% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia (Kementerian

Koperasi dan UKM, 2014).

UMKM merupakan penyelamat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia

tahun 1997-1998, dan krisis ekonomi global tahun 2008. Disaat banyak

perusahaan besar yang bangkrut dan melakukan pemutusan hubungan kerja

(PHK), UMKM mampu menyerap para pengangguran untuk dapat bekerja

kembali (Rudiantoro dan Siregar, 2012). Jumlah UMKM di Indonesia merupakan

yang paling besar dibanding negara-negara lain, pada tahun 2014 jumlah pelaku

UMKM di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta (Sari, 2014). Besarnya jumlah

UMKM tersebut mencerminkan bahwa UMKM mempunyai banyak potensi

2

yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk dapat lebih berkontribusi bagi

negeri ini.

Tuti dan Dwijayanti (2014) menyatakan bahwa pada tahun 2016, Indonesia

telah menghadapi Asean Economic Community (AEC), dimana persaingan pasar

akan semakin tinggi bagi pelaku UMKM. Jika UMKM tidak melakukan inovasi

dan pengembangan usahanya, maka bisa jadi banyak pelaku UMKM yang tidak

bisa melanjutkan usahanya. Untuk dapat mengembangkan usahanya, UMKM

membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Namun, sebagian besar UMKM

hanya menggunakan modal pribadi dalam menjalankan usahanya, dan tidak ada

pemisah antara uang pribadi dengan uang perusahaan.

Pemerintah telah menyediakan progam pembiayaan UMKM berupa Kredit

Usaha Rakyat (KUR) yang tujuannya untuk membantu UMKM untuk

meningkatkan usahanya. Namun realisasi KUR pada tahun 2015 yang ditargetkan

sebesar Rp 30 triliun tidak mencapai target, terserap sebesar 75,8% (Novalius,

2016). Bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR sangat berhati-hati dalam

penyaluran kredit, karena mereka tidak mendapatkan informasi yang memadai

terkait kondisi UMKM (Rudiantoro dan Siregar, 2012).

Laporan keuangan merupakan persyaratan yang penting bagi UMKM untuk

dapat mengakses pinjaman dari perbankan (Yanto dkk., 2016). Baas dan Shrooten

(2006 dalam Rudinatoro dan Siregar, 2012) menyebutkan bahwa perbankan dalam

penyaluran kreditnya kepada UMKM menggunakan soft information dan hard

information. Soft information menggunakan teknik relationship lending yakni

penyaluran kredit atas dasar kepercayaaan dan hubungan yang telah terbina baik

3

antara bank dengan pengusaha. Hard information diantaranya menggunakan: (1)

Financial statement lending, yakni dengan menggunakan laporan keuangan yang

telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku sebagai sumber informasi

untuk prmberian kredit; (2) Assets based lending, yakni dengan menggunakan

informasi terkait aset-aset yang dijadikan jaminan; dan (3) Credit scoring, yakni

penggunaan teknik statistik dengan menggunakan data-data keuangan dari laporan

keuangan dan juga credit worthiness (kelayakan kredit) dan latar belakang dari

pemilik UMKM untuk diberikan peringkat.

Penyebab UMKM tidak menyediakan atau menyusun laporan keuangan

dalam usahanya yaitu karena kurangnya sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan dalam menyusun laporan keuangan serta UMKM terlalu fokus pada

proses produksi dan operasionalnya, sehingga tidak memperhatikan pencatatan

atau pembukuan (Putra dan Kurniawati, 2012). Selain itu karena keterbatasan

pengetahuan mengenai akuntansi, rumitnya proses akuntansi, serta anggapan

bahwa laporan keuangan bukanlah hal yang penting bagi UMKM (Said, 2009

dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012).

Kewajiban menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi usaha

kecil di Indonesia sebenarnya telah tersirat dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Namun kenyataannya

masih banyak pelaku UMKM yang tidak membuat pembukuan akuntansi yang

sesuai standar (Tuti dan Dwijayanti, 2014). Dengan laporan keuangan yang sesuai

dengan standar maka dapat memenuhi tujuan dari laporan keuangan yaitu

4

memberikan informasi yang reliabel dan akuntabel mengenai posisi keuangan

UMKM, sebagai bahan untuk menilai kinerja UMKM, dan sebagai dasar

pengambilan keputusan untuk pengembangan UMKM (Armando, 2015:6).

Lupi (2011 dalam Sarifah, 2012) menyebutkan UMKM berharap mampu

menyusun laporan keuangan organisasi yang sesuai dengan standar akuntansi

yang berlaku umum yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang akan

digunakan untuk kepentingan pengajuan kredit (pembiayaan) dan pembayaran

pajak kepentingan internal. Di sisi lain, manajemen UMKM menghadapi masalah

kompleksitas Standar Akuntansi Keuangan (SAK), apabila manajemen

menerapkan hal ini, maka pos yang akan dikeluarkan oleh entitas tersebut sangat

besar. Pelaku UMKM menginginkan adanya perbaikan kualitas dari kondisi

pembukuan dan pelaporan keuangan suapaya memberikan manfaat yang lebih

besar bagi perkembangan usaha mereka.

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memang cocok untuk

diterapkan pada badan usaha dengan skala besar namun tidak sesuai dengan

keadaan di badan usaha dengan skala UMKM. Pada 17 Juli 2009, untuk

mempermudah UMKM dalam menyusun laporan keuangan, Dewan Standar

Akuntansi Keuangan (DSAK) telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang berlaku efektif pada 1

Januari 2010.

Meskipun SAK ETAP wajib diimplementasikan pada Januari 2010, UMKM

masih kesulitan untuk menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan standar

(Yanto dkk., 2016). SAK ETAP tidak begitu saja dapat diterima oleh UMKM,

5

masih banyak UMKM yang tidak menerapkan pembukuan yang sesuai dengan

standar. Penelitian Alfitri dkk. (2014) yang meneliti tentang penerapan SAK

ETAP pada UMKM perajin mebel desa Gondangsari Kecamatan Juwiring

Kabupaten Klaten, menunjukkan bahwa pencatatan keuangan yang dilakukan

hanya sebatas laporan bisnis yang dibuat sesuai dengan pemahaman dan

kebutuhan, dan UMKM tidak menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan

keuangan. Kendala-kendala perajin mebel dalam menerapkan SAK ETAP adalah

karena kurangnya pengetahuan tentang SAK ETAP, belum adanya tenaga

akuntansi yang profesional, kurang memahami pentingnya pencatatan dan

penyusunan laporan keuangan, dan kurang efektifnya sosialisasi dari pihak

berkompeten tentang SAK ETAP.

Narsa dkk. (2012) juga mengungkapkan bahwa UKM tidak menerapkan

SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangannya. Demikian juga Tyas dan

Fachriyah (2012) menyebutkan bahwa penyusunan laporan aset biologis

perusahaan tidak sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Serta Armando (2015)

juga menyatakan bahwa pencatatan keuangan usaha mikro dan kecil intensitasnya

rendah, mereka cenderung untuk tidak melakukan pencatatan transaksi dengan

baik.

UMKM merupakan salah satu dari entitas tanpa akuntabilitas publik, karena

laporan keuangan yang dimiliki hanya digunakan untuk kepentingan internal.

UMKM ini juga belum mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses

pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan

penerbitan efek di pasar modal, atau bahkan bukan entitas yang menguasai aset

6

dalam kapasitas fidusia untuk sekelompok besar masyarakat (Putra dan

Kurniawati, 2012).

Teori entitas menyatakan bahwa perusahaan merupakan unit usaha yang

berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal tersebut berarti terdapat

pemisah antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan.

Dengan demikian, transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan

adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas

nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik (Ghozali dan Chariri,

2014:296). Dengan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar,

UMKM dapat memenuhi syarat untuk memperoleh kebutuhan modal (pengajuan

kredit), dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak yang memberi

modal. Serta dengan menyusun laporan keuangan berbasis SAK ETAP dapat

mencerminkan adanya pemisah antara keuangan perusahaan dengan uang pribadi,

karena perusahaan merupakan unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari

identitas pemilik.

Akuntansi merupakan soft technology (Suwardjono, 2005 dalam Yanto dkk.,

2016). Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

menyatakan bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya adalah

pengaruh sosial (social influence) yaitu sejauh mana persepsi suatu individu akan

keyakinan orang lain dalam menggunakan sitem baru (Vanketesh dkk., 2003

dalam Winarko dan Mahadewi, 2013). Teori ini juga menjelaskan bawha adopsi

sitem informasi dapat digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung

(facilitating condition). Implementasi SAK ETAP dapat terlaksana apabila adanya

7

pengaruh sosial (social influence), serta adanya kondisi yang mendukung

(facilitating condition).

Human Capital Theory menyatakan bahwa manusia merupakan suatu

bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang-barang modal lainnya,

seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya (Becker, 1965). Teori ini

berpendapat bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh besar

terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan produktivitas dapat didorong

melalui pendidikan. Teori tersebut menjelaskan bahwa manusia mempunyai

pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas yang dapat didorong melalui

pendidikan. Implementasi SAK ETAP dapat terlaksana apabila adanya sumber

daya manusia (human capital) yang mendukunng.

Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan

dan penggunaan informasi akuntansi pada UMKM telah banyak dilakukan.

Seperti penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yang menyatakan skala usaha,

umur usaha, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer berpengaruh

terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil di

Australia. Serta penelitian Solovida (2003) yang menyatakan umur perusahaan,

masa memimpin perusahaan, pendidikan formal pemilik/manajer, pelatihan

akuntansi yang diikuti pemilik/manajer, dan budaya organisasi berpengaruh

terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.

Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

pemahaman UMKM terkait SAK ETAP telah dilakukan oleh Rudiantoro dan

Siregar (2012), hasil penelitian tersebut menyatakan pemberian informasi dan

8

sosialisasi SAK ETAP, jenjang pendidikan terakhir pengusaha, dan lama usaha

berdiri berpengaruh terhadap pemahaman UMKM terkait SAK ETAP.

Pada penelitian ini akan meneliti mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM. Penelitian ini mereplikasi

variabel penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012), penelitian Solovida (2003),

serta penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yang diduga dapat berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, yaitu sosialisasi SAK ETAP,

tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.

Beberapa alasan penggunaan variabel tersebut dalam penelitian ini adalah

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan

bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya adalah pengaruh

sosial (social influence) yaitu sejauh mana persepsi suatu individu akan keyakinan

orang lain dalam menggunakan sitem baru (Vanketesh dkk., 2003 dalam Winarko

dan Mahadewi, 2013). Sosialisasi SAK ETAP merupakan pengaruh sosial yang

dapat memberikan pemahaman kepada pengusaha UMKM terkait SAK ETAP

sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Rudiantoro dan

Siregar (2012) menyatakan bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP dapat

memberikan pemahaman kepada pengusaha UMKM terkait SAK ETAP. Hasil

penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) membuktikan bahwa informasi dan

sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap pemahaman UMKM terkait SAK

ETAP.

Human Capital Theory Becker (1965) menyatakan bahwa manusia

merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal serta sumber daya manusia

9

mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan

produktivitas dapat didorong melalui pendidikan. Holmes dan Nicholls (1988)

menyatakan bahwa tingkat pendidikan menentukan kemampuan dan keahlian

pengusaha, tingkat pendidikan pemilik menentukan pemahaman terhadap

pentingnya penggunaan informasi akuntansi. Solovida (2003) menyatakan bahwa

pemilik UMKM sangat dominan dalam menjalankan usaha dalam perusahaan,

tingkat pendidikan pemilik mempunyai pengaruh tehadap bagaimana cara pemilik

mengelola usahanya.

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

menjelaskan bawha adopsi sitem informasi dapat digunakan apabila adanya

kondisi yang mendukung (facilitating condition). Skala usaha merupakan ukuran

perusahaan yang dapat dilihat dari jumlah karyawan, aset perusahaan, dan

penjualan perusahaan. Gray (2006) menyatakan ukuran usaha yang besar

berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih

mampu mempekerjakan karyawan dengan keahlian yang lebih baik, sehingga

dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP.

Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan telah menjalankan

operasionalnya. Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa penyediaan

informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan. Gray (2006) menyatakan

terdapat hubungan antara karakteristik kebudayaan dan pengembangan sistem

akuntansi dan pengaturan dari praktik-praktik akuntansi berikut sikap terhadap

manajemen keuangan dan pengungkapannya.

10

Penelitian ini mengambil sampel pada pemilik UMKM di Provinsi Jawa

Tengah. Beberapa alasan mengapa pemilihan obyek penelitian dilakukan di

Provinsi Jawa Tengah yaitu karena perkembangan UMKM di Jawa Tengah

terbilang baik (Isk News, 2015). Berdasarkan data yang ada di Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Jawa Tengah per September 2015, UMKM binaan di

Provinsi Jawa Tengah mencapai 107.535 unit dengan jumlah tenaga kerja yang

terserap 685.147 orang (Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, 2016).

Meski perkembangan UMKM di Provinsi Jawa Tengah terbilang baik,

namun di antara mereka masih dihadapkan sejumlah persoalan, terutama modal.

Banyak UMKM feasible namun belum bankable (tidak memiliki jaminan

memadai untuk mendapatkan kredit, padahal mempunya karakter dan usaha yang

bagus, sehingga kesulitan mendapatkan pinjaman modal dari perbankan maupun

lembaga keuangan lainnya (Isk News, 2015). Dari jumlah UMKM di Jawa

Tengah, baru sekitar 24 persen yang telah mempunyai akses ke bank untuk

melakukan pinjaman kredit (Isk News, 2015).

Berbagai upaya untuk meningkatkan pengembangan usaha UMKM di

Provinsi Jawa Tengah untuk menghadapi Asean Economic Community (AEC)

telah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, seperti

didirikannya UMKM Center Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat penyedia

layanan yang dibutuhkan pengusaha UMKM, seperti tempat konsultasi usaha,

tempat menimba ilmu, dan sebagai wadah untuk memasarkan produk UMKM

yang ada di Provinsi Jawa Tengah (Semarangdaily.com, 30 Desember 2014).

Sehingga menarik untuk mengambil obyek penelitian pada UMKM di Provinsi

11

Jawa Tengah, karena begitu besarnya perhatian pemerintah untuk

mengembangkan UMKM di Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pada penelitian ini akan

meneliti mengenai faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi implementasi

SAK ETAP pada UMKM yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan

pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Dengan mengambil

sampel penelitian pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu,

penelitian ini diberi judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada

UMKM”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK

ETAP pada UMKM?

2. Apakah tingkat pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK

ETAP pada UMKM?

3. Apakah skala usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM?

4. Apakah umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM?

5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP

pada UMKM?

12

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini

bertujuan:

1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh sosialisasi SAK ETAP

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.

2. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh tingkat pendidikan

pemilik terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.

3. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh skala usaha terhadap

implementasi SAK ETAP pada UMKM.

4. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh umur perusahaan

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.

5. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh budaya organisasi

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kegunaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM.

Dengan demikian manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM. Bagi

peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

13

dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai implementasi SAK ETAP

pada UMKM, sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha,

umur usaha, dan budaya organisasi pada masa yang akan datang.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Pemilik UMKM

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

pemilik UMKM tentang implementasi SAK ETAP dalam menyusun

laporan keuangan usahanya.

b. Bagi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

Dinas Koperasi dan UMKM di Provinsi Jawa Tengah tentang

implementasi SAK ETAP pada UMKM serta untuk mengintensifkan

penyelenggaraan sosialisasi SAK ETAP.

14

BAB II

TELAAH TEORI

2.1 Grand Theory

2.1.1 Teori Entitas

Teori entitas menekankan bahwa perusahaan merupakan unit usaha yang

berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal ini berarti terdapat pemisah

antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Dengan

demikian, transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan adalah

transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas nama

dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik (Ghozali dan Chariri, 2014:296).

Teori entitas memiliki dua versi yaitu:

a. Versi Tradisional

Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang

ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian

perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi investasi yang

dilakukan pemilik (Ghozali dan Chariri, 2014:297).

b. Versi Baru

Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya

sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.

Penyajian laporan keuangan kepada pemegang ekuitas dimaksudkan untuk

memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik dengan pemegang ekuitas

dalam kaitannya dengan kubutuhan dana yang diperlukan di masa mendatang

(Ghozali dan Chariri, 2014:197).

15

Implikasi teori entitas pada penelitian ini adalah teori entitas menjelaskan

bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkepentingan terhadap

kelangsungan hidupnya sendiri, penyajian laporan keuangan kepada pemegang

ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik

dengan pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kubutuhan dana yang

diperlukan di masa mendatang. Dengan mengimplementasikan SAK ETAP dalam

menyusun laporan keuangan, UMKM dapat memenuhi syarat untuk memperoleh

kebutuhan modal (pengajuan kredit), dan sebagai bentuk pertanggungjawaban

kepada pihak pemberi modal. Serta dengan menyusun laporan keuangan berbasis

SAK ETAP, dapat mencerminkan adanya pemisah antara keuangan perusahaan

dengan uang pribadi, karena perusahaan merupakan unit usaha yang berdiri

sendiri terpisah dari identitas pemilik.

2.1.2 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

Teori ini dikembangkan oleh Vankatesh dkk. (2003), teori ini dirumuskan

dengan empat macam penentu inti (core determinant) suatu niat dan pengguna

teknologi informasi dengan empat moderator dari hubungan pokok (key

relationships) (Vankatesh dkk., 2003 dalam Winarko dan Mahadewi (2013).

Keempat core determinant yang dimaksud adalah pertama, ekspektasi terhadap

kinerja (performance expectancy), yaitu sejauh mana suatu individu percaya

bahwa menggunakan sistem akan membantunya untuk mencapai hasil-hasil dalam

kinerja pekerjaannya. Kedua, ekspektasi terhadap upaya (effort expectancy), yaitu

sejauhmana tingkat kemudahan yang terkait dengan penggunaan dari sistem.

Ketiga, pengaruh sosial (social influence), yaitu sejauh mana persepsi suatu

16

individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem baru. Keempat,

kondisi yang mendukung (facilitating condition), yaitu sejauhmana suatu individu

percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis harus ada untuk mendukung

penggunaan sistem.

Implikasi teori ini dalam penelitian ini adalah faktor penentu yang ketiga

yaitu pengaruh sosial (social influence) dan keempat yaitu kondisi yang

mendukung (facilitating condition). Faktor penentu yang ketiga tersebut

digunakan sebagai landasan teori untuk memperkuat kerangka berfikir sosialisasi

SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, karena sosialisasi

yang diterima pemilik UMKM merupakan pengaruh sosial yang dapat

mempengaruhi persepsi pemilik UMKM untuk menerapkan SAK ETAP.

Sedangkan faktor penentu yang keempat digunakan sebagai landasan teori skala

usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, karena skala usaha yang

besar berimplikasi perusahaan mempunyai fasilitas yang mendukung seperti dapat

memperkejakan karyawan dengan keahlian khusus.

UTAUT merupakan teori yang cukup komprehensif dalam

mengintegrasikan konstruksi faktor-faktor yang menentukan seseorang atau

sebuah organisasi didalam mengadopsi teknologi baru. Suwardjono (2005 dalam

Yanto dkk., 2016), menyatakan bahwa akuntansi merupakan soft technology, hal

tersebut mendukung teori UTAUT untuk digunakan sebagai landasan teori dalam

penelitian ini.

17

2.1.3 Human Capital Theory

Human Capital Theory dikembangkan oleh Becker (1965) yang

mengemukakan bahwa investasi dalam pelatihan dan untuk meningkatkan human

capital adalah penting sebagai suatu investsi dari bentuk-bentuk modal lainnya.

Human Capital Theory berpendapat bahwa investasi sumber daya manusia

mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan

produktivitas tenaga kerja ini dapat didorong melalui pendidikan dan pelatihan.

Teori ini menyatakan bahwa pendidikan menanamkan ilmu pengetahuan,

ketrampilan, dan nilai-nilai kepada manusia dan karenanya mereka dapat

meningkatkan kapitas belajar dan produksinya.

Human Capital Theory adalah suatu pemikiran yang menganggap bahwa

manusia merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang-

barang modal lainnya, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya. Human

capital dapat didefinisikan sebagai jumlah total dari pengetahuan, skill, dan

kecerdasan rakyat dari suatu negara.

Implikasi Human Capital Theory dalam penelitian ini adalah teori ini

digunakan sebagai landasan teori untuk menjelaskan bagaimana tingkat

pendidikan pemilik dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM.

2.2 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

2.2.1 Definisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Terdapat berbagai definisi berbeda mengenai UMKM berdasarkan

kepentingan lembaga yang memberi definisi, definisi tersebut diantaranya:

18

a. Definisi UMKM menurut Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang

perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha

mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha Kecil adalah usaha

ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil

atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

Kriteria dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Undang-

Undang No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

19

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

b. Definisi UMKM menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan

kuantitas tenaga kerja, menurut Badan Pusat Statistik batasan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah adalah:

1. Usaha Mikro: usaha yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang, termasuk

tambahan anggota keluarga yang tidak dibayar.

20

2. Usaha Kecil: usaha yang memiliki pekerja 5 sampai 19 orang.

3. Usaha Menengah: usaha yang memiliki pekerja 20 sampai 99 orang.

c. Definisi UMKM menurut Bank Indonesia (BI)

UMKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa:

1. Modalnya kurang dari Rp 20 juta.

2. Untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta.

3. Memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan.

4. Omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar.

2.2.2 Jenis-Jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM

Berikut jenis-jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menurut

Nayla (2015:84):

1. UMKM di Bidang Perdagangan.

UMKM di bidang perdagangan dapat digolongkan menjadi dua jenis,

yakni UMKM retail (eceran) dan UMKM grosir (besar).

2. UMKM di Bidang Industri

Berdasarkan proses produksinya, UMKM dibidang industri dapat

dibagi menjadi tiga jenis, yaitu UMKM pengolahan bahan mentah menjadi

bahan baku, UMKM pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi,

dan UMKM pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.

3. UMKM di Bidang Jasa

UMKM di bidang jasa merupakan jenis UMKM yang bergerak dalam

bidang penjualan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis UMKM

21

ini memiliki ciri khas bahwa produk jasa yang ditawarkan kepada konsumen

tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan manfaatnya.

4. UMKM di Bidang Agraris

UMKM di bidang agraris merupakan jenis UMKM yang bergerak

dalam bidang pengolahan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,

sehingga bisa memberikan manfaat satau mendatangkan keuntungan.

Berdasarkan lapangan usahanya, UMKM di bidang agraris dapat dibedakan

menjadi empat jenis, yaitu UMKM perkebunan, UMKM peternakan, UMKM

pertanian, dan UMKM perikanan.

5. UMKM di Bidang Ekstraktif

UMKM di bidang ekstraktif merupakan jenis UMKM yang bergerak

dalam bidang pengambilan hasil alam secara langsung, baik dengan

mengubah bentuk dan zatnya maupun tidak. Berdasarkan proses kerjanya,

UMKM di bidang ekstraktif ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu

UMKM penebangan kayu, dan UMKM penambangan.

2.2.3 Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2015:3), peran

usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia dapat

dilihat dari:

1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai

sektor.

2. Penyedia lapangan kerja yang besar.

22

3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan

pemberdayaan masyarakat.

4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.

5. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan

ekspor.

2.3 Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP)

2.3.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK ETAP)

Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1), Standar Akuntansi

Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan

untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas

publik adalah entitas yang:

a. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, dan

b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose

financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal

adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur,

dan lembaga pemeringkat kredit.

Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:

a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses

pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator

lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

23

b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok

besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang

efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan

SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan

SAK ETAP.

1. Isi SAK ETAP

SAK ETAP terdiri dari 30 Bab dan daftar istilah. 30 Bab tersebut antara

lain: ruang lingkup, konsep dan prinsip pervasif, penyajian laporan keuangan,

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan

saldo raba, catatan atas laporan keuangan, kebijakan akuntansi estimasi dan

kesalahan, investasi pada efek tertentu, persediaan, investasi pada entitas

asosiasi dan entitas anak, investasi pada joint venture, properti investasi, aset

tetap, aset tidak berwujud, sewa, kewajiban diestimasi dan kontijensi, ekuitas,

pendapatan, biaya pinjaman, penurunan nilai aset, imbalan kerja, pajak

penghasilan, mata uang pelaporan, transaksi dalam mata uang asing, peristiwa

setelah akhir periode pelaporan, pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa, ketentuan transisi, dan tanggal efektif.

2. Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK ETAP

Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2), tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus

kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat

24

meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi

tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan

apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

3. Penyajian Laporan Keuangan SAK ETAP

Penyajian wajar dari laporan keuangan yang mematuhi persyaratan

SAK ETAP sebagai berikut (Ikatan Akuntan Indonesai, 2009:14-18):

1) Penyajian Wajar

Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan,

kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar

mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan

kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,

kewajiban, penghasilan dan beban.

2) Kepatuhan terhadap SAK ETAP

Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus

membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and

unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan

keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK

ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.

3) Kelangsungan Usaha

Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang

menggunakan SAK ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas

melanjutkan kelangsungan usaha.

25

4) Frekuensi Pelaporan

Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan, termasuk

informasi komparatif minimum satu tahun sekali.

5) Penyajian yang Konsisten

Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar

periode harus konsiten kecuali jika terjadi perubahan yang signifikan atas

sifat operasi entitas atau perubahan penyajian atau pengklasifikasian

bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria pemilihan

dan penerapan kebijakan akuntansi.

6) Informasi Komparatif

Informasi harus diungkapkan secara komparatif dengan periode

sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP (termasuk

informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan).

7) Materialitas dan Agregasi

Pos-pos yang material disajikan secara terpisah dalam laporan

keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah

yang meiliki sifat atau fungsi yang sejenis.

8) Laporan Keuangan Lengkap

Laporan keuangan entitas meliputi:

a) Neraca

b) Laporan laba rugi

c) Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan:

i) Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau

26

ii) Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi

dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik

d) Laporan arus kas, dan

e) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan

akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

9) Identifikasi Laporan Keuangan

Entitas harus mengidentifikasi secara jelas setiap komponen

laporan keuangan termasuk catatan atas laporan laporan keuangan. Jika

laporan keuangan merupakan komponen dari laporan lain, maka laporan

keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan keuangan

tersebut.

4. Laporan Keuangan SAK ETAP

Ikatan Akuntan Indonesia (2009:19-34), laporan keuangan SAK ETAP

terdiri dari:

a. Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset,

kewajiban dan ekuitas suatu entitias pada suatu tanggal tertentu sampai

akhir periode pelaporan. Neraca minimal mencakup pos-pos: kas dan

setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, properti

investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya,

aset dan kewajiban pajak, kewajiban-kewajiban diestimasi, ekuitas.

Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika

penyajian seperti itu relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi

27

keuangan entitas. SAK ETAP tidak menentukan format atau urutan

terhadap pos-pos yang disajikan.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban

yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP menyaratkan lain.

SAK ETAP mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas

kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai

penyesuaian terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari

laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan. Laporan laba rugi

minimal mencakup pos-pos: pendapatan, beban keuangan, bagian laba

atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak,

dan laba rugi neto. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah

lainnya pada laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk

memahami kinerja keuangan entitas. Selain itu entitas tidak boleh

menyajikan atau mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai

“pos luar biasa”, baik dalam laporan laba rugi maupun dalam catatan atas

laporan keuangan.

c. Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba

1. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas

untuk periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara

langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan

kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam

28

periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan

ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan deviden

dan distribusi lain ke pengusaha ekuitas selama periode tersebut.

2. Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba

Laporan laba rugi dan saldo laba menyajikan laba atau rugi

entitas dan perubahan saldo laba untuk suatu periode pelaporan.

Entitas menyajikan laporan laba rugi dan saldo laba menggantikan

laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas jika perubahan pada

ekuitas hanya berasal dari laba atau rugi, pembayaran deviden,

koreksi kesalahan periode lalu, dan perubahan kebijakan akuntansi.

d. Laporan Arus Kas

Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas

untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi,

aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

1. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas

penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas

tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan

kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Entitas

melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan

metode tidak langsung. Dalam metode ini laba atau rugi neto

disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas,

penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas

29

untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan

atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

2. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan

Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama

penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari

aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah agregat arus kas yang

berasal dari akusisi dan pelepasan entitas anak atau unit usaha lain

disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari

aktivitas operasi.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan

keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang

disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak

memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

2.3.2 Siklus Akuntansi Laporan Keuangan SAK ETAP

Priyatno (2009:16-20), siklus akuntansi merupakan tahap-tahap kegiatan

akuntansi yang berjalan terus-menerus dan berulang, tahap-tahap tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Pencatatan dalam Jurnal

Pencatatan dalam Jurnal yaitu mencatat transaksi berdasar bukti-bukti

dokumen seperti nota, kuitansi, faktur, dan lain-lain dengan menggolongkan

perkiraan mana yang di debet dan di kredit. Dalam pencatatan akuntansi

30

jurnal dibedakan menjadi jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum

penggunaannya bisa luas karena dapat mencatat segala jenis transaksi yang

terjadi, sedangkan jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk

mencatat transaksi tertentu yang sering terjadi, misalnya jurnal pembelian,

jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Pada

perusahaan, tidak semua jurnal digunakan karena tergantung pada besar

kecilnya skala perusahaan. Untuk perusahaan kecil biasanya cukup digunakan

jurnal umum untuk mencatat segala transaksi yang terjadi, sedangkan untuk

perusahaan yang transaksinya sudah rumit dan banyak, maka digunakan

jurnal khusus.

2. Posting ke Buku Besar

Posting ke buku besar yaitu pemindahan catatan dari jurnal ke buku

besar pada masing-masing rekening yang sama dengan tujuan untuk

meringkas pencatatan transaksi. Pemindahan ke buku besar ini dilakukan

pada akhir periode pencatatan. Dalam buku besar setiap rekening dibuat tabel

sendiri, kemudian transaksi-transaksi dengan rekening yang sama pada jurnal

dipindahkan dan dijadikan satu ke dalam buku besar pada rekening yang

sama, kemudian dihitung saldonya.

3. Neraca Saldo

Neraca saldo menunjukkan saldo masing-masing rekening yang disusun

dalam kolom debet dan kredit dengan jumlah yang sama.

31

4. Jurnal Penyesuian

Jurnal penyesuaian yaitu untuk menyesuaikan nilai rekening agar

menunjukkan nilai yang seharusnya. Penyesuaian ini dilakukan pada setiap

akhir periode pencatatan.

5. Neraca Lajur

Neraca lajur yaitu pencatatan untuk mempermudah dalam penyususnan

laporan keuangan. Kolom-kolom dalam neraca lajur terdiri dari nomor

rekening, nama rekening, neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah

disesuaikan, laba rugi, dan neraca.

6. Laporan Keuangan

Laporan Keuangan yaitu penyajian laporan keuangan dengan

menyajikan hasil pencatatan akuntansi berupa laporan laba rugi, neraca,

laporan perubahan modal, dan sebaginya.

Berdasarkan siklus akuntansi laporan keuangan yang dikemukakan oleh

Priyatno (2009) dapat disimpulkan bahwa untuk menyusun laporan keuangan

SAK ETAP maka dimulai dari:

1. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas

2. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas

3. Mencatat (menjurnal) trenasaksi ke dalam buku jurnal

4. Memposting jurnal ke buku besar

5. Membuat neraca saldo

6. Membuat jurnal penyesuaian

7. Menyusun neraca lajur

32

8. Membuat jurnal penutup dan pembalik

9. Membuat laporan keuangan dimulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

2.3.3 Indikator Implementasi SAK ETAP

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel implementasi SAK

ETAP merujuk pada siklus laporan keuangan yang dikemukakan oleh Priyatno

(2009), dan pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009).

Berdasarkan siklus laporan keuangan SAK ETAP yang dikemukakan oleh

Priyatno (2009) serta pedoman penyusunan laporan keuangan SAK ETAP yang

dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009), kemudian diringkas dan

dikembangkan hingga dihasilkan indikator yang dapat mewakili dan mampu

mengukur atau menggambarkan variabel implementasi SAK ETAP, sehingga

indikator dari implementasi SAK ETAP adalah sebagai berikut:

1. Siklus Laporan Keuangan SAK ETAP

Siklus laporan keuangan SAK ETAP mengacu pada siklus laporan

keuangan yang dikemukakan oleh Priyatno (2009) yang kemudian

dikembangkan, sehingga diperoleh indikator yang dapat mengukur siklus

laporan SAK ETAP, anatara lain:

a. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas.

b. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas.

c. Mencatat (menjurnal) trenasaksi ke dalam buku jurnal

d. Memposting jurnal ke buku besar

33

e. Membuat neraca saldo

f. Membuat jurnal penyesuaian

g. Menyusun neraca lajur

h. Membuat jurnal penutup dan pembalik

2. Laporan Keuangan yang sesuai dengan pedoman SAK ETAP

Laporan keuangan yang sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) mengacu pada

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009) yang

kemudian diringkas yang sudah mewakili laporan keuangan berdasarkan

SAK ETAP, antara lain:

a. Persediaan

Entitas harus mengungkapkan nilai persediaan pada nilai mana yang

lebih rendah antara biaya perolehan dan harga jual dikurangi biaya untuk

menyelesaikan dan menjual.

b. Kelengkapan Laporan Keuangan

Laporan keuangan SAK ETAP terdiri dari:

a) Neraca

b) Laporan laba/rugi

c) Laporan perubahan modal/ekuitas

d) Laporan arus kas

e) Laporan catatan atas laporan keuangan (CALK)

34

c. Frekuensi Laporan Keuangan

Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan, termasuk

informasi komparatif minimum satu tahun sekali.

d. Kepatuhan terhadap SAK ETAP

Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus

membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and

unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan

keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK

ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAK ETAP

Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi implementasi SAK ETAP

pada UMKM dalam penelitian ini yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat

pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.

2.4.1 Sosialisasi SAK ETAP

1. Pengertian Sosialisasi SAK ETAP

Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang diperlakukannya agar dapat berfungsi sebagai

orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan

atau peranan tertentu masyarakat (Ritcher, 1987:139). Sosialisasi SAK ETAP

yaitu sosialisasi yang didapatkan oleh pemilik UMKM mengenai SAK ETAP

yang merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang dapat

memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM,

35

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), atau lembaga lainnya (Rudiantoro dan

Siregar, 2012).

2. Sumber-Sumber Sosialisasi SAK ETAP

Sosialisasi SAK ETAP dapat diperoleh melalui sumber-sumber sebagai

berikut (Rudiantoro dan Siregar, 2012):

1) Media, seperti koran, majalah, dan internet.

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan informasi atau pesan. Coontoh media antara lain: media

visual (koran, majalah, buku), media audio (radio, televisi), dan media

visual (internet). Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk

menyampaikan sosialisasi mengenai SAK ETAP kepada pemilik

UMKM.melalui media, pesan-pesan maupun pengetahuan mengenai SAK

ETAP dapat disampaikan dan dipelajari.

2) Seminar atau pelatihan akuntansi.

Seminar merupakan suatu diskusi yang diselenggarakan untuk

mensosialisasikan suatu ilmu. Pelatihan akuntansi menyangkut proses

belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan akuntansi

dengan waktu yang relatif singkat. Seminar dan pelatihan akuntansi dapat

berperan dalam sosialisasi SAK ETAP yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan akuntansi bagi pemilik UMKM.

3) Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

Tengah, dan atau dinas lainnya.

36

Instansi pemerintah yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP

adalah Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Koperasi dan UMKM adalah

salah satu instansi pemerintah yang membidangi usaha koperasi dan usaha

kecil dan menengah.

4) Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi yang

mewakili para akuntan profesional di Indonesia. IAI dapat

mensosialisasikan tentang SAK ETAP kepada pemilik UMKM.

5) Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.

Lembaga Pendidikan Tinggi dapat memberikan peran dalam

sosialisasi SAK ETAP. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan

memberikan pelatihan akuntansi untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan peserta pelatihan akuntansi.

6) Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM), dan atau organisasi lainnya.

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk

mencapai tujuan bersama. Organisasi masyarakat yang berkaitan dengan

perekonomian dan UMKM dapat mengadakan sosialisasi SAK ETAP.

Pelatihan yang diadakan untuk sosialisasi SAK ETAP dapat dilakukan

dengan menghadirkan pembicara yang memahami tentang SAK ETAP

bagi UMKM.

37

3. Indikator Sosialisasi SAK ETAP

Indikator sosialisai SAK ETAP merujuk pada sumber-sumber yang

dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP yang dikemukan oleh Rudiantoro

dan Siregar (2012), yaitu sebagai berikut:

a. Media, seperti koran, majalah, internet.

b. Seminar atau pelatihan akuntansi.

c. Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

Tengah, dan atau dinas lainnya.

d. Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

e. Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.

f. Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya.

2.4.2 Tingkat Pendidikan Pemilik

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan

38

nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,

pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan

keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan,

serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik. Pendidikan informal merupakan kegiatan belajar secara mandiri yang

dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.

Pemilik UMKM sangatlah dominan dalam menjalankan usaha dalam

perusahaan (Solovida, 2003). Tingkat pendidikan pemilik adalah tingkat

pendidikan yang dimiliki oleh pemilik UMKM (Rudiantoro dan Siregar, 2012).

Indikator tingkat pendidikan pemilik menurut Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu

pendidikan yang diperoleh dibangku sekolah formal antara lain: Sekolah Dasar

(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),

Diploma, dan Sarjana.

2.4.3 Skala Usaha

Skala perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan perusahaan ke

dalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang, dan kecil. Skala

perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya

perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan (Suwito dan Herawaty,

2005)

Skala perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar

kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan

skala besar kecilnya perusahaan ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset,

rata-rata tingkat penjualan (Seftianne, 2011).

39

Skala usaha merupakan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan

oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total

aktiva (Ferry dan Jones, 1979 dalam Ambarwati dkk., 2015). Menurut Holmes

dan Nicholls (1988), ukuran usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam

mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan

dan besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.

Indikator skala usaha menurut Holmes dan Nicholls (1988) adalah dapat dilihat

dari jumlah karyawan dan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Setiyadi (2007) menyatakan skala usaha yang bisa dipakai untuk

menentukan tingkatan perusahaan adalah:

a. Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang terdaftar

atau bekerja di perusahaan pada suatu saat tertentu.

b. Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu.

c. Total utang, merupakan jumlah utang perusahaan pada periode tertentu.

d. Total aset, merupakan keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan pada saat

tertentu.

2.4.4 Umur Usaha

Umur usaha adalah lamanya sebuah perusahaan berdiri, berkembang dan

bertahan. Khusna (2013 dalam Tuti dan Dwijayanti, 2014) menyatakan umur

usaha adalah banyaknya waktu yang ditempuh oleh usaha dalam menjalankan

usahanya untuk menunjukkan kemampuan bersaingnya. Umur perusahaan

40

merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri dan menjalankan operasi

usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun.

Umur usaha merupakan lamanya perusahaan berdiri yang dihitung dari

tahun perusahaan berdiri. Indikator untuk mengukur umur usaha menurut

penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu umur perusahaan diukur

berdasarkan waktu (dalam tahun) sejak pendirian perusahaan sampai dengan

penelitian dilakukan.

2.4.5 Budaya Organisasi

1. Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan norma, nilai-niali, asumsi, kepercayaan,

filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang

dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota

organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta

diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga berpengaruh pada pola pikir,

sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani

para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2007:10).

Robbins dan Coulter (2010:63), budaya organisasi adalah nilai-nilai,

prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para

anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak.

2. Asal Usul Terbentuknya Budaya Organisasi

Robbins (2001:523-524) mengungkapkan budaya asli ditunjukkan dari

filsafat pendirinya, selanjutnya budaya ini sangat mempengaruhi kriteria yang

digunakan dalam memperkerjakan karyawannya. Tindakan dari manajemen

41

puncak menentukan iklim umum dari perilaku baik yang diterima maupun

tidak. Bagaimanapun karyawan diasosiasikan, tingkat sukses yang dicapai

akan tergantung pada kecocokan nilai-nilai yang dianut oleh karyawan baru

dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi.

3. Penggolongan Budaya Organisasi

Wallach (1983, dalam Anwar dan Amalia (2010), menggolongkan

budaya organisasi menjadi tiga observed variable/indocator variables, yaitu:

a. Birokrat tercemin dalam lingkungan kerja yang terstruktur, teratur, tertib,

dan berurutan serta mempunyai regulasi yang jelas. Lingkungan dengan

kultur atau budaya birokrat mempunyai garis batas tanggungjawab yang

jelas antar bagian atau level birokrasi organisasi.

b. Inovatif, memiliki lingkungan kerja yang penuh tantangan, menyediakan

tugas-tugas berisiko, dan memerlukan kreativitas untuk

menyelesaikannya. Lingkungan kerjanya bersifat menekan, kompetitif,

dan berorientasi hasil.

c. Suportif ditandai dengan lingkungan kerja yang bersahabat, ramah, saling

percaya, adil, saling membantu, dan memberikan kebebasan individu.

Kultur ini lebih mengutamakan pembinaan hubungan kepada semua

pihak.

4. Dimensi Budaya Organisasi

Robbins dan Coulter (2010:63) menyatakan ada 7 (tujuh) dimensi yang

menjabarkan budaya organisasi:

42

a. Inovasi dan pengambilan risiko (inovation and risk taking), yaitu

seberapa besar organisasi mendorong para karyawan untuk bersikap

inovatif dan berani mengambil risiko.

b. Perhatian pada detail (attention to detail), yaitu seberapa besar dalam

ketelitian, analisis, dan perhatian pada detail yang dituntut oleh

organisasi dari para karyawannya.

c. Orientasi hasil (outcome orientation), yaitu seberapa besar organisasi

menekankan pada pencapaian sasaran (hasil), ketimbang pada cara

mencapai sasaran (proses).

d. Orientasi manusia (people orientation), yaitu seberapa jauh organisasi

bersedia mempertimbangkan faktor manusia (karyawan) di dalam

pengambilan keputusan manajemen.

e. Orientasi tim (team orientation), yaitu seberapa besar organisasi

menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang kerja individu, dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

f. Agresivitas (agressiveness), yaitu seberapa besar organisasi mendorong

para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dari pada

santai.

g. Kemantapan (stability), yaitu seberapa besar organisasi menekankan

pada pemeliharaan status quo di dalam pengambilan berbagai keputusan

dan tindakan.

43

5. Indikator Budaya Organisasi

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi

merujuk pada 7 (tujuh) dimensi budaya organisasi yang dikemukakan oleh

Robbins dan Coulter (2010) yang secara keseluruhan menangkap hakikat

budaya organisasi, 7 (tujuh) budaya organisasi tersebut dikembangkan

sehingga dapat mengukur atau menggambarkan variabel budaya organisasi,

antara lain:

a. Inovasi dan pengambilan risiko (inovation and risk taking), yaitu adanya

tuntutan oleh perusahaan untuk melakukan inovasi dan keberanian

mangembil risiko pada setiap pekerjaan.

b. Perhatian pada detail (attention to detail), yaitu seberapa besar dalam

ketelitian, tanggung jawab, dan perhatian pada detail seperti adanya tata

tertib, struktur organisasi, dan kebersihan dalam perusahaan.

c. Orientasi hasil (outcome orientation), yaitu seberapa besar perusahaan

menekankan pada pencapaian sasaran (hasil), serta adanya pantauan

terhadap kinerja karyawan.

d. Orientasi manusia (people orientation), yaitu adanya hubungan yang

harmonis antara manajer dengan karyawan serta adanya penghargaan

berbasis kerja.

e. Orientasi tim (team orientation), yaitu seberapa besar organisasi

menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang kerja individu, dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

44

f. Agresivitas (agressiveness), yaitu seberapa besar organisasi mampu

memahami kebutuhan karyawan serta adanya usaha untuk meningkatkan

kulitas perusahaan.

g. Kemantapan (stability), yaitu adanya stabilitas dalam produktivitas,

mampu menjaga stabilitas laba yang diperoleh, serta mempunyai konsep

arah visi dan misi.

2.5 Penelitian Terdahulu

Ringkasan dari hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dari Tabel 2.1 berikut

ini:

Tabel 2.1

Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti,

Tahun Judul Variabel Penelitian Hasil

1. Holmes

dan

Nicholls,

1988

An Analysis of

The Use of

Accounting

Information by

Australian

Small

Business.

Variabel dependen:

Penggunaan informasi

akuntansi.

Variabel independen:

Skala usaha, umur usaha,

sektor industri, dan

pendidikan pemilik/

manajer.

Semua variabel

independen

berpengaruh

terhadap

penggunaan

informasi

akuntansi.

2. Solovida,

2003

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Penyiapan dan

Penggunaan

Informasi

Akuntansi

pada

Perusahaan

Kecil dan

Menengah di

Variabel dependen:

penyiapan dan

penggunaan informasi

akuntansi.

Variabel independen:

Umur perusahaan, masa

memimpin perusahaan,

skala usaha, sektor

industri, pendidikan

formal pemilik/manajer,

pelatihan akuntansi yang

diikuti pemilik/manajer,

Semua variabel

independen,

kecuali skala

usaha dan sektor

industri

berpengaruh

signifikan

terhadap

penyiapan dan

penggunaan

informasi

akuntansi.

45

No Peneliti,

Tahun Judul Variabel Penelitian Hasil

Jawa Tengah. budaya organisasi.

3. Astuti,

2007

Pengaruh

Karakteristik

Internal

Perusahaan

terhadap

Penyiapan dan

Penggunaan

Informasi

Akuntansi

Perusahaan

Kecil dan

Menengah.

Variabel dependen:

Penyiapan dan

penggunaan informasi

akuntansi pada

perusahaan kecil dan

menengah.

Variabel independen:

Skala usaha, masa

memimpin perusahaan,

pendidikan

manajer/pemilik,

pelatihan akuntansi yang

diikuti, umur perusahaan.

Semua variabel

independen

berpengaruh

positif terhadap

penyiapan dan

penggunaan

informasi

akuntansi pada

perusahaan kecil

dan menengah.

4. Rudianto

ro dan

Siregar,

2012

Kualitas

laporan

Keuangan

UMKM serta

Prospek

Implementasi

SAK ETAP

Variabel dependen:

Pemahaman pengusaha

UMKM terkait SAK

ETAP

Variabel independen:

Pemberian informasi dan

sosialisasi SAK ETAP,

jenjang pendidikan

terakhir pengusaha, latar

belakang pendidikan

pengusaha, ukuran

usaha, lama berdiri

usaha.

Pemberian

informasi dan

sosialisasi serta

jenjang

pendidikan

terakhir

pengusaha

berpengaruh

positif. Lama

usaha berdiri

berpengaruh

negatif. Latar

belakang

pendidikan dan

ukuran usaha

tidak

berpengaruh.

5. Aufar,

2014

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Penggunaan

Informasi pada

UMKM

Variabel dependen:

Penggunaan Informasi

Akuntansi

Variabel independen:

Jenjang pendidikan,

ukuran perusahaan, lama

usaha, dan latar belakang

Semua variabel

independen

berpengaruh

secara parsial

dan simultan.

46

No Peneliti,

Tahun Judul Variabel Penelitian Hasil

pendidikan.

6. Zahro

dan

Wahyun

daru,

2015

Determinan

Kebutuhan

SAK ETAP

bagi UMKM

Variabel dependen:

Kebutuhan SAK ETAP

bagi UMKM

Variabel independen:

Pendidikan pemilik,

pemahaman teknologi

informasi, karakteristik

kualitatif laporan

keuangan, sosialisasi

SAK ETAP, skala usaha.

Semua variabel

independen

kecuali

pemahaman

teknologi

informasi, dan

sosialisasi SAK

ETAP tidak

berpengaruh

terhadap

kebutuhan SAK

ETAP.

Sumber: Penelitian terdahulu 1988-2015

2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

2.6.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Pada penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel independen yaitu sosialisasi

SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya

organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah tingkat implementasi SAK

ETAP. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan model kerangka pemikiran seperti

pada Gambar 3.1 berikut:

47

H2 (+)

H3 (+)

H4 (+)

H5 (-)

H6 (+)

H1 (+)

Keterangan:

: Pengaruh secara parsial

: Pengaruh secara simultan

Gambar 3.1

Model Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap Implementasi SAK ETAP

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

menyatakan bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya

adalah pengaruh sosial (social influnce) yaitu sejauh mana persepsi suatu

individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem baru

(Vanketesh dkk., 2003). Sosialisasi yang diterima pemilik UMKM

merupakan pengaruh sosial yang dapat mempengaruhi persepsi pemilik

UMKM untuk menerapkan SAK ETAP.

Pemberian sosialisasi SAK ETAP yang dilakukan oleh pihak eksternal

UMKM, baik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau lembaga lainnya mampu

memberikan pemahaman pemilik terkait SAK ETAP dan memberikan

pengaruh kepada pemilik UMKM untuk menerapkan SAK ETAP dalam

menyusun laporan keuangan perusahaan. Pemahaman terkait SAK ETAP erat

kaitannya dengan proses pemberian sosialisasi, apabila pemilik UMKM

Sosialisasi SAK ETAP

Tingkat Pendidikan

Skala Usaha

Umur Usaha

Budaya Organisasi

Implementasi

SAK ETAP

48

mendapatkan sosialisasi SAK ETAP dengan baik, maka pemahaman mereka

terkait SAK ETAP menjadi lebih baik dan mendukung proses implementasi

SAK ETAP (Rudiantoro dan Siregar, 2012).

Penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa pelatihan

berhubungan positif terhadap sejauh mana penyediaan informasi akuntansi

untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil. berdasarkan hasil tersebut

diduga apabila pemilik UMKM mendapatkan sosialisasi SAK ETAP, maka

dapat berpengaruh terhadap penyediaan laporan keuangan yang sesuai dengan

SAK ETAP. Sehingga semakin sering sosialisasi SAK ETAP yang diperoleh

pemilik UMKM, maka akan berpengaruh terhadap semakin diterapkannya

SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan UMKM.

Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan bahwa

informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap tingkat

pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP, sehingga mendukung

implementasi SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.

2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap Implementasi SAK ETAP

Human Capital Theory menyatakan bahwa pendidikan menanamkan

ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai kepada manusia dan karenanya

mereka dapat meningkatkan kapasitas belajar dan produktivitasnya. Jadi

pendidikan dapat berfungsi meningkatkan produktivitas dan berperan sebagai

sinyal kemampuan (Zahro dan Wahyundaru, 2015:120).

Pendidikan formal pemilik dapat berpengaruh terhadap pengetahuan

tentang akuntansi, karena materi akuntansi didapatkan pada jenjang

49

pendidikan yang lebih tinggi, pengetahuan akuntansi yang lebih tinggi

terutama didapatkan apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jurusan

akuntansi. Menurut Gray (2006), pendidikan juga dapat berpengaruh terhadap

peningkatkan kemampuan menyerap (termasuk kemampuan akuisisi,

asimilasi, transformasi, dan eksploitasi) dari pengetahuan baru.

Solovida (2003:25) menyatakan pemilik atau manajer perusahaan kecil

dan menengah sangatlah dominan dalam menjalankan usaha dalam

perusahaan, kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer perusahaan kecil

dan menengah sangat ditentukan dari pendidikan formal yang pernah

ditempuh. Murniati (2002) juga menyatakan bahwa persiapan yang memadai

dalam penggunaan informasi akuntansi pada suatu entitas usaha cenderung

dimiliki oleh pengusaha yang mempunyai jenjang pendidikan formal lebih

tinggi dibandingkan dengan pengusaha dengan jenjang pendidikan formal

yang rendah.

Hasil penelitian Yanto dkk. (2016) menyatakan bahwa pendidikan

pemilik berpengaruh terhadap niat menggunakan SAK ETAP, pendidikan

pemilik dapat berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan SAK

ETAP pada UMKM, persepsi kemudahan menggunakan SAK ETAP dapat

berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan SAK ETAP. Hasil penelitian

tersebut mendukung bahwa tingkat pendidikan pemilik dapat berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, apabila pemilik UMKM

memiliki niat untuk menggunakan SAK ETAP maka dapat berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP.

50

Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan jenjang

pendidikan terakhir berpengaruh positif terhadap pemahaman pengusaha

terkait SAK ETAP. Hasil penelitian Aufar (2014) juga menyatakan bahwa

pendidikan terakhir pemilik UMKM berpengaruh terhadap penggunaan

informasi akuntansi.

3. Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP

Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (UTAUT)

menjelaskan bahwa adopsi sistem informasi dapat digunakan apabila adanya

kondisi yang mendukung (Facilitating Condition). Menurut Gray (2006)

semakin besar ukuran perusahaan berimplikasi perusahaan mempunyai

sumber daya yang lebih besar dan juga lebih mampu memperkerjakan

karyawan dengan keahlian yang lebih baik, sehingga mendukung

implementasi SAK ETAP.

Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012) menemukan bahwa

ukuran usaha dapat mempengaruhi pemikiran pengusaha terkait dengan

kompleksitas dan semakin tingginya tingkat transaksi perusahaan sehingga

diharapkan dengan makin besarnya ukuran usaha dapat mendorong seseorang

untuk berpikir dan belajar terkait solusi untuk menghadapinya.

Hasil penelitian Aufar (2014) menyatakan bahwa ukuran usaha

berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Murniati (2002)

menemukan adanya pengaruh yang positif signifikan antara skala usaha

dengan penyediaan dan penggunaan informasi akuntansi. Demikian juga

51

dengan penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa skala

usaha berpengaruh positif terhadap tingkat penyediaan informasi akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu serta teori UTAUT yang

menyatakan bahwa adopsi sistem informasi dapat digunakan apabila adanya

kondisi yang mendukung (facilitating condition) dapat ditarik kesimpulan

bahwa skala usaha dapat berpengaruh terhadap impelementasi SAK ETAP

pada UMKM, karena skala usaha yang semakin besar berimplikasi

perusahaan tersebut mempunyai sumber daya atau fasilitas yang medukung

seperti dapat memperkerjakan tenaga kerja dengan keahlian akuntansi.

4. Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP

Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar) berpendapat lama suatu

usaha berdiri dapat memberi pengaruh terhadap persepsi pengusaha UMKM

yang terbentuk. Umur perusahaan yang sudah berjalan cukup lama

memungkinkan pengusaha tersebut lebih mementingkan laporan keuangan

atau justru mengabaikannya.

Holmes dan Nicholls (1989) memperlihatkan bahwa penyediaan

informasi akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa perusahaan yang berdiri selama 10 tahun atau kurang,

menyediakan lebih banyak informasi akuntansi statutori, informasi akuntansi

anggaran, informasi akuntansi tembahan untuk digunakan dalam pengambilan

keputusan, berbeda dengan perusahaan yang berdiri selama 11-20 tahun. studi

ini juga menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk tujuan

membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua usianya.

52

Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan lama usaha

berdiri berpengaruh negatif pada pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman akan SAK ETAP akan lebih

mudah didapat oleh pengusaha yang baru mendirikan usahanya. Pada saat

usaha baru berdiri akan mendorong seorang pengusaha untuk lebih giat

mencari informasi dan cara untuk dapat mengembangkan usahanya di masa

akan datang.

Marzani dan Fatoki (2012 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012)

menyatakan perusahaan yang baru berdiri mempunyai potensi pendanaan

internal yang terbatas sehingga lebih memerlukan sumber pendanaan

eksternal. Untuk mendapatkan kredit dari perbankan, mereka perlu

menyiapkan laporan keuangan sehingga perlu mempunyai pemahaman yang

memadai atas standar akuntansi, sehingga semakin muda umur perusahaan

maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP.

Dari penjelasan tersebut sehingga disimpulkan bahwa umur usaha yang

lebih muda justru lebih mementingkan laporan keuangan dibandingkan

dengan usaha yang lebih tua usahanya, usaha yang lebih tua justru

mengebaikan laporan keuangan usahanya. Usaha yang berjalan lama tidak

berarti skala usaha tersebut besar, memang perusahaan tersebut dapat

bertahan dalam menjalankan usahanya karena diperkirakan semakin lama

perusahaan berdiri berarti perusahaan tersebut semakin besar, namun tidak

demikian usaha yang baru berdiri juga bisa mempunyai skala usaha yang

besar. Sehingga umur usaha lebih mengarah berpengaruh negatif terhadap

53

implementasi SAK ETAP, yang berarti semakin muda umur usaha maka

semakin tinggi implementasi SAK ETAP, hal tersebut disebabkan usaha yang

masih baru berdiri lebih memperhatikan laporan keuangan sebagai pedoman

untuk mengambil keputusan, dibandingkan dengan usaha yang lama berdiri

justru mengabaikan laporan keuangan usahanya.

5. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi SAK ETAP

Budaya perusahaan atau organisasi mempunyai pengaruh terhadap

perilaku, cara kerja dan motivasi para manajer dan bawahannya untuk

mencapai kinerja organisasional (Holmes dan Marsden, 1996 dalam Solovida,

2003). Solovida (2003) menyatakan berdasarkan hasil penelitian yang

berkaitan dengan budaya, ditemukan bahwa dimensi kultur mempunyai

pengaruh terhadap partisipasi dan kinerja manajerial. Perusahaan yang

mempunyai budaya organisasi yang baik maka akan berdampak terhadap

implementasi SAK ETAP semakin baik.

Solovida (2003:29) menyatakan bahwa dilihat dari dimensi kebudayaan

Hofstede ada perbedaan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Amerika

Serikat, sehingga penerapan akuntansinya berbeda. Bangsa Indonesia adalah

bangsa dengan dimensi kebudayaan perbedaan kekuasaan yang luas dimana

penyebaran kekuasaan tidak merata di dalam organisasi dan biasanya terpusat

di satu tangan.

Solovida (2003:29) menyatakan bangsa Indonesia memiliki dimensi

kebudayaan yang tergolong kepada dimensi kebudayaan menghindari

ketidakpastian yang lemah, dimensi kebudayaan kolektif, dan dimensi

54

kebudayaan feminim. Semua kebudayaan tersebut mempengaruhi sikap

pimpinan puncak dan kepala bagian akuntansi antara lain: (1) yang

diutamakan adalah tujuan akhir dan mengabaikan cara mencapai tujuan, (2)

suka menerabas (mencari jalan pintas), (3) lebih mementingkan kepentingan

kelompok, (4) transaksi usaha secara lengkap (full disclosure) tidak efektif,

tidak transparan dan tidak mementingkan substansi.

Berdasarkan penjelasan tersebut, diduga terdapat pengaruh antara

budaya organisasi dengan akuntansi di perusahaan. Budaya organisasi adalah

nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama

oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak

(Robbins dan Coulter, 2010:63). Dari pengertian budaya organisasi tersebut

dapat diketahui bahwa budaya organisasi merupakan cara anggota organisasi

dalam menjalankan organisasinya dimana dapat berpengaruh terhadap hasil

kinerja organisasi. Sehingga diduga budaya organisasi dapat berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Apabila UMKM memiliki

budaya organisasi yang baik maka perusahaan akan mengimplementasikan

SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan. Hasil penelitian Solovida

(2003) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif budaya organisasi

terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.

2.6.2 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka rumusan hipotesis penelitian

ini adalah sebagai berikut:

55

H1 : Sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK

ETAP pada UMKM.

H2 : Tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi

SAK ETAP pada UMKM.

H3 : Skala usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM.

H4 : Umur usaha berpengaruh negatif terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM.

H5 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP

pada UMKM.

56

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, karena melalui sebuah

proses yang membangun hipotesis dan menguji secara empirik hipotesis yang

dibangun (Ferdinand, 2014:9). Jenis data yang digunakan adalah data primer, data

primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik

yang pengolahannya dibantu dengan aplikasi Statistical Package for Social

Science (SPSS) 21. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terlebih dahulu, setelah

terbukti penelitian dilanjutkan hingga tahap analisis dan interpretasi atas data yang

telah diolah.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian

deskriptif yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, atau fakta-fakta

yang terjadi. Penelitian deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisai (Sugiyono, 2010:207).

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal,

atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian

seseorang karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand,

57

2014:171). Penelitian ini mengambil populasi seluruh pemilik UMKM di Provinsi

Jawa Tengah. Menurut Dinas Pelayanan Koperasi dan UKM Jawa Tengah, pada

tahun 2005 jumlah UMKM di Provinsi Jawa Tengah adalah enam juta tiga ratus

sembilan belas ribu enam ratus tujuh puluh sembilan (6.319.679) UMKM

(Arrahmanza, 2014).

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Ferdinand,

2014:1), sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian pemilik UMKM di Provinsi

Jawa Tengah. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel kriteria

penentuan sampel Glenn D. Israel, berdasarkan tabel penentuan sampel tersebut

untuk populasi >100.000 sampel yang digunakan adalah minimal sebesar 100

dengan persentase kesalahan 10% (Israel, 2013). Pada penelitian ini sampel yang

digunakan sebanyak 200 UMKM di Provinsi Jawa Tengah, kerana dengan

harapan dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

convenience sampling/insidental sampling, teknik tersebut digunakan karena

pertimbangan kemudahan. Convenince sampling/insidental sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulan bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan bertemu ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010:124).

Pada penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan pada acara pertemuan UMKM,

pelatihan UMKM, dan dilakukan penyebaran kuesioner secara langsung kepada

58

pemilik UMKM yang tidak sengaja peneliti temui. Provinsi Jawa Tengah terdiri

dari dua puluh sembilan Kabupaten dan enam Kota, dalam penelitian ini terdapat

sampel beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada UMKM. Indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel implementasi SAK ETAP merujuk dari pedoman Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang

dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009), dan siklus laporan keuangan

menurut Priyatno (2009). Berdasarkan pedoman penyusunan laporan keuangan

SAK ETAP oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009) dan siklus laporan keuangan

SAK ETAP oleh Priyatno (2009) dikembangkan hingga dihasilkan indikator yang

dapat mewakili dan mampu mengukur atau menggambarkan variabel

implementasi SAK ETAP. Untuk lebih jelasnya indikator implementasi SAK

ETAP disajikan pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Indikator Implementasi SAK ETAP

Indikator Item

Siklus akuntansi

laporan keuangan

SAK ETAP

Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas

dengan lengkap

Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas

dengan lengkap

Mencatat (menjurnal) transaksi ke dalam buku jurnal

Memposting jurnal ke buku besar

Membuat neraca saldo

59

Indikator Item

Membuat jurnal penyesuaian

Menyusun neraca lajur

Membuat jurnal penutup dan pembalik

Pencatatan persedian Membuat catatan persediaan dengan lengkap

Kelengkapan Laporan

Keuangan

Neraca

Laporan laba/rugi

Laporan perubahan modal/ekuitas

Laporan arus kas

Laporan catatan atas laporan keuangan (CALK)

Frekuensi Laporan

Keuangan

Mempunyai periode laporan keuangan

Kepatuhan terhadap

SAK ETAP

Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK

ETAP

Sumber: Priyatno (2009), dan Ikatan Akuntan Indonesia (2009)

Untuk mengukur variabel implementasi SAK ETAP adalah dengan

menggunakan skala semantic defferensial. Semantic defferensial yaitu skala yang

bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist tetapi tersusun dalam satu garis

kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak di bagian kanan garis, dan

jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya

(Sugiyono, 2010:140). Dengan menggunakan skala tersebut, alternatif pilihan

jawaban yang disediakan adalah angka 1 sampai 7, angka 1 berarti tidak

dilaksanakan sampai dengan angka 7 berarti sepenuhnya dilaksanakan, semakin

tinggi angka semakin tinggi tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan perusahaan

berdasarkan SAK ETAP. Pada variabel ini terdapat 7 pilihan jawaban karena

untuk memberikan lebih banyak pilihan jawaban, karena pada variabel

implementasi SAK ETAP memerlukan rentang penilaian yang lebih banyak dari

dilaksankan sampai sepenuhmya dilaksankan.

60

3.3.2 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010:61).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1. Sosialisasi SAK ETAP

Sosialisasi SAK ETAP dalam penelitian ini yaitu sosialisasi yang

didapatkan oleh pemilik UMKM mengenai SAK ETAP yang merupakan

usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang dapat memberikan

sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI), atau lembaga lainnya. Indikator informasi dan sosialisasi

SAK ETAP yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian

Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu dari sumber-sumber informasi dan

sosialisasi SAK ETAP yang dapat diperoleh oleh pemilik UMKM, antara

lain:

1) Media, seperti koran, majalah, internet.

2) Seminar atau pelatihan akuntansi.

3) Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

Tengah, dan atau dinas lainnya.

4) Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

5) Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.

6) Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM), dan atau organisasi lainnya.

61

Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5, nilai 1 untuk

jawaban tidak pernah, nilai 2 untuk jarang, nilai 3 untuk kadang-kadang, nilai

4 untuk sering, dan nilai 5 untuk sangat sering.

2. Tingkat Pendidikan Pemilik

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat

pendidikan formal pemilik, yaitu pendidikan yang diperoleh dibangku

sekolah formal antara lain: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, dan Sarjana. Indikator

tingkat pendidikan pemilik pada penelitian ini mengacu pada penelitian

Rudiantoro dan Siregar (2012), untuk mengukur indikator tersebut adalah

dengan memberikan nilai 0 jika tidak tamat SD, 1 jika pendidikan SD, 2 jika

SMP, 3 jika SMA/SMK, 4 jika Diploma, 5 jika S1, dan 6 untuk S2.

3. Skala Usaha

Skala usaha merupakan ukuran yang menunjukkan besar kecilnya

sebuah perusahaan yang dapat diukur dari total aktiva, total pendapatan, dan

jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Indikator skala usaha yang

digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Holmes dan Nicholls

(1988) yaitu berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki UMKM. Total

aktiva dan total pendapatan perusahaan tidak digunakan sebagai indikator

karena dikhawatirkan responden tidak mengetahui secara pasti total aktiva

yang dimiliki dan total pendapatan perusahaan, sehingga data yang

didapatkan kurang akurat. Untuk mengukur variabel skala usaha

62

menggunakan angka absolut berdasarkan jumlah tenaga yang dimiliki

UMKM.

4. Umur Usaha

Umur usaha merupakan lamanya perusahaan berdiri yang dihitung dari

tahun perusahaan berdiri. Indikator umur usaha yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu

umur perusahaan diukur berdasarkan waktu (dalam tahun) sejak pendirian

perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan. Untuk mengukur variabel

umur usaha adalah dengan menggunakan angka absolut dari umur usaha yang

dihitung dari perusahaan tersebut berdiri sampai penelitian ini dilakukan.

5. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-

cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan

mempengaruhi cara mereka bertindak (Robbins dan Coulter, 2010:63).

Indikator untuk mengukur budaya organisasi yang digunakan adalah

berpedoman pada 7 (tujuh) dimensi kebudayaan menurut Robbins dan

Coulter (2010) yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya

organisasi. Untuk mengukur variabel budaya organisasi dengan menggunakan

skala likert 1 sampai 5, dengan alternatif jawaban sangat tidak setuju hingga

sangat setuju, angka 1 untuk jawaban sangat tidak setuju yang berarti

mempunyai budaya organisasi rendah, hingga angka 5 untuk jawaban sangat

setuju yang berarti mempunyai budaya organisasi sangat baik. Indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi antara lain:

63

a. Inovasi dan Pengambilan Risiko

b. Perhatian terhadap detail

c. Orientasi hasil

d. Orientasi manusia

e. Orientasi tim

f. Agresivitas

g. Stabilitas

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket

atau kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Metode kuesioner ini digunakan untuk

memperoleh data semua variabel baik dependen maupun independen, yaitu

implementasi SAK ETAP, sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik,

skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.

3.5 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan kepada

responden. Tujuan dari uji instrumen adalah untuk mengetahui tingkat

keterpahaman instrumen, apakah responden tidak menemui kesulitan dalam

menangkap maksud peneliti (Arikunto, 2010:210). Dalam penelitian uji instrumen

digunakan untuk menguji instrumen variabel implementasi SAK ETAP (Y),

sosialisasi SAK ETAP (X1), dan budaya organisasi (X5).

64

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2013). Nilai dari Corrected item total correlation dapat dikatakan valid

jika skor pertanyaan > 0,3. Sebaliknya, jika skor pertanyaan < 0,3 maka instrumen

yang digunakan dinyatakan tidak valid (De Venus, 2002 dalam Yanto dkk., 2016).

Berdasarkan uji validitas menggunakan progam SPSS 21 diperoleh hasil

sebagai berikut:

1. Variabel Implementasi SAK ETAP (Y)

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SAK ETAP

No. Indikator Item Corrected Item-

Total Correlation Keterangan

1. Siklus Laporan

Keuangan SAK ETAP 1 0,770 Valid

2 0,807 Valid

3 0,700 Valid

4 0,871 Valid

5 0,940 Valid

6 0,931 Valid

7 0,953 Valid

8 0,820 Valid

2. Pencatatan Persediaan 9 0,905 Valid

3. Kelengkapan laporan

keuangan 10 0,917 Valid

11 0,928 Valid

12 0,951 Valid

13 0,943 Valid

14 0,940 Valid

4. Frekuensi Laporan

Keuangan 15 0,935 Valid

5. Kepatuhan terhadap

SAK ETAP 16 0,931 Valid

Sumber: Data diolah tahun 2016

65

Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel implementasi SAK

ETAP (Y) yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa dari 16 item

soal semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga

semua soal dinyatakan valid.

2. Variabel Sosialisasi SAK ETAP (X1)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Sosialisasi SAK ETAP

No. Indikator Item

Corrected

Item- Total

Correlation

Keterangan

1. Media 1 0,631 Valid

2. Pelatihan/Seminar

Akuntansi

2 0,642 Valid

3. Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Tengah dan

atau dinas lainnya

3 0,573 Valid

4. Lembaga Ikatan Akuntan

Indonesia

4 0, 504 Valid

5. Lembaga Perguruan Tinggi 5 0,556 Valid

6. Organisasi 6 0, 557 Valid

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel soasialisasi SAK ETAP

(X1) yang ditunjukkan pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa dari 6 item soal,

semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga semua

soal dinyatakan valid.

3. Variabel Budaya Organisasi (X5)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi

No. Indikator Item

Corrected Item-

Total

Correlation

Keterangan

1. Inovasi dan pengambilan

risiko

1 0,443 Valid

2 0, 311 Valid

2. Perhatian terhadap detail 3 0,821 Valid

4 0,347 Valid

66

No. Indikator Item

Corrected Item-

Total

Correlation

Keterangan

5 0,689 Valid

6 0,804 Valid

7 0,763 Valid

3. Orientasi hasil 8 0,684 Valid

9 0,833 Valid

10 0,775 Valid

11 0,600 Valid

4. Orientasi manusia 12 0,866 Valid

13 0,785 Valid

14 0,903 Valid

5. Orientasi tim 15 0,884 Valid

6. Agresifitas 16 0,501 Valid

17 0,889 Valid

7. Stabilitas 18 0,874 Valid

19 0,735 Valid

20 0,798 Valid

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel budaya organisasi (X5)

yang ditunjukan pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa dari 20 item soal semua

nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga semua soal

dinyatakan valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).

Reliabilitas instrumen dari penelitian ini dihitung dengan bantuan program

SPSS 21, uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas teknik

67

Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliable apabila memiliki nilai

Cronbach Alpha lebih dari 0,70 (Ghozali, 2011:42).

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliablitas Instrumen

Variabel Nilai Cronbach

Alpha

Kriteria

Reliabel

Implementasi SAK ETAP 0,985

> 0,70 Sosialisasi SAK ETAP 0,807

Budaya Organisasi 0,957

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui nilai Cronbach Alpha semua variabel

menunjukkan > 0,70, dengan demikian dapat dikatakan variabel implementasi

SAK ETAP, sosialisasi SAK ETAP, dan budaya organisasi reliabel dan dapat

digunakan untuk penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghazali, 2011:20-21).

Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif dilakukan guna memberikan

gambaran atau deskripsi dari rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum,

nilai minimum, sum, dan range data setiap variabel yaitu implementasi SAK

ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala

usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5).

Untuk menentukan kriteria deskriptif variabel implementasi SAK ETAP (Y),

sosialisasi SAK ETAP (X1), dan budaya organisasi (X5) disusun tabel kriteria,

68

langkah-langkah untuk menentukan tabel kriteria adalah sebagai berikut (Hadi,

2004:9):

a. Menentukan jumlah bilangan dalam jangkauan (R), yaitu data terbesar

dikurangi data terkecil.

b. Menentukan jumlah interval yang diperlukan.

c. Menentukan lebar interval yang digunakan (i)

d. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus (jumlah interval x i) – R.

Sisa kekurangan bilangan sebaiknya jangan ditambahkan pada 1 sisi saja

tetapi juga ditambahkan pada 2 sisi, kanan dan kiri.

Berikut perhitungan interval kelas dan kriteria pada setiap variabel:

1. Kriteria Implementasi SAK ETAP (Y)

Pada variabel implementasi SAK ETAP, terdapat 16 butir pertanyaan

masing-masing dengan 7 skala likert, sehingga skor minimal: 1 x 16 = 16 dan

skor maksimal 7 x 16 = 112. Banyak rentang kelas ada 7 kriteria yaitu sangat

rendah, rendah, cukup rendah, sedang, cukup tinggi, tinggi, dan sangat tinggi.

Dengan demikian, perhitungan interval kelas: ( )

= 13,8 dibulatkan 14.

Dari perhitunagn tersebut dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut:

69

Tabel 3.6

Kriteria Implementasi SAK ETAP

No. Interval Kriteria

1. 16 – 29 Sangat Rendah

2. 30 – 43 Rendah

3. 44 – 57 Cukup Rendah

4. 58 – 71 Sedang

5. 72 – 85 Cukup Tinggi

6. 86 – 99 Tinggi

7. 100 – 113 Sangat Tinggi

2. Kriteria Sosialisasi SAK ETAP (X1)

Variabel sosialisasi SAK ETAP mengunakan 6 butir pertanyaan dengan

5 skala likert, sehingga skor minimal : 1 x 6 = 6 dan skor maksimal 5 x 6 = 30.

Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu tidak pernah, jarang, kadang-

kadang, sering, dan sangat sering. Dengan demikian, perhitungan interval

kelas: ( )

= 5. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kriteria

sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Sosialisasi SAK ETAP

No. Interval Skor Kriteria

1. 5 – 10 Tidak Pernah

2. 11 – 15 Jarang

3. 16 – 20 Kadang-Kadang

4. 21 – 25 Sering

5. 26 – 30 Sangat Sering

3. Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik

Pada variabel tingkat pendidikan pemilik apabila responden mempunyai

tingkat pendidikan tidak lulus SD diberi nilai 0, SD maka diberi nilai 1, SMP

diberi nilai 2, SMA diberinilai 3, Diploma diberi nilai 2, S1 diberi nilai 5,

dan nilai 6 untuk S2 Sehingga dapat dibuat tabel interval tingkat pendidikan

pemilik sebagai berikut:

70

Tabel 3.8

Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik

No. Skor Kriteria

1. 0 Tidak lulus SD

2. 1 SD

3. 2 SMP

4. 3 SMA

5. 4 Diploma

6. 5 S1

7. 6 S2

4. Kriteria Skala Usaha

Untuk membuat kriteria usaha dibuat berdasarkan pada penggolongan

usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu:

Tabel 3.9

Kriteria Skala Usaha

No. Jumlah Tenaga Kerja Kriteria

1. Kurang dari 5 orang Usaha Mikro

2. 5 sampai 19 orang Usaha Kecil

3. 20 sampai 99 orang Usaha Menengah

5. Interval Kelas Umur Usaha

Nilai terendah umur usaha adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 37 yang

diperoleh dari analisis deskriptif umur usaha. Untuk membuat interval kelas

umur usaha adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Tarmudji,

2012:73):

a. Menentukan banyakanya kelas dengan rumus:

Banyaknya kelas = 1 + 3,3 logn

Keterangan: n adalah jumlah data.

b. Menentukan interval kelas dengan rumus:

Interval kelas = ( )

71

Berdasarkan rumus tersebut, sehingga perhitungan interval umur

usaha adalah sebagai berikut:

Banyaknya kelas = 1 + 3,3 logn

= 1 + 3,3 log200

= 1 + 3,3(2,3)

= 8, 59 dibulatkan 9

Interval kelas = ( )

= 4

Berdasarkan perhitungan tersebut sehingga dibuat interval kelas umur

usaha sebagai berikut:

Tabel 3.10

Interval Kelas Umur Usaha

No. Interval

1. 1 – 4

2. 5 – 9

3. 10 – 14

4. 15 – 19

5. 20 – 24

6. 25 – 29

7. 30 – 34

8. 35 – 39

6. Kriteria Budaya Organisasi (X5)

Variabel budaya organisasi menggunakan 20 butir pertanyaan, dengan 5

skala likert, sehingga skor minimal: 1 x 20 = 20 dan skor maksimal 5 x 20 =

100. Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu kelas tidak baik, kurang

baik, cukup baik, baik, dan sangat baik. Dengan demikian, perhitungan

interval kelas: ( )

= 16,2 dibulatkan 17. Dari perhitungan tersebut

dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut:

72

Tabel 3.11

Kriteria Budaya Organisasi

No. Interval Skor Kriteria

1. 18 – 34 Tidak Baik

2. 35 – 51 Kurang Baik

3. 52 – 68 Cukup Baik

4. 69 – 85 Baik

5. 86 – 102 Sangat Baik

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian

bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,

tidak bias dan konsisten. Berikut merupakan uji asumasi klasik yang ditempuh

dalam penelitian ini:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas yang dijelaskan oleh Ghozali (2011:160) adalah

untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual

mempunyai distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi variabel pengganggu atau residual yaitu implementasi SAK

ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2),

skala usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) memiliki

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki

distribusi normal atau mendekati normal.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu histogram residualnya. Jika data menyebar disekitar

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011:160). Uji

73

normalitas data juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non

parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S), apabila nilai signifikansi > 0,05 maka

data dalam penelitian berdistribusi normal, dan sebaliknya jika nilai

signifikansi < 0,05 maka data dalam penelitian tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2011:105) mengemukakan uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang

tinggi atau sempurna antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Untuk

mendeteksi apakah model regresi linear mengalami multikolinearitas dapat

dilihat menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi

untuk masing-masing variabel bebas. Model regresi bebas multikolinearitas

memiliki VIF di bawah 10 dan nilai toleransi di atas 0,1.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:39). Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dilakukan dengan uji glejser, apabila signifikansinya < 0,05 artinya terjadi

heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika signifikansinya > 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Cara lain untuk mendeteksi ada tidaknya

74

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika pada grafik

scatterplot tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah metode statistik untuk meguji pengaruh

antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas (Ghozali, 2011:7).

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3),

umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) terhadap implementasi SAK ETAP

pada UMKM (Ŷ). Analisis regresi yang digunakan menggunakan rumus:

Keterangan:

= variabel terikat (implementasi SAK ETAP)

α = bilangan konstanta

= koefisien regresi

= koefisien regresi

= koefisien regresi

= koefisien regresi

= koefisien regresi

= variabel bebas (sosialisasi SAK ETAP)

= variabel bebas (tingkat pendidikan pemilik)

= variabel bebas (skala usaha)

75

= variabel bebas (umur usaha)

= variabel bebas (budaya organisasi)

= error

3.6.4 Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Uji signifikansi parsial diujikan untuk

hipotesis kedua (H1) yaitu “sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap

implementasi SAK ETAP pada UMKM”, kemudian hipotesis ketiga (H2)

yaitu “tingakt pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK

ETAP pada UMKM” kemudian hipotesis keempat (H3) yaitu “skala usaha

berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”, dan hipotesis

kelima (H4) yaitu “umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK

ETAP pada UMKM”, serta hipotesis keenam (H5) yaitu “budaya organisasi

berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”.

Uji t dilakukan dengan menggunakan level signifikansi 0,05 (α=5%).

Kesimpulannya yang diambil dalam uji t ini adalah dengan melihat

signifikansi (α) dengan ketetntuan:

a) α < 5 % : Ha diterima atau Ho ditolak. Hal ini menunjukkan variabel

independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

76

b) α > 5% : Ha ditolak atau Ho diterima. Hal ini menunjukkan variabel

independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk menguji tingkat keeratan atau

keterkaitan antarvariabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat

dari besarnya nilai koefisien determinasi (adjusted R-Square). Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel depnden (Ghozali:2011:96)

R2

mempunyai kelemahan yaitu adanya kebiasan terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Jadi, setiap tambahan

satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tanpa perduli apakah

variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Maka

peneliti menggunakan nilai Adjusted R2

pada saat mengevaluasi mana model

regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R

2 dapat naik atau turun

apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model mempunyai

pengaruh yang signifikan (Ghozali, 2011:97). Besarnya nilai Adjusted R2

sebasar 0,X dalam output SPSS, menunjukkan bahwa variabel dependen

dipengaruhi oleh variabel independen sebesar X%, sedangkan sisanya (100%-

X%), dijelaskan oleh sebeb-sebab lain diluar model.

77

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan pemilik UMKM di Provinsi

Jawa Tengah. Berdasarkan teknik sampling insidental, pengambilan sampel pada

penelitian ini dilakukan pada acara “Temu Kemitraan UMKM Kota Semarang”

pada tanggal 11 April 2016, acara “Pelatihan Manajemen UMKM” di Balai

Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 23 April 2016,

dan acara “Ngucing (Ngobrol Usaha Mancing Ilmu) UMKM” di UMKM Center

Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli 2016, serta dilakukan penyebaran

kuesioner secara langsung ke tempat UMKM yang kebetulan bertemu dengan

peneliti hingga terkumpul 200 data yang dapat diolah. Jumlah kuesioner yang

disebarkan adalah sebanyak 238 kuesioner dan kuesioner yang dapat diolah

adalah 200 kuesioner. Untuk lebih jelasnya berikut tabel rincian kuesioner:

Tabel 4.1

Rincian Kuesioner

Keterngan Kuesioner

Dibagikan

Kuesiner

Kembali

Kuesiner

Diolah

Temu Kemitraan UMKM 33 30 30

Pelatihan Manajemen UMKM 120 120 100

Ngucing UMKM 70 61 56

Dibagikan langsung 15 13 13

Jumlah 238 214 200

Sumber: data diolah tahun 2016

Berdasarkan teknik insidental sampling, deskripsi responden yang diperoleh

berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel

4.2 Berikut:

78

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah

No. Kabupaten/Kota Jumlah

Sampel No. Kabupate/Kota

Jumlah

Sampel

1. Semarang 83 14. Magelang 3

2. Banjarnegara 3 15. Pati 3

3. Banyumas 2 16. Pemalang 4

4. Batang 2 17. Purbalingga 6

5. Boyolali 3 18. Purworejo 2

6. Brebes 4 19. Rembang 6

7. Demak 4 20. Sragen 1

8. Jepara 2 21. Tegal 2

9. Karanganyar 1 22. Temanggung 7

10. Kebumen 3 23. Wonogiri 2

11. Kendal 29 24. Wonosobo 17

12. Klaten 4 25. Magelang 3

13. Kudus 2 26. Salatiga 2

Jumlah Sampel 200

Sumber: Data diolah tahun 2016

4.1.2 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk memberikan

gambaran dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, dan jumlah dari data setiap variabelnya yaitu implementasi SAK ETAP

(Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha

(X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5).

1. Analisis Deskriptif Implementasi SAK ETAP (Y)

Uji statistik secara deskriptif implementasi SAK ETAP yang

menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai

minimum diperoleh hasil sebagai berikut:

79

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Implementasi SAK ETAP (Y) Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Y 200 16 112 53,25 27,051 731,766

Valid N (listwise) 200

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan uji statistik deskriptif pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa

rata-rata nilai dari implementasi SAK ETAP pada UMKM adalah 53,25

termasuk dalam kriteria rendah. Kriteria ini mengacu pada deskrispi variabel

implementasi SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Deskripsi Implementasi SAK ETAP (Y)

No. Interval F Presentase Kriteria

1. 16 – 29 54 27% Sangat Rendah

2. 30 – 43 30 15% Rendah

3. 44 – 57 31 16% Cukup Rendah

4. 58 – 71 28 14% Sedang

5. 72 – 85 31 16% Cukup Tinggi

6. 86 – 99 17 9% Tinggi

7. 100 – 113 9 5% Sangat Tinggi

Jumlah 200 100% -

Rata-Rata 53,25

Kriteria Cukup Rendah

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata

implementasi SAK ETAP berada pada kriteria cukup rendah. Tabel di atas

juga menunjukkan frekuensi tertinggi yaitu 64 atau sebesar 32% responden

mempunyai kriteria implementasi SAK ETAP sangat rendah, sedangkan

frekuensi terendah yaitu 15 atau sebasar 8% responden mempunyai kriteria

implementasi SAK ETAP sangat tinggi.

80

2. Analisis Deskriptif Sosialisasi SAK ETAP (X1)

Uji statistik secara deskriptif sosialisasi SAK ETAP yang

menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai

minimum diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Sosialisiasi SAK ETAP (X1)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

X1 200 6 30 12,05 4,580 20,978

Valid N (listwise) 200

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.5 menunjukkan

bahwa rata-rata nilai dari sosialisasi SAK ETAP adalah 12,05 termasuk

dalam kriteria jarang. Kriteria ini mengacu pada deskripsi variabel sosialisasi

SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Deskripsi Sosialisasi SAK ETAP (X1)

No. Interval F Presentase Kriteria

1. 6 – 10 84 42% Tidak Pernah

2. 11 – 15 73 37% Jarang

3. 16 – 20 33 17% Kadang-Kadang

4. 21 – 25 9 5% Sering

5. 26 – 30 1 1% Sangat Sering

Jumlah 200 100% -

Rata-Rata 12,08

Kriteria Jarang

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata

sosialisasi SAK ETAP dalam kriteria jarang. Tabel di atas juga menunjukkan

bahwa frekuensi responden terbanyak menjawab tidak pernah mendapat

sosialisasi terkait SAK ETAP yaitu sebanyak 84 atau 42% dari 200 responden.

81

Sedangkan frekuensi responden paling sedikit menjawab sangat sering yaitu

sebanyak 1 atau 1% dari 200 responden.

3. Analisis Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik (X2)

Uji statistik secara deskriptif tingkat pendidikan pemilik yang

menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai

minimum diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik (X2) Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

X2 200 1 6 3,45 1,189 1,414

Valid N (listwise) 200

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.7 menunjukkan

bahwa nilai tertinggi dari tingkat pendidikan pemilik adalah 6 atau tingkat

pendidikan S2. Sedangkan nilai terendah adalah 1 atau pendidikan terkahir

SD. Untuk lebih jelasnya berikut tabel ditribusi frekuensi variabel tingkat

pendidikan pemilik:

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Tingkat Pandidikan Pemilik (X2)

No. Tingkat Pendidikan Skor F Persentase

1. Tidak tamat SD 0 0 0%

2. SD 1 7 4%

3. SMP 2 35 18%

4. SMA 3 79 40%

5. Diploma 4 21 11%

6. S1 5 57 29%

7. S2 6 1 1%

Jumlah 200 100%

Rata-Rata 3,45

Sumber: Data diolah tahun 2016

82

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi

responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 79

atau 40% responden dari 200 responden, sedangkan frekuensi paling sedikit

yaitu S2 yaitu hanya 1 responden.

4. Analisis Deskriptif Skala Usaha (X3)

Uji statistik secara deskriptif skala usaha yang menggambarkan rata-

rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Skala Usaha (X3) Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

X3 200 1 74 7,22 12,101 146,441

Valid N (listwise) 200

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.9 menunjukkan

bahwa nilai tertinggi dari skala usaha yang dilihat dari jumlah tenaga kerja

adalah 74, sedangkan nilai terendah adalah 1. Rata-rata nilai dari skala usaha

adalah 7,22. Distribusi Frekuensi skala usaha berdasarkan batasan usaha

mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat

dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Skala Usaha berdasarkan Batasan UMKM

No Jumlah Tenaga Kerja F Presentase Kriteria

1 1 – 4 118 59% Usaha Mikro

2 5 – 19 68 34% Usaha Kecil

3 20 – 99 14 7% Usaha Menengah

Jumlah 200 100% -

Rata-Rata 7,22 Usaha Kecil

Sumber: Data diolah tahun 2016

83

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa frekuensi responden terbanyak

mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang, tergolong dalam usaha

mikro yaitu sebanyak 118 atau 59% dari 200 responden.

5. Analisis Deskriptif Umur Usaha (X4)

Analisis deskriptif variabel umur usaha dapat dilihat pada Tabel 4.11

berikut:

Tabel 4.11

Statistik Deskriptif Umur Usaha (X4) Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

X4 200 1 37 5,82 5,698 32,470

Valid N (listwise) 200

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui nilai terendah umur usaha

adalah 1 tahun, sedangkan nilai tertinggi adalah 37 tahun. Rata-Rata nilai dari

umur usaha adalah 5,7. Berikut distribusi frekuensi umur usaha dapat dilihat

pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Umur Usaha (X4)

No. Umur Usaha F Presentase

1. 1 – 4 114 57%

2. 5 – 9 58 29%

3. 10 – 14 8 4%

4. 15 – 19 14 7%

5. 20 – 24 2 1%

6. 25 – 29 2 1%

7. 30 – 34 1 1%

8. 35 – 39 1 1%

Jumlah 200 100%

Rata-Rata 5,7

Sumber: Data diolah tahun 2016

84

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui responden terbanyak dalam

penelitian ini memiliki umur usaha 1 sampai 4 tahun yaitu sebanyak 114

responden, tergolong usaha yang masih baru berdiri.

6. Analisis Deskriptif Budaya Organisasi (X5)

Uji statistik secara deskriptif yang menggambarkan rata-rata, standar

deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13

Statistik Deskriptif Budaya Organisasi (X5) Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

X5 200 45 100 79,43 10,770 115,984

Valid N (listwise) 200

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada Tabel 4.13 menunjukkan

bahwa rata-rata nilai dari budaya organisasi adalah 79,43 termasuk dalam

kriteria budaya organisasi yang baik. Kriteria ini mengacu pada Tabel 4.14

berikut:

Tabel 4.14

Deskripsi Budaya Organisasi (X5)

No. Interval F Presentase Kriteria

1. 18 – 34 0 0% Tidak Baik

2. 35 – 51 4 3% Kurang Baik

3. 52 – 68 26 14% Cukup Baik

4. 69 – 85 116 63% Baik

5. 86 – 102 54 21% Sangat Baik

Jumlah 200 100% -

Rata-Rata 75,43

Kriteria Baik

Sumber: Data diolah tahun 2016

Dari Tabel 4.14 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata budaya

organisasi yaitu 75,43 termasuk dalam kriteria baik. Hal tersebut

85

menunjukkan bahwa mayoritas UMKM di Provinsi Jawa Tengah mempunyai

budaya organisasi yang baik.

4.1.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik Probability P-Plot

sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot

Pada grafik P-Plot terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis

lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran implementasi

SAK ETAP memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada analisis Kolmogorof-Smirnov sebagai berikut:

86

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 200

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000 Std. Deviation 23,29847496

Most Extreme Differences Absolute ,082 Positive ,082 Negative -,049

Kolmogorov-Smirnov Z 1,162 Asymp. Sig. (2-tailed) ,134

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah tahun 2016

Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji normalitas data yang diperoleh

melalui uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,162 dan signifikansinya 0,134 >

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.

Untuk mendeteksi multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan

melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila tolerance > 0,10 dan VIF < 10

maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel

bebas dalam model regresi (Ghozali, 2011:106).

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients

a Model Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 ,249 ,144 ,125 ,886 1,128

X2 ,227 ,159 ,139 ,939 1,064

X3 ,334 ,251 ,223 ,865 1,156

X4 ,082 ,046 ,039 ,883 1,132

X5 ,381 ,299 ,270 ,893 1,120

a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016

87

Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa semua variabel bebas

mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi

dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas pada

model regresi. Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10, yakni

soasialiasai (X1) > 0,10, tingkat pendidikan (X2) > 0,10, skala usaha (X3) >

0,10, umur usaha (X4) > 0,10, dan budaya organisasi (X5) > 0,10. Hasil

perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang

sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari

10, yakni sosialisasi (X1) < 10, tingkat pendidikan (X2) < 10, skala usaha (X3)

< 10, umur usaha (X4) < 10, dan budaya organisasi (X5) < 10. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen

dalam model regresi ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas. Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang

menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan

menggunakan program SPSS 21:

88

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot

Gambar 4.2 telihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar

baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai

untuk mempredikasi implementasi SAK ETAP pada UMKM berdasarkan

masukan variabel independen sosialisasi SAK TAP, tingkat pendidikan, skala

usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan

karena kemungkinan adanya bias dalam pengamatan Gambar 4.2, oleh karena

itu diperlukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser agar keakuratan

pengujian lebih terjamin.

89

Tabel 4.17

Hasil Uji Glejser Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,131 7,114 1,143 ,254

X1 ,023 ,208 ,008 ,111 ,912

X2 -,318 ,778 -,030 -,409 ,683

X3 ,008 ,080 ,008 ,099 ,921

X4 -,262 ,167 -,117 -1,564 ,119

X5 ,172 ,088 ,145 1,948 ,053

a. Dependent Variable: Abs_Res

Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan hasil uji glejser pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa

seluruh variabel independen memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas

0,05. Hasil ini berarti tidak ada satupun variabel independen yang signifikan

secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai AbRes. Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas atau

dengan kata lain model regresi mengandung homoskedastisitas.

4.1.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3),

umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) terhadap implementasi SAK ETAP

(Y).

Berikut adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS:

90

Tabel 4.18

Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients

a Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -29,414 13,269 -2,217 ,028

X1 ,785 ,388 ,133 2,023 ,044

X2 3,259 1,451 ,143 2,246 ,026

X3 ,537 ,149 ,240 3,610 ,000

X4 ,199 ,312 ,042 ,637 ,525

X5 ,717 ,164 ,285 4,363 ,000

a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.18, maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -29,414 + 0,785 X1 + 3,259 X2 + 0,537 X3 + 0,199 X4 + 0,717 X5 + e

1. Konstanta sebesar –29,414

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan konstanta sebesar –29,414

yang berarti menunjukkan bahwa ketika nilai semua variabel bebas 0 maka besar

implementasi SAK ETAP (Y) adalah –29,414 ditambah dengan variance yang

tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas.

2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,785

Koefisien regresi X1 sebesar 0,785 menyatakan bahwa apabila setiap

peningkatan variabel sosialisasi SAK ETAP (X1) sebesar satu satuan maka akan

menyebabkan peningkatan atau kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,785

satuan dengan asumsi variabel tingkat pendidikan, ukuran usaha, umur usaha, dan

budaya organisasi tetap.

91

3. Koefisien regresi X2 sebesar 3,259

Koefisien regresi X2 sebesar 3,269 menunjukkan bahwa apabila terjadi

kenaikan sebesar satu satuan tingkat pendidikan pemilik (X2), maka akan terjadi

kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 3,259 satuan dengan asumsi variabel

sosialisasi, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi tetap.

4. Koefisien regresi X3 sebesar 0,537

Koefisien regresi X3 sebesar 0,537 menunjukkan bahwa apabila terjadi

kenaikan sebesar satu satuan variabel skala usaha (X3), maka akan terjadi

kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,537 satu satuan dengan asumsi

variabel sosialisasi, tingkat pendidikan, umur usaha, dan budaya organisasi tetap.

5. Koefisien regresi X4 sebesar 0,199

Koefisien regresi X4 sebesar 0,199 menunjukkan bahwa apabila terjadi

kenaikan sebesar satu satuan umur usaha (X4), maka akan terjadi kenaikan

implementasi SAK ETAP sebesar 0,199 satuan dengan asumsi variabel sosialisasi,

tingkat pendidikan, skala usaha, dan budaya organisasi tetap.

6. Koefisien regresi X5 sebesar 0,717

Koefisien regresi X5 sebesar 0,717 menunjukkan bahwa apabila terjadi

kenaikan sebesar satu satuan budaya organisasi (X5), maka akan terjadi kenaikan

implementasi SAK ETAP sebesar 0,717 satuan dengan asumsi variabel sosialisasi,

tingkat pendidikan, skala usaha, dan umur usaha tetap.

92

4.1.5 Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Secara parsial model regresi dapat diuji kebermaknaannya

menggunakan uji t, dapat dilihat hasil uji t pada tabel berikut:

Tabel 4.19

Hasil Uji t Coefficients

a Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -29,414 13,269 -2,217 ,028

X1 ,785 ,388 ,133 2,023 ,044

X2 3,259 1,451 ,143 2,246 ,026

X3 ,537 ,149 ,240 3,610 ,000

X4 ,199 ,312 ,042 ,637 ,525

X5 ,717 ,164 ,285 4,363 ,000

a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016

Hasil uji statistik pada variabel sosialisasi (X1) diperoleh nilai t hitung =

2.023 dengan signifikansi = 0,044 < 0,05, dan nilai B pada kolom

Unstandardized Coefficients sebebsar 0,785, maka dapat disimpulkan bahwa

sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM. Oleh karena itu, H1 yang menyatakan sosialisasi SAK ETAP

berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM

diterima.

Hasil uji statistik variabel tingkat pendidikan (X2) diperoleh nilai t

hitung = 2,246 dengan signifikansi = 0,026 < 0,05, dan nilai B pada kolom

Unstandardized Coefficient sebesar 3,259, maka dapat disimpulkan bahwa

tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK

ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H2 yang menyatakan tingkat

93

pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM diterima.

Hasil uji statistik variabel skala usaha (X3) diperoleh nilai t hitung =

3,610 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05, dan nilai B pada kolom

Unstandardized Coefficient sebesar 0,537, maka dapat disimpulkan bahwa

skala usaha berpengaruh positif terhadap implemetasi SAK ETAP pada

UMKM. Oleh karena itu, H3 yang menyatakan bahwa skala usaha

berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM

diterima.

Hasil uji statistik variabel umur usaha (X4) diperoleh nilai t hitung =

3,610 dengan signifikansi = 0,525 > 0,05, dan nilai B pada kolom

Unstandardized Coefficient sebesar 0,199. Karena nilai signifikansinya jauh

diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa umur usaha tidak berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H4 yang

menyatakan bahwa umur usaha berpengaruh negatif terhadap implementasi

SAK ETAP pada UMKM ditolak.

Hasil uji statistik pada variabel Budaya Organisasi (X5) diperoleh nilai t

hitung = 4.363 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05, dan nilai B pada kolom

Unstandardized Coefficients sebebsar 0,717, maka dapat disimpulkan bahwa

budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP

pada UMKM. Oleh karena itu, H5 yang menyatakan bahwa budaya organisasi

berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM

diterima.

94

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 pada intinya untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Hasil perhitungan

R2

secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik

dari analisis regresi linear berganda. Jika R2

mendekati satu berarti semakin

kuat kemampuan variasi dari variabel bebas dalam menjelaskan variabel

terikatnya dan sebaliknya. Untuk mengukur besarnya kontribusi simultan

dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi pada tabel Model Summery pada

kolom Adjusted R Square. Berikut adalah hasil koefisien determinasi model

regresi berganda.

Tabel 4.20

Hasil Koefisien Determinasi Simultan Model Summary

b Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 ,508a ,258 ,239 23,597

a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah tahun 2016

Berdasarkan Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square yaitu

sebesar 0,239 atau 23,9%. Hal ini berarti 23,9% variabel implementasi SAK

ETAP pada UMKM mampu dijelaskan oleh variabel sosialisasi SAK ETAP,

tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi.

Sedangkan sisanya 76,1% dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar model.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap Implementasi SAK ETAP

Berdasarkan hasil uji hipotesis H1 yang berbunyi sosialisasi SAK ETAP

berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan

95

diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP

pada UMKM. Pengaruh sosialisasi SAK ETAP ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi sosialisasi SAK ETAP yang diperoleh pemilik UMKM, maka semakin

tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM.

Sosialisasi SAK ETAP merupakan pemberian sosialisasi terkait SAK ETAP

oleh pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP (Seperti

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan Ikatan Akuntan

Indonesia). Pemberian sosialisasi yang dilakukan oleh pihak eksternal UMKM,

baik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau lembaga lainnya mampu menambah

pengetahuan pemilik terkait SAK ETAP dan memotivasi pengusaha/manajer

untuk menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil rata-rata sosialisasi

SAK ETAP sebsar 12,08 termasuk dalam kriteria jarang. Hal tersebut

mernunjukkan masih jarangnya pemilik UMKM mendapatkan sosialisasi SAK

ETAP. Sosialisasi SAK ETAP oleh pihak-pihak yang dapat memberikan

sosialisasi SAK ETAP, seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah,

Ikatan Akuntan Indonesia, dan pihak lainnya perlu dilakukan guna memberikan

pemahaman kepada UMKM terkait SAK ETAP.

Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan metode sosialisasi yang

diharapkan oleh para pengusaha UMKM terkait SAK ETAP adalah dengan

pelatihan yang berkelanjutan dengan pemberian modul praktik kepada para

pengusaha, dengan cara ini lebih mudah untuk langsung dipraktikkan. Pihak yang

96

dinilai paling bertanggung jawab untuk pelaksanaan sosialisasi ini adalah

Kementerian Koperasi dan UKM, sebab Kementerian Koperasi dan UKM yang

paling mengerti kondisi UMKM saat ini, mulai dari kondisi geografis, latar

belakang pengusaha, jenis usaha sehingga pelatihan dapat sesuai dengan

kebutuhan pengusaha UMKM.

Penelitian ini sejalan dengan Unified Theory of Acceptance and Use of

Technology (UTAUT), dimana teori tersebut menjelaskan bahwa pengaruh sosial

(socialiInfluence), yaitu sejauh mana persepsi individu akan keyakinan orang lain

dalam menggunakan sistem. Sosilaisasi SAK ETAP merupakan pengaruh sosial

yang mempengaruhi persepsi pemilik UMKM terkait SAK ETAP sehingga dapat

berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Pada penelitian ini menunjukkan

terdapat pengaruh sosialisasi SAK ETAP terhadap implementasi SAK ETAP,

sehinga mendukung teori UTAUT tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar

(2012) bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap

pemahaman UMKM terkait SAK ETAP, sehingga mendukung implementasi SAK

ETAP.

4.2.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap Implementasi SAK

ETAP

Berdasarkan hasil uji hipotesis H2 yang berbunyi tingkat pendidikan pemilik

berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan

diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK

97

ETAP pada UMKM. Pengaruh tingkat pendidikan pemilik ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pemilik, maka semakin tinggi pula

implementasi SAK ETAP pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah.

Tingkat pendidikan pemilik merupakan pendidikan formal terkhir yang

dimiliki pemilik UMKM, pendidikan formal pemilik UMKM dapat berpengaruh

terhadap pengetahuan akuntansi, karena materi akuntansi didapatkan pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi, pengetahuan akuntansi yang lebih terutama

didapatkan apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jurusan akuntansi.

Pendidikan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menyerap (termasuk

akuisisi, asimilasi, transformasi, dan eksploitasi) dari pengetahuan baru (Gray,

2006 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012).

Hasil penelitian ini mendukung Human Capital Theory oleh Becker (1965)

yang menyatakan bahwa pendidikan menanamkan ilmu pengetahuan, ketrampilan,

dan nilai-nilai kepada manusia karenanya mereka dapat meningkatkan kapasitas

belajar dan produksinya. Jadi pendidikan dapat berfungsi meningkatkan

produktivitas dan berperan sebagai sinyal kemampuan. Teori ini menyatakan

bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh besar terhadap

peningkatan produktivitas. Teori tersebut juga menganggap bahwa manusia

merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang modal

lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pemilik dapat

berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, dimana pendidikan pemilik

tersebut merupakan suatu bentuk human kapital.

98

Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini sebanyak 7 responden mempunyai pendidikan terakhir SD, 35

responden mempunyai pendidikan terakhir SMP, 79 responden mempunyai

pendidikan terakhir SMA, 57 responden mempunyai pendidikan terakhir S1, 21

responden mempunyai pendidikan terkahir diploma dan 1 responden mempunyai

tingkat pendidikan S2. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

responden dalam penelitian ini sebesar 78% responden dari 200 responden

mempunyai tingkat pendidikan diatas SMP, sudah menempuh wajib belajar 9

tahun, akan tetapi masih terdapat responden yang mempunyai pendidikan terakhir

SD dan SMP yaitu 22% responden dari 200 responden.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rudiantoro

dan Siregar (2012) yang menyatakan jenjang pendidikan terakhir berpengaruh

positif terhadap pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP. Selain itu, juga

sejalan dengan hasil penelitian Aufar (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan

terakhir pemilik UMKM berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.

4.2.3 Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP

Berdasarkan hasil uji hipotesis H3 yang berbunyi skala usaha berpengaruh

positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan diterima. Dari

hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

positif skala usaha terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Pengaruh

sakala usaha ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skala usaha, maka semakin

tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM.

99

Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa mayoritas responden

dalam penelitian ini mempunyai tenaga kerja 1 sampai 4 orang, tergolong dalam

usaha mikro yaitu sebanyak 118 atau 59% dari 200 responden.

Gray (2006) menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan

berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih

mampu memperkerjakan karyawan dengan keahlian yang lebih baik. Dari

pendapat tersebut, dapat diartikan semakin besar skala usaha, perusahaan dapat

memperkerjakan karyawan khusus bagian akuntansi, sehingga mendukung

implementasi SAK ETAP. Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012)

menemukan bahwa ukuran usaha dapat mempengaruhi pemikiran pengusaha

terkait dengan kompleksitas dan semakin tingginya tingkat transaksi perusahaan

sehingga diharapkan dengan makin besarnya ukuran usaha dapat mendorong

sesorang untuk berpikir dan belajar terkait solusi untuk menghadapinya.

Penelitian ini sejalan dengan Unified Theory of Acceptence and Use of

Technology (UTAUT) yang menjelaskan bahwa adopsi sistem informasi dapat

digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung (Facilitating Condition).

Dimana skala usaha yang besar berimplikasi perusahaan lebih dapat menyediakan

fasilitas yang mendukung.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Holmes dan Nicholls

(1988) yang menyatakan bahwa skala usaha berpengaruh positif terhadap

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil di Australia. Demikian juga

dengan hasil penelitian Murniati (2002), Astuti (2007), dan Aufar (2014) bahwa

100

skala usaha berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada

usaha kecil dan menengah.

4.2.4 Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP

Berdasarkan hasil uji hipotesis H4 yang berbunyi umur usaha berpengaruh

negatif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan ditolak.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa umur usaha tidak

berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Dari hasil analisis

deskriptif dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini umur usaha terbanyak

adalah umur 1 – 4 tahun yaitu sebanyak 114 usaha atau sebanyak 57% dari 200

responden.

Berbagai penelitian terdahulu mempunyai hasil penelitian yang berbeda-

beda, antara lain penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa umur

usaha berpengaruh negatif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi

akuntansi, hasil penelitian itu menyatakan bahwa perusahaan yang berdiri selama

10 tahun atau kurang, menyediakan lebih banyak informasi akuntansi statutori,

informasi akuntansi anggaran, informasi akuntansi tambahan untuk digunakan

dalam pengambilan keputusan, berbeda dengan perusahaan yang berdiri 11-20

tahun. Studi ini juga menyatakan bahwa semakin muda usia perusahaan terdapat

kecenderungan untuk menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk

tujuan membuat keputusan yang dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua

usianya, hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar

(2012). Sementara hasil penelitian Das dan Dey (2005) menemukan adanya

101

pengaruh positif anatar umur usaha terhadap frekuensi melakukan pembukuan

secara teratur, hasil tersebut sejalan dengan penelitian Astuti (2007).

Hasil penelitian ini menemukan bahwa umur usaha tidak berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, umur usaha yang semakin

panjang memberikan keuntungan dalam hal telah mempunyai struktur dan proses

yang rutin yang mendisiplinkan setiap tindakan perusahaan, akan tetapi juga

terdapat usaha yang sudah lama berdiri tetapi tidak melakukan pencatatan laporan

keuangan. Sementara ada usaha yang baru berdiri sudah melakukan pencatatan

laporan keuangan, menurut Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan bahwa

pada saat usaha baru berdiri akan mendorong seorang pengusaha untuk lebih giat

mencari informasi dan cara untuk dapat mengembangkan usahanya di masa yang

akan datang.

Sehingga penyebab umur usaha tidak berpengaruh signifikan tersebut dapat

disebabkan oleh beberapa hal, yaitu bisa dipengaruhi oleh kepribadian dan

motivasi pemilik UMKM, Masitoh dan Widayanti (2015) menyatakan bahwa

penerapan SAK ETAP pada UMKM dipengaruhi oleh kepribadian dan motivasi.

Motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak,

mendorong kita untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik

dalam kegiatan tertentu (Weiner, 1990). Kepribadian adalah keseluruhan sikap,

perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan

temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada

situasi tertentu (Horton, 1982:12). Penyebab lain juga dapat dipengaruhi oleh

bagaimana persepsi pelaku UMKM terhadap pentingnya laporan keuangan.

102

Persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan

menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan

mereka (Robbins, 2002:46).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Susanto dan Yuliani

(2012) serta penelitian Zahri (2014) bahwa umur usaha tidak berpengaruh

terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya laporan keuangan.

4.2.5 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi SAK ETAP

Berdasarkan hasil uji hipotesis H5 yang berbunyi budaya organisasi

berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan

diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM. Pengaruh budaya organisasi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

budaya organisasi UMKM, maka semakin tinggi pula implementasi SAK ETAP

pada UMKM.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil rata-rata 75,63 termasuk

dalam kriteria baik, hal tersebut berarti bahwa rata-rata UMKM di Provinsi Jawa

Tengah mempunyai budaya organisasi yang baik.

Holmes dan Marsden (1996 dalam Solovida, 2003) menyatakan budaya

perusahaan atau organisasi mempunyai pengaruh terhadap perilaku, cara kerja dan

motivasi para manajer dan bawahannya untuk mencapai kinerja organisasional.

Perusahaan yang mempunyai budaya organisasi yang baik maka akan berdampak

pada sikap terhadap implementasi SAK ETAP semakin baik.

103

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Solovida (2003) yang

menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penyiapan dan

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Selain itu

penelitian Soeters dan Schreuder (1988 dalam Solovida, 2003) mengemukakan

ditemukannya interaksi antara budaya organisasi terhadap sistem akuntansi suatu

perusahaan di suatu negara. Dengan kata lain, kebudayaan nasional dan

organisasional pada suatu negara sangat mempengaruhi penerapan sistem

akuntansi di negara tersebut, sistem akuntansi negara tersebut sama artinya

penerapan sistem akuntansi perusahaan.

104

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil simpulan

sebagai berikut:

1. Sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK

ETAP. Hal ini berarti bahwa semakin sering UMKM mendapatkan sosialisasi

SAK ETAP maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.

2. Tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK

ETAP pada UMKM. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan

pemilik UMKM maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada

UMKM.

3. Skala usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM. Hal ini berarti semakain besar skala usaha maka semakain tinggi

implementasi SAK ETAP pada UMKM.

4. Umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada

UMKM. Umur usaha tidak berpengaruh secara signifikan dapat disebabkan

karena kepribadian pemilik UMKM, motivasi yang dimiliki pemilik UMKM,

dan persepsi pemilik UMKM terhadap pentingnya laporan keuangan.

5. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP

pada UMKM. Hal ini berarti semakin baik budaya organisasi UMKM

semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.

105

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

sosialisasi SAK ETAP terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.

Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan agar UMKM dapat

mengimplementasikan SAK ETAP adalah pihak-pihak terkait yang dapat

memberikan sosialisasi SAK ETAP (seperti Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Tengah, dan Ikatan Akuntan Indonesia) diharapkan untuk

dapat memberikan sosialisasi dan pelatihan.

2. Penelitian selanjutnya dapat fokus melakukan penelitian di perusahaan

dengan skala kecil dan menengah, karena usaha mikro mungkin lebih

membutuhkan standar akuntansi yang jauh lebih sederhana dibandingkan

SAK ETAP. Usaha kecil dan menengah yang mungkin lebih membutuhkan

SAK ETAP untuk menghasilkan laporan keuangan.

3. Pada penelitian ini faktor penentu dalam teori Unified Theory of Acceptance

and Use of Technology (UTAUT) yang digunakan hanya faktor penentu

ketiga dan keempat yaitu pengaruh sosial dan fasilitas yang mendukung, pada

penelitian selanjutnya dapat menggunakan keempat faktor penentu dalam

teori UTAUT yaitu ekspektasi terhadap kinerja, ekspektasi terhadap upaya,

pengaruh sosial, dan fasilitas yang mendukung.

106

DAFTAR PUSTAKA

Alfitri, Arri., Ngadiman, dan Sohidin. 2014. “Penerapan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perajin Mebel Desa Gondangsari

Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten”. Jupe UNS, Volume 12 No. 2. Hal

135-147 Surakarta:Universitas Sebelas Maret.

Ambarwati, Novi Sagita., Gede Adi Yuniarti, dan Ni Kadek Sinarwati. 2015.

“Pengaruh Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 3

No. 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Anwar, Desiandi Sayful dan Dewi Amalia. 2010. “Pengaruh Tindakan Supervisi,

Budaya Organisasi, Kepribadian, dan Peltihan terhadap Kelengkapan

Laporan Keuangan (Studi pada Kabupaten Karanganyar)”. Jurnal

Akuntansi dan Auditing, Volume 7 No. 1. Hal 17-32 Universitas Ahmad

Dahlan.

Armando, Zipo Rohman. 2015. “Eksplorasi dan Remodelling Akuntansi pada

Usaha Mikro dan Kecil (UMK)”. Universitas Brawijaya.

Arrahmanza, A. 2014. Pembangunan Wilayah dan Kota. http://dokumen.tips/

documents/tugas-individu-pengembangan-lokal.html# (10 Juni 2016)

Astuti, Era. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap

Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan

Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis. Semarang:Program Pascasarjana

Universitas Diponegoro.

Aufar, Arizali. 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi

Akuntansi pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) (Survei

Pada Perusahaan Rekanan PT. PLN (Persero) di Kota Bnadung)”.

Bandung: Universitas Widyatama.

Baas, T. Dan M. Schrooten. 2006. Relationship Banking and SMEs: A Theoretical

Analysis. Small Business Economic, 27.

Badan Pusat Statistik. Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/35 (31 Juli 2016).

107

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. 2016. Time Series Data

UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah Posisi Per: Triwulan IV 2015.

dinkop-umkm.jatengprov.go.id (19 April 2016).

Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian

untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Becker, Gary S. 1962. “Investment in Human Capital: A Theoritical Analysis”.

The Journal of Polotical Economy, Volume 70. Hal 9-49.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2014. Teori Akuntansi International Financing

Reporting System. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gray, C. 2006. “Absorptive Capacity, Knowledge Management and Innovation in

Enterpreneural Small Firms”. International Journal of Enterpreneural

Behavior and Research, Volume 12 No. 6. Hal 345-360.

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik.. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Holmes, Scott dan Des Nicholls. 1988. “An Analysis of the Use of Accounting

Information by Australian Small Business”. Journal of Small Bussiness

Management.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Isk News. 2015. Perkembangan UMKM di Jateng Menggembirakan.

Isknews.com (18 April 2016).

Israel, Glenn D. 2013. “Determining Sample Size”. University of Florida.

Kementerian Koperasi dan UKM. 2014. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM), dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012-2013.

www.depkop.go.id (8 Februari 2016).

Kementerian Koperasi dan UKM. 2015. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah dalam Pembangunan Ekonomi Nasional.

http://smecda.com/wp-content/uploads/2015/12/Makalah-42.pdf (21

Agustus 2016).

Masitoh, Endang dan Rochmi Widayati. 2015. “Pengaruh Sosialisasi, Tingkat

Pemahaman, Motivasi, Kepriadian terhadap Penerapan SAK ETAP di

Kampung Batik Laweyan Solo”. Jurnal Paradigma, Volume 12 No. 02.

Hal 179-187 Surakarta: UNIBA.

108

Narsa, I. M., Widodo, A., dan Kurnianto, S. 2012. “Mengungkap Kesiapan

UMKM dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk Meningkatkan Akses Modal

Perbankan”. Majalah Ekonomi, Volume 12 No. 3, Halaman 204-214.

Nayla, Akifa P. 2015. Panduan Lengkap dan Praktis Tentang Pajak & UKM.

Yogyakarta: Laksana

Novalius, Feby. 2016. Realisasi Penyaluran KUR 2015 Cuma Sentuh 75,8%.

http://economy.okezone.com/read/2016/01/05/320/1281130/realisasi-

penyaluran-kur-2015-cuma-sentuh-75-8 (8 Februari 2016).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah. http://www.setneg.go.id (20 Februari 2016).

Priyatno, Duwi. 2009. Akuntansi Sederhana untuk UKM dengan MS Excel.

Yogyakarta: Media Kom.

Putra, H. A. Dan Kurniawati, E.P. 2012. “Penyusunan Laporan Keuangan untuk

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Berbasis Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilita Publik (SAK ETAP)”. Proceeding Call for

Paper Pekan Ilmiah Dosen FEB-UKSW.

Robbin, Stephen P. 2001. Organizational Behavior. 9th Ed. New Jersey: Prentice-

Hall, Inc.

----- 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Rudiantoro, Rizki dan Sylvia Veronica Siregar. 2012. “Kualitas Laporan

Keuangana UMKM serta Prospek Implementasi SAK ETAP”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 12 No. 1. Hal 1-21

Jakarta:Universitas Indonesia.

Sari, Henny Rachma. 2014. Jumlah UMKM Indonesia 57,9 Juta, terbanyak

dibanding negara lain. http://www.merdeka.com/uang/jumlah-umkm-

indonesia-579-juta-terbanyak-dibanding-negara-lain.html (8 Februari

2016).

Sarifah, Hani’Atun. 2012. “Analisis Persepsi SAK ETAP terhadap Kinerja Usaha

pada UMKM se Kota Semarang”. Accounting Analysis Journal, Volume 1

No. 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

109

Seftianne. 2001. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada

Perusahaan Publik Sektor Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.

Volume 13 No. 1.

Solovida, Grace Tiana. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil

dan Menengah”. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Akuntansi

Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Albaeta.

Tarmudji, Tarsis. 2012. Mengenal Statistika. Seamarang: Satuhati Production.

Tuti, Rias dan S. Patricia Febrina Dwijayanti. 2014. “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pemahaman UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan

Berdasarkan SAK ETAP”. The 7th NCFB and Doctoral Colloquium 2014.

Hal 157-170 Surabaya:Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Tyas, E.L.A. dan Fachriyah, N. 2012. “Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi

Keuangan dalam Pelaporan Aset Biologis (Studi Kasus Pada Koperasi

“M”)”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf (20

Februari 2016).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah. http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-

bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf (8 Februari 2016).

Winarko dan Mahadewi. 2013. “Tinjauan Beberapa Model Teori Dasar Adopsi

Teknologi Baru”. Sampoerna School of Business.

Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisiasi: Teori aplikasi dan penelitian.

Jakarta: Salemba Empat.

Yanto, Heri., Bestari D. H., Badingatus S. dan Joseph M. M. 2016. “The Behavior

of Indonesian SMEs in Accepting Financial Accounting Standards

Without Public Accountability”. International Journal of Business and

Management Science, Volume 6 No. 1. Hal 43-62.

Zahro, Faizatuz dan Sri Dewi W. 2015. “Determinan Kebutuhan SAK ETAP bagi

UKM (Studi Empiris pada UKM Makanan di Kota Semarang)”.

Conference in Business, Accounting, and Management, Volume 2 No. 1.

Hal 118-130 Semarang: Universitas Sultan Agung.

110

Lampiran 1

KISI-KISI KUESIONER

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA

AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UMKM

No. Variabel Indikator No. Item Jumlah

1. Implementasi

SAK ETAP

(Priyatno, 2009

dan Ikatan

Akuntan

Indonesia, 2009)

1. Siklus laporan keuangan SAK

ETAP

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8

8

2. Persediaan 9 1

3. Kelengkapan laporan

keuangan

10, 11, 12, 13, 14 5

4. Frekuensi Laporan Keuangan 15 1

5. Kepatuhan terhadap SAK

ETAP

16 1

2. Budaya

Organisasi

(Robbins dan

Coulter, 2010)

1. Inovasi dan pengambilan

risiko

1, 2, 2

2. Perhatian terhadap detail 3, 4, 5, 6, 7, 5

3. Orientasi hasil 8, 9, 10, 11 4

4. Orientasi manusia 12, 13, 14 3

5. Orientasi tim 15 1

6. Agresifitas 16, 17 2

7. Stabilitas 18, 19, 20 3

3. Sosialisasi SAK

ETAP

(Rudiantoro dan

Siregar, 2012)

1. Media 1 1

2. Seminar atau pelatihan

akuntansi

2 1

3. Instansi Pemerintah 3 2

4. Lembaga Ikatan Akuntan

Indonesia

4 1

5. Lembaga Pendidikan Tinggi 5 1

6. Organisasi, seperti LSM 6 1

4. Tingkat

Pendidikan

Pemilik

(Rudiantoro dan

Siregar, 2012)

Pendidikan terakhir

pemilik/manajer

1 1

5. Umur Usaha

(Rudiantoro dan

Siregar, 2012)

Tahun berdiri 1 1

6. Skala Usaha

(Holmes dan

Nicholls, 1988)

Jumlah tenaga kerja 1 1

Jumlah Soal - 45

111

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA

AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA MIKRO, KECIL,

DAN MENENGAH (UMKM)

(Studi Kasus pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah)

Oleh

Fian Mulyaga

NIM 7211412142

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMRANG

2016

112

Yang Terhormat

Pemilik Usaha UMKM

Dalam rangka menyelesaikan Skripsi, saya bermaksud mengadakan

penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Tengah”.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menjawab

pertanyaan dalam kuesioner ini.

Besar harapan saya agar Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya dan mohon untuk menjawab semua

pertanyaan dalam kuesioner ini, sehingga kuesioner ini dapat digunakan untuk

penelitian. Hasil dari kuesioner ini tidak dipublikasikan, melainkan untuk

kepentingan penelitian semata.

Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Semarang, 10 April 2016

Hormat Saya

Fian Mulyaga

NIM 7211412142

113

KUESIONER PENELITIAN

Berilah tanda centang (√) pada lingkaran pilihan jawaban yang paling sesuai

dengan tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan di Usaha yang Anda miliki.

Keterangan:

Terdapat pilihan jawaban angka 1 sampai dengan 7. Angka 1 yang berarti tidak

dilaksanakan hingga angka 7 yang berarti sepenuhnya dilaksanankan, semakin

tinggi angka berarti semakin tinggi tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan

tersebut.

Contoh pengisian:

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

Pertanyaan:

1. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas dengan lengkap

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

2. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas dengan lengkap

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

3. Mencatat (menjurnal) setiap transaksi dalam buku jurnal

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

4. Memposting jurnal ke buku besar

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

1

114

5. Membuat Neraca Saldo

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

6. Membuat jurnal penyesuaian

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

7. Menyusun Neraca Lajur

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

8. Membuat jurnal penutup dan pembalik

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

9. Membuat catatan persediaan dengan lengkap

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

10. Membuat Laporan Posisi Keuangan/Neraca

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

11. Membuat Laporan Laba/Rugi

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

12. Membuat Laporan Perubahan Modal/Ekuitas

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

115

13. Membuat Laporan Arus Kas

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

14. Membuat laporan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

15. Mempunyai periode laporan keuangan (seperti setiap bulan atau tahun)

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

16. Mengakui semua aset/modal dan kewajiban/hutang sesuai SAK ETAP

1 2 3 4 5 6 7 Tidak Sepenuhnya

dilaksanakan dilaksanakan

116

Sangat

Setuju Setuju

Kurang

Setuju Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan keadaan di UMKM yang Anda miliki.

Bagaimana pendapat Anda tentang

UMKM yang Anda miliki?

1. UMKM saya terus mengalami inovasi

2. Saya berani untuk mengambil risiko pada setiap

pekerjaaan

3. Setiap pekerjaan dalam UMKM saya dilakukan

dengan tanggungjawab

4. Setiap pekerjaan dalam UMKM saya dilakukan

dengan ketelitian dan kecermatan

5. UMKM saya mempunyai tata tertib/peraturan

tertulis yang harus dipatuhi

6. UMKM saya mempunyai struktur organisasi

yang tertulis dan jelas

7. Lingkungan UMKM saya rapi dan teratur

8. Ada pihak yang memantau kinerja karyawan

UMKM saya

9. UMKM saya fokus terhadap target yang akan

dicapai

10. UMKM saya mampu meminimalisir biaya

produksi untuk memperoleh laba yang

diinginkan

11. UMKM saya sangat memperhatikan faktor

efisiensi dalam penggunaan input (bahan baku,

peralatan, waktu)

12. Terdapat hubungan yang harmonis antara

pemilik dengan karyawan

13. UMKM saya memberikan penghargaan untuk

karyawan yang memiliki kinerja baik

14. UMKM saya memberikan gaji karyawan tepat

waktu

15. Terdapat kebersamaan dalam kinerja karyawan

UMKM saya

16. UMKM saya dapat memahami kebutuhan

konsumen

17. UMKM saya mengalami peningkatan kualitas

pelayanan

2

117

Tidak

Pernah

Kadang-

Kadang Sering

Sangat

Sering Jarang

Bagaimana pendapat Anda tentang

UMKM yang Anda miliki?

18. UMKM saya dapat melakukan produksi dengan

stabil

19. UMKM saya dapat menjaga stabilitas laba yang

sudah diraih pada tahun sebelumnya

20. Mempunyai konsep tentang arah visi dan misi

Usaha yang jelas dan tertulis

Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan keadaan yang Anda alami.

Seberapa sering Anda mendapat Sosialisasi tentang

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

dari sumber-sumber berikut?

1. Media, seperti: koran, majalah, atau internet

2. Seminar atau pelatihan akuntansi

3. Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau

Dinas lainnya.

4. Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

5. Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan

Tinggi

6. Organisasi, seperti: Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya

3

Sangat

Setuju Setuju

Kurang

Setuju Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

118

Identitas Responden

1. Nama :........................................................................................

2. Usia :.....................tahun.

3. Posisi dalam perusahaan: Pemilik Karyawan

Lainnya, tolong sebutkan...................................

4. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

*)Beri tanda centang (√) pada jawaban

5. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA/SLTA

SMK Tata Boga S1, Akuntansi

S1, Manajemen S1, Matematika

Lainnya, tolong sebutkan........................................

6. Nama Usaha :........................................................................................

7. Alamat Lengkap Usaha:......................................................................................

Kabupaten/Kota:......................................................................................

8. Produk :........................................................................................

9. Jenis Usaha : Industri Jasa Dagang

Perikanan Pertanian Peternakan

Ekstraktif

Lainnya, tolong sebutkan.......................................

10. Tahun Berdiri :................................................

11. Jumlah Karyawan :...........................orang

119

12. Total Aset/Harta Usaha: Kurang dari 50 juta 50 juta – 100 juta

100 juta – 250 juta 250 juta – 500 juta

500 juta – 10 miliar > 10 miliar

13. Pendapatan/Omzet Pertahun: Kurang dari 100 juta 100 juta – 300 juta

300 juta – 500 juta 500 juta – 2,5 miliar

2,5 miliar–50 miliar > 50 miliar

14. Apkaha Anda mempunyai tenaga kerja/karyawan khusus bagian

akuntansi/keuangan? Ya Tidak

15. Apakah Anda mengetahui tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)? Ya Tidak

16. No Telp/Hp. :.............................................................

TTD

( )

TERIMAKASIH ATAS WAKTU DAN PARTISIPASI YANG TELAH DIBERIKAN

120

Lampiran 3

TABULASI DATA UJI INSTRUMEN

VARIABEL IMPLEMENTASI SAK ETAP

Kode

Res

IMPLEMENTASI SAK ETAP (Y) I-1 I-2 I-3 I-4 I-5

Y Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16

R-1 5 5 5 5 4 4 4 1 6 5 5 5 5 4 3 4 70

R-2 1 4 4 4 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 44

R-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

R-4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 112

R-5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 112

R-6 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 23

R-7 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 25

R-8 4 4 4 4 3 2 3 1 5 3 4 3 4 5 4 4 57

R-9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

R-11 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 96

R-12 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 21

R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

R-14 5 3 3 2 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 3 3 49

R-15 2 6 6 6 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 34

R-16 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 23

R-17 4 4 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 27

R-18 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

R-19 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 23

R-20 4 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

R-21 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 42

R-22 4 4 4 4 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1 38

R-23 1 1 7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 23

R-24 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36

R-25 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 23

R-26 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

R-27 3 6 5 5 4 5 4 1 5 4 5 5 6 5 5 4 72

R-28 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 2 1 29

R-29 3 3 5 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 33

R-30 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 24

121

VARIABEL SOSIALISASI SAK ETAP, TINGKAT PENDIDIKAN

PEMILIK, SKALA USAHA, DAN UMUR USAHA

Kode

Res

SOSIALISASI SAK ETAP PEND SKALA UMR

I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 X1

I-1 X3

I-1

X11 X12 X13 X14 X15 X16 X2 X4

R-1 2 2 2 2 3 2 13 4 4 5

R-2 3 3 3 3 3 3 18 4 2 5

R-3 3 3 5 1 1 1 14 5 1 17

R-4 1 1 3 1 1 1 8 3 16 6

R-5 4 4 4 1 1 3 17 4 2 6

R-6 3 2 2 1 1 2 11 4 1 10

R-7 3 4 3 3 3 2 18 3 7 5

R-8 1 1 1 1 1 1 6 5 3 2

R-9 1 1 1 1 1 1 6 3 1 3

R-10 1 3 4 1 1 1 11 3 3 7

R-11 5 1 5 1 2 5 19 5 2 2

R-12 2 2 3 1 1 1 10 3 1 4

R-13 3 2 2 1 1 1 10 3 1 7

R-14 3 2 4 1 1 1 12 5 5 3

R-15 2 1 1 1 1 1 7 3 4 1

R-16 1 1 1 1 1 1 6 5 7 9

R-17 3 3 3 1 3 3 16 4 2 8

R-18 1 1 1 1 1 1 6 5 1 4

R-19 2 2 1 1 1 1 8 3 1 4

R-20 1 1 3 1 1 1 8 3 1 4

R-21 4 4 5 3 3 2 21 2 4 6

R-22 2 5 5 1 2 1 16 5 1 5

R-23 3 3 1 1 3 1 12 3 1 5

R-24 2 4 4 4 4 2 20 3 2 7

R-25 3 1 4 1 1 1 11 4 2 2

R-26 4 4 4 1 1 4 18 5 1 4

R-27 5 4 4 2 2 2 19 4 2 5

R-28 4 4 1 1 1 1 12 5 1 7

R-29 1 1 1 1 1 1 6 5 2 6

R-30 1 1 1 1 1 1 6 3 3 2

122

VARIABEL BUDAYA ORGANISASI

Kode

Res

BUDAYA ORGANISASI

I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 X5

X51 X52 X53 X54 X55 X56 X57 X58 X59 X510 X511 X512 X513 X514 X515 X516 X517 X518 X519 X520

R-1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75

R-2 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94

R-3 5 3 4 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 75

R-4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99

R-5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96

R-6 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 81

R-7 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 83

R-8 3 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 85

R-9 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99

R-10 4 2 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 73

R-11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 99

R-12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

R-13 3 5 3 5 1 1 3 1 2 3 5 1 1 1 1 5 3 3 3 1 51

R-14 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97

R-15 5 2 5 1 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 89

R-16 3 4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 52

R-17 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 69

R-18 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 82

R-19 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 75

R-20 4 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 56

R-21 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 75

R-22 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 4 3 3 86

R-23 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 72

123

R-24 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

R-25 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 88

R-26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

R-27 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

R-28 3 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 67

R-29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100

R-30 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75

124

Lampiran 4

OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS

Variabel Implementasi SAK ETAP (Y)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 37,20 684,166 ,770 ,985

Y2 36,97 678,723 ,807 ,985

Y3 37,20 674,993 ,700 ,986

Y4 37,70 659,114 ,871 ,984

Y5 38,07 663,926 ,940 ,983

Y6 38,07 663,857 ,931 ,983

Y7 38,17 662,626 ,953 ,983

Y8 38,57 677,426 ,820 ,985

Y9 37,47 662,878 ,905 ,984

Y10 38,03 663,137 ,917 ,983

Y11 37,83 657,385 ,928 ,983

Y12 38,07 654,961 ,951 ,983

Y13 37,93 653,513 ,943 ,983

Y14 37,97 655,551 ,940 ,983

Y15 37,73 670,409 ,935 ,983

Y16 38,03 663,620 ,931 ,983

Variabel Sosialisasi SAK ETAP (X1)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X11 9,70 16,562 ,631 ,761

X12 9,80 16,166 ,642 ,758

X13 9,43 15,633 ,573 ,782

X14 10,80 20,234 ,504 ,793

X15 10,57 19,151 ,556 ,781

X16 10,53 18,533 ,557 ,779

125

Variabel Budaya Organisasi (X5)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X51 76,37 168,378 ,443 ,958

X52 76,77 169,564 ,311 ,960

X53 76,27 162,685 ,821 ,953

X54 76,17 168,902 ,347 ,960

X55 76,77 159,771 ,689 ,955

X56 76,97 157,137 ,804 ,953

X57 76,43 160,116 ,763 ,954

X58 76,73 160,685 ,684 ,955

X59 76,37 157,964 ,833 ,953

X510 76,47 161,016 ,775 ,954

X511 76,33 164,920 ,600 ,956

X512 76,37 156,447 ,866 ,952

X513 76,57 158,875 ,785 ,953

X514 76,50 153,086 ,903 ,952

X515 76,47 157,913 ,884 ,952

X516 76,23 169,702 ,501 ,957

X517 76,33 161,057 ,889 ,953

X518 76,43 161,495 ,874 ,953

X519 76,43 160,737 ,735 ,954

X520 76,53 158,189 ,798 ,953

126

Lampiran 5

OUTPUT SPSS UJI RELIABILITAS

Variabel Implementasi SAK ETAP (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,985 16

Varaiabel Sosialisasi SAK ETAP (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,807 6

Variabel Budaya Organisasi (X5)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,957 20

127

Lampiran 6

TABULASI DATA PENELITIAN

VARIABEL IMPELEMTASI SAK ETAP (Y)

Kode

Res

TINGKAT IMPLEMENTASI SAK ETAP (Y)

I-1 Total Krit

I-2 Krit

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Skor Y9

R-1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-2 5 5 5 5 4 4 4 1 33 S 6 T

R-3 4 4 4 4 3 2 3 1 25 CR 5 CT

R-4 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-5 1 4 4 4 2 2 2 1 20 R 3 CR

R-6 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-7 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 2 R

R-8 2 2 1 1 1 2 2 2 13 SR 2 R

R-9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-10 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T

R-11 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-12 2 2 2 1 1 1 1 1 11 SR 2 R

R-13 2 6 6 6 1 1 1 1 24 CR 2 R

R-14 4 4 3 1 1 1 1 1 16 R 1 SR

R-15 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-16 4 3 2 1 1 1 1 1 14 R 1 SR

R-17 5 3 3 2 1 1 1 1 17 R 5 CT

R-18 2 2 4 1 1 1 1 1 13 SR 1 SR

R-19 1 1 1 1 2 2 1 1 10 SR 2 R

R-20 4 4 1 1 1 1 1 1 14 R 1 SR

R-21 3 3 3 4 3 3 3 2 24 CR 3 CR

R-22 1 1 7 1 1 1 1 1 14 R 2 R

R-23 4 4 4 4 3 3 3 1 26 CR 2 R

R-24 2 2 2 2 3 2 2 2 17 R 3 CR

R-25 2 2 1 1 1 1 1 1 10 SR 1 SR

R-26 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 2 R

R-27 3 6 5 5 4 5 4 1 33 S 5 CT

R-28 3 3 5 3 3 3 1 1 22 CR 1 SR

R-29 4 4 1 1 1 1 1 1 14 R 4 S

R-30 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 3 CR

R-31 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-32 3 3 4 3 3 1 1 1 19 R 3 CR

R-33 4 6 6 1 6 5 7 1 36 CT 6 T

R-34 6 5 5 5 4 4 5 6 40 CT 6 T

R-35 4 3 1 1 1 1 1 1 13 SR 1 SR

R-36 3 3 3 4 1 1 1 1 17 R 4 S

128

R-37 6 6 6 5 6 6 5 6 46 T 6 T

R-38 5 5 4 6 6 7 4 3 40 CT 6 T

R-39 3 2 4 5 4 3 6 3 30 S 1 SR

R-40 4 4 5 4 2 1 1 3 24 CR 4 S

R-41 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-42 3 2 3 3 2 3 3 3 22 CR 5 CT

R-43 5 5 5 5 7 6 7 5 45 T 5 CT

R-44 3 4 3 4 3 3 3 3 26 CR 3 CR

R-45 5 6 6 6 4 4 4 5 40 CT 7 ST

R-46 7 6 4 7 7 1 1 1 34 S 1 SR

R-47 5 5 4 6 6 5 4 4 39 CT 6 T

R-48 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 3 CR

R-49 2 1 1 1 1 1 1 1 9 SR 3 CR

R-50 5 2 4 1 1 1 1 1 16 R 3 CR

R-51 4 3 4 4 2 3 5 3 28 S 2 R

R-52 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 7 ST

R-53 3 3 4 2 2 1 1 2 18 R 2 R

R-54 5 6 6 5 5 4 4 3 38 CT 7 ST

R-55 5 5 7 7 7 7 6 4 48 T 6 T

R-56 7 7 3 5 1 1 1 1 26 CR 3 CR

R-57 5 5 5 4 4 5 5 5 38 CT 5 CT

R-58 5 4 5 5 2 3 2 4 30 S 5 CT

R-59 1 3 3 2 7 5 7 1 29 S 1 SR

R-60 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-61 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-62 6 6 6 6 2 2 2 2 32 S 6 T

R-63 2 3 2 2 1 1 1 1 13 SR 2 R

R-64 6 6 3 3 6 5 2 2 33 S 7 ST

R-65 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-66 3 3 3 1 1 1 1 1 14 R 3 CR

R-67 2 2 2 2 2 2 1 1 14 R 3 CR

R-68 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-69 5 5 3 2 3 3 3 4 28 S 4 S

R-70 5 5 2 1 1 1 1 1 17 R 4 S

R-71 3 2 1 1 1 2 1 1 12 SR 3 CR

R-72 4 2 3 4 3 3 4 3 26 CR 4 S

R-73 2 2 2 1 1 1 1 1 11 SR 4 S

R-74 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-75 4 3 4 5 5 4 3 4 32 S 3 CR

R-76 7 7 7 7 1 7 1 1 38 CT 7 ST

R-77 5 4 4 5 6 5 6 4 39 CT 4 S

R-78 4 4 3 3 4 3 3 2 26 CR 4 S

R-79 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 5 CT

R-80 4 5 6 6 6 2 4 3 36 CT 6 T

129

R-81 7 7 7 7 7 1 1 1 38 CT 1 SR

R-82 7 7 7 6 4 4 3 3 41 CT 4 S

R-83 2 2 2 2 2 1 1 1 13 SR 2 R

R-84 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 2 R

R-85 4 3 4 3 4 2 3 3 26 CR 3 CR

R-86 7 7 7 7 7 4 4 4 47 T 7 ST

R-87 1 1 1 1 2 1 1 1 9 SR 1 SR

R-88 6 5 7 7 6 7 5 4 47 T 5 CT

R-89 1 1 1 1 1 1 5 3 14 R 7 ST

R-90 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-91 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 3 CR

R-92 7 7 7 7 7 4 4 4 47 T 7 ST

R-93 3 3 4 1 2 1 3 3 20 R 4 S

R-94 1 1 1 2 1 2 1 2 11 SR 2 R

R-95 5 6 3 2 6 3 4 4 33 S 7 ST

R-96 4 5 3 2 1 1 1 1 18 R 3 CR

R-97 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-98 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-99 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-100 3 3 4 1 1 4 2 3 21 CR 4 S

R-101 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 2 R

R-102 6 6 5 5 6 5 6 6 45 T 5 CT

R-103 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 3 CR

R-104 2 2 4 4 2 2 2 2 20 R 4 S

R-105 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-106 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 3 CR

R-107 3 3 4 3 1 1 1 3 19 R 4 S

R-108 4 3 1 1 3 3 1 3 19 R 3 CR

R-109 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 7 ST

R-110 4 4 4 4 3 3 2 2 26 CR 3 CR

R-111 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-112 1 1 2 3 1 1 1 1 11 SR 3 CR

R-113 2 2 2 2 2 1 1 1 13 SR 2 R

R-114 3 3 3 3 3 2 2 1 20 R 3 CR

R-115 7 7 7 7 1 1 1 1 32 S 7 ST

R-116 7 7 7 7 1 1 1 1 32 S 7 ST

R-117 5 1 2 2 2 2 3 1 18 R 2 R

R-118 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 4 S

R-119 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-120 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-121 3 3 3 3 3 3 3 1 22 CR 1 SR

R-122 1 1 2 4 5 3 2 1 19 R 2 R

R-123 7 7 7 7 5 4 3 3 43 T 7 ST

R-124 5 5 5 5 5 6 6 6 43 T 6 T

130

R-125 4 4 3 3 3 3 3 3 26 CR 4 S

R-126 7 7 5 1 1 1 1 1 24 CR 7 ST

R-127 6 6 7 7 4 5 5 3 43 T 6 T

R-128 2 5 5 5 5 4 5 3 34 S 3 CR

R-129 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-130 6 6 4 1 1 1 1 1 21 CR 3 CR

R-131 3 3 1 2 2 3 1 1 16 R 1 SR

R-132 2 4 4 4 3 2 2 3 24 CR 2 R

R-133 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-134 2 2 2 3 2 2 2 2 17 R 6 T

R-135 2 2 2 1 1 1 1 1 11 SR 2 R

R-136 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR

R-137 7 7 6 6 5 1 1 1 34 S 5 CT

R-138 4 3 1 1 1 1 1 1 13 SR 1 SR

R-139 5 6 5 2 2 2 2 2 26 CR 5 CT

R-140 5 5 5 3 3 3 2 2 28 S 5 CT

R-141 7 6 4 6 6 5 6 4 44 T 7 ST

R-142 5 4 5 2 3 3 2 1 25 CR 3 CR

R-143 2 2 2 1 2 2 1 1 13 SR 2 R

R-144 7 4 4 4 4 4 1 1 29 S 1 SR

R-145 5 4 7 1 1 1 1 1 21 CR 5 CT

R-146 6 6 6 3 3 2 2 1 29 S 4 S

R-147 3 2 3 1 1 1 1 1 13 SR 2 R

R-148 3 3 1 1 1 1 1 1 12 SR 1 SR

R-149 5 6 7 1 1 4 1 1 26 CR 4 S

R-150 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-151 1 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 SR

R-152 2 3 2 2 2 2 2 2 17 R 1 SR

R-153 2 4 2 2 2 2 2 2 18 R 2 R

R-154 3 4 3 2 2 3 2 2 21 CR 2 R

R-155 5 6 4 3 6 5 4 5 38 CT 7 ST

R-156 2 4 7 7 7 5 4 7 43 T 7 ST

R-157 6 6 7 7 6 6 7 7 52 ST 6 T

R-158 7 7 7 1 1 1 1 1 26 CR 7 ST

R-159 7 7 7 7 7 2 2 1 40 CT 3 CR

R-160 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-161 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-162 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-163 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-164 6 6 6 6 5 5 5 5 44 T 5 CT

R-165 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR

R-166 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-167 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-168 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T

131

R-169 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-170 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR

R-171 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-172 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR

R-173 5 5 2 2 2 2 2 2 22 CR 2 R

R-174 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR

R-175 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-176 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T

R-177 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-178 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-179 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-180 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-181 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-182 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-183 3 3 3 3 3 3 3 3 24 CR 3 CR

R-184 4 4 4 4 4 3 3 3 29 S 3 CR

R-185 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T

R-186 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-187 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-188 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-189 6 6 6 6 6 6 6 6 48 T 6 T

R-190 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-191 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 5 CT

R-192 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 3 CR

R-193 6 6 6 6 6 5 5 5 45 T 5 CT

R-194 7 7 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 ST

R-195 5 6 5 5 6 5 5 3 40 CT 3 CR

R-196 6 6 6 6 6 5 5 6 46 T 5 CT

R-197 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

R-198 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-199 4 4 4 4 4 4 4 4 32 S 4 S

R-200 5 5 5 5 5 5 5 5 40 CT 5 CT

Jumlah 780 782 755 689 648 601 582 544 5381 757

Rata-

Rata 3,9 3,9 3,8 3,4 3,2 3 2,9 2,7 26,9

3,8

Nilai Max 56 7

Nilai Min 8 1

132

Kode

Res

IMPLEMENTASI SAK ETAP

Y Krit I-3 Total Krit

I-4 Krit

I-5 Krit

Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Skor Y15 Y16

R-1 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-2 5 5 5 5 4 24 CT 3 CR 4 S 70 S

R-3 3 4 3 4 5 19 S 4 S 4 S 57 CR

R-4 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST

R-5 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 44 CR

R-6 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST

R-7 1 1 1 1 1 5 SR 3 CR 3 CR 25 SR

R-8 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 23 SR

R-9 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S

R-10 6 6 6 6 6 30 T 6 T 6 T 96 T

R-11 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-12 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 21 SR

R-13 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 34 R

R-14 4 1 1 1 1 8 R 1 SR 1 SR 27 SR

R-15 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-16 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 22 SR

R-17 1 5 5 5 5 21 S 3 CR 3 CR 49 CR

R-18 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 2 R 23 SR

R-19 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 2 R 23 SR

R-20 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 22 SR

R-21 3 3 2 2 2 12 R 2 R 1 SR 42 R

R-22 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 23 SR

R-23 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 1 SR 38 R

R-24 2 2 2 2 3 11 R 2 R 3 CR 36 R

R-25 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 18 SR

133

R-26 1 1 1 2 1 6 SR 2 R 1 SR 23 SR

R-27 4 5 5 6 5 25 CT 5 CT 4 S 72 CT

R-28 1 1 1 2 2 7 SR 2 R 1 SR 33 R

R-29 1 4 1 1 1 8 R 2 R 1 SR 29 SR

R-30 1 1 1 1 1 5 SR 3 CR 1 SR 24 SR

R-31 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S

R-32 2 3 2 4 3 14 CR 4 S 3 CR 43 R

R-33 5 7 7 1 6 26 CT 3 CR 1 SR 72 CT

R-34 4 4 5 5 4 22 S 5 CT 4 S 77 CT

R-35 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 21 SR

R-36 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 28 SR

R-37 5 1 1 1 1 9 R 1 SR 1 SR 63 S

R-38 4 6 3 3 1 17 CR 4 S 1 SR 68 S

R-39 3 1 4 5 6 19 S 6 T 3 CR 59 S

R-40 1 4 2 1 1 9 R 1 SR 1 SR 39 R

R-41 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST

R-42 3 6 4 5 6 24 CT 5 CT 3 CR 59 S

R-43 5 4 5 5 5 24 CT 3 CR 3 CR 80 CT

R-44 2 3 3 1 2 11 R 1 SR 1 SR 42 R

R-45 4 6 4 5 4 23 CT 4 S 5 CT 79 CT

R-46 7 7 7 7 7 35 ST 4 S 1 SR 75 CT

R-47 4 6 3 2 1 16 CR 3 CR 2 R 66 S

R-48 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 3 CR 24 SR

R-49 1 3 3 1 1 9 R 2 R 3 CR 26 SR

R-50 1 6 6 1 1 15 CR 5 CT 6 T 45 CR

R-51 3 5 5 1 1 15 CR 3 CR 2 R 50 CR

R-52 1 4 4 3 5 17 CR 5 CT 4 S 41 R

134

R-53 2 7 7 2 1 19 S 1 SR 3 CR 43 R

R-54 5 6 6 5 6 28 T 1 SR 6 T 80 CT

R-55 6 7 7 7 7 34 ST 3 CR 7 ST 98 T

R-56 1 3 1 1 2 8 R 1 SR 1 SR 39 R

R-57 5 6 5 5 5 26 CT 4 S 5 CT 78 CT

R-58 4 3 6 3 5 21 S 5 CT 5 CT 66 S

R-59 4 7 3 4 1 19 S 2 R 2 R 53 CR

R-60 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-61 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-62 5 6 6 5 5 27 CT 6 T 5 CT 76 CT

R-63 1 2 1 1 1 6 SR 2 R 1 SR 24 SR

R-64 7 7 7 6 6 33 ST 6 T 4 S 83 CT

R-65 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-66 1 3 1 1 1 7 SR 3 CR 1 SR 28 SR

R-67 3 1 2 2 2 10 R 3 CR 2 R 32 R

R-68 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-69 4 2 3 2 3 14 CR 2 R 4 S 52 CR

R-70 4 2 3 5 5 19 S 3 CR 3 CR 46 CR

R-71 3 3 1 3 1 11 R 2 R 2 R 30 R

R-72 3 4 3 4 3 17 CR 4 S 4 S 55 CR

R-73 2 1 1 1 3 8 R 3 CR 1 SR 27 SR

R-74 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 2 R 17 SR

R-75 4 5 3 4 6 22 S 5 CT 5 CT 67 S

R-76 4 5 3 1 2 15 CR 5 CT 3 CR 68 S

R-77 3 4 3 4 4 18 S 3 CR 4 S 68 S

R-78 3 4 3 3 3 16 CR 4 S 2 R 52 CR

R-79 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 72 CT

135

R-80 6 6 4 5 4 25 CT 4 S 6 T 77 CT

R-81 7 7 1 7 1 23 CT 1 SR 1 SR 64 S

R-82 4 7 7 7 4 29 T 7 ST 7 ST 88 T

R-83 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 1 SR 25 SR

R-84 1 1 1 1 1 5 SR 3 CR 2 R 20 SR

R-85 2 3 2 2 2 11 R 3 CR 1 SR 44 CR

R-86 7 7 7 7 7 35 ST 5 CT 1 SR 95 T

R-87 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 17 SR

R-88 7 4 4 5 4 24 CT 4 S 2 R 82 CT

R-89 4 4 5 3 5 21 S 4 S 4 S 50 CR

R-90 7 6 6 6 6 31 T 6 T 6 T 106 ST

R-91 3 3 3 1 1 11 R 1 SR 1 SR 24 SR

R-92 7 7 7 7 7 35 ST 5 CT 1 SR 95 T

R-93 3 4 3 2 2 14 CR 2 R 1 SR 41 R

R-94 2 2 2 2 2 10 R 3 CR 1 SR 27 SR

R-95 7 4 1 1 4 17 CR 1 SR 6 T 64 S

R-96 2 5 2 5 4 18 S 2 R 2 R 43 R

R-97 2 5 4 1 1 13 CR 1 SR 1 SR 24 SR

R-98 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-99 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-100 3 4 3 3 2 15 CR 3 CR 1 SR 44 CR

R-101 1 3 2 1 2 9 R 1 SR 1 SR 21 SR

R-102 6 6 5 6 6 29 T 6 T 6 T 91 T

R-103 1 1 1 1 1 5 SR 4 S 1 SR 21 SR

R-104 2 2 2 2 2 10 R 2 R 2 R 38 R

R-105 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-106 2 1 1 1 1 6 SR 1 SR 1 SR 19 SR

136

R-107 1 3 3 2 2 11 R 1 SR 2 R 37 R

R-108 6 7 5 3 6 27 CT 5 CT 5 CT 59 S

R-109 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 1 SR 98 T

R-110 2 2 2 3 2 11 R 2 R 2 R 44 CR

R-111 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-112 1 2 3 2 1 9 R 1 SR 3 CR 27 SR

R-113 2 2 1 1 1 7 SR 2 R 1 SR 25 SR

R-114 2 2 2 2 1 9 R 2 R 1 SR 35 R

R-115 5 5 1 1 5 17 CR 5 CT 7 ST 68 S

R-116 5 5 1 1 5 17 CR 5 CT 7 ST 68 S

R-117 2 2 2 2 1 9 R 1 SR 2 R 32 R

R-118 2 1 2 2 3 10 R 3 CR 3 CR 28 SR

R-119 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-120 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-121 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 30 R

R-122 1 2 1 1 3 8 R 4 S 1 SR 34 R

R-123 6 7 5 6 5 29 T 7 ST 4 S 90 T

R-124 6 7 7 6 6 32 T 6 T 5 CT 92 T

R-125 4 4 4 4 4 20 S 4 S 2 R 56 CR

R-126 7 1 1 7 1 17 CR 7 ST 1 SR 56 CR

R-127 5 6 3 4 5 23 CT 3 CR 5 CT 80 CT

R-128 3 2 3 2 3 13 CR 3 CR 3 CR 56 CR

R-129 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-130 2 3 1 1 2 9 R 2 R 3 CR 38 R

R-131 3 3 1 1 1 9 R 1 SR 3 CR 30 R

R-132 3 3 3 2 3 14 CR 2 R 2 R 44 CR

R-133 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

137

R-134 2 4 2 2 4 14 CR 4 S 2 R 43 R

R-135 1 1 1 1 1 5 SR 2 R 1 SR 21 SR

R-136 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 48 CR

R-137 5 7 7 5 5 29 T 5 CT 5 CT 78 CT

R-138 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 21 SR

R-139 6 2 5 2 5 20 S 2 R 1 SR 54 CR

R-140 5 5 5 5 1 21 S 1 SR 1 SR 56 CR

R-141 4 7 5 5 6 27 CT 5 CT 3 CR 86 T

R-142 3 5 2 2 2 14 CR 4 S 2 R 48 CR

R-143 1 3 2 2 2 10 R 2 R 1 SR 28 SR

R-144 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 37 R

R-145 4 3 1 5 1 14 CR 5 CT 1 SR 46 CR

R-146 5 2 1 1 2 11 R 2 R 1 SR 47 CR

R-147 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 22 SR

R-148 1 1 1 3 3 9 R 3 CR 1 SR 26 SR

R-149 1 1 1 1 1 5 SR 7 ST 1 SR 43 R

R-150 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-151 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 16 SR

R-152 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 25 SR

R-153 2 2 2 2 2 10 R 2 R 2 R 34 R

R-154 2 2 3 4 3 14 CR 2 R 2 R 41 R

R-155 6 5 4 3 3 21 S 2 R 5 CT 73 CT

R-156 5 5 5 4 1 20 S 7 ST 3 CR 80 CT

R-157 6 6 6 6 5 29 T 6 T 6 T 99 T

R-158 1 1 1 1 1 5 SR 1 SR 1 SR 40 R

R-159 2 3 5 3 1 14 CR 7 ST 4 S 68 S

R-160 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 3 CR 78 CT

138

R-161 4 4 4 4 4 20 S 4 S 2 R 62 S

R-162 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 5 CT 110 ST

R-163 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-164 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 84 CT

R-165 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR

R-166 4 4 4 4 4 20 S 4 S 1 SR 61 S

R-167 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-168 6 6 6 6 6 30 T 6 T 5 CT 95 T

R-169 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S

R-170 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR

R-171 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-172 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 48 CR

R-173 2 2 2 2 2 10 R 2 R 2 R 38 R

R-174 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR

R-175 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 3 CR 78 CT

R-176 6 6 6 6 6 30 T 6 T 5 CT 95 T

R-177 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 4 S 79 CT

R-178 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST

R-179 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 3 CR 78 CT

R-180 4 4 4 4 4 20 S 4 S 2 R 62 S

R-181 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-182 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S

R-183 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 1 SR 46 CR

R-184 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 53 CR

R-185 6 6 6 6 6 30 T 6 T 6 T 96 T

R-186 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-187 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S

139

R-188 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 6 T 111 ST

R-189 6 6 6 6 6 30 T 6 T 6 T 96 T

R-190 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 4 S 109 ST

R-191 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 4 S 71 S

R-192 3 3 3 3 3 15 CR 3 CR 3 CR 56 CR

R-193 5 5 5 4 6 25 CT 6 T 5 CT 86 T

R-194 7 7 7 7 7 35 ST 7 ST 7 ST 112 ST

R-195 4 4 3 4 2 17 CR 4 S 4 S 68 S

R-196 5 6 5 6 5 27 CT 4 S 6 T 88 T

R-197 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

R-198 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S

R-199 4 4 4 4 4 20 S 4 S 4 S 64 S

R-200 5 5 5 5 5 25 CT 5 CT 5 CT 80 CT

Jumlah 667 719 645 630 627 3288

662

562

10650

Rata-

Rata 3,3 3,6 3,2 3,2 3,1 16,4

3,3

2,8

53,25

Nilai

Max 35

7

7

112

Nilai

Min 5

1

1

16

Keterangan:

SR = Sangat Rendah

R = Rendah

S = Sedang

T = Tinggi

ST = Sangat Tinggi

140

VARIABEL SOSIALISASI SAK ETAP (X1), TINGKAT PENDIDIKAN PEMILIK (X2),

SKALA USAHA (X3), DAN UMUR USAHA (X4)

Kode Res

SOSIALISASI SAK ETAP PEND SKALA UMR

I-1 Krit

I-2 Krit

I-3 Krit

I-4 Krit

I-5 Krit

I-6 Krit X1 Krit X2 X3 Kriteria X4

X11 X12 X13 X14 X15 X16

R-1 3 KK 3 KK 5 SS 1 TP 1 TP 1 TP 14 J 5 1 Mikro 17

R-2 2 J 2 J 2 J 2 J 3 KK 2 J 13 J 4 4 Mikro 5

R-3 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 3 Mikro 2

R-4 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 16 Kecil 6

R-5 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 4 2 Mikro 5

R-6 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 3 KK 17 KK 4 2 Mikro 6

R-7 3 KK 4 S 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 18 KK 3 7 Kecil 5

R-8 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 2 J 11 J 4 1 Mikro 10

R-9 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 3

R-10 5 SS 1 TP 5 SS 1 TP 2 J 5 SS 19 KK 5 2 Mikro 2

R-11 1 TP 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 3 Mikro 7

R-12 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 1 Mikro 4

R-13 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 3 4 Mikro 1

R-14 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 3 KK 3 KK 16 KK 4 2 Mikro 8

R-15 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 1 Mikro 7

R-16 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 4

R-17 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 5 5 Kecil 3

R-18 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 7 Kecil 9

141

R-19 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 4

R-20 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 1 Mikro 4

R-21 4 S 4 S 5 SS 3 KK 3 KK 2 J 21 S 2 4 Mikro 6

R-22 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 12 J 3 1 Mikro 5

R-23 2 J 5 SS 5 SS 1 TP 2 J 1 TP 16 KK 5 1 Mikro 5

R-24 2 J 4 S 4 S 4 S 4 S 2 J 20 KK 3 2 Mikro 7

R-25 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 4 S 18 KK 5 1 Mikro 4

R-26 3 KK 1 TP 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 4 2 Mikro 2

R-27 5 SS 4 S 4 S 2 J 2 J 2 J 19 KK 4 2 Mikro 5

R-28 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 2 Mikro 6

R-29 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 5 1 Mikro 7

R-30 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 3 Mikro 2

R-31 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 4 3 Mikro 6

R-32 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 2 3 Mikro 2

R-33 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 5 SS 12 J 3 2 Mikro 3

R-34 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 4 5 Kecil 2

R-35 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 1 2 Mikro 2

R-36 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 2 Mikro 7

R-37 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 5 Kecil 2

R-38 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 3 KK 11 J 2 5 Kecil 2

R-39 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 1 5 Kecil 2

R-40 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 3 Mikro 14

R-41 2 J 5 SS 4 S 4 S 4 S 1 TP 20 KK 5 2 Mikro 2

142

R-42 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 2 J 11 J 2 4 Mikro 1

R-43 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 2 J 8 TP 2 10 Kecil 5

R-44 2 J 3 KK 2 J 2 J 2 J 1 TP 12 J 3 1 Mikro 4

R-45 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 3 KK 10 TP 5 2 Mikro 2

R-46 5 SS 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 15 J 2 2 Mikro 2

R-47 4 S 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 4 Mikro 2

R-48 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 2 6 Kecil 3

R-49 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 14 J 5 8 Kecil 6

R-50 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 4 S 1 TP 12 J 5 2 Mikro 5

R-51 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 3 KK 11 J 5 2 Mikro 4

R-52 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 1 5 Kecil 2

R-53 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 2 J 2 J 11 J 1 1 Mikro 7

R-54 2 J 2 J 1 TP 2 J 2 J 2 J 11 J 5 2 Mikro 4

R-55 4 S 3 KK 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 14 J 3 3 Mikro 1

R-56 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 1 4 Mikro 1

R-57 5 SS 4 S 4 S 3 KK 3 KK 4 S 23 S 3 2 Mikro 4

R-58 1 TP 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 3 KK 11 J 4 3 Mikro 2

R-59 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 11 J 1 4 Mikro 8

R-60 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 4 2 Mikro 7

R-61 4 S 4 S 4 S 3 KK 3 KK 4 S 22 S 4 1 Mikro 3

R-62 4 S 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 14 J 4 10 Kecil 2

R-63 3 KK 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 13 J 2 3 Mikro 7

R-64 4 S 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 12 J 3 5 Kecil 1

143

R-65 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 5 8 Kecil 7

R-66 4 S 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 2 J 15 J 3 4 Mikro 7

R-67 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 2 1 Mikro 1

R-68 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 1 3 Mikro 2

R-69 3 KK 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 14 J 3 10 Kecil 4

R-70 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 4 3 Mikro 3

R-71 2 J 5 SS 5 SS 1 TP 2 J 4 S 19 KK 2 2 Mikro 6

R-72 2 J 2 J 3 KK 2 J 2 J 3 KK 14 J 2 10 Kecil 15

R-73 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 9 TP 5 3 Mikro 2

R-74 1 TP 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 8 Kecil 15

R-75 3 KK 1 TP 3 KK 3 KK 2 J 3 KK 15 J 2 5 Kecil 4

R-76 5 SS 5 SS 5 SS 5 SS 5 SS 5 SS 30 SR 3 3 Mikro 6

R-77 5 SS 1 TP 3 KK 4 S 3 KK 3 KK 19 KK 3 4 Mikro 3

R-78 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 3 Mikro 3

R-79 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 9 TP 3 2 Mikro 3

R-80 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 3 3 Mikro 5

R-81 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 1

R-82 1 TP 2 J 4 S 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 4 3 Mikro 2

R-83 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 4 Mikro 7

R-84 2 J 1 TP 2 J 1 TP 2 J 1 TP 9 TP 4 1 Mikro 1

R-85 2 J 3 KK 4 S 2 J 2 J 3 KK 16 KK 3 5 Kecil 16

R-86 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 2 10 Kecil 4

R-87 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 2 1 Mikro 1

144

R-88 2 J 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 12 J 2 20 Menengah 3

R-89 3 KK 2 J 5 SS 3 KK 1 TP 4 S 18 KK 3 13 Kecil 4

R-90 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 5 Kecil 1

R-91 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 6 Kecil 7

R-92 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 12 J 4 10 Kecil 4

R-93 2 J 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 22 Menengah 3

R-94 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 2 Mikro 2

R-95 5 SS 3 KK 4 S 1 TP 2 J 4 S 19 KK 5 6 Kecil 6

R-96 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 2 J 2 J 12 J 3 10 Kecil 3

R-97 2 J 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 12 J 2 1 Mikro 3

R-98 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 1 Mikro 2

R-99 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 9 TP 2 2 Mikro 3

R-100 3 KK 2 J 2 J 2 J 2 J 3 KK 14 J 5 1 Mikro 3

R-101 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 1 Mikro 4

R-102 5 SS 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 4 S 17 KK 3 5 Kecil 1

R-103 2 J 1 TP 4 S 1 TP 2 J 3 KK 13 J 3 6 Kecil 3

R-104 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 2 J 2 J 15 J 3 7 Kecil 6

R-105 1 TP 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 2 5 Kecil 18

R-106 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 4 Mikro 2

R-107 1 TP 1 TP 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 4 Mikro 5

R-108 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 11 J 3 2 Mikro 6

R-109 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 3 3 Mikro 3

R-110 2 J 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 4 6 Kecil 3

R-111 1 TP 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 2 4 Mikro 2

145

R-112 5 SS 4 S 4 S 4 S 3 KK 3 KK 23 S 3 6 Kecil 7

R-113 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 4 S 13 J 2 1 Mikro 3

R-114 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 4 Mikro 4

R-115 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 2 J 13 J 5 7 Kecil 6

R-116 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 2 J 13 J 3 7 Kecil 6

R-117 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 2 Mikro 2

R-118 2 J 2 J 4 S 2 J 1 TP 4 S 15 J 3 2 Mikro 2

R-119 4 S 4 S 3 KK 2 J 2 J 2 J 17 KK 2 2 Mikro 6

R-120 3 KK 1 TP 2 J 2 J 1 TP 2 J 11 J 2 6 Kecil 7

R-121 5 SS 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 11 Kecil 3

R-122 4 S 3 KK 5 SS 4 S 3 KK 3 KK 22 S 2 14 Kecil 4

R-123 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 19 Kecil 26

R-124 3 KK 1 TP 3 KK 1 TP 2 J 3 KK 13 J 3 20 Menengah 4

R-125 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 5 5 Kecil 3

R-126 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 4 Mikro 2

R-127 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 4 Mikro 2

R-128 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 4 Mikro 11

R-129 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 4 Mikro 2

R-130 1 TP 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 8 Kecil 7

R-131 1 TP 2 J 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 4 Mikro 3

R-132 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 3 1 Mikro 7

R-133 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 2 Mikro 7

R-134 3 KK 2 J 3 KK 2 J 1 TP 2 J 13 J 3 1 Mikro 6

R-135 2 J 3 KK 4 S 1 TP 3 KK 1 TP 14 J 3 2 Mikro 6

146

R-136 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 3 KK 3 KK 17 KK 5 2 Mikro 4

R-137 5 SS 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 20 KK 4 6 Kecil 1

R-138 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 2 Mikro 6

R-139 3 KK 4 S 4 S 1 TP 4 S 1 TP 17 KK 5 13 Kecil 4

R-140 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 5 3 Mikro 7

R-141 5 SS 4 S 4 S 3 KK 3 KK 2 J 21 S 3 2 Mikro 3

R-142 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 19

R-143 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 17

R-144 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 4

R-145 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 1 Mikro 6

R-146 4 S 3 KK 4 S 3 KK 2 J 2 J 18 KK 5 4 Mikro 2

R-147 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 4 1 Mikro 2

R-148 1 TP 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 1 Mikro 2

R-149 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 3 5 Kecil 2

R-150 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 1 Mikro 2

R-151 1 TP 1 TP 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 2 Mikro 4

R-152 4 S 3 KK 4 S 3 KK 2 J 3 KK 19 KK 4 1 Mikro 3

R-153 1 TP 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 1 Mikro 3

R-154 3 KK 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 5 2 Mikro 5

R-155 4 S 4 S 4 S 4 S 3 KK 3 KK 22 S 5 3 Mikro 4

R-156 4 S 2 J 4 S 2 J 3 KK 3 KK 18 KK 3 3 Mikro 3

R-157 3 KK 2 J 4 S 4 S 4 S 4 S 21 S 3 2 Mikro 2

R-158 1 TP 1 TP 3 KK 3 KK 1 TP 3 KK 12 J 5 8 Kecil 5

R-159 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 5 7 Kecil 2

147

R-160 3 KK 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 8 Kecil 17

R-161 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 8 Kecil 33

R-162 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 2 J 2 J 15 J 5 52 Menengah 19

R-163 1 TP 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 3 26 Menengah 22

R-164 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 2 9 Kecil 18

R-165 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 2 6 Kecil 29

R-166 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 2 12 Kecil 37

R-167 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 3 15 Kecil 16

R-168 3 KK 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 11 J 3 5 Kecil 15

R-169 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 2 J 10 TP 3 10 Kecil 22

R-170 1 TP 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 7 TP 2 9 Kecil 11

R-171 2 J 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 10 TP 3 16 Kecil 17

R-172 2 J 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 5 9 Kecil 3

R-173 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 1 TP 6 TP 3 6 Kecil 2

R-174 1 TP 1 TP 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 8 TP 3 4 Mikro 2

R-175 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 5 8 Kecil 3

R-176 3 KK 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 1 TP 9 TP 5 13 Kecil 2

R-177 2 J 2 J 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 10 TP 5 7 Kecil 2

R-178 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 5 45 Menengah 17

R-179 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 13 J 5 3 Mikro 5

R-180 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 3 KK 14 J 5 5 Kecil 7

R-181 4 S 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 14 J 5 4 Mikro 2

R-182 4 S 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 2 J 16 KK 5 4 Mikro 2

R-183 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 6 5 Kecil 2

148

R-184 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 2 J 12 J 5 6 Kecil 3

R-185 4 S 4 S 4 S 2 J 2 J 2 J 18 KK 5 3 Mikro 5

R-186 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 3 4 Mikro 4

R-187 3 KK 3 KK 3 KK 4 S 1 TP 1 TP 15 J 5 7 Kecil 4

R-188 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 15 J 2 4 Mikro 4

R-189 5 SS 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 13 J 5 10 Kecil 4

R-190 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 2 J 2 J 15 J 5 5 Kecil 4

R-191 2 J 2 J 2 J 2 J 1 TP 1 TP 10 TP 5 4 Mikro 4

R-192 3 KK 3 KK 4 S 3 KK 1 TP 1 TP 15 J 5 5 Kecil 4

R-193 3 KK 2 J 3 KK 3 KK 3 KK 2 J 16 KK 3 74 Menengah 8

R-194 4 S 3 KK 3 KK 4 S 4 S 4 S 22 S 2 31 Menengah 6

R-195 4 S 4 S 4 S 1 TP 1 TP 1 TP 15 J 5 72 Menengah 6

R-196 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 3 KK 18 KK 5 50 Menengah 11

R-197 3 KK 2 J 1 TP 2 J 1 TP 1 TP 10 TP 5 70 Menengah 8

R-198 3 KK 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 1 TP 12 J 5 74 Menengah 10

R-199 3 KK 2 J 4 S 1 TP 1 TP 2 J 13 J 5 37 Menengah 10

R-200 4 S 3 KK 3 KK 1 TP 1 TP 2 J 14 J 5 35 Menengah 13

Jumlah 505 420 517 302 303 362 2409 689 1443 1164

Rata-

Rata 2.53 2.1 2.59 1.51 1.52 1.81 12

3.445 7.215 5.82

Nilai Max 5 5 5 5 5 5 30 6 74 37

Nilai Min 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1

149

Keterangan:

PEND = Tingkat Pendidikan Pemilik

UMR = Umur Usaha

TP = Tidak Pernah

J = Jarang

KK = Kadang-Kadang

S = Sering

SS = Sangat Sering

150

VARIABEL BUDAYA ORGANISASI (X5)

Kode Res

BUDAYA ORGANISASI

I-1 Total Krit

I-2 Total Krit

I-3 Total Krit

X51 X52 Skor X53 X54 X55 X56 X57 Skor X58 X59 X510 X511 Skor

R-1 5 3 8 B 4 5 3 3 4 19 B 3 4 3 4 14 B

R-2 3 3 6 CB 4 4 4 4 4 20 B 4 3 3 4 14 B

R-3 3 4 7 CB 4 5 4 4 5 22 B 3 5 4 4 16 B

R-4 5 5 10 SB 5 5 4 5 5 24 SB 5 5 5 5 20 SB

R-5 5 5 10 SB 5 5 5 3 3 21 B 3 5 5 5 18 SB

R-6 3 3 6 CB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-7 5 4 9 B 5 5 4 3 4 21 B 3 4 4 4 15 B

R-8 4 4 8 B 4 5 3 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B

R-9 5 4 9 B 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-10 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-11 4 2 6 CB 5 5 3 3 3 19 B 4 4 4 4 16 B

R-12 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 3 4 4 15 B

R-13 5 2 7 CB 5 1 3 4 5 18 B 5 5 5 5 20 SB

R-14 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 4 2 2 11 CB

R-15 3 5 8 B 3 5 1 1 3 13 CB 1 2 3 5 11 CB

R-16 4 2 6 CB 2 2 2 3 2 11 KB 2 2 4 3 11 CB

R-17 3 5 8 B 5 5 5 5 5 25 SB 4 5 5 5 19 SB

R-18 3 4 7 CB 3 3 4 2 2 14 CB 4 2 2 2 10 CB

R-19 3 3 6 CB 4 4 4 3 4 19 B 4 4 4 3 15 B

151

R-20 5 3 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-21 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 4 4 4 15 B

R-22 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 5 3 5 16 B

R-23 5 5 10 SB 5 5 3 3 5 21 B 5 5 5 5 20 SB

R-24 5 4 9 B 4 4 4 4 5 21 B 4 4 4 4 16 B

R-25 4 3 7 CB 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-26 5 4 9 B 4 5 4 3 5 21 B 4 5 4 4 17 B

R-27 4 4 8 B 4 5 5 4 4 22 B 4 4 4 4 16 B

R-28 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-29 3 2 5 KB 4 4 2 2 4 16 CB 3 4 4 4 15 B

R-30 4 3 7 CB 4 4 3 3 4 18 B 3 4 4 4 15 B

R-31 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-32 4 3 7 CB 4 4 3 4 3 18 B 4 4 3 4 15 B

R-33 4 4 8 B 4 4 2 3 5 18 B 4 4 4 5 17 B

R-34 5 3 8 B 5 3 4 4 4 20 B 2 3 3 3 11 CB

R-35 2 5 7 CB 4 4 5 4 5 22 B 3 4 4 4 15 B

R-36 3 5 8 B 4 4 4 4 4 20 B 3 3 3 4 13 CB

R-37 5 4 9 B 4 3 3 3 3 16 CB 3 4 3 3 13 CB

R-38 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 3 4 4 4 15 B

R-39 3 4 7 CB 4 4 4 4 3 19 B 2 4 3 3 12 CB

R-40 5 3 8 B 5 5 5 4 4 23 SB 4 4 4 4 16 B

R-41 5 5 10 SB 5 5 3 5 3 21 B 5 3 3 5 16 B

R-42 4 3 7 CB 5 5 5 4 5 24 SB 5 5 5 5 20 SB

152

R-43 4 4 8 B 4 4 4 5 3 20 B 5 5 4 4 18 SB

R-44 4 2 6 CB 5 5 4 3 3 20 B 2 2 2 2 8 KB

R-45 4 4 8 B 4 4 4 4 3 19 B 2 4 3 4 13 CB

R-46 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 3 3 16 B

R-47 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 4 4 4 4 16 B

R-48 4 2 6 CB 4 4 3 3 4 18 B 3 3 4 4 14 B

R-49 5 5 10 SB 5 5 3 2 2 17 CB 2 2 1 2 7 KB

R-50 5 4 9 B 5 5 3 2 4 19 B 2 4 4 4 14 B

R-51 5 5 10 SB 4 5 3 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B

R-52 5 5 10 SB 5 4 5 4 5 23 SB 5 4 4 4 17 B

R-53 5 3 8 B 5 4 4 3 3 19 B 3 5 5 5 18 SB

R-54 5 5 10 SB 5 5 4 4 4 22 B 5 5 4 5 19 SB

R-55 4 5 9 B 5 5 5 4 4 23 SB 4 5 4 4 17 B

R-56 5 5 10 SB 5 5 4 3 5 22 B 5 5 5 4 19 SB

R-57 5 4 9 B 5 5 4 5 5 24 SB 4 5 5 4 18 SB

R-58 5 4 9 B 4 3 3 3 3 16 CB 3 4 4 4 15 B

R-59 5 3 8 B 5 5 4 4 4 22 B 3 4 5 5 17 B

R-60 5 5 10 SB 5 5 5 3 4 22 B 4 5 5 5 19 SB

R-61 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 3 5 4 17 B

R-62 4 4 8 B 4 4 4 5 4 21 B 4 4 4 5 17 B

R-63 4 4 8 B 4 4 2 2 3 15 CB 2 2 3 3 10 CB

R-64 5 5 10 SB 5 5 5 4 4 23 SB 3 5 5 4 17 B

R-65 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 2 4 4 3 13 CB

153

R-66 4 3 7 CB 4 5 3 3 4 19 B 4 4 3 4 15 B

R-67 3 4 7 CB 4 4 4 4 3 19 B 4 4 5 5 18 SB

R-68 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 3 3 3 12 CB

R-69 5 4 9 B 5 5 4 4 5 23 SB 3 4 4 4 15 B

R-70 4 5 9 B 4 4 3 2 4 17 CB 3 4 4 4 15 B

R-71 5 5 10 SB 5 4 4 2 4 19 B 4 3 5 5 17 B

R-72 4 4 8 B 5 5 4 4 4 22 B 3 4 4 4 15 B

R-73 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-74 5 5 10 SB 5 5 3 3 3 19 B 3 4 4 4 15 B

R-75 5 3 8 B 5 5 4 3 3 20 B 4 4 5 4 17 B

R-76 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 4 5 3 3 15 B

R-77 5 5 10 SB 4 4 3 3 4 18 B 2 4 3 3 12 CB

R-78 4 3 7 CB 4 4 4 4 4 20 B 3 4 3 3 13 CB

R-79 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 3 2 3 2 10 CB

R-80 4 5 9 B 4 5 4 3 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-81 5 4 9 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 3 3 3 12 CB

R-82 4 5 9 B 4 4 4 3 3 18 B 3 4 4 4 15 B

R-83 1 2 3 TB 2 1 2 3 4 12 KB 3 2 2 3 10 CB

R-84 4 4 8 B 4 4 3 4 4 19 B 4 4 3 3 14 B

R-85 4 5 9 B 4 5 5 4 5 23 SB 4 4 5 4 17 B

R-86 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 3 3 4 13 CB

R-87 3 2 5 KB 4 3 4 3 3 17 CB 3 4 3 3 13 CB

R-88 4 4 8 B 5 5 4 4 4 22 B 3 3 3 4 13 CB

154

R-89 3 3 6 CB 5 5 4 5 3 22 B 4 4 5 4 17 B

R-90 2 3 5 KB 2 3 2 4 2 13 CB 2 3 3 4 12 CB

R-91 4 4 8 B 4 2 3 3 2 14 CB 2 2 2 3 9 KB

R-92 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 3 3 4 13 CB

R-93 4 4 8 B 4 5 1 2 3 15 CB 1 4 4 4 13 CB

R-94 5 5 10 SB 4 4 3 4 3 18 B 3 4 3 5 15 B

R-95 5 4 9 B 4 4 3 4 4 19 B 4 5 5 5 19 SB

R-96 4 4 8 B 5 3 4 5 4 21 B 5 3 4 5 17 B

R-97 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-98 4 4 8 B 4 4 2 2 4 16 CB 2 4 4 4 14 B

R-99 4 4 8 B 5 5 4 2 4 20 B 3 2 3 2 10 CB

R-100 2 4 6 CB 4 5 1 1 4 15 CB 1 2 3 4 10 CB

R-101 4 4 8 B 4 5 3 3 4 19 B 3 3 3 3 12 CB

R-102 5 4 9 B 5 5 5 4 4 23 SB 4 5 4 4 17 B

R-103 5 4 9 B 4 4 4 4 4 20 B 3 4 4 4 15 B

R-104 4 3 7 CB 4 3 3 5 4 19 B 4 4 4 2 14 B

R-105 4 4 8 B 4 4 2 2 4 16 CB 2 2 2 2 8 KB

R-106 4 5 9 B 5 3 3 3 4 18 B 5 5 5 3 18 SB

R-107 5 5 10 SB 5 4 3 4 4 20 B 3 4 4 4 15 B

R-108 3 4 7 CB 5 5 2 2 4 18 B 3 5 4 4 16 B

R-109 5 5 10 SB 5 4 5 4 3 21 B 5 5 5 5 20 SB

R-110 5 5 10 SB 5 4 4 4 3 20 B 3 3 2 3 11 CB

R-111 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 3 4 4 4 15 B

R-112 5 4 9 B 5 4 4 4 3 20 B 4 3 3 3 13 CB

155

R-113 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-114 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 5 5 5 19 SB

R-115 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 4 4 4 3 15 B

R-116 4 4 8 B 4 4 3 3 4 18 B 4 4 4 3 15 B

R-117 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 5 4 4 16 B

R-118 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 3 3 4 4 14 B

R-119 4 5 9 B 4 4 5 5 5 23 SB 5 4 5 5 19 SB

R-120 5 4 9 B 4 4 5 3 5 21 B 4 4 4 4 16 B

R-121 4 4 8 B 5 5 4 5 5 24 SB 4 4 5 5 18 SB

R-122 4 4 8 B 5 5 4 4 5 23 SB 2 3 3 4 12 CB

R-123 5 4 9 B 5 5 4 3 4 21 B 4 5 5 5 19 SB

R-124 5 4 9 B 5 5 4 4 5 23 SB 3 4 5 5 17 B

R-125 4 4 8 B 4 3 3 3 4 17 CB 4 4 4 4 16 B

R-126 5 3 8 B 5 4 5 3 5 22 B 4 5 4 5 18 SB

R-127 4 4 8 B 5 5 4 4 5 23 SB 4 4 3 4 15 B

R-128 5 4 9 B 4 3 4 3 4 18 B 4 2 5 5 16 B

R-129 4 4 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 2 4 4 4 14 B

R-130 4 4 8 B 4 5 2 2 4 17 CB 2 3 4 4 13 CB

R-131 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 5 17 B

R-132 5 3 8 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 3 4 3 13 CB

R-133 2 2 4 KB 2 3 2 2 3 12 KB 3 3 3 3 12 CB

R-134 3 3 6 CB 4 4 3 3 3 17 CB 3 4 4 3 14 B

R-135 3 4 7 CB 3 3 3 3 3 15 CB 2 3 3 3 11 CB

R-136 3 3 6 CB 3 4 3 3 3 16 CB 3 3 3 3 12 CB

156

R-137 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 4 5 5 5 19 SB

R-138 5 5 10 SB 3 5 4 4 3 19 B 3 4 4 3 14 B

R-139 5 5 10 SB 5 5 5 5 4 24 SB 4 4 3 4 15 B

R-140 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-141 4 5 9 B 5 3 3 4 3 18 B 3 5 3 4 15 B

R-142 3 4 7 CB 3 4 2 1 1 11 KB 1 3 2 4 10 CB

R-143 2 2 4 KB 4 4 1 1 2 12 KB 1 4 5 4 14 B

R-144 4 4 8 B 4 4 3 4 4 19 B 3 4 4 4 15 B

R-145 3 5 8 B 5 5 3 3 5 21 B 3 4 5 4 16 B

R-146 5 5 10 SB 5 5 5 5 4 24 SB 4 5 5 5 19 SB

R-147 4 3 7 CB 4 5 3 1 3 16 CB 1 3 4 4 12 CB

R-148 4 4 8 B 4 4 4 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B

R-149 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-150 5 5 10 SB 5 5 3 3 3 19 B 4 4 5 5 18 SB

R-151 5 4 9 B 4 5 3 3 4 19 B 3 4 4 4 15 B

R-152 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 4 4 4 3 15 B

R-153 3 4 7 CB 5 5 5 5 5 25 SB 4 4 3 3 14 B

R-154 4 4 8 B 5 4 4 3 3 19 B 4 5 3 3 15 B

R-155 5 4 9 B 5 5 5 5 4 24 SB 2 4 4 4 14 B

R-156 4 5 9 B 4 4 3 3 3 17 CB 3 5 5 5 18 SB

R-157 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 1 4 4 4 13 CB

R-158 4 4 8 B 5 4 2 2 4 17 CB 3 3 4 4 14 B

R-159 4 5 9 B 5 5 5 5 4 24 SB 2 5 4 5 16 B

R-160 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

157

R-161 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-162 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 3 18 SB

R-163 3 3 6 CB 4 3 4 4 4 19 B 4 4 4 4 16 B

R-164 2 2 4 KB 4 3 5 3 4 19 B 5 5 5 5 20 SB

R-165 5 4 9 B 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-166 4 5 9 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-167 4 4 8 B 4 4 5 4 4 21 B 4 4 4 4 16 B

R-168 3 5 8 B 4 4 4 4 3 19 B 4 4 5 5 18 SB

R-169 4 5 9 B 5 5 5 4 3 22 B 4 4 4 4 16 B

R-170 4 4 8 B 4 4 4 4 5 21 B 5 5 4 3 17 B

R-171 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 3 15 B

R-172 3 4 7 CB 4 4 4 4 3 19 B 5 4 5 5 19 SB

R-173 2 3 5 KB 3 3 3 3 3 15 CB 4 4 4 4 16 B

R-174 3 3 6 CB 3 3 3 3 3 15 CB 3 3 3 3 12 CB

R-175 5 5 10 SB 5 5 4 4 4 22 B 4 5 5 5 19 SB

R-176 4 4 8 B 4 4 5 5 5 23 SB 5 5 5 5 20 SB

R-177 4 4 8 B 4 4 5 5 5 23 SB 4 4 4 4 16 B

R-178 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-179 3 3 6 CB 3 3 3 5 4 18 B 4 4 4 5 17 B

R-180 3 3 6 CB 4 3 4 4 4 19 B 4 4 3 3 14 B

R-181 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-182 5 4 9 B 4 4 4 4 3 19 B 3 4 4 4 15 B

R-183 5 4 9 B 4 4 4 4 4 20 B 4 3 4 5 16 B

R-184 3 5 8 B 5 4 5 5 5 24 SB 5 5 4 4 18 SB

158

R-185 5 5 10 SB 5 4 5 5 4 23 SB 4 4 4 5 17 B

R-186 4 5 9 B 4 4 4 4 3 19 B 3 3 3 4 13 CB

R-187 4 4 8 B 5 4 5 5 5 24 SB 3 4 4 4 15 B

R-188 4 4 8 B 4 4 4 5 5 22 B 5 5 5 4 19 SB

R-189 5 4 9 B 3 5 3 4 4 19 B 4 4 4 4 16 B

R-190 4 4 8 B 4 5 4 4 4 21 B 4 4 4 4 16 B

R-191 5 3 8 B 3 4 3 3 3 16 CB 4 4 4 4 16 B

R-192 5 3 8 B 4 4 4 3 4 19 B 4 4 4 4 16 B

R-193 3 3 6 CB 4 3 4 4 3 18 B 4 3 3 3 13 CB

R-194 5 5 10 SB 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-195 4 5 9 B 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 20 SB

R-196 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 5 5 5 5 20 SB

R-197 5 5 10 SB 5 5 5 5 4 24 SB 4 4 4 4 16 B

R-198 4 4 8 B 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 16 B

R-199 5 5 10 SB 5 5 5 4 4 23 SB 4 4 4 4 16 B

R-200 4 4 8 B 4 4 4 4 5 21 B 5 5 5 5 20 SB

Jumlah 827 803 1630 857 849 754 728 780 3968 714 794 788 799 3095

Rata-

Rata 4.1 4 8.15 4.3 4.2 3.8 3.6 3.9 19.8 3.6 4 3.9 4 15.5

Nilai Max 10 25 20

Nilai Min 3 11 7

159

Kode

Res

BUDAYA ORGANISASI

I-4 Total Krit

I-5 Krit

I-6 Total Krit

I-7 Total Krit X5 Krit

X512 X513 X514 Skor X515 X516 X517 Skor X518 X519 X520 Skor

R-1 4 4 4 12 B 4 B 5 4 9 B 3 3 3 9 CB 75 B

R-2 4 3 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B

R-3 5 5 5 15 SB 4 B 4 5 9 B 4 4 4 12 B 85 B

R-4 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB

R-5 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 94 SB

R-6 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 96 SB

R-7 5 5 4 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 83 B

R-8 5 4 5 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B

R-9 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB

R-10 5 4 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB

R-11 4 3 3 10 CB 4 B 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 73 B

R-12 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 79 B

R-13 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 4 14 B 89 SB

R-14 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 69 B

R-15 1 1 1 3 TB 1 TB 5 3 8 B 3 3 1 7 KB 51 KB

R-16 2 3 2 7 KB 3 CB 4 3 7 CB 3 4 4 11 CB 56 CB

R-17 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 97 SB

R-18 3 3 2 8 KB 3 CB 3 2 5 KB 2 1 2 5 TB 52 CB

R-19 4 4 3 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B

R-20 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 5 5 14 B 82 B

R-21 4 4 3 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B

160

R-22 4 4 4 12 B 3 CB 3 3 6 CB 3 3 4 10 CB 72 B

R-23 5 3 5 13 B 5 SB 3 4 7 CB 4 3 3 10 CB 86 SB

R-24 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 82 B

R-25 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 79 B

R-26 4 4 5 13 B 4 B 5 5 10 SB 4 5 5 14 B 88 SB

R-27 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 82 B

R-28 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 100 SB

R-29 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 67 CB

R-30 4 3 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B

R-31 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-32 3 2 4 9 CB 4 B 3 3 6 CB 2 3 3 8 KB 67 CB

R-33 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 4 5 5 14 B 83 B

R-34 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 66 CB

R-35 3 4 4 11 CB 3 CB 2 3 5 KB 4 2 3 9 CB 72 B

R-36 4 5 5 14 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-37 3 3 3 9 CB 3 CB 4 3 7 CB 4 4 1 9 CB 66 CB

R-38 4 4 4 12 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B

R-39 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 74 B

R-40 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 5 5 5 15 SB 86 SB

R-41 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 3 13 B 90 SB

R-42 5 4 4 13 B 4 B 5 5 10 SB 5 4 5 14 B 92 SB

R-43 4 4 5 13 B 5 SB 5 4 9 B 4 4 4 12 B 85 B

R-44 2 2 3 7 KB 3 CB 3 5 8 B 3 3 4 10 CB 62 CB

R-45 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 74 B

161

R-46 2 2 3 7 KB 2 KB 2 5 7 CB 2 3 5 10 CB 77 B

R-47 5 4 4 13 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 83 B

R-48 2 4 2 8 KB 3 CB 2 4 6 CB 2 2 3 7 KB 62 CB

R-49 3 3 3 9 CB 2 KB 3 3 6 CB 5 3 3 11 CB 62 CB

R-50 3 4 4 11 CB 5 SB 4 4 8 B 5 4 5 14 B 80 B

R-51 4 3 4 11 CB 3 CB 3 3 6 CB 4 4 4 12 B 77 B

R-52 4 3 2 9 CB 5 SB 4 4 8 B 5 4 5 14 B 86 SB

R-53 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 4 5 14 B 89 SB

R-54 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 5 13 B 94 SB

R-55 5 5 5 15 SB 5 SB 4 5 9 B 4 4 5 13 B 91 SB

R-56 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 4 3 12 B 93 SB

R-57 5 4 4 13 B 5 SB 5 5 10 SB 4 5 5 14 B 93 SB

R-58 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 3 4 4 11 CB 76 B

R-59 4 4 5 13 B 2 KB 5 4 9 B 4 4 5 13 B 84 B

R-60 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 96 SB

R-61 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 94 SB

R-62 5 5 4 14 B 4 B 4 5 9 B 4 4 4 12 B 85 B

R-63 4 3 3 10 CB 4 B 4 4 8 B 4 3 2 9 CB 64 CB

R-64 5 4 4 13 B 5 SB 5 4 9 B 4 4 4 12 B 89 SB

R-65 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 73 B

R-66 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 75 B

R-67 5 4 5 14 B 5 SB 3 5 8 B 5 5 5 15 SB 86 SB

R-68 4 3 3 10 CB 4 B 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 66 CB

R-69 5 5 4 14 B 4 B 5 5 10 SB 5 4 4 13 B 88 SB

162

R-70 5 5 5 15 SB 5 SB 4 4 8 B 4 3 2 9 CB 78 B

R-71 5 4 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 3 13 B 88 SB

R-72 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 4 5 5 14 B 85 B

R-73 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 3 3 4 10 CB 77 B

R-74 5 4 3 12 B 4 B 3 4 7 CB 4 4 3 11 CB 78 B

R-75 5 4 5 14 B 3 CB 3 3 6 CB 3 4 5 12 B 80 B

R-76 4 5 5 14 B 4 B 5 5 10 SB 5 4 5 14 B 92 SB

R-77 5 3 5 13 B 5 SB 5 4 9 B 5 5 4 14 B 81 B

R-78 4 4 4 12 B 3 CB 3 3 6 CB 3 3 4 10 CB 71 B

R-79 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 71 B

R-80 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B

R-81 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 65 CB

R-82 4 5 3 12 B 4 B 5 4 9 B 4 4 5 13 B 80 B

R-83 3 4 3 10 CB 2 KB 3 2 5 KB 3 3 2 8 KB 50 KB

R-84 3 3 4 10 CB 4 B 4 3 7 CB 3 3 4 10 CB 72 B

R-85 5 4 5 14 B 5 SB 4 4 8 B 5 4 4 13 B 89 SB

R-86 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 3 3 3 9 CB 72 B

R-87 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 4 3 10 CB 63 CB

R-88 4 3 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 3 3 4 10 CB 76 B

R-89 5 5 4 14 B 4 B 5 4 9 B 5 3 4 12 B 84 B

R-90 3 3 4 10 CB 4 B 4 2 6 CB 2 2 2 6 KB 56 CB

R-91 2 3 2 7 KB 2 KB 3 2 5 KB 2 2 3 7 KB 52 CB

R-92 4 4 4 12 B 4 B 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 71 B

R-93 5 4 5 14 B 4 B 4 5 9 B 5 4 5 14 B 77 B

163

R-94 4 3 5 12 B 4 B 5 3 8 B 3 4 4 11 CB 78 B

R-95 4 4 4 12 B 5 SB 5 5 10 SB 3 3 3 9 CB 83 B

R-96 4 3 4 11 CB 4 B 4 3 7 CB 3 4 4 11 CB 79 B

R-97 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 100 SB

R-98 3 2 4 9 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 71 B

R-99 4 3 3 10 CB 4 B 4 3 7 CB 2 2 4 8 KB 67 CB

R-100 2 2 2 6 KB 3 CB 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 58 CB

R-101 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 3 3 3 9 CB 68 CB

R-102 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 5 4 4 13 B 87 SB

R-103 5 3 4 12 B 5 SB 4 5 9 B 4 4 4 12 B 82 B

R-104 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 76 B

R-105 4 4 4 12 B 4 B 2 4 6 CB 4 4 3 11 CB 65 CB

R-106 4 3 4 11 CB 4 B 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 82 B

R-107 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 5 4 5 14 B 85 B

R-108 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 5 4 4 13 B 80 B

R-109 2 5 5 12 B 3 CB 5 5 10 SB 3 5 3 11 CB 87 SB

R-110 3 2 2 7 KB 3 CB 2 3 5 KB 3 3 2 8 KB 64 CB

R-111 4 3 4 11 CB 4 B 4 3 7 CB 3 4 4 11 CB 74 B

R-112 5 3 4 12 B 4 B 4 4 8 B 2 2 4 8 KB 74 B

R-113 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-114 5 5 4 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 91 SB

R-115 4 4 4 12 B 4 B 3 4 7 CB 4 4 4 12 B 76 B

R-116 4 4 4 12 B 4 B 3 4 7 CB 4 4 4 12 B 76 B

R-117 4 3 4 11 CB 4 B 4 5 9 B 4 3 4 11 CB 78 B

R-118 4 3 3 10 CB 3 CB 4 4 8 B 4 3 3 10 CB 72 B

164

R-119 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 96 SB

R-120 5 4 5 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 84 B

R-121 5 5 5 15 SB 5 SB 5 4 9 B 4 3 4 11 CB 90 SB

R-122 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 3 5 12 B 82 B

R-123 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 94 SB

R-124 5 5 5 15 SB 4 B 5 4 9 B 4 5 4 13 B 90 SB

R-125 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B

R-126 5 3 3 11 CB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 5 13 B 87 SB

R-127 4 4 4 12 B 3 CB 4 5 9 B 5 4 4 13 B 83 B

R-128 4 3 4 11 CB 4 B 4 5 9 B 5 4 5 14 B 81 B

R-129 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 3 3 4 10 CB 72 B

R-130 4 3 4 11 CB 4 B 4 5 9 B 4 3 3 10 CB 72 B

R-131 4 4 4 12 B 4 B 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 83 B

R-132 4 4 4 12 B 3 CB 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 72 B

R-133 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 55 CB

R-134 3 3 3 9 CB 4 B 3 3 6 CB 4 4 4 12 B 68 CB

R-135 3 3 4 10 CB 4 B 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 62 CB

R-136 3 3 3 9 CB 3 CB 4 3 7 CB 3 3 3 9 CB 62 CB

R-137 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB

R-138 4 5 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 87 SB

R-139 4 4 4 12 B 4 B 5 5 10 SB 5 5 4 14 B 89 SB

R-140 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-141 3 3 3 9 CB 3 CB 5 4 9 B 3 3 4 10 CB 73 B

R-142 1 1 1 3 TB 1 TB 2 3 5 KB 3 2 3 8 KB 45 KB

R-143 1 1 1 3 TB 1 TB 4 4 8 B 3 2 3 8 KB 50 KB

165

R-144 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 78 B

R-145 4 4 5 13 B 2 KB 4 4 8 B 3 3 3 9 CB 77 B

R-146 5 4 5 14 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 92 SB

R-147 3 3 3 9 CB 3 CB 4 4 8 B 2 3 3 8 KB 63 CB

R-148 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 79 B

R-149 4 4 5 13 B 5 SB 4 4 8 B 4 4 5 13 B 83 B

R-150 5 3 3 11 CB 5 SB 4 4 8 B 4 4 5 13 B 84 B

R-151 4 4 4 12 B 5 SB 3 4 7 CB 5 3 4 12 B 79 B

R-152 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 81 B

R-153 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 3 4 11 CB 81 B

R-154 3 3 3 9 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B

R-155 3 3 3 9 CB 2 KB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 78 B

R-156 5 3 5 13 B 5 SB 4 4 8 B 3 3 5 11 CB 81 B

R-157 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B

R-158 4 4 4 12 B 4 B 5 4 9 B 5 3 5 13 B 77 B

R-159 5 5 4 14 B 5 SB 4 5 9 B 5 4 5 14 B 91 SB

R-160 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-161 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-162 3 3 4 10 CB 3 CB 3 3 6 CB 4 3 3 10 CB 82 B

R-163 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B

R-164 5 4 3 12 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 85 B

R-165 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 99 SB

R-166 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 87 SB

R-167 4 4 5 13 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 88 SB

R-168 5 5 5 15 SB 5 SB 4 4 8 B 4 4 4 12 B 85 B

166

R-169 4 4 4 12 B 4 B 5 4 9 B 4 3 3 10 CB 82 B

R-170 4 4 4 12 B 4 B 4 5 9 B 4 4 3 11 CB 82 B

R-171 3 3 3 9 CB 3 CB 3 3 6 CB 3 3 3 9 CB 70 B

R-172 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 84 B

R-173 4 5 4 13 B 5 SB 5 3 8 B 3 3 3 9 CB 71 B

R-174 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 69 B

R-175 4 4 4 12 B 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 90 SB

R-176 5 4 4 13 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 88 SB

R-177 5 5 5 15 SB 5 SB 3 3 6 CB 3 3 4 10 CB 83 B

R-178 5 5 5 15 SB 5 SB 5 4 9 B 4 5 5 14 B 98 SB

R-179 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-180 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 75 B

R-181 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 80 B

R-182 3 4 5 12 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 85 B

R-183 5 5 4 14 B 4 B 4 4 8 B 3 3 5 11 CB 82 B

R-184 4 3 3 10 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 84 B

R-185 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 3 5 12 B 89 SB

R-186 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 77 B

R-187 4 4 5 13 B 5 SB 5 5 10 SB 4 4 4 12 B 87 SB

R-188 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 84 B

R-189 4 4 5 13 B 5 SB 5 5 10 SB 5 5 4 14 B 86 SB

R-190 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 5 5 4 14 B 83 B

R-191 4 5 5 14 B 5 SB 5 5 10 SB 4 4 3 11 CB 80 B

R-192 3 4 4 11 CB 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 77 B

R-193 2 2 4 8 KB 4 B 4 4 8 B 3 4 4 11 CB 68 CB

167

R-194 5 5 5 15 SB 5 SB 5 5 10 SB 5 5 5 15 SB 100 SB

R-195 5 4 4 13 B 4 B 4 5 9 B 5 5 5 15 SB 95 SB

R-196 5 5 5 15 SB 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 87 SB

R-197 4 4 4 12 B 4 B 4 4 8 B 4 4 3 11 CB 85 B

R-198 5 5 4 14 B 4 B 4 4 8 B 4 4 4 12 B 82 B

R-199 4 4 4 12 B 4 B 4 3 7 CB 4 4 4 12 B 84 B

R-200 4 4 4 12 B 4 B 4 5 9 B 5 5 4 14 B 88 SB

Jumlah 818 777 805 2400 808 819 820 1639 792 768 785 2345 15885

Rata-

Rata 4,1 3,9 4 12 4 4,1 4,1 8,2 4 3,8 3,9 11,7 79,4

Nilai

Max 15 5 10 15 100

Nilai Min 3 1 5 5 45

Keterangan:

SB = Sangat Baik

B = Baik

CB = Cukup Baik

KB = Kurang Baik

TB = Tidak Baik

168

Lampiran 7

Output SPSS Uji Normalitas

A. Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot

B. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 200

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000 Std. Deviation 23,29847496

Most Extreme Differences Absolute ,082 Positive ,082 Negative -,049

Kolmogorov-Smirnov Z 1,162 Asymp. Sig. (2-tailed) ,134

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

169

Lampiran 8

Output SPSS Uji Multikolinearitas

Model Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) X1 ,249 ,144 ,125 ,886 1,128

X2 ,227 ,159 ,139 ,939 1,064

X3 ,334 ,251 ,223 ,865 1,156

X4 ,082 ,046 ,039 ,883 1,132

X5 ,381 ,299 ,270 ,893 1,120

a. Dependent Variable: Y

Output SPSS Uji Heteroskedastisitas

A. Output SPSS Grafik Scatterplot

B. Output SPSS Uji Glejser Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,131 7,114 1,143 ,254

X1 ,023 ,208 ,008 ,111 ,912

X2 -,318 ,778 -,030 -,409 ,683

X3 ,008 ,080 ,008 ,099 ,921

X4 -,262 ,167 -,117 -1,564 ,119

X5 ,172 ,088 ,145 1,948 ,053

a. Dependent Variable: Abs_Res

170

Lampiran 9

Output SPSS Uji Parsial, dan Koefisien Determinasi R2

A. Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients

a Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -29,414 13,269 -2,217 ,028

X1 ,785 ,388 ,133 2,023 ,044

X2 3,259 1,451 ,143 2,246 ,026

X3 ,537 ,149 ,240 3,610 ,000

X4 ,199 ,312 ,042 ,637 ,525

X5 ,717 ,164 ,285 4,363 ,000

a. Dependent Variable: Y

B. Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,508a ,258 ,239 23,597

a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y

171

Lampiran 10

172

173

174

175

176

Lampiran 11

177

178

Lampiran 12

Tabel Penentuan Sampel Glenn D. Israel