Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Terumbu Karang Terhadap Kelangsungan Hidup Ikan Karang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Resume jurnal-jurnal ekologi perairan mengenai Ekosistem Terumbe Karang di Perairan Kepulauan Seribu

Citation preview

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Terumbu karang

Ekologi PerairanFaktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Terumbu karang

1

MAKALAH EKOLOGI PERAIRANFaktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Terumbu Karang Terhadap Kelangsungan Hidup Ikan Karang

Disusun oleh: Kelompok 1Dehan Ahmadi 230110130130Riza Fauzi S. 230110130115Fahira Nur Amalina 230110130225Chervib Oktavian 230110130226Rury Ratnafuri 230110130228Kelas C

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANTAHUN 2014

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTerumbu karang adalah stuktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat di laut yang dihasilkan terutama oleh hewan karang. Kerangka kapur karang berupa endapan padat kalsium karbonan (CaCo3) yang dihasilkan oleh karang dengan sedikit tambahan dari alga yang mengandung kapur dan organism-organisme lain yang mensekresikan kalsium karbonat (Nyabakken 1992). Terumbu karang merupakan habitat bagi beragam biota. Persentase penutupan karang hidup berpengaruh secara positif terhadap keanekaragaman spesies dan kelimpahan individu ikan karang (Chabanet et al. 1997). Kerusakan sumberdaya terumbu karang akan mempengaruhi keberadaan ikan karang termasuk ikan manggaru dan ikan ekor kuning. Faktor yang menghambat pertumbuhan terumbu karang adalah faktor alami dan faktor manusia, yang akan berdampak kepada biota-biota laut yang ada disekitarnya. Oleh sebab itu perlu adanya rehabilitasi terumbu karang.

B. Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut: Mengetahui kondisi terumbu karang di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Mengetahui faktor yang mempengaruhi terumbu karang Mengetahu peranan terumbu karang bagi biota laut disekitarnya

C. ManfaatDapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan karang yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk melestarikan ekosistem terumbu karang yang ada di Kepulauan Seribu.

BAB IIPEMBAHASAN

Keterkaitan pertumbuhan terumbu karang terhadap keberadaan dan pertumbuhan biota laut saling berhubungan satu sama lainnya terhadap ekosistem. Terumbu karang merupakan habitat bagi beragam biota. Biota-biota tersebut, yaitu: (1) Beranekaragam avertebrata (hewan tak bertulang belakang), terutama karang batu (stony coral), juga berbagai crustacea, siput, dan kerang-kerangan, echinodermata (bulu babi, anemone laut, teripang, bintang laut, dan leli laut); (2) Beranekaragam ikan: 50%-70% ikan karnivora oportunik, 15% ikan herbivora, dan sisanya omnivora; (3) Reptil, umumnya ular laut dan penyu laut; dan (4) ganggang dan rumput laut, yaitu alga hijau berkapur, alga kalorin, dan lamun (Bengen 2002). Terumbu karang yang baik sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup biota-biota laut yang memanfaatkan terumbu karang ini. Karena terumbu karang adalah salah satu ekosistem di laut yang sangat penting. Perairan terumbu karang banyak dimanfaatkan oleh organisme penghuni terumbu karang sebagai daerah penyedia makanan, daerah perkembangan, daerah asuhan, dan daerah perlindungan. (Radiarta et al. 1999). Terumbu karang pun memiliki karakteristik dengan adanya produktivitas yang tinggi, sehingga terumbu karang juga berfungsi sebagai daerah perkembangbiakan (breeding), tempat mencari makan, tempat asuhan (nursery ground), tempat berlindung organism yang hidup didalamnya, dan sebagai pelindung pantai dari hempasan atau terjangan ombak yang besar. Proses terbentuknya terumbu karang dimulai dengan penempelan biota penghasil kapur, pembentuk utama terumbu karang adalah scleractinia atau karang batu kapur, sebagian besar dari karang tersebut mempunyai alga bersel tunggal yang terletak di dalam ondodermnya. Biota tersebut adalah zooxanthella (Suharsono 1996).Keberadaan zooxanthella dalam karang menyebabkan pertumbuhan karang sangat terbatas pada perairan yang jernih dan relatif dangkal (