faktor lingkungan yang mempengaruhi filariasis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 faktor lingkungan yang mempengaruhi filariasis

    1/11

    6

    1. Brugia malayi

    Dapat dibagi menjadi 2, yaitu yang hidup pada manusia dan hewan,

    menyebabkan filariasis malayi.

    2. Brugia timori

    Hanya terdapat pada manusia dan menyebabkan filariasis timori.6

    A. Faktor Risiko

    1. Host

    1.1 Manusia

    1.1.1 Umur

    ilariasis dapat menyerang semua manusia tanpa

    mengenal kelompok umur11

    1.1.2 !enis "elamin

    #ria atau perempuan dapat mengalami penyakit filariasis.

    $nsiden filariasis pada pria lebih sering terjadi dibandingkan

    dengan perempuan. Hal ini dapat dikaitkan dengan

    pekerjaannya.%

    1.1.& $munitas

    #ada daerah endemis filariasis, tidak semua orang

    terinfeksi filariasis dan orang yang terinfeksi menunjukkan

    gejala klinis. 'rang yang pernah terinfeksi filariasis sebelumnya

    tidak terbentuk imunitas dalam tubuhnya terhadap filaria

    demikian juga yang tinggal di daerah endemis biasanya tidak

    mempunyai imunitas alami terhadap penyakit filariasis.%

    1.1.( )as #enduduk pendatang dari daerah non endemis ke daerah

    endemis, misalnya transmigran, walaupun pada pemeriksaan

    darah belum atau sedikit mengandung mikrofilaria, akan tetapi

    sudah menunjukkan gejala klinis yang lebih berat. %

    1.2 *yamuk

    *yamuk termasuk serangga yang melangsungkan siklus

    kehidupan di air. "elangsungan hidup nyamuk akan terputus apabila

  • 7/23/2019 faktor lingkungan yang mempengaruhi filariasis

    2/11

    7

    tidak ada air. *yamuk dewasa sekali bertelur sebanyak + 1-&

    butir, besar telur sekitar , mm. /etelah 1-2 hari menetas menjadi

    jentik, 0-1 hari menjadi kepompong pupa, dan 1-2 hari menjadi

    nyamuk dewasa. *yamuk betina hanya kawin sekali dalam hidupnya.

    #erkawinan biasanya terjadi setelah 2(-(0 jam setelah keluar dari

    kepompong. Makanan nyamuk betina yaitu darah, yang dibutuhkan

    untuk pertumbuhan telurnya.1

    2. 3ingkungan2.1 3ingkungan isik

    3ingkungan fisik men4akup keadaan iklim, keadaan geografis,

    struktur geologi, suhu, kelembaban, angin, hujan, sinar matahari, arus

    air, tempat perkembangan nyamuk, dan keadaan dinding. 3ingkungan

    fisik erat kaitannya dengan kehidupan 5ektor, sehingga berpengaruh

    terhadap mun4ulnya sumber-sumber penularan filariasis. 3ingkungan

    fisik dapat men4iptakan tempat-tempat perindukan dan beristirahatnya

    nyamuk.12

    2.2 3ingkungan iologik

    3ingkungan biologik dapat menjadi rantai penularan filariasis.

    Misalnya, terdapat tanaman air sebagai tempat pertumbuhan nyamuk

    Mansonia sp. Daerah endemis Brugia malayi adalah daerah hutan

    rawa, sepanjang sungai atau badan air yang ditumbuhi tanaman air.%

    2.& 3ingkungan "imia

    Dari lingkungan ini yang baru diketahui pengaruhnya adalah

    kadar garam dari tempat perkembangbiakan.%

    2.( 3ingkungan /osial, 7konomi dan udaya

    3ingkungan sosial, ekonomi, dan budaya adalah lingkungan

    yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sesama manusia,

    termasuk perilaku, adat istiadat, budaya, kebiasaan, dan perilaku

  • 7/23/2019 faktor lingkungan yang mempengaruhi filariasis

    3/11

    8

    penduduk. "ebiasaan seseorang bekerja dikebun pada malam hari,

    keluar pada malam hari, dan kebiasaan tidur berkaitan dengan

    terjadinya filariasis.12

    &. 8gent

    3.1 Wuchereria bancrofti

    Daur hidup parasit di dalam nyamuk memerlukan waktu yang

    lama, kurang lebih dua minggu. #ada manusia, masa pertumbuhan

    kurang lebih 9 bulan, seperti masa pertumbuhan di dalamPresbyitis

    cristata. :erdiri dari 2 stadium, yaitu stadium mikrofilaremia terjadi

    kerusakan saluran limfe dan stadium menahun terjadi hidrokel.

    3.2 Brugia malayi

    B.malayiterdapat di 8sia, yaitu dari $ndia sampai ke !epang,

    termasuk $ndonesia.

    3.3 Brugia timori

    B.timoriterdapat di $ndonesia :imur #ulau :imor, lores, )ote,

    8lor dan pulau-pulau ke4il yang terdapat di *usa :enggara :imur.&,6

    ;ambar 1

  • 7/23/2019 faktor lingkungan yang mempengaruhi filariasis

    4/11

    9

    "asus klinis filariasis di $ndonesia tahun 2-2% /umber < Depkes 26

    Daerah endemis filariasis pada umumnya adalah daerah dataran

    rendah, terutama di pedesaan, pantai, pedalaman, persawahan, rawa-rawa

    dan hutan. /e4ara umum, filariasis W. bancrofti tersebar di /umatera,

    !awa, "alimantan, /ulawesi, *usa :enggara, Maluku dan #apua.

    Wuchereria bancrofti tipe pedesaan masih banyak ditemukan di #apua,

    *usa :enggara :imur, sedangkan Wuchereria bancrofti tipe perkotaan

    banyak ditemukan di kota seperti di ekasi, :angerang, #ekalongan dan

    3ebak. Brugia malayi tersebar di /umatera, "alimantan, /ulawesi, dan

    beberapa pulau di Maluku. Brugia timori umumnya endemik di daerah

    persawahan.1

    =a4ing dewasa disebut makrofilaria hidup di saluran dan kelenjar

    limfe, sedangkan mikrofilaria terdapat di dalam sistem peredaran darah.%

    1. Makrofilaria

    Makrofilaria 4a4ing dewasa berbentuk silindris, halus seperti

    benang berwarna putih susu dan hidup di dalam sistem limfe. =a4ing

    betina berukuran > 1 mm ? ,16 mm, dapat menghasilkan jutaan

    mikrofilaria. =a4ing jantan berukuran lebih ke4il + mm ? ,% mm

    dengan ujung ekor melingkar.

    2. Mikrofilaria

    =a4ing dewasa betina setelah mengalami fertilisasi

    mengeluarkan jutaan mikrofilaria. Ukuran mikrofilaria 2-6 @m ?

  • 7/23/2019 faktor lingkungan yang mempengaruhi filariasis

    5/11

    10

    0 @m dan mempunyai sarung. /e4ara mikroskopis, morfologi spesies

    mikrofilaria dapat dibedakan berdasarkan

  • 7/23/2019 faktor lingkungan yang mempengaruhi filariasis

    6/11

    11

    bersama-sama dengan infeksi oleh bakteri dan jamur. #ada fase lanjut terjadi

    kerusakan saluran limfe ke4il yang terdapat di kulit. #ada dasarnya perkembangan

    klinis filariasis tersebut disebabkan karena 4a4ing filaria dewasa yang tinggal

    dalam saluran limfe menimbulkan pelebaran dilatasi saluran limfe dan

    penyumbatan obstruksi, sehingga terjadi gangguan fungsi sistem limfatik