Upload
vuthuan
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP RASIO
PROFITABILITAS PADA BANK SYARI’AH DI INDONESIA
(Studi Kasus Tahun 2007-2009)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Syari’ah (Ekonomi Islam)
Oleh:
NIZWAR IRAWAN
062411080
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
2
3
4
ABSTRAK
Rasio keuangan merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan
untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat menjelaskan
dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan
atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini untuk adalah mengetahui
bagaimana pengaruh rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas pada Bank Syari’ah
di Indonesia (Studi kasus tahun 2007-2009).
Populasi penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sedangkan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan dari Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri dan Bank Mega Syariah. Teknik pengambilan data menggunakan metode
dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan
dan sumber yang dipakai untuk mendapatkan data-data tersebut yaitu laporan
keuangan Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah
pada periode 2007-2009.
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh persamaan regresi Y =
0,008-1,130X. Hasil penelitian menunjukkan rasio likuiditas mempunyai pengaruh
terhadap rasio profitabilitas dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05).
Penelitian ini mempunyai andil sebesar 50,9% dan sisanya 49,1% dipengaruhi faktor
lain diluar penelitian yang tidak diungkap, yang ditunjukkan dengan nilai R Square
0,509.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa model regresi yang terbentuk
dengan variabel independen yang terdiri dari rasio likuiditas dapat digunakan untuk
memprediksi rasio profitabilitas pada Bank Syari’ah di Indonesia.
Kata Kunci : Rasio Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Bank
Syari,ah
5
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini
tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 28 Juni 2012
Deklarator,
Nizwar Irawan
NIM. 062411080
6
MOTTO
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”
7
PERSEMBAHAN
Dua belas semester kuhabiskan masa kuliahku di kampus tercinta IAIN
Walisongo Semarang ini, sebenarnya tidak sedikit terima kasih dan
persembahan yang bisa tertuang hanya dari selembar halaman
persembahan ini. Yang paling utama Tuhanku Tuhan semesta alam Allah
SWT beserta kekasih-Nya Rasulullah Muhammad SAW sebagai sang juru
selamat di dunia dan akhirat.
Bapakku sebagai penyandang dana dan sponsor sehingga tetap tegaknya
penulis berdiri di Semarang, Ibuku dengan kata-kata supernya yang bisa
menggebrak seketika dia berbicara, serta adik-adikku terutama si bungsu
yang selalu membuat penulis teringat akan indahnya rumah.
Teramat khusus kupersembahkan hanya kepada dirimu satu-satunya
Medikasari, kehadiranmu membuatku selalu ingin cepat menyelesaikan
segala tantangan level tiap level dari semua proses penulisan karya ilmiah
ini.
Teman diskusiku Rohman dan Wakhid yang telah lebih dulu
mempraktekkan semua ilmunya di kehidupan nyata, teman-teman
seperjuangan Khamid terima kasih semua donasinya, Mukhti, Farid, Benu,
Khafid dan yang pasti teman seperjuangan dari zaman sekolah Wijayanto
yang juga sedang berjuang meraih garis akhir.
Terima kasih kepada semua kesempatan yang ada sehingga kita semua
dipertemukan di kampus tercinta IAIN Walisongo Semarang.
8
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmannir Rahim
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang, karena atas rahmat,
hidayah dan inayahnya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Rasio
Profitabilitas Pada Bank Syari’ah Di Indonesia (Studi Kasus Tahun 2007-2009)”
ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana program strata 1
(S 1) pada jurusan Ekonomi Islam (EI) Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, MA selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. H. Imam Yahya, S.Ag, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang sekaligus selaku pembimbing ynag telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Ketua dan Sekretaris jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah yang selalu
membimbing penulis dalam proses penulisan skripsi sehingga dapat
menyelesaikan program strata 1 (S 1).
4. Bapak Ratno Agriyanto, SE, M.Si, selaku pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
9
5. Para Dosen pengajar di lingkungan Fakultas Syariah Jurusan Ekonomi Islam
IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan
sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi.
6. Seluruh Anggota Keluarga Besar Penulis: Bapak-Ibu dan adik-adik yang
selalu mendorong penulis untuk tetap semangat mengerjakan skripsi ini.
7. Inspirasi penulis yaitu Medikasari, yang selalu memompa semangat dan selalu
terus mengingatkan penulis untuk tidak menyerah dan selalu mengejar target
selesainya penulisan skripsi ini.
8. Pihak-pihak yang ikut membantu terselesainya penyusunan skripsi ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala amal baik Bapak dan Ibu serta semua pihak yang telah disebut
di atas akan menjadi amal sholeh dan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu penulis dengan senang hati dan terbuka bersedia
menerima kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan.
Semarang, 12 Juni 2012
Penulis
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................ iv
HALAMAN DEKLARASI ........................................................................................ v
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................................ x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
1.5 Sistematika Penelitian ........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 8
2.1 Bank Syari’ah ..................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Bank Syari’ah.......................................................... 8
2.1.2 Prinsip Bank Syari’ah ............................................................... 11
2.2 Kinerja Keuangan ............................................................................... 12
2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 23
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritik ............................................................. 25
11
2.5 Hipotesis ............................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 26
3.1 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 26
3.2 Populasi dan Sampel........................................................................... 26
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 27
3.4 Teknik Analisis Data .......................................................................... 28
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 30
3.6 Metode Analisis Data ......................................................................... 34
3.6.1 Analisis Regresi ........................................................................ 34
3.6.2 Penguji Hipotesis ...................................................................... 34
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 35
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................. 39
4.1 Gambaran Umum Bank Syari’ah ....................................................... 39
4.1.1 Bank Muamalat Indonesia ......................................................... 39
4.1.2 Bank Syari’ah Mandiri .............................................................. 43
4.1.3 Bank Mega Syari’ah ................................................................. 46
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................................. 49
4.2.1 Rasio Likuiditas ......................................................................... 49
4.2.2 Rasio Profitabilitas .................................................................... 50
4.3 Hasil Analisis Data ............................................................................. 51
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 51
4.3.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana ........................................ 54
4.3.3 Pengujian Hipotesis ................................................................... 56
4.3.4 Koefisien Determinasi (R 2 ) ...................................................... 57
4.4 Pembahasan ........................................................................................ 58
4.5 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 59
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 60
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 60
12
5.2 Saran ................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 62
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Teoritik
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Bank Mega Syari’ah
Gambar 4.3 : Grafik Normal Probability Plot
Gambar 4.4 : Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
14
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Variabel, Definisi, Indikator dan Skala Pengukuran Variabel
Penelitian
Tabel 4.1 : Rasio Likuiditas
Tabel 4.2 : Rasio Profitabilitas
Tabel 4.5 : Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.6 : Hasil Analisis Regresi Sederhana
Tabel 4.7 : Hasil Analisis Uji t
Tabel 4.8 :Hasil Uji Koefisien Determinasi
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lampiran Rasio Keuangan Bank Mega Syari’ah
Lampiran 2 : Lampiran Rasio Keuangan Bank Muamalat Indonesia
Lampiran 3 : Lampiran Rasio Keuangan Bank Syari’ah Mandiri
Lampiran 4 : Hasil Output SPSS
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia semakin maju dari waktu
ke waktu. Upaya pengembangan bank syari’ah dilaksanakan dengan
memperhatikan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beragama
Islam yang sangat menantikan suatu sistem perbankan syari’ah yang sehat dan
terpercaya untuk mengakomodir kebutuhan terhadap layanan jasa perbankan
yang sesuai dengan prinsip syari’ah.1 Pemerintah merespon perkembangan
tersebut dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam meningkatkan
perkembangan perbankan syari’ah di Indonesia.
Kebijakan-kebijakan pemerintah tersebut antara lain dengan
dikeluarkannya Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, namun
Undang-undang ini belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat
karena hanya menguraikan seeara singkat mengenai bank dengan prinsip bagi
hasil. Kemudian diberlakukannya Undang-Undang No.l0 Tahun 1998, yang
menetapkan bahwa bank umum yang melakukan kegiatan usaha seoara
konvensional dapat juga melakukan usahaberdasarkan prinsip syari’ah.
1 Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Sistem Perekonomian di Indonesia
Menurut Pandangan Islam, Yogyakarta: sekretariat MUI DIY, 1996, hlm 10
17
Pendirian bank syari’ah pada prinsipnya didasarkan atas alasan
filosofis maupun alasan praktis. Secara filosofis, bank syari’ah didirikan
karena adanya larangan pengambilan riba dalam transaksi keuangan dan non
keuangan menurut ketentuan ajaran Islam. Sedangkan secara praktis, bank
syari’ah didirikan karena system perbankan berbasis bunga (perbankan
konvensional) mengandung beberapa kelemahan.
Kelemahan-kelemahan yang dimaksud adalah : 1. Transaksi berbasis
bunga pada hakikatnya melanggar prinsip keadilan, 2. Transaksi berbasis
bunga jelas tidak fleksibel dan karenanya sangat rentan menimbulkan
kebangkrutan, 3. Komitmen bank konvensional untuk menjaga uang deposan
beserta bunganya menbuat bank cemas untuk mengembalikan pokok-pokok
bunganya, 4. Sistem transaksi berbasis bunga oenderung menghalangi inovasi
oleh usaha kecil dan 5. Dalam aistem bunga, bank tidak akan tertarik dalam
kemitraan usaha kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal dan
pendapatan bunga mereka.2
Dengan demikian kehadiran perbankan syari’ah pada dasarnya
dimaksudkan aebagai alternatif bagi perbankan konvensional, karena itu
Secara filosofis perbankan syari’ah hadir sebagai bank yang aktivitasnya
meninggalkan praktik riba atau bank yang menerapkan mekanisme bebas
bunga. Maka dalam operasinya, bank syari’ah mengandalkan : 1.
Terpeliharanya aspek keadilan bagi para pihak yang bertransaksi, 2. Lebih
2 Zaenal Arifin, Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Al-Vabet, 2002, hlm 45
18
menguntungkan dibandingkan perbankan konvensional, 3. Dapat memelihara
kestabilan nilai tukar mata uang karena bank syari’ah selalu terkait dengan
transaksi riil, 4. Transparansi menjadi sifatnya yang inhern (Melekat), 5.
Memperluas aplikasi syari’ah dalam kehidupan masyarakat muslim.3
Beberapa tahun terakhir semakin banyak bank syari’ah yang terus
bermunculan baik itu yang tennasuk kategori bank umum, unit usaha maupun
office chanelling. Hal ini menjadikan suatu pertanyaan dibalik semakin
pesatnya pertumbuhan tersebut yang secara dasar bahwa apakah tingkat
profitabilitas perbankan syari’ah memang mengalami kenaikan·konsisten
secara kontinuitas. Sejauh mana perbankan syari’ah mengolah sumber
dayanya sehingga dapat menjadi sebuah keuntungan meerupakan suatu hal
yang ingin penulis teliti, dalam hal ini penulis lebih mengedepankan dalam
hal rasio likuditas suatu perbankan tersebut.
James C. Van horne dan John M. Machowicz dalam bukunya prisip-
prinsip manajemen keuangan ada dua prinsip dasar keuangan yaitu:4
1. Kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas.
Likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan
memperoleh laba yang menurun.
2. Kemampuan memperoleh laba (profitabilitas) bergerak searah dengan
resiko. Untuk memperoleh tingkat profitabilitas yang tinggi maka
3 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002, hlm 19
4 James C. Van Horne, John M. Machowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku
2) (Edisi 12), Jakarta: Salemba Empat,2005, hlm.313
19
resiko harus searah dengan pengembalian, resiko yang dimaksud
penulis biasa berupa bagaimana perusahaan tersebut berani mengambil
keputusan kas dipakai berinvestasi.
Dengan menjadikan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
9/24/DPbs/2007 perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum
berdasarkan prinsip syari’ah, serta untuk memahami sifat hubungan likuditas
dan profitabilitas yang sebenarnya, maka penulis mengambil judul
"PENGARUH RASIO LIKUDITAS TERHADAP PROFITABILITAS
PADA BANK SYARI’AH DI INDONESIA (Studi Kasus Tahun 2007-
2009)".
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini
dirumuskan maslaah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas terhadap rasio
profitabilitas pada bank syari’ah?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan melakukan penelitian perbandingan pengaruh rasio
likuiditas terhadap profitabilitas adalah sebagai berikut:
20
1. Mengetahui tingkat keuntungan bank syari’ah yang ada di
Indonesia
2. Mengetahui apakah ada pengaruh variabel likuiditas terhadap
variabel profitabilitas.
3. Mengetahui serta memahami analisis likuiditas dan
profitabilitas serta aplikasinya untuk mengukur tingkat
pertumbuhan bank syari’ah.
1.4. Manfaat penelitian
manfaat penelitian perbandingan pengaruh rasio likuiditas terhadap
profitabilitas adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis akan memperluas wawasan berfikir yang ilmiah
khususnya tentang analisis laporan keuangan sebagai salah satu
metode mengetahui kondisi perusahaan.
2. Untuk memberikan tambahan informasi bagi pembaca dan
bahan rujukan awal bagi penelitian yang akan mengembangkan
penelitian sejenis.
21
1.5. Sistematika
Sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan alasan-alasan yang dijadikan sebagai latar balakang
pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penelitian.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian-uraian teori yang melandasi penelitian, yaitu kerangka
teori yang berisi tentang bank syariah, krisis global dan kinerja keuangan
serta hipotesis penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode-metode yang digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian, yang meliputi jenis dan sumber data, populasi dan
sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran,
serta tekhnik analisis data.
22
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, yaitu
penyajian data dan analisis dan interpretasi data. Dalam penyajian data
berisi gambaran umum objek penelitian dan deskripsi variabel penelitian.
Sedangkan dalam analisis data dan intepretasi data berisi proses dan hasil
analisis atau komputasi data yang berhubungan dengan uji hipotesis dan
interpretasi hasil penelitian.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi penulis maupun pembaca dalam hal perbandingan kinerja
keuangan bank syariah.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bank Syariah
2.1.1 Pengertian Bank Syari’ah
Pengertian bank sebagaimana tercantum dalam undang-undang
republik Indonesia no. 21 tahun 2008 tentang perbankan syari’ah pasal 1
ayat kedua bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan pengertian bank syariah
(pasal 1 ayat 7) adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
brdasaarkan prinsip syari’ah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum
syari’ah dan bank pembiayaan syariah.5
Menurt Muhammad Bank Syariah adalah bank yang aktivitasnya
meninggalkan masalah riba atau bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga.6 Beliau juga mengatakan bahwa bank Islam
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan
dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
5 Undang-Undang Perbankan Syari’ah , www.legalitas.org, di download pada 18 Maret
2012. 6 Drs. Muhammad, M. Ag., Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
2002, hlm 13.
8
24
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syari’at Islam.7
Bank Islam atau di Indonesia disebut Bank Syariah merupakan
lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di
sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau
lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan
hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat makro maupun mikro.
Nilai-nilai makro yang dimaksud adalah keadilan, maslahah, sistem
zakat, bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif dan yang
non produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak
jelas dan meragukan (gharar), bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak
sah (bathil) dan penggunaan uang sebagai alat tukar. Sementara itu, nilai-
nilai mikro yang harus di miliki oleh pelaku perbankan syariah adalah
sifat-sifat mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu shidiq,
amanah, tablig dan fatonah.8
Pertaatmaja dan Antonio menjelaskan bahwa, “Bank Islam
adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu
bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
7 Ibid
8 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Graindo Persada, 2007, hlm.
30
25
Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini dapat juga diartikan sebagai bank yang
dalam operasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara islam. Bank
yang beroperasi pada prinsip-prinsip syariah islam adalah tata cara itu
dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur
riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil
dan pembiayaan perdagangan. Sedangkan bank yang tatacara operasinya
mengacu pada Al-Qur’an dan Hadits adalah bank yang tata cara
operasinya mengikuti suruhan dan larangan yang tercantum dalam Al-
Qur’an dan Hadits. Sesuai dengan suruhan itu maka yang dijauhi adalah
praktek-praktek yang mengandung unsur riba sedang yang yang diikuti
adalah praktek-praktek usaha yang di lakukan di zaman Rasulullah SAW
atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya tetapi tidak di
larang oleh beliau”. 9
Susilo, Triandaru dan Totok mendefinsikan Bank Syariah sebagai
bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam
rangka penyaluran dananya memberikan dan menggunakan imbalan atas
dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.10
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas maka dapat
9 Karnaen Pertaatmaja, MPA dan H. Muhammad Syafe'i Antonio,M.Ec, Apa dan
Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1992, hlm. 1-2 10
Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan
Lain, Jakarta: Salemba Empat,2000, hlm. 110
26
di simpulkan bahwa Bank Islam adalah bank yang dalam menjalankan
operasinya berdasarkan atas prinsip-prinsip syariah yang bebas dari riba
dan menggunakan prinsip jual beli serta sesuai dengan ajaran Rasulullah
SAW.
2.1.2 Prinsip Bank Syari’ah
Prinsip perbankan syari’ah adalah aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan
syari’ah. Beberapa prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 11
1. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai
pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.
2. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai
akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.
3. Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang".
4. Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas
karena tidak memiliki nilai intrinsik.
5. Unsur gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan.
6. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan
mereka peroleh dari sebuah transaksi.
11
http://shariahbank.blogspot.com/2008_07_01_archive.htmw(UUBS), di download pada
10 Juli 2011.
27
7. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak
diharamkan dalam islam.
8. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan
syariah.
2.2 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang
mampu di raih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui
aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara
efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan
mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam
laporan keuangan.
Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah
kuantifikasi dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode
tertentu.12
Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang
dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank
merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu
baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya.
Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta
kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan tersebut di pahami agar dapat di
12
Siegel Joel G. dan Joek Shim, Kamus Istilah Akuntansi, Jakarta: PT. Elex Komputindo,
1994
28
manfaatkan dan kelemahan pun harus di ketahui agar dapat di lakukan
langkah-langkah perbaikan.
Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan
mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja
keuangan di masa lalu seringkali di gunakan sebagai dasar untuk
memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain
yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen,
upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan
untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di
kendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk
memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari
sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga dapat
berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan
dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan
untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah
yang lain. Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan
dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang
29
baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke
periode berikutnya.13
Menurut Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Beradasarkan Prinsip
Syariah, perhitungan kinerja keuangan bank adalah sebagai berikut:
a. Rasio likuiditas (liquidity)
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Suatu bank dinyatakan likuid
apabila bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat
membayar kembali semua simpanan nasabah, serta dapat memenuhi
permintaan kredit yang digunakan tanpa terjadi penagguhan. Untuk
menghitung rasio likuiditas digunakan beberapa komponen sebagai
berikut:
1. Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban jangka
pendek, sebagai rasio utama. Rasio ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas jangka pendek.
Aktiva jangka pendek
STM =
Kewajiban jangka pendek
2. Kemampuan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan likuiditas
13
Yunanto Adi Kusumo, Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002-
2007 (Dengan Pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007), vol. II, No. 1,La Riba: Jurnal Ekonomi Islam, 2008,
hlm. 111
30
jangka pendek dengan menggunakan aset jangka pendek, kas dan
secondary reserve (Short Term Mismatch / STMP), sebagai rasio
penunjang. Rasio ini brtujuan untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi likuiditas jangka pendek dengan menggunakan
aktiva jangka pendek, kas dan secondary reserve.
Aktiva jangka pendek + kas + secondary reserve
STMP =
Kewajiban jangka pendek
3. Ketergantungan bank syariah terhadap deposan inti ( Rasio Deposan
Inti/ RDI), sebagai rasio penunjang. Rasio ini bertujuan untuk
mengukur besarnya ketergantungan bank syariah terhadap dana dari
deposan inti.
DPK inti
RDI =
DPK
4. Pertumbuhan dana deposan inti dibandingkan dengan pertumbuhan
total dana pihak ketiga ( Pertumbuhan Rasio Deposan Inti / PRDI),
sebagai rasio penunjang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat
ketergantungan bank syariah terhadap deposan inti.
DPK inti t+1/ DPK t+1
PRDI =
DPK inti t /DPKt
31
5. Kemampuan bank dalam memperoleh dana dari pihak lain apabila
terjadi mismatch (Ratio Contingency Plan / RCP), sebagai rasio
observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kecukupan sumber dana
apabila terjadi short term mismatch dan penarikan dana deposan inti.
Expected likuidity aid
RCP =
DPKinti + Net Kewajiban jangka Pendek
6. Ketergantungan pada dana antar bank (Rasio Antar Bank Pasiva /
RAPB), sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur
tingkat ketergantungan bank terhadap dana antar bank.
Antar Bank Pasiva
RAPB =
Total Kewajiban
Kriteria penetapan peringkat faktor likuiditas:14
1. Peringkat 1, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko
likuiditas sangat kuat.
2. Peringkat 2, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko
likuiditas kuat.
3. Peringkat 3, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
14
Ibid
32
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko
likuiditas memadai.
4. Peringkat 4, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko
likuiditas lemah.
5. Peringkat 5, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko
likuiditas sangat lemah.
b. Rasio profitabilitas (earning)
Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau
mengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampuan bank dalam
menghasilkan laba. Untuk menghitung rasio rentabilitas digunakan
beberapa komponen sebagai berikut:
1. Pendapatan Operasional Bersih (Net Oerating Marjin, NOM), sebagai
rasio utama untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam
menghasilkan laba.
(PO - DBH) – BO
NOM =
Rata-rata AP
2. Return On Asset, sebagai rasio penunjang untuk mengukur
keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba.
33
Laba sebelum pajak
ROA =
Rata-rata TA
3. Rasio efisiensi kegiatan oerasional (REO), sebagai rasio penunjang
untuk mengukur efisiensi kegiatan operasional bank syariah.
BO
REO =
PO
4. Rasio aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan (IGA), sebagai
rasio penunjang untuk mengukur besarnya aktiva bank syariah yang
dapat menghasilkan pendapatan.
AP lancar
IGA =
TA
5. Diversivikasi Pendapatan, sebagai rasio penunjang untuk mengukur
kemampuan bank syariah dalam menghasilkan pendapatan dari jasa
berbasis fee.
Pendapatan berbasis fee
DP =
Pendapatan dari penyaluran dana
6. Proyeksi Pendapatan Bersih Operasional Utama (PPBO), sebagai rasio
penunjang untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam
34
menghasilkan laba di masa yang akan datang.
((POu - DBH) - BOu)t+1/ Rata-rata APt+1
PPBO =
((POu - DBH) - BOu)t/ Rata-rata APt
7. Rasio Net Marjin Operasional Utama, sebagai rasio observed untuk
mengukur pendapatan bersih dari operasi utama terhadap total
penyaluran dana.
(POu - DBH) )- BOu
NSOM =
Rata-rata AP
8. Return On Equity, sebagai rasio observed untuk mengukur
kemampuan modal dalam menghasilkan laba.
Laba bersih setelah pajak
ROE =
Rata-rata modal disetor
9. Komposisi penempatan dana pada surat berharga / pasar keuangan,
sebagai rasio observed untuk mengukur besarnya penempatan dana
bank syariah pada surat berharga dan pasar keuangan.
SWBI + SB + Penyertaan
IdFR =
AP
10. Disparitas antara employee benefit tertinggi dengan employee benefit
35
terendah, sebagai rasio observed untuk mengukur besarnya benefit
pengurus level tertinggi dengan pengurus yang terendah.
Disparitas imbal jasa = Disparitas imbal jasa tertinggi - Disparitas
imbal jasa terendah
11. Fungsi edukasi publik (CSR), sebagai rasio observed untuk mengukur
besarnya fungsi corperate social responsibility terhadap proses
pembelajaran masyarakat.
Biaya edukasi public
CSR =
BO
12. Fungsi sosial, sebagai rasio observed untuk mengukur besarnya
pelaksanaan fungsi sosial bank syariah.
Penyaluran (Dana zakat dan kebajikan)
Fungsi sosial =
Modal inti
13. Korelasi antara tingkat bunga di pasar dengan return / bagi hasil yang
diberikan oleh bank syariah, sebagai rasio observed. Rasio ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat bunga dengan
return yang diberikan bank syariah kepada nasabah.
Rcorr = Corr (r,i)
14. Besarnya bagi hasil dana investasi, sebagai rasio observed untuk
mengetahui kemampuan bank dalam mengelola dan investasi untuk
36
menghasilkan pendapatan.
DBH profit sharing
Bagi hasil rek. Profit sharing =
Rata-rata DPK profit sharing
15. Penyaluran dana yang di write off dibandingkan dengan biaya
operasional, sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk
mengukur signifikasi pengaruh penghapus bukuan terhadap efisiensi
operasional bank.
Pembiayaan write off
WOE =
BO
Kriteria penetapan peringkat faktor rentabilitas:15
1. Peringkat 1, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk
mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan
prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan
pembagian keuntungan (profit distribution) telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Peringkat 2, mencerminkan kemampuan rentabilitas tinggi untuk
mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan
prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan
pembagian keuntungan (profit distribution) telah dilakukan sesuai dengan
15
Ibid.
37
ketentuan yang berlaku.
3. Peringkat 3, mencerminkan kemampuan rentabilitas cukup tinggi untuk
mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan
prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan
pembagian keuntungan (profit distribution) belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Peringkat 4, mencerminkan kemampuan rentabilitas rendah untuk
mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan
prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan
pembagian keuntungan (profit distribution) belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Peringkat 5, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat rendah untuk
mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan
prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan
pembagian keuntungan (profit distribution) tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
38
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang perbandingan kinerja bank sebenarnya sudah
dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya adalah sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Margareth, T Subakti (2008) dalam
jurnalnya “Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas
Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”
penelitian menggunkan rasio keuangan konvensional yang terdiri dari
CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan LDR. Sampel yang digunakan adalah
perusahaan-perusahan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya adanya
pengaruh yang signifikan dari beberapa rasio likuiditas terhadap tingkat
profitabilitas pada bank-bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Tingkat profitabilitas pun naik secara signifikan setiap tahunnya.16
Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Dody Yoga Prasetyo
Santoro dengan judul “Analisis Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan
Terhadap Kinerja Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Periode 2007 – 2009”. Penelitian kali inipun menggunakan rasio keuangan
yang konvensional yaitu menggunakan CAR, NPL, LDR, dan ROA. Dari
penelitian tersebut dapat disimpulakan bahwa indikaror CAR, NPL, LDR
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan oleh
16
Margareth, T Subakti, Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,jurnal, Universitas Sumatera
Utara:Fakultas Ekonomi, 2008, hlm,1.
39
ROA, dan bank yang menjadi objek penelitian adalah Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syari’ah Mandiri, dan Bank Mega syari’ah.17
Dari kedua penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian tersebbut memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis, yaitu sama-sama mengukur tingkat profitabilitas
menggunkan rasio keuangan lainnya dalam hal ini penulis menggunakan
rasio likuiditas. Namun terdapat sedikit perbedaan dimana dari kedua
penelitan diatas pada penelitian kedua digunakan beberapa rasio untuk
mengukur profitabilitas, dan pada penelitian pertama menggunakan satu
rasio saja seperti yang penulis lakukan yaitu rasio likuiditas.
Kemudian perbedaan mendasar lainnya adalah penulis
menggunakan rasio keuuangan berdasar pada Peraturan Bank Indonesia
No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum Beradasarkan Prinsip Syariah lain halnya pada kedua penelitian
diatas yang masih menggunakan rasio keuangan konvensional.
17
Dody Yoga Prasetyo Santoro, Analisis Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap
Kinerja Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2006 – 2009, jurnal,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2011, hlm.17.
40
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritik
Model konseptual yang didasarkan pada tinjauan pustaka, maka
kerangka pemikiran teoritik dijelaskan pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritik
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara
atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah
dan harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa
merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan
kebenarannya melalui analisa data.18
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, landasan teori,
kerangka pemikiran teoritik dan model penelitian tersebut, maka dapat
dirumuskan Hipotesis sebagai berikut :
H1: Rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta,
Jakarta, 1992, hal. 68.
Rasio likuiditas bank Rasio
profitabilitas bank
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak
didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau
pihak lain, misalnya berupa laporan – laporan, buku – buku, jurnal
penelitian, artikel dan majalah ilmiah yang berkaitan dengan masalah
penelitian.19
Data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.20
Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Laporan Publikasi Bank Indonesia dan
referensi lain dari jurnal, internet, hasil penelitian dan sebagainya yang
berkaitan dengan penelitian ini.
3.2 Populasi Dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari elemen-elemen yang akan di
teliti. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan di
19
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang : Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo, 2008, hlm 21 20
Nur Indriyantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
dan Manajemen, Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE, 1999, hlm. 146-147
26
42
teliti.21
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari
objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga
objek-objek ini dapat digunakan sebagai sumber data penelitian.22
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank
Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sedangkan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah pada periode
2007-2009.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dalam penelitian ini
digunakan metode sesuai dengan data yang diperlukan. Metode tersebut
adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah untuk mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.23
Pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan
melihat dan mencatat data dari Laporan Publikasi Perbankan Indonesia
21
J. Supranto, Statistik, Teori dan Aplikasi jilid 2, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga,1998,
hlm. 129 22
Prof. Dr. H.M. Burhan Bugin, S.Sos., M.Si., Metodologi Penelitian Kuantitatif
Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi pertama, Jakarta:
Kencana, 2005, hlm. 99 23
Sugiyono, Penelitian Administrasi dan Perkantoran, Bandung: Alfabeta, 2001, hlm. 70
43
di Bank Indonesia dan internet. Adapun data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Laporan Neraca keuangan periode 2007-2009
2. Laporan Rugi / Laba periode 2007-2009
3. Laporan kualitas aktiva produktif periode 2007-2009
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini berkaitan dengan
penilaian kinerja perusahaan/ bank. Analisis ini didasarkan pada data
yang bersifat kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang terdapat
pada laporan perusahaan / bank. Analisis rasio keuangan yang di
gunakan adalah analisis rasio keuangan pada perbankan, yaitu rasio
likuiditas (liquidity) dan rasio profitabilitas (earning).
Langkah-langkah analisis yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Menghitung dan menganalisis laporan keuangan perbankan
syariah dengan menggunakan alat rasio likuiditas (liquidity) dan rasio
profitabilitas (earning).
44
a. Rasio likuiditas (liquidity)
a. Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan
kewajiban jangka pendek, sebagai Rasio Utama,
b. Kemampuan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan
likuiditas jangka pendek dengan menggunakan aset jangka
pendek, kas dan secondary reserve (Short Term Mismatch /
STMP), sebagai Rasio Penunjang,
c. Ketergantungan pada dana antar bank (Rasio Antar Bank
Pasiva / RAPB), sebagai Rasio Observed.
b. Rasio profitabilitas (earning)
a. Pendapatan Operasional Bersih (Net Oerating Marjin,
NOM), sebagai Rasio Utama,
b. Return On Asset, sebagai Rasio Penunjang,
c. Rasio efisiensi kegiatan operasional (REO), sebagai Rasio
Penunjang,
d. Rasio aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan (IGA),
sebagai Rasio Penunjang,
e. Diversivikasi Pendapatan, sebagai Rasio Penunjang,
f. Proyeksi Pendapatan Bersih Operasional Utama (PPBO),
sebagai Rasio Penunjang,
g. Rasio Net Marjin Operasional Utama, sebagai Rasio
45
Observed,
h. Return On Equity, sebagai Rasio Observed,
i. Komposisi penempatan dana pada surat berharga / pasar
keuangan, sebagai Rasio Observed,
j. Fungsi edukasi publik (CSR), sebagai Rasio Observed,
3.5 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi
titik penelitian.24
Dalam penelitian ini operasional variabel penelitian
dan pengukuran variable dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Variabel, Definisi, Indikator dan skala Pengukuran
Variabel Penelitian
No Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Skala
Pengukuran
1. Rasio
likuiditas
(liquidity)
Alat ukur yang
digunakan untuk
menganalisis
kemampuan bank
dalam memenuhi
kewajiban-
kewajibannya
a. Besarnya aset
jangka pendek
dibandingkan dengan
kewajiban jangka
pendek, sebagai
Rasio Utama,
b. Kemampuan
Diukur
melalui
perhitungan
rasio dari
masing-
masimg
indikator
24
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta, Rineka
Cipta, 2006, hlm 99.
46
bank syariah dalam
memenuhi kebutuhan
likuiditas jangka
pendek dengan
menggunakan aset
jangka pendek, kas
dan secondary
reserve (Short Term
Mismatch / STMP),
sebagai Rasio
Penunjang,
c. Ketergantungan
pada dana antar bank
(Rasio Antar Bank
Pasiva / RAPB),
sebagai Rasio
Observed.
2. Rasio
profitabilitas
(earning)
Merupakan alat
untuk menganalisis
atau mengukur
tingkat efisiensi
a. Pendapatan
Operasional Bersih
(Net Oerating Marjin,
NOM), sebagai Rasio
Diukur
melalui
perhitungan
rasio dari
47
usaha dan
kemampuan bank
dalam
menghasilkan laba
Utama,
b. Return On
Asset, sebagai Rasio
Penunjang,
c. Rasio
efisiensi kegiatan
operasional (REO),
sebagai Rasio
Penunjang,
d. Rasio aktiva
yang dapat
menghasilkan
pendapatan (IGA),
sebagai Rasio
Penunjang,
e. Diversivikasi
Pendapatan, sebagai
Rasio Penunjang,
f. Proyeksi
Pendapatan Bersih
Operasional Utama
masing-
masimg
indikator
48
(PPBO), sebagai
Rasio Penunjang,
g. Rasio Net
Marjin Operasional
Utama, sebagai Rasio
Observed,
h. Return On
Equity, sebagai Rasio
Observed,
i. Komposisi
penempatan dana
pada surat berharga /
pasar keuangan,
sebagai Rasio
Observed,
j. Fungsi
edukasi publik
(CSR), sebagai Rasio
Observed,
Sumber data : dikembangkan untuk penelitian, 2012
49
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan asosiasi
(hubungan) linear antara dua variabel atau lebih. Adapun formula dari
regresi berganda yaitu sebagai berikut :
ebXaY
Dimana :
Y = Rasio Profitabilitas
= Konstanta
= Koefisien Regresi
X = Rasio Likuiditas
e = Kesalahan Pengganggu
3.6.2. Pengujian Hipotesis
1. Uji T statistik
Uji T statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan
variasi variabel independent.
Ho = Masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
Ha = Masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
a
b
50
Apabila tingkat signifikasi kurang dari 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa variabel bebas dapat
menerangkan variabel terikat. Sebaliknya apabila tingkat signifikasi
lebih dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti bahwa
variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikatnya secar
individual.
2. Koefisien determinasi (R2)
Dalam uji regresi linear berganda dianalisis pula besarnya
koefisien regresi (R2) keseluruhan. R
2 pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan
variasi variabel dependen / variabel terikat. R2 digunakan
untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi
berganda. R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat
kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam
menerangkan variabel terikat. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 maka
semakin lemah variabel bebas menerangkan variabel terikat.25
3.6.3. Uji Asumsi Klasik
Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat
prediksi yang baik dan tidak bias bila memenuhi beberapa asumsi yang
disebut sebagai asumsi klasik. Agar mendapatkan regresi yang baik
25
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang : BP –
UNDIP, 2001, HLM 44 - 45
51
harus memenuhi asumsi – asumsi yang diisyaratkan untuk memenuhi uji
asumsi normalitas dan bebas dari multikoleniaritas, heteroskedastisitas,
serta autokorelasi.26
1. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dasar pengambilan
keputusan dalam deteksi normalitas yaitu :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.27
2. Uji Autokorelasi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode sekarang (t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-
1). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
26
Ibid, hlm 91 27
Ibid, hlm 74
52
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Adapun autokorelasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Uji Durbin – Watson (D-W Test).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi pada uji
D-W Test didasarkan pada criteria berikut ini :
1) Apabila nilai D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi
positif.
2) Apabila nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada
autokorelasi.
3) Apabila nilai D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi
negatif.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
dari pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda, disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas.
Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
53
terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) > Deteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidakny pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah sumbu yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
di – studentised, dengan dasar pengambilan keputusan :
1. Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.28
28
Ibid, hlm 69
54
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Bank Syari’ah
4.1.1 Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk di dirikan pada 24 Rabius Tsani 1412
H atau 1 Nopember 1991, di prakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412
H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan
Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank
Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen
pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta
pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian
tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa
Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober
1994, hanya dua tahun setelah didirikan Bank Muamalat berhasil menyandang
predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi
Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan
beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.29
29
www.muamalatbank.com, diakses tanggal 14 April 2011
39
55
1. Visi dan Misi
Bank Muamalat Indonesia lembaga keuangan yang menjalankan
usuahanya berdasarkan prinsip syariah memiliki visi “Menjadi Bank Syariah
utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional.”
Untuk mencapai visi tersebut maka bank menetapkan misi “Menjadi ROLE
MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada
semangat kewirausahaan, keunggulan, manajemen, dan orientasi investasi
yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.”30
2. Struktur Organisasi31
1. Dewan Pengawas Syari’ah:
a. KH. M. A. Sahal Mahfudh Ketua
b. KH. Ma’ruf Amin Anggota
c. Prof. Dr. Umar Shihab Anggota
d. Prof. Dr. H. Muardi Chatib Anggota
2. Dewan Komisaris:
a. Drs. H. Abbas Adhar Komisaris Utama
b. Prof. Korkut Ozal Komisaris
c. DR. Ahmed Abisoursour Komisaris
30
Ibid 31
Ibid
56
d. H. Iskandar Zulkarnain, SE. Msi Komisaris
e. Drs. Aulia Pohan, MA Komisaris
3. Direksi:
a. H.A. Riawan Amin, Msc Direktur Utama
b. Ir. H. Arviyan Arifin Direktur
c. H. M. Hidayat, SE, Ak. Direktur
d. Ir. H. Andi Buchari, MM Direktur
e. Drs. U. Saefudin Noer Direktur
4. Kepala Grup:
a. Afrid Wibisono Administration
b. Avantiono Hadhianto Business Development
c. Muchtar MD. Siswoyo financing Support
d. Zulkarnain Hasibuan Internal Audit
5. Rapat Umum Pemegang Saham (Shareholders Meeting)
Adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Muamalat Indonesia.
Tugasnya memimpin rapat pemegan saham serta mengawasi jalannya
kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat Indonesia.
57
6. Dewan Komisaris (Board of Commissioner)
Adalah wakil dari pemegang saham yang mempunyai peran
sebagai pengawas dan bersama Dewan Direksi merumuskan strategi
jangka panjan perusahaan.
7. Dewan Pengawas Syari’ah (Sharia Supervisory Board)
Dewan Pengawas Syari’ah dalam organisasi bank bersifat
independen dan terpisah dari pengurus bank, sehingga tidak mempunyai
akses terhadap operasional Bank.
8. Operation Director
Mempunyai wewenang dan tanggung jawab membuat kebijakan
khususnya dalam bidang operasional, melaksanakan koordinasi dan
pembinaan bawahan serta pengawasan kegiatan operasional.
9. Administration Group
10. Corporate Support Group
11. Internal Audit Group
12. Business Development Group
A. Marketing:
B. Produk dan Development:
C. SISOP dan UAT (USSER acceptance Test)
58
13. Financing Support Group
14. Network and Alliance Group
4.1.2 Bank Syari’ah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah
menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi
kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,
industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional
mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara
dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari
situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan
penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri
(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga
menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik
59
mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan
Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan
momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari
bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan
Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga
kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan
pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai
beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
60
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu
memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan
operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah
yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di
perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju
Indonesia yang lebih baik.32
a. Visi dan Misi
Bank Syariah Mandiri sebagai lembaga keuangan yang menjalankan
usuahanya berdasarkan prinsip syariah memiliki visi “Menjadi Bank Syariah
Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.” Untuk mencapai visi tersebut maka bank
menetapkan misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan,
2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan
pada segmen UMKM,
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan
kerja yang sehat,
4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal,
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
32
www.syariahmandiri.co.id, diakses tanggal 14 April 2011
61
b. Stuktur Organisasi
PT. Bank Syari’ah Mandiri terdiri dari divisi-divisi atau unit kerja
yang beragam tetapi saling terkait dan terkoordinasi. Divisi-divisi dalam bank
ini menunjukkan garis-garis komando dan pendelegasian tegas yang jelas
mulai dari atasan hingga bawahan. Secara garis besar, struktur organisasi PT.
Bank Syari’ah Mandiri terdiri dari Dewan Komisaris, 76 Direksi, Dewan
Pengawas Syari’ah, Divisi, Unit Kerja Kantor Pusat, Staf Khusus Direksi dan
Kantor Cabang, Cabang Pembantu, dan Kantor Kas.
Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan Direktur Bidang Pemasaran
Korporasi, Direktur Bidang Kepatuhan dan Manajemen Resiko, Direktur
Bidang Treasury dan Internasional, dan Direktur Bidang Human Resource dan
Teknologi Informasi. Dalam struktur organisasi tersebut, terdapat pula Dewan
Pengawas Syari’ah yang bertugas mengarahkan, memeriksa, dan mengawasi
kegiatan bank guna menjamin bahwa bank tersebut telah beroperasi sesuai
dengan aturan dan prinsip-prinsip syari’ah Islam.
4.1.3. Bank Mega Syariah
Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank
umum bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada
tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan
Investama), kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans
TV, dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu
untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25
62
Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama
PT. Bank Syariah Mega Indonesia.
Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham
mayoritas untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank
syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian
modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi
Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan
landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin
meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega
Indonesia yang memiliki semboyan "untuk kita semua" tumbuh pesat dan
terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil
memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.33
a. Visi dan Misi
Bank Mega Syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan
usuahanya berdasarkan prinsip syariah memiliki visi “Bank Syariah
Kebanggaan Bangsa.” Untuk mencapai visi tersebut maka bank menetapkan
misi memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan,
melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.34
33
www.bmsi.co.id, diakses tanggal 14 April 2011 34
Ibid
63
b. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bank Mega Syariah
Sumber : www.bsmi.co.id
64
4.2 Deskripsi Variable Penelitian
4.2.1 Rasio Likuiditas
Berdasarkan data laporan keuangan Bank-bank syari’ah di Indonesia
tahun 2007-2009 hasil perhitungan rasio likuiditas dapat dilihat pada table 4.1
Table 4.1
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa adanya perubahan angka rasio likuiditas
dari masing-masing bank yang menjadi objek. Bank Mega Syari’ah memiliki
angka tertinggi pada awalnya di dua rasio STM pada 67% dan STMP pada
117% tetapi memilki angka rasio RAPB terkecil yaitu pada 0%.
Pada dasarnya dari semua bank yang menjadi objek penelitian terdapat
perubahan angka masing-masing rasio yang fluktuatif. Dari rasio likuiditas
inilah yang akan menjadi tolak ukur untuk melihat bahwa angka-angka dari
rasio likuiditas ini berpengaruh pada rasio profitabilitas.
STM STMP RAPB
2007 67% 117% 0%
2008 40% 118% 0%
2009 30% 101% 0%
2007 55% 131% 4%
2008 59% 90% 4%
2009 41% 133% 7%
2007 27% 102% 1%
2008 43% 130% 2%
2009 38% 163% 1%
LIKUIDITAS
BMS
BMI
BSM
Bank PERIODE
65
4.2.2 Rasio Profitabilitas
Berdasarkan data laporan keuangan Bank-bank syari’ah di Indonesia
tahun 2007-2009 hasil perhitungan rasio profitabilitas dapat dilihat pada tabel
4.2
Tabel 4.2
Dari apa yang terlihat pada Tabel 4.2 terdapat perubahan angka rasio
likudititas yang bervariasi dari masing-masing bank yang menjadi objek
penelitian, dan perubahan angka tersebut bersifat fluktuatif. Angka pada rasio
profitabilitas inilah yang selanjutnya akan menjadi acuan sejauh mana tingkat
perubahan angka rasio profitabilitas ini dipengaruhi oleh angka dari rasio
likuiditas.
NOM ROA BOPO (REO) IGA DP PPBO ENSOM ROE IDFR CSR
2007 2,15% 3,27% 31,59% 89,87% 2,63% 113,24% 5,56% 47,91% 9,23% 2,80%
2008 1,39% 1,19% 58,20% 114,23% 7,49% 106,51% 5,92% 18,28% 19,83% 1,91%
2009 1,13% 1,05% 64,64% 80,18% 10,08% 140,69% 5,28% 24,78% 17,80% 1,54%
2007 1,36% 1,47% 73,87% 88,05% 4,25% 118,16% 2,92% 25,88% 8,35% 10,72%
2008 1,71% 1,57% 66,64% 85,82% 4,71% 111,56% 2,77% 24,85% 2,68% 11,68%
2009 0,82% 0,56% 76,23% 82,89% 23,83% 110,49% 2,18% 16,06% 11,07% 6,51%
2007 0,53% 0,93% 79,63% 150,29% 17,48% 109,77% 0,72% 20,27% 8,32% 5,40%
2008 0,62% 1,08% 80,13% 158,65% 17,15% 119,82% 0,80% 25,32% 6,97% 2,23%
2009 0,67% 1,17% 73,43% 153,28% 15,18% 117,96% 0,89% 24,90% 9,98% 2,66%
BMS
BMI
BSM
RASIO PROFITABILITASBank PERIODE
66
4.3 Hasil Analisis Data
4.3.1 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi normal atau tidak.
Untuk mengujinya dapat digunakan normal probability plot. Apabila
grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut
telah memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS diperoleh grafik
sebagai berikut :
Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot
67
Berdasarkan gambar grafik normal probability plot dapat diketahui
bahwa sebaran titik-titik di sekitar garis diagonal yang berarti data
tersebut berdistribusi normal sehingga model regresi dapat dipakai untuk
prediksi Profitabilitas berdasarkan masukan variabel independennya.
2. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homokedastis atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Homokedastis terjadi apabila variance dari
nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain kontan (sama).
Untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas antar nilai residual
dari observasi dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, yaitu
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Jika tidak ada
pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah sumbu
0 (nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada suatu
model regresi.
Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS diperoleh grafik
sebagai berikut :
68
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas dan tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan tidak mengandung
heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan periode t-1. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi atau
tidak dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat nilai statistik
69
Durbin Watson (DW). Test pengambilan keputusan dilakukan dengan
cara membandingkan nilai DW dengan du dan dl pada tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dengan menggunakan
SPSS diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 ,714a ,509 ,490 ,00370604 ,999
Dari tabel diatas, angka Durbin-Watson Test sebesar 0,999.
Menurut Santoso patokan mendeteksi tidak adanya autokorelasi yaitu
jika angka D-W diantara -2 dan +2.35
Karena angka D-W Test (0,999)
terletak diantara -2 dan +2, maka diambil keputusan bahwa model
regresi ini tidak ada autokorelasi. Sehingga dapat dikatakan model
regresi dalam penelitian ini layak untuk memprediksi besarnya rasio
profitabilitas.
4.3.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana
Suatu model persamaan regresi linier sederhana digunakan untuk
menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam
35
Santoso Singgih, SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2002,
hlm 218-219
70
penelitian ini model persamaan regresi linier sederhana yang disusun
untuk mengetahui pengaruh antara rasio likuiditas (sebagai variabel
independen) terhadap rasio profitabilitas (sebagai variabel dependen)
adalah Y = a + bX. Dalam melakukan analisis rasio likuiditas (X)
terhadap rasio profitabilitas (Y) digunakan analisis regresi sederhana.
Dengan menggunakan komputer program SPSS diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,008 ,001 9,314 ,000
Likuiditas -1,130 ,222 -,714 -5,094 ,000
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana pada tabel di atas
diperoleh koefisien untuk variabel bebas X = -1,130 dan konstanta
sebesar 0,008 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh
Y = 0,008-1,130X
Dimana :
Y = Variabel terikat ( rasio likuiditas )
X = Variabel bebas ( rasio profitabilitas )
71
a. Nilai konstan ( Y ) sebesar 0,008; artinya apabila rasio
likuiditas ( X ) nilainya adalah 0, maka nilai dari rasio
profitabilitas ( Y ) adalah 0,008.
b. Koefisien regresi X ( rasio likuiditas ) dari perhitungan linier
sederhana didapat nilai -1,130; artinya apabila adanya
peningkatan X ( rasio likuiditas ) maka Y ( rasio profitabilitas )
akan menurun sebesar -1,130.
4.3.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji hipotesis uji t statistik
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis uji hipotesis antara
variabel bebas X terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Analisis Uji t
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,008 ,001 9,314 ,000
Likuiditas -1,130 ,222 -,714 -5,094 ,000
72
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS dapat
diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel X ( rasio likuiditas ) diperoleh
hasil thitung sebesar -5,094 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai Nilai
probabilitas tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dengan
demikian Ho ditolak dan menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh antara rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas.
4.3.4 Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien
determinasi sebagai berikut :
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 ,714a ,509 ,490 ,00370604 ,999
a. Predictors: (Constant), Likuiditas
b. Dependent Variable: Profitabilitas
73
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,509, hal itu berarti
bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X sebesar 50,9
%. Jadi besarnya pengaruh rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas
50,9 % sedangkan sisanya 49,1 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar
penelitian ini.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini,
maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh antara rasio likuiditas terhadap rasio
profitabilitas. Uji hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas pada bank syariah di
Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh hasil perhitungan nilai t sebesar -5,094
dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 5%.
2. Berdasarkan kontribusi yang diberikan variabel rasio likuiditas terhadap
variabel rasio profitabilitas sebesar 50,9 %.
3. Koefisien regresi X ( rasio likuiditas ) dari perhitungan linier sederhana
didapat nilai -1,130; artinya apabila adanya peningkatan X ( rasio likuiditas
) maka Y ( rasio profitabilitas ) akan menurun sebesar -1,130.
Adanya tingkat kenaikan angka pada rasio likuiditas berbanding terbalik
dengan menurunnya angka rasio profitabilitas. Dengan demikian sesuai
74
dengan pendapat James C. Van home dan John M. Machowicz yang
mengatakan bahwa kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik
dengan likuiditas. Likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari
kemampuan memperoleh laba yang menurun.36
4.5 Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam mengambil data dalam penelitian ini adalah data
sekunder, sehingga peneliti tidak bisa mengendalikan dan mengawasi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan.
2. Keterbatasan dalam mengambil variabel yang digunakan dalam penelitian,
yaitu hanya terbatas pada variabel-variabel akuntansi saja dengan tidak
memperhatikan faktor-faktor lainnya kondisi ekonomi, inflasi, politik dan
sebagainya.
3. Keterbatasan dalam menggunakan rasio keuangan perusahaan hanya
diwakili oleh dua buah rasio keuangan, yaitu rasio Likuiditas dan rasio
profitabilitas.
36
James C. Van Horne, John M. Machowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku
2) (Edisi 12), Jakarta: Salemba Empat,2005, hlm.313
75
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada Bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap rasio
profitabilitas pada bank syariah di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh hasil
perhitungan nilai t sebesar -5,094 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau
lebih kecil dari 5%.
2. Adanya tingkat kenaikan angka pada rasio likuiditas berbanding terbalik
dengan menurunnya angka rasio profitabilitas. Seperti yang ditunjukkan
oleh Koefisien regresi X ( rasio likuiditas ) dari perhitungan linier
sederhana didapat nilai -1,130; artinya apabila adanya peningkatan X (
rasio likuiditas ) maka Y ( rasio profitabilitas ) akan menurun sebesar -
1,130.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diberikan saran sebagai berikut :
1. Mengacu pada hasil penelitian sebaiknya bank-bank umum syariah di
Indonesia bias memaksimalkan dana keuangan mereka untuk mendapatkan
rasio profitabilitas yang tinggi dan senantiasa tumbuh secara signifikan.
60
76
2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah rasio keuangan lainnya
sebagai variabel independen, karena sangat dimungkinkan rasio keuangan
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap
rasio profitabilitas.
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: Rineka
Cipta, 2006
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Graindo Persada, 2007
Bugin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi pertama, Jakarta:
Kencana, 2005
Dody Yoga Prasetyo Santoro, Analisis Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan
Terhadap Kinerja Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Periode 2006 – 2009, jurnal, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur, 2011
http://shariahbank.blogspot.com/2008_07_01_archive.htmw(UUBS), di download
pada 10 Juli 2011
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang : BP
– UNDIP, 2001
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi Aksara
J. Supranto, Statistik, Teori dan Aplikasi jilid 2, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga,1998
James C. Van Horne, John M. Machowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan
(Buku 2) (Edisi 12), Jakarta: Salemba Empat,2004
Karnaen Pertaatmaja, MPA dan H. Muhammad Syafe'i Antonio,M.Ec, Apa dan
Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1992
Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Sistem Perekonomian di
Indonesia Menurut Pandangan Islam, Yogyakarta: sekretariat MUI DIY,
1996
Margareth, T Subakti, Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas
Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,jurnal,
Universitas Sumatera Utara:Fakultas Ekonomi, 2008
78
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002
Nur Indriyantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE, 1999
Santoso Singgih, SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo,
2002
Siegel Joel G. dan Joek Shim, Kamus Istilah Akuntansi, Jakarta: PT. Elex
Komputindo, 1994
Sugiyono, Penelitian Administrasi dan Perkantoran, Bandung: Alfabeta, 2001
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta,
Jakarta, 1992
Undang-Undang Perbankan Syari’ah , www.legalitas.org, di download pada 18 Maret
2012
www.bmsi.co.id, diakses tanggal 14 April 2011
www.muamalatbank.com, diakses tanggal 14 Juni 2011
www.syariahmandiri.co.id, diakses tanggal 14 April 2011
Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga
Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat
Yunanto Adi Kusumo, Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode
2002-2007 (Dengan Pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007), vol. II, No. 1,La
Riba: Jurnal Ekonomi Islam, 2008, hlm. 111
Zaenal Arifin, Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Al-Vabet, 2002
79
LAMPIRAN 1
Rasio Keuangan Bank Mega Syari’ah
Rasio Profitabilitas
Tahun
Triwulan (PO-DBH) BO
Rata-rata AP NOM Rata2
2007 I 62031 28895 2254254
2,146772798
2,154247929
II 118768 54711 2138000
2,17082488
III 178380 80645 2195953
2,211916424
IV 242448 116144 2421985
2,087477614
2008 I 56628 33313 1914621
1,699876925
1,387794896
II 106473 72421 1815889
1,470195109
III 163371 127912 2418374
1,277214022
IV 250575 226992 2790323
1,103893529
2009 I 96606 91993 2956366
1,05014512
1,135621775
II 223389 196359 3271344
1,137656028
III 377658 321323 3622670
1,175322028
IV 548337 464943 3920922
1,179363922
Tahun
Triwulan
Laba sebelum pajak Rata-rata TA ROA Rata2
2007 I 33699 2532327 1,330752308
3,278247493
II 65062 2337453 2,783457036 III 99426 2406008 4,132405212 IV 124667 2561804 4,866375414 200
8 I 23284 2112049 1,102436544 1,198202
36 II 34205 2183709 1,56637171 III 36103 2658546 1,357997943 IV 23717 3096201 0,766003241 200
9 I 5215 3321456 0,157009456 1,05461
7579 II 27137 3642622 0,744985343 III 56455 4019737 1,404445117 IV 83785 4381991 1,912030399
80
Tahun
Triwulan BO PO REO Rata2
2007 I 28895 111046 26,02074816
31,59342484
II 54711 210969 25,93319398 III 80645 304148 26,51505188 IV 116144 242448 47,90470534 200
8 I 33313 81618 40,81575143 58,20175
395 II 72421 153559 47,16167727 III 127912 235821 54,24114053 IV 226992 250575 90,58844657 200
9 I 91993 159678 57,61156828 64,6492
6872 II 196359 343992 57,08243215 III 321323 543587 59,11160495 IV 464943 548337 84,79146948
Tahun
Triwulan AP lancar TA IGA Rata2
2007 I 2198603 2532327 86,8214492
89,87668659
II 2111300 2337453 92,32275472 III 2158001 2406008 89,69217891 IV 2322797 2561804 90,67036354 200
8 I 3613736 2112049 171,1009546 114,2365
287 II 1721869 2183709 78,85066188 III 2292129 2658546 86,21739101 IV 3739502 3096201 120,7771072 200
9 I 2956366 3321456 89,00813378 80,18783
298 II 3103309 3642622 85,19437372 III 3427611 4019737 85,2695338 IV 2685253 4381991 61,27929062
81
Tahun
Triwulan
Pendapatan berbasis fee
Pendapatan dari penyaluran dana DP Rata2
2007 I 2551 108495 2,351260427
2,635410828
II 5043 205926 2,448937968 III 7143 297005 2,405010017 IV 12837 384752 3,336434898 200
8 I 5417 76201 7,108830593 7,493869
259 II 7924 145635 5,44099976 III 14472 221249 6,541046513 IV 36056 331257 10,88460017 200
9 I 16572 143106 11,58022724 10,0813
0753 II 32775 311217 10,53123705 III 46658 496929 9,38926889 IV 61968 702227 8,824496922
Tahun
Triwulan
((Pou-DBH)-BOu)t+1 Rata-rata APt+1
((POu-DBH)-BOu)t
Rata-rata APt PPBO Rata2
2007 I 151746 4392254 51338 2254254
151,702839
113,2497345
II 254211 4333953 100408 2138000 124,8962
87
III 354135 4617938 153803 2195953 109,4911
42
IV 240000 4336606 200332 2421985 66,90867
01
2008 I 115245 3730510 39668 1914621
149,106439
106,5145309
II 183843 4234263 75577 1815889 104,3203
22
III 250254 5208697 108266 2418374 107,3206
53
IV 190985 5746689 141988 2790323 65,31070
95
2009 I 181519 6227710 48997 2956366
175,866216
140,6999235
II 365457 6894014 132522 3271344 130,8586
26
III 586347 7543592 232935 3622670 120,8844
79
IV 477779 3920922 353412 3920922 135,1903
73
82
Tahun
Triwulan POu DBH BOu
Rata-rata AP NSOM Rata2
2007 I 108393 49015 8040 2254254
2,27738312
5,562265393
II 205366 92201 12757 2138000 4,696351
73
III 295473 125768 15902 2195953 7,003929
5
IV 380474 155141 25001 2421985 8,271397
22
2008 I 69202 24990 4544 1914621
2,07184607
5,920989678
II 130531 47086 7868 1815889 12,04671
65
III 195273 72450 14557 2418374 4,476809
62
IV 287545 116736 28821 2790323 5,088586
52
2009 I 123998 63072 11929 2956366
1,65733877
5,287938135
II 273709 120603 20584 3271344 4,050995
55
III 442926 165929 44062 3622670 6,429925
99
IV 630548 215858 61278 3920922 9,013492
23
196955 45917 26671
Tahun
Triwulan
Laba bersih setelah pajak
Rata-rata modal disetor ROE Rata2
2007 I 33699 140060
24,06040268
47,91717318
II 65062 150060 43,35732
374
III 99426 150060 66,25749
7
IV 87025 150060 57,99346
928 200
8 I 23284 150060 15,51646
008 18,282853
53
II 34035 150060 22,68092
763
III 36103 150060 24,05904
305
IV 16319 150060 10,87498
334 200
9 I 5215 150060 3,475276
556 24,78891
777
II 27137 150060 18,08409
969
III 56455 150060 37,62161
802
IV 59986 150060 39,97467
68
83
Tahun
Triwulan SWBI SB Penyertaan AP IdFR Rata2
2007 I 2254254 0 9,230374555
II 93000 5000 2138000 4,5837231
1
III 205000 12000 2195953 9,8818144
1
IV 532000 11880 2421985 22,455960
7
2008 I 272000 12000 1914621 14,833222
9 19,83096213
II 210000 62000 1815889 14,978889
1
III 75000 53200
0 2418374 25,099509
IV 150000 531180 2790323 24,412227
5
2009 I 53360
0 2956366 18,049186
1 17,8018398
II 20000 53200
0 3271344 16,873798
7
III 130000 53200
0 3622670 18,273814
6
IV 175000 531180 3920922 18,010559
8
Tahun
Triwulan
Biaya edukasi public BO CSR Rata2
2007 I 696 28895 2,40872123
2 2,803358987
II 1533 54711 2,80199594
2
III 2110 80645 2,61640523
3
IV 3933 116144 3,38631354
2
2008 I 525 33313 1,57596133
6 1,916076284
II 1696 72421 2,34186216
7
III 2621 12791
2 2,04906498
2
IV 3853 22699
2 1,69741664
9
2009 I 866 91993 0,94137597
4 1,547559405
II 2032 19635
9 1,03483924
9
III 6094 32132
3 1,89653401
7
IV 10775 46494
3 2,31748838
84
Rasio Likuiditas
Tahun
Triwulan
Aktiva jangka pendek
Kewajiban jangka pendek STM Rata2
2007 I 278475 248914 111,8759893 66,81787168
II 185353 194526 95,2844349
9
III 193738 499223 38,8079074
9
IV 114837 539061 21,3031549
3 200
8 I 162242 478541 33,9034690
9 39,84213311
II 332800 579917 57,3875227
III 212560 610862 34,7967298
7
IV 246489 740634 33,2808107
6 200
9 I 298902 811208 36,84653011 30,17097562
II 283252 1365181 20,74831103
III 275556 902041 30,5480571
3
IV 331805 1019652 32,5410041
9
Tahun
Triwulan
Aktiva jangka pendek Kas
secondary reserve
Kewajiban jangka pendek STMP Rata2
2007 I 278475 3924 0 248914
113,452437
117,4039232
II 185353 4568 98000 194526 148,011
577
III 193738 7677 217000 499223 83,8132
458
IV 114837 11543 543880 539061 124,338
433
2008 I 162242 15036 284000 478541
96,3925766
117,7950152
II 332800 13104 272000 579917 106,550
42
III 212560 15604 607000 610862 136,718
932
IV 246489 46399 681180 740634 131,518
132
2009 I 298902 60632 533600 811208
110,099259
100,6377015
II 283252 57182 552000 1365181 65,3711
12
III 275556 93859 662000 902041 114,342
364
IV 331805 111551 706180 1019652 112,738
071
85
Tahun
Triwulan
Antar Bank Pasiva Total Kewajiban RAPB Rata2
2007 I 1784 2320899
0,076866766 0,03994863
II 1135 2050891 0,0553418
III 575 2109063 0,02726329
2
IV 7 2169463 0,00032266 200
8 I 160 1803076 0,00887372
5 0,23060065
II 1319 1884771 0,06998197
7
III 1956 2210206 0,08849853
8
IV 19982 2646453 0,75504836
1 200
9 I 44076 2706837 1,628321173 0,459821738
II 2423 3196964 0,07579065
6
III 1490 3574743 0,04168131
8
IV 3694 3951064 0,09349380
3
86
LAMPIRAN 2
Rasio Keuangan Bank Muamalat Indonesia
Rasio Profitabilitas
Tahun Triwulan (PO-DBH) BO Rata-rata AP NOM Rata2
2007 I 173896 106295 8611167 0,785038776 1,3649071
II 588303 458256 8654349 1,502678018 III 556304 471367 8979530 0,945895832 IV 783036 561668 9944583 2,226015912
2008 I 223573 140731 10090788 0,820966608 1,713662937 II 461382 310277 10512612 1,437368753 III 703361 477826 11200408 2,013632003 IV 952661 651919 11644551 2,582684382
2009 I 277437 117177 12182380 1,315506494 0,823442595 II 620815 485361 14095651 0,960963066 III 984176 914504 13849828 0,503053179 IV 924172 846607 15083200 0,51424764
87
Tahun Triwulan Laba sebelum pajak Rata-rata TA ROA Rata2
2007 I 69535 8702725 0,799002611 1,478774749 II 132726 9238544 1,436654953 III 162684 9722749 1,673230482 IV 212038 10569078 2,006210949
2008 I 83689 11062620 0,756502528 1,578402108 II 153492 11227007 1,367167581 III 222476 12010842 1,85229312 IV 294797 12610853 2,337645201
2009 I 91493 13393419 0,683119075 0,56725217 II 122392 14819668 0,825875451 III 52662 14747257 0,357096916 IV 64725 16064093 0,402917239
Tahun Triwulan BO PO REO Rata2
2007 I 106295 173896 61,12561531 73,87040085
II 458256 588303 77,89455434
III 471367 556304 84,73190917
IV 561668 783036 71,72952457
2008 I 140731 223573 62,94633073 66,64046451
II 310277 461382 67,24948091
III 477826 703361 67,93467366 IV 651919 952661 68,43137275
2009 I 117177 277437 42,23553455 76,23616412 II 485361 620815 78,18126173 III 914504 984176 92,9207784 IV 846607 924172 91,6070818
88
Tahu
n Triwulan AP lancar TA IGA Rata2
2007 I 8064660 8702725 92,6682159
9 88,05671764
II 7931370 9238544
85,85086568
III 8147319 9722749 83,7964551 IV 9502799 10569078 89,9113338
2008 I 9450761 11062620 85,4296812
1 85,8238833
4 II 9673282 11227007 86,1608263
III 10322577 12010842 85,9438247
5
IV 10815219 12610853 85,7612010
9
2009 I 10777769 13393419 80,4706326
3 82,89275122
II 12792762 14819668
86,32286499
III 11774290 14747257
79,84054255
IV 13644353 16064093 84,9369647
Tahun
Triwulan
Pendapatan berbasis fee
Pendapatan dari penyaluran dana DP Rata2
2007 I 7482 295549 2,53155991
1 4,25896275
7
II 14763 825068 1,78930706
3
III 23535 905048 2,60041456
4
IV 117867 1165319 10,1145694
9
2008 I 11393 330310 3,4491841 4,71931452
2
II 2127 667140 0,31882363
5
III 40493 1019782 3,97075061
1
IV 147129 1320905 11,1384997
4
2009 I 72587 372733 19,4742617
4 23,8332978
5
II 199948 782350 25,5573592
4
III 390496 1179518 33,1064044
8
IV 229844 1336678 17,1951659
3
89
Tahun Triwulan ((Pou-DBH)-
Bou)t+1 Rata-rata
AP t+1 ((Pou-DBH)-
Bou)t
Rata-rata AP
t PPBO Rata2
2007 I 271.372 17265516 90.045 861116
7 150,310003 118,16989
38
II 470.102 17633879 181.327 865434
9 127,237806
III 819.902 18924113 288.775 897953
0 134,722591
IV 646.416 20035371 531.127 994458
3 60,4091752
2008 I 363.157 20603400 115.289 100907
88 154,273998 111,56425
82
II 654.165 21713020 247.868 105126
12 127,778341
III 867.597 22844959 406.297 112004
08 104,693058
IV 602.250 23826931 461.300 116445
51 63,8040129
2009 I 410.871 26278031 140.950 121823
80 135,138698
II 559.470 27945479 269.921 140956
51 104,547514 110,49116
39
III 826.655 28933028 289.549 138498
28 136,663557
IV 671.554 28741673 537.106 150832
00 65,6148865
Tahun
Triwulan POu DBH BOu Rata-rata AP NSOM Rata2
2007 I 266602 129135 47422 8611167
1,04567708
2,924420653
II 756648 251528 323793 8654349 2,0952124
8
III 803765 372243 142747 8979530 3,2159255
6
IV 783036 100150 151759 9944583 5,3408674
9
2008 I 291841 118130 58422 10090788
1,14251731
2,772340513
II 588654 226645 114141 10512612 2,3578155
5
III 915129 356914 151918 11200408 3,6275196
4
IV 952661 425423 65938 11644551 3,9615095
5
2009 I 342518 167883 33685 12182380
1,15699888
2,180877635
II 708228 361483 76824 14095651 1,9149239
7
III 1056499 585838 181112 13849828 2,0906324
6
IV 1428278 822357 68815 15083200 3,5609552
3
90
Tahu
n Triwula
n Laba bersih setelah
pajak Rata-rata modal
disetor ROE Rata2
2007 I 69535 492791 14,1104443
9 25,88673495 II 132726 492791 26,9335276
III 162684 492791 33,0127782
4
IV 145325 492791 29,4901895
5
2008 I 83689 492971 16,976455 24,8514695533,634311
62
II 153492 492791 31,1474844
3
III 222476 492791 45,1461167
1
IV 203361 492791 41,2671903
5
2009 I 91493 492791 18,5662887
5 16,06862747
II 122392 492791 24,8364925
5
III 52662 492791 10,6864776
3
IV 50192 492791 10,1852509
5
91
Tahu
n Triwula
n SWBI SB Penyertaan AP IdFR Rata2
2007 I 1220000 5000
8611167 14,225714
1 8,357568918
II 855000 24000
8654349 10,156743
2
III 175000 41500
8979530 2,4110393
3
IV 655000 5000 0 9944583 6,6367790
4
2008 I 605000 29500
10090788 6,2879132
9 2,685915428
II 170000 32000
10512612 1,9215015
3
III
53000
11200408 0,4731970
5
IV 210000 30000 0 11644551 2,0610498
4
2009 I 530000 10346
3 12182380 5,1998295
9 11,07160572
II 1570000 10407
3
14095651 11,876521
3
III 1357000 113958
13849828 10,620767
3
IV 2348000 15419
8 0 15083200 16,589304
7
Tahun
Triwulan
Biaya edukasi public BO CSR Rata2
2007 I 16466 10629
5 15,4908509
3 10,72344713
II 38268 45825
6 8,35079082
4
III 57810 47136
7 12,2643290
7
IV 38125 56166
8 6,78781771
4
2008 I 23830 14073
1 16,9330140
5 11,68464567
II 44746 31027
7 14,4213074
1
III 73510 47782
6 15,3842612
2
IV 0 65191
9 0
2009 I 18484 117177 15,7744267
2 6,514191849
II 30257 48536
1 6,23391661
1
III 37023 91450
4 4,04842406
4
IV 0 84660
7 0
92
Rasio Likuiditas
Tahun
Triwulan
Aktiva jangka pendek
Kewajiban jangka pendek STM Rata2
2007 I 729111 1201908
60,66279615 54,73241384
II 550811 999432 55,11240385
III 751624 1325717 56,6956597
8
IV 650156 1399425 46,4587955
8 200
8 I 1089545 1520001 71,6805449
5 58,80567459
II 783314 1408327 55,6201791
2
III 878347 1550382 56,6535860
2
IV 858422 1674369 51,2683882
7 200
9 I 999052 1736518 57,53191156 41,22056516
II 862715 1794492 48,0757228
2
III 547452 1909786 28,6656201
3 IV 746224 2437923 30,60900611
Tah
un Aktiva jangka
pendek Kas secondary
reserve Kewajiban jangka
pendek STMP Rata2
2007 729111 157720 1225000 1201908
175,706543
130,8705935
550811 146668 879000 999432 157,737
495
751624 145573 216500 1325717 84,0071
448
650156 173671 660000 1399425 106,031
191
2008 1089545 181696 634500 1520001
125,377615
90,41061855
783314 165365 202000 1408327 81,7053
852
878347 237550 53000 1550382 75,3941
287
858422 227098 240000 1674369 79,1653
453
2009 999052 257603 633463 1736518
108,845287
132,7691713
862715 242896 1674073 1794492 154,900
886
547452 334968 1470958 1909786 123,227
314
746224 264703 2502198 2437923 144,103
198
93
Tahun Antar Bank Pasiva Total Kewajiban RAPB Rata2
2007 338704 7408646 4,571739559 3,578409481
249237 7772594 3,206612876
243243 8223864 2,957770216 322470 9013798 3,577515272
2008 351377 9485575 3,704329996 4,39649517
204543 9546144 2,142676666
516191 10300027 5,01154997 726599 10800553 6,727424049
2009
730499 11555096 6,321877378 6,664244898
836441 13216379 6,32882123
877934 13055677 6,724538299 1048761 14402610 7,281742684
94
LAMPIRAN 3
Rasio Keuangan Bank Syari’ah Mandiri
Rasio Profitabilitas
Tahun Triwulan (PO-DBH) BO Rata2 AP NOM Rata2
2007 I 218092 166721 17418114 0,294928601 0,531339978 0 II 441.508 351375 18223216 0,494605343 0 III 607346 492407 19497008 0,589521223 0 IV 895320 728955 22291832 0,746304745
2008 I 511901 443142 24589688 0,279625345 0,621096307 0 II 636932 492923 28085088 0,512759654 0 III 986982 770291 29283526 0,73997578 0 IV 1305349 1025232 29423299 0,952024448
2009 I 318966 229788 30191493 0,295374594 0,677016116 0 II 677008 500177 31898204 0,554360365 0 III 956008 708989 32604667 0,757618534 0 IV 1550582 1142112 37109651 1,100710971
Tahun Triwulan Laba sblm Pjak Rata2 TA ROA Rata2
2007 I 51715 10377459 0,498339719 0,93194915
0 II 90.495 10.438.352 0,866947196 0 III 115647 10938087 1,057287257 0 IV 168183 12885390 1,305222426
2008 I 69157 14031239 0,492878783 1,086087834 0 II 144130 16285555 0,885017428 0 III 216612 16539350 1,30967662 0 IV 282710 17063838 1,656778504
2009 I 90778 17704474 0,512740452 1,17819785 0 II 178598 18684103 0,955882121 0 III 250708 18663527 1,34330451 0 IV 418746 22029242 1,900864315
95
Tahun Triwulan BO PO REO Rata2
2007 I 166721 218092 76,44526163 79,63100854
0 II 351375 441508 79,58519438 0 III 492407 607346 81,0752026 0 IV 728955 895320 81,41837555
2008 I 443142 511901 86,56791059 80,13601108 0 II 492923 636932 77,39020806 0 III 770291 986982 78,04509099 0 IV 1025232 1305349 78,54083467
2009 I 229788 318966 72,04153421 73,43511162 0 II 500177 677008 73,88051544 0 III 708989 956008 74,16140869 0 IV 1142112 1550582 73,65698815
Tahun Triwulan AP lancar TA IGA Rata2
2007 I 15006032 10377459 144,6021806 150,2995263
0 II 15.712.428 10438352 150,5259451 0 III 16760583 10938087 153,2313923 0 IV 19693848 12885390 152,838587
2008 I 21786796 14031239 155,2735008 158,65223 0 II 25763389 16285555 158,1977955 0 III 26.897.251 16539350 162,6258045 0 IV 27048200 17063838 158,511819
2009 I 27085972 17704474 152,9894195 153,2867384 0 II 28560629 18684103 152,8605842 0 III 28964979 18663527 155,1956337 0 IV 33506767 22029242 152,1013161
96
Tahun
Triwulan Pndptn fee Pndptn Dana DP Rata2
2007 I 45333 281872 16,08283192 17,483390
01 0 II 104.294 572.357 18,22184406 0 III 141.636 782.705 18,09570656 0 IV 209920 1197273 17,53317748
2008 I 84265 596461 14,12749534 17,159143
09 0 II 161902 819695 19,75149293 0 III 233955 1298009 18,02414313 0 IV 300800 1797598 16,73344096
2009 I 67100 491720 13,64597739 15,182818
47 0 II 155328 988501 15,71348941 0 III 206049 1365728 15,08711837 0 IV 346972 2130664 16,28468872
Tahun
Triwulan PO u DBH BO u Rata2 AP NSOM Rata2
2007 I 242111 109113 73294 17418114 0,3427696
02 0,7256100
61
0 II 493.486 235.143 156135 18223216 0,5608669
73
0 III 684.518 316.995 206403 19497008 0,8263832
07
0 IV 1052659 511873 279432 22291832 1,1724204
63
2008 I 552413 168825 316542 24589688 0,2726590
11 0,8087916
72
0 II 733350 344665 213646 28085088 0,6232453
32
0 III 1166151 544982 330759 29283526 0,9917180
06
0 IV 1620106 793049 430565 29423299 1,3475443
39
2009 I 423833 239854 77623 30191493 0,3522714
16 0,8900211
15
0 II 914021 466821 171113 31898204 0,8655252
19
0 III 1173869 615769 264014 32604667 0,9019751
68
0 IV 1835510 927054 373961 37109651 1,4403126
56
97
Tahun
Triwulan
((Pou-DBH)-BOu)t+1 Rata2 AP t+1
((Pou-DBH)-BOu)t Rata2 AP t PPBO Rata2
2007 I 161912 35641330 59704 17418114 132,53263
59 109,77162
47
0 II 263328 37720224 102208 18223216 124,46949
01
0 III 422474 41788840 161120 19497008 122,33710
17
0 IV 328400 46881520 261354 22291832 59,747271
16
2008 I 242085 52674776 67046 24589688 168,55643
17 119,82809
28
0 II 465449 57368614 175039 28085088 130,17833
41
0 III 686902 58706825 290410 29283526 117,98260
72
0 IV 502848 59614792 396492 29423299 62,594998
05
2009 I 382443 62089697 106356 30191493 174,85166
42 117,96608
5
0 II 570173 64502871 276087 31898204 102,12871
7
0 III 828581 69714318 294086 32604667 131,77056
43
0 IV 709556 78056372 534495 37109651 63,113394
38
Tahun
Triwulan
Laba brsh stlh Pjak
Rata2 Mdl Disetor ROE Rata2
2007 I 35168 358373 9,813239279 20,273779
0 II 61811 358373 17,24767212 0 III 78189 358373 21,81777087 0 IV 115455 358373 32,21643372
2008 I 46240 358373 12,90275774 25,327236
64 0 II 99284 458373 21,66008905 0 III 147384 458473 32,14671311 0 IV 193149 558244 34,59938665
2009 I 63798 658244 9,692150631 24,902163
94 0 II 125744 658244 19,10294663 0 III 175665 658244 26,68691245 0 IV 290461 658244 44,12664605
98
Tahun
Triwulan SWBI SB Penyertaan AP IdFR Rata2
2007 I 1405984 581944 17418114 11,4129922
4 8,328800583
0 II 708.000 699.340
18223216 7,72278614
3
0 III 489.000 874.142
19497008 6,99154454
9
0 IV 670000 932310 22291832 7,18787939
9
2008 I 603000 989556
24589688 6,47651975
1 6,972103542
0 II 1075000 124390
8
28085088 8,25672328
3
0 III 100000 118644
8
29283526 4,39307752
8
0 IV 1305000 127309
7
29423299 8,76209360
5
2009 I 1645000 122703
3 30191493 9,51272267
3 9,981283001
0 II 1930000 130265
2
31898204 10,1342759
0 III 1385000 129718
7
32604667 8,22638979
9
0 IV 2381000 209136
0 37109651 12,0517436
3
Tahun
Triwulan
Biaya Edukasi Publik BO CSR Rata2
2007 I 5319 166721 3,19035994
3 5,40401324
0 II 12.569 351375 3,57709000
4
0 III 55.810 492407 11,3341199
5
0 IV 25619 728955 3,51448306
1
2008 I 5539 443142 1,24993794
3 2,233808652
0 II 8136 492923 1,65056205
5
0 III 17878 770291 2,32094104
7
0 IV 38075 102523
2 3,71379356
1
2009 I 4594 229788 1,99923407
7 2,66074318
3
0 II 12063 500177 2,41174624
2
0 III 16761 708989 2,36407052
9
0 IV 44176 114211
2 3,86792188
5
99
Rasio Likuiditas
Tahun
Triwulan
Aktiva Jgk Pndek
Kewjbn Jgk Pendk STM Rata2
2007 I 542494 2608632 20,79611076 27,05882536
0 II 566513 2183714 25,94263718 0 III 586143 2281015 25,69658683 0 IV 779758 2178097 35,79996667 200
8 I 1126253 2140722 52,61089483 43,11112015 0 II 1067737 3180972 33,56637531 0 III 1242837 2678170 46,40620274 0 IV 926318 2323870 39,86100772 200
9 I 1109425 2357256 47,06425607 38,17224286 0 II 1026063 2830242 36,25354298 0 III 1050461 3017478 34,81254876 0 IV 1193546 3453685 34,55862362
Tahun
Triwulan
Aktiva Jgk Pndek Kas Secondry reserve
Kewjbn Jgk Pendk STMP Rata2
2007 I 542494 133262 1987928 2608632
102,1103782
102,356436
0 II 566513 139.036 1407340 2183714 96,756672
35
0 III 586143 148.093 1363142 2281015 91,949329
57
0 IV 779758 201359 1602310 2178097 118,60936
4
2008 I 1126253 198758 1592556 2140722
136,288925
130,0113777
0 II 1067737 220718 2318908 3180972 113,40442
48
0 III 1242837 308617 1286448 2678170 105,96422
18
0 IV 926318 315747 2578097 2323870 164,38793
91
2009 I 1109425 237822 2872033 2357256
178,991166
162,556973
0 II 1026063 286578 3232652 2830242 160,59732
7
0 III 1050461 300050 2682187 3017478 133,64465
29
0 IV 1193546 446935 4472360 3453685 176,99474
62
100
Tahun Triwulan Antar Bank
Pasiva Ttl Kwjban RAPB Rata2
2007 I 25202 8814146 0,285926
736 1,09475127
7
0 II 126.179 8977511 1,405500
923
0 III 59.007 6226971 0,947603
578
0 IV 196663 11302641 1,739973
87
2008 I 83729 12329516 0,679093
973 1,794457715
0 II 86461 14276340 0,605624
411
0 III 580788 14367548 4,042359
907
0 IV 279010 15075489 1,850752
569
2009 I 132650 15489904 0,856364
249 1,07509399
8
0 II 136970 16377660 0,836322
161
0 III 160301 16305586 0,983104
808
0 IV 316543 19484548 1,624584
774
101
LAMPIRAN 4
Hasil Output SPSS
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 Likuiditasa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,008 ,001 9,314 ,000
Likuiditas -1,130 ,222 -,714 -5,094 ,000
a. Dependent Variable: Profitabilitas
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,000 1 ,000 25,953 ,000a
Residual ,000 25 ,000
Total ,001 26
a. Predictors: (Constant), Likuiditas
b. Dependent Variable: Profitabilitas
102
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 ,714a ,509 ,490 ,00370604 ,999
a. Predictors: (Constant), Likuiditas
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -,0008624 ,0081350 ,0055699 ,00370273 27
Residual -,00543005 ,00819229 ,00000000 ,00363408 27
Std. Predicted Value -1,737 ,693 ,000 1,000 27
Std. Residual -1,465 2,211 ,000 ,981 27
a. Dependent Variable: Profitabilitas
103
104
105
106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Nizwar Irawan
Tempat Tanggal Lahir : Ketapang, 09 Maret 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. GM Saunan No. 42 Ketapang Kalimantan Barat
Jenjang Pendidikan
1. TK Pertiwi Ketapang Lulus Tahun 1992
2. SDN 07 Ketapang Lulus Tahun
1998
3. MTsN 01 Ketapang Lulus Tahun 2001
4. MAN Rejoso Peterongan Jombang Lulus Tahun 2004
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.
Semarang,
Penulis
Nizwar Irawan
NIM. 062411080
107