Upload
ngodan
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) MATERI
POKOK PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI UMAIYAH (STUDI
TINDAKAN DI KELAS VII MTS ASSALAFIYAH TEGAL)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh :
DEWI FATIMAH
NIM. 073111153
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Fatimah
NIM : 073111153
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 02 November 2011
Saya yang menyatakan,
Dewi Fatimah
NIM: 073111153
iii
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Materi
Pokok Perkembangan Islam Pada Masa Bani Umaiyah (Studi
Tindakan di Kelas VII MTs Assalafiyah Tegal)
Nama : Dewi Fatimah
NIM : 073111153
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 13 Desember 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Drs. Widodo Supriyono, M.A Yunita Rahmawati
NIP. 19591025 198703 1 003 NIP. 19780627 200501 2 004
Penguji I, Penguji II,
Drs. Wahyudi, M.Pd Mufidah, S.Ag, M.Pd
NIP. 19680314 199503 1 001 NIP. 19690707 199703 2 001
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Abdul Rohman, M.Ag Hj. Nur Asiyah, M.S.I
NIP. 19691105 199403 1 003 NIP. 19710926 199803 2 002
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 02 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Materi pokok Perkembangan
Islam Pada Masa Bani Umaiyah (Studi Tindakan di Kelas VII
MTs Assalafiyah Tegal)
Nama : Dewi Fatimah
NIM : 073111153
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang
Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Pembimbing I,
Drs. Abdul Rohman, M.Ag
NIP. 19691105 199403 1 003
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 02 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakuakan bimbingan, arahan, dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Materi pokok Perkembangan
Islam Pada Masa Bani Umaiyah (Studi Tindakan di Kelas VII
MTs Assalafiyah Tegal)
Nama : Dewi Fatimah
NIM : 073111153
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang
Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Pembimbing II,
Nur Asiyah, M.S.I
NIP. 19710926 199803 2 002
vi
ABSTRAK
Judul : Penerapan Metode Everyone Is A teacher Here Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) Materi Pokok Perkembangan Islam Pada
Masa Bani Umaiyah (Studi Tindakan di kelas VII MTs Assalafiyah
Tegal)
Penulis : Dewi Fatimah
NIM : 073111153
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) materi pokok Perkembangan
Islam Pada Masa Bani Umaiyah dengan menggunakan metode everyone is a teacher
here di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.
Berdasarkan observasi awal, proses pembelajaran SKI di MTs Assalafiyah
Tegal khususnya kelas VII masih belum optimal dalam meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan guru yang masih menggunakan metode yang
belum tepat dan mengarah pada peningkatan hasil belajar sehingga kurang adanya
respon peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Akibatnya peserta didik
pasif dan kurang mampu mengoptimalkan hasil belajarnya. Metode everyone is a
teacher here merupakan salah satu metode yang sangat tepat untuk mendapatkan
partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Dengan metode ini,
peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran
secara aktif sehingga mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam hal
ini permasalahan yang diajukan adalah apakah penerapan metode everyone is a
teacher here dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, adapun untuk
mengetahui hasil dilihat dari hasil evaluasi akhir dan aktivitas peserta didik pada
saat pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data ini dengan menggunakan metode
observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis
deskriptif non statistik.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari 3 tahap yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus 2. Adapun tiap siklus terdiri dari
empat prosedur yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting),
Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Dengan subjek penelitian kelas VII
MTs Assalafiyah Tegal sebanyak 38 peserta didik. Pada tahap pra siklus hasil
evaluasi akhir peserta didik diperoleh persentase 39,5%. Pada siklus I diperoleh
persentase 55,3%, dan pada siklus II persentase naik menjadi 84,2%. Dari tiga tahap
tersebut jelas bahwa ada peningkatan sesudah diterapkan metode everyone is a
teacher here dengan sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti
membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi
dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua
pihak yang membutuhkan.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir akademik dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada beliau junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang menjadikan dirinya suri tauladan serta contoh yang mulia
beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa menjaga kesucian
jiwanya hingga akhir hayat.
Dengan penuh rasa syukur penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan motivasi
dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih
terutama kepada:
1. Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo semarang
beserta stafnya yang telah memberi izin penulisan skripsi ini.
2. Drs. Abdul Rohman, M.Ag. selaku pembimbing I dan ibu Hj. Nur Asiyah,
M.S.I. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaga
ditengah kesibukannya yang taramat padat. Terimakasih atas nasehat, motivasi,
dan bimbingan yang sunguh tiada ternilai harganya. Mudah-mudahan Allah
membalas segala kebaikannya.
3. Semua dosen fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberi
penulis bekal ilmu yang begitu besar dengan penuh kesabaran dan pengertian.
4. Bapak Beny Mustofa, S.Ag. selaku Kepala Sekolah MTs Assalafiyah Tegal
beserta staf dan siswa-siswanya, yang telah berkenan memberi izin untuk
melaksanakan penelitian.
5. Bapak Abdul Kholiq Amas, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran SKI kelas VII
yang telah membantu dalam proses penelitian.
6. Ayahanda Asro dan ibunda Solikha yang selalu mencurahkan kasih sayang dan
selalu memberi semangat. Terimakasih atas jasa-jasamu yang takkan pernah aku
lupakan. Doamu selalu kuharapkan dalam setiap langkahku
viii
7. Kakakku Nur laeli dan adik-adikku (Khaerunnisa, M. Imam Arifin, Fahrur Rozi,
M. Ali Fahmi, Fitri Aulia Sholikha) yang selalu memberi kebahagiaan dan
keceriaan dalam kehidupanku
8. Teman-temanku senasib seperjuangan (PAID 07) Dilah, Intan, Izum, Barry,
Bang Munir yang menemaniku dalam studi baik dalam suka maupun duka.
9. Teman-teman kos J.30 dan I.32, mba’ fida, mba’ nina, mba’ elis, de’ isti, dan de’
nur dan lain-lain. Kita selalu hidup bersama baik suka maupun duka di kos
tercinta
10. Semua pihak yang mungkin belum dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
dalam lembar ini karena keterbatasan yang ada.
Demikian ucapan terimakasih ini penulis sampaikan, penulis hanya bisa
berdo’a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak menjadi amal ibadah yang
diterima disisi Allah SWT, dan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna.
Skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sesuatu yang
berharga dan bermanfaat pada diri sendiri khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya serta memberikan manfaat bagi khazanah keilmuan di IAIN Walisongo
Semarang khususnya dalam ilmu Tarbiyah, dan bagi kita semua yang membacanya,
Amiin ya Rabbal ‘Alamin.
Semarang, November 2011
Penulis
Dewi Fatimah
NIM. 073111153
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i
PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………………………… ii
PENGESAHAN………………………………………………………………………….. iii
NOTA PEMBIMBING………………………………………………………………….. iv
ABSTRAK……………………………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………. 1
B. Penegasan Istilah…………………………………………………….. 3
C. Rumusan Masalah…………………………………………………… 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………… 5
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka………………………………………………………. 7
1. Metode Everyone Is A Teacher Here……………………………. 8
2. Hasil Belajar……………………………………………………… 20
3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam………………… 26
B. Kerangka Berfikir……………………………………………………. 28
C. Hipotesis Tindakan………………………………………………….. 29
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian………………………………………………………. 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….. 31
C. Pelaksana dan Kolaborator………………………………………….. 32
D. Rancangan Penelitian………………………………………………... 32
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 36
F. Teknik Analisis Data………………………………………………… 37
G. Indikator pencapaian ………………………………………………… 38
x
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. gambaran Umum MTs Assalafiyah Tegal…………………………… 39
B. Hasil Penelitian……………………………………………………… 39
1. Hasil Penelitian Pra Siklus……………………………………….. 39
2. Hasil Penelitian Siklus I………………………………………….. 42
3. Hasil Penelitian Siklus II…………………………………………. 49
C. Pembahasan………………………………………………………….. 54
1. Siklus I……………………………………………………………. 54
2. Siklus II…………………………………………………………… 54
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………………………... 58
B. Saran………………………………………………………................. 58
C. Penutup ……………………………………………………………… 59
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a RPP Siklus I
Lampiran 1b RPP Siklus II
Lampiran 2a Lembar Evaluasi Siswa Siklus I
Lampiran 2b Lembar Evaluasi Siswa Siklus II
Lampiran 3 Pedoman Format Lembar Observasi Siswa
Lampiran 4a Tabel Hasil Tes Siklus I
Lampiran 4b Tabel Hasil Tes Siklus II
Lampiran 5 Tabel Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu
peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.
Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi benih
manusia. Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik
pasti menjadi pohon mangga bukan menjadi pohon jambu.1
Sebagai mata pelajaran yang dipastikan ada pada setiap lembaga
pendidikan Islam, mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam mengandung
kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan manusia, karena sejarah menyimpan
atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan
nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia.
Sumber utama ajaran Islam (al-Quran) mengandung cukup banyak nilai-nilai
kesejarahan yang langsung atau tidak langsung mengandung makna yang besar,
pelajaran yang sangat tinggi bagi pimpinan umat, khususnya bagi umat Islam,
maka tarikh dan ilmu tarikh (sejarah) dalam Islam menduduki arti penting dan
mempunyai kegunaan dalam kajian tentang Islam. Umat Islam dapat meneladani
proses pendidikan Islam semenjak zaman Rasulullah SAW., zaman Khulafaur
Rasyidin, zaman ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam.
Seperti yang diungkapkan oleh Munawar Cholil bahwa: ”Sesungguhnya
pengetahuan tarikh itu banyak gunanya, baik bagi urusan keduniaan maupun bagi
urusan keakhiratan”. Barang siapa hafal (mengerti benar) tantang tarikh,
bertambah akal pikirannya. Tarikh itu bagi masa menjadi cermin. Sesungguhnya
tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru. Tarikh dan ilmu
tarikh itu pokok kemajuan suatu umat, manakala ada suatu umat tidak
memperhatikan tarikh dan ilmu tarikh, maka umat itu tentulah akan ketinggalan di
1 Umar Tirtaharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),
hlm. 1.
2
belakang, dan manakala suatu umat itu sungguh-sungguh memperhatikan tarikh
dan ilmu tarikh, maka tentulah umat itu maju ke depan.
Berdasarkan kegunaan tersebut, maka semestinya pelajaran sejarah
kebudayaan Islam (SKI) merupakan mata pelajaran yang sangat penting,
menarik, menyenangkan dan tidak membosankan, akan tetapi kenyataan yang ada
di sekolah-sekolah tampaknya bukanlah demikian. Mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam bukanlah mata pelajaran yang menyenangkan melainkan
membosankan. Selain itu juga kurang menarik dan cenderung membuat siswa
gaduh dalam mengikutinya.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelemahan dalam belajar SKI
tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya variasi dalam pembelajaran, misalnya
penggunaan metode dan media yang kurang menarik perhatian siswa dan kurang
merangsang siswa untuk belajar, karena sifatnya yang banyak cerita sehingga
merasa jenuh, yang akan menumbuhkan kurangnya motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran SKI tersebut. Hal ini bisa dilihat dari kecenderungan siswa yang
bersifat pasif dalam menerima pelajaran SKI. Apalagi pada jam-jam siang. Untuk
itu perlu adanya upaya untuk menggairahkan kembali motivasi belajar peserta
didik sehingga hasil belajar peserta didik pun dapat meningkat.
Teori Maslow menyatakan bahwa pemberian motivasi yang berhasil harus
berasal dari pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik itu sendiri. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut meliputi, kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan
dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri
dan kebutuhan untuk merealisasikan diri.2 Untuk itu seorang guru harus belajar
bagaimana memotivasi belajar peserta didiknya
Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan. Media pembelajaran
sebaiknya disertai dengan metode atau metode mengajar, sehingga media ini akan
menjadi alat pembelajaran yang efektif. Untuk itu guru harus berani mencoba
menggunakan metode pembelajaran, sehingga akan terjadi komunikasi dalam
pembelajaran yaitu terjadi interaksi antara guru dan siswa.
2 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Dan Mengajar, (Bandung: Sinar Abu Algensindo,
2007), hlm. 176.
3
Sehubungan dengan pernyataan di atas, upaya yang harus dilakukan guru
PAI untuk mengoptimalkan potensi peserta didik, diperlukan penggunaan metode
dan strategi pembelajaran yang sistematis dan terarah, sehingga penulis mencoba
menerapkan metode everyone is a teacher here untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam merespon materi yang diajarkan.
Dengan menerapkan metode everyone is a teacher here itu diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena metode everyone is a
teacher here ini dapat melatih peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan
membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah, sehingga
pembelajaran tidak hanya sebatas guru menyampaikan materi akan tetapi juga
mengajak peserta didik untuk aktif dalam proses belajar mengajar dengan cara
meminta peserta didik menuliskan pertanyaan tentang materi pokok yang telah
dipelajari, ataupun topik khusus yang ingin mereka diskusikan di dalam kelas.
Dasar pemikiran inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian tentang Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) Materi Pokok Perkembangan Islam pada Masa Bani
Umaiyah di Kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran, sebelum
membahas yang lebih lanjut, maka penulis akan menjelaskan istilah yang di gali
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan
Berasal dari kata “terap” mendapat awalan pe-dan akhiran-an yang
artinya proses, cara, perbuatan menerapkan.3
2. Metode Everyone Is A Teacher Here
Metode everyone is a teacher here merupakan cara tepat untuk
mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual.
3 Departeman Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia,
2008), hlm. 1448.
4
Metode ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai
guru bagi kawan-kawannya.4
3. Meningkatkan
Berasal dari kata tingkat yang berarti menaikkan (derajat, taraf)
mempertinggi, memperhebat, mendapat awalan “me” dan akhiran “an” yang
mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik.5
4. Hasil Belajar
Hasil adalah pendapatan, sesuatu yang diciptakan, sukses.6 Belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku antara individu dan lingkungan.7
Jadi hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam
mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang
ditetapkan.8
5. Peserta Didik
Peserta didik adalah “murid” (terutama pada sekolah dasar dan menengah).9
6. Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata dasar “belajar” mendapat awalan pe-
dan akhiran -an, yang mempunyai arti sebagai proses perubahan tingkah
laku melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya.
7. SKI
SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan Islam. Sejarah adalah
asal-usul silsilah atau kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
4 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), cet-VI, hlm. 110
5 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, Cet 3,
2006), Hlm. 1280-1281.
6 Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, Kamus Pintar Bahasa Indonedia, ( Surabaya : Fajar
Mulya, 1996), hlm. 147
7 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Metode Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,
(Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2 , 2001), hlm. 4
8 Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, ( Jakarta : Balai
Pustaka, 1993 ), hlm. 49
9 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Aksara, 2003),
hlm. 849
5
masa lampau.10 Kebudayaan adalah fikiran, akal budi, adat istiadat.
11
Sedangkan Islam adalah agama yang diajarkan oleh Rasul Muhammad SAW.,
berpedoman pada kitab suci Al-qur’an yang diturunkan ke dunia melalui
wahyu Allah SWT.12 SKI merupakan mata pelajaran sejarah yang ada di
sekolah-sekolah madrasah, seperti Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
Dalam penelitian ini Sejarah Kebudayaan Islam dikhususkan pada
materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah yang diajarkan di kelas
VII MTs AssalafiyahTegal.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah: Apakah
dengan menerapkan metode everyone is a teacher here pada pembelajaran SKI
materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini adalah penelitian tindakan yang bertujuan
untuk mencari data dan informasi yang kemudian dianalisis dalam rangka
mengupayakan meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) materi pokok perkembangan Islam pada
masa Bani Umaiyah melalui metode everyone is a teacher here.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak
yang terkait dalam penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
10 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1995), hlm 891
11Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 149
12Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 388
6
a. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan serta informasi bagi pihak sekolah guna
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran SKI
khususnya materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah di MTs
Assalafiyah Tegal.
b. Bagi Peserta Didik
Dengan skripsi ini dapat digunakan sebagai wacana belajar peserta
didik guna meningkatkan hasil belajar melalui metode everyone is a
teacher here pada pembelajaran SKI materi perkembangan Islam pada
masa Bani Umaiyah.
c. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan dan informasi bagi guru, tentang
penggunaan metode everyone is a teacher here pada pembelajaran SKI
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengalaman baru yang dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar di masa mendatang.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa pustaka sebagai
acuan dalam penulisan skripsi. Beberapa pustaka tersebut adalah:
Penelitian Siti Kholifatun (3103203), 2008, yang melakukan penelitian
tentang “Penerapan Model Cooperative learning dalam Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits di MTs Al-Khoiriyah 01 Semarang”, ternyata menunjukkan adanya
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Peran aktif tersebut
dikarenakan siswa dihadapkan pada model pembelajaran yang mereka anggap
baru, yang menuntut mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Penelitian Lail Ermawati, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas
Tarbiyah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V
pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Haji Menggunakan Strategi PAIKEM di
MI Miftahul Islam Kabupaten Grobogan”. Dalam skripsi ini menunjukkan
peningkatan keaktifan dan hasil belajar dalam proses pembelajaran fiqih pokok
bahasan haji dengan menggunakan metode PAIKEM.
Noor Susanti, 2007, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan judul
“Efektivitas Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Media Komik terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas 7 Semester 2 SMP 1 Grobogan”. Hasilnya dalam
menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dengan media komik dapat menarik
perhatian dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 7 semester 2 SMP 1
Grobogan.
Penulis mengangkat beberapa skripsi di atas sebagai kajian pustaka
karena: skripsi di atas memaparkan tentang beberapa penerapan model
pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.
Berkaitan dengan penelitian di atas penelitian ini bersifat sebagai pengembangan
dari hasil penelitian yang sudah ada, di mana penelitian ini menggunakan metode
8
everyone is a teacher here sebagai sarana dalam meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Selain mengacu pada pustaka-pustaka tersebut dalam penelitian ini,
peneliti juga menggunakan beberapa teori yang dijadikan sebagai dasar acuan
dalam penulisan skripsi ini, diantaranya adalah:
1. Metode Everyone is A Teacher Here
a. Pengertian Metode Everyone is A Teacher Here
Dalam pembelajaran seorang guru tidak cukup hanya menyampaikan
pengetahuan saja. Akan tetapi juga harus mampu menciptakan suasana kelas
yang penuh perhatian, sehingga proses belajar mengajar akan lebih efektif dan
tercapai tujuan yang optimal. Oleh karena itu guru harus mampu menentukan
metode yang terbaik yang akan digunakan. Metode, dalam bahasa arab dikenal
dengan Thariqah yang berarti langkah-langkah metode yang dipersiapkan
untuk melakukan suatu pekerjaan.1
Secara umum metode mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, metode bisa diartikan sebagai pola-
pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.2 Adapun beberapa
metode cooperative learning yang dapat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran diantaranya adalah bentuk everyone is a teacher here.
Sedangkan everyone is a teacher here merupakan sebuah metode yang
mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab
individu. Metode ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk
bertindak sebagai “pengajar” terhadap peserta didik lain.3
Metode everyone is a teacher here juga sangat tepat untuk
mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual.
1 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2005), hlm. 2
2 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet-
3, hlm. 5
3 A. Atmadi dan Y. Setyaningsih, Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga,
(Yogyakarta: Kanisius, 2000), hlm. 7
9
Metode ini memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berperan
sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan strategi ini, peserta didik yang
selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.4
b. Tujuan Metode Everyone is A Teacher Here
Melalui metode everyone is a teacher here diharapkan peserta didik
akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) yang pada gilirannya tujuan pembelajaran SKI dapat
tercapai. Dengan demikian melalui metode everyone is a teacher here
tersebut, hasil yang diharapkan adalah:
1) Bagi setiap individu dari masing-masing peserta didik berani
mengemukakan pendapat melalui jawaban atas pertanyaan yang telah
dibuatnya
2) Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di
depan kelas
3) Peserta didik lain, yang berani mengemukakan pendapat dan menyatakan
kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah
4) Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang
dikaji.
Dalam bukunya Ismail SM, yang berjudul Strategi Pembelajaran
Agama Islam Berbasis PAIKEM juga disebutkan bahwa tujuan dari
penerapan metode everyone is a teacher here adalah membiasakan peserta
didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani
bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.5
c. Langkah-langkah dalam Metode Everyone is A Teacher Here
4 Hisyam Zaeni, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008),
hlm. 60
5 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berabasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL
Media Group, 2008), hlm. 74
10
Dalam menerapkan metode everyone is a teacher here ini tidak hanya
sekedar menerapkan akan tetapi ada langkah-langkah yang harus diperhatikan.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
1) Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk
menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau
sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam
kelas.
2) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara
acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak
kembali kepada yang bersangkutan.
3) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-
masing, sambil memikirkan jawabannya.
4) Undang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi
peserta didik untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung
menunjuknya)
5) Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan
atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya
untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya
6) Beriakan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta
didik agar termotivasi dan tidak takut salah
7) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian
membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang
tersedia.6
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Everyone is A Teacher Here
Salah satu bentuk cooperative learning yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah tipe everyone is a teacher
here yang intinya adalah menciptakan pola bagaimana menciptakan kelompok
6 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM , hlm. 74
11
belajar yang baik pada diri peserta didik dan penghargaan terhadap kinerjanya
dalam kelas. Manfaat dari cooperative learning tipe everyone is a teacher here
ini adalah dapat meningkatkan tanggung jawab terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Sebagai salah satu tipe strategi
pembelajaran kooperatif, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Karena metode everyone is a teacher here merupakan salah satu
bentuk yang ada dalam kelompok model pembelajaran kooperatif, keduanya
mempunyai kelebihan dan kekurangan yang sama di antaranya:
1) Melalui strategi pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu
menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan
kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber,
dan belajar dari siswa lain.
2) Strategi pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan
membandingkannya dengan ide-ide orang lain
3) Strategi pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek pada orang
lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala
perbedaan.
4) Strategi pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap
siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5) Strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup
ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan
sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal
yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage
waktu, dan sikap positif terhadap sekolah
6) Melalui strategi pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri,
menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah
tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah
tanggung jawab kelompoknya.
12
7) Strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa
menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata
(riil).
8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses
pendidikan jangka panjang.7
Di samping kelebihan strategi pembelajaran kooperatif juga memiliki
keterbatasan atau kekurangan, di antaranya:
1) Untuk memahami dan mengerti filosofis strategi pembelajaran kooperatif
memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan
secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative
learning. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya,
mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang
memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaaan semacam ini dapat
mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok.
2) Ciri utama dari strategi pembelajaran kooperatif adalah siswa saling
membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,
maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi
cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak
pernah dicapai oleh siswa.
3) Penilaian yang diberikan dalam strategi pembelajaran kooperatif
didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu
menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah
prestasi setiap individu siswa.
4) Keberhasilan strategi pembelajaran kooperatif dalam upaya
mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu
yang cukup panjang, dan, hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan
satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.
7 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
kencana, 2008), cet. 5, hlm. 249
13
5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.
Oleh karena itu idealnya melalui strategi pembelajaran kooperatif selain
siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana
membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam
strategi pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah.8
e. Fungsi atau kedudukan Metode dalam Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar
bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang
dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran
dengan baik dan sistematis.
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana
memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil
bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang
demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata, dan memang betul-betul
dipikirkan oleh seorang guru.
Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang
kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi
pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Berikut adalah
penjelasannya:9
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati
peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam
kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satu pun kegiatan belajar mengajar
8 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm.250
9 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm 72
14
yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami
benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan
belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut sardiman. A.M. (1988:80)
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang
dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar
yang dapat membangkitkan belajar seseorang.10
Dalam pembelajaran itu juga harus menggunakan metode yang
tepat disesuaikan dengan situasi dan kondisi, terutama dengan
mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar. Selain itu proses
pembelajaran harus dibuat dengan mudah dan sekaligus menyenangkan
agar peserta didik tidak tertekan secara psikologis dan merasa bosan
terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya. Hal ini
sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,
وال يسروا: ل قا وسلم عليه اهللا صلى النيب عن عنه اهللا رضى انس عن
)البخارى رواه(. تنفروا وال وبشروا تعسروا“Dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda: mudahkanlah dan
jangan kamu persulit. Gembirakanlah dan jangan kamu membuat
lari.” (HR Bukhari)11
2) Metode sebagai strategi pengajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik
terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat,
ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor inteligensi mempengaruhi
daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang
10 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 73
11 Abu Abdillah Muhammad Ibn Isma’il Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari, (Libanon: Dar
Al-Fikr), Kitab Al-Ilm, Juz 1, hlm. 24
15
diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga
penguasaan penuh dapat tercapai.
Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Dra.
Roestiyah.N.K. (1989:1), guru harus memiliki strategi agar anak didik
dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus
menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode
mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.12
3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai
selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya
adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai
tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran
menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki
keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan
dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang.
Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila
tidak, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Apalah artinya
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tanpa mengindahkan tujuan.
Oleh karena itu, penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. sebaliknya, kesalahan dalam
menerapkan metode akan berakibat fatal. Berikut adalah ayat yang terkait
secara langsung tentang dorongan untuk memilih metode secara
tepat`dalam proses pembelajaran, surat An-Nahl ayat 125:
12 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 74
16
äí ÷Š $# 4’ n<Î) È≅‹Î6 y™ y7 În/u‘ Ïπyϑõ3Ïtø: $$ Î/ Ïπ sàÏãöθ yϑø9 $#uρ ÏπuΖ|¡ptø: $# ( Οßγ ø9 ω≈ y_ uρ ÉL©9 $$ Î/ }‘Ïδ ß|¡ ôm r& 4 ¨βÎ)
y7 −/u‘ uθèδ ÞΟ n=ôãr& yϑÎ/ ¨≅ |Ê tã Ï&Î#‹ Î6 y™ ( uθ èδ uρ ÞΟn=ôãr& t ωtGôγ ßϑø9 $$ Î/ ∩⊇⊄∈∪
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”.13
Selain itu dalam surat Ali Imran ayat 159 Allah berfirman:
$ yϑÎ6 sù 7π yϑôm u‘ zÏiΒ «!$# |MΖÏ9 öΝßγ s9 ( öθ s9 uρ |MΨä. $̂à sù xá‹ Î=xî É= ù=s)ø9 $# (#θ‘Ò x�Ρ]ω ô ÏΒ y7 Ï9öθ ym (
ß# ôã$$ sù öΝåκ÷]tã ö�Ï�øótGó™$#uρ öΝçλ m; öΝèδ ö‘ Íρ$ x©uρ ’Îû Í÷ö∆ F{$# ( #sŒ Î* sù |M øΒz•tã ö≅ ©.uθ tGsù ’n? tã «!$# 4 ¨βÎ) ©!$#
�=Ïtä† t, Î#Ïj.uθ tGßϑø9 $# ∩⊇∈∪
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya”.14
Jadi guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang
kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang
efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.15
13 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2008),
hlm. 281
14 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 71
15 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 75.
17
f. Penerapan Metode Everyone is A Teacher Here Pada Pembelajaran SKI
Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pembelajaran kepada
peserta didik, mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan.
Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada peserta didik yang merupakan
proses pembelajaran, dilakukan guru di sekolah dengan menggunakan metode-
metode tertentu, cara inilah yang sering disebut metode pembelajaran.
Para pendidik selalu berusaha memilih metode pembelajaran yang
efektif dan efisien sebagai alat untuk mencapai tujuan, makin tepat metode,
diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.
Sebuah metode pembelajaran harus mampu diterima peserta didik
dengan baik, metode mengajar harus disajikan seefektif mungkin agar peserta
didik dapat mudah menerima materi pelajaran.
Ada beberapa metode dalam pembelajaran, salah satunya adalah
metode everyone is a teacher here merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk mengingat kembali apa
yang telah ia dapatkan selama proses belajar mengajar berlangsung dan
membantu peserta didik untuk mudah menerima materi pembelajaran.
Pelaksanaan metode everyone is a teacher here dalam pembelajran
SKI, dalam materi pokok perkembangan islam pada masa Bani Umaiyah, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan metode everyone is
a teacher here sebagai berikut:
1) Perencanaan/ persiapan
Perencanaan meliputi
a) Penentuan tujuan everyone is a teacher here
Dalam perencanaan/ persiapan ini, peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan perkembangan islam pada masa Bani Umaiyah,
menyebutkan tokoh-tokoh ilmuwan yang ada pada masa Bani
Umaiyah dan mampu meneladani sifat khalifah Umar bin Abdul Aziz
dalam kehidupan sehari-hari.
b) Persiapan alat dan bahan yang diperlukan
18
Dalam persiapan pelaksanaan everyone is a teacher here ini
seorang guru terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat/bahan yang
akan digunakan. Misalnya: potongan kartu/ kertas sesuai dengan
jumlah peserta didik dalam kelas tersebut dan materi yang akan
dibahas yaitu tentang perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
2) Tindak lanjut everyone is a teacher here
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, guru hendaknya
memberikan tugas kepada peserta didik baik secara tertulis maupun lisan,
misalnya dengan memberi pertanyaan-pertanyaan peserta didik. Setelah
proses pelaksanaan metode everyone is a teacher here dalam
pembelajaran PAI selesai, kemudian guru mengadakan evaluasi.
Yang dimaksud dengan evaluasi PAI adalah suatu kegiatan untuk
menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama
Islam. Evaluasi adalah alat untuk mengukur sampai dimana penjelasan
murid terhadap bahan pendidikan yang telah diberikan.16
Sasaran dan fungsi evaluasi tersebut dirumuskan ke dalam item-
item pertanyaan atau statement yang disajikan kepada peserta didik untuk
direspon. Hasil dari tanggapan mereka kemudian dianalisis secara
psikologis, karena yang menjadi pokok persoalan evaluasi adalah sikap
mental dan pandangan dasar dari mereka sebagai manifestasi keimanan
dan keislaman serta ilmu pengetahuannya.17
Untuk mengevaluasi, seorang guru dapat menggunakan berbagai
alat untuk melakukan penilaian. Teknik yang dapat digunakan antara lain:
a) Teknik penilaian melalui tes
Tes hasil belajar adalah tes untuk mengukur kemampuan
seseorang dalam suatu bidang tertentu yang diperoleh dari
16 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm.
154.
17 Departemen Agama RI, Kendali Mutu PAI, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, 2001), hlm. 27-28.
19
mempelajari bidang itu.18 Tes hasil belajar tersebut berfungsi untuk
mengukur kemampuan yang dicapai setelah melakukan proses
belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar diperoleh dari tes yang
dilakukan pada tiap akhir siklus. Jenis-jenis tes hasil belajar antara
lain:
(1) Tes penempatan, yaitu tes yang disajikan pada awal tahun
pelajaran untuk mengukur kesiapan peserta didik dan
mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai.
(2) Tes formatif, yaitu jenis tes yang disajikan pada saat
dilangsungkan proses belajar mengajar untuk memantau
kemajuan belajar peserta didik.
(3) Tes sumatif, yaitu tes yang diberikan pada akhir tahun ajaran/
akhir suatu jenjang pendidikan.
(4) Tes diagnosis, yaitu tes yang bertujuan untuk mendiagnosa
kesulitan belajar peserta didik untuk mengupayakan perbaikan.19
b) Teknik penilaian melalui observasi
Observasi yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis.20 Dalam penelitian ini hal-hal yang diamati adalah
keaktifan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran. Ada 3
macam jenis observasi, diantaranya:
(1) Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh
pengamat, tetapi dalam waktu itu pengamat memasuki dan
mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.
(2) Observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor yang
diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah diatur
menurut kategorinya.
18 Muhammad Ali, Srategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 83
19 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 25
20 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 30
20
(3) Observasi eksperimental, yaitu pengamat tidak berpartisipasi
dalam kelompok.21
Seorang guru melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi
sebagai berikut:
(1) Untuk mengetahui peserta didik yang pandai dan yang bodoh.
(2) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
materi pelajaran.
(3) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik
setelah mengalami didikan dan ajaran.
(4) Untuk mendorong persaingan yang sehat antar sesama peserta
didik.
(5) Untuk mengetahui tepat dan tidak guru dalam memilih bahan,
metode dan berbagai penyesuaian di dalam kelas.22
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar.23 Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara
keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik.24
Hasil belajar merupakan penguasaan keterampilan dan pengetahuan
yang dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan tes
atau nilai yang diberikan oleh guru serta kemampuan perubahan sikap/tingkah
laku yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan belajar.
21 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 30-31
22 Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Departemen
Agama, 2001), hlm. 28
23 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), hlm. 37
24 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 179
21
Jadi hasil belajar yang dimaksud adalah suatu hasil yang telah dicapai
(dilakukan) oleh peserta didik setelah adanya aktifitas belajar suatu mata
pelajaran yang telah ditetapkan dalam waktu yang telah ditentukan pula. Hasil
belajar dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi hasil belajar. Setiap orang
yang melakukan suatu kegiatan ingin tahu hasil dari kegiatan yang
dilakukannya. Untuk mengetahui tentang baik dan buruknya dan proses hasil
dari kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus menyelenggarakan
evaluasi.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.25 Suatu proses belajar
mengajar dapat dikatakan berhasil apabila:
1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh peserta
didik, baik secara individual maupun klasikal.26
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan menjadi dua kategori. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu
sehingga menentukan kualitas hasil belajar peserta didik.
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu, faktor-faktor
internal ini meliputi:
a) Faktor fisiologis
25 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 22
26 Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Metode Belajar Mengajar, hlm. 106
22
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Keadaan fisik yang sehat dan bugar
akan memberikan pengaruh positif bagi kegiatan belajar seseorang.
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologi seseorang yang
dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang
mempengaruhi proses belajar adalah:
(1) Kecerdasan/ intelegensi peserta didik
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
(2) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keaktifan kegiatan belajar peserta didik. Motivasilah yang
mendorong peserta didik ingin melakukan kegiatan belajar.
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
(4) Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat
mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah
gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap obyek, orang, peristiwa, dan sebagainya.
(5) Bakat
Secara umum bakat didefinisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang.27
2) Faktor eksternal
27 Baharuddin, dkk, Teori dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm.
19-25
23
a) Lingkungan sosial
(1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik.
Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi peserta didik untuk belajar lebih baik di sekolah.
(2) Lingkungan sosial masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta
didik akan mempengaruhi belajarnya.
(3) Lingkungan sosial keluarga
Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga
(letak rumah), pengelolaan keluarga, dapat memberi dampak bagi
aktivitas belajar peserta didik.
b) Lingkungan non sosial
Lingkungan alamiah
Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin
dan suasana yang sejuk dan tenang. Hal tersebut akan membawa pada
kondisi belajar yang baik. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam
yang tidak mendukung, proses belajar peserta didik akan terhambat.
3) Faktor instrumental
Yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam, yaitu:
a) Hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar,
lapangan olahraga dan lain sebagainya.
b) Software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah,
panduan silabi dan lain sebagainya.
4) Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendak disesuaikan dengan usia
perkembangan peserta didik, begitu juga dengan metode mengajar guru,
disesuaikan dengan kondisi perkembangan peserta didik.28
28 Baharuddin, dkk, Teori dan Pembelajaran, hlm. 26-28
24
c. Aspek-aspek Hasil Belajar
Secara umum belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku. Belajar
tidak ada warnanya jika tidak menghasilkan pengetahuan, pembentukan sikap
dan keterampilan. Oleh karena itu proses belajar mengajar harus mendapat
perhatian yang serius dengan melibatkan berbagai aspek yang menunjang
keberhasilan belajar mengajar, yakni aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.29
1) Aspek kognitif
Taksonomi tujuan pengajaran dalam kawasan kognitif menurut
Bloom terdiri atas enam level yaitu sebagai berikut:
a) Pengetahuan (knowledge), yaitu meliputi menyebutkan,
menampilkan, dan menjelaskan.
b) Pemahaman (comprehension), yaitu meliputi menjelaskan,
mengurutkan, dan memberi contoh.
c) Penerapan (aplication), yaitu meliputi menerapkan, menyerasikan.
d) Analisis (analysis), yaitu pada taraf mampu memahami proses dan
cara kerjanya suatu proses.
e) Sintesis (synthesis), yaitu mampu menyatukan dari berbagai unsur
menjadi satu.
f) Evaluasi (evaluation)30, yaitu mampu menjawab pertanyaan guru.
2) Aspek afektif
Yaitu yang berhubungan dengan pembangkitan minat sikap/ emosi
juga penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai atau norma. Dalam aspek
afektif terdiri atas 5 level, yaitu:
a) Penerimaan (receiving/ attending), yaitu memperhatikan, menyimak,
dan mendengarkan.
b) Penanggapan (responding), yaitu dengan mengajukan pertanyaan,
dan menjawab pertanyaan.
29 Mudhofir, Teknologi Instruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 64
30 W. Gulo, Metode Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm. 57
25
c) Penilaian (valuing), yaitu dengan ditandai penerimaan terhadap nilai
yang diperoleh.
d) Pengorganisasian (organizing), yaitu dengan memilah-milah nilai
yang diperoleh, dan menjadikan motivasi untuk menjadi lebih baik.
e) Karakteristik (characterization), yaitu dengan terbentuknya karakter
seseorang.31
3) Aspek psikomotorik
Yaitu pengajaran yang bersifat keterampilan atau yang
menunjukkan gerak, keterampilan tangan, menunjukkan pada tingkat
keahlian seseorang dalam suatu tugas atau kumpulan tugas tertentu.
Sampson membagi aspek ini menjadi lima level, yaitu:
a) Kesiapan (set), yaitu dengan menyiapkan alat untuk demonstrasi,
kesiapan dalam menerima pelajaran.
b) Meniru (imitation), yaitu dengan melakukan sesuatu sesuai dengan
contoh yang diamati.
c) Membiasakan (habitual), yaitu dapat melakukan sesuatu tanpa melihat
contoh.
d) Menyesuaikan (adaption), yaitu dapat menguasai garakan-gerakan
tertentu.
e) Menciptakan (Origination), yaitu sudah sampai pada taraf mahir,
dapat membuat variasi sendiri.32
Untuk mencapai keberhasilan belajar ketiga aspek tersebut tidak
bisa dipisahkan, namun jauh lebih baik jika dihubungkan. Penggabungan
tiga aspek tersebut akan dapat diketahui kualitas keberhasilan
pembelajaran.
Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai
seorang peserta didik. Setiap pembelajaran dapat menimbulkan suatu
perubahan yang khas. Hasil belajar secara luas tentu mencakup ketiga
31 W. Gulo, Metode Belajar Mengajar , hlm. 66
32 W. Gulo, Metode Belajar Mengajar, hlm. 69
26
kawasan tujuan pendidikan tersebut yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.
3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
a. Pengertian Pembelajaran
Proses Pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses
pengembangan keseluruhan sikap kepribadian khususnya mengenai aktivitas
dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman
belajar.
Menurut S. Nasution, pembelajaran adalah proses interaktif yang
berlangsung antara guru dan siswa atau antara sekelompok siswa dengan
tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap serta
menetapkan apa yang dipelajari.33
Menurut Frederick Y. Mc. Donald mengatakan: education in the sense
used here is a process or an activity, which is directed at producing diserable
changes into the behavior of human beings. Pendidikan adalah suatu proses
atau aktivitas yang menunjukkan perubahan yang layak pada tingkah laku
manusia.34
b. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Tujuan pendidikan merupakan akhir pelaksanaan proses pendidikan
sekolah, karena sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki
landasan dan pencapaian tujuan pendidikan. Sedangkan Pendidikan Agama
Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.35
33 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1984), hlm. 102
34 Frederick Y. Mc. Donald, educational Psichology, (Tokyo: Overseas Publication LTD,
1958), hlm. 4
35 Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah, (Yogyakarta: pustaka Pelajar
1989), hlm. 181-182
27
Di dalam Permenag No.2 tahun 2008 dijelaskan bahwa cakupan mata
pelajaran SKI dimaksudkan untuk meningkatkan pengenalan dan kemampuan
mengambil ibrah terhadap peristiwa penting Sejarah Kebudayaan Islam mulai
perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan peran
Khulafaurrasyidin, Bani Umaiyah, Abbasiyah, sampai dengan perkembangan
Islam di Indonesia, mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa
bersejarah dan mengaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial, budaya,
politik, ekonomi, iptek dan seni, dan meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh
yang berprestasi dalam peristiwa bersejarah. Di samping itu, di dalam Al-
Qur’an juga disebutkan bahwa sajarah merupakan lapangan keilmuan yang
harus dikembangkan, karena dengan sejarah akan lebih mematangkan watak
dankepribadian seseorang, masyarakat maupun bangsa. Di dalam surat Yusuf
ayat 111 Allah berfirman:
ô‰s)s9 šχ%x. ’Îû öΝÎηÅÁ |Á s% ×οu�ö9 Ïã ’Í<'ρT[{ É=≈t6 ø9 F{$# 3 $ tΒ tβ% x. $ ZVƒ ωtn 2”u�tIø�ムÅ6≈s9 uρ
t,ƒÏ‰óÁ s? “Ï%©!$# t ÷ t/ ϵ÷ƒ y‰tƒ Ÿ≅‹ÅÁ ø�s?uρ Èe≅ à2 &ó x« “Y‰èδ uρ Zπ uΗ÷qu‘uρ 5Θ öθ s)Ïj9 tβθãΖÏΒ ÷σム∩⊇⊇⊇∪
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-
buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman”.36
Di dalam surat Al-A’raf ayat 176 Allah juga berfirman:
öθ s9 uρ $oΨø⁄Ï© çµ≈uΖ÷èsùt� s9 $ pκÍ5 ÿ…çµ̈ΖÅ3≈s9 uρ t$s#÷zr& †n<Î) ÇÚö‘ F{ $# yìt7 ¨?$#uρ çµ1uθ yδ 4 …ã& é#sVyϑsù È≅sVyϑx.
É=ù=x6 ø9 $# βÎ) ö≅ÏϑøtrB ϵ ø‹n=tã ô]yγ ù=tƒ ÷ρr& çµò2ç�øIs? ]yγ ù=tƒ 4 y7 Ï9≡©Œ ã≅sVtΒ ÏΘöθ s)ø9 $# šÏ%©!$# (#θ ç/¤‹ x.
$ uΖÏG≈ tƒ$ t↔Î/ 4 ÄÈÝÁ ø%$$ sù }È |Ás)ø9 $# öΝßγ ‾=yès9 tβρã� ©3x�tF tƒ ∩⊇∠∉∪
36 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 248
28
“Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan
menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka
Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir”.37
Pendidikan di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan
dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
islam dan sejarahnya sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa, dan bernegara,
serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
B. Kerangka Berfikir
Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di
sekolah. Pembelajaran merupakan totalitas aktivitas belajar mengajar yang diawali
dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu.
Di dalam belajar tentu akan ada hasil belajar yang mana hasil belajar
tersebut dapat diketahui dengan diadakannya kegiatan evaluasi. Diadakannya
kegiatan evaluasi di dalam suatu proses belajar mengajar, tidak hanya digunakan
untuk mengetahui hasil belajar peserta didik akan tetapi, digunakan juga untuk
mengetahui seberapa berhasilkah guru dalam memberikan materi, dan seberapa
efektifkah metode dan strategi yang diterapkan guru tersebut.
Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam
mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang
37 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 173
29
ditetapkan.38 Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan di sini peneliti
dan guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal mencoba menerapakan
metode everyone is a teacher here, di mana metode everyone is a teacher here
merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan
maupun individual. Metode ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk
berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya.39 Karena dengan dengan berperan
sebagai guru bagi kawan-kawannya, memudahkan peserta didik dalam menyerap
dan memahami pengetahuan yang peserta didik peroleh dari guru. Dan dengan
berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya, memori pemahaman terhadap
materi yang disampaikan oleh guru terhadap peserta didik tidak akan mudah
hilang.
Peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal secara umum mempunyai
kemampuan berfikir yang cukup, namun tidak demikian halnya dengan
kemampuan SKI peserta didik. Kenyataannya masih banyak nilai UAS peserta
didik dalam mata pelajaran SKI yang masih di bawah KKM yang telah
ditentukan. Oleh karena itu prestasi atau kemampuan siswa dalam mata pelajaran
SKI harus ditingkatkan.
Prestasi belajar peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal masih
memungkinkan untuk ditingkatkan. Oleh karena itu peneliti berkolaborasi dengan
guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal bermaksud untuk menerapkan
metode everyone is a teacher here untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
C. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti,
jawaban ini dapat benar atau salah tergantung pembuktian di lapangan.
Sebagaimana diungkapkan oleh S. Margono, bahwa hipotesis merupakan jawaban
38 Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, hlm. 49
39 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, hlm. 110
30
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau paling tingkat kebenarannya.40
Mengingat hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang mungkin
benar atau mungkin salah, maka dilakukan pengkajian pada bagian analisis data
untuk mendapatkan bukti apakah hipotesis yang diajukan itu dapat diterima atau
tidak.
Untuk itu peneliti mengajukan hipotesis bahwa dengan menerapkan
metode everyone is a teacher here dalam pembelajaran SKI materi pokok
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah hasil belajar peserta didik dapat
ditingkatkan. Metode everyone is a techer here sendiri bertujuan untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
Dengan metode ini peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran secara
langsung, karena itu akan tercipta pembelajaran yang kondusif serta dapat
memahamkan dan memudahkan peserta didik dalam menerima pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Dengan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
40 S. Margono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet-8,
hlm. 68
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini
peneliti berkolaborasi dengan guru SKI di MTs Assalafiyah Tegal. Suharsimi
Arikunto menyatakan “penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi
di sebuah kelas bersama.” Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar
seperti biasanya, tetapi harus mengandung sebuah pengertian bahwa tindakan
yang dilakukan berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari
sebelumnya. Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah Inggris adalah
classroom action research (CAR).1
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian tepatnya di MTs Assalafiyah Tegal, dasar
pertimbangannya sebagai berikut:
a. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam
b. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu dalam mengadakan
penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan selama satu bulan terhitung mulai izin
penelitian secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari IAIN
Walisongo Semarang. Sedangkan penelitian atau pengumpulan data
dilaksanakan pada bulan April 2011.
1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2010), cet-9,
hlm. 4
32
C. Pelaksana dan Kolaborator
1. Pelaksana penelitian
Pelaksana dalam penelitian ini adalah mahasiswa IAIN Walisongo
jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2007, yang mana peneliti
bertindak sebagai pengamat sekaligus kolaborator di dalam melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here
2. Kolaborator
Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan Abdul Kholiq
Amas, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
yang ada di MTs Assalafiyah Tegal dalam upaya meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas VII dengan menggunakan metode everyone is a
teacher here pada materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani
Umaiyah.
D. Rancangan Penelitian
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani proses belajar
mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh berupa
data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan statistik sederhana.
Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua
kali putaran, dalam tiap putaran terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) Perencanaan
(2) Pelaksanaan (3) Evaluasi (4) Refleksi. Adapun model penjelasan untuk
masing-masing tahap adalah sebagai berikut:2
2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 16
33
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut
a. Silabus
Silabus merupakan rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran
dan penilaian secara sistematis, memuat komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat pada tiap kali
pertemuan atau tatap muka. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran SKI
dengan materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
c. Instrumen Tes
Instrumen tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik, baik sebelum ataupun sesudah peneliti menerapkan metode everyone is a
teacher here dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada
masa Bani Umaiyah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis
yang diberikan setiap selesai siklus sebanyak 20 butir soal.
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan
?
34
2. Pra Siklus
Dalam kegiatan pra siklus ini kegiatan pembelajaran masih menggunakan
metode lama yang digunakan guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal.
3. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada pembelajaran SKI
materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah, kemudian
mencari apa penyebab peserta didik kurang mampu menyerap materi yang
diberikan oleh guru saat pembelajaran.
2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang
Perkembangan Islam pada Masa Bani Umaiyah
3) Peneliti menyiapkan instrument tes yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar peserta didik
4) Peneliti membuat lembar pengamatan pembelajaran SKI materi pokok
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah
b. Tahap Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut:
1) Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka
pelajaran, mengecek kehadiran sisiwa, serta kondisi kelas)
2) Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
3) Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi
pembelajaran
4) Menganalisis proses hasil dari pembelajaran dan memberikan umpan balik
kepada peserta didik sebagai penguatan terhadap hasil pembelajaran
5) Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi siklus tahap pertama.
c. Tahap Observasi
Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk
mengetahui seberapa jauh siswa dapat menyerap materi yang diberikan,
persiapan guru dalam pembelajaran serta mengetahui kendala yang dihadapi
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
35
d. Refleksi
Hasil pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani
Umaiyah pada siklus I dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh
peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II
4. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada pembelajaran SKI
materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah, kemudian
mencari apa penyebab peserta didik kurang mampu menyerap materi yang
diberikan oleh guru saat pembelajaran.
2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang
Perkembangan Islam pada Masa Bani Umaiyah
3) Peneliti menyiapkan instrument tes yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar peserta didik
4) Peneliti membuat lembar pengamatan pembelajaran SKI materi pokok
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
b. Tahap Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut:
1) Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka
pelajaran, mengecek kehadiran siswa, serta kondisi kelas)
2) Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
3) Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi
pembelajaran
4) Menganalisis proses hasil dari pembelajaran dan memberikan umpan balik
kepada peserta didik sebagai penguatan terhadap hasil pembelajaran
5) Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi akhir untuk mengetahui
apakah telah ada peningkatan terhadap hasil pembelajaran dari dampak
tindakan yang telah dilakukan.
36
c. Tahap Observasi
Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk
mengetahui seberapa jauh siswa dapat menyerap materi yang diberikan,
persiapan guru dalam pembelajaran serta mengetahui kendala yang dihadapi
dalam menyampaikan materi pembelajaran
d. Refleksi
Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana
dampak tindakan dari siklus II yang dilakukan. Jika permasalahan sudah
terselesaikan dan sudah dirasa cukup, maka tindakan akan dihentikan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode
pengumpulan data antara lain:
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu metode mengamati, jadi observasi adalah
mencari dan mengumpulkan data-data fakta mengenai gejala tertentu secara
langsung dengan menggunakan alat-alat pengamatan indera, dan mencatat
fakta-fakta itu menurut teknik tertentu, di sepanjang waktu tertentu.3 Metode
ini digunakan untuk mengobservasi aktivitas peserta didik yang dilakukan
saat proses pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa
Bani Umaiyah berlangsung dengan metode everyone is a teacher here di
kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.
2. Metode Wawancara
Digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang
lebih mendalam dan jumlah responden sedikit/ kecil.4
3 HM. Hati Anshari, Pengantar ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
13
4 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), cet-8, hlm.
165
37
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dari guru SKI yang
mengampu pada kelas tersebut yaitu kelas VII MTs Assalafiyah Tegal
tentang metode yang digunakan dalam meningkatkan hasil balajar peserta
didik dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa
Bani Umaiyah dengan metode everyone is a teacher here
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.5 Metode dokumentasi ini
digunakan untuk mencari data-data berupa tulisan-tulisan yang berhubungan
dengan obyek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya
untuk mengetahui data berupa nama siswa, jumlah siswa dan dokumen yang
berkaitan dengan proses pembelajaran SKI materi perkembangan Islam pada
masa Bani Umaiyah dengan metode everyone is a teacher here di kelas VII
MTs Assalafiyah Tegal.
4. Metode Tes
Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi dan
kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Metode ini
digunakan untuk mendapatkan nilai dari hasil belajar siswa kelas VII MTs
Assalafiyah Tegal, dengan diadakan tes pada tiap akhir siklus.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh
dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode
5 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 158
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, hlm
150
38
yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan
keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk
menggambarkan keberhasilan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta
didik dengan menggunakan metode everyone is a teacher here pada materi
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah di kelas VII MTs Assalafiyah
Tegal.
Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif
persentase. Dimana hasil penelitian dianalisis dua kali, yaitu analisis ketuntasan
belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal.
1. Ketuntasan belajar secara individu
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara
individual adalah sebagai berikut:
Nilai �skor yang dicapai
skor maksimal � 100%
2. Ketuntasan belajar secara klasikal
Nilai post test diperoleh dari nilai tes yang diadakan pada tiap akhir
siklus, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara
klasikal adalah sebagai berikut:
P � ∑ ��
∑ �� 100%
Keterangan:
P = nilai ketuntasan belajar
= jumlah siswa tuntas belajar secara individual
= jumlah total siswa
G. Indikator Pencapaian
Hasil belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu
memperoleh nilai 70 dan mencapai ketuntasan belajar 70 %. 7
7 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosda Karya, 2004) hlm 99
∑ 1n
∑n
39
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Assalafiyah Tegal
Tempat penelitian adalah di MTs Assalafiyah Tegal, terletak di jalan AR.
Hakim NO 10, kelurahan Randugunting, kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Suasana belajar pada sekolah ini sangat mendukung karena banyak sumber
belajar. Sekitar lingkungan sekolah terdapat perpustakaan dan mushala yang dapat
digunakan sarana prasarana pembelajaran. Sarana dan prasarana yang lengkap
bisa mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang baik.
Penelitian ini mengambil tempat di kelas VII yang terletak di gedung B.
MTs Assalafiyah. Suasana kelas yang bersih, rapi dan udara yang sejuk sehingga
suasana belajar nyaman dan menyenangkan. Jumlah siswa 38, yang terdiri dari 20
orang siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Sebelum diadakannya tindakan,
peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi di kelas VII pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam
pada masa Bani Umaiyah dengan menggunakan metode ceramah membuat
peserta didik jenuh dan kurang memahami materi. Namun setelah menggunakan
metode everyone is a teacher here peserta didik tampak lebih aktif dan dengan
mudah memahami materi. Diterapkannya metode everyone is a teacher here,
membuat peserta didik tampak serius dalam melakukan kegiatan pembelajaran
untuk memahami materi pelajaran. Ada sebagian peserta didik yang dapat dengan
mudah memahami materi dan sebagian ada yang masih memerlukan bimbingan.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Pra Siklus
Sebelum peneliti melakukan siklus, terlebih dahulu peneliti melakukan pra
siklus. Pra siklus dilakukan guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman
peserta didik. Dalam pra siklus guru masih menggunakan metode lama, yaitu
ceramah dan memberikan catatan kemudian guru meninggalkan kelas. Salah satu
40
peserta didik diminta menulis di depan kelas dan yang lain menulis di tempat
masing-masing. Metode ini sangat tidak efektif. Karena dengan ketidakhadiran
guru di kelas peserta didik menjadi ramai, banyak yang bermain sendiri, ada yang
mengobrol dan ada yang berlarian kesana kemari.
Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa
daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik
diambil dari nilai pre-test berupa nilai terakhir peserta didik materi pokok
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah sebelum menggunakan metode
everyone is a teacher here. Nilai awal digunakan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik. Nilai pre-test dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Nilai Pre-Test
No Nama Siswa Nilai Ket
1 Abdul Majid 55 TIDAK TUNTAS
2 Abdul Rosak Mussaki 65 TIDAK TUNTAS
3 Akhmad Fauzan 60 TIDAK TUNTAS
4 Akhmad Risky 70 TUNTAS
5 Alifudin Risnanto 75 TUNTAS
6 Arif Ramadhan 50 TIDAK TUNTAS
7 Doni Prasetyo 30 TIDAK TUNTAS
8 Dimas Bagus Fatur
Rohman
55
TIDAK TUNTAS
9 Fahri Huseni 70 TUNTAS
10 Faizal Aditia 75 TUNTAS
11 Fikri Zulfikar 45 TIDAK TUNTAS
12 Irfan Setiawan 60 TIDAK TUNTAS
13 Muh. Abdul Ghofur Nur
A.
45
TIDAK TUNTAS
14 Muh. Rudi 50 TIDAK TUNTAS
15 Rosi Bubakar Sidik 70 TUNTAS
16 Syahrul Nurul Iman 50 TIDAK TUNTAS
17 Sudirman 80 TUNTAS
18 Suwandi 65 TIDAK TUNTAS
19 Bella Ega Putri Maghfira 70 TUNTAS
20 Desi Mutialiah 60 TIDAK TUNTAS
21 Desy Cahyati 55 TIDAK TUNTAS
22 Efa Afriana 75 TUNTAS
41
23 Fitrotunnisa 70 TUNTAS
24 Irma Dwi Sifani 65 TIDAK TUNTAS
25 Khusna Amallatul
Istikomah
70
TUNTAS
26 Linda Juliyanti 70 TUNTAS
27 Masitoh Nur Irchas 50 TIDAK TUNTAS
28 Mega Rosita 65 TIDAK TUNTAS
29 Miftakhu Rohmah 70 TUNTAS
30 Nadiyah 50 TIDAK TUNTAS
31 Nofia Lindawati 60 TIDAK TUNTAS
32 Nur Laela 60 TIDAK TUNTAS
33 Nurul Hidayah Ningsih 40 TIDAK TUNTAS
34 Renata Dwi Novanda 80 TUNTAS
35 Ruzni Laelati 65 TIDAK TUNTAS
36 Siti Melawati 50 TIDAK TUNTAS
37 Umi Kholifatul Umroh 75 TUNTAS
38 Wiwin Widiyanti 70 TUNTAS
Persentase Ketuntasaan Klasikal 39,5%
Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik
berada pada taraf rendah, yaitu terlihat pada ketuntasan klasikal peserta didik
hanya 39,5% dan 60,5% peserta didik tidak tuntas belajar. Ada 23 peserta didik
yang tidak tuntas belajarnya dan hanya ada 15 peserta didik yang tuntas
belajarnya. Hal ini dikarenakan karena proses pembelajaran masih menggunakan
metode lama. Peserta didik kurang aktif karena metode yang digunakan selalu
monoton, apa lagi dalam materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani
Umaiyah yang di dalamnya terdapat banyak uraian peristiwa-peristiwa yang
terjadi pada masa tersebut. Di sini peserta didik merasa jenuh karena guru dalam
menyampaikan meteri hanya menggunakan metode ceramah, yang mana dalam
metode tersebut gurulah yang sangat berperan aktif dalam proses belajar
mengajar, akibatnya banyak peserta didik yang mengantuk, bermain sendiri,
kurang memperhatikan keterangan yang diberikan oleh guru, yang mana hal
tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
SKI. Atas dasar di atas peneliti bersama guru menyusun rencana untuk perbaikan
42
hasil belajar peserta didik dengan mengubah metode pembelajarannya, guru
menggunakan metode everyone is a teacher here pada pembelajaran SKI materi
pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di MTs
Assalafiyah Tegal, metode everyone is a teacher here ini efektif karena
melibatkan semua indera peserta didik, yaitu kemampuan afektif, kognitif dan
psikomotorik. Hasil penelitian pada materi pokok perkembangan Islam pada masa
Bani Umaiyah menggunakan metode everyone is a teacher here adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Setelah peneliti mengidentifikasi masalah, maka peneliti menyusun
rencana tindakan yang akan digunakan, yaitu berupa penerapan metode
pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here.
Selanjutnya guru menyusun perangkat pembelajaran yang berupa RPP, LOS
dan soal-soal tes. Dalam penerapan metode everyone is a taecher here
sekurang-kurangnya harus memuat langkah-langkah sebagai berikut:
1) Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk
menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau
sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam
kelas.
2) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara
acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak
kembali kepada yang bersangkutan.
3) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-
masing, sambil memikirkan jawabannya.
4) Undang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi
peserta didik untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung
menunjuknya)
43
5) Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan
atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya
untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya
6) Beriakan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta
didik agar termotivasi dan tidak takut salah
7) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian
membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang
tersedia.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam
RPP. Guru menyampaikan penjelasan tentang materi pokok perkembangan
Islam pada masa Bani Umaiyah. Kemudian guru membagikan kertas kepada
setiap peserta didik dan meminta menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan
tema materi pada saat itu, setelah itu kertas dikumpulkan kembali untuk
diacak dan dibagikan lagi. Guru meminta peserta didik untuk memikirkan
jawaban dari pertanyaan yang dipegang oleh masing-masing peserta didik.
Guru mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan dan jawaban
yang telah disiapkan dan memotivasi peserta didik lain untuk menanggapi
jawaban temannya tersebut. Agar diskusi dapat berkembang guru meminta
kepada setiap peserta didik untuk membacakan pertanyaan secara bergantian.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik mulai tertarik dengan
penerapan metode baru tersebut. Akan tetapi masih ada beberapa peserta
didik kurang memperhatikan guru, masih mengobrol sendiri dan kurang
konsen pada pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan secara cermat
terhadap aktivitas peserta didik menggunakan Lembar Observasi Siswa yang
telah disiapkan terlebih dahulu. Guru memberikan tes kepada peserta didik di
akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang baru
dibahas di dalam kelas.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode
everyone is a teacher here mengalami peningkatan dibandingkan saat
44
pembelajaran pra siklus, akan tetapi masih kurang optimal. Hal ini
ditunjukkan dengan masih adanya beberapa peserta didik yang masih
mengobrol sendiri pada saat pembelajaran berlangsung. Peserta didik kurang
tertarik pada pembelajaran SKI, karena peserta didik belum terbiasa
menggunakan metode everyone is a teacher here.
c. Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan selama proses pembelajaran di
kelas dengan menggunakan Lembar Observasi Siswa yang dipegang peneliti.
Observasi ini dilaksanakan saat proses pembelajaran SKI materi pokok
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah sedang berlangsung.
1) Hasil belajar
Nilai hasil belajar peserta didik dalam siklus I diambil dari nilai tes
peserta didik pada akhir siklus dengan sebanyak 20 soal. Nilai akhir siklus
I dapat peneliti gambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I
NO Nama Siswa Nilai Ket
1 Abdul Majid 60 TIDAK TUNTAS
2 Abdul Rosak Mussaki 65 TIDAK TUNTAS
3 Akhmad Fauzan 70 TUNTAS
4 Akhmad Risky 80 TUNTAS
5 Alifudin Risnanto 75 TUNTAS
6 Arif Ramadhan 55 TIDAK TUNTAS
7 Doni Prasetyo 80 TUNTAS
8 Dimas Bagus Fatur Rohman 60
TIDAK TUNTAS
9 Fahri Huseni 75 TUNTAS
10 Faizal Aditia 70 TUNTAS
11 Fiki Zulfikar 65 TIDAK TUNTAS
12 Irfan Setiawan 60 TIDAK TUNTAS
13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 75
TUNTAS
14 Muh. Rudi 65 TIDAK TUNTAS
15 Rosi Bubakar Sidik 70 TUNTAS
16 Syahrul Nurul Iman 65
TIDAK TUNTAS
17 Sudirman 70 TUNTAS
18 Suwandi 65 TIDAK TUNTAS
45
19 Bella Ega Putri Maghfira 80
TUNTAS
20 Desi Mutialiah 60
TIDAK TUNTAS
21 Desy Cahyati 60 TIDAK TUNTAS
22 Efa Afriana 70 TUNTAS
23 Fitrotun Nisa 75 TUNTAS
24 Irma Dwi Sifani 60 TIDAK TUNTAS
25 Khusna Amalatul Istikomah 85 TUNTAS
26 Linda Juliyanti 70
TUNTAS
27 Masitoh Nur Irchas 55 TIDAK TUNTAS
28 Mega Rosita 60 TIDAK TUNTAS
29 Miftakhu Rohmah 70 TUNTAS
30 Nadiyah 65 TIDAK TUNTAS
31 Nofia Lindawati 55 TIDAK TUNTAS
32 Nur Laela 85 TUNTAS
33 Nurul Hidayah Ningsih 65 TIDAK TUNTAS
34 Renata Dwi Novanda 70 TUNTAS
35 Ruzni Laelati 75 TUNTAS
36 Siti Melawati 75 TUNTAS
37 Umi Kholifatul Umroh 70 TUNTAS
38 Wiwin Widiyanti 85 TUNTAS
Persentase Ketuntasan Klasikal 55,3%
Pada tindakan siklus I ini, masih banyak peserta didik yang belum
memenuhi standar ketuntasan minimum . Hal tersebut dikarenakan kurang
optimalnya peserta didik dalam melakukan diskusi. Hal ini terlihat dari
beberapa peserta didik yang masih belum bisa menuliskan pertanyaan pada
kartu yang dibagikan oleh guru dan masih ada beberapa peserta didik yang
mengobrol saat proses pembelajaran berlangsung. Nilai ketuntasan belajar
yang di tetapakan peneliti dan sekaligus menjadi patokan ketuntasan
belajar adalah 70 sebanyak 70% dari seluruh jumlah peserta didik di dalam
kelas, dari data di atas ada 17 peserta didik yang belum mencapai nilai 70,
ada 9 orang yang mendapat nilai 70 dan 12 orang mendapat nilai di atas
70. Dari data hasil belajar peserta didik tersebut menunjukkan bahwa ada
17 peserta didik yang belum tuntas belajar dan baru 21 peserta didik yang
tuntas belajar.
46
2) Hasil Proses
Bentuk aktivitas dalam metode everyone is a teacher here materi
pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah yang dilakukan oleh
peserta didik dapat peneliti gambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Aktivitas Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran Siklus I
No Nama Siswa
Keaktifan yang
dilakukan Jumlah keaktifan
A B C D
1 Abdul Majid 0 1 1 0 2
2 Abdul Rosak Mussaki 1 0 1 0 2
3 Akhmad Fauzan 1 1 1 0 3
4 Akhmad Risky 1 0 1 0 2
5 Alifudin Risnanto 1 0 1 1 3
6 Arif Ramadhan 0 1 1 0 2
7 Doni Prasetyo 1 1 1 1 4
8 Dimas Bagus Fatur
Rohman
1 1 0 0 2
9 Fahri Huseni 1 0 1 1 3
10 Faizal Aditia 0 1 1 0 2
11 Fiki Zulfikar 1 1 0 1 3
12 Irfan Setiawan 1 1 1 1 4
13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 1 0 1 1 3
14 Muh. Rudi 1 1 1 1 4
15 Rosi Bubakar Sidik 0 1 1 0 2
16 Syahrul Nurul Iman 1 1 1 0 3
17 Sudirman 0 1 1 0 2
18 Suwandi 1 0 1 1 3
19 Bella Ega Putri Maghfira 0 1 1 1 3
20 Desi Mutialiah 1 0 1 0 2
21 Desy Cahyati 1 1 1 1 4
22 Efa Afriana 0 1 1 0 2
23 Fitrotun Nisa 1 0 1 0 2
24 Irma Dwi Sifani 1 0 1 1 3
25 Khusna Amalatul Istikomah 1 1 1 1 4
26 Linda Juliyanti 0 1 1 1 3
27 Masitoh Nur Irchas 1 1 0 1 3
28 Mega Rosita 1 0 1 0 2
29 Miftakhu Rohmah 1 0 1 0 2
47
30 Nadiyah 1 0 1 1 3
31 Nofia Lindawati 1 1 0 0 2
32 Nur Laela 1 1 0 1 3
33 Nurul Hidayah Ningsih 0 0 1 1 2
34 Renata Dwi Novanda 0 1 1 0 2
35 Ruzni Laelati 1 0 1 0 2
36 Siti Melawati 1 1 1 1 4
37 Umi Kholifatul Umroh 0 1 1 1 3
38 Wiwin Widiyanti 1 1 1 1 4
Jumlah 104
Keterangan:
A. Bertanya saat menemui kesulitan
B. Mendengarkan penjelasan guru
C. Hadir saat proses pembelajaran berlangsung
D. Dapat memberikan tanggapan atau pendapat saat diskusi berlangsung.
Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is
a teacher here. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah melaksanakan
sesuai dengan skenario pembelajaran, meskipun demikian masih terlihat
beberapa peserta didik yang kurang aktif dan kurang memperhatikan
penjelasan guru.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan nilai tes akhir siklus I, bahwa
penerapan metode everyone is a teacher here mulai sedikit menarik perhatian
peserta didik dari pada saat proses pembelajaran pra siklus, akan tetapi masih
ada bebrapa peserta didik yang masih kurang aktif, tidak memperhatikan
penjelasan guru, tidak mau bertanya saat mengalami kesulitan. Hal ini
dikarenakan peserta didik belum terbiasa menggunakan metode everyone is a
teacher here, dan masih terpengaruh dengan metode yang lama. Pada siklus I
guru menggunakan metode everyone is a teacher here. Guru menjelaskan di
depan kelas materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah. Peserta
didik diminta untuk mendengarkan dengan seksama, kemudian peserta didik
48
diminta untuk menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
disampaikan oleh guru.
Karena masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran maka
berdampak pada kurangnya tingkat pemahaman peserta didik. Hal ini terlihat
pada data hasil belajar peserta didik pada siklus I yang menunjukkan bahwa
indikator ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal belum tercapai,
peserta didik yang tuntas belajar baru mencapai 55,3% dan 44,7% peserta
didik belum tuntas belajar secara klasikal. Ketuntasan secara klasikal yang
telah ditetapkan oleh peneliti adalah apabila telah mencapai 70%. Nilai
individual yang telah ditetapkan adalah 70. Dalam siklus ini ada 17 peserta
didik yang belum mencapai nilai 70, 9 anak mendapat nilai 70 dan 12 anak
telah mencapai nilai di atas 70. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada 17
peserta didik yang belum tuntas belajarnya.
Berdasarkan analisis data pada siklus I, terjadi peningkatan hasil
belajar peserta didik dari pra siklus,akan tetapi belum optimal. Selanjutnya
upaya yang harus dilakukan adalah merencanakan dan melaksanakan kembali
upaya perbaikan dengan menyusun kembali sekenario pembelajaran pada
siklus II yang berupa RPP, LOS, dan soal tes siklus II.
Peneliti harus meningkatkan cara pembelajaran untuk memotivasi
peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Peneliti berupaya supaya suasana di dalam kelas menjadi lebih
menyenangkan, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
dapat mencapai indikator keberhasilan.
Selanjutnya di akhir kegiatan peneliti mengisi Lembar Observasi
Siswa pada siklus I ini dan selanjutnya peneliti melakukan refleksi dengan
mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari solusi bersama terhadap
permasalahan yang ditemukan dikelas dengan melakukan tindakan
selanjutnya.
Dari refleksi di atas didapatkan beberapa solusi terhadap permasalahan
proses belajar mengajar pada kegiatan pembelajaran SKI materi pokok
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dengan metode everyone is a
49
teacher here di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal. Hasil refleksi kemudian
dijadikan sebagai rumusan untuk diterapkan pada siklus II sebagai upaya
perbaikan terhadap proses pembelajaran peserta didik pada siklus I.
3. Hasil Penelitian Siklus II
a. Perencanaan
Dari hasil refleksi pada siklus I, masih banyak peserta didik yang
tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang masih mengobrol sendiri dan
kurang aktif dalam proses pembelajaran, tidak mau bertanya saat peserta
didik belum paham dan sebagian dari mereka belum merasa tertarik dengan
proses pembelajaran. Karena masalah tersebut peneliti beserta guru menyusun
kembali upaya perbaikan pada siklus II. Peneliti menyusun kembali RPP,
kisi-kisi soal, LOS dan soal tes siklus II.
Guru mengupayakan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik,
guru memberikan variasi-variasi kecil agar peserta didik tidak jenuh. Dan
mengusahakan agar peserta didik yang kurang aktif menjadi lebih aktif.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah guru menjelaskan
kembali proses pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a
teacher here. Peserta didik mengamati guru yang sedang menjelaskan materi
di depan kelas. Kemudian peserta didik diminta menuliskan pertanyaaan
sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh guru sebagai bahan diskusi
dalam kelas dan diadakan tes pada akhir siklus II untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi. Guru memberikan arahan agar peserta didik dapat
melaksanakan diskusi dengan benar. Guru membuka sesion tanya jawab,
apabila ada peserta didik belum paham. Guru menjelaskan kembali dan
memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari yaitu perkembangan
Islam pada masa Bani Umaiyah.
c. Observasi
Pada proses observasi peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan
oleh peserta didik. Peneliti mengisi Lembar Observasi Siswa.
50
1) Hasil belajar
Nilai hasil belajar peserta didik dalam siklus II diambil dari
ulangan peserta didik dengan soal sebanyak 20 soal dapat peneliti
gambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.4 Nilai Tes Siklus II
No Nama Siswa Nilai Ket
1 Abdul Majid 70 TUNTAS
2 Abdul Rosak Mussaki 75 TUNTAS
3 Akhmad Fauzan 75 TUNTAS
4 Akhmad Risky 90 TUNTAS
5 Alifudin Risnanto 75 TUNTAS
6 Arif Ramadhan 70 TUNTAS
7 Doni Prasetyo 80 TUNTAS
8 Dimas Bagus Fatur Rohman 60 TIDAK TUNTAS
9 Fahri Huseni 85 TUNTAS
10 Faizal Aditia 80 TUNTAS
11 Fiki Zulfikar 75 TUNTAS
12 Irfan Setiawan 60 TIDAK TUNTAS
13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 75
TUNTAS
14 Muh. Rudi 65 TIDAK TUNTAS
15 Rosi Bubakar Sidik 70 TUNTAS
16 Syahrul Nurul Iman 75 TUNTAS
17 Sudirman 70 TUNTAS
18 Suwandi 85 TUNTAS
19 Bella Ega Putri Maghfira 80 TUNTAS
20 Desi Mutialiah 70 TUNTAS
21 Desy Cahyati 60 TIDAK TUNTAS
22 Efa Afriana 80 TUNTAS
23 Fitrotun Nisa 85 TUNTAS
24 Irma Dwi Sifani 70 TUNTAS
25 Khusna Amalatul Istikomah 85 TUNTAS
26 Linda Juliyanti 70 TUNTAS
27 Masitoh Nur Irchas 65 TIDAK TUNTAS
28 Mega Rosita 75 TUNTAS
29 Miftakhu Rohmah 80 TUNTAS
30 Nadiyah 75 TUNTAS
31 Nofia Lindawati 70 TUNTAS
32 Nur Laela 85 TUNTAS
33 Nurul Hidayah Ningsih 65 TIDAK TUNTAS
34 Renata Dwi Novanda 70 TUNTAS
35 Ruzni Laelati 75 TUNTAS
51
36 Siti Melawati 75 TUNTAS
37 Umi Kholifatul Umroh 80 TUNTAS
38 Wiwin Widiyanti 90 TUNTAS
Persentase ketuntasan klasikal 84,2%
Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa pada siklus II hasil
belajar peserta didik mengalami peningkatan, peserta didik yang telah
tuntas belajar ada 32 anak dan 6 anak tidak tuntas belajarnya. Hal ini
menunjukkan bahwa indikator keberhasilan peserta didik telah tercapai.
Ada 9 peserta didik yang mendapat nilai 70, 23 peserta didik mendapat
nilai di atas 70 dan hanya 6 peserta didik yang belum mencapai nilai 70.
Ketuntasan secara klasikal telah mencapai 84,2% hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa
Bani Umaiyah dengan menggunakan metode everyone is a teacher here
telah berhasil.
2) Hasil proses
Setelah melakukan observasi pada saat proses pembelajaran di
kelas dengan menggunakan Lembar Observasi Siswa yang dipegang
peneliti, terlihat pada siklus II peserta didik menjadi lebih aktif, banyak
yang serius saat proses pembelajaran berlangsung dan peserta didik sudah
bisa berdiskusi dengan baik dan benar.
Bentuk aktivitas dalam metode everyone is a teacher here materi
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah yang dilakukan oleh siswa
dapat peneliti gambarkan sebagai berikut dengan bentuk penilaian terlampir :
Tabel 4.5 Aktivitas Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran Siklus II
No Nama Siswa
Keaktifan yang
dilakukan Jumlah keaktifan
A B C D
1 Abdul Majid 1 1 1 0 3
2 Abdul Rosak Mussaki 1 1 0 1 3
3 Akhmad Fauzan 1 1 1 1 4
4 Akhmad Risky 1 0 1 1 3
5 Alifudin Risnanto 1 1 1 0 3
6 Arif Ramadhan 0 1 1 0 2
7 Doni Prasetyo 1 1 1 1 4
52
8 Dimas Bagus Fatur
Rohman
1 1 0 1 3
9 Fahri Huseni 1 1 1 1 4
10 Faizal Aditia 1 1 0 1 3
11 Fiki Zulfikar 1 1 1 1 4
12 Irfan Setiawan 1 1 0 1 3
13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 1 1 1 1 4
14 Muh. Rudi 0 1 1 1 3
15 Rosi Bubakar Sidik 1 1 1 0 3
16 Syahrul Nurul Iman 1 0 1 1 3
17 Sudirman 0 1 1 1 3
18 Suwandi 1 1 0 1 3
19 Bella Ega Putri Maghfira 1 1 1 1 4
20 Desi Mutialiah 1 0 1 1 3
21 Desy Cahyati 1 1 1 1 4
22 Efa Afriana 1 1 0 1 3
23 Fitrotun Nisa 1 0 1 1 3
24 Irma Dwi Sifani 1 1 1 1 4
25 Khusna Amalatul
Istikomah
1 1 1 1 4
26 Linda Juliyanti 1 1 1 1 4
27 Masitoh Nur Irchas 1 1 0 1 3
28 Mega Rosita 1 0 1 1 3
29 Miftakhu Rohmah 1 1 1 0 3
30 Nadiyah 1 1 1 1 4
31 Nofia Lindawati 1 0 0 1 2
32 Nur Laela 1 1 1 1 4
33 Nurul Hidayah Ningsih 1 1 1 1 4
34 Renata Dwi Novanda 1 0 1 1 3
35 Ruzni Laelati 1 1 0 1 3
36 Siti Melawati 1 1 1 1 4
37 Umi Kholifatul Umroh 1 1 0 1 3
38 Wiwin Widiyanti 1 1 1 1 4
Jumlah 127
Keterangan:
A. Bertanya saat menemui kesulitan
B. Mendengarkan penjelasan guru
C. Hadir saaat proses pembelajaran berlangsung
D. dapat memberikan tanggapan atau pendapat saat diskusi berlangsung
Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is
a teacher here. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah melaksanakan
53
sesuai dengan skenario pembelajaran, guru telah mampu menciptakan
pembelajaran menjadi lebih menarik, peserta didik mulai aktif saat proses
pembelajaran berlangsung, peserta didik memperhatikan penjelasan guru, dan
banyak peserta didik yang telah mampu menjelaskan perkembangan yang
dialami Islam pada masa Bani Umaiyah dengan baik dan benar. Data di atas
menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik mengalami peningkatan, berarti
bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah berhasil.
d. Refleksi
Berdasarkan data hasil tes siklus II diperoleh ketuntasan belajar peserta
didik 84,2% tuntas belajar. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan terjadi
peningkatan hasil belajar peserta didik. Guru berhasil menciptakan suasana
pembelajaran menjadi menarik sehingga peserta didik sudah mulai tertarik
dengan proses pembelajaran. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
sehingga peserta didik merasa lebih mudah dalam memahami pelajaran,
karena pada dasarnya dalam penerapan metode everyone is a teacher here ini
paserta didiklah yang bertindak lebih aktif pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Ada 9 peserta didik yang mendapat nilai 70, 23 peserta didik
mendapat nilai di atas 70 dan ada 6 peserta didik belum mencapai nilai 70.
Berdasarkan hasil refleksi siklus II indikator kinerja guru mengalami
peningkatan. Dari siklus I dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak
55,3%. Siklus II dengan ketuntasan belajar secara klasikal 84,2%. Pada siklus
I ada 17 peserta didik yang belum tuntas belajar, dan setelah diadakan
perbaikan pada siklus II hanya ada 6 peserta didik yang tidak tuntas belajar.
Analisis data keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai keaktifan peserta didik dari siklus
I ke siklus II. Setelah diadakan langkah-langkah perbaikan tindakan pada
siklus II, memberi dampak positif bagi peningkatan hasil praktek, nilai hasil
praktek peserta didik mencapai dan telah mencapai ketuntasan belajar, dari
hasil refleksi ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran SKI materi pokok
perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dengan menggunakan metode
54
everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik,
untuk itu siklus dihentikan.
E. Pembahasan
1. Siklus I
Selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik melakukan
kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh peneliti di dalam RPP dan LOS. Kegiatan
yang dilakukan antara lain peneliti memberikan penjelasan apa yang harus
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik diminta untuk
mengamati dan mendengarkan secara cermat dan teliti pada saat guru memberikan
penjelasan di depan kelas. Guru membimbing peserta didik pada saat proses
diskusi berlangsung. Di akhir kegiatan pembelajaran peserta didik diminta untuk
menarik kesimpulan kemudian peneliti memberikan tes soal di akhir siklus untuk
mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah
dibahas di dalam kelas.
Selama pelaksanaan siklus I, diperoleh data bahwa ada peningkatan dari
pra siklus akan tetapi masih ada beberapa peserta didik yang kurang aktif, dan
yang tidak memperhatikan guru. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
siklus I dengan ketuntasan 55,3% belum dapat mencapai nilai ketuntasan yang
peneliti patokan. Pada siklus I ada 17 peserta didik yang belum tuntas belajarnya.
Hal ini diakibatkan karena:
a. Banyak peserta didik yang belum aktif mengajukan pertanyaan saat mengalami
kesulitan
b. Banyak peserta didik yang kurang sepenuhnya memperhatikan keterangan guru
c. Banyak peserta didik yang belum berani memberikan pendapatnya pada saat
diskusi berlangsung, sehingga mengakibatkan diskusi kurang berjalan dengan
baik.
Untuk itu guru bersama peneliti menyusun kembali upaya perbaikan pada siklus II
2. Siklus II
Untuk pelaksanaan siklus II, guru mempersiapkan RPP dan LOS. Guru
memperbaiki cara mengajarnya supaya peserta didik termotivasi untuk
55
memperhatikan, bertanya dan serius dalam menuliskan pertanyaan dan berdiskusi.
Guru memberi sanksi bagi peserta didik yang tidak memperhatikan guru. Guru
membimbing peserta didik saat diskusi berlangsung. Guru mengajari peserta didik
yang kesulitan dalam menuliskan pertanyaan yang akan digunakan sebagai bahan
diskusi. Tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki siklus I adalah sebagai
berikut:
a. Guru menjelaskan secara terperinci materi perkembangan Islam pada masa
Bani Umaiyah
b. Memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih aktif lagi dalam proses
pembelajaran
c. Peserta didik diminta untuk lebih serius dalam diskusi.
d. memberikan sanksi kepada peserta didik yang tidak memperhatikan
penjelasan dari guru dan tidak serius dalam mengikuti diskusi di dalam kelas.
Langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan pada pembelajaran
siklus II memberi dampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Hasil tes
akhir siklus II menunjukkan 84,2% peserta didik telah tuntas belajar dan ada 6
peserta didik yang tidak tuntas belajar. Hal tersebut dikarenakan oleh guru yang
telah melakukan langkah-langkah perbaikan dari siklus sebelumnya, yaitu dengan
cara, memberikan variasi-variasi pembelajaran pada saat menyampaikan materi di
dalam kelas, lebih banyak memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih
aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan memberikan sanksi kepada peserta didik
yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru dan kurang serius dalam
mengikuti diskusi di dalam kelas. Sehingga peserta didik lebih tertarik dan
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.
Peningkatan hasil belajar peserta didik dari pra siklus dan setelah siklus I
dan siklus II membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan
metode everyone is a teacher here memberikan hasil belajar yang lebih baik dan
menguatkan konsep pembelajaran sehingga konsep yang telah dipelajari tidak
mudah hilang. Karena peserta didik sangat antusias dalam mengikuti
pembalajaran secara individu maupun kelompok, hampir keseluruhan terlibat aktif
56
dalam bertanya ataupun menjelaskan,menulis ketika ada keterangan atau
informasi baru yang diterima dari guru atau dari sumber lain.
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil pengamatan dan tes yang telah
dikemukakan di atas, pada pelaksanaan tindakan siklus I dan Siklus II dapat
diketahui perubahan-perubahan baik dari cara belajar peserta didik dan hasil
belajarnya dengan diadakannya pembelajaran menggunakan metode everyone is a
teacher here.
Interaksi dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I dengan
menggunakan metode everyone is a teacher here, masih banyak peserta didik
yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Peserta didik dalam berdiskusi
masih sepenuhnya mendapat bimbingan guru. Dengan diadakan perubahan pada
tindakan siklus II peserta didik dapat melakukan kerja metode everyone is a
teachere here dengan mandiri tanpa bantuan guru dan guru membimbing
seperlunya saja.
Table 4.6 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik
pada Siklus I dan Siklus II
Kriteria. Tingkat
ketuntasan
Siklus I Siklus II
persentase Peserta didik persentase Peserta didik
<70 Tidak Tuntas 44,7% 17 15,8% 6
70 Tuntas 23,7% 9 23,7% 9
>70 Tuntas 31,6% 12 60,5% 23
Dari tabel di atas membuktikan dengan beberapa tindakan yang dilakukan
peneliti dan guru terutama dalam membimbing peserta didik dan memotivasi
untuk aktif dalam proses pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam
pada masa Bani Umaiyah telah meningkatkan tingkat ketuntasan peserta didik
dalam proses pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa
Bani Umaiyah di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal. Peserta didik yang semula
pada siklus I ada 17 peserta didik yang tidak tuntas belajar, nilai ketuntasan secara
klasikal hanya mencapai 55,3%. Setelah diadakan perbaikan pada siklus II, hasil
belajar menjadi meningkat, peserta didik yang tuntas belajar mencapai 84,2% atau
32 peserta didik tuntas dan hanya 6 peserta didik yang tidak tuntas belajar. Berarti
57
bahwa metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada
masa Bani Umaiyah. Untuk itu siklus dihentikan.
58
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang peningkatan hasil
belajar siswa melalui metode everyone is a teacher here pada pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani
Umaiyah di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
Penerapan metode pembelajaran everyone is a teacher here terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal,
peningkatan hasil ini ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses
pembelajaran yaitu keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung,
juga terlihat bahwa pada siklus kedua telah mengalami peningkatan yaitu telah
mencapai tingkat sempurna, pada tahap pra siklus yaitu 39,5% atau hanya 15
peserta didik yang tuntas belajar dan pada siklus I menjadi ada 55,3% atau 21
peserta didik yang tuntas belajarnya, dan pada siklus II meningkat menjadi 84,2%
atau ada 32 peserta didik. Ini artinya metode everyone is a teacher here yang
digunakan dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa
Bani Umaiyah efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. Saran
Dari uraian tersebut di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran
dengan maksud proses pembelajaran SKI dengan metode everyone is a teacher
here yang diterapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
1. Kepada Guru
a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham
dalam menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi
tersampaikan dengan maksimal.
b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami
59
peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari
perilaku, pemikiran, dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.
2. Kepala sekolah dan pengurus yayasan
a. Untuk semakin lancarnya proses belajar mengajar, maka hendaknya lebih
dilengkapi sarana dan prasarana yang sekiranya bisa menunjang
keberhasilan metode yang digunakan.
b. Begitu juga dalam hal perpustakaan, hendaknya buku-buku yang ada lebih
dilengkapi dengan menambah buku-buku yang bersifat keagamaan. Dengan
tujuan diharapkan anak dapat bertambah pengetahuan agamanya.
3. Kepada Siswa
Siswa harus terus meningkatkan hasil belajarnya agar mendapatkan
hasil yang baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan dan berusaha
membiasakan gemar membaca dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kepada Orang Tua
Orang tua harus mendukung program belajar yang di desain sekolah
dengan membantu peserta didik dalam mencapai hasil yang lebih baik serta
memantau kegiatan anak di rumah.
C. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan kesehatan, rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, tak lupa
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Meskipun penulisan skripsi ini jauh
dari kesempurnaan yang ada, maka dengan kerendahan hati dan dengan usaha
yang semaksimal mungkin penulis telah berusaha menulis tugas akhir ini dengan
sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab dan harapan semoga apa yang
disajikan oleh penulis dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya para
pembaca.
Kemudian kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan skripsi ini. Demikianlah penelitian skripsi yang dapat penulis
60
susun, apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan skripsi
ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan penulis dan kelebihan serta
kebenaran yang ada itu semua karena ridho Allah. Sekian dari penulis semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah senantiasa melimpahkan
segala rahmat-Nya kepada penulis, keluarga penulis, dan kepada pembaca yang
budiman
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdurrahman, Mulyono, 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmad, Hamzah, & Ananda Santoso, 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia,
Surabaya : Fajar Mulya.
Ali, Muhammad, 1993. Srategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa.
Anshari, HM. Hati, 1983. Pengantar ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.
________________, 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara.
________________, dkk, 2010. Penelitian Tindakan kelas, Jakarta: Bumi Aksara,
cet-9.
Atmadi, A, dan Y. Setyaningsih, 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki
Millenium Ketiga, Yogyakarta: Kanisius.
Baharuddin, dkk, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Departeman Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta:
PT Gramedia.
Departemen Agama RI, 2001. Kendali Mutu PAI, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
____________________, 2001. Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Departemen Agama.
____________________, 2008. Al Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV.
Diponegoro.
Depdikbud, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,
cet 3.
Donald, Frederick Y. Mc, 1958. educational Psichology, Tokyo: Overseas
Publication LTD.
Gulo, W, 2002. Metode Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasindo.
Hamalik, Oemar, 2001. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan
CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2.
_____________, 2007. Psikologi Belajar Dan Mengajar, Bandung: Sinar Abu
Algensindo.
Ismail, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berabasis PAIKEM,
(Semarang: RaSAIL Media Group.
Margono, S, 2004. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, cet-4.
Mudhofir, 1999. Teknologi Instruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Abu Abdillah Ibn Isma’il Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari, Libanon:
Dar Al-Fikr. Kitab Al-Ilm, Juz 1.
Mulyasa, E, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Rosda Karya
Nasution, S, 1984. Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara.
Poerwadarminta, WJS, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, Cet 3.
Purwanto, Ngalim, 1993. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ramayulis, 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Sanjaya, Wina, 2008. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: kencana, cet. 5.
Soedijarto, 1993. Menuju Pendidikan nasional yang Relevan dan Bermutu,
Jakarta : Balai Pustaka
Sudjana, Nana, 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus, 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Thoha, Chabib, dan Abdul Mu’ti, 1989. PBM PAI di Sekolah, Yogyakarta:
pustaka Pelajar.
Tim Penyusun Kamus pembinaan dan pengembangan bahasa, 2003. Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Islam,
Yogyakarta: Pustaka Aksara.
Tirtaharja, Umar dan La Sula, 2000. Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka
Cipta.
Zaeni, Hisyam, dkk, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan
Madani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MTs Assalafiyah Tegal
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/ Seemater : VII/ II (genap)
Alokasi Waktu : 2X 40 menit
Standar Kompetensi : Perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Umayyah
2.2 Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan / peradaban
Islam pada masa Bani Umayyah
2.3 Mengidentifikasikan tokoh ilmuwan dan perannya dalam
kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
2.4 Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan /
peradaban Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa
kini dan yang akan datang
2.5 Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul
Aziz
Indikator : 1. Mendeskripsikan sejarah berdirinya Daulah Umayyah
2. Mendeskripsikan perkembangan Kebudayaan / peradaban
Islam pada Masa Bani Umayyah
3. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam
kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
4. Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan / peradaban
Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa kini dan yang
akan datang
5. Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul Aziz
dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran : Dengan menerapkan strategi everyone is a teacher here
peserta didik mampu menceritakan sejarah berdirinya Daulah
Umayyah, perkembangan kebudayaan/ peradaban islam pada
masa Bani Umayyah, dan mampu menyebutkan tokoh
ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/
peradaban Islam pada masa bani Umayyah dengan baik dan
benar.
Materi Ajar : - Sejarah berdirinya Bani Umayyah
- Peradaban dan kebudayaan Islam pada masa Bani
Umayyah
- Ilmuwan muslim dan perannya dalam kebudayaan dan
peradaban Bani Umayyah
- Hikmah sejarah perkembangan Islam pada masa Bani
Umayyah
- Keteladanan khalifah Umar bin Abdul Aziz
Metode Pembelajaran : Ceramah dan Everyone is a teacher here
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal
� Salam pembuka dan do’a (2 menit)
� Absensi (2 menit)
� Apersepsi (3 menit)
B. Kegiatan inti
1. Guru memberikan penjelasan materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah
(5 menit)
2. Guru membagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk
menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang
dipelajari. (3 menit)
3. Kumpulkan kertas-kertas yang sudah dibagikan tersebut, lalu diikocok dan dibagikan
kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan
tersebut tidak kembali kepada yang bersangkutan. (2 menit)
4. Guru meminta peserta didik untuk membaca dan memahami pertanyaan di kertas
masing-masing, sambil memikirkan jawabannya. (5 menit)
5. Guru mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya. (5 menit)
6. Guru meminta agar peserta didik merespon atas pertanyaan atau permasalahan
tersebut, kemudian teman yang lainnya memberikan pendapat atau melengkapi atas
jawaban yang diberikan temannya tersebut.( 10 menit)
7. Guru memberikan apresiasi terhadap setiap jawaban/ tanggapan peserta didik agar
termotivasi dan tidak takut salah. (3 menit)
C. Penutup
• Menyimpulkan pembelajaran tentang perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.
(3 menit)
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (2 menit)
• Evaluasi/ tes akhir terlampir. (35 menit)
Bahan Ajar : buku paket SKI kelas VII, LKS, spidol
Penilaian :
1. Prosedur Tes
a. Tes awal : -
b. Tes proses : -
c. Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
a. Tes awal : -
b. Tes proses : -
c. Tes akhir : Tertulis
Mengetahui Tegal, 02 April 2011
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran SKI
(Beny Mustofa, S.Ag) (Abdul Kholiq Amas, S.Pd.I)
Guru Peneliti
(Dewi Fatimah)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Assalafiyah Tegal
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/ Semester : VII/ II (genap)
Alokasi Waktu : 2X 40 menit
Standar Kompetensi : Perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Umayyah
2.2 Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan / peradaban
Islam pada masa Bani Umayyah
2.3 Mengidentifikasikan tokoh ilmuwan dan perannya dalam
kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
2.4 Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan /
peradaban Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa
kini dan yang akan datang
2.5 Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul
Aziz
Indikator : 1. Mendeskripsikan sejarah berdirinya Daulah Umayyah
2. Mendeskripsikan perkembangan Kebudayaan / peradaban
Islam pada Masa Bani Umayyah
3. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam
kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
4. Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan / peradaban
Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa kini dan yang
akan datang
5. Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul Aziz
dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran : Dengan menerapkan strategi everyone is a teacher here
peserta didik mampu menceritakan sejarah berdirinya Daulah
Umayyah, perkembangan kebudayaan/ peradaban islam pada
masa Bani Umayyah, dan mampu menyebutkan tokoh
ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/
peradaban Islam pada masa bani Umayyah dengan baik dan
benar.
Materi Ajar : - Sejarah berdirinya Bani Umayyah
- Peradaban dan kebudayaan Islam pada masa Bani
Umayyah
- Ilmuwan muslim dan perannya dalam kebudayaan dan
peradaban Bani Umayyah
- Hikmah sejarah perkembangan Islam pada masa Bani
Umayyah
- Keteladanan khalifah Umar bin Abdul Aziz
Metode Pembelajaran : Ceramah dan Everyone is a teacher here
Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal
� Salam pembuka dan do’a (2 menit)
� Absensi (2 menit)
� Apersepsi (3 menit)
B. Kegiatan inti
1. Guru memberikan penjelasan materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah
dan peserta didik diminta untuk mendengarkan dengan seksama. (5 menit)
2. Guru membagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk
menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang
dipelajari. (3 menit)
3. Kumpulkan kertas-kertas yang sudah dibagikan tersebut, lalu diikocok dan dibagikan
kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan
tersebut tidak kembali kepada yang bersangkutan. (2 menit)
4. Guru meminta peserta didik untuk membaca dan memahami pertanyaan di kertas
masing-masing, sambil memikirkan jawabannya. (5 menit)
5. Guru mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya. (5 menit)
6. Guru meminta agar peserta didik merespon atas pertanyaan atau permasalahan
tersebut, kemudian teman yang lainnya memberikan pendapat atau melengkapi atas
jawaban yang diberikan temannya tersebut.( 10 menit)
7. Guru memberikan apresiasi terhadap setiap jawaban/ tanggapan peserta didik agar
termotivasi dan tidak takut salah. (3 menit)
8. Selama kegiatan inti berlangsung guru mendampingi peserta didik dalam
melaksankan diskusi, dan memberikan sanksi kepada peserta didik yang tidak
bersungguh-sungguh dalam mengikuti diskusi.
C. Penutup
• Menyimpulkan pembelajaran tentang perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.
(3 menit)
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (2 menit)
• Evaluasi/ tes akhir terlampir. (35 menit)
Bahan Ajar : buku paket SKI kelas VII, LKS, spidol
Penilaian :
1. Prosedur Tes
a. Tes awal : -
b. Tes proses : -
c. Tes akhir : ada
2. Jenis Tes
a. Tes awal : -
b. Tes proses : -
c. Tes akhir : Tertulis
Mengetahui Tegal, 09 April 2011
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran SKI
(Beny Mustofa, S.Ag) (Abdul Kholiq Amas, S.Pd.I)
Guru Peneliti
(Dewi Fatimah)
Pedoman Format Lembar Observasi Siswa
NO Nama Siswa Keaktifan Yang dilakukan Jumlah Keaktifan
A B C D
Keterangan :
A. Bertanya saat menemui kesulitan
B. Mendengarkan penjelasan guru
C. Hadir saat proses pembelajaran berlangsung
D. Dapat memberikan tanggapan atau pendapat saat diskusi berlangsung.
Lembar Evaluasi Siswa Siklus I
Nama Siswa:
No Absen :
Nilai :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar ! 1. Pernyataan berikut ini yang benar tentang sebab-sebab terbentuknya pemerintahan
Muawiyah bin Abi Sufyan, kecuali . . . .
a. Kaum muslimin terpecah menjadi tiga golongan
b. Tuntutan diusutnya peristiwa pembunuhan kholifah Utsman bin Affan
c. Keinginan Muawiyah bin Abi Sufyan untuk menjadi Kholifah
d. Kebijakan kholifah Ali bin Abi Thalib mempertahankan pejabat lama yang dekat
dengannya
2. Pendiri Dinasti Bani Umayyah adalah . . . .
a. Abu Sufyan bin Harb
b. Abdul Malik bin Marwan
c. Muawiyah bin Abi Sufyan
d. Marwan bin Hakam
3. Kelompok yang mendukung dan membela Ali bin Abi Thalib secara membabi buta
dikenal dengan nama . . . .
a. Khawarij
b. Nahdiyin
c. Sunni
d. Syi’ah
4. Silsilah lengkap Umar bin Abdul Aziz adalah . . . .
a. Umar bin Abdul Aziz bin Marwan
b. Umar bin Abdul Aziz bin Hakam
c. Umar bin Abdul Aziz bin Muawiyah
d. Umar bin Abdul Aziz bin Yazid
5. Amun Jama’ah terjadi karena . . . .
a. Muawiyah berhasil menguasai Mesir dan Syam sepenuhnya
b. Kemurahan Hasan bin Ali
c. Kesepakatan para sahabat yang meminta Hasan bin Ali untuk Mengundurkan diri
d. Muawiyah berhasil menumpas pengikut Ali bin Abi Thalib
6. Perang jamal terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib yang berhadapan dengan . . . .
a. Muawiyah bin Abi Sufyan
b. Aisyah
c. Amr bin Ash
d. Ammar bin Yasin
7. Sebelum masa kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan, kholifah dipilih dengan cara . .
. .
a. Musyawarah
b. Demokrasi
c. Diplomasi
d. Turun temurun
8. Yang perlu dilakukan ketika seseorang memperoleh kepercayaan untuk menduduki kursi
k.ekuasaan seperti Umar bin Abdul Aziz adalah . . . .
a. Sombong
b. Egois
c. Ambisius
d. Amanah
9. Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang adil. Suatu ketika ada seorang pemimpin
yang dihadapkan dengan pilihan antara keluarganya yang bersalah dan masyarakat yang
tidak bersalah. apa yang harus dilakukan oleh pemimpin tersebut . . . .
a. Menjatuhkan hukuman bagi yang bersalah
b. Melindungi keluarganya
c. Menjatuhkan hukuman bagi keduanya
d. Melindungi keduanya
10. Ibu dari Umar bin Abdul Aziz bernama . . . .
a. Ummu Kultsum
b. Ummu Khansa
c. Ummu Aiman
d. Ummu ‘Ashim
11. Sifat dan kepribadian dari khalifah umar bin abdul aziz yang perlu dicontoh, adalah. . . .
a. Egois
b. Boros
c. Tidak Adil
d. Zuhud
12. Umar bin abdul aziz di angkat menjadi khalifah tanpa sepengetahuan, hal ini terjadi
karena . . . .
a. Umar bin Abdul Aziz menjadi kholifah berdasarkan wasiat dari pamannya,
Sulaiman bin Abdul malik
b. Umar bin Abdul Aziz selalu berperang untuk ekspansi wilayah
c. Umar bin Abdul Aziz hanya seorang pedagang
d. Umar bin Abdul Aziz sudah meninggalkan istana dan tinggal di luar wilayah
13. Pada masa kepamimpinan Muawiyah bin abi sofyan, banyak sifat kurang baik yang
dimiliki para pemimpin Negara yang tidak patut untuk dicontoh, salah satunya adalah . . .
.
a. Boros (suka kemewahan)
b. Hemat
c. Hidup sederhana
d. Zuhud
14. Sebelum diangkat menjadi khalifah, umar bin abdul aziz penah menjabat sebagai . . . .
a. Panglima perang
b. Juru tulis
c. Gubernur
d. Hakim
15. Dalam dinasti umayyah kaum zimmi masuk pada golongan . . . .
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
16. Khalifah yang membangun kubah masjidil Aqsha pada masa Bani Umaiyah adalah
khalifah . . . .
a. Abdul Malik bin Marwan
b. Yazid bin Muawiyah
c. Walid II
d. Umar bin Abdul Aziz
17. Pusat kekuasaan Bani Umaiyah terletak di kota . . . .
a. Mesir
b. Kuffah
c. Damaskus
d. Syam
18. Umar bin Abdul Aziz adalah cucu dari salah satu khulafaur Rasyidin, yaitu . . . .
a. Abu Bakar As-Sidiq
b. Umar bin Khatab
c. Utsman bin Affan
d. Ali bin Abi Thalib
19. Ulama’ yang membukukan hadits pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul
Aziz adalah . . . .
a. Musa bin Uqbah
b. Ibnu Majah
c. Uqbah bin Nafi’
d. Sihab Az-Zuhri
20. Khalifah Umar II adalah sebutan untuk kholifah pada masa dinasti Umayyah, yaitu . . . .
a. Umar bin Abdul Aziz
b. Walid II
c. Abdul Malik bin Marwan
d. Yazid bin Muawiyah
Lembar Evaluasi Siswa Siklus II
Nama Siswa:
No Absen :
Nilai :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Pendiri diansti Bani umaiyah adalah . . . .
a. Muawiyah bin abi Sufyan
b. Marwan bin hakam
c. Abdul Malik bin Marwan
d. Abu sufyan bin Harb
2. Silsilah lengkap Umar bin Abdul Aziz adalah . . . .
a. Umar bin Abdul Aziz bin Hakam
b. Umar bin Abdul Aziz bin Muawiyah
c. Umar bin Abdul Aziz bin Yazid
d. Umar bin Abdul Aziz bin Marwan
3. Khalifah Umar II adalah sebutan untuk kholifah pada masa dinasti Umayyah, yaitu . . .
.
a. Umar bin Abdul Aziz
b. Walid II
c. Abdul Malik bin Marwan
d. Yazid bin Muawiyah
4. Dalam dinasti Umayyah standarisasi penulisa Al-Qur’an dimulai pada masa khalifah . .
. .
a. Umar bin Abdul Aziz
b. Walid bin Abdul Malik
c. Muawiyah bin Abi Sufyan
d. Abdul Malik bin Marwan
5. Perilaku yang dapat diteladani dari khalifah Umar bin Abdul Aziz ,adalah . . . .
a. Egois
b. Kesederhanaannya
c. Suka kemewahan
d. Tidak adil
6. Satu sikap yang semakin menunjukkan kemuliaan akhlak khalifah Umar bin Abdul Aziz
adalah langkahnya untuk menghilangkan caci maki di atas mimbar terhdap salah satu
khulafaur rasyidin bernama . . . , dimana hal ini merupakan perbuatan turun menurun
yang dilakukan Bani Umayyah sebelumnya.
a. Ali bin Abi Thalib RA
b. Abu Bakar As Sidiq RA
c. Umar bin Khatab RA
d. Usman bin Affan RA
7. Ibnu Sihab Az-Zuhri dan Musa bin Uqbah adalah dua orang yang menyusun buku
tentang . . . .
a. Pendidikan
b. Sosial
c. Perang
d. Kenegaraan
8. Uqbah bin Nafi’ adalah seorang panglima perang dinasti Umayyah pada masa
pemerintahan . . . .
a. Khalifah Umar bin Abdul Aziz
b. Khalifah Yazid bin Muawiyah
c. Khalifah Walid bin abdul Malik
d. Khalifah Abdul Malik bin Marwan
9. Al-Muwatha’ adalah sebuah judul buku yang dikarang oleh . . . .
a. Imam Syafi’i
b. Ibnu Majah
c. Imam Malik
d. Ath-Thabari
10. Berikut ini yang menjadi sebab terjadinya perang jamal adalah . . . .
a. Tuntutan agar khalifah Ali bin Abi Thalib mengadili pembunuh Khalifah Usman
bin Affan
b. Keinginan Thalhah bin Ubaidillah menduduki jabatan Khalifah
c. Keinginan menjatuhkan kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib
d. Keinginan Zubair bin Awwam untuk membalas dendam
11. Hasan bin Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah karena . . . .
a. Ingin balas dendam atas wafatnya Ali bin Abi Thalib
b. Baiat dari pengikut Ali bin Abi Thalib
c. Ambisi pribadinya
d. Agar pembunuh Ali bin Abi Thalib dapat tertangkap
12. Pendapatan pajak yang berasal dari pajak tanah atas nonmuslim disebut . . . .
a. Jizyah
b. Fa’i
c. Difa’
d. zimmi
13. Pendapatan Negara yang berasal dari pajak atas kaum muslimin disebut . . . .
a. Zakat
b. Zimmi
c. Jizyah
d. Fa’i
14. Berikut ini adalah kondisi kemiliteran pada masa pemerintahan Muawiyah, kecuali . . . .
a. Memiliki tentara sejumlah 60.000 orang
b. Anggaran angkatan perang sebesar 60 juta dirham
c. Tiap tentara memperoleh jaminan 1.000 dirham
d. Kondisi tentara dalam keadaan lemah karena perang saudara
15. Kondisi nonmuslim dibawah pemerintahan Bani umayyah, kecuali . . . .
a. Memperoleh kebebasan beragama
b. Bersahabat dan hidup berdampingan dengan muslim dengan damai
c. Mereka dipaksa masuk islam
d. Mereka memperoleh keadilan yang sama di depan hukum
16. Masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib berakhir setelah peristiwa . . . .
a. Wafatnya Hasan bin Ali
b. Wafatnya Khalifah Ali oleh orang Munafik
c. Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah
d. Wafatnya Husein bin Ali
17. Pernyataan yang benar tentang kelompok Khawarij ialah . . . .
a. Kelompok yang mendukung langkah politik Ali bin Abi Thalib
b. Kelompok yang tidak mendukung Ali bin Abi Thalib maupun Muawiyah
c. Kelompok yang mendukung kepemimpinan Ali
d. Kelompok yang ingi mendamaikan Ali dan Muawiyah
18. Berikut ini adalah sifat dan kepribadian dari khalifah Umar bin Abdul Aziz, kecuali . . .
.
a. Suka kemewahan
b. Zuhud
c. Tawaduk
d. Taqwa
19. Pada masa kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan, para pemimpin Negara banyak
meniru gaya hidup . . . .
a. Raja-raja Romawi
b. Khulafaur rasyidin
c. Rasulullah SAW
d. Rakyat Persia
20. Sebelum diangkat menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz pernah menjabat sebagai . . .
.
a. Panglima perang
b. Juru Tulis
c. Hakim
d. Gubernur
KUNCI JAWABAN TEST SIKLUS I
1. D 11. D
2. C 12. A
3. D 13. A
4. A 14. C
5. B 15. C
6. B 16. A
7. A 17. C
8. D 18. B
9. A 19. D
10. D 20. A
KUNCI JAWABAN TEST SIKLUS II
1. A 11. B
2. D 12. A
3. A 13. A
4. D 14. C
5. B 15. C
6. A 16. B
7. A 17. B
8. B 18. A
9. C 19. A
10. A 20. D
Tabel Hasil Tes Siklus I
No Kode No Butir Soal Jumlah Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-01 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 12 60 TT
2 S-02 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 13 65 TT
3 S-03 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 14 70 T
4 S-04 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80 T
5 S-05 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 75 T
6 S-06 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 11 55 TT
7 S-07 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 80 T
8 S-08 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 60 TT
9 S-09 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 15 75 T
10 S-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 14 70 T
11 S-11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13 65 TT
12 S-12 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 60 TT
13 S-13 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 75 T
14 S-14 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 65 TT
15 S-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14 70 T
16 S-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 13 65 TT
17 S-17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 14 70 T
18 S-18 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 13 65 TT
19 S-19 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 16 80 T
20 S-20 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 12 60 TT
21 S-21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 12 60 TT
22 S-22 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14 70 T
23 S-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 15 75 T
24 S-24 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 12 60 TT
25 S-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 85 T
26 S-26 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14 70 T
27 S-27 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 11 55 TT
28 S-28 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 60 TT
29 S-29 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 T
30 S-30 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 13 65 TT
31 S-31 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 11 55 TT
32 S-32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T
33 S-33 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 13 65 TT
34 S-34 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 T
35 S-35 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 15 75 T
36 S-36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 15 75 T
37 S-37 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 70 T
38 S-38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17 85 T
Tabel Hasil Tes Siklus II
No Kode No Butir Soal Jumlah Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S-01 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 14 70 T
2 S-02 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 T
3 S-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 75 T
4 S-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
5 S-05 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 15 75 T
6 S-06 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 70 T
7 S-07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16 80 T
8 S-08 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 12 60 TT
9 S-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 85 T
10 S-10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 80 T
11 S-11 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 T
12 S-12 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 12 60 TT
13 S-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 15 75 T
14 S-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 13 65 TT
15 S-15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 14 70 T
16 S-16 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 75 T
17 S-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 14 70 T
18 S-18 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T
19 S-19 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T
20 S-20 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 70 T
21 S-21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 12 60 TT
22 S-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 16 80 T
23 S-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 85 T
24 S-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14 70 T
25 S-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 85 T
26 S-26 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 T
27 S-27 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 13 65 TT
28 S-28 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 75 T
29 S-29 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T
30 S-30 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 T
31 S-31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 14 70 T
32 S-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 85 T
33 S-33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 13 65 TT
34 S-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 14 70 T
35 S-35 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 75 T
36 S-36 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 75 T
37 S-37 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T
38 S-38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18 90 T
TABEL KEAKTIFAN SISWA SIKLUS I DAN II
No Kode
Jenis Keaktifan
Jumlah Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
A B C D
1 S-01 0 1 1 1 1 1 0 0
2 S-02 1 1 0 1 1 0 0 1
3 S-03 1 1 1 1 1 1 0 1
4 S-04 1 1 0 0 1 1 0 1
5 S-05 1 1 0 1 1 1 1 0
6 S-06 0 0 1 1 1 1 0 0
7 S-07 1 1 1 1 1 1 1 1
8 S-08 1 1 1 1 0 0 0 1
9 S-09 1 1 0 1 1 1 1 1
10 S-10 0 1 1 1 1 0 0 1
11 S-11 1 1 1 1 0 1 1 1
12 S-12 1 1 1 1 1 0 1 1
13 S-13 1 1 0 1 1 1 1 1
14 S-14 1 0 1 1 1 1 1 1
15 S-15 0 1 1 1 1 1 0 0
16 S-16 1 1 1 0 1 1 0 1
17 S-17 0 0 1 1 1 1 0 1
18 S-18 1 1 0 1 1 0 1 1
19 S-19 0 1 1 1 1 1 1 1
20 S-20 1 1 0 0 1 1 0 1
21 S-21 1 1 1 1 1 1 1 1
22 S-22 0 1 1 1 1 0 0 1
23 S-23 1 1 0 0 1 1 0 1
24 S-24 1 1 0 1 1 1 1 1
25 S-25 1 1 1 1 1 1 1 1
26 S-26 0 1 1 1 1 1 1 1
27 S-27 1 1 1 1 0 0 1 1
28 S-28 1 1 0 0 1 1 0 1
29 S-29 1 1 0 1 1 1 0 0
30 S-30 1 1 0 1 1 1 1 1
31 S-31 1 1 1 0 0 0 0 1
32 S-32 1 1 1 1 0 1 1 1
33 S-33 0 1 0 1 1 1 1 1
34 S-34 0 1 1 0 1 1 0 1
35 S-35 1 1 0 1 1 0 0 1
36 S-36 1 1 1 1 1 1 1 1
37 S-37 0 1 1 1 1 0 1 1
38 S-38 1 1 1 1 1 1 1 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dewi Fatimah
Tempat/ Tanggal lahir : Tegal, 26 Agustus 1989
Alamat asal : Jl. Imam Johar, Karanganyar RT. 05 RW. 03
Dukuhturi Tegal 52192
Alamat sekarang : Perum BPI Blok I.32 Purwoyoso Ngaliyan Semarang
Pendidikan formal :
1. MI Al-Falah lulus tahun 2001
2. MTs Ma’arif Damarjati lulus tahun 2004
3. MA Ma’arif Damarjati lulus tahun 2007
4. Fakultas Tarbiyah PAI IAIN Walisongo Semarang
Angkatan 2007
Pendidikan Non Formal: PonPes Al-Hidmah Damarjati Kaliangkrik Magelang
Semarang, 01 November 2011
Penulis
Dewi Fatimah
NIM. 073111153