95
PENERAPAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) MATERI POKOK PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI UMAIYAH (STUDI TINDAKAN DI KELAS VII MTS ASSALAFIYAH TEGAL) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh : DEWI FATIMAH NIM. 073111153 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl-dewi... · BAB II : LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 2. Hasil Penelitian

  • Upload
    ngodan

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENERAPAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) MATERI

POKOK PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI UMAIYAH (STUDI

TINDAKAN DI KELAS VII MTS ASSALAFIYAH TEGAL)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh :

DEWI FATIMAH

NIM. 073111153

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dewi Fatimah

NIM : 073111153

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 02 November 2011

Saya yang menyatakan,

Dewi Fatimah

NIM: 073111153

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Materi

Pokok Perkembangan Islam Pada Masa Bani Umaiyah (Studi

Tindakan di Kelas VII MTs Assalafiyah Tegal)

Nama : Dewi Fatimah

NIM : 073111153

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 13 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Drs. Widodo Supriyono, M.A Yunita Rahmawati

NIP. 19591025 198703 1 003 NIP. 19780627 200501 2 004

Penguji I, Penguji II,

Drs. Wahyudi, M.Pd Mufidah, S.Ag, M.Pd

NIP. 19680314 199503 1 001 NIP. 19690707 199703 2 001

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Abdul Rohman, M.Ag Hj. Nur Asiyah, M.S.I

NIP. 19691105 199403 1 003 NIP. 19710926 199803 2 002

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 02 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Materi pokok Perkembangan

Islam Pada Masa Bani Umaiyah (Studi Tindakan di Kelas VII

MTs Assalafiyah Tegal)

Nama : Dewi Fatimah

NIM : 073111153

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang

Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Pembimbing I,

Drs. Abdul Rohman, M.Ag

NIP. 19691105 199403 1 003

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 02 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakuakan bimbingan, arahan, dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Materi pokok Perkembangan

Islam Pada Masa Bani Umaiyah (Studi Tindakan di Kelas VII

MTs Assalafiyah Tegal)

Nama : Dewi Fatimah

NIM : 073111153

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang

Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Pembimbing II,

Nur Asiyah, M.S.I

NIP. 19710926 199803 2 002

vi

ABSTRAK

Judul : Penerapan Metode Everyone Is A teacher Here Dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) Materi Pokok Perkembangan Islam Pada

Masa Bani Umaiyah (Studi Tindakan di kelas VII MTs Assalafiyah

Tegal)

Penulis : Dewi Fatimah

NIM : 073111153

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

dalam mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) materi pokok Perkembangan

Islam Pada Masa Bani Umaiyah dengan menggunakan metode everyone is a teacher

here di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.

Berdasarkan observasi awal, proses pembelajaran SKI di MTs Assalafiyah

Tegal khususnya kelas VII masih belum optimal dalam meningkatkan hasil belajar

peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan guru yang masih menggunakan metode yang

belum tepat dan mengarah pada peningkatan hasil belajar sehingga kurang adanya

respon peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Akibatnya peserta didik

pasif dan kurang mampu mengoptimalkan hasil belajarnya. Metode everyone is a

teacher here merupakan salah satu metode yang sangat tepat untuk mendapatkan

partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Dengan metode ini,

peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran

secara aktif sehingga mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam hal

ini permasalahan yang diajukan adalah apakah penerapan metode everyone is a

teacher here dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, adapun untuk

mengetahui hasil dilihat dari hasil evaluasi akhir dan aktivitas peserta didik pada

saat pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data ini dengan menggunakan metode

observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis

deskriptif non statistik.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri

dari 3 tahap yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus 2. Adapun tiap siklus terdiri dari

empat prosedur yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting),

Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Dengan subjek penelitian kelas VII

MTs Assalafiyah Tegal sebanyak 38 peserta didik. Pada tahap pra siklus hasil

evaluasi akhir peserta didik diperoleh persentase 39,5%. Pada siklus I diperoleh

persentase 55,3%, dan pada siklus II persentase naik menjadi 84,2%. Dari tiga tahap

tersebut jelas bahwa ada peningkatan sesudah diterapkan metode everyone is a

teacher here dengan sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti

membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi

dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua

pihak yang membutuhkan.

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir akademik dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada beliau junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang menjadikan dirinya suri tauladan serta contoh yang mulia

beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa menjaga kesucian

jiwanya hingga akhir hayat.

Dengan penuh rasa syukur penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan motivasi

dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih

terutama kepada:

1. Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo semarang

beserta stafnya yang telah memberi izin penulisan skripsi ini.

2. Drs. Abdul Rohman, M.Ag. selaku pembimbing I dan ibu Hj. Nur Asiyah,

M.S.I. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaga

ditengah kesibukannya yang taramat padat. Terimakasih atas nasehat, motivasi,

dan bimbingan yang sunguh tiada ternilai harganya. Mudah-mudahan Allah

membalas segala kebaikannya.

3. Semua dosen fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberi

penulis bekal ilmu yang begitu besar dengan penuh kesabaran dan pengertian.

4. Bapak Beny Mustofa, S.Ag. selaku Kepala Sekolah MTs Assalafiyah Tegal

beserta staf dan siswa-siswanya, yang telah berkenan memberi izin untuk

melaksanakan penelitian.

5. Bapak Abdul Kholiq Amas, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran SKI kelas VII

yang telah membantu dalam proses penelitian.

6. Ayahanda Asro dan ibunda Solikha yang selalu mencurahkan kasih sayang dan

selalu memberi semangat. Terimakasih atas jasa-jasamu yang takkan pernah aku

lupakan. Doamu selalu kuharapkan dalam setiap langkahku

viii

7. Kakakku Nur laeli dan adik-adikku (Khaerunnisa, M. Imam Arifin, Fahrur Rozi,

M. Ali Fahmi, Fitri Aulia Sholikha) yang selalu memberi kebahagiaan dan

keceriaan dalam kehidupanku

8. Teman-temanku senasib seperjuangan (PAID 07) Dilah, Intan, Izum, Barry,

Bang Munir yang menemaniku dalam studi baik dalam suka maupun duka.

9. Teman-teman kos J.30 dan I.32, mba’ fida, mba’ nina, mba’ elis, de’ isti, dan de’

nur dan lain-lain. Kita selalu hidup bersama baik suka maupun duka di kos

tercinta

10. Semua pihak yang mungkin belum dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

dalam lembar ini karena keterbatasan yang ada.

Demikian ucapan terimakasih ini penulis sampaikan, penulis hanya bisa

berdo’a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak menjadi amal ibadah yang

diterima disisi Allah SWT, dan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi

semua pihak

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna.

Skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sesuatu yang

berharga dan bermanfaat pada diri sendiri khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya serta memberikan manfaat bagi khazanah keilmuan di IAIN Walisongo

Semarang khususnya dalam ilmu Tarbiyah, dan bagi kita semua yang membacanya,

Amiin ya Rabbal ‘Alamin.

Semarang, November 2011

Penulis

Dewi Fatimah

NIM. 073111153

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i

PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………………………… ii

PENGESAHAN………………………………………………………………………….. iii

NOTA PEMBIMBING………………………………………………………………….. iv

ABSTRAK……………………………………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... vii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………. 1

B. Penegasan Istilah…………………………………………………….. 3

C. Rumusan Masalah…………………………………………………… 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………… 5

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka………………………………………………………. 7

1. Metode Everyone Is A Teacher Here……………………………. 8

2. Hasil Belajar……………………………………………………… 20

3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam………………… 26

B. Kerangka Berfikir……………………………………………………. 28

C. Hipotesis Tindakan………………………………………………….. 29

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………………. 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….. 31

C. Pelaksana dan Kolaborator………………………………………….. 32

D. Rancangan Penelitian………………………………………………... 32

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 36

F. Teknik Analisis Data………………………………………………… 37

G. Indikator pencapaian ………………………………………………… 38

x

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. gambaran Umum MTs Assalafiyah Tegal…………………………… 39

B. Hasil Penelitian……………………………………………………… 39

1. Hasil Penelitian Pra Siklus……………………………………….. 39

2. Hasil Penelitian Siklus I………………………………………….. 42

3. Hasil Penelitian Siklus II…………………………………………. 49

C. Pembahasan………………………………………………………….. 54

1. Siklus I……………………………………………………………. 54

2. Siklus II…………………………………………………………… 54

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan……………………………………………………………... 58

B. Saran………………………………………………………................. 58

C. Penutup ……………………………………………………………… 59

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1a RPP Siklus I

Lampiran 1b RPP Siklus II

Lampiran 2a Lembar Evaluasi Siswa Siklus I

Lampiran 2b Lembar Evaluasi Siswa Siklus II

Lampiran 3 Pedoman Format Lembar Observasi Siswa

Lampiran 4a Tabel Hasil Tes Siklus I

Lampiran 4b Tabel Hasil Tes Siklus II

Lampiran 5 Tabel Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

ix

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu

peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi benih

manusia. Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik

pasti menjadi pohon mangga bukan menjadi pohon jambu.1

Sebagai mata pelajaran yang dipastikan ada pada setiap lembaga

pendidikan Islam, mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam mengandung

kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan manusia, karena sejarah menyimpan

atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan

nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia.

Sumber utama ajaran Islam (al-Quran) mengandung cukup banyak nilai-nilai

kesejarahan yang langsung atau tidak langsung mengandung makna yang besar,

pelajaran yang sangat tinggi bagi pimpinan umat, khususnya bagi umat Islam,

maka tarikh dan ilmu tarikh (sejarah) dalam Islam menduduki arti penting dan

mempunyai kegunaan dalam kajian tentang Islam. Umat Islam dapat meneladani

proses pendidikan Islam semenjak zaman Rasulullah SAW., zaman Khulafaur

Rasyidin, zaman ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam.

Seperti yang diungkapkan oleh Munawar Cholil bahwa: ”Sesungguhnya

pengetahuan tarikh itu banyak gunanya, baik bagi urusan keduniaan maupun bagi

urusan keakhiratan”. Barang siapa hafal (mengerti benar) tantang tarikh,

bertambah akal pikirannya. Tarikh itu bagi masa menjadi cermin. Sesungguhnya

tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru. Tarikh dan ilmu

tarikh itu pokok kemajuan suatu umat, manakala ada suatu umat tidak

memperhatikan tarikh dan ilmu tarikh, maka umat itu tentulah akan ketinggalan di

1 Umar Tirtaharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),

hlm. 1.

2

belakang, dan manakala suatu umat itu sungguh-sungguh memperhatikan tarikh

dan ilmu tarikh, maka tentulah umat itu maju ke depan.

Berdasarkan kegunaan tersebut, maka semestinya pelajaran sejarah

kebudayaan Islam (SKI) merupakan mata pelajaran yang sangat penting,

menarik, menyenangkan dan tidak membosankan, akan tetapi kenyataan yang ada

di sekolah-sekolah tampaknya bukanlah demikian. Mata pelajaran sejarah

kebudayaan Islam bukanlah mata pelajaran yang menyenangkan melainkan

membosankan. Selain itu juga kurang menarik dan cenderung membuat siswa

gaduh dalam mengikutinya.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelemahan dalam belajar SKI

tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya variasi dalam pembelajaran, misalnya

penggunaan metode dan media yang kurang menarik perhatian siswa dan kurang

merangsang siswa untuk belajar, karena sifatnya yang banyak cerita sehingga

merasa jenuh, yang akan menumbuhkan kurangnya motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran SKI tersebut. Hal ini bisa dilihat dari kecenderungan siswa yang

bersifat pasif dalam menerima pelajaran SKI. Apalagi pada jam-jam siang. Untuk

itu perlu adanya upaya untuk menggairahkan kembali motivasi belajar peserta

didik sehingga hasil belajar peserta didik pun dapat meningkat.

Teori Maslow menyatakan bahwa pemberian motivasi yang berhasil harus

berasal dari pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik itu sendiri. Kebutuhan-

kebutuhan tersebut meliputi, kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan

dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri

dan kebutuhan untuk merealisasikan diri.2 Untuk itu seorang guru harus belajar

bagaimana memotivasi belajar peserta didiknya

Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan. Media pembelajaran

sebaiknya disertai dengan metode atau metode mengajar, sehingga media ini akan

menjadi alat pembelajaran yang efektif. Untuk itu guru harus berani mencoba

menggunakan metode pembelajaran, sehingga akan terjadi komunikasi dalam

pembelajaran yaitu terjadi interaksi antara guru dan siswa.

2 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Dan Mengajar, (Bandung: Sinar Abu Algensindo,

2007), hlm. 176.

3

Sehubungan dengan pernyataan di atas, upaya yang harus dilakukan guru

PAI untuk mengoptimalkan potensi peserta didik, diperlukan penggunaan metode

dan strategi pembelajaran yang sistematis dan terarah, sehingga penulis mencoba

menerapkan metode everyone is a teacher here untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik dalam merespon materi yang diajarkan.

Dengan menerapkan metode everyone is a teacher here itu diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena metode everyone is a

teacher here ini dapat melatih peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan

membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah, sehingga

pembelajaran tidak hanya sebatas guru menyampaikan materi akan tetapi juga

mengajak peserta didik untuk aktif dalam proses belajar mengajar dengan cara

meminta peserta didik menuliskan pertanyaan tentang materi pokok yang telah

dipelajari, ataupun topik khusus yang ingin mereka diskusikan di dalam kelas.

Dasar pemikiran inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan

penelitian tentang Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) Materi Pokok Perkembangan Islam pada Masa Bani

Umaiyah di Kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran, sebelum

membahas yang lebih lanjut, maka penulis akan menjelaskan istilah yang di gali

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penerapan

Berasal dari kata “terap” mendapat awalan pe-dan akhiran-an yang

artinya proses, cara, perbuatan menerapkan.3

2. Metode Everyone Is A Teacher Here

Metode everyone is a teacher here merupakan cara tepat untuk

mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual.

3 Departeman Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia,

2008), hlm. 1448.

4

Metode ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai

guru bagi kawan-kawannya.4

3. Meningkatkan

Berasal dari kata tingkat yang berarti menaikkan (derajat, taraf)

mempertinggi, memperhebat, mendapat awalan “me” dan akhiran “an” yang

mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik.5

4. Hasil Belajar

Hasil adalah pendapatan, sesuatu yang diciptakan, sukses.6 Belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku antara individu dan lingkungan.7

Jadi hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam

mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang

ditetapkan.8

5. Peserta Didik

Peserta didik adalah “murid” (terutama pada sekolah dasar dan menengah).9

6. Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar “belajar” mendapat awalan pe-

dan akhiran -an, yang mempunyai arti sebagai proses perubahan tingkah

laku melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya.

7. SKI

SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan Islam. Sejarah adalah

asal-usul silsilah atau kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada

4 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010), cet-VI, hlm. 110

5 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, Cet 3,

2006), Hlm. 1280-1281.

6 Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, Kamus Pintar Bahasa Indonedia, ( Surabaya : Fajar

Mulya, 1996), hlm. 147

7 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Metode Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2 , 2001), hlm. 4

8 Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, ( Jakarta : Balai

Pustaka, 1993 ), hlm. 49

9 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Aksara, 2003),

hlm. 849

5

masa lampau.10 Kebudayaan adalah fikiran, akal budi, adat istiadat.

11

Sedangkan Islam adalah agama yang diajarkan oleh Rasul Muhammad SAW.,

berpedoman pada kitab suci Al-qur’an yang diturunkan ke dunia melalui

wahyu Allah SWT.12 SKI merupakan mata pelajaran sejarah yang ada di

sekolah-sekolah madrasah, seperti Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah

Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.

Dalam penelitian ini Sejarah Kebudayaan Islam dikhususkan pada

materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah yang diajarkan di kelas

VII MTs AssalafiyahTegal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah: Apakah

dengan menerapkan metode everyone is a teacher here pada pembelajaran SKI

materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini adalah penelitian tindakan yang bertujuan

untuk mencari data dan informasi yang kemudian dianalisis dalam rangka

mengupayakan meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) materi pokok perkembangan Islam pada

masa Bani Umaiyah melalui metode everyone is a teacher here.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak

yang terkait dalam penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut:

10 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1995), hlm 891

11Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 149

12Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 388

6

a. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan serta informasi bagi pihak sekolah guna

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran SKI

khususnya materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah di MTs

Assalafiyah Tegal.

b. Bagi Peserta Didik

Dengan skripsi ini dapat digunakan sebagai wacana belajar peserta

didik guna meningkatkan hasil belajar melalui metode everyone is a

teacher here pada pembelajaran SKI materi perkembangan Islam pada

masa Bani Umaiyah.

c. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan dan informasi bagi guru, tentang

penggunaan metode everyone is a teacher here pada pembelajaran SKI

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

d. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengalaman baru yang dapat digunakan

dalam proses belajar mengajar di masa mendatang.

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa pustaka sebagai

acuan dalam penulisan skripsi. Beberapa pustaka tersebut adalah:

Penelitian Siti Kholifatun (3103203), 2008, yang melakukan penelitian

tentang “Penerapan Model Cooperative learning dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Hadits di MTs Al-Khoiriyah 01 Semarang”, ternyata menunjukkan adanya

keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Peran aktif tersebut

dikarenakan siswa dihadapkan pada model pembelajaran yang mereka anggap

baru, yang menuntut mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Penelitian Lail Ermawati, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas

Tarbiyah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V

pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Haji Menggunakan Strategi PAIKEM di

MI Miftahul Islam Kabupaten Grobogan”. Dalam skripsi ini menunjukkan

peningkatan keaktifan dan hasil belajar dalam proses pembelajaran fiqih pokok

bahasan haji dengan menggunakan metode PAIKEM.

Noor Susanti, 2007, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan judul

“Efektivitas Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Media Komik terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas 7 Semester 2 SMP 1 Grobogan”. Hasilnya dalam

menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dengan media komik dapat menarik

perhatian dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 7 semester 2 SMP 1

Grobogan.

Penulis mengangkat beberapa skripsi di atas sebagai kajian pustaka

karena: skripsi di atas memaparkan tentang beberapa penerapan model

pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.

Berkaitan dengan penelitian di atas penelitian ini bersifat sebagai pengembangan

dari hasil penelitian yang sudah ada, di mana penelitian ini menggunakan metode

8

everyone is a teacher here sebagai sarana dalam meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

Selain mengacu pada pustaka-pustaka tersebut dalam penelitian ini,

peneliti juga menggunakan beberapa teori yang dijadikan sebagai dasar acuan

dalam penulisan skripsi ini, diantaranya adalah:

1. Metode Everyone is A Teacher Here

a. Pengertian Metode Everyone is A Teacher Here

Dalam pembelajaran seorang guru tidak cukup hanya menyampaikan

pengetahuan saja. Akan tetapi juga harus mampu menciptakan suasana kelas

yang penuh perhatian, sehingga proses belajar mengajar akan lebih efektif dan

tercapai tujuan yang optimal. Oleh karena itu guru harus mampu menentukan

metode yang terbaik yang akan digunakan. Metode, dalam bahasa arab dikenal

dengan Thariqah yang berarti langkah-langkah metode yang dipersiapkan

untuk melakukan suatu pekerjaan.1

Secara umum metode mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, metode bisa diartikan sebagai pola-

pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.2 Adapun beberapa

metode cooperative learning yang dapat diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran diantaranya adalah bentuk everyone is a teacher here.

Sedangkan everyone is a teacher here merupakan sebuah metode yang

mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab

individu. Metode ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk

bertindak sebagai “pengajar” terhadap peserta didik lain.3

Metode everyone is a teacher here juga sangat tepat untuk

mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual.

1 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2005), hlm. 2

2 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet-

3, hlm. 5

3 A. Atmadi dan Y. Setyaningsih, Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga,

(Yogyakarta: Kanisius, 2000), hlm. 7

9

Metode ini memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berperan

sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan strategi ini, peserta didik yang

selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.4

b. Tujuan Metode Everyone is A Teacher Here

Melalui metode everyone is a teacher here diharapkan peserta didik

akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) yang pada gilirannya tujuan pembelajaran SKI dapat

tercapai. Dengan demikian melalui metode everyone is a teacher here

tersebut, hasil yang diharapkan adalah:

1) Bagi setiap individu dari masing-masing peserta didik berani

mengemukakan pendapat melalui jawaban atas pertanyaan yang telah

dibuatnya

2) Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di

depan kelas

3) Peserta didik lain, yang berani mengemukakan pendapat dan menyatakan

kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah

4) Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang

dikaji.

Dalam bukunya Ismail SM, yang berjudul Strategi Pembelajaran

Agama Islam Berbasis PAIKEM juga disebutkan bahwa tujuan dari

penerapan metode everyone is a teacher here adalah membiasakan peserta

didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani

bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.5

c. Langkah-langkah dalam Metode Everyone is A Teacher Here

4 Hisyam Zaeni, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008),

hlm. 60

5 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berabasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL

Media Group, 2008), hlm. 74

10

Dalam menerapkan metode everyone is a teacher here ini tidak hanya

sekedar menerapkan akan tetapi ada langkah-langkah yang harus diperhatikan.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

1) Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk

menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau

sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam

kelas.

2) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara

acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak

kembali kepada yang bersangkutan.

3) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-

masing, sambil memikirkan jawabannya.

4) Undang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di

tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi

peserta didik untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung

menunjuknya)

5) Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan

atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya

untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya

6) Beriakan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta

didik agar termotivasi dan tidak takut salah

7) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian

membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang

tersedia.6

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Everyone is A Teacher Here

Salah satu bentuk cooperative learning yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah tipe everyone is a teacher

here yang intinya adalah menciptakan pola bagaimana menciptakan kelompok

6 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM , hlm. 74

11

belajar yang baik pada diri peserta didik dan penghargaan terhadap kinerjanya

dalam kelas. Manfaat dari cooperative learning tipe everyone is a teacher here

ini adalah dapat meningkatkan tanggung jawab terhadap pembelajarannya

sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Sebagai salah satu tipe strategi

pembelajaran kooperatif, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.

Karena metode everyone is a teacher here merupakan salah satu

bentuk yang ada dalam kelompok model pembelajaran kooperatif, keduanya

mempunyai kelebihan dan kekurangan yang sama di antaranya:

1) Melalui strategi pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu

menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan

kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber,

dan belajar dari siswa lain.

2) Strategi pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain

3) Strategi pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek pada orang

lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4) Strategi pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap

siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5) Strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup

ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan

sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal

yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage

waktu, dan sikap positif terhadap sekolah

6) Melalui strategi pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri,

menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah

tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah

tanggung jawab kelompoknya.

12

7) Strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata

(riil).

8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan

memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses

pendidikan jangka panjang.7

Di samping kelebihan strategi pembelajaran kooperatif juga memiliki

keterbatasan atau kekurangan, di antaranya:

1) Untuk memahami dan mengerti filosofis strategi pembelajaran kooperatif

memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan

secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative

learning. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya,

mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang

memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaaan semacam ini dapat

mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok.

2) Ciri utama dari strategi pembelajaran kooperatif adalah siswa saling

membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,

maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi

cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak

pernah dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam strategi pembelajaran kooperatif

didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu

menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah

prestasi setiap individu siswa.

4) Keberhasilan strategi pembelajaran kooperatif dalam upaya

mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu

yang cukup panjang, dan, hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan

satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.

7 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

kencana, 2008), cet. 5, hlm. 249

13

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam

kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.

Oleh karena itu idealnya melalui strategi pembelajaran kooperatif selain

siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana

membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam

strategi pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah.8

e. Fungsi atau kedudukan Metode dalam Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur

manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan

pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar

bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang

dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran

dengan baik dan sistematis.

Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana

memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil

bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang

demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata, dan memang betul-betul

dipikirkan oleh seorang guru.

Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang

kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi

pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Berikut adalah

penjelasannya:9

1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati

peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam

kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satu pun kegiatan belajar mengajar

8 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm.250

9 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm 72

14

yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami

benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan

belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut sardiman. A.M. (1988:80)

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang

dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar

yang dapat membangkitkan belajar seseorang.10

Dalam pembelajaran itu juga harus menggunakan metode yang

tepat disesuaikan dengan situasi dan kondisi, terutama dengan

mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar. Selain itu proses

pembelajaran harus dibuat dengan mudah dan sekaligus menyenangkan

agar peserta didik tidak tertekan secara psikologis dan merasa bosan

terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya. Hal ini

sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,

وال يسروا: ل قا وسلم عليه اهللا صلى النيب عن عنه اهللا رضى انس عن

)البخارى رواه(. تنفروا وال وبشروا تعسروا“Dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda: mudahkanlah dan

jangan kamu persulit. Gembirakanlah dan jangan kamu membuat

lari.” (HR Bukhari)11

2) Metode sebagai strategi pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik

terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat,

ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor inteligensi mempengaruhi

daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang

10 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 73

11 Abu Abdillah Muhammad Ibn Isma’il Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari, (Libanon: Dar

Al-Fikr), Kitab Al-Ilm, Juz 1, hlm. 24

15

diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga

penguasaan penuh dapat tercapai.

Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Dra.

Roestiyah.N.K. (1989:1), guru harus memiliki strategi agar anak didik

dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang

diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus

menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode

mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran

sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.12

3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai

selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya

adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai

tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu

mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran

menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki

keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan

dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang.

Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila

tidak, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Apalah artinya

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tanpa mengindahkan tujuan.

Oleh karena itu, penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. sebaliknya, kesalahan dalam

menerapkan metode akan berakibat fatal. Berikut adalah ayat yang terkait

secara langsung tentang dorongan untuk memilih metode secara

tepat`dalam proses pembelajaran, surat An-Nahl ayat 125:

12 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 74

16

äí ÷Š $# 4’ n<Î) È≅‹Î6 y™ y7 În/u‘ Ïπyϑõ3Ïtø: $$ Î/ Ïπ sàÏãöθ yϑø9 $#uρ ÏπuΖ|¡ptø: $# ( Οßγ ø9 ω≈ y_ uρ ÉL©9 $$ Î/ }‘Ïδ ß|¡ ôm r& 4 ¨βÎ)

y7 −/u‘ uθèδ ÞΟ n=ôãr& yϑÎ/ ¨≅ |Ê tã Ï&Î#‹ Î6 y™ ( uθ èδ uρ ÞΟn=ôãr& t ωtGôγ ßϑø9 $$ Î/ ∩⊇⊄∈∪

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk”.13

Selain itu dalam surat Ali Imran ayat 159 Allah berfirman:

$ yϑÎ6 sù 7π yϑôm u‘ zÏiΒ «!$# |MΖÏ9 öΝßγ s9 ( öθ s9 uρ |MΨä. $̂à sù xá‹ Î=xî É= ù=s)ø9 $# (#θ‘Ò x�Ρ]ω ô ÏΒ y7 Ï9öθ ym (

ß# ôã$$ sù öΝåκ÷]tã ö�Ï�øótGó™$#uρ öΝçλ m; öΝèδ ö‘ Íρ$ x©uρ ’Îû Í÷ö∆ F{$# ( #sŒ Î* sù |M øΒz•tã ö≅ ©.uθ tGsù ’n? tã «!$# 4 ¨βÎ) ©!$#

�=Ïtä† t, Î#Ïj.uθ tGßϑø9 $# ∩⊇∈∪

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati

kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu

ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila

kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-

Nya”.14

Jadi guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang

kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang

efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.15

13 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2008),

hlm. 281

14 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 71

15 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 75.

17

f. Penerapan Metode Everyone is A Teacher Here Pada Pembelajaran SKI

Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pembelajaran kepada

peserta didik, mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan.

Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada peserta didik yang merupakan

proses pembelajaran, dilakukan guru di sekolah dengan menggunakan metode-

metode tertentu, cara inilah yang sering disebut metode pembelajaran.

Para pendidik selalu berusaha memilih metode pembelajaran yang

efektif dan efisien sebagai alat untuk mencapai tujuan, makin tepat metode,

diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.

Sebuah metode pembelajaran harus mampu diterima peserta didik

dengan baik, metode mengajar harus disajikan seefektif mungkin agar peserta

didik dapat mudah menerima materi pelajaran.

Ada beberapa metode dalam pembelajaran, salah satunya adalah

metode everyone is a teacher here merupakan metode mengajar yang sangat

efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk mengingat kembali apa

yang telah ia dapatkan selama proses belajar mengajar berlangsung dan

membantu peserta didik untuk mudah menerima materi pembelajaran.

Pelaksanaan metode everyone is a teacher here dalam pembelajran

SKI, dalam materi pokok perkembangan islam pada masa Bani Umaiyah, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan metode everyone is

a teacher here sebagai berikut:

1) Perencanaan/ persiapan

Perencanaan meliputi

a) Penentuan tujuan everyone is a teacher here

Dalam perencanaan/ persiapan ini, peserta didik diharapkan

dapat menjelaskan perkembangan islam pada masa Bani Umaiyah,

menyebutkan tokoh-tokoh ilmuwan yang ada pada masa Bani

Umaiyah dan mampu meneladani sifat khalifah Umar bin Abdul Aziz

dalam kehidupan sehari-hari.

b) Persiapan alat dan bahan yang diperlukan

18

Dalam persiapan pelaksanaan everyone is a teacher here ini

seorang guru terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat/bahan yang

akan digunakan. Misalnya: potongan kartu/ kertas sesuai dengan

jumlah peserta didik dalam kelas tersebut dan materi yang akan

dibahas yaitu tentang perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.

2) Tindak lanjut everyone is a teacher here

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, guru hendaknya

memberikan tugas kepada peserta didik baik secara tertulis maupun lisan,

misalnya dengan memberi pertanyaan-pertanyaan peserta didik. Setelah

proses pelaksanaan metode everyone is a teacher here dalam

pembelajaran PAI selesai, kemudian guru mengadakan evaluasi.

Yang dimaksud dengan evaluasi PAI adalah suatu kegiatan untuk

menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama

Islam. Evaluasi adalah alat untuk mengukur sampai dimana penjelasan

murid terhadap bahan pendidikan yang telah diberikan.16

Sasaran dan fungsi evaluasi tersebut dirumuskan ke dalam item-

item pertanyaan atau statement yang disajikan kepada peserta didik untuk

direspon. Hasil dari tanggapan mereka kemudian dianalisis secara

psikologis, karena yang menjadi pokok persoalan evaluasi adalah sikap

mental dan pandangan dasar dari mereka sebagai manifestasi keimanan

dan keislaman serta ilmu pengetahuannya.17

Untuk mengevaluasi, seorang guru dapat menggunakan berbagai

alat untuk melakukan penilaian. Teknik yang dapat digunakan antara lain:

a) Teknik penilaian melalui tes

Tes hasil belajar adalah tes untuk mengukur kemampuan

seseorang dalam suatu bidang tertentu yang diperoleh dari

16 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm.

154.

17 Departemen Agama RI, Kendali Mutu PAI, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, 2001), hlm. 27-28.

19

mempelajari bidang itu.18 Tes hasil belajar tersebut berfungsi untuk

mengukur kemampuan yang dicapai setelah melakukan proses

belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar diperoleh dari tes yang

dilakukan pada tiap akhir siklus. Jenis-jenis tes hasil belajar antara

lain:

(1) Tes penempatan, yaitu tes yang disajikan pada awal tahun

pelajaran untuk mengukur kesiapan peserta didik dan

mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai.

(2) Tes formatif, yaitu jenis tes yang disajikan pada saat

dilangsungkan proses belajar mengajar untuk memantau

kemajuan belajar peserta didik.

(3) Tes sumatif, yaitu tes yang diberikan pada akhir tahun ajaran/

akhir suatu jenjang pendidikan.

(4) Tes diagnosis, yaitu tes yang bertujuan untuk mendiagnosa

kesulitan belajar peserta didik untuk mengupayakan perbaikan.19

b) Teknik penilaian melalui observasi

Observasi yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis.20 Dalam penelitian ini hal-hal yang diamati adalah

keaktifan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran. Ada 3

macam jenis observasi, diantaranya:

(1) Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh

pengamat, tetapi dalam waktu itu pengamat memasuki dan

mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.

(2) Observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor yang

diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah diatur

menurut kategorinya.

18 Muhammad Ali, Srategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 83

19 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 25

20 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

hlm. 30

20

(3) Observasi eksperimental, yaitu pengamat tidak berpartisipasi

dalam kelompok.21

Seorang guru melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi

sebagai berikut:

(1) Untuk mengetahui peserta didik yang pandai dan yang bodoh.

(2) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap

materi pelajaran.

(3) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik

setelah mengalami didikan dan ajaran.

(4) Untuk mendorong persaingan yang sehat antar sesama peserta

didik.

(5) Untuk mengetahui tepat dan tidak guru dalam memilih bahan,

metode dan berbagai penyesuaian di dalam kelas.22

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar.23 Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara

keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik.24

Hasil belajar merupakan penguasaan keterampilan dan pengetahuan

yang dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan tes

atau nilai yang diberikan oleh guru serta kemampuan perubahan sikap/tingkah

laku yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan belajar.

21 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 30-31

22 Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Departemen

Agama, 2001), hlm. 28

23 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), hlm. 37

24 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 179

21

Jadi hasil belajar yang dimaksud adalah suatu hasil yang telah dicapai

(dilakukan) oleh peserta didik setelah adanya aktifitas belajar suatu mata

pelajaran yang telah ditetapkan dalam waktu yang telah ditentukan pula. Hasil

belajar dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi hasil belajar. Setiap orang

yang melakukan suatu kegiatan ingin tahu hasil dari kegiatan yang

dilakukannya. Untuk mengetahui tentang baik dan buruknya dan proses hasil

dari kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus menyelenggarakan

evaluasi.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.25 Suatu proses belajar

mengajar dapat dikatakan berhasil apabila:

1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh peserta

didik, baik secara individual maupun klasikal.26

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan menjadi dua kategori. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu

sehingga menentukan kualitas hasil belajar peserta didik.

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu, faktor-faktor

internal ini meliputi:

a) Faktor fisiologis

25 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002), hlm. 22

26 Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Metode Belajar Mengajar, hlm. 106

22

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik individu. Keadaan fisik yang sehat dan bugar

akan memberikan pengaruh positif bagi kegiatan belajar seseorang.

b) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologi seseorang yang

dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang

mempengaruhi proses belajar adalah:

(1) Kecerdasan/ intelegensi peserta didik

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai

kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.

(2) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

keaktifan kegiatan belajar peserta didik. Motivasilah yang

mendorong peserta didik ingin melakukan kegiatan belajar.

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

(4) Sikap

Dalam proses belajar, sikap individu dapat

mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah

gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan

untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap

terhadap obyek, orang, peristiwa, dan sebagainya.

(5) Bakat

Secara umum bakat didefinisikan sebagai kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan

pada masa yang akan datang.27

2) Faktor eksternal

27 Baharuddin, dkk, Teori dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm.

19-25

23

a) Lingkungan sosial

(1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-

teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik.

Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi

motivasi bagi peserta didik untuk belajar lebih baik di sekolah.

(2) Lingkungan sosial masyarakat

Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta

didik akan mempengaruhi belajarnya.

(3) Lingkungan sosial keluarga

Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar.

Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga

(letak rumah), pengelolaan keluarga, dapat memberi dampak bagi

aktivitas belajar peserta didik.

b) Lingkungan non sosial

Lingkungan alamiah

Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin

dan suasana yang sejuk dan tenang. Hal tersebut akan membawa pada

kondisi belajar yang baik. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam

yang tidak mendukung, proses belajar peserta didik akan terhambat.

3) Faktor instrumental

Yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam, yaitu:

a) Hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar,

lapangan olahraga dan lain sebagainya.

b) Software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah,

panduan silabi dan lain sebagainya.

4) Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendak disesuaikan dengan usia

perkembangan peserta didik, begitu juga dengan metode mengajar guru,

disesuaikan dengan kondisi perkembangan peserta didik.28

28 Baharuddin, dkk, Teori dan Pembelajaran, hlm. 26-28

24

c. Aspek-aspek Hasil Belajar

Secara umum belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku. Belajar

tidak ada warnanya jika tidak menghasilkan pengetahuan, pembentukan sikap

dan keterampilan. Oleh karena itu proses belajar mengajar harus mendapat

perhatian yang serius dengan melibatkan berbagai aspek yang menunjang

keberhasilan belajar mengajar, yakni aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.29

1) Aspek kognitif

Taksonomi tujuan pengajaran dalam kawasan kognitif menurut

Bloom terdiri atas enam level yaitu sebagai berikut:

a) Pengetahuan (knowledge), yaitu meliputi menyebutkan,

menampilkan, dan menjelaskan.

b) Pemahaman (comprehension), yaitu meliputi menjelaskan,

mengurutkan, dan memberi contoh.

c) Penerapan (aplication), yaitu meliputi menerapkan, menyerasikan.

d) Analisis (analysis), yaitu pada taraf mampu memahami proses dan

cara kerjanya suatu proses.

e) Sintesis (synthesis), yaitu mampu menyatukan dari berbagai unsur

menjadi satu.

f) Evaluasi (evaluation)30, yaitu mampu menjawab pertanyaan guru.

2) Aspek afektif

Yaitu yang berhubungan dengan pembangkitan minat sikap/ emosi

juga penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai atau norma. Dalam aspek

afektif terdiri atas 5 level, yaitu:

a) Penerimaan (receiving/ attending), yaitu memperhatikan, menyimak,

dan mendengarkan.

b) Penanggapan (responding), yaitu dengan mengajukan pertanyaan,

dan menjawab pertanyaan.

29 Mudhofir, Teknologi Instruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 64

30 W. Gulo, Metode Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm. 57

25

c) Penilaian (valuing), yaitu dengan ditandai penerimaan terhadap nilai

yang diperoleh.

d) Pengorganisasian (organizing), yaitu dengan memilah-milah nilai

yang diperoleh, dan menjadikan motivasi untuk menjadi lebih baik.

e) Karakteristik (characterization), yaitu dengan terbentuknya karakter

seseorang.31

3) Aspek psikomotorik

Yaitu pengajaran yang bersifat keterampilan atau yang

menunjukkan gerak, keterampilan tangan, menunjukkan pada tingkat

keahlian seseorang dalam suatu tugas atau kumpulan tugas tertentu.

Sampson membagi aspek ini menjadi lima level, yaitu:

a) Kesiapan (set), yaitu dengan menyiapkan alat untuk demonstrasi,

kesiapan dalam menerima pelajaran.

b) Meniru (imitation), yaitu dengan melakukan sesuatu sesuai dengan

contoh yang diamati.

c) Membiasakan (habitual), yaitu dapat melakukan sesuatu tanpa melihat

contoh.

d) Menyesuaikan (adaption), yaitu dapat menguasai garakan-gerakan

tertentu.

e) Menciptakan (Origination), yaitu sudah sampai pada taraf mahir,

dapat membuat variasi sendiri.32

Untuk mencapai keberhasilan belajar ketiga aspek tersebut tidak

bisa dipisahkan, namun jauh lebih baik jika dihubungkan. Penggabungan

tiga aspek tersebut akan dapat diketahui kualitas keberhasilan

pembelajaran.

Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai

seorang peserta didik. Setiap pembelajaran dapat menimbulkan suatu

perubahan yang khas. Hasil belajar secara luas tentu mencakup ketiga

31 W. Gulo, Metode Belajar Mengajar , hlm. 66

32 W. Gulo, Metode Belajar Mengajar, hlm. 69

26

kawasan tujuan pendidikan tersebut yaitu kognitif, afektif dan

psikomotorik.

3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

a. Pengertian Pembelajaran

Proses Pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses

pengembangan keseluruhan sikap kepribadian khususnya mengenai aktivitas

dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman

belajar.

Menurut S. Nasution, pembelajaran adalah proses interaktif yang

berlangsung antara guru dan siswa atau antara sekelompok siswa dengan

tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap serta

menetapkan apa yang dipelajari.33

Menurut Frederick Y. Mc. Donald mengatakan: education in the sense

used here is a process or an activity, which is directed at producing diserable

changes into the behavior of human beings. Pendidikan adalah suatu proses

atau aktivitas yang menunjukkan perubahan yang layak pada tingkah laku

manusia.34

b. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Tujuan pendidikan merupakan akhir pelaksanaan proses pendidikan

sekolah, karena sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki

landasan dan pencapaian tujuan pendidikan. Sedangkan Pendidikan Agama

Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.35

33 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1984), hlm. 102

34 Frederick Y. Mc. Donald, educational Psichology, (Tokyo: Overseas Publication LTD,

1958), hlm. 4

35 Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah, (Yogyakarta: pustaka Pelajar

1989), hlm. 181-182

27

Di dalam Permenag No.2 tahun 2008 dijelaskan bahwa cakupan mata

pelajaran SKI dimaksudkan untuk meningkatkan pengenalan dan kemampuan

mengambil ibrah terhadap peristiwa penting Sejarah Kebudayaan Islam mulai

perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan peran

Khulafaurrasyidin, Bani Umaiyah, Abbasiyah, sampai dengan perkembangan

Islam di Indonesia, mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa

bersejarah dan mengaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial, budaya,

politik, ekonomi, iptek dan seni, dan meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh

yang berprestasi dalam peristiwa bersejarah. Di samping itu, di dalam Al-

Qur’an juga disebutkan bahwa sajarah merupakan lapangan keilmuan yang

harus dikembangkan, karena dengan sejarah akan lebih mematangkan watak

dankepribadian seseorang, masyarakat maupun bangsa. Di dalam surat Yusuf

ayat 111 Allah berfirman:

ô‰s)s9 šχ%x. ’Îû öΝÎηÅÁ |Á s% ×οu�ö9 Ïã ’Í<'ρT[{ É=≈t6 ø9 F{$# 3 $ tΒ tβ% x. $ ZVƒ ωtn 2”u�tIø�ムÅ6≈s9 uρ

t,ƒÏ‰óÁ s? “Ï%©!$# t ÷ t/ ϵ÷ƒ y‰tƒ Ÿ≅‹ÅÁ ø�s?uρ Èe≅ à2 &ó x« “Y‰èδ uρ Zπ uΗ÷qu‘uρ 5Θ öθ s)Ïj9 tβθãΖÏΒ ÷σム∩⊇⊇⊇∪

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi

orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-

buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan

menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang

beriman”.36

Di dalam surat Al-A’raf ayat 176 Allah juga berfirman:

öθ s9 uρ $oΨø⁄Ï© çµ≈uΖ÷èsùt� s9 $ pκÍ5 ÿ…çµ̈ΖÅ3≈s9 uρ t$s#÷zr& †n<Î) ÇÚö‘ F{ $# yìt7 ¨?$#uρ çµ1uθ yδ 4 …ã& é#sVyϑsù È≅sVyϑx.

É=ù=x6 ø9 $# βÎ) ö≅ÏϑøtrB ϵ ø‹n=tã ô]yγ ù=tƒ ÷ρr& çµò2ç�øIs? ]yγ ù=tƒ 4 y7 Ï9≡©Œ ã≅sVtΒ ÏΘöθ s)ø9 $# šÏ%©!$# (#θ ç/¤‹ x.

$ uΖÏG≈ tƒ$ t↔Î/ 4 ÄÈÝÁ ø%$$ sù }È |Ás)ø9 $# öΝßγ ‾=yès9 tβρã� ©3x�tF tƒ ∩⊇∠∉∪

36 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 248

28

“Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan

(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan

menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti

anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu

membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah

perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka

Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir”.37

Pendidikan di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan

dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama

islam dan sejarahnya sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa, dan bernegara,

serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

B. Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di

sekolah. Pembelajaran merupakan totalitas aktivitas belajar mengajar yang diawali

dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Proses belajar mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu.

Di dalam belajar tentu akan ada hasil belajar yang mana hasil belajar

tersebut dapat diketahui dengan diadakannya kegiatan evaluasi. Diadakannya

kegiatan evaluasi di dalam suatu proses belajar mengajar, tidak hanya digunakan

untuk mengetahui hasil belajar peserta didik akan tetapi, digunakan juga untuk

mengetahui seberapa berhasilkah guru dalam memberikan materi, dan seberapa

efektifkah metode dan strategi yang diterapkan guru tersebut.

Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam

mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang

37 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 173

29

ditetapkan.38 Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan di sini peneliti

dan guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal mencoba menerapakan

metode everyone is a teacher here, di mana metode everyone is a teacher here

merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan

maupun individual. Metode ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk

berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya.39 Karena dengan dengan berperan

sebagai guru bagi kawan-kawannya, memudahkan peserta didik dalam menyerap

dan memahami pengetahuan yang peserta didik peroleh dari guru. Dan dengan

berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya, memori pemahaman terhadap

materi yang disampaikan oleh guru terhadap peserta didik tidak akan mudah

hilang.

Peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal secara umum mempunyai

kemampuan berfikir yang cukup, namun tidak demikian halnya dengan

kemampuan SKI peserta didik. Kenyataannya masih banyak nilai UAS peserta

didik dalam mata pelajaran SKI yang masih di bawah KKM yang telah

ditentukan. Oleh karena itu prestasi atau kemampuan siswa dalam mata pelajaran

SKI harus ditingkatkan.

Prestasi belajar peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal masih

memungkinkan untuk ditingkatkan. Oleh karena itu peneliti berkolaborasi dengan

guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal bermaksud untuk menerapkan

metode everyone is a teacher here untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

C. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti,

jawaban ini dapat benar atau salah tergantung pembuktian di lapangan.

Sebagaimana diungkapkan oleh S. Margono, bahwa hipotesis merupakan jawaban

38 Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, hlm. 49

39 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, hlm. 110

30

sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling

mungkin atau paling tingkat kebenarannya.40

Mengingat hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang mungkin

benar atau mungkin salah, maka dilakukan pengkajian pada bagian analisis data

untuk mendapatkan bukti apakah hipotesis yang diajukan itu dapat diterima atau

tidak.

Untuk itu peneliti mengajukan hipotesis bahwa dengan menerapkan

metode everyone is a teacher here dalam pembelajaran SKI materi pokok

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah hasil belajar peserta didik dapat

ditingkatkan. Metode everyone is a techer here sendiri bertujuan untuk

memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

Dengan metode ini peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran secara

langsung, karena itu akan tercipta pembelajaran yang kondusif serta dapat

memahamkan dan memudahkan peserta didik dalam menerima pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Dengan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

40 S. Margono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet-8,

hlm. 68

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini

peneliti berkolaborasi dengan guru SKI di MTs Assalafiyah Tegal. Suharsimi

Arikunto menyatakan “penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

di sebuah kelas bersama.” Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar

seperti biasanya, tetapi harus mengandung sebuah pengertian bahwa tindakan

yang dilakukan berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari

sebelumnya. Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah Inggris adalah

classroom action research (CAR).1

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian tepatnya di MTs Assalafiyah Tegal, dasar

pertimbangannya sebagai berikut:

a. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam

b. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu dalam mengadakan

penelitian

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan selama satu bulan terhitung mulai izin

penelitian secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari IAIN

Walisongo Semarang. Sedangkan penelitian atau pengumpulan data

dilaksanakan pada bulan April 2011.

1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2010), cet-9,

hlm. 4

32

C. Pelaksana dan Kolaborator

1. Pelaksana penelitian

Pelaksana dalam penelitian ini adalah mahasiswa IAIN Walisongo

jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2007, yang mana peneliti

bertindak sebagai pengamat sekaligus kolaborator di dalam melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here

2. Kolaborator

Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan Abdul Kholiq

Amas, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

yang ada di MTs Assalafiyah Tegal dalam upaya meningkatkan hasil

belajar peserta didik kelas VII dengan menggunakan metode everyone is a

teacher here pada materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani

Umaiyah.

D. Rancangan Penelitian

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani proses belajar

mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh berupa

data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan statistik sederhana.

Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua

kali putaran, dalam tiap putaran terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) Perencanaan

(2) Pelaksanaan (3) Evaluasi (4) Refleksi. Adapun model penjelasan untuk

masing-masing tahap adalah sebagai berikut:2

2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 16

33

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan mempersiapkan

hal-hal sebagai berikut

a. Silabus

Silabus merupakan rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran

dan penilaian secara sistematis, memuat komponen-komponen yang saling

berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat pada tiap kali

pertemuan atau tatap muka. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran SKI

dengan materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.

c. Instrumen Tes

Instrumen tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta

didik, baik sebelum ataupun sesudah peneliti menerapkan metode everyone is a

teacher here dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada

masa Bani Umaiyah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis

yang diberikan setiap selesai siklus sebanyak 20 butir soal.

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

?

34

2. Pra Siklus

Dalam kegiatan pra siklus ini kegiatan pembelajaran masih menggunakan

metode lama yang digunakan guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal.

3. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada pembelajaran SKI

materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah, kemudian

mencari apa penyebab peserta didik kurang mampu menyerap materi yang

diberikan oleh guru saat pembelajaran.

2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang

Perkembangan Islam pada Masa Bani Umaiyah

3) Peneliti menyiapkan instrument tes yang akan digunakan untuk mengukur

hasil belajar peserta didik

4) Peneliti membuat lembar pengamatan pembelajaran SKI materi pokok

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah

b. Tahap Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan

skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut:

1) Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka

pelajaran, mengecek kehadiran sisiwa, serta kondisi kelas)

2) Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan

3) Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi

pembelajaran

4) Menganalisis proses hasil dari pembelajaran dan memberikan umpan balik

kepada peserta didik sebagai penguatan terhadap hasil pembelajaran

5) Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi siklus tahap pertama.

c. Tahap Observasi

Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk

mengetahui seberapa jauh siswa dapat menyerap materi yang diberikan,

persiapan guru dalam pembelajaran serta mengetahui kendala yang dihadapi

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

35

d. Refleksi

Hasil pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik pada

pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani

Umaiyah pada siklus I dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh

peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II

4. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada pembelajaran SKI

materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah, kemudian

mencari apa penyebab peserta didik kurang mampu menyerap materi yang

diberikan oleh guru saat pembelajaran.

2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang

Perkembangan Islam pada Masa Bani Umaiyah

3) Peneliti menyiapkan instrument tes yang akan digunakan untuk mengukur

hasil belajar peserta didik

4) Peneliti membuat lembar pengamatan pembelajaran SKI materi pokok

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.

b. Tahap Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan

skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut:

1) Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka

pelajaran, mengecek kehadiran siswa, serta kondisi kelas)

2) Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan

3) Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi

pembelajaran

4) Menganalisis proses hasil dari pembelajaran dan memberikan umpan balik

kepada peserta didik sebagai penguatan terhadap hasil pembelajaran

5) Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi akhir untuk mengetahui

apakah telah ada peningkatan terhadap hasil pembelajaran dari dampak

tindakan yang telah dilakukan.

36

c. Tahap Observasi

Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk

mengetahui seberapa jauh siswa dapat menyerap materi yang diberikan,

persiapan guru dalam pembelajaran serta mengetahui kendala yang dihadapi

dalam menyampaikan materi pembelajaran

d. Refleksi

Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana

dampak tindakan dari siklus II yang dilakukan. Jika permasalahan sudah

terselesaikan dan sudah dirasa cukup, maka tindakan akan dihentikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode

pengumpulan data antara lain:

1. Metode Observasi

Metode observasi yaitu metode mengamati, jadi observasi adalah

mencari dan mengumpulkan data-data fakta mengenai gejala tertentu secara

langsung dengan menggunakan alat-alat pengamatan indera, dan mencatat

fakta-fakta itu menurut teknik tertentu, di sepanjang waktu tertentu.3 Metode

ini digunakan untuk mengobservasi aktivitas peserta didik yang dilakukan

saat proses pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa

Bani Umaiyah berlangsung dengan metode everyone is a teacher here di

kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.

2. Metode Wawancara

Digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang

lebih mendalam dan jumlah responden sedikit/ kecil.4

3 HM. Hati Anshari, Pengantar ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.

13

4 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), cet-8, hlm.

165

37

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dari guru SKI yang

mengampu pada kelas tersebut yaitu kelas VII MTs Assalafiyah Tegal

tentang metode yang digunakan dalam meningkatkan hasil balajar peserta

didik dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa

Bani Umaiyah dengan metode everyone is a teacher here

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.5 Metode dokumentasi ini

digunakan untuk mencari data-data berupa tulisan-tulisan yang berhubungan

dengan obyek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya

untuk mengetahui data berupa nama siswa, jumlah siswa dan dokumen yang

berkaitan dengan proses pembelajaran SKI materi perkembangan Islam pada

masa Bani Umaiyah dengan metode everyone is a teacher here di kelas VII

MTs Assalafiyah Tegal.

4. Metode Tes

Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi dan

kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Metode ini

digunakan untuk mendapatkan nilai dari hasil belajar siswa kelas VII MTs

Assalafiyah Tegal, dengan diadakan tes pada tiap akhir siklus.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh

dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode

5 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 158

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, hlm

150

38

yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan

keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk

menggambarkan keberhasilan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta

didik dengan menggunakan metode everyone is a teacher here pada materi

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah di kelas VII MTs Assalafiyah

Tegal.

Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif

persentase. Dimana hasil penelitian dianalisis dua kali, yaitu analisis ketuntasan

belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal.

1. Ketuntasan belajar secara individu

Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara

individual adalah sebagai berikut:

Nilai �skor yang dicapai

skor maksimal � 100%

2. Ketuntasan belajar secara klasikal

Nilai post test diperoleh dari nilai tes yang diadakan pada tiap akhir

siklus, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara

klasikal adalah sebagai berikut:

P � ∑ ��

∑ �� 100%

Keterangan:

P = nilai ketuntasan belajar

= jumlah siswa tuntas belajar secara individual

= jumlah total siswa

G. Indikator Pencapaian

Hasil belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu

memperoleh nilai 70 dan mencapai ketuntasan belajar 70 %. 7

7 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosda Karya, 2004) hlm 99

∑ 1n

∑n

39

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Assalafiyah Tegal

Tempat penelitian adalah di MTs Assalafiyah Tegal, terletak di jalan AR.

Hakim NO 10, kelurahan Randugunting, kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

Suasana belajar pada sekolah ini sangat mendukung karena banyak sumber

belajar. Sekitar lingkungan sekolah terdapat perpustakaan dan mushala yang dapat

digunakan sarana prasarana pembelajaran. Sarana dan prasarana yang lengkap

bisa mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang baik.

Penelitian ini mengambil tempat di kelas VII yang terletak di gedung B.

MTs Assalafiyah. Suasana kelas yang bersih, rapi dan udara yang sejuk sehingga

suasana belajar nyaman dan menyenangkan. Jumlah siswa 38, yang terdiri dari 20

orang siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Sebelum diadakannya tindakan,

peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi di kelas VII pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam

pada masa Bani Umaiyah dengan menggunakan metode ceramah membuat

peserta didik jenuh dan kurang memahami materi. Namun setelah menggunakan

metode everyone is a teacher here peserta didik tampak lebih aktif dan dengan

mudah memahami materi. Diterapkannya metode everyone is a teacher here,

membuat peserta didik tampak serius dalam melakukan kegiatan pembelajaran

untuk memahami materi pelajaran. Ada sebagian peserta didik yang dapat dengan

mudah memahami materi dan sebagian ada yang masih memerlukan bimbingan.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Pra Siklus

Sebelum peneliti melakukan siklus, terlebih dahulu peneliti melakukan pra

siklus. Pra siklus dilakukan guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman

peserta didik. Dalam pra siklus guru masih menggunakan metode lama, yaitu

ceramah dan memberikan catatan kemudian guru meninggalkan kelas. Salah satu

40

peserta didik diminta menulis di depan kelas dan yang lain menulis di tempat

masing-masing. Metode ini sangat tidak efektif. Karena dengan ketidakhadiran

guru di kelas peserta didik menjadi ramai, banyak yang bermain sendiri, ada yang

mengobrol dan ada yang berlarian kesana kemari.

Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa

daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik

diambil dari nilai pre-test berupa nilai terakhir peserta didik materi pokok

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah sebelum menggunakan metode

everyone is a teacher here. Nilai awal digunakan untuk mengetahui kemampuan

peserta didik. Nilai pre-test dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Nilai Pre-Test

No Nama Siswa Nilai Ket

1 Abdul Majid 55 TIDAK TUNTAS

2 Abdul Rosak Mussaki 65 TIDAK TUNTAS

3 Akhmad Fauzan 60 TIDAK TUNTAS

4 Akhmad Risky 70 TUNTAS

5 Alifudin Risnanto 75 TUNTAS

6 Arif Ramadhan 50 TIDAK TUNTAS

7 Doni Prasetyo 30 TIDAK TUNTAS

8 Dimas Bagus Fatur

Rohman

55

TIDAK TUNTAS

9 Fahri Huseni 70 TUNTAS

10 Faizal Aditia 75 TUNTAS

11 Fikri Zulfikar 45 TIDAK TUNTAS

12 Irfan Setiawan 60 TIDAK TUNTAS

13 Muh. Abdul Ghofur Nur

A.

45

TIDAK TUNTAS

14 Muh. Rudi 50 TIDAK TUNTAS

15 Rosi Bubakar Sidik 70 TUNTAS

16 Syahrul Nurul Iman 50 TIDAK TUNTAS

17 Sudirman 80 TUNTAS

18 Suwandi 65 TIDAK TUNTAS

19 Bella Ega Putri Maghfira 70 TUNTAS

20 Desi Mutialiah 60 TIDAK TUNTAS

21 Desy Cahyati 55 TIDAK TUNTAS

22 Efa Afriana 75 TUNTAS

41

23 Fitrotunnisa 70 TUNTAS

24 Irma Dwi Sifani 65 TIDAK TUNTAS

25 Khusna Amallatul

Istikomah

70

TUNTAS

26 Linda Juliyanti 70 TUNTAS

27 Masitoh Nur Irchas 50 TIDAK TUNTAS

28 Mega Rosita 65 TIDAK TUNTAS

29 Miftakhu Rohmah 70 TUNTAS

30 Nadiyah 50 TIDAK TUNTAS

31 Nofia Lindawati 60 TIDAK TUNTAS

32 Nur Laela 60 TIDAK TUNTAS

33 Nurul Hidayah Ningsih 40 TIDAK TUNTAS

34 Renata Dwi Novanda 80 TUNTAS

35 Ruzni Laelati 65 TIDAK TUNTAS

36 Siti Melawati 50 TIDAK TUNTAS

37 Umi Kholifatul Umroh 75 TUNTAS

38 Wiwin Widiyanti 70 TUNTAS

Persentase Ketuntasaan Klasikal 39,5%

Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik

berada pada taraf rendah, yaitu terlihat pada ketuntasan klasikal peserta didik

hanya 39,5% dan 60,5% peserta didik tidak tuntas belajar. Ada 23 peserta didik

yang tidak tuntas belajarnya dan hanya ada 15 peserta didik yang tuntas

belajarnya. Hal ini dikarenakan karena proses pembelajaran masih menggunakan

metode lama. Peserta didik kurang aktif karena metode yang digunakan selalu

monoton, apa lagi dalam materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani

Umaiyah yang di dalamnya terdapat banyak uraian peristiwa-peristiwa yang

terjadi pada masa tersebut. Di sini peserta didik merasa jenuh karena guru dalam

menyampaikan meteri hanya menggunakan metode ceramah, yang mana dalam

metode tersebut gurulah yang sangat berperan aktif dalam proses belajar

mengajar, akibatnya banyak peserta didik yang mengantuk, bermain sendiri,

kurang memperhatikan keterangan yang diberikan oleh guru, yang mana hal

tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran

SKI. Atas dasar di atas peneliti bersama guru menyusun rencana untuk perbaikan

42

hasil belajar peserta didik dengan mengubah metode pembelajarannya, guru

menggunakan metode everyone is a teacher here pada pembelajaran SKI materi

pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.

2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di MTs

Assalafiyah Tegal, metode everyone is a teacher here ini efektif karena

melibatkan semua indera peserta didik, yaitu kemampuan afektif, kognitif dan

psikomotorik. Hasil penelitian pada materi pokok perkembangan Islam pada masa

Bani Umaiyah menggunakan metode everyone is a teacher here adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Setelah peneliti mengidentifikasi masalah, maka peneliti menyusun

rencana tindakan yang akan digunakan, yaitu berupa penerapan metode

pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here.

Selanjutnya guru menyusun perangkat pembelajaran yang berupa RPP, LOS

dan soal-soal tes. Dalam penerapan metode everyone is a taecher here

sekurang-kurangnya harus memuat langkah-langkah sebagai berikut:

1) Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk

menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau

sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam

kelas.

2) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara

acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak

kembali kepada yang bersangkutan.

3) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-

masing, sambil memikirkan jawabannya.

4) Undang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di

tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi

peserta didik untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung

menunjuknya)

43

5) Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan

atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya

untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya

6) Beriakan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta

didik agar termotivasi dan tidak takut salah

7) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian

membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang

tersedia.

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam

RPP. Guru menyampaikan penjelasan tentang materi pokok perkembangan

Islam pada masa Bani Umaiyah. Kemudian guru membagikan kertas kepada

setiap peserta didik dan meminta menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan

tema materi pada saat itu, setelah itu kertas dikumpulkan kembali untuk

diacak dan dibagikan lagi. Guru meminta peserta didik untuk memikirkan

jawaban dari pertanyaan yang dipegang oleh masing-masing peserta didik.

Guru mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan dan jawaban

yang telah disiapkan dan memotivasi peserta didik lain untuk menanggapi

jawaban temannya tersebut. Agar diskusi dapat berkembang guru meminta

kepada setiap peserta didik untuk membacakan pertanyaan secara bergantian.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik mulai tertarik dengan

penerapan metode baru tersebut. Akan tetapi masih ada beberapa peserta

didik kurang memperhatikan guru, masih mengobrol sendiri dan kurang

konsen pada pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan secara cermat

terhadap aktivitas peserta didik menggunakan Lembar Observasi Siswa yang

telah disiapkan terlebih dahulu. Guru memberikan tes kepada peserta didik di

akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang baru

dibahas di dalam kelas.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode

everyone is a teacher here mengalami peningkatan dibandingkan saat

44

pembelajaran pra siklus, akan tetapi masih kurang optimal. Hal ini

ditunjukkan dengan masih adanya beberapa peserta didik yang masih

mengobrol sendiri pada saat pembelajaran berlangsung. Peserta didik kurang

tertarik pada pembelajaran SKI, karena peserta didik belum terbiasa

menggunakan metode everyone is a teacher here.

c. Observasi

Kegiatan observasi ini dilaksanakan selama proses pembelajaran di

kelas dengan menggunakan Lembar Observasi Siswa yang dipegang peneliti.

Observasi ini dilaksanakan saat proses pembelajaran SKI materi pokok

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah sedang berlangsung.

1) Hasil belajar

Nilai hasil belajar peserta didik dalam siklus I diambil dari nilai tes

peserta didik pada akhir siklus dengan sebanyak 20 soal. Nilai akhir siklus

I dapat peneliti gambarkan sebagai berikut :

Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I

NO Nama Siswa Nilai Ket

1 Abdul Majid 60 TIDAK TUNTAS

2 Abdul Rosak Mussaki 65 TIDAK TUNTAS

3 Akhmad Fauzan 70 TUNTAS

4 Akhmad Risky 80 TUNTAS

5 Alifudin Risnanto 75 TUNTAS

6 Arif Ramadhan 55 TIDAK TUNTAS

7 Doni Prasetyo 80 TUNTAS

8 Dimas Bagus Fatur Rohman 60

TIDAK TUNTAS

9 Fahri Huseni 75 TUNTAS

10 Faizal Aditia 70 TUNTAS

11 Fiki Zulfikar 65 TIDAK TUNTAS

12 Irfan Setiawan 60 TIDAK TUNTAS

13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 75

TUNTAS

14 Muh. Rudi 65 TIDAK TUNTAS

15 Rosi Bubakar Sidik 70 TUNTAS

16 Syahrul Nurul Iman 65

TIDAK TUNTAS

17 Sudirman 70 TUNTAS

18 Suwandi 65 TIDAK TUNTAS

45

19 Bella Ega Putri Maghfira 80

TUNTAS

20 Desi Mutialiah 60

TIDAK TUNTAS

21 Desy Cahyati 60 TIDAK TUNTAS

22 Efa Afriana 70 TUNTAS

23 Fitrotun Nisa 75 TUNTAS

24 Irma Dwi Sifani 60 TIDAK TUNTAS

25 Khusna Amalatul Istikomah 85 TUNTAS

26 Linda Juliyanti 70

TUNTAS

27 Masitoh Nur Irchas 55 TIDAK TUNTAS

28 Mega Rosita 60 TIDAK TUNTAS

29 Miftakhu Rohmah 70 TUNTAS

30 Nadiyah 65 TIDAK TUNTAS

31 Nofia Lindawati 55 TIDAK TUNTAS

32 Nur Laela 85 TUNTAS

33 Nurul Hidayah Ningsih 65 TIDAK TUNTAS

34 Renata Dwi Novanda 70 TUNTAS

35 Ruzni Laelati 75 TUNTAS

36 Siti Melawati 75 TUNTAS

37 Umi Kholifatul Umroh 70 TUNTAS

38 Wiwin Widiyanti 85 TUNTAS

Persentase Ketuntasan Klasikal 55,3%

Pada tindakan siklus I ini, masih banyak peserta didik yang belum

memenuhi standar ketuntasan minimum . Hal tersebut dikarenakan kurang

optimalnya peserta didik dalam melakukan diskusi. Hal ini terlihat dari

beberapa peserta didik yang masih belum bisa menuliskan pertanyaan pada

kartu yang dibagikan oleh guru dan masih ada beberapa peserta didik yang

mengobrol saat proses pembelajaran berlangsung. Nilai ketuntasan belajar

yang di tetapakan peneliti dan sekaligus menjadi patokan ketuntasan

belajar adalah 70 sebanyak 70% dari seluruh jumlah peserta didik di dalam

kelas, dari data di atas ada 17 peserta didik yang belum mencapai nilai 70,

ada 9 orang yang mendapat nilai 70 dan 12 orang mendapat nilai di atas

70. Dari data hasil belajar peserta didik tersebut menunjukkan bahwa ada

17 peserta didik yang belum tuntas belajar dan baru 21 peserta didik yang

tuntas belajar.

46

2) Hasil Proses

Bentuk aktivitas dalam metode everyone is a teacher here materi

pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah yang dilakukan oleh

peserta didik dapat peneliti gambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Aktivitas Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa

Keaktifan yang

dilakukan Jumlah keaktifan

A B C D

1 Abdul Majid 0 1 1 0 2

2 Abdul Rosak Mussaki 1 0 1 0 2

3 Akhmad Fauzan 1 1 1 0 3

4 Akhmad Risky 1 0 1 0 2

5 Alifudin Risnanto 1 0 1 1 3

6 Arif Ramadhan 0 1 1 0 2

7 Doni Prasetyo 1 1 1 1 4

8 Dimas Bagus Fatur

Rohman

1 1 0 0 2

9 Fahri Huseni 1 0 1 1 3

10 Faizal Aditia 0 1 1 0 2

11 Fiki Zulfikar 1 1 0 1 3

12 Irfan Setiawan 1 1 1 1 4

13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 1 0 1 1 3

14 Muh. Rudi 1 1 1 1 4

15 Rosi Bubakar Sidik 0 1 1 0 2

16 Syahrul Nurul Iman 1 1 1 0 3

17 Sudirman 0 1 1 0 2

18 Suwandi 1 0 1 1 3

19 Bella Ega Putri Maghfira 0 1 1 1 3

20 Desi Mutialiah 1 0 1 0 2

21 Desy Cahyati 1 1 1 1 4

22 Efa Afriana 0 1 1 0 2

23 Fitrotun Nisa 1 0 1 0 2

24 Irma Dwi Sifani 1 0 1 1 3

25 Khusna Amalatul Istikomah 1 1 1 1 4

26 Linda Juliyanti 0 1 1 1 3

27 Masitoh Nur Irchas 1 1 0 1 3

28 Mega Rosita 1 0 1 0 2

29 Miftakhu Rohmah 1 0 1 0 2

47

30 Nadiyah 1 0 1 1 3

31 Nofia Lindawati 1 1 0 0 2

32 Nur Laela 1 1 0 1 3

33 Nurul Hidayah Ningsih 0 0 1 1 2

34 Renata Dwi Novanda 0 1 1 0 2

35 Ruzni Laelati 1 0 1 0 2

36 Siti Melawati 1 1 1 1 4

37 Umi Kholifatul Umroh 0 1 1 1 3

38 Wiwin Widiyanti 1 1 1 1 4

Jumlah 104

Keterangan:

A. Bertanya saat menemui kesulitan

B. Mendengarkan penjelasan guru

C. Hadir saat proses pembelajaran berlangsung

D. Dapat memberikan tanggapan atau pendapat saat diskusi berlangsung.

Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is

a teacher here. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah melaksanakan

sesuai dengan skenario pembelajaran, meskipun demikian masih terlihat

beberapa peserta didik yang kurang aktif dan kurang memperhatikan

penjelasan guru.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan nilai tes akhir siklus I, bahwa

penerapan metode everyone is a teacher here mulai sedikit menarik perhatian

peserta didik dari pada saat proses pembelajaran pra siklus, akan tetapi masih

ada bebrapa peserta didik yang masih kurang aktif, tidak memperhatikan

penjelasan guru, tidak mau bertanya saat mengalami kesulitan. Hal ini

dikarenakan peserta didik belum terbiasa menggunakan metode everyone is a

teacher here, dan masih terpengaruh dengan metode yang lama. Pada siklus I

guru menggunakan metode everyone is a teacher here. Guru menjelaskan di

depan kelas materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah. Peserta

didik diminta untuk mendengarkan dengan seksama, kemudian peserta didik

48

diminta untuk menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang

disampaikan oleh guru.

Karena masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran maka

berdampak pada kurangnya tingkat pemahaman peserta didik. Hal ini terlihat

pada data hasil belajar peserta didik pada siklus I yang menunjukkan bahwa

indikator ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal belum tercapai,

peserta didik yang tuntas belajar baru mencapai 55,3% dan 44,7% peserta

didik belum tuntas belajar secara klasikal. Ketuntasan secara klasikal yang

telah ditetapkan oleh peneliti adalah apabila telah mencapai 70%. Nilai

individual yang telah ditetapkan adalah 70. Dalam siklus ini ada 17 peserta

didik yang belum mencapai nilai 70, 9 anak mendapat nilai 70 dan 12 anak

telah mencapai nilai di atas 70. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada 17

peserta didik yang belum tuntas belajarnya.

Berdasarkan analisis data pada siklus I, terjadi peningkatan hasil

belajar peserta didik dari pra siklus,akan tetapi belum optimal. Selanjutnya

upaya yang harus dilakukan adalah merencanakan dan melaksanakan kembali

upaya perbaikan dengan menyusun kembali sekenario pembelajaran pada

siklus II yang berupa RPP, LOS, dan soal tes siklus II.

Peneliti harus meningkatkan cara pembelajaran untuk memotivasi

peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Peneliti berupaya supaya suasana di dalam kelas menjadi lebih

menyenangkan, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

dapat mencapai indikator keberhasilan.

Selanjutnya di akhir kegiatan peneliti mengisi Lembar Observasi

Siswa pada siklus I ini dan selanjutnya peneliti melakukan refleksi dengan

mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari solusi bersama terhadap

permasalahan yang ditemukan dikelas dengan melakukan tindakan

selanjutnya.

Dari refleksi di atas didapatkan beberapa solusi terhadap permasalahan

proses belajar mengajar pada kegiatan pembelajaran SKI materi pokok

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dengan metode everyone is a

49

teacher here di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal. Hasil refleksi kemudian

dijadikan sebagai rumusan untuk diterapkan pada siklus II sebagai upaya

perbaikan terhadap proses pembelajaran peserta didik pada siklus I.

3. Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan

Dari hasil refleksi pada siklus I, masih banyak peserta didik yang

tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang masih mengobrol sendiri dan

kurang aktif dalam proses pembelajaran, tidak mau bertanya saat peserta

didik belum paham dan sebagian dari mereka belum merasa tertarik dengan

proses pembelajaran. Karena masalah tersebut peneliti beserta guru menyusun

kembali upaya perbaikan pada siklus II. Peneliti menyusun kembali RPP,

kisi-kisi soal, LOS dan soal tes siklus II.

Guru mengupayakan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik,

guru memberikan variasi-variasi kecil agar peserta didik tidak jenuh. Dan

mengusahakan agar peserta didik yang kurang aktif menjadi lebih aktif.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah guru menjelaskan

kembali proses pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a

teacher here. Peserta didik mengamati guru yang sedang menjelaskan materi

di depan kelas. Kemudian peserta didik diminta menuliskan pertanyaaan

sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh guru sebagai bahan diskusi

dalam kelas dan diadakan tes pada akhir siklus II untuk mengetahui tingkat

penguasaan materi. Guru memberikan arahan agar peserta didik dapat

melaksanakan diskusi dengan benar. Guru membuka sesion tanya jawab,

apabila ada peserta didik belum paham. Guru menjelaskan kembali dan

memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari yaitu perkembangan

Islam pada masa Bani Umaiyah.

c. Observasi

Pada proses observasi peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan

oleh peserta didik. Peneliti mengisi Lembar Observasi Siswa.

50

1) Hasil belajar

Nilai hasil belajar peserta didik dalam siklus II diambil dari

ulangan peserta didik dengan soal sebanyak 20 soal dapat peneliti

gambarkan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Nilai Tes Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ket

1 Abdul Majid 70 TUNTAS

2 Abdul Rosak Mussaki 75 TUNTAS

3 Akhmad Fauzan 75 TUNTAS

4 Akhmad Risky 90 TUNTAS

5 Alifudin Risnanto 75 TUNTAS

6 Arif Ramadhan 70 TUNTAS

7 Doni Prasetyo 80 TUNTAS

8 Dimas Bagus Fatur Rohman 60 TIDAK TUNTAS

9 Fahri Huseni 85 TUNTAS

10 Faizal Aditia 80 TUNTAS

11 Fiki Zulfikar 75 TUNTAS

12 Irfan Setiawan 60 TIDAK TUNTAS

13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 75

TUNTAS

14 Muh. Rudi 65 TIDAK TUNTAS

15 Rosi Bubakar Sidik 70 TUNTAS

16 Syahrul Nurul Iman 75 TUNTAS

17 Sudirman 70 TUNTAS

18 Suwandi 85 TUNTAS

19 Bella Ega Putri Maghfira 80 TUNTAS

20 Desi Mutialiah 70 TUNTAS

21 Desy Cahyati 60 TIDAK TUNTAS

22 Efa Afriana 80 TUNTAS

23 Fitrotun Nisa 85 TUNTAS

24 Irma Dwi Sifani 70 TUNTAS

25 Khusna Amalatul Istikomah 85 TUNTAS

26 Linda Juliyanti 70 TUNTAS

27 Masitoh Nur Irchas 65 TIDAK TUNTAS

28 Mega Rosita 75 TUNTAS

29 Miftakhu Rohmah 80 TUNTAS

30 Nadiyah 75 TUNTAS

31 Nofia Lindawati 70 TUNTAS

32 Nur Laela 85 TUNTAS

33 Nurul Hidayah Ningsih 65 TIDAK TUNTAS

34 Renata Dwi Novanda 70 TUNTAS

35 Ruzni Laelati 75 TUNTAS

51

36 Siti Melawati 75 TUNTAS

37 Umi Kholifatul Umroh 80 TUNTAS

38 Wiwin Widiyanti 90 TUNTAS

Persentase ketuntasan klasikal 84,2%

Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa pada siklus II hasil

belajar peserta didik mengalami peningkatan, peserta didik yang telah

tuntas belajar ada 32 anak dan 6 anak tidak tuntas belajarnya. Hal ini

menunjukkan bahwa indikator keberhasilan peserta didik telah tercapai.

Ada 9 peserta didik yang mendapat nilai 70, 23 peserta didik mendapat

nilai di atas 70 dan hanya 6 peserta didik yang belum mencapai nilai 70.

Ketuntasan secara klasikal telah mencapai 84,2% hal ini menunjukkan

bahwa pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa

Bani Umaiyah dengan menggunakan metode everyone is a teacher here

telah berhasil.

2) Hasil proses

Setelah melakukan observasi pada saat proses pembelajaran di

kelas dengan menggunakan Lembar Observasi Siswa yang dipegang

peneliti, terlihat pada siklus II peserta didik menjadi lebih aktif, banyak

yang serius saat proses pembelajaran berlangsung dan peserta didik sudah

bisa berdiskusi dengan baik dan benar.

Bentuk aktivitas dalam metode everyone is a teacher here materi

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah yang dilakukan oleh siswa

dapat peneliti gambarkan sebagai berikut dengan bentuk penilaian terlampir :

Tabel 4.5 Aktivitas Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran Siklus II

No Nama Siswa

Keaktifan yang

dilakukan Jumlah keaktifan

A B C D

1 Abdul Majid 1 1 1 0 3

2 Abdul Rosak Mussaki 1 1 0 1 3

3 Akhmad Fauzan 1 1 1 1 4

4 Akhmad Risky 1 0 1 1 3

5 Alifudin Risnanto 1 1 1 0 3

6 Arif Ramadhan 0 1 1 0 2

7 Doni Prasetyo 1 1 1 1 4

52

8 Dimas Bagus Fatur

Rohman

1 1 0 1 3

9 Fahri Huseni 1 1 1 1 4

10 Faizal Aditia 1 1 0 1 3

11 Fiki Zulfikar 1 1 1 1 4

12 Irfan Setiawan 1 1 0 1 3

13 Muh. Abdul Ghofur Nur A. 1 1 1 1 4

14 Muh. Rudi 0 1 1 1 3

15 Rosi Bubakar Sidik 1 1 1 0 3

16 Syahrul Nurul Iman 1 0 1 1 3

17 Sudirman 0 1 1 1 3

18 Suwandi 1 1 0 1 3

19 Bella Ega Putri Maghfira 1 1 1 1 4

20 Desi Mutialiah 1 0 1 1 3

21 Desy Cahyati 1 1 1 1 4

22 Efa Afriana 1 1 0 1 3

23 Fitrotun Nisa 1 0 1 1 3

24 Irma Dwi Sifani 1 1 1 1 4

25 Khusna Amalatul

Istikomah

1 1 1 1 4

26 Linda Juliyanti 1 1 1 1 4

27 Masitoh Nur Irchas 1 1 0 1 3

28 Mega Rosita 1 0 1 1 3

29 Miftakhu Rohmah 1 1 1 0 3

30 Nadiyah 1 1 1 1 4

31 Nofia Lindawati 1 0 0 1 2

32 Nur Laela 1 1 1 1 4

33 Nurul Hidayah Ningsih 1 1 1 1 4

34 Renata Dwi Novanda 1 0 1 1 3

35 Ruzni Laelati 1 1 0 1 3

36 Siti Melawati 1 1 1 1 4

37 Umi Kholifatul Umroh 1 1 0 1 3

38 Wiwin Widiyanti 1 1 1 1 4

Jumlah 127

Keterangan:

A. Bertanya saat menemui kesulitan

B. Mendengarkan penjelasan guru

C. Hadir saaat proses pembelajaran berlangsung

D. dapat memberikan tanggapan atau pendapat saat diskusi berlangsung

Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is

a teacher here. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah melaksanakan

53

sesuai dengan skenario pembelajaran, guru telah mampu menciptakan

pembelajaran menjadi lebih menarik, peserta didik mulai aktif saat proses

pembelajaran berlangsung, peserta didik memperhatikan penjelasan guru, dan

banyak peserta didik yang telah mampu menjelaskan perkembangan yang

dialami Islam pada masa Bani Umaiyah dengan baik dan benar. Data di atas

menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik mengalami peningkatan, berarti

bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah berhasil.

d. Refleksi

Berdasarkan data hasil tes siklus II diperoleh ketuntasan belajar peserta

didik 84,2% tuntas belajar. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan terjadi

peningkatan hasil belajar peserta didik. Guru berhasil menciptakan suasana

pembelajaran menjadi menarik sehingga peserta didik sudah mulai tertarik

dengan proses pembelajaran. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru

sehingga peserta didik merasa lebih mudah dalam memahami pelajaran,

karena pada dasarnya dalam penerapan metode everyone is a teacher here ini

paserta didiklah yang bertindak lebih aktif pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Ada 9 peserta didik yang mendapat nilai 70, 23 peserta didik

mendapat nilai di atas 70 dan ada 6 peserta didik belum mencapai nilai 70.

Berdasarkan hasil refleksi siklus II indikator kinerja guru mengalami

peningkatan. Dari siklus I dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak

55,3%. Siklus II dengan ketuntasan belajar secara klasikal 84,2%. Pada siklus

I ada 17 peserta didik yang belum tuntas belajar, dan setelah diadakan

perbaikan pada siklus II hanya ada 6 peserta didik yang tidak tuntas belajar.

Analisis data keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai keaktifan peserta didik dari siklus

I ke siklus II. Setelah diadakan langkah-langkah perbaikan tindakan pada

siklus II, memberi dampak positif bagi peningkatan hasil praktek, nilai hasil

praktek peserta didik mencapai dan telah mencapai ketuntasan belajar, dari

hasil refleksi ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran SKI materi pokok

perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dengan menggunakan metode

54

everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik,

untuk itu siklus dihentikan.

E. Pembahasan

1. Siklus I

Selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik melakukan

kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh peneliti di dalam RPP dan LOS. Kegiatan

yang dilakukan antara lain peneliti memberikan penjelasan apa yang harus

dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik diminta untuk

mengamati dan mendengarkan secara cermat dan teliti pada saat guru memberikan

penjelasan di depan kelas. Guru membimbing peserta didik pada saat proses

diskusi berlangsung. Di akhir kegiatan pembelajaran peserta didik diminta untuk

menarik kesimpulan kemudian peneliti memberikan tes soal di akhir siklus untuk

mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah

dibahas di dalam kelas.

Selama pelaksanaan siklus I, diperoleh data bahwa ada peningkatan dari

pra siklus akan tetapi masih ada beberapa peserta didik yang kurang aktif, dan

yang tidak memperhatikan guru. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

siklus I dengan ketuntasan 55,3% belum dapat mencapai nilai ketuntasan yang

peneliti patokan. Pada siklus I ada 17 peserta didik yang belum tuntas belajarnya.

Hal ini diakibatkan karena:

a. Banyak peserta didik yang belum aktif mengajukan pertanyaan saat mengalami

kesulitan

b. Banyak peserta didik yang kurang sepenuhnya memperhatikan keterangan guru

c. Banyak peserta didik yang belum berani memberikan pendapatnya pada saat

diskusi berlangsung, sehingga mengakibatkan diskusi kurang berjalan dengan

baik.

Untuk itu guru bersama peneliti menyusun kembali upaya perbaikan pada siklus II

2. Siklus II

Untuk pelaksanaan siklus II, guru mempersiapkan RPP dan LOS. Guru

memperbaiki cara mengajarnya supaya peserta didik termotivasi untuk

55

memperhatikan, bertanya dan serius dalam menuliskan pertanyaan dan berdiskusi.

Guru memberi sanksi bagi peserta didik yang tidak memperhatikan guru. Guru

membimbing peserta didik saat diskusi berlangsung. Guru mengajari peserta didik

yang kesulitan dalam menuliskan pertanyaan yang akan digunakan sebagai bahan

diskusi. Tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki siklus I adalah sebagai

berikut:

a. Guru menjelaskan secara terperinci materi perkembangan Islam pada masa

Bani Umaiyah

b. Memberikan motivasi pada peserta didik untuk lebih aktif lagi dalam proses

pembelajaran

c. Peserta didik diminta untuk lebih serius dalam diskusi.

d. memberikan sanksi kepada peserta didik yang tidak memperhatikan

penjelasan dari guru dan tidak serius dalam mengikuti diskusi di dalam kelas.

Langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan pada pembelajaran

siklus II memberi dampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Hasil tes

akhir siklus II menunjukkan 84,2% peserta didik telah tuntas belajar dan ada 6

peserta didik yang tidak tuntas belajar. Hal tersebut dikarenakan oleh guru yang

telah melakukan langkah-langkah perbaikan dari siklus sebelumnya, yaitu dengan

cara, memberikan variasi-variasi pembelajaran pada saat menyampaikan materi di

dalam kelas, lebih banyak memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih

aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan memberikan sanksi kepada peserta didik

yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru dan kurang serius dalam

mengikuti diskusi di dalam kelas. Sehingga peserta didik lebih tertarik dan

bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.

Peningkatan hasil belajar peserta didik dari pra siklus dan setelah siklus I

dan siklus II membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan

metode everyone is a teacher here memberikan hasil belajar yang lebih baik dan

menguatkan konsep pembelajaran sehingga konsep yang telah dipelajari tidak

mudah hilang. Karena peserta didik sangat antusias dalam mengikuti

pembalajaran secara individu maupun kelompok, hampir keseluruhan terlibat aktif

56

dalam bertanya ataupun menjelaskan,menulis ketika ada keterangan atau

informasi baru yang diterima dari guru atau dari sumber lain.

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil pengamatan dan tes yang telah

dikemukakan di atas, pada pelaksanaan tindakan siklus I dan Siklus II dapat

diketahui perubahan-perubahan baik dari cara belajar peserta didik dan hasil

belajarnya dengan diadakannya pembelajaran menggunakan metode everyone is a

teacher here.

Interaksi dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I dengan

menggunakan metode everyone is a teacher here, masih banyak peserta didik

yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Peserta didik dalam berdiskusi

masih sepenuhnya mendapat bimbingan guru. Dengan diadakan perubahan pada

tindakan siklus II peserta didik dapat melakukan kerja metode everyone is a

teachere here dengan mandiri tanpa bantuan guru dan guru membimbing

seperlunya saja.

Table 4.6 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik

pada Siklus I dan Siklus II

Kriteria. Tingkat

ketuntasan

Siklus I Siklus II

persentase Peserta didik persentase Peserta didik

<70 Tidak Tuntas 44,7% 17 15,8% 6

70 Tuntas 23,7% 9 23,7% 9

>70 Tuntas 31,6% 12 60,5% 23

Dari tabel di atas membuktikan dengan beberapa tindakan yang dilakukan

peneliti dan guru terutama dalam membimbing peserta didik dan memotivasi

untuk aktif dalam proses pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam

pada masa Bani Umaiyah telah meningkatkan tingkat ketuntasan peserta didik

dalam proses pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa

Bani Umaiyah di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal. Peserta didik yang semula

pada siklus I ada 17 peserta didik yang tidak tuntas belajar, nilai ketuntasan secara

klasikal hanya mencapai 55,3%. Setelah diadakan perbaikan pada siklus II, hasil

belajar menjadi meningkat, peserta didik yang tuntas belajar mencapai 84,2% atau

32 peserta didik tuntas dan hanya 6 peserta didik yang tidak tuntas belajar. Berarti

57

bahwa metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada

masa Bani Umaiyah. Untuk itu siklus dihentikan.

58

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang peningkatan hasil

belajar siswa melalui metode everyone is a teacher here pada pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani

Umaiyah di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

Penerapan metode pembelajaran everyone is a teacher here terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal,

peningkatan hasil ini ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses

pembelajaran yaitu keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung,

juga terlihat bahwa pada siklus kedua telah mengalami peningkatan yaitu telah

mencapai tingkat sempurna, pada tahap pra siklus yaitu 39,5% atau hanya 15

peserta didik yang tuntas belajar dan pada siklus I menjadi ada 55,3% atau 21

peserta didik yang tuntas belajarnya, dan pada siklus II meningkat menjadi 84,2%

atau ada 32 peserta didik. Ini artinya metode everyone is a teacher here yang

digunakan dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa

Bani Umaiyah efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

B. Saran

Dari uraian tersebut di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran

dengan maksud proses pembelajaran SKI dengan metode everyone is a teacher

here yang diterapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

1. Kepada Guru

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham

dalam menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi

tersampaikan dengan maksimal.

b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya

variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami

59

peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari

perilaku, pemikiran, dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

2. Kepala sekolah dan pengurus yayasan

a. Untuk semakin lancarnya proses belajar mengajar, maka hendaknya lebih

dilengkapi sarana dan prasarana yang sekiranya bisa menunjang

keberhasilan metode yang digunakan.

b. Begitu juga dalam hal perpustakaan, hendaknya buku-buku yang ada lebih

dilengkapi dengan menambah buku-buku yang bersifat keagamaan. Dengan

tujuan diharapkan anak dapat bertambah pengetahuan agamanya.

3. Kepada Siswa

Siswa harus terus meningkatkan hasil belajarnya agar mendapatkan

hasil yang baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan dan berusaha

membiasakan gemar membaca dalam kehidupan sehari-hari.

4. Kepada Orang Tua

Orang tua harus mendukung program belajar yang di desain sekolah

dengan membantu peserta didik dalam mencapai hasil yang lebih baik serta

memantau kegiatan anak di rumah.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan kesehatan, rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, tak lupa

kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari

jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Meskipun penulisan skripsi ini jauh

dari kesempurnaan yang ada, maka dengan kerendahan hati dan dengan usaha

yang semaksimal mungkin penulis telah berusaha menulis tugas akhir ini dengan

sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab dan harapan semoga apa yang

disajikan oleh penulis dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya para

pembaca.

Kemudian kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan

demi kesempurnaan skripsi ini. Demikianlah penelitian skripsi yang dapat penulis

60

susun, apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan skripsi

ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan penulis dan kelebihan serta

kebenaran yang ada itu semua karena ridho Allah. Sekian dari penulis semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah senantiasa melimpahkan

segala rahmat-Nya kepada penulis, keluarga penulis, dan kepada pembaca yang

budiman

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrahman, Mulyono, 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,

Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmad, Hamzah, & Ananda Santoso, 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia,

Surabaya : Fajar Mulya.

Ali, Muhammad, 1993. Srategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa.

Anshari, HM. Hati, 1983. Pengantar ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.

________________, 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara.

________________, dkk, 2010. Penelitian Tindakan kelas, Jakarta: Bumi Aksara,

cet-9.

Atmadi, A, dan Y. Setyaningsih, 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki

Millenium Ketiga, Yogyakarta: Kanisius.

Baharuddin, dkk, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Departeman Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta:

PT Gramedia.

Departemen Agama RI, 2001. Kendali Mutu PAI, Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

____________________, 2001. Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

Departemen Agama.

____________________, 2008. Al Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV.

Diponegoro.

Depdikbud, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,

cet 3.

Donald, Frederick Y. Mc, 1958. educational Psichology, Tokyo: Overseas

Publication LTD.

Gulo, W, 2002. Metode Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasindo.

Hamalik, Oemar, 2001. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan

CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2.

_____________, 2007. Psikologi Belajar Dan Mengajar, Bandung: Sinar Abu

Algensindo.

Ismail, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berabasis PAIKEM,

(Semarang: RaSAIL Media Group.

Margono, S, 2004. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, cet-4.

Mudhofir, 1999. Teknologi Instruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Abu Abdillah Ibn Isma’il Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari, Libanon:

Dar Al-Fikr. Kitab Al-Ilm, Juz 1.

Mulyasa, E, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Rosda Karya

Nasution, S, 1984. Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara.

Poerwadarminta, WJS, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, Cet 3.

Purwanto, Ngalim, 1993. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ramayulis, 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Sanjaya, Wina, 2008. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: kencana, cet. 5.

Soedijarto, 1993. Menuju Pendidikan nasional yang Relevan dan Bermutu,

Jakarta : Balai Pustaka

Sudjana, Nana, 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus, 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Thoha, Chabib, dan Abdul Mu’ti, 1989. PBM PAI di Sekolah, Yogyakarta:

pustaka Pelajar.

Tim Penyusun Kamus pembinaan dan pengembangan bahasa, 2003. Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Islam,

Yogyakarta: Pustaka Aksara.

Tirtaharja, Umar dan La Sula, 2000. Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka

Cipta.

Zaeni, Hisyam, dkk, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan

Madani

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTs Assalafiyah Tegal

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Kelas/ Seemater : VII/ II (genap)

Alokasi Waktu : 2X 40 menit

Standar Kompetensi : Perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah

Kompetensi Dasar : 2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Umayyah

2.2 Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan / peradaban

Islam pada masa Bani Umayyah

2.3 Mengidentifikasikan tokoh ilmuwan dan perannya dalam

kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani

Umayyah

2.4 Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan /

peradaban Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa

kini dan yang akan datang

2.5 Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul

Aziz

Indikator : 1. Mendeskripsikan sejarah berdirinya Daulah Umayyah

2. Mendeskripsikan perkembangan Kebudayaan / peradaban

Islam pada Masa Bani Umayyah

3. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam

kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani

Umayyah

4. Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan / peradaban

Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa kini dan yang

akan datang

5. Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul Aziz

dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran : Dengan menerapkan strategi everyone is a teacher here

peserta didik mampu menceritakan sejarah berdirinya Daulah

Umayyah, perkembangan kebudayaan/ peradaban islam pada

masa Bani Umayyah, dan mampu menyebutkan tokoh

ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/

peradaban Islam pada masa bani Umayyah dengan baik dan

benar.

Materi Ajar : - Sejarah berdirinya Bani Umayyah

- Peradaban dan kebudayaan Islam pada masa Bani

Umayyah

- Ilmuwan muslim dan perannya dalam kebudayaan dan

peradaban Bani Umayyah

- Hikmah sejarah perkembangan Islam pada masa Bani

Umayyah

- Keteladanan khalifah Umar bin Abdul Aziz

Metode Pembelajaran : Ceramah dan Everyone is a teacher here

Langkah-langkah Pembelajaran:

A. Kegiatan awal

� Salam pembuka dan do’a (2 menit)

� Absensi (2 menit)

� Apersepsi (3 menit)

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan penjelasan materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah

(5 menit)

2. Guru membagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk

menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang

dipelajari. (3 menit)

3. Kumpulkan kertas-kertas yang sudah dibagikan tersebut, lalu diikocok dan dibagikan

kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan

tersebut tidak kembali kepada yang bersangkutan. (2 menit)

4. Guru meminta peserta didik untuk membaca dan memahami pertanyaan di kertas

masing-masing, sambil memikirkan jawabannya. (5 menit)

5. Guru mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di

tangannya. (5 menit)

6. Guru meminta agar peserta didik merespon atas pertanyaan atau permasalahan

tersebut, kemudian teman yang lainnya memberikan pendapat atau melengkapi atas

jawaban yang diberikan temannya tersebut.( 10 menit)

7. Guru memberikan apresiasi terhadap setiap jawaban/ tanggapan peserta didik agar

termotivasi dan tidak takut salah. (3 menit)

C. Penutup

• Menyimpulkan pembelajaran tentang perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.

(3 menit)

• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (2 menit)

• Evaluasi/ tes akhir terlampir. (35 menit)

Bahan Ajar : buku paket SKI kelas VII, LKS, spidol

Penilaian :

1. Prosedur Tes

a. Tes awal : -

b. Tes proses : -

c. Tes akhir : ada

2. Jenis Tes

a. Tes awal : -

b. Tes proses : -

c. Tes akhir : Tertulis

Mengetahui Tegal, 02 April 2011

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran SKI

(Beny Mustofa, S.Ag) (Abdul Kholiq Amas, S.Pd.I)

Guru Peneliti

(Dewi Fatimah)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs Assalafiyah Tegal

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Kelas/ Semester : VII/ II (genap)

Alokasi Waktu : 2X 40 menit

Standar Kompetensi : Perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah

Kompetensi Dasar : 2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Umayyah

2.2 Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan / peradaban

Islam pada masa Bani Umayyah

2.3 Mengidentifikasikan tokoh ilmuwan dan perannya dalam

kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani

Umayyah

2.4 Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan /

peradaban Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa

kini dan yang akan datang

2.5 Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul

Aziz

Indikator : 1. Mendeskripsikan sejarah berdirinya Daulah Umayyah

2. Mendeskripsikan perkembangan Kebudayaan / peradaban

Islam pada Masa Bani Umayyah

3. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam

kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani

Umayyah

4. Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan / peradaban

Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa kini dan yang

akan datang

5. Meneladani kesederhanaan dan kesalihan Umar bin Abdul Aziz

dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran : Dengan menerapkan strategi everyone is a teacher here

peserta didik mampu menceritakan sejarah berdirinya Daulah

Umayyah, perkembangan kebudayaan/ peradaban islam pada

masa Bani Umayyah, dan mampu menyebutkan tokoh

ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/

peradaban Islam pada masa bani Umayyah dengan baik dan

benar.

Materi Ajar : - Sejarah berdirinya Bani Umayyah

- Peradaban dan kebudayaan Islam pada masa Bani

Umayyah

- Ilmuwan muslim dan perannya dalam kebudayaan dan

peradaban Bani Umayyah

- Hikmah sejarah perkembangan Islam pada masa Bani

Umayyah

- Keteladanan khalifah Umar bin Abdul Aziz

Metode Pembelajaran : Ceramah dan Everyone is a teacher here

Langkah-langkah Pembelajaran:

A. Kegiatan awal

� Salam pembuka dan do’a (2 menit)

� Absensi (2 menit)

� Apersepsi (3 menit)

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan penjelasan materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah

dan peserta didik diminta untuk mendengarkan dengan seksama. (5 menit)

2. Guru membagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk

menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang

dipelajari. (3 menit)

3. Kumpulkan kertas-kertas yang sudah dibagikan tersebut, lalu diikocok dan dibagikan

kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan

tersebut tidak kembali kepada yang bersangkutan. (2 menit)

4. Guru meminta peserta didik untuk membaca dan memahami pertanyaan di kertas

masing-masing, sambil memikirkan jawabannya. (5 menit)

5. Guru mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di

tangannya. (5 menit)

6. Guru meminta agar peserta didik merespon atas pertanyaan atau permasalahan

tersebut, kemudian teman yang lainnya memberikan pendapat atau melengkapi atas

jawaban yang diberikan temannya tersebut.( 10 menit)

7. Guru memberikan apresiasi terhadap setiap jawaban/ tanggapan peserta didik agar

termotivasi dan tidak takut salah. (3 menit)

8. Selama kegiatan inti berlangsung guru mendampingi peserta didik dalam

melaksankan diskusi, dan memberikan sanksi kepada peserta didik yang tidak

bersungguh-sungguh dalam mengikuti diskusi.

C. Penutup

• Menyimpulkan pembelajaran tentang perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah.

(3 menit)

• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (2 menit)

• Evaluasi/ tes akhir terlampir. (35 menit)

Bahan Ajar : buku paket SKI kelas VII, LKS, spidol

Penilaian :

1. Prosedur Tes

a. Tes awal : -

b. Tes proses : -

c. Tes akhir : ada

2. Jenis Tes

a. Tes awal : -

b. Tes proses : -

c. Tes akhir : Tertulis

Mengetahui Tegal, 09 April 2011

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran SKI

(Beny Mustofa, S.Ag) (Abdul Kholiq Amas, S.Pd.I)

Guru Peneliti

(Dewi Fatimah)

Pedoman Format Lembar Observasi Siswa

NO Nama Siswa Keaktifan Yang dilakukan Jumlah Keaktifan

A B C D

Keterangan :

A. Bertanya saat menemui kesulitan

B. Mendengarkan penjelasan guru

C. Hadir saat proses pembelajaran berlangsung

D. Dapat memberikan tanggapan atau pendapat saat diskusi berlangsung.

Lembar Evaluasi Siswa Siklus I

Nama Siswa:

No Absen :

Nilai :

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar ! 1. Pernyataan berikut ini yang benar tentang sebab-sebab terbentuknya pemerintahan

Muawiyah bin Abi Sufyan, kecuali . . . .

a. Kaum muslimin terpecah menjadi tiga golongan

b. Tuntutan diusutnya peristiwa pembunuhan kholifah Utsman bin Affan

c. Keinginan Muawiyah bin Abi Sufyan untuk menjadi Kholifah

d. Kebijakan kholifah Ali bin Abi Thalib mempertahankan pejabat lama yang dekat

dengannya

2. Pendiri Dinasti Bani Umayyah adalah . . . .

a. Abu Sufyan bin Harb

b. Abdul Malik bin Marwan

c. Muawiyah bin Abi Sufyan

d. Marwan bin Hakam

3. Kelompok yang mendukung dan membela Ali bin Abi Thalib secara membabi buta

dikenal dengan nama . . . .

a. Khawarij

b. Nahdiyin

c. Sunni

d. Syi’ah

4. Silsilah lengkap Umar bin Abdul Aziz adalah . . . .

a. Umar bin Abdul Aziz bin Marwan

b. Umar bin Abdul Aziz bin Hakam

c. Umar bin Abdul Aziz bin Muawiyah

d. Umar bin Abdul Aziz bin Yazid

5. Amun Jama’ah terjadi karena . . . .

a. Muawiyah berhasil menguasai Mesir dan Syam sepenuhnya

b. Kemurahan Hasan bin Ali

c. Kesepakatan para sahabat yang meminta Hasan bin Ali untuk Mengundurkan diri

d. Muawiyah berhasil menumpas pengikut Ali bin Abi Thalib

6. Perang jamal terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib yang berhadapan dengan . . . .

a. Muawiyah bin Abi Sufyan

b. Aisyah

c. Amr bin Ash

d. Ammar bin Yasin

7. Sebelum masa kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan, kholifah dipilih dengan cara . .

. .

a. Musyawarah

b. Demokrasi

c. Diplomasi

d. Turun temurun

8. Yang perlu dilakukan ketika seseorang memperoleh kepercayaan untuk menduduki kursi

k.ekuasaan seperti Umar bin Abdul Aziz adalah . . . .

a. Sombong

b. Egois

c. Ambisius

d. Amanah

9. Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang adil. Suatu ketika ada seorang pemimpin

yang dihadapkan dengan pilihan antara keluarganya yang bersalah dan masyarakat yang

tidak bersalah. apa yang harus dilakukan oleh pemimpin tersebut . . . .

a. Menjatuhkan hukuman bagi yang bersalah

b. Melindungi keluarganya

c. Menjatuhkan hukuman bagi keduanya

d. Melindungi keduanya

10. Ibu dari Umar bin Abdul Aziz bernama . . . .

a. Ummu Kultsum

b. Ummu Khansa

c. Ummu Aiman

d. Ummu ‘Ashim

11. Sifat dan kepribadian dari khalifah umar bin abdul aziz yang perlu dicontoh, adalah. . . .

a. Egois

b. Boros

c. Tidak Adil

d. Zuhud

12. Umar bin abdul aziz di angkat menjadi khalifah tanpa sepengetahuan, hal ini terjadi

karena . . . .

a. Umar bin Abdul Aziz menjadi kholifah berdasarkan wasiat dari pamannya,

Sulaiman bin Abdul malik

b. Umar bin Abdul Aziz selalu berperang untuk ekspansi wilayah

c. Umar bin Abdul Aziz hanya seorang pedagang

d. Umar bin Abdul Aziz sudah meninggalkan istana dan tinggal di luar wilayah

13. Pada masa kepamimpinan Muawiyah bin abi sofyan, banyak sifat kurang baik yang

dimiliki para pemimpin Negara yang tidak patut untuk dicontoh, salah satunya adalah . . .

.

a. Boros (suka kemewahan)

b. Hemat

c. Hidup sederhana

d. Zuhud

14. Sebelum diangkat menjadi khalifah, umar bin abdul aziz penah menjabat sebagai . . . .

a. Panglima perang

b. Juru tulis

c. Gubernur

d. Hakim

15. Dalam dinasti umayyah kaum zimmi masuk pada golongan . . . .

a. Pertama

b. Kedua

c. Ketiga

d. Keempat

16. Khalifah yang membangun kubah masjidil Aqsha pada masa Bani Umaiyah adalah

khalifah . . . .

a. Abdul Malik bin Marwan

b. Yazid bin Muawiyah

c. Walid II

d. Umar bin Abdul Aziz

17. Pusat kekuasaan Bani Umaiyah terletak di kota . . . .

a. Mesir

b. Kuffah

c. Damaskus

d. Syam

18. Umar bin Abdul Aziz adalah cucu dari salah satu khulafaur Rasyidin, yaitu . . . .

a. Abu Bakar As-Sidiq

b. Umar bin Khatab

c. Utsman bin Affan

d. Ali bin Abi Thalib

19. Ulama’ yang membukukan hadits pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul

Aziz adalah . . . .

a. Musa bin Uqbah

b. Ibnu Majah

c. Uqbah bin Nafi’

d. Sihab Az-Zuhri

20. Khalifah Umar II adalah sebutan untuk kholifah pada masa dinasti Umayyah, yaitu . . . .

a. Umar bin Abdul Aziz

b. Walid II

c. Abdul Malik bin Marwan

d. Yazid bin Muawiyah

Lembar Evaluasi Siswa Siklus II

Nama Siswa:

No Absen :

Nilai :

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Pendiri diansti Bani umaiyah adalah . . . .

a. Muawiyah bin abi Sufyan

b. Marwan bin hakam

c. Abdul Malik bin Marwan

d. Abu sufyan bin Harb

2. Silsilah lengkap Umar bin Abdul Aziz adalah . . . .

a. Umar bin Abdul Aziz bin Hakam

b. Umar bin Abdul Aziz bin Muawiyah

c. Umar bin Abdul Aziz bin Yazid

d. Umar bin Abdul Aziz bin Marwan

3. Khalifah Umar II adalah sebutan untuk kholifah pada masa dinasti Umayyah, yaitu . . .

.

a. Umar bin Abdul Aziz

b. Walid II

c. Abdul Malik bin Marwan

d. Yazid bin Muawiyah

4. Dalam dinasti Umayyah standarisasi penulisa Al-Qur’an dimulai pada masa khalifah . .

. .

a. Umar bin Abdul Aziz

b. Walid bin Abdul Malik

c. Muawiyah bin Abi Sufyan

d. Abdul Malik bin Marwan

5. Perilaku yang dapat diteladani dari khalifah Umar bin Abdul Aziz ,adalah . . . .

a. Egois

b. Kesederhanaannya

c. Suka kemewahan

d. Tidak adil

6. Satu sikap yang semakin menunjukkan kemuliaan akhlak khalifah Umar bin Abdul Aziz

adalah langkahnya untuk menghilangkan caci maki di atas mimbar terhdap salah satu

khulafaur rasyidin bernama . . . , dimana hal ini merupakan perbuatan turun menurun

yang dilakukan Bani Umayyah sebelumnya.

a. Ali bin Abi Thalib RA

b. Abu Bakar As Sidiq RA

c. Umar bin Khatab RA

d. Usman bin Affan RA

7. Ibnu Sihab Az-Zuhri dan Musa bin Uqbah adalah dua orang yang menyusun buku

tentang . . . .

a. Pendidikan

b. Sosial

c. Perang

d. Kenegaraan

8. Uqbah bin Nafi’ adalah seorang panglima perang dinasti Umayyah pada masa

pemerintahan . . . .

a. Khalifah Umar bin Abdul Aziz

b. Khalifah Yazid bin Muawiyah

c. Khalifah Walid bin abdul Malik

d. Khalifah Abdul Malik bin Marwan

9. Al-Muwatha’ adalah sebuah judul buku yang dikarang oleh . . . .

a. Imam Syafi’i

b. Ibnu Majah

c. Imam Malik

d. Ath-Thabari

10. Berikut ini yang menjadi sebab terjadinya perang jamal adalah . . . .

a. Tuntutan agar khalifah Ali bin Abi Thalib mengadili pembunuh Khalifah Usman

bin Affan

b. Keinginan Thalhah bin Ubaidillah menduduki jabatan Khalifah

c. Keinginan menjatuhkan kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib

d. Keinginan Zubair bin Awwam untuk membalas dendam

11. Hasan bin Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah karena . . . .

a. Ingin balas dendam atas wafatnya Ali bin Abi Thalib

b. Baiat dari pengikut Ali bin Abi Thalib

c. Ambisi pribadinya

d. Agar pembunuh Ali bin Abi Thalib dapat tertangkap

12. Pendapatan pajak yang berasal dari pajak tanah atas nonmuslim disebut . . . .

a. Jizyah

b. Fa’i

c. Difa’

d. zimmi

13. Pendapatan Negara yang berasal dari pajak atas kaum muslimin disebut . . . .

a. Zakat

b. Zimmi

c. Jizyah

d. Fa’i

14. Berikut ini adalah kondisi kemiliteran pada masa pemerintahan Muawiyah, kecuali . . . .

a. Memiliki tentara sejumlah 60.000 orang

b. Anggaran angkatan perang sebesar 60 juta dirham

c. Tiap tentara memperoleh jaminan 1.000 dirham

d. Kondisi tentara dalam keadaan lemah karena perang saudara

15. Kondisi nonmuslim dibawah pemerintahan Bani umayyah, kecuali . . . .

a. Memperoleh kebebasan beragama

b. Bersahabat dan hidup berdampingan dengan muslim dengan damai

c. Mereka dipaksa masuk islam

d. Mereka memperoleh keadilan yang sama di depan hukum

16. Masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib berakhir setelah peristiwa . . . .

a. Wafatnya Hasan bin Ali

b. Wafatnya Khalifah Ali oleh orang Munafik

c. Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah

d. Wafatnya Husein bin Ali

17. Pernyataan yang benar tentang kelompok Khawarij ialah . . . .

a. Kelompok yang mendukung langkah politik Ali bin Abi Thalib

b. Kelompok yang tidak mendukung Ali bin Abi Thalib maupun Muawiyah

c. Kelompok yang mendukung kepemimpinan Ali

d. Kelompok yang ingi mendamaikan Ali dan Muawiyah

18. Berikut ini adalah sifat dan kepribadian dari khalifah Umar bin Abdul Aziz, kecuali . . .

.

a. Suka kemewahan

b. Zuhud

c. Tawaduk

d. Taqwa

19. Pada masa kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan, para pemimpin Negara banyak

meniru gaya hidup . . . .

a. Raja-raja Romawi

b. Khulafaur rasyidin

c. Rasulullah SAW

d. Rakyat Persia

20. Sebelum diangkat menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz pernah menjabat sebagai . . .

.

a. Panglima perang

b. Juru Tulis

c. Hakim

d. Gubernur

KUNCI JAWABAN TEST SIKLUS I

1. D 11. D

2. C 12. A

3. D 13. A

4. A 14. C

5. B 15. C

6. B 16. A

7. A 17. C

8. D 18. B

9. A 19. D

10. D 20. A

KUNCI JAWABAN TEST SIKLUS II

1. A 11. B

2. D 12. A

3. A 13. A

4. D 14. C

5. B 15. C

6. A 16. B

7. A 17. B

8. B 18. A

9. C 19. A

10. A 20. D

Tabel Hasil Tes Siklus I

No Kode No Butir Soal Jumlah Nilai Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 S-01 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 12 60 TT

2 S-02 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 13 65 TT

3 S-03 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 14 70 T

4 S-04 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80 T

5 S-05 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 75 T

6 S-06 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 11 55 TT

7 S-07 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 80 T

8 S-08 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 60 TT

9 S-09 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 15 75 T

10 S-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 14 70 T

11 S-11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13 65 TT

12 S-12 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 60 TT

13 S-13 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 75 T

14 S-14 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 65 TT

15 S-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14 70 T

16 S-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 13 65 TT

17 S-17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 14 70 T

18 S-18 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 13 65 TT

19 S-19 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 16 80 T

20 S-20 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 12 60 TT

21 S-21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 12 60 TT

22 S-22 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14 70 T

23 S-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 15 75 T

24 S-24 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 12 60 TT

25 S-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 85 T

26 S-26 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14 70 T

27 S-27 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 11 55 TT

28 S-28 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 60 TT

29 S-29 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 T

30 S-30 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 13 65 TT

31 S-31 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 11 55 TT

32 S-32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T

33 S-33 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 13 65 TT

34 S-34 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 T

35 S-35 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 15 75 T

36 S-36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 15 75 T

37 S-37 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 70 T

38 S-38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17 85 T

Tabel Hasil Tes Siklus II

No Kode No Butir Soal Jumlah Nilai Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 S-01 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 14 70 T

2 S-02 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 T

3 S-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 75 T

4 S-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

5 S-05 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 15 75 T

6 S-06 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 70 T

7 S-07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16 80 T

8 S-08 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 12 60 TT

9 S-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 85 T

10 S-10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 80 T

11 S-11 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 T

12 S-12 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 12 60 TT

13 S-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 15 75 T

14 S-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 13 65 TT

15 S-15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 14 70 T

16 S-16 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 75 T

17 S-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 14 70 T

18 S-18 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T

19 S-19 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T

20 S-20 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 70 T

21 S-21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 12 60 TT

22 S-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 16 80 T

23 S-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 85 T

24 S-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14 70 T

25 S-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 85 T

26 S-26 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 T

27 S-27 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 13 65 TT

28 S-28 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 75 T

29 S-29 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T

30 S-30 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 T

31 S-31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 14 70 T

32 S-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 85 T

33 S-33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 13 65 TT

34 S-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 14 70 T

35 S-35 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 75 T

36 S-36 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 75 T

37 S-37 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T

38 S-38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 18 90 T

TABEL KEAKTIFAN SISWA SIKLUS I DAN II

No Kode

Jenis Keaktifan

Jumlah Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

A B C D

1 S-01 0 1 1 1 1 1 0 0

2 S-02 1 1 0 1 1 0 0 1

3 S-03 1 1 1 1 1 1 0 1

4 S-04 1 1 0 0 1 1 0 1

5 S-05 1 1 0 1 1 1 1 0

6 S-06 0 0 1 1 1 1 0 0

7 S-07 1 1 1 1 1 1 1 1

8 S-08 1 1 1 1 0 0 0 1

9 S-09 1 1 0 1 1 1 1 1

10 S-10 0 1 1 1 1 0 0 1

11 S-11 1 1 1 1 0 1 1 1

12 S-12 1 1 1 1 1 0 1 1

13 S-13 1 1 0 1 1 1 1 1

14 S-14 1 0 1 1 1 1 1 1

15 S-15 0 1 1 1 1 1 0 0

16 S-16 1 1 1 0 1 1 0 1

17 S-17 0 0 1 1 1 1 0 1

18 S-18 1 1 0 1 1 0 1 1

19 S-19 0 1 1 1 1 1 1 1

20 S-20 1 1 0 0 1 1 0 1

21 S-21 1 1 1 1 1 1 1 1

22 S-22 0 1 1 1 1 0 0 1

23 S-23 1 1 0 0 1 1 0 1

24 S-24 1 1 0 1 1 1 1 1

25 S-25 1 1 1 1 1 1 1 1

26 S-26 0 1 1 1 1 1 1 1

27 S-27 1 1 1 1 0 0 1 1

28 S-28 1 1 0 0 1 1 0 1

29 S-29 1 1 0 1 1 1 0 0

30 S-30 1 1 0 1 1 1 1 1

31 S-31 1 1 1 0 0 0 0 1

32 S-32 1 1 1 1 0 1 1 1

33 S-33 0 1 0 1 1 1 1 1

34 S-34 0 1 1 0 1 1 0 1

35 S-35 1 1 0 1 1 0 0 1

36 S-36 1 1 1 1 1 1 1 1

37 S-37 0 1 1 1 1 0 1 1

38 S-38 1 1 1 1 1 1 1 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dewi Fatimah

Tempat/ Tanggal lahir : Tegal, 26 Agustus 1989

Alamat asal : Jl. Imam Johar, Karanganyar RT. 05 RW. 03

Dukuhturi Tegal 52192

Alamat sekarang : Perum BPI Blok I.32 Purwoyoso Ngaliyan Semarang

Pendidikan formal :

1. MI Al-Falah lulus tahun 2001

2. MTs Ma’arif Damarjati lulus tahun 2004

3. MA Ma’arif Damarjati lulus tahun 2007

4. Fakultas Tarbiyah PAI IAIN Walisongo Semarang

Angkatan 2007

Pendidikan Non Formal: PonPes Al-Hidmah Damarjati Kaliangkrik Magelang

Semarang, 01 November 2011

Penulis

Dewi Fatimah

NIM. 073111153