108
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PERILAKU TERPUJI KELAS IV SEMESTER GENAP DI SDN 02 WONOSARI KENDAL. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh: Siti Zulaikhoh NIM. 063111104 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl...upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan

Embed Size (px)

Citation preview

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN READING

GUIDE PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PERILAKU

TERPUJI KELAS IV SEMESTER GENAP DI SDN 02 WONOSARI

KENDAL.

SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh:Siti Zulaikhoh

NIM. 063111104

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

MOTTO

ù&t• ø%$#ÉOó™$$Î/y7În/ u‘“Ï% ©!$#t, n=y{

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan(QS. Al-Alaq: 1)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Kudus : MubarokatanToyyibah, 2004), hlm. 598

PERSEMBAHAN

Belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh keni matan dunia ataupunkehormatan. Belajar hendaklah berniat mencari Ridha Allah swt, kebahagiaan

akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh.Orang berilmu itu hendaknya jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina

lantaran terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus kedalam lembah kehinaan ilmu

Orang yang telah merasakan kelezatan ilmu, maka semakin kecillahkegemarannya akan harta benda dunia.

Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan study dalam naungan IAINwalisongo, semoga penulis bisa menjadi orang yang berilmu dan bermanfaat yang

diRidhoi-NYA.

Dengan segenap rasa syukur penulis panjatkan kepada Sang Pencipta. Skripsi inipenulis persembahkan kepada orang-orang yang telah memberikan arti dan yang

selalu mengiringi setiap langkah penulis dalam setiap untaian do a.

Ayahanda Khomsani dan Ibunda Asrofah yang aku sayangi yang telahmencurahkan segala kasih sayangnya dan kerja kerasnya demi penulis dalam

perjuangannya mencari ilmu.

Kakakku (Dewi Hajar Syarifah dan Ms Syamsul Falah), adik-adikku(Habiburrohman dan Siti Darojaturrofi ah), Pak Salam dan seluruh anggota

keluargaku yang senantiasa mengalirkan do a, nasihat dan semangat berprestasi.

Sahabatku Lia & Rum yang selalu bersama dan kompak dari awal sampai akhirpendidikan di IAIN walisongo yang semoga selalu akan menjaga kesolitan kita

sampai akhir masa.

Teman-teman IMAKEN 06(Canti, Mb Ts, Ida, Fitri, Anwar, Tafid, Tholeb, Ms Budi, Hudam, Komandan,Omen, Ribek, Kicin, Peppy) yang akan selalu bersama menjaga keakraban kita.

Sahabat-sahabat tercinta(Etik, Neli, Endah, Mr Jek, Lilik, Afiah, Pak Poet ) selalu kompak dalam segala

hal selama menempuh study ini baik suka maupun duka.

Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Yang Kuasa. Amiiin.

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain dan diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Desember 2010

Deklarator

Siti Zulaikhoh

NIM. 063111104

ABSTRAK

Siti Zulaikhoh (NIM. 063111104). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PesertaDidik dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Reading Guide PadaPembelajaran PAI Materi Pokok Perilaku Terpuji Kelas IV Semester Genap DiSDN 02 Wonosari Kendal. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didikdengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide pada pembelajaranPAI materi pokok perilaku terpuji Kelas IV Semester Genap di SDN 02 WonosariKendal.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom ActionResearch) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelasIV SDN 02 Wonosari Kendal pada semester genap tahun 2009/2010 denganjumlah siswa sebanyak 20 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap darisetiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilaksanakan dengan menggunakanmetode pembelajaran Reading Guide. Indikator hasil belajar pada penelitian iniberupa tercapainya ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal.

Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan metode: wawancara,observasi, dokumentasi dan tes prestasi (achievement test). Data hasil pengamatantes prestasi (achievement test) atau nilai evaluasi diolah dengan statistik deskriptifuntuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Penerapan metode pembelajaranReading Guide dalam penelitian ini menggabungkan dengan metode cerita.Penyampaian materi perilaku terpuji dengan menggunakan metode pembelajaranReading Guide, yaitu dengan memberikan sebuah cerita dan lembar pertanyaan.Dengan menggabungkan metode pembelajaran Reading Guide dengan metodecerita, dapat membuat peserta didik lebih termotivasi dan bersemangat sehinggaaktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat denganperolehan aktivitas siswa, yaitu pada siklus I aktivitas peserta didik adalah 57,77%mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 75,25%. 2). Hasil belajar PAI siswadengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide mengalamipeningkatan, khususnya pada materi pokok perilaku terpuji. Pra siklus diperolehnilai rata-rata 60,25 dengan ketuntasan belaja 40% Pada siklus I diperoleh nilairata-rata 64,75 dengan ketuntasan belajar 55%. Dan meningkat menjadi 74,25dengan ketuntasan 80%. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatannilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II dan tidak perludilakukan siklus III.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhmdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayat, taufiq dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan baik. Pada akhirnya bisa digunakan sebagai salah satu syarat

guna memperoleh nilai akhir munaqosah sebagai salah satu syarat kelulusan.

Demikian juga shalawat serta salam semoga terabadikan bagi baginda Rasul

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Dengan senantiasa memanjatkan rasa syukur atas segala rahmat yang telah

diberikan, serta bantuan, arahan sekaligus bimbingan dari berbagai pihak sehingga

dapat terselesaikannya penelitian ini, maka penulis menyampaikan rasa terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Suja’i, M. Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak DR. H. Ruswan, M. A dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Sugeng

Ristiyanto, M. Ag dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

3. Bapak dan ibu dosen serta segenap Civitas Akademik Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

4. Bapak Munawari, S. Pd selaku Kepala Sekolah SD N 02 Wonosari Kendal

yang telah memberikan izin untuk peneliti melaksanakan penelitian.

5. Ibu Asrofah, S. Pd. I selaku guru PAI yamg telah menjadi kolaborator dalam

pelaksanaan penelitian ini.

6. Ayahanda Khomsani dan Ibunda Asrofah, kakak (Dewi Hajar Syarifah &

Symsul F) dan adik (Habiburrohman & Siti Darojaturrofi’ah) yang telah

mencurahkan kasih sayang, perhatian dan do’anya untuk keberhasilan penulis.

7. Teman-teman Kos Alfin Faza (Hindun, Cahya, Ditya, Mb Nani, Mb Wik,

Tami, Mini, Mb Tety, Retno, Dian, Leli, Pipit, Tutik, Li’ah, Ica, Usfi, Amik,

Devi) yang selalu menemani dan memberikan bantuannya kepada penulis.

8. Teman-teman seperjuangan PAI paket C angkatan 2006 yang tidak bisa

disenutkan satu persatu.

9. Kelurga besar WSC yang memberikan pengalaman dan pelajaran yang banyak

kepada penulis.

10. Kepada Pak Mahmud yang memberikan kamudahan meminjamkan referensi

kepada penulis.

11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan

bantuan, baik moril maupun materil selama proses penulisan skripsi ini.

Semoga amal baik mereka di atas mendapatkan balasan dan yang lebih dari

Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini, masih banyak

kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi dan penulisan. Oleh karena itu,

penulis akan sangat berbahagia apabila pembaca senantiasa memberikan kritik

dan saran demi kesempurnaan penelitian ini.

Akhirnya mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis,

dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Desember 2010

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………. ii

PENGESAHAN PENGUJI.......................................................................... iii

MOTTO……………………………………………………………………. iv

PERSEMBAHAN………………………………………………………….. v

PERNYATAAN…………………………………………………………… vi

HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………... vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………... viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xiv

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Penegasan Istilah ……………………………………………... 5

C. Rumusan Masalah……………………………………………. 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….. 7

E. Kajian Pustaka………………………………………………... 8

BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori……………………………………………….. 11

1. Pengertian Prestasi Belajar………………………………… 11

2. Tipe prestasi Belajar……………………………………….. 13

a. Bidang Kognitif………………………………................. 14

b. Bidang Afektif…………………………………………... 16

c. Bidang Psikomotorik…………………………................. 17

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………. 18

a. Faktor Internal…………………………………………… 18

b. Faktor Eksternal………………………………................. 22

4. Metode Pembelajaran Reading Guide………………………23

5. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Reading Guide……25

6. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup PAI……………… 25

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam……………………. 25

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam……………………….. 27

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam………………. 27

7. Penerapan Metode pembelajaran Reading Guide Pada

Pembelajaran

PAI…………………………………………………………. 28

8. Kelebihan dan Kekurangan Reading Guide………………... 29

B. Pengajuan Hipotesis………………………………………….. 30

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penilitian……………………………………………... 31

1. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………... 31

2. Populasi…………………………………………………….. 31

3. Kolaborator………………………………………………….31

4. Sumber Data dan Jenis Data……………………………….. 32

B. Prosedur Penelitian…………………………………………… 32

1. Siklus I……………………………………………………... 33

2. Siklus II……………………………………………………. 34

C. Metode Pengumpulan Data…………………………………… 35

D. Metode Analisis Data…………………………………………. 37

E. Indikator Keberhasilan………………………………………... 38

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah……………………………………. 39

B. Pra Penelitian…………………………………………………. 40

C. Hasil Penelitian……………………………………………….. 43

1. Siklus I……………………………………………………... 43

2. Siklus II…………………………………………………….. 50

D. Pembahasan……………………………………………………56

BAB V: SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan…………………………………………………… 60

B. Saran………………………………………………………….. 61

C. Penutup……………………………………………………….. 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar nama siswa kelas IV SD N 02 Wonosari Kendal tahun ajaran

2009/2010

2. Struktur organisasi SD N 02 Wonosari Kendal

3. Daftar hasil pra siklus

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I

5. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus I

6. Lembar tes hasil belajar siklus I

7. Daftar hasil belajara siklus I

8. Lembar hasil observasi aktivitas peserta didik di kleas IV SD N 02

Wonosari Kendal siklus I

9. RPP siklus II

10. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus II

11. Lembar tes hasil belajar siklus II

12. Daftar hasil belajar siklus II

13. Lembar hasil observasi aktivitas peserta didik di kleas IV SD N 02

Wonosari Kendal siklus II

14. Dokumen Pembelajaran Reading Guide

15. Lembar Pedoman wawancara

16. Transkrip ko Kurikuler

17. Piagam Passka 2006

18. Piagam KKN

19. Usulan Pembimbing

20. Surat ijin Riset

21. Surat keterangan penelitian

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 : Daftar nilai Pra siklus

2. Tabel 4.2 : Lembar observasi aktivitas peserta didik siklus I

3. Tabel 4.3 : Daftar nilai siklus I

4. Tabel 4.4 : Lembar observasi aktivitas peserta didik siklus II

5. Tabel 4.5 : Daftar nilai siklus II

6. Tabel 4.6 : Hasil penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.2 Pendidikan Agama Islam merupakan salah

satu mata pelajaran yang ada pada tingkat dasar. Pada kelas IV SD

Pendidikan Agama Islam memuat beberapa aspek yaitu Al-Qur’an, Aqidah,

Tarikh, Akhlak, Fiqih. Kompetensi dasar pada Semester Genap pada masing-

masing aspek yang harus dicapai di antaranya adalah :

a. Aspek Al-Qur’an: Membaca QS. Al-Kautsar dengan lancar, Membaca

QS An-Nashr dengan lancar, Membaca QS Al-‘Ashr dengan lancar

b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan nama-

nama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat

c. Aspek Tarikh: Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS, Menceritakan Kisah

Nabi Ismail AS

d. Aspek Akhlak: Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS, Meneladani

perilaku Nabi Ismail AS.

e. Aspek Fiqih: Melakukan dzikir setelah shalat, Membaca do’a setelah

shalat.3

Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajarnya.4 Prestasi

2Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta : PT GemawinduPanca Perkasa, 1999), hlm. 31

3BSNP, Standar Dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama IslamSekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, hlm.14.

belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)

maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.5

Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang

dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya

terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan, faktor lain yang

juga mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar seseorang ialah motivasi

belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, kelakuan, faktor

fisik dan faktor psikis. Adanya pengaruh dari dalam diri peserta didik

merupakan hal yang logis jika dilihat bahwa perbuatan belajar merupakan

perubahan tingkah laku individu yang disadarinya. Sejauh mana usaha

peserta didik untuk mengkondisikan dirinya bagi perbuatan belajar, sejauh

itu pula hasil belajar akan ia capai.

Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik

masih dipengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya, yang disebut

lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan

mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran yang

dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan

pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh

kapasitas pelajar dan kualitas pengajaran.6

Prestasi belajar biasanya diidentikkan dengan nilai hasil ulangan

ataupun nilai raport peserta didik. Ada prestasi kurang, baik, istimewa atau

sangat baik adalah bentuk predikat yang biasa diberikan guru terhadap

prestasi atau hasil belajar peserta didik yang disimbolkan melalui angka-

angka tertentu.7 Nilai hasil belajar pada pembelajaran PAI kelas IV SDN 02

Wonosari Kendal ini sudah bisa dikatakan cukup. Prestasi ini dapat dilihat

dari hasil belajar yang berupa nilai rata-rata kelas pada ulangan semester

4Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: RemajaRosdakarya, 1991), hlm 22

5Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta,2004), hlm. 138

6Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan agama Islam, (Jakarta: Dirjen BinbagaIslam, 2001), hlm. 64.

7Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Op. Cit, hlm.130.

gasal yaitu 69.8 Selain dari hasil nilai rata-rata kelas pada semester gasal,

peneliti juga mendapati bahwa pada saat peserta didik diberi evaluasi setelah

pembelajaran PAI masih ada beberapa peserta didik yang nilainya masih

rendah yaitu berkisar 60% dari 20 peserta didik, terutama bagi peserta didik

yang sering membuat gaduh.9

Pada proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari, metode

yang digunakan guru selain ceramah juga menggunakan metode demonstrasi

dan tanya jawab. Pada proses pembelajaran PAI ini, guru memberikan

penjelasan materi kepada peserta didik dan memberi pertanyaan-pertanyaan

yang terkait dengan materi yang sedang disampaikan kepada peserta didik.

Di dalam kelas selain mendengarkan, peserta didik juga menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari guru. Akan tetapi proses pembelajaran PAI di

kelas IV SDN 02 Wonosari ini belum cukup kondusif akibat peserta didik

yang sulit dikondisikan. Meskipun jumlah peserta didik sedikit yaitu 20 anak,

untuk mengkondisikan guru mengalami kesulitan. Ada beberapa anak yang

suka membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung, kurang lebih

5-6 anak dari 20 peserta didik. Situasi tersebut mengganggu konsentrasi

peserta didik yang lain. Meskipun guru sudah menegur tapi tetap saja mereka

tidak menghiraukan. Peserta didik tidak mempunyai perasaan takut atau

segan terhadap guru. Padahal belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku

peserta didik yang kompleks. Belajar hanya dialami oleh peserta didik itu

sendiri, di mana nantinya peserta didik yang menjadi penentu terjadi atau

tidak terjadinya proses belajar tersebut.10Akan tetapi apabila peserta didik

sendiri sulit dikondisikan bagaimana proses belajar tersebut akan tercipta.

Dengan adanya aplikasi pengembangan kurikulum proses

pembelajaran guru sudah cukup memadai, tetapi suasana belajar belum

cukup kondusif akibat peserta didik yang sulit dikondisikan dan metode yang

digunakan guru juga masih bersifat konvensional. Sudah berbagai cara

dilalui guru untuk mengkondisikan peserta didik. Pada saat peneliti

8Rapor Kelas IV Semester Gasal, SD N 02 Wonosari Kendal.9Pra Riset, 08 & 15 Januari 2010, SD N 02 Wonosari Kendal.10Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

hlm.7.

mengadakan pra riset, peneliti melihat guru berinisiatif menggunakan kuis

sebagai upaya menarik perhatian peserta didik supaya terkondisikan. Dengan

kuis tersebut guru berhasil menarik perhatian peserta didik terutama peserta

didik yang sering membuat gaduh. Akan tetapi pada saat evaluasi setelah

proses pembelajaran peneliti mendapati masih beberapa anak yang nilainya

masih rendah yaitu berkisar 60% dari 20 peserta didik, terutama peserta didik

yang membuat gaduh. Melihat hasil evaluasi tersebut peneliti berkesimpulan

bahwa kurangnya perhatian peserta didik menimbulkan kesan bahwa peserta

didik belum cukup jelas dalam memahami gambaran secara umum pelajaran

yang disampaikan oleh guru. Sehingga prestasi yang dihasilkan masih

rendah.11

Melihat kondisi tersebut, tidak salah jika seorang guru harus

menggunakan model-model pembelajaran yang dapat menarik perhatian

peserta didik yaitu dengan terlibatnya peserta didik dalam proses

pembelajaran. Jika perhatian peserta didik sudah terfokus dalam

pembelajaran maka akan cukup kuat untuk membuat kesan yang lama dan

hidup dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan, dan prestasi yang

dihasilkan peserta didik akan lebih baik.

Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, jika dilihat dari

faktor prestasi belajar dan permasalahan yang ada, perlu kiranya perhatian

peserta didik dan kualitas pengajaran guru diperbaiki.

Salah satu upaya yang akan ditawarkan oleh peneliti untuk

meningkatkan perhatian peserta didik dan kualitas pengajaran guru tersebut

adalah metode pembelajaran Reading Guide.12Dengan metode pembelajaran

Reading Guide ini diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang kondusif.

Metode pembelajaran Reading Guide ini bertujuan untuk memudahkan

peserta didik lebih terfokus dan memudahkan peserta didik dalam memahami

pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat dari faktor internal yang

mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah perhatian peserta didik

11Pra Riset, 08 & 15 Januari 2010, SD N 02 Wonosari Kendal12Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, (Semarang : Pustaka Rasail, 2008), hlm. 80

dalam pembelajaran, maka di sini penulis menawarkan metode pembelajaran

Reading Guide untuk memfokuskan perhatian peserta didik supaya dapat

berkonsentrasi penuh dan mudah memahami pelajaran yang disampaikan

oleh guru. Pada pembelajaran Reading Guide ini setiap peserta didik

mendapatkan bacaan, yang mana bacaan tersebut membimbing jawaban

pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Dengan diberi bacaan kepada setiap

peserta didik diharapkan dapat berkonsentrasi dalam proses pembelajaran.

Konsentrasi berarti memusatkan perhatian kepada situasi belajar tertentu.

Menghimpun dan mencurahkan segenap daya mental untuk mempelajari

sesuatu berarti merupakan belajar yang sebenarnya. Makin kuat konsentrasi,

makin efektiflah belajar itu.13

Dan dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang model pembelajaran Reading Guide, dengan judul “UPAYA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN READING

GUIDE PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PERILAKU

TERPUJI KELAS IV SEMESTER GENAP DI SDN 02 WONOSARI

KENDAL”.

B. Penegasan Istilah

1. Upaya Meningkatkan

Usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan

persoalan, mencari jalan keluar, dsb): daya upaya.14

Upaya yang dimaksud di sini adalah usaha yang dilakukan guru

dalam pembelajaran PAI untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kata meningkatkan berasal dari kata tingkat artinya menaikkan

(derajat, taraf, dsb), mempertinggi, memperhebat, mengangkat diri.

13Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 4114Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1538

Mendapat awalan “me” dan “kan” yang mengandung arti usaha menuju

yang lebih baik.15

Upaya meningkatkan dalam penelitian ini adalah usaha guru untuk

meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran PAI.

2. Prestasi Belajar

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prostate” kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil

usaha.16Sedangkan kata belajar diartikan sebagai suatu proses yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungan.17

Dalam hal ini prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah

dicapai setelah melakukan aktivitas belajar yang berupa nilai atau angka.

3. Peserta Didik

Peserta didik adalah subjek didik sebagai makhluk sosial yang

mempunyai identitas moral yang harus dikembangkan untuk mencapai

tingkatan optimal sebagai warga negara yang diharapkan.18

4. Pengertian Reading Guide

Reading Guide (penuntun bacaan) adalah merupakan salah satu

strategi pembelajaran PAIKEM yang di dalamnya guru memberikan

bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi yang sesuai dengan materi yang

akan disampaikan. Seluruh peserta didik mempelajari bahan bacaan

tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada.

Kemudian guru membahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan

menanyakan jawaban kepada peserta didik. Pada akhir pembelajaran guru

15Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006). hlm1280

16Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur, (Bandung: RemajaRosda Karya, 1991), hlm. 2-3.

17Slameto, Belajar dan faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), hlm. 2.

18Piet A. Sahertian, Profil Pendidik Profesional, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994) hlm. 6.

memberi penjelasan secukupnya. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi,

dan tinjak lanjut.19

Tujuan dari penerapan strategi ini adalah membantu peserta didik

lebih mudah dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok.

5. PAI

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik dalam meyakini, memahami, mengahayati dan mengamalkan

agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan.20

PAI di sini merupakan bidang studi yang diajarkan di SDN 02

Wonosari Kendal kelas IV yang memuat beberapa aspek di antaranya

yaitu aspek Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an, Tarikh atau Sejarah

Kebudayaan Islam.

C. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas maka yang menjadi inti

permasalahan dalam penelitian ini adalah :

Seberapa jauh pembelajaran dengan metode Reading Guide dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI Kelas

IV Semester Genap di SDN 02 Wonosari Kendal?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh metode

pembelajaran Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar peserta

didik pada pembelajaran PAI materi pokok perilaku terpuji Kelas IV

Semester Genap di SDN 02 Wonosari Kendal.

2. Manfaat Penelitian

19Ismail SM, Loc. Cit, hlm. 80.20Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah Eksistenti dan Proses Belajar-

mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 180.

Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat antara lain :

a. Bagi Peserta didik

1. Dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide ini

diharapkan dapat memudahkan dalam memahami pelajaran yang

disampaikan guru.

2. Dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide

diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik

b. Bagi Guru

Dapat memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang

efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

c. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan

kualitas sekolah.

d. Bagi Peneliti

1. Menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan

strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan.

2. Memberi bekal sebagai guru PAI agar siap melakukan tugas di

lapangan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

E. Kajian PustakaBuku Ismail SM “Strategi Pembelajaran Agama Islam PAIKEM

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan” yang

membahas tentang metodologi pembelajaran aktif berbasis PAIKEM yang

dapat digunakan sebagai alternatif untuk dapat mengaktifkan peserta didik,

baik secara individu maupun kelompok, termasuk juga strategi pembelajaran

Reading Guide.

Skripsi Khomsah (3102318), tahun 2007, Mahasiswi Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

dengan Judul “Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di

SMPN 2 Kebumen”, menyimpulkan bahwa implementasi Active Learning

dalam Pembelajaran PAI dapat membuat peserta didik lebih berprestasi

dalam setiap pembelajaran dan tetap aktif dalam mengembangkan,

mengeluarkan potensi yang dimiliki dan tetap dalam suasana pembelajaran

yang menyenangkan, serta terjalin komunikasi dan interaksi yang baik dalam

hubungan antar sesama peserta didik, antara peserta didik dengan guru. Guru

ketika menerapkan strategi Active Learning dapat lebih bervariatif dalam

menggunakan metode pembelajaran.21

Skripsi Jamaludin Malik (3104301), tahun 2009, Mahasiswa Program

Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pelajaran Qur’an

Hadis Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun Atau Tanwin Dengan Active

Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester 1 MTs Al-Asror

Semarang” menyimpulkan bahwa penerapan metode Active Learning tipe

Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan, selain itu

keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan

Active Learning tipe Jigsaw ini meningkat pesat setelah diberikan tindakan.22

Penelitian di atas, merupakan penelitian yang menggunakan salah

satu strategi pembelajaran aktif, inofativ, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(PAIKEM) yaitu lebih menekankan pada pembelajaran Active Learning

secara khusus tipe Jigsaw. Pada skripsi peneliti tidak secara umum

menerapkan PAIKEM itu sendiri dan lebih menitik beratkan pada salah satu

strategi pembelajaran aktif berbasis PAIKEM berupa Reading Guide.

Melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti diharapkan

dapat menumbuhkan prestasi belajar peserta didik pada saat pembelajaran

berlangsung. Hal inilah yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan

skripsi sebelumnya. Maka penelitian ini diyakini bukanlah sebuah plagiasi.

21Khomsah, “Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMPN 02Kebumen”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : PerpustakaanFakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), t. d.

22Jamaludin Malik, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Qur an-Hadits PokokBahasan Hukum Nun Sukun atau Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII ESemester I MTs Al-Asror Semarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,(Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), t. d.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai

macam kompetensi keterampilan dan sikap. Kemampuan manusia untuk

belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan dengan

makhluk hidup lainnya.23

Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk belajar. Ia lahir

tanpa memiliki pengetahuan, sikap, dan kecakapan apa pun, kemudian

tumbuh dan berkembang menjadi mengetahui, mengenal, dan menguasai

banyak hal. Hal itu terjadi karena ia belajar dengan menggunakan potensi

dan kapasitas diri yang telah dianugerahkan Allah kepadanya.24

Sebagaimana firman Allah Q.S an-Nahl, 16 : 78

ª!$#urN ä3 y_t• ÷z r&. Ï̀iBÈbq äÜç/öN ä3 ÏF» yg̈Bé&Ÿwšcq ßJ n=÷ès?$\«ø‹ x©Ÿ@yèy_urãN ä3 s9

yìôJ ¡¡9$#t•» |Á ö/ F{$#urno y‰Ï«øùF{ $#ur öN ä3 ª=yès9šcrã• ä3 ô± s?ÇÐÑÈ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaantidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamupendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

Lyle E. Bourne, JR., Bruce R. Ekstrand sebagaimana dikutip

Mustaqim mengatakan “Learning as a relatively permanent change in

behaviour traceable to experience and practice”.25 (Belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh

pengalaman dan latihan).

Menurut Clifford T. Morgan dalam bukunya Introduction to

Psychology bahwa “Learning is any relatively permanent change in

23Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2009), Cet. 2, hlm. 11.

24Departemen Agama RI, Metdodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : DirjenBinbaga Islam, 2001), hlm. 27.

25Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), Cet.2, hlm. 33.

behavior that is the result of past experience”.26 Artinya belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil

pengalaman yang lalu.

Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid belajar

adalah:

belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si

belajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menujuperubahan baru”.27

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

suatu proses perubahan yaitu perubahan yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan

atau pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sedangkan prestasi belajar adalah sebagai hasil apa yang telah

dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.28 Prestasi belajar

erat kaitannya dengan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dari

pengalamannya belajar. Prestasi belajar sendiri terkadang belum mecapai

pada hasil yang diharapkan. Untuk itu proses pembelajaran mempunyai

peranan yang sangat penting terhadap prestasi yang diharapkan.

Semua masalah yang ada dalam kegiatan belajar mengajar

haruslah teratasi, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang

diharapkan. Karena prestasi belajar dapat menunjukkan dimana

tercapainya keberhasilan suatu tujuan proses belajar mengajar.

Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian prestasi belajar, penulis

akan menguraikan beberapa pendapat tentang pengertian prestasi belajar :

26Clifford T Morgan, Introduction to Psychology, (New York: Mc. Grow Hill BookCompany, 1961), page. 187.

27Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu al Tadris JuzI, (Mesir: Darul Ma’arif,1979), hlm. 169.

28Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2008), hlm. 151.

Menurut Nana Sodjana, prestasi belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.29

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata menyatakan hasil belajar

atau prestasi belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-

kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.30

Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman, prestasi belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.31

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik dari pengalaman belajarnya

yang diperoleh dari hasil usahanya dalam menyelesaikan tugas-tugas

belajarnya.

2. Tipe Prestasi Belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik

menggambarkan hasil usaha yang dilakukan oleh guru dalam

memfasilitasi dan menciptakan kondisi kegiatan belajar peserta didik.

Dengan kata lain, usaha guru itu diukur dengan hasil belajar peserta didik.

Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa jauh tujuan itu tercapai, guru

perlu mengetahui tipe hasil belajar yang akan dicapai melalui kegiatan

mengajar.

Sistem pengajaran di sekolah sekarang ini mengelompokkan

tujuan pendidikan yang hendak dicapai ke dalam tiga bidang, yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebagai tujuan yang hendak dicapai,

tiga bidang tersebut harus nampak dan dipandang sebagai hasil belajar

peserta didik dari proses pengajaran yang dilakukan oleh guru.32

Secara lebih terperinci dan jelas bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut :

29Nana Sugjana, Penilaian Hail Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja RosdaKarya, 1991), hlm. 22.

30Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosda Karya, 2003), hlm. 102.

31Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : RinekaCipta, 1999),hlm 37.

32Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 56-57.

a. Bidang Kognitif

Ranah kognitif menurut Chaplin yang dikutip Muhibbin Syah

mengatakan ranah kognitif ialah salah satu domain ranah psikologis

manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan

dengan pemhaman, pertimbangan, pengelolaan informasi, pemecahan

masalah kesengajaan dan keyakinan.33

Sedangkan Winkel memberikan suatu batasan “bahwa dalam

fungsi psikis ada yang menyangkut aspek pengetahuan dan

pemahaman”.34

Jadi secara umum ranah kognitif berhubungan dengan ingatan

atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta

pengembangan keterampilan intelektual.

Dengan demikian maka prestasi belajar peserta didik di aspek

kognitif adalah berupa perubahan pengetahuan dan pemahaman, yang

semula tidak tahu menjadi tahu dan yang semula tidak paham menjadi

paham terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru

dalam proses belajar mengajar.

Segi kognitif memiliki enam taraf, meliputi pengetahuan (taraf

yang paling rendah) sampai evaluasi (taraf yang paling tinggi).

1. Pengetahuan (knowledge)

Ciri utama taraf ini adalah ingatan. Untuk memperoleh dan

menguasai pengetahuan dengan baik, peserta didik perlu

mengingat dan menghafal. Tipe hasil belajar ini berada pada taraf

yang paling rendah jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar

lainnya. Meskipun demikian, tipe hasil belajar ini merupakan

prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain

yang lebih tinggi. Misal, peserta didik yang ingin menguasai

kecakapan shalat, harus lebih dahulu hafal bacaan-bacaan shalat.

2. Pemahaman (comprehension)

33Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hlm66.

34WS. Winkel, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 155.

Pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan yang

sekedar bersifat hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan

menangkap makna dari sesuatu konsep. Oleh sebab itu, diperlukan

adanya hubungan antar konsep dan makna yang ada di dalamnya.

3. Penerapan (aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan abstraksi dalam

suatu situasi konkret. Abstraksi dapat berupa prosedur, konsep, ide,

rumus, hukum, prinsip, dan teori.

4. Analisis

Analisis adalah kesanggupan mengurai suatu integritas

(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang

mempunyai arti, sehingga hirarkinya menjadi jelas. Analisis

merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan

tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, dan

aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para pelajar sekolah

menengah apalagi di Perguruan Tinggi.

5. Sintesis

Sintesis adalah lawan analisis. Kalau analisis menekankan

kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi unsur-unsur

yang bermakna, maka sintesis menekankan kesanggupan

menyatukan unsur-unsur menjadi satu integritas.

6. Evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang

nilai sesuatu berdasarkan kriteria yang dipakainya. Tipe hasil

belajar evaluasi menekankan pertimbangan sesuatu nilai, mengenai

baik-buruknya, benar-salahnya, indah-jeleknya, atau kuat-

lemahnya, dan sebagainya, dengan menggunakan kriteria tertentu.

Membandingkan kriteria dengan sesuatu yang nampak, aktual, atau

terjadi akan mendorong seseorang untuk mengambil putusan

tentang nilai sesuatu tersebut.35

35Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 58-61.

b. Bidang Afektif

Aspek afektif ini merupakan perubahan yang berhubungan

rohaniah atau batiniah pada peserta didik. Perubahan ini menyangkut

bidang nilai, sikap, kegiatan pada peserta didik terhadap suatu

pengetahuan yang telah mereka terima pada saat berlangsungnya

proses belajar mengajar.

Hal ini diidentikkan dengan pendapat yang sama dari Winkel

yang mengatakan “aspek afektif ini merupakan aspek yang

berhubungan dengan fungsi psikis, yakni yang menyangkut masalah

nilai dan keyakinan.36 Dimyati juga mengatakan ranah afektif

berhubungan dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai perasaan dan

emosi.37

Aspek afektif dapat diuraikan menjadi lima taraf, diantaranya

adalah :

1. Memperhatikan (Attending)

Taraf ini berkenaan dengan kepekaan peserta didik terhadap

rangsangan fenomena yang datang dari luar.

2. Merespon (Responding)

Pada taraf ini peserta didik sudah lebih dari sekedar

memperhatikan fenomena. Peserta didik sudah memiliki motivasi

yang cukup, sehingga tidak saja mau memperhatikan, tetapi juga

bereaksi terhadap rangsangan.

3. Menghayati Nilai (Valuing)

Pada taraf ini tampak bahwa peserta didik sudah menghayati

dan menerima nilai. Perilakunya dalam situasi-situasi tertentu

sudah cukup konsisten, sehingga sudah dipandang sebagai orang

yang sudah menghayati nilai.

4. Mengorganisasikan

36WS. Winkel, Op. Cit, hlm. 155.37Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),,

hlm. 25.

Pada taraf ini peserta didik mengembangkan nilai-nilai ke

dalam satu sistem organisasi, dan menentukan hubungan satu nilai

dengan nilai yang lain, sehingga menjadi satu sistem nilai. Nilai-

nilai itu terdapat dalam berbagai situasi dan pelajaran, terutama

sejarah dan agama.

5. Menginternalisasi Nilai.

Pada taksonomi afektif tertinggi ini, nilai-nilai yang dimiliki

peserta didik telah mendarah daging serta mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah lakunya.38

c. Bidang Psikomotorik.

Aspek psikomotorik dapat diuraikan ke dalam taraf-taraf di

bawah ini :

1. Persepsi

Taraf pertama dalam melakukan kegiatan yang bersifat

motorik ialah menyadari objek, sifat, atau hubungan-hubungan

melalui alat indra.

2. Kesiapan (set)

Pada taraf ini terdapat kesiapan untuk melakukan suatu

tindakan atau untuk bereaksi terhadap sesuatu kejadian menurut

cara tertentu.

3. Gerakan terbimbing (respons terbimbing)

Taraf ini merupakan permulaan pengembangan keterampilan

motorik. Respon terbimbing adalah perbuatan individu yang dapat

diamati, yang terjadi dengan bimbingan individu lain yang

memberi contoh.

4. Gerakan terbiasa (respons mekanistis)

Pada taraf ini peserta didik sudah yakin akan kemampuannya

dan sedikit banyak terampil melakukan suatu perbuatan.

5. Gerakan (respons) kompleks

38Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 61-62.

Pada taraf ini peserta didik dapat melakukan perbuatan

motorik yang kompleks, karena pola gerakan yang dituntut

memang sudah kompleks.39

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.40 Prestasi

belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor

internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.41

a. Faktor Internal

Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan

yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping

kemampuan, faktor lain yang juga mempunyai kontribusi terhadap hasil

belajar seseorang ialah motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, kelakuan, faktor fisik dan faktor psikis. Adanya

pengaruh dari dalam diri peserta didik merupakan hal yang logis jika

dilihat bahwa perbuatan belajar, sejauh itu pula hasil belajar akan ia

capai.

Faktor yang datang dari diri peserta didik atau disebut faktor

intern ini, dibagi menjadi tiga faktor, yaitu :42

1) Faktor Jasmaniah

Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi

aktivitas belajar seseorang. Faktor-faktor yang berhubungan dengan

kondisi jasmani ada dua macam, yaitu: faktor kesehatan dan faktor

cacat tubuh.

a). Faktor Kesehatan

39Ibid, hlm. 63-64.40Nana Sudjana, Op. Cit, hlm 22.41Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta,

2004), hlm. 13842Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2010), Cet. 5, hlm. 54.

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-baguannya bebas dari penyakit. Kesehatan adalah

keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh

terhadap belajarnya.

b). Cacat Tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa

yang cacat belajarnya juga terganggu. Fungsi fisiologis tubuh

manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama

pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan

mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor yang tergolong

ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar adalah

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan

kelelahan.43

a). Intelegensi (kecerdasan)

Intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi

rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui

cara yang tepat.

Intelegensi merupakan faktor psikologis yang paling

penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan

kualitas belajar siswa,. Semakin tinggi tingkat intelegensi

seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut

meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah

tingkat intelegensi individu, semakin rendah tingkat intelegensi

individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan

belajar.44

b). Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu

pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau

43Ibid, hlm. 54-55.44Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm. 20-21.

sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang

baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan

yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian

siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga siswa tidak tertarik

untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan

bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara

mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan bakatnya.

c). Minat

Minta adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

baginya.45

d). Bakat

Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah

satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.

Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang

dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya

sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.46

e). Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong

siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologis

mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu

yang aktif, mendorong, memberikan arah dan menjaga perilaku

setiap saat (Slavin, 1994).

f). Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan

seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan

kecakapan baru. Misalnya anak dengan otaknya sudah siap

45Slameto, Op. Cit, hlm 56-57.46Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm 22.

untuk berpikir abstrak. Kematangan belum berarti anak dapat

melaksanakan kegiatan-kegiatan terus-menerus, untuk itu

diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah siap

atau matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum

belajar. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah matang. Jadi

kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari

kematangan dan belajar.

g). Kesiapan

Kesiapan berarti kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi. Kesediaan itu timbul dai dalam diri seseorang dan juga

berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti

kesiatapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan perlu

diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar

dalam dirinya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan

lebih baik.

3) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua macam,

yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan

timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan

jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran

di dalam tubuh., sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-

bagian tertentu.

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang.47

b. Faktor Eksternal

Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik

masih di pengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya, yang

disebut lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan

mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran yang

47Slameto, Op. Cit, hlm. 58-59.

dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan

pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh

kapasitas pelajar dan kualitas pengajaran.48

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan

faktor lingkungan non sosial.

1). Faktor lingkungan sosial

a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar

seorang siswa.

b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat

tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa.

c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat

mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat

orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan

keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas

belajar siswa.

2). Faktor lingkungan non sosial.

a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak

panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau

tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.

Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

b. faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkan dua macam, pertama, hardware, seperti gedung

sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dll.

Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan

sekolah, buku `panduan, silabi, dll.

c. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini

hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu

48Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm. 64.

juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi

perkembangan siswa.49

4. Metode Pembelajaran Reading Guide

Reading Guide (penuntun bacaan) salah satu strategi yang dapat

digunakan untuk mengaktifkan peserta didik.50 Reading Guide juga

merupakan salah satu strategi pembelajaran PAIKEM.

PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara

singkat, ia merupakan singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan.

Penerapan PAIKEM dalam proses belajar mengajar, diyakini dan

telah terbukti berdasarkan pengalaman memiliki dampak positif terhadap

penguatan hasil belajar, kesan mendalam, dan daya tahan lama dalam

memori peserta didik sehingga tidak mudah lupa terhadap ilmu

pengetahuan yang telah diperolehnya atau dalam bahasa psikologi belajar

dikenal dengan istilah long term memory.51

Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan proses

belajar mengajar banyak ditentukan oleh kecakapan dalam memilih dan

menggunakan metode mengajar. Metodologi pengajaran adalah

kedisiplinan yang membahas objek tersebut. Karenanya, mempelajari

metodologi pengajaran menjadi salah satu persyaratan dalam profesi

guru.52

Penerapan PAIKEM dengan sendirinya akan semakin memotivasi

guru sebagai manajer, fasilitator, motivator, inspirator, transformator, dan

model.53PAIKEM tersebut banyak dikenalkan metode-metode

pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan kualitas

pengajarannya. Termasuk di dalamnya metode pembelajaran Reading

Guide.

49Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm. 26-28.50Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet.

IV, hal. 116.51Ismail SM, Op. Cit, hlm. 47.52Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm. 20.53Ismail SM, Loc. Cit, hlm. 47.

Dengan metode pembelajaran Reading Guide ini diharapkan

dapat tercipta pembelajaran yang kondusif. Metode pembelajaran Reading

Guide ini bertujuan untuk membantu peserta didik lebih terfokus dan

mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat

dari faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya

adalah perhatian peserta didik dalam pembelajaran, maka di sini penulis

menawarkan metode pembelajaran Reading Guide untuk memfokuskan

perhatian peserta didik supaya dapat berkonsentrasi penuh dan mudah

memahami pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Konsentrasi berarti

memusatkan perhatian kepada situasi belajar tertentu. Menghimpun dan

mencurahkan segenap daya mental untuk mempelajari sesuatu berarti

merupakan belajar yang sebenarnya. Makin kuat konsentrasi, makin

efektiflah belajar itu.54 Dengan konsentrasi dan pemahaman peserta didik

maka prestasi belajar akan meningkat.

5. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Reading Guide

Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Reading Guide

sebagai berikut :

a. Guru menentukan bacaan yang akan dipelajari oleh peserta didik

b. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang dapat diisi oleh peserta

didik dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi

c. Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan kepada peserta didik

d. Guru memerintahkan peserta didik untuk mempelajari bahan bacaan

tersebut dengan menggunakan pertanyaan yang ada. Guru juga

membatasi aktivitas tersebut sehingga tidak menghabiskan waktu yang

berlebihan

e. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan

jawaban kepada peserta didik

f. Pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan

secukupnya.

54Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 41.

g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.55

6. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari

betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka

internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi

sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik

pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi

spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak

mulia.56 Selanjutnya Islam menjadi nama suatu agama yang ajaran-

ajarannya di wahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui

Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam adalah syariat Allah yang

diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah

kepada-Nya. Peranan keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan

melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan.

Pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia, karena pada

dasarnya manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik

dan mendidik sehingga menjadi khalifah di bumi.

Adapun pengertian Pendidikan Agama Islam, ada beberapa

macam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Menurut

Ramayulis, Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan

ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan al-

55Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Insani Madani,2008), hlm. 8

56BSNP, Op. Cit, hlm 1.

Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta

penggunaan pengalaman.57

Menurut Zakiah Daradjat, bahwa Pendidikan Agama Islam

ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar

kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai

pandangan hidup (way of life).58

Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk :

1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,

dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak

mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,

produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),

menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta

mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.59

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek

sebagai berikut :

1.Al-Qur’an dan Hadits

2.Aqidah

57Ramayulis, Op. Cit, hlm. 21.58Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cet. 5,

hlm. 86.59BSNP, Op. Cit, hlm 2.

3.Akhlak

4.Fiqih

5.Tarikh dan Kebudayaan Islam60

7. Penerapan Metode Pembelajaran Reading Guide pada

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Metode Pembelajaran Reading Guide digunakan untuk

menyampaikan materi yang berupa cerita atau sejarah. Hal ini dilakukan

untuk membantu peserta didik lebih muda dan terfokus dalam memahami

suatu materi pokok.

Pada skripsi ini, peneliti menerapkan metode pembelajaran

Reading Guide pada aspek Akhlak pada semester genap di kelas IV, yang

mana Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut :

Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

9.Membiasakanperilaku terpuji

9.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s9.2 Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s

Pendidikan Agama Islam pada aspek akhlak, kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh peserta didik adalah meneladani perilaku Nabi

Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Pada materi pokok perilaku terpuji ada

beberapa perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s yang patut

diteladani oleh peserta didik, yaitu sikap kesabaran, ketaatan, serta

keberanian Nabi Ibrahim a.s. Sedangkan pada kisah Nabi Ismail a.s

perilaku yang patut diteladani adalah sikap ketaatan, rela berkorban serta

ketabahan hati Nabi Ismail a.s. Dari beberapa perilaku yang patut

diteladani ini termasuk indikator yang akan dicapai oleh peserta didik pada

pembelajaran PAI pada aspek akhlak materi pokok perilaku terpuji.

Untuk mengetahui perilaku Nabi Ibrahim a.s maupun perilaku

Nabi Ismail a.s yang harus diteladani oleh peserta didik adalah melalui

kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Dengan menggunakan metode

60Ibid, hlm. 3.

Reading Guide, peserta didik telah diberi bacaan yaitu kisah Nabi Ibrahim

a.s dan kisah Nabi Ismail a.s. Melalui bacaan tersebut diharapkan peserta

didik dapat menunjukkan perilaku-perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi

Ismail a.s yang patut diteladani. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Guru telah mempersiapkan bacaan kisah Nabi Ibrahim a.s maupun

kisah Nabi Ismail a.s, yang akan dipelajari peserta didik

2. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diisi oleh peserta

didik dari bacaan kisah Nabi Ibrahim a.s maupun kisah Nabi Ismail a.s

3. Guru membagi bacaan dan pertanyaan kepada peserta didik

4. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mempelajari bacaan

tersebut dengan menggunakan pertanyaan yang ada.

5. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan

jawaban kepada peserta didik

6. Pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan

secukupnya.

7. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

8. Kelebihan dan Kekurangan Reading Guide

Pada penerapan metode pembelajaran Reading Guide terdapat

kelebihan dan kekurangan,adapun kelebihan dan kekurangan dalam

penerapan metode pembelajaran Reading Guide diantaranya adalah :

a. Kelebihan Metode Pembelajaran Reading Guide:

1. Peserta didik lebih berperan aktif dalam menjawab dan berani

mengajukan pertanyaan pada guru.

2. Materi dapat lebih cepat diselesaikan dalam kelas.

3. Memotivasi peserta didik untuk senang membaca.

4. Membangkitkan minat baca peserta didik.

5. Mempermudah guru dalam mengelola kelas.

6. Menciptakan suasana kelas yang kondusif

b. Kekurangan Metode Pembelajaran Reading Guide:

1. Peserta didik yang lamban dalam membaca akan tertinggal dengan

temannya.

2. Peserta didik yang tidak berani bertanya maupun menjawab

pertanyaan guru akan semakin tertinggal dalam pencapaian KKM.

3. Guru harus menyiapkan lembar bacaan dan lembar pertanyaan

dalam jumlah sesuai dengan jumlah peserta didik sehingga

dibutuhkan persiapan yang matang.

4. Kadang membuat jenuh peserta didik.61

B. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.62

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah

meningkatnya prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode

pembelajaran Reading Guide pada pembelajaran PAI Semester Genap Kelas

IV SDN 02 Wonosari Kendal.

61Barorotul Bariroh,”Metode ReadingGuide”http://elbarir.blogspot.com/2010/04/metode-reading-guide.html. hlm, 1

62Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), hlm. 71

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melaksanakan

verivikasi data yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau menjawab

masalah penelitian. Peranaan metodologi penelitian dalam upaya

menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian. Dengan kata lain

metodologi penelitian akan memberikan petunjuk bagaimana penelitian

dilaksanakan.63

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada Semester Genap tahun

ajaran 2009/2010 pada tanggal 26 Maret-16 April 2010. Adapun tempat

penelitian ini adalah di SDN 02 Wonosari Patebon Kendal.

D. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian.64 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal yang berjumlah 20 peserta

didik.

E. Kolaborator

Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang

yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang

digarap bersama-sama dengan peneliti. Di sisni peneliti berkolaborasi

dengan guru mapel PAI di SDN 02 Wonosari Kendal yaitu Ibu Asrofah,

S.Pd.I .

63 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung : SinarBaru, 1989), hlm. 16

64Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 130.

F. Sumber Data dan Jenis Data

Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang

tepat dan akurat. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari peserta

didik dan guru. Sedangkan jenis datanya adalah data kualitatif dan data

kuantitatif. Yang termasuk data kualitatif adalah data tentang keaktifan

peserta didik dalam proses pembelajaran, dan data kuantitatif yaitu data

hasil tes belajar peserta didik.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas

(Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu proses yang

memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berpikir reflektif,

diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang

berpartisipasi dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang

mereka hadapi dalam kegiatannya.65

Penelitian Tindakan Kelas ini memilih model spiral dari Kemmis

dan Mc Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran

berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus

sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahap yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi.Gambar 3.1

Sikus I

Siklus II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya.66

65Nana Saudh Sukmadirnata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2010), hlm. 142

66Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),Cet. 9, hlm. 74

PerencanaanTindakan I

PelaksanaanTindakan I

PerencanaanTindakan II

PelaksanaanTindakan II

Refleksi Pengamatan

Permasalahan

Permasalahan baruhasil refleksi

Apabilapermasalahanbelum terselesaikan

Refleksi I Pengamatan

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat tahap.

Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan, sebagai berikut:

a. Siklus I

a). Perencanaan Tindakan

1). Merencanakan materi pembelajaran yaitu meneladani sikap Nabi

Ibrahim as dan Nabi Ismail as, dengan menerapkan metode

pembelajaran Reading Guide.

2). Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

materi meneladani sikap Nabi Ibrahim as, yang telah

direncanakan dan diserahkan pada guru agar dipelajari sesuai

yang dikehendaki oleh peneliti.

3). Menyusun lembar pengamat yang meliputi: lembar pengamat

aktivitas peserta didik dan lembar pengamat guru dalam

mengelola kegiatan pembelajaran.

4). Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif.

b). Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang

mengacu pada skenario Reading Guide, adapun kegiatannya:

1). Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara

singkat dan jelas.

2). Guru menyajikan materi pelajaran (SK meneladani sikap Nabi

Ibrahim as)

3). Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan

diskusi dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu

melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP.

4). Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5). Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui

keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus I.

c). Pengamatan

Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan

mengamati guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan

metode Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi

dalam menerapkan pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini peneliti

sebagai observer dan guru PAI sebagai pengajar.

d). Refleksi

Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,

dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan kolaborator sebagai

dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.

b. Siklus II

Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti

melakukan tindakan II. Pelaksanaan siklus II ini mirip dengan siklus I,

pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil

refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu :

a). Perencanaan

1). Identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah

yang muncul pada siklus I.

2). Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk

siklus II dengan melakukan revisi yang telah disempurnakan

sesuai hasil refleksi siklus I.

3). Menyusun RPP pada materi Meneladani sikap Nabi Ismail as.

4). Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan yang meliputi

lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar

pengamatan guru dalam kegiatan pembelajaran.

5). Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif yang

diberikan pada akhir siklus.

b). Pelaksanaan Tindakan

1). Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara

singkat dan jelas.

2). Guru menyajikan materi pelajaran (SK meneladani sikap Nabi

Ismail as)

3). Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan

diskusi dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu

melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP.

4). Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5). Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui

keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus II. Tes

pada siklus II ini adalah sebagai penentu berhasil tidaknya

penerapan metode pembelajaran Reading Guide dalam

meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

c). Pengamatan

Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung

untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan

pengamatan terhadap guru dalam mengelola kelas dalam

pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.

d). Refleksi

Semua data-data dari observasi tindakan dikumpulkan dan

dianalisis. Setelah akhir siklus II ini diharapkan metode pembelajaran

dengan Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

dalam pembelajaran PAI.

C. Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi

yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan

informasi tersebut antara lain:

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.67

Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan

mendapatkan data peserta didik yang menjadi sampel penelitian ini yaitu

Classroom Action Research

67Ibid, hlm. 231

b. Observasi

Observasi (obsevation) atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.68 Metode ini digunakan

untuk memperoleh data tentang keadaan kegiatan guru dan peserta didik

dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses

pembelajaran berlangsung efektif.

c. Wawancara

Metode wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(interviwee).69

Metode wawancara ini oleh peneliti digunakan untuk

mewawancarai guru mata pelajaran PAI, untuk mengetahui kondisi riil

peserta didik, seperti jumlah peserta didik, hasil belajar peserta didik

kelas IV pelajaran PAI aspek akhlak pada semester gasal yang lalu,

kriteria ketuntasan minimum (KKM) pelajaran PAI dan data-data lainnya

yang diperlukan.

d. Tes

Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang

diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban

yang dapat dijadikan dasar bagi penentu angka.70

Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil

belajar peserta didik yang telah melakukan pembelajaran PAI kelas IV

SDN 02 Wonosari Kendal dengan Model Pembelajaran Reading Guide

sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung dan pada setiap

akhir siklus.

68Nana Syaodih Sukmadinata, Op. Cit, hlm. 22069Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 15570Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 170

D. Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis

untuk menghitung prosentase keaktifan peserta didik dan mengetahui tingkat

hasil belajar peserta didik.

a. Data Keaktifan Peserta Didik

Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan peserta didik dalam

mengikuti proses belajar mengajar, dilakukan analisis terhadap instrumen

lembar observasi dengan menggunakan teknik diskriptif dengan

prosentase.

Instrumen lembar observasi terdiri dari 4 aspek pengamatan.

Kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek : skor 1 keaktifan peserta didik

sangat kurang, skor 2 keaktifan peserta didik kurang. Skor 3 keaktifan

peserta didik cukup, skor 4 keaktifan peserta didik baik, skor 5 keaktifan

peserta didik amat baik, sehingga jumlah skor maksimalnya adalah 20.

Adapun perhitungan prosentase keaktifan peserta didik adalah :

> Rata-rata aktivitas (x) =∑

∑didikpeserta

ikpesertadidseluruhAktivitas

> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor

didikpesertaratarataAktivitas∑ −

b. Data Hasil Belajar Peserta Didik

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik, peneliti

menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan

prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus :

∑∑=

NX

X

%100xdidikpeserta

belajartuntasyangdidikpesertaP

∑∑= 71

X : Nilai rata-rata

71Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, (Bandung :Yrama Widya, 2009), hlm. 40.

X : Jumlah semua nilai peserta didik

N : Jumlah peserta didik

E. Indikator Keberhasilan

a. Indikator aktivitas peserta didik

Indikator keberhasilan aktivitas peserta didik dalam penelitian ini

adalah terjadinya peningkatan aktifitas belajar peserta didik sekurang-

kurangnya 70% dari jumlah seluruh peserta didik dalam kelas. Dilihat dari

lembar observasi aktivitas peserta didik

b. Indikator Hasil Belajar

Indikator keberhasilan hasil belajar dalam penelitian ini yaitu

apabila nilai peserta didik memiliki ketuntasan belajar secara individu dan

mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65 dan nilai rata-rata 70,

sedangkan prosentase yang telah mencapai 75% dari seluruh peserta

didik dalam kelas.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH

1. Sejarah Berdirinya Sekolah

SDN 02 Wonosari Kendal berdiri pada tahun 1982 yang berada di

jalan Raden Patah Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

SDN 02 Wonosari Kendal ini merupakan suatu lembaga yang bernaung di

bawah Depdiknas. Sejak awal berdirinya, SDN 02 Wonosari Kendal hanya

memiliki 3 kelas, selanjutnya dari tahun ke tahun sekolah ini mengalami

peningkatan dan yang terakhir pada tahun ajaran 2007/2008 dengan

kondisi siswa sampai sekarang berjumlah 121 siswa.72

2. Letak Geografis Sekolah

SDN 02 Wonosari terletak di jalan Raden Patah Desa Wonosari Rt

03 Rw 01 Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Luas wilayah SDN 02

Wonosari adalah 2.398 m2. Letak SDN Wonosari berada di bagian utara,

tepatnya di pantai utara Jawa Tengah. SDN 02 Wonosari dari pantai laut

Jawa kurang lebih 4,5 km, dari kota atau kabupaten Kendal kurang lebih 5

km.

3. Struktur Organisasi Sekolah, Keadaan Guru dan Siswa

Yang dimaksud dengan struktur organisasi sekolah adalah seluruh

petugas atau tenaga yang berkembang dalam pengelolaan dan

pengembangan pendidikan pada SDN 02 Wonosari Kendal tahun ajaran

2009/2010 dapat dilihat pada bagan. (Dalam Lampiran)

Jumlah tenaga pengajar di SDN 02 Wonosari semuanya berjumlah

10 orang, yang terdiri dari 7 guru tetap, 2 GTT (Guru Tidak Tetap)

ditambah 1 karyawan pegawai tidak tetap (PTT) sebagai penjaga sekolah.

Semua pegawai PNS di dalamnya didapatkan dari UPTD Dinas

72Hasil dokumentasi SDN 02 Wonosari Kendal, yang diperoleh pada hari jum’at tanggal26 Maret 2010.

39

DIKPORA. Dari sekian banyak guru dan karyawan yang terdapat pada

SDN 02 Wonosari masing-masing mempunyai latar belakang pendidikan

yang berbeda-beda, demikian pula mata pelajaran yang diampunya atau

tugas yang diemban. Sedangkan jumlah siswa berdasarkan data 2009/2010

adalah 121. Dengan rincian kelas I = 17 siswa, Kelas II = 19 siswa, Kelas

III = 26 siswa, Kelas IV = 20 siswa, Kelas V = 22 siswa, Kelas VI = 17

siswa. Jumlah siswa termasuk sedikit karena dalam satu desa terdapat satu

Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dua Sekolah Dasar (SD). Rata-rata siswa

berasal dari desa wonosari sendiri, sehingga jumlah siswa tidak terlalu

banyak dan hanya terdapat satu kelas pada tiap-tiap tingkatan yaitu satu

kelas untuk kelas I, satu kelas untuk kelas II, satu kelas untuk kelas III,

satu kelas untuk kelas IV, satu kelas untuk kelas V, dan satu kelas untuk

kelas VI.73

B. PRA PENELITIAN

Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan

pengamatan di kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal. Hasil pengamatan

tersebut adalah sebagai berikut :

Kelas IV SDN 02 Wonosari berjumlah 20 siswa, yang di antaranya

tercatat 19 siswa lama dan 1 siswa baru, menunjukkan sikap yang kurang

berkosentrasi terhadap pelajaran PAI. Hal ini dikarenakan pada saat

penyampaian materi pelajaran, metode yang digunakan guru masih bersifat

konvensional. Pada proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari,

metode yang digunakan guru selain ceramah juga menggunakan metode

demonstrasi dan tanya jawab. Pada proses pembelajaran PAI ini, guru

memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan memberi

pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi yang sedang disampaikan

kepada peserta didik. Di dalam kelas selain mendengarkan, peserta didik juga

menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Akan tetapi proses pembelajaran

PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari ini, belum cukup kondusif akibat peserta

didik yang sulit dikondisikan. Meskipun jumlah peserta didik sedikit yaitu 20

73Ibid

anak, untuk mengkondisikan guru mengalami kesulitan. Ada beberapa anak

yang suka membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung, kurang

lebih 5-6 anak dari 20 peserta didik tersebut yang sulit dikondisikan. Situasi

tersebut mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain. Meskipun guru

sudah menegur tapi tetap saja tidak dihiraukan. Peserta didik tidak

mempunyai perasaan takut atau segan terhadap guru.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa

dalam sebuah kelas tersebut terdapat beberapa orang peserta didik yang

kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran PAI. Oleh karena itu,

dicarilah cara agar dapat meningkatkan perhatian peserta didik, sehingga

peserta didik tersebut bisa terkondisikan dan berkonsentrasi dalam mengikuti

proses pembelajaran.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ibu Asrofah, S.Pdi

selaku guru PAI kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal, pelaksanaan

pembelajaran PAI belum menggunakan model-model pembelajaran

PAIKEM. Di samping terletak pada metode pembelajaran yang masih

bersifat tradisional dan kurang bervariasi. Hal tersebut juga karena

kurangnya persediaan buku panduan dan kurangnya media yang digunakan

menyebabkan hasil belajar yang kurang optimal. Terbukti dengan nilai pra

siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 60,25 dengan

ketuntasan belajar 40 % sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4. 1 daftar

hasil belajar berikut ini:

Tabel 4.1

Daftar Hasil Belajar Pra Siklus

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiKompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan

Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 45 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 55 Tidak tuntas4 R. 4 50 Tidak tuntas5 R. 5 60 Tidak tuntas6 R. 6 70 Tuntas7 R. 7 55 Tidak tuntas8 R. 8 50 Tidak tuntas9 R. 9 70 Tuntas10 R.10 70 Tuntas11 R.11 70 Tuntas12 R.12 50 Tidak tuntas13 R.13 45 Tidak tuntas14 R.14 70 Tuntas15 R.15 75 Tuntas16 R.16 60 Tidak tuntas17 R.17 60 Tidak tuntas18 R.18 60 Tidak tuntas19 R.19 50 Tidak tuntas20 R.20 70 Tuntas

Keterangan :KRITERIA HASIL BELAJAR< 65 = Tidak tuntas

65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat :

Jumlah nilai seluruh peserta didik ( X) = 1205Jumlah peserta didik ( N ) = 20

Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 8

Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=

NX

X

201205

=X

= 60,25Untuk menghitung persentase ketuntasan be;lajar, digunakan rumus :

Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta

belajartuntasyangdidikpesertaP

∑∑=

%100208 xP = = 40 %

C. HASIL PENELITIAN

1. Sikus I

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung sebanyak

dua siklus, di mana setiap siklus dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3

X 35 menit). Pada setiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses

penelitian berlangsung, di antaranya adalah :

1). menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2). menentukan bacaan yang terkait dengan materi pelajaran

3). membuat lembar pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran

4). membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian

5). membuat lembar observasi proses pembelajaran untuk peserta didik

dan guru

6). membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus I.

b. Tindakan

Pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama ini dipusatkan

untuk menyampaikan materi pokok perilaku terpuji, pada pokok

bahasan meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s. (perilaku ketaataan,

keberanian dan kesabaran Nabi Ibrahim a.s.). Sedangkan untuk pokok

bahasan kedua, yaitu meneladani perilaku Nabi Ismail a.s. akan

dijelaskan pada pertemuan disiklus II.

Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam

kepada siswa, kemudian mengadakan absensi terhadap kahadiran

siswa. Sebelum masuk pada materi pelajaran, guru melakukan

apersepsi, guru membagi bacaan beserta pertanyaan yang akan

diselesaikan oleh peserta didik, kemudian guru membahas pertanyaan

dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. Proses ini kurang

lebih memakan waktu 80 menit.

Kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 25 menit. Ini

digunakan untuk mengadakan evaluasi siklus I. Guru membagikan soal

evaluasi untuk dikerjakan oleh peserta didik tanpa ada yang membuka

buku maupun catatan ringkasan pelajaran yang telah diberikan. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik

dalam memahami materi pokok perilaku terpuji pada pokok bahasan

meneladani sikap Nabi Ibrahim a.s.

c. Pengamatan

Siklus I dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3 X 35 menit)

pada tanggal 9 April 2010 dan diikuti oleh 20 siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan di siklus I ini guru

menyampaikan materi membiasakan perilaku terpuji. Guru mampu

melaksanakan tindakan pembelajaran cukup baik. Secara rinci dapat

diuraikan sebagai berikut :

1). Hasil pengamatan terhadap guru

Berdasarkan hasil penelitian pengamatan siklus I, diperoleh

data bahwa kinerja guru kurang optimal (terlampir). Hal ini

terbukti dengan pelaksanaan proses pembelajaran belum terlaksana

secara utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran dalam

rencana pembelajaran yang belum dilaksanakan.

2). Hasil pengamatan terhadap siswa

Selama proses pembelajaran siklus I ini berlangsung,

kegaduhan peserta didik mulai berkurang pada saat diberi bacaan

perhatian peserta didik terpusat pada bacaan yang diberikan, hal ini

dikarenakan terdapat gambar-gambar pada bacaan sehingga

membuat semangat peserta didik untuk membaca, tetapi masih ada

beberapa peserta didik yang belum berkonsentrasi penuh pada

bacaan dan masih ada yang membuat gaduh, seperti menjaili

temannya ataupun memukul-mukul bangku. Aktivitas peserta didik

dalam pembelajaran belum optimal, hal ini dapat dilihat dari hasil

pengamatan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran

diperoleh persentase 57,75 %. Sebagaimana dapat dilihat pada

tabel daftar aktivitas peserta didik di bawah ini :

Tabel 4. 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIKSatuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

AspekPengamatan

No Responden

A B C D

Jumlah Prosentase(%)

Klasifikasi

1. R. 1 2 2 3 1 8 40 % Kurang

2. R. 2 4 4 1 2 11 55 % Cukup

3 R. 3 2 2 3 1 8 40 % Kurang

4 R. 4 3 3 3 2 11 55 % Cukup

5 R. 5 4 4 2 3 13 65 % Cukup

6 R. 6 3 3 3 2 11 55 % Cukup

7 R. 7 3 2 4 2 11 55 % Cukup

8 R. 8 3 4 3 3 13 65 % Cukup

9 R. 9 4 4 1 3 12 60 % Cukup

10 R.10 4 4 3 2 13 65 % Cukup

11 R.11 4 4 1 3 12 60 % Cukup

12 R.12 3 3 3 1 10 50 % Cukup

13 R.13 1 1 4 1 7 35 % Kurang

14 R.14 4 4 2 2 12 60 % Cukup

15 R.15 4 4 4 3 15 75 % Baik

16 R.16 4 4 3 3 14 70 % Baik

17 R.17 4 4 3 3 14 70 % Baik

18 R.18 4 4 3 3 14 70 % Baik

19 R.19 2 2 3 1 8 40 % Kurang

20 R.20 4 4 3 3 14 70 % Baik

Jumlah 66 66 55 44 231 57.75 % CukupKeterangan :1. Aspek Pengamatan

A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru

B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi

oleh guru

C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan

D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat

2. Kriteria Penilaian

1: Sangat kurang

2: Kurang

3: Cukup

4: Baik

5: Amat baik

3. Klasifikasi Aktivitas

40 % = Kurang Aktif

41-69 = Cukup Aktif

70-100 % = Aktif

4. Analisis Data Aktivitas

Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 231

Ø Peserta didik = 20

Ø Skor maksimum = 20

Maka,

> Rata-rata aktivitas (x) =∑

∑didikpeserta

ikpesertadidseluruhAktivitas

=20231

= 11,55

> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor

didikpesertaratarataAktivitas∑ −

= %1002055,11 x = 57,77%

3). Hasil Evaluasi

Tahap ini merupakan evaluasi pembelajaran berupa

pelaksanaan tes formatif hal ini dilakukan untuk mengetahui

evaluasi hasil belajar peserta didik. Pada pembelajaran siklus I

hasil belajar peserta didik megalami peningkatan dibandingkan

dengan kondisi awal (pra siklus), namun masih belum mencapai

indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh

siklus I adalah nilai rata-rata 64,75 dengan ketuntasan belajar 55

%. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel hasil belajar berikut ini:

Tabel 4. 3

DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 55 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 60 Tidak tuntas4 R. 4 50 Tidak tuntas5 R. 5 60 Tidak tuntas6 R. 6 75 Tuntas7 R. 7 55 Tidak tuntas8 R. 8 50 Tidak tuntas9 R. 9 70 Tuntas10 R.10 75 Tuntas11 R.11 70 Tuntas12 R.12 60 Tidak tuntas13 R.13 55 Tidak tuntas14 R.14 70 Tuntas15 R.15 80 Tuntas16 R.16 75 Tuntas17 R.17 70 Tuntas18 R.18 70 Tuntas19 R.19 50 Tidak tuntas20 R.20 75 Tuntas

Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar

< 65 = Tidak tuntas

65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %

2. Analisis Data Hasil Belajar

Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1295

Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 11

Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=

NX

X

201295

=X

= 64,75

Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta

belajartuntasyangdidikpesertaP

∑∑=

%1002011 xP =

= 55 %

d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan

refleksi guna memperbaiki pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Guru diharapkan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru diharapkan memberikan gambaran umum materi pelajaran

3. Guru diharapkan dapat menekankan bagian-bagian terpenting

dalam pembelajaran.

4. Guru harus lebih memaksimalkan dan merata dalam membimbing

peserta didik untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang

disediakan.

5. Guru harus lebih aktif memotivasi peserta didik untuk belajar.

Agar peserta didik tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar

kegiatan pembelajaran.

6. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang berbeda

sehingga pembelajaran menjadi bervariatif.

7. Aktivitas dan hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator

yang ditentukan sehingga perlu peningkatan pembelajaran di siklus

II.

2. Siklus II

e. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian

berlangsung, diantaranya adalah :

1). menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2). menetukan bacaan yang akan dipelajari oleh peserta didik

3). membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang akan dijawab oleh

peserta didik.

4). menambah media pembelajaran berupa buku kumpulan kisah-kisah

25 Nabi pada kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, yang

berukuran besar.

5). menyiapkan kembali lembar observasi guru dan peserta didik dalam

pembelajaran.

6). membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus II.

f. Tindakan

Pelaksanaan siklus II ini dipusatkan untuk penyampaian materi

pokok perilaku terpuji, pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ismail

a.s (perilaku ketaatan, rela berkoraban serta ketabahan hati Nabi Ismail

a.s.).

Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam

kepada peserta didik, kemudian mengadakan absensi terhadap kehadiran

peserta didik. Sebelum masuk pada materi, guru memberi motivasi

peserta didik agar lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan sedikit

penjelasan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Guru

memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran. Guru dengan dibantu peneliti membagikan bacaan dan

pertanyaan yang akan di pelajari oleh peserta didik. Guru

memerintahkan peserta didik untuk membaca terlebih dahulu sebelum

menjawab pertanyaan, sebelumnya guru menceritakan sedikit tentang

kisah Nabi Ismail a.s dengan menggunakan media yang berupa buku

kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Kemudian guru

memerintahkan dan membimbing peserta didik dalam membaca dan

menjawab pertanyaan dengan menggunakan bacaan yang telah

dipelajari peserta didik. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan dengan

menanyakan jawaban kepada peserta didik dan memberikan sedikit

penekanan materi pada bagian-bagian terpenting..

Selanjutnya guru membimbing peserta didik dalam

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru

membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh peserta didik.

g. Pengamatan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dikelas IV yang diampu

oleh ibu Asrofah dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3X35 menit)

pada hari jum’at 16 April 2010 pada siklus II ini, guru menekankan

peserta didik dan memberikan nilai bagi mereka yang aktif membaca.

Guru juga sudah mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik

sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias

secara rinci diuraikan sebagai berikut :

1). Hasil pengamatan terhadap guru

Berdasarkan pengamatan yang dilakuan terhadap tindakan

guru pada siklus II., diperoleh data bahwa kinerja sudah optimal

yaitu mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik

sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran.

2). Hasil pengamatan terhadap siswa

Hasil pengamatan aktivitas peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung dapat diketahui bahwa jumlah peserta

didik yang melakukan aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran sudah

berkurang bahkan tidak ada yang membuat kegaduhan lagi. Dari

hasil tesebut dapat diketahui bahwa perhatian peserta didik telah

terpusat pada materi pelajaran pada siklus ini sebelum membaca

guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ismail a.s dengan

menggunakan buku bacaan yang bergambar, sehingga peserta didik

bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, dalam proses

pembelajaran ini yang semula tidak mau membaca atau malas

membaca mejadi semangat membaca, itu disebabkan karena peserta

didik dituntut menjawab pertanyaan yang diberikan guru sehabis

membaca. Dari hal ini peserta didik menjadi semangat membaca dan

menjawab pertanyaan, karena mereka sudah mengerti perintah dari

guru selain akan masuk penilaian. Berdasarkan data hasil

pengamatan tersebut aktivitas peserta didik mengalami peningkatan

yakni dari posentase 57,77% menjadi 75,25% pada siklus II ini.

Sebagaimana dapat dilihat tabel daftar aktivitas peserta didik di

bawah ini:

Tabel 4. 4

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIKSatuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

AspekPengamatanResponden

A B C DJumlah Prosentase

(%)Klasifikasi

1. R. 1 3 4 4 3 14 70 % Baik

2. R. 2 4 4 3 4 15 75 % Baik

3 R. 3 3 3 4 3 13 65 % Cukup

4 R. 4 4 4 4 3 15 75 % Baik

5 R. 5 4 4 3 4 15 75 % Baik

6 R. 6 4 4 4 4 16 80 % Baik

7 R. 7 4 4 4 4 16 80 % Baik

8 R. 8 4 4 4 3 15 75 % Baik

9 R. 9 4 4 3 4 15 75 % Baik

10 R.10 4 4 4 4 16 80 % Baik

11 R.11 4 4 4 5 17 85 % Baik

12 R.12 4 4 3 3 14 70 % Baik

13 R.13 3 3 4 3 13 65 % Cukup

14 R.14 4 4 3 4 15 75 % Baik

15 R.15 4 4 4 5 17 85 % Baik

16 R.16 4 4 3 4 15 75 % Baik

17 R.17 4 4 3 4 15 75 % Baik

18 R.18 4 4 4 4 16 80 % Baik

19 R.19 3 3 4 3 13 65 % Cukup

20 R.20 4 4 4 4 16 80 % Baik

Jumlah 76 77 73 75 301 75.25 % Cukup

Keterangan :1. Aspek Pengamatan

A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru.

B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi

oleh guru.

C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan.

D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat.

2. Kriteria Penilaian

1 : Sangat kurang

2 : Kurang

3 : Cukup

4 : Baik

5 : Amat baik

3. Klasifikasi Aktivitas

40 % = Kurang Aktif

41-69 = Cukup Aktif

70-100 % = Aktif

4. Analisis Data Aktivitas

Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 301

Ø Peserta didik = 20

Ø Skor maksimum = 20

Maka,

> Rata-rata aktivitas (x) =∑

∑didikpeserta

ikpesertadidseluruhAktivitas

=20301

= 15,05

> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor

didikpesertaratarataAktivitas∑ −

= %1002005,15 x

= 75,25%

3). Hasil Evaluasi

Pada siklus II ini nilai evaluasi belajar peserta didik

meningkat bila dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik pada

siklus sebelumnya, rata-rata nilai peserta didik adalah 74,25 dengan

ketuntasan 80% sebagaimana dapat dilihat dalam tabel daftar hasil

belajar berikut ini:

Tabel 4. 5

DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 60 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 60 Tidak tuntas4 R. 4 70 Tuntas5 R. 5 70 Tuntas6 R. 6 80 Tuntas7 R. 7 70 Tuntas8 R. 8 70 Tuntas9 R. 9 85 Tuntas10 R.10 80 Tuntas11 R.11 90 Tuntas12 R.12 70 Tuntas13 R.13 55 Tidak tuntas14 R.14 85 Tuntas15 R.15 95 Tuntas16 R.16 75 Tuntas17 R.17 85 Tuntas18 R.18 70 Tuntas19 R.19 60 Tidak tuntas20 R.20 85 Tuntas

Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar

< 65 = Tidak tuntas

65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %

2. Analisis Data Hasil Belajar

Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1485

Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 16

Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=

NX

X

201485

=X

= 74,25

Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta

belajartuntasyangdidikpesertaP

∑∑=

%1002016 xP =

= 80 %

h. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan

refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil nilai

peserta didik pada siklus ini sudah mencapai indikator keberhasilan,

dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas yang sudah mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II.

D. PEMBAHASAN

Pembahasan yang diuraikan di sini lebih banyak didasarkan atas

hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Pada pra siklus

peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai

awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil berdasarkan tes pra

siklus, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik sebesar 60,25 dan persentase ketuntasan belajar pada pra siklus

sebesar 40%. Masih belum memenuhi indikator yang ditentukan yakni nilai

rata-rata 70 dan ketuntasan belajara 75%.

Tabel 4.6

Hasil Evaluasi Pra Siklus

Indikator Pra Siklus

Banyak peserta didik memperoleh nilai 65 8

Banyak peserta didik yang memperoleh nilai < 65 12

Nilai rata-rata 60,25

Ketuntasan belajar 40%

Dari pengamatan siklus I diperoleh data hasil pengamatan antara

lain guru sudah menggunakan metode pembelajaran Reading Guide cukup

baik, tetapi pengelolaan kelas belum optimal. Hal ini disebabkan kurangnya

motivasi dan bimbingan dalam membaca kurang merata, sehingga peserta

didik masih merasa kesulitan dalam memahami bacaan dan menjawab

pertanyaan yang ada. Akan tetapi pada saat diberi bacaan peserta didik

berantusias dalam membaca bahkan perhatian peserta didik pun terpusat pada

bacaan. Selain itu masih ada peserta didik yang melakukan aktivitas-aktivitas

diluar pembelajaran. Hasil belajar peserta didik pada siklus I terjadi

peningkatan jika dibandingkan dengan pra siklus, tetapi belum mencapai

indikator keberhasilan yang ditetapkan. Pada pra siklus diperoleh nilai rata-

rata sebesar 60,25 dengan ketuntasan belajar 40% sedangkan pada siklus I

nilai rata-rata evaluasi adalah 64,75 dengan ketuntasan belajar 55% dengan

demikian, perlu dilanjutkan siklus II agar hasil belajar peserta didik dapat

diharapkan meningkat.

Pada siklus II berdasarkan refleksi siklus I, pelaksanaan tindakan

oleh guru sudah baik, guru mampu membangun semangat peserta didik

dalam membaca dan membimbing peserta didik dalam membaca dan

menjawab pertanyaan. Di samping itu, peserta didik juga tidak melakukan

aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran karena pembelajaran di siklus ini

peserta didik dituntut untuk menjawab pertanyaan sehabis membaca, dan

ketika peserta didik menjawab pertanyaan diharapkan peserta didik untuk

mengulang jawaban dari temannya dan diharapkan dapat memberikan

keterangan salah atau benar, sehingga mereka bersemangat dalam membaca

dan menjawab pertanyaan karena akan masuk dalam penialaian. Hal ini

menyebabkan konsentrasi peserta didik terpusat pada bacaan sehingga

mereka dapat memahami bacaan dan dapat menjawab pertanyaan dengan

baik.

Pada siklus II ini hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan

jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I nilai rata-rata evaluasi

peserta didik adalah 64,75 dengan ketuntasan belajar 55%, setelah diberikan

tindakan pada siklus II nilai rata-rata evaluasi peserta didik adalah 74,25

dengan ketuntasan nilai 80%. Sehingga terdapat peningkatan hasil belajar

peserta didik dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II, hasil belajar peserta

didik sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan ( 75%).

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik

telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga siklus II

dirasa cukup, tanpa harus dilanjutkan siklus III. Ini berarti dengan

penggunaan metode pembelajaran Reading Guide dalam pembelajaran PAI

kelas IV materi pokok perilaku terpuji pokok bahsan meneladani perilaku

Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s di SDN 02 Wonosari Kendal.

Peningkatan hasil belajar peserta didik dari pra siklus, siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7

Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Hasil Belajar 60,25 64,75 74,25

Ketuntasan Belajar 40% 55% 80%

Pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik

mengalami peningkatan dengan ketuntasan belajar 80%. Hal ini

menunjukkan bahwa masih ada beberapa peserta didik yang belum tuntas

dalam belajar, dikarenakan masih ada beberapa peserta didik yang belum

berkonsentrasi penuh dalam membaca teks bacaan sehingga pemahaman

peserta didik pada materi pelajaran masih kurang. Hal ini dapat dilihat pada

lembar aktivitas peserta didik. (terlampir)

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

IV dapat disimpulkan bahwa pada pra siklus sebelum diberi tindakan proses

pembelajaran yang berlangsung belum cukup kondusif, masih banyak peserta

didik yang melakukan aktivitas diluar proses pembelajaran, akan tetapi

dengan penerapan metode pembelajaran Reading Guide pada siklus I dengan

menggunakan bacaan bergambar tentang kisah Nabi Ibrahim a.s dan lembar

pertanyaan dapat menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran

sehingga proses pembelajaran sudah cukup kondusif. Pada siklus selanjutnya

guru menambah media pembelajaran yaitu buku bergambar kumpulan kisah-

kisah 25 Nabi pada kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, hal ini

dilakukan sebagai penyemangat peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dengan menggabungkan metode pembelajaran Reading Guide dengan

metode cerita ini aktivitas dan hasil belajar mereka dapat meningkat. Hal ini

dapat dilihat dengan perolehan aktivitas peserta didik, yaitu pada pra siklus

menunjukkan ada beberapa peserta didik yang membuat gaduh sehingga

mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain akan tetapi setelah diberi

metode pembelajaran Reading Guide pada siklus I dan siklus II menunjukkan

aktivitas peserta didik sudah terpusat pada materi pelajaran, terbukti dengan

persentase aktivitas peserta didik adalah 57,77% mengalami peningkatan

pada siklus II yaitu 75,25%. Sedangkan hasil belajar peserta didik dengan

penggunaan metode pembelajaran Reading Guide khususnya pada materi

pokok meneladani sikap Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. mengalami

peningkatan yaitu dari nilai pra siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai

rata-rata 60,25 dengan ketuntasan belajar 40% meningkat menjadi rata-rata

64,75 dengan ketuntasan belajar 55% pada siklus I. Akan tetapi hasil tersebut

belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu peserta didik telah

memperoleh nilai rata-rata 70 dengan ketuntasan belajar 75 %. Sehingga

60

dilaksanakan siklus II yang menghasilkan rata-rata nilai peserta didik 74,25

dengan ketuntasan belajar 80 %.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran

sebagai berikut.

1. Dalam pembelajaran PAI guru harus mampu memilih model dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada

peserta didik agar peserta didik dapat terpusat perhatiannya pada materi

dan merasa mudah dalam memahami materi.

2. Bagi sekolah, diharapkan sedikit demi sedikit dapat melengkapi sumber

belajar (buku/media pembelajaran) sehingga peserta didik termotivasi

dan lebih semangat untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan

fasilitas yang ada.

C. PENUTUP

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa

mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat,

Taufiq dan Hidayah-Nya.

Peneliti menyadari akan keterbatasan yang peneliti punya, sehingga

penyajian masih jauh dari sempurna. Peneliti mohon maaf kepada semua

pihak dan mengharapkan masukan, kritik dan saran guna menjadikan skripsi

ini bermakna dan bermanfaat.

Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini,

semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 1999.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. RinekaCipta, 2002.

Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur, Bandung: RemajaRosda Karya, 1991.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006.

___________, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, Bandung:Yrama Widya, 2009.

Aziz, Sholeh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu alTadris Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, 1979.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2009.

Bariroh, Barorotul, “Metode Reading Guide”, http://elbarir.blogspot.com/2010/04/metode-reading-guide.html

BSNP, Standar Dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama IslamSekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Badan Standar NasionalPendidikan, 2006.

Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004.

Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan agama Islam, Jakarta: DirjenBinbaga Islam, 2001.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Khomsah, “Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMPN 02Kebumen”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2007.

Malik, Jamaludin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Qur an-HaditsPokok Bahasan Hukum Nun Sukun atau Tanwin Dengan ActiveLearning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester I MTs Al-AsrorSemarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2009.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, New York: Mc. Grow Hill BookCompany, 1961.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.

Sahertian, Piet A., Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta: Andi Offset, 1994.

Shaleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Jakarta: PTGemawindu Panca Perkasa, 1999.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT RinekaCipta, 2010.

SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEMPembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan,Semarang: Pustaka Rasail, 2008.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: RemajaRosda Karya, 1991.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:Remaja Rosda Karya, 2003.

________________, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Remaja RosdaKarya, 2010.

Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000.

Thoha, Chabib dan Abdul Mu’ti, PBM PAI Di Sekolah Eksistensi dan ProsesBelajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: PustakaPelajar, 1998.

Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar BahasaIndonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Winkel, WS, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia, 1996.

Zaini, Hisyami, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka InsaniMadani, 2008.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Zulaikhoh

NIM : 063111104

Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 27 Juni 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Sekarang : Magersari RT 1/1 Patebon Kendal

Jenjang Pendidikan :

1. SD N Magersari Patebon Kendal Lulus Tahun 2000

2. MTs NU 06 SA Pegandon Kendal Lulus Tahun 2003

3. MAN Kendal Lulus Tahun 2006

4. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI Masuk Tahun 2006

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Semarang,

Saya yang bersangkutan,

Siti Zulaikhoh

063111104

DAFTAR SISWA KELAS IV SDN 02 WONOSARI KENDALTAHUN AJARAN 2009/2010

No. L/P Nama Peserat Didik

1 L Fajar Setiadi

2 P Cicilia

3 L Ahmad Yusuf

4 L Fajar Haryo Mukti

5 P Sri Rahayu

6 L Septian Aji Wicaksono

7 L Dani Saputra

8 L Agus Santoso

9 P Siti Rohimah

10 P Vivi Ayu Lestari

11 P Himatul Sofia Aeni

12 L Ahmad Firdaus

13 L Ahmad Jefri Dwi Wiraw

14 P Julia Herawati

15 L Moh. Fanny Ma’ruf

16 P Puput Oktaviana Asqiyuab

17 P Siti Nur Hasanah Putri

18 P Saskia Zahra

19 L Dani Kurniawan

20 P Nita Purwanti

Lampiran 1

DAFTAR HASIL BELAJAR PRA SIKLUS

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan

Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

No Responden Nilai Keterangan1 Fajar Setiadi 45 Tidak tuntas

2 Cicilia 70 Tuntas

3 Ahmad Yusuf 55 Tidak tuntas

4 Fajar Haryo Mukti 50 Tidak tuntas

5 Sri Rahayu 60 Tidak tuntas

6 Septian Aji Wicaksono 70 Tuntas

7 Dani Saputra 55 Tidak tuntas

8 Agus Santoso 50 Tidak tuntas

9 Siti Rohimah 70 Tuntas

10 Vivi Ayu Lestari 70 Tuntas

11 Himatul Sofia Aeni 70 Tuntas

12 Ahmad Firdaus 50 Tidak tuntas

13 Ahmad Jefri Dwi Wiraw 45 Tidak tuntas

14 Julia Herawati 70 Tuntas

15 Moh. Fanny Ma’ruf 75 Tuntas

16 Puput Oktaviana Asqiyuab 60 Tidak tuntas

17 Siti Nur Hasanah Putri 60 Tidak tuntas

18 Saskia Zahra 60 Tidak tuntas

19 Dani Kurniawan 50 Tidak tuntas

20 Nita Purwanti 70 Tuntas

Lampiran 2

Keterangan :KRITERIA HASIL BELAJAR< 65 = Tidak tuntas

65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat :

Jumlah nilai seluruh peserta didik ( X) = 1205

Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 8

Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=

NX

X

201205

=X

= 60,25

Untuk menghitung persentase ketuntasan be;lajar, digunakan rumus :

Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta

belajartuntasyangdidikpesertaP

∑∑=

%100208 xP =

= 40 %

SIKLUS IRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD N 02 Wonosari

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : IV / II

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

Standar Kompetensi : 9. Membiasakan Perilaku Terpuji

Kompetensi Dasar : 9.1. Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s.

Indikator : - Mennunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan Nabi

Ibrahim a.s. kepada Allah SWT.

- Menunjukkan contoh-contoh sikap keberanian Nabi

Ibrahim a.s.

- Menunjukkan contoh-contoh sikap kesabaran Nabi

Ibrahim a.s.

I. Tujuan Pembelajaran

Ø Meneladani sikap ketaatan, keberanian dan kesabaran Nabi Ibrahim a.s.

II. Materi Pokok

§ Contoh-contoh sikap ketaatan, keberanian dan kesabaran.

III.Metode Pembelajaran

§ READING GUIDE (bacaan terbimbing)

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

§ Pertemuan I

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

1.

2.

Pendahuluan:Salam pembuka, doa, appersepsi.

Kegiatan inti:1.Eksplorasi

- Guru mengawali dengan mengajukan beberapapertanyaan, contohnya :1. Pernahkah kalian mendengar kisah Nabi

Ibrahim a.s.2. Siapakah Nabi Ibrahim a.s

10 menit

70 menit

Lampiran 4

V. Alat dan Sumber Pembelajaran

• Buku PAI kelas IV

• Lembar Bacaan

VI. Penilaian

a. Aspek yang dinilai :

- Partisipasi aktif dalam

pembelajaran

- Kinerja individu

b. Jenis tagihan :

- Tugas individu

c. Bentuk Instrumen :

- Tes Obyektif

Kendal, 9 April 2010

Pengampu Kelas IV Pengamat

Asrofah, S. Pdi Siti Zulaikhoh

Nip. 19591210 198201 2 012 NIM : 063111104

3.

2.ElaborasiSetelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan : -- Guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ibrahim a.s- Guru menjelaskan tentang sub materi yang akandisampaikan.

- Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaankepada peserta didik.

- Guru memerintahkan siswa mempelajari bahanbacaan kisah Nabi Ibrahim a.s. denganmenggunakan pertanyaan.

- Guru membahas pertanyaan tersebut denganmenanyakan jawaban kepada peserta didik.

3.KonfirmasiSetelah guru melakukan explorasi dan elaborasi,guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari

Penutup

a. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.

b. Salam penutup

25 menit

LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Model Pembelajaran Reading Guide dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI

Kelas IV Semester II SD N 02 Wonosari Kendal Tahun Pelajaran 2009/2010

Nama Guru yang diamati : Ibu Asrofah, S. PdiSatuan Pendidikan/ Kelas : SD N 02 Wonosari Kendal/IVMata Pelajaran : PAIMateri Pokok : Perilaku Terpuji

Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s.Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan

sikap Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT- Menunjukkancontoh-contohsikap

keberanian Nabi Ibrahim a.s.- Menunjukkancontoh-contohsikap

kesabaran Nabi Ibrahim a.s.Diamati Hari/ Tanggal : Jumat / 9 April 2010Jam Pelajaran Ke : Jam ke I- III jam 07.00 s/d 09.00Jumlah Siswa Waktu diamati : 20 peserta didikTindak Mengajar

PelaksanaanNo. Aspek PengamatanYA TIDAK

1.

2.

Apersepsi

Ø Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Ø Memberikan gambaran umum materi pelajaran.

Ø Memberikan gambaran kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran.

Ø Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk

belajar.

Penyampaian materi pokok

Ø Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang

menyimpang.

Ø Menekankan bagian-bagian terpenting dalam

pelajaran.

Ø Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang

sesuai dengan materi pelajaran.

Ø Mengajukan pertanyaan atau tugas selama

penyampaian materi.

Ø Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide

Lampiran 4

3.

4

atau bertanya.

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Reading Guide

Ø Mengkondisikan kelas supaya berkonsentrasi

membaca

Ø Membimbing peserta didik dalam membaca dan

menjawab pertanyaan

Ø Membahas pertanyaan atau kisi yang telah dikerjakan

peserta didik.

Ø Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi

yang telah disampaikan.

Menutup pelajaran

Ø Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui

tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi

yang ditentukan.

Ø Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.

Penarikan Kesimpulan:

Pada pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus I kurang optimal,

hal ini terbukti dengan adanya langkah penerapan pembelajaran yang belum

terlaksana. Oleh karena itu, diharapkan ada perbaikan pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide dalam

meningkatkan prestasi belajar.

InstrumenTest hasil belajar (achievement test)

Nama :Kelas/semester :Mata pelajaran :Hari/tanggal :Waktu : 25 menit

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang palingbenar!

1. Nabi Ibrahim a.s selalu beriman dan bertakwa kepada Allah. Bertakwaartinya…a rajin beribadah

b melakukan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya

c malas bekerja tetapi rajin beribadah

d rajin beribadah dan rajin mengerjakan maksiat

2. Saat Ayahnya lupa tidak mengerjakan salat wajib, Asya memperingatkanayahnya karena berbuat salah. Sikap Asya tersebut menunjukkan selalubersikap…a. selalu berani untuk menyampaikan kebenaran

b. berani dengan ayahnya

c. menganggap ayahnya bodoh karena berbuat salah

d. tidak menghormati orang tua

3. Jika kita mendapatkan cobaan dari Allah swt, sebaiknya…a. berputus asa

b. marah-marah dan mengeluh

c. berbuat sabar dan ikhlas

d. malas beribadah

4. Nabi Ibrahim a.s sangat taat terhadap perintah Allah, terbukti saatdiperintahkan Allah untuk meninggalkan Siti Hajar dan Ismail a.s ditempat sepi dan tandus, Nabi Ibrahim a.s bersikap….a. Melaksanakan dan mentaatinya

b. menolaknya

c. mengabaikannya

d. melaksanakan dengan terpaksa

Lampiran 5

5. Nabi Ibrahim mengajak umatnya untuk meyembah….a. berhala

b. Allah

c. matahari

d. hewan

6. Di bawah ini contoh sikap taat kepada Allah SWT adalah….a. menjalankan sholat lima

waktu

b. malas belajar

c. suka mencontek

d. tidak pernah menjalankan sholat

lima waktu

7. Jika melihat teman yang mencontek disaat mengerjakan soal sebaiknyasikap kamu….a. memarahinya

b. mengingatkan dan menasehatinya

c. memusuhi

d. biasa saja

8. Di bawah ini mana yang termasuk perilaku keberanian Nabi Ibrahim a.s…..a. berani memarahi ayahnya Azhar

b. berani menghancurkan berhala-berhala sesembahan Namrud.c. berani menyembelih Ismail

d. berani membantah Allah SWT

9. Nabi Ibrahim berani menghancurkan berhala-berhala sesembahan Namruddan seluruh penduduk. Ini adalah contoh sikap Nabi Ibrahim dalam hal….a. kesombongannya

b. takabur

c. menghormati

d. keberaniannya dalam menegakkan agama Allah

10. Jika kamu mendapatkan nilai jelek dalam pelajaran maka sikap kamusebaiknya…..a. Putus asa

b. menangis

c. bersabar dan rajin belajar

d. marah

11. Nabi Ibrahim a.s selalu taat terhadap segala perintah Allah SWT. Taatartinya….a. menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala yang

dilarang Allah SWT

b. menjalankan perintah Allah SWT dengan terpaksa

c. rajin beribadah dan malas bekerjad. suka berbuat maksiat

12. Di bawah contoh sikap berani karena benar dalam kehidupan sehari-hari,kecuali….

b. berani memarahi orang tuac. berani menegur temannya yang nyontek

d. berani mengajak temannya untuk mengajie. berani mengajak kebenaran

13.Jika ingin cita-cita kalian tercapai, maka….dalam belajar.

b. malas

c. mencontek

d. rajin

e. tidur

14. Walaupun berbeda keyakinan, Nabi Ibrahim a.s tidak….pada orang

tuanya.

a. patuh

b. taat

c. melawan

d. berbakti

15. Selalu melaksanakan salat fardhu lima waktu meneladani sikap Nabi

Ibrahim dalam hal…..

a. keberaniannya

b. kesombongannya

c. ketaatan kepada Allah SWT

d. kekerasannya

16. Dalam kehidupannya Nabi Ibrahim a.s…..menyembah patung berhala.

a. tidak pernah

b. pernah

c. sekali

d. kadang-kadang

17. Raja Namrud dihadapi Nabi Ibrahim a.s. dengan rasa….

a. takut

b. gentar

c. berani

d. sombong

18. Nabi Ibrahim sangat sabar dan tabah dalam mempertahankan….

a. anaknya

b. ayahnya

c. agamanya

d. rumahnya

19. Nabi Ibrahim termasuk salah satu rasul….

a. Ulul Azmi

b. Ulil Albab

c. Al Amin

d. Al Falaq

20. Sabar artinya….

a. sayang kepada orang tuab. menahan diri dari keluh kesah

c. berbuat baik kepada temannyad. menghormati orang tua.

Kunci jaqaban siklus I1. B 11. A2. A 12. B3. C 13. D4. A 14. C5. B 15. C6. A 16. A7. B 17. C8. B 18. C9. D 19. A10. C 20. B

DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

No Responden Nilai Keterangan1 Fajar Setiadi 55 Tidak tuntas

2 Cicilia 70 Tuntas

3 Ahmad Yusuf 60 Tidak tuntas

4 Fajar Haryo Mukti 50 Tidak tuntas

5 Sri Rahayu 60 Tidak tuntas

6 Septian Aji Wicaksono 75 Tuntas

7 Dani Saputra 55 Tidak tuntas

8 Agus Santoso 50 Tidak tuntas

9 Siti Rohimah 70 Tuntas

10 Vivi Ayu Lestari 75 Tuntas

11 Himatul Sofia Aeni 70 Tuntas

12 Ahmad Firdaus 60 Tidak tuntas

13 Ahmad Jefri Dwi Wiraw 55 Tidak tuntas

14 Julia Herawati 70 Tuntas

15 Moh. Fanny Ma’ruf 80 Tuntas

16 Puput Oktaviana Asqiyuab 75 Tuntas

17 Siti Nur Hasanah Putri 70 Tuntas

18 Saskia Zahra 70 Tuntas

19 Dani Kurniawan 50 Tidak tuntas

20 Nita Purwanti 75 Tuntas

Lampiran 6

Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar

< 65 = Tidak tuntas

65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %

2. Analisis Data Hasil Belajar

Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1295

Jumlah peserta didik ( N ) = 20

Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 11

Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=

NX

X

201295

=X

= 64,75

Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta

belajartuntasyangdidikpesertaP

∑∑=

%1002011 xP =

= 55 %

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

AspekPengamatan

No Responden

A B C D

Jumlah Prosentase(%)

Klasifikasi

1. R. 1 2 2 3 1 8 40 % Kurang

2. R. 2 4 4 1 2 11 55 % Cukup

3 R. 3 2 2 3 1 8 40 % Kurang

4 R. 4 3 3 3 2 11 55 % Cukup

5 R. 5 4 4 2 3 13 65 % Cukup

6 R. 6 3 3 3 2 11 55 % Cukup

7 R. 7 3 2 4 2 11 55 % Cukup

8 R. 8 3 4 3 3 13 65 % Cukup

9 R. 9 4 4 1 3 12 60 % Cukup

10 R.10 4 4 3 2 13 65 % Cukup

11 R.11 4 4 1 3 12 60 % Cukup

12 R.12 3 3 3 1 10 50 % Cukup

13 R.13 1 1 4 1 7 35 % Kurang

14 R.14 4 4 2 2 12 60 % Cukup

15 R.15 4 4 4 3 15 75 % Baik

16 R.16 4 4 3 3 14 70 % Baik

17 R.17 4 4 3 3 14 70 % Baik

Lampiran 8

18 R.18 4 4 3 3 14 70 % Baik

19 R.19 2 2 3 1 8 40 % Kurang

20 R.20 4 4 3 3 14 70 % Baik

Jumlah 66 66 55 44 231 57.75 % Cukup

Keterangan :1. Aspek Pengamatan

A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru

B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi

oleh guru

C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan

D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat

2. Kriteria Penilaian

1 : Sangat kurang

2 : Kurang

3 : Cukup

4 : Baik

5 : Amat baik

3. Klaisifikasi Aktivitas

40 % = Kurang Aktif

41-69 = Cukup Aktif

70-100 % = Aktif

4. Analisis Data Aktivitas

Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 231

Ø Peserta didik = 20

Ø Skor maksimum = 20

Maka,

> Rata-rata aktivitas (x) =∑

∑didikpeserta

ikpesertadidseluruhAktivitas

=20231

= 11,55

> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor

didikpesertaratarataAktivitas∑ −

= %1002055,11 x

= 57,77%

SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD N 02 Wonosari

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : IV / II

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

Standar Kompetensi : 9. Membiasakan Perilaku Terpuji

Kompetensi Dasar : 9.2. Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s.

Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan Nabi

Ismail a.s terhadap orang tua

- Menunjukkan contoh-contoh sikap ketabahan hati

Nabi Ismail a.s.

- Menunjukkan contoh-contoh sikap rela berkorban

Nabi Ismail a.s.

I. Tujuan Pembelajaran

Ø Meneladani sikap ketaatan, ketabahan dan rela berkorban Nabi Ismail a.s.

II. Materi Pokok

§ Contoh-contoh sikap ketaatan kapada orang tua, ketabahan dan rela

berkorban

III.Metode Pembelajaran

§ READING GUIDE (bacaan terbimbing) dan Cerita

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

1.

2.

Pendahuluan:Salam pembuka, doa, appersepsi.

Kegiatan inti:1.Eksplorasi

- Guru mengawali dengan mengajukan beberapapertanyaan, contohnya :

10 menit

70 menit

Lampiran 8

V. Alat dan Sumber Pembelajaran

• Buku PAI kelas IV

• Lembar Bacaan

VI. Penilaian

d. Aspek yang dinilai :

- Partisipasi aktif dalam

pembelajaran

- Kinerja individu

e. Jenis tagihan :

- Tugas individu

f. Bentuk Instrumen :

- Tes obyektif

3.

1. Pernahkah kalian mendengar kisah Nabi Ismaila.s.

2. Siapakah Nabi Ismail a.s

2.Elaborasi Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan :

- Guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ismail a.s- Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan

disampaikan.- Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan

kepada peserta didik.- Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan

bacaan kisah Nabi Ismail a.s. denganmenggunakan pertanyaan.

- Guru membahas pertanyaan tersebut denganmenanyakan jawaban kepada peserta didik.

3.KonfirmasiSetelah guru melakukan explorasi dan elaborasi,guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari

Penutup

a. Guru memberikan tes evaluasi yang berdasarkan

materi yang telah diberikan.

b. Salam penutup.

25 menit

Kendal, 16 April 2010

Pengampu Kelas IV Pengamat

Asrofah, S. Pdi Siti Zulaikhoh

Nip. 19591210 198201 2 012 NIM : 063111104

LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Model Pembelajaran Reading Guide dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI

Kelas IV Semester II SD N 02 Wonosari Kendal Tahun Pelajaran 2009/2010

Nama Guru yang diamati : Ibu Asrofah, S.PdiSatuan Pendidikan/ Kelas : SD N 02 Wonosari Kendal/IVMata Pelajaran : PAIMateri Pokok : Perilaku Terpuji

Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s.Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan

Nabi Ismail a.s terhadap orang tua- Menunjukkancontoh-contohsikap

ketabahan hati Nabi Ismail a.s.- Menunjukkan contoh-contoh sikap rela

berkorban Nabi Ismail a.s.Diamati Hari/ Tanggal : Jumat / 16 April 2010Jam Pelajaran Ke : Jam ke I- III jam 07.00 s/d 09.00Jumlah Siswa Waktu diamati : 20 peserta didikTindak Mengajar

PelaksanaanNo. Aspek PengamatanYA TIDAK

1.

2.

Apersepsi

Ø Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Ø Memberikan gambaran umum materi pelajaran.

Ø Memberikan gambaran kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran.

Ø Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk

belajar.

Penyampaian materi pokok

Ø Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang

menyimpang.

Ø Menekankan bagian-bagian terpenting dalam

pelajaran.

Ø Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang

sesuai dengan materi pelajaran.

Ø Mengajukan pertanyaan atau tugas selama

penyampaian materi.

Lampiran 9

3.

4.

Ø Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide

atau bertanya.

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Reading Guide

Ø Mengkondisikan kelas supaya berkonsentrasi

membaca

Ø Membimbing peserta didik dalam membaca dab

menjawab pertanyaan

Ø Membahas pertanyaan atau kisi yang telah dikerjakan

peserta didik.

Ø Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi

yang telah disampaikan.

Menutup pelajaran

Ø Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui

tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi

yang ditentukan.

Ø Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.

Penarikan Kesimpulan:

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal

ini terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang

optimal, maka siklus II ini sudah cukup dalam menerapkan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide dalam

meningkatkan prestasi belajar.

InstrumenTest hasil belajar (achievenment test)

Nama :Kelas/semester :Mata pelajaran :Hari/tanggal :Waktu : 25 menit

B. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang palingbenar!

1. Dengan keimanan dan kesabaran akhirnya Nabi Ismail a.s diganti olehAllah dengan….a unta

b domba

c sapi

d kerbau

2. Ketika Nabi Ibrahim a.s menceritakan tentang mimpinya untukmenyembelih Nabi Ismail karena perintah Allah, bagaimana sikap NabiIsmail a.s…a menerimanya dengan tabah dan ikhlas

b menolaknya

c melarikan diri

d mengabaikannya

3. Jika waktu sholat dan mengaji telah tiba, sikapmu sebaiknya….

a tetap menonton televisi

b segera mengerjakan sholat dan mengaji

c tetap bermain

d mengerjakan pekerjaan yang lebih penting

4. Sikap rela berkorban Nabi Ismail dapat kita teladani dalam kehidupansehari-hariseperti…a menyumbangkan harta kita kepada orang yang membutuhkan

b menyimpan harta kita

c membantu teman mengerjakan soal

d memamerkan harta kekayaan yang kita miliki

5. Ketika berbicara dengan orang tua, maka sikap kita sebaiknya….

a sambil bermain

Lampiran 10

b memalingkan muka

c memandang ke arah lain

d memperhatikan dan menatap dengan sungguh-sungguh

6. Nabi Ismail adalah contoh sikap seorang anak yang…a. durhaka

b. takabur

c. taat

d. soleh dan takabur

7. Sikap yang baik terhadap orang tua adalah…

a hormat dan berbakti

b manja

c memusuhi

d biasa saja

8. Berkorban harus dilakukan dengan….

a memberikan harta yang banyak

b mengharap pujian dari orang lain

c memamerkan kepada orang lain

d ikhlas untuk mengharap ridho dari Allah

9. Saat melihat seorang peminta-minta, tindakanmu sebaiknya…

a mengusir peminta-minta tersebut

b membantu sesuai kemampuan

c mencemooh peminta-minta tersebut

d memerintah dia agar mau bekerja

10.Jika orang tuamu meminta kamu melakukan sesuatu yang dilarang agama,maka sikapmu sebaiknya…a. memarahi kedua orang

tuab. mematuhi perintahnya

c. mempelajari perintahnya

d. menolak perintahnya dengan

sopan

11. Nabi Ismail a.s dikenal sebagai rasul yang….

a zalimb kejam

c sabar dan tabahd berani

12.Diantara ciri anak yang soleh berbakti kepada orang tua adalah selalu….a. membiarkan

b. mengabaikanc. mendoakan

d. meremehkan13. Sikap yang tidak baik, ketika orang tua sedang memberi nasehat berikut

ini adalah….a. tidak menghiraukan

b. duduk dengna baikc. mendengarkan dengan seksama

d. memperhatikan dengan baik14. Nabi Ismail a.s memiliki akhlak mulia, terbukti ia rela….untuk memenuhi

perintah Allah SWT.a. meninggalkan

b. mengabaikanc. mendurhakai

d. berkorban dan melaksanakan15. Setiap cobaan diterima Nabi Ismail a.s dengan…..

a. berat hatib. ikhlas

c. terpaksad. menangis

16. Nabi Ismail a.s melaksanakan perintah Allah dengan….a. tabah dan ikhlas

b. terpaksac. takabur

d. berat hati17. Ibadah kurban pada hari raya Idul Adha dilakukan dengan…

a. memberikan pakain kepada orang yang membutuhkan

b. membagi-bagikan uangc. memberikan makanan kepada anak yatim dan fakir miskin

d. menyembelih binatang ternak18. Birrul walidain artinya…..

a. mendurhakai orang tuab. durhaka kepada Allah SWT

c. mentaati perintah Allah SWTd. berbakti kepada orang tua

19. Kita hanya boleh memohon perlindungan kepada…a. Allah SWT

b. ayah dan ibuc. guru

d. ibu saja20. Kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s mengandung perilaku terpuji

yang harus diteladani. Diantara perilaku yang harus kita teladani adalah….a. sabar, suka menolong dan sombong

b. berani, membangkang dan tabahc. taat, sabar dan pemalas

d. ikhlas, sabar, taat dan pemberani

Kunci Jawaban Siklus II

1. B 11. C2. A 12. C3. B 13. A4. A 14. D5. D 15. B6. C 16. A7. A 17. D8. D 18. D9. B 19. A10.D 20. D

DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Perilaku terpujiPokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

No Responden Nilai Keterangan1 R. 1 60 Tidak tuntas2 R. 2 70 Tuntas3 R. 3 60 Tidak tuntas4 R. 4 70 Tuntas5 R. 5 70 Tuntas6 R. 6 80 Tuntas7 R. 7 70 Tuntas8 R. 8 70 Tuntas9 R. 9 85 Tuntas10 R.10 80 Tuntas11 R.11 90 Tuntas12 R.12 70 Tuntas13 R.13 55 Tidak tuntas14 R.14 85 Tuntas15 R.15 95 Tuntas16 R.16 75 Tuntas17 R.17 85 Tuntas18 R.18 70 Tuntas19 R.19 60 Tidak tuntas20 R.20 85 Tuntas

Keterangan :1. Kriteria Hasil belajar

< 62 = Tidak tuntas

62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %

2. Analisis Data Hasil Belajar

Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1485

Jumlah peserta didik ( N ) = 20Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 16

Sehingga nilai rata-ratanya∑∑=

NX

X

Lampiran 11

201485

=X

= 74,25

Ketuntasan belajar (%) %100xdidikpeserta

belajartuntasyangdidikpesertaP

∑∑=

%1002016 xP =

= 80 %

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Satuan pendidikan : SDN 02 WononasariMata pelajaran : PAIMateri pokok : Membiasakan perilaku terpujiSub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.sJumlah peserta didik yang diteliti: 20 anakTahun pelajaran : 2009/2010

AspekPengamatan

No. Responden

A B C D

Jumlah Prosentase(%)

Klasifikasi

1. R. 1 3 4 4 3 14 70 % Baik

2. R. 2 4 4 3 4 15 75 % Baik

3 R. 3 3 3 4 3 13 65 % Cukup

4 R. 4 4 4 4 3 15 75 % Baik

5 R. 5 4 4 3 4 15 75 % Baik

6 R. 6 4 4 4 4 16 80 % Baik

7 R. 7 4 4 4 4 16 80 % Baik

8 R. 8 4 4 4 3 15 75 % Baik

9 R. 9 4 4 3 4 15 75 % Baik

10 R.10 4 4 4 4 16 80 % Baik

11 R.11 4 4 4 5 17 85 % Baik

12 R.12 4 4 3 3 14 70 % Baik

13 R.13 3 3 4 3 13 65 % Cukup

14 R.14 4 4 3 4 15 75 % Baik

15 R.15 4 4 4 5 17 85 % Baik

16 R.16 4 4 3 4 15 75 % Baik

Lampiran 12

17 R.17 4 4 3 4 15 75 % Baik

18 R.18 4 4 4 4 16 80 % Baik

19 R.19 3 3 4 3 13 65 % Cukup

20 R.20 4 4 4 4 16 80 % Baik

Jumlah 76 77 73 75 301 75.25 % Cukup

Keterangan :1. Aspek Pengamatan

A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru.

B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi

oleh guru.

C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan.

D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat.

2. Kriteria Penilaian

1 : Sangat kurang

2 : Kurang

3 : Cukup

4 : Baik

5 : Amat baik

3. Klaisifikasi Aktivitas

40 % = Kurang Aktif

41-69 = Cukup Aktif

70-100 % = Aktif

4. Analisis Data Aktivitas

Ø Aktivitas seluruh peserta didik = 301

Ø Peserta didik = 20

Ø Skor maksimum = 20

Maka,

> Rata-rata aktivitas (x) =∑

∑didikpeserta

ikpesertadidseluruhAktivitas

=20301

= 15,05

> Prosentase (%) = %100xmaksimumSkor

didikpesertaratarataAktivitas∑ −

= %1002005,15 x

= 75,25%

LEMBAR DOKUMENTASI MODEL PEMBELAJARANREADING GUIDE

1. Peserta didik mempelajari bacaan

2. Guru membahas pertanyaan

Lampiran 13

3. Peserta didik mengerjakan test evaluasi pembelajaran Reading Guide

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaiman pelaksanaan pembelajaran PAI yang terjadi di SDN 02

Wonosari Kendal?

2. Sejauh mana metode atau model pembelajaran apakah yang digunakan

dalam pembelajaran PAI?

3. Bagaimana kondisi peserta didik atau kelas dalam pembelajaran PAI?

4. Apakah peserta didik senang jika diberi soal sebagai latihan?

5. Bagaimana nilai evaluasi mata pelajaran yang diperoleh peserta didik?

6. Dengan berlakunya KTSP apakah strategi pembelajaran PAI di SDN 02

Wonosari Kendal sudah menerapkan strategi pembelajaran dengan

menggunakan metode atau model pembelajaran tertentu?

Lampiran 14