Upload
m-mu-afie
View
123
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PAPER PRAKTIKUM
PETROGRAFI
FASIES METAMORF
LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI DAN
PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
MEI 2011
TEKSTUR BATUAN METAMORF
Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada
ukuran, bentuk dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan
metamorf (Jackson, 1970). Penamaan tekstur batuan metamorf umumnya
menggunakan awalan blasto atau akhiran blastic yang ditambahkan pada
istilah dasarnya. Berikut ini adalah tekstur khusus yang terdapat pada
batuan metamorf.
1) Relict/Palimset/Sisa
Tekstur ini merupakan tekstur batuan metamorf yang masih
menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya
masih tampak pada batuan metamorf tersebut. Awalan blasto
digunakan untuk penamaan tekstur batuan metamorf ini.
Tekstur Relict pada diabas
2) Blastoporfiritik
Batuan metamorf yang tekstur porfiritik batuan beku asalnya
masih bisa dikenali. Batuan yang mempunyai kondisi seperti ini sering
disebut batuan metabeku atau metasedimen.
3) Blastofitik
Sisa tekstur ofitik batuan asal(batuan beku) masih tampak.
4) Granoblastik Polygonal
Granoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular,
equidimensional, batas mineralnya bersifat sutured(tidak teratur) dan
umumnya kristalnya berbentuk anhedral.
5) Decussate
Tekstur kristaloblastik batuan polimeneralik yang tidak
menunjukkan keteraturan orientasi.
6) Mortar texture
Apabila fragmen mineral yang lebih besar terdapat pada massa
dasar material yang berasal dari kirstal yang sama yang terkena
pemecahan (crushing).
7) Sacaroidal
Tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.
8) Web texture
FASIES GRANULIT
Fasies metamorfosis adalah sekumpulan batuan yang masing -
masing mempunyai paragenesa mineral; sekumpulan batuan yang masing
masing mempunyai paragenesa mineral tertentu; mempunyai
keseimbangan P dan T yang sama. Mineral indikatornya berupa himpunan
mineral yang mencirikan kondisi P &T tertentu.
Konsep fasies metamorfik diperkenalkan oleh Eskola, 1915.
Definisi : Suatu kelompok batuan-batuan metamorf yang terbentuk
pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama(Written and Brooks,
1972).
Suatu kelompok batuan metamorf akan menunjukkan suatu kondisi
fisik tertentu yang dicirikan oleh asosiasi mineralnya yang tetap
Fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan dan temperatur tertentu serta
dicirikan oleh hubungan teratur antara komposisi kimia dan mineralogi.
Fasies metamorfosa berdasarkan temperatur dan tekanan dari
Eskola, 1939
Bertambah temperatur
Perkembangan dari zeolit dalam batuan beku Fasies Sanidin
(Fasies diabas)
Fasies sekis hijau Fasies epidot-
amfibolit
Fasies amfibolit
(Fasies
hornblende-
gabro)
Fasies hornfel
piroksen
(fasies gabro)
Fasies granulit
Fasies sekis glaukopan Fasies eklogit
(fasies eklogit)
Bertambah tekanan
Hubungan temperatur dengan tekanan terhadap pembentukan fasies
metamorfisme
Metamorfosis granulit dipicu oleh masuknya rendah H2O cairan,
yang memungkinkan mineral anhidrat seperti orthopyroxene terbentuk
pada suhu jauh di bawah yang dibutuhkan dalam kondisi cairan-ada, dan
suhu puncak metamorfosis granulit lebih tinggi daripada yang ditunjukkan
oleh geothermometers granulit umum digunakan karena komposisi-
equilibrium kembali mineral pada pendinginan.
Fasies granulit merupakan malihan mineral kumpulan yang
dihasilkan oleh metamorfosis dari berbagai jenis batu mulai dalam kondisi
metamorfik yang sama dan biasanya ditandai dengan pembangunan,
dalam batuan dasar beku komposisi, dari kumpulan mineral clinopyroxene
- plagioklas - orthopyroxene - kuarsa. Variasi dari kumpulan mineral
dengan komposisi mulai rock mencerminkan berbagai tertentu tekanan,
temperatur, dan P (H 2 O) kondisi. Studi Eksperimental-T stabilitas bidang
P mineral menunjukkan bahwa fasies merupakan kondisi high-pressure /
high-temperature yang dapat dipenuhi dekat pangkal dari kerak benua .
Dalam granulites mafik, Mg-Al estimasi Fe (816 ± 12 ° C) lebih
rendah dari dalam dan alumina granulites menengah tetapi masih dalam
perjanjian dalam kesalahan dengan kendala kesetimbangan fase
Sebaliknya, rata-rata estimasi dikoreksi Fe-Mg tukar (793 ± 13 ° C) adalah
jauh lebih tinggi daripada di granulites intermediate dan alumina. Tekanan
rata-rata lebih tinggi untuk granulites mafik (~ 10 kbar) dibandingkan
dengan alumina granulites dan menengah (6-8 kbar) adalah hasil dari
fakta bahwa garnet merupakan tahap stabil di granulites mafik hanya pada
tekanan yang relatif tinggi. Granulite sendiri memiliki 2 sub fasies, yaitu
Hornblende-granulit
Piroksen-granulit
Fasies Granulite ini proses metamorfosanya terjadi secara regional
atau dinamothermal. Metamorfisme regional, proses yang berperan
adalah kenaikan tekanan dan temperatur. Terjadi pada kulit bumi bagian
dala, dimana faktor yang mempengaruhi adalah temperatur dan tekanan
yang tinggi. Proses ini akan lebih intensif apabila diikuti oleh orogenesa.
Pada proses pembentukannya, batuan penyusun kerak bumi
mengalami peremasan sehingga mengalami deformasi yang sangat kuat.
Karena proses tersebut, batuan akan terlipat dan tersesarkan, dan kerak
bumi akan menjadi semakin pendek dan tebal. Pada umumnya proses
penebalan kerak bumi ini menghasilkan suatu pegunungan lipatan.
Meskipun pada waktu terjadinya pembentukan pegunungan batuan kerak
bumi menjadi semakin tinggi, ada masa batuan yang jumlahnya relative
sama dengan batuan yang terlipatkan, tertekan kebawah ke tempat yang
mempunyai temperature dan tekanan yang lebih tinggi. Pada tempat inilah
terjadi proses metamorfisme yang kuat. Beberapa batuan yang
mengalami deformasi mengalami peningkatan temperature yang tinggi,
sehingga akan mencair dan membentuk magma. Magma yang
membentuk densitas yang lebih rendah dari batuan sekitarnya akan
bergerak naik keatas. Magma yang mencapai dekat permukaan bumi
akan menyebabkan terjadinya proses metamorfisme kontak di dalam zona
metamorfisme regional. Jadi inti dari suatu sistem pegunungan terdiri dari
tubuh batuan beku intrusive yang dikelilingi oleh batuan metamorf derajat
tinggi. Apabila batuan yang menyusun pegunungan ini tererosi, maka inti
dari system pegunungan yang terdiri dari batuan beku dan batuan
metamorf ini akan tersingkap.
Pada kondisi lingkungan yang sangat ekstrim, batuan metamorf
tingkat tinggi pun akan mengalami perubahan. Pada lingkungan dengan
tekanan rendah dan temperature lebih besar dari 800 C, batuan sekis atau
genes yang mempunyai komposisi seperti batuan beku granit akan mulai
mengalami peleburan. Mineral-mineral silikat yang berwarna terang
seperti kuarsa dan potas feldspar (ortoklas), akan mencair prtama kali,
sedangkan mineral silikat yang berwarna gelap seperti amfibol dan biotit
masih tetap dalam keadaan padat.
Apabila batuan yang sebagian mencair ini mengalami pendinginan
keembali, akan membentuk batuan yang disusun oleh lajur yang berwarna
terangdan gelap. Lajur yang berwarna terang dibentuk oleh batuan beku
kristalin, sedang lajur yang berwarna gelap dibentuk oleh mineral-mineral
batuan metamorf yang tidak mencair. Batuan tipe semacam ini merupakan
campuran antara batuan beku dan batuan metamorf dan disebut migmatit.
Untuk granulite sendiri terbentuknya di batuan yang disusun oleh lajur
yang berwarna terang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Hubungan Tekstur Batuan Metamorf dengan Tingkat dan
Tipe Metamorfisme.
http://gloryofvictory.blogspot.com/....../hubungan-tekstur-batuan-metamorf-
dengan.html
http://teachserv.earth.ox.ac.uk/courses/es2-metrock/1metfac.html
http://antonmurtono.blogspot.com/2010/02/batuan-metamorf.html
http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-
batuanmetamorf/
Winter, D John. 1997. Chapter 23 Metamorpic Textures. Whitman
College.