28
JURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM 2019

fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

JURNAL ILMIAH

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA

(Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima)

Oleh:

M. AGUNG AMINULLAHD1A114145

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2019

Page 2: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA

(Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima)

Oleh:

M. AGUNG AMINULLAHD1A114145

Menyetujui,

Pembimbing Pertama,

Dr. Chrisdianto Eko Purnomo., SH., MHNIP. 19780912 200312 1 001

Page 3: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA(Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima)

M. AGUNG AMINULLAHD1A114145

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembentukan Peraturan Desa dan untuk mengetahui kendala serta solusi dalam pembentukan Peraturan Desa di Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Metode yang digunakan adalah metode penelitian hukum empiris. Hasil penelitian yang diperoleh di Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu dan Desa Roka, yaitu dari tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, pengundangan dan penyebarluasan sesuai dengan pedoman pembentukan peraturan perundang-undangan. Kendala, yaitu sumber daya manusia, pengetahuan dibidang hukum, proses perencanaan dalam pembentukan Rancangan Peraturan Desa dan inisiatif dalam pembentukan Peraturan Desa. Solusi yang dilakukan, yaitu penyuluhan dengan mendatangkan narasumber, konsultasi kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bima dan melakukan dengar pendapat.Kata kunci : Mekanisme, Pembentukan, Peraturan Desa

THE IMPLEMENTATION MECHANISM IN LEGISLATING VILLAGE REGULATION (Study in the District of Bima)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the process of forming Village Regulations and to find out the obstacles and solutions in the formation of Village Regulations in the District of Belo Regency Bima. The method used is an empirical legal research method. The results of the study were obtained in Ncera Village, Renda Village, Cenggu Village, Runggu Village and Roka Village, namely from the stages of planning, compilation, discussion, stipulation, enactment and dissemination in accordance with the guidelines for the formation of laws and regulations. Constraints, namely human resources, knowledge in the field of law, planning processes in the formation of the Village Regulation Draft and initiatives in the formation of Village Regulation. The solution, namely counseling by bringing in speakers, consulting the Legal Section of the Bima Regency Secretariat and conducting hearings.

Keywords: Mechanism, Legislating Village Regulation

Page 4: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

i

I. PENDAHULUAN

Desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada sebelum Negara

Kesatuan Republik Indonesia terbentuk. Sebagai bukti keberadaannya, dijelaskan

dalam Pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Negara Kesatuan Republik Indonesia menghormati kedudukan daerah-daerah

istimewa tersebut dan segala peraturan negara yang mengenai daerah-daerah itu

akan mengingati hak-hak asal usul daerah tersebut. Pengaturan tentang jenis dan

hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Peraturan Desa merupakan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh

Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan

Desa. Jenis peraturan di Desa terdiri atas Peraturan Desa, Peraturan Bersama

Kepala Desa dan Peraturan Kepala Desa, sebagaimana dalam ketentuan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Penelitian ini dilakukan di

Kecamatan Belo Kabupaten Bima yang terdiri dari 5 (lima) Desa, yaitu Desa

Roka, Desa Runggu, Desa Cenggu, Desa Renda dan Desa Ncera. Terkait

pembentukan Peraturan Desa (Perdes) di Kecamatan Belo Kabupaten Bima hanya

sebagian desa yang dapat membentuk Peraturan Desa dan terdapat permasalahan

yang terjadi dalam penyusunannya. Terkait permasalahan tersebut, maka

penyusun tertarik untuk melakukan penelitian terkait bagaimana proses

pembentukan Peraturan Desa (Perdes) di Kecamatan Belo Kabupaten Bima,

kemudian apa yang menjadi kendala atau hambatan dalam pembentukan

Peraturan Desa yang ada di Kecamatan Belo Kabupaten Bima serta solusi untuk

Page 5: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

ii

mengatasi kendala atau hambatan dalam pembentukan Peraturan Desa yang ada di

Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui

proses pembentukan Peraturan Desa yang ada di Kecamatan Belo Kabupaten

Bima. 2) untuk mengetahui kendala serta solusi untuk mengatasi kendala dalam

pembentukan Peraturan Desa di Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara akademik, melalui

penelitian ini Penyusun dapat memperoleh bahan penyusunan skripsi sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi ilmu hukum tingkat strata satu (S1) di

Fakultas Hukum Universitas Mataram. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan Ilmu Hukum pada

umumnya dan pengetahuan di bidang Hukum Tata Negara pada khususnya

mengenai mekanisme pelaksanaan pembentukan Peraturan Desa (Perdes) di

Kecamatan Belo Kabupaten Bima. 3. Secara praktis, memberikan tambahan

pengetahuan kepada Penyusun maupun pembaca mengenai mekanisme

pembentukan Peraturan Desa (Perdes) di Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah penelitian

hukum empiris. Pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan perundang-

undangan (Statute approach), pendekatan konseptual (conseptual approach),

pendekatan sosiologi (sociological approach).

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data

Primer, yaitu data yang diperoleh dari penelitian di lapangan, yaitu dari kantor

Pemerintahan Desa yang berkaitan dengan isu hukum yang akan diteliti. Data

Page 6: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

iii

Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan, yaitu berupa

peraturan perundang-undangan. Data Kepustakaan, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Penyusun untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik

atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Data Lapangan, yaitu penelitian

melalui metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif,

yang dalam hal ini tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang

digunakan dan pengetahuan tertentu dari pihak Peneliti. Penelitian lapangan biasa

dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitian yang akan dilakukan

berdasarkan konteks, yaitu dengan melakukan observasi/pengamatan dan

wawancara (interview) kepada Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa

(BPD).

Page 7: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

iv

II. PEMBAHASAN

Proses Pembentukan Peraturan Desa di Kecamatan Belo Kabupaten Bima

Berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Penyusun di 5 (lima)

Desa, yaitu Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu dan Desa Roka

di Kecamatan Belo Kabupaten Bima mengenai proses pembentukan Peraturan

Desa adalah sebagai berikut :

Tahap Perencanaan Rancangan Peraturan Desa

Dalam tahap perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Desa, Kepala

Desa dan Badan Permusyawaratan Desa menetapkan rancangan Peraturan Desa

dalam rencana kerja Pemerintah Desa. Dalam tahapan perencanaan rancangan

Peraturan Desa, lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan lembaga desa lainnya

yang ada di desa diundang oleh Pemerintah Desa dan/atau Badan

Permusyawaratan Desa dalam tahapan perencanaan rancangan Peraturan Desa

agar dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dan/atau kepada Badan

Permusyawaratan Desa untuk rencana penyusunan Peraturan Desa.

Berdasarkan uraian di atas, Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa

Runggu dan Desa Roka menerapkan hal yang sama dalam tahap perencanaan

rancangan Peraturan Desa, namun ada satu desa, yaitu Desa Ncera yang

keterlibatan masyarakat kurang optimal, karena tidak hadir atau tidak mengikuti

musyawarah di kantor desa, walaupun Pemerintah Desa telah mengundang baik

secara tertulis maupun secara langsung.1

Tahap Penyusunan Rancangan Perturan Desa 1 Hasil Wawancara Dengan Amirullah, Penjabat Kepala Desa Ncera, 11 Juni 2019, Di

Kantor Desa Ncera.

Page 8: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

v

Tahap penyusunan rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh Pemerintah

Desa, setelah itu rancangan Peraturan Desa yang telah disusun selanjutnya

dikonsultasikan kepada masyarakat desa dan dikonsultasikan kepada Camat untuk

mendapatkan masukan. Rancangan Peraturan Desa yang telah dikonsultasikan

disampaikan Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas

dan disepakati bersama.

Badan Permusyawaratan Desa dapat menyusun dan mengusulkan

rancangan Peraturan Desa, kecuali untuk rancangan Peraturan Desa tentang

Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), rancangan

Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), rancangan

Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan

rancangan Peraturan Desa tentang Laporan PertanggungJawaban Realisasi

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Berdasarkan tahapan penyusunan di atas oleh Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa di Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu

dan Desa Roka secara teknis sesuai dengan tahapan penyusunan peraturan

perundang-undangan.

Tahap Pembahasan Rancangan Peraturan Desa

Dalam tahapan pembahasan rancangan Peraturan Desa Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) mengundang Kepala Desa untuk membahas dan

menyepakati rancangan Peraturan Desa. Rancangan Peraturan Desa yang telah

disepakati bersama, selanjutnya disampaikan oleh Pimpinan Badan

Permusyawaratan Desa kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan

Page 9: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

vi

Desa sejak tanggal kesepakatan. Rancangan Peraturan Desa ditetapkan oleh

Kepala Desa dengan membubuhkan tanda tangan sejak diterimanya  rancangan

Peraturan Desa dari Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa.

Berdasarkan tahapan pembahasan rancangan Peraturan Desa di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu

dan Desa Roka secara teknis sesuai dengan mekanisme pembentukan peraturan

perundang-undangan.

Tahap Penetapan Peraturan Desa

Dalam tahapan penetapan rancangan Peraturan Desa yang telah dibubuhi

tanda tangan oleh Kepala Desa, selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris Desa

untuk diundangkan. Dalam tahapan penetapan rancangan Peraturan Desa di Desa

Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu dan Desa Roka sesuai dengan

tahapan penyusunan peraturan perundang-undangan.

Tahap Pengundangan Rancangan Peraturan Desa

Dalam tahap pengundangan rancangan Peraturan Desa, dalam hal ini

Peraturan Desa yang telah ditetapkan, selanjutnya Sekretaris Desa diundangkan

dalam Lembaran Desa dan Berita Desa. Dalam tahapan pengundangan, rancangan

Peraturan Desa yang sesuai dengan asas kelembagaan atau pejabat pembentuk

yang tepat, yaitu bahwa setiap jenis peraturan perundang-undangan harus dibuat

oleh lembaga negara atau pembentuk peraturan perundang-undangan yang

berwenang.

Tahap Penyebarluasan  Peraturan Desa

Page 10: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

vii

Dalam tahapan Penyebarluasan Peraturan Desa dilakukan oleh Pemerintah

Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk memberikan informasi dan/atau

memperoleh masukan dari masyarakat desa. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan Penyusun di Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa

Runggu dan Desa Roka, bahwa Pemerintah Desa telah melakukan upanya dengan

meberikan informasi dengan cara memasang baliho dan menginformasikan di

tempat umum, seperti di mesjid.

KENDALA DAN SOLUSI UNTUK MENGATASI KENDALA DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA

Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan

tingkat kemajuan dan perkembangan dari Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Tingkat pendidikan

aparatur Pemerintahan Desa di Kecamatan Belo Kabupaten Bima dapat dilihat

tabel dibawah ini, sebagai berikut :

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Ncera mengenai

tingkat pendidikan aparatur Pemerintah Desa dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:2

Tabel 3. Tingkat pendidikan aparatur Pemerintahan Desa NceraNo Jabatan Jumlah(orang) Keterangan Pendidikan1 Kepala Desa 1 orang Sarjana

2 BPD 7 orang Sarjana = 1 orangSMA/Sederajat = 6 orang

3 Sekretaris Desa 1 orang Sarjana4 KAUR Perencanaan 1 orang Sarjana5 KAUR Umum 1 orang SMA/Sederajat6 KAUR Keuangan 1 orang SMA/Sederajat

2 Hasil Wawancara Dengan Tamrin, Sekretaris Desa, 11 juni 2019, Di Kantor Desa Ncera

Page 11: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

viii

7 KASI Pemerintahan 1 orang SMA/Sederajat8 KASI KESRA 1 orang SMA/Sederajat9 KASI Pelayanan 1 orang Sarjana

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Renda mengenai

tingkat pendidikan aparatur Pemerintah Desa dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:3

Tabel 4. Tingkat pendidikan aparatur Pemerintahan Desa RendaNo Jabatan Jumlah(orang) Keterangan Pendidikan1 Kepala Desa 1 orang Sarjana2 BPD 11 orang Sarjana = 5 orang

SMA/Sederajat = 6 orang3 Sekretaris Desa 1 orang Sarjana4 KAUR Perencanaan 1 orang SMA/Sederajat5 KAUR Umum 1 orang Sarjana6 KAUR Keuangan 1 orang SMA/Sederajat7 KASI Pemerintahan 1 orang SMA/Sederajat8 KASI KESRA - -9 KASI Pelayanan 1 orang Sarjana

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Cenggu yang

dilakukan oleh Penyusun mengenai tingkat pendidikan aparatur Pemerintah Desa

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:4

Tabel 5. Tingkat pendidikan aparatur Pemerintahan Desa CengguNo Jabatan Jumlah(orang) Keterangan Pendidikan

1 Kepala Desa 1 orang SMA/Sederajat2 BPD 9 orang Sarjana = 4 orang

SMA/Sederajat = 5 orang3 Sekretaris Desa 1 orang Sarjana4 KAUR Perencanaan 1 orang SMA/Sederajat5 KAUR Umum 1 orang SMA/Sederajat6 KAUR Keuangan 1 orang SMA/Sederajat7 KASI Pemerintahan 1 orang SMA/Sederajat8 KASI KESRA 1 orang SMA/Sederajat9 KASI Pelayanan 1 orang Sarjana

3 Hasil Wawancara Dengan Lukman, SE., Kepala Desa Renda, 11 Juni 2019, Di Dusun Wuwu Pajo.4 Hasil Wawancara Dengan Syafruddin., Kepala Desa Cenggu, 12 Juni 2019, Di Kantor Desa Cenggu.

Page 12: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

ix

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Runggu yang

dilakukan oleh Penyusun mengenai tingkat pendidikan aparatur Pemerintah Desa

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:5

Tabel 6. Tingkat pendidikan aparatur Pemerintahan Desa RungguNo Jabatan Jumlah(orang) Keterangan Pendidikan

1 Kepala Desa 1 orang SMA/Sederajat2 BPD 7 orang Sarjana= 1 orang

SMA/Sederajat = 6 orang3 Sekretaris Desa 1 orang SMA/Sederajat4 KAUR Perencanaan 1 orang SMA/Sederajat5 KAUR Umum 1 orang SMA/Sederajat6 KAUR Keuangan 1 orang SMA/Sederajat7 KASI Pemerintahan 1 orang SMA/Sederajat8 KASI KESRA 1 orang SMA/Sederajat9 KASI Pelayanan 1 orang SMA/Sederajat

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Roka mengenai tingkat

pendidikan aparatur Pemerintah Desa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:6

Tabel 7. Tingkat pendidikan aparatur Pemerintahan Desa RokaNo Jabatan Jumlah(orang) Keterangan

Pendidikan1 Kepala Desa 1 orang Sarjana2 BPD 7 orang Sarjana= 3 orang

SMA/Sederajat = 4 orang3 Sekretaris Desa 1 orang Sarjana4 KAUR Perencanaan 1 orang Sarjana5 KAUR Umum 1 orang SMA/Sederajat6 KAUR Keuangan 1 orang SMA/Sederajat7 KASI Pemerintahan 1 orang SMA/Sederajat8 KASI KESRA 1 orang Sarjana9 KASI Pelayanan 1 orang SMA/Sederajat

Telah dikemukakan di atas mengenai bagaimana tingkat atau kualitas

Sumber Daya Manusia aparatur Pemerintah Desa di Kecamatan Belo Kabupaten

Bima, sehingga dapat dikesimpulan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia

terbilang sedang, karena di Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu

5 Hasil Wawancara Dengan Musmulyadin, Kepala Desa Runggu, 12 Juni 2019, Di Kantor Desa Runggu.

6 Hasil Wawancara Dengan Ikhsan, Kepala Desa Roka, 12 Juni 2019, Di Kantor Desa Roka

Page 13: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

x

dan Desa Roka Kecamatan Belo Kabupaten Bima diduduki oleh orang-orang yang

berpendidikan. Lukman, SE selaku Kepala Desa Renda menyatakan “bahwa yang

menjadi kendala Pemerintah Desa di Kecamatan Belo Kabupaten Bima terhadap

pembentukan Peraturan Desa, karena aparatur Pemerintah Desa diduduki oleh

orang-orang yang tidak memilik kompetensi dalam bidangnya, meskipun rata-rata

aparatur Pemerintah Desa ini terdiri dari orang-orang yang latar belakang

pendidikan SMA/Sederajat dan Sarjana, namun kebanyakan dari mereka tidak

memiliki kompetensi dalam bidang ilmu hukum. Sehingga berdampak tehadap

pembentukan Peraturan Desa”.7

Berangkat dari uraian di atas, alternatif solusi untuk mengatasi kendala

yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam

pembentukan Peraturan Desa yang ada di Kecamatan Belo Kabupaten Bima, yaitu

dengan melakukan sosialisasi atau penyuluhan, khususnya mengenai

pembentukan Peraturan Desa.

Pengetahuan dibidang Hukum

Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa memiliki kesulitan dalam

merancang atau merumuskan Peraturan Desa, karena kurangnya pengetahuan

dalam bidang hukum, mengingat kualifikasi pendidikan dan kurangnya mencari

informasi, seperti di Desa Ncera, Desa Renda dan Desa Roka.

Alternatif solusi dari Penyusun kepada Pemerintah Desa Ncera, Desa

Renda dan Desa Roka, yakni konsultasi kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah

Kabupaten Bima. Peran Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bima bisa

memberikan penyuluhan hukum di setiap kecamatan dan memberikan Buku Saku 7 Hasil Wawancara Dengan Lukman, SE., Kepala Desa Renda, 11 Juni 2019, Di Dusun Wuwu Pajo.

Page 14: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

xi

kepada Pemerintahan Desa yang berisi pedoman dalam membentuk Peraturan

Desa.

Proses Perencanaan Dalam Pembentukan Rancangan Peraturan Desa

Kendala yang dihadapi oleh aparatur Pemerintahan Desa Ncera, Desa

Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu dan Desa Roka pada saat perencanaan

pembentukan Peraturan Desa, yaitu permasalahan dalam pengumpulan materi

muatan, dasar hukum dan penafsiran hukum.

Alternatif solusi yang dilakukan yakni mencoba menyatukan argumentasi

melalui musyawarah, apabila tidak berhasil maka langkah selanjutnya, yaitu

mendatangkan narasumber.

Inisiatif dalam pembentukan Peraturan Desa

Beberapa desa masih menggunakan Peraturan Desa yang lama atau

mengeluarkan produk hukum desa berupa Peraturan Kepala Desa dari pada

membentuk Peraturan Desa, hal ini menunjukan inisiatif Pemerintah Desa tersebut

kurang antusias dalam membentuk Peraturan Desa yang baru, seperti di Desa

Renda dan Desa Ncera.

Alternatif solusi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Renda dan Desa

Ncera melakukan dengar pendapat/public hearing, baik secara langsung atau tidak

langsung, secara internal atau dengan masyarakat, apakah membutuhkan untuk

dibentuk Peraturan Desa, sepanjang Peraturan Desa tersebut tidak segera

dibutuhkan maka Peraturan Desa yang lama masih diberlakukan.

III. PENUTUP

Page 15: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

xii

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas bahwa Proses Pembentukan Peraturan Desa Di

Kecamatan Belo Kabupaten Bima, dari hasil penelitian di 5 (lima) dari 9

(sembilan) desa, yaitu Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa Runggu dan

Desa Roka, maka dapat disimpulkan bahwa dari tahap perencanaan, penyusunan,

pembahasan, penetapan, pengundangan dan penyebarluasan telah sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa dan

Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa. Hal ini berarti bahwa

proses pembentukan Peraturan Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang mengatur tentang pedoman pembentukan peraturan perundang-undangan,

yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan.

Dari hasil penelitian di Desa Ncera, Desa Renda, Desa Cenggu, Desa

Runggu dan Desa Roka terdapat beberapa kendala dalam proses pembentukan

Peraturan Desa, yaitu antara lain (i) sumber daya manusia; (ii) pengetahuan

dibidang hukum; (iii) proses perencanaan dalam pembentukan Rancangan

Peraturan Desa (Raperdes); dan (iv) inisiatif dalam pembentukan Peraturan Desa.

Alternatif solusi yang dilakukan oleh aparatur Pemerintahan Desa, yaitu

Page 16: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

xiii

penyuluhan dengan mendatangkan narasumber mengenai pembentukan Peraturan

Desa, konsultasi kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bima dan

melakukan dengar pendapat/public hearing.

Saran

Disarankan kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bima,

dalam hal ini senantiasa untuk selalu membina dan mengawasi Pemerintah Desa

dalam pembentukan Peraturan Desa. Pemerintah Desa juga diharapkan lebih

memperhatikan kualitas sumber daya aparaturnya dengan mengembangkan

pengetahuan ilmu hukum dengan melakukan bimbingan teknik (Bimtek) terkait

teknik penyusunan Peraturan Desa.

Disarankan kepada Pemerintah Desa dalam rekrutmen aparatur Pemerintah

Desa dengan menerapkan merit system, yakni kebijakan dan manajemen Sumber

Daya Manusia aparatur Pemerintah Desa yang didasarkan pada kualitikasi,

kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: fh.unram.ac.id … · Web viewJURNAL ILMIAH MEKANISME PELAKSANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA (Studi di Kecamatan Belo Kabupaten Bima) Oleh: M. AGUNG AMINULLAH D1A114145 FAKULTAS HUKUM

xiv

Peraturan perundang-undangan

Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, LN No. 244 Tahun 2014, TLN No. 5507

Indonesia, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, LN No.7 Tahun 2014, TLN No.4826

Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, LN No. 123 Tahun 2014, TLN No. 5539

Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, LN No. 82 Tahun 2011

Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Di Desa, BN No. 2091 Tahun 2014

Indonesia, Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa, LD No. 8 Tahun 2007