18
Fibroma Insidensi 12 per 1000 populasi Merupakan lesi benign mesenkimal jaringan lunak Merupakan reaksi hiperplasia dari jaringan ikat fibrosa terhadap iritasi atau trauma lokal

Fibroma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fibroma

Fibroma

• Insidensi 12 per 1000 populasi• Merupakan lesi benign mesenkimal jaringan

lunak• Merupakan reaksi hiperplasia dari jaringan ikat

fibrosa terhadap iritasi atau trauma lokal

Page 2: Fibroma

• Mempunyai pertumbuhan yg terbatas dan ukuran lesi akan berkurang setelah penyebab iritasi atau trauma dihilangkan

• Sering ditemukan pada mukosa bukal di sepanjang occlusal plane

• Dapat membesar seiring berjalannya waktu

Page 3: Fibroma

Etiologi

• Kebiasaan menggigit bibir

• Tooth grinding (bruxism)

• Adanya bagian tajam dari protesa atau tonjol gigi yang terlalu tajam iritasi

Page 4: Fibroma

• Beberapa jenis : (Pinkham, 1988)1. Inflammatory fibrous hyperplasia (irritation

fibroma) – paling sering pada anak – sering pada bibir, mukosa bukkal, lidah dan

palatum– Permukaan halus kadang bergranul

Page 5: Fibroma

2. Peripheral ossifying fibroma – sering pada gusi, anterior regio molar, dan

papila interdental– Permukaan halus kadang ulserasi

3. Neurofibroma – autosomal dominan– sering pada lidah, gusi, mukosa bukkal dan

palatum– Bentuk nodul

Page 6: Fibroma

• Ke-3 nya asimptomatik, berbatas jelas, padat, warna sama dengan mukosa sekitar dan berkembang lambat.

Page 7: Fibroma

Gambaran klinis

• Benjolan berwarna merah muda karena tidak adanya vaskularitas

• Nodul dengan batas yang jelas dan seringkali pedunculated (bertangkai) atau sessile (melekat pada mukosa dan tidak dapat bebas bergerak)

• Jarang berdiameter lebih dari 2 cm• Pd bbrp kasus dapat berwarna putih karena

adanya hiperkeratosis dari iritasi yang terus menerus

Page 8: Fibroma

• Yg biasa ditemukan, fibroma tampak berwarna agak kemerah-merahan dan bahkan ada ulserasi apabila masih terkena trauma.

• Sering terjadi pada usia 20-30 tahun• Perbandingan wanita dan laki-laki = 2 : 1• Menimbulkan rasa sakit

Page 9: Fibroma

Perawatan :• Bedah eksisi pada 1 mm jaringan di sekitar lesi.

bentuk eksisi adalah elips (rekurensi jarang terjadi bila etiologi dihilangkan)

• u/ neurofibroma : tdk perlu bedah bila tidak ada gejala yang mengganggu, namun follow up sangat diperlukan krn 10% beresiko menjadi malignan

Page 10: Fibroma

Komplikasi :

Fibrosarcoma ( dari neurofibroma )

Prognosis :

Baik bila penyebab dihilangkan

Page 11: Fibroma
Page 12: Fibroma

KASUS FIBROMA

• PENATALAKSANAAN SECARA KLINIS

Page 13: Fibroma

Alat dan bahan yang diperlukan :

1. skalpel atau blade ukuran #12

2. benang jahit 3-0

3. needle holder

4. gunting

5. hemostat

6. kapas steril

7. povidone iodine

8. bein

9. adrenalin

 

Pre-operasi:

1. Lakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu, nadi

2. Persiapan psikologis ke anak dan orang tua

Page 14: Fibroma

Pelaksanaan operasi:

1. Pasang apron

2. Oleskan povidone iodine di sekeliling daerah operasi

3. Berikan anestesi topikal selama 2 menit pada daerah yang akan diberikan suntikan infiltrasi yaitu sekitar mukosa bibir bawah

4. Lakukan suntikan infiltrasi sebanyak 0,5 ml pada 3 titik di sekitar fibroma

5. Setelah pasien sudah teranestesi atau merasa kebal, lakukan pengikatan pada dasar fibroma.

6. Setelah itu tarik fibroma tersebut, dan lakukan insisi di bawah ikatan.

Page 15: Fibroma

7. Hentikan perdarahan yang terjadi dengan kasa steril, kemudian irigasi permukaan luka dengan aquabides.

8. Oleskan povidone iodine pada bekas luka.

9. Lakukan penjahitan pada bekas luka tersebut

10. Berikan obat antibiotik, anti inflamasi dan analgetik

Amoxicillin tab 250 mg no XV

S 3 dd I

Ibuprofen tab 200 mg no XII

S 3 dd 1,5

Page 16: Fibroma

• Instruksikan pada pasien untuk :

a. Kontrol 3 hari dan 1 minggu post operasi

b. Tidak boleh mengkonsumsi makanan yang terlalu panas, asam dan pedas

c. Tidak boleh memainkan daerah operasi dengan lidah

d. Tidak boleh memenghisap-hisap daerah tersebut

e. Bila jahitan lepas, agar segera menghubungi dokter

Page 17: Fibroma

Post-operasi

Kontrol 1 : (3 hari post op)• Lihat daerah operasi

a.bagaimana jahitan pada daerah tersebut,

b. bagaimana tanda-tanda radang pada daerah tersebut (dolor, kalor, rubor, dan fungsiolesa)

c. apakah terdapat infeksi

Apabila ada infeksi, dapat diirigasi dengan larutan povidone iodine yang telah diencerkan.

Berikan tambahan antibiotik untuk mengurangi infeksi.

Page 18: Fibroma

Kontrol 2 : (1 minggu post op)

• Lihat daerah operasi, apabila gingiva yang dipotong sudah mulai menyatu dengan gingiva di sebelahnya, dan mulai menunjukkan tanda2 penyembuhan, jahitan tersebut dibuka/dilepas.