20
FISIOLOGIS HAID Oleh Ns.Rina Mariyana, S. Kep

Fisologi Haid [Har]

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisiologi haid

Citation preview

FISIOLOGIS HAID

OlehNs.Rina Mariyana, S. KepOlehNs.Rina Mariyana, S. Kep

FISIOLOGI HAID

Hormon Reproduksi Hypothalamic – Releasing - Hormone : GnRH

•Pelepasan GnRH (gonadotropin releasing hormone) neourotransmiter Neropinefrin ( sekresi )

Dopamin ( sekresi )•GnRH menstimulasi Sekresi FSH (follicle stimulating hormone) & LH (luitenizing hormone)

Gonadotropins : LH & FSH•Merupakan hormon glikoprotein,

•LH Ovulasi

memicu korpus luteum sintesis progesteron•FSH pematangan folikel sintesis estrogen

Androgen• Hormon Steroid Testoteron & Dihydrotestoteron dapat

menghentikan siklus menstruasi

Estrogen• Untuk maturasi saluran reproduksi (vagina, uterus & tuba) Perkembangan stromal dan duktal payudara serta

mengatur lemk tubuh Pertumbuhan endometrial lining dan meningkatkan

produksi sekresi vagina dan mukus serviks.

Progesteron Perobahan sekretorik pada endometrial pada waktu ovulasi

yang dapat menimbulkan peningkatan suhu tubuh

Hormon lain• Inhibin (glikoprotein) mengatur sekresi dan produksi FSH

GAMBAR 1 : Hormon Reproduksi & Target Organ

Perubahan Siklik Endometrium pada Siklus Menstruasi • Endometrium perubahan histologis

(jaringan) dan sitologis (sel) menstruasi • Respon terhadap siklus hormonal ovarium.

Terjadi perubahan pada glandula, endometrium

• Secara Morfologi terdiri dari • Basal (1/3 bawah) regenerasi

endometrium Fungsional (2/3 atas) sebagai persiapan dalam implantasi. Yang mengalami poliferasi sekresi dan degenerasi.

1. Fase Proliferatif (Follicular, hari 1 – 13)• Terjadi sebelum menstruasi selesai• Lapisan yang kaya nutrisi• Disertai regenerasi dari pembuluh darah &

sel stroma• Peningkatan ketebalan hingga berkali lipat• Endomatrium mitosis epitel, glandula &

stroma• Arteri spiralis regenerasi stroma • Dipengaruhi estrogen

2. Fase Sekretori (Luteal hari ke 15)• Berlangsung mulai dari ovulasi• Saat ovulasi & pembentukan korpus luteum (sel

telur menjadi basah ) menstruasi• Dipengaruhi progesteron • Glandula berkelok-kelok; lumen dilatasi berisi

glikogen sebagai sumber nutrisi bagi embrio• Ketebalan endometrium meningkat 5 mm• Hingga embrio mampu ber implantasi d endo

metrium• Hari ke 21 siklus menstruasi

3. Fase Menstruasi (Menses)Mendekati menstruasi, terjadi spasme arteri spiralis yang diperantarai prostaglandin yang akan menurunkan suplai darah ke stratum hingga 2/3 bagian. Sekresi prostaglandin tersebut selain menyebabkan spasme dan nekrosis iskemik, juga akan menyebabkan kontraksi uterus.Nekrotik yang terjadi dengan adanya pelepasan kontriksi yang terjadi secara tiba-tiba akan menyebabkan ruptur pembuluh darah perifer dan darah keluar ke stroma dan lumen uterus. Setelah 3-4 hari maka seluruh lapisan fungsionalis akan mengalami nekrosis dan akan lepas.

Mekanisme Haid

• Estrogen dan Progesteron pertumbuhan endometrium

• Estrogen endometrium menebal (fase proliferasi)

• Progesteron pembuluh darah & kelenjar (fase sekresi).

• Estrogen & progesteron pertumbuhan endometrium terhenti pelepasan dan perdarahan endometrium

GAMBAR 2 : Siklus Menstruasi

• gangguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :

1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan :–Hipermenorea atau menoragia–Hipomenorea

• HIPERMENOREA (MENORAGIA)• Adalah perdarahan haid yang lebih

banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).

• Etiologinya kelainan kondisi uterus, misalnya pada mioma uter, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid.

• HIPOMENOREA• Adalah perdarahan haid yang lebih

pendek dan/ atau lebih kurang dari biasa.• Etiologi bisa terletak pada kostitusi

penderita, pada uterus, pada gangguan endokrin, dan lainnya.

• Tidak mengganggu fertilitas.

2. Kelainan siklus–Polimenorea–Oligomenorea–Amenorea

• • POLIMENOREA• Siklus haid lebih pendek dari biasanya

(kurang dari 21 hari)• Perdarahan kurang lebih sama atau lebih

banyak dari haid biasanya.• Etiologinya oleh karena gangguan hormonal,

kongesti ovarium dan sebagainya.

• OLIGOMENOREA• Siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.• Jika siklus lebih dari 3 bln sdh disebut

amenorea.• Kesehatan dan fertilitas tidak terganggu.• Siklus haidnya ovulatoar dengan masa

proliferasi lebih panjang dari biasanya.

3. Perdarahan di luar haid Metroragia4. Gangguan lain yang ada hubungan dengan

haid–premenstruall tension (ketegangan prahaid)–Mastodinia ( nyeri payudara)–Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi)–Dismenorea

• AMENOREA• Keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan

berturut-turut.• Dibagi atas amenorea primer (usia 18 tahun ke atas tidak

dapat haid) dan skunder (penderita pernah mendapat haid dan kemudian tidak haid lagi).

• Istilah kriptomenorea merupakan keadaan dimana tidak tampak adanya haid karena darah tidak keluar berhubung ada yang menghalangi, seperti pada ginatresia himenalis, penutupan kanalis servikalis, dan lain-lain.

• • DISMENOREA• Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang

paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi konsultasi untuk pengobatan ke dokter.

• Dibagi atas :• Dismenorea primer(esensial, intrinsik, idiopatik), tidak

terdapat hubungan dengan kelainan ginekologik• Dismenorea skunder (ekstrinsik, yang diperoleh,

acquired) disebabkan oleh kelainan ginekologik.