26
FISIOLOGI TUMBUHAN (Difusi, Osmosis dan Imbibisi) Disusun oleh : Kelompok II Asbar Hamzah Hafizah Al Amanah Harlina Hastina Indrawaty Sahaba JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2012

Fistumb, Difusi, Osmosis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fistumb, Difusi, Osmosis

FISIOLOGI TUMBUHAN

(Difusi, Osmosis dan Imbibisi)

Disusun oleh :

Kelompok II

Asbar Hamzah

Hafizah Al Amanah

Harlina

Hastina

Indrawaty Sahaba

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2012

KATA PENGANTAR

Page 2: Fistumb, Difusi, Osmosis

الرحيم الرحمن الله بسم

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmatNya dan juga semoga sholawat serta salam selalu

tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul “DIFUSI, OSMOSIS, DAN IMBIBISI” ini

disusun oleh penulis untuk memenuhi kelengkapan tugas yang diberikan dosen

pembimbing kepada penulis sebagai tugas dalam mata kuliah Study Fisiologi

Tumbuhan yang harus diselesaikan sebaik mungkin.

Makalah ini dibuat dengan sebaik mungkin, agar mampu memenuhi

standarisasi sebagai kelengkapan nilai tugas semester dalam mata kuliah Studi

Fisiologi Tumbuhan sehingga penulis mampu melewati semester ini dengan

baik. Akan tetapi tentunya makalah ini masih jauh dari sempurna. Jadi kritik dan

saran yang membangun bisa memperluas hasanah keilmuan penulis sendiri

dalam berkarya.

Kepada pihak-pihak yang kiranya sudi membantu memberikan motivasi

dalam menyelesaikan makalah ini penulis ucapkan  banyak terima kasih

diantaranya kepada dosen pembimbing kami yang selalu ada ketika kami

butuhkan dan juga kepada teman-teman yang meluangkan wktunya untuk

membantu kelancaran penyelesaian makalah ini. Semoga karya ini dapat

bermanfaat terutama bagi penulis sendiri dalam berkarya.

Gowa, Maret 2012

Penulis

Page 3: Fistumb, Difusi, Osmosis

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR……………………………………………………………...  

DAFTAR ISI……………………………………….....………..................   

BAB I  PENDAHULUAN

A.Latar Belakang  ………………...…………………..........................…..   

B. Rumusan Masalah   ………….………………………………...............  

C. Manfaat Penulisa.../. ……………………………….……..................….   

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Difusi, Osmosis dan Imbibisi………………………...........

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya difusi, osmosis dan

imbibisi....................................................................................

BAB III PEMBAHASAN................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan  ………………………………………………….............

DAFTAR PUSTAKA.…………………………………......……….........

Page 4: Fistumb, Difusi, Osmosis

BAB I

PENDAHULUAN

B. Latar Belakang

Fisiologi tumbuhan (Physis =alam, logos = ilmu) mencari

keterangan-keterangan mengenai peri kehidupan tumbuhan. Fisiologi

tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang

proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang

menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju proses-proses 

metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan mikro di sekitar

tumbuhan tersebut.

Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan lebih dapat

memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk

menghasilkan karbon hidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan

karbondioksida. Mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, bagaimana

biji berkecambah, bagaimana tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai

macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.

Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fisiologi tumbuhan

meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya

bakteri hingga pada tumbuhan tingkat tinggi. bila dikaitkan dengan 5

kelompok organisme berdasarkan klasifikasi yang baku, maka fisiologi

tumbuhan mengkaji tentang metabolisme pada organisme yang tergolong

monera, sebagian protista (yakni beberapa jenis ganggang dan lumut),

fungi (jamur), dan plantae. walaupun demikian pada kenyataannya yang

menjadi sasaran utama ahli fisiologi tumbuhan adalah organisme dari

kelompok plantae, terutama ganggang hijau, tumbuhan berdaun jarum,

monokotil dan dikotil.

Salah satu dari banyak gejala fisiologi tumbuhan adalah, proses

difusi, osmosis , dan imbibisi yang secara lengkap akan dijelaskan dalam

makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Page 5: Fistumb, Difusi, Osmosis

1. Apa itu pengertian Difusi, Osmosis, dan Imbibisi pada Tumbuhan

?

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Difusi, Osmosis,

dan Imbibisi pada Tumbuhan?

C. Manfaat Penulisan Makalah

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian difusi, Osmosis, dan

imbibisi pada Tumbuhan.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya difusi, Osmosis, dan Imbibisi pada Tumbuhan.

Page 6: Fistumb, Difusi, Osmosis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Difusi, Osmosis, dan Imbibisi

1. Difusi

Difusi adalah proses pergerakan molekul-molekul, partikel, dan zat

dari daerah berkonsentrasi lebih tinggi ke daerah yang konsentrasinya

rendah.

a. Difusi sederhana

Difusi sederhana berarti bahwa gerakan kinetik molekuler dari

molekul ataupun ion terjadi melalui celah membran atau ruang

intermolekuler tanpa perlu berikatan dengan protein pembawa pada

membran. Kecepatan difusi sederhana ditentukan oleh : jumlah zat

yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran

sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:

Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan

berdifusi terlarut lipid.

Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

b. Difusi melalui lapisan lipid ganda

Salah satu faktor paling penting yang menentukan kecepatan

suatu zat melalui lapisan lipid ganda ialah kelarutan lipid dan zat

terlarut. Seperti misalnya kelarutan oksigen,nitrogen, karbon dioksida

dan alkohol dalam lipid sangat tinggi, sehingga semua zat ini langsung

larut dalam lapisan lipid ganda dan berdifusi melalui membran sel sama

seperti halnya dengan difusi yang terjadi dalam cairan. Kecepatan zat-

zat ini berdifusi melalui membran berbanding langsung dengan sifat

kelarutan lipidnya

c. Difusi melalui saluran protein

Air tidak dapat menembus lapisan lipid ganda, air dapat

menembus membran sel dengan mudah jika melalui saluran protein.

Molekul lain yang bersifat tidak larut dalam lipid dapat berjalan melalui

saluran pori protein dengan cara yang sama seperti molekul air jika

Page 7: Fistumb, Difusi, Osmosis

ukuran molekulnya cukup kecil. Semakin besar ukurannya,

kemampuan penetrasinya menurun secara cepat. Saluran protein

dibedakan atas dua sifat khas :

a.       Saluran ini bersifat permeabel selektif terhadap zat.

b.      Saluran ini dapat dibuka dan ditutup oleh gerbang.

Sebagian besar saluran protein bersifat sangat selektif untuk

melakukan transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini akibat

dari ciri khas saluran itu sendiri seperti diameternya, bentuknya dan

jenis muatan listrik di sepanjang permukaan dalamnya. Salah satu

contoh saluran yang paling penting yaitu saluran natrium, permukaan

dalam saluran ini bermutan negatif kuat. Muatan negatif ini menarik

ion natrium kedalam saluran kemudian ion natrium ini berdifusi

kedalam sel. Saluran natrium ini secara spesifik bersifat selektif untuk

jalannya ion-ion natrium. Sebaliknya terdapat serangkian saluran

protein yang berfungsi untuk transpor kalium. Saluran ini berukuran

lebih kecil dari pada saluran natrium dan tidak bermuatan negatif,

sehingga tidak mempunyai daya tarik kuat untuk menarik ion-ion agar

masuk kedalam saluran. Karena ukurannya yang kecil hanya dapat

dilalui oleh ion kalium, sehingga ion kalium dengan mudah berdifusi

keluar sel.

Gerbang saluran protein. Tujuan gerbang saluran protein ini

untuk mengtur permeabitas saluran. Dalam hal saluran natrium,

pembukaan dan penutupan ini terjadi pada bagian luar saluran dari

membran sel. Sedangkan pada saluran kalium, terjadi pada bagian

dalam ujung saluran. Pembukaan dan penutupan gerbang diatur dalam

dua cara:

a. Voltase gerbang

Pada saat terdapat muatan negatif kuat pada bagian dalam

membran sel,gerbang natrium dibagian luar akan tertutup rapat,

sebaliknya bila bagian dalam membran keilangan muatan

negatifnya,gerbang ini akan akan terbuka secara tiba-tiba sehingga

memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir masuk melalui

Page 8: Fistumb, Difusi, Osmosis

pori-pori natrium. Pada gerbang kalium akan membuaka bila bagian

dalam membran sel menjadi bermuatan positif.

b. Gerbang kimiawi

Gerbang saluran protein akan terbuka karena mengikat molekul lain

dengan protein,hal ini akan menyebabkan perubahan pada molekul

protein sehingga gerbang akan terbuka atau tertutup. Contohnya efek

saluran asetilkolin.

2. Osmosis

Osmosis berasal dari kata os: lubang, movea: berpindah jadi

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif

dari bagian yang lebih encer (hipotonik) ke bagian yang lebih pekat

(hipertonik). Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh

pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien

tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena

alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan

pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan

konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk

mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif

dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding

dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,

yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut,

dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput

semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air

sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi

yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permiabel, maka air

dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah

menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput

permiabel. Jadi pergerakan air berlangsung dari larutan yang

konsentrasi airnya tinggi menuju ke larutan yang konsentrasi airnya

rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan yang konsentrasi zat

terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel

Page 9: Fistumb, Difusi, Osmosis

dikatakan sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang

konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan

isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat

terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan

hipotonis.

Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel

darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan

dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel

tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada

larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran

normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel

menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan atau sel

darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan

mengembang dan kemudian pecah atau lisis, hal ini karena sel hewan

tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan

kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya

membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan atau sel darah

merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan atau sel darah

merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena

kehilangan air.

Contoh peristiwa osmosis :

a. Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan

proses osmosis. Air dalam tanah memiliki kandungan solvent lebih

besar (hypotonic) dibanding dalam pembuluh, sehingga air masuk

menuju xylem/sel tanaman.

b. Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi

atau solvent rendah), maka sel akan menyusut (ter-plasmolisis)

karena cairan sel keluar menuju larutan hypertonic.

c. Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami

penyusutan atau plasmolisis.

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal

dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup

Page 10: Fistumb, Difusi, Osmosis

di mana molekul solvent (biasanya air) akan mengalir dari daerah

solute rendah ke daerah solute tinggi melalui sebuah membran

semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran

sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau

bagian dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah

konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah

solvent dari sebuah daerah konsentrasi solute tinggi melalui sebuah

membran ke sebuah daerah solute rendah dengan menggunakan sebuah

tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse

osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang

menangkap solute dari satu sisi dan membiarkan pendapatan solvent

murni dari sisi satunya.

Reverse osmosis dilakukan dengan cara memberikan tekanan

pada bagian larutan dengan konsentrasi tinggi menjadi melebihi

tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah. Sehingga

larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Proses perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang

semipermeabel dan tekanan yang diberikan adalah tekanan hidrostatik.

3. Imbibisi

Imbibisi berasal dari bahasa latin, imbibire, yang berarti minum.

Dalam hubungannya dengan pengambilan zat oleh tumbuhan imbibisi

berarti kemampuan dinding sel dan plasma sel untuk menyerap air dari

luar sel. Air yang terserap disebut air imbibisi. Pada peristiwa tersebut,

molekul-molekul air terikat di antara molekul-molekul dinding sel atau

plasma sel. Akibatnya plasma sel mengembang. Benda yang dapat

mengadakan imbibisi dibedakan menjadi dua golongan berikut. Imbibisi

adalah penyerapan air (absorpsi) oleh benda-benda yang padat (solid)

atau agak padat (semi solid) karena benda-benda tersebut mempunyai zat

penyusun dari bahan yang berupa koloid. Ada banyak hal yang

merupakan proses penyerapan air yang terjadi pada makhluk hidup,

misalnya penyerapan air dari dalam tanah oleh akar tanaman. Namun,

Page 11: Fistumb, Difusi, Osmosis

penyerapan yang dimaksudkan di sini yaitu penyerapan air oleh biji

kering. Hal ini banyak kita jumpai di kehidupan kita sehari-hari yaitu

pada proses pembibitan tanaman padi, pembuatan kecambah tauge, biji

kacang hijau terlebih dahulu direndam dengan air. Pada peristiwa

perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh kulit biji tanaman

tersebut. Tidak hanya itu, proses imbibisi juga memiliki kecepatan

penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap jenis biji tanaman.

Mengingat akan banyaknya hal yang berhubungan dengan proses

imbibisi, maka diadakan praktikum ini untuk mengetahui kecepatan

imbibisi biji kering yang direndam. Hal ini dimaksudkan guna

menambah pemahaman kita tentang proses imbibisi yang terjadi pada

biji kering. Benda yang dapat mengalami imbibisi dapat dibedakan

menjadi dua yaitu :

a. Benda yang pada waktu imibibisi mengembang dengan terbatas,

artinya setelah mencapai volume tertentu tidak dapat memembang

lagi. Misalnya, kacang tanah yang direndam air akan mengembang

sampai volume tertentu.

b. Benda yang pada waktu imbibisi mengembang dengan tidak terbatas,

artinya bagian-bagian yang menyusunnya  akhirnya terlepas dan

bercampur air menjadi koloid dalam fase sol. Misalnya roti yang

direndam air akan  mengembang  dan akhirnya hancur dan larut dalam

air tersebut

Contoh: Penyerapan air oleh benih proses awal

perkecambahan, benih akan membesar, kulit benih pecah,

pekecambahan ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih.

B. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Difusi, Osmosis, dan Imbibisi

Pada Tumbuhan

Page 12: Fistumb, Difusi, Osmosis

1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya difusi

Difusi merupakan salah satu prinsip yang menggerakkan partikel

zat seperti CO2, O2, dan H2O masuk ke dalam jaringan. Gerak partikel

zat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi :

a. Beda suhu , Setiap zat cenderung dalam keadaan bergerak. Tenaga

gerak semakin besar pada suhu yang semakin tinggi, sehingga gerak

zat akan semakin cepat. Coba perhatikan saat kita memanaskan air.

Molekul air akan bergerak semakin cepat bikla akan semakin panas.

Adanya gerakan zat ini dapat menjadi salah satu pendorong masuknya

zat ke dalam akar.

b. Beda konsentrasi. Bila kita membuka botol minyak wangi, apa yang

terjadi? Bau minyak wangi akan segera menyebar ke luar, bukan ?

Hal ini terjadi karena konsentrasi zat minyak wangi dalam botol

sangat tinggi, sebaliknya keadaan di luar botol. Adanya perbedaan

konsentrasi zat antara botol dan diluar botol, mendorong zat minyak

wangi menyebar ke luar. Dengan kata lain, perbedaan konsentrasi zat

membangkitkan tenaga gerak suatu zat.

c. Beda tekanan. Pergerakan zat juga terjadi karenaadanya beda tekanan

antara dua daerah. Misalnya, antara daerah di sekitar akar (rizhosfir)

dengan keadaan di dalam sel / jaringan.

d. Zat-zat adsorptif (permukaannya mudah mengikat zat). Adanya daya

ikat permukaan partikel zat menyebabkan gerak zat dihambat.

Suatu zat juga akan bergerak menyebar karena adanya

perbedaan (gradien) tekanan atau suhu. Angin merupakan udara yang

bergerak. Udara bergerak dari daerah bertekanan kuat ke daerah

bertekanan lemah, dari daerah dingin ke daerah yang lebih panas. Suatu

zat juga akan bergerak menyebar dari daerah berkonsentrasi lebih besar

(lebih pekat) ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Jadi, pada

dasarnya setiap zat akan bergerak bila terjadi perbedaan suhu, tekanan

atau konsentrasi. Gerak penyebaran zat akan berhenti setelah larutan gula

menyebar merata (larutan menjadi homogen).

2. Faktor yang mempengaruhi Osmosis

Page 13: Fistumb, Difusi, Osmosis

a. ukuran zat terlarut : semakin banyak zat terlarut maka

peristiwa terjadinya osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut

memiliki tekanan osmotik yang berfungsi untuk memecah zat pelarut

bergerak melalui membrane semipermeable.

b. Tebal membrane : semakin tebal suatu membrane akan

memperhambat terjadinya osmosis. Karena dapat menyebabkan

semakin sulitnya zat terlarut menembus membrane tersebut.

c. Luas permukaan.

d. Jarak zat pelarut dan zat terlarut.

e. Suhu.

3. Faktor yang memepengaruhi terjadinya Imbibisi

a. Perbedaan potensial air antara benih dengan larutan, di mana potensial

air benih lebih besar dari potensial air larutan.

b. Ada tarik menarik yang spesifik antara air dengan benih.

c. Benih memiliki partikel koloid yang merupakan matriks, bersifat

hidrofil berupa protein, pati, selulos.

d.  Benih kering memiliki potensial air sangat rendah.

BAB III

PEMBAHASAN

Page 14: Fistumb, Difusi, Osmosis

Difusi, osmosis, dan imbibisi merupakan mekanisme fisiologi yang

terjadi dalam tubuh tumbuhan. Air merupakan salah satu bahan yang sangat

dibutuhkan oleh tumbuhan dan masuk melalui proses difusi dan osmosisis.

Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan dari semua makhluk

hidup (tak terkecuali tumbuhan). Antara 40% sampai 60% dari berat segar

pohon terdiri dari air, dan bagi tumbuhan herba jumlahnya mungkin akan

mencapai 90%. Cairan yang mengisi sel akan mampu menjaga substansi itu

untuk berada dalam keadaan yang tepat untuk berfungsi metabolisma.

Tumbuhan memerlukan air untuk penunjang jaringan-jaringan yang tidak

berkayu. Apabila sel-sel jaringan ini mempunyai cukup air maka sel-sel ini

akan berada dalam keadaan kukuh. Tekanan yang diciptakan oleh kehadiran

air dalam sel disebut tekanan turgor dan sel akan menjadi mengembang, dan

apabila jumlah air tidak memadai maka tekanan turgor berkurang dan isi sel

akan mengerut dan terjadilah plasmolisis.

Tumbuhan memanfaatkan air sebagai alat untuk mengangkut materi

disekitar tubuhnya. Nutrisi masuk melalaui akar dan bergerak ke bagian

tumbuhan lainnya sebagai substansi yang terlarut dalam air. Demikian juga

karbohidrat yang dibentuk di daun diangkut ke jaringan-jaringan lainnya

yang tidak berfotosintesis dengan cara yang sama. Kehilangan air dari

tumbuhan oleh transpirasi akan mendinginkan tubuhnya dan menjaga dari

pemanasan yang berlebihan. Masuknya Air dalam Tumbuhan Tumbuhan

umumnya menyerap/mengisap air tanah oleh sistem akarnya, meskipun pada

brebeapa tumbuhan sederhana seperti lumut kerak dan lumut daun mampu

menyerap air dari sekitarnya secara langsung. Air memasuki akar melalui

bulu-bulu akar yang sangat halus yang berada seitar 6 mm setelah tudung

akar. Sistem bulu akar ini memperluas permukaan aktif yang mampu

menyerap air, dan secara terus menerus diperbaharui sesuai dengan

pertumbuhan akar menembus tanah. Pergerakan Air dalam Tumbuhan

melalui jaringan khusus yang disebut xylem, yang strukturnya sangat

berbeda-beda tergantung pada pengelompokannya. Air didorong naik

sebagian akibat daya kapiler, tetapi sebagian besar bergerak anik akibat

perbedaan terkanan antar daun dengan akar yang akan menghasilkan aliran

Page 15: Fistumb, Difusi, Osmosis

yang terus-menerus melalui tumbuhan. Dalam tumbuhan yang tidak

mempunyai jaringan xylem air diangkut ke seluruh tubuh oleh proses

osmosis. Ayat Al-Quran tentang Air dan kaitannya dengan proses difusi,

osmosis, dan imbibisi :

1. Surah Al An’am ayat 98 :

Artinya :

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dan langit, lalu Kami

tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami

keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghiju.QS. Al-

Baqarah, 2 : 71

Artinya :

Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu

adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah

dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada

belangnya.” mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan

hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka

menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah

itu.

Secara transparan Allah SWT dalam ayat ini menyebut air sebagai

sumber kehidupan. Dari ayat ini menurut penjelasan banyak riwayat dan

tafsirnya dapat dipahami bahwa air menjadi tiang dan pokok bagi penciptaan

ilahi. Air adalah ibu bagi segala fenomena alam. Dari ayat-ayat ini dengan

jelas dapat dimengerti betapa Allah menisbatkan air untuk segala bentuk

kehidupan dan keberadaan. Artinya, tanpa air kehidupan menjadi tidak

bermakna tak terkecuali tubuh tumbuhan sebagaimana dijelaskan dalam ayat

diatas.

Page 16: Fistumb, Difusi, Osmosis

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Difusi adalah proses pergerakan molekul-molekul, partikel, dan

zat dari daerah berkonsentrasi lebih tinggi ke daerah yang konsentrasinya

rendah. Osmosis berasal dari kata os: lubang, movea: berpindah jadi

Page 17: Fistumb, Difusi, Osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari

bagian yang lebih encer (hipotonik) ke bagian yang lebih pekat (hipertonik).

Imbibisi berasal dari bahasa latin, imbibire, yang berarti minum. Dalam

hubungannya dengan pengambilan zat oleh tumbuhan imbibisi berarti

kemampuan dinding sel dan plasma sel untuk menyerap air dari luar sel.

Secara umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap difusi, osmosis, dan

imbibisi adalah ukuran zat terlarut, tebal membrane, luas permukaan, jarak

zat pelarut dan zat terlarut, suhu, perbdaan potensial air antara benih dengan

larutan, di mana potensial air benih lebih besar dari potensial air larutan.