Upload
vitro
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
I.1 Definisi
Dermatitis dishidrotik atau vesicular palmar eczema atau pomfoliks
merupakan dermatitis tipe vesikular pada jari, telapak tangan dan kaki.
Penyakit ini merupakan dermatosis yang dapat dalam keadaan akut, rekuren,
dan kronik, yang dikarakteristikan dengan adanya vesikel “tapioca-like” yang
gatal dengan onset mendadak, dan pada keadaan lanjut dapat ditemukan
fisura dan likenifikasi.1
Penyakit ini memiliki beberapa nama yang berbeda, yaitu Dishidrotic
eczema, cheiropompolyx yang mengenai tangan dan podopompholyx yang
mengenai kaki. 1,4
Gambar 2.1. Dyshidrotic Eczema. Vesikel tapioca-like dan erosi krusta
(eskoriasi) pada punggung jari tangan dan sela-sela jari tangan.1
I.2 Epidemiologi
1
Kejadian di Amerika Serikat
Dyshidrotic eczema terjadi pada 5-20% pasien dengan hand eczema
dan lebih sering berkembang di iklim hangat dan selama musim semi dan
musim panas.5
Kejadian International
Dyshidrotic eczema menyumbang 1% dari konsultasi awal dalam 1
tahun studi Swedia. Dalam sebuah studi dari 107.206 orang Swedia, 51
(0,05%) didiagnosis dengan dyshidrosis. Dari semua kasus dermatitis tangan
dalam populasi itu, 3% memiliki dyshidrosis.5
Seks dan usia yang berkaitan dengan demografi
Rasio Laki-laki banding perempuan untuk dyshidrotic eczema telah
bervariasi dilaporkan sebagai 1: 1 dan 1: 2. Dyshidrotic eczema terjadi pada
individu berusia 4-76 tahun; usia rata-rata adalah 38 tahun. Puncak kejadian
kondisi terjadi pada pasien berusia 20-40 tahun. Setelah usia pertengahan,
frekuensi episode dyshidrotic eczema cenderung menurun.5
I.3 Etiologi dan Pathogenesis
Mekanisme mengenai terjadinya dermatitis dishidrotik sendiri
masih belum jelas. Hipotesis paling awal mengemukakan bahwa lesi-lesi
vesikel yang timbul pada dermatitis dishidrotik disebabkan oleh ekskresi
keringat yang berlebihan (excessive sweating). Namun sekarang hipotesis ini
sudah tidak digunakan lagi karena lesi-lesi vesikular yang timbul pada
dermatitis dishidrotik tidak berkaitan dengan saluran kelenjar keringat.
Walaupun demikian, hiperhidrosis (keringat berlebihan) merupakan salah
satu tanda yang terlihat secara khas pada 40% penderita dermatitis
dishidrotik (istilah dishidrotik datang dari gejala berkeringat banyak/salah
berkeringat). 3,6
Dermatitis tangan endogen dapat diperburuk oleh faktor-faktor
eksogen, dermatitis terutama iritan dan dermatitis kontak alergi. Selain itu,
2
atopi mungkin dalam beberapa kasus predisposisi perkembangan vesicular
palmoplantar eczema. Dermatitis dishidrotik dikaitkan dengan riwayat
atopi, dimana sekitar 50 % penderita dermatitis dishidrotik juga menderita
dermatitis atopik.3,6
Dengan pengecualian dari reaksi id, penyebab langsung dari vesicular
palmoplantar eczema jarang diidentifikasi. Sejumlah faktor etiologi telah
dikaitkan dengan pompholyx, termasuk atopi, kontak alergi, stres psikologis,
dan cuaca panas.1 Pompholyx juga telah dilaporkan setelah konsumsi
piroksikam, 5 setelah penggunaan logam tertentu yang paling umum seperti
nikel, kobalt, dan chromate5 dan setelah terapi imunoglobulin intravena,
dengan 39 kasus yang dilaporkan 6,7 Ada juga laporan dari lima kasus photo-
induced pompholyx pada pasien dengan riwayat penyakit photo-induced yang
direproduksi ketika pasien terpapar dengan sumber ultraviolet A (UVA).5
evaluasi histologis menegaskan diagnosis pompholyx dan photosensitivity
benar daripada photoaggravation. Selain itu, telah ada bukti hubungan
vesicular hand eczema diikuti dermatofita dari tinea pedis.8 Dalam sebuah
penelitian terhadap 398 pasien dengan hand eczema, orang-orang dengan
kultur tinea pedis positif ditemukan memiliki peningkatan risiko relatif 3,58
(p <0,05) untuk vesicular hand eczema.9
Faktor- faktor eksogen seperti kontak terhadap nikel, balsam, kobalt,
sensitivitas terhadap besi yang teringesti, infeksi oleh dermatofita dan
infeksi bakteri juga dapat memicu dermatitis dishidrotik. Antigen-antigen
ini dapat bertidak sebagai hapten dengan afinitas spesifik terhadap protein di
stratum lusidum daerah palmar dan plantar. Ingesti ion metal seperti kobalt
akan menginduksi hipersensitivitas tipe 1 dan 4, serta mengaktivasi limfosit T
melalui jalur independen antigen leukosit. Pengikatan hapten tersebut
terhadap reseptor jaringan dapat menginisiasi munculnya vesikel-vesikel di
daerah palmar/plantar.3,5
I.4 Klasifikasi
3
Vesikular palmoplantar ekzema dapat di klasifikasikan menjadi empat
kategori yaitu pompholyx, chronic vesiculobullous hand dermatitis,
hyperkeratotic hand dermatitis, dan id reaction. Yang dapat dilihat pada
gambar 2.2. Kondisi ini dapat dikelompokkan dalam kategori dermatitis
palmoplantar endogen, jelas berbeda dengan dermatitis disebabkan oleh
faktor eksogen seperti kontak alergi atau iritan.
Pompholyx adalah istilah terbaik untuk akut kecil hingga besar vesikel
dan bula pada telapak tangan dan kaki. Ini cenderung terjadi lebih sering pada
musim semi dan musim gugur, dan dapat berhubungan dengan stres. Faktor
etiologi lain kurang diketahui. Cheiropompholyx dan podopompholyx adalah
istilah kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan kasus yang
mempengaruhi telapak tangan atau telapak kaki, masing-masing. Chronic
vesiculobullous hand dermatitis, juga dikenal sebagai dyshidrotic hand
eczema atau dyshidrotic hand dermatitis, biasanya ditandai dengan vesikel
kecil pada lateral jari. Sebuah kategori ketiga adalah chronic hyperkeratotic
hand dermatitis, suatu entitas yang umumnya terjadi di pusat telapak tangan.
Berbeda dengan klasifikasi lain dari vesicular palmoplantar eczema, vesikel
tidak mendominasi. Namun, spongiosis yang diamati secara histologis tidak
dapat dibedakan dari kategori lainnya. Reaksi id adalah dermatitis
vesiculobullous, umumnya muncul pada lateral jari, ditimbulkan oleh infeksi
di tempat lain di tubuh. Penyebab paling umum adalah infeksi jamur.
Pengobatan faktor penyebab yang mendasari biasanya menyebabkan resolusi.
4
Gambar 2.2. Alogaritma pasien dengan vesicular palmantar eczema 3
I.5 Faktor Risiko
Kontak alergi umum pada pasien vesicular palmoplantar eczema,
terutama jenis kronis, tetapi hubungan kausal tidak selalu jelas. Ada kasus
dimana kontak alergi dan konsumsi logam tertentu, termasuk nikel, kobalt,
dan kromium memperburuk dermatitis tangan yang sudah ada sebelumnya.
Namun, dalam kasus lain, hubungan kausal mungkin sebaliknya. Gangguan
fungsi pertahanan kulit pada vesiculobullous hand dermatitis mungkin dalam
beberapa kasus menyebabkan sensitisasi dan prevalensi yang lebih tinggi dari
dermatitis kontak pada populasi yang terkena. Penyelidikan ke dalam peran
atopi telah menghasilkan hasil yang beragam. Beberapa penelitian telah
menunjukkan tingkat pribadi atau keluarga atopi setinggi 50% dalam
kelompok yang terkena, dibandingkan dengan 11,5% dari kelompok kontrol,
tetapi penelitian lain telah menunjukkan tidak ada perbedaan dalam
prevalensi pada orang dengan vesiculobullous hand dermatitis dibandingkan
kelompok kontrol.10
I.6 Gambaran klinis
Gambaran klinis berupa keluhan gatal-gatal (pruritus) disertai munculnya
vesikel/bula secara mendadak di telapak tangan dan kaki. Biasanya rasa nyeri dan
gatal terjadi sebelum munculnya vesikel.5
5
Pada stadium subakut atau kronis, kulit kering dan berskuama. Pada 80%
penderita, mengenai telapak tangan, bagian lateral jari-jari; hanya 10% yang
mngenai telapak kaki. Erupsi simetris, dan sering rekuren. .5
Beberapa faktor yang digali dari anamnesis dapat terkait dengan dermatitis
dishidrotik, antara lain stress emosional, riwayat atopik diri sendiri atau keluarga,
pajanan terhadap antigen tertentu (seperti kobalt, nikel, balsam, krom), riwayat
pengobatan dengan terapi imunoglobulin intravena, atau riwayat penyakit HIV.3,5,6
Pompholyx
Gambar 2.2 merupakan algoritma yang menunjukkan pendekatan kepada
pasien dengan vesicular palmoplantar eczema. Pompholyx bahkan dapat cukup
parah dan memerlukan rawat inap. Dalam pompholyx akut, ada pecahan vesikel
yang mendalam pada telapak tangan, aspek jari (Gambar 2.3), dan kadang-kadang
telapak kaki, biasanya dalam pola simetris. Ketidaknyamanan dan gatal biasanya
mendahului dari lepuh, yang telah digambarkan sebagai "tapioka" (lihat Gambar
2.4). Melepuh bisa bergabung kemudian mengering dan sembuh tanpa pecah
(Gambar 2.5). Utuh, lecet besar dapat dikeringkan, tetapi tidak harus tanpa atap.
Namun, lecet besar dapat pecah spontan, mengalir atau erosi kering (Gambar 2.6).
Fase akut ini biasanya diikuti dengan deskuamasi dari daerah yang
terkena. Biasanya self-limited selama 2-3 minggu, meskipun bisa kambuh. Infeksi
bakteri sekunder adalah umum, sering mengakibatkan selulitis lokal, dan kadang-
kadang dapat menyebabkan kerusakan limfatik, berupa lymphedema. Serangan
yang paling umum di kalangan remaja dan orang dewasa muda dan tampaknya
lebih sering terjadi pada musim semi dan musim panas. Wabah telah terbukti
berhubungan dengan infeksi dermatofit, dermatitis kontak, dalam kosmetik
tertentu dan produk kesehatan, logam dan reaktivasi internal dari obat, makanan,
atau logam.
Chronic Vesiculobullous Dermatitis
Chronic vesiculobullous hand dermatitis lebih umum daripada pomfoliks
dan lebih sulit untuk mengelola karena kekambuhanya. Presentasi klinis termasuk
6
vesikel kecil 1- 2 mm diisi dengan cairan bening lokalisasi lateral jari, telapak
tangan, dan telapak kaki seperti pada pompholyx (lihat Gambar 2.4). Sebagai
kondisi menjadi lebih kronis, penampilan klinis dapat berkembang dan kemudian
tampil lebih pecah-pecah dan hiperkeratosis (seperti pada Gambar 2.3 dan 2.7).
Vesikel atau eksaserbasi ditandai dengan lepuh dapat membantu untuk
mempersempit klasifikasi dermatitis tangan.
Hyperkeratotic Hand Dermatitis
Pasien dengan hyperkeratotic hand dermatitis biasanya laki-laki dan
umumnya hadir dengan plak pruritus keratotik kronis, kadang-kadang dengan
celah di pusat telapak tangan (lihat Gambar 2.7). Kondisi ini mungkin hasil akhir
kontak alergi, eskoriasi, dan iritasi, tetapi umumnya penyebabnya tidak dapat
diidentifikasi, dan kontak alergi tampaknya tidak memainkan peran penting.
Dermatitis tangan ini biasanya terjadi pada usia pertengahan hingga pria lanjut
usia. Keterlibatan Plantar hadir dalam sebagian kecil kasus.
Id Reaction
Dalam reaksi id, vesikel eritematosa biasanya terlihat pada lateral jari-jari
dan telapak tangan dan biasanya pruritus (Gambar 2.8). Pecahan vesikel biasanya
tiba-tiba dan klasik terjadi dalam menanggapi suatu proses inflamasi yang intens,
terutama infeksi jamur, yang terjadi di tempat lain pada tubuh. Reaksi id dianggap
reaksi alergi terhadap jamur atau beberapa antigen dibuat selama peradangan.
Pengobatan infeksi yang mendasari memberi hasil dalam perbaikan.
7
Gambar 2.3. Chronic dyshidrotic hand dermatitis bilateral. Terdapat
hiperkeratosis telapak tangan dan jari-jari hingga punggung tangan.
Gambar 2.4. Chronic vesiculobullous hand dermatitis. Terdapat vesicular
dermatitis lateral jari-jari tangan. Ditandai dengan tapioca-like, deep-seated
vesicles.
Gambar 2.5. Cheiropompholyx. Terdapat bentuk vesikel kecil, bula besar,
beberapa purulent; yang lain kempis dan kering.
8
Gambar 2.6. Podopompholyx. Lepuhan besar telah rupture menyisakan erosi yang
kering. Terdapat bula besar pada kaki kanan dengan masih terdapat atap vesikel
tapioca-like. Ini adalah khas.
Gambar 2.7. Hyperkeratotic hand dermatitis. Terdapat plaq keratik pruritus pada
tengah telapak tangan. Bisa terdapat vesikel dan fissure.
Gambar 2.8. Id reaction pada tinea pedis. Eritematosus, sebagian vesikel kering
pada kaki. Lesi sangat gatal.
I. 6 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Dalam pemeriksaan diagnostik vesicular palmoplantar eczema, pertama
adalah penting untuk meneliti kaki untuk mengecualikan dermatofita. Kedua,
pemeriksaan kalium hidroksida (KOH) tangan harus dilakukan untuk
9
menyingkirkan tinea manuum. Akhirnya, patch test harus dilakukan untuk
menyingkirkan dermatitis kontak atau reaksi sistemik untuk kontak alergen. Tidak
ada karakteristik temuan laboratorium khusus vesicular palmoplantar eczema,
meskipun kadar IgE dapat meningkat pada pasien atopik.
Patologi
Histologi tergantung pada kronisitas penyakit. Vesikel primer muncul
sebagai vesikel spongiotik intraepidermal yang tidak melibatkan acrosyringia di
kedua konvensional dan mikroskop elektron. Infiltrasi limfositik umum di
epidermis, dengan infiltrat campuran diamati di dermis. Dalam kasus yang lebih
kronis, epidermis dapat menunjukkan hiperproliferasi, hiperkeratosis, atau bahkan
psoriasiform epidermal hyperplasia. Pewarnaan asam-schiff periodik dapat
membantu dalam mengecualikan elemen jamur.
Diagnosis
Diagnosis vesiculobullous hand dermatitis biasanya dibuat atas dasar
klinis, sejarah, dan kadang-kadang histologi. Patch test mungkin berguna dalam
membantu untuk membedakan dari gangguan palmoplantar lain atau
menghilangkan faktor lain yang memperburuk seperti paparan iritan dan kontak
alergi.
Penyakit ini terjadi selama beberapa minggu dengan gejala adanya rasa
gatal pada vesikel baru dan rasa nyeri pada fisura dan lesi sekunder akibat infeksi.
Gambaran ruam pada onset awal adalah vesikel berukuran kecil (1 mm), tampak
seperti “tapioca-like” dengan susunan clusters. Bulla kadang-kadang dapat
dijumpai. Pada onset lanjut, dijumpai papul, likenifikasi, fisura yang nyeri, dan
erosi akibat pecahnya vesikel. Lesi sekunder akibat infeksi dikarakteristikkan
dengan pustul, krusta, selulitis, limfangitis, dan limfadenopati yang sangat nyeri.
Distribusi dari ruam adalah 80 % pada tangan dan kaki, dimana tempat predileksi
dimulai dari bagian lateral jari-jari, telapak tangan, telapak kaki dan pada keadaan
lanjut pada bagian dorsal jari-jari.3,5
10
Ada banyak kondisi kulit lainnya dari tangan dan kaki yang dapat sulit
untuk membedakan dari vesiculobullous hand dermatitis. Beberapa diagnosis juga
dapat berdampingan.
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak alergi mungkin secara klinis tidak dapat dibedakan dari
bentuk-bentuk lain dari hand eczema, dan patch test harus dipertimbangkan bagi
mereka dengan berulang, atipikal, atau bentuk penyakit persisten. Dalam sebuah
penelitian terbaru dari 422 pasien dengan hand eczema, sepuluh alergen yang
paling umum dengan patch test positif nikel, kobalt, campuran tiuram, balsam
Peru (Myroxylon pereirae resin), formaldehida, colophony, kalium dikromat,
benzoil peroksida, wewangian methylchloroisothiazolinone/
methylisothiazolinone, dan campuran seskuiterpen lakton.11,12 Meskipun sering
dianggap, deterjen jarang menyebabkan dermatitis kontak alergi. Iritasi yang jauh
penyebab paling umum dari dermatitis tangan yang sering diperburuk oleh
eksposur pekerjaan. Dermatitis iritan biasanya simetris dan kronis, dan
mempengaruhi punggung jari dan sela jari.
Dermatitis atopik tangan dikaitkan dengan sejumlah faktor: dermatitis
tangan sebelum usia 15 tahun, eksim persisten pada tubuh, kulit kering atau gatal
dalam kehidupan dewasa, dan dermatitis atopik luas di masa kanak-kanak.
Punggung tangan, terutama jari-jari, yang terpengaruh dengan eritema, vesikel,
krusta, dan eskoriasi.
Infeksi, paling sering dari tinea, bisa meniru dermatitis tangan endogen.
Dalam kasus-kasus asimetris atau atipikal, atau dalam kasus vesikel kecil terbatas
ke kaki, pemeriksaan kalium hidroksida (KOH) mungkin berguna dalam
mengesampingkan infeksi tinea primer. Dalam kasus-kasus kronis dermatitis
tangan, infeksi jamur dan bakteri dapat menyertai, dan pengobatan dapat
mengakibatkan peningkatan gejala klinis. Herpes simplex mungkin, dalam kasus-
kasus yang tidak biasa, hadir sebagai lepuh di tangan.
Psoriasis dan dermatitis psoriasiform biasanya dapat dibedakan dengan
yang berbatas tegas, nummular, atau plak bersisik; relatif kurang gatal; sisik
11
keperakan; dan adanya psoriasis di tempat lain. Dermatitis tangan psoriasiform
dapat terjadi tanpa riwayat keluarga atau riwayat pribadi psoriasis. Diagnosis
dibuat terutama pada presentasi klinis dan histologis. Kadang-kadang,
bagaimanapun, tampak seolah-olah eczematous, hiperkeratosis, dan psoriatik
berdampingan. Tekanan atau gesekan berulang dapat menyebabkan hiperkeratosis
pada beberapa individu.
Pecahan pustul dari telapak tangan dan telapak kaki umumnya mudah
untuk dibedakan karena, tidak seperti presentasi vesikel dan bula dermatitis
tangan berisi cairan jernih, pustula adalah utama lesions. Untuk contoh, di
psoriasis pustul, vesikel berawan dan sangat sakit.
Keratolysis exfoliativa adalah kronis, asimptomatis, dan mengelupas
bukan karena proses peradangan dari telapak tangan dan telapak kaki, yang paling
sering terlihat selama musim panas. Hal ini diduga lebih sering terjadi pada orang
dengan hiperhidrosis. Kondisi ini biasanya self-limited dan asimptomatis, hanya
membutuhkan emolien.
Bazex acrokeratosis paraneoplastica yang langka, akut, eritematosa,
vesiculobullous hand dermatitis dengan distrofi kuku dikaitkan dengan neoplasia,
biasanya karsinoma skuamosa dari saluran pencernaan atau pernapasan bagian
atas, meskipun ada beberapa laporan dari temuan serupa pada pasien dengan
kanker usus dan tumor genitourinari.
Penyakit vesikel lain, seperti pemfigoid, pemfigus, atau epidermolisis
bulosa, dapat mempengaruhi tangan dan kaki, tetapi biasanya terjadi juga di
tempat lain di tubuh.
12
Gambar 2.9. Diagnosis banding dermatitis dishidrotik3
Penatalaksanaan
Untuk penatalaksanaan dermatitis dishidrotik, pengobatan yang diberikan
dimulai dengan kompres dingin yang dapat membantu mengeringkan vesikel dan
bula, diikuti dengan pemberiaan kortikosteroid topikal potensi tinggi (contoh:
clobetasol propionate). Pada kasus yang sulit disembuhkan, penggunaan steroid
sistemik dapat menjadi lini selanjutnya (prednison). Berdasarkan dua penelitian
sebelumnya, dilaporkan bahwa penggunaan imunosupresan dapat membantu
keberhasilan pengobatan (metotreksat, mofetil mikofenolat). Pada bulan Maret
tahun 2005, FDA (Food and Drug administration) menyatakan penggunaan
pimecrolimus (calcineurin inhibitor) tidak dianjurkan karena dapat berpotensi
menyebabkan kanker. Penggunaan pimecrolimus hanya pada pasien dengan
kegagalan pengobatan dengan obat-obat lain. Pemberian antibiotik dapat
dipertimbangkan jika dicurigai adanya infeksi. 2,3,5
Selain pemberian obat-obatan, pasien harus diberitahu akan kemungkinan
kambuh dan harus melindungi tangan dan kakinya dari keringat yang berlebihan,
bahan kimia, sabun keras, dan perubahan cuaca.3
13
Gambar 2.10. Penatalaksanaan Vesicular Palmoplantar Eczema
Pengobatan vesiculobullous hand dermatitis harus didasarkan pada
kondisi, tingkat keparahan penyakit, dan riwayat yang relevan yang
mengungkapkan kemungkinan kofaktor.
Terapi Topikal
Steroid topikal, biasanya potensi tinggi, biasanya agen lini pertama. Sering
lebih efektif jika digunakan di bawah oklusi, meskipun pendekatan ini dapat
meningkatkan kemungkinan infeksi. Agen pengeringan topikal, seperti
Domeboro, solusi Burow (aluminium subacetate), atau larutan encer kalium
permanganat (1-8,000) mungkin berguna dalam bentuk akut dengan dominasi
vesikel.
Agen nonsteroid imunomodulasi topikal, seperti tacrolimus dan
pimecrolimus, telah dipelajari untuk pengobatan dengan ringan sampai sedang
dermatitis tangan kronis dengan perbaikan.5 Tacrolimus topikal terbukti seefektif
mometason salep furoat 0,1% dalam studi acak, pada pasien dengan vesicular
pompholyx dari telapak tangan. Setelah 2 minggu pengobatan, Dyshidrotic
Eczema Area and Severity Index (DASI) berkurang lebih dari 50% .14
Hyperkeratotic palmar eczema sangat sulit untuk dikelola. Retinoid topikal
dan kalsipotriena, yang keduanya bertindak untuk mengatur pematangan sel
epidermis, menunjukkan peningkatan kategori dari dermatitis tangan ini.1
Terapi Sistemik
14
Untuk recurrent pompholyx dan chronic vesicular dermatitis, prednison
oral mungkin diperlukan dan sering efektif jika pengobatan dimulai lebih awal,
pada awal dari gejala gatal. Namun, karena efek samping yang signifikan,
glukokortikoid sistemik biasanya tidak pantas untuk pengelolaan jangka panjang.
Suntikan steroid intralesi dan intramuskular juga dapat dipertimbangkan untuk
penggunaan jangka pendek dalam episode akut ketika terapi topikal intensif gagal.
Siklosporin telah dipelajari pada tingkat dosis 3 mg/kgBB/hari dan
5mg/kgBB/hari dalam pengobatan chronic vesicular dermatitis. Meskipun pasien
menunjukkan perbaikan dengan pengobatan, kambuh terjadi tak lama setelah
penghentian cyclosporine.15
Mycophenolate mofetil telah digunakan dalam pengobatan chronic
vesicular dermatitis pada tingkat dosis 2-3 g/hari (dalam dosis terbagi). Dapat
menunjukkan kemajuan pada chronic vesicular dermatitis yang telah dinyatakan
sulit diterapi dengan kortikosteroid, iontophoresis, dan fototerapi.
Metotreksat telah terbukti terapi yang berguna dari berbagai penyakit kulit.
Dalam chronic vesicular eczema, dengan dosis rendah berkisar 12,5-22,5 mg /
minggu.15 Namun, spektrum yang luas dari potensi efek samping tetap menjadi
faktor pembatas penggunaannya dalam penyakit kulit tertentu.
Alitretinoin, (asam 9-cis-retinoic) adalah retinoid dengan sifat anti-
inflamasi dan salah satu terapi baru yang diteliti untuk palmoplantar vesicular
eczema. Ini adalah satu-satunya obat yang secara khusus disetujui untuk
pengobatan orang dewasa dengan eksim tangan tidak responsif terhadap steroid
topikal di beberapa negara di luar Amerika States.19 Dalam studi terkontrol besar
dengan lebih dari 1.000 pasien itu berhasil dalam pengobatan chronic
hyperkeratotic hand eczema dan menawarkan pilihan pengobatan lain untuk
pasien refrakter terhadap pengobatan dengan kortikosteroid, terapi radiasi,
tretinoin, isotretinoin, dan acitretin.20
UVB, sistemik, topikal, dan air mandi psoralen dan sinar UVA dengan
atau tanpa PUVA telah digunakan dalam kasus-kasus yang parah dari chronic
vesicular hand eczema. Studi mengevaluasi penggunaan UVA-1 dibandingkan
UVA-1 iradiasi lokal dosis tinggi terhadap topikal krim psoralen UVA untuk
15
pengobatan dyshidrotic eczema menunjukkan bahwa UVA-1 iradiasi dan PUVA
topikal menunjukkan respon menguntungkan yang serupa.23,24 Selain itu,
potensi efek samping PUVA, seperti reaksi fototoksik dan risiko karsinogenik
jangka panjang, yang secara teoritis dikurangi dengan terapi UVA-1. Terapi UV
diduga bekerja dengan induksi apoptosis limfosit T dan B.
Pencegahan
Pencegahan adalah bagian penting dari terapi pada kebanyakan kasus,
terutama bila terdapat faktor risiko. Menghindari alergen yang umum ditemui,
seperti makanan dan tanaman, dan iritan, seperti sabun, pelarut, asam, dan basa,
dapat membantu. Sarung tangan vinil, bukan lateks, yang dianjurkan karena risiko
rendah memiliki alergi. Patch test dapat dipertimbangkan untuk pasien untuk
mengidentifikasi alergen yang relevan. Modifikasi paparan lingkungan terhadap
factor risiko, seperti gesekan dan udara dingin, juga dapat membantu dengan
penyakit persisten atau refrakter. Sering menggunakan emolien, khususnya krim
pelindung atau salep, membantu untuk melestarikan fungsi normal kulit.
Mempertahankan diet rendah-kobalt telah disarankan untuk mengurangi jumlah
dyshidrotic.28
Prognosis
Dermatitis dishidrotik merupakan penyakit yang sering kambuh tetapi
dapat terjadi remisi spontan dalam 2 sampai 3 minggu. Interval antara serangan
bisa terjadi dalam minggu hingga bulan. Pada beberapa orang pomfoliks dapat
menjadi kronik. Infeksi sekunder dapat mempersulit: pustul, krusta, selulitis,
limfangitis, dan limfadenopati dengan nyeri hebat.3
Komplikasi
Infeksi bakteri sekunder dari vesikel atau bula dyshidrotic eczema dapat
mengakibatkan selulitis, limfangitis, dan septikemia (jarang). Perubahan kuku
dystrophic dapat terbentuk, dengan terjadinya transverse ridging, penebalan,
perubahan warna, dan pitting. Dyshidrotic eczema tidak terkait dengan kematian. 3
16
BAB IILaporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. A
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Minang
17
Alamat : Maek, Payakumbuh
Pekerjaan : Pelajar SMP
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 10 Oktober 2015
ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun datang ke Balai Pengobatan Pengabdian masyarakat Bagian IK. Kulit dan Kelamin FK. UNAND/PERDOSKI cabang Padang pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan :
Keluhan Utama
Lecet yang terasa gatal ditelunjuk tangan kiri yang meningkat sejak 3 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Lecet yang terasa gatal ditelunjuk tangan kiri yang meningkat sejak 3 hari yang lalu
Awalnya pada jari telunjuk pasien terdapat gelembung berisi cairan jernih yang terasa gatal selama dua minggu yang lalu. Kemudian digaruk dan gelembung tersebut pecah, lama-lama kulit disekitar telunjuk terkelupas dan lecet
pasien mengatakan gelembung berisi cairan jerbintik-bintik dan gatal ini muncul jika pasien berkeringat
pasien mengaku sering kepanasan dan mudah berkeringat
pasien mengaku kulit yang terkelupas ini semakin meluas.
Gelembung berisi cairan jernih juga terdapat pada sela sela jari tangan kanan dan kiri
Pasien tidak mengeluhkan nyeri pada kulit yag terkelupas
Riwayat gatal/perih setelah berkontak dengan detergen atau zat lain tidak ada
Pasien mandi 1 kali sehari, ganti pakaian satu kali sehari
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
18
Pasien pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya sekitar 5 tahun yang lalu.
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah mengobati penyakitnya sebelumnyadi RSUD Payakumbuh 2 minggu yang lalu, pasien diberi salep, pasien tidak ingat nama obatnya.
Setelah memakai makai obat tersebut keluhan pasien mulai berkurang tapi tidak sembuh total
Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit seperti ini.
Riwayat Atopi
Riwayat alergi dingin ada
Riwayat alergi makanan ada, daging ayam
Riwayat alergi obat tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : tidak tampak sakit
Kesadaran : Kompos mentis kooperatif
Status Gizi : BB: 60 kg
TB : 162 cm
BMI : 23,43
Kesan : gizi baik
Nadi : 80 x per menit, Reguler, kuat angkat
Nafas : Diharapkan dalam batas normal
Suhu : Diharapkan dalam batas normal
Kepala : Tidak terdapat kelainan
Mata : Diharapkan dalam batas normal
Hidung : Diharapkan dalam batas normal
Thorak : Cor dan pulmo diharapkan dalam batas normal
19
Abdomen : Diharapkan dalam batas normal
Status Dermatologikus
Lokasi : jari telunjuk tangan kiri
Distribusi : terlokalisir.
Bentuk : tidak khas.
Susunan : tidak khas.
Batas : tegas dan tidak tegas
Ukuran : plakat
Efloresensi : plak eritema dengan skuama kasar diatasnya disertai erosi dan ekskoriasi
Status Venereologikus : tidak diperiksa
Kelainan Selaput : tidak ditemukan kelainan
Kelainan Kuku : tidak ditemukan kelainan
Kelainan Rambut : tidak ditemukan kelainan
RESUME
Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun datang ke Balai Pengobatan Pengabdian masyarakat Bagian IK. Kulit dan Kelamin FK. UNAND/PERDOSKI cabang Padang pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan
20
Lecet yang terasa gatal ditelunjuk tangan kiri yang meningkat sejak 3 hari yang lalu
Awalnya pada jari telunjuk pasien terdapat gelembung berisi cairan jernih yang terasa gatal selama dua minggu yang lalu. Kemudian digaruk dan gelembung tersebut pecah, lama-lama kulit disekitar telunjuk terkelupas dan lecet. Pasien mengatakan gelembung berisi cairan jernih yang terasa gatal ini muncul jika pasien berkeringat. Pasien mengaku sering kepanasan dan mudah berkeringat. Pasien mengaku kulit yang terkelupas ini semakin meluas. Gelembung berisi cairan juga terdapat pada sela sela jari tangan kanan dan kiri. Pasien tidak mengeluhkan nyeri pada kulit yag terkelupas. Riwayat gatal/perih setelah berkontak dengan detergen atau sat lain tidak ada. Pasien mandi 1 kali sehari, ganti pakaian satu kali sehari. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama tidak ada.
Pasien pernah mengobati penyakitnya sebelumnyadi RSUD Payakumbuh 2 minggu yang lalu, pasien diberi salep, pasien tidak ingat nama obatnya. Setelah memakai makai obat tersebut keluhan pasien mulai berkurang tapi tidak sembuh total
Pada pemeriksaan fisik, ditemukan lesi di jari telunjuk tangan kiri, distribusi terlokalisir, bentuk tidak khas, susunan tidak khas, batas tegas dan tidak tegas, ukuran plakat, floresensi plak eritema dengan skuama kasar diatasnya disertai erosi dan ekskoriasi
DIAGNOSIS KERJA
Dishidrotik dermartitis
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis kontak iritan PEMERIKSAAN RUTIN
Tidak ada PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah: pada kasus ini tidak dibutuhkan
Urine: pada kasus ini tidak dibutuhkan
Feses: pada kasus ini tidak dibutuhkan
21
PEMERIKSAAN ANJURAN
Patch test : untuk membedakan dari gangguan palmoplantar lain atau
menghilangkan faktor lain yang memperburuk seperti paparan iritan dan
kontak alergi.
TERAPI
Umum:o Hindari suasana lembab dan keringat berlebihan, jika pakaian
lembab segera mengganti pakaian.o Memakai pakaian yang longgar dan menyerap keringat.o Pengobatan dilakukan rutin dan teratur.o Jaga kebersihan tubuh, mandi 2 x sehari menggunakan sabun.
Khusus:o Sistemik: Loratadine 10mg, 1 kali sehari selama 10 hario Topikal: urea krim 10% setelah lesi kering, 2-3X sehari setelah
mandi, hidrokortison 2,5% krim, 2-3 X sehari setelah mandiPrognosis
Quo Ad vitam : bonam
Quo Ad sanationam : Dubia ad bonam
Quo Ad fungsionam : bonam
Quo Ad cosmeticum : Dubia ad bonam
22
23
BAB IIIDISKUSI
Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun datang ke Balai Pengobatan Pengabdian masyarakat Bagian IK. Kulit dan Kelamin FK. UNAND/PERDOSKI cabang Padang pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan Rasa gatal ditelunjuk tangan kiri yang meningkat sejak 3 hari yang lalu
Awalnya pada jari telunjuk pasien terdapat bintik-bintik yang terasa gatal selama dua minggu yang lalu. Kemudian digaruk dan lama-lama kulit disekitar telunjuk terkelupas. Pasien mengatakan bintik-bintik dan gatal ini muncul jika pasien berkeringat. Pasien mengaku sering kepanasan dan mudah berkeringat. Pasien mengaku kulit yang terkelupas ini semakin meluas. Bintik-bintik juga terdapat pada selaa sela jari tangan kanan dan kiri. Pasien tidak mengeluhkan nyeri pada kulit yag terkelupas. Riwayat gatal/perih setelah berkontak dengan detergen atau sat lain tidak ada. Pasien mandi 1 kali sehari, ganti pakaian satu kali sehari. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama tidak ada.
Pasien pernah mengobati penyakitnya sebelumnyadi RSUD Payakumbuh 2 minggu yang lalu, pasien diberi salep, pasien tidak ingat nama obatnya. Setelah memakai makai obat tersebut keluhan pasien mulai berkurang tapi tidak sembuh total
Pada pemeriksaan fisik, ditemukan lesi di jari telunjuk tangan kiri, distribusi terlokalisir, bentuk tidak khas, susunan tidak khas, batas tegas dan tidak tegas, ukuran plakat, floresensi plak eritema dengan skuama kasar diatasnya disertai erosi dan ekskoriasi
Berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik, diagnosis yang mungkin ditegakkan adalah dishidrotik dermatitis. Berdasarkan teori, lesi dishidrotik dermatitis berupa deep vesikel yang kemudian pecah dan terkelupas disertai gatal dan tidak nyeri.
Diagnosis banding adalah DKI yang ditandai dengan terdapatnya plak eritem dengan skuama kasar diatasnya disertai erosi dan ekskoriasi
Untuk penatalaksaan hindari suasana lembab dan keringat berlebihan, segera mengganti pakaian apabila berkeringat, usahakan badan tetap kering, pakaian longgar dan menyerap keringat serta pengobatan secara rutin dan teratur. Pada pasien ini diberikan pengobatan sistemik yaitu Antihistamin untuk mengurangi ransangan gatal, kemudian untuk topical diberikan kortikosteroid sebagai anti peradangan pada pasien dan diberikan emolien untuk mencegah kulit kering karna efek dari emolien untuk melembabkan kulit pasien.
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitzpatrick TB, Johnson RA, Wolff K, Suurmond D. Color atlas and
synopsis of Clinical Dermatology. New York. United States of America:
Mc Graw-Hill Medical Publishing Division; 2008.
2. Janniger, Camila K. Pediatric Dyshidrotic Eczema. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/910946-overview. Updated terakhir
tanggal 11 Agustus 2010
3. Pitelkow, MR., Mazen SDesicular Palmoplantar eczema. In: Klaus W,
Lowell AG, Sephen IK, Barbara AG, Amy SP, David JL, editors.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 9th Ed. New york:
McGraw Hill, 2008; p. 161-66.
4. Bolognia, Jean L,Joseph L jerijo, ronal p Rapini, in dermatology second
edition. Sweat As a predisposing influence on skin disease. 2008.
5. Lofgren SM, Warshaw EM. Dyshidrosis: epidemiology, clinical
characteristics, and therapy. Dermatitis. 2006 Dec. 17(4):165-81. 13 tosca
6. Breathnach, S.M., MM Black. Pompholyx . In: Tony B, Stephen B, Neil
C, Christopher G, editors. Rook’s Text Book Of Dermatology. 7th Ed.
USA : Blackwell: 2004; p. 17.22-17.24 (5)
7. James, WD., Berger, TG., Elston, DM. acute vesicobulous hand eczema
Andrew’s Disease of the Skin Clinical Dermatology. 10th Ed.
Philadelphia: W.B. Saunders, 2006; p. 79 (4)
25