7
LAPORAN UJI RELIABILITAS MENGGUNAKAN METODE FLANAGAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Dosen Pengampu: Anang Wahyu Sejati Disusun Oleh: Iswahyudi Anton Setyawan 21040113130082 Tegar Satriani 21040113130 128 Danna Prasetya Nusantara 21040113120 008  Nurul Almira ` 21040113130 104  Nafisah Anas 21040113120 054 Brillian Syafiria 21040113120 076 Rizani Violita 21040113120 036 Reksa Istiana 21040113120 052 Halimatussa’diah 21040110120016 Septi Ayuningtyas 21040113130 088 Lidya Nauli 21040113120 002 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

Flanaganh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

S

Citation preview

  • 5/20/2018 Flanaganh

    1/7

    LAPORAN UJI RELIABILITAS MENGGUNAKAN

    METODE FLANAGAN

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika

    Dosen Pengampu: Anang Wahyu Sejati

    Disusun Oleh:

    Iswahyudi Anton Setyawan 21040113130082

    Tegar Satriani 21040113130128

    Danna Prasetya Nusantara 21040113120008

    Nurul Almira ` 21040113130104

    Nafisah Anas 21040113120054

    Brillian Syafiria 21040113120076

    Rizani Violita 21040113120036

    Reksa Istiana 21040113120052

    Halimatussadiah 21040110120016

    Septi Ayuningtyas 21040113130088

    Lidya Nauli 21040113120002

    JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 5/20/2018 Flanaganh

    2/7

    Pengertian Uji Reabilitas

    Reabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam

    penelitian keperilakuaanya mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya diukur

    melalu konsistensi hasil pengukuran dari waktu kewaktu jika fenomena yang diukur tidak

    berubah (Harrisoon, dalam Zulganef, 2006)

    Jenis-jenis Reliabilitas

    Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur reliabilitas,

    yaitu:

    1. Relibilitas stabilitas. Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk

    setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini

    menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur

    pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat

    memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah sama atau

    hampir sama.

    2. Reliabilitas ekivalen. Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis

    ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi

    dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-batasan operasional, paeralatan

    pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat.

    Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekuivalen pada waktu yang sama

    bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik belah-tengah.

    Cara ini seringkali dipakai dalam survai. Apabila satu rangkaian pertanyaan yang

    mengukur satu variable dimasukkan dalam kuesioner, maka pertanyaan-pertanyaan

    tersebut dibagi dua bagian persis lewat cara tertentu. (Pengacakan atau pengubahan sering

    digunakan untuk teknik belah tengah ini.) Hasil masing-masing bagian pertanyaan

    diringkas ke dalam skor, lalu skor masing-masing bagian tersebiut dibandingkan. Apabila

    dalam skor kemudian skor masing-masing bagian tersebut dibandingkan. Apabila kedua

    skor itu relatif sama, dicapailah reliabilitas belah tengah.

    Reliabilitas ekivalen dapat juga diukur dengan menggunakan teknik pengukuan yang

    berbeda. Kecemasan misalnya, telah diukur dengan laporan pulsa. Skor-skor relatif dari

    satu indikator macam ini haruslah sesuai dengan skor yang lain. Jadi bila seorang subyek

    nampak cemas pada ukuran gelisah orang tersebut haruslah menunjukkan tingkatan

    kecermatan relatif yang sama bila tekanan darahnya yang diukur.

  • 5/20/2018 Flanaganh

    3/7

    3. Metode pengujian reliabilitas

    Terdapat tiga tehnik pengujian realibilitas instrument antara lain :

    a. Teknik Paralel (Paralel Form atau Alternate Form)

    Teknik paralel disebut juga tenik double test double trial. Sejak awal peneliti harus

    sudah menyusun dua perangkat instrument yang parallel (ekuivalen), yaitu dua buah

    instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-kisi. Setiap butir soal dari instrument

    yang satu selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari instrumen kedua. Kedua

    instrumen tersebut diujicobakan semua. Sesudah kedua uji coba terlaksana, maka hasil

    instrumen tersebut dihitung korelasinya dengan menggunakan rumus product moment

    (korelasi Pearson).

    b. Teknik Ulang (Test Re-test)

    Disebut juga teknik single test double trial. Menggunakan sebuah instrument,

    namun dites dua kali. Hasil atau skor pertama dan kedua kemudian dikorelasikan untuk

    mengetahui besarnya indeks reliabilitas.Teknik perhitungan yang digunakan sama

    dengan yang digunakan pada teknik pertama yaitu rumus korelasi Pearson.

    Menurut Saifuddin Azwar, realibilitas tes-retest adalah seberapa besat derajat skor tes

    konsisten dari waktu ke waktu. Realibilitas diukur dengan menentukan hubungan antara

    skor hasil penyajian tes yang sama kepada kelompok yang sama, pada waktu yang

    berbeda.

    Metode pengujian reliabilitas stabilitas yang paling umum dipakai adalah metode

    pengujian tes-kembali (test-retest). Metode test-retest menggunakan ukuran atau test

    yang sama untuk variable tertentu pada satu saat pengukuran yang diulang lagi pada saat

    yang lain. Cara lain untuk menunjukkan reliabilitas stabilitas, bila kita menggunakan

    survai, adalah memasukkan pertanyaan yang sama di dua bagian yang berbeda dari

    kuesioner atau wawancara. Misalnya the Minnesota Multiphasic Personality Inventory

    (MPPI) mengecek reliabilitas test-retest dalam satu kuesionernya dengan mengulang

    pertanyaan tertentu di bagian-bagian yang berbeda dari kuesioner yang panjang.

    Kesulitan terbesar untuk menunjukkan reliabilitas stabilitas adalah membuat asumsi

    bahwa sifat/ variable yang akan diukur memang benar-benar bersifat stabil sepanjang

    waktu. Karena kemungkinan besar tidak ada ukuran yang andal dan sahih yang tersedia.

    Satu-satunya faktor yang dapat membuat asumsi-asumsi ini adalah pengalaman, teori

    dan/atau putusdan terbaik. Dalam setiap kejadian, asumsi ini selalu ditantang dan sulit

    rasanya mempertahankan asumsi tersebut atas dasar pijakan yang obyektif.

  • 5/20/2018 Flanaganh

    4/7

    Pengertian Metode Flanagan

    Metode Flanagan adalah salah satu metode Split Half (belah dua), yaitu satu tes dibagi

    menjadi dua bagian yang setara tingkat kesukarannya, isinya dan bentuknya. Kemudian

    skor setiap paruhannya dikorelasikan. Cara membagi tes bisa dengan cara nomer ganjil

    dan genap atau belahan atas dan bawah.

    Reliabilitas seluruh tes =

    Metode Flanagan menggunakan deviasi standar dari setiap bagian tes dan deviasi

    standar keseluruhan. Rumus Flanagan memiliki syarat diantaranya data yang digunakan

    merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0 jumlah butir pertanyaan genap. Langkah: skor-

    skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, ganjil-genap:

    Rumus:

    r11 = 2

    Keterangan:

    R11 = reliabilitas instrumen

    V1= varians belahan pertama

    V2= varians belahan kedua

    Vt= varians skor total

    Contoh Kasus

    Data pokok yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai hasil belajar siswa

    dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menggunakan

    instrumen penelitian ini.

    Dari hasil analisis data penelitian diperoleh data sebagai berikut :

    Tabel Perbandingan Nilai Rata Rata

    Kelas Rata-rata Nilai Terbesar

    TGT 78,7 90

    Konvensional 66,8 83

  • 5/20/2018 Flanaganh

    5/7

    Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa ratarata nilai dari 38 orang peserta didik

    pada kelas TGT adalah 78.7 sedangkan rata rata nilai dari 38 orang peserta didik pada

    kelas konvensional adalah 66.8. Nilai peserta didik pada kelas TGT berada antara 68 dan

    90 dengan standar deviasi 2,76. Sedangkan nilai peserta didik pada kelas konvensional

    berada antara 83 dan 50 dengan standar deviasi 4,13.

    Penerapan Metode Flanagan pada Perencanaan Wilayah dan Kota

    Contoh penggunaan metode reliabilitas dalam perencanaan wilayah dan kota adalah

    pada kuesioner persetujuan pembangunan mall di suatu kawasan dengan responden

    merupakan jumlah penduduk yang tinggal di sepuluh daerah terdekat. Setuju diwakilkan skor

    ganjil sementara tidak setuju diwakilkan skor genap.

    Tabel nilai skor ganjil dan genap dan skor total

    Resp Skor total kelompok ganjil Skor total kelompok genap Skor total

    A 20 20 40

    B 25 24 49

    C 21 21 42

    D 23 23 46

    E 22 21 43

    F 21 21 42

    G 24 24 48

    H 26 26 52I 21 20 41

    J 22 22 44

    Sumber: Zaenal (2009)

    Tabel nilai skor ganjil dan genap dan skor total

    S12 = 3.833

    S22 = 3.956

    St2 = 15.344

    Bila nilai-nilai tersebut dimasukan dalam rumus, akan nampak sebagai berikut :

    Nilai Terkecil Standar Deviasi

    68 27,6

    50 4,13

  • 5/20/2018 Flanaganh

    6/7

    rxx = 2 (1 --

    )

    rxx = 2 (0.492) = 0.985

    Kesimpulan

    Metode Flanagan cocok digunakan dalam Perencanaan Wilayah dan Kota karena

    metode flanagan membagi data menjadi dua kelompok sehingga mempermudah analisis atau

    uji-uji yang akan digunakan dalam penelitian di bidang Perencanaan. Namun, metode ini

    kurang akurat apabila digunakan pada data alat tes yang tingkat kesulitannya bervariasi.

    Metode ini dapat digunakan dalam bidang perencanaan untuk mengetahui apakah suatu data

    dapat dijadikan dasar dalam melakukan penelitian atau tidak.

  • 5/20/2018 Flanaganh

    7/7

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2013.Reliabilitas dalam biologi.unnes.ac.id. Diunduh pada Selasa, 17 Juni 2014.

    Riskawati. Tanpa Angka Tahun. Uji Reliabilitas dan Validitas dalam academia.edu. Diunduh

    pada Senin, 16 Juni 2014.

    Zulganef. 2006. Pemodelan Persamaan Struktur dan Aplikasinya menggunakan AMOS 5.

    Bandung : Pustaka

    Arifi, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya