Upload
widiartha-wahyudi
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
1/27
2. Fraktur
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Patahan tadi mungkin tak
lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau perimpilan pada korteks; biasanya patahan itu
lengkap dan fragmen tulang bergeser. Kalau kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut
fraktur tertutup (atau sederhana); kalau kulit salah satu dari rongga tubuh tertembus, keadaan
ini disebut fraktur terbuka (atau compound ), yang cenderung untuk mengalami kontaminasi
dan infeksi.
A. Penyebab:
1. Akibat trauma
a. Bila terkena kekuatan langsung Tulang patah pada tempat yg terkena,jaringan
lunak pasti rusak.
• Pemukulan: fraktur melintang, jaringan lunak diatasnya rusak.
• Penghancuran: fraktur kominuitif, kerusakan jaringan lunak luas.
b. Bila terkena kekuatan tidak langsung fraktur pada tempat yang jauh dari
kekuatan tersebut, kerusakan jaringan lunak di tempat fraktur mungkin tidak ada.
• Pemuntiran: fraktur spiral
• Penekukan: fraktur melintang
• Penekukan dan penekanan: fraktur yg sebagian melintang, disertai fragmen
kupukupu berbentuk segitiga terpisah.
• Penekukan, penekanan, dan pemuntiran: fraktur oblik pendek
• Penarikan: tendon!ligamen benarbenar menarik tulang terpisah.
2. Retak akibat kelelahan/ tekanan berulang
6
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
2/27
• Paling sering pada tibia, fibula, metatarsal.
• Terutama terjadi pada atlet, penari, calon tentara yang baris berbaris dalam jarak
jauh.
. Fraktur pat!l!gis
• Terjadi pada tekanan yang normal pada tulang yang lemah "misalnya oleh tumor#
atau kalau tulang itu sangat rapuh "misalnya pada penyakit Paget#.
$. %enis fraktur
Penampilan fraktur dapat sangat ber&ariasi tetapi untuk alasan yang praktis fraktur dibagi atas
beberapa kelompok yang jelas.
1. Fraktur lengkap
Tulang benarbenar patah menjadi dua fragmen atau lebih. Kalau fraktur bersifat
melintang, fragmen itu biasanya tetap di tempatnya setelah reduksi;
kalau bersifat oblik atau spiral, fraktur cenderung bergeser dan berpindah lagi sekalipuntulang itu dibebat.
Pada fraktur Impaksi fragmenfragmen terikat erat bersamasama dan garis fraktur itu tak
jelas.
Fraktur kominutif adalah fraktur dengan lebih dari dua fragmen; karena ikatan
sambungan pada permukaan fraktur tidak baik, lesi ini sering tidak stabil.
2. Fraktur tak lengkap
'alam keadaan ini tulang terpisah secara tak lengkap dan periosteum tetap menyatu.
Pada fraktur greenstick tulang bengkok atau melengkung "seperti ranting hijau yang
dipatahkan#; ini ditemukan pada anakanak, yang tulangnya lebih elastis daripada orang
de(asa. )eduksi biasanya mudah dan penyembuhan nya cepat.7
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
3/27
Fraktur kompresi terjadi bila tulang yang berespon mengerut. *ni terjadi pada orang
de(asa terutama dalam badan &ertebra. Kalau tidak dioperasi seketika itu, reduksi tidak
dapat dilakukan dan tak dapat dihindari adanya deformitas sisa.
+. Fraktur yang bergeser
etelah fraktur lengkap, fragmenfragmen biasanya bergeser. ebagian oleh kekuatan cedera
itu, sebagian oleh gaya berat, dan sebagian oleh tarikan otot yang melekat padanya. Pergeseran
biasanya disebut dengan istilah aposisi, penjajaran "alignment#, rotasi, dan berubahnya panjang.
Aposisi (pergeseran): fragmen dapat bergeser ke samping, ke belakang, ke depan, dalam
hubungannya satu sama lain, sehingga permukaan fraktur kehilangan kontak. Fraktur
biasanya akan menyatu sekalipun aposisi tidak sempurna, atau sekalipun ujungujung
tulang terletak berdampingan dan permukaan fraktur tidak berkontak sama sekali.
Penjajaran (kemiringan): Fragmen dapat miring atau menyudut dalam hubungan nya satu
sama lain. -alposisi, kalau belum dikoreksi, dapat mengakibatkan deformitas tungkai.
Rotasi (puntiran): alah satu fragmen dapat berotasi pada poros longitudinalnya; tulangitu tampak lurus tetapi tungkai akhirnya mengalami deformitas rotasional.
Panjang Fragmen dapat tertarik dan terpisah, atau dapat tumpang tindih, akibat spasme
otot, mengakibatkan perpendekan tulang.
8
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
4/27
'. Penyembuhan fraktur
'engan beberapa pengecualian, fraktur akan menyatu baik dibebat atau tidak. Tetapi tidak
benar bila dianggap bah(a penyatuan akan terjadi jika suatu frkatur dibiarkan bergerak bebas;
pada beberapa tahap ujung tulang harus relatif diistirahatkan dibandingkan yang lain. Tetapi ahli
bedah tidak harus mengimobilisasi nya secara artifisial alam dapat melakukan nya dengan
kalus; dan kalus terbentuk karena bereaksi terhadap gerakan, bukan terhadap pembebatan.
ebagian besar fraktur dibebat, tidak untuk memastikan penyatuan, tetapi untuk:
/. meringankan nyeri,
0. memastikan penyatuan terjadi pada posisi yang baik,
1. dan memungkinkan gerakan lebih a(al dan mengembalikan fungsi.
Pada tulang tubuler, dan bila tidak ada fiksasi yang kaku, penyembuhan dimulai dalam lima
tahap.
a. "erusakan #aringan dan pembentukan hemat!ma.
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar dan di dalam fraktur.
Tulang pada permukaan fraktur, yang tidak mendapat persediaan darah akan mati
sepanjang satu atau dua milimeter.
b. Radang dan pr!li$erasi selluler.
9
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
5/27
o 2 jam setelah fraktur terjadi reaksi radang akut disertai proliferasi sel di ba(ah
periosteum dan di dalam saluran medula yang tertembus.
o 3ematoma yang membeku, perlahan di absorbsi dan kapiler baru yang halus
berkembang ke dalam daerah itu.
c. Pembentukan kalus.
el yang berkembang biak memiliki potensi kondrogenik dan osteogenik: bila
diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan dalam
beberapa keadaan, juga kartilago. Populasi sel sekarang juga mencakup osteoklas
"mungkin dihasilkan dari pembuluh darah baru# yang mulai membersihkan tulang
yang mati. -assa sel yang tebal, dengan pulaupulau tulang yang imatur dan
kartilago, membentuk kalus atau bebat pada permukaan periosteal dan endosteal.
ementara tulang fibrosa yang imatur "atau anyaman tulang# menjadi lebih padat,
gerakan pada tempat fraktur semakin berkurang dan pada empat minggu setelah
cedera fraktur menyatu.
d. "!ns!lidasi
$ila akti&itas osteoklastik dan osteoblastik berlanjut, anyaman tulang berubah
menjadi tulang lamelar. istem itu sekarang cukup kaku untuk memungkinkan
osteoklas menerobos melalui reruntuhan pada garis fraktur, dan dekat di
belakangknya osteoblas mengisi celahcelah yang tersisa di antara fragmen dengn
tulang yang baru. *ni adalah proses yang lambat dan mungki perlu beberapa bulan
sebelum tulang cukup kuat untuk memba(a beban yang normal.
e. Rem!delling
Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. elama bebearapa bulan atau bahkan beberapa tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses
resorpsi dan pembentukan tulang yang terus menerus. 4amela yang lebih tebal
diletakkan pada tempat yang tekanan nya tinggi: dindingdinding yang tak
dikehendaki dibuang; rongga sumsum dibentuk. Akhirnya, dan terutama pada anak
anak, tulang akan memperoleh bentuk yang mirip bentuk normalnya.
10
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
6/27
Penelitian klinik dan percobaan telah membuktikan bah(a kalus merupakan reaksi
terhadap gerakan di tempat fraktur. Kalus berfungsi menstabilkan fragmen secepat mungkin,
suatu prasyarat yang diperlukan untuk proses pembentukan jembatan oleh tulang. Kalau tempat
fraktur benarbenar tidak dapat bergerak contohnya fraktur yang terimpaksi pada tulang
berspon, atau fraktur yang diimobilisasi secara kaku dengan plat logam, kalus tidak diperlukan.
Penyembuhan dengan kalus, meskipun tak langsung, mempunyai keuntungan yang
berbeda: cara ini menjamin kekuatan mekanik sementara ujungujung tulang menyembuh; dan,
dengan meningkatnya tekanan, kalus tumbuh semakin kuat "contoh dari hukum 5olff#. 'i lain
pihak, bila digunakan fiksasi logam yang kaku, tiadanya kalus berarti bah(a dalam suatu periode
yang lama tulang bergantung sama sekali pada implan logam untuk penyatuannya. elain itu,
implan mengalihkan tekanan menjauh dari tulang itu, yang dapat mengalami osteoporosis dan
tidak pulih sepenuhnya sebelum logam dibuang. *mplan yang fleksibel sekarang sedang dicoba
dengan harapan dapat mengatasi kelemahan ini.
6. Tahap Perbaikan Fraktur.
1. Pen%atuan (&ni!n)
Adalah perbaikan yang tidak lengkap; kalus yang meliputinya akan mengalami
kalsifikasi. ecara klinik tempat fraktur masih sedikit nyeri dan, meskipun tulang dapat
bergerak sebagai suatu kesatuan, usaha menekuknya akan menimbulkan nyeri.
inar 7 menunjukkan garis fraktur yg masih jelas terlihat, dengan kalus yang mirip bulu
halus disekitarnya.
Perbaikan tidak lengkap dan tidak aman untuk membiarkan tulang yang tak terlindungi
itu mengalami tekanan.
11
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
7/27
2. "!ns!lidasi
Konsolidasi adalah perbaikan yang lengkap; kalus berkapur itu mengalami osifikasi.
ecara klinik tempat fraktur tidak nyeri. Fragmenfragmen tidak dapat bergerak, dan
usaha angulasi tidak terasa nyeri.
inar 7 memperlihatkan garis fraktur hampir terhapus dan dijembatani oleh trabekula
tulang dengan kalus yang jelas di sekitarnya. Perbaikan lengkap dan tidak perlu
perlindungan lebih jauh.
F. %ad(al
Faktorfaktor yang mempengaruhi faktor penyatuan antara lain: umur, konstitusi, persediaan
darah, jenis fraktur dan faktorfaktor lain. Terdapat perkiraan yang mendekati dan sederhana,
yaitu jadwal Perkins.
Fraktur spiral:
o Pada tungkai atas bersatu dalam 1 minggu; untuk konsolidasi kalikan dengan 0.
o Pada tungkai ba(ah kalikan lagi dengan 0
8ntuk fraktur melintang, kalikan lagi dengan 0
)umus yang lebih canggih adalah sebagai berikut:
Fraktur spiral pada tungkai atas memakan (aktu 92 minggu untuk konsolidasi.
Tungkai ba(ah perlu (aktu 0 kali lebih lama.
Tambahkan 0 kalau fraktur tidak bersifat spiral atau kalau fraktur melibatkan femur.
Fraktur pada anakanak akan menyambung lebih cepat. Angka ini hanya merupakan petunjuk
kasar; harus terdapat bukti konsolidasi secara klinik dan radiologi sebelum tekanan penuh
diperbolehkan tanpa pembebatan. "Apley, /
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
8/27
3. Fraktur 'ia$isis (!rpus) ibia
Fraktur tungkai ba(ah termasuk di dalam nya adalah fraktur dari tibia dan fibula. 'arikedua tulang, hanya tibia yang adalah tulang penyangga berat. Fraktur dari tibia umumnya
berhubungan dengan fraktur fibula, karena kekuatan yang dihantarkan melalui membrana
interosseous ke fibula.
Kulit dan jaringan subkutan yang melapisi tibia bagian anterior dan medial sangat tipis.
ehingga terdapat jumlah yang signifikan dari fraktur terbuka pada fraktur tungkai ba(ah. Pada
fraktur tertutup pun, jaringan lunak yang tipis dapat juga menjadi rusak. ecara kontras, tulang
fibula dilindungi dengan baik oleh jaringan lunak pada hampir semua bagian nya, selain bagian
maleolus lateral.
Tibia dan fibula berartikulasi pada sindesmosis tibiafibular bagian proksimal.
Pada anakanak cedera pemuntiran dapat menyebabkan fraktur spiral pada tibia tanpa
fraktur fibula; keadaan ini jarang ditemukan pada orang de(asa. Pada usia berapa saja, cedera
langsung, misalnya akibat tendangan, dapat menyebabkan fraktur melintang atau fraktur yang
sedikit oblik pada tibia saja, di tempat yang terkena. "Apley, /
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
9/27
Pada orang de(asa dan anakanak, fraktur tertutup pada diafisis tibia adalah fraktur
tulang panjang yang paling umum terjadi. Pada orangorang usia lanjut, banyak yang menderita
fraktur ini sekedar karena jatuh, dan mereka dengan osteoporosis mengalami jenis fraktur
terbuka dan lebih kompleks, dan sering dengan morbiditas yang tinggi. "chmidt A3,0==1#
B. *ti!:
Fraktur tibia terjadi pada trauma energi tinggi, seperti kecelakaan kendaraan bermotor,
dan kecelakaan bersepeda, maupun trauma energi rendah, seperti jatuh, olahraga yang beresiko
terjadi kontak dengan kecepatan rendah dan langsung seperti memukul dan menendang, lari
berjarak, dan akti&itas yang membutuhkan pertahanan dan berulang lainnya. +edera yang
disebabkan oleh trauma energi tinggi, lebih sering terjadi fraktur tibia terbuka dan kompleks;
+edera disebabkan oleh trauma energi rendah lebih sering menghasilkan fraktur trans&ersal
sederhana, atau fraktur tibia linear lain nya."+attermole 3), /
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
10/27
D. Diagnosa
a. Tanda dan Gejala
?ejala yang paling umum ditemukan pada fraktur diafisis tibia adalah: "http:!!orthoinfo#
•
@yeri• Kesulitan berjalan atau menyangga berat pada tungkai
• 'eformitas atau instabilitas dari tungkai
• Tulang yang nampak menonjol diba(ah kulit atau keluar melalui luka terbuka pada kulit.
• 3ilangnya sensasi rasa pada kulit.
b. )i(ayat
$iasanya terdapat ri(ayat cedera, diikuti dengan ketidakmampuan menggunakan tungkai
yang mengalami cedera. Tetapi perlu diperhatikan bah(a fraktur tidak selalu di tempat cedera:
suatu pukulan pada lutut dapat menyebabkan fraktur pada patela, kondilus femur, batang femur,
atau bahkan asetabulum. 8mur pasien dan mekanisme cedera adalah penting. $ila fraktur terjadi
akibat cedera ringan, curigalah lesi patologik. @yeri, memar, dan pembengkakan adalah gejala
yang sering ditemukan, tetapi gejala itu tidak membedakan fraktur dari cedera jaringan lunak.
'eformitas jauh lebih mendukung.
elalu tanyakan mengenai gejala cedera yang berkaitan: baal atau hilangnya gerakan,
kulit yang pucat atau sianosis, darah dalam urine, nyeri perut, hilangnya kesadaran untuk
sementara.
Tanyakan tentang cedera sebelumnya yang dapat menyebabkan kebingungan bila hasil
sinar 7 dilihat. Akhirnya riwayat medis umum perlu diperoleh, sebagai persiapan untuk anestesi
atau pembedahan.
c. Tandatanda umumTulang yang patah merupakan bagian dari pasien. Penting untuk mencari bukti ada tidaknya: "/#
syok atau pendarahan; "0# kerusakan yang berhubungan dengan otak, medula spinalis atau
&isera; dan "1# penyebab predisposisi "misalnya penyakit Paget#.
d. Tandatanda lokal
15
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
11/27
%aringan yang mengalami cedera harus ditangani dengan hatihati. 8ntuk menimbulkan krepitus
atau gerakan yang abnormal tak perlu menimbulkan nyeri; diagnosis dengan sinar7 lebih dapat
diandalkan. @amun butirbutir pemeriksaan klinik yang biasa harus selalu dipertimbangkan,
kalau tidak, kerusakan pada arteri dan saraf dapat terabaikan.
Penampilan
$engkak, memar, deformitas
ang penting adalah kulit: Fraktur terbuka!tertutup, kulit yang robek!luka berhubungan
dengan fraktur atau tidak.
Rasa
@yeri tekan setempat
8ji daerah distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan menguji sensasi cedera
pembuluh darah adalah keadaan darurat yang memerlukan pembedahan.
!erakan
Krepitus dan gerakan abnormal
ang penting adalah apakah pasien dapat menggerakkan sendisendi bagian distal dari
cedera.
e. inar 7Pemeriksaan dengan sinar 7 harus dilakukan, ada beberapa persyaratan foto yang baik:
0 pandangan: sekurangkurang nya dari 0 sudut pandang "anteroposterior dan lateral#
0 sendi: pada lengan ba(ah atau kaki, satu tulang dapat mengalami fraktur dan angulasi.
Tetapi angulasi tidak mungkin terjadi bila tulang lain patah, atau suatu sendi mengalami
dislokasi. endi diatas dan diba(ah fraktur harus disertakan pada foto.
0 tungkai: Pada sinar7 tulang anakanak, epifisis yang normal dapat mengacaukan
diagnosis fraktur, foto pada tungkai yang tidak cedera akan bermanfaat.
0 cedera: kekuatan yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih dari satu tingkat.
Karena itu bila ada fraktur pada kalkaneus!femur, perlu juga diambil foto sinar 7 pada
pel&is dan tulang belakang.
16
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
12/27
0 kesempatan: segera setelah cedera, suatu fraktur "misalnya pada skafoid karpal#
mungkin sulit dilihat. Pemeriksaan ulang pada /=/B hari kemudian "akibat resorpsi
tulang# dapat memudahkan diagnosis. "Apley A,/
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
13/27
. Penatalaksanan
a. Tatalaksana pada fraktur terbuka
/. Penanganan dini
4uka harus tetap ditutup hingga pasien tiba di kamar bedah. Antibiotika diberikan
secepat mungkin, tak peduli berapa kecil laserasi itu, dan dilanjutkan hingga bahaya
infeksi terle(ati. Pada umumnya, pemberian kombinasi benCilpenisilin dan flukloksasilin
tiap 9 jam selain B2 jam akan mencukupi; kalau luka amat terkontaminasi, juga bijaksana
untuk mencegah organisme ?ram negatif dengan menambah gentamisin atau
metronidaCol dan melanjutkan terapi selama B atau hari.
Pemberian profilaksis tetanus juga penting: toksoid diberikan pada mereka yang
sebelumnya telah diimunisasi, kalau belum, berilah antiserum manusia.
0. 'ebridemen
1. Penutupan luka
B. tabilisasi fraktur
. Pera(atan sesudahnya
Pada fraktur terbuka, sekalipun tidak berkaitan dengan suatu sendi, kekakuan hampir tak dapat
dielakkan. Keadaan ini dapat diminimalkan dengan latihan aktif yang ditingkatkan secara
perlahanlahan, atau dengan gerakan pasif yang terus menerus, bila telah dipastikan bah(a
infeksi telah dapat diatasi. "Apley A, /
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
14/27
Panjang ekstremitas, angulasi dan rotasi tungkai yang sakit dikembalikan seperti keadaan
semula, lalu dibandingkan dengan tungkai sebelahnya yang sehat. Perputaran "rotation#
paling baik die&aluasi dengan membandingkan posisi sela jari ke dua dengan tuberositas
tibia.
0. tabilitas
tabilitas paling baik dihasilkan dari reduksi yang mengembalikan kongruensi tulang.
• u#uan Rehabilitasi
/. Kisaran ?erak
0. Kekuatan otot
• asaran $ungsi!nal: -enormalkan kembali gaya berjalan " gait #
• Perkiraan aktu pen%embuhan tulang: /=/0 minggu
• Perkiraan durasi rehabilitasi: /00B minggu
c. +edera penyerta pada fraktur:
1. indr!m k!mpartmen
indrom kompartmen terjadi bila pembengkakan jaringan lunak dan pendarahan
ke dalam kompartmen tertutup menyebabkan tekanan yang melebihi sirkulasi &ena dan
kemudian sirkulasi arteri. indrom kompartemen ini paling sering terjadi pada
kompartmen anterior, tempat tibia, fibula, dan membrana interosseus membentuk suatu
ruang yang kaku, yang memerlukan dekompresi segera.
'iagnosa dari gejalanya "pada pasien biasanya terpasang gips, yang menyulitkan
pemeriksaan fisik#, yaitu nyeri. @yeri yang tidak sebanding dengan derajat cederanya dan
terdapat gejala peningkatan mati rasa dan parestesia, meskipun setelah gips atau bebat
dilepas. @yeri akut pada saat melakukan ekstensi pasif jari kaki pada sendi
19
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
15/27
metatarsofalangeal merupakan tana yang penting. $ila dicurigai terjadi sindrom
kompartmen, maka tekanan kompartmen harus segera diukur. $ila diagnosa ditegakkan,
harus menjalani fasciotomi.
2. *mb!lisme
Dleh karena resiko terjadinya emboli lemak ataupun emboli paru, maka pengukuran
gas arteri baseline harus dipertimbangkan pada setiap pasien dan harus dilakukan pada pasien
yang mengalami multitrauma.
indrom emboli lemak dapat terjadi pada fase akut dalam (aktu >0 jam setelah
fraktur. 3al ini menyebabkan distres napas mendadak dan hipoksia. Tanda dari sindrom
emboli lemak adalah,
Petekie pada konjungti&a, aksila,
dan takipnea serta takikardia
6mbolisme paru dapat terjadi sesudah >0 jam setelah tirah baring atau pembendungan
&ena. ?ejalanya mirip dengan emboli lemak, tetapi pada embolisme paru tidak ditemukan
petekie. -obilisasi a(al pada fiksasi fraktur dengan pembedahan dapat mengurangi resiko
keadaan ini.
. edera 0aringan unak
+edera jaringan lunak akibat fraktur corpus tibia sering terjadi karena daerah
anteromedial tibia merupakan jaringan subkutan. Kulit harus diperiksa dengan teliti untuk
menilai ada tidaknya eritema atau fluktuasi disekitarnya. 4uka memerlukan pembersihan
yang teliti dan penggantian balutan yang sering untuk mencegah infeksi. $ila fraktur
ditangani dengan pembedahan, maka luka operasi harus die&aluasi. 6dema di distal fraktur
dan jarijari kaki juga harus die&aluasi dan ditangani dengan ele&asi ekstremitas.
"3oppenfeld,0=//#
d. Tatalaksana @onbedah
20
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
16/27
Tatalaksana non surgical direkomendasikan untuk pasien yang:
• Kandidat yang tidak dapat dioperasi karena masalah kesehatan mereka secara
keseluruhan.
• Kandidat yang kurang aktif, sehingga lebih baik mentoleransi derajat kecil dari angulasi
atau perbedan dari panjang kaki.
• 'engan fraktur tertutup, dengan fraktur terbagi menjadi 0 fragmen besar dengan
pergeseran minimal.
1. atalaksana aal:
ebagian besar cedera menyebabkan pembengkakan pada beberapa minggu pertama. ehingga
pemasangan splint akan memberi kenyamanan dan penyangga. Tidak seperti bebat total , sebuah
splint dapat diketatkan atau dilonggarkan, dan mengijinkan pembengkakan untuk terjadi secara
aman. Ketika pembengkakan mulai menghilang, beberapa pilihan tatalaksana akan
dipertimbangkan.
plint
2. Pertimbangan n!n bedah:
ast and $uncti!nal brace.
atu metode tatalaksana non surgical adalah dengan imobilisasi fraktur dalam cast untuk
penyembuhan a(al. etelah beberapa minggu dalam cast, cast dapat diganti dengan functional
brace yang terbuat dari plastik dan perekat. Functional brace akan memberi proteksi dan
21
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
17/27
penyanggaan sampai penyembuhan sempurna. "race ini mengijinkan penderita untuk melepas
nya untuk alasan kebersihan dan terapi fisik. "http:!!orthoinfo#
e. Terapi $edah.
Terapi ini direkomendasi untuk penderita dengan fraktur:
• Fraktur terbuka dengan luka yang perlu dimonitor terus menerus.
• angat tidak stabil karena banyak nya fragmen tulang dan luasnya pergeseran.
• Tidak dapat sembuh dengan metode non bedah.
+et!demet!den%a:
1. Batang 3ntramedullar. Penanganan dengan metode ini merupakan gold standard unuk
kasus fraktur tibia segmental yang tidak stabil atau fraktur dengan kesegarisan yang tidak
memadai dan diimobilisasi dengan cara non bedah. "3oppenfeld,0=//#. Prosedur ini
menggunakan batang besi yang didisain secara khusus, yang dimasukkan dari bagian
depan dari lutut keba(ah ke dalam sumsum tulang tibia. $atang ini mele(ati fraktur
untuk menjaganya tetap pada posisi nya.
*ntramedullary nailing.
Paku *ntramedullar mempunyai panjang dan diameter
yang ber&ariasi, untuk menyesuaikan dengan ukuran
sebagian besar tulang tibia. Paku intramedullar dipasang
pada kedua ujung dari tulang. 3al ini menjaga paku dan
tulang pada posisi yang baik selama penyembuhan.
Paku *ntramedullar memberi fiksasi yang kuat, stabil,
dan untuk keseluruhan panjang tulang. Teknik ini juga
22
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
18/27
menjaga tulang yang diposisikan saat bedah tetap pada tempatnya, bila dibandingkan dengan
pembebatan atau fiksasi eEternal.
Paku intramedullar tidak ideal untuk fraktur pada anak dan remaja, karena perhatian harus
diberikan agar tidak mele(ati lempeng pertumbuhan tulang.
2. Pelat dan sekrup.
Fraktur diafisis tibia pernah diterapi secara rutin dengan konstuksi pelat dan paku. Alatalat
ini dipersiapkan untuk fraktur dimana Paku intermedullar tidak dapat dilakukan! tidak optimal.
eperti frakturfraktur yang melebar ke lutut atau sendi pergelangan kaki.
elama tipe prosedur ini, fragmenfragmen tulang terlebih dahulu direposisikan "reduksi# kegaris normal nya. Kemudian fragmenfragmen ini di satukan dengan sekrup spesial dan pelat
logam yang ditempelkan pada bagian luar dari tulang.
. Reduksi terbuka dan $iksasi interna dengan pelat
-etode fiksasi ini mengorbankan periosteum secara signifikan untuk fiksasi. Dleh karena itu
reduksi terbuka dan fiksasi interna memilki peranan yg terbatas pada penanganan fraktur corpus
tibia; kadang teknik ini diaplikasikan untuk kasus nonunion tibia yg dilakukan bersama dengan graft tulang.
. Fiksasi e4ternal.
Pada tipe operasi ini, pin logam atau sekrup diletakkan ke dalam tulang pada atas dan ba(ah
lokasi fraktur. Pin dan sekrup menempel pada lempeng diluar kulit. Alat ini adalah bingkai
penstabil yang menjaga tulang pada posisi yang tepat sehingga dapat menyembuh.
$. Penanganan Drthopaedi dan )ehabilitasi pasca bedah!non bedah
/. 3ari Pertama sampai atu -inggu
• Penyembuhan Tulang:
o tabilitas pada tempat fraktur: Tak ada stabilitas
23
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
19/27
o tadium penyembuhan tulang: Fase inflamasi. 3ematoma fraktur dikolonisasi
oleh selsel radang dan debridemen fraktur dimulai.
o inar 7: Tak ada kalus
• *nstruksi:
o Perhatian: 3indari gerakan berputar pada kaki yang menapak di lantai
o Kisaran gerak: etelah nyeri a(al mereda, pasien dapat aktif melatih kisaran
gerak sendi lutut, fleksi, ekstensi, dan melatih kisaran gerak pergelangan kaki dan
kaki dalam semua bidang gerak, sesuai toleransi.
Kisaran gerak aktif sendi lutut dan pergelangan kaki bila tidak dipasang gips.
o Kekuatan: 4atihan isometrik pada m.uadriceps, m. tibialis anterior dan m.
gastrocsoleus. etelah nyeri mereda pasien dapat memulai latihan isotonik pada
pergelangan kaki, sesuai toleransi.
o Aktifitas fungsional:
Pasien harus diajari cara menggunakan crutc# atau walker, untuk pindah
dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.
Pasien diberitahu untuk mengenakan celana pada ekstremitas yang sakit
terlebih dahulu dan melepaskannya mulai dari ekstremitas yang sehat.
$tand%pi&ot transfer dan ambulasi tanpa penanggungan beban dengan
menggunakan alat bantu untuk fraktur yang tidak stabil.
Penanggungan beban sesuai dengan toleransi sampai dengan
penanggungan beban
o ?aya $erjalan:
?aya berjalan 0 titik atau 1 titik diajarkan dengan menggunakan crutc#
atau walker, sesuai dengan kemampuan menanggung beban.
$ila pasien belum boleh menanggung beban, diajarkan stand%pi&ot
transfer dengan crutc# dan eEtremitas yang sakit berperan sebagai / unit
dan ekstremitas yang sehat sebagai unit lainnya. $eban ditumpukan pada
crutc#'
aat menaiki tangga, pasien naik dengan ekstremitas sehat dulu, menuruni
tangga dengan ekstremitas sakit dahulu.
24
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
20/27
Kestabilan dan keamanan ambulasi pasien pasien harus dia(asi hatihati,
naik turun tangga dapat ditunda sampai nyeri pasien sudah berkurang.
o Penanggungan beban:
Penanggungan beban sesuai dengan toleransi pada pola fraktur stabil .
Tanpa penganggungan beban sampai dengan toe touc# weig#t bearing
untuk pola fraktur tidak stabil "kontak kortikal minimal, kominuitif,
kehilangan tulang segmental#.
egera sampai satu minggu
?ips )eduksi Terbuka
Fiksasi interna
Fiksasi 6ksterna
tabilitas Tak ada Tak ada Tak ada
Drthopaedi Potong gips sampai
sendi
metatarsofalangeal
"-TP# untuk
memungkinkan
dorsifleksi dan plantar
fleksi jarijari kaki.
Tinggikan ekstremitas
ba(ah untuk
mengurangi
pembengkakan
4akukan pera(atan
luka pada setiap insisi
pada luka terbuka
6&aluasi tempat
masuk pin, fungsi
tendon dan setiap luka
terbuka yang
memerlukan
pera(atan
)ehabilitasi 4atihan isometrik
untuk otot uadriseps,
otot betis dalam gips
dan dorsofleksi serta
plantar fleksi aktif
pada jarijari kaki
4atihan isometrik
untuk menguatkan
otot uadriceps dan
otot betis serta kisaran
gerak sendi lutut,
pergelangan kaki dan
jarijari kaki
4atihan isometrik
untuk menguatkan
otot uadriceps dan
otot betis serta kisaran
gerak sendi lutut dan
jarijari kaki
0. 'ua -inggu
25
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
21/27
• Penyembuhan Tulang:
o tabilitas pada tempat fraktur: Tak ada stabilitas sampai stabilitas minimal.
o tadium penyembuhan tulang: A(al tahap reparasi penyembuhan tulang. elsel
osteoprogenitor diferensiasi menjadi osteoblas, kemudian membuat anyaman
tulang.
o inar 7: tidak ada kalus; garis fraktur masih jelas.
• *nstruksi:
o Perhatian: 3indari gerakan berputar dengan kaki menapak di lantai
o Kisaran gerak: Pasien seharusnya tidak mengalami kesulitan melakukan
pergerakan aktif panggul. ?erakan aktif lutut dan pergelangan kaki harus
dilanjutkan sesuai teknik fiksasinya. Pembengkakan dan nyeri harusnya sudah
banyak berkurang pada tahap ini. Pasien diintruksikan untuk menulis huruf
dengan kaki, sehingga terjadi pergerakan pergelangan kaki dan kaki pada semua
bidang gerak.
o Kekuatan Dtot: 4atih uadriceps dengan latihan isometrik dan pergelangan kaki
dengan latihan isotonik dan isometrik. Dtot gastroknemius berperan sebagai
pompa &askular, untuk menghindari pengumpulan darah pada tungkai. 3al ini
sangat penting untuk mencegah tromflebitis dan trombosis &ena dalam pada
tungkai.o Akti&itas fungsional: lanjutkan stand%pi&ot transfer menggunakan crutc# atau
walker .
o ?aya berjalan:
teruskan gaya berjalan 0 atau 1 titik pada permukaan rata dan tangga
dengan memakai alat bantu. Pola berjalan tergantung pada status
penanggung beban.
@aik tangga dengan ekstremitas sehat duluan, turun tangga dengan
ekstremitas yg sakit duluan.
o Penanggungan beban:
Penanggungan beban sesuai dengan toleransi pada pola fraktur stabil.
Pasien tidak diperbolehkan menaggung beban atau sampai dengan toe
touc# weig#t bearing untuk pola fraktur tidak stabil.
26
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
22/27
'ua minggu
?ips )eduksi terbuka dan
fiksasi interna
Fiksasi eksterna
tabilitas Tak ada sampai
minimal
Tak ada sampai
minimal
6&aluasi tempat
masuk pin, fungsitendon dan lanjutkan
pera(atan luka
Drthopaedi ?ips dipotong dan
lanjutkan peninggian
tungkai secukupnya
untuk mengurangi
bengkak
Angkat jahitan dan
teruskan pera(atan
luka pada setiap luka
terbuka
Kisaran gerak lutut,
pergelangan kaki dan
jarijari kaki.
)ehabilitasi 4najutkan latihanisometrik pada otot
uadriceps dan otot
betis di dalam gips
serta kisaran gerak
aktif jarijari kaki
Kisaran gerak lutut, pergelangan kaki dan
jarijari kaki.
4atihan isometrik otot
uadriceps dan otot
otot pergelangan kaki
4atihan isometrik ototuadriceps dan otot
otot pergelangan kaki
1. 6mpat sampai enam minggu
• Penyembuhan tulang:
o tabilitas pada tempat fraktur: dengan bertambahnya jumlah kalus, maka fraktur
menjadi lebih stabil terhadap beban aksial, tapi masih tetap harus dilindungi
terhadap beban torsional
o tadium penyembuhan tulang: Fase reparatif. Drganisasi kalus lebih lanjut dan
dimulainya pembentukan tulang lamelar. Kalus terlihat menjembatani tempat
fraktur, dan fraktur biasanya telah stabil. @amun, kekuatan kalus ini, terutama
terhadap beban torsional, jauh lebih rendah dari tulang normal. 8ntukmenghindari terjadinya refraktur, perlindungan lebih lanjut masih diperlukan.
o inar 7: kalus a(al mungkin sudah dapat terlihat pada aspek posterolateral tibia,
tempat asupan darah yang paling baik. $ila frkatur difiksasi kaku, kalus hanya
akan sedikit terlihat.
27
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
23/27
• *nstruksi:
o Perhatian: 3indari gerakan berputar dengan kaki menapak di lantai.
o Kiasaran gerak: Pada saat ini, kecuali bila dipasang gips, pasien seharusnya sudah
nyaman melakukan kisaran greak lutut dan pergelangan kaki. Kisaran gerak
penuh harus tetap dipertahankan.
o Kekuatan otot: 4anjutkan latihan isometrik dan isotonik untuk lutut dan
pergelangan kaki dengan baik.
o Akti&itas fungsional: Pada stadium ini, pasien yang belum bisa menanggung
beban penuh masih memerlukan alat bantu untuk transfer dan ambulasi
o ?aya berjalan: 4anjutkan dengan gaya berjalan 0 atau 1 titik. 3ati hati akan
adanya pemendekan tungkai struktural. $ila ada, mungkin diperlukan ganjalan
sepatu. -ulailah dengan akti&itas keseimbangan dan pemindahan beban. Pusatkan
latihan pada gaya berjalan. Ketidakseimbangan postural dan risiko jatuh dapat
berkurang dengan penguatan dan latihan. Pasien mungkin masih memerlukan alat
bantu ambulasi bergantung pada status penganggungan beban nya.
o Penanggung beban:
Penanggungan beban sesuai toleransi pada pola fraktur yang stabil.
Pasien tidak diperbolehkan menanggung beban atau toetouc# weig#t
bearing untuk pola fraktur tidak stabil.
6mpat sampai enam minggu
?ips )eduksi terbuka dan
fiksasi interna
Fiksasi eksterna
tabilitas tabil parsial tabil parsial tabil parsial
Drthopaedi 4anjutkan
penggunaan ong leg
cast, tapi gips dapat
dilepas, diperbaiki,
atau diganti bila perlu
Pertimbangkan
dinamisasi bila celah
frkatur masih ada
Periksa frame dan
semua pin, sekrup,
dan kencangkan bila
perlu; setiap pin
dengan tanda infeksi
harus diganti dengan
pin yang lebih besar
atau pin dipindahkan
ke tempat yang
28
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
24/27
berbeda
)ehabilitasi 4anjutkan latihan
isometrik untuk otot
uadriceps, otot betis
dalam gips dan
kisaran gerak jarijari
kaki
4anjutkan kisaran
gerak aktif sendi lutut,
pergelangan kaki dan
jarijari kaki.
4atihan isometrik dan
isotonik untuk otot
uadriceps dan otot
otot pergelangan kaki
4anjutkan kisaran
gerak aktif sendi lutut,
pergelangan kaki dan
jarijari kaki.
4atihan isometrik dan
isotonik untuk otot
uadriceps dan otot
otot pergelangan kaki
'elapan sampai dua belas minggu
• Penyembuhan tulang
o tabilitas pada tempat fraktur: fraktur dengan kominuitif minimal atau tanpa
kominutif menjadi semakin stabil atau sampai stabil sempurna. Fraktur dengan
kehilangan tulang yang signifikan atau fraktur yang memerlukan graft tulang
akibat kehilangan tulang, memiliki stabilitas yang terbatas, sampai graft tulang
mulai berkonsolidasi dan kalus mulai nampak.
o tadium penyembuhan tulang: fase remodeling a(al. Anyaman tulang mulai
diganti dengan tulang lamelar. Proses remodeling memerlukan (aktu berbulan
bulan sampai bertahuntahun.
o inar 7: konsolidasi tulang berlanjut dan kalus tampak terlihat pada permukaan
posterolateral tibia serta memanjang ke sekitar permukaan lainnya. ?aris fraktur
mulai berkabut dan menghilang. $ila diperlukan graft tulang, konsolidasi graft ini
seharusnya sudah mulai terlihat.
• *nstruksi
o Kisaran gerak: lanjutkan kisaran gerak aktif untuk semua bidang gerak sendi
panggul, lutut dan pergelangan kaki. $ila kisaran gerak terbatas, maka latihan
kisaran gerak aktif dengan bantuan ataupun kisaran gerak pasif dapat diberikan
karena fraktur sudah semakin stabil.
o Kekuatan otot: 4atihan isotonik dengan penambahan tahanan dimulai untuk otot
otot pergelangan kaki sesuai dengan derajat pembentukan kalus dan stabilitas
29
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
25/27
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
26/27
5. "!mplikasi
a. Komplikasi secara umum
• Fragmen yang tajam dapat memotong atau merobek otototot, persarafan, atau pembuluh
darah di sekitarnya.
• Pembengkakan berlebihan, dapat menyebabkan sindroma kompartmen, suatu kondisi
dimana pembengkakan memotong suplai darah ke tungkai. 3al ini dapat menyebabkan
konsekuensi yang parah dan membutuhkan tidakan bedah emergensi.
• Fraktur terbuka dapat mengakibatkan infeksi jangka panjang pada tulang yg dalam atau
osteomyelitis, meskipun pencegahan dari infeksi telah meningkat secara dramatisdibandingkan generasi lampau.
b. Komplikasi umum post operasi
1 !n"eksi
!n"eksi dapat terjadi karena penolakan tubu# ter#adap implant berupa
internal $ksasi %an& dipasan& pada tubu# pasien. !n"eksi ju&a dapat terjadi
karena luka %an& tidak steril '(dams) 1992.
2 Delayed union
Delayed union adala# suatu kondisi dimana terjadi pen%ambun&an tulan&
tetapi ter#ambat %an& disebabkan ole# adan%a in"eksi dan tidak
ter*ukupin%a peredaran dara# ke "ra&men '(dams) 1992.
3 Non union
Non union merupakan ke&a&alan suatu "raktur untuk men%atu setela# 5
bulan mun&kin disebabkan ole# "aktor seperti usia) kese#atan umum dan
per&erakan pada tempat "raktur 'Garrison) 1996.
4 Avaskuler nekrosis
31
8/20/2019 Frak Turfsdfsd
27/27
Avaskuler nekrosis adala# kerusakan tulan& %an& diakibatkan adan%a
de$siensi supla% dara# '(ple%) 1995.
5 +al union
Terjadi pn%ambun&an tulan& tetapi men%ambun& den&an tidak benar seperti
adan%a an&ulasi) pemendekan) de"ormitas atau ke*a*atan '(dams) 1992.
*. Komplikasi %an& ber#ubun&an den&an tindakan operasi) %aitu
Kerusakan jarin&an dan pembulu# dara# pada daera# %an& dioperasi karena
incisi. ,ada luka
operasi %an& tidak steril akan terjadi in"eksi %an& dapat men%ebabkan proses
pen%ambun&an tulan& dan pen%embu#an tulan& terlambat.
6. Prognosis
+enurut -oe#arso '1993) "raktur dapat disembu#kan atau disatukan
kembali "ra&men"ra&men tulan&n%a melalui operasi. /amun ada seba&ian
jenis "raktur %an& sulit disatukan kembali "ra&men"ra&men %aitu "raktur
pada tulan& ulna) tulan& radius) tulan& $bula dan tulan& tibia. raktur pada
daera# elbo) *aput "emur dan *ruris dapat men%ebabkan kematian karena
pada daera# tersebut dileati sara" besar %an& san&at berperan dalam
ke#idupan seseoran&. ,ro&nosis "raktur ter&antun& dari jenis "raktur) usia
penderita) letak) derajat kepara#an) *epat
dan tidakn%a penan&anan. '#ttpetd
32