12
Fraktur Femur Sinistra LAPORAN INTRA OPERASI Tanggal : 23 Maret 2010 Nama pasien : Tn.S No CM : 10!20 R"ang : S #iagnosa : $ra%t"r $em"r Sinistra Tin&a%an operasi : ORI$ PERSIAPAN PASIEN A. Pemasangan alat ele%trome&i% 'e& Si&e Monitor : Terpasang sat"rasi &an tensi meter Ar&e : Terpasang &i %a%i $i%sasi : Terpasang &i %e&"a e%stremitas atas Pema%aian (o"ter : )a Pengg"naan s"(tion : )a O*at Pre Anestesi : On&ansentron 2+ mg, -entanil +0mg, In&"%si : Re(o ol, %etorola% 1, /alotan -a(e mas% Posisi pasien : S"pinasi T# : 100 !0mm/g Na&i : !0 menit RR :120 menit S" " :3 C '. Pet"gas pem*e&a an Operator : #r. I Asisten : T Instr"men : I Sir%"ler : A C. Persiapan Alat : Instrumen Instrumen Tambahan 'asi( set : Slang s"(tion 'eng%o% 1 'enang (i&e 2 0, (romi% 0, &e on s"rgi(r4l5 Nailp"&er 2 6ar"m tapper &an silin&er 7lem arteri *eng%o% 10 'ist"ri 22 7om 2 #"% se&ang 2 S%apel 2 #"% lo*ang 1 7oo%er8 #"% %a%i 1 9"nting aringan 2 'or 9"nting *enang 2 Mata *or Pinset anatomis 2 Respatri"m Pinset srir"gis 2 Nagle tang

fraktur femur sinistra

Embed Size (px)

DESCRIPTION

orthopedi

Citation preview

Fraktur Femur Sinistra

LAPORAN INTRA OPERASI

Tanggal : 23 Maret 2010Nama pasien : Tn.SNo CM : 107820Ruang : SDiagnosa : Fraktur Femur SinistraTindakan operasi : ORIF

PERSIAPAN PASIENA. Pemasangan alat elektromedik Bed Side Monitor : Terpasang saturasi dan tensi meter Arde : Terpasang di kaki Fiksasi : Terpasang di kedua ekstremitas atas Pemakaian couter : Ya Penggunaan suction : Ya Obat Pre Anestesi : Ondansentron 25 mg, fentanil 50mg, Induksi : Recovol, ketorolak 1, Halotan face mask Posisi pasien : Supinasi TD : 100/80mmHg Nadi : 80x/menit RR :120x/menit Suhu :37 C

B. Petugas pembedahan Operator : Dr. I Asisten : T Instrumen : I Sirkuler : A C. Persiapan Alat :Instrumen Instrumen Tambahan

Basic set :Slang suction

Bengkok 1Benang cide 2/0, cromik 0, dexon(surgicryl)

Nailpuder 2Jarum tapper dan silinder

Klem arteri bengkok 10Bisturi 22

Kom 2Duk sedang 2

Skapel 2Duk lobang 1

Kooker 6Duk kaki 1

Gunting jaringan 2Bor

Gunting benang 2Mata bor

Pinset anatomis 2Respatrium

Pinset srirugis 2Nagle tang

Klem arteri lurus 10Cobra

Pinset srilugis manis 1Kuret

Wound hakgigi 2Reduction

Elize 2Drifer

Ohak 2Bone klem

Duk klem 5Hak besar

Langen hak 2Tang

Kanul section 1Pengukur

Klem ovarium 2Baut

Plat

D. Pelaksanaan Asisten/InstrumenNo.Tindakan

1Memposisikan pasien supinasi dan mengfiksasi

2Melepas bidai dengan gunting

3Memasang perlak dibawah area operasi

4Mencuci tangan steril dengan handiscrab dan air mengalir

5Memakai jas operasi

6Memakai handscone steril

7Disinfeksi daerah operasi mulai dengan handiscrub kemudian dikeringkan memakai kasa, diteruskan dengan alkohol kemuadian dikeringkan memakai kasa dan yang terakhir adalah dengan batadine.

8Penutupan area operasi (draping) dengan duk besar lobang 1, duk tanggung rapat 2 dan duk kaki 1, kemudian dirapihkan dan difiksasi mengunakan duk klem.

9Insisi lokasi operasi femur lateral sinistra 1/3 distal mulai dari kulit-subcutis menggunakan bisturi No.22.

10Menghentikan perdarahan dengan menggunakan cutter.

11Menggunting facia dengan gunting jaringan.

12Memperjelas area pandang operasi dengan menyedot perdarahan menggunakan suction

13Mengedep perdarahan dengan kasa kering

14Memasang hak besar

15Memisahkan /diseksi otot dengan tulang dengan menggunakan respatrium

16Mengambil jaringan tulang yang tak berfungsi dengan nagle tang

17Mencari ujung kedua tulang yang patah

18Memasang cobra

19Menyatukan ke-2 ujung tulang yang patah dengan bon klem

21Kuretase tulang dengan kuret

22Memasang reduction ditengah-tengah ujung tulang yang patah

23Memasang plat tulang

24Mengebor tulang sesuai jumlah lubang pada plat dan mengukur kedalaman lubang.

25Membuat lubang untuk masuk baut

25Memasang baut sejumlah lubang yang ada dengan menggunakan scrub driver

26Setelah baut terpasang semua bersihkan area opersi dengan NACL

27Disinfeksi luka operasi dengan betadine

28Memasang drain dengan NGT No.18

29Menjahit facia jarum dalam dan benang dexon

30Menjahit sub cutis dengan benang cromik no.0

31Menjahit kulit dengan jarum luar dan benang cide N0.2/0

32Membersihkan luka operasi dengan NACL

33Disinfeksi luka operasi dengan betadine dan kasa steril

34Menutup luka dengan kasa steril rangkap 2

35Memasang sofban

36Mengitung instrument bekas operasi

37Menghitung kasa bekas operasi

38Membersihkan dan merapihkan alat

39Memindahkan pasien ke Bed

40Mendokumentasikan di status pasien

2.2 REPOSISIDefinisi penempatan kembali ke posisi semula penataan kembali posisi yg ada penempatan ke posisi yg berbeda atau baru2.2.1 TRAKSI

DefinisiTraksi adalah Penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh yang dilakukan dengan member beban yang cukup untuk mengatasi penarikan otot. Axis traksi: Traksi sepanjang sumbu seperti sumbu pelvis pada obstetri Traksi elastic : Traksi dengan tenaga elastik atau dengan menggunakan bahanelastik Traksiskeletal:Traksiyangdipasangsecaralangsungpadatulangpanjangdengan menggunakan pen, kawat dll Traksikulit:Traksipadabagiantubuhyangditahandengan alatyangdilekatkandengan membalutkan ke permukaan tubuh.a. Prinsip : Penetralan kekuatan memendek otot pada daerah yang patah dan membidai tulang yang patah dengan kekuatan otot.b. Keuntungan : Mudah, cepat terjadi pembentukan kalus.c. Kerugian : Pasien harus berada di tempat tidur dalam waktu yang lama ( hati-hati pneumonia, trombosis ) bila tidak dipantau dengan baik, dapat juga terjadi infeksi pin penjepit.Macam - Macam Traksi1. Traksi PanggulDisempurnakan dengan pemasangan sebuah ikat pinggang di atas untuk mengikat puncak iliaka.2. Traksi Ekstension (Bucks Extention)Lebih sederhana dari traksi kulit dengan menekan lurus satu kaki ke dua kaki. Digunakan untuk immibilisasi tungkai lengan untuk waktu yang singkat atau untuk mengurangi spasme otot3. Traksi Cervikal Digunakan untuk menahan kepala extensi pada keseleo, kejang dan spasme. Traksi ini biasa dipasang dengan halter kepala.4. Traksi RussellsTraksi ini digunakan untuk frakstur batang femur. Kadang-kadang juga digunakan untuk terapi nyeri punggung bagian bawah. Traksi kulit untuk skeletal yang biasa digunakan.Traksi ini dibuat sebuah bagian depan dan atas untuk menekan kaki dengan pemasangan vertikal pada lutut secara horisontal pada tibia atau fibula.5. Traksi khusus untuk anak-anakPenderita tidur terlentang 1-2 jam, di bawah tuberositas tibia dibor dengan steinman pen, dipasang staples pada steiman pen. Paha ditopang dengan thomas splint, sedang tungkai bawah ditopang atau Pearson attachment. Tarikan dipertahankan sampai 2 minggu atau lebih, sampai tulangnya membentuk callus yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat dilatih secara aktif. Tujuan Untuk meminimalkan spasme otot Untuk Mengurangi dan mempertahankan kesejajaran tubuh Untuk Mengimobilisasi Fraktur Untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulangIndikasi1) Nyeri dan Spasme Otot2) Hipomobilitas yang Reversibela) Keterbatasan Gerak yang Progresif3) Imobilisasi yang FungsionalTraksi digunakan pada berbagai macam fraktur, indikasi traksi antara lain adalah : 1. Traksi rusell,Traksi rusell digunakan pada pasien fraktur pada plato tibia 2. Traksi buckIndikasi yang paling sering untuk jenis traksi ini adalah untukmengistirahatkan sendi lutut pasca trauma sebelum lutut tersebut diperiksa dan diperbaiki lebih lanjut 3. Traksi DunlopTraksi Dunlop merupakan traksi pada ektermitas atas. Traksihorizontal diberikan pada humerus dalam posisi abduksi, dan traksivertical diberikan pada lengan bawah dalm posisi fleksi 4. Traksi kulit BryaniTraksi kulit Bryani sering digunakan untuk merawat anak kecil yang mengalami patah tulang paha 5. Traksi rangka seimbangTraksi rangka seimbang ini terutama dipakai untuk merawat patah tulang pada korpus pemoralis orang dewasa 6. Traksi 90-90-90Traksi 90-90-90 diindikasikan pada penderita fraktur tulang femur pada anak-anak usia 3 thn sampai dewasa muda (Barbara, 1998) Kontra indikasi 1) Hipermobilitas2) Efusi Sendi3) Inflamasi4) Fraktur humeri dan osteoporosis Komplikasi 1. Dekubitus 2. Kongesti Paru dan Pneumonia3. Konstipasi dan Anoreksia4. Stasis dan Infeksi Saluran Kemih5. Trombosis Vena ProfundaPersiapan alat: Skin traksi kit k/p pisu cukur k/p balsam perekat k/p alat rawat luka katrol dan pulley beban K/p Bantalan conter traksi k/p bantal kasur gunting bolpoint untuk penanda/ markerPersiapan alat pada traksi kulit :o Bedak kulito Kom berisi air putiho Handuko Sarung tangan bersih

Persiapan alat pada traksi skeletal :o Zat pembersih untuk perawatan pino Set ganti baluto Salep anti bakteri (k/p)o Kantung sampah infeksiuso Sarung tangan sterilo Lidi kapaso Povidone Iodine (k/p)o Kassa sterilo Piala ginjalo Bantal keras (bantal pasir )Persiapan PasienAtur posisi pasien nyaman dan rapikanProsedurPre Interaksi Menjelaskan prosedur tindakan, komplikasi tindakan pada pasien Mencuci tangan Memakai handschoen Mengatur posisi tidur pasien supinasi Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa Bila banyak rambut k/p di cukur Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan bolpointInteraksi k/p beri balsam perekat Ambil skin traksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian medial dan lateral kaki secara simetris dengan tetap menjaga immobilisasi fraktur Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur Masukkan tali pada pulley katrol Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg k/p pasang bantalan conter traksi atau bantal penyangga kakiTerminasi Atur posisi pasien nyaman dan rapikan Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan untuk manggil perawat bila ada keluhan Buka tirai/ pintu Alat dikembalikan, dibersihkan dan dirapikan Sarung tangan dilepas Mencuci tangan Cara melakukan traksi :1. Traksi kulitKulit hanya bisa dapat menahan sekitar 5 kg traksi pada orang dewasa. Jika lebih dari ini tahanan yang dibutuhkan untuk mendapatkan dalam menjaga reduksi, traksi tulang mungkin diperlukan. Hindari traksi tulang pada anak-anak- plate pertumbuhan dapat dengan mudah hancur dengan pin tulang.Indikasiuntuktraksikulit a).Anak-anak b).Traksitemporer-hanyauntukbeberapahari,missalpreoperasi c).Tahanankecildibutuhkanuntukmenjagareduksi5kg d).Kerusakan kulit atau adanya sepsis diarea tersebutKontra indikasi nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.Interaksi Cuci tangan dan pasang sarung tangan Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum traksi dipasang kembali oleskan benzoin tinktur pada kulit dengan letakkan bilah papan pada kadua sistem ekstremitas sampai garis patahan tulang Balut dengan krep secara spiral ( jangan sekali-kali buat balutan melingkar dari bilah perekat. Lekatkan sebuah pita kebilah papan menggunakan sepotong kayu. Hati-hati: jangan membalut sampai ke proksimal garis patahan kontrol peredaran darah dan keadaan kulit secara teratur. Pemberat traksi tidak boleh lebih dari 5 kg. Lepas sarung tangan Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas distal yang terpasang traksi Berikan bantalan dibawah akstremitas yang tertekan Berikan penyokong kaku (foot plates) dan lepaskan setiap 2 jam lalu anjurkan klien latihan ekstremitas bawah untuk fleksi, ekstensi dan rotasi Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi

2. Traksi tulangIndikasiTraksiTulanga).Orangdewasamembutuhkan>5kgtraksib).Kerusakankulitmembutuhkandressingsc).Jangka panjang Desinfeksi kulit, penutup steril, anastesi localKontra Indikasi AnakInteraksi Cuci tangan Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk mempertahankan tarikan traksi yang optimal Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung tangan steril Insisi kulit dengan skapel Masukkan pin stein man (2-4 mm) atau kawat kirschner (2 mm) mulai pada sisi yang sulit (femur dan kalkaneus dari sisi medial, tibia dari sisi lateral), insisi kulit kedua pada sisi kontralateral dan masukkan pin melalui kulit Fiksasi pin dengan menggunakan sanggurdi Bohler dengan pin penempel tomas Pasang pemberat traksi (numerus 2,5 %, femur 10-15 %, tibia 5 % atau 1/7 dari berat badan) Disekeliling lempeng dibalut dengan balutan steril tutup ujung runcingnya. Perhatikan : kontrol arah optimal traksi dan lubang pin setiap hari, kurangi beban traksi jika patahan tulang keluar. Mulai lakukan fisioterapi dini.Terminasi Lepas sarung tangan Buang alat alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus infeksius Cuci tangan Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu dalam pergerakan di tempat tidur selama ganti alat dan membersihkan area punggung/ bokong Berikan posisi yang tepat di tempat tidurKomplikasi Infeksi, misalnya infekis melalui kawat/pin yang digunakan. Kegagalan penyambungan tulang (nonunion) akibat traksi yang berlebihan. Luka akibat tekanan misalnya Thomas splint pada tuberositas tibia. Parese saraf akibat traksi yang berlebihan (overtraksi) atau bila pin mengenai saraf. Dx Keperawatan1. Risiko cedera b.d imobilitas dan alat traksi.2. Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan muskulskeletal.3. Risiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d imobilitas.4. Risiko tinggi kerusakan b.d imobilisai, alat traksi.2.2.2 GIPS

Definsi Gips dalam bahasa latin disebut kalkulus, dalam bahasa ingris disebut plaster of paris , dan dalam belanda disebut gips powder. Gips merupakan mineral yang terdapat di alam berupa batu putih tang mengandung unsur kalsium sulfat dan air. Gips adalah alat imobilisasi eksternal yang kaku yang di cetak sesuai dengan kontur tubuh tempat gips di pasang (brunner & sunder, 2000) gips adalah balutan ketat yang digunakan untuk imobilisasi bagian tubuh dengan mengunakan bahan gips tipe plester atau fiberglass (Barbara Engram, 1999). Jadi gips adalah alat imobilisasi eksternal yang terbuat dari bahan mineral yang terdapat di alam dengan formula khusus dengan tipe plester atau fiberglass.Tujuan pemasangan gips1. Imobilisasi kasus dislokasi sendi2. Fiksasi fraktur yang telah di reduksi3. Koreksi cacat tulang4. Imobilisasi pada kasus penyakit tulang setelah dilakukan operasi5. Mengoreksi deformitasIndikasi 1. pasien dislokasi sendi2. fraktur3. penyakit tulang spondilitis TBC4. pasca operasi5. skliosis6. spondilitis TBC, dllKontra Indikasi1) Fraktur terbuka.Persiapan AlatPersiapan alat alat untuk pemasangan gips:1. Bahan gips dengan ukuran sesuai ekstremitas tubuh yang akan di gips2. Baskom berisi air biasa (untuk merendam gips)3. Baskom berisi air hangat4. Gunting perban5. Bengkok6. perlak dan alasnya7. waslap8. pemotong gips9. kasa dalam tempatnya10. alat cukur11. sabun dalam tempatnya12. Handuk13. krim kulit14. spons rubs ( terbuat dari bahan yang menyerap keringat)15. padding (pembalut terbuat dari bahan kapas sintetis)Persiapan pasien 1. siapkan pasien dan jelaskan pada prosedur yang akan dikerjakan2. siapkan alat-alat yang akandigunakan untuk pemasangan gips3. daerah yang akan di pasang gips dicukur, dibersihkan,dan di cuci dengan sabun, kemudian dikeringkan dengan handuk dan di beri krim kulit4. sokong ekstremitas atau bagian tubuh yang akan di gips.5. Posisikan dan pertahankan bagian yang akan di gips dalam posisi yang di tentukan dokter selama prosedurProsedur pemasangan GipsPre Interaksi Menjelaskan prosedur tindakan, komplikasi tindakan pada pasien Mencuci tangan Memakai handschoen Mengatur posisi pasien Sokong ekstremitas atau bagian tubuh yang akan digips. Posisikan dan pertahankan bagian yang akan digips dalam posisi yang ditentukan selama prosedur pemasangan gips. Pasang duk pada pasien. Cuci dan keringkan bagian yang akan digips.Interaksi Pasang bahan rajutan (nis:stokinet) pada bagian yang akan digips. Pasang dengan cara yang halus dan tidak mengikat. Boleh juga memakai bahan lain. Balutan gulungan tanpa rajutan dengan rata dan halus sepanjang bagian yang digips. Tambahkan bantalan didaerah tonjolan tulang dan paha jalur saraf. Pasang gips atau material sintesis secara merata pada bagian tubuh. Pilih lebar bahan yang sesuai. Timpa bahan sekitar setengah lebarnya. Lakukan dengan gerakan yang berkesinambungan agar tejaga kontak yang konstan dengan bagian tubuh. Pergunakan bahan gips tambahan (bidai) pada sendi dan pada titik stes pada gips yang diperkirakan . Selesaikan gips:- Haluskan tepinya. - Potong dan bentuk dengan pemotong gips atau cuter. Bersihkan partikel gips dari kulit. Sokong gips selama pengerasan dan pengeringan . Pasang gips yang sedang dalam proses pengerasan dengan telapak tangan; jangna diletakan pada permukaan keras atau pada tepi tajam; hindari tekanan pada gips.Terminasi Rapikan pasien Rapikan alat Cuci tangan dokumentasiPelepasan gipsAlat yang di gunakan untuk pelepasan gips1. Gergaji listrik/pemotong gips2. Gergaji kecil manual3. Gunting besar4. Baskom berisi air hangat5. Gunting perban6. Bengkok dan plastic untuk tempat gips yang di buka7. Sabun dalam tempatnya8. Handuk9. Perlak dan alasnya10. Waslap11. Krim atau minyakProsedur pelepasan gipsPre interaksi 1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan2. Yakinkan pasien bahwa gergaji listrik atau pemotong gips tidak akan mengenai kulit3. Gips akan di belah dengan menggunakan gergaji listrikInteraksi 1. Gunakan pelindung mata pada pasien dan petugas pemotong gips2. Potong bantalan gips dengan gunting3. Sokong bagian tubuh ketika gips di lepas4. Cuci dan keringkan bagian yang habis di gips dengan lembut oleskan krim atau minyak5. Ajarkan pasien secara bertahap melakukan aktifitas tubuh sesuai program terapi6. Ajarkan pasien agar meninggikan ekstremitas atau mengunakan elastic perban jika perlu untuk mengontrol pembengkakanTerminasi1. Rapikan pasien2. Rapikan alat3. Cuci tangan 4. DokumentasiDx Keperawatan 1) Kurangnya pengetahuan mengenai program pengobatan2) Nyeri yang berhubungan dengan ganguan muskuloskeletal3) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan gips4) Kurang perawatan diri : makan,mandi/higiene,berpakian /berdandan, atau toileting karena keterbatasan mobilitas5) Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan laserasi dan abrasi6) Potensial perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan respon fisiologik thd cedera/gips