37
FRAKTUR FRAKTUR PELVIS PELVIS Ns, Mei Fitria K, Ns, Mei Fitria K, S.Kep S.Kep

Fraktur Pelvis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dbdfbdfbdfbdfbbdf

Citation preview

Page 1: Fraktur Pelvis

FRAKTUR FRAKTUR PELVISPELVIS

Ns, Mei Fitria K, S.KepNs, Mei Fitria K, S.Kep

Page 2: Fraktur Pelvis

Fraktur pelvisFraktur pelvis

Page 3: Fraktur Pelvis

Anatomi PelvisAnatomi Pelvis Berbentuk cincinBerbentuk cincin Stabilitas dipertahankan Stabilitas dipertahankan

oleh struktur tulang dan oleh struktur tulang dan ligamenligamen

Banyak organ penting Banyak organ penting dalam rongga pelvisdalam rongga pelvis

Fraktur pelvis : dapat Fraktur pelvis : dapat terjadi kerusakan pada terjadi kerusakan pada pemb. darah dan organ pemb. darah dan organ penting lainpenting lain

Page 4: Fraktur Pelvis

Mekanisme cedera :Mekanisme cedera : Tabrakan (KLL)Tabrakan (KLL) Jatuh dari ketinggianJatuh dari ketinggian Crush injuryCrush injury

Trauma cincin pelvis terbuka Trauma cincin pelvis terbuka cedera pemb.darah/organ lain cedera pemb.darah/organ lain perdarahan retroperitonealperdarahan retroperitoneal

Fraktur PelvisFraktur Pelvis

Page 5: Fraktur Pelvis

Fraktur pelvisFraktur pelvis Stabil atau tidak stabilStabil atau tidak stabil

Tidak stabil : bila terjadi Tidak stabil : bila terjadi kerusakan pada bagian kerusakan pada bagian posteriorposterior

Pemeriksaan klinis dan fotoPemeriksaan klinis dan foto Pada fraktur yang tidak stabil : Pada fraktur yang tidak stabil :

dapat terjadi perdarahan yang dapat terjadi perdarahan yang cukup besarcukup besar

Dapat terjadi syok hipovolemikDapat terjadi syok hipovolemik Stabilisasi pelvis : resusitasiStabilisasi pelvis : resusitasi

Page 6: Fraktur Pelvis

DiagnosisDiagnosis Pemeriksaan klinis :Pemeriksaan klinis :

Jejas pada pelvis/abdomen bagian bawahJejas pada pelvis/abdomen bagian bawah Nyeri tekan pada pelvisNyeri tekan pada pelvis Ketidakstabilan pada perabaanKetidakstabilan pada perabaan Perbedaan panjang kedua tungkaiPerbedaan panjang kedua tungkai Hipotensi & tachycardia (bila disertai Hipotensi & tachycardia (bila disertai

gangguan hemodinamik)gangguan hemodinamik) Radiologis : foto pelvis APRadiologis : foto pelvis AP

Page 7: Fraktur Pelvis

Jenis fraktur pelvisJenis fraktur pelvis

Fraktur ramus pubisStabil

SimfisiolisisStabil

Page 8: Fraktur Pelvis

Jenis fraktur pelvisJenis fraktur pelvis

Fraktur pelvis dengan kerusakanbagian anterior dan posteriorTidak stabil

Page 9: Fraktur Pelvis

Pemeriksaan fraktur pelvisPemeriksaan fraktur pelvis

Tekan kearah Tekan kearah posterior dan anterior posterior dan anterior pada krista iliakapada krista iliaka

Lakukan traksi pada Lakukan traksi pada salah satu tungkai salah satu tungkai dengan memfiksasi dengan memfiksasi pelvispelvis

Page 10: Fraktur Pelvis

Perdarahan akibat fraktur Perdarahan akibat fraktur pelvispelvis

Darah berasal dari Darah berasal dari tulang dan pembuluh tulang dan pembuluh darah yang robekdarah yang robek

Umumnya perdarahan Umumnya perdarahan venavena

Darah masuk ke rongga Darah masuk ke rongga retroperitonealretroperitoneal

Dapat terjadi perdarahan Dapat terjadi perdarahan yang masifyang masif

Bila tidak ditangani Bila tidak ditangani segera : syok segera : syok hipovolemikhipovolemik

Page 11: Fraktur Pelvis

Komplikasi fraktur pelvisKomplikasi fraktur pelvis

Syok akibat kehilangan darahSyok akibat kehilangan darah Robekan pada traktus urogenital : Robekan pada traktus urogenital :

ruptur buli, ruptur urethraruptur buli, ruptur urethra Ruptur colon/rectumRuptur colon/rectum Fistel recto-urethra, urethro-vaginalFistel recto-urethra, urethro-vaginal Lesi sarafLesi saraf

Page 12: Fraktur Pelvis

Penatalaksanaan fraktur pelvisPenatalaksanaan fraktur pelvis Ingat ABCIngat ABC Bila syok :Bila syok :

Resusitasi cairan : infus RL 2 line, k/p darahResusitasi cairan : infus RL 2 line, k/p darah Stabilisasi pelvisStabilisasi pelvis

Bila pasien stabil :Bila pasien stabil : Bed restBed rest Konsul orthopaedi : perlu operasi atau tidak ?Konsul orthopaedi : perlu operasi atau tidak ?

Penatalaksanaan komplikasi :Penatalaksanaan komplikasi : Repair urethraRepair urethra Colostomi, bila ada ruptur rectumColostomi, bila ada ruptur rectum Repair fistel dllRepair fistel dll

Page 13: Fraktur Pelvis

Stabilisasi pelvisStabilisasi pelvis

Mengecilkan rongga Mengecilkan rongga pelvis : berfungsi pelvis : berfungsi sebagai tamponsebagai tampon

Pelvic sling, stagenPelvic sling, stagen Fiksasi eksternaFiksasi eksterna Fiksasi internaFiksasi interna

Page 14: Fraktur Pelvis

KesimpulanKesimpulan Fraktur pelvis yang tidak stabil dapat Fraktur pelvis yang tidak stabil dapat

mengakibatkan perdarahan masif yang dapat mengakibatkan perdarahan masif yang dapat mengancam jiwamengancam jiwa

Diagnosis berdasarkan klinis dan radiologisDiagnosis berdasarkan klinis dan radiologis Penatalaksanaan berdasarkan prioritas ABCPenatalaksanaan berdasarkan prioritas ABC Resusitasi cairan dan stabilisasi pelvis harus Resusitasi cairan dan stabilisasi pelvis harus

dilakukan segeradilakukan segera

Page 16: Fraktur Pelvis

                                                Suatu kejadian Suatu kejadian emergency pada bidang muskuloskeletal emergency pada bidang muskuloskeletal adalah strain, yaitu peristiwa robeknya adalah strain, yaitu peristiwa robeknya otot tendon. Biasanya hal ini terjadi saat otot tendon. Biasanya hal ini terjadi saat kontraksi otot yang sangat kuat.kontraksi otot yang sangat kuat.

Strain adalah “tarikan otot” akibat Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan berlebihan,peregangan penggunaan berlebihan,peregangan berlebihan,atau stress yang berlebihan.berlebihan,atau stress yang berlebihan.

Page 17: Fraktur Pelvis

KLASIFIKASIKLASIFIKASI Derajat I/Mild Strain (Ringan)Derajat I/Mild Strain (Ringan)

Yaitu adanya cidera akibat penggunaan yang Yaitu adanya cidera akibat penggunaan yang berlebihan pada penguluran unit berlebihan pada penguluran unit muskulotendinous yang ringan berupa muskulotendinous yang ringan berupa stretching/kerobekan ringan pada otot/ligament.stretching/kerobekan ringan pada otot/ligament.• Gejala yang timbul :• Gejala yang timbul : Nyeri lokal Nyeri lokal Meningkat apabila bergerak/bila ada beban Meningkat apabila bergerak/bila ada beban pada ototpada otot• Tanda-tandanya :• Tanda-tandanya : Adanya spasme otot ringan Adanya spasme otot ringan Bengkak Bengkak Gangguan kekuatan otot Gangguan kekuatan otot Fungsi yang sangat ringan Fungsi yang sangat ringan

Page 18: Fraktur Pelvis

Derajat II/Medorate Strain (Ringan)Derajat II/Medorate Strain (Ringan)Yaitu adanya cidera pada unit Yaitu adanya cidera pada unit muskulotendinous akibat muskulotendinous akibat kontraksi/pengukur yang berlebihan.kontraksi/pengukur yang berlebihan.• Gejala yang timbul• Gejala yang timbul Nyeri local Nyeri local Meningkat apabila bergerak/apabila Meningkat apabila bergerak/apabila ada tekanan ototada tekanan otot Spasme otot sedang Spasme otot sedang Bengkak Bengkak Tenderness Tenderness Gangguan kekuatan otot dan fungsi Gangguan kekuatan otot dan fungsi sedangsedang

Page 19: Fraktur Pelvis

Derajat III/Strain Severe (Berat)Derajat III/Strain Severe (Berat)Yaitu adanya tekanan/penguluran Yaitu adanya tekanan/penguluran mendadak yang cukup berat. Berupa mendadak yang cukup berat. Berupa robekan penuh pada otot dan ligament robekan penuh pada otot dan ligament yang menghasilkan ketidakstabilan sendi.yang menghasilkan ketidakstabilan sendi.• Gejala :• Gejala : Nyeri yang berat Nyeri yang berat Adanya stabilitas Adanya stabilitas Spasme Spasme Kuat Kuat Bengkak Bengkak Tenderness Tenderness Gangguan fungsi otot Gangguan fungsi otot

Page 20: Fraktur Pelvis

Penegakan diagnosaPenegakan diagnosa   AnamnesaAnamnesa Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Inspeksi : mencari deformitas, Inspeksi : mencari deformitas,

memar, dan pembengkakanmemar, dan pembengkakan Palpasi : rasakan area yang cedera Palpasi : rasakan area yang cedera

untuk memeriksa adakah deformitas untuk memeriksa adakah deformitas dan nyeri tekan saat disentuhdan nyeri tekan saat disentuh

Perkusi : Pemeriksaan refleksPerkusi : Pemeriksaan refleks

Page 21: Fraktur Pelvis

penanganan yang dilakukan pada cedera tendo dan penanganan yang dilakukan pada cedera tendo dan ligamentum adalah dengan diistirahatkan dan ligamentum adalah dengan diistirahatkan dan diberi pertolongan dengan metode RICE. Artinya:diberi pertolongan dengan metode RICE. Artinya:

a.  a.  R (Rest) R (Rest) : diistirahatkan pada bagian yang : diistirahatkan pada bagian yang cedera.cedera.

b.  b.  I (Ice) I (Ice) : didinginkan selama 15 sampai 30 menit.: didinginkan selama 15 sampai 30 menit. c. c.  C (Compress) C (Compress) : dibalut tekan pada bagian yang : dibalut tekan pada bagian yang

cedera dengan bahan yang elastis, balut tekan di cedera dengan bahan yang elastis, balut tekan di berikan apabila terjadi pendarahan atau berikan apabila terjadi pendarahan atau pembengkakan.pembengkakan.

d.  d.  E (Elevate) E (Elevate) : ditinggikan atau dinaikan pada : ditinggikan atau dinaikan pada bagian yang cedera.bagian yang cedera.

Page 22: Fraktur Pelvis

Penanganan awalPenanganan awal Balut langsung diatas cedera. Balutan Balut langsung diatas cedera. Balutan

harus pas (tak boleh longgar dan ketat) harus pas (tak boleh longgar dan ketat) untuk menahan pendarahan.untuk menahan pendarahan.

Kompres area cedera dengan kantung es Kompres area cedera dengan kantung es selama 30-45 menit, kemudian kompres selama 30-45 menit, kemudian kompres dihentikan dan didiamkan selama 1 jam. dihentikan dan didiamkan selama 1 jam. Kemudian kompres lagi selama 30 menit, Kemudian kompres lagi selama 30 menit, lakukan selama 24 jam.lakukan selama 24 jam.

Daerah ditinggikan selama 72 jam Daerah ditinggikan selama 72 jam pertama, biarkan posisi selagi waktu tidur.pertama, biarkan posisi selagi waktu tidur.

Biarkan istirahat selama 72 jam setelah Biarkan istirahat selama 72 jam setelah cederacedera

Page 23: Fraktur Pelvis

Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatana. Pengkajiana. Pengkajian

• Kajian nyeri• Kajian nyeriApa yang dilakukan pasien sebelum Apa yang dilakukan pasien sebelum

dirasakan nyeri?dirasakan nyeri?Apakah nyeri terlokalisasi?Apakah nyeri terlokalisasi?Bagaimana pasien menjelaskan nyeri?Bagaimana pasien menjelaskan nyeri?Apakah nyeri menjalar?Apakah nyeri menjalar?

• Inpeksi umumnya untuk mengetahui • Inpeksi umumnya untuk mengetahui perkembangan edema,memantau luka dikulit.perkembangan edema,memantau luka dikulit.• Palpasi sendi untuk mengetahui sensitifitas • Palpasi sendi untuk mengetahui sensitifitas dan perkembangan jaringan lunak yang banyak dan perkembangan jaringan lunak yang banyak teraba kerasteraba keras• Observasi tingkat keterbatasan mobilitas sendi • Observasi tingkat keterbatasan mobilitas sendi yang terserangyang terserang

Page 24: Fraktur Pelvis

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri b/d spasme ototNyeri b/d spasme otot Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeriKerusakan mobilitas fisik b/d nyeri Kerusakan intregitas jaringan b/d Kerusakan intregitas jaringan b/d

adanya cederaadanya cedera

Page 25: Fraktur Pelvis

DISLOKASI SENDIDISLOKASI SENDI

Page 26: Fraktur Pelvis

Keadaan dimana tulang-tulang yang Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendilepas dari sendi

Keluarnya (bercerainya)kepala sendi Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. membutuhkan pertolongan segera.

Page 27: Fraktur Pelvis

Dislokasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :Dislokasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. a. Dislokasi congenital :Dislokasi congenital :

Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.

b. Dislokasi patologik :b. Dislokasi patologik :

Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.

c.  Dislokasi traumatic :c.  Dislokasi traumatic :

Kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak Kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan)anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan)

Page 28: Fraktur Pelvis

Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :Berdasarkan tipe kliniknya dibagi : 1) 1) Dislokasi AkutDislokasi Akut Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip.

Disertai nyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi.Disertai nyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi. 2)  2)  Dislokasi KronikDislokasi Kronik 3)  Dislokasi Berulang3)  Dislokasi Berulang Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh

frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.

  

Page 29: Fraktur Pelvis

Berdasarkan tempat terjadinya :Berdasarkan tempat terjadinya : 1. 1. Dislokasi Sendi RahangDislokasi Sendi Rahang Dislokasi sendi rahang dapat terjadi karena :Dislokasi sendi rahang dapat terjadi karena : a.  a.  Menguap atau terlalu lebar.Menguap atau terlalu lebar. b. b. Terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka, Terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka,

akibatnya penderita tidak dapat menutup mulutnya akibatnya penderita tidak dapat menutup mulutnya kembali.kembali.

2.      2.      Dislokasi Sendi BahuDislokasi Sendi Bahu Pergeseran kaput humerus dari sendi glenohumeral, Pergeseran kaput humerus dari sendi glenohumeral,

berada di anterior dan medial glenoid (dislokasi anterior), berada di anterior dan medial glenoid (dislokasi anterior), di posterior (dislokasi posterior), dan di bawah glenoid di posterior (dislokasi posterior), dan di bawah glenoid (dislokasi inferior).(dislokasi inferior).

Page 30: Fraktur Pelvis

  Dislokasi Sendi SikuDislokasi Sendi Siku Merupakan mekanisme cederanya biasanya jatuh Merupakan mekanisme cederanya biasanya jatuh

pada tangan yg dapat menimbulkan dislokasi sendi pada tangan yg dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posterior dengan siku jelas berubah siku ke arah posterior dengan siku jelas berubah bentuk dengan kerusakan sambungan tonjolan-bentuk dengan kerusakan sambungan tonjolan-tonjolan tulang siku.tonjolan tulang siku.

4.      4.      Dislokasi Sendi JariDislokasi Sendi Jari Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak

ditolong dengan segera sendi tersebut akan menjadi ditolong dengan segera sendi tersebut akan menjadi kaku kelak. Sendi jari dapat mengalami dislokasi ke kaku kelak. Sendi jari dapat mengalami dislokasi ke arah telapak tangan atau punggung tangan.arah telapak tangan atau punggung tangan.

5.      5.      Dislokasi Sendi Metacarpophalangeal dan Dislokasi Sendi Metacarpophalangeal dan InterphalangealInterphalangeal

Merupakan dislokasi yang disebabkan oleh Merupakan dislokasi yang disebabkan oleh hiperekstensi-ekstensi persendian.hiperekstensi-ekstensi persendian.

Page 31: Fraktur Pelvis

6.      6.      Dislokasi PanggulDislokasi Panggul Bergesernya caput femur dari sendi Bergesernya caput femur dari sendi

panggul, berada di posterior dan atas panggul, berada di posterior dan atas acetabulum (dislokasi posterior), di anterior acetabulum (dislokasi posterior), di anterior acetabulum (dislokasi anterior), dan caput acetabulum (dislokasi anterior), dan caput femur menembus acetabulum (dislokasi femur menembus acetabulum (dislokasi sentra).sentra).

7.      7.      Dislokasi PatellaDislokasi Patella a.       a.       Paling sering terjadi ke arah lateral.Paling sering terjadi ke arah lateral. b.      b.      Reduksi dicapai dengan memberikan Reduksi dicapai dengan memberikan

tekanan ke arah medial pada sisi tekanan ke arah medial pada sisi lateral patella sambil mengekstensikan lutut lateral patella sambil mengekstensikan lutut perlahan-lahan.perlahan-lahan.

Page 32: Fraktur Pelvis

ETIOLOGIETIOLOGI Cedera olah ragaCedera olah raga   Trauma yang tidak berhubungan dengan olah Trauma yang tidak berhubungan dengan olah

ragaraga : :

Benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor Benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi.biasanya menyebabkan dislokasi.

TerjatuhTerjatuhTerjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licindiatas lantai yang licin

Patologis : terjadinya ‘tear’ligament dan kapsul Patologis : terjadinya ‘tear’ligament dan kapsul articuler yang merupakanarticuler yang merupakankompenen vital penghubung tulangkompenen vital penghubung tulang

Page 33: Fraktur Pelvis

MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS1. 1. Deformitas pada persendiaanDeformitas pada persendiaan Kalau sebuah tulang diraba secara sering akan terdapat suatu Kalau sebuah tulang diraba secara sering akan terdapat suatu

celah.celah.

2.   2.   Gangguan gerakanGangguan gerakan Otot-otot tidak dapat bekerja dengan baik pada tulang tersebut.Otot-otot tidak dapat bekerja dengan baik pada tulang tersebut.

3.   3.   PembengkakanPembengkakanPembengkakan ini dapat parah pada kasus trauma dan dapat Pembengkakan ini dapat parah pada kasus trauma dan dapat menutupi deformitas.menutupi deformitas.

4.   4.   Rasa nyeri sering terdapat pada dislokasiRasa nyeri sering terdapat pada dislokasi Sendi bahu, sendi siku, metakarpal phalangeal dan sendi pangkal Sendi bahu, sendi siku, metakarpal phalangeal dan sendi pangkal

paha servikal.paha servikal.

5.   5.   Kekakuan.Kekakuan.

Page 34: Fraktur Pelvis

  PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

     Dengan cara pemeriksaan Sinar –X Dengan cara pemeriksaan Sinar –X

( pemeriksaan X-Rays ) ( pemeriksaan X-Rays )

Page 35: Fraktur Pelvis

ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATAN

PengkajianPengkajian Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik Pada penderita Dislokasi pemeriksan Pada penderita Dislokasi pemeriksan

fisik yang diutamakan adalah nyeri, fisik yang diutamakan adalah nyeri, deformitas, fungsiolesa misalnya: deformitas, fungsiolesa misalnya: bahu tidak dapat endorotasi pada bahu tidak dapat endorotasi pada dislokasi anterior bahudislokasi anterior bahu

Page 36: Fraktur Pelvis

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan a.    Gangguan rasa nyaman nyeri a.    Gangguan rasa nyaman nyeri

berhubungan dengan discontinuitas berhubungan dengan discontinuitas jaringan.jaringan.

b.   Gangguan mobilitas fisik berhubungan b.   Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi.dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi.

c.    Perubahan nutrisi kurang dari c.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kegagalan untuk kebutuhan tubuh b.d kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.untuk pembentukan sel darah merah.

d.   Ansietas berhubungan dengan d.   Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit.kurangnya pengetahuan tentang penyakit.

..

Page 37: Fraktur Pelvis