2
Peralatan Alat penggorengan dangkal (shallow-frying) terdiri dari permukaan logam dipanaskan, ditambahkan sedikit minyak. Secara komersial, deep-fat frying terus menerus digunakan. Dalam menggoreng suatu makanan tergantung pada jumlah minyak panas dalam bak dan panas dipertahankan untuk proses penggorengan, sering dinilai dari perubahan warna pada permukaan. Deep-fat frying terdiri dari conveyor stainless steel mesh yang terendam dalam tangki minyak yang dikendalikan secara termostatik. Alat ini dipanaskan oleh listrik, gas, bahan bakar minyak atau uap. Makanan tercelup ke dalam minyak dengan bergerak lambat kemudian terndam dalam conveyor atau, jika makanan berada dipermukaan minyak , maka akan di tenggelamkan oleh conveyor kedua hingga terndam. Ukuran dari potongan, kecepatan conveyor dan temperatur minyak mempengaruhi waktu penggorengan. Conveyor memisahkan makanan dan minyak yang berlebih dialirkan kembali ke tangki. Peralatan ini beroperasi secara otomatis pada tingkat produksi hingga 15 ton produk yang digoreng per jam. Minyak terus diresirkulasi melalui pemanas secara eksternal dan menggunakan penyaring untuk menghilangkan sisa partikel makanan, dan minyak baru ditambahkan secara otomatis untuk mempertahankan tingkat kepanasan yang diinginkan dalam tangki. Proses ini memperpanjang umur penggunaan minyak dengan membuang partikel makanan yang akan hangus jika terus menerus berada dalam minyak panas dan mempengaruhi rasa, warna produk. Viskositas minyak memiliki peranan penting untuk mentransfer panas secara optimal dalam makanan. Viskositas yang tepat dicapai ketika minyak dipanaskan sampai kandungan asam lemak bebas mencapai 0,4%. Methyl silikon dapat ditambahkan untuk mencegah timbulnya buih pada minyak. Panas dan sistem recovery minyak yang digunakan untuk mengurangi energi dan biaya penggunaan minyak. Penghematan energi dilakukan dengan cara menukar panas, yaitu dipasang di exhaust hood. Panas hasil penukaran ini berasal dari uap dan digunakan untuk pemanasan awal makanan yang masuk atau minyak, atau pada proses pemanasan air. Sistem recovery minyak dilakukan dengan menghilangkan uap air dan kembali ke tangki minyak. Selain itu, sistem pengendalian polusi mencegah asap dan

Frying

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fry

Citation preview

Page 1: Frying

Peralatan Alat penggorengan dangkal (shallow-frying) terdiri dari permukaan logam dipanaskan, ditambahkan sedikit minyak. Secara komersial, deep-fat frying terus menerus digunakan. Dalam menggoreng suatu makanan tergantung pada jumlah minyak panas dalam bak dan panas dipertahankan untuk proses penggorengan, sering dinilai dari perubahan warna pada permukaan. Deep-fat frying terdiri dari conveyor stainless steel mesh yang terendam dalam tangki minyak yang dikendalikan secara termostatik. Alat ini dipanaskan oleh listrik, gas, bahan bakar minyak atau uap. Makanan tercelup ke dalam minyak dengan bergerak lambat kemudian terndam dalam conveyor atau, jika makanan berada dipermukaan minyak , maka akan di tenggelamkan oleh conveyor kedua hingga terndam. Ukuran dari potongan, kecepatan conveyor dan temperatur minyak mempengaruhi waktu penggorengan. Conveyor memisahkan makanan dan minyak yang berlebih dialirkan kembali ke tangki. Peralatan ini beroperasi secara otomatis pada tingkat produksi hingga 15 ton produk yang digoreng per jam.

Minyak terus diresirkulasi melalui pemanas secara eksternal dan menggunakan penyaring untuk menghilangkan sisa partikel makanan, dan minyak baru ditambahkan secara otomatis untuk mempertahankan tingkat kepanasan yang diinginkan dalam tangki. Proses ini memperpanjang umur penggunaan minyak dengan membuang partikel makanan yang akan hangus jika terus menerus berada dalam minyak panas dan mempengaruhi rasa, warna produk. Viskositas minyak memiliki peranan penting untuk mentransfer panas secara optimal dalam makanan. Viskositas yang tepat dicapai ketika minyak dipanaskan sampai kandungan asam lemak bebas mencapai 0,4%. Methyl silikon dapat ditambahkan untuk mencegah timbulnya buih pada minyak.

Panas dan sistem recovery minyak yang digunakan untuk mengurangi energi dan biaya penggunaan minyak. Penghematan energi dilakukan dengan cara menukar panas, yaitu dipasang di exhaust hood. Panas hasil penukaran ini berasal dari uap dan digunakan untuk pemanasan awal makanan yang masuk atau minyak, atau pada proses pemanasan air. Sistem recovery minyak dilakukan dengan menghilangkan uap air dan kembali ke tangki minyak. Selain itu, sistem pengendalian polusi mencegah asap dan produk lainnya dari degradasi minyak yang dibuang ke atmosfer.