Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI 48
FUNGSI SERTA KUALITAS
SKALA DAN PROPORSI
INTILAND TOWER JAKARTA
NAMA : RAMZY PEBRIANSYAH
NPM : 2016420081
PEMBIMBING: IR. SUDIANTO ALY, M.T.
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR Akreditasi Institusi Berdasarkan BAN Perguruan Tinggi No: 4339/SK/BAN-
PT/Akred/PT/XI/2017 dan Akreditasi Program Studi Berdasarkan BAN
Perguruan Tinggi No: 4501/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2019
BANDUNG
2020
SKRIPSI 48
FUNGSI SERTA KUALITAS
SKALA DAN PROPORSI
INTILAND TOWER JAKARTA
NAMA : RAMZY PEBRIANSYAH
NPM : 2016420081
PEMBIMBING:
IR. SUDIANTO ALY, M.T.
PENGUJI :
IR. TITO GUNAWAN W., MSA.
ALDYFRA L.LUKMAN. S.T., M.T., PH.D.
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR Akreditasi Institusi Berdasarkan BAN Perguruan Tinggi No: 4539/SK/BAN-PT/
Akred/PT/XI/2017 dan Akreditasi Program Studi Berdasarkan BAN Perguruan
Tinggi No: 4501/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2019
BANDUNG
2020
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN SKRIPSI
(Declaration of Authorship)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ramzy Pebriansyah
NPM : 2016420081
Alamat : Jl. Gagak No. 1, Bandung
Judul Skripsi : Fungsi serta Kualitas Skala dan Proporsi Intiland Tower Jakarta
Dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa :
1. Skripsi ini sepenuhnya adalah hasil karya saya pribadi dan di dalam proses
penyusunannya telah tunduk dan menjunjung Kode Etik Penelitian yang
berlaku secara umum maupun yang berlaku di lingkungan Universitas Katolik
Parahyangan.
2. Jika dikemudian hari ditemukan dan terbukti bahwa isi di dalam skripsi ini,
baik sebagian maupun keseluruhan terdapat penyimpangan-penyimpangan
dari Kode Etik Penelitian antara lain seperti tindakan merekayasa atau
memalsukan data atau tindakan sejenisnya, tindakan plagiarisme atau
autoplagiarisme, maka saya bersedia menerima seluruh konsekuensi hukum
sesuai ketentuan yang berlaku.
Bandung, 14 Mei 2020
Ramzy Pebriansyah
i
Abstrak
FUNGSI SERTA KUALITAS
SKALA DAN PROPORSI
INTILAND TOWER JAKARTA
Oleh
Ramzy Pebriansyah
NPM: 2016420081
Skala dan proporsi memiliki peran penting dalam mempengaruhi dasar dari desain arsitektur.
Kedua konsep tersebut akan memperlihatkan fungsi serta kualitas dari gubahan bentuk dan ruang
sehingga dapat dirasakan oleh manusia. Dari proses memahami skala dan proporsi, manusia dapat
merasakan perbedaan dari kehadiran berbagai bentuk dan ruang pada bangunan. Paul Rudolph
merupakan salah satu arsitek yang menggunakan elemen serta prinsip skala dan proporsi sebagai
alat untuk menyampaikan fungsi serta kualitas gubahan bentuk pada rancangannya. Walaupun hal
tersebut tidak terdapat pada dasar pemikiran dan prinsip desain yang ia kemukakan, namun kutipan
wawancara dan penelitian terkait dapat memperlihatkan jika terdapat indikasi penggunaan skala dan
proporsi sebagai alat perancangannya. Kedua tinjauan tersebut menyebutkan jika skala dan proporsi
memiliki kaitan dengan beberapa dasar pemikiran dan prinsip desainnya, yaitu kontekstualisme
bangunan terkait dengan lingkungan sekitar, fungsi, dan kebutuhan psikologis manusia. Intiland
Tower Jakarta merupakan salah satu karya Paul Rudolph yang terletak di Jakarta Pusat. Namun,
selama beberapa dekade ini penelitian terkait objek tersebut tidak pernah dikaitkan dengan indikasi
adanya fungsi serta kualitas skala dan proporsi. Sehingga tujuan penelitian ini ditujukan untuk
mengetahui fungsi serta kualitas skala dan proporsi yang diterapkan oleh Paul Rudolph pada Intiland
Tower Jakarta.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara
mendeskripsikan fungsi serta kualitas skala dan proporsi Intiland Tower Jakarta yang terbentuk dari
penerapan elemen dan prinsipnya. Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan dan studi
pustaka. Studi pustaka terbagi menjadi empat bagian, yaitu pembahasan fungsi serta kualitas skala
dan proporsi, skala dalam arsitektur, proporsi dalam arsitektur, dan yang terakhir menjelaskan alur
analisis fungsi serta kualitas skala dan proporsi. Analisis fungsi serta kualitas skala dan proporsi
mengacu terhadap teori Orr, yang mencakup aspek konteks bangunan, bagian-bagian, keterbukaan
/ keterkurungan, monumentalitas atau perkecilan, hirarki urutan-urutan, asosiasi kultural dan
kemegahan.
Hasil dari analisis akan memperlihatkan jika aspek fungsi serta kualitas pada Intiland Tower
Jakarta dapat menunjang fungsi utamanya. Hal tersebut terlihat dari adanya kesesuaian hubungan
prinsip desain Paul Rudolph dengan aspek fungsi serta kualitas skala dan proporsi terhadap
penerapan elemen dan prinsipnya. Kesesuaian tersebut akan menegaskan jika penelitian ini tidak
hanya mendeskripsikan jika Intiland Tower Jakarta dapat memenuhi keseluruhan aspek fungsi serta
kualitas skala dan proporsi, melainkan, dapat dihubungkan dengan cara desain Paul Rudolph dalam
menggunakan elemen serta prinsip skala dan proporsi sebagai alat perancangan pada Intiland Tower
Jakarta. Dengan begitu penggunaan elemen serta prinsip skala dan proporsi dapat menjadi media
Paul Rudolph untuk mengkomunikasikan prinsip desainnya melalui kualitas serta fungsi gubahan
ruang dan bentuk Intiland Tower Jakarta agar dapat dirasakan oleh pengguna.
Kata-kata kunci: fungsi, kualitas, skala, proporsi, Paul Rudolph, Jakarta
ii
iii
Abstract
FUNCTION AND QUALITY OF
SCALE AND PROPORTION
INTILAND TOWER JAKARTA
by
Ramzy Pebriansyah
NPM: 2016420081
Scale and proportion have an important role in forming the basis of architectural design.
Both of these concepts will show the function and quality of compositions of shapes and spaces so
these can be felt by human. From the process of understanding scale and proportion, humans can
feel the difference from the presence of various forms and spaces in the buildings. Paul Rudolph is
one of the architects who used elements and principles of scale and proportions as a tool to show
the function and quality of shapes and spaces in his designs. Although it is not written down in the
design principles that he put forward, some interviews and related research can show if there are
indications of the use of scale and proportions as a design tool. Both of these reviews mentioned
that scale and proportion are related to several his design principles he has written. Some points on
the design principle are the contextualism of buildings related to the surrounding environment,
functions, and human psychological needs. Intiland Jakarta is one of Paul Rudolph’s works and
located in Jakarta. However, in the past few decades there has never been any research related to
the object that discussed the indication of function and quality of the scale and proportion. So the
purpose of this study is aimed to find out the function and quality of scale and proportion applied
by Paul Rudolph in Intiland Tower Jakarta.
This research used a descriptive method with a qualitative approach by describing the
funcion and quality of scale and proportion of Intiland Tower Jakarta that can be fomed from the
application of its elements and principles. Datas are collected by field observations and literature
study.Literature study is divided into four part that is, fuction and quality of scale and proportions,
scale in architecture, proportion in architecture, and the flow analysis of function and quaility of
scale and proportion . Analysis of function and quailty of scale and proportion refers to Orr’s theory,
which includes aspects of the building context, parts, openess / confinedness, monumentality /
diminutiveness, hierachy of sequences, cultural assosiations and grandeur.
The results of the analysis will show if the aspects of function and quality in Intiland Tower
Jakarta can support its main function. This can be seen from the compatibility of Paul Rudolph’s
design principles with the aspects of function and quality of scale and proportions of the application
of the elements and principles. This conformity will confirm if this research does not only describe
if Intiland Tower Jakarta can fulfill all aspects function and quaily of scale and proportion. But it
can be related to Paul Rudolph’s design in using elements and principles of scale and proportion
as a design tools in Intiland Tower Jakarta. So the use of elemets and the principle of scale and
proportion can be Paul Rudolphs’s media to communicate the design principles through the quality
and funcion of the form and space composition of Intiland Tower Jakarta to be felt by user.
Keywords: function, quality, scale, proportion, Paul Rudolph, Jakarta
iv
v
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi yang tidak dipublikasikan ini, terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Universitas Katolik Parahyangan,dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak
cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI dan tata cara yang berlaku di
lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.
Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan
hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk
menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh skripsi haruslah seijin
Rektor Universitas Katolik Parahyangan.
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir Fakultas
Teknik Program Studi Arsitektur, Universitas Parahyangan. Selama proses pembuatan
penelitian berlangsung, penulis mendapatkan bimbingan, arahan, dukungan, dan saran.
Untuk itu rasa terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:
• Dosen pembimbing, Bapak Ir. Sudianto Aly, M.T. atas saran, pengarahan, dan
masukan yang telah diberikan serta berbagai ilmu yang berharga.
• Dosen penguji, Bapak Ir. Tito Gunawan W., MSA. dan Bapak Aldyfra L. Lukman
S.T., M.T., Ph.D. atas masukan dan bimbingan yang telah diberikan.
• Pihak PT. Intiland Development, Tbk. yang telah membantu dalam memperoleh
data objek penelitian.
• Orang tua yang telah menyemangati dan mendoakan selama proses pengerjaan
penelitan.
• Dan yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, teman-teman atas semangat dan
dukungan yang telah diberikan dari awal hingga akhir proses pengerjaan penelitian
ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat
penggunaan kata yang tidak sesuai. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Bandung, 14 Mei 2020
Ramzy Pebriansyah
viii
ix
DAFTAR ISI
Abstrak..................................................................................................................................i
Abstract...............................................................................................................................iii
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI..............................................................................v
KATA PENGANTAR........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xxi
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 3
1.7. Ruang Lingkup Objek .................................................................................. 3
1.8. Kerangka Penelitian ..................................................................................... 4
1.9. Kerangka Penulisan ..................................................................................... 5
1.10. Sistematika Pembahasan .............................................................................. 5
1.11. Metode Penelitian ........................................................................................ 6
1.11.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 6
1.11.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 6
1.11.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 8
1.11.4 Tahap Analisis Data ........................................................................ 8
1.11.5 Tahap Penarikan Kesimpulan ......................................................... 9
BAB 2 FUNGSI SERTA KUALITAS SKALA DAN PROPORSI DALAM
ARSITEKTUR ................................................................................................... 11
2.1. Fungsi serta Kualitas Skala dan Proporsi dalam Arsitektur ....................... 13
2.1.1 Konteks Bangunan ........................................................................ 13
2.1.2 Bagian-bagian ............................................................................... 13
2.1.3 Keterbukaan / Keterkurungan ....................................................... 14
x
2.1.4 Monumentalitas / Perkecilan ......................................................... 14
2.1.5 Hirarki Urutan-urutan .................................................................... 15
2.1.6 Asosiasi Kultural ........................................................................... 17
2.1.7 Kemegahan .................................................................................... 17
2.2. Skala dalam Arsitektur ............................................................................... 18
2.2.1 Definisi dan Pengertian Skala ....................................................... 18
2.2.2 Sumber-Sumber Skala ................................................................... 20
2.2.3 Parameter Skala ............................................................................. 23
2.2.4 Elemen dan Prinsip Skala .............................................................. 24
2.3. Proporsi dalam Arsitektur .......................................................................... 32
2.3.1 Definisi dan Pengertian Proporsi ................................................... 32
2.3.2 Konteks Pembahasan Proporsi ...................................................... 33
2.4. Alur Analisis Fungsi serta Kualitas Skala dan Proporsi dalam Arsitektur . 41
2.4.1 Elemen serta Prinsip Skala dan Proporsi ....................................... 41
2.4.2 Fungsi serta Kualitas Skala dan Proporsi ...................................... 42
BAB 3 TINJAUAN OBJEK ........................................................................................... 43
3.1. Deksripsi Intiland Tower Jakarta ............................................................... 43
3.1.1 Konsep Intiland Tower Jakarta ..................................................... 43
3.1.2 Lokasi Intiland Tower Jakarta ....................................................... 44
3.2. Fungsi dan Fitur Intiland Tower Jakarta .................................................... 45
3.2.1 Bagian Podium .............................................................................. 45
3.2.2 Bagian Lantai Tipikal .................................................................... 46
3.2.3 Bagian Crown / Atap ..................................................................... 47
3.3. Pelingkup Intiland Tower Jakarta .............................................................. 47
3.4. Arsitek Paul Rudolph ................................................................................. 49
3.4.1 Dasar Pemikiran ............................................................................ 49
3.4.2 Prinsip Desain ............................................................................... 51
BAB 4 FUNGSI SERTA KUALITAS SKALA DAN PROPORSI PADA INTILAND
TOWER JAKARTA .......................................................................................... 53
xi
4.1. Konteks Bangunan ..................................................................................... 53
4.2. Bagian-bagian ............................................................................................ 58
4.3. Keterbukaan / Keterkurungan .................................................................... 64
4.4. Monumentalitas / Perkecilan ..................................................................... 65
4.5. Hirarki Urutan-urutan ................................................................................ 69
4.6. Asosiasi Kultural ........................................................................................ 72
4.7. Kemegahan ................................................................................................ 73
BAB 5 KESIMPULAN ................................................................................................... 77
5.1. Hubungan Bangunan terhadap Tapak dan Bangunan di sekitarnya / Site
Context (determinan nomor 1) ............................................................................ 77
5.1.1 Konteks Bangunan ........................................................................ 77
5.1.2 Asosiasi Kultural ........................................................................... 77
5.1.3 Kemegahan ................................................................................... 78
5.2. Fungsi Bangunan sebagai Dasar Pertimbangan Perancangan / Program
(determinan nomor 2) ......................................................................................... 78
5.2.1 Perkecilan ...................................................................................... 78
5.2.2 Bagian-bagian ............................................................................... 78
5.2.3 Keterbukaan .................................................................................. 78
5.2.4 Hirarki Urutan-urutan ................................................................... 78
5.3. Kondisi Lingkungan Sekitar / Environmental Context (determinan nomor
3)...... ................................................................................................................... 78
5.3.1 Konteks Bangunan ........................................................................ 79
5.3.2 Keterkurungan ............................................................................... 79
5.4. Kontrol Psikis Ruang / Form and Space (determinan nomor 5) ................ 79
5.4.1 Perkecilan ...................................................................................... 79
5.4.2 Kemegahan ................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................81
LAMPIRAN.......................................................................................................................83
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perspektif Intiland Tower Jakarta ......................................................... 2
Gambar 1.2 Kerangka Penelitian .............................................................................. 4
Gambar 1.3 Kerangka Penulisan .............................................................................. 5
Gambar 1.4 Perspektif Intiland Tower Jakarta ......................................................... 7
Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Skala dan Proporsi ............................................... 12
Gambar 2.2 “Kontekstualisme” pada Falling Water .............................................. 13
Gambar 2.3 Bagian-bagian pada Bentuk / Massa (kiri) dan Denah (kanan)
Guggenheim ............................................................................................................ 14
Gambar 2.4 Dominasi Keterkurungan (kiri) dan Keterbukaan (kanan) ................. 14
Gambar 2.5 Jarak dan Intensitas Bangunan terhadap Monumentalitas Monas ...... 15
Gambar 2.6 Hubungan Potongan dan Tampak pada Perkecilan Nakagin Capsule 15
Gambar 2.7 Hubungan Hirarki Simetrik & Massa Trinity Church ........................ 16
Gambar 2.8 Hirarki Simetrik Robert Venturi House ............................................. 16
Gambar 2.9 Hubungan Hirarki Dinamik & Massa Guggenheim Museum ........... 16
Gambar 2.10 Hirarki Dinamik Falling Water ........................................................ 16
Gambar 2.11 Persamaan penggunaan Elemen Gotik (kanan) Pada Gereja
Kontemporer (kiri) .................................................................................................. 17
Gambar 2.12 Kemegahan pada Interior (kiri) dan Eksterior (kanan) Hagia Sophia
................................................................................................................................ 17
Gambar 2.13 Ilustrasi Manusia dan Skala .............................................................. 18
Gambar 2.14 Ilustrasi Kehadiran Elemen “familiar” Pada Bangunan .................... 19
Gambar 2.15 Ilustrasi Bangunan tinggi terhadap Penyikapan Skala ...................... 20
Gambar 2.16 Perbedaan Sumber Skala dari Material ............................................ 21
Gambar 2.17 Ilustrasi Alam sebagai Sumber Skala pada Rumah Tinggal ............. 21
Gambar 2.18 Topografi Bukit pada Bangunan ....................................................... 22
Gambar 2.19 Ilustrasi Manusia dan Skala .............................................................. 22
Gambar 2.20 Perbandingan Tubuh Manusia dengan Berbagai Jenis Material ...... 23
Gambar 2.21 Perbedaan Jarak pada Seagram Building .......................................... 23
Gambar 2.22 Perbedaan Aspek pada Chapel Ronchamp ....................................... 24
Gambar 2.23 Perbedaan Waktu pada Falling Water ............................................... 24
Gambar 2.24 Elemen Garis & Tepi Robert Venturi house ..................................... 26
Gambar 2.25 Bentuk / Massa Robert Venturi house .............................................. 26
xiv
Gambar 2.26 Ruang pada Auditorium Chicago ...................................................... 27
Gambar 2.27 Terang / Gelap Eksterior Robie House ............................................. 27
Gambar 2.28 Konfigurasi Warna pada Falling Water ............................................ 28
Gambar 2.29 Tekstur pada Bruder Klaus Chapel ................................................... 28
Gambar 2.30 Pola Fasad pada Carll Tucker III House ........................................... 28
Gambar 2.31 Irama pada Unite D’habitation .......................................................... 29
Gambar 2.32 Kedomimanan / Subordinasi The Church of Beato Odorico ............ 29
Gambar 2.33 Preseden / Penekanan Elemen Horizontal pada Falling Water ......... 30
Gambar 2.34 Tegangan Interior Woodland Chapel ................................................ 30
Gambar 2.35 Proporsi pada Parthenon ................................................................... 30
Gambar 2.36 Simetri Statik pada Denah Unite d’habitation ................................... 31
Gambar 2.37 Simetri Dinamik pada tampak Unite d’habitation ............................. 31
Gambar 2.38 Keanekaragaman & kesatuan Enso-Gutzein .................................... 31
Gambar 2.39 Ilustrasi Proporsi ............................................................................... 32
Gambar 2.40 Perbedaan Rasio pada Persegi .......................................................... 33
Gambar 2.41 Ilustrasi Perbandingan Proporsi Denah, Tampak, Potongan. ............ 34
Gambar 2.42 Perhitungan Golden Section .............................................................. 35
Gambar 2.43 Ilustrasi Golden Rectangle ................................................................ 35
Gambar 2.44 Analisis Golden Section Pada Pantheon............................................ 35
Gambar 2.45 Analisis Golden Section pada Taj Mahal .......................................... 36
Gambar 2.46 Analisis Golden Section Pada Denah.World Museum ...................... 36
Gambar 2.47 Analisis Regulating Lines pada Denah Villa Garches ...................... 36
Gambar 2.48 Analisis Regulating lines pada Denah Villa Garches ........................ 37
Gambar 2.49 Hubungan Diameter Kolom terhadap Fasad ..................................... 37
Gambar 2.50 Pembagian Rasio Teori Pitagoras .................................................... 38
Gambar 2.51 Grid dan Rasio Bujursangkar pada S. Maria Novella ....................... 38
Gambar 2.52 Rasio ukuran Modulor....................................................................... 39
Gambar 2.53 Golden Section pada Unite D’habitation .......................................... 39
Gambar 2.54 Modulor pada Jenis Fasad & Ukuran unit Unite D’habitation .......... 39
Gambar 2.55 Dimensi-dimensi Manusia dalam Arsitektur ..................................... 40
Gambar 2.56 Ilustrasi Perbedaan Proporsi pada Bangunan .................................... 40
Gambar 2.57 Kerangka Alur Analisis Fungsi serta Kualitas Skala dan Proporsi .. 41
Gambar 3.1 Perspektif Intiland Tower Jakarta ....................................................... 43
Gambar 3.2 Gedung Intiland Tower Jakarta ........................................................... 44
xv
Gambar 3.3 Peta Kawasan (kiri) dan Lingkungan (kanan) Intiland Tower Jakarta 45
Gambar 3.4 Denah Bagian Bawah (Podium) Intiland Tower Jakarta .................... 45
Gambar 3.5 Atrium (kiri) dan Void (kanan) pada Gedung Intiland Tower Jakarta 46
Gambar 3.6 Denah Lantai tipikal Intiland Tower Jakarta ..................................... 46
Gambar 3.7 Denah Bagian Atas (Crown / atap) Intiland Tower Jakarta ................ 47
Gambar 3.8 Suasana Penthouse Gedung Intiland Tower Jakarta ........................... 47
Gambar 3.9 Kombinasi Material Pelingkup Massa Gedung Intiland Tower Jakarta
................................................................................................................................ 48
Gambar 3.10 Kombinasi Material Pelingkup Ruang Luar Gedung Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 48
Gambar 3.11 Kombinasi Material Pelingkup Ruang Dalam Gedung Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 48
Gambar 3.12 Paul Marvin Rudoplh ........................................................................ 49
Gambar 4.1 Garis / Tepi pada Tampak Intiland Tower Jakarta .............................. 53
Gambar 4.2 Bentuk / Massa pada Tampak Intiland Tower Jakarta ........................ 53
Gambar 4.3 Penerapan Prinsip Penekanan dan Irama pada Tampak A Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 54
Gambar 4.4 Warna pada Tampak A Intiland Tower Jakarta ................................. 54
Gambar 4.5 Prinsip keanekaragaman / kesatuan pada Tampak Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 55
Gambar 4.6 Prinsip Terang / Gelap pada Tampak A Intiland Tower Jakarta ........ 55
Gambar 4.7 Ruang pada Potongan Intiland Tower Jakarta .................................... 56
Gambar 4.8 Konteks Lingungan dan Intiland Tower Jakarta pada tahun 2020 ...... 56
Gambar 4.9 Bentuk / Massa pada Tampak Intiland Tower Jakarta ........................ 57
Gambar 4.10 Perbandingan Proporsi Intiland Tower Jakarta dan Permukiman Padat
(1987)...................................................................................................................... 57
Gambar 4.11 Perbandingan Proporsi Intiland Tower Jakarta dan Massa Penunjang
(2020)...................................................................................................................... 57
Gambar 4.12 Perbandingan Proporsi Intiland Tower Jakarta dan Flyover ............. 58
Gambar 4.13 Golden Rectangle Denah Bagian Atap, Penthouse lt.1 Pada Intiland
Tower Jakarta ......................................................................................................... 59
Gambar 4.14 Golden Rectangle Denah Bagian Lantai tipikal Tipe 1 Pada Intiland
Tower Jakarta ......................................................................................................... 59
xvi
Gambar 4.15 Golden Rectangle Denah Bagian Podium lt.1 Pada Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 59
Gambar 4.16 Penerapan Proporsi Menjadi Datum Bagian-Bagian Pada Denah ... 60
Gambar 4.17 Bagian-bagian pada Bentuk / Massa A dan B Intiland Tower Jakarta
................................................................................................................................ 60
Gambar 4.18 Bagian-bagian pada Bentuk / Massa C Intiland Tower Jakarta ...... 60
Gambar 4.19 Hubungan Tinggi Ruang Dalam terhadap Bentuk / Massa ............... 61
Gambar 4.20 Rasio Pembagi Vertikal Bagian-bagian Bentuk / Massa Tampak A 61
Gambar 4.21 Pengaturan Vertikal (Golden Section) Tampak A Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 62
Gambar 4.22 Pengaturan Vertikal (Golden Section) Tampak A Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 62
Gambar 4.23 Golden Section Bagian Atas pada Tampak A ................................. 63
Gambar 4.24 Golden Section Bagian Tengah dan bagian bawah pada Tampak A
................................................................................................................................ 63
Gambar 4.25 Keterbukaan dan Keterkurungan pada Intiland Tower Jakarta ........ 64
Gambar 4.26 Tegangan pada Intiland Tower Jakarta ............................................. 65
Gambar 4.27 Perbandingan Proporsi Wisma Sudirman dan Intiland Tower Jakarta
(1987) ...................................................................................................................... 65
Gambar 4.28 Perbandingan Proporsi Intiland Tower Jakarta dan Anz Tower (2020)
................................................................................................................................ 66
Gambar 4.29 Hubungan Prinsip Penekanan (kiri) dan Elemen Ruang (kanan) ..... 66
Gambar 4.30 Tinggi Ruang yang Unik Pada Bagian-Bagian Bangunan ................ 66
Gambar 4.31 Tinggi ruang dalam dan Selasar pada Intiland Tower Jakarta .......... 67
Gambar 4.32 Tekstur Pada Fasad dan Ruang Luar Intiland Tower Jakarta ............ 68
Gambar 4.33 Penerapan Proporsi Menjadi Datum Bagian-Bagian Pada Denah .... 69
Gambar 4.34 Keseimbangan Simetrik pada Denah ................................................ 69
Gambar 4.35 Kedominanan / subordinasi pada Intiland Tower Jakarta ............... 69
Gambar 4.36 Keseimbangan Simetrik bagian-bagian pada Tampak Intiland Tower
Jakarta ..................................................................................................................... 70
Gambar 4.37 Irama / Perulangan pada Bagian Tengah Intiland Tower Jakarta ..... 71
Gambar 4.38 Hirarki pada Tampak A Intiland Tower Jakarta ............................... 71
Gambar 4.39 Penekanan Atap pada Intiland Tower Jakarta dan Arsitektur
Vernakular Indonesia .............................................................................................. 72
xvii
Gambar 4.40 Pemisahan Bagian pada Intiland Tower Jakarta dan Arsitektur
Vernakular Indonesia .............................................................................................. 73
Gambar 4.41 Perbandingan Proporsi Wisma Sudirman dan Intiland Tower Jakarta
(1987)...................................................................................................................... 73
Gambar 4.42 Perbandingan Proporsi Intiland Tower Jakarta dan Anz Tower (2020)
................................................................................................................................ 74
Gambar 4.43 Prinsip Terang / Gelap pada Tampak A Intiland Tower Jakarta ..... 74
Gambar 4.44 Terang / Gelap pada Intiland Tower Jakarta .................................... 75
xviii
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Penelitian ....................................................................................... 8
Tabel 2.1.Perbandingan Konsep Skala ................................................................... 25
Tabel 4.1 Tabel Ukuran Tinggi Ruang Bagian dengan Fungsi Ruang .................. 67
xx
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Legenda Tampak Intiland Tower Jakarta ......................................... 83
Lampiran 1.2 Tampak A dam B Intiland Tower Jakarta ........................................ 83
Lampiran 1.3 Tampak C dan D Intiland Tower Jakarta ......................................... 83
Lampiran 1.4 Tampak E Intiland Tower Jakarta .................................................... 83
Lampiran 1.5 Legenda Potongan Intiland Tower Jakarta ....................................... 84
Lampiran 1.6 Kumpulan Potongan Intiland Tower Jakarta .................................... 84
xxii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Skala dan proporsi adalah salah satu konsep dasar dalam ranah estetika arsitektur
yang merupakan dasar dari semua desain arsitektur (Antoniades, 1992:38). Penerapan
elemen serta prinsip skala dan proporsi menjadi alat bagi arsitek untuk menyampaikan
fungsi serta kualitas dari karakteristik gubahan bentuk dan ruang pada suatu karya
arsitektur. Karakteristik gubahan bentuk akan dinilai dan dimaknai oleh manusia yang
melihatnya. Hal tersebut dikarenakan manusia selalu menilai objek melalui skala besaran
tertentu dan menggunakan dirinya sendiri sebagai pembanding (Abercrombie, 1984:15).
Dalam proses memahami skala dan proporsi, manusia dapat merasakan perbedaan dari
kehadiran berbagai bentuk bangunan. Skala menjadi salah satu konsep dalam arsitektur
yang membuat bangunan dapat dimengerti manusia (Orr, 1987:9) dan proporsi menjadi
salah satu konsep yang mendukung kehadirannya. Proporsi merupakan konsep dasar
hubungan fisik antara bagian-bagian dalam arsitektur (Antoniades, 1992:66). Maka dapat
disimpulkan jika skala dan proporsi memiliki peran penting dalam mempengaruhi dasar
dari desain arsitektur, sehingga fungsi serta kualitas dari gubahan bentuk dapat dirasakan
oleh manusia.
Paul Rudolph merupakan salah satu arsitek modern yang memperhatikan penerapan
elemen serta prinsip skala dan proporsi pada rancangannya. Hal tersebut tidak tertulis
secara langsung dalam dasar pemikiran dan prinsip desain yang terdapat pada the six
determinants of architectural form (Rudolph, 1974). Namun, skala dan proporsi menjadi
salah satu alat untuk mengaplikasikan dasar pemikiran dan prinsip desain tersebut. Skala
dan proporsi dapat dikaitkan dengan dasar pemikiran dan prinsip desain mengenai
kontekstualisme (Mill, 1990 & Jenks, 1997) dan desain spasial pada bangunan (Rudolph,
1977 & Ledfort, 2014). Prinsip kontekstualisme terkait dengan hubungan bentuk bangunan
terhadap lingkungan sekitar (determinan nomor 1) dan fungsi bangunan (determinan nomor
2). Prinsip desain spasial terkait dengan hubungan bentuk bangunan terhadap kebutuhan
psikologi manusia (determinan nomor 5). Dalam mengaplikasikan prinsip tersebut
khususnya determinan nomor 1,2 dan 5, Paul Rudolph mendasari gubahan bentuk dan
2
ruang pada desain arsitekturnya dengan konsep skala dan proporsi. Hal tersebut dilakukan
agar kualitas dari karakteristik gubahan bentuk dan ruang pada rancangannya dapat
tersampaikan dan dirasakan oleh manusia.
Dalam wawancaranya, Paul Rudolph mengemukakan peran skala dan proporsi
dalam desainnya. “Kita selalu berbicara tentang gaya arsitektur, namun menurut saya
dinamika ruang yang baik akan lebih penting. Ruang dalam dan ruang luar yang tercipta
dari kehadiran bangunan akan merupakan salah satu yang terpenting. Saya rasa manipulasi
dari skala, mengerti kehadiran ruang, penggunaan proporsi, hubungannya dengan material,
serta kejernihan dari ekspresi bentuk lebih penting dari gaya.” (Mill, 1990). Dengan adanya
kutipan tersebut dan hubungannya dengan dasar pemikiran dan prinsip desain (determinan
prinsip) pada paragraf sebelumnya, maka dapat disimpulkan jika Paul Rudolph merupakan
salah satu arsitek memperhatikan penerapan prinsip skala dan proporsi pada rancangannya.
Intiland Tower Jakarta merupakan salah satu karya Paul Rudolph yang terletak di
Jakarta Pusat. Bangunan yang memiliki fungsi sebagai kantor sewa tersebut sudah
didirikan dari tahun 1987. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan salah satu
pusat kawasan bisnis di Jakata, kehadiran Intiland Tower Jakarta dikelilingi oleh bangunan
yang memiliki fungsi sejenis. Bentuk bangunan yang dimiliki oleh Intiland Tower Jakarta,
memperlihatkan penerapan konsep tropisme. Namun, sesuai dengan dasar pemikiran dan
prinsip perancangan Paul Rudolph terdapat penerapan elemen serta prinsip skala dan
proporsi sebagai alat perancangan yang mendasari bentuk tersebut. Sehingga dalam
pandangan lain, Intiland Tower Jakarta dapat dibahas mengenai fungsi dan kualitas yang
terlihat dari penerapan elemen dan prinsip skala dan proporsinya tanpa membantah
penerapan konsep tropisme yang sangat terlihat di dalamnya.
Gambar 1.1 Perspektif Intiland Tower Jakarta
Sumber: (google.com)
3
1.2. Perumusan Masalah
Skala dan proporsi dapat memperlihatkan fungsi serta kualitas dari karakteristik
gubahan bentuk dan ruang pada suatu karya arsitektur. Pada rancangan Paul Rudolph,
fungsi serta kualitas yang dihasilkan dari penerapan elemen serta prinsip skala dan proporsi
dapat menjadi dasar untuk beberapa penerapan dasar pemikiran dan prinsip desainnya
(determinan nomor 1,2 dan 5). Namun selama beberapa dekade ini, penelitian terkait
Intiland Tower Jakarta hanya terfokuskan pada kontekstualisme bangunan terhadap iklim
(determinan nomor 3) yang tidak memiliki kaitan dengan indikasi kehadiran fungsi serta
kualitas skala dan proporsi pada rancangannya. Sehingga keberadaan fungsi serta kualitas
skala dan proporsi pada Intiland Tower Jakarta belum diketahui sebelumnya. Hal tersebut
merupakan permasalahan yang akan mendasari penelitian ini.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana fungsi serta kualitas skala dan proporsi yang terdapat pada Intiland
Tower Jakarta?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui fungsi serta kualitas skala dan proporsi
yang diterapkan oleh Paul Rudolph pada Intiland Tower Jakarta.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan hadirnya penelitian ini, maka diharapkan dapat menambah wawasan penulis
dan pembaca untuk mengetahui fungsi serta kualitas skala dan proporsi dengan contoh
objek Intiland Tower Jakarta.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada pembahasan sebagai berikut:
Lingkup pembahasan penelitian adalah fungsi serta kualitas skala yang dapat
diperlihatkan oleh pengaturan elemen dan prinsipnya.
1.7. Ruang Lingkup Objek
Pembahasan ruang lingkup objek pada Intiland Tower Jakarta terkait dengan
eksterior dan interior bangunan. Eksterior bangunan melingkupi massa bangunan dan
hubungannya dengan lingkungan sekitar yang dilihat melalui tampak dan perspektif
4
bangunan. Interior bangunan melingkupi ruang yang ada didalamnya yang dilihat melalui
denah dan potongan bangunan.
1.8. Kerangka Penelitian
Gambar 1.2 Kerangka Penelitian
Bagaimana fungsi serta kualitas skala dan proporsi pada Intiland Tower Jakarta ?
FUNGSI SERTA KUALITAS SKALA DAN PROPORSI INTILAND TOWER
JAKARTA
TEORI METODE PENELITIAN
Deskriptif Kualitatif
Data Literatur:
1. Fungsi serta
kualitas skala
dan proporsi
dalam
arsitektur
2. Skala dalam
arsitektur
3. Proporsi
dalam
arsitektur
4. Alur analisis
fungsi serta
kualitas skala
dan proporsi
dalam
arsitektur
Data Lapangan:
1. Deskripsi
(konsep dan
lokasi)
2. Fungsi dan fitur
objek
3. Pelingkup objek
4. Gambar kerja
5. Model 3
dimensi
6. Dokumentasi
PROPORSI DALAM
ARSITEKTUR:
1. Ching, F.D.K (2007),
Architecture Form, Space, and
Order. Third Edition.
2. Antonides, Anthony C
(1992), Architecture and Allied
Design. Third Edition.
SKALA DALAM
ARSITEKTUR
1. Orr, Frank (1974), Scale in
Architecture
2. Antonides, Anthony C
(1992), Architecture and Allied
Design. Third Edition.
Fungsi serta kualitas skala dan proporsi bangunan Intiland Tower Jakarta ditinjau dari teori
yang berkaitan dengan fungsi serta kualitas skala dan proporsi dalam arsitektur beserta
pengaturan elemen dan prinsipnya.
KESIMPULAN
5
1.9. Kerangka Penulisan
Gambar 1.3 Kerangka Penulisan
1.10. Sistematika Pembahasan
Penyajian penelitian dibagi kedalam beberapa bab. Hal tersebut dilakukan agar
memudahkan pemahaman penelitian. Berikut merupakan pembagian bab pada penelitian :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab 1 membahas latar belakang permasalahan penelitian yang menghasilkan
perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan, manfaat hingga kerangka penelitian.
Terdapat juga ruang lingkup penelitian dan ruang lingkup objek untuk membatasi luasan
pada variabel penelitian. Selain itu, pada bagian terakhir terdapat pembahasan mengenai
metodologi penelitian. Metode penelitian menjelaskan tentang metode dan langkah-
langkah yang digunakan dalam penelitian, terdiri dari penjabaran jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, tahap analisis data, hingga tahap penarikan
kesimpulan.
BAB II: FUNGSI SERTA KUALITAS SKALA DAN PROPORSI DALAM
ARSITEKTUR
Bab 2 membahas tentang teori-teori dari literatur mengenai fungsi serta kualitas
skala dan proporsi arsitektur. Pada bagian pertama menjelaskan aspek-aspek pada fungsi
serta kualitas skala dan proporsi dalam arsitektur. Kemudian pembahasan dilanjutkan
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
- Skala dan proporsi sebagai salah satu
konsep dasar dalam ranah estetika
arsitektur yang dapat menyampaikan
fungsi serta kualitas arsitektur.
- Paul Rudolph sebagai arsitek yang
memperhatikan penerapan prinsip
skala dan proporsi dalam rancangannya
- Intiland Tower Jakarta sebagai salah
satu karya Paul Rudolph dapat
memperlihatkan fungsi dan kualitas
skala dan proporsi yang dimiliknya.
RUMUSAN MASALAH
- Selama beberapa dekade, penelitian
terkait Intiland Tower Jakarta hanya
dikaitkan dengan kontekstualisme
terhadap iklim. Kualitas dan fungsi
skala dan proporsi pada Intiland Tower
Jakarta belum pernah dibahas
sebelumnya.
PERTANYAAN PENELITIAN
-Bagaimana fungsi serta kualitas skala
dan proporsi pada Intiland Tower
Jakarta ?
TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui fungsi serta
kualitas skala dan proporsi yang
diterapkan oleh Paul Rudolph pada
Intiland Tower Jakarta
DATA
DATA OBJEK
- Deskripsi (konsep
dan lokasi)
- Fungsi dan fitur
- Pelingkup
-Gambar kerja
-Model 3 dimensi
- Dokumentasi
ANALISIS
KESIMPULAN
STUDI
LITERATUR
- Fungsi serta
Kualitas skala dan
proporsi dalam
arsitektur
- Skala dalam
arsitektur
- Proporsi dalam
arsitektur
- Alur analisis
Fungsi serta
kualitas skala dan
proporsi dalam
arsitektur
FUNGSI SERTA
KUALITAS
SKALA DAN
PROPORSI
INTILAND
TOWER
JAKARTA
SKALA
FUNGSI SERTA KUALITAS
SKALA DAN PROPORSI
- Konteks bangunan
- Bagian-bagian
- Keterbukaan / keterkurungan
- Monumentalitas /perkecilan
- Hirarki urutan-urutan
- Asosiasi kultural
- Kemegahan
ELEMEN
SKALA
- Garis / tepi
- Bentuk / massa
- Ruang
- Terang
- Warna
- Tekstur
- Pola
6
dengan penjabaran terkait skala dan proporsi arsitektur yang dijelaskan secara terpisah.
Pada skala dalam arsitektur membahas mengenai definisi dan pengertian, sumber-sumber,
parameter, serta elemen dan prinsip skala. Pada bagian proporsi membahas mengenai
definisi dan konteks pembahasan proporsi. Pada bagian akhir terdapat alur analisis fungsi
serta kualitas skala dan proporsi.
BAB III: TINJAUAN OBJEK
Bab 3 memaparkan data yang diperoleh saat survey ke objek penelitian, variabel
yang diambil berupa data dokumentasi dan modeling dari Intiland Tower Jakarta. Data
yang didapatkan disusun kedalam bagian-bagian pada sub-bab. Bagian-bagian tersebut
meliputi deskripsi objek (konsep dan lokasi), fungsi dan fitur objek, pelingkup objek, dan
prinsip desain arsitek Paul Rudolph. Data yang dipaparkan akan dianalisis pada bab
selanjutnya.
BAB IV: FUNGSI SERTA KUALITAS SKALA DAN PROPORSI PADA
INTILAND TOWER JAKARTA
Bab 4 memaparkan analisis data yang berkaitan dengan aspek fungsi serta kualitas
skala dan proporsi pada Intiland Tower Jakarta. Fungsi serta kualitas tersebut dapat
diperlihatkan dari pengaturan elemen dan prinsip skala dan proporsi.
BAB V: KESIMPULAN
Bab 5 memaparkan kesimpulan dari analisis fungsi serta kualitas skala dan proporsi
yang diterapkan oleh Paul Rudolph pada Intiland Tower Jakarta.
1.11. Metode Penelitian
1.11.1 Jenis Penelitian
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan
cara mendeskripsikan fungsi serta kualitas skala dan proporsi Intiland Tower Jakarta yang
terbentuk dari penerapan elemen dan prinsipnya.
1.11.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1) Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan pada Intiland Tower Jakarta yang berada di Jl. Jend.
Sudirman No.Kav.32, Karet Tengsin, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat. Terletak di
kawasan pusat perekonomian sehingga disekitar bangunan Intiland Tower Jakarta terdapat
bangunan dengan fungsi sejenis yaitu perkantoran sewa. Letak Intiland Tower Jakarta
7
berdekatan dengan persimpangan Jalan Jenderal Sudirman dan KH. Mansyur sehingga
bangunan terletak disebelah flyover. Hal tersebut membuat lokasi bangunan Intiland Tower
Jakarta menjadi strategis.
Gambar 1.4 Perspektif Intiland Tower Jakarta
Sumber: (google.com)
2) Waktu Peneltian
Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021 dengan jangka
waktu :
Tahapan Januari Februari Maret April Mei Juni
Observasi
Awal
Penyusunan
Proposal
Penelitian
Survei
Lapangan
Studi
Literatur
Penelitian
Analisis
Penyusunan
Laporan
Penelitian
8
Penasukan
Penelitian
Revisi
Pemasukan
Akhir
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
1.11.3 Teknik Pengumpulan Data
Berikut merupakan langkah pengumpulan data :
1) Mengumpulkan studi literatur untuk melengkapi proposal penelitian.
2) Mengirim proposal kepada PT. Intiland Development Tbk. untuk meminta persetujuan
penelitian.
3) Kunjungan menuju Intiland Tower Jakarta, untuk mengumpulkan data fisik bangunan.
Data berasal dari dokumentasi dan dokumen perancangan pada Intiland Tower Jakarta.
Dokumentasi berupa foto dilakukan untuk mendata ukuran pada detail bangunan.
Dokumen perancangan memuat informasi mengenai ukuran keseluruhan pada Intiland
Tower Jakarta.
4) Mengirim hasil penelitian kepada PT. Intiland Development Tbk.
Teknik pengumpulan data terbagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap observasi dan studi
pustaka. Berikut merupakan penjelasan mengenai tahap-tahap pengumpulan data :
1) Studi Literatur
Studi literatur berdasarkan sumber-sumber yang mendukung kehadiran variabel
penelitian seperti buku, jurnal, referensi, maupun review. Berkaitan dengan fungsi serta
kualitas skala dan proporsi.
2) Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan survei terhadap objek penelitian, yaitu
dengan mengunjungi Intiland Tower Jakarta. Data yang didapatkan pada saat observasi
yaitu data fisik bangunan. Data fisik memuat dimensi pada Intiland Tower Jakarta.
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data dimensi detail bangunan. Setelah data fisik
terkumpul maka dilanjutkan dengan membuat model tiga dimensi melalui Archicad.
1.11.4 Tahap Analisis Data
Berikut merupakan penjelasan terkait tahap analisis data :
9
a. Analisis fungsi serta kualitas skala dan proporsi
Aspek dari fungsi serta kualitas meliputi konteks bangunan, bagian-bagian,
keterbukaan / keterkurungan, monumentalitas / perkecilan, hirarki urutan-urutan, asosiasi
kultural, dan kemegahan. Aspek fungsi serta kualitas tersebut dapat diperlihatkan oleh
pengaturan elemen dan prinsip skala dan proporsinya. Pada tahap analisis, pengaturan
elemen dan prinsip skala dan proporsi harus diketahui terlebih dahulu sehingga dapat
dihubungkan dengan fungsi serta kualitas yang menyertainya.
1.11.5 Tahap Penarikan Kesimpulan
Aspek fungsi serta kualitas yang dapat diperlihatkan oleh elemen serta prinsip skala
dan proporsi pada tahap analisis diperuntukan untuk menunjang fungsi utama skala dan
proporsi. Maka pada tahap kesimpulan, aspek fungsi serta kualitas tersebut akan
dihubungkan dengan fungsi utama skala dan proporsi. Fungsi utama skala dan proporsi
adalah sebagai media arsitektur untuk berkomunikasi dengan pengguna. Bahwa skala dan
proporsi sebagai dapat menyampaikan kesesuaian antara beberapa variabel arsitektur.
Variabel tersebut adalah bentuk, ruang, dan prinsip desain. Sehingga pada tahap
kesimpulan, pengaturan elemen serta prinsip skala dan proporsi akan memperlihatkan
kesesuaian aspek fungsi serta kualitas bentuk dan ruang pada bangunan dengan prinsip
desain yang digunakan oleh arsitek untuk mengkomunikasikan desain kepada pengguna.
10