13
MANFAAT MATA KULIAH MANFAAT MATA KULIAH Penyakit periodontal (Furcation involvement) merupakan Penyakit periodontal (Furcation involvement) merupakan penyakit multifaktor, pada umumnya berjalan penyakit multifaktor, pada umumnya berjalan tanpa keluhan sehingga penyakit menjadi lebih parah tanpa keluhan sehingga penyakit menjadi lebih parah Oleh karena itu perlu mengerti betapa pentingnya Oleh karena itu perlu mengerti betapa pentingnya memahami proses terjadinya, memahami proses terjadinya, Cara pencegahan, dan penatalaksanaannya Cara pencegahan, dan penatalaksanaannya Deskripsi Deskripsi Kuliah ini akan membahas pengertian, ruang lingkup, Kuliah ini akan membahas pengertian, ruang lingkup, etiologi, gambaran klinikCara mendiagnosa, etiologi, gambaran klinikCara mendiagnosa, dan cara penanganan Furcatio involvement dan cara penanganan Furcatio involvement Tujuan Instruksional Tujuan Instruksional Mahasiswa diharapkan mampu mendiagnosis, mencegah, Mahasiswa diharapkan mampu mendiagnosis, mencegah, merawatkasus involvement merawatkasus involvement Terutama derajat I. Terutama derajat I.

Furcation Involvement

Embed Size (px)

DESCRIPTION

peridodonsia

Citation preview

Page 1: Furcation Involvement

MANFAAT MATA KULIAHMANFAAT MATA KULIAH

Penyakit periodontal (Furcation involvement) merupakanPenyakit periodontal (Furcation involvement) merupakanpenyakit multifaktor, pada umumnya berjalanpenyakit multifaktor, pada umumnya berjalan

tanpa keluhan sehingga penyakit menjadi lebih parahtanpa keluhan sehingga penyakit menjadi lebih parahOleh karena itu perlu mengerti betapa pentingnyaOleh karena itu perlu mengerti betapa pentingnya

memahami proses terjadinya,memahami proses terjadinya, Cara pencegahan, dan penatalaksanaannya.Cara pencegahan, dan penatalaksanaannya.

DeskripsiDeskripsi

Kuliah ini akan membahas pengertian, ruang lingkup, Kuliah ini akan membahas pengertian, ruang lingkup, etiologi, gambaran klinikCara mendiagnosa, etiologi, gambaran klinikCara mendiagnosa, dan cara penanganan Furcatio involvementdan cara penanganan Furcatio involvement

Tujuan InstruksionalTujuan Instruksional

Mahasiswa diharapkan mampu mendiagnosis, mencegah, Mahasiswa diharapkan mampu mendiagnosis, mencegah, merawatkasus involvement merawatkasus involvement

Terutama derajat I.Terutama derajat I.

Page 2: Furcation Involvement

BAHAN BACAAN UTAMABAHAN BACAAN UTAMA

CLINICAL PERIODONTOLOGY CLINICAL PERIODONTOLOGY 88thth edition edition

FERMIN A.CARRANZA,Jr.DR.FERMIN A.CARRANZA,Jr.DR.MICHAEL G.NEWMAN,DDS.MICHAEL G.NEWMAN,DDS.

19901990

Page 3: Furcation Involvement

FURCATION INVOLVEMENTFURCATION INVOLVEMENT

D E F E N I S ID E F E N I S I

Adalah kondisi bifurkasi atau trifurkasi gigi berakar jamak yang Adalah kondisi bifurkasi atau trifurkasi gigi berakar jamak yang mengalami proses penyakit periodontal.mengalami proses penyakit periodontal.

Gigi yang paling sering terserang adalah:Gigi yang paling sering terserang adalah:

Molar satu rahang bawahMolar satu rahang bawahMolar satu rahang atasMolar satu rahang atas

Yang jarang terjadi adalah :Yang jarang terjadi adalah :

Premolar rahang atasPremolar rahang atas

Kasus Furcation Involvement bertambah sesuai bertambahnya Umur.Kasus Furcation Involvement bertambah sesuai bertambahnya Umur.

Page 4: Furcation Involvement

KLASSIFIKASI KLASSIFIKASI

DERAJAT I DERAJAT I Lesi awal atau baru terjadi. Poket berupa supraboni, mengenai jaringan lunakLesi awal atau baru terjadi. Poket berupa supraboni, mengenai jaringan lunak

Terdapat sedikit resorbsi tulang di daerah furkasiTerdapat sedikit resorbsi tulang di daerah furkasi

DERAJAT IIDERAJAT IITulang mengalami kerusakan pada satu aspek atau lebih di daerah furkasi, Tulang mengalami kerusakan pada satu aspek atau lebih di daerah furkasi, Namun proporsi antara tulang alveolar dengan ligamen periodontal masihNamun proporsi antara tulang alveolar dengan ligamen periodontal masih

utuh sehingga hanya sebagian probe dapat berpenetrasi atau utuh sehingga hanya sebagian probe dapat berpenetrasi atau masuk ke dalam furkasimasuk ke dalam furkasi

DERAJAT IIIDERAJAT IIITulang interradikular sama sekali tidak ada Tulang interradikular sama sekali tidak ada

Namun orifisium furkasi pada bagian fasial atau lingual ditutupi oleh Namun orifisium furkasi pada bagian fasial atau lingual ditutupi oleh Jaringan gingiva. Bagian yang terbuka pada furkasi tidak terlihat secara klinisJaringan gingiva. Bagian yang terbuka pada furkasi tidak terlihat secara klinis

Terdapat lesi seperti kawah pada daerah interradikulerTerdapat lesi seperti kawah pada daerah interradikulerKehilangan tulang secara horisontal Kehilangan tulang secara horisontal

Page 5: Furcation Involvement

DERAJAT IVDERAJAT IVSeperti halnya derajat III, tulang interradikuler Seperti halnya derajat III, tulang interradikuler

seluruhnya mengalami kerusakanseluruhnya mengalami kerusakanJaringan gingiva mengalami resesi ke apikal sehingga Jaringan gingiva mengalami resesi ke apikal sehingga furkasi terlihat terbuka dan dapat dilihat secara klinikfurkasi terlihat terbuka dan dapat dilihat secara klinik

Memperlihatkan semacam terowongan yang Memperlihatkan semacam terowongan yang orifisiumnyaorifisiumnya

Tidak ditutupi oleh jaringan gingivaTidak ditutupi oleh jaringan gingiva

KLASSIFIKASI LAINNYA KLASSIFIKASI LAINNYA (Berdasarkan jarak dari dasar kerusakan ke atap (Berdasarkan jarak dari dasar kerusakan ke atap

furkasi)furkasi)Subkelompok A 0-3mmSubkelompok A 0-3mmSubkelompok B 4-7mmSubkelompok B 4-7mm

Subkelompok C 7 mm atau lebihSubkelompok C 7 mm atau lebih

Page 6: Furcation Involvement

ETIOLOGIETIOLOGI

Kesulitan dalam pembersihan atau plak kontrol di daerah furkasiKesulitan dalam pembersihan atau plak kontrol di daerah furkasi

Sehingga terjadi penumpukan plakSehingga terjadi penumpukan plak

Truma oklusiTruma oklusi

Enamel projectionEnamel projection

Proximity of the furcationProximity of the furcation

Accessory canalsAccessory canals

Page 7: Furcation Involvement

ETIOLOGIETIOLOGIBertumpuknya plak subgingiva Bertumpuknya plak subgingiva

akibat pasien kesulitan melakukan kontrol plak di akibat pasien kesulitan melakukan kontrol plak di daerah furkasidaerah furkasi

GINGIVITISGINGIVITIS

PERIODONTAL POCKETPERIODONTAL POCKET

PERIODONTAL ABSCESPERIODONTAL ABSCES FURCATION INVOLVEMENTFURCATION INVOLVEMENT

Page 8: Furcation Involvement

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Diagnosis furcation involvement dapat dibuat Diagnosis furcation involvement dapat dibuat berdasarkan hasil berdasarkan hasil

Pemeriksaan klinik dengan menggunakan alat Pemeriksaan klinik dengan menggunakan alat probeprobe

Untuk memperjelas: Keringkan gingiva dan Untuk memperjelas: Keringkan gingiva dan semprot dengan udara keringsemprot dengan udara kering

Pemeriksaan Radiologis diperlukan untuk Pemeriksaan Radiologis diperlukan untuk mengetahui mengetahui

Keterlibatan perluasan penyakit, namun Keterlibatan perluasan penyakit, namun dapat juga membingunkan dapat juga membingunkan

Apabila terjadi overlapping atau angulasi sinar Apabila terjadi overlapping atau angulasi sinar (beam)(beam)

Page 9: Furcation Involvement

PERAWATAN

DERAJAT I

SKELING, ROOT PLANING, KURETASE

GINGIVEKTOMI

DERAJAT II

OSSEUS GRAFTINGGUIDED TISSUE REGERATION

(GTR)

Page 10: Furcation Involvement

DERJAT III-IV

GUIDED TISSUE REGENERATION

TUNNELING

FURCATIOPLASTY

RESECTION

HEMISECTION

EXTRACTION

Page 11: Furcation Involvement
Page 12: Furcation Involvement
Page 13: Furcation Involvement