16
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM WISATA PENDIDIKAN KE LABORATORIUM FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BIDANG KEGIATAN: PKM –GT Diusulkan oleh: Riky Riswan Pratama ( J1D109038, Tahun Angkatan 2009 ) Adi Rachmattulah ( J1D109059, Tahun Angkatan 2009 ) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2011

GABUNGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh PKM

Citation preview

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

    WISATA PENDIDIKAN KE LABORATORIUM FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    BIDANG KEGIATAN: PKM GT

    Diusulkan oleh:

    Riky Riswan Pratama ( J1D109038, Tahun Angkatan 2009 ) Adi Rachmattulah ( J1D109059, Tahun Angkatan 2009 )

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

    2011

  • HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-GAGASAN TERTULIS

    1. Judul Kegiatan : Wisata Pendidikan ke Laboratorium FMIPA Universitas Lambung Mangkurat 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Riky Riswan Pratama b. NIM : J1D109038 c. Jurusan : S-1 Fisika d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Lambung Mangkurat e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Unlam II No. 4 Banjarbaru Kalimantan

    Selatan f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Iwan Sugriwan, S.Si, M.Si b. NIP : 19780721 200501 1 003 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Griya Wahyu Perdana blok B.12

    Banjarbaru Kalimantan Selatan 70713

    Banjarbaru,27 Februari 2011

    Menyetujui Ketua Jurusan/ Pembimbing Ketua Pelaksana Kegiatan,

    Nurma Sari, S.Si, M.Si Riky Riswan Pratama NIP. 19701105 199802 2 001 NIM. J1D109038

    Pembantu / Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping, Kemahasiswaan

    Prof. Dr. H. Idiannor Mahyudin, M.Si Iwan Sugriwan, S.Si, M.Si NIP. 19590409 198103 1 002 NIP. 19780721 200501 1 003

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan waktu yang diberikan sehingga PKM-GT berjudul Wisata Pendidikan ke Laboratorium FMIPA Universitas Lambung Mangkurat bisa penulis selesaikan dengan lancar walaupun terkendala kuranganya pengalaman dalam tulis-menulis ilmiah serta jadwal kegiatan yang cukup padat.

    Penyusunan PKM-GT ini merupakan wujud kepedulian penulis atas kondisi minimnya obyek wisata pendidikan yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya di kota Banjarbaru dan kota-kota di sekitarnya.

    Melalui PKM-GT ini penulis ingin mengajukan salah satu terobosan yang diyakini penulis tentang keaslian ide ini. Penulis ingin menyampaikan ide agar tersedianya suatu obyek wisata dapat menjadi alternatif bagi orang tua dalam berekreasi yang sekaligus dapat mengenalkan ilmu pengetahuan dan memberikan nilai-nilai pendidikan bagi anak-anak maupun pelajar.

    Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan PKM-GT ini atas bimbingan, arahan, dukungan dan masukan yang berharga. Dengan demkian, kami berterima kasih kepada:

    1. Bapak Iwan Sugriwan, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing, atas segala pengetahuan dan cara-cara penulisan yang benar serta sebagai fasilitator.

    2. Seluruh teman-teman yang memberi dukungan berbentuk apapun. Terutama teman-teman yang telah bersama-sama mengerjakan PKM GT.

    Penulis juga menyadari bahwa ide yang terdapat didalam PKM-GT ini masih belum sempurna. Hal ini dikarenakan banyak hal yang masih perlu dipelajari oleh penulis, pengamatan dan studi literatur yang kurang memadai serta faktor-faktor lainnya.

    Akhir kata, penulis mengharapkan pengembangan ide ini lebih lanjut agar ide ini semakin baik serta juga implementasi ide ini bisa menjadi salah-satu terobosan yang dapat membantu meringankan permasalahan-permasalahan obyek wisata yang sifatnya membangun daya kreatifitas dan daya pikir masyarakat. Khususnya kota-kota yang memiliki kondisi yang mirip.

    Banjarbaru, 27 Februari 2011 Ketua Tim

    Riky Riswan Pratama J1D109038

  • RINGKASAN

    Kebutuhan akan pendidikan baik bagi anak-anak, remaja bahkan orang dewasa sangat penting terlebih di tengah-tengah derasnya arus globalisasi di era modern kini. Perlu diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan akan pendidikan tidak hanya dari pendidikan formal (sekolah, kampus, lembaga private, dan lain sebagainya) semata tapi dapat juga melalui media-media lain. Pengenalan akan nilai-nilai pendidikan kepada anak-anak saat ini menjadi tugas penting bagi para orang tua karena pada zaman sekarang para orang tua sedikit terlupakan akan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak mereka sehingga anak-anak cenderung lebih senang bermain, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Pemilihan obyek rekreasi/wisata juga menjadi salah satu cara dalam pengenalan akan ilmu pengetahuan pada anak-anak. Menyikapi permasalahan tersebut, timbullah ide untuk mengembangkan wisata pendidikan laboratorium di Kalimantan Selatan agar para anak-anak di Kalimantan Selatan dapat terpenuhi hasratnya akan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Adakah tempat yang bisa dijadikan wisata pendidikan di Kalimantan Selatan?, Tidak ada. Satu-satunya alternatif tempat yang bisa digunakan untuk wisata pendidikan yaitu fasilitas laboratorium yang dimiliki Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarbaru.

    Dalam pelaksanaan wisata pendidikan laboratorium ini tentunya tidak akan lepas dari peran serta dari kepala laboratorium sebagai pemantau kegiatan yang dilaksanakan. Laboran sebagai pemandu wisata yang pastinya akan menjelaskan tentang seluk beluk dari alat atau eksperimen yang diperlihatkan pada wisata ini, dan pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan alat-alat dalam hal melihat, merasa, dan mendengar disertai arahan dari Laboran. Yang tidak kalah pentingnya, Teknisi sebagai orang yang melihat maupun mencek semua alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.

    Adapun manfaat yang diperoleh bagi Fakultas MIPA UNLAM sebagai fasilitator adalah terangkatnya nama perguruan tingginya melalui publikasi di masyarakat dan juga dapat berkontribusi dalam memajukan pendidikan di negara ini. Bagi mahasiswa pada kegiatan wisata laboratorium ini menjadi suatu usaha mahasiswa yang dapat menghasilkan kebutuhan finansial bagi dirinya sedangkan untuk masyarakat luas pada umumnya, terciptanya wisata pendidikan akan menambah pengetahuan dan dapat dijadikan alternatif wisata yang mendidik, menambah pengetahuan, dan masih banyak hal-hal menarik yang akan didapatkan serta masyarakat tidak bingung lagi dalam mencari kegiatan wisata yang bermanfaat bagi mereka khususnya pada anak-anak yang sifatnya membimbing dan pembelajaran.

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii RINGKASAN ..................................................................................................... iv DAFTAR ISI ...................................................................................................... v A. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 B. GAGASAN ................................................................................................. 3 C. KESIMPULAN ........................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 10

  • A. Pendahuluan Disaat musim libur telah tiba, para orang tua akan mengajak anak-anak

    mereka berwisata ke tempat-tempat yang menyenangkan untuk sekedar melepas kepenatan dari kegiatan belajarnya sehari-hari. Tempat yang dipilih boleh jadi adalah tempat wisata yang banyak mengandung pendidikan dan pembelajaran bagi usianya sekarang atau hanya pergi ke pusat perbelanjaan (mall) untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga bagi orang tuanya, sedangkan anak-anak mereka bermain pada tempat yang disediakan pada pusat perbelanjaan tersebut seperti game online, time zone dan lain sebagainya.

    Berlibur di pusat perbelanjaan sebenarnya tidak memberikan proses pendidikan dan pembelajaran. Bandingkan misalnya dengan museum, di dalam museum tentunya akan banyak diperoleh pembelajaran tentang budaya, seni, tokoh dan sejarah dari koleksi museum tersebut. Anak-anak tentunya dapat mengetahui seluk-beluk kesenian dan sejarah dimana dia tinggal. Seolahseolah diajak kembali ke masa di mana kebudayaan itu berasal. Akan tetapi, unsur ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak tersedia pada wisata budaya seperti museum, padahal wisata ilmu pengetahuan dan teknologi perlu ditanamkan sejak dini. Wisata yang menyertakan ilmu pengetahuan dan teknologi disebut wisata pendidikan.

    Wisata pendidikan dapat dijadikan pilihan wisata alternatif bagi kegiatan wisata keluarga. Wisata pendidikan saat ini semakin banyak berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta yang memiliki Planetarium, di Bandung memiliki Museum Boscha, dan di Yogyakarta memiliki Taman Pintar dan masih banyak lagi. Sebenarnya wisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang atau berkelompok ke tempat lain dalam artian di luar tempat tinggalnya untuk sementara waktu dengan tujuan melakukan rekreasi maupun studi untuk memenuhi kebutuhannya. Jenis-jenis wisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat, antara lain wisata budaya, wisata maritim atau bahari, wisata cagar alam, wisata konvensi, wisata pertanian (agrowisata), wisata ziarah , dan wisata pendidikan.

    Di Indonesia sendiri, sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa terbanyak, hal ini tidak terlepas dari keindahan alam yang dimiliki dan ikut sertanya pemerintah dalam mempublikasi obyek-obyek wisata yang ada. Namun, jika diperhatikan kembali kepedulian pemerintah dalam memajukan sektor wisata yang berkaitan dengan aspek budaya maupun pendidikan masih sangat kurang jika dibandingkan dengan sektor wisata alam. Akibatnya tanpa disadari masyarakat sekarang lebih memilih berekreasi ke obyek wisata alam dibandingkan obyek wisata budaya maupun pendidikan, dikarenakan minimnya obyek wisata pendidikan, kalaupun ada kurang publikasi.

    Mengingat kebutuhan pendidikan bagi anak-anak sangat diperlukan, timbullah ide untuk mengembangkan wisata pendidikan di Kalimantan Selatan agar para anak-anak di Kalimantan Selatan dapat terpenuhi hasratnya akan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Adakah tempat yang bisa dijadikan wisata pendidikan di Kalimantan Selatan?, Tidak ada. Satu-satunya alternatif tempat yang bisa digunakan untuk wisata pendidikan yaitu fasilitas laboratorium yang dimiliki Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarbaru.

  • Selama ini fungsi laboratorium sebagai tempat penelitian, praktikum (pengajaran), atau studi banding. Rencana difungsikannya laboratorium sebagai obyek wisata pendidikan merupakan salah satu solusi dalam penyediaan tempat wisata yang dapat mengenalkan anak-anak pada ilmu pengetahuan. Selain itu, dilihat dari segi ekonomi perencanaan ini tidak akan mengeluarkan banyak biaya dibandingkan membangun tempat wisata yang baru semacam planetarium ataupun museum pendidikan. Keuntungan bagi institusi pendidikan, dalam hal ini FMIPA Unlam, adalah terangkatnya pamor perguruan tinggi melalui publikasi di masyarakat. Selain itu, FMIPA Unlam dapat berkontribusi dalam memajukan pendidikan di negara ini. Keuntungan bagi institusi dan mahasiswa pada kegiatan wisata laboratorium dalah dapat menjadi suatu usaha mahasiswa yang dapat menghasilkan keuntungan (revenu generating unit). Bagi masyarakat luas pada umumnya, terciptanya wisata pendidikan akan menambah pengetahuan dan dapat dijadikan alternatif wisata yang mendidik, menambah pengetahuan, dan masih banyak hal-hal menarik yang akan didapatkan. Tentunya masyarakat tidak lagi bingung dalam mencari kegiatan wisata yang bermanfaat bagi mereka khususnya pada anak-anak yang sifatnya membimbing dalam pembelajaran.

  • B. Gagasan Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan,

    menyebutkan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela, serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata tersebut. Berdasarkan definisi pariwisata tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pariwisata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Terdapat dua lokasi yang saling terkait yaitu daerah asal dan daerah tujuan (destinasi);

    2. Sebagai destinasi pasti memiliki objek dan daya tarik wisata; 3. Sebagai destinasi pasti memiliki sarana dan prasarana pariwisata; 4. Pelaksana perjalanan ke destinasi dilakukan dalam waktu sementara; 5. Terdapat dampak yang ditimbulkan, khususnya pada daerah destinasi segi

    sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. Pariwisata ada beberapa jenis, yaitu antara lain:

    1. Wisata Budaya Wisata budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk

    memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatankesempatan mengambil bagian dalam kegiatankegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya. 2. Wisata Pendidikan

    Suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan didalamnya. Program ini dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata tahunan atau kegiatan ektrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot. Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan kurikulum pendidikan. Setiap kali mengunjungi obyek wisata akan disesuaikan dengan ketertarikan obyek dan bidang ilmu yang akan dipelajari. 3. Wisata Maritim atau Bahari

    Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebihlebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihatlihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerahdaerah atau negaranegara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulaupulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulaupulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata tirta. 4. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)

    Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usahausaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undangundang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya

  • dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhtumbuhan yang jarang terdapat di tempattempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya 5. Wisata Konvensi

    Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruanganruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. Jerman Barat misalnya memiliki Pusat Kongres Internasiona (International Convention Center) di Berlin, Philipina mempunyai PICC (Philippine International Convention Center) di Manila dan Indonesia mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan sidangsidang pertemuan besar dengan perlengkapan modern. Biro konvensi, baik yang ada di Berlin, Manila, atau Jakarta berusaha dengan keras untuk menarik organisasi atau badanbadan nasional maupun internasional untuk mengadakan persidangan mereka di pusat konvensi ini dengan menyediakan fasilitas akomodasi dan sarana pengangkutan dengan harga reduksi yang menarik serta menyajikan programprogram atraksi yang menggiurkan. 6. Wisata Pertanian (Agrowisata)

    Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyekproyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihatlihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayurmayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi. 7. Wisata Buru

    Jenis ini banyak dilakukan di negerinegeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di India, ada daerahdaerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan. 8. Wisata Ziarah

    Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempattempat suci, ke makammakam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat

  • atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah (Udayana United Tourism, 2010).

    Sesungguhnya daftar jenisjenis wisata lain dapat saja ditambahkan di sini, tergantung kapada kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negeri yang memang mendambakan industri pariwisatanya dapat maju berkembang. Pada hakekatnya semua ini tergantung kepada selera atau daya kreativitas para ahli profesional yang berkecimpung dalam bisnis industri pariwisata ini. Makin kreatif dan banyak gagasangagasan yang dimiliki oleh mereka yang mendedikasikan hidup mereka bagi perkembangan dunia kepariwisataan di dunia ini, makin bertambah pula bentuk dan jenis wisata yang dapat diciptakan bagi kemajuan industri ini, karena industri pariwisata pada hakikatnya kalau ditangani dengan kesungguhan hati mempunyai prospektif dan kemungkinan sangat luas, seluas cakrawala pemikiran manusia yang melahirkan gagasangagasan baru dari waktukewaktu. Termasuk gagasangagasan untuk menciptakan bentuk dan jenis wisata baru tentunya (Udayana United Tourism, 2010).

    Di Indonesia, perkembangan dari berbagai jenis wisata yang telah dijelaskan di atas rata-rata sudah cukup baik. Hanya saja pada sektor wisata pendidikan perlu pemberdayaan dan perhatian yang lebih dari pemerintah. Program wisata pendidikan sebenarnya dapat dikembangkan menjadi pariwisata nasional. Selain itu, bisa menjadi solusi dalam pengenalan ilmu pengetahuan bagi anak-anak maupun pelajar bahkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena diprediksi mampu mengentaskan warga sekitar obyek wisata menuju kehidupan yang lebih baik.

    Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan, sebenarnya sudah mencakup semua aspek wisata berupa tempat bersejarah dan tempat bersenang-senang. Akan tetapi, objek wisata yang menawarkan ilmu pengetahuan sama sekali tidak tersedia di Kalimantan Selatan ini. Jadi, salah satu alternatif wisata pendidikan yang bisa dikembangkan dan tidak memerlukan biaya pembangunan gedung serta lain sebagainya adalah wisata ke laboratorium.

    Laboratorium merupakan suatu tempat yang bisa berupa ruangan tertutup, ataupun ruangan terbuka untuk melakukan percobaan dan penelitian. Selain itu, menurut Mulyasa (2006) laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap. Laboratorium dapat bermacam-macam jenisnya. Menurut Mundilarto (2007) di Sekolah Menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang membutuhkan laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia dan Laboratorium Biologi. Di SLTP mungkin hanya ada Laboratorium IPA saja. Di Perguruan Tinggi, untuk satu jurusan saja, mungkin terdapat banyak laboratorium. Misalnya saja di jurusan Fisika, dikenal seperti Laboratorium Komputasi, Laboratorium Instrumentasi, dan lain-lain. Di jurusan biologi, dikenal Laboratorium Bakteri, Rumah Kaca, dan lain-lain. Di jurusan Kimia, dikenal Laboratorium/Ruangan Asam, dan lain-lain.

    Pada umumnya fungsi laboratorium digunakan sebagai tempat penelitan. Penelitian dilakukan tidak hanya sekadar untuk mencari gelar. Tetapi yang lebih

  • penting, penelitian dilakukan guna memberi manfaat pada masyarakat sebagai suatu solusi untuk memecahkan persoalan. Di sisi lain, penelitian bermanfaat untuk mengembangkan ilmu dalam dunia pendidikan (Koran Jakarta, 2009).

    Penelitian telah menjadi bagian di jenjang perguruan tinggi. Aktivitas ini tidak sekadar persyaratan kelulusan, namun dalam tingkat lebih tinggi, penelitian dapat bermanfaat mengembangkan bidang keilmuan. Oleh karena itu, ilmu tidak bisa sekadar diperoleh melalui pendidikan, tetapi juga dapat terus diperbaharui melalui penelitian (Koran Jakarta, 2009).

    Dan semakin banyaknya hasil karya penelitian, maka laboratorium-laboratorium tidak menjadi perangkat yang menganggur, tetapi menjadi alat yang terus memiliki fungsi. Dengan kata lain fungsi laboratorium dapat dimanfaat dengan baik sebagai fungsinya untuk penelitian, laboratorium juga sebagai pusat pendidikan (Koran Jakarta, 2009).

    Suatu laboratorium terkadang atas pertimbangan efisiensi dapat difungsikan sekaligus sebagai ruangan kelas untuk proses belajar mengajar. Sholahuddin (2006) mengemukakan bahwa fungsi laboratorium adalah sebagai tempat untuk menguatkan/memberi kepastian keterangan/informasi, menentukan hubungan sebab-akibat (causality), membuktikan benar tidaknya faktor-faktor atau fenomena-fenomena tertentu, membuat hukum atau dalil dari suatu fenomena apabila sudah dibuktikan kebenarannya, mempraktekkan sesuatu yang diketahui, mengembangkan keterampilan, memberikan latihan, menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan problem dan untuk melaksanakan penelitian perorangan (individual research). Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa peranan/fungsi laboratorium adalah sebagai media pendidikan/pembelajaran dan media penelitian.

    Kini semakin disadari bahwa perguruan tinggi di Indonesia perlu memperluas peran tradisionalnya yakni bukan sekadar sebagai lembaga pencetak tenaga terdidik dan kaum terpelajar semata. Perguruan tinggi perlu dikembangkan menjadi institusi produsen ilmu pengetahuan, pelopor inovasi teknologi, pemecah masalah atas kompleksitas persoalan sosial kemasyarakatan, penyedia layanan publik dan pusat pengkajian bagi kemajuan dan keunggulan bangsa. Salah satu caranya adalah melalui pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh perguruan tinggi itu sendiri, misalnya laboratorium. Seperti penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa laboratorium tidak hanya berfungsi sebagai sarana penelitian namun juga berfungsi sebagai sarana pendidikan, maka dari itu fungsi laboratorium dapat diberdayakan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dalam sosial kemasyarakatan.

    Kebutuhan akan pendidikan baik bagi anak-anak, remaja bahkan orang dewasa sangat penting terlebih di tengah-tengah derasnya arus globalisasi di era modern kini. Perlu diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan akan pendidikan tidak hanya dari pendidikan formal (sekolah, kampus, lembaga private, dan lain sebagainya) semata tapi dapat juga melalui media-media lain. Pengenalan akan nilai-nilai pendidikan kepada anak-anak saat ini menjadi tugas penting bagi para orang tua karena pada zaman sekarang para orang tua sedikit terlupakan akan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak mereka sehingga anak-anak cenderung lebih senang bermain, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Pemilihan obyek rekreasi/wisata juga menjadi salah satu cara dalam pengenalan akan ilmu pengetahuan pada anak-anak.

  • Di Kalimantan Selatan khususnya kota Banjarbaru, memiliki fasilitas laboratorium yang cukup lengkap. Dan hal ini dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat wisata pendidikan yang baik dari pada berwisata hanya untuk bersenang-senang, tetapi ilmu yang didapat sangat minim sekali bahkan tidak ada. Di Kalimantan Selatan sendiri, tidak ada tempat wisata yang mengarah pada bidang pendidikan. Dan di kota Banjarbaru inilah terdapat laboratorim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang dapat dimanfaat sebagai tempat berwisata pendidikan.

    Jadi, fungsi laboratorim bukan hanya sebagai tempat praktikum, pengajaran dan penelitian. Tetapi juga dapat meningkatkan fungsi dari laboratorium itu sendiri. Dan yang pasti tidak akan menggangu kegiatan kampus dalam berwisata pendidikan, Karena kegiatan ini dapat dilaksanakan pada hari libur sekolah.

    Dalam pelaksanaan wisata pendidikan laboratorium ini tentunya tidak akan lepas dari peran serta dari kepala laboratorium sebagai pemantau kegiatan yang dilaksanakan. Laboran sebagai pemandu wisata yang pastinya akan menjelaskan tentang seluk beluk dari alat atau eksperimen yang diperlihatkan pada wisata ini, dan pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan alat-alat dalam hal melihat, merasa, dan mendengar disertai arahan dari Laboran. Yang tidak kalah pentingnya, Teknisi sebagai orang yang melihat maupun mencek semua alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.

    Peran serta orang tua sangat dibutuhkan untuk mendukung maju kembangnya anak. Sekolah telah menyediakan serangkaian materi untuk mendidik seorang anak hingga dewasa termasuk perkembangan dirinya. Berwisata bukan hanya untuk bersenang-senang tetapi apa makna yang didapat setelah wisata itu berakhir dijalani. Dan dengan wisata pendidikan anak-anak dapat mengenal dunia lebih luas lagi.

    Demi terwujudnya rencana ini tentunya banyak yang harus dipenuhi, sebut saja fasilitas yang harus diperbaiki, perencanaan ekonomi yang baik, koordinasi dari organisasi laboratorium, publikasi di masyarakat luas, serta dukungan dari civitas akademik sendiri maupun pemerintah setempat.

    Untuk menarik minat para masyarakat kepada program ini, tentuya hal yang perlu diperhatikan dalam masalah ini adalah soal publikasi kepada masyarakat tentang keberadaan tempat ini serta pentingnya menanamkan pendidikan dalam diri sejak dini.

    Program ini sangat bagus untuk dikembangkan mengingat wisata pendidikan di Kalimantan Selatan sangat minim bahkan tidak ada yang terdengar melalui telinga maupun terbaca di sejumlah media cetak. Jadi, perlunya program ini untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dalam kegiatan berwisata yang menyenangkan.

  • C. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat di ambil dari program ini adalah :

    1. Objek wisata yang menawarkan ilmu pengetahuan sama sekali tidak tersedia di Kalimantan Selatan ini. Jadi, salah satu alternatif wisata pendidikan yang bisa dikembangkan dan tidak memerlukan biaya pembangunan gedung serta lain sebagainya adalah wisata ke laboratorium.

    2. Agar terwujudnya rencana ini tentunya banyak yang harus dipenuhi, misalnya fasilitas yang harus diperbaiki, perencanaan ekonomi yang baik, koordinasi dari organisasi laboratorium, publikasi di masyarakat luas, serta dukungan dari civitas akademik sendiri maupun pemerintah setempat.

    3. Manfaat yang diperoleh bagi Fakultas MIPA UNLAM sebagai fasilitator adalah terangkatnya nama perguruan tingginya melalui publikasi di masyarakat dan juga dapat berkontribusi dalam memajukan pendidikan di negara ini. Bagi mahasiswa pada kegiatan wisata laboratorium ini menjadi suatu usaha mahasiswa yang dapat menghasilkan kebutuhan finansial bagi dirinya sedangkan untuk masyarakat luas pada umumnya, terciptanya wisata pendidikan akan menambah pengetahuan dan dapat dijadikan alternatif wisata yang mendidik, menambah pengetahuan, dan masih banyak hal-hal menarik yang akan didapatkan serta masyarakat tidak bingung lagi dalam mencari kegiatan wisata yang bermanfaat bagi mereka khususnya pada anak-anak yang sifatnya membimbing dan pembelajaran.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Koran Jakarta, 02 Desember 2009. http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=39096. Diakses pada tanggal 22 Februari 2011

    Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung Suharjono. Karya Tulis Ilmiah Dan Penelitian, Makalah pada Pembekalan Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional Kepala Sekolah yang dilakukan di Hotel Virgo, Batam

    Mundilarto. 2007. Pengelolaan Laboratorium IPA, Makalah pada Diklat Laboran IPA LPMP Seluruh Indonesia. PPPPTK IPA, Bandung

    Sholahuddin, Arif. 2006. Pembelajaran IPA dan Sikap Positif Terhadap Lingkungan. Karya Tulis. Pusat Statistik Pendidikan, Balitbang-Depdiknas. Jakarta

    Udayana United Tourism, 2010. http://jajp.facebook.com/udayana-united-tourism/note.php?note id=122377707778437. Diakses pada tanggal 23 Februari 2011

    Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana 1. Ketua Pelaksana

    Nama Lengkap : Riky Riswan Pratama NIM : J1D109038 Tempat dan Tanggal Lahir

    : Banjarmasin, 12 September 1991

    Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat/Telp/Fax/Email : Jl. Unlam II No. 4 Banjarbaru Kalimantan

    Selatan / 081952743580 / [email protected] Fakultas/Program Studi : MIPA/Fisika Angkatan : 2009 Riwayat Pendidikan : No.

    Nama Sekolah Kota/Negara Tahun Lulus

    Jurusan

    1. SDN Pasar Lama 9 Banjarmasin/Indonesia 2003 - 2. SMP Negeri 2 Banjarmasin/Indonesia 2006 - 3. SMA Negeri 4 Banjarmasin/Indonesia 2009 IPA 4. FMIPA UNLAM Banjarbaru/Indonesia Sampai

    sekarang Fisika

    Ketua Pelaksana

    Riky Riswan Pratama J1D109038

  • 2. Anggota Pelaksana Nama Lengkap : Adi Rachmattulah NIM : J1D109059 Tempat dan Tanggal Lahir

    : Banjarmasin, 23 Mei 1991

    Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat/Telp/Fax/Email : Jl. A. Yani Km 36 Gg Purnama Banjarbaru

    Kalimantan Selatan / 085249928192 / [email protected]

    Fakultas/Program Studi : MIPA/Fisika Angkatan : 2009 Riwayat Pendidikan : No.

    Nama Sekolah Kota/Negara Tahun Lulus

    Jurusan

    1. SDN Percontohan Telaga Biru 1

    Banjarmasin/Indonesia 2003 -

    2. SMP Negeri 1 Banjarmasin/Indonesia 2006 - 3. SMK

    Muhammadiyah 2 Banjarmasin/Indonesia 2009 Teknik

    Audio Video

    4. FMIPA UNLAM Banjarbaru/Indonesia Sampai sekarang

    Fisika

    Anggota

    Adi Rachmattulah J1D109059