30
BAB IV STUDI KASUS 1. LATAR BELAKANG PROYEK Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang diteliti adalah proyek pembangunan tangki elpiji. Pada proyek ini dibangun 2 buah tangki berbentuk bola dengan dimensi dan kapasitas yang sama, yaitu : 18,57 meter dan 1500 M Ton (Gambar 4.1). Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 2 buah tangki adalah 30 bulan, dimulai bulan Juni 1992 sampai bulan November 1994. Sebenarnya waktu penyelesaian 2 buah tangki

Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

BAB IV

STUDI KASUS

1. LATAR BELAKANG PROYEK

Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B

Proyek yang diteliti adalah proyek pembangunan tangki elpiji. Pada

proyek ini dibangun 2 buah tangki berbentuk bola dengan dimensi dan

kapasitas yang sama, yaitu : 18,57 meter dan 1500 M Ton (Gambar 4.1).

Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas

elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain. Waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan 2 buah tangki adalah 30 bulan, dimulai bulan Juni 1992

sampai bulan November 1994. Sebenarnya waktu penyelesaian 2 buah tangki

Page 2: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

30

ini dapat dipersingkat, hal ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan jam

kerja. Keterbatasan jam kerja disebabkan pada lokasi proyek bersebelahan

dengan tangki elpiji yang harus beroperasi. Der.gan beroperasinya tangki

elpiji, maka pelaksanaan proyek harus dihentikan, sebab sangat berbahaya

khususnya bila dilakukan pengelasan.

Perencanaan pada proyek ini dilakukan oleh konsultan perencana

dari Korea, dimana standar jaminan kualitas yang digunakan adalah ASME

(American Society of Mechanical Engineer) seksi VIII divisi 2. Perencanaan

tersebut, pada tahap pelaksanaan ditinjau ulang oleh kontraktor Indonesia

dengan menyewa konsultan jaminan kualitas, disamping itu kontraktor juga

menyewa konsultan inspeksi yang berdiri sendiri.

2. SISTEM JAMINAN KUALITAS

Didalam pelaksanaan jaminan kualitas pada kontraktor diperlukan

statu sistem. Untuk melakukan evaluasi terhadap sistem jaminan kualitas

yang telah diterapkan di proyek, maka dilakukan perbandingan antara

komponen-komponen sistem jaminan kualitas dan pelaksanaannya. Hal ini

dilakukan dengan cara mengadakan survey dengan menyebarkan kuesioner

kepada para manajer, supervisor dan kepala bagian proyek pada waktu itu

(Lampiran 2). Komponen sistem jaminan kualitas yang dievaluasi pada

proyek ini, antara lain: (1) Perencanaan kualitas, (2) Tanggung jawab mana-

jemen, (3) Tinjauan kontrak, (4) Tinjauan ulang perencanaan, (5) Pelatihan,

(6) Kontrol proses, (7) Pemeriksaan supplier dan subkontraktor, (8) Peme-

riksaan alat uji, (9) Pemeriksaan material dan alat yang disediakan pemilik,

Page 3: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

31

(10) Pemeriksaan alat dan material, (11) Inspeksi dan tes, (12) Kontrol

inspeksi dan tes, (13) Persetujuan, (14) Perbaikan atau pekerjaan ulang,

(15)Tes dan inspeksi ulang, (16) Kontrol perbaikan atau pekerjaan ulang,

(17)Dokumentasi. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.1.

label 4.1. Hasil Kuesioner

Komponen Sistem

Jaminan kualitas

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Resoonden

1

100

80

80

80

80

80

60

80

60

80

60

100

80

80

60

100

2

100

100

80

100

100

80

60

100

80

100

60

100

100

100

100

80

3

80

80

80

80

60

60

80

100

60

100

80

100

80

100

80

80

4

100

80

80

100

80

80

60

80

80

80

60

80

80

80

60

80

5

80

60

80

80

60

60

60

80

80

80

60

100

80

80

60

100

6

100

80

80

80

80

80

60

100

60

80

60

80

80

80

60

100

7

100

80

80

100

80

80

80

80

60

80

80

80

80

80

60

80

8

100

80

80

80

60

80

80

100

60

80

60

100

80

80

80

100

Mean

95,0

S0,0

80,0

87,5

75,0

75,0

67,5

90,0

67,5

85,0

65,0

92,5

82,5

85,0

70,0

90,0

Berdasarkan hasil kuesioner, komponen yang paling tinggi adalah

"Perencanaan Kualitas" dengan mean 95 dan unsur yang paling rendah adalah

"Kontrol Inspeksi dan Tes" dengan mean 65 (Gambar 4.2). Evaluasi masing-

masing komponen sistem jaminan kualitas pada proyek ini dibagi menjadi 5

kelompok, yaitu: mean 81-100 adalah "sangat baik", mean 61-80 adalah

"baik", mean 41-60 adalah "kurang baik", mean 21-40 adalah "jelek" dan

Page 4: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

32

mean 0-20 adalah "sangat jelek" (Tabel 4.2). Secara keseluruiian , 21%

responden menyatakan "cukup baik", 56% responden menyatakan "baik",

23% responden menyatakan "sangat baik" terhadap komponen-komponen

jaminan kualitas. Jadi terlihat adanya kecenderungan distribusi kc arah kiri,

ini berarti secara keseluruhan komponen sistem jaminan kualitas ini sudah

dijalankan dengan baik (Tabel 4.3 dan Gambar 4.3), tetapi dari hasil yang

sudah baik ini perlu dilakukan suatu analisa untuk mengetahui komponen

yang masih perlu ditingkatkan.

Analisa ini dilakukan dengan membagi hasil kuesioner menjadi tiga

kelompok. Kelompok pertama yang mempunyai mean 87,5-95 disebut sangat

baik, kelompok yang mempunyai mean 80-85 disebut baik, sedangkan yang

mempunyai mean 65-75 disebut kurang baik (Gambar 4.2).

100

80

<5 60 8 5

40

20

0

95 92.5 rT~- 9 0 80 8 7 ^ 8 5 - 8 5 82.5 80 80

f I I | | |

s

i l l s f i t * (-- = a. I 3

Komponen Sistem Jaminan Kual i tas

Gambar 4.2. Diagram Mean Setiap Komponen Sistem Jaminan Kualitas

Page 5: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

33

Tabel 4.2. Hasil Evaluasi Komponen Sistem Jaminan Kualitas

Prosedur Perencanaan

Pelaksanaan

Inspeksi

Tindakan

Komponen sistem jaminan kualitas -Perencanaan Kualitas -Tanggung jawab manajemen -Tinjauan kontrak -Tinjauan ulang perencanaan -Pelatihan •Dokumentasi -Kontrol proses -Dokumentasi

-Pemeriksaan suplayer -Pemeriksaan alat uji -Pemeriksaan material, alat yang disediakan pemilik

-Pemeriksaan alat dan material -Inspeksi dan pengujian -Kontrol inspeksi dan pengujian -Persetujuan -Dokumentasi -Perbaikan atau pekerjaan ulang -Tes dan inspeksi ulang -Kontrol perbaikan atau pekerjaan ulang

-Dokumentasi

Pelaksanaan pada proyek ada ada ada ada * ada ada ada ada

ada ada

tidak ada

ada ada ada ada ada ada nda ada

ada

Evaluasi Sangat baik

Baik Baik

Sangat baik Baik

Sangat baik Baik

Sangat baik

Baik Sangat baik

Baik Sangat baik

Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

Baik

Sangat baik

1

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi

Komponen

1

2

3 4

5

6

7 8 9

10

11 12 13

14

15 16 17

Total

NILAI

1

6

1

0 3

1

0

0 4 0

0

2 0 5

1

2 1 4

30

(%)

4.688

0.781

0.000

2.344

0.781

0.000

0.000

3.125

0.000

0.000

1.563

0.000

3.906

0.781

1.563

0.781

3.125

23A38

2

2

6

8 5

4 6

3 4

0

3

6 2 3

7 6 2 4

71

(%)

1.563

4.688

6.250

3.906

3.125

4.688

2.344

3.125

0.000

2.344

4.688

1.563

2.344

5.469

4.688

1.563

3.125

SSA73

3

0

1

0 0

3

2

5 0 0

5

0 6

0

0 0 5 0

27

(%)

0.000

0.781

0.000

0.000

2.344

1.563

3.906

0.000

0.000

3.906

0.000

4.688

0.000

0.000

0.000

3.906

0.000

21.094

4

0

0

0 0

0

0

0 0

0

0 0 0 0

0 0 0 0

0

(%)

0

0

0 0

0

0

0 0

0

0

0 0 0

0 0 0

0

0

5

0

0

0 0

0

0

0 0

0

0 0 0

0

0 0 0

0

0

(%)

0

0

0 0

0

0

0 0

0

c 0 0

0

0 0 0

0

0

6

0

0

Q 0

0

0

0 0

0

0

0 0 0

0

0 0

0

0

(%)

0

0

0 0

0

0

0 0

0 0 0 0

0

0 0 0

0

0

Page 6: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

34

CO 5 6

DU 50

"i 1 40 i 30

1 20 -10

n

2 3 /

n \ £ 1

^ " \ 0

1 2 3 4

Nilai

*

0

5

0

6

Gambar 4.3. Diagram Distribusi Komponen Sistem Jaminan Kualitas

Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan saran-saran dari para

responden yang menyangkut sistem manajemen kualitas. Saran-saran ini

berguna untuk meningkatkan kualitas pada proyek tangki elpiji yang akan

datang. Saran-saran yang diperoleh adalah sebagai berikut:

a Efisiensi penggunaan peralatan (alat-alat berat) lebih ditingkatkan e

a Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, kemampuan tukang las

yang lebih merata, jumlah fitter yang qualified diperbanyak.

a Meskipun telah dibuat jadwal material procurement, kebutuhan material

yang kecil-kecil masih sering tidak tepat waktu, sehingga mengganggu

kelancaran pekerjaan. Berdasarkan pengalaman diketahui bahwa

kelancaran material procurement masih bisa ditingkatkan.

a Peralatan las, kompresor, genset, trafo las agar dalam kondisi prima

a Meningkatkan kemampuan tukang las dan fitter agar memiliki kemampuan

dan hasil kerja yang lebih baik.

a Ketergantungan waktu dan personel dari MIGAS yang sangat

mempengaruhi kelancaran pelaksanaan, yang sulit diatasi.

Page 7: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

35

3. BIAYA KUALITAS PROYEK

3 . \ Pendahuluan

Berdasarkan informasi biaya proyek yang diperoleh dari laporan

biaya proyek, biaya total yang digunakan untuk pembangunan proyek ini

adalah 12 milyar. Komponen biaya terbesar adalah pada pekerjaan 2

buah tangki dan tes, yaitu 64% dari total biaya proyek senilai 7,8 milyar

(Gambar 4.4), sehingga penelitian biaya kualitas ditekankan pada

pekerjaan 2 buah tangki dan tes.

'

'roy

Li­ra

rhad

ap B

ia

70% -I

60% '

50% '

40%-'

30%

20%

10%

0% —

63.9%

fM— """"

9.9%

111

1 2

6.5%

a a a M^Eswas 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jenis Pekerjaan

%

Keterangan 1 -Pekerjaan 2 buah tangki dan tes 3=Pekerjaan fasilitas pengisian LPG curah 5=Instalasi listrik bangunan penunjang 7=Pemadam kebakarun 9-Ka/ve

\]=Pipe Fillings

2=Pekerjaan sub-struktur 4=Pekerjaan persiapan 6=Pembangunan bangunan penunjang 8=Pekerjaan pipa

10=Pengecatan

Gambar 4.4. Diagram Penyebaran Biaya Proyek.

3.2. Perhitungan Biaya Kualitas

Untuk mengetahui proporsi biaya kualitas pada proyek ini, maka

langkah-langkah yang dapat diambil adalah menentukan biaya kualitas

Page 8: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

36

dengan cara mengelompokkan komponen-komponen jaminan kualitas

pada proyek menjadi jenis aktivitas biaya kualitas, setelah didapat jenis

aktivitas biaya kualitas, maka dibagi menjadi tiga bagian menurut konsep

biaya kualitas (Tabel 4.4).

Tabel 4.4. Pengelompokan Biaya Kualitas

Sis< Prosedur

Perencanaan

Pelaksanaan

Inspeksi

Tindakan

em Jaminan Kualitas Komponen

-Perencanaan kualitas -Tanggung jawab manajemen -Tinjauan kontrak -Tinjauan ulang perencanaan -Pelatihan -Dokumentasi -Kontrol proses -Dokumentasi

-Pemeriksaan supplier -Pemeriksaan alat uji -Pemeriksaan material, alat yang disediakan pemilik

-Pemeriksaan alat dan material -Inspeksi dan tes -Kontrol inspeksi dan tes -Persetujuan -Dokumentasi -Perbaikan atau pekerjaan ulang

-Tes dan inspeksi ulang -Kontrol perbaikan atau pekerjaan ulang

-Dokumentasi

Biava kualitas Jenis Aktivitas

-Pelaksanaan -Pelaksanaan -Pelaksanaan -Tinjauan ulang desain -Pelatihan -Dokumentasi -Pelaksanaan -Dokumentasi

-Inspeksi penerimaan -Kalibrasi alat uji -Pemeliharaan alat

-Inspeksi penerimaan -Inspeksi dan tes -Inspeksi dan tes -Persetujuan -Dokumentasi -Pekerjaan perbaikan pada pengelasan

-Inspeksi dan tes ulang -Inspeksi dan tes ulang

-Dokumentasi

Jenis biaya Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan

Pcnilaian Penilaian Pencegahan

Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian Pencegahan Kegagalan

Kegagalan Kegagalan

Pencegahan

E^rdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui biaya-biaya proyek yang

termasuk di dalam biaya kualitas, baik yang termasuk biaya pencegahan,

biaya penilaian maupun biaya kegagalan antara lain,

3.2.1 Biaya Pencegahan. Komponen biaya yang diperhitungkan seba-

gai biaya pencegahan antara lain,

Page 9: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

37

(a). Tinjauan ulang perencanaan; Biaya yang digunakan untuk meninjau

ulang perencanaan yang diberikan oleh konsultan perencana, yang

berguna untuk melihat perencanaan sudah sesuai dengan kualitas yang

diinginkan atau belum. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah biaya

meninjau ulang pembuatan Welding Procedure Specification (WPS) dan

Procedure Qualification Record (PQR), biaya evaluasi perencanaan dan

pembuatan perhitungan kelayakan konstruksi tangki sesuai peraturan

MIGAS. Pekerjaan ini dilakukan oleh konsultan spesialis.

(b). Pelatihan kualitas; Biaya yang digunakan untuk melatih tukang las,

agar tukang las memiliki ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan

proyek. Hal ini digunakan untuk mendapatkan tingkat kualitas yang di­

inginkan dan mendapatkan sertifikat dari MIGAS. Biaya yang termasuk

di dalamnya adalah biaya pelatihan tukang las (22 orang), instruktur

MIGAS, akomodasi, sewa alat las, tes, dan biaya sertifikasi tukang las.

Pekerjaan ini dilakukan oleh konsultan spesialis.

(c). Perneliharaan alat; Biaya yang digunakan untuk pemeliharaan alat-

alat yang digunakan selama pelaksanaan, termasuk penggantian suku

cadang. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah upah tukang untuk

perbaikan dan pemeliharaaan mesin, biaya supervisor pemeliharaan per-

alatan dan biaya penggantian suku cadang.

(d). Process Control Engineering (Pelaksanaan); Biaya yang digunakan

untuk mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan proyek, agar kualitas

sesuai dengan yang diinginkan. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah

Page 10: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

• 38

gaji para manajer (manajer proyek dan site manajer), gaji supervisor

pekerjaan tangki, dan biaya akomodasi dan perjalanan.

(e). Dokumentasi; Biaya yang digunakan untuk mencatat dan menyimpan

data-data mengenai perkembangan proyek. Biaya yang termasuk di

dalamnya adalah biaya dokumentasi/fotocopy dan biaya pengiriman

dokumen.

3.2.2. Biaya Penilaian. Komponen biaya yang diperhitungkan sebagai

biaya penilaian antara lain,

(a). Inspeksi Penerimaan; Biaya yang digunakan untuk inspeksi dan tes

dari material yang datang, termasuk inspeksi pada suplier oleh staf

pembeli. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah biaya akomodasi dan

perjalanan ke Korea, biaya inspeksi material untuk mendapatkan mill

certificate.

(b). Kalibrasi alat tes; Biaya yang digunakan untuk kalibrasi alat test.

Yaitu biaya kalibrasi termometer.

(c). Inspeksi dan tes selama pelaksanaan; Biaya yang digunakan untuk

kegiatan inspeksi dan tes selama proses pelaksanaan dari awal sampai

akhir proyek. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah biaya tes, gaji

personal QC, upah tenaga kerja, dan material yang digunakan dalam tes.

Jenis tes terdiri dari dye penetrant test, magnetic particle test,

radiographic test, ultrasonic test, hydrostatic test, pneumatic test, dan

PWHT. Pekerjaan ini dilakukan dengan menyewa konsultan spesialis.

Page 11: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

M)

(d). Persetujuan; Biaya yang digunakan untuk mendapat persetujuan

wajib dari pihak berwenang. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah

biaya persetujuan PERTAMINA dan surat kelayakan (sertifikasi tangki)

2 buah tangki LPG oleh Dirjen MIGAS. Pekerjaan ini dilakukan oleh

konsultan spesialis.

3.2.3. Biaya Kegagalan. Komponen biayr. yang diperhitungkan seba-

gai biaya kegagalan antara lain:

(a). Pekerjaan perbaikan pada pengelasan; Biaya yang digunakan untuk

membetulkan kesalahan pada pengelasan, agar sesuai dengan yang

diinginkan. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah biaya tukang las,

biaya pembantu, biaya material, dan biaya alat untuk pengelasan.

(b). Inspeksi ulang dan tes ulang; Biaya yang digunakan untuk

mengadakan inspeksi dan tes ulang pada pengelasan yang mengalami

penolakan. Biaya yang termasuk di dalamnya adalah biaya QC, biaya

tes, dan biaya material tes. Pekerjaan ini dilakukan oleh konsultan

spesialis.

3.3. Matriks Biaya Kualitas.

Langkah berikutnya yang diambil adalah dengan membuat

matrik biaya kualitas (Lampiran 3), dimana sumbu y adalah biaya

kualitas yang dibagi menjadi biaya pencegahan, biaya penilaian, dan

biaya kegagalan, sedangkan pada sumbu x adalah biaya proyek yang

dibagi menjadi biaya material, upah, alat kerja dan Iain-lain. Matrik

Page 12: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

40

kualitas berguna untuk menghindari terlewatinya biaya proyek yang

termasuk biaya kualitas dan memudahkan melihat biaya proyek apa saja

yang termasuk biaya kualitas.

Setelah selesai dibuat matriks, maka dibuat tabel biaya kualitas

selama pelaksanaan proyek. Berdasarkan data-data biaya proyek yang

telah dikelompokkan merijadi biaya pencegahan, biaya penilaian, dan

biaya kegagalan pada matrik biaya kualitas (Lampiran 3). Biaya kualitas

dihitung berdasarkan biaya proyek setiap bulan yang dikelompokkan

menjadi biaya pencegahan (Lampiran 4), biaya penilaian (Lampiran 5),

dan biaya kegagalan (Lampiran 6).

3.4. Diskusi Hasil Perhitungan Biaya Kualitas Proyek

Berdasarkan pada data lampiran 4, 5 dan 6, aliran biaya kualitas

proyek tiap bulan terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian maupun

biaya kegagalan. Ini bisa dilihat pada Gambar 4.5 dan 4.6.

- - - Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan

1.4E+08 1 2E+08

.5 B.OE+07 a. s e.OE+07

K 4.0E+07 2.0E+07 O.OE+OO iw ,.**„**. m *m, M 4

i

Gambar 4.5. Diagram Aliran Biaya Pencegahan, Penilaian dan Kegagalan

Page 13: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

41

Gambar 4.6. Diagram Aliran Biaya Kualitas

Dari gambar 4.5 dan 4.6, dapat diketahui bahwa biaya kualitas

terjadi mulai dari awal sampai proyek tersebut selesai. Hal ini

menunjukan bahwa untuk mencapai kualitas yang sesuai dengan standar

spesifikasi diperlukan pengeluaran yang harus dimulai dari awal sampai

akhir proyek.

Grafik menunjukkan bahwa pengeluaran biaya kualitas

terbanyak terjadi pada pertengahan proyek. Hal ini disebabkan pada

pertengahan proyek merupakan puncak pekerjaan proyek. Biaya

pencegahan merupakan biaya yang terus ada dari awal sampai akhir

proyek, ini merupakan suatu tindakan pencegahan yang digunakan untuk

mengurangi kegagalan yang terjadi.

3.4.1. Analisa Biaya Pencegahan. Berdasarkan lampiran 4, persentase

masing-masing aktivitas pada biaya pencegahan adalah biaya process

control engineering 48,6%, biaya pemeliharaan alat 22,5%, biaya

pelatihan 12,9%, biaya dokumentasi 8,5%, dan biaya tinjauan ulang

perencanaan 7,5% (Gambar 4.7).

Page 14: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

4?

60.0% 1

| 50.0% 9

^ 40.0%

| 30.0%

*

48.6%

Aktivitas

Gambar 4.7. Persentase Biaya Pencegahan

Biaya pencegahan yang terbesar adalah pada biaya process control

engineering. Hal ini disebabkan mahalnya biaya yang digunakan untuk

membayar sumber daya manusia yang benar-benar ahli menangani

proyek ini, untuk mencapai kualitas proyek agar sesuai dengan standar

spesifikasi.

Pada biaya pencegahan urutan biaya yang harus diperhatikan

untuk proyek yang akan datang, pertama-tama adalah biaya process

control engineering, kemudian biaya pemeliharaan alat, pelatihan,

dokumentasi dan yang terakhir adalah biaya tinjauan ulang perencanaan.

3.4.2. Analisa Biaya Penilaian. Berdasarkan lampiran 5, persentase

masing-masing aktivitas pada biaya penilaian terbesar adalah biaya

PWHT 31 7%, biaya tes x-ray 25,9%, biaya tes pneumatic 13,6%, biaya

tes magnetic partikel 9,9%, biaya kontrol kualitas 6,1%, biaya tes

hydrostatic 6%, biaya inspeksi penerimaan 4,6%, biaya persetujuan

Page 15: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

43

1,4%, biaya tes dye penetran 0,4%, biaya tes ultrasonic 0,3%, dan biaya

kalibrasi 0,1% (Gambar 4.8).

30 0 *

°- 20 o* yr I a £ 10.0*

0 0%

31.7%

259%

9 9%

1 3 6 % I -

3%0~ 2TU J-w-fl-r l l i 3 2 1 8 1 I 1 f 1 I ! I

1 J Aktivitas

Gambar 4.8. Persentase Biaya Penilaian

Biaya penilaian yang terbesar adalah pada biaya PWHT. Hal ini

disebabkan PWHT merupakan tes secara keseluruhan yang dilakukan

pada tangki, di mana untuk melakukan tes ini harus mendatangkan

sumber daya manusia dari Korea dan mahalnya material yang digunakan

untuk tes ini.

Pada biaya penilaian ini urutan biaya yang harus diperhatikan

untuk proyek yang akan datang, pertama-tama adalah biaya PWHT,

kemudian biaya tes x-ray, biaya pneumatic test, biaya magnetic partikel

test, biaya kontrol kualitas, biaya hydrostatic test, biaya inspeksi

penerimaan, biaya persetujuan, biaya dye penetrant test, biaya ultrasonic

test, dan biaya kalibrasi.

3.4.3. Analisa Biaya Kegagalan. Berdasarkan lampiran 6, persentase

masing-masing akitivitas biaya kegagalan adalah biaya gauging 37,85%,

Page 16: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

44

pengelasan 22,81%, pneumatic grinder 21,15%, tes x-ray 12,18%,

kontrol kualitas 4,74% dan tes dye penetrant 1,27% (Gambar 4 9.).

Gauging Pneumatic Pengelasan Dya X-ray fast Kontrol grinder penetrant kualitas

test

Aktivitas

Gambar 4.9. Persentase Biaya Kegagalan

Biaya kegagalan terbesar adalah pada biaya gauging. Hal ini

disebabkan banyaknya kegagalan yang disebabkan karena 'curangnya

pembersihan, sehingga harus dilakukan gauging (pembersihan).

Biaya kegagalan yang harus diperhatikan untuk proyek yang

akan datang, pertama-tama adalah biaya gauging, kemudian biaya

pengelasan, biaya pneumatic grinder, biaya tes x-ray, biaya kontrol

kualitas, dan yang terakhir biaya tes dye penetrant.

Biaya kegagalan diakibatkan adanya perbaikan dan tes ulang

pada pengelasan. Persentase kegagalan yang terjadi pada las 9,7% ini

merupakan rata-rata dari dua tangki, dimana untuk tangki A persentase

kegagalan 8,6% dan untuk tangki B 10,7%. Perhitungan ini berdasarkan

jumlah kegagalan dari film x-ray dibagi banyaknya film x-ray yang

Page 17: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

45

digunakan untuk satu tangki, untuk tangki A 215/2498=8,6% dan tangki

B 273/2558=10,7%.

Biaya kegagalan yang terjadi dapat dikurangi, apabila jumlah

kegagalan pada pengelasan dapat diperkecil. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara mengetahui dimana kegagalan yang terjadi, jenis kegagalan,

sehingga diketahui penyebab dari kegagalan. Untuk mengetahui dimana

kegagalan dan jenis kegagalan pada pengelasan, maka kegagalan pada

pengelasan dibagi menjadi 3 kelompok, antara lain:

(a). Bagian tangki, yang terdiri dari bagian las atas, sambungan las atas,

las tengah, sambungan las bawah, dan las bawah (Lampiran 7).

Perhitungan persentase kegagalan las pada bagian tangki

dilakukan dengan cara, jumlah kegagalan dari x-ray film dibagi jumlah x-

ray film. Perhitungan ini juga dilakukan untuk semua bagian tangki

(Tabel 4.5)

Tabel 4 5. Perhitungan Kegagalan Pada Tangki A dan B Menurut Bagian Tangki

Bagian

Tangki

Atas Sambungan Atas Tengah Sambungan Bawah Bawah

TANGKI A

Jumlah Kegagalan X -ray film

87 31 56

5 36

Jumlah x-ray film

712 206 734 182 664

Persentase

12,22% 15,05% 7,63% 2,75% 5,42%

TANGKI B

Jumlah Kegagalan X-ray film

130 37 19 9

78

Jumlah x-ray film

755 212 694 184 703

Persentase

16,99% 17,40% 2,74% 4,90%

11,10%

Page 18: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

46

Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa persentase kegagalan pada

tangki A adalah sambungan atas 15,05%, etas 12,22%, tengah 7,63%,

bawah 5,42%, dan sambungan bawah 2,75% (Gambar 4.10), sedangkan

persentase kegagalan pada tangki B adalah sambungan atas 17,4%, atas

16,7%, bawah 11,1%, sambungan bawah 4,9%, dan tengah 2,74%%

(Gambar 4.11).

1 6 % ,

5.42%

2.75%

0% La* Atas Sambungan Las Tengah Sambungan Las Bawah

Las Alas Las Bawah

Bagian Tangki

Gambar 4.10. Persentase Kegagalan Pengelasan Menurut Bagian Tangki Pada Tangki A

20%

16%

12%

8%

4%

0% l

16.70% 17.40%

JJ1,10%

4.80% / m

Las Atas Sambungan Las Tengah Sambungan Las Bawah Las Atas Las Bawah

Bagian Tangki

Gambar 4.11. Persentase Kegagalan Pengelasan Menurut Bagian Tangki Pada Tangki B

Page 19: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

47

Peringkat kegagalan menurut bagian tangki secara kcseluruhan

adalah sambungan atas 16,23%, kemudian atas 14,46%, bawah 8,26%,

las tengah 5,69% dan sambungan bawah 3,83% (Tabel 4.6). Berdasarkan

pada has*' wawancara, faktor ketinggian dan faktor angin sangat

mempengaruhi kondisi / fisik pekerja las, bal ini yang menyebabkan

persentase kegagalan pada sambungan atas meningkat dibandingkan

dengan bagian lain.

Tabel 4.6. Peringkat Kegagalan Pengelasan Menurut Bagian Tangki

Bagian Tangki

Sambungan Atas

Atas

Bawah

Tengah

Sambungan bawah

Tangki A

15,05%

12,22%

5,42%

7,63%

2,75%

Tangki B

17,40%

16,70%

11,10%

2,74%

4,90%

Rata-Rata

16,23%

14,46%

8,26%

5,69%

3,83%

(b). Posisi pengelasan, terdiri dari horisontal, vertikal, overhead

(Lampiran 8). Menurut posisi pengelasan; Perhitungan persentase

kegagalan untuk tangki A dan B ini dilakukan dengan cara, jumlah

kegagalan dari x-ray film dibagi jumlah x-ray film (Tabel 4.7).

Page 20: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

48

Tabel 4.7. Perhitungan Kegagalan Pada Tangki A dan B Menurut Posisi Pengelasan

Posisi

Pengelasan

Overhead

Vertikal

Horisontal

TANGKI A

Jumlah Kegagalan

X -ray film

23

74

118

Jumlah x-ray film

303

1195

1000

Persentase

7,6%

6,2%

11,8%

TANGKI B

Jumlah Kegagalan X-ray film

52

85

136

Jumlah x-ray film

331

1199

1028

Persentase

15,7%

7,1%

13,2%

11.80%

6.20%

7.60%

Horisontal Vertikal

Posisi Pengelasan

Overhead

Gambar 4.12. Persentase Kegagalan Pengelasan Menurut Posisi Pengelasan Pada Tangki A

Horisontal Vertikal Overhead

Posisi P e n g e l a s a n

Gambar 4.13. Persentase Kegagalan Pengelasan Menurut Posisi Pengelasan Pada Tangki B

Page 21: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

4')

Persentase kegagalan pada tangki A adalah horisontal 11,8%,

overhead 7,6%, dan vertikal 6,2% (Gambar 4.12), sedangkan persentase

kegagalan pada tangki B adalah horisontal 13,2%, overhead 15,7% dan

vertikal 7,1% (Gambar 4.13).

Peringkat kegagalan pengelasan menurut posisi pengelasan

secara keseluruhan adalah posisi horisontal 12,5%, kemudian overhead

11,65% dan vertikal 6,65% (Tabel 4.8).

Tabel 4.8. Peringkat Kegagalan Pengelasan Menurut Posisi Pengelasan

Pososi Las

Horisontal

Overhead

Vertikal

Tangki A

11,80%

7,60%

6,20%

Tangki B

13,20%

15,70%

7,10%

Rata-Rata

12,50%

11,65%

6,65%

Kegagalan terbesar untuk tangki A pada posisi horisontal,

berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan karena kecepatan

pengelasan yang terlalu cepat. Pada tangki B kegagalan terbesar pada

posisi overhead, yang disebabkan karena posisi overhead merupakan

posisi yang paling sulit di dalam pengelasaan. Pekerja las harus

mempunyai stamina yang kuat untuk melakukan pengelasan overhead,

karena pengelasan dilakukan diatas kepala. Kegagalan secara

keseluruhan untuk tangki A dan tangki B terletak pada posisi horisontal.

Page 22: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

50

(c). Jenis kegagalan las yang terdiri dari Incomplete Penetration (IP),

Porosity(P), Clustered Porosity (CP), Lack of Fusion (LOF), Slag

inclusion (SI), Slag in Line (SL) (Lampiran 9).

Menurut jenis kegagalan; Perhitungan persentase kegagalan

untuk tangki A dan B ini dilakukan dengan cara, jumlah kegagalan dari

x-ray film untuk salah satu jenis kegagalan dibagi jumlah x-ray film untuk

semua jenis kegagalan. Perhitungan ini juga dilakukan untuk bagian

tangki yang lain. Jumlah kegagalan pada tanki A adalah 215, yang terdiri

dari IP=1, P=12, CP=34, SI=85, SL=83, dan LOF=0, sedangkan jumlah

kegagagalan pada tangki B adalah 273, yang terdiri dari IP=1, P=41,

CP=37, SI=108, SL=84, dan LOF=2.

Persentase kegagalan pada tangki A adalah SI 39,53%, SL

38,6%, CP 15,81%, P 5,58%, IP 0,47%, dan LOF 0% (Gambar 4.14.),

sedangkan persentase kegagalan pada tangki B adalah SI 39,56%, SL

30,77%, I 15,02%, CP 13,55%, LOF 0,73%, dan IP 0,37% (Gambar

4.15).

Peringkat kegagalan pengelasan menurut jenis kegagalan secara

keseluruhan setelah dirata-rata adalah SI 39,55%, kemudian SL 34,69%,

CP 14,68%, P 10,3%, IP 0,42%, dan LOF 0,37% (Tabel 4.9). Kegagalan

terbesar pada tangki A maupun B terjadi pada SI. Hal ini disebabkan

kurangnya pembersihan yang dilakukan oleh tukang las pada tempat

yang akan di las.

Page 23: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

51

CP LOF

Jenis Kegagalan

Gambar 4.14. Persentase Kegagalan Pengelasan Menurut Jenis Kegagalan Pada Tangki A

CP LOF

Jenis Kegagalan

Gambar 4.15. Persentase Kegagalan Pengelasan Menurut Jenis Kegagalan Pada Tangki B

Tabel 4.9. Peringkat Kegagalan Pengelasan Ivienurut Jenis Ke»agalan

Jenis Las

SI SL

CP P IP

LOF

Tangki A

39,53% 38,60% 15,81%

5,58% 0,47% 0,00%

Tangki B

39,56% 30,77% 13,55% 15,02% 0,37% 0,73%

Rata-Rata

39,55% 34,69% 14,68% 10,30% 0,42% 0,37%

Page 24: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

52

3.5. Analisa Penyebab Kegagalan

Berdasarkan ketiga analisa kegagalan diatas, maka dapat

diketahui bahwa faktor penyebab kegagalan disebabkan karena faktor

manusia, dalam kasus ini adalah peranan pekerja las. Oleh karena itu

perlu peningkatan pelatihan dan menanamkan rasa tanggung jawab,

bahwa untuk mencapai kualitas yang sesuai dengan standar merupakan

tanggung-jawab semua pihak.

3.6. Analisa Biaya Kualitas Proyek.

Biaya kualitas pada proyek ini adalah sebesar 8,4% terhadap

biaya total proyek, yang terdiri dari 1,9% untuk biaya pencegahan, 5,5%

untuk biaya penilaian (Biaya manajemen kualitas = 7,4%) dan biaya

kegagalan 1% (Gambar 4.16 dan Tabel 4.10).

Biaya Pencegahan

1.9%

Biaya Penilaian

5.5%

Biaya Proyek 91.6%

Biaya Kegagalan

1.0%

Gambar 4.16. Proporsi Biaya Kualitas Terhadap Biaya Proyek Total

Page 25: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

53

Tabel 4.10. Persentase Biaya Kualitas Terhadap Biaya Proyek Total

Jenis Biaya

Biaya Proyek Total Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan

Jumlah

Rp. 7.800.000.000 Rp. 146.264.054 Rp. 431.044.234 Rp. 77.151.336

Prosentase terhadap Biaya Proyek Total

1,9% 5,5% 1,0%

Biaya kualitas terbesar adalah biaya penilaian 65,86% dari biaya

kualitas, kemudian biaya pencegahan 22,34% dari biaya kualitas, dan

biaya kegagalan 11,80% dari biaya kualitas (Tabel 4.11 dan Gambar

4.17).

Biaya Kegagalan

11 80%

Biaya Pencegahan

22.34%

Biaya Penilaian 65.86%

Gambar 4.17. Proporsi Biaya Kualitas

Tabel 4.11. Persentase Biaya Kualitas

Jenis Biaya

Biaya Kualitas Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan

Jumlah

Rp. 654.459.624 Rp. 146.264.054 Rp. 431.044.234 Rp. 77.151.336

Prosentase Biaya Kualitas

22,34% 65,86% 11,80%

Page 26: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

54

Pada studi kasus ini biaya yang harus diperhatikan adalah biaya

process control engineering pada biaya pencegahan, biaya tes PWHT

pada biaya penilaian dan biaya gauging pada biaya kegagalan. Hal ini

disebabkan ketiga biaya tersebut terbesar untuk masing-masing kategori

biaya kualitas. Biaya yang terbesar diantara ketiga kategori adalah biaya

penilaian hal ini disebabkan tes yang dilakukan cukup banyak, dan tes-tes

itu dilakukan dengan menyewa sumber daya yang benar-benar ahli baik

dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Berdasarkan persentase biaya manajemen (7,4%) berarti pada

proyek ini melakukan peningkatan biaya manajemen kualitas, dimana

menurut Davis (1989) biaya majemen kualitas umumnya 1-5% dari biaya

total proyek. Peningkatan biaya manajemen kualitas pada proyek ini

diharapkan dapat digunakan untuk memperkecil biaya kegagalan yang

terjadi. Biaya kegagalan yang terjadi hanya 1% dari biaya total proyek.

Hal ini merupakan biaya kegagalan yang kecil, apabila dibandingkan

dengan pendapat Davis (1989) yang mengatakan bahwa biaya kegagalan

umumnya 12% dari total biaya proyek, sedangkan menurut Siew, et al,

10% dari total biaya proyek. Dengan melihat uraian diatas berarti

peningkatan biaya manajemen kualitas pada proyek ini memperkecil

biaya kegagalan yang terjadi.

3.7. Analisa Peranan Sumber Daya Proyek.

Dalam pelaksanaan jaminan kualitas membutuhkan tambahan

sumber daya, baik dalam hal manusia, material maupun alat. Hasil studi

Page 27: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

• 55

kasus (Lampiran 10) menunjukkan bahwa persentase sumber daya pada

biaya pencegahan terdiri dari sumber daya manusia sebesar 68,98%,

sumber daya alat sebesar 15,78%, dan Iain-lain sebesar 15,24%,

sedangkan sumber daya material sebesar 0% (Gambar 4.18). Persentase

ini diperoleh dari pengeluaran untuk masing-masing sumber daya pada

biaya pencegahan dibagi jumlah biaya pencegahan.

Larvlain 15.24%

Gambar 4.18. Proporsi Sumber Daya Pada Biaya Pencegahan

Persentase sumber daya pada biaya penilaian adalah manusia

95,36%, Iain-lain 4,64%, alat 0%, dan material 0% (Gambar 4.19).

Persentase ini diperoleh dari pengeluaran untuk masing-masing sumber

daya pada biaya penilaian dibagi jumlah biaya penilaian.

Persentase sumber daya pada biaya kegagalan adalah alat

62,46%, manusia 25,39%, material 12,15% dan Iain-lain 0% (Gambar

4.20). Persentase ini diperoleh dari pengeluaran untuk masing-masing

sumber daya pada biaya kegagalan dibagi jumlah biaya kegagalan.

Page 28: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

Material 0.00%

Mat 0.00% Lain-lain

4.64%

Sumber daya manusia 95.36%

56

Gambar 4.19. Proporsi Sumber Daya Pada Biaya Penilaian

Material 12.15%

Lan-lain 0.00%

Alat 62.46%

Sumber daya manusia 25.39%

Gambar 4.20. Proporsi Sumber Daya Pada Biaya Kegagalan

Dari ketiga biaya kualitas diatas dapat dilihat bahwa pada biaya

pencegahan sumber daya terbesar adalah sumber daya manusia. Hal ini

disebabkan mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga

ahli. Pada biaya penilaian sumber daya terbesar pada sumber daya

Page 29: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

57

manusia. Hal ini disebabkan mahalnya biaya yang digunakan untuk

membayar tenaga ahli yang digunakan untuk melakukan inspeksi dan tes.

Sedangkan pada biaya kegagalan sumber daya terbesar adalah sumber

daya alat. Hal ini disebabkan mahalnya sewa alat untuk pekerjaan ulang.

Secara keseluruhan persentase biaya kualitas untuk sumber

daya: manusia 78,11%, alat 15,09%, material 1,43%, dan Iain-lain 5,36%

(Tabel 4.12 dan Gambar 4.21). Persentase ini diperoleh dengan cara

jumlah pengeluaran untuk masing-masing biaya sumber daya manusia,

material, dan alat untuk masing-masing kategori biaya kualitas dibagi

jumlah biaya kualitas.

Tabel 4.12 Persentase Biaya Kualitas Terhadap Sumber Daya Proyek

Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Total

Manusia

12.31% 62.81%

2.99% 78.11%

Alat

7.73% 0.00% 7.36%

15 00%

Material

0.00% 0.00% 1.43% 1.43%

Lain-lain

2.31% 3.06% 0.00% 5.36%

Total

22.35% 65.86% 11.79%

100.00%

\ Sumber daya \— inanusia

78.11%

a.

Material 1.43%

Lain-lain '"" 5.36%

Alat 15.09%

Gambar 4.21. Proporsi Biaya Sumber Day

Page 30: Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain

.58

Biaya yang paling besar dikeluarkan pada proyek ini digunakan

untuk biaya sumber daya manusia. Hal ini disebabkan mahalnya biaya

yang digunakan untuk membayar keahlian yang dimiliki oleh sumber

daya, baik dari dalam maupuan luar negeri yang digunakan untuk

merencanakan, mengontrol, melakukan inspeksi dan tes agar sesuai

dengan dokumen kontrak. Berdasarkan uraian diatas, maka untuk proyek

yang akan datang didalam menentukan sumber daya manusia yang

terlibat, baik dari dalam maupun luar negeri yang digunakan untuk

merencanakan, mengontrol, menginspeksi maupun melakukan tes harus

benar-benar selektif.