11
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012 I. PENDAHULUAN Seperti halnya dengan faal badan, maka fungsi mental juga berusaha mampertahankan individu terhadap serangan atau bahaya. Bila stres dan konflik itu tidak dihadapi dan dikontrol secara sadar atau bila terjadi represi yang baik, serta kecemasan dan ketegangan tetap ada, maka individu berusaha menghilangkan rasa cemasnya dengan mekanisme pembelaan yang lain. Hal ini tidak akan memuaskan sepenuhnya sebab sekunder akan timbul rasa malu, rasa salah dan tidak mampu. Begitupun dengan jiwa, mekanisme pembelaan berjalan secara tidak disadari, tidak disengaja. Manusia itu hanya merasakan akibatnya. Faktor yang menyebabkan gangguan ini terletak terutama pada bidang emosi. Tidak jarang sejak masa kanak-kanak terdapat sifat yang merupakan gejala, tetapi yang sudah sedemikian berakar di dalam kepribadian Page | 1

GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

  • Upload
    sriunee

  • View
    286

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

I. PENDAHULUANSeperti halnya dengan faal badan, maka fungsi mental juga

berusaha mampertahankan individu terhadap serangan atau

bahaya. Bila stres dan konflik itu tidak dihadapi dan dikontrol secara

sadar atau bila terjadi represi yang baik, serta kecemasan dan

ketegangan tetap ada, maka individu berusaha menghilangkan rasa

cemasnya dengan mekanisme pembelaan yang lain. Hal ini tidak

akan memuaskan sepenuhnya sebab sekunder akan timbul rasa

malu, rasa salah dan tidak mampu.

Begitupun dengan jiwa, mekanisme pembelaan berjalan

secara tidak disadari, tidak disengaja. Manusia itu hanya merasakan

akibatnya. Faktor yang menyebabkan gangguan ini terletak

terutama pada bidang emosi. Tidak jarang sejak masa kanak-kanak

terdapat sifat yang merupakan gejala, tetapi yang sudah

sedemikian berakar di dalam kepribadian sehingga tidak dapat

dipisahkan lagi dan dianggap sebagai sifat kontitusional.(1)

Gangguan anxietas atau cemas merupakan suatu keadaan

patologik yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda

somatik pertanda sistem saraf autonom yang hiperaktif. Dibedakan

dari rasa takut yang merupakan respon terhadap suatu penyebab

Page | 1

Page 2: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

yang jelas. Kecemasan tidak terikat pada suatu benda atau

keadaan tetapi mengambang bebas. Bila kecemasan hebat sekali

mungkin terjadi panik. Orang itu menjadi berbahaya dengan sikap

yang agresif dan mengancam. (2)

II. DEFINISIGangguan anxietas menyeluruh ditandai dengan dimana

penderita menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang

berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai

beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada

keadan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau

“mengambang”).(1,2)

Gangguan anxietas atau cemas merupakan suatu keadaan

patologik yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda

somatik pertanda sistem saraf autonom yang hiperaktif. Dibedakan

dari rasa takut yang merupakan respon terhadap suatu penyebab

yang jelas.(1)

Page | 2

Page 3: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

III. ETIOLOGIFaktor yang menyebabkan gangguan ini terletak terutama

pada bidang emosi. Tidak jarang sejak masa kanak-kanak terdapat

sifat yang merupakan gejala, tetapi yang sudah sedemikian berakar

di dalam kepribadian sehingga tidak dapat dipisahkan lagi dan

dianggap sebagai sifat konstitusional.

Tetapi mungkin juga bahwa hal ini tidak diwariskan, akan

tetapi diperoleh pada waktu individu itu masih kanak-kanak. Banyak

penelitian berpendapat bahwa tidak sedikit reaksi yang abnormal

berdasarkan konflik pada masa kanak-kanak.(1)

Secara biologik, reaksi autonom berlebih dengan naiknya

tonus simpatis ; naiknya pelepasan katekolamin ; naiknya metabolit

norepinefrin, misalnya 3-metoksi-4-hidroksifenil-glikol (MHPG). Infus

laktat percobaan menambah norepinefrin, menimbulkan cemas ;

turunnya masa laten tidur REM dan stadium 4 (serupa depresi) ;

turunnya GABA menyebabkan hiperaktivitas SSP (GABA

menghambat kemampuan SSP) ; serotonin naik menyebabkan

cemas, naiknya aktivitas dopaminergik berkaitan dengan cemas ;

Page | 3

Page 4: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

pusat hiperaktif di korteks serebral temporal ; lokus seruleus, pusat

neuron noradrenergik, hiperaktif pada status cemas.(1,2)

IV. GEJALA KLINISGejala klinis biasanya mencakup unsur-unsur sebagai

berikut :

Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di

ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb)

Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak

dapat santai)

Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,

jantung berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung,

pusing kepala, mulut kering, dsb) (3)

Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan

untuk ditenangkan (reasurance) serta keluhan-keluhan somatik

berulang yang menonjol.

Disamping kecemasan terdapat juga gejala-gejala lain seperti

depresi, amarah, perasaan tak mampu, gangguan psikosomatik,

dan sebagainya. Kadang-kadang kecemasan tidak tampak jelas

dalam keadaan bangun, tetapi dalam tidur keluar tanda-tandanya

seperti mimpi yang menakutkan dan sering terkejut bangun. Pada

Page | 4

Page 5: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

keadaan cemas yang menahun mungkin terjadi serangan-serangan

kecemasan yang akut.(1)

V. DIAGNOSA BANDING Permulaan skizofrenia

Mania

Psikosis atipis

Gangguan adaptasi dengan mood cemas

Permulaan sindroma otak organik

Hipertiroid

Penyalahgunaan zat

Gangguan sistemik lain. (1,2)

VI. PENATALAKSANAANPenatalaksanaan dari gangguan anxietas menyeluruh dapat

dilakukan secara psikoterapi dan farmakoterapi.

a. Psikoterapi

- Terapi kognitif-perilaku

Page | 5

Page 6: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung

mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku,

mengenali gejala somatik secara langsung.

- Terapi suportif

Pasien diberikan kenyamanan, digali potensi-potensi yang

ada dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bisa

beradaptasi optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.

b. Farmakoterapi

- Benzodiazepine

Merupakan pilihan obat pertama. Pemberian

benzodiazepin dimulai dengan dosis terendah dan

ditingkatkan sampai mencapai respons terapi. Contoh obat

nya seperti diazepam dan alprazolam. Dosis diazepam 10 –

30 mg/hari, 2 – 3 x sehari sedangkan dosis alprazolam 3 x

0,25 – 0,5 mg/hari. (2)

- Non-benzodiazepine

Merupakan obat pilihan kedua setelah benzodiazepine.

Contoh obat seperti sulpride dan buspirone. Dosis sulpride

100-200 mg/hari dan dosis buspirone 15-30 mg/hari. (2)

Page | 6

Page 7: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

VII. PROGNOSAPada umumnya tergantung pada kepribadian sebelumnya

(bila relatif stabil, maka prognosa lebih baik) ; permulaannya (bila

akut, maka prognosanya lebih baik) ; bila stres yang menimbulkan

gangguan cemas itu mudah diatasi, maka prognosa juga baik ; bila

gejala-gejala itu menguntungkan si penderita (mendapatkan kasih-

sayang, perhatian, simpatik, uang, pembebasan tanggung jawab)

maka prognosanya jelek.(1)

Page | 7

Page 8: GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH 1

[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012

DAFTAR PUSTAKA1. Kaplan HI, Gangguan Kecemasan, in Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb

JA, et al eds, Sinopsis Psikiatri, Jilid II, Edisi ke-7, Binarupa

Aksara, Jakarta, 1997, hal 17-31.

2. Redayani P, Gangguan Cemas Menyeluruh in Buku Ajar Psikiatri,

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010, hal

230-241

3. Franola,Yoza, Gangguan Anxietas Menyeluruh in Pedoman

Penggolangan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III,

Jakarta, 1993, hal 179-181

4. Mansjoer A, Gangguan Cemas Menyeluruh in Kapita Selekta

Kedoteran edisi ketiga Jilid 1, Media Aesculapius, Jakarta :

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009, hal 207 - 211

Page | 8