Upload
sriunee
View
286
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
I. PENDAHULUANSeperti halnya dengan faal badan, maka fungsi mental juga
berusaha mampertahankan individu terhadap serangan atau
bahaya. Bila stres dan konflik itu tidak dihadapi dan dikontrol secara
sadar atau bila terjadi represi yang baik, serta kecemasan dan
ketegangan tetap ada, maka individu berusaha menghilangkan rasa
cemasnya dengan mekanisme pembelaan yang lain. Hal ini tidak
akan memuaskan sepenuhnya sebab sekunder akan timbul rasa
malu, rasa salah dan tidak mampu.
Begitupun dengan jiwa, mekanisme pembelaan berjalan
secara tidak disadari, tidak disengaja. Manusia itu hanya merasakan
akibatnya. Faktor yang menyebabkan gangguan ini terletak
terutama pada bidang emosi. Tidak jarang sejak masa kanak-kanak
terdapat sifat yang merupakan gejala, tetapi yang sudah
sedemikian berakar di dalam kepribadian sehingga tidak dapat
dipisahkan lagi dan dianggap sebagai sifat kontitusional.(1)
Gangguan anxietas atau cemas merupakan suatu keadaan
patologik yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda
somatik pertanda sistem saraf autonom yang hiperaktif. Dibedakan
dari rasa takut yang merupakan respon terhadap suatu penyebab
Page | 1
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
yang jelas. Kecemasan tidak terikat pada suatu benda atau
keadaan tetapi mengambang bebas. Bila kecemasan hebat sekali
mungkin terjadi panik. Orang itu menjadi berbahaya dengan sikap
yang agresif dan mengancam. (2)
II. DEFINISIGangguan anxietas menyeluruh ditandai dengan dimana
penderita menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai
beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada
keadan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau
“mengambang”).(1,2)
Gangguan anxietas atau cemas merupakan suatu keadaan
patologik yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda
somatik pertanda sistem saraf autonom yang hiperaktif. Dibedakan
dari rasa takut yang merupakan respon terhadap suatu penyebab
yang jelas.(1)
Page | 2
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
III. ETIOLOGIFaktor yang menyebabkan gangguan ini terletak terutama
pada bidang emosi. Tidak jarang sejak masa kanak-kanak terdapat
sifat yang merupakan gejala, tetapi yang sudah sedemikian berakar
di dalam kepribadian sehingga tidak dapat dipisahkan lagi dan
dianggap sebagai sifat konstitusional.
Tetapi mungkin juga bahwa hal ini tidak diwariskan, akan
tetapi diperoleh pada waktu individu itu masih kanak-kanak. Banyak
penelitian berpendapat bahwa tidak sedikit reaksi yang abnormal
berdasarkan konflik pada masa kanak-kanak.(1)
Secara biologik, reaksi autonom berlebih dengan naiknya
tonus simpatis ; naiknya pelepasan katekolamin ; naiknya metabolit
norepinefrin, misalnya 3-metoksi-4-hidroksifenil-glikol (MHPG). Infus
laktat percobaan menambah norepinefrin, menimbulkan cemas ;
turunnya masa laten tidur REM dan stadium 4 (serupa depresi) ;
turunnya GABA menyebabkan hiperaktivitas SSP (GABA
menghambat kemampuan SSP) ; serotonin naik menyebabkan
cemas, naiknya aktivitas dopaminergik berkaitan dengan cemas ;
Page | 3
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
pusat hiperaktif di korteks serebral temporal ; lokus seruleus, pusat
neuron noradrenergik, hiperaktif pada status cemas.(1,2)
IV. GEJALA KLINISGejala klinis biasanya mencakup unsur-unsur sebagai
berikut :
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di
ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb)
Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai)
Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung,
pusing kepala, mulut kering, dsb) (3)
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan
untuk ditenangkan (reasurance) serta keluhan-keluhan somatik
berulang yang menonjol.
Disamping kecemasan terdapat juga gejala-gejala lain seperti
depresi, amarah, perasaan tak mampu, gangguan psikosomatik,
dan sebagainya. Kadang-kadang kecemasan tidak tampak jelas
dalam keadaan bangun, tetapi dalam tidur keluar tanda-tandanya
seperti mimpi yang menakutkan dan sering terkejut bangun. Pada
Page | 4
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
keadaan cemas yang menahun mungkin terjadi serangan-serangan
kecemasan yang akut.(1)
V. DIAGNOSA BANDING Permulaan skizofrenia
Mania
Psikosis atipis
Gangguan adaptasi dengan mood cemas
Permulaan sindroma otak organik
Hipertiroid
Penyalahgunaan zat
Gangguan sistemik lain. (1,2)
VI. PENATALAKSANAANPenatalaksanaan dari gangguan anxietas menyeluruh dapat
dilakukan secara psikoterapi dan farmakoterapi.
a. Psikoterapi
- Terapi kognitif-perilaku
Page | 5
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung
mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku,
mengenali gejala somatik secara langsung.
- Terapi suportif
Pasien diberikan kenyamanan, digali potensi-potensi yang
ada dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bisa
beradaptasi optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.
b. Farmakoterapi
- Benzodiazepine
Merupakan pilihan obat pertama. Pemberian
benzodiazepin dimulai dengan dosis terendah dan
ditingkatkan sampai mencapai respons terapi. Contoh obat
nya seperti diazepam dan alprazolam. Dosis diazepam 10 –
30 mg/hari, 2 – 3 x sehari sedangkan dosis alprazolam 3 x
0,25 – 0,5 mg/hari. (2)
- Non-benzodiazepine
Merupakan obat pilihan kedua setelah benzodiazepine.
Contoh obat seperti sulpride dan buspirone. Dosis sulpride
100-200 mg/hari dan dosis buspirone 15-30 mg/hari. (2)
Page | 6
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
VII. PROGNOSAPada umumnya tergantung pada kepribadian sebelumnya
(bila relatif stabil, maka prognosa lebih baik) ; permulaannya (bila
akut, maka prognosanya lebih baik) ; bila stres yang menimbulkan
gangguan cemas itu mudah diatasi, maka prognosa juga baik ; bila
gejala-gejala itu menguntungkan si penderita (mendapatkan kasih-
sayang, perhatian, simpatik, uang, pembebasan tanggung jawab)
maka prognosanya jelek.(1)
Page | 7
[GANGGUAN CEMAS MENYELURUH] 20012
DAFTAR PUSTAKA1. Kaplan HI, Gangguan Kecemasan, in Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb
JA, et al eds, Sinopsis Psikiatri, Jilid II, Edisi ke-7, Binarupa
Aksara, Jakarta, 1997, hal 17-31.
2. Redayani P, Gangguan Cemas Menyeluruh in Buku Ajar Psikiatri,
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010, hal
230-241
3. Franola,Yoza, Gangguan Anxietas Menyeluruh in Pedoman
Penggolangan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III,
Jakarta, 1993, hal 179-181
4. Mansjoer A, Gangguan Cemas Menyeluruh in Kapita Selekta
Kedoteran edisi ketiga Jilid 1, Media Aesculapius, Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009, hal 207 - 211
Page | 8