GEJALA ABSES OTAK

Embed Size (px)

Citation preview

GEJALA ABSES OTAK a. Gejala umum abses serebri adalah gejala proses desak ruang ditambah gejala infeksi, terjadi peningkatan tekanan intrakranial disertai gejala-gejala berikut: Peningkatan intrakranial Mual, sakit kepala dan muntah Somnolen dan rasa bingung Delusi dan halusinasi (kadang-kadang)

Gejala tersebut bervariasi sekali tergantung tingkat edema, pembentukan, virulensi, dan respon terhadap pengobatan. Dengan bertambah beratnya penyakit dapat terjadi stupor dan koma, ditandai dengan nadi yang lambat dan suhu yang subnormal. Edema papil baru timbul 10-14 hari setelah onset. Tetapi pada kasus yang progresivitasnya berlangsung cepat, dapat terjadi herniasi tentoria atau herniasi tonsil serebellum. Yang ditandai dengan fiksasi dan dilatasi pupil dan akhirnya paralisis pernafasan. b. Gejala fokal akan bervariasi tergantung daerah dan tingkat penyakit. Tanda dari abses temporal tergantung apakah sisi dominan terkena. Abses lobus temporal sisi dominan biasanya disertai afasia partial atau total. Abses temporal dimana saja dapat menyebabkan hemianopsia homonim akibat interferensi dengan percabangan opticus. c. Gejala dan tanda dari suatu abses serebellum dapat sedikit sekali, meskipun pada abses yang sangat besar. Tanda yang paling khas adalah : Ataksia Hilangnya tonus otot Disdiadokokinesis pada sisi yang terkena Intention tremor Past pointing Nistagmus serebellar adalah nistagmus yang spontan, lambat dan kasar.

Inkoordinasi pada sisi yang terkena Berbicara tidak jelas dan kesulitan menelan Gejala lain yang menunjukan adanya toksisitas berupa nyeri kepala, demam, muntah serta letargi

Selain itu, sebagai tanda yang nyata suatu abses otak ialah nadi yang lambat serta kejang. DIAGNOSIS Diagnosis komplikasi otitis media ditegakan berdasarkan hasil anamnesis, pemerikasaan fisik, dan laboratorium berdasarkan jenis komplikasi yang terjadi dan hasil pemeriksaan lain yang menunjukan adanya otitis media baik pemeriksaan rontgen, CT-Scan, ataupun MRI. Pada anamnesis dapat ditemukan adanya keluhan berupa: Nyeri kepala hebat, bisa menetap di daerah parietal ataupun oksipital Nyeri telinga hebat Vertigo Letargi Otore yang persisten Mual dan muntah proyektil Fotofobia Penurunan kesadaran hingga koma Kejang Infeksi telinga dengan riwayat pengobatan medikasi yang tidak baik

Pemeriksaan fisik menunjukan adanya: Demam berkaitan dengan adanya perforasi kronis Gejala neurologik fokal : ataksia , deficit okulomotor, dan kejang Papil edema Perubahan status mental Meningismus Nistagmus spontan berkaitan dengan ketulian sensorineural Tanda peningkatan TIK Nadi menurun hingga bradikardia

Edema dan nyeri tekan diatas korteks mastoid Pada pemeriksaan otoskopi ditemukan adanya perforasi pada membran timpani

Beberapa pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan: Pemeriksaan darah rutin dan LED Pemeriksaan fungsi pendengaran Tes vestibuler Pemeriksaan status neurologis Foto roentgen CT-Scan MRI Pungsi lumbal dilanjutkan analisa CSF, tes diagnostik elektrik Tes fistula Kultur dan tes sensitivitas

Pada stadium awal gambaran klinik AO tidak khas, terdapat gejala-gejala infeksi seperti demam, malaise, anoreksi dan gejala-gejala peninggian tekanan intrakranial berupa muntah, sakit kepala dan kejang. Dengan semakin besarnya AO gejala menjadi khas berupa trias abses otak yang terdiri dari gejala infeksi, peninggian tekanan intrakranial dan gejala neurologik fokal.