35
Gejala Alam Biotik dan Abiotik Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu : 1. Komponen abiotik merupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll. 2. Komponen biotik merupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll. Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS. Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu : 1. Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam. 2. Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik. 3. Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI : 1. Ciri-ciri makhluk hidup 2. Klasifikasi makhluk hidup 3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan 4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan) 5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya 6. Kepadatan populasi penduduk 7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan Cara saintis bekerja : 1. bekerja dengan metode ilmiah 2. bekerja dengan sikap ilmiah 3. bekerja dengan komunikasi ilmiah Langkah-langkah dalam metode ilmiah : 1. MERUMUSKAN MASALAH Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan 2. OBSERVASI (pengamatan) Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam

Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iologi

Citation preview

Page 1: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Gejala Alam Biotik dan Abiotik

Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu :1. Komponen abiotikmerupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.2. Komponen biotikmerupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll.

Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :1. Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.2. Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.3. Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.

Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :1. Ciri-ciri makhluk hidup2. Klasifikasi makhluk hidup3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya6. Kepadatan populasi penduduk7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan

Cara saintis bekerja :1. bekerja dengan metode ilmiah2. bekerja dengan sikap ilmiah3. bekerja dengan komunikasi ilmiah

Langkah-langkah dalam metode ilmiah :1. MERUMUSKAN MASALAHMerumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan2. OBSERVASI (pengamatan)Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam observasi :-Observasi Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat, mendengar, membau, meraba, merasa.Data observasi kualitatif berupa kalimat deskriptif (penjelasan)- Observasi Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang, mengukur, mengukur volume, dll.3. HIPOTESISMenduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan hasil Observasi.4. EKSPERIMENMembuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.5. KESIMPULAN

Page 2: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.6. EKSPERIMEN ULANGJika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang

Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :1. Ingin tahu2. Jujur3. Teliti4.Terbuka5. Mau menerima masukan6. Obyektif

Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :1. Deskripsi2. Tabel3. Diagram4. Bagan5. Gambar

GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIKApakah yang dimaksud dengan lingkungan biotik dan lingkungan abiotik?  Lingkungan biotik adalah lingkungan yang di dalamnya meliputi  meliputi seluruh organisme hidup dalm suatu ekosistem.Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang di dalamnya tidak memiliki  ciri   hidup. Lingkungan abiotik meliputi seluruh aspek tidak hidup dalam suatu komunitas.Apakah yang dimaksud dengan gejala alam biotik dan gejala alam abiotik?Gejala alam biotik adalah peristiwa yang terjadi akibatproses kehidupan makhluk hidup. Gejala alam biotik juga diartikan suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang ditunjukkan oleh keadaan makhluk hidup. Contohnya, hama tanaman merajalela.Gejala alam abiotik adalah peristiwa yang terjadi bukan akibat  proses kehidupan makhluk hidup. Gejala alam abiotik juga diartikan suatu keadaan lingkungan  di sekitar kita yang ditunjukkan oleh  keadaan benda tak hidup. Contohnya, gunung meletus.

Komponen AbiotikAbiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar

Page 3: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:

1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.

2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.

3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.

4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.

5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.

6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.

Komponen BiotikBiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

2. Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:

aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima

elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu

Page 4: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

Contoh Gejala Alam Biotik

1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.

2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

Gejala Alam Biotik dan Abiotik

GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK

A. Pengamatan Objek secara Terencana dan Sistematis Jika seseorang ingin mengetahui sesuatu melalui pengamatan, tidak akan berhasil baik apabila pengamatan yang dilakukan tanpa melalui langkah atau metode yang terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik. Biotik adalah bagian alam yang bersifat hidup, sedangkan abiotik adalah benda alam yang bersifat mati.Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah, mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan.Adapun langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah.2. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.3. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara.

Page 5: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

4. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.5. Menarik kesimpulan.6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.

Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat antara lain, sebagai berikut:1. Mencintai kebenaranSikap ini mendorong seseorang berlaku jujur dan obyektif.2. Tidak purba sangkaTidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak masuk akal.3. Bersifat toleran terhadap orang lainPengetahuan tidak mutlak sempurna, maka menghargai pendapat orang lain dapat digunakan untuk memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang lain.4. UletTidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran walaupun sering tidak memperoleh apa-apa.5. Teliti dan hati-hatiTeliti dalam melakukan sesuatu dan hati-hati dalam mengambil kesimpulan dan mengeluarkan pendapat.6. Ingin tahuRasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu lebih banyak dalam melakukan sesuatu.7. OptimisSelalu optimis karena terbiasa dengan percobaan atau eksperimen.

Dalam eksperimen terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan.Faktor-faktor tersebut dinamakan variabel.

Terdapat empat macam variabel, yaitu :1. Variabel bebas atau variabel manipulatifVariabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau diubah.2. Variabel terikat atau variabel responVariabel terikat adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain.3. Variabel kontrolVariabel kontrol adalah yang harus dikendalikan.4. Variabel penggangguVariabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil yang disebut data.Terdapat dua (2) macam data, yaitu:1. Data kualitatif yaitu data yang disajikan tidak dalam bentuk angka.2. Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka.

Hasil dan kesimpulan dari percobaan atau pengamatan dilaporkan dalam suatu jurnal yang disebut jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah majalah yang memuat artikel atau tulisan yang berisi laporan hasil penelitian. Bentuk jurnal ilmiah beragam, ada yang terbit mingguan, bulanan atau

Page 6: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

tiga bulan sekali. Dengan berkembangnya IPTEK jurnal ilmiah dapat dilihat melalui internet.B. Gejala AlamGejala alam yang dapat kita amati, pelajari dan kita temukan dalam IPA dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian. Gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian mengenai obyek biotik dan abiotik.Gejala alam kebendaan obyek biotik mencakup keadaan dan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup , seperti bentuk, warna dan ukuran tubuhnya.Gejala alam kejadian obyek biotik adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh makhluk hidup, seperti tumbuh, iritabilitas, dan berkembang biak.Gejala alam kebendaan obyek abiotik mencakup keadaan dan ciri-ciri yang dimiliki oleh benda-benda tak hidup, seperti tekstur, warna dan bentuknya.Gejala alam kejadian obyek abiotik merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada benda-benda tak hidup, misalnya angin tertiup sepoi-sepoi, salju turun, dan batu di gurun mengalami pelapukan.

Gejala Alam Biotik dan Abiotik

A . Gejala AlamCahaya matahari , hawa sejuk , tiupan angin , aliran air , dan pertumbuhan tumbuhan merupakan contoh gejala alam . Gejala alam dapat di bagi menjadi 2 , yaitu gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian menyangkut komponen biotik dan abiotic .Biotik ( mahkluk hidup ) dan abiotic ( mahkluk tak hidup ) .

B . Gejala Alam Kebendaan dan Gejala Alam Kejadian

Komponen Biotik

Biotik artinya mahkluk hidup . Hewan , tumbuhan , mikroorganisme , dan manusia merupakan komponen biotikMahkluk hidup memiliki ciri ciri tertentu . Keadaan atau ciri ciri khusus yang dimiliki oleh mahkluk hidup merupakan gejala alam kebendaan komponen biotik .Sebagai contoh : Tumbuhan putri malu ( Mimosa pudica ) memiliki ciri ciri bunganya berwarna merah muda , batangnya berduri , dan daunnya menutup jika disentuh .

Semua mahkluk hidup melakukan aktivitas , seperti tumbuh , bergerak , berkembang biak , menanggapi rangsang , dan mengeluarkan zat sisa . Aktivitas tersebut merupakan gejala alam kejadian komponen biotik . Sebagai contoh : Kupu kupu itu sedang terbang kesana kemari , mencari madu . Dan mengisap sari sari bunga tersebut .

Page 7: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Sebagai contoh : Lebah belang terbang disekitar bunga mawar merah yang batangnya berduri untuk mengambil madu .Komponen Biotik : Lebah belang dan bunga mawar merah . kira kira yang manakah yang gejala alam kejadian dan gejala alam kebendaan komponen biotik ?Gejala alam kebendaan komponen biotik : Pola belang pada lebah , warna merah dan duri pada mawar . sedangkan gejala alam kejadian komponen biotik : Terbang dan mengambil madu .

C . Gejala Alam Kebendaan dan Gejala Alam Kejadian

Komponen Abiotik

Abiotik artinya benda tak hidup . Udara , air , cahaya matahari , tanah , batu , dan api merupakan komponen abiotic .Sama seperti biotik , gejala alam kebendaan abiotic merupakan keadaan atau ciri ciri benda tak hidup .Sebagai contoh : sifat udara : menempati ruang , dapat bergerak bebas , volumenya tidak tetap , dan tidak berwarna ; Air dapat bergerak bebas sesuai dengan keadaan ruang dan volumenya tetap ; Tanah ada yang berwarna merah , hitam ,dan kuning ; Tanah dapat merupakan tanah liat , tanah lempung , tanah gembur ; cahaya dapat menembus udara dan air; batu ada yang kecil dan ada yang besar , ada yang berwarna hitam ada pula yang berwarna cokelat ; Api bercahaya , warnanya merah atau ungu ; Api mempunyai sifat panas sehingga dapat membakar .

Peristiwa yang terjadi pada benda tak hidup yaitu gejala alam kejadian komponen abiotic .Sebagai contoh : udara berpindah dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah ; Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah ; Salju turun pada musim dingin .

Gejala Alam Abiotik (lengkap)

GEJALA ALAM ABIOTIK

A.    PENGERTIAN ABIOTIK

Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak

Page 8: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup

Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.

Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia.

Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas.

B.     FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK

Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :

1.                  Tanah

Tanah juga salah satu unsur abiotik yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanah adalah tempat kita berpijak,tempat kita berjalan, tanah juga merupakan media yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan. Tanah juga bisa menjadi sumber matapencaharian bagi manusia seperti berladang dan bertani adalah contoh mata pencaharian dengan cara mengolah tanah. Tanah juga merupakan tempat hidup bagi hewan-hewan seperti cacing. Tanah juga merupakan tambang emas bagi sebagian orang. Namun tanah juga bisa jadi malapetaka bagi manusia jika kita ceroboh dalam pekerjaan yang melibatkan tanah. Banyak kasus longsor yang menewaskan banyak orang. Untuk menghindari itu semua kita memang harus waspada dan berhati-hati dalam pekerjaan yang melibatkan tanah seperti menambang.

2. Suhu Atau Temperatur

Page 9: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.

Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.

Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak.

3. Sinar / Cahaya Matahari

Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:

a. Temperatur matahari yang tinggi.

b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.

Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.

4. Air

Page 10: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Air merupakan salah satu unsure abiotik yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Tanpa air manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Ingat 70% bagian dari bumi adalah air. Air merupakan senyawa yang tersusun dari unsur Hidrogen dan Oksigen. Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.

5. UDARA

Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh  pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas  atau daerah panas dan dingin  pada atmosfir. Kecepatan angin  selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin.

Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon dioksida

Page 11: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

(CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.

a.    A.   Nitrogen

Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.

b.    B.    Oksigen dan karbon dioksida

Okigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka mendapatkan energi.

c.        C.Angin dan kelembaban

Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.

Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002). Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).

6. Mineral

Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk

Page 12: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.

7. Keasaman [PH]

Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.

8. Kadar Garam [Salinitas]

Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.

9. Topografi

Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor

Page 13: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.

10. Garis Lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 0 C, Indonesia memiliki keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.

Contoh Gejala Alam Abiotik :

1. HujanHujan adalah salah satu contoh gejala alam Abiotik yang terjadi karena adanya proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat dan kemudian jatuh kepermukaan bumi.

2. PelapukanPelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal dari batuan sedimen dan tanah.

3. ErosiErosi adalah peristiwa pengikisan padatan pada sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya yang terjadi karena adanya transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi.

Contoh Sifat Gejala Alam Abiotik

Setelah mengetahui beberapa contoh gejala alam abiotik diatas, maka berikut ini akan dipublikasikan pula kepada Anda tentang contoh sifat gejala alam abiotik yang secara

Page 14: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

lengkapnya bisa dilihat dibawah ini:

1. WujudSemua benda abiotik dapat dibedakan wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas.

2. BentukSemua benda abiotik memiliki bentuk yang dapat kita gunakan untuk mengenalinya.

3. WarnaSelain bentuk, warna juga bisa menjadi sifat gejala alam abiotik, sehingga dapatdibedakan dengan yang lainnya.

4. UkuranUkuran benda abiotik dapat berupa ukuran panjang, berat, volume, suhu, dansebagainya.

5. BauGejala alam abiotik dapat dicirikan berdasarkan baunya, misalkan zat belerangmempunyai bau yang berbeda dengan air kotor.

6. RasaBeberapa benda abiotik dapat diketahui berdasarkan rasanya, yaitu manis, asam ataunetral.

7. TeksturBenda abiotik dapat juga dikenali dari teksturnya, yaitu halus atau kasarpermukaannya.

Dari pengertian tentang gejala alam biotik diatas, maka secara sederhana contoh gejala alam biotik dapat dibuat sebagai berikut:

1. Manusia bernafas dengan paru-paru2. Ikan berenang dengan sirip3. Metamorfosis pada kupu-kupu4. Burung terbang dengan sayap5. Kerbau berjalan dengan kaki

Bencana Alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia

Contoh bencana alam :

1.      Banjir

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran

Page 15: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Jenis – Jenis Banjir

Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.

a.       Banjir Sungai

Terjadi karena air sungai meluap.

b.      Banjir Danau

Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.

c.       Banjir Laut pasang

Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

Penyebab Terjadinya Banjir

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : 

a)      Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,

b)      Pendangkalan sungai,

c)      Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,

d)     Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,

e)      Pembuatan tanggul yang kurang baik,

f)       Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Dampak Dari Banjir

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

a)      Rusaknya areal pemukiman penduduk,

b)      Sulitnya mendapatkan air bersih, dan

c)      Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.

Page 16: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

d)     Rusaknya areal pertanian

e)      Timbulnya penyakit-penyakit

f)       Menghambat transportasi darat

Cara Mengantisipasi Banjir

Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :

a)      membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.

b)      mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.

c)      membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.

d)     tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.

e)      tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.

f)       membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

2.      Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.

Penyebab Kebakaran liar, antara lain:

a)      Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.

b)      Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.

c)      Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.

Page 17: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

d)     Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.

e)      Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :

Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan:

a)      Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;

b)      Inventarisasi faktor penyebab kebakaran;

c)      Penyiapan regu pemadam kebakaran;

d)     Pembuatan prosedur tetap;

e)      Pengadaan sarana dan prasarana; dan

f)       Pembuatan sekat bakar.

3.      Gempa Bumi

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akǍan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit

Page 18: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

Mengantisipasi Gempa Bumi

Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:

Sebelum terjadi gempa

a)      Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.

b)      Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.

c)      Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.

Saat terjadi gempa

Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.

Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.

Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.

Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.

Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.

Setelah terjadi gempa

Page 19: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

a)      Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki.

b)      Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.

c)      Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok.

d)     Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.

e)      Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.

Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.

4.      Tsunami

Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.

Penyebab terjadinya tsunami

Skema terjadinya tsunami

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.

Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh

Page 20: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Gempa yang menyebabkan tsunami :

a)      Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)

b)      Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter

c)      Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Cara Mengantisipasi Tsunami :

Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:

a)      Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.

b)      Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.

c)      Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).

d)     Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.

5.      Gunung Meletus

Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava.

Page 21: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Berbagai Tipe Gunung Berapi

a)      Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)

b)      Gunung berapi perisai (shield volcano)

c)      Gunung berapi maar

Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :

a)      Suhu di sekitar gunung naik.

b)      Mata air menjadi kering

c)      Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)

d)     Tumbuhan di sekitar gunung layu

e)      Binatang di sekitar gunung bermigrasi

Mengantisipasi Tsunami

Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:

a)      Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.

b)      Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.

c)      Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).

d)     Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.

6.      Angin Puting Beliung / Angin Ribut

Page 22: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.

Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat olehNational Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.

Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengansetan debu dan landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.

 Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.

7.      Tanah Longsor

Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :

Erosi  yang disebabkan sungai - sungai atau  gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju;

Page 23: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

8.      Pemanasan global atau Global Warming

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratanBumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kacaakibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan polapresipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

9.      Kekeringan

Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.

Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.

Page 24: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.

Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:

a.       Kekeringan meteorologis (meteorological drought)

b.      Kekeringan pertanian (agricultural drought)

c.       Kekeringan hidrologis (hydrological drought)

d.      Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)

Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:

a)      membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan,

b)      membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,

c)      reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada musim kemarau,

2.4    Dampak Bencana Alam

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.

Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.

Page 25: Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.

C.    KESIMPULAN

Abiotik merupakan komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Sama seperti biotik, komponen abiotik juga mempunyai fungsi dalam pemenuhan kebutuhan manusia, serta dapat mempengaruhi ekosistem. Abiotik merupakan lingkungan atau alam semesta yang tidak mengalami kehidupan, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan tumbuhan dan hewan, atau organisme lainnya dalam suatu ekosistem, contoh udara, air, tanah, unsur-unsur organik dan anorganik tanah. Abiotik juga merupakan bahan-bahan yang tidak bisa terurai oleh bakteri pembusuk misalnya kaleng, besi, plastik dll, bahan-bahan ini di hasilkan dari limbah rumah tangga, dan limbah industri.