24
Media Informasi dan Kebijakan Kampus EDISI 72 JULI-AGUSTUS 2014 DAPATKAN SEGERA EDISI TERBARU JURNAL AKREDITASI el Harakah & Ulul Albab Baca ICIC... Hal. 19 TERBIT DUA BULANAN Sungguh mengherankan bagi orang yang binasa (celaka), padahal keselamatan itu ada bersamanya. Imam 'Ali r.a. ditanya, "Apa keselamatannya itu, wahai Amirul Mu'minin?" Beliau menjawab, "Istighfar". (Ali bin Abi Thalib) Baca GAGAS Hal.19 Baca ALQURAN Hal.19 GEMA- UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin dekat menuju World Class University. Gelaran muktamar internasional yang diadakan oleh Fakultas Humaniora dalam rangkaian International Conference on Islamic Civilitation (ICIC) dapat dijadikan bukti nyata. Even berstandar internasional ini dilaksanakan selama 3 hari (29-31/8). Acara bertajuk Reinventing Prophetic Ways of Life for Human Advancement ini akan menghadirkan delapan orang ahli dari delapan negara. Kedelapan ahli ini adalah Prof. Dr. Imam Suprayogo (Indonesia), Azhar Ibrahim, Ph.D, Prof. Dr. Shaleh Ahmad ad Dhawhi (Saudi Arabia), Prof. Dr. Shaleh Hasan al Maslout (Egypt), Dr. Ahmad bin Sulaiman al Ma’uli (Oman), Prof. Dr. Akram Rushan Fikr (Libya), Dr. Faisol Mahmud Adam (Sudan), dan Prof. Dr. Sayed Mufid Husaini (Iran). Para ahli ini akan membahas tentang penerapan intisari Sirah Nabawiyyah dalam konteks peradaban muslim kekinian. Muktamar yang bekerja sama dengan Muassasah Sirah Nabawiyyah as Su’udiyyah ini juga akan membahas tentang masalah-masalah kekinian seperti Prophetic Ways of Life and Character Building in Education, Reinterpreting Prophetic History Toward Modern Perspectives, Synthesizing The Concept of Feminism/Gender with Prophetic Values, The Transformation of Prophetic Spirituality in Local and Global Cultures, dan Synergizing The Prophetic Values with Humanities and Society Empowerment. Pokok-pokok bahasan yang disajikan dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional ini tentunya akan semakin memperkaya wawasan keislaman universal. Istiadah, Dekan Fakultas Humaniora mengungkapkan bahwa pada kenyataannya generasi muda tidak tahu banyak mengenai Rasul mereka, mereka lebih mengetaui tentang artis pujaan mereka daripada Rasul yang seharusnya mereka ketahui dan teladani. Dalam sambutannya dengan menggunakan Bahasa Inggris, dekan sekaligus dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) ini ingin menjadikan ICIC: 8 Ahli Dari 8 Negara Al Quran Tidak Hanya untuk Dibaca GEMA-Dalam rangka memperingati bulan suci Ramadan, UIN Maliki Malang menghadirkan Dr. Ahmadi Shahroukti dalam acara Short Course Seni Membaca al Quran (12/7). Qari’ dan hafidz internasional asal Iran tersebut menyempatkan diri hadir di tengah-tengah sivitas akademika UIN Maliki untuk berbagi pengetahuan tentang al Quran. Bertempat di Home Theater Fakultas Humaniora, acara keagamaan itu semakin spesial saat Dr. Ahmadi menyampaikan intisari al Quran dengan sangat gamblang. Ratusan mahasiswa Fakultas Humaniora tampak antusias mengikuti acara, tanpa bergeser sedikitpun hingga acara usai. Dr. Ahmadi menjelaskan keutamaan bulan Ramadan dan al Quranulkarim. Menurutnya, bulan Ramadan adalah bulan yang sangat mulia, saking mulianya, Allah SWT senantiasa melipatgandakan segala amalan hamba-Nya yang berpuasa hingga menjadi tujuh puluh kebaikan. Bertepatan dengan bulan suci ini, Allah juga menurunkan al Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril di dalam mimpinya. Al Quran diturunkan pertama kali pada 17 Ramadan, bertempat di Gua Hira, hingga kini mu’jizat dan manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia. Al Quran memiliki nilai sastra amat tinggi, hingga kini menjadi petunjuk bagi SENI MEMBACA AL QURAN: Dr. Ahmad Shahroukti melantunkan ayat-ayat al Quran dengan suara yang indah di hadapan para peserta SAMBUT: Mudjia Rahardjo saat menyambut kedatangan peserta International Conference on Islamic Civilitation (ICIC) dari Oman. Tak terasa sudah 25 tahun H. Slamet, S.E., M.M., Ph.D mendedikasikan dirinya untuk turut berjuang mengembangkan dan meningkatkan pelayanan di UIN Maliki Malang. Mulai dari sistem manual hingga berbasis IT dan mengembang manajemen kampus sebagai satuan kerja BLU dia lakoni. Meskipun jabatannya sebagai Pgs. Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) berakhir, tetapi dia masih komitmen mengembangkan manajemen kampus dengan mandat satuan kerja BLU dalam rangka meningkatkan pelayanan prima di UIN Maliki Malang. OLEH: ABADI WIJAYA Pagi itu, suasana di gedung rektorat Lt. 5 tampak ramai dipadati para pimpinan di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mereka tampak tampil rapi berpakaian lengkap dengan jas hitam dan berdasi serta berkopya hitam. Maklum saja, semua pejabat mulai Kepala Biro AUPK, Kabiro AAK, Kabag hingga Kasubbag baru, hadir di ruangan elegan itu untuk mengikuti pelantikan sekaligus serah terima jabatan kepada pemimpin baru. Acara sakral itu dihadiri tidak lebih dari empat puluh orang saja. Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo pun langsung melantik para pejabat baru tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Diselah pelantikan itu, juga hadir H. Slamet dalam satu barisan pejabat tinggi rektorat yang berjajar rapi di sayap kiri. Tepat pukul 08.00 WIB Bapak dua anak itu telah resmi tidak menjabat lagi sebagai Pgs. Kepala Biro AUPK, Upaya Slamet Meningkatkan Layanan di UIN Maliki Malang Gagas Sistem Komputerisasi dan Manajemen ala BLU Hingga menjadi yang terbaik di PTN PERINTIS: Slamet, S.E., M.M., Ph.D yang telah menggagas sistem komputerisasi dan pengelolaan BLU di UIN Maliki Malang.

Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim - Malang

Citation preview

Page 1: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

Media Informasi dan Kebijakan Kampus

E D I S I 7 2 J U L I - A G U S T U S 2 0 1 4

DAPATKAN SEGERAEDISI TERBARU JURNAL AKREDITASIel Harakah & Ulul Albab

Baca ICIC... Hal. 19

TERB

IT D

UA B

ULAN

AN

Sungguh mengherankan bagi orang yang binasa (celaka), padahal keselamatan itu ada bersamanya. Imam 'Ali r.a. ditanya, "Apa keselamatannya itu, wahai Amirul Mu'minin?" Beliau menjawab, "Istighfar".

(Ali bin Abi Thalib)

Baca GAGAS Hal.19Baca ALQURAN Hal.19

GEMA-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin dekat menuju World Class University. Gelaran muktamar internasional yang diadakan oleh Fakultas Humaniora dalam rangkaian International Conference on Islamic Civilitation (ICIC) dapat dijadikan bukti nyata.

Even berstandar internasional ini dilaksanakan selama 3 hari (29-31/8). Acara bertajuk Reinventing Prophetic Ways of Life for Human Advancement ini akan menghadirkan delapan orang ahli dari delapan negara. Kedelapan ahli ini adalah Prof.

Dr. Imam Suprayogo (Indonesia), Azhar Ibrahim, Ph.D, Prof. Dr. Shaleh Ahmad ad Dhawhi (Saudi Arabia), Prof. Dr. Shaleh Hasan al Maslout (Egypt), Dr. Ahmad bin Sulaiman al Ma’uli (Oman), Prof. Dr. Akram Rushan Fikr (Libya), Dr. Faisol Mahmud Adam (Sudan), dan Prof. Dr. Sayed Mufid Husaini (Iran). Para ahli ini akan membahas tentang penerapan intisari Sirah Nabawiyyah dalam konteks peradaban muslim kekinian.

Muktamar yang bekerja sama dengan Muassasah Sirah Nabawiyyah as Su’udiyyah ini

juga akan membahas tentang masalah-masalah kekinian seperti Prophetic Ways of Life and Character Building in Education, Reinterpreting Prophetic History Toward Modern Perspectives, Synthesizing The Concept of Feminism/Gender with Prophetic Values, The Transformation of Prophetic Spirituality in Local and Global Cultures, dan Synergizing The Prophetic Values with Humanities and Society Empowerment.

Pokok-pokok bahasan yang disajikan dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional

ini tentunya akan semakin memperkaya wawasan keislaman universal.

Istiadah, Dekan Fakultas Humaniora mengungkapkan bahwa pada kenyataannya generasi muda tidak tahu banyak mengenai Rasul mereka, mereka lebih mengetaui tentang artis pujaan mereka daripada Rasul yang seharusnya mereka ketahui dan teladani. Dalam sambutannya dengan menggunakan Bahasa Inggris, dekan sekaligus dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) ini ingin menjadikan

ICIC: 8 Ahli Dari 8 NegaraAl Quran Tidak Hanya untuk Dibaca

GEMA-Dalam rangka memperingati bulan suci Ramadan, UIN Maliki Malang menghadirkan Dr. Ahmadi Shahroukti dalam acara Short Course Seni Membaca al Quran (12/7).

Qari’ dan hafidz internasional asal Iran tersebut menyempatkan diri hadir di tengah-tengah sivitas akademika UIN Maliki untuk berbagi pengetahuan tentang al Quran.

Bertempat di Home Theater Fakultas Humaniora, acara keagamaan itu semakin spesial saat Dr. Ahmadi menyampaikan intisari al Quran dengan sangat gamblang. Ratusan mahasiswa Fakultas Humaniora tampak antusias mengikuti acara, tanpa bergeser sedikitpun hingga acara usai.

Dr. Ahmadi menjelaskan keutamaan bulan Ramadan dan al Quranulkarim. Menurutnya, bulan Ramadan adalah bulan yang sangat mulia, saking mulianya, Allah SWT senantiasa melipatgandakan segala amalan hamba-Nya yang berpuasa hingga menjadi tujuh puluh kebaikan.

Bertepatan dengan bulan suci ini, Allah juga menurunkan al Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril di dalam mimpinya. Al Quran diturunkan pertama kali pada 17 Ramadan, bertempat di Gua Hira, hingga kini mu’jizat dan manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia.

Al Quran memiliki nilai sastra amat tinggi, hingga kini menjadi petunjuk bagi

SeNI MeMbACA AL QURAN: Dr. Ahmad Shahroukti melantunkan ayat-ayat al Quran dengan suara yang indah di hadapan para peserta

SAMbUT: Mudjia Rahardjo saat menyambut kedatangan peserta International Conference on Islamic Civilitation (ICIC) dari Oman.

Tak terasa sudah 25 tahun H. Slamet, S.E., M.M., Ph.D mendedikasikan dir inya untuk turut berjuang mengembangkan dan meningkatkan pelayanan di UIN Maliki Malang. Mulai dari sistem manual hingga berbasis IT dan mengembang manajemen kampus sebagai satuan kerja BLU dia lakoni. Meskipun jabatannya sebagai Pgs. Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) berakhir, tetapi dia masih komitmen mengembangkan manajemen kampus dengan mandat satuan kerja BLU dalam rangka meningkatkan pelayanan prima di UIN Maliki Malang.

OLEH: ABADI WIJAYA

Pagi itu, suasana di gedung rektorat Lt. 5 tampak ramai dipadati para pimpinan di

lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mereka tampak tampil rapi berpakaian lengkap dengan jas hitam dan berdasi serta berkopya hitam. Maklum

saja, semua pejabat mulai Kepala Biro AUPK, Kabiro AAK, Kabag hingga Kasubbag baru, hadir di ruangan elegan itu untuk mengikuti pelantikan sekaligus

serah terima jabatan kepada pemimpin baru.

Acara sakral itu dihadiri tidak lebih dari empat puluh orang saja. Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo pun langsung melantik para pejabat baru tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Diselah pelantikan itu, juga hadir H. Slamet dalam satu barisan pejabat tinggi rektorat yang berjajar rapi di sayap kiri. Tepat pukul 08.00 WIB Bapak dua anak itu telah resmi tidak menjabat lagi sebagai Pgs. Kepala Biro AUPK,

Upaya Slamet Meningkatkan Layanan di UIN Maliki MalangGagas Sistem Komputerisasi dan Manajemen ala BLU

Hingga menjadi yang terbaik di PTN

PeRINTIS: Slamet, S.E., M.M., Ph.D yang telah menggagas sistem komputerisasi dan pengelolaan BLU di UIN Maliki Malang.

Page 2: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

2 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

KEMENAG

Satya Lencana Karya Satya

GRADUATION DAY 2014

ONE-YEAR ENGLISH PROGRAM

GEMA-Kabar terbaru bagi seluruh mahasiswa yang menempuh mata kuliah bahasa Inggris tahun akademik 2013/2014. Tim Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) telah menetapkan bahwa hari Sabtu, 8 November 2014 akan diadakan Gelar Wisuda Kedua.

Mahasiswa yang telah lulus mata kuliah bahasa Inggris I dan II juga akan mendapatkan sertifikat kelulusan, transkrip nilai, serta sertifikat skor TOEFL. Dalam acara tersebut, PPBI akan mengumumkan mahasiswa dengan nilai terbaik dan skor TOEFL tertinggi. Maka dari itu, panitia sangat berharap agar seluruh mahasiswa angkatan tersebut dapat menghadiri acara yang akan dilangsungkan di Gedung Sport Center tersebut. (nd)

LULUS: Mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah bahasa Inggris menghadiri Gelar Wisuda 2013

GEMA-D a l a m r a n g k a m e m p e r i n g a t i H a r i Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-69 tahun ini, seluruh sivitas akademika UIN Maliki Malang mengikuti upacara di lapangan utama UIN Maliki. Ribuan mahasiswa baru pun tak mau ketinggalan dalam upacara tersebut.

Acara terasa semakin spesial saat Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo menganugerahkan Satya Lencana Karya Satya kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di UIN Maliki. Mereka tergolong menjadi tiga bagian, yakni 10 tahun mengabdi menjadi ASN, 20 tahun, hingga 30 tahun. (*/ic)

Kemendikbud Kirim 62 Camaba Papua

GEMA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengirim 62 calon mahasiswa baru (camaba) asal Papua (13/8). Mereka disebar di tiga Perguruan Tinggi Negeri ternama di Malang yaitu UIN Maliki Malang sebanyak 13 mahasiswa, Universitas Brawijaya (UB) 16 mahasiswa, dan Universitas Negeri Malang (UM) mendapat jatah terbanyak yaitu 33 mahasiswa.

Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan UIN Maliki Malang Dr. Agus Maimun menjelaskan bahwa program afirmasi dari Kemendikbud tersebut merupakan program khusus bagi calon mahasiswa dari Papua yang terletak di bagian Timur Indonesia agar bisa masuk perguruan tinggi ternama di Indonesia.

“Para camaba asal Papua masuk perguruan tinggi ini tanpa tes, sehingga perlu diperlakukan secara khusus,” ungkapnya.

Karena ini program afirmasi dari Kemendikbud, kata dia, maka UIN Maliki harus menerima dan memperlakukanannya secara apik. Misalnya saja soal penyambutan, akademik, sosial hingga segi psikologisnya. “Karena mereka masuk tanpa tes melalui program Kemendikbud maka dari itu kita harus memberi arahan khusus sebelum mereka mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus Ulul Albab ini,” terangnya. (*/ic)

Ramah dan mudah bergaul, itulah kesan yang tampak pada dirinya. Mahasiswa yang satu ini sungguh luar biasa. Pasalnya, di usianya yang masih terbilang muda sudah berhasil menciptakan puluhan lagu dan membuka studio rekaman sendiri.

OLEH: QUEEN R.

Di se la -se la kes ibukannya menjalankan studi, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika ini menyempatkan diri untuk diwawancara reporter Gema, Minggu (7/9). Dengan antusias, Amirul yang akrab disapa Emix ini menceritakan perjalanannya membuat lagu. “Saya memang hobi bermusik sejak SMP. Tapi mulai fokus untuk menciptakan lagu mulai tahun 2009 ketika kelas 1 SMA,” tuturnya. Ia menghitung sudah lebih dari 30 lagu yang diciptakan.

“Lagu-lagu yang sudah matang saya publikasikan melalui reverbnation dan sound cloud. Itu adalah media untuk mempublikasikan lagu di internet. Ada sekitar 15-20 lagu, sementara yang lainnya masih butuh pematangan, karena sambil kuliah juga,” imbuhnya.

Awalnya, Amirul sekedar iseng saja

merekam lagunya melalui handphone. Tujuannya sebagai pengingat agar tidak lupa mengenai karya baru yang diciptakan. Seiring berjalannya waktu, laki-laki berusia 19 tahun ini bertekad untuk mengembangkan kemampuan bermusiknya hingga memiliki studio rekaman sendiri. Akhirnya, cita-cita

tersebut kini berhasil terwujud, dia menamakannya One Beatz Music. “Ketika kelas 3 SMA, saya mulai mendalami software FL Studio untuk membuat dan mengaransemen lagu secara digital tanpa instrumen musik eksternal. Dengan uang hasil jerih payah sendiri, saya mulai membeli peralatan rekaman,” tuturnya.

Mahasiswa kelahiran Pasuruan ini mengungkapkan bahwa lagu yang diciptakan antara lain bertema tentang cinta, semangat, motivasi, bahkan ada yang mengulas persahabatan dan pendidikan seperti lagu yang berjudul Tentang Mahasantri. “Lagu itu merupakan lagu pertama yang saya ciptakan di ma’had, dan bercerita tentang ma’had,” ungkapnya. Lagu tersebut juga berhasil dipublikasikan dan dinyanyikan bersama seluruh santri saat agenda muwadda’ah (perpisahan, Red).

Amirul berharap, generasi muda dapat terus menghasilkan karya yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. “Saya ingin memajukan musik dan memperkenalkan One Beatz Music secara luas. Semoga kita semua bisa menghasilkan karya yang baik dan bermanfaat positif bagi masyarakat,” harapnya. (qin/nd)

Muhammad Amirul Mu’minin, Mahasiswa TIHobi Musik Sejak SMP, Berhasil Ciptakan Puluhan

Lagu dan Buka Studio Rekaman Sendiri

Muhammad Amirul Mu’mininMahasiswa TI

Page 3: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

3email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

KUIS TEBAK 5 TITIK PERBEDAAN BERHADIAH T-SHIRT MENARIK

GAMBAR di atas sepintas tampak kelihatan sama. Namun jika dicermati gambar tersebut terdapat lima titik perbedaan. Carilah lima titk perbedaan tersebut dan lingkarilah titik perbedaannya lalu kirimkan jawaban anda ke kantor redaksi Tabloid Gema. Guntinglah lembar kuis mencari 5 titik perbedaan ini lalu masukkan dalam amplop dan sertakan nama, alamat, dan fakultas serta No. HP/ email anda. Kirim ke Kantor Redaksi Gema Gedung Rektorat Lt.4. Bagi yang beruntung akan mendapat T-SHIRT GAUL dari redaksi Tabloid Gema. Pengirim akan diundi dan diambil dua pemenang. Selamat mencari!

INFO REDAKSI

Redaksi Gema menerima Tulisan dari para dosen, karyawan

atau mahasiswa UIN Maliki baik berupa artikel, opini, karya sastra, foto unik, dan karikatur anekdot. Untuk artikel panjang naskah maksimal 1 halaman A4 satu spasi, font 12 pt. kirimkan tulisan anda ke email: [email protected]

PEMENANG KUIS

Selamat kepada pemenang kuis tebak lima titik perbedaan untuk gema edisi 71 (MEI-JUNI 2014):

NAMA: M. YUSUF.ALAMAT: GADANG-MALANGFAKULTAS: SAINTEK-KIMIAHP.: 089 904 779 49

NAMA: DICKY NOVAN H.ALAMAT: JL. JOYOSUKOFAKULTAS: EKONOMIHP.: 085 759 331 841

Untuk Pemenang ku is , mohon mengambil hadiahnya di kantor redaksi Gema (Infopub) Gedung Rektorat Lt.4 sambil membawa KTM pada jam kerja 07.30-16.00 WIB.

Jawaban TTP Gema 71

C-CELT in IALF: Uniknya Kelas ESP

GEMA-Walau telah berprofesi sebagai pengajar, tidak berarti berhenti belajar. Segala ilmu terkait harus terus digali demi penyegaran dalam sistem pembelajaran di kelas. Karenanya, seluruh staf pengajar Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) mengikuti Certificate in Communicative English Language Teaching (C-CELT) yang bertempat di kantor Indonesia Australia Language Foundation (IALF), Bali (7-10/8).

Dalam workshop tersebut, sebanyak 30 peserta lebih memperdalam lagi mengenai pendekatan English for Specific Purposes (ESP). Pasalnya, ESP sangat sesuai diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris karena mahasiswa tak perlu keluar dari bidang yang dipelajarinya.

Pada hari pertama, peserta mendapat demo kelas ESP oleh David Bradbury, koordinator teacher training IALF. Menurutnya, kelas ESP memiliki karakter yang sangat unik. “It has absolute and variable characteristics at the same time,” ujar pria yang tinggal di Indonesia sejak 1996 itu.

Walaupun syarat peserta ESP ialah kemampuan yang mumpuni dalam berbahasa Inggris, Bradbury menyatakan bahwa hal tersebut dapat berubah. Apalagi, sebagian besar universitas menjadikan ESP sebagai pendekatan yang efektif dalam kelas bahasa Inggris. Sedangkan, kemampuan mahasiswa berbeda.

Keadaan tersebut, lanjut pria asal Inggris tersebut, membuat pengajar harus selalu meng-update info terbaru mengenai pengajaran ESP. Pengajar juga harus mempersiapkan materi dengan penyampaian yang enjoyable sehingga mahasiswa dapat belajar tanpa

merasa bosan.Di hari selanjutnya, giliran Ni

Komang Wartini membagi pengalaman tentang mengajar di kelas besar. Komang mengajak seluruh peserta untuk merinci permasalahan utama yang dihadapi dalam kelas ESP.

Selanjutnya, peserta diajak untuk menemukan solusi untuk setiap permasalahan. Peserta juga mendapat trik untuk menyeimbangkan perhatian dalam kelas dengan jumlah mahasiswa lebih dari 30 orang.

Yang menarik dari workshop ini, peserta tak hanya menerima informasi. Tetapi juga membandingkan kelas ESP di IALF dan UIN Maliki sehingga

mendapat input yang berguna.Sebelum berangkat ke Bali, peserta

menghadiri briefing yang bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat. Briefing dihadiri langsung oleh Prof. Mudjia Rahardjo, Rektor UIN Maliki, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Sugeng Listyo Prabowo, Kepala PPBI, Langgeng Budianto beserta staf bagian perencanaan. Prof. Mudjia, dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh atas pelaksanaan C-CELT. Menurutnya, kesempatan seperti ini memang harus diadakan agar sumber daya pengajar bahasa di UIN Maliki mendapat update informasi terhadap perubahan teknik mengajar. (nd)

DISKUSI: Dosen PPBI berdiskusi untuk menemukan metode pengajaran yang tepat serta solusi efektif dalam pengajaran ESP di mata kuliah Bahasa Inggris.

Page 4: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

4 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

IALF BALI

Sepakat MoU: Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Mudjia Rahardjo M.Si dan Manajer IALF Ms. Caroline Bentley sepakat bekerja sama dengan UIN Maliki dalam program pelatihan bahasa Inggris untuk dosen dan karyawan.

GEMA-Usai mengirimkan 40 dosen dan karyawan ke Indonesia Australia Language Foundation (IALF) Bali pada bulan Maret silam, UIN Malang kembali mengulang lagi mendelegasikan dosen dan karyawannya sebanyak 20 orang ke tempat yang sama. Dipilihnya IALF sebagai tempat training bagi mereka bukan tanpa alasan. “IALF adalah lembaga yang terbaik untuk pelatihan bahasa Inggris,” ujar Prof. Mudjia Rahardjo saat memberikan sambutan di pembukaan English Language Training di Hall IALF Bali (6/8).

Menurut rektor lulusan Unair ini, belajar bahasa Inggris bukanlah hal yang sulit, oleh karena itu ia sangat mendukung terhadap program ini. ”Jadi raihlah mimpi kita untuk menjadikan kampus kita sebagai World Class University (WCU) dengan menguasai bahasa Inggris di samping bahasa Arab juga,” jelasnya. Ia juga memotivasi kepada para peserta training bahasa Inggris untuk memanfaatkan

UIN Maliki memang selalu bikin terobosan untuk meningkatkan kuali tas SDMnya. Salah satunya adalah melakukan kerja sama dengan Indonesia Australia Language Foundation (IALF) yang berpusat di Bali dalam bentuk pelatihan bahasa Inggris bagi dosen dan karyawan.

Menuru t Langgeng Budianto, Ketua Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI), dipilihnya IALF karena lembaga ini sudah berstandar internasional dan diakui dunia pendidikan

waktu 1 bulan tersebut sebaik-baiknya.

Senada juga disampaikan Manajer IALF, Caroline

sebagai lembaga khusus edukasi.

Ide ini, tambahnya sudah

Bentley, bahwa kesempatan yang diberikan oleh UIN Mal ik i in i t idak akan terulang kembali. “Ini adalah

ada sejak beberapa tahun silam. “Saat bapak Mudjia menjadi Wakil Rektor 1 ide ini sudah diusulkan, namun bisa terealisasi pada tahun 2014,” jelasnya. Apalagi aku Langgeng, program ini sejalan dengan misi UIN Maliki yaitu menuju World Class University, sehingga perlu menjadikan civitas akademinya jadi yang terunggul.

Ta h u n i n i ( 2 0 1 4 , red) UIN Maliki te lah memberangkatkan 60 peserta di IALF Bali, sedangkan tahun depan direncanakan

kesempatan khusus untuk belajar sebaik-baiknya,” papar manajer yang berpenampilan kalem ini.

sebanyak 80 peserta yang siap diberangkatkan dengan dua tahap. “Pada dasarnya nanti semua dosen dan karyawan UIN Maliki akan ditraining di sini selama 1 bulan, tentu semuanya melalui test terlebih dahulu,” jelas dosen Fakultas Humaniora ini.

Saat ditanya mengapa hanya 1 bulan? Padahal menurut aturan di IALF program tersebut seharusnya ditempuh selama 3 bulan. Langgeng pun menjawab dengan diplomatis, bahwa program ini bisa dilakukan dalam tempo 1 bulan tanpa mengurang i subs tans i program yang seharusnya 3 bulan.

Adapapun targetnya, jelas Langgeng adalah agar para dosen dan karyawan memiliki kompetensi dalam berbahasa Inggris sehingga tidak ragu atau khawatir lagi dalam mengikuti berbagai forum-forum internasional. “Kan mereka sudah dibekali dengan bahasa Inggris, jadi tidak ada alasan lagi, tidak bisa writing, reading apalagi speaking,” paparnya dengan optimis.

UIN Maliki Kerjasama dengan IALFUIN Maliki Latih Dosen dan Karyawan di IALF Bali

GEMA-Setelah hampir satu bulan penuh belajar bahasa Inggris di kampus IALF Bali, (5/9) Mr. Vladimir Pejovic, Program Manager IALF dalam bidang Academic English menutup kegiatan tersebut dengan penuh haru sekaligus bahagia juga. Pasalnya IALF senang sekali mendapatkan

kepercayaan d a r i U I N M a u l a n a Malik Ibrahim Malang untuk m e l a t i h d o s e n d a n karyawannya belajar bahasa Inggris.

“Senang s e k a l i , saudara telah menyelesaikan program ini

sesuai dengan rencana, dan kami sangat interested atas partisipasi anda semua, dan semoga bermanfaat dan digunakan saat anda kembali ke kampus nanti,” sambut pria yang berbadan tinggi ini.

Begitu juga Zainuddin, Wakil Rektor 1 UIN Maliki sangat mendukung kegiatan ini, apalagi, para dosen dan karyawan belajar bahasa Inggris dilembaga yang berstandard internasional. “Saya berharap para peserta pelatihan ini bisa melanjutkan ke Luar Negeri atau ke Australia, apalagi kita menyambut World Class University (WCU), jadi menguasai bahasa Inggris penting sekali, disamping bahasa Arab juga,” ujarnya saat memberikan sambutan dihadapan pengelola IALF dan peserta pelatihan.

Penutupan seremonial itupun semakin menarik saat salah satu peserta pelatihan dari UIN Maliki didaulat pembawa acara untuk memberikan pesan dan kesan. Ahmad Dini Hidayatullah pun dengan semangat tampil ke depan. “Kita senang sekali bisa merasakan belajar di IALF , oleh karena itu kita selalu disiplin untuk hadir lima menit sebelum pelajaran dimulai,” ujar karyawan UIN Maliki yang dijuluki Mr.Noisy ini. Apalagi di sini, aku Dini, materi, metodologi, dan infrastrukturnya sangat lengkap. “Jadi kami sangat happy di sini,” tambahnya.

Meski terlihat nervous, karena harus berbahasa Inggris, Alumnus jurusan Basaha dan Sastra Arab ini tetap berusaha “melancarkan” bahasa Inggrisnya. Sesekali rekan-rekannya mengingatkan saat dia salah dalam mengucapkannya. Saking seringnya salah dalam pronounciation-nya, suasana penutupan pun semakin ramai dengan gelak tawa.

Langgeng: “Bekali Bahasa Inggris untuk WCU”

Page 5: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

5email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

IALF BALI

Siap belajar: Seluruh peserta Training English menyempatkan berpose berasama Rektor UIN Maliki, Manajer IALF Bali, beserta stafnya di Hall IALF Bali.

Fokus Pendengaran: Peserta training Bahasa Inggris berlatih listening dengan streaming di Laboratorium IALF (Resource Centre)

Ready for Use: Ms. Handayani, salah guru IALF memberikan pengarahan kepada peserta training dalam menyelesaikan tugas self study di ruang khusus streaming

Siap berlomba: Mr. Sam memberikan instruction dan penejelasan kepada para peserta pelatihan tentang aturan pertandingan dan perlombaan di pantai Sanur.

Selalu Kompak: Para peserta training selalu menjaga kekompakan dalam setiap detik, termasuk selalu makan bersama (pagi, siang, malam) selama 1 bulan dengan menu beragam yang dihidangkan oleh para master chef dari peserta sendiri.

Sejarah: Usai melakukan kompetisi yang super ketat antar kelompok, para peserta berpose bersama Juri dari IALF

Diskusi: Peserta Training berdikusi dalam beberapa kelompok untuk melatih kepandaian speaking dan listening.

bekal Travelling: Untuk travelling pun selalu siap dengan perbekalan dari hasil masakan kolektif, seru sekali.

Page 6: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

6 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

UIN Maliki – Kedubes Iran: Kerjasama Berbasis Budaya dan Keilmuan

GEMA-Sabtu (30/8), UIN Maliki Malang mendapat kunjungan dari Kedutaan Besar Iran untuk Republik Indonesia. Kunjungan tersebut dalam rangka menggagas kerjasama di bidang kebudayaan dan keilmuan. Kerjasama dikukuhkan dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) oleh masing-masing pihak. Yakni Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. Si. dan Kedutaan Besar Iran untuk Republik Indonesia Hojjat

Ebrahimian.Hojjat Ebrahimian

mengutarakan, UIN M a l i k i M a l a n g merupakan universitas yang majemuk. Banyak mahasiswa asing yang berasal dari lebih dua puluh tiga negara. Selain itu kampus ini mempunyai program p e n g e m b a n g a n bahasa asing serta sistem pendidikan yang terintegrasi. Hal tersebut yang menjadi

sebab negara Iran memilih UIN Maliki Malang untuk diajak bekerjasama. “Terlebih lagi kampus ini sudah dipersiapkan menjadi kampus internasional (World Class University) oleh pemerintah Indonesia,” tambahnya.

Hasil dari kerjasama tersebut nantinya akan didirikan Iran Corner di kampus ulul albab. Keberadaan corner tersebut akan melengkapi dua corner sebelumnya, yakni Arabic Corner dan Sudan Corner. Selain itu, kegiatan-kegiatan ilmiah baik seminar, simposium, pertukaran pelajar dan staf akademik juga akan diwujudkan. Dalam hal pertukaran mahasiswa, Iran akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa dengan kriteria berbeda di masing-masing kampus. Beasiswa akan diberikan kepada mahasiswa dengan kriteria nilai akademik yang baik dan mendapatkan rekomendasi dari pihak kampus.

Selain UIN Maliki, kurang lebih ada lima belas kampus lain yang akan diajak kerjasama berbasis budaya dan keilmuan ini. Ke depan, Hojjat Ebrahimian berharap dapat merangkul seratus lima puluh lebih kampus yang ada di Indonesia. Keinginan menjalin kerjasama dengan kampus-kampus di Indonesia didasarkan atas adat dan budaya Indonesia secara keseluruhan. “Iran cinta dengan Indonesia karena negara ini mempunyai budaya yang beraneka ragam. Selain itu masyarkatnya sangat ramah dan sopan,” paparnya. (Sy/Hm)

GEMA-Sivitas UIN Maliki Malang bersama jamaah Majelis al Khidmah memadati pelataran kampus, Minggu pagi (31/8). Lantunan tahlil, tahmid, tasbih, takbir, dan shalawat menggemuruh di area kampus ulul albab ini. Kegiatan tersebut menjadi simbol pembuka kegiatan perkuliahan di tahun akademik 2014/2015 serta simbol

penutup rangkaian acara peringatan hari jadi UIN Maliki ke-10.

Pada kesempatan itu, Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. Si. menyampaikan bahwa ada dua nikmat yang sering diabaikan yaitu nikmat kesehatan dan kesempatan. “Banyak orang di luar sana dikaruniai kesehatan oleh Allah, tetapi mereka tidak

dikarunia kesempatan untuk hadir di majelis mulia ini,” ungkapnya. Oleh karenanya, ia mengajak jamaah yang hadir untuk dapat menjaga kedua nikmat yang dikaruniakan oleh Allah dengan baik.

Rektor kelahiran Blitar tersebut juga menyampaikan bahwa tahlil, tasbih, tahmid, takbir, serta shalawat adalah amalan yang keutamaannya

selalu diharap oleh orang tua, kakek nenek dan orang yang telah meninggal dunia. “Betapa bahagianya ketika anak cucu kita bisa duduk bersama di majlis yang mulia ini,” ungkapnya. Selain itu, ia meyakinkan bahwa lantunan kalimat thoyyibah akan memberi keberkahan terhadap kampus. (sy/hm)

Gapai Berkah dengan BershalawatRektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mujdia Rahardjo, M.Si. sedang menyampaikan sambutan ditengah jamaah Majelis al Khidmah.

Z i k i r A k b a r Awali Kegiatan Akademik UIN Maliki

GEMA-UIN Maliki M a l a n g m e r u p a k a n kampus yang mempunyai ciri khas tersendiri dalam mengembangkan spiritualnya.

Salah satu cara yang dilakukan ialah dengan menghelat Zikir Akbar. Kali ini, UIN Maliki menghadirkan Majelis Zikir al Khidmah untuk bersholawat dan berdzikir bersama (31/8).

Bertempat di Lapangan Utama UIN Maliki, dzikir akbar tidak hanya diikuti oleh warga UIN, namun juga berbaur dengan jamaah al Khidmah dari berbagai kota. Dengan gemuruh sholawat dan

zikir, majelis ini berlangsung sangat khusyuk.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Maliki Prof. Mudjia Rahardjo memperkenalkan mahasiswa baru yang juga mengikuti majelis zikir tersebut. Tak hanya itu, Rektor mengungkapkan bahwa zikir Akbar ini masih merupakan serangkain dari Dies Maulidiyah ke-10 UIN Maliki yang jatuh pada bulan Juni lalu.

Lewat majelis zikir ini pula, ia mengimbuhkan, pendiri dan pemimpin-pemimpin kampus ini turut didoakan. “Semoga dengan keistiqomahan ini dapat memberikan berkah bagi kampus UIN serta para jamaah al Khidmah,” harapnya.

Dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Kiai Ihwan Nuri, salah satu dosen UIN Maliki. “Zikir seperti ini merupakan sunnah Nabi,” katanya. Ia pun menambahkan bahwa sebagai warga UIN kita patut bangga, karena tradisi seperti ini tidak sekedar mengedepankan ilmiah, namun juga amaliyah.

“Ada sebuah integrasi yang utuh, ilmu sains ada, ilmu agama pun ada. Dan salah satu pengembangannya dengan adanya majelis seperti ini,” tuturnya kepada para jamaah Al Khidmah.

Ia pun berpesan bahwa mahasiswa tidak hanya banyak belajar, namun juga banyak berdoa serta berdzikir. “Sesibuk apapun, ingatlah Allah dengan beribadah dan membaca al Quran,” pungkasnya sebelum ditutup dengan doa. (mdw/ic)

antara pendidikan kampus dan pesantren, program unggulan pengembangan bahasa Arab dan Inggris, asrama serta pembangunan gedung perkuliahan kampus III Fakultas Kedokteran semua dipersiapkan untuk menyambut mahasiswa baru. Tidak hayal, dengan hal itu seluruh sivitas akademika Kampus Hijau ini dinantikan kiprahnya dalam prestasi akademik maupun non akdemik.

P a d a k e s e m p a t a n interview, Prof. Dr. Zaenuddin mengungkapkan harapan besarnya terhadap maba 2014/2015. Maba kali ini

yang mencapai angka 3050 diharap agar bisa berprestasi baik dalam bidang tahfidzul quran, bidang akademik, serta olahraga dan seni. “Program dan fasilitas untuk menunjang prestasi mahasiswa selalu berbenah lebih kreatif dan inovatif. Hususnya fasilitas Informasi dan Teknologi (IT) di kampus ini, maka sepatutnya mahasiswa mampu lebih berprestasi baik cakupan nasional dan internasional,” harap pria yang menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik tersebut(13/8).

“Program pengembangan bahasa pun harus dimanfaatkan

dengan baik oleh maba,” lanjutnya. Kemampuan dan keterampilan dua bahasa asing harus dimiliki oleh semua maba dan mahasiswa secara umum. Hal tersebut didasarkan bahwa kedepan mahasiswa harus mampu berkecimpung dan bersaing dalam ASEAN Community. “Selain itu kemampuan berbahasa baik Arab maupun Inggris adalah modal mahasiswa dalam menggali ilmu pengetahuan. Bahasa Arab adalah modal memperdalam wawasan kegamaan, dan bahasa Inggris adalah modal untuk mengkaji wawasan umum,” urainya. (sy)

UIN Maliki Harapkan Prestasi Maba dan Seluruh Sivitas Akademika

GEMA-Memiliki keluasan ilmu dan keagungan akhlak masih menjadi acuan utama UIN Maliki. Sistem pendidikan, program dan sarana-prasarana saling menguatkan guna tercapainya output yang diidamkan oleh kampus Ulul Albab. Sistem pendidikan terintegrasi

Kedutaan Besar Iran untuk Republik Indonesia sedang berbincang dengan wartawan di kantor rektor gedung rektorat Lt-1 (30/8)

Page 7: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

7email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

Ta’mir Masjid at Tarbiyah Boyong

GEMA-Membludaknya mahasiswa baru (maba) yang diterima UIN Maliki Malang tahun ini membuat ta’mir Masjid at Tarbiyah harus boyong (6/8).

Jumlah mahasiswa yang sangat besar tersebut mengharuskan pihak Ma’had al Jami’ah untuk menyiapkan kamar asrama dengan jumlah yang sangat banyak. Hal inilah yang menyebabkan kamar ta’mir Masjid at Tarbiyah harus dipindah.

“Iya nih kami harus segera pindah ke kantor El Zawa di sebelah, kamar ini akan digunakan mahasantri baru,” ujar Ahmad Jaini, salah satu ta’mir Masjid at Tarbiyah saat ditemui Gema di sela perpindahan kamarnya.

Kapasitas kamar asrama yang relatif tetap memang tidak sebanding dengan jumlah peningkatan maba yang diterima tahun ini. Terhitung mulai dari dua tahun kemarin jumlah maba selalu mengalami peningkatan yang signifikan.

Kebijakan penambahan kamar asrama memang seharusnya diambil dalam situasi seperti ini. Kondisi macam ini juga berimbas pada kantor El Zawa. Salah satu lembaga penting di Kampus Ulul Albab ini pun juga harus berkemas karena kantornya akan dipindahkan ke Gedung UIN Press.

Memang melihat antusias dan kepercayaan mayarakat Indonesia kepada kampus yang dipimpin Mudjia Rahardjo ini harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Sehingga mahasiswa dan seluruh sivitas akademika UIN Maliki dapat lebih maksimal dalam mengemban amanahnya masing-masing. (nhl/ic)

GEMA-Ratusan sivitas akademik UIN Mal ik i menyambut kedatangan tamu dari jajaran pemerintahan. Kali ini giliran Wakil Menteri Luar Negeri, Dr. Dino Patti Djalal yang bertandang ke kampus Ulul Albab, Jumat(5/9). Dino juga didaulat untuk mengisi kuliah tamu bertema Menjadi Manusia yang Unggul.

Mantan kedutaan besar di Amerika itu mengawali kuliahnya dengan melempar beberapa pertanyaan dan memberikan hadiah kepada peserta yang dapat menjawab. Dalam materinya, Dino menekankan betapa pentingnya memiliki nasionalisme di zaman global. Tak sembarang nasionalisme, “Kita butuh nasionalisme unggul yang dapat mengubah nasib bangsa,” imbuhnya.

Dalam nasionalisme unggul, lanjut pria kelahiran Yugoslavia tersebut, ada dua hal penting yakni semangat dan

mindset. “Indikator manusia unggul ialah manakala prestasi bisa menyamai potensi atau bahkan lebih,” jelasnya. Pernyataan tersebut menyinggung peran Indonesia yang menurutnya memiliki p o t e n s i b e s a r b e r u p a kekayaan alam tetapi hanya

menjadi produsen di pasar internasional.

Kuliah tamu tersebut juga diawali dengan sambutan Rektor Prof. Dr. Mudjia Rahardjo. Juga hadir mantan Rektor Imam Suprayogo dan perwakilan pimpinan fakultas dan jurusan. Dalam

GEMA-Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada mahasiswa, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Maliki Malang kali ini mengadakan pertemuan khusus bagi seluruh Kepala Bagian (Kabag), Kepala Sub Bagian (Kasubbag), dan para staf di tingkatan rektorat, fakultas, lembaga, unit, hingga pascasarjana. Acara yang berlangsung sehari itu dikhususkan untuk mensinkronkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di UIN Maliki (19/7).

Hadir sebagai pemateri

tunggal staf ahli LPM UIN Maliki, Rosihan. Dalam kesempatan itu, laki-laki b e r k a c a m a t a t e r s e b u t menghimbau kepada seluruh satker (satker) yang ada di UIN Maliki mulai dari tingkatan rektorat, fakultas, uni t , lembaga maupun Pascasarjana untuk senantiasa mensinkronkan kembali SOP yang dijalankan.

Pasalnya, di lapangan masih ditemukan kendala-kenda la yang d ia lami mahasiswa sebagai stake holder Kampus Ulul Albab ini, seringkali mahasiswa

mengalami kebingungan.Misalnya saja, persoalan

pembetulan nilai yang kerap terjadi menjelang pergantian semester baru. Banyak mahasiswa yang melakukan komplain terhadap nilai yang dirasa salah. Hal tersebut perlu dicermati dan ditangani dengan penuh hati-hati dan teliti. Proses pembetulan ini, kata dia, tentu saja membutuhkan proses yang lumayan panjang, dimulai dari pengajuan dari mahasiswa yang kompalin pada dosennya masing-masing, kemudian dilanjutkan pada prosedur administrasi yang

sambutan pembuka, Prof. Mudjia mengenalkan UIN Maliki kepada Dino Patti Djalal. Ia juga meminta pada Wamenlu agar dapat mengenalkan UIN Maliki dalam kunjungannya ke negara-negara lain. (hm/nd)

belaku di fakultas hingga akhirnya diproses di BAAK pusat.

“Kejadian seperti ini di sering dialami oleh mahasiswa kita, bahkan hampir tiap semes te r se la lu ada ,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala BAAK Endah, menyampaikan bahwa upaya BAAK dalam mensinkronkan dengan pihak fakultas telah dilakukan, dan SOP yang dijalankan sudah mengacu pada ketentuan dasar hukum di universitas ini. Dosen Psikologi Industri itu juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk senantiasa memperbaiki SOP yang dinilai kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa.

“Misalnya saja mahasiswa baru (maba) yang hendak menggunakan haknya di perpustakaan, dikarenakan belum meiliki KTM, pihak BAAK telah menyiapkan kartu tanda sementara yang dilengkapi dengan barcode yang terregister di Perpustakaan UIN Maliki, sehingga sambil menunggu KTM maba jadi, mereka tetap bisa mengakses buku di perpustakaan pusat UIN Maliki,” terangnya. (*/ic)

GAGASAN

UIN Perlu Tambah Lahan Parkir

GEMA-Walaupun harga BBM semakin mahal, pengguna kendaraan pribadi tetap meningkat. Begitu pula yang terjadi di UIN Maliki. Lihat saja, mobil-mobil tampak berjajar rapi memenuhi sisi ruas jalan utama yang dilalui banyak kendaraan. Sebenarnya tidak ada yang salah dalam gambar tersebut. Hanya saja, hal ini membuktikan bahwa UIN Maliki sepertinya memerlukan lahan yang lebih luas sebagai tempat parkir mobil para dosen dan karyawan agar tidak membuat jalan menjadi semakin sempit. Sehingga, tidak akan mengganggu aktivitas kampus ketika sedang ramai-ramainya. Bisa jadi, lahan parkir tambahan tersebut akan diletakkan di lantai tertinggi di tiap-tiap gedung fakultas seperti yang biasa diaplikasikan di Mall dan Pasar Besar. (qin/nd)

Nasionalisme Unggul, Pengubah Nasib Bangsa

LPM Sinkronkan SOP di UIN Maliki

MAKAN JALAN: Mobil dinas dan milik para dosen diparkir di jalan utama samping gedung perpustakaan. Akibatnya, jalan semakin sempit.

POSe beRSAMA: Dari kanan, Dr. H. Roibin, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, Dr. Dino Patti Djalal, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, dan Prof. Dr. H. Mulyadi.

SINeRGI: Slamet dan Rosihan tampak memberikan arahan terkait SOP di tingkatan fakultas hingga universitas. Dalam pertemuan itu, dihimbau untuk mensinkronkan SOP di masing-masing satker.

Page 8: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

8 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

HORMAT SANG SAKA: Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo saat memimpin upacara.

SOSIALISASI

Pegang Kuat Tradisi UIN Maliki

GEMA-Menjelang liburan Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo mengajak seluruh karyawan UIN Maliki untuk menyimak tausiyah dari Prof. Dr. H. Imam Suprayogo. Kegiatan yang dikemas dalam nuansa kekeluargaan itu mampu memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh karyawan UIN Maliki.

Dalam tausiyahnya, Prof. Imam memaparkan sejarah hingga perjalanan pelaku sejarah dalam membesarkan kampus berlogo Ulul Albab ini. Hal itu tidak lain untuk merefleksikan kembali suksesnya UIN Maliki menjadi kampus terdepan di Indonesia saat ini.

Profesor berpenampilan k a l e m d a n m e m i l i k i kemampuan berbicara lugas itu juga mengajak seluruh

karyawan UIN Mailiki untuk senantiasa memegang teguh tradisi UIN Maliki.

“Kampus ini besar tidak lain karena ada budaya shalat jamaah yang kuat, itu menjadi salah satu penyebab kampus ini menjadi besar dan terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia,” ungkap Prof.Imam.

Setiap tamu yang datang ke UIN Maliki, kata dia, semua mengungkapkan kebanggaannya. Selama ini orang menilai kampus Islam

itu identik dengan kumuh dan kotor, akan tetapi tidak demikian bagi UIN Maliki. Mereka menilai kampus UIN Maliki ini indah dan bersih, selain itu bangunannya tampak kokoh dan bagus.

“Semua ini tidak lain dikarenakan kita semua mampu melaksanakan pekerjaan dengan ikhlas dan baik disertai dengan tanggung jawab dan rasa memiliki,” terangnya.

Untuk itu, tambahnya, kehadiran saya di sini tidak

lain adalah untuk meluruskan niat kita bekerja di kampus tercinta ini, UIN Maliki untuk menjadi besar diperlukan gairah karyawan di era STAIN. Di mana, para karyawan mampu bekerja dengan ikhlas dan tulus bahkan bekerja tidak dibayarpun mereka mau. Dalam menjalankan amanah dan tugasnya masing-masing, para karyawan tidak usah takut pada pimpinan. “Karena yang harus ditakuti hanyalah Allah semata,” tegasnya.

H a l s e n a n d a j u g a disampaikan oleh Prof. Mudjia bahwa bekerja itu jangan pernah merasa takut. Tugas karyawan tidak lain adalah melaksanakan profesinya sesuai dengan tupoksinya masing-masing. “Yang memajukan kampus ini bukanlah orang lain. Akan tetapi kita semua. Teruslah bekerja keras demi tercapainya cita-cita mulia UIN Maliki, dan akhirnya selamat hari raya idul fitri, minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin,” pungkasnya mengakhiri acara. (*/ic)

Kerjasama Tingkatkan Kualitas Pendidikan

GEMA-Silaturrahim antar warga kampus UIN Maliki dengan wali mahasiswa baru (maba) angkatan 2014/2015 digelar di gedung Soeharto Lt-2 (16/8).

Bersamaan dengan acara tersebut rektor juga mewisuda 91 penghafal al Quran yang telah menyelesaikan hafalannya. Jumlah wisudawan tahfizh yang besar ini ditetapkan setelah melalui ujian tahfizh selama 2 bulan (9/6-25/7).

Kesempatan silaturrahim tersebut ditujukan untuk sosialisasi sistem akademik dan kemahasiswaan UIN Maliki kepada wali mahasiswa. Diharapkan pula dengan adanya momen tersebut muncul kerjasama antara kampus dengan wali mahasiswa dalam hal peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Kampus Ulul Albab ini.

“Kunci untuk mewujudkan kualitas pendidikan di kampus ini adalah kerjasama dari semua pihak, antar warga kampus dan wali mahasiswa

secara keseluruhan,” ungkap Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si di sela-sela sambutannya.

Rektor yang dilantik tahun lalu tersebut menghimbau kepada seluruh wali mahasiswa agar dapat memantau dan memperhat ikan put ra-putrinya. Secara teknis pemantauan bisa berupa perhatian terkait kemajuan dan perkembangan keilmuan yang telah dipelajari.

“Hal ini sangat sederhana, akan tetapi dengan hal yang sederhana inilah keberhasilan

yang sama-sama kita harapkan dapat terwujud,” papar rektor kelahiran Blitar tersebut.

Masih menurut Prof. Mudji, melalui upaya untuk saling memahami, menghargai, dan mencintai, akan melahirkan ker jasama yang sol id , mengantarkan mahasiswa meraih cita-cita bersama. Ia juga meyakinkan bahwa dengan adanya kerjasama dari semua kalangan akan dapat melahirkan generasi yang mempunyai keimanan yang kuat, selalu beramal shalih dan berakhlak baik.

“Selain menghasilkan output yang mempunyai p r o f e s s i o n a l i t a s d a n intelektualitas tinggi, kampus ini juga menghasilkan output yang mempunyai kedalaman spiritual dan keagungan akhlak,” tegasnya.

Sebagaimana sosok lulusan yang selalu diidamkan UIN Maliki, lanjut Mudjia, yaitu lulusan yang mempunyai kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan professional. (sy/nhl/ic)

Wisudawan Tahfizh al Quran Meningkat 100%

GEMA-Silaturrahim antar warga kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan wali mahasiswa baru angkatan 2014/2015 diselenggarakan di Gedung Soeharto lantai 2 (16/8). Bersamaan dengan acara ini, rektor juga akan mewisuda 91 penghafal al Quran yang telah menyelesaikan hafalannya. Jumlah wisudawan tahfizh yang besar ini ditetapkan setelah melalui ujian tahfizh selama 2 bulan (9/6-25/7). “Jumlah ini adalah dua kali lipat jumlah wisudawan tahfizh tahun kemarin,” terang M. Misbakhul Ma’arif ketua pelaksana Wisuda Tahfizh 2014. Peningkatan signifikan ini merupakan bukti nyata perhatian kampus dalam bidang tahfizhul al Quran.

Kesempatan silaturrahim ini juga ditujukan untuk sosialisasi sistem akademik dan kemahasiswaan UIN Maliki kepada wali mahasiswa. Dengan adanya moment ini akan muncul kerjasama antar kampus dengan wali mahasiswa dalam hal peningkatan kualitas pendidikan yang ada di kampus hijau. “Kunci untuk mewujudkan kualitas pendidikan di kampus ini adalah kerjasama dari semua pihak. Baik antar warga kampus dan wali mahasiswa secara keseluruhan,” ungkap Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahadjo, M.Si. di sela-sela sambutannya.

Rektor yang dilantik tahun lalu ini juga menghimbau kepada seluruh wali mahasiswa agar dapat memberi pantauan dan perhatian terhadap putra-putrinya. Secara teknis pemantauan bisa berupa perhatian terkait kemajuan dan perkembangan keilmuan yang telah dipelajari. “Hal ini sangat sederhana, akan tetapi dengan hal yang sederhana inilah keberhasilan yang sama-sama kita harapkan dapat terwujud,” papar rektor kelahiran Blitar tersebut.

Melalui upaya untuk saling memahami, menghargai, dan mencintai, masih paparan Mudjia, akan melahirkan kerjasama yang solid dalam hal mengantarkan putra-putri kita meraih cita-cita bersama. Selain itu ia meyakinkan bahwa dari adanya kerjasama dari semua kalangan akan dapat melahirkan generasi yang mempunyai keimanan yang kuat, selalu beramal saleh dan berakhlak mulia. “Selain menghasilkan output yang mempunyai profesionalitas dan intelektualitas tinggi, kampus ini juga menghasilkan lulusan yang mempunyai kedalaman spiritual dan keagungan akhlak,” tegas Mudjia ditengah-tengah sambutannya. Sebagaimana sosok lulusan yang selalu diidamkan UIN Maliki, lanjut Mudjia, yaitu lulusan yang mempunyai kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional. (sy/nhl)

Temu Wali Mahasiswa

SUKSES: 91 Wisudawan Tahfifz Hai’ah Tahfizh al Quran (HTQ) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berfoto bersama Rektor UIN, Mudjia Rahardjo

Page 9: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

9email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

HUMANIORA

RELIGI

G E M A - S e m a k i n banyaknya minat terhadap UIN Maliki, semakin banyak pula mahasiswa yang diterima. Akibatnya, jumlah mahasiswa per kelas pun membludak. Perbandingan dosen dan mahasiswa yang seharusnya 1:25 pun tidak terpenuhi. Faktanya, mahasiswa per kelas bisa mencapai 30 hingga 40. Akan tetapi sistem pengajaran harus tetap berjalan baik. Karenanya, pengembangan

sumber daya dosen semakin diberdayakan agar dapat meng-handle kuota lebih dari mahasiswa.

D a l a m Wo r k s h o p Certificate in Communicative English Language Teaching (C-CELT) di Bali (6-10/8), dosen Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) dibekali dengan sistem pengajaran dalam kelas dengan jumlah mahasiswa melebihi kuota. Dalam materi di hari ketiga itu,

pemateri yang dihadirkan ialah staf pengajar profesional dari Indonesia-Australia Language Foundation (IALF), Bali, Ni Komang Wartini.

Sebelum memberikan materi, Komang terlebih dahulu memberi demo tentang pengajaran di kelas yang tidak ideal. Setelah itu, Komang mengajak 30 peserta yang juga berprofesi sebagai dosen untuk menganalisa tahap pengajaran yang dipraktekkan.

“Did showing picture give beneficials to our teaching-learning?” Tanya Komang yang lalu direspon oleh sejumlah pendapat peserta. Menurut sebagian peserta, menarik perhatian mahasiswa dengan gambar atau video sangat efektif. Dengan begitu, mahasiswa tahu apa yang akan menjadi fokus materi hari itu.

Masalah yang sering dihadapi kelas besar ialah mahasiswa yang heterogen. Baik dari segi kemampuan,

motivasi, hingga gender. Untuk setiap permasalahan, Komang mengajak peserta untuk merincinya dan mendiskusikan solusi yang terbaik. Selama satu jam berdiskusi dalam kelas, peserta pun mendapatkan beberapa solusi yang dapat dipraktekkan.

Masalah lainnya ialah tidak semua mahasiswa mau mengungkapkan pendapat terhadap materi. Dengan gamblang, Komang memberi beberapa contoh yang bisa dipraktekkan di seluruh kelas.

Pemateri menekankan kepada dosen agar tidak terburu-buru dalam menjelaskan materi hanya karena deadline. Kemampuan menangkap materi yang berbeda dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam pengerjaan tugas. Untuk itu, Komang menganjurkan agar dosen punya timeline yang rapi agar tidak selalu terburu dalam pemberian tugas. (nd)

Diskusi Interpreneurship Bersama Lingkar Media

GEMA-Dua orang dari Percetakan Lingkar Media Yogyakarta berkunjung dan berdiskusi bersama mahasiswa kelas Tathbiq Tarjamah Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Maliki Malang (29/08). Kedua orang tersebut yaitu Dedo dan Dzi’aul Haq, yang merupakan pendiri percetakan dari Kota Gudeg ini.

Bertempat di Gedung B Ruang 222, diskusi berjalan hangat dengan munculnya banyak pertanyaan seputar dunia penterjemahan. Di awal diskusi, Dedo salah satu pemateri memberikan suntikan motivasi kepada peserta diskusi yang notabenenya mahasiswa semester lima ini agar memiliki semangat tinggi dan berani mencoba. “Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, selama punya usaha, doa dan terus mencoba tanpa mengenal putus asa, saya yakin kalian pasti bisa. Tekunilah profesi tarjamah ini dan hasilkan suatu karya, karena banyak peluang bisnis di dalamnya,” tuturnya.

Tidak hanya itu, alumni Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga berharap kepada mahasiswa untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki serta memperbanyak jaringan komunikasi. “Maksimalkanlah kemampuan anda dengan semaksimal mungkin dan perbanyaklah link untuk mempermudah akses anda dalam hal apapun,” tegasnya. (sir/hm)

Khatmil Quran Kubro

GEMA-Tidak kurang dari 300 mahasiswa yang tergabung dalam Haiah Tahfidzil Quran (HTQ) UIN Maliki Malang berbondong-bondong menghadiri Khatmil Quran Kubro yang dilaksanakan di 50 tempat berbeda (24/08). Kelima puluh tempat tersebut terdiri dari seluruh mabna di Ma’had al Jami’ah dan kediaman para dosen.

Imam Qori, ketua organisasi mahasiswa penghafal al-Quran ini menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan rentetan acara dalam rangka Halal bi Halal HTQ sekaligus sebagai upaya membumikan al Quran dilingkungan UIN Maliki Malang. “Acara ini dilaksanakan untuk Halal bi Halal HTQ sekaligus sebagai upaya membumikan al Quran dan memperkuat kekeluargaan anggota organisasi ini,” tuturnya.

Sementara itu Dr. Rohmani Nur Indah, M.Pd., dosen Fakultas Humaniora yang menjadi salah satu tuan rumah pelaksanaan acara mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik dan perlu dilestarikan sebagai wujud cinta terhadap al Quran. “Saya sangat senang. Acara seperti ini sangat baik. Bahkan jika memungkinkan, dilaksanakan setiap minggu,” ungkapnya. (sir/hm)

C-CELT: Imbangi Jumlah Mahasiswa yang Membludak

KUOTA: Ni Komang Wartini, staf pengajar IALF Bali, menjelaskan sistem pengajaran dengan jumlah mahasiswa yang membludak.

DISKUSI: Peserta menganalisa tata cara pengajaran yang telah dipraktekkan berikut permasalahan dan solusi.

PPSDM Bekali Keisyrofan Musyrif dan Musyrifah

G E M A - U n t u k memantapkan amanah keisyrofan musyrif/ah masa jihad 2014-2015, Pusat Ma’had al Jami’ah UIN Maliki Malang menggelar Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Musyrif/ah (PPSDM) (7-9/8). Bertempat di gedung Rektorat Lt. 5, kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh musyrif/ah masa

jihad 2014-2015. Turut hadi r Rektor

UIN Mal ik i Prof . Dr. Mudjia Rahardjo, M. Si yang memberikan nasihat-nasihat dalam sambutannya. Ia berpesan bahwa ma’had merupakan bagian penting dari kampus ini. Maka dari itu musyrif/ah mempunyai peran dalam membantu menjalankan program-program yang ada di ma’had.

“Banyak masyarakat yang mengapresiasi adanya ma’had di UIN ini,” ungkap Prof.Mudji.

Profesor asal Blitar tersebut juga memberikan pesan-pesan pada musyrif/ah. “Untuk

menjadi musyrif/ah yang nantinya akan mendampingi mahasantri, maka paling tidak musyrif/ah harus mempunyai 7 karakter kepribadian,” tuturnya.

7 karakter tersebut antara lain, mempunyai spiritualitas yang tinggi, moralitas, intelektualitas, fisik yang sehat, good interpersonality (hubungan baik dengan orang lain), sosialitas, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kultural. “Semangat menjaga UIN, khususnya ma’had kita ini,” nasihatnya.

Tak jauh berbeda dengan penjelasan Mudjia, Wakil Rektor III Dr. Agus Maimun,

M. Pd yang hadir di hari kedua mengungkapkan bahwa peran musyrif/ah dalam mendampingi mahasantri ialah membantu menjaga komitmen yang tinggi dalam mencapai visi universitas.

“Mendampingi mahasantri meliputi pembinaan mental-spiritual dan kebahasaan selama satu tahun di ma’had ini merupakan pencapaian salah satu visi universitas, yaitu kedalaman spiritual” ujar Agus.

Di hari terakhir PPSDM, seluruh musyrif/ah dilantik secara sakral oleh pengasuh Pusat Ma’had al Jami’ah KH. Isroqunnajah. (mdw/ic)

Page 10: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

10 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

OPAK 2014

GEMA-Sembilan tahun berdiri, UIN-Maliki Press terus berbenah. Sejak September 2013, berdasarkan statuta UIN Maliki, UIN-Maliki Press merger dan berada di bawah naungan Holding Company (unit bisnis).

Dampak langsung dari kebijakan tersebut di antaranya UIN-Maliki Press Bagian Penerbitan dan Percetakan ditangani oleh pihak yang berbeda. Pasalnya, percetakan telah disewakan ke pihak ketiga. Selain itu, kantor UIN-Maliki Press pun berpindah ke Gedung B.

“Sisi positifnya, UIN-Maliki Press tidak mengurusi permasalahan administratif seperti cetak-mencetak. Dengan kantor yang berada di lorong Gedung B, penjualan buku juga lebih dekat dengan pasar, dalam hal ini adalah dosen dan mahasiswa,” papar Zainal Habib, Ketua UIN-Maliki Press.

”Namun, sisi negatifnya yakni buku kebanyakan terletak di lantai dan cenderung cepat jelek, jika ada tamu dari luar juga kurang etis ketika melihat kondisi tempat penerbitan. Seluruh proses pencetakan tidak bisa menyatu, dalam arti proses percetakan buku harus ditenderkan jika di atas 50 juta atau bebas memilih dari kebijakan UIN-Maliki Press sendiri, kita hanya menentukan

standar minimalnya,” papar Habib menjelaskan.

Lelaki yang ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) Jatim tersebut juga mengatakan jikalau percetakan baik, efisiensinya juga akan lebih baik, bisa hemat ratusan juta sampai 3 milyar jika semua fakultas dan sivitas akademika terutama dosen bisa menerbitkan karyanya, dan yang menjadi fokus lebih pada penerbitan karya akademik harus terus meningkat karena UIN-Maliki Press karyanya telah dilihat orang-orang besar.

“Idealnya, UIN-Maliki Press harus independen, karena misinya berbeda antara bisnis dengan standar akademik sebagai PTN dan akan terkait juga dengan brand kampus. Ke depannya, UIN-Maliki Press harus independen, keluar dari unit bisnis, percetakan tidak dimodel sewa, minimal menjadi UPT tersendiri,” tambah Habib.

Menanggapi hal tersebut, ketika ditemui Gema di kantornya, Wakil Rektor II Sugeng Sulistyo Prabowo menjelaskan bahwa kerjasama sistem operasi dengan pihak ketiga dalam penyewaan percetakan dinilai lebih men jan j ikan da r ipada dilakukan sendiri, karena kapasitas terlalu besar dan

mesin yang dimiliki UIN-Maliki Press terlalu bagus.

Kelebihannya, percetakan akan lebih lincah, tidak menunggu buku yang akan diterbitkan dari UIN saja, harga pun akan kompetitif dan ketika diaudit akan lebih tertata karena satu bidang dan satu unit usaha. Dengan kelemahan dari segi efisiensi, UIN-Maliki Press tidak selalu mencetak di percetakannya sendiri.

Gebrakan Baru, Promosi dengan Bedah Buku

Honorarium penulis, terlebih mayoritas penulis pemula menjadi tantangan tersendiri bagi UIN-Maliki Press.

Guna menjembatani permasalahan tersebut, UIN-Maliki Press mencoba untuk mulai mengekspos dan turut mempromosikan nama penulis dengan mengadakan bedah buku di universitas lain.

Selain akan menambah honorium, diharapkan juga masukan atupun kritikan pada buku dapat diperoleh langsung oleh penulis sehingga dapat meningkatkan kualitas penelitian ataupun tulisan, terlebih penulis pemula.

“Secara kuantitas, untuk rentang waktu semester ini sudah siap 40 judul dan 21 judulnya masih akan naik cetak, karena dalam sekali

cetak satu judul buku adalah 1000 eksemplar. Target ada 80 judul dan tetap meningkatkan produktivitas. Dalam waktu dekat UIN-Maliki Press akan melakukan bedah buku ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa),” jelas Habib.

Masih kata Zainal Habib, UIN-Maliki Press harus terus bergeser dan segera berekspansi, baik internal ataupun eksternal dari penguatan kualitas karya yang diterbitkan. Memperluas pemasaran juga sangat perlu dilakukan, mengingat buku yang sampai di luar Jawa masih sedikit, berharap memiliki bookstore yang representatif minimal seperti Togamas.

Tidak sampai di situ saja, UIN-Maliki Press juga mempersiapkan diri untuk mengikuti Frankfurt Book Fair (FBF), pusat book fair dunia, karena tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Indonesian Honour di FBF. Di mana dalam acara tersebut terjadi aktivitas pembelian lisensi terbesar, dan nantinya buku terpilih akan dapat diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

“ K i t a b e r h a r a p k e depannya terbitan kita lolos di sana,” pungkasnya optimis. (naf/ic)

UIN-Maliki Press Terus Lebarkan Sayap

Ajak Maba Mengenal Republik Mahasiswa

GEMA-UIN Maliki memasuki tahun ajaran baru 2014/2015. Bagi mahasiswa baru (maba), tentu saja tak luput dari kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK). Bertempat di gedung Sport Center, seluruh maba diperkenalkan organisasi-organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (DEMA) serta berbagai macam Unit Kegiatan Mahasiswa yang berada di bawah naungan bagian kemahasiswaan, Rabu (20/8).

Dalam pengenalan Republik Mahasiswa, maba dipaparkan visi dan misi organisasi serta kepengurusan dan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh BEM-U dan SEMA-U. Selain itu, dijelaskan pula cara bagaimana mahasiswa bisa terlibat dalam kepengurusan organisasi.

“Anggota kami tersebar di berbagai jurusan dan fakultas. Kalau anda aktif atau memiliki pengalaman organisasi, kami bisa merekomendasikan anda untuk bergabung dalam BEM-U melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan atau DEMA Fakultas yang mana proses ini sudah dimulai dari orientasi jurusan. Bisa juga melalui UKM yang membuka stan pendaftaran saat inagurasi,” ungkap Alif Akbarul Muslim, Ketua SEMA-U

Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang akrab disapa Alif ini berharap dengan pengenalan Republik Mahasiswa, seluruh mahasiswa baru akan terlibat aktif dalam organisasi kampus. “Mengingat adanya program Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) yang diberlakukan di tiap fakultas, saya harap pemberian informasi ini dapat bermanfaat bagi mereka untuk nantinya bisa menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi,” tuturnya.

Ayuni dan Cici, mahasiswa baru jurusan PAI mengaku senang mengikuti kegiatan OPAK. “Kami bisa mengetahui bagaimana organisasi di kampus ini, mengenal UIN Malang lebih dalam. Kami juga berminat untuk aktif di organisasi tapi untuk sementara masih bingung mau ikut yang mana,” pungkasnya sambil tersenyum. (qin/nd)

Outbond Demi Keakraban

GEMA-Agar semakin akrab, mabna Ibnu Rusydi menggelar outbond untuk mahasantri baru dan para musyrif di lapangan Joyo Grand, Jumat (29/8). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasantri Ibnu Rusydi sebanyak 228, tak terkecuali seluruh musyrif dan murobby. Panitia kegiatan juga mengundang beberapa musyrifah untuk turut berpartisipasi memberikan games.

Muhammad Riyadh Awwibi, murobby mabna tersebut menginginkan agar para mahasantri merasa nyaman dan menambah rasa kekeluargaan. “Agar mereka bisa mencintai mabna dan merasa nyaman. Mereka juga harus mengenal musyrif yang akan mendampingi selama setahun ke depan,” tuturnya. “Saya berharap kita semua bisa menjadi keluarga yang baik, menjadi ayah, teman, saudara yang saling membantu yang tidak hanya setahun kemudian berakhir, tapi juga silaturahmi ini untuk selamanya,” pungkasnya. (qin/nd)

TeLITI: Karyawan UIN Press mendata buku disela-sela book fair yang diselenggarakan di lorong gedung poerkuliahan (Gd. B).

Page 11: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

11email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

Masjid at Tarbiyah Berwajah Baru

GEMA-Untuk meningkatkan kenyamanan

dan kekhusyukan dalam beribadah, masjid at Tarbiyah kebanggaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mulai berbenah. Mulai dari pengecatan, perbaikan fasilitas masjid, sampai pada pemasangan karpet baru. Sehingga tak ayal jika sekarang masjid yang terletak di kompleks ma’had putra tersebut terlihat lebih fresh (20/8).

Karpet yang didatangkan langsung dari Bogor itu memiliki kualitas yang sama dengan karpet yang baru dipasang di Masjid Jami’ Kota Malang beberapa waktu lalu. Ketebalan karpet dan kenyamanan saat beribadah menjadi titik penting yang dibidik dalam penggantian karpet ini.

UIN Maliki menjalin kerja sama dengan CV. Mitra Karpet, perusahaan yang telah berpengalaman dalam pemasangan dan pembuatan karpet masjid di seluruh Indonesia. Pemasangan karpet di bagian dalam masjid kampus Ulul Albab ini memakan waktu sehari penuh. “Masjidnya sekarang baru, catnya baru, karpetnya baru, takmirnya pun juga baru,” ujar Fariq, salah satu ta’mir Masjid at Tarbiyah, sesaat setelah pemasangan karpet. (nhl/ic)

CLING: Masjid sebelum diganti karpet Masjid setelah dipasang karpet baru.

OPAK 2014

GEMA-Sebagai salah satu wujud pengabdian terhadap masyarakat serta mendorong kesadaran pent ingnya kesehatan, Kelompok 63 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Posdaya UIN Maliki Malang adakan Pengobatan Gratis di Desa Kedok, Kecamatan Turen Kabupaten Malang (14/08). Kegiatan yang berlangsung di balai desa ini terlaksana atas kerjasama Kelompok 63 dengan Rumah Zakat dengan disediakannya tenaga medis yang terdiri dari dua orang dokter, dua orang apoteker dan dua petugas pemeriksa tensi darah.

Ahmad Rizza Habibi, K e t u a K e l o m p o k 6 3 mengatakan, panitia kegiatan membagikan tidak kurang dari 100 kupon berobat secara gratis kepada warga desa dari 15 RT yang ada. Dengan dukungan pemerintah desa, pembagian kupon dikoordinasi oleh masing-masing ketua RT. Hal itu dimaksudkan agar kupon dapat diterima oleh warga yang sesuai sasaran panitia. “Pembagian kupon pengobatan gratis

ini sepenuhnya dikoordinir Ketua RT masing-masing yang dibagi kepada warga yang membutuhkan,” tutur Habibi.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini berlangsung pada pukul 08.00-12.00 WIB. Setiap warga yang akan berobat harus registrasi terlebih dahulu pada panitia untuk penukaran kupon sekaligus untuk mendapatkan nomor antrean. Setelah melakukan registrasi dan

mendapatkan nomor antre, warga mendapatkan fasilitas kesehatan yang meliputi pengecekan tensi darah, asam urat, kolesterol dan sebagainya. Selesai melakukan pengecekan, warga diarahkan menuju ke ruang konsultasi dokter terkait masalah kesehatan yang sering dialami. Warga yang telah melakukan konsultasi mendapatkan sejumlah obat gratis yang telah disiapkan panitia.

Abdul Malik (51 tahun) salah satu warga RT 19 mengaku senang dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan pengobatan ini. “Dengan adanya pengobatan gratis, masyarakat kecil seperti saya ini sangat terbantu untuk memperoleh pengobatan. Saya sangat senang dan terima kasih kepada adik-adik UIN Malang yang mengadakan acara ini,” ungkapnya sumringah. (sir/hm)

Calon Guru PAI Siap Berkompetisi di ASEAN

GEMA-Untuk menghadapi Asean Community 2015, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maliki Malang membekali mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggelar kuliah tamu (16/9).

Tema yang diusung tak jauh dari isu-isu tersebut, yakni Membangun Kompetensi Guru PAI Berwawasan Nilai-Nilai Religius dan Global menuju Asean Community.

Bertempat di gedung Dr. (Hc). Ir. Soekarno Lt. 5, kuliah tamu ini wajib diikuti oleh mahasiswa jurusan PAI. Turut hadir Dekan FITK Nur Ali serta Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M. Si. Sebagai pemateri, FITK menghadirkan pakar pendidikan dari Malaysia, Dr.

Ghazali bin Darusalam.Dalam sambutannya,

Nur Ali berharap semoga kuliah tamu ini bermanfaat bagi mahasiswa PAI dalam mengembangkan ilmunya. “Selain itu, semoga mahasiswa PAI dapat diterima di instansi manapun,” ungkapnya. Senada dengan Nur Ali, dalam sambutan kedua, Mudjia mengutarakan bahwa forum seperti ini sangatlah penting. “Ini merupakan bekal bagi mahasiswa PAI

dalam berkompetensi di ranah nasional maupun internasional,” jelas Bapak yang yang menamatkan S3 nya di UNAIR ini . Dalam menghadapi Asean Community, semua orang bisa bekerja di Thailand, Malaysia, Brunei, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri mulai dari saat ini. “Apalagi kampus ini akan menuju World Class University (WCU), maka kompetensi pun semakin

ketat,” katanya.Selanjutnya, Ghazali

memaparkan mengenai peran pendidikan dan guru kompeten. Menurutnya, guru yang berkualitas adalah guru yang cemerlang, efektif, berkesan, dan guru yang profesional. “Salah satu ciri guru yang handal ialah guru yang mempersiapkan bahan ajar sebelum ia mengajar dihadapan siswa-siswinya,” tutur Dosen Universitas Malaya ini. Di Indonesia, guru harus mempunyai 4 kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. “Dan seorang guru PAI harus mempunyai ciri sebagai murobbi (pendidik), mudarris (profesional), mursy id (memimpin) , muallim (pengajar), dan muadib (da’i),” jelasnya lagi. Ia pun mengimbuhkan bahwa calon guru tidak hanya mendapatkan pembinaan di dalam saja, namun juga di luar sebagai pengalaman. Dan tidak ketinggalan pembinaan akhlak dan moral. (mdw)

Pengobatan Gratis Salah Satu Wujud Pengabdian

Kritis, Humanis dan Nasionalis

GEMA- Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) Fakultas Humaniora tahun ini berusaha menanamkan jiwa kritis, humanis dan nasionalis lebih mendalam pada mahasiswa baru. Selama pelaksanaan kegiatan (21-23/8), sebanyak 287 mahasiswa baru Fakultas Humaniora digembleng dengan materi dan tugas terkait tiga nilai tersebut, seperti menghafalkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila beserta maknanya serta menganalisis wacana dan isu ketatanegaraan.

Achmad Faqih, Ketua Pelaksana OPAK Fakultas Humaniora 2014, menuturkan bahwa penanaman jiwa kritis, humanis dan nasionalis terhadap mahasiswa baru dianggap sangat perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan mulai pudarnya pemahaman terkait nilai-nilai tersebut dikalangan mahasiswa. “Sebagai Agent of Change dan Agent of Social Control, kami berharap pasca pelaksanaan OPAK ini, mahasiswa baru Fakultas Humaniora memiliki pola pikir yang kritis, humanis dan nasionalis,” tuturnya.

Kegiatan OPAK 2014 dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Humaniora Dr. Hj. Istiadah, M.A., di Ruang Auditorium lt. 3 (21/8). Dalam sambutannya, Istiadah menyambut baik kedatangan para mahasiswa baru. “Selamat datang wahai warga pilihan Fakultas Humaniora, di fakultas tercinta ini,” ungkapnya.

Selanjutnya, dosen lulusan Melbourne University Australia ini memaparkan visi, misi dan tradisi fakultas pada peserta orientasi. Di akhir sambutannya, dosen berkacamata ini berharap kepada mahasiswa baru untuk mematuhi kode etik mahasiswa yang telah ditentukan fakultas dan kampus. “Agar tercapai visi, misi serta tradisi Fakultas Humaniora, patuhi dan taatilah kode etik mahasiswa,” tegasnya. (sir/hm)

PRIKSA KeSeHATAN: Sejumlah relawan tampak memeriksa kesehatan masyarakat desa Kedok, Turen, Malang.

DIGeMbLeNG: Pakar pendidikan dari Malaysia, Dr. Ghazali bin Darusalam saat memberikan materi dalam kuliah tamu di hadapan mahasiswa FTIK.

Page 12: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

12 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

Sekolah Lingkungan: Ajak Mahasiswa Konservasi Biota Laut

GEMA-Setelah melalui Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK), mahasiswa baru (maba) menjalani orientasi di setiap jurusannya. Orientasi tersebut tentunya berbeda satu sama lain. Jurusan Biologi misalnya, untuk mengenalkan kepada maba, jurusan ini menggelar Sekolah Lingkungan (Sekling). Sekling yang rutin diadakan tiap tahun tersebut kali ini mengajak para mahasiswa baru untuk konservasi biota laut (30/8-4/10).

Mohammad Nukman, ketua pelaksana, menyatakan bahwa Sekling akan diadakan selama 9 hari dalam dua bulan pada tanggal-tanggal tertentu. “Bedanya dengan tahun lalu, kali ini maba diajak untuk konservasi biota laut yang akan dilaksanakan di pantai Kondang Merak pada tanggal 20-21 September mendatang,” tuturnya.

Tahun sebelumnya, imbuh Nukman, agenda konservasi tersebut dilaksanakan di daerah Cangar. Dalam konservasi ini, nantinya maba juga dihimbau untuk sekaligus melakukan penelitian. Mahasiswa Biologi semester tiga tersebut menambahkan bahwa selain konservasi alam dan penelitian, maba juga diminta untuk membuat laporan hasil penelitian yang akan dipresentasikan pada tanggal 27 September. “Mereka akan mempresentasikan hasil penelitiannya itu saat seminar hasil penelitian. “Selain itu, di acara penutupan akan ada penampilan inagurasi musik alam dan penyematan Sekling Award dengan beberapa kategori seperti panitia terbaik, peserta terbaik, peserta ternakal, dan lain-lain,” ungkapnya.

Nukman berharap melalui Sekling ini, mahasiswa bisa mengenal Biologi lebih dalam dan tetap semangat dalam menjalani aktivitas perkuliahan di Jurusan Biologi dan semakin aktif dalam berbagai kegiatan.(qin/mdw/nd)

Laskar Lereng Kelud Gelar Festival Media Anak

GEMA-Konsep berbeda dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Fakultas Psikologi menghadirkan hal-hal baru dalam proses menjalaninya, di antaranya muncul Laskar Lereng Kelud. Nama tersebut merupakan julukan yang diberikan oleh peserta PKL kepada anak-anak di desa Pandansari yang meliputi Dusun Kutut, Dusun Munjung, dan Dusun Pait.

D e s a P a n d a n s a r i , K e c a m a t a n N g a n t a n g merupakan daerah yang terkena dampak langsung letusan Gunung Kelud beberapa bulan lalu. Selain itu, pasca erupsi sangat sulit mengungkapkan emosi kekhawatiran anak, dan berpotensi menimbulkan dampak psikologis bagi anak-anak.

Berbeka l semanga t itulah tim praktik psikologi menggelar Festival Media Anak. Acara tersebut digelar bertujuan turut memeringati Hari Anak Nasional yang jatuh

pada 23 Juli setiap tahunnya (20/7).

Dengan tema Melihat Mendengar dan Merasakan Suara Anak , t im PKL mendapatkan berbagai kucuran

donasi, seperti dari UIN Press, Jamaah Waqiah, Dompet Dhuafa, dan lainnya.

Berbagai macam media disuguhkan dalam festival tersebut, seperti media jam kegiatan anak, media body mapping, media rumah impian, media kupu-kupu cita, media surat untuk Bupati Malang, karya daur ulang, dan pendirian Griya Baca.

Laskar Lereng Kelud yang terdiri dari 150 anak tersebut juga dapat menikmati 400 judul buku baru dengan adanya Griya Baca. Selain itu mereka juga menampilkan pentas tari, menyanyi, dan drama dalam festival tersebut.

Ikhwan Lutfi, salah satu pratikan mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat diapresiasi oleh Lurah Pandansari, menurutnya selama ini bantuan yang ada kurang mengakomodasi sisi psikologis anak, jadi dengan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak psikologis mereka pasca erupsi Gunung Kelud. (naf/ic)

El-Zawa Santuni Anak Yatim dan Manula

GEMA-Di bulan suci ramadhan, el-Zawa UIN Maliki mengadakan santunan di gedung halaqah Ma’had Sunan Ampel al-Aly, Jumat (18/7). Agenda tahunan ini mengundang anak-anak yatim dan manula yang dibina secara langsung oleh el-Zawa.

Penanggungjawab el-Zawa, Mohammad Thoriquddin berharap ada jalinan silaturahim yang semakin erat antara pihaknya dan anak-anak yatim serta para manula binaan el-Zawa. “Kegiatan rutinnya, mereka kami datangi untuk kami bina dan diberi solusi jika menghadapi masalah,” tuturnya.

Mengusung tema Menebar Kasih Menuai Rahmat dan Cinta di Bulan Ramadhan, santunan ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Thoriq mengungkapkan bahwa ada pemberian amal manula mulia yang dikhususkan bagi para manula yang masih produktif bekerja dan masih memiliki tanggung jawab yang besar. “Ini bagi manula yang masih punya tanggungan banyak misalnya anak-anaknya masih sekolah, dengan tujuan agar bisa meringankan beban mereka,” jelasnya.

Dalam agenda tersebut juga terdapat serangkaian acara seperti konseling yatim, penyerahan bantuan kepada mahasiswa Posdaya berbasis masjid, beasiswa yatim unggul serta berbuka bersama di penghujung acara. (qin/nd) GEMA-Masa perekrutan

anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa UIN Maliki semakin marak. Tentu saja, tak terkecuali UKM Korps Sukarela (KSR). UKM yang bergerak dibidang ke-Palang Merah-an dan kesehatan ini melakukan persiapan Diklatsar ke-23

yang diadakan pada bulan Oktober mendatang.

Rohmat Budiono, ketua umum KSR menyatakan bahwa pendaftaran akan dimulai pada tanggal 10-14 September (3/9). “Pembukaan penda f t a r an i t u nan t i merupakan serangkaian acara kampung UKM, jadi

teman-teman yang berminat bisa langsung mendaftarkan diri,” tuturnya.

Selain diselenggarakan saat agenda kampung UKM berlangsung, dalam jangka panjang tim KSR akan menjaga stand pendaftaran di sela-sela gedung A dan gedung B. Nia Kumalasari,

mantan ketua KSR tahun lalu berharap bahwa momen baru ini dapat melahirkan generasi yang peduli, sukarelawan yang lebih berkualitas. “Semoga momen Diklatsar ke-23 ini, KSR banyak memiliki relawan-relawan kesehatan yang semakin berkualitas,” pungkasnya. (qin)

Siapkan Diklatsar ke-23

TeLATeN; Ikhwan Lutfi, peserta PKL Psikologi mengajarkan nada kentongan kepada Laskar Lereng Kelud

GOTONG ROYONG: Tim KSR UIN Maliki tampak mengambil bambu untuk membenahi jembatan yang rusak. Upaya itu sebagai bentuk pengabdiak TIM KSR kepada masyarakat.

Page 13: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

13email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIVERSITAS

GAGASAN

GEMA-Pelaksanaan dialog calon leglislatif (caleg) terpilih Malang yang diadakan pertama kali oleh Jawa Pos Radar Malang bekerjasama dengan kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berjalan lancar. Meski tiga para pembesar Malang Raya, Rendra Krisna, Abah Anton, dan Edi Rumpoko tidak bisa hadir dalam pertemuan tersebut, pelaksanaan dialog tetap berjalan dengan mulus (19/8).

Dialog dengan tajuk Rembug Bareng, Ayo Ker, Membangun Malang Raya tersebut dihadiri para pakar di antaranya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Jatim, Dwi Cahyono, Pakar Planologi ITN, Ibnu Sasongko, dan Pakar Transportasi UB, Achmad Wicaksono, serta para aktivis sivitas akademika UIN Maliki Malang.

Dalam kesempatan itu,

Redaktur Radar Malang, Abdul Muntholib menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan impiannya sejak dulu, namun baru tahun ini bisa terlaksanakan dengan apik. Hal ini, kata dia, tidak luput dari kerjasama yang telah dilakukan Radar Malang dengan UIN Maliki. Dalam kesempatan pertemuan para tokoh dan pimpinan Malang Raya ini diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan klasik yang selalu menyelimuti Malang dan sekitarnya.

Dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang tidak kalah dengan Bali atau mungkin dengan negara-negara lain, hal ini memungkinkan dibutuhkannya sinergisitas antara para pakar dan tiga pimpinan penting di Malang Raya ini.

“Saya meyakini, jika SDA di Malang Raya ini dikelola

dengan baik, akan mampu memakmurkan rakyatnya dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang luar biasa,” ungkap Abdul Muntholib.

Direktur Radar Malang Kurniawan Muhammad dalam sambutannya menegaskan bahwa , s e l a in t empa t pariwisata, Malang juga memiliki aset yang sangat berharga dan memiliki sumbangsih yang luar biasa bagi Malang, yaitu melejitnya pendidikan di Malang. Salah satunya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.

Kampus Islam ini sudah banyak meluluskan sarjana tahfidz yang juga memiliki karakter keilmuan yang mampu mengintegrasikan agama dan sains.

“UIN Malang ini telah menjadi aset penting dalam mengiringi perkembangan Malang, dan ini harus kita jaga bersama,” ajaknya.

Sementara itu, Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo menyampaikan terimakasih telah menjadikan UIN Maliki Malang sebagai tempat diskusi para petinggi dan caleg terpilih Malang. “UIN sangat terbuka dan sudah saatnya UIN Maliki ikut berperan dalam membangun Malang menjadi lebih baik,” ungkapnya.

Perlu diketahui, tambahnya, UIN Maliki merupakan kampus yang tidak sama dengan kampus-kampus lain. Dalam kampus ini, mahasiswa diwajibkan nyantri selama satu tahun untuk memperdalam ilmu al Quran serta mendalami bahasa Arab dan Inggris.

“Oleh karena itu, tahun ini peminat UIN Maliki mampu menembus angka 24 ribu lebih dan yang diambil hanya tidak kurang dari 3 ribu saja sesuai dengan kapasitas ma’had,” ungkapnya. (*/sy/ic)

Kampus UIN Maliki Jadi Aset Malang

Rembuk Bareng Gagas Pembangunan Tata Ruang Kota, Transportasi, dan Pariwisata

GEMA- Sebagai kota terbesar kedua setelah Surabaya, Malang memiliki banyak potensi yang memungkinkan untuk dikembangkan. Potensi besar yang dimiliki oleh kota pendidikan ini diantaranya yaitu potensi akademik berupa enam puluh lebih perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Selain itu potensi wisata pun tidak terhitung jumlahnya. Dari hal tersebut banyak para pendatang yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Sehingga muncul beberapa permasalahan yang patut untuk segera diselesaikan. Mulai dari kemacetan, tata ruang kota, penyediaan jalur transportasi, pemerataan ekonomi masyarakat, dan sebagainya. Hal itulah yang melatarbelakangi adanya Rembuk Bareng antara pejabat tinggi pemerintahan kota serta kabupaten, para calon anggota dewan terpilih, para akademisi, dan para pakar yang diselenggarakan di Gedung Soekarno lt. 5 UIN Maliki (19/8).

Radar Malang sebagai penggagas forum tersebut resah dengan keadaan Malang Raya saat ini. “Minimnya sinergitas baik dari pemerintahan kota maupun kabupaten menjadi hal pokok lambatnya penyelesaian permasalahan yang ada di Malang raya ini,” ungkap Kurniawan Muhammad. Pria yang sedang menjabat sebagai Direktur Radar Malang tersebut juga menyampaikan kenapa memilih UIN Maliki sebagai forum diskusi ini. “UIN Maliki dalam sejarah telah mampu menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini diharap mampu memberi aura positif bagi semua yang hadir disini. Sehingga segala apa yang dihasilkan dalam pertemuan ini dapat kita selesaikan bersama.” tambahnya.

Pada kesempatan itu, para pakar menyampaikan konsep gagasan pembangunan dan pengembangan baik bidang tata ruang kota, transportasi, dan pariwisata. Dr. Ibnu Sasongko Pakar Planologi Institut Teknologi Nasional Malang menyampaikan bahwa Malang pada dasarnya

telah memiliki tata letak kota yang strategis. “Adapun permasalahan sistem transportasi dan sistem perwilayahan bisa terselesaikan ketika ada kerjasama dari semua kalangan,” paparnya. Ia juga menambahkan, keadaan geografis Malang sangat memungkinkan untuk dibangun sebuah pelabuhan nasional.

Untuk bidang transportasi, Ahmad Wicaksono menyampaikan gagasan sistem transportasi yang pro masyarakat miskin. Pria yang akrab disapa Soni tersebut menegaskan bahwa pembangunan jalan bukan selalu menjadi solusi utama dalam hal kemacetan dan kepadatan lalu lintas.

Hal itu dikarenakan volume kendaraan selalu bertambah tanpa ada batasan. Dalam hal ini pria berkacamata tersebut memaparkan beberapa gagasan. Pertama hendaknya ada prioritas bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda. Selanjutnya harus diberlakukan subsidi silang dengan pajak jalan (Road Pricing).

Pada kesempatan selanjutnya, gagasan cemerlang dalam bidang pariwisata disampaikan oleh Kepala Badan Promosi Pariwisata Jawa Timur Dwi Cahyono. Ia menegaskan bahwa cita-cita bersama untuk membangun Malang Raya pasti terwujud ketika ada

niat dan komitmen kuat. “Usaha untuk menuntaskan permasalahan di Malang Raya ini bisa terealisasikan ketika kita bisa menjaga niat dan komitmen kita,” ungkapnya. Dalam hal ini gagasan utama yang ia sampaikan adalah agar masing-masing wilayah baik kota dan kabupaten untuk merelakan sebuah differential. Ia menjelaskan bahwa masing-masing objek wisata harus memiliki hak tersendiri. “Misal Kepanjen dalam hal ini ingin membagung alun-alun kota. Hal itu sah-sah saja asal tidak sama dengan konsep dan tata ruang alun-alun kota Batu,” paparnya. (sy/hm)

IKUT ANDIL: Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo pose bersama para tokoh, caleg, dan direktur Radar Malang usai acara rembug bareng di Aula Lt. 5.

Page 14: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

14 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

POSDAYA

Desa Wisata Mronjo Siap Launching

GEMA-Ranah luas psikologi ternyata mampu mengonsep dan memetakan potensi wisata di Desa Mronjo.

Setelah melewati proses asesmen panjang dan pemetaan potensi bersama mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Psikologi UIN Maliki, digelarlah expo sekaligus launching Desa Wisata Mronjo. Di antara tamu yang turut diundang dalam acara tersebut ialah Bupati Blitar, Dinas Sosial, dan Dinas Pariwisata.

Proses panjang inisiatif pamong mewujudkan desa wisata akhirnya bersambut. Bulan Juli lalu Fakultas Psikologi membidik desa tersebut sebagai salah s a t u d a m p i n g a n P K L mahasiswa.

Sebelumnya, masyarakat Mronjo telah berinisiatif, namun kekurangan dana menjadi kendala tersendiri. Psikologi UIN Maliki turut menjadi stakeholder pemetaan Desa Wisata Mronjo yang meliputi Dusun Kebon Rejo, Kebon Sari, Mronjo, Sumber Raden, dan Mbendil Malang.

Potensi terbanyak dimiliki

Dusun Kebon Rejo, karena di dalamnya terdapat potensi perairan untuk outbond, perikanan Koi, hasil kerajinan berupa peci bambu, industri kecil berupa kue Garut dan seni budaya Jaranan. Selain itu, juga terdapat situs Mronjo berupa batu-batu berbentuk seperti alat musik Sunan Bonang.

Bahkan di Mronjo juga dapat dijumpai mitos Mronjo, yang konon ketika seluruh Blitar terkena bom saat perang melawan penjajahan hanya daerah Mronjo yang tidak terkena. Mitos lain lagi, setiap malam Kamis Legi batu berbentuk alat musik Sunan Bonang tersebut berbunyi, namun yang dapat mendengar hanya warga di luar Kebon Rejo, padahal

situsnya berlokasi di dusun tersebut.

Perkembangan terakhir, Desa Mronjo mendapat bantuan 7 buah perahu dari BPD Kab. Blitar sebagai alat bantu di Sungai Brantas yang berbatasan langsung dengan desa wisata.

“Masih banyak tempat-tempat eksotis di Desa Mronjo yang membutuhkan sentuhan para akademisi untuk menjadikan desa kami sebagai objek wisata di Kab. Blitar. Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia dan kurangnya kesadaran warga desa inilah yang membuat kami tidak mengetahui potensi besar yang kita miliki. Selain itu kami berharap Desa Wisata Mronjo bisa menjadi destinasi kedua setelah Desa Wisata

Semen di Blitar Utara, karena disini lebih strategis dan lebih dekat dengan Taman Makam Soekarno,” papar Ahmad Fatoni, Kepala Desa Mronjo.

Hadirnya tim mahasiswa PKL dari Psikologi UIN Maliki merupakan langkah awal segenap perangkat desa untuk maju bersama menyiapkan Desa Mronjo yang ramah dan nyaman untuk disinggahi wisatawan.

“Untuk membangun sebuah desa yang unik, tidaklah terlalu penting memikirkan seberapa besar dana yang akan dikeluarkan. Akan tetapi modal utamanya adalah kesiapan dan kesadaran bersama masyarakat desa sendiri,” tutur Mahpur, Wakil Dekan III Psikologi. (naf/ic)

Mengisi Liburan dengan Pengabdian Masyarakat

GEMA-Unit Kegiatan Mahasiswa yang satu ini benar-benar sangat rajin. Pasalnya, di saat rekan-rekan lain sedang asyik mengisi liburan pulang ke kampung halamannya masing-masing, sebanyak 60 anggota KSR unit UIN Maliki rela bersusah payah tinggal di tempat terpencil untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat (21-24/6).

Pengabdian masyarakat tersebut merupakan program kerja tahunan yang rutin diadakan. Rohmat Budiono, ketua umum KSR menyatakan bahwa agenda tersebut

dilaksanakan di dusun Precet Kabupaten Malang. “Kami memilih tempat ini karena letaknya cukup terisolir, dan jauh dari kota. Dekat dengan UIN kampus 3,” tuturnya.

Rohmat menambahkan,

kegiatan yang disebut DIMASY menjadi agenda yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kemanusiaan antar anggota KSR. “Kegiatan ini rutin diadakan untuk meningkatkan rasa sosial, tanggung jawab,

kemanusiaan. KSR kan bukan hanya diperuntukkan waktu ada yang sakit saja di kampus,” imbuhnya.

Ada berbagai program yang dilaksanakan selama pengabdian masyarakat berlangsung, diantaranya adalah pengobatan gratis, penanaman tumbuhan ramah lingkungan, gotong royong. “Bahkan kami mengadakan pengajian dan sosialisasi kepedulian terhadap lingkungan kepada masyarakat setempat, dan alhamdulillah semua program kami diterima di sana,” imbuhnya.

Mahasiswa Jurusan Ahwal al Syakhsiyah ini berharap para anggota akan mendapat pengalaman yang bermanfaat selama pengabdian berl-angsung. “Saya harap mereka bisa mendapat pengalaman dan menjadi orang yang bermanfaat untuk seterusnya,” pungkasnya. (qin)

Dampingan PKL PsikologiRibuan Siswa SMK Puncaki ESQ Bersama Mega Putih

GEMA-Mega Putih Outbond Provider Fakultas Psikologi terus melaju ke pasaran provinsi. Dengan slogannya, Your Partner of Improvements, Mega Putih kembali memperoleh undangan mengisi Emotional Spiritual Question (ESQ) bersama SMK PGRI 3 Malang dalam acara tahunan Masa Orientasi Siswa (MOS). Tak kurang dari 1116 siswa peserta MOS memadati lapangan di Pusdik Arhanud (22-23/8).

Panitia menyiapkan kegiatan MOS dengan sangat terukur dan maksimal, yang mana tak lain bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab serta kedisiplinan siswa. Ke depannya, diharapkan motivasi yang dimiliki benar-benar optimal, sehingga para siswa semangat dalam mengaktualisasikan dirinya masing-masing.

MOS kali ini mengambil tema Inovatif dan Kreatif Wujud Eksistensi Tanpa Batas. Tim Mega Putih mencoba memunculkan sisi-sisi psikologis dari para siswa. Setelah 3 hari mengenyam pendidikan ala tentara, tim Mega Putih membangkitkan kembali keceriaan para siswa dengan permainan jenis impact, yang tak lain untuk membawa emosi siswa ke tahap yang lebih rileks. Acara puncak tiba, 6 trainer beserta tim bekerjasama membagi tugas, terjun dalam 42 kelompok siswa guna menyukseskan malam puncak MOS SMK PGRI 3 Malang tersebut.

Rentang waktu beberapa jam, dari pukul 22.00-01.00 WIB, para peserta hanyut dalam materi yang disampaikan oleh trainer. Saut histeris dan air mata tumpah menyatu bersama iringan ritmis instrumen biola dari Komunitas Biola Malang. “Tim kami sangat bangga, suatu penghargaan khusus bisa bersama teman-teman SMK PGRI 3 Malang. Sangat bahagia atas kekompakan tim bisa menempatkan diri di antara peserta dari pukul 10 malam sampai 1 dini hari,” ungkap Aris Wahyu Cahyono, Direktur Mega Putih Outbond Provider.

“SMK yang paling aktif adalah kinestetiknya, namun ternyata ketika disentuh sisi psikologisnya mampu tergugah. Harapannya agar siswa semakin disiplin dan lebih bertanggung jawab untuk ke depannya InsyaAllah akan tercapai,” Harap Hendra Abintara, salah satu Trainer ESQ Mega Putih.

Doi, guru SMK PGRI 3 Malang menyampaikan rasa bahagianya pada malam puncak tersebut, karena seluruh peserta bisa tertib mengikuti. Selain itu, materi sangat bisa diinternalisasikan oleh para siswa, sehingga suasana haru menyelimuti ESQ MOS SMK PGRI 3 Malang.

Ia juga berharap kerjasama antara SMK PGRI 3 dengan Mega Putih UIN Maliki Malang terus terjaga, karena ke depannya Pak Doi, lelaki tersebut biasa disapa, sudah menyiapkan lagi kegiatan mengundang Mega putih di acara Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK PGRI 3 Malang. (naf/ic)

SAYANG ANAK: Tim mahasiswa PKL dari Fakultas Psikologi UIN Maliki saat berpose bersama anak-anak TPQ Desa Wisata Mronjo.

PeDULI: Tim KSR UIN Maliki melakukan bakti sosial di desa Precet, Malang.

Page 15: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

15email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

ARTIKEL

PELATIHAN SDM

Setiap kali menguji tesis atau skripsi mahasiswa, saya seringkali menemukan ungkapan-ungkapan lucu dan aneh yang disampaikan mahasiswa. Baik ketika menjelaskan isi tesis atau skripsi secara ringkas maupun ketika menjawab pertanyaan dosen penguji. Tampaknya kesalahan tersebut telah menjadi salah kaprah berkepanjangan untuk segera memperoleh perhatian. Misalnya, pada penggunaan kata “kami” dan “kita”. Karena penasaran dengan seringnya penggunaan kedua kosakata tersebut secara tidak tepat, saya terpaksa membuka buku Semantik dan Kamus Besar Bahasa Indonesia serta kamus beberapa bahasa asing untuk mencari makna sesungguhnya dan mencari alasan mengapa kesalahan itu sering terjadi.

Dalam bahasa Inggris, kedua kata “kami” dan “kita” hanya diwakili oleh kata “we”, dalam bahasa Arab “nahnu”, dalam bahasa Jerman “wir“, dalam bahasa Belanda “wij“, dalam bahasa Perancis “nous”, sedangkan dalam bahasa Rusia “Mbl”. Dengan kata lain, untuk mengungkapkan konsep “kita” dan “kami”, dalam bahasa Inggris, Arab, Jerman, Belanda, Perancis, dan Rusia hanya ada satu kata.

Meskipun sebenarnya tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang dapat dikatakan sebagai bahasa paling kaya atau sebaliknya, sebagai pemilik dan pemakai bahasa Indonesia kita patut berbangga, sebab kita memiliki dua kata untuk mengungkapkan konsep kata ganti orang pertama jamak (the first person plural)., yaitu “kita” dan “kami”. Tetapi karena ini pula banyak anggota masyarakat kita sering salah menggunakannya. Misalnya, seorang mahasiswa ditanya kapan dan di mana dia melakukan penelitian untuk penulisan tesisnya. Jawabannya “Kami melakukan penelitian di sebuah sekolah yang kami pandang memiliki beberapa kelebihan dalam pengelolaan manajemen”.

Saya merasa bingung atas jawaban mahasiswa yang menggunakan kata “kami” tersebut. Sebab, saya merasa tidak terlibat penelitian mahasiswa itu dan tidak pernah memandang bahwa sekolah tersebut memiliki kelebihan tertentu. Pun ketika mahasiswa tersebut menyatakan “Kami akan melakukan perbaikan

segera Pak”. Wah jadi repot nih, gumam saya. Sebab, saya pikir dia akan mengajak saya memperbaiki tesisnya yang memang amburadul. Dan, saya pasti merasa keberatan karena perbaikannya hampir di semua bagian tesis. Dasar mahasiswanya tidak begitu cerdas!

Kendati saya peringatkan untuk tidak lagi menggunakan kata “kami” dan “kita” yang salah itu dan menggantinya dengan kata “saya”, toh tetap saja kedua kosakata itu muncul setiap kali mahasiswa itu memberikan penjelasan. Tampaknya, kesalahan itu terjadi karena ketidaktahuan mahasiswa tersebut sehingga telah menjadi salah kaprah yang berkepanjangan. Menurutnya, selama ini dia menggunakan kedua kosakata tersebut dalam berkomunikasi dan tak ada satu pun orang yang mengingatkan bahwa pemakaian keduanya tidak tepat.Terbukti setelah ujian selesai di luar forum ujian saya bertanya mengapa sering menggunakan kata “kita” dan “kami”, mahasiswa tersebut menjawab “agar tampak sopan dan halus, dan kata ‘saya’ terasa egois”. Itulah pikiran yang selama ini ada di benak mahasiswa saya itu, yang salah. Jadi dia memang benar-benar tidak mengerti perbedaan kapan menggunakan kata “kita” “kami” dan “saya”.

Kesalahan serupa ternyata tidak saja terjadi pada mahasiswa, tetapi juga para selebritis bahkan pejabat pemerintah. Dalam sebuah wawancara langsung yang disiarkan TV swasta, saya secara kebetulan menyaksikan seorang artis terkenal sedang ditanya wartawan “Kapan anda akan menikah?” Jawaban sang artis “Persisnya gak tahu, tapi yang pasti kita akan menikah paling lambat akhir tahun ini”.

Merujuk makna dasar yang terkandung dalam kata “kita”, maka jawaban sang artis bisa dilogikakan bahwa dia akan menikah dengan wartawan yang mewancarainya paling lambat akhir tahun ini. Padahal, bisa dipastikan sang artis tidak akan menikah dengan sang wartawan tersebut. Untung saja sang wartawan juga sama-sama tidak paham makna dasar kata “kita”. Andaikan memahaminya, dia pasti berbunga-bunga, sebab akan dinikahi seorang artis terkenal di negeri ini. Nah, pembaca yang budiman, maknanya jadi kacau kan?

Lebih menarik lagi memperhatikan ungkapan seorang pejabat pemerintahan. Perhatikan ungkapan seorang p e j a b a t m e n g a n g g a p i p e r t a n y a a n w a r t a w a n atas banyaknya musibah kecelakaan dalam sistem transportasi di Indonesia. “ K a m i h a r u s s e g e r a mengadakan koreksi dan introspeksi serta perbaikan-perbaikan ke dalam organisasi kami atas berbagai musibah selama ini ”.Padahal, bisa d ipas t ikan yang akan melakukan koreksi dan introspeksi di tubuh organiasi itu adalah pejabat itu sendiri beserta jajarannya dan tidak akan mungkin melibatkan wartawan.

Dalam ilmu Linguistik bahasa Indonesia, kedua kosakata tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya keduanya sebagai kata ganti orang pertama jamak (the first person plural). Perbedaannya “kita” bersifat inklusif dan “kami” bersifat ekslusif. Dengan demikian, kata “kita” melibatkan pendengar, pembaca atau lawan bicara, sedangkan kata “kami” tidak. Karena itu, setiap pengguna bahasa Indonesia seharusnya memahami persamaan dan perbedaan kedua kosakata tersebut sehingga tidak menjadi salah kaprah.

Sebagai kekhasan dan keunikan linguistik, makna dasar kedua kosakata tersebut harus kita jaga agar tidak terjadi distorsi semantik (semantic distortion). Sebab, kekhasan dan keunikan makna kedua kosakata tersebut sekaligus merupakan kekayaan linguistik (linguistic wealth) yang harus kita jaga kelestariannya bersama dengan kekayaan-kekayaan lain yang kita miliki

sebagai bangsa. Itulah salah satu kelebihan yang dimiliki bahasa Indonesia. Karena itu, harus kita jaga kelanggengan maknanya. Tetapi tampaknya sebagian masyarakat kita gagal melakukannya. Saya sering berpikir hipotetik “Kalau melestarikan makna kata saja kita tidak bisa, apalagi melestarikan budaya-budaya besar peninggalan nenek moyang kita?”.

Tetapi saya juga sadar bahwa bangsa kita ini memang susah sekali merawat apa yang kita miliki, baik itu berupa karya kita sendiri maupun lebih-lebih warisan atau peninggalan para pendahulu kita. Kecerobohan dan kesalahkaprahan berbahasa barangkali bisa dijadikan bukti otentik kelemahan kita melestarikan budaya bangsa kita sendiri. Sebagai anak sah peradaban yang pertama, setiap bahasa tentu memiliki kekhasan dan keunikan sendiri yang tidak perlu dibaurkan dengan bahasa-bahasa lainnya. Saya lalu teringat ajaran pakar bahasa Indonesia Prof. Jus Badudu yang menyatakan “Ketika berbahasa Indonesia, ikutilah kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ketika berbahasa Inggris, juga ikuti kaidah dan aturan bahasa Inggris yang baik dan benar. Pun ketika berbahasa lainnya, misalnya bahasa Arab, juga harus mengikuti aturan dan kaidah bahasa Arab yang baik dan benar”.

Karena i tu , j angan membaurkan kaidah dan makna sa tu bahasa ke bahasa lainnya sebagaimana membaurkan konsep kata “kita” dan “kami” dengan bahasa lainnya. Sebab, p e m b a u r a n b i s a j a d i akan melahirkan makna ambigu. Dan, satuan bahasa yang ambigu seringkali menimbulkan ketidakpastian. Mungkin itu sebabnya, ketidakpastian melanda da lam keh idupan k i ta sebagai bangsa sampai saat ini. Sebab, kita memang paling pinter membaurkan apa saja yang kita maui tanpa kita sendiri tahu makna hakikinya. Barangkali karena ini juga mengapa makanan sejenis gado-gado, yang tidak jelas spesifikasi rasanya, begitu laris di jual di warung atau restoran dan menjadi salah satu makanan khas Indonesia.

Pelatihan Latent Class Analysis untuk Dosen Psikologi

GEMA-Kedatangan tamu dari luar negeri, menjadi manfaat tersendiri bagi Fakultas Psikologi. Dengan demikian, fakultas dapat secara langsung menjalin kerja sama sehingga dapat berbagi informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Psikologi seperti metode penelitian. Hal inilah yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi. Bertempat di ruang sidang, pihak fakultas mengadakan pelatihan Latent Class Analysis dengan menggunakan software M-Plus bagi seluruh dosen, Senin (25/8).

Workshop ini menghadirkan pemateri dari University of Wellington, New Zealand, Laina Isler yang ahli di Bidang Analisis Laten. Pemateri memperkenalkan dan menjelaskan perbandingan cara analisis lain dengan Latent Class Analysis (LCA). Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan riset yang dilakukan oleh Laina. Seluruh peserta diajarkan bagaimana menggunakan software tersebut melalui laptopnya masing-masing.

Pemateri menyampaikan bahwa aplikasi tersebut mungkin sedikit lebih sulit apabila dibandingkan dengan SPSS. Namun, bagi mereka yang terbiasa dengan komputerisasi, hal tersebut akan menjadi hal yang biasa. “Memang, rasanya sulit di awal karena belum terbiasa. Maka jangan berhenti mencoba sehingga akan mudah dalam menganalisis riset yang dilakukan,” tuturnya memotivasi. (fn/qin/naf/nd)

Menwa Pers iapkan SUSKABINTANA III

GEMA¬Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiwa (Menwa) UIN Maliki sedang mempersiapkan agenda besar, yaitu Kursus Pembinaan Kader Mental Nasional (SUSKABINTANA) (26/10-2/11). Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan membentuk kader mental yang baik bagi seluruh peserta yang merupakan perwakilan di masing-masing satuan Resimen Mahasiswa tiap kampus di seluruh Indonesia.

Yusron Istiawan, salah satu panitia menyatakan bahwa SUSKABINTANA ini merupakan agenda yang dilaksanakan secara berkala. “Acara ini sudah yang ketiga kali dilaksanakan, yang terakhir kemarin di periode 2012,” tuturnya.

Menwa UIN Maliki, lanjutnya, bertindak sebagai panitia bekerjasama dengan pihak kampus dan cabang induk Menwa Jawa Timur, Rindam V Brawijaya selaku Depo Pendidikan, Dodigjur, dan Pembinaan Mental Daerah Kodam (Bintaldam) yang berpusat di Rampal

Mahasiswa Jurusan Akuntansi tersebut menambahkan bahwa SUSKABINTANA tahun ini diupayakan mencapai hingga 150 peserta. “Kami tidak membatasi jumlah peserta, namun diupayakan hingga 150 peserta,” ungkapnya.

Laki-laki yang menjabat sebagai staf 6 teritorial ini berharap bahwa SUSKABINTANA yang diadakan bisa semakin sukses. “Saya harap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala dan semakin sukses untuk memajukan Menwa UIN Maliki Malang sendiri,” pungkasnya. (qin/mdw/nd)

“Kami“ dan “Kita” dalam Bahasa Indonesia

Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.SiRektor Sekaligus Guru Besar UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang

Oleh: Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si

Page 16: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

16 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

FAKULTAS

L AUNCHING

BSA Launching Buku Terjemahan Baru

GEMA-Jurusan Bahasa dan Satra Arab (BSA) UIN Maliki kembali me-launching buku terjemahan baru (13/7).

Sudah menjadi tradisi bagi mahasiswa BSA yang mengambil profesi penerjemah untuk menerjemah satu buku. Kali ini giliran angkatan 2010 untuk menerjemah satu buku. Salah satu novel yang ditulis oleh Nugaib Alkailani menjadi target sasaran mereka.

Karya merupakan sebuah hasil nyata dari sebuah proses pendidikan. Tradisi menerjemah ini merupakan sebuah tradisi baik yang memang harus menjadi sebuah budaya.

Karya yang dihasilkan ini merupakan sebuah karya kolektif yang telah diorganisir sedemikian rupa. Karya yang diciptakan ini merupakan wujud realisasi dari materi kuliah yang telah dipelajari di dalam kelas. Sehingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan kematangan teori namun telah teruji dalam sebuah praktek yang menghasilkan sebuah karya. (nhl/ic)

Rhenald Kasali G e m b l e n g Kabiro, Kabag-Kasubbag UIN Malang

GEMA-Usai pelantikan kepala Biro AUPK, AAK, Kabag dan Kasubbag baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, kali ini sebanyak 30 pimpinan tersebut akan digembleng langsung oleh Prof. Rhenald Kasali di rumah perubahannya yang berada di Bekasi.

Rencananya kegiatan pengembangan SDM itu akan dilaksanakan selama tiga hari dan berakhir hingga 25 September 2014.

Kegiatan pengembangan SDM yang d isponsor i langsung oleh Bank Mandiri i tu diharapkan mampu membantu UIN Malang

dalam meningkatkan SDM para pimpinan yang ada di UIN Malang. Ketua delegasi peningkatan SDM para p impinan Kabiro AUPK, AAK, Kabag dan kasubbag, Dr. H. Muhtadi Ridwan menegaskan bahwa kegiatan yang disponsori oleh pihak Bank Mandiri ini tidak lain adalah bentuk kerjasama yang diberikan Bank Mandiri kepada UIN Malang. “Kegiatan seperti ini harus diikuti secara sunguh-sungguh agar mendapatkan

hasil yang maksimal dan memberikan dampak pada produktifitas kinerja kita,” harapnya.

Selama ini, kata dia, UIN Malang terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa, sehingga hal itu memerlukan care customer yang baik. Melalui upaya peningkatan SDM ini diharapkan mempu memberikan perubahan bagi para pemimpin pemegang kebijakan administrai di UIN Malang. “Yang menjadi

peserta dalam pelatihan ini tidak lain adalah mereka yang setiap harinya selalu berada di baris depan untuk memberikan layanan baik secara langsung mapun tidak langsung kepada mahasiswa UIN Malang,” ungkapnya.

Sementara itu, Slamet juga menegaskan bahwa, pelatihan ini memang difokuskan pada para manajer saja. Sehingga materi yang akan diberikan oleh Prof. Rhenald Kasali pun akan disesuaikan dengan kebutuhan para leader. Untuk sementara, pe la t ihan peningkatan SDM ini dimulai dari unsur pimpinan administrasi saja, dan nantinya juga akan ada pelatihan pengembangan SDM dari unsur pimpinan sampai kajur. “kita tidak boleh merasa puas dengan apa yang telah kita hasilkan sekarang, akan tetapi kita harus terus berusaha berkembang untuk menjadi lebih baik lagi,” harapnya. (*)

LAUNCHING: Gema Suci Teluk Persia, novel karya Nugaib Alkailani yang diterjemahkan oleh Mahasiswa BSA angkatan 2010

TK2 Angkat Tema Cerita Rakyat

GEMA-Bulan September merupakan bulan bersejarah bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Komedi Kontemporer (TK2), pasalnya pada bulan tersebut TK2 lahir, dan tahun ini TK2 merayakan hari kelahirannya yang ke-28. Untuk merayakan hari jadinya tersebut, TK2 akan menggelar pertunjukkan dengan tema The History of East Java.

Saat ditemui oleh Gema, Ketua Pelasana The History of East Java, Zahrul Azizi memaparkan bahwa dalam pentas drama tersebut mengandung nilai-nilai cerita rakyat (27/8).

“Berdasarkan temanya, maka pentas ini akan menyuguhkan pesan moral yang terkandung pada cerita-cerita rakyat di Nusantara,” ungkap laki-laki yang akrab dengan nama panggungnya Genzy Rock ini.

Pertunjukan outdoor ini mengangkat judul This is Cindelaras yang akan digelar selama 150 menit. Naskah pun sudah siap dan akan disutradarai oleh salah satu anggota TK2 yang biasa disapa Azam de Goundest.

Persiapan-persiapan pun mulai dilakukan, mulai dari para aktor, properti, serta musik agar menghasilkan pertunjukan yang menarik dan maksimal.

“Sudah sekitar 50% persiapan semuanya, hanya tinggal properti yang perlu kejar target. Untuk pemainnya, akan ada sekitar 20 orang aktor yang terlibat dalam perayaan ulang tahun TK2 yang ke-28 ini,” ungkap mahasiswa jurusan PGMI tersebut. (mdw/qin/ic)

GEMA-“Rekonstruksi Paradigma Hukum, Arah Hukum yang Berwibawa dan Santun Dalam Bingkai Kesyariahan” adalah tema yang diusung dalam Osfak Syariah 2014/2015. Tentunya maba syariah harus berjuang keras untuk dapat memahami serta mengikuti semua rentetan kegiatan pengenalan akademik fakultas tersebut.

Karena notebannya mereka sangat awam dalam bahasan hukum. Terlebih lagi dari sekian ratus maba syariah terdapat sepuluh mahasiswa-mahasiswi asing yang berasal dari Malaysia. “Tahun ini ada sepuluh mahasiswa dari Malaysia belajar di Fakultas ini. Hal ini merupakan aset penting untuk organisasi serta lembaga untuk menambah nilai akreditasi,” terang Dekan Fakultas Syariah Dr. H. Roibin, MHi dalam sambutannya (20-23/8).

Pada kesempatannya Ia berharap kepada seluruh maba Fakultas Syariah baik mahasiswa asing maupun domestik agar mampu menjadi manusia yang utuh. Menjadi manusia utuh yang tercermin dalam penerapan empat pilar kampus ini. Dua aspek pertama yaitu kedalaman spiritual dan keagungan akhlak dijadikan tonggak dasar imaniah. Kedua hal tersebut dijadikan benteng dalam aspek keluasan ilmu dan kematangan professional.

Keluasan ilmu dalam hal ini adalah ilmu yang sesuai dengan kompetensi keilmuan mahasiswa. Sedangkan kematangan professional adalah keahlian yang harus bisa di implementasikan oleh mahasiswa sesuai dengan kerangka teori dan kerangka keilmuan yang dikuasai.

Karena itu, lanjutnya, dia ahli dalam bidang keilmuan syariah dan dia juga mampu untuk mengimplementasikan melalui skil dan keahliannya s e c a r a p r o f e s s i o n a l . Tetapi keluasan ilmu dan implementasi keahlian secara

profesional tersebut dilandasi atas paradigma kedalaman spiritual dan keagungan akhlak. Sehingga jika dia menjadi seorang hakim yang memiliki kompetensi keilmuan dan skil professional, dia juga memiliki kedalaman spiritual dan keagungan akhlak. “Misalkan menjadi hakim, panitera, pengacara dan yang lainnya kesemuanya didasari dua aspek dasar tersebut, yaitu kedalaman spiritual dan keagungan akhlak,” jelasnya.

Paparan lebih lanjut, dekan yang menjabat sebagai

wakil dekan III bidang kemahasiswaan dan kerjasama pada periode sebelumnya tersebut menyatakan bahwa gambaran dari sosok manusia yang utuh adalah intelektual ulama yang professional ataupun professional ulama yang intelek. Tentunya mereka harus adil, jujur, manfaat, dan maslahah dalam semua aspek kehidupan. “Semua hal di muka diharap dapat menstigma seluruh mahasiswa agar menjadi manusia yang utuh dalam kehidupan. Baik dari aspek ruhaniah dan jasmaniah,” pungkasnya. (sy)

Harapkan Maba Menjadi Manusia Utuh

SeRIUS: Maba Syariah diperintah oleh team penggugat untuk mengerjakan penugasan membuat mind mapping materi tentang hukum.

Page 17: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

17email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

FAKULTAS

HUMANIORAHumani’c Telurkan Karya Baru

GEMA-Humani’c, wadah bagi para pecinta cinematography kembali menunjukkan eksistensi dirinya. Kelompok yang berada di bawah naungan Fakultas Humaniora UIN Maliki ini telah menciptakan tiga karya anyar edisi spesial Ramadhan. Film yang ditayangkan di JTV ini merupakan sebuah sajian yang disusun khusus untuk bulan Ramadhan.

MoU yang dijalin antara Fakultas Humiora dengan JTV Surabaya mampu memberikan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa Humaniora untuk berekspresi. Tiga film dengan durasi kurang lebih 30 menit ini merupakan bukti bahwa mahasiswa di fakultas ini telah memaksimalkan kesempatan yang ada.

MoU ini akan menjadi media bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan juga kompetensi mereka di bidang perfilman. “Ini merupakan karya asli dari mahasiswa kami,” ungkap Istiadah, Dekan Fakultas Humaniora saat menjalin MoU di meeting hall JTV Surabaya (8/7).

Imam Syafi’i selaku Direktur Program dan Pemberitaan JTV memberikan apresiasi pada karya mahasiswa tersebut. Film yang digarap langsung oleh mahasiswa ini ditayangkan saat bulan Ramadhan setelah melalui tahapan yang telah ditetapkan oleh pihak JTV.

Tiga film yang memang sengaja disusun sesuai dengan suasana Ramadhan ini bertemakan moral. Ketiga film ini mempunyai pesan moral yang bervariasi mulai dari kesabaran, kejujuran, dan refleksi moral.

Film yang diciptakan langsung oleh tangan mahasiswa ini mengajak kepada pemirsa untuk berakhlakul karimah tanpa terkesan menggurui. Penyajian gambar yang alami, sehingga sesuai dengan keadaan masyarakat sehari-hari menjadikan pesan yang ada di dalam film ini dapat diterima dengan mudah. (nhl/ic)

GEMA-Sebagai bekal bagi mahasiswa baru (maba), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maliki Malang menggelar Orientasi Fakultas (Osfak), sekaligus sebagai penyambutan maba FITK (21-23/8).

K e g i a t a n t e r s e b u t merupakan langkah awal FITK dalam menjalin silaturahim dengan para maba. Bertempat di gedung Sport Center Lt. 2, kegiatan pengenalan ini diikuti sekitar 744 maba FITK.

Ber t epa t an dengan momen Kemerdekaan RI, Osfak FITK pun mengangkat tema Membuka Ruang Aktualisasi Berpancasila Sebagai Wujud Revitalisasi Karakter Mahasiswa Melalui OPAK FITK.

Menurut Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) FITK Mu hammad Faishol, seba gai Fakultas yang lebih da hu lu lahir, Osfak kali ini le bih menekankan pada ke pan-casilaan agar mahasiswa baru senantiasa mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi.

“Kami juga ingin mengajak mahasiswa untuk menyadari peran penting pemuda. Tidak

hanya kuliah saja, namun perlu adanya aktualisasi diri sebagai pemuda melalui organisasi atau prestasi lainnya,” jelas mahasiswa semester 7 tersebut.

Untuk lebih memantabkan pemahaman tentang Pancasila, FITK menghadirkan seorang praktisi hukum, Robikin Emhas sebagai pemateri. Robikin mengisi Kuliah Tamu Osfak

FITK dengan menyampaikan materi tentang Mahasiswa Berkarakter Pancasila . M e n u r u t n y a , s e b a g a i mahasiswa terutama mahasiswa pendidikan, tidak hanya sekedar menjadi konsumen hukum, namun mahasiswa harus mengetahui eksistensi dari hukum tersebut.

“Jurusan kependidikan perlu mengetahui UU tentang

pendidikan,” ujar lelaki yang berprofesi pengacara tersebut.

Dekan FITK Nur Ali juga berpesan pada mahasiswa, bahwa mahasiswa dalam menuntut ilmu tidak hanya sekedarnya saja, namun harus diniatkan untuk ibadah. Bahkan ilmu tersebut harus diamalkan,” pungkasnya. (mdw/ic)

Asean Community 2015 Melalui Budaya Riset, Menuju Generasi Emas Indonesia.

Saat ditemui di basecamp LKP2M, salah satu pengurus LKP2M Ghulam Nurul Wildan, mengungkapkan bahwa Lustrum kali ini merupakan tahun ketiga (30/8).

Akan ada beberapa rangkaian acara besar pada Lustrum tahun ini. “Tiga acara yang sudah kami siapkan meliputi kajian publik, seminar nasional, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) nasional, dan puncaknya akan ada temu alumni se-Indonesia,” jelas Kabiro Keorganisasian LKP2M ini.

Memang pers iapan menjelang Lustrum ini masih sekitar 20%, namun hal-hal yang akan dibutuhkan sudah mulai dipersiapkan. Misalnya dalam hal tempat, LKP2M akan menyiapkan Aula Gedung C, Auditorium Humaniora, dan Rektorat Lt. 5 untuk serangkaian acara yang akan dihelat selama 4 hari tersebut.

Tak tanggung-tanggung,

dalam seminar nasional LKP2M akan menghadirkan Kacung Marijan, Imam Suprayogo, dan Erani Yustika sebagai pemateri. Rencananya seminar tersebut akan dihelat akhir September, dan sehari sebelumnya akan digelar final dari LKTI nasional, berakhir pada hari berikutnya akan ditutup dengan temu alumni anggota LKP2M se-Indonesia.

“Peserta sudah mencapai sekitar 50 kelompok, dan yang berhasil masuk final akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya,” ujar mahasiswa jurusan PAI tersebut.

Harapannya, tambahnya, dengan digelarnya acara t emu a lumni in i aga r mahasiswa bisa lebih siap lagi dalam menghadapi Asean

Community 2015. "Tak hanya itu, dengan adanya temu alumni ini, diharapkan mampu membangun sinergitas antar anggota atau antar alumni LKP2M, baik anggota baru maupun dengan para anggota yang lama dan alumnus,” pungkas Ghulam saat ditemu diselah kesibukannya di kantor LKP2M di gedung Sport Center Lt.1. (mdw/qin/ic)

Mantapkan Karakter Mahasiswa dengan Pancasila

KARYA: Tiga film anyar spesial Ramadhan karya Humani’c yang akan ditayangkan di JTV

Lustrum LKP2M: Kembangkan Budaya Riset, Menuju Generasi Emas Indonesia

GEMA-Tak henti-hentinya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Kajian, Penelitian, dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) UIN Maliki Malang menorehkan karya. Pasalnya, bulan September mendatang, LKP2M sudah menyiapkan serangkaian acara yang diadakan setiap lima tahun sekali, yakni Lustrum.

Lustrum tahun ini mengusung tema Menyongsong

Ulang Tahun, PN Undang Pesilat Internasional

GEMA-Unit Kegiatan Mahasiswa Pagar Nusa (PN) membuka pendaftaran bagi anggota baru (25/8). Agenda Open Recruitment ini menjadi serangkaian acara perayaan hari ulang tahun Pagar Nusa. Muhammad Iqbal, koordinator Organisasi dan Masyarakat menyatakan bahwa sebenarnya hari jadi PN dirayakan pada bulan desember mendatang. “Sebernarnya ulang tahunnya

dilaksanakan bulan Desember, namun para pengurus pesilat nasional akan ada agenda silat nasional, jadi dimajukan sekarang,” tuturnya.

Rangkaian acara tersebut s e p e r t i t e m u a l u m n i , pertandingan silat antar pelajar tingkat SMP dan SMA pada bulan Oktober, dan seminar nasional yang mendatangkan Ikok Uwais, seorang pesilat internasional sebagai pemateri pada awal November nanti. “Acara-acara tersebut nanti akan digelar indoor dan outdoor,” tambahnya.

M e n g u s u n g t e m a Revitalisasi Misi Kiai dalam

Mengkonstruk Pendekar, Iqbal berharap bahwa agenda ini akan membawa kebaikan bagi generasi pesilat ke depan. “Kami ingin mewujudkan kembali orang-orang muslim menjadi pesilat yang kuat dan benar. Menjadi pesilat yang handal dan islami seperti pesan-pesan para Kiai,” tambahnya.

Mahasiswa Ahwal as-Syakhsiyah ini juga berharap bahwa UKM yang telah berhasil menjadi barometer pencak silat Pagar Nusa percontohan se-Indonesia semakin berprestasi melahirkan atlet pencak silat yang profesional. (qin)

bARIS RAPI: Menwa tampak berjalan di depan barisan mahasiswa baru sesaat acara opening OPAK di lapangan utama UIN Malik.

Page 18: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

18 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

FAKULTAS

MA'HAD JAMI'AHSemarak Panggung Bebas, JDFI Undang Alumni

GEMA-Memasuki tahun ajaran baru, sudah saatnya Unit Pengembangan Kreatifitas Mahasantri (UPKM) MSAA mulai kembali beraktivitas. Seperti yang dilakukan Jam’iyah Dakwah wal Fann al-Islamy (JDFI). UPKM ini sudah mulai membuka pendaftaran bagi seluruh mahasiswa baru (maba) yang berminat untuk mengasah kemampuannya di bidang kesenian islam, seperti khitobah, MC, kaligrafi, qiro’ah dan shalawat. Lagi, organisasi ma’had ini pun mengadakan panggung bebas yang selalu menjadi agenda tahunan untuk menyambut kedatangan mahasantri, Jumat (1/8).

Ketua umum JDFI, Budi Prasetyo mengungkapkan bahwa dari 2.700 maba, sudah ada 700 peserta yang mendaftar. “Ada sampai 700 santri. Padahal 60% dari mereka merupakan alumni sekolah umum atau SMA, tapi ketertarikan mereka terhadap kesenian islam sungguh luar biasa,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ini juga menyatakan bahwa panitia turut mengundang beberapa alumni MSAA yang telah sukses melanglang buana. “Kami mengundang salah satu kontestan Dai Muda MNCTV, seperti I’anatut Thoifah, dan alumni ma’had yang sudah sering berprestasi dimana-mana seperti grup Shalawat Klasik dan Kontemporer,” tambahnya. (qin/nd)

G E M A - S e t e l a h beberapa waktu lalu berhasil menggandeng Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dalam mewujudkan p rog ram Double Degree, Fakultas Syariah UIN Maliki Malang kembali melakukan kerjasama dalam upaya penigkatan kualitas pendidikan. Tak tanggung-tanggung, kali ini kerjasama dilakukan dengan menggandeng Faculty of Art, McGill University, Kanada.

Pertemuan kerjasama berlangsung di Kantor Kedutaan Besar Kanada d i J a k a r t a ( 2 3 - 2 4 / 6 ) . Penandatangan kerjasama oleh kedua pihak. Dalam

hal ini Fakultas Syariah UIN Maliki oleh Dr. H. Roibin, M. HI. dan Faculty of Art, McGill University oleh Prof. Christopher P. Manfredi. Turut hadir dalam pelaksanaan acara tersebut Ketua Jurusan al Ahwal al Syakhsiyyah Dr. Sudirman, MA. dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Fachrudin, M.HI.

Kerjasama antara kedua belah pihak ini didasarkan atas kesepakatan untuk b e r s a m a m e m b a n g u n lembaga dan memajukan pendidikan pada masing-masing institusi. Diantara poin penting kerjasama

tersebut yakni kerjasama dalam bidang akademik s e c a r a u m u m s e p e r t i penelitian, konferensi, dan seminar, kesediaan untuk saling mempublikasikan artikel di jurnal, pertukaran mahasiswa, pengiriman dosen kuliah tamu, serta saling tukar informasi dan pengetahuan guna pengembangan kedua institusi.

“Pastinya perlu ada pembahasan lebih rinci dalam hal teknis pelaksanaan masing-masing gagasan. Karena masing-masing institusi adalah penanggung jawab, baik dalam teknis p e r e n c a n a a n m a u p u n pelaksanaannya,” ungkap

Dr. H. Roibin, M. HI. Dekan Fakultas Syariah. Selanjutnya, Roibin mengutarakan bahwa kerjasama ini akan berlanjut kepada Memorandum of Unders tanding (MoU) ataupun Memorandum of Agreement (MoA). “Teknis pelaksanaan kerjasama tersebut perlu ada perjanjian yang lebih mengikat kedua belah pihak,” tuturnya. Dengan optimisme yang tinggi, ia menegaskan bahwa kerjasama ini adalah awal yang baik dalam merealisasikan cita-cita Fakultas Syariah dalam memperluas kerjasama dengan kampus-kampus luar baik lingkup Asia dan Eropa. (sy/hm)

Fakultas Syariah Gandeng McGill University

PARTNeR: (Dari kiri) Dekan Faculty of Art, McGill University, Kanada Prof. Christopher P. Manfredi, Dekan Fakultas Syariah Dr. H. Roibin, MHi, dan Prof. Backly dalam pertemuan kerjasama di kantor Kedutaan Besar Kanada di Jakarta (23-24/6)

Eksistensi dan Legalitas Lembaga Amil Zakat

G E M A - D i t a h u n akademik ini, kedua kalinya Fakultas Syariah UIN Maliki selenggarakan Forum Bahsul Masa’il. Setelah sebelumnya menyelenggarakan forum yang sama dengan mengangkat isu pemilu, kali ini forum yang bernaung pada Lab Turats Fakultas Syariah tersebut mengangkat bahasan Amil

Perspektif Fiqih dan Undang-Undang. Turut hadir dalam forum empat bulan sekali tersebut jajaran dosen Fakultas Syariah, MUI Malang, Ormas, dan Pemerintah kota Malang. Pada kesempatan tersebut hadir pula dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas-Malang) Bapak Fauzan dan Dr. KH. Chamzawi perwakilan dari MUI kota Malang (27/6).

Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No 23/2011, merupakan bentuk kepastian terkait existensi dan legalitas kelembagaan Baznas. Hal tersebut menjadi fokus

diskusi dalam forum bahsul masa’il tersebut. Perwakilan MUI kota Malang KH. Chamzawi mendukung PP yang disahkan pada 14 Februari 2014 lalu. Pasalnya keberadaan peraturan tersebut dapat meminimalisir lembaga¬-lembaga amil zakat yang tidak jelas kinerjanya. Dengan hadirnya PP tersebut pula pengawasan terhadap lembaga amil zakat dapat dilakukan dengan baik. “Lembaga amil zakat yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat, seyogianya mendapat pengawasan secara intensif. Sehingga lembaga amil zakat keseluruhannya

dapat terkontrol. Baik dalam sisi pengelolaan dana, pendistribusian dana, dan yang lainnya,” tuturnya.

Perwakilan MUI kota Malang yang sekaligus merupakan pengasuh Ma’had al-Jami’ah UIN Maliki Malang tersebut juga memaparkan bahwa PP pengelolaan zakat tersebut memberi kepastian hukum yang lebih kuat tentang praktik pengeolaan zakat. Ia juga menuturkan bahwa beberapa aturan pokok dalam PP tersebut adalah terkait dengan keanggotaan Baznas, sturktur, tata organisasi dan kelembagaan Baznas. (sy)

Kiat Sukses Belajar Matematika

GEMA-“Orang sukses adalah mereka yang selalu mempunyai antusias tinggi” kalimat pembuka yang disampaikan oleh Nuril Asyhuri dalam kegiatan Orientasi Jurusan Matematika, Sabtu pagi (30/8). Dalam acara itu, pria yang ahli dalam bidang Transpersonal Therapist tersebut memberikan training serta motivasi pada mahasiswa baru terkait kiat sukses belajar matematika.

Pemateri yang aktif sebagai dosen di Fakultas Psikologi Universitas Gajayana Malang ini menjelaskan cara belajar matematika secara efektif dan cepat. Menurutnya, belajar matematika secara efektif dan cepat dapat terwujud ketika dalam belajar dapat melibatkan semua panca indra. Selain itu, ada tiga metode pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika yaitu metode auditoring, visual, dan kinestetik. “Jika kita bisa menggunakan ketiga metode ini secara bersamaan, maka pasti pemebelajaran matematika akan lebih efektif dan cepat,” tegasnya. (sy/hm)

KENALKAN METODE: Nuril Asyhuri (kanan) sebagai pemateri dalam kegiatan orientasi Jurusan Matematika di gedung rektorat Lt-3 (30/8)

Page 19: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

19email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

SAMBUNGAN

semua umat manusia, dan tidak hanya terbatas pada umat Islam saja. “Al Quran diturunkan untuk memberikan petunjuk bagi penduduk di bumi serta alam semesta ini, isinya mengajarkan tentang rahmatan lil’alamin,” ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, di bulan Ramadhan, Allah juga menghadirkan malam Lailatul Qadar. Umat Islam meyakini bahwa di malam Lailatul Qadar tersebut Allah telah mengistimewakan sebagai petunjuk keesaan-Nya, malam yang lebih baik dari seribu bulan. “Setiap tarikan nafas, dan sekecil apapun perbuatan baik di Bulan Ramadhan akan dinilai sebagai ibadah,” paparnya menggunakan bahasa Persia.

Dekan Fakultas Humaniora Isti’adah dalam sambutannya berpesan kepada para penghafal al Quran di UIN Maliki untuk senantiasa mengembangkan diri dan mendalami isi al Quran, hingga dalam bentuk aplikasinya. Dosen berkacamata itu juga meminta agar bisa menjadi sumber inspirasi bagi semua mahasiswa UIN Maliki, baik yang sedang menghafal al Quran maupun yang tidak menghafalkan al Quran.

“Saya berharap sekali para tahfidz UIN Maliki bisa menjadi sumber inspirasi bagi yang lainnya,” pungkasnya penuh harap. (mdw/ic)

sirah tidak hanya sebagai cerita namun lebih pada suri tauladan yang selalu diteladani oleh umat Islam sedunia.

Muktamar ini dibuka langsung langsung oleh Rektor UIN Maliki Malang, Mudjia Rahardjo. Dalam sambutannya Rektor kelahiran Blitar ini mengatakan bahwa ini (muktamar) merupakan sebuah media kajian yang sangat penting bagi semuanya untuk mengetahui sejarah hidup Rasulullah saw. Masalah konsep pendidikan yang menjadi momok di dunia saat ini pun akan mampu diselesaikan dengan memahami secara mendasar tentang sirah nabawiyyah tersebut. “Jika kita bersama, maka kita akan mampu memberikan sebuah pendidikan terbaik bagi umat Islam di seluruh dunia,” tegasnya kepada seluruh peserta muktamar dalam sambutannya. (nhl)

maklum saja berdasarkan peraturan pemerintah status Slamet selama ini memang hanya sebagai Pgs saja. Pasalnya, setatusnya sebagai aparatur negara tercatat sebagai dosen di kampus ulul albab ini, sementara kepala biro AUPK harus dijabat oleh pegawai struktural murni dan tidak bersetatuskan sebagai dosen.

Usai pelantikan, reporter gema pun mencoba untuk mewawancarainya terkait lika-liku perjuangannya selama mendedikasikan dirinya di UIN Malang ini. Tanpa basa-basi, sambutan hangatnyapun langsung ditunjukkan melalui senyum dan sikap yang ramah gaya yang khas. "Mari silahkan, ada perlu apa sampean datang ke saya," tanyanya santai.

Setelah menyampaikan maksud dan tujuan, bapak yang mengawali karirnya di UIN Maliki sejak 1 November 1989 ini langsung menceritakan perjalanan karirnya di kampus Ulul Albab yang saat ini menjadi kampus terdepan di PTAIN. Dimulai menjadi tukang juru ketik (staf, red) di Fakultas Tarbiyah Malang cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya dia lakoni dengan penuh kesabaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Berbekal keahliannya sebagai programmer saat itu, Slamet bersama Sai'in mencoba dan berusaha merubah pelayanan administrasi akademik dengan sistem manual murni menjadi berbasis komputerisasi (IT) yang dia lakoni sejak tahun 1990-an. Dengan berubahnya kelembagaan menjadi STAIN (1997), Slamet pun di percaya menjadi kepala puskom hingga 2004. Untuk merubah sistem tersebut, dia harus bekerja ekstra keras hingga tidak mengenal waktu. "Zaman dulu mahasiswa banyak yang melakukan ketidak laziman administrasi akademik, sehingga mereka bisa mengambil matakuliah hingga 40 SKS dalam satu semesternya, karena tidak ada kontrol, bahkan ada yang tidak melakukan registrasi serta tidak melakukan administrasi keuangannya pun juga banyak" kenangnya.

Hal ini, cerita dia, tidak lain dikarenakan sistem masih manual, sehingga pengawasannya lemah dan mahasiswa seenaknya mengambil jumlah mata kuliah. Alhasil upaya kerja kerasnya, perubahan sistem manual ke sistem komputerisasi dapat

diimplementasikan dengan baik tahun 1994 dan waktu itu, UIN Maliki yang masih menjadi cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya, Slamet ditawari pindah ke IAIN Surabaya, tapi tidak diperbolehkan pimpinan. Akibat gagasan perubahan sistem layanan itu, yang bernama "Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIKA)" selain dimanfaatkan oleh kampus kita juga dimanfaatkan pula oleh perguruan tinggi Islam lainnya, diantaranya STAIN Jember, Mataram, Pamekasan, dan STAIN Pekalongan," kenangnya. Ungkapan ini diamini Sai'in.

Selain menjadi dosen dan Kepala Puskom, suami Eny Habibah itu juga diberi amanah menjadi bendahara kampus (STAIN) tahun 1999 sd 2004. Tahun 2005 Slamet ditugaskan oleh Prof. Dr. H. Imam Suprayogo menjadi Sekretaris Kantor Jaminan Mutu (KJM sekarang Lembaga Penjaminan Mutu) bersama Prof. Dr. H. Muhaimin sebagai ketuanya. Belum lama, menjadi sekretaris KJM dapat amanah menjadi menjadi PD I merangkap PD III di Fakultas Ekonomi," ungkapnya.

Dengan keuletan dan ketekunan yang tinggi akhirnya Laki-laki yang hoby traveling itu mendapat tawaran dari Universitas Kebangsaan Malaysia untuk melanjutkan studi S3 nya di Prodi Manajemen Sistem. Melalui disiplin yang tinggi, Slamet pun akhirnya mampu menyelesaikan S3 nya dengan waktu 3,5 tahun dan mendapatkan gelar PhD di bidang Manajemen Strategik IS. "Sejak saya mendapatkan tawaran untuk S3 di UKM, saya melepaskan semua tanggungjawab saya di UIN Malang untuk konsentrasi S3 saya," ungkapnya.

Usai menyelesaikan S3 di UKM, Slamet langsung di daulat menjadi Sekretaris Prodi MPI di Pascasarjana UIN Malang. Hal itu berlangsung mulai tahun 2009 hingga 30 Maret 2011. "Tepat Tanggal 1 April 2011, Prof. Imam Suprayogo melantik saya sebagai Pgs. Kepala Biro AUPK dh. Biro AU hingga masa jabatannya sebagai Rektor UIN Malang berakhir dan dilanjutkan masa jabatannya Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo hingga tanggal 12 September 2014 saya resmi tidak lagi menjabat sebagai Kabiro AUPK dan digantikan oleh Dra. Hj. Cholidah, dan sekarang saya harus segera mereset kembali pikiran saya ke alam akademik.", terangnya

Untuk menjaga keberlanjutan tugas-tugas di Biro AUPK, saya juga membuat

memori jabatan dan agenda-agenda penting yang harus diselesaikan oleh pejabat baru dan saya serahterimakan setelah pelantikan tadi, tambahnya

Semenjak saya di lantik sebagai Kabiro AUPK di kampus ini, kata dia, Prof. Imam Suprayogo langsung memintanya untuk melakukan penataan dan perubahan baik di sistem keuangan, kepegawaian, Puskom, maupun manajemen Poliklinik, bahasa beliau "totoen". Mendapat amanah tersebut, dirinya yakin dengan berbekal pengalamannya bahwa apa yang diharapkan oleh Prof. Imam mampu dia garap dan diselesaikan dengan apik, apalagi UIN Malang sudah mendapat mandat sebagai satuan kerja BLU (Badan Layanan Umum). Merubah mindset, sistem, dan tatakelola dari Satker lama menjadi Satker BLU bukanlah persoalan mudah dan dirinya harus menghadapi banyak resiko hingga harus benturan dengan orang-orang yang beda kepentingan dan paradigma, tetap dia lakukan dengan sabar dan rasa percaya diri. "Alhamdulillah, dengan kerja keras kita semua, UIN Maliki saat ini menjadi kampus terdepan di lingkungan PTAIN, ditambah lagi sistem manajemen sebagai Satker BLU UIN Maliki terbaik tingkat Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia, dengan nila AA" ungkapnya bangga.

Saat ditanya soal harapan kedepan, Slamet menegaskan bahwa, meski dirinya tidak lagi menjabat sebagai Kabiro AUPK, dia masih berkomitmen dan selalu siap membantu untuk mewujudkan pelayanan dikampus ini menjadi yang terbaik seperti apa yang diharapkan oleh Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo bahwa tahun ini Sistem BLU harus tetap menjadi yang terbaik. "Harapan itu akan tercapai jika kita semua, rektorat, fakultas, pascasarjana, lembaga, pusat-pusat, dan UPT terus berupaya untuk memperbaiki sistem yang ada untuk menjadi lebih baik lagi dengan memegang teguh prinsip efisiensi, efektifitas, produktivitas, dan transparansi terhadap pengelolaan keuangan. Yang perlu perhatian dan pemahaman kita semua mas, bahwa sistem manajemen satker BLU, tidak sekedar pengelolaan keuangan semata, tetapi peningkatan sistem pelayanan kepada publik dan kinerja institusi.", pungkasnya.

Merubah Mindset, Sistem, dan Tatakelola dari Satker Lama Menjadi Satker BLU Bukan Persoalan Mudah

Tugas Berat Amankan Aset Negara

GEMA-Hingga saat ini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus berupaya untuk meningkatkan sistem keamanan dan tertib adminstrasi, khusunya dalam hal mengamankan aset milik negara baik yang bersifat bergerak maupun tidak bergerak (17/9).

Tugas menjaga aset negara tersebut sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga kampus UIN Malang. Menurut mantan Pgs. Kabiro AUPK Slamet mengaskan bahwa masih banyak barang milik negara yang belum diadministrasikan, sehingga hal itu perlu secepatnya ditangani secara serius agar aset negara tersebut bisa terselamatkan. Misalnya saja tanah kampus II yang terletak di Desa Telekung, Junrejo, Batu tersebut. Luasnya tanah kampus II yang mencapai 100 hektar tersebut jika tidak secepatnya diberi pagar sebagai tanda batas tanah milik negara akan sangat berbahaya sekali. “Hal ini harus dilakukan agar batas-batas tanah UIN yang ada di Junrejo tersebut aman

dan juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,” ungkapnya.

Selain itu, menyelesaikan status aset yang masih bermasalah atau yang belum masuk sistem akuntasi barang milik negara (BMN) harus segera ditangani. Pasalnya, hal itu akan menjadi temuan di mata Badan Pemerikasa Keuangan (BPK)

negara. “Penyelesaian ini harus dilakukan bersama-sama dengan cara menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab serta rasa memiliki terhadap semua aset di kampus ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kebiro AUPK yang baru dilantik (12/9) Dra. Hj. Cholidah berkomitemen akan secepatnya mengambil langkah awal untuk membenahi sistem di

Kabiro AUPK. Mulai dari sistem laporan keuangan yang mengharuskan menggunakan sistem Accrualbase Accounting hingga mengadministraikan beberapa aset milik negara yang belum jelas setatusnya dan juga meningkatkan prestasi BLU yang kini telah dicapai oleh UIN Maliki. “Semua temuan sudah saya terima dari Pak Slamet, dan itu akan menjadi acuan untuk Saya,” ungkapnya.

ICIC... Sambungan dari halaman 1

GAGAS... Sambungan dari halaman 1

ALQURAN... Sambungan dari halaman 1

Page 20: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

20 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

FAKULTAS

KERJASAMA

Launching Album Kedua, SR Copy Sebanyak 2000 Keping

GEMA-Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Religius (UKM SR)patut diacungi jempol. Pasalnya, UKM yang berkecimpung dalam bidang kesenian Islam ini telah berhasil membuat album kedua dan di-copy sebanyak 2000 keping CD, Sabtu (30/8). Album tersebut bertema al-Irfan. “Alhamdulillah semua berkat jerih payah teman-teman, sekarang pun sudah tersisa tinggal 750 keping CD,” ungkap salah satu alumni SR, Aliuddin.

Ali menyatakan bahwa suksesnya pembuatan album tersebut tidak terlepas dari segala persiapan yang matang. “Untuk rekaman ini sebenarnya sudah direncanakan sejak kepengurusan tahun 2012. Kebetulan juga ada rekan yang bisa mengoperasikan alat-alat rekaman, jadi kami mulai untuk rekaman sedikit demi sedikit,” imbuhnya.

Dengan segala keterbatasan yang ada, tim kru menyediakan lokasi sekitar kampus dan kota malang untuk penyutingan. Namun pada akhirnya, album tersebut berhasil di-launching pada tanggal 14 Februari lalu bersamaan dengan agenda Dies Maulidiyah SR.

“Hal ini kan juga bertujuan untuk mengenalkan kita baik di lingkup internal kampus atau di luar. Khususnya, mengenalkan karya kampus UIN Malang karena distribusinya tidak hanya di dalam untuk mahasiswa, tapi juga sampai luar kota,” terangnya.

Alumni yang menamatkan studinya di Fakultas Syariah tahun 2013 lalu ini berharap SR dapat semakin berkreasi dan tetap dalam koridor seni Islam yang lebih baik lagi. “Semoga SR dapat semakin memberikan karya yang bermanfaat dan sesuai dengan koridor kesenian Islam,” harapnya. (qin/mdw/nd)

GEMA-Dinamis dan selalu berkembang. Pasca pelatihan cinematography yang dilanjutkan dengan berdirinya Humani’c (sebuah wadah dalam bidang cinematography) Fakultas Humaniora semakin merealisasikan niatnya dalam bidang perfilman dengan menggandeng salah satu televisi lokal, Jawa Timur Televisi (JTV). Hal ini ditandai dengan penandatangan kerjasama antara dekan Fakultas Humaniora, Istiadah dan Direktur Program dan Pemberitaan JTV, Imam Syafi’i di gedung Graha Pena Surabaya (8/7).

“ K a m i h a r a p ke r jasama in i mampu memberikan manfaat bagi mahasiswa dan juga fakultas untuk dapat mendalami ilmu perfilman,” ungkap dekan yang menggatikan Chamzawi ini. Dalam kaitannya dengan MoU ini pihak JTV melalui Imam Syafi’i menyambut baik

tawaran kerja sama ini. “Jadi selama kerjasama ini dapat memberi manfaat, secara umum kami dapat menyetujuinya,” ungkapnya.

Kerjasama yang d i ja l in in i merupakan sebuah langkah real dari

Fakultas Humaniora untuk mengembangkan keilmuan yang ada selama ini. Bentuk kerjasamanya pun akan beragam sesuai dengan kebutuhan fakultas. Kerjasama ini dapat berupa penempatan mahasiswa PKL di JTV,

seminar tentang perfilman, pendampingan intensif tentang seluk beluk TV, dan kegiatan bermanfaat lainnya. Sehingga diharapkan melalui kerjasama ini minat mahasiswa dalam bidang perfilman mampu terakomodir. (nhl)

Humaniora Jalin MoU Dengan JTV

Istiadah (tiga dari kanan) dan Imam Syafi’i (empat dari kanan) sesaat setelah penandatangan MoU di meeting hall Graha Pena Building lt. 1 Surabaya (8/7)

Empat Mahasiswa BSA Handle Acara JTV Spesial Ramadan

G E M A - E m p a t mahasiswa jurusan Bahasa dan Satra Arab (BSA) mendalami ilmu jurnalistik di JTV (28/6-26/7). Dalam rangkaian Praktek Kerja Lapangan (PKL) empat orang mahasiswa ini ditempatkan di salah satu stasiun televisi terbesar di Jawa Timur. Setelah melalui proses survey, akhirnya mereka ditempatkan di dapur redaksi tempat pengolahan audio visual sebelum nantinya disajikan dalam bentuk berita TV.

Utusan yang terdiri dari Ajib Nur Taufik, Moh. Arifudin, Ria Khunniroh, dan Dewi Nurhayati ini mendapat kesempatan untuk ikut berkecimpung langsung dalam dunia per-televisian. Penempatan empat mahasiswa BSA semester 6 ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari MoU yang telah dijalin oleh kedua belah pihak, Fakultas

Humaniora dan Jawa Timur Televisi (JTV).

Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berlangsung selama satu bulan ini merupakan sebuah wahana bagi mahasiswa untuk terjun langsung dalam bidang yang telah mereka pelajari di kelas saat kuliah. Sehingga diharapkan akan mencetak seorang lulusan akademik

yang tidak hanya mempunyai keluasan keilmuan namun juga kematangan profesional.

Keempat mahasiswa ini ditempatkan pada dua acara khusus selama Bulan Ramadan yang menyajikan liputan spesial bulan suci. Dua acara tersebut adalah Dunia Islam dan Mutiara Islam. Dunia Islam merupakan sebuah sajian berita yang akan mengabarkan berita tentang perkembangan Islam secara umum di seluruh penjuru dunia.

Sedangkan Mutiara Islam merupakan sebuah sajian khusus Ramadan yang akan menginformasikan tokoh-tokoh yang paling berpengaruh di dunia Islam sehingga pemirsa dapat menjadikannya sebagai suri tauladan. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan mereka. (nhl)

SERIUS: Suasana dapur redaksi JTV dalam proses preparing news oleh empat mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

dalam lagi. Moh. Arifudin salah satu reporter GEMA Tabloid Kebijakan Kampus mendapatkan kesempatan langka ini.

Da lam b ingka i Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) ia bersama tiga orang temannya ditempatkan di stasiun televisi yang beralamat di Jl. A. Yani 88 Surabaya selama satu bulan (28/6-26/7). “Sebenarnya agak berat melakukannya karena

ini bertepatan dengan Bulan Ramadan, ditambah dengan udara Surabaya yang sangat berbeda dengan kota Malang,” ungkap reporter kelahiran Malang ini.

Mahasiswa semester 6 ini mengungkapkan memang terdapat beberapa perbedaan antara media cetak dengan media audio visual yang ada pada televisi. Dalam media cetak seorang penulis harus dapat menyampaikan berita sehingga pembaca

dapat memahami kejadian atau peristiwa yang terjadi. Sedangkan pada telivisi atau media audio visual seorang penulis hanya perlu menyampaikan poin yang terpenting dalam sebuah peristiwa. Hal ini disebabkan karena dalam penyajian berita di TV sangat tergantung pada durasi berita, sehingga berita yang disampaikan pun juga terbatas. “Namun realita dan pesan news juga masih harus dipertahankan

dan harus tersampaikan, jadi tidak sembarangan,” ujarnya melengkapi.

Tentunya kesempatan ini menjadikan wawasan jurnalistiknya lebih matang. Reporter yang telah menulis di Gema sejak semester dua ini menjadikan pengalaman di JTV ini sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas tulisannya yang masih jauh dari sempurna. “Semoga bisa lebih baik ke depannya,” harapnya. (nhl)

Reporter GEMA Dalami Jurnalistik di JTV

GEMA-Jurnalistik merupakan salah satu kekuatan terbesar untuk membentuk sebuah opini publik yang cukup efektif. Banyak sekali sumber yang dapat dijadikan guru untuk mendalami ilmu tulis menulis ini, salah satunya di JTV. Jawa Timur Televisi (JTV) merupakan salah satu stasiun TV terbesar di provinsi Jawa Timur yang dapat dijadikan sebagai salah satu tempat untuk menggali ilmu jurnalistik lebih

Moh. Arifudin, reporter GEMA berpose di depan gedung JTV Graha Pena Building Lantai 1 Jl. A. Yani 88 Surabaya

Page 21: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

21email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

FAKULTAS

MAGANG

GEMA-Fakultas Syariah UIN Maliki Malang kembali selenggarakan pelatihan mediasi professional. Pelatihan mediasi ketiga ini merupakan kerjasama antara Walisongo Mediation Center (WMC) dan Maliki Mediation Center (M2C). Peserta pelatihan yang berjumlah dua puluh empat orang dilatih oleh pakar hukum dan mediator professional. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut bertempat diaula Fakultas Syariah Lt-3 (18-23/8).

Pada awal seluruh peserta dilatih tentang identifikasi, analisa, dan bagaimana memahami sebuah konflik. Pada tahapan berikutnya peserta diberi materi negosiasi beserta praktek negosiasi dengan baik dan dilengkapi dengan refleksi negosiasi. Selanjutnya pada akhir, materi lengkap mediasi disampaikan berikut dengan praktek serta refleksi mediasi. Selain mendapat wawasan serta ketrampilan mediasi pastinya seluruh peserta juga mendapat sertifikat sebagai legalitas untuk menjadi seorang mediator.

“Kedepan seluruh peserta akan direkomendasikan untuk bergabung dengan Asosiasi Mediator Jawa Timur (AMJ),”

ungkap Dekan Fakultas Syariah Dr. H. Roibin, MHi pada sambutan penutupan kegiatan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa selepas kegiatan pelatihan seluruh peserta akan langsung menjadi team Maliki Mediation Center (M2C) Fakultas Syariah.

Tindak lanjut dari kegiatan ini seluruh peserta akan magang menjadi mediator. Pada kesempatan magang ini pula kesemuanya akan diberi kesempatan menggantikan

mediator tetap di Pengadilan Agama Malang. Sehingga kematangan wawasan serta praktek mediasi bisa dimiliki oleh semua peserta. “Setelah semua tahapan terlewati diharap kegiatan pelatihan ini bisa menghasilkan output mediator profesional,” harapnya.

Trayn ing me d i a t o r professional ini, masih papar Roibin, merupakan sebuah upaya untuk memberi pengetahuan serta ketrampilan sebagai mediator. Kegiatan

ini adalah sebuah proses. Pastinya kedepan Fakultas Syariah berusaha untuk memberi fasilitas terbaik kepada seluruh alumni dalam hal menyalurkan minat dan bakat. Terhusus minat para alumni dalam profesi mediator. “Tidak sekedar mediator dalam konflik perdata saja, dalam hal ini ketrampilan menjadi mediator dalam konflik-konflik sosial juga lebih menjanjikan,” pungkasnya.(sy)

Syariah: Cetak Mediator Profesional

AKRAb: Para pesesrta pelatihan Mediasi foto bersama dengan pemateri. Usai training mediator profesional di aula pertemuan Fakultas Syariah.

I n t e g r i t a s K e i l m u a n , integritas Sosial dan Produktif

GEMA-“Rekonstruksi Matematikawan Muslim yang Sosialis dalam Berfikir dan Amal Shalih” tema yang dijadikan acuan dalam mengarahkan mahasiswa baru Jurusan Matematika 2014. Dari tema tersebut, para calon matematikawan diarahkan menjadi seorang matematikawan muslim yang mempunyai integritas keilmuan antara sains teknologi dan al-Quran, serta menjadi matematikawan muslim yang peduli dan produktif (30/8).

Fachrurrozi, Sekretaris J u r u s a n M a t e m a t i k a mengutarakan bahwa banyak kalangan berpendapat jika matematika sulit untuk dipelajari. Tapi tidak untuk

matematikawan UIN Maliki, mahasiswa baru Jurusan Matematika diperkenalkan tentang bagaimana belajar matematika dengan tidak sesulit yang dipersepsikan oleh banyak orang. “Pada tahap pertama, dalam belajar matematika kami mencoba menciptakan suasana bahagia di dalam pembelajaran. Ketika sausana bahagia sudah tercipta, belajar matematika akan lebih mudah,” terangnya.

Dosen kelahiran Surabaya

tersebut menjelaskan bahwa mahasiswa baru kali ini akan d id id ik men jad i matematikawan muslim yang produktif. Menurutnya, yang dimaksud produktif yaitu pembelajaran matematika yang tidak vakum pada rumus dan juga kaidah keilmuan matematika yang sudah ada. Jauh dari hal itu pembelajaran matematika diarahkan pada bagaimana merumuskan serta memunculkan rumus matematika yang baru.

“Proses yang harus dijalani seorang matematikawa muslim adalah memproduksi bukan sekedar mempelajari,” tegasnya.

Dosen alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut juga menambahkan bawa para matematikawan muslim seharusnya mempunyai integritas sosial yang tinggi. Dalam hal ini, seorang matematikawan muslim harus peka terhadap kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat serta mempunyai kepedulian tinggi.

Selain itu, integritas keilmuan juga harus dimiliki oleh para matematikawan muslim. “Matematikawan muslim yang mempunyai integritas keilmuan antara saintek dan al-Quran, yang produktif dan matematikawan muslim yang peduli terhadap umat adalah acuan dan motivasi bagi mahasiswa baru agar pembelajaran mereka terarah,” paparnya. (sy/hm)

Matematikawan Muslim

SIMAK MATeRI: Mahasiswa baru Jurusan Matemateika tampak serius mengikuti materi forum.

Mahasiswa BSA PKL Perdana di JTV

GEMA-Pasca MoU yang telah terjalin antara Fakultas Humaniora dan JTV, Fakultas Humaniora langsung mengirim mahasiswanya untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) di JTV Surabaya (1/7). Permintaan dari JTV yang membutuhkan tenaga penerjemah pada Bulan Ramadan ini mengharuskan Fakultas Humaniora segera mengirim mahasiswa terpilihnya menuju Surabaya.

Pengiriman mahasiswa untuk magang di stasiun televisi ini merupakan kali pertama sejak Fakultas Humaniora berdiri. Mahasiswa yang dikirim merupakan mahasiswa yang mengambil profesi penerjemah di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Dari pihak JTV memang menghendaki segera dikirimkan mahasiswa yang mempunyai kemampuan mumpuni di bidang Bahasa Arab yang akan digunakan untuk menyusun materi spesial Ramadan tahun ini. Maka dipilihlah empat mahasiswa yang diberangkatkan ke Surabaya. Mereka berempat adalah Ajib Nur Taufik, Moh. Arifudin, Ria Khunniroh, dan Dewi Nurhayati. Berbekal kemampuan seadanya mereka berempat berangkat menuju salah satu stasiun TV terbesar di Jawa Timur ini.

Dalam prakteknya mereka berempat mendapat bimbingan dari Ahmad Ramadhan selaku eksekutif produser pemberitaan JTV. Selama kurang lebih satu bulan mereka berempat berkutat dalam persiapan materi spesial ramadan. Dengan salah seorang staf ahli JTV, Yulia Emidari yang juga sebagai penanggung jawab acara Ramadan empat mahasiswa BSA ini mendapatkan bimbingan dan arahan yang bermanfaat. Dengan adanya PKL ini diharapkan dapat memberikan bekal cukup bagi mereka untuk terjun ke dunia kerja yang lebih nyata. (nhl)

PeRDANA: Empat Mahasiswa BSA (kiri: Ria Kunniroh, kanan: Moh. Arifudin, bawah: Ajib Nur Taufiq) bersama Yulia Emidari (tengah), salah satu staf ahli JTV

Page 22: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

22 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIT/OMIK

HUT TK2TK2 Angkat Tema Cerita Rakyat

GEMA-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Komedi Kontemporer (TK2) akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-28 di bulan September. Pasalnya, untuk merayakan hari jadinya tersebut, TK2 akan menggelar pertunjukkan yang bertema The History of East Java.

Saat ditemui, Zahrul Azizi memaparkan bahwa pentas drama ini mengandung nilai-nilai cerita rakyat. “Berdasarkan temanya, maka pentas ini akan memberikan suguhan tentang pesan moral yang ada pada cerita-cerita rakyat di nusantara,” ungkap laki-laki yang akrab dengan nama panggungnya Genzy Rock ini. Pertunjukan yang akan digelar outdoor ini mengangkat judul This is Cindelaras. Tak hanya itu, pertunjukkan akan digelar selama 150 menit. Naskah pun sudah siap dan akan disutradarai oleh Azam de Goundest.

Persiapan-persiapan pun mulai dilakukan mulai dari para aktor, properti, dan musik agar menghasilkan pertunjukan yang menarik dan maksimal. “Sudah sekitar 50% persiapan semuanya, hanya tinggal properti yang perlu dikejar target,” kata mahasiswa Jurusan PGMI tersebut. “Akan ada sekitar 20 orang pemain atau aktor yang akan terlibat dalam perayaan ulang tahun TK2 yang ke-28 ini,” tuturnya. (mdw/qin/nd)

Maba Serbu SC GEMA-Gedung Sport Center (SC) UIN Maliki

Malang nampak ramai oleh ratusan mahasisawa baru (maba) yang hendak melakukan validasi (4-9/8). Validasi ini dilakukan serentak oleh semua fakultas yang ada di UIN Maliki Malang. Validasi dilakukan sesuai dengan jalur pendaftaran yang dilalui oleh maba. Selama kurun waktu satu pekan ini validasi terbagi dalam tiga jalur. Yang pertama Jalur SBMPTN (4-5/8), Jalur UM-PTAIN (4-5/8), dan Jalur Mandiri Tulis dan Prestasi (7-9/8).

Panitia validasi yang terdiri dari unsur fakultas hanya akan melayani mahasiswa yang berpakain rapi dan bersepatu untuk melakukan validasi. Selain itu untuk menjaga ketertiban, panitia tidak mengizinkan bagi pengantar untuk masuk ke ruang validasi.

Waktu yang disediakan untuk validasi tergolong cukup panjang, mulai pukul 08.00-15.00 WIB setiap harinya. Mahasiswa yang akan melakukan validasi harus menyiapkan berkas yang cukup beragam. Mulai dari bukti pembayaran dari bank, slip gaji orang tua, fotocopy Kartu Keluarga (KK), fotocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir, dan fotocopy rekening listrik tiga bulan terakhir, serta berkas akademik yang telah ditentukan panitia. (nhl/ic)

G E M A - O r i e n t a s i Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang diikuti oleh 475 mahasiswa baru (maba), dengan konsep yang berbeda. Masalah kemiskinan menjadi perhatian utama yang dikemas dalam bentuk Bedah Buku dan Deklarasi 1001 Solusi Mengatasi Kemiskinan di Indonesia (21-23/8).

”OPAK tahun ini dikemas lebih akademis, intelektual, dan menghindari aksi perploncoan atau kekerasan. Mahasiswa diberi ruang untuk menuangkan gagasan dalam menjalankan OPAK,” tegas Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi (FE) Achmad Sani.

“Mahasiswa baru perlu diberi kesempatan untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan persoalan kemiskinan yang semakin tinggi. Sebagai komponen bangsa dan calon pemimpin, maka sudah sewajarnya diperkenalkan pada permasalahan bangsa dan belajar memberikan solusi dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia,” jelas Ketua Dema FE Fadil Abdani.

Bedah buku Anatomi Kemiskinan karya Bagong Suyanto, dosen dan peneliti

masalah kemiskinan-sosial masyarakat dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menjadi salah satu bagian dari rangkaian acara. Dari peserta, terkumpul ratusan ide solusi untuk memecahkan kemiskinan di masyarakat.

1001 solusi untuk mengatasi kemiskinan di Indonesiap-pun dideklarasikan. Deklarasi dibacakan oleh salah satu peserta dan diikuti oleh seluruh maba. Solusi yang ditawarkan di antaranya memberikan akses seluas-luasnya bagi usaha mikro-kecil untuk mendapatkan pendanaan, peningkatan ketrampilan, serta akses

pasar yang adil.Mahasiswa FE UIN

Maliki Malang mendukung pemerintah dalam menangani m a s a l a h k e m i s k i n a n , siap bekerja sama dalam memberikan solusi kemiskinan, dan menolak bentuk-bentuk kebijakan yang bersifat sinterklas.

Deklarasi ditandatangani oleh wakil mahasiswa, Dema dan Sema FE serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk diserahkan kepada Walikota Malang, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa dalam memecahkan kemiskinan. (us/san/ic)

GEMA-Paduan pendidikan kampus dan pondok pesantren menjadi icon utama UIN Maliki. Hal tersebut yang menjadi magnet untuk menarik minat mahasiswa baru.

Mahasiswa baru 2014/2015 akan dididik menjadi seorang insan yang mempunyai keilmuan dan kearifan. “Kampus ini merupakan perguruan tinggi yang terpadu.

Semua kajian keilmuan terintegrasi antara al Quran, Sains dan teknologi. Patutlah seluruh mahasiswa di sini ke depan bisa menjadi seorang ulama yang intelek dan intelek

yang ulama,” papar Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. H. Zainudin, MA. dalam sambutan pembukaan Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) di Gedung Soeharto lt. 2 (19/8).

Masih papar Zainudin, mahasiswa UIN Maliki harus mampu menyatukan empat komponen yang merupakan pilar utama kampus. Keempat komponen tersebut yaitu kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional. Menurutnya, hal tersebut dapat terwujud dengan perpaduan konsep pendidikan yang ada di kampus dan ma’had. “Saya kira tema OPAK Membangun Prestasi Mahasiswa dengan Semangat Ulul Albab sangat tepat dan sesuai dengan cita-cita kampus ini,” ungkapnya. (sy/hm).

UIN Maliki Didik Mahasiswa Mempunyai Keilmuan dan Kearifan

1001 Solusi Kemiskinan

PeRIKSA: Seorang mahasiswa baru saat melakukan validasi di Gedung Sport Center

DIDIK: Panitia memberi pengarahan kepada mahasiswa baru dalam OPAK 2014 yang dikemas lebih segar dan berbeda

Page 23: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

23email: [email protected] GEMA Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

UNIT/OMIK

Mohammad A. al-Habib Real Estate Company Riyadh Dukung Seminar Nasional HTQ

GEMA- Dalam memeriahkan suasana Halal bi Halal, Ha’iah Tahfizh al-Quran (HTQ) Unit Mahasiswa adakan Seminar Nasional (26-27/8). Acara yang digelar di aula gedung C lt. 3 ini mendatangkan pemateri tingkat nasional, sebut saja Prof. Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, M.Ag, Dr. KH. Imam Muslimin, M.Ag, Farid Jihady Hanifa, Lc. MA. dan H. Ziyad ul-Haq, SQ. MA. Seminar nasional ini merupakan rentetan dari acara besar yang dilakukan selama tiga hari. Dimulai dengan Khatmil al-Quran Kubra 50 Majlis (24/8), ad Daurah fi al Ahkam asy Syar’iyyah haula ‘Idaini (26/8), dan ad Daurah al Quranyyah (27/8).

Seminar yang bertemakan “Menyongsong Kemenangan Hakiki Melalui Cahaya Qurany” ini mampu menarik perhatian kalangan civitas akademika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Sehingga tidak heran lagi, kalau seminar dibanjiri dengan peserta. “Baru pertama kali ini, saya melihat seminar Hai’ah Tahfizh al-Quran dibanjiri peserta, bahkan sampai membludak pesertanya,” ungkap Imam Qori’, selaku ketua HTQ ketika diwawancarai oleh salah satu reporter gema. Seminar ini merupakan wujud dari kerjasama yang dijalin antara HTQ Unit Mahasiswa UIN Maliki Malang dengan Mohammad A. al-Habib Real Estate Company Riyadh.

Dalam salah satu seminar yang dihadiri oleh Ahmad Imam Mawardi, salah satu guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya tentang al Ahkam asy Syar’iyyah haula ‘Idaini menjelaskan panjang lebar tentang makna halal bi halal. Ia mengatakan bahwa makna halal bi halal pada hakikatnya merupakan wujud kebahagian manusia yang akan mengantarkannya menuju pintu kesuksesan. “Bahagiakan dulu kehidupan anda, baru anda akan menemukan kesuksesan,” ujarnya.

Selain itu, mudir salah satu pondok pesantren di Surabaya ini juga memberikan motivasi yang mampu menginspirasi peserta dalam menjalani kehidupan ini. Ia mengatakan bahwa ketika seorang itu telah menemui kejemuan, bahkan kegalauan dalam menjalani kehidupan ini, maka seyogjanya ia merubah pola hidupnya. “Rubah pola hidupmu, dan temukan makna dan hakikat kehidupan yang sebenarnya,” tegasnya. (nhl)

Ahmad Imam Mawardi saat memberikan seminarnya dalam ad Daurah fi al Ahkam asy Syar’iyyah haula ‘Idaini (26/8) di aula gedung C lt. 3

GEMA-Untuk membekali mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Maliki dalam mengajar peserta didik, jurusan ini menggelar sebuah seminar nasional dengan tajuk Edutainment Seminar (1/9).

Seminar sekaligus kuliah tamu tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa Jurusan PGMI, bertempat di gedung Dr. (Hc). Ir. Soekarno Lt. 5.

Dengan mengusung tema Pembekalan Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak, PGMI menghadirkan pakar pendidikan anak Yuliani Nurani Sujono. Dalam materinya, ia membekali dan memotivasi mahasiswa tentang mengajar anak yang kreatif. “Semua anak mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda,” ungkap Dosen S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.

Menurut tokoh pendidikan dan psikologi terkenal k e b a n g s a a n A m e r i k a Howard Gardner, dalam teorinya tentang kecerdasan majemuk atau mult iple intelligences, kecerdasan jamak meliputi kecerdasan linguistik, naturalis, logis-matematis, interpersonal,

intrapersonal, kinestetik, visual-spasial, musikal, dan spiritual. Oleh karena itu, anak-anak yang mempunyai potensi hendaknya diberi kesempatan dan waktu yang berbeda untuk mengembangkan kecerdasan mereka.

“Anak yang cerdas, ceria, sehat, dan berakhlak mulia merupakan dambaan orang tua,” lanjut Yuliani. Sebagai guru yang baik dan profesional, guru MI/SD harus mampu

mengajar kreatif yang sesuai dengan kecerdasan siswa.

Bersamaan dengan acara tersebut, PGMI me-launching Rumah Magang Bibit PGMI serta Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Pionir yang merupakan buah karya dari ikatan alumni PGMI.

Salah satu anggota dari Rumah Magang Bibit Umi Inayati mengungkapkan bahwa Rumah Magang Bibit merupakan wadah

bagi mahasiswa PGMI untuk menyalurkan ilmu yang sudah didapat selama ini.

“Di tempat itulah kami mengimplementasikan materi-materi yang sudah didapat waktu kuliah, misalnya metode atau strategi-strategi pembelajaran, langsung kami praktikkan di Rumah Magang Bibit ini,” tutur mahasiswa yang duduk di kelas internasional PGMI ini. (mdw/ic)

PGMI Launching Rumah Magang Bibit dan LBB Pionir

CeRDAS: Ibu Yuliani Nurani Sujono memotivasi peserta seminar agar lebih kreatif dalam mengajar anak-anak demi tumbuh kembang kecerdasan otaknya.

Gelar Workshop bersama CIPP

GEMA-Lagi, Fakultas Psikologi UIN Maliki kedatangan tamu dari luar negeri. Kali ini peneliti dari New Zealand berbagi materi tentang software metode penelitian kepada seluruh dosen di Fakultas Psikologi yang tergabung dalam Center of Indigeneous and Peace Psychology (CIPP). Workshop sehari tersebut berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Psikologi (25/8).

Workshop bertemakan Latent Class Analysis Using MPlus Software tersebut menghadirkan Laina Isler dari University of Wellington, New Zealand sebagai pemateri.

MPlus Software, tak lain merupakan penelitian doctoral Laina,

dan digelar di beberapa kampus yang tergabung dalam Asosiasi Psikologi Indigeneous dan Kultural (APIK). Sebelum di Fakultas Psikologi UIN Maliki, Laina telah mengadakan workshop serupa diantaranya di Universitas Paramadina Jakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undhiksa) Denpasar.

Laina menyampaikan bahwa aplikasi ini mungkin sedikit lebih susah dibanding dengan SPSS atau SEM, namun bagi mereka yang terbiasa dengan sistem komputerisasi akan menjadi hal yang mudah.

Ketika menyampaikan materinya, Laina memberikan motivasi kepada para peserta yang hadir agar belajar lebih. “Susah di awal karena kita belum terbiasa,” ujarnya.

Hal tersebut dilakukan dengan

harapan bahwa peserta tidak akan berhenti untuk mencoba, sehingga memudahkan analisis riset atau penelitian yang akan dilakukan di kemudian hari.

MPlus Software sendiri merupakan aplikasi seperti SPSS, namun ia mampu mengungkapkan hal-hal laten tersembunyi dari setiap varian yang digunakan atau dilihat pengaruhnya. Analisis latent mengungkap pola perilaku yang tak pernah terfikirkan sebelumnya untuk dapat diketahui.

Yulia Solichatun, salah satu peserta workshop menyampaikan bahwa MPlus Software sebenarnya bukan metode baru, hanya Peneliti di Indonesia yang lebih sering menggunakan SPSS.

Tak hanya itu saja, Laina juga memaparkan pengaplikasian proses kerja MPlus langsung dalam penelitiannya. (naf/ic)

Peneliti New Zealand

Page 24: Gema Edisi 72 (Media Informasi dan Kebijakan Kampus)

24 email: [email protected] Edisi >>72 JULI-AGUSTUS 2014

DITeRbITKAN OLeH: Unit Informasi dan Publikasi (InfoPub) UIN Maliki Malang. PeNASeHAT: Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo (Rektor UIN Maliki Malang). PeNANGGUNGJAwAb: Prof. Dr. H. Zainuddin. PeMIMPIN ReDAKSI: M. Anwar Firdausy SeKReTARIS ReDAKSI: Abadi Wijaya. ReDAKSI PeLAKSANA: Abadi Wijaya, Iffatun Nida, Fariza Arafani. M. Khamim LAYOUTeR: Abadi Wijaya. RePORTeR: Arifuddin, Queen, Nafisa, Nurmala, Amalia, Dwi Chandra P., M. Syafi'i, Sirajul Munir, Putri Ratna Palupi. SIRKULASI DAN PeMASARAN: Rianto. ALAMAT

ReDAKSI: Jl. Gajayana No. 50 Malang 65145 Telp. (0341) 8601880/ 082 333 435 641 Fax. (0341) 572533. e-mail: [email protected]. Website: infopub.uin-malang.ac.id

Media Informasi dan Kebijakan Kampus

OPAK

GEMA-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali dibanjiri mahasiswa baru. Tahun ini tercatat terdapat 24.000 calon mahasiswa yang mendaftarkan diri di kampus Ulul Albab ini. Namun hanya kurang dari 3.000 mahasiswa saja yang dapat mengenyam pendidikan di kampus yang dipimpin oleh Mudjia Rahardjo ini. Menindaklanjuti proses penerimaan mahasiswa baru maka perlu diadakan sebuah orientasi tentang dunia kampus. Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) tahun akademik 2014/2015 adalah

moment yang sangat penting dalam pengenalan seluk beluk dunia kampus. Acara yang dilaksanakan pada hari Rabu (20/8) ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru.

Paduan pendidikan kampus dan pondok pesantren menjadi icon utama UIN Malang. Hal tersebut yang menjadi magnet untuk menarik minat mahasiswa baru. Hal tersebut pula yang menjadi tombak kesuksesan dalam hal mencetak kader Islam dan bangsa. Tak hayal ditegaskan kepada Maba bahwa mereka akan dididik menjadi seorang insan

yang mempunyai keilmuan dan kearifan. “Kampus ini merupakan perguruan tinggi yang terpadu. Semua kajian keilmuan akan diintegrasikan baik antara al-Quran, science ataupun technology. “Patutlah seluruh mahasiswa yang ada di sini (UIN Maliki Malang) menjadi sosok seorang ulama yang intelek dan intelek yang ulama,” papar Wakil Rektor I bidang akademik Dr. H. Zainudin dalam sambutan pembukaan opak di gedung SC Lt-2 (19/8).

Mahasiswa di kampus ini, masih papar Zainudin, harus

mampu menyatukan empat komponen. kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan professional. Hal tersebut dapat terwujud dengan mengikuti konsep pendidikan yang ada dalam kampus dan ma’had. “Saya kira tema opak kali ini “Membangun Prestasi Mahasiswa dengan Semangat Ulul Albab” sangat tepat dan sesuai dengan cita-cita kampus ini,” ungkapnya. Tentunya dengan kegiatan pengenalan akademik ini, maba mampu dengan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus (sy/nhl)

OPAK: Tidak Ada Perpeloncoan

GEMA-Kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) telah resmi dibuka oleh WR I Dr. H. Zainuddin di gedung Sport Center Lt. II UIN Maliki Malang (20/8).

Memasuki hari kedua (21/8), sebanyak 2700 mahasiswa baru (maba) menjalani orientasi fakultas atau yang akrab disebut Osfak. Selama tiga hari berturut-turut, maba dikenalkan lebih dekat terhadap fakultasnya masing-masing, sehingga saat menjalani perkuliahan, maba tidak mengalami kesulitan saat mengurus administrasi.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Agus Maimun menegaskan bahwa, OPAK kali ini memiliki orientasi agar maba UIN Maliki bisa mengenali almamaternya lebih dalam, baik di tingkatan rektorat, fakultas hingga di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). “Selama lima hari (20-25/8), maba digembleng materi-materi tentang almamater, fakultas, dan pengenalan OMIK atau UKM,” ungkap Agus Maimun saat mengawasi jalannya OPAK di lapangan.

Sementara itu, Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Maliki Muhammad Rido menjelaskan pelaksanaan OPAK tahun ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Maba diajak berpikir cerdas, kreatif dan inovatif demi tercapainya cita-cita Kampus Ulul Albab ini.

Peserta OPAK kali ini diajak untuk lebih cerdas dan kritis dalam berpikir. Buktinya, panitia OPAK khususnya tim disiplin mahasiswa (disma) tidak memberikan hukuman perploncoan bagi maba. Semua yang melanggar aturan OPAK akan diberi sanksi yang bersifat mendidik. “Hukuman perploncoan sudah tidak ada, maba diajak untuk berfikir cerdas dan kritis,” ungkapnya.

Rido mencontohkan, jika ada peserta OPAK melakukan kesalahan maka mereka diberi hukuman akademik misalnya saja beristighfar, menyanyi, atau membaca puisi. “Semua hukuman yang diberikan bersifat mendidik dan mencerdaskan,” terangnya. (aj/ic)

UIN Maliki Cetak Mahasiswa Intelek nan Arif

OPeNING:Wakil Rektor I bidang akademik Dr. H. Zainudin saat membuka kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) 2014 di Gedung SC (20/8)

Suasana gedung Sport Center (SC) yang dipadati oleh ribuan mahasiswa baru (Maba) saat Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK)

AKADEMIK