Upload
surya-widhiwasa
View
259
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan gentum acara 2 peluang
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUMGENETIKA TUMBUHAN
ACARA 2TEORI KEMUNGKINAN
Semester :Ganjil 2015
Oleh :Surya Widhiwasa
A1L114008/11
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANLABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
PURWOKERTO2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud
fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan – kemungkinan pertemuan
gamet jantan dan betina. Keturunan hasil perkawinan atau persilangan tidak dapat
dipastikan begitu saja, melainkan diduga berdasarkan peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu, teori kemungkinan sangat penting dalam genetika.
Kemungkinan merupakan harapan akan terjadinya suatu peristiwa, tidak
sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu besarnya
kemungkinan suatu peristiwa yang berbeda dapat sama dapat pula berbeda. Dapat
juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan
kebenarannya, hal ini diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu, teori kemungkinan sangat penting dalam
mempelajari genetika. Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil
peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua ke
gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali
gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi (Suryo,
2005).
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik, kita memerlukan suatu uji
yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai yang diharapkan menjadi
probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji yang
lazim digunakan adalah uji X2 (Chi-square test) atau ada yang menamakannya uji
2
kecocokan (goodness of fit) (Yatim, 1996). Uji chi square adalah cara yang
dipakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan.
Selain itu, uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah
(derajat bebas) (William, 1991).
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan berlatih
menggunakan uji X2 dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan yang
sesungguhnya.
3
II. TINJUAN PUSTAKA
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya
antara yang diharapkan itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
objek. Sebagai contoh kita dapat melemparkan mata uang, maka kemungkinan
yang akan terjadi : uang dengan permukaan huruf (H) atau dengan permukaaan
gambar uang (G). bila mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil
lemparan tersebut ½ nya H dan ½ G. Aplikasi dari probailitas ini dapat
dihubungkan dengan pembastaran atau sifat tanda beda. Bila XY menghasilkan
sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet yang mengandung X dan Y saja.
(Ruyani, A. 2011).
Probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian
pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadian tak pernah atau
mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat dikatakan
selalu atau pasti terjadi. (Suryati, 2011).
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai banyak peristiwa dimana
kemungkinan/ kebolehjadian/ peluang/ probabilitas mengambil peranan
penting. Beberapa contoh:
1. Sebelum kita hendak berpergian, kita menengok dahulu ke udara,
apakah kiranya akan turun hujan atau tidak, sehingga kita perlu
membawa payung atau tidak.
4
2. Seorang mahasiswa yang menanti pengumuman hasil ujian
kemungkinan lulus ataukah tidak.
3. Seorang ibu yang hendak melahirkan juga menghadapi kemungkinan
apakah akan mendapat seorang anak laki-laki atau perempuan.
Masih banyak contoh lainnya semacam itu. Dalam ilmu genetika
memisahnya gen-gen dari induk/ orang tua ke gamet-gamet pun tidak luput dari
kemungkinan. Demikian pula bersatunya gamet-gamet yang membawa gen,
menghadapi berbagai kemungkinan. (Suryo, 1990).
Berhubung dengan itu perlu dikenal beberapa hokum probabilitas yang
diperlukan dalam ilmu genetika. Yaitu:
a. Peluang atas terjadinya sesuatu yang dinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap
keseluruhan yang ada.
Singkatnya: K(x) =
Dengan K = peluang
K(x) = beasrnya peluang untuk mendapat (x)
x = peristiwa yang diharapkan
y = peristiwa yang tidak diharapkan
b. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing
berdiri sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dengan besarnya
peluang untuk masing-masing peristiwa itu.
Singkatnya: K(x+y) = K(x) x K(y)
5
c. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling
mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya peluang
untuk masing-masing peristiwa itu.
Singkatnya: K(x atau y) = K(x) + K(y)
Untuk mencari peluang biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih
mudah, yaitu dengan menggunakan rumus binomium.
(a + b)n dengan, a dan b = kejadian/ peristiwa terpisah
n= banyaknya percobaan
rumus binomium hanya dapat digunakan untuk menghitung peluang
yang masih dalam rencana. Seringkali dalam melakukan percobaan kita tidak
akan memperoleh hasil yang sesuai benar dengan yang kita harapkan. Agar
supaya kita mantap bahwa hasil yang nampaknya “menyimpang” itu masih
dapat kita anggap sesuai atau masih dapat kita pakai. (Suryo, 1990).
6
III. METODE PRAKTIKUM
A.Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan.
Alat yang digunakan meliputi : uang logam, kalkulator, dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
1. Satu keping mata uang logam dilemparkan keatas, lalu
dicatat hasilnya (angka atau gambar). Pelemparan
dilakukan 50x dan 100x. Analisis hasilnya dengan uji X2.
2. Hal yang sama dilakukan untuk kasus 2 keping uang
logam yang dilempar sekaligus serta kasus 3 keping
logam yang dilempar sekaligus.
3. Semua data dicatat pada lembar pengamatan yang
akan disediakan pada saat pelaksanaan praktikum,
sedangkan hasil analisis dapat ditulis pada lembaryang
tersedia dalam diktat ini.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil
A. Kelompok 1
Pengambilan sebanyak 50x
Tabel Pengamatan Data
Karateristik Turus JumlahA E E E E C 23G E E E E E B 27
TOTAL 50
Tabel Analisis Chi-Square
Karakter yang diamatiA G Jumlah total
Observasi (O) 23 27 50Harapan (E) 25 25 50(|O – E|- 1
2)2 (|23-25|- 12)2 (|27-25|- 1
2)2 4.5
¿¿ 2.2525
=0.09 2.2525
=0.09 0.18
X2 0.09 0.09 0.18Hipotesis:Jika X2tab < X2Hasil = Hipotesis DitolakJika X2tab > X2Hasil = Hipotesis DiterimaKesimpulan:X2tab=3,84 > X2hasil = 0.18, Maka hipotesis signifikan
8
B. Kelompok 2
Pengambilan sebanyak 100x
Tabel Pengamatan Data
Karateristik Turus JumlahA E E E E E E E E E E 50G E E E E E E E E E E 50
TOTAL 100
Tabel Analisis Chi-Square
Karakter yang diamatiA G Jumlah total
Observasi (O) 50 50 100Harapan (E) 50 50 100(|O – E|- 1
2)2 (|50-50|- 12
)2=0.25(|50-50|- 1
2)2=0.25
0.5
¿¿ 0.2550
=0.005 0.2550
=0.005 0.01
X2 0.005 0.005 0.01Hipotesis:Jika X2tab < X2Hasil = Hipotesis DitolakJika X2tab > X2Hasil = Hipotesis DiterimaKesimpulan:X2tab=3,84 > X2hasil = 0.01, Maka hipotesis diterima
9
C. Kelompok 3
Pengambilan sebanyak 50x
Tabel Pengamatan Data
Karateristik Turus JumlahAA E b 7AG E E E E E E 30GG E E C 13
TOTAL 50
Tabel Analisis Chi-Square
Karakter yang diamatiAA AG GG Jumlah
totalObservasi
(O)7 30 13 50
Harapan (E) 12.5 25 12.5 50(|O – E|- 1
2)2 7-12.5=(-5.5)2
30-25=(5)2
13-12.5=(0.5)2
55.5
¿¿ 2.42 1 0.02 3.44X2 2.42 1 0.02 3.44
Hipotesis:Jika X2tab < X2Hasil = Hipotesis DitolakJika X2tab > X2Hasil = Hipotesis DiterimaKesimpulan:X2tab=5.99 > X2hasil = 3.44, Maka hipotesis diterima
10
D. Kelompok 5
Pengambilan sebanyak 100x
Tabel Pengamatan Data
Karateristik Turus JumlahAA E E E E E A 26AG E E E E E E E E A 46GG E E E E E C 28
TOTAL 100
Tabel Analisis Chi-Square
Karakter yang diamatiAA AG GG Jumlah
totalObservasi
(O)26 46 28 100
Harapan (E) 25 50 25 100(|O – E|- 1
2)2 1 16 9 26
¿¿ 0.0 0.32 0.36 0.72X2 0.04 0.32 0.36 0.72
Hipotesis:Jika X2tab < X2Hasil = Hipotesis DitolakJika X2tab > X2Hasil = Hipotesis DiterimaKesimpulan:X2tab=5.99 > X2hasil = 0.72, Maka hipotesis diterima.
11
E. Kelompok 5
Pengambilan sebanyak 50x
Tabel Pengamatan Data
Karateristik Turus JumlahAAA D 4AAG E E E C 18AGG E E E C 18GGG E E 10
TOTAL 50
Tabel AnalisisChi-Square
Karakter yang diamatiAAA AAG AGG GGG Jumlah
totalObservas
i (O)4 18 18 10 50
Harapan (E)
6.25 18.75 18.75 6.25 50
(|O – E|- 12)2
5.06 0.56 0.56 5.06 11.24
¿¿ 0.80 0.029 0.029 0.80 1.658X2 0.80 0.029 0.029 0.80 1.658
Hipotesis:Jika X2tab < X2Hasil = Hipotesis DitolakJika X2tab > X2Hasil = Hipotesis DiterimaKesimpulan:X2tab=7.82 > X2hasil = 1.65, Maka hipotesis diterima
12
F. Kelompok 6
Pengambilan sebanyak 100x
Tabel Pengamatan Data
Karateristik Turus JumlahAAA E A 6AAG E E E E E E E E 40AGG E E E E E E E E 40GGG E E D 14
TOTAL 100
Tabel AnalisisChi-Square
Karakter yang diamatiAAA AAG AGG GGG Jumlah
totalObservas
i (O)6 40 40 14 100
Harapan (E)
12.5 37.5 37.5 12.5 100
(|O – E|- 12)2
42.25 6.25 6.25 2.25 357
¿¿ 3.38 0.167 0.167 0.18 3.894X2 3.38 0.167 0.167 0.18 3.894
Hipotesis:Jika X2tab < X2Hasil = Hipotesis DitolakJika X2tab > X2Hasil = Hipotesis DiterimaKesimpulan:X2tab=7.82 > X2hasil = 3.89, Maka hipotesis diterima
B. Pembahasan
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya
antara yang diharapkan itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
13
objek. Sebagai contoh kita dapat melemparkan mata uang, maka kemungkinan
yang akan terjadi : uang dengan permukaan huruf (H) atau dengan permukaaan
gambar uang (G). bila mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil
lemparan tersebut ½ nya H dan ½ G. Aplikasi dari probailitas ini dapat
dihubungkan dengan pembastaran atau sifat tanda beda. Bila XY menghasilkan
sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet yang mengandung X dan Y saja.
(Ruyani, A. 2011).
Probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian
pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadian tak pernah atau
mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat dikatakan
selalu atau pasti terjadi. (Suryati, 2011).
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan
sebagainya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak
diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari
genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang didinginkan adalah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya
( Suryo, 1984 ).
Dalam ilmu genetika, Probabilitas/peluang/kemungkinan mempunyai
peranan penting. Contoh dalam genetika pemindahan gen-gen dari orang tua atau
14
induk ke gamet-gamet. Probabilitas/peluang/Kemungkinan ialah terjadinya suatu
peristiwa diantara seluruh peristiwa yang mungkin terjadi.
Dan Peranan teori kemungkinan dan penggunaan rumus binomium
sangatlah penting juga dalam mempelajari ilmu genetika. Pentingnya memahami
teori kemungkinan yakni karena teori ini banyak berkaitan dengan kehidupan
manusia, khususnya dalam Biology field, keterkaitan teori kemungkinan ini
sangat erat. Salah satu hal yang sering dikaitkan dengan teori kemungkinan ialah
hal-hal yang menyangkut genetika misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari
induk/ orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoa,
berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai
macam kombinasi.
Kemungkinan adalah suatu istilah untuk menunjukkan ketidak pastian,
artinya segala sesuatu yang tidak pasti terjadi dapat disebut mungkin akan terjadi
walaupun mungkin juga tidak atau belum tentu terjadi. Kemungkinan seringkali
juga disebut dengan nama lain seperti probabilitas, kebolehjadian, peluang, dan
sebagainya. Harapan akan terjadinya suatu peristiwa, tidak sama untuk setiap
peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu besarnya kemungkinan suatu peristiwa
yang berbeda dapat sama dapat pula berbeda.
Uji Chi Square merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan
anatara frekuensi sample yang benar-benar terjadi dengan frekuensi harapan yang
didasarkan atas hipotesis tertentu pada setiap kasus atau data. Teori kemungkinan
merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe
persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori kemungkinan
15
memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil
tertentu dari persilangan tersebut (Crowder, 1986).
Analisi peluang sangat berguna terutama dalam
mempelajari sifat-sifat kualitatif. Peluang adalah suatu
kemunkinan yang akan terjadi atau timbul, dinyatakan dengan
nilai antara 0 sampai 1. Kejadian yang mustahil terjadi yaitu
mempunyai nilai 0 atau 0%, tetapi yang pasti terjadi mempunyai
nilai 1 atau 100%. Jika mata uang logam dilempar maka:
p : gambar
q : angka
p + q = 1
Untuk memutuskan dapat diterima atau tidaknya bahwa
sebaran pengamatan sama dengan sebaran harapan dilakukan
pengujian dengan menggunakan kriteria statiska X2 (khi-kuadrat)
sebagai berikut :
a. Bila X2 hitung < X2 db α, maka diterima bahwa sebaran
pengamatan tidak berbeda nyata dengan sebaran
harapan.
b. Bila X2 hitung> X2 db α, maka sebaran pengamatan
berbeda dari sebaran harapan.
Nilai X2 db α: dapat ditemukan pada table sebara Khi-
Kuadrat, dimana db (derajat bebas) =k-1; dan α ditentukan
16
berdasarkan keperluan, biasanya α = 0,05 (atau selang
kepercayaan 95%).
Biasanya nilai kemungkinan adalah 5% dianggap sebagai
garis batas antara menerima dan menolah hipotesis. Apabila nilai
kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari nisbah
harapan tidak nyata. Apabila nilai Chi square dibawah 5% maka
dkatakan bahwa penyimpangan dari nisbah harapan nyata dan
tidak terjadi kebetulan tetapi tidak ada faktor lainyang
menyebabkan penyimpangan tersebut (LV Crowder, 1988).
Hasil pengujian bisa signifikan itu di karena kan saat
pengujian, praktikan teliti saat melakukan uji coba dan hasil
perhitungan Chi-Square X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel
maka hipotesis diterima. Berlaku juga sebaliknya.
Selain uji chi square ada uji yang lainnya yaitu korelasi.
Korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari
hubungan antara dua variable atau lebih yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua
variable tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat dapat juga
karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada
variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur,
dengan arah yang sama atau berlawanan.
Dari sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi/hubungan, terdapat
dua teknik korelasi yang sangat popular sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson
Product Moment dan Korelasi Rank Spearmen. Selain kedua teknik tersebut,
17
terdapat pula teknik-teknik korelasi lain, seperti Kendal, Chi-Square, Phi
Coefficient, Goodman-Kruskal, Somer, dan Wilson.
Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya
Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal
menggunakan skala ordinal; Chi Square menggunakan data nominal. Kuat lemah
hubungan diukur diantara jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai
kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai
koefisien korelasi positif; sebaliknya jika nilai koefisien korelasi negatif, korelasi
disebut tidak searah. Yang dimaksud dengan koefisien korelasi ialah suatu
pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefisien
korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat ketergantungan
antara dua variabel tersebut. Jika koefisien korelasi diketemukan +1, maka
hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear
sempurna dengan kemiringan (slope) positif. Jika koefisien korelasi diketemukan
-1, maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan
linear sempurna dengan kemiringan (slope) negative.
Arah hubungan antara dua variabel (direction of correlation) dapat
dibedakan menjadi:
1. Direct Correlation (Positive Correlation)
Perubahan pada salah satu variabel diikuti oleh perubahan variabel yang lain
secara teratur dengan arah/gerakan yang sama. Kenaikan nilai variabel X
18
selalu diikuti kenaikan nilai variabel Y dan sebaliknya turunnya nilai variabel
X selalu diikuti turunnya nilai variabel Y.
2. Inverse Correlation (Negative Correlation)
Perubahan pada salah satu variabel diikuti oleh perubahan variabel yang lain
secara teratur dengan arah/gerakan yang berlawanan. Kenaikan nilai variabel
X selalu diikuti turunnya nilai variabel Y dan sebaliknya turunnya nilai
variabel X selalu diikuti naiknya nilai variabel Y.
3. Korelasi Nihil (Tidak Berkorelasi)
Kenaikan nilai variabel yang satu kadang-kadang disertai turunnya nilai
variabel yang lain atau kadang-kadang diikuti naiknya nilai variabel yang
lain. Arah/gerakan hubungannya tidak teratur, kadang-kadang dengan arah
yang sama, kadang-kadang berlawanan.
19
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Teori kemungkinan adalah dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan
dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda-beda. Penggunaan teori
kemungkinan ini memungkinkan untuk menduga kemungkinan diperolehnya
suatu hasil tertentu dari persilangan tertentu. Beberapa dasar mengenai teori
kemungkinan yang perlu diketahui ialah:
1) Besarnya kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah
sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu
terhadap keseluruhannya.
2) Besarnya kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang
masing-masing berdiri sendiri adalah sama dengan hasil perkalian dari
besarnya kemungkinan untuk masing-masing peristiwa itu.
3) Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling
mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan
untuk tiap peristiwa itu.
Probabilitas atau kemungkinan ikut mengambil peranan penting dalam ilmu
genetika, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua ke gamet-
gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen
di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi.
Untuk mencari kemungkinan biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih mudah,
yaitu dengan menggunkan rumus binomium (a+b) n.
20
Uji Chi-square (X2) adalah uji nyata (goodness of fit) data yang diperoleh
benar menyimpang dari nisbah yang diharapkan, tidak secara kebetulan.
Perbandingan yang diharapkan (hipotesis) berdasarkan pemisahan alele secara
bebas, pembuahan gamet secara rambang dan terjadi segregasi sempurna. Tes X2
(Chi-square test) dibedakan menjadi 2 yaitu Tes X2 untuk 2 kelas fenotipe dan Tes
X2 untuk 3 kelas fenotipe atau lebih.
B. Saran
Bahan yang di gunakan lebih nyata agar praktikan dapat
mengetahui cara perhitungan yang nyata.
21
DAFTAR PUSTAKA
Adisoenarto Soenartono.1988. Genetika, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Crowder L. V. 1982. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Dixon, 1991. Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Gramedia. Jakarta.
Nugraha, 2003. Genetika. Universitas Padjajaran Bandung. Bandung
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Erlangga. Jakarta.
Standfield, W. D. 1991. Genetika: Teori dan Soal-Soal. Erlangga: Jakarta.Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Suryo. 2005. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Wildan Yatim. 1991. Genetika. Bandung: Tarsito.
22