Genomic Imprinting

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUANI.1 Latar Belakang Genomic Imprinting didefinisikan sebagai pengekspresian gen berdasarkan sel induk asal, telah dikenal lebih dari beberapa dekade sebagai mekanisme penyebaran penyakit pada manusia. Topik ini sekarang telah diletakkan sebagai bagian utama kurikulum genetik, di ujian fakultas kedokteran, dan menjadi istilah umum bagi beberapa kalangan dokter. Akhir-akhir ini, keabnormalan pencetakan gen telah didiskusikan untuk membantu teknologi reproduksi. Selama bertahun-tahun setiap gen dianggap mempunyai fungsi yang sama, apakah itu diwariskan dari ibu atau ayah. Sekarang telah diketahui bahwa hal itu tidaklah benar. Seperti halnya DNA dari beberapa gen dimodifikasi selama proses gametogenesis, sebagai hasilnya mungkin merubah ekspresi gennya, apakah menjadi aktif atau tidak aktif. Gen-gen yang mudah terpengaruh dari modifikasi khusus induk ini didasarkan atas cetakan gen. Mekanisme pencetakan ini belum sepenuhnya diketahui, tetapi dalam banyak kasus mekanisme ini melibatkan proses metilasi, dengan mencetak gen-gen berbeda selama proses metilasi diantara allel maternal dan allel paternal. Metilasi mengubah stuktur kromatin, membuatnya sedikit terbuka dengan mencegah transkripsi gen-gen di tempat itu. Cetakan gen cenderung terjadi berkelompok, sering dihubungkan dengan unsur pengatur cetakan, yaitu urutan-urutan DNA yang mengatur seluruh pencetakan gen di lokasi itu. Cetakan induk dihapus dan direset gametogenesis. I.2 PERTANYAAN PENELITIAN 1. 2. 3. 4. 5. Apa yang dimaksud Genomic Imprinting? Apa saja yang menyebabkan terjadinya Genomic Imprinting? Bagaimana terjadinya Genomic Imprinting? Sindrom apa yang disebabkan oleh Genomic Imprinting? Dimanakah terjadinya? diantara setiap generasi selama proses

1

I.3

SISTEMATIKA Makalah ini terdiri dari lima bab, yaitu pendahuluan, metodologi, studi

kepustakaan, landasan teori, dan penutup. Daftar pustaka juga turut disertakan pada akhir makalah. Bab pertama merupakan pendahuluan berisi latar belakang pembuatan makalah, pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan sistematika penulisan dari makalah ini. Bab kedua adalah metodologi yang menjelaskan mengenai subjek penelitian, instrumen yang digunakan dalam pembuatan makalah, dan prosedur pembuatan makalah. Bab ketiga merupakan studi kepustakaan yang berisikan definisi dan implementasinya pada manusia. Bab keempat adalah landasan teori dimana seluruh pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diajukan pada bab pendahuluan akan dijawab serta ulasan berdasarkan teori. Bab kelima merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran yang diberikan penulis.

2

BAB II METODOLOGI

Pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan tentang Genomic Imprinting dilakukan pada tanggal 11 Januari 2007. Dalam penulisan makalah ini, saya menggunakan metodologi studi literatur dengan menganalisis data yang diperoleh dari website. Pencarian data dari website dilakukan dengan cara memasuki situs www.bmj.com dan kemudian mengetik keyword Genomic Imprinting pada kolom search dan mengikuti link-link dari situs tersebut. Selain itu saya juga mencari di situs www.google.com dan www3.ncbi.nlm.nih.gov/omim dengan cara yang sama yaitu dengan mengetikkan keyword Genomic Imprinting pada kolom search. Sebagai referensi saya mengambil dari diktat foto-copian kuliah Medical Genetic UWKS.

3

BAB III GENOMIC IMPRINTING

III.1

Pengertian

Seperti kita ketahui, setiap salinan gen berisi instruksi spesifik untuk tugas tertentu untuk dilaksanakan dalam sel tubuh. Instruksi ini menceritakan kepada sel itu untuk menghasilkan produk seperti protein atau hormon. Ada dua salinan dari tiap gen yang dilanjutkan ke kromosom. Satu salinan gen berasal dari ibu dan satunya lagi berasal dari ayah. Normalnya, informasi genetik ini terdapat dikeduaduanya, baik salinan gen ibu maupun salinan gen ayah, yang digunakan oleh sel untuk membuat produk protein. Dengan kata lain, baik salinan gen ibu dan salinan gen ayah adalah aktif atau diekspresikan di dalam sel. Tetapi sekarang diketahui bahwa ekspresi salinan gen di dalam sel dapat berasal dari bapak atau dari ibu saja. Proses ini, dimana ekspresi salinan gen berubah bergantung pada apakah melalui ovum atau sperma saja, dinamakan imprinting. Istilah imprinting mengacu pada kenyataan bahwa beberapa kromosom, segmen kromosom, atau beberapa gen ditandai dengan suatu memori asal dari salinan gen. Dalam sel anak, adalah mungkin mengetahui mana salinan gen berasal dari ayah dan mana salinan gen berasal dari ibu. Ada sejumlah mekanisme dimana gen mungkin " ditandai" sedemikian rupa sehingga informasi genetik dimodifikasi menurut apakah diberikan kepada seorang anak melalui ovum atau sperma. Modifikasi ini menentukan apakah informasi terdapat di salinan gen itu atau bukan. Proses modifikasi ini dinamakan Genomic Imprinting.

4

Gambar 1. Ilustrasi genomic imprinting. (sumber: www.genetics.com.au/factsheet/14.htm) Seperti pada gambar diatas, jika salinan gen dimodifikasi, salinan gen akan tidak aktif pada orang itu dan sel tidak akan menghasilkan produk apapun dari salinan gen cetak (imprinted gene copy) itu. Hal ini bukanlah merupakan mutasi. Meskipun genomic imprinting dan mutasi sama-sama mencegah salinan gen dari pengkodean, mutasi mengubah informasi kode gen secara tetap tetapi modifikasi yang dibuat genomic imprinting bersifat reversible.III.2 Contoh Penyakit Prader-Willi Sindrom

Keadaan dimana timbul keabnormalan daerah kromosom 15q11-13 disebut Prader-Willi sindrom. Keadaan ini menimbulkan hypotoni neonatal, hyperphagia, dan obesitas. Pada dewasa muda sering menyebabkan cardiac insufficiensy.

5

Gambar 2. Prader-Willi Syndrome pada dewasa muda.

Angelman Sindrom

Angelman sindrom digambarkan dengan retardasi mental, gangguan pergerakan dan keseimbangan, tingkah laku abnormal, hipopigmentasi, dan gangguan bicara. Letak kromosom abnormal sama seperti Prader-Willi Sindrom, yaitu keabnormalan daerah kromosom 15q11-13, tetapi terjadi perubahan ekspresi maternal pada gen UBE3A (ubiquitin protein ligase E3A).

Gambar 3. Angelman Sindrom

6

Gambar 4. Mekanisme terjadinya Angelman Sindrom. ( Sumber: http://asclepius.com/angel/asfinfo.html)

7

Daftar Pustaka

Jill Clayton-Smith. BMJ, November 15, 2003; 327(7424): 1121 - 1122. 2003. Genomic Imprinting as a cause of disease. http://bmj.com/cgi/content/full/327/7424/1121 (11 Januari 2007) Genetic Imprinting. http://www.genetics.com.au (11 Januari 2007) http://www3.ncbi.nlm.nih.gov/omim/

8