8
GEOLOGI REGIONAL Geologi Kalimantan Tengah terdiri dari cekungan sedimen dan daerah pegunungan membentang dari barat ke utara lalu ke selatan. Cekungan sedimen terdiri dari cekungan Melawai (bagian barat), cekungan Barito (di selatan dan barat) dan termasuk sedikit dari bagian barat cekungan Kutai (bagian timur). Pegunungan berupa pegunungan Schwaner dan dataran Sunda (berada dibagian tengah dan barat) serta pegunungan Muller (dibagian utara). Karakteristik topografi Kalimantan Tengah adalah dataran rendah berusia dewasa dengan beberapa daerah tinggian yang tersebar 11 (sebelas) sungai utama yang memotong area dari bagian utara ke daerah pantai di bagian selatan (Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Mentaya, Sungai Katingan, Sungai Seruyan). Kebanyakan sungai-sungai ini memiliki dataran banjir yang lebar dan sejumlah meander yang luas. Stratigrafi Kalimantan Tengah tersusun oleh batuan malihan yang merupakan batuan tertua yang tersingkap. Aktifitas metamorf berlangsung selama akhir periode Paleozoikum sampai Mesozoikum Awal dimana aktifitas tersebut terjadi dalam temperatur rendah dan bertekanan tinggi. Proses metamorf yang terakhir inilah yang mungkin menghasilkan endapan-endapan bijih di Kalimantan Tengah. Batuan Malihan yang berumur tertua tadi adalah Philit, Schist, Gneiss, Marmer, Kuarsit, Schist Kristalin

Geologi Regional Kotim

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Geologi Regional Kotim

Citation preview

KATA PENGANTAR

GEOLOGI REGIONALGeologi Kalimantan Tengah terdiri dari cekungan sedimen dan daerah pegunungan membentang dari barat ke utara lalu ke selatan. Cekungan sedimen terdiri dari cekungan Melawai (bagian barat), cekungan Barito (di selatan dan barat) dan termasuk sedikit dari bagian barat cekungan Kutai (bagian timur). Pegunungan berupa pegunungan Schwaner dan dataran Sunda (berada dibagian tengah dan barat) serta pegunungan Muller (dibagian utara).

Karakteristik topografi Kalimantan Tengah adalah dataran rendah berusia dewasa dengan beberapa daerah tinggian yang tersebar 11 (sebelas) sungai utama yang memotong area dari bagian utara ke daerah pantai di bagian selatan (Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Mentaya, Sungai Katingan, Sungai Seruyan). Kebanyakan sungai-sungai ini memiliki dataran banjir yang lebar dan sejumlah meander yang luas.

Stratigrafi Kalimantan Tengah tersusun oleh batuan malihan yang merupakan batuan tertua yang tersingkap. Aktifitas metamorf berlangsung selama akhir periode Paleozoikum sampai Mesozoikum Awal dimana aktifitas tersebut terjadi dalam temperatur rendah dan bertekanan tinggi. Proses metamorf yang terakhir inilah yang mungkin menghasilkan endapan-endapan bijih di Kalimantan Tengah.

Batuan Malihan yang berumur tertua tadi adalah Philit, Schist, Gneiss, Marmer, Kuarsit, Schist Kristalin dan yang lainnya seperti batuan vulkanik dan batuan sedimen. Sementara itu batuan Granit Plutonik (Granit, Granodiorit, Diorit, Gabro, Tonalit dan Monzonite) mengintrusi batuan Malihan pada Zaman Perm Trias.

Periode Tersier memperlihatkan aktifitas sediment dan vulkanisme yang luas selama Kala Eosen sampai akhir Miosen telah menghasilkan sejumlah Sedimen Klastik, batugamping dan Tufaan yang membentuk batuan sedimen dan lapisan batubara. Aktifitas vulkanik terjadi selama pertengahan sampai akhir Miosen dimana menghasilkan Breksi, Aliran Lava, Batupasir, Tufaan, Tuff dan intrusi Andesit Basaltik. Formasi Dahor yang terendapkan di saat kala Pliosen tidak secara langsung mengalami proses tektonik. Formasi ini terendapkan secara regressive dan mempunyai cirri-ciri lingkungan Fluvial Litoral. 3.1.2 StratigrafiDalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan pembagian lembar Peta Geologi yang dibuat dan dipublikasikan oleh Pusat Penyelidikan dan Pengembangan Geologi, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Bandung tahun 1995. Secara regional susunan stratigrafi daerah penyelidikan dari muda ke tua.

a. AluviumUmumnya terdiri dari pasir kuarsa, kerikil dan bongkah yang berasal dari komponen batuan malihan, batuan bersifat granit dan kuarsit lepas. Di beberapa tempat ditemukan lumpur pasir dan tanah liat mengandung lignit dan limonit. Batuan yang akan mengeras juga ditemukan terletak antara 40 50 meter di atas permukaan sungai sekarang. Batuan-batuan tersebut terdapat sebagai endapan sungai, undak dan rawa.b. Formasi Dahor Batupasir kuarsa halus sampai kasar berwarna kelabu-kebiru biruan dan konglomerat berlapis silangsiur dengan komponen batuan malihan dan batuan granitan bersisipan lapisan mengandung limonit. Lapisan bijih besi (Fe) dengan tebal 0,3 3 meter terdapat di dalam lapisan batupasir berbutir kasar. Di daerah yang dipetakan satuan ini tidak mengandung fosil, kecuali kepingan moluska yang tidak dapat dikenal lagi di dalam lapisan bijih besi (Fe). Satuan ini diduga berumur Pliosen-Pleistosen. Diperkirakan ketebalannya mencapai 300 m dan sangat mungkin menebal ke arah timur.

c. Formasi WarukinBatupasir, batupasir tufan, batupasir gampingan, batulanau dan batulempung. Di beberapa tempat terdapat konglomerat berlapis silang-siur dan sisipan batugamping. Lapisan bijih besi (Fe) dengan ketebalan antara 0,3 sampai 2 meter terdapat di dalam lapisan batupasir. Di daerah yang dipetakan formasi ini mengandung batuan gunungapi dan ke arah utara kandungannya semakin banyak. Sisipan batugamping koral berwarna putih dan kekuning-kuningan dengan ketebalan kira-kira 10 sampai 5 meter, terdapat di bagian bawah satuan ini dan mengandung fosil Lepidocyclina angulosa PROVALE, Lepidocyclina acuta RUTTEN, Heterostegina bornensis VAN VLERK, Leppidocyclina hippioides JONES dan CHAPMAN, dan keratan-keratan koral (Kadar, 1974). Umurnya adalah Miosen. Di Lembar Tewah satuan ini merupakan bagian paling bawah daripada Formasi Warukin. Berdasarkan penampang melintang, ketebalannya diperkirakan berkisar antara 300 - 500 meter.

d. Batuan Terobosan SintangBatuan terobosan berkomposisi andesit (a) dan basal (b) terdapat sebagai retas dengan ketebalan 50 cm sampai 4 m dan sebagai tubuh terobosan dengan ukuran garis tengah beberapa km. Terobosan ini dikorelasikan dengan kegiatan gunungapi Sintang di baratlaut lembar pada jaman Tersier.

e. Batuan Gunungapi MalasanBreksi gunungapi, tuffa, aglomerat dan lava andesit. Komponen breksi umumnya andesit dan dasit berukuran beberapa 50 cm 100 cm. Aliran lava umumnya berkomposisi andesit hornblende. Batuan Gunungapi Malasan menjemari dengan bagian bawah Formasi Tanjung, diduga berumur Miosen Awal dan diendapkan di lingkungan litoral.f. Formasi TanjungBagian bawah terdiri atas perselingan batupasir, serpih, batulanau dan konglomerat aneka bahan, sebagian bersifat gampingan. Komponen konglomerat antara lain : kuarsa, feldspar, granit, sekis, gabro dan basal. Di dalam batupasir dijumpai komponen glaukonit. Bagian atas terdiri dari perselingan batupasir kuarsa bermika, batulanau, batugamping dan bijih besi (Fe). Batulanau berfosil foram plankton antara lain : Globigerina tripartita KOCH, Globigerina ouachitaensis HOWE & WALLACE, Globigerina sp., dan Globorotalia sp., yang menunjukkan umur Eosen-Oligosen (P.16-N3), sedangkan dalam batu gamping terdapat fosil Operculina sp., Discocylina sp., dan Biplanispira yang berumur Eosen Akhir (Tb). Formasi ini menindih tidak selaras di atas batuan Mesozoikum dengan tebal mencapai 1300 m (Soetrisno dkk, 1994).g. Tonalit SepaukBatuan granitan dengan tekstur merata, berkomposisi diorit, tonalit, granodiorit sampai monzonit. Kontak terobosan antara batuan pluton granitan dengan batuan leleran yang bersusunan menengah terdapat di sekitar Buntut Nusa hulu S. Mentaya. Proses piritisasi juga terjadi di beberapa tempat urat kuarsa dengan tebal beberapa mm sampai beberapa cm berhubungan erat dengan terjadinya endapan logam dasar di daerah ini. Berdasarkan penentuan jejak belah, batuan ini berumur kira-kira 76 87 juta tahun atau Kapur Atas (Wikamo, 1976).h. Batuan GunungapiBreksi berkomposisi andesit dan basal, aliran lava, batupasir tufan, tuf, terobosan andesit dan basal. Batuan ini dinamakan kompleks Matan (van Emmichoven, 1993). Batuan ini telah sedikit termalihkan dan menghasilkan logam dasar, di antaranya emas. Umur satuan ini tidak dapat ditentukan, tetapi di bagian barat Kalimantan, van Emmichoven (1939) menemukan fosil berumur Trias. Adanya terobosan andesit dan basal yang masih segar, di daerah yang dipetakan, menimbulkan perkiraan bahwa batuan ini berumur Tersier.i. Batuan Malihan PinohFillit, sekis, kuarsit dan gneis. Secara urnum foliasinya berarah baratdaya-timurlaut (NE-SW). Secara umum batuan malihan tersebut berasal dari batu lumpur. Proses hidrotermal pneumatolit mempengaruhi satuan ini, di beberapa tempat menghasilkan endapan logam dasar. Umur batuan diperkirakan Trias (van Emmichoven, 1939). Secara ringkas urutan stratigrafi Kabupaten Kotawaringin Timur dari muda ke tua dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Stratigrafi Wilayah3.1. StrukturStruktur geologi regional yang dipetakan relatif sederhana, dimana sumbu lipatan pada umumnya berarah utara timurlaut (NNE)-selatan baratdaya (SSW). Daerah stabil terdapat di bagian baratlaut (NW). Sesar pada batuan beku plutonik dengan arah timurlaut-baratdaya (NE-SW) dan baratlaut-tenggara (NW-SE) mungkin berhubungan erat dengan struktur regional daerah Kalimantan. Perlapisan batuan gunungapi berumur Trias yang agak termalihkan masih dapat dikenal, mempunyai arah kemiringan ke tenggara (SE) dengan sudut sebesar 60. Foliasi pada batuan malihan pada umumnya berarah timurlaut - (NE) - baratdaya (SW). Formasi Warukin yang tersingkap di sebelah utara Tewah mengandung banyak bahan gunungapi, ini menunjukkan bahwa pada jaman Miosen, kegiatan gunung api terjadi pada sub cekungan tersebut. Di sebelah selatan Tewah, formasi ini mengandung bahan gunungapi yang lebih sedikit. Formasi Dahor yang berumur Pliosen ternyata tidak terpengaruh oleh proses tektonik yang kuat. Formasi ini diendapkan secara regresif, sangat mungkin dalam lingkungan sungai atau litoral. Dari keadaan morfologi yang terdapat di lapangan disimpulkan bahwa paling sedikit ada tiga gerakan eustasi selama jaman Kuarter, ini mengakibatkan terdapatnya endapan aluvium tua dan undak sungai di banyak tempat.

PAGE

_1253623719.unknown