Upload
jeanette-j-kenichi
View
27
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
GONAD
Citation preview
Joeharnani Tresnati
GONADGonad vertebrata tdd 2 jenis sel dasar :1. Primordial Germ Cells Sel-sel benih (berkembang menjadi telur atau sperma).2. Sel-sel somatik (mendukung, memberi makan, membantu berlangsungnya kegiatan dan pembentukan sel-sel benih).Selain itu ada juga elemen-elemen pendukung yang aseluler, seperti membran dasar.Gonad teleostei biasanya sepasang, memanjang dan melekat di rongga badan pada mesentery dorsal.
Pada banyak teleostei, dinding gonad meluas ke belakang membentuk gonoduct (oviduct atau sperm duct).Ovari teleostei adalah jenis cystovarian yang mengandung satu lumen (ovocoele), tempat telur dilepaskan selama ovulasi.Ovigerous fold/lipatan tempat telur (lamel ovari) mengandung folikel-folikel berkembang yang biasanya meluas ke dalam ovocoele.Ovari jenis gymnovarian (ovari telanjang) dari vertebrata lain : telur-telur dilepaskan ke luar gonad ke dalam rongga badan.
Fungsi oviduct adalah memberi jalan telur-telur atau larva-larva (dalam sp. Vivipar dan ovovivipar) ke lubang genital.Oosit di pusatSekelilingnya berupa amplop/ selubung aseluler yaitu amplop vitelin, atau zona radi- ata atau chorion. Amplop ini dikelilingi sel-sel folikel.Sel-sel folikel ke dalam menja- di lapisan sel-sel granulosa (mengandung sel micropylar).Satu membran dasar memi- sahkan kedua lapisan ini.
Folikel-folikel pada semua stadia perkembangan dapat ditemukan pada ovari teleostei dengan musim pemijahan berlanjut atau panjang. Ovari asynchronous : ovari yang mengandung folikel-folikel heterogen pada stadia perkembangan yang berbeda (pipefish).Ovari synchronous : semua folikel-folikel berkembang serentak (salmon dan sidat yang memijah sekali seumur hidup).Folikel-folikel muda berasal dari daerah germinal/awal pada sisi dorsal gonad, dan folikel-folikel makin lama makin matang secara teratur di sekeliling periferi.Perkembangan : oogonia oosit ovum
I. OogoniaIIa. Oosit dengan nukleolus kromatin (oosit primer).IIb. Oosit perinukleolar (oosit sekunder)III. Oosit alveoli kortikalIV. Oosit matangV. Oosit berovulasi
REPRODUCTIVE SYSTEM: Ovary (a) (Formalin, H&E, Bar = 412m). 1. connective tissue of the tunica albuginea; 2. stage II oocyte;3. stage III oocyte; 4. stage IV oocyte; 5. stage V oocyte; 6. Atreticoocyte.
REPRODUCTIVE SYSTEM: Ovary (b) (Formalin, H&E, Bar = 186 m). 1. connective tissue of the tunica albuginea; 2. stage III oocyte; 3. stage IV oocyte; 4. late stage V oocyte; 5. early stage V oocyte; 6. atretic oocyte; 7. ovarian vein.
REPRODUCTIVE SYSTEM: Stage III oocytes (Formalin, H&E, Bar= 36.4 m). 1. nucleus; 2. cytoplasm; 3. provitelline nucleoli; 4.fibrousconnective tissue stroma; 5. follicular cell layer; 6. vitelline envelope(chorion); 7. yolk vacuoles of stage V oocyte; 8. yolk granules ofstage V oocyte.
REPRODUCTIVE SYSTEM: Stage V vitellogenic oocyte (Formalin,H&E, Bar = 36.6 m). 1. germinal vesicle; 2. yolk vacuoles; 3. Yolkgranules; 4. oviplasma; 5.vitelline Envelope (chorion); 6. follicular celllayer
REPRODUCTIVE SYSTEM: Stage V oocytes, detail of thefollicular wall (Formalin, H&E, Bar = 21.8 m). 1. follicular celllayer; 2. vitelline envelope (chorion); 3. oviplasm; 4. yolk vacuoles;5. yolk granules.
Testis teleostei diklasifikasikan menurut jenis-jenis spermatogonial unrestricted dan restricted (berdasarkan lokasi spermatogonia). Grier, 1981.Atau berdasarkan jenis-jenis lobule dan tubule (ada tidaknya lumen). Billard, 1986.Testis tubulerTestis tubuler anasto- mosingC. Testis lobuler
Callard (1991) : semua testis vertebrata sebagai tubuler (mammalia, burung, reptil) atau lobuler (amphibia, teleostei). Sebuah tubule adalah satu bagian germinal dari testis yang ujungnya terbuka, dan sebuah lobule adalah satu kantong tertutup.Tubule/lobule mengandung spermatocyst, yang dibentuk oleh sel-sel benih dan sel-sel Sertoli. Dua fungsi umum sel-sel Sertoli : memfagosit sel-sel benih yang mengalami degenerasi dan badan residual, serta untuk membentuk benteng sel Sertoli (dikenal sebagai barier protektif sel benih jantan).
Perkembangan : spermatogonia spermatosit spermatid spermatozoa (dikeluarkan melalui saluran efferent).Hollow lobule. Perkembangan sperma dalamlumen.B. Lobule tanpa lu-men.berisi per-kembangan sper- matocyst.
Testis dengan perkembangan stadia spermatocyst pada Ikan mas. 1. Sel benih,2. Spermatogonia primer, 3. Spermatogonia sekun-der, 4. Spermatosit primer,5. Pembelahan meiotik pertama, 6. Spermatosit sekunder, 7. Pembelahan meiosis kedua, 8.Spermatid, 9. Sperma, 10. Sel sertoli, 11. Kepala sperma, 12. Leher sperma, 13. Ekor sperma.
Primordial Germ Cell (PGC) : sel-sel benih untuk diferensiasi seks gonadal (Dodd, 1986).Awal diferensiasi seks disebut pola diferensiasi perkembangan gonad, dimana dua seks terpisah satu sama lain tanpa stadia hermaphrodit.Hermaphrodit : hermaphrodit berurutan (protandri dan protogyni) dan hermaphrodite simultan.
PGC (1) pada dindingperitonial antara gut(2) dan germinal ridge(3) pada ikan rainbowtrout 36 hari sesudahfertilisasi.PGC (1) berasosiasidengan germinal ridge(2) Di bawah saluranmesonephron padaikan rainbow trout 36hari sesudah fertilisasi.
Proliferasi mitosisPGC (1) padagerminal ridge ikanrainbow trout 36 harisesudah fertilisasi.Formasi awal PGC (1)dalam gonad ikanrainbow trout 36 harisesudah fertilisasi.
Diferensiasi ovari ikan rainbowtrout 67 hari sesudah fertilisasi.Oosit awal pada fase zygotenmeiosis (1) dengan sel-sel benih.Sel somatik tipe I dan II juga ada.Sel proximal (2) dan distal (3)berada disekitar sel benih.Gonad yang tidak dapatdibedakan (diduga testis) ikanrainbow trout 67 hari sesudahfertilisasi. Sarang PGC (1) dalamproliferasi mitosis dikelilingi seltipe I dan II.
Irisan melintanggonad hermaphroditselama fase transisi.1. Testis, 2. Ovari.
Perubahan-perubahan patologisNekrosis testikuler dan hemorragie/perdarahan dapat disebabkan oleh polusi air (Sangalang dan Freeman, 1974).Polusi air dapat menyebabkan perubahan kelamin jantan menjadi betina.Catatan : Larutan fiksatif (pengikat) untuk pengamatan gonad melalui cahaya adalah larutan Bouin atau formol Zenker. Untuk memperlihatkan bagian utuh dari telur, irisan direndam dalam ethanol 100 dan 95% berurutan, lalu pada saat penyerapan parafin dapat ditambhakan asam benzoid methyl. Pewarnaan dengan PAS/hematoxylin dan dilekatkan dengan glycol methacrylate.