2
 Pemeriksaan Kadar Growth Hormon dengan Uji Provokasi Insulin Pemeriksaan growth hormon dapat dilakukan dengan uji provokasi dengan menggunakan insulin,arginin,levodopa,klonidin, ataupun latihan fisik Uji Toleransi Insulin Tujuan Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan integritas aksis hipotalamus hipofisis.Stress akibat indulin akan menginduksi hipoglikemia dan meningkatkan sekresi ACTH,kortikosteroid,GH,prolaktin, dan ketekolamin. Persiapan Pasien 1. Pasien puasa dari malam minimal 8 jam, hanya diperbolehkan minum air putih 2. Istirahat yang cukup, hindari stress 3. Membawa makanan dan minuman yang mengandung gula Persiapan alat dan tempat 1. Diusahakan tempat yang tenang dan nyaman 2. Alat untuk pemasangan jalur intra vena (abocath,Infus set makro,Cairan dextrosa 5%) Cara pemeriksaan 1. Setelah puasa semalaman, pasien dibaringkan di tempat pemeriksaan 2. Diberikan insulin reguler diberikan secara bolus intravena, dengan dosis 0,1-0,15 IU/kgBB. Umumnya digunakan insulin kerja pendek dengan dosis 0,1 IU/kgBB. Pasien dengan tersangka hipopituitari diberikan dosis 0,05 IU/kgBB. Pada pasien dengan obesitas,sindroma Cushing, dan akromegali 0,15-0,3 IU/kgBB. 3. Darah diambil pada menit ke 0,30,45,60.90 dan 120 sesudah pemberian insulin, untuk mengetahui kadar glukosa darah,Growth Hormon dan kortisol. Selama tes  berlangsung, tanda ital harus dipantau secara kontinu 4. Berkurangnnya konsentrasi glukosa sebanyak 50% dari nilai awal atau kadar glukosa di bawah 40 mg/dl dengan gejala klinis berkeringat,tremor,takikardia dan cemas merupakan indikasi bahwa telah terjadi hipoglikemia yang adekuat, pasien segera diberikan makanan atau minuman yang mengandung gula. 5. Pada pasien dengan hipoglikemia berat (palpitasi, nyeri dada,hilang kesadaran,atau kejang), tes harus dihentikan dan segera diberikan glukosa intraena,tetapi sampel darah harus tetap diambil. Interpretasi hasil tes

growth hormon tes

Embed Size (px)

Citation preview

Pemeriksaan Kadar Growth Hormon dengan Uji Provokasi Insulin

Pemeriksaan growth hormon dapat dilakukan dengan uji provokasi dengan menggunakan insulin,arginin,levodopa,klonidin, ataupun latihan fisikUji Toleransi InsulinTujuan Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan integritas aksis hipotalamus hipofisis.Stress akibat indulin akan menginduksi hipoglikemia dan meningkatkan sekresi ACTH,kortikosteroid,GH,prolaktin, dan ketekolamin.Persiapan Pasien1. Pasien puasa dari malam minimal 8 jam, hanya diperbolehkan minum air putih2. Istirahat yang cukup, hindari stress3. Membawa makanan dan minuman yang mengandung gulaPersiapan alat dan tempat1. Diusahakan tempat yang tenang dan nyaman2. Alat untuk pemasangan jalur intra vena (abocath,Infus set makro,Cairan dextrosa 5%)

Cara pemeriksaan1. Setelah puasa semalaman, pasien dibaringkan di tempat pemeriksaan2. Diberikan insulin reguler diberikan secara bolus intravena, dengan dosis 0,1-0,15 IU/kgBB. Umumnya digunakan insulin kerja pendek dengan dosis 0,1 IU/kgBB.Pasien dengan tersangka hipopituitari diberikan dosis 0,05 IU/kgBB. Pada pasien dengan obesitas,sindroma Cushing, dan akromegali 0,15-0,3 IU/kgBB.3. Darah diambil pada menit ke 0,30,45,60.90 dan 120 sesudah pemberian insulin, untuk mengetahui kadar glukosa darah,Growth Hormon dan kortisol. Selama tes berlangsung, tanda ital harus dipantau secara kontinu4. Berkurangnnya konsentrasi glukosa sebanyak 50% dari nilai awal atau kadar glukosa di bawah 40 mg/dl dengan gejala klinis berkeringat,tremor,takikardia dan cemas merupakan indikasi bahwa telah terjadi hipoglikemia yang adekuat, pasien segera diberikan makanan atau minuman yang mengandung gula.5. Pada pasien dengan hipoglikemia berat (palpitasi, nyeri dada,hilang kesadaran,atau kejang), tes harus dihentikan dan segera diberikan glukosa intraena,tetapi sampel darah harus tetap diambil.

Interpretasi hasil tesKadar Growth Hormon Normal : > 10 ng/mlKadar Growth Hormon Borderline : 7 10 ng/mlKadar Growth Hormon Abnormal : < 7 ng/ml