6
Kapan askdnas PENDAHULUAN iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii kepassssssss Where we have fun together ANSDBJKASVFSAFVMSVAFSAVF,SAFDB,KSAND KJBFSAKVFSA,HFVAGFBSAJFBSAD BIAR Pendahuluan Shity shity fuck SCREEWWWWWWWWWWWWWW youu! rongga mulut nya termasuk kehilangan gigi. Usia lanjut yang biasa dikenal sebagai istilah lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan dari perkembangan normal yang dialami dan tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Salah satu contohnya adalah kehilangan gigi karena perubahan kondisi fisik pada rongga mulut. Lansia rata-rata kehilangan gigi 10 sampai 20 buah, banyaknya jumlah paseien lansia yang tidak 1

GTLeee666qqqqqqq

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ooo

Citation preview

Page 1: GTLeee666qqqqqqq

Kapan askdnas

PENDAHULUAN

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

kepassssssss

Where we have fun together

ANSDBJKASVFSAFVMSVAFSAVF,SAFDB,KSAND

KJBFSAKVFSA,HFVAGFBSAJFBSAD

BIAR

Pendahuluan

Shity shity fuck

SCREEWWWWWWWWWWWWWW youu!

rongga mulut nya termasuk kehilangan gigi. Usia lanjut yang biasa dikenal sebagai

istilah lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan dari perkembangan normal yang

dialami dan tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Salah satu contohnya adalah

kehilangan gigi karena perubahan kondisi fisik pada rongga mulut. Lansia rata-rata

kehilangan gigi 10 sampai 20 buah, banyaknya jumlah paseien lansia yang tidak

mempunyai gigi menyebabkan perawatan gigi diutamakan pada perawatan prosthodontik.

1

Page 2: GTLeee666qqqqqqq

1.1. Rumusan Masalah

1. Apakah pemeriksaan yang dilakukan pada kasus ?

2. Apakah rencana perawatan pada kasus ?

3. Apakah syarat untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi GTL pada kasus ?

4. Apakah jenis basis yang digunakan pada kasus ?

5. Bagaimanakah cara pembuatan post dam dan fungsinya

6. Bagaimanakah teknik pembuatan bite rim pada kasus?

1.2. Tujuan

Adapun tujuan makalah dalam membuat laporan kasus ini adalah:

1. Mengetahui pemeriksaan yang dilakukan pada kasus.

2. Mengetahui rencana perawatan pada kasus

3. Mengetahui syarat untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi GTL pada kasus

4. Mengetahui jenis basis yang digunakan pada kasus

5. Mengetahui cara pembuatan post dam dan fungsinya

6. Mengetahui teknik pembuatan bite rim pada kasus

1.3. Manfaat

Adapun kegunaan dibuatnya laporan kasus ini, yaitu :

1. Sebagai informasi bagi pembaca.

2. Mempermudah pembaca dalam proses pencarian informasi.

3. Sebagai tambahan pengetahuan

2

Page 3: GTLeee666qqqqqqq

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian GTL

Gigi tiruan lengkap (GTL) / Full denture adalah gigi tiruan yang

mengantikan kehilangan seluruh gigi pada rahang atas dan rahang bawah

(edentolus) serta jaringan pendukung/mukosa serta memperbaiki system

stomatognatik.

Gigi tiruan penuh merupakan gigi tiruan lepasan yang menggantikan semua

gigi asli dan struktur pendukungnya yang telah hilang pada rahang atas ( upper full

denture ) dan rahang bawah ( lower full denture ) (Bakar, 2012).  b.

2.1.2 Fungsi Gigi Tiruan Penuh

Fungsi gigi tiruan penuh antara lain (Basker ;dkk, 1996):

1) Memperbaiki fungsi bicara

2) Memperbaiki fungsi pengunyahan

3) Memperbaiki estetis

4) Memperbaiki fungsi stomatognatik

5) Mempertahankan jaringan pendukung

2.1.3 Indikasi pembuatan GTP

Indikasi pembuatan gigi tiruan penuh (Bakar, 2012):

3

Page 4: GTLeee666qqqqqqq

1) Seluruh giginya telah tanggal atau dicabut.

2) Ada beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan gigi yang masih ada tidak

mungkin diperbaiki.

3) Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu keberhasilannya.

4) Keadaan umum dan kondisi mulut pasien sehat.

5) Ada persetujuan mengenai waktu, biaya dan prognosis yang akan diperoleh.

2.1.4 Kontra indikasi pembuatan GTP

Kontra indikasi pembuatan GTP antara lain (Bakar, 2012):

1) Tidak ada perawatan alternatif

2) Pasien belum siap secara fisik dan mental

3) Pasien alergi terhadap material gigi tiruan penuh

4)  Pasien tidak tertarik mengganti gigi yang hilan

2.2 Pemeriksaan

Pemeriksaan merupakan tahap awal yang dilakukan pada pasien edentolus untuk

menentukan suatu diagnosa serta rencana perawatan yang akan dikerjakan agar didapat

hasil gigi tiruan yang baik. Prosedur diagnostic dengan melakukan pemeriksaan terdiri

atas, pemeriksaan subjekstif (anamnesa atau tanya jawab) dan pemeriksaan objektif

( ekstra oral dan intra oral).

Pemeriksaan mulut yang tidak bergigi harus dilakukan secara visual, palpasi dan

rdiografis dan sebaiknya dilaksanakan setelah dokter gigi melakukan tahap anamnesa

(tanya jawab) (Fadriyanti, 2010:17).

2.2.1 Pemeriksaan subjektif (anamnesa atau tanya jawab)

Pada pemeriksaan subjektif yang diperiksa antara lain:

a. Penyakit sistemik, misalnya: hipertensi, diabetes mellitus.

4

Page 5: GTLeee666qqqqqqq

b. Kebiasaan jelek, misalnya: mengunyah di satu sisi, bruxism, dsb.

c. Apakah pernah memakai gigitiruan, jika pernah bagaimana keluhankeluhan

gigitiruan yang lama.

Tujuannya untuk :

a. Mengumpulkan masalah pasien

b. Mencari gejala penyakit

5