23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gunung api merupakan satu lubang yang muncul dari permukaan bumi dari persediaan dalam jumlah besar batuan yang mencair, yang disebut magma, didalam kerak bumi. Magma yang merupakan ramuan dasar untuk letusan gunung berapi adalah batuan yang mencair dan akumulasi gas-gas di bawah gunung berapi yang aktif yang berada didaratan atau di laut. Magma yang terbentuk dari silikat-silikat yang mengandung gas- gas yang bisa larut dan kadang-kadang menjadi mineral-mineral yang mengkristal dalam bentuk seperti cairan yang tidak dapat larut yang mengapung. Didorong oleh daya apung dan tekanan gas, magma, yang lebih ringan dibandingkan dengan batuan sekitarnya memaksa magma tersebut keluar ke atas. Ketikan magma itu mencapai permukaan, tekanannya menjadi berkurang yang memungkinkan larutan gas itu mengeluarkan busa putih, mendorong magma melewati gunung berapi ketika gas-gastersebut dilepaskan. Gunung berapi melepaskan cairan batuan yang disebut lava dan atau abu dan batu-batu yang disebut tephra. Indonesia adalah suatu kepulauan dan dikenal sebagai 1

Gunung Berapi

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gunung api merupakan satu lubang yang muncul dari permukaan bumi

dari persediaan dalam jumlah besar batuan yang mencair, yang disebut

magma, didalam kerak bumi. Magma yang merupakan ramuan dasar untuk

letusan gunung berapi adalah batuan yang mencair dan akumulasi gas-gas di

bawah gunung berapi yang aktif yang berada didaratan atau di laut. Magma

yang terbentuk dari silikat-silikat yang mengandung gas-gas yang bisa larut

dan kadang-kadang menjadi mineral-mineral yang mengkristal dalam bentuk

seperti cairan yang tidak dapat larut yang mengapung. Didorong oleh daya

apung dan tekanan gas, magma, yang lebih ringan dibandingkan dengan

batuan sekitarnya memaksa magma tersebut keluar ke atas.

Ketikan magma itu mencapai permukaan, tekanannya menjadi berkurang

yang memungkinkan larutan gas itu mengeluarkan busa putih, mendorong

magma melewati gunung berapi ketika gas-gastersebut dilepaskan. Gunung

berapi melepaskan cairan batuan yang disebut lava dan atau abu dan batu-

batu yang disebut tephra. Indonesia adalah suatu kepulauan dan dikenal

sebagai Negara yang kaya akan gunung api, yang berderet pada jalur tektonik

sepanjang lebih kurang 7000 km, mulai dari busur Sunda (Sumatera, Jawa,

Nusa Tenggara), Busur Banda (Banda, Ternate, Nila, Damar), Busur

Sulawesi (Sulawesi Utara, Sangir Talaud), samapai dengan busur Halmahera

(Halmahera dan sekitarnya).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini.

1. Apa definisi gunung berapi ?

2. Apa ekstrusi magma ?

3. Bagaimana pengklasifikasian gunung berapi ?

1

4. Apa penyebab gunung berapi meletus ?

5. Apa manfaat dan kerugian vulkanisme ?

1.3 Tujuan

Agar mengetahui definisi gunung berapi, ekstrusi magma, klasifikasi

gunung berapi, penyebab gunung berapi meletus, dan manfaat dan kerugian

vulkanisme.

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gunung Berapi

Pendapat beberapa ahli mengenai definisi gunung berapi.

Menurut Alzwar dkk (1988), gunungapi adalah:

Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah

Gunungapi.

Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung.

Tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunungapi dari

dalam bumi.

Menurut MacDonald (1972):

Tempat / bukaan berasalnya batuan pijar (gas) dan umumnya keduanya,

keluar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut

berakumulasi membentuk bukit atau gunung.

Menurut Bronto (2006):

Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunungapi,

meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga

kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan

kegiatannya

Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunungapi

Secara etimologi kata Gunung berapi “volcano” berasal dari nama

Vulcano, sebuah pulau vulkanik di Kepulauan Aeolian Italia yang

namanya pada gilirannya berasal dari Vulcan, nama dewa api dalam

mitologi Romawi, disebut Vulkanologi .

Secara umum istilah tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu sistem

saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari

kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan

bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat

dia meletus.

3

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena

pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau

gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai

musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di

daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang

paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin

Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis

bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

2.2 Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar

permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas

cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi. Hasil ekstrusi magma yaitu

erupsi. Erupsi magma dapat di bedakan menjadi:

a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,

Berbentuk kerucut gunung api.

b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan

bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.

c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak

magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk

kawah gunung berapi yang sangat luas.

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat

lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi

beberapa tipe erupsi:

1. Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati

basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran

lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;

2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa

semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada

gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;

4

3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma

berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat

andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung

dalam jumlah besar;

4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari

gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik.

Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;

5. TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan

batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;

6. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic

sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di

sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-

retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi

bercampur dengan batuan samping berupa litik;

7. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan

erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau

gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi

antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan,

letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama

dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air

berkomposisi riolitik.

5

Tipe Letusan Gunungapi

Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas : bentuk kerucut,

dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya; bentuk kubah,

dibentuk oleh terobosan lava di kawah,membentuk seperti kubah; kerucut

sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya

terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik

ataufreatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan

leleran lava.

2.3 Klasifikasi Gunung Berapi

Klasifikasi gunung berapi dibedakan atas.

1. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga

yaitu:

a) Gunungapi strato atau kerucut.

Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut.

Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat

berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan

menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini

6

disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera,

Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.

b) Gunung api maar.

Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar

seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi

ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada

puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong.

Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.

c) Gunung api perisai

Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai

contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai

terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa

letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.

Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato

(kerucut).Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar.Oleh

karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus.Magma yang

keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas.

7

2. Berdasarkan proses pembentukannya, gunung berapi dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Gunung-api Rekahan (Fissure Volcano)

Gunung-api rekahan merupakan sebuah retakan panjang pada permukaan

bumi dimana aliran magma keluar melalui retakan tersebut. Akibat retakan

ini timbullah lapisan basal yang sangat tebal dan luasnya dapat mencapai

ribuan kilometer persegi.Contoh gunung-api yang cukup besar yang

terbentuk dari proses ini adalah Plato Kolumbia di bagian barat-laut

Amerika Serikat; dan Plato Deccan di India.

b) Gunung-api Kubah (Dome Volcano)

Kadang juga disebut kubah-sumbat (plug dome), terbuat dari lava kental

mengandung asam yang keluar saat terjadi letusan. Lava ini mengisi

lubang kawah di bagian puncak gunung. Lava yang mengeras pada kawah

ini dapat menutup lubang pada dinding gunung, dan ini dapat

mengakibatkan terjadinya ledakan. Gunung-api kubah umumnya memiliki

sisi yang curam dan bentuk yang cembung.Contoh gunung-api kubah ini

diantaranya adalah Puncak Lassen di Sierra Nevada, dan Gunung Pelée di

Martinique.

c) Kerucut Bara (Cinder Cone)

Merupakan gunung-api yang dibentuk terutama oleh bara basal dan abu

vulkanik dari reruntuhan material piroklastik, atau dari material yang

dikeluarkan pada saat terjadi letusan eksplosif. Karena dibentuk oleh

serpihan material dan bukan dari lava, gunung ini mudah mengalami erosi,

dan ukurannya pun relatif lebih kecil daripada gunung-api campuran.

Gunung-api ini juga cenderung tidak bertahan lama, dibandingkan dengan

gunung-api campuran yang terus bertambah lapisannya setiap kali terjadi

letusan dari satu lubang.

d) Gunung-api Campuran (Composite Volcano)

Dikenal pula dengan nama gunung-api strato (stratovolcano), dibentuk

oleh kombinasi aliran lava dan material piroklastik pada letusan eksplosif.

Lapisan-lapisan lava yang bercampur dengan material piroklastik ini

8

semakin lama semakin memadat dan terakumulasi menjadi lapisan massa

baru. Gunung-api campuran umumnya berbentuk simetris dan mengerucut,

dengan sisinya yang jauh lebih tinggi dan lebih curam dibanding gunung-

api perisai.Contoh gunung-api campuran ini adalah Gunung Fuji di

Jepang, dan Gunung Etna di Sisilia.

e) Kaldera (Caldera)

Kaldera adalah suatu kawasan berbentuk bulat atau oval yang membentang

rendah di tanah. Kawasan ini terbentuk pada saat tanah amblas akibat

adanya letusan yang eksplosif. Letusan yang eksplosif dapat meledakkan

bagian atas gunung, atau memuntahkan magma yang ada di dalam perut

gunung. Kedua aksi ini sama-sama dapat menyebabkan gunung-api

amblas. Diameter kaldera dapat berukuran lebih besar dari diameter

gunung-api perisai.

3. Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke

dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.

Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik

sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.

Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi

mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala

kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.

Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan

manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau

berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

9

Peta penyebaran gunung berapi di Indonesia.

2.4 Penyebab Meletusnya Gunung Berapi

Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan

aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah

terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu

melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).

Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan-

rekahan mendekati permukaan bumi.

10

Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di

dalam bumi.Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior

bumi.Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu

melelehkan batu-batuan di dalam bumi.Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah

gas yang kemudian bercampur dengan magma.Sebagian besar magma

terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan

bumi.Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan

karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di

sekelilingnya.Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di

dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3

km dari permukaan.Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan

gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.

Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi

di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya.Tekanan ini

menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian

batuan yang rapuh atau retak.Magma bergerak keluar melalui saluran ini

menuju ke permukaan.Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di

dalamnya terlepas.Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan

membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent).Sebagian besar

magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui

lubang ini.Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai

mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi.Sementara

lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.

11

Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada

letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama.Saat

magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau

bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini

mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung,

atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.

2.5 Manfaat dan Kerugian Vulkanisme

Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan

kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah

vulkanisme berlangsung antara lain:

1) Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air

panasyang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu

di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di

Jawa Tengah)

2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.

3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.

Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda,

karena:

1) Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.

2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.

3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan

mengotori sarana yang ada.  

 

12

BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

a) Gunung api sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud

cairatau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah

permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil

akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.

b) Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:

a) Erupsi linier,

b) Erupsi sentral,

c) Erupsi areal,

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat

lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi

beberapa tipe erupsi:

a) Tipe Hawaiian,

b) Tipe Strombolian,

c) Tipe Plinian,

d) Tipe Sub Plinian,

e) TipeUltra Plinian,

f) Tipe Vulkanian,

g) Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian

c) Klasifikasi gunung berapi dibedakan atas.

1. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga

yaitu:

13

a) Gunungapi strato atau kerucut.

b) Gunung api maar.

c) Gunung api perisai

2. Berdasarkan proses pembentukannya, gunung berapi dapat

diklasifikasikansebagai berikut:

a) Gunung-api Rekahan (Fissure Volcano)

b) Gunung-api Kubah (Dome Volcano)

c) Kerucut Bara (Cinder Cone)

d) Gunung-api Campuran (Composite Volcano)

e) Kaldera (Caldera)

3. Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam

tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.

Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik

sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.

Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi

mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala

kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.

Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan

manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau

berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

d) Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam

bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.Pada

kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan

batu-batuan di dalam bumi.Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang

kemudian bercampur dengan magma.Sebagian besar magma terbentuk pada

kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.Sebagian lainnya

terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

14

e) Manfaat dan Kerugian Vulkanisme

Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan

kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah

vulkanisme berlangsung antara lain:

1) Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air

panasyang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu

di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di

Jawa Tengah)

2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.

3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.

Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda,

karena:

1) Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.

2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.

3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan

mengotori sarana yang ada.  

15

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org.

www.IhsanFirdaus.com

www.google.com

16