Upload
dian-fitrasari
View
78
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gunung api merupakan satu lubang yang muncul dari permukaan bumi
dari persediaan dalam jumlah besar batuan yang mencair, yang disebut
magma, didalam kerak bumi. Magma yang merupakan ramuan dasar untuk
letusan gunung berapi adalah batuan yang mencair dan akumulasi gas-gas di
bawah gunung berapi yang aktif yang berada didaratan atau di laut. Magma
yang terbentuk dari silikat-silikat yang mengandung gas-gas yang bisa larut
dan kadang-kadang menjadi mineral-mineral yang mengkristal dalam bentuk
seperti cairan yang tidak dapat larut yang mengapung. Didorong oleh daya
apung dan tekanan gas, magma, yang lebih ringan dibandingkan dengan
batuan sekitarnya memaksa magma tersebut keluar ke atas.
Ketikan magma itu mencapai permukaan, tekanannya menjadi berkurang
yang memungkinkan larutan gas itu mengeluarkan busa putih, mendorong
magma melewati gunung berapi ketika gas-gastersebut dilepaskan. Gunung
berapi melepaskan cairan batuan yang disebut lava dan atau abu dan batu-
batu yang disebut tephra. Indonesia adalah suatu kepulauan dan dikenal
sebagai Negara yang kaya akan gunung api, yang berderet pada jalur tektonik
sepanjang lebih kurang 7000 km, mulai dari busur Sunda (Sumatera, Jawa,
Nusa Tenggara), Busur Banda (Banda, Ternate, Nila, Damar), Busur
Sulawesi (Sulawesi Utara, Sangir Talaud), samapai dengan busur Halmahera
(Halmahera dan sekitarnya).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini.
1. Apa definisi gunung berapi ?
2. Apa ekstrusi magma ?
3. Bagaimana pengklasifikasian gunung berapi ?
1
4. Apa penyebab gunung berapi meletus ?
5. Apa manfaat dan kerugian vulkanisme ?
1.3 Tujuan
Agar mengetahui definisi gunung berapi, ekstrusi magma, klasifikasi
gunung berapi, penyebab gunung berapi meletus, dan manfaat dan kerugian
vulkanisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gunung Berapi
Pendapat beberapa ahli mengenai definisi gunung berapi.
Menurut Alzwar dkk (1988), gunungapi adalah:
Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah
Gunungapi.
Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung.
Tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunungapi dari
dalam bumi.
Menurut MacDonald (1972):
Tempat / bukaan berasalnya batuan pijar (gas) dan umumnya keduanya,
keluar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut
berakumulasi membentuk bukit atau gunung.
Menurut Bronto (2006):
Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunungapi,
meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga
kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan
kegiatannya
Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunungapi
Secara etimologi kata Gunung berapi “volcano” berasal dari nama
Vulcano, sebuah pulau vulkanik di Kepulauan Aeolian Italia yang
namanya pada gilirannya berasal dari Vulcan, nama dewa api dalam
mitologi Romawi, disebut Vulkanologi .
Secara umum istilah tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan
bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat
dia meletus.
3
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau
gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai
musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di
daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin
Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis
bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
2.2 Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar
permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas
cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi. Hasil ekstrusi magma yaitu
erupsi. Erupsi magma dapat di bedakan menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
Berbentuk kerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan
bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak
magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk
kawah gunung berapi yang sangat luas.
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat
lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi
beberapa tipe erupsi:
1. Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati
basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran
lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;
2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa
semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada
gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;
4
3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma
berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat
andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung
dalam jumlah besar;
4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari
gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik.
Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;
5. TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan
batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;
6. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic
sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di
sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-
retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi
bercampur dengan batuan samping berupa litik;
7. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan
erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau
gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi
antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan,
letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama
dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air
berkomposisi riolitik.
5
Tipe Letusan Gunungapi
Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas : bentuk kerucut,
dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya; bentuk kubah,
dibentuk oleh terobosan lava di kawah,membentuk seperti kubah; kerucut
sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya
terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik
ataufreatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan
leleran lava.
2.3 Klasifikasi Gunung Berapi
Klasifikasi gunung berapi dibedakan atas.
1. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a) Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut.
Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat
berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini
6
disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b) Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar
seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi
ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada
puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong.
Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
c) Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai
contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai
terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa
letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato
(kerucut).Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar.Oleh
karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus.Magma yang
keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas.
7
2. Berdasarkan proses pembentukannya, gunung berapi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Gunung-api Rekahan (Fissure Volcano)
Gunung-api rekahan merupakan sebuah retakan panjang pada permukaan
bumi dimana aliran magma keluar melalui retakan tersebut. Akibat retakan
ini timbullah lapisan basal yang sangat tebal dan luasnya dapat mencapai
ribuan kilometer persegi.Contoh gunung-api yang cukup besar yang
terbentuk dari proses ini adalah Plato Kolumbia di bagian barat-laut
Amerika Serikat; dan Plato Deccan di India.
b) Gunung-api Kubah (Dome Volcano)
Kadang juga disebut kubah-sumbat (plug dome), terbuat dari lava kental
mengandung asam yang keluar saat terjadi letusan. Lava ini mengisi
lubang kawah di bagian puncak gunung. Lava yang mengeras pada kawah
ini dapat menutup lubang pada dinding gunung, dan ini dapat
mengakibatkan terjadinya ledakan. Gunung-api kubah umumnya memiliki
sisi yang curam dan bentuk yang cembung.Contoh gunung-api kubah ini
diantaranya adalah Puncak Lassen di Sierra Nevada, dan Gunung Pelée di
Martinique.
c) Kerucut Bara (Cinder Cone)
Merupakan gunung-api yang dibentuk terutama oleh bara basal dan abu
vulkanik dari reruntuhan material piroklastik, atau dari material yang
dikeluarkan pada saat terjadi letusan eksplosif. Karena dibentuk oleh
serpihan material dan bukan dari lava, gunung ini mudah mengalami erosi,
dan ukurannya pun relatif lebih kecil daripada gunung-api campuran.
Gunung-api ini juga cenderung tidak bertahan lama, dibandingkan dengan
gunung-api campuran yang terus bertambah lapisannya setiap kali terjadi
letusan dari satu lubang.
d) Gunung-api Campuran (Composite Volcano)
Dikenal pula dengan nama gunung-api strato (stratovolcano), dibentuk
oleh kombinasi aliran lava dan material piroklastik pada letusan eksplosif.
Lapisan-lapisan lava yang bercampur dengan material piroklastik ini
8
semakin lama semakin memadat dan terakumulasi menjadi lapisan massa
baru. Gunung-api campuran umumnya berbentuk simetris dan mengerucut,
dengan sisinya yang jauh lebih tinggi dan lebih curam dibanding gunung-
api perisai.Contoh gunung-api campuran ini adalah Gunung Fuji di
Jepang, dan Gunung Etna di Sisilia.
e) Kaldera (Caldera)
Kaldera adalah suatu kawasan berbentuk bulat atau oval yang membentang
rendah di tanah. Kawasan ini terbentuk pada saat tanah amblas akibat
adanya letusan yang eksplosif. Letusan yang eksplosif dapat meledakkan
bagian atas gunung, atau memuntahkan magma yang ada di dalam perut
gunung. Kedua aksi ini sama-sama dapat menyebabkan gunung-api
amblas. Diameter kaldera dapat berukuran lebih besar dari diameter
gunung-api perisai.
3. Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke
dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik
sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi
mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala
kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan
manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau
berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
9
Peta penyebaran gunung berapi di Indonesia.
2.4 Penyebab Meletusnya Gunung Berapi
Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan
aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah
terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan-
rekahan mendekati permukaan bumi.
10
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di
dalam bumi.Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior
bumi.Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan batu-batuan di dalam bumi.Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah
gas yang kemudian bercampur dengan magma.Sebagian besar magma
terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan
bumi.Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan
karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di
sekelilingnya.Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di
dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3
km dari permukaan.Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan
gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi
di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya.Tekanan ini
menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak.Magma bergerak keluar melalui saluran ini
menuju ke permukaan.Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di
dalamnya terlepas.Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan
membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent).Sebagian besar
magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui
lubang ini.Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai
mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi.Sementara
lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.
11
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada
letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama.Saat
magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau
bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini
mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung,
atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.
2.5 Manfaat dan Kerugian Vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan
kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah
vulkanisme berlangsung antara lain:
1) Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air
panasyang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu
di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di
Jawa Tengah)
2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda,
karena:
1) Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan
mengotori sarana yang ada.
12
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a) Gunung api sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud
cairatau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.
b) Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a) Erupsi linier,
b) Erupsi sentral,
c) Erupsi areal,
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat
lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi
beberapa tipe erupsi:
a) Tipe Hawaiian,
b) Tipe Strombolian,
c) Tipe Plinian,
d) Tipe Sub Plinian,
e) TipeUltra Plinian,
f) Tipe Vulkanian,
g) Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian
c) Klasifikasi gunung berapi dibedakan atas.
1. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
13
a) Gunungapi strato atau kerucut.
b) Gunung api maar.
c) Gunung api perisai
2. Berdasarkan proses pembentukannya, gunung berapi dapat
diklasifikasikansebagai berikut:
a) Gunung-api Rekahan (Fissure Volcano)
b) Gunung-api Kubah (Dome Volcano)
c) Kerucut Bara (Cinder Cone)
d) Gunung-api Campuran (Composite Volcano)
e) Kaldera (Caldera)
3. Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam
tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik
sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi
mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala
kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan
manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau
berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
d) Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam
bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.Pada
kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
batu-batuan di dalam bumi.Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang
kemudian bercampur dengan magma.Sebagian besar magma terbentuk pada
kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.Sebagian lainnya
terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
14
e) Manfaat dan Kerugian Vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan
kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah
vulkanisme berlangsung antara lain:
1) Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air
panasyang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu
di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di
Jawa Tengah)
2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda,
karena:
1) Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan
mengotori sarana yang ada.
15
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org.
www.IhsanFirdaus.com
www.google.com
16