Upload
phamnguyet
View
248
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KESIAPAN GURU AGAMA MENERAPKAN KTSP
PADA PEMBELAJARAN PAl SMP DI GUGUS 02
WILAYAH CIPUTAT KABUPATEN TANGERANG
PROVINSI BANTEN
. ..-..'-1111
Oleh:
NURHASNAH
NIM: 104011000028
Uit,'dIHH
'fad •:' 'I : '"'J-'i;':'(ii'i'~';:'O;;':S'''''''''Ig. . ..No. Inrluk : <'?:.f!..:: ':'?.L:::••LY...7.:J. .klasifikasi : ._ .
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008 MJ 1429 H
PERPUSTAKiV\N UTAMAUIN SYAHlD JAKARTA
KESIAPAN GURU AGAMA MENERAPKAN KTSP
PADA PEMBELAJARAN PAl SMP DI GUGUS 02
WILAYAH CIPUTAT KABUPATEN TANGERANG
PROVINSI BANTEN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Nurhasnah
Nim: 104011000028
~h Bimbingan
·unaedatul Munawarah M. A
NIP: 150 228 871
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
LEMBARPENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP pada
Pembelajaran PAl SMP di Gugus 02 Wilayah Ciputat Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarih Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus
dalam ujian munaqasah pada tanggal 18 Desember 2008 di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar SaIjana Pendidikan Islam
(S.PdJ).
Jakarta, 18 Desember 2008
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua JurusaniProgram Studi)
Dr. H. A. Fattah Wibisono, MA.NIP. 150.236.009
Sekretaris (Sekretaris JurusaniProgram Studi)
Drs. Sapiuddin Shidiq, M.AgNIP. 150.299.477
Penguji I
Prof. Dr. Abudin Nata, MANIP. 150.222.550
Penguji II
Drs. Muarif SAM, M. PdNIP. 150.268.586
Tanggal
;LV: -08, ('L
'% "',,' - 00" ~ .........
Tanda Tangan
..~,.~
Mengetahui
Dekan,
Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
JurusaniProdi
Judul Skripsi
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Nurhasnab
Tempat/tgl. Lahir Padang, 14 Agustus 1986
NIM 1040II 000028
Pendidikan Agama Islam
Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP pada
Pembelajaran PAl SMP di Gugus 02 Wilayab
Ciputat Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
Dosen Pembimbing Dra. Hj. Djunaedatul Munawarah, M. Ag.
Dengan in saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil
karya saya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang
saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 15 Desember 2008
Mahasiswa Ybs.
Nurhasnab
NIM: 104011000028
ABSTRAKSI
NURHASNAH, 2008. "Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP padaPembelajaran PAI SMP di Gugus 02 Wilayah Ciputat Kabupaten TangerangProvinsi Banten." Di bawah bimbingan Dra. Hj. Djunaedatul Munawarah, M. Ag.
Fokus studi ini adalah Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP padaPembelajaran PAl SMP di Gugus 02 Wilayah Ciputat. Studi ini bermaksudmendeskripsikan secara rinci bagaimana kesiapan pengetahuan dan pemahamanguru PAl mengenai teori KTSP serta sikap dan penerapan KTSP dalam prosespembelajaran PAI.
Penelitian ini dilakukan di SMP gugus 02 Wilayah Ciputat yang betjumlah 18sekolah yang terdiri dari 5 SMP Negeri dan 13 SMP Swasta. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang didahului denganmetode kuantitatif. Sampe1 pada penelitian ini yaitu semua guru PAI SMP diGugus 02 Wilayah Ciputat yang betjumlah 42 orang. Instrument yang digunakanyakni tes mengenai teori KTSP dan angket mengenai sikap serta penerapan KTSPpada pembelajaran PAL Tes dan angket ini diberikan untuk guru PAL Selain itu,digunakanjuga wawancara yang ditujukan untuk kepala sekolah atau wakil kepalasekolah bidang kurikulum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan guru agama dari segipengetahuan dan pemahaman mengenai konsep KTSP berkategorisasi kurangbai.dari hasil tes diperoleh angka presentase yang mendapat nilai A (Arnat Baik)tidak ada atau 0 %. Kemudian dengan nilai B (Baik) 2 orang (5 %), nilai C, 6orang 04 %), nilai D (Kurang), 19 orang (45 %) dan yang terakhir pada nilai E(Sangat kurang baik) 15 orang atau 36 %. Nilai rata-rata hasil tes pengetahuandan pemahaman guru PAl SMP mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)adaiah 10,22 ylmg berada pada kategori kurang baik.
Sedangkan dari hasil angket, dapat diketahui bahwa guru agama yang menilaiKTSP dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran PAl dengan amat baikberjurnlah 32 orang atau 76 %. Sedangkan responden yang menyatakan KTSP dandapat menerapkannya dalam pembelajaran PAI dengan baik beIjurnlah 10 orangatau 24 %. Nilai rata-rata yang diperoleh guru agama dari angket ini adalah 64,19yang termasuk pada kategori amat baik. Berdasarkan hal ini dapat dikatakanbahwa guru agama dapat menerapkan KTSP dengan amat baik.
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah pelatihan ataupenataran KTSP baik yang diadakan oleh sekolah, MGMP, kabupaten maupunprovinsi hendaknya berupaya untuk lebih meningkatkan pemahaman gUru tentangKTSP, tidak saja dalam penerapan KTSP seperti membuat silabus RPP, programsemester, program tahunan, dan sebagainya, namun juga pada tataran teori.Karena jika yang diutamakan adalah hanya pada penerapan KTSPnya saja, sedangpada teori kurang diperhatikna, maka sulit untuk mengubah paradigma guru PAldan KTSP ini tidak dapat diterapkan pada proses belajar mengajar secaramaksimal.
5. Para dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
khususnya yang mengajar di jurusan Pendidikan Agama Islam. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
6. Pimpinan dan stafperpustakaan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah
Jakarta dan perpustakaan FITK yang telah memberikan fasilitasnya untuk
memperoleh literatur dan bahan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Asep Kusdiawan Wihendra, S. Ag, guru pamong ketika penulis
melakukan PPKT di SMPN 3 Ciputat yang telah membantu penulis dalam
melakukan penelitian.
8. Kepala sekolah serta bapak/ibu guru PAl SMP yang berada di Gugus 02
Wilayah Ciputat Kabupaten Tangerang Provinsi Banten yang telah membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian skripsi ini.
9. Kepada Ayahanda Dr. H. Zuhalein Kuas, M.A dan Ibunda tercinta Refri
Anita, serta keluarga besarku, terima kasih atas segala doa, perhatian, motivasi
dan kasih sayang kepada penulis, terutama selama menyelesaikan skripsi ini.
10. Ternan-ternan sepeIjuangan di Jurusan PAl, khususnya Elis, Ayu, Dwi, Fit
moeth, Arif, Imas, Toni, dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, yang telah memberikan semangat kepada penulis.
11. Ternan-ternan ketika sidang, Imas dan Toni, terima kasih atas motivasinya.
12. Ternan-ternan sepeIjuangan di Pondokan Assalam, khususnya A.ru, lim, Kio,
Moe-Moe, Mora, N-Cuy, Neng Huda, Sarah, Q-ting, dan Lillah, yang telah
memberikan motivasi kepada penulis.
13. Serta semua pihak yang telah beIjasa membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhimya penulis berdo'a semoga Allah Swt membalas jasa dan amal baik
mereka. Harapan penulis semoga skripsi ini bennanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Amin.
Jakarta, 15 Desember 2008
DAFTARISI
Kata Pengantar
Daftar lsi iii
Daftar Tabel VI
Daftar Lampiran VII
BABI PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah I
B. Identifikasi Masalah 6
c. Pembatasan Masalah 7
D. Perumusan Masalah 7
E. Tujuan Penelitian 7
F. Manfaat Penelitian 7
BABII LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR 8
A. Landasan Teori 8
I. Konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 8
a. Latar Belakang Kebijakan KTSP 8
b. Pengertian KTSP 10
c. Karakteristik KTSP 12
d. Prinsip Pengembangan KTSP 15
e. Komponen KTSP serta Pengembangannya 19
f. Implementasi KTSP 21
g. Kelebihan dan Kelemahan KTSP 28
2. Hakikat Guru PAl 29
a. Pengertian Guru PAl 29
b. Standar Kompetensi Guru PAl 32
I). Pengertian Standar Kompetensi Guru PAl 32
2). Ruang Lingkup Standar Kompetensi Guru PAl 33
3. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl) 45
a. Pengertian Pembelajaran PAI 45
b. Komponen-Komponen Pembelajaran PAl 47
c. Pelaksanaan Pembelajaran PAl Berbasis KTSP 48
B. Kerangka Berpikir 52
BABIII METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian 54
B. Populasi dan Sampel 54
C. Aspek Kajian 55
D. Tekhnik Pengumpulan Data 55
E. Uji Validitas dan Reliabel 59
F. Tekhnik Analisa Data 60
G. Waktu dan Tempat Penelitian 64
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data 65
I. Latar belakang Pendidikan Responden 66
2. Aspek Masa KeJja Responden 68
3. Data Guru PAl tentang Mengikuti Pelatihan KTSP 69
4. Deskripsi Data Hasi! Tes Pengetahuan
dan Angket Guru Agama Mengenai KTSP
a. Deskripsi data hasil tes pengetahuan
guru agama tentang KTSP
b. Deskripsi data hasiI angket guru agama
mengenai KTSP
B. Analisa Hasil Penelitian Kesiapan Guru Agama
Menerapkan KTSP pada Pembelajaran PAl
SMP Gugus 02 WiIayah Ciputat
70
70
74
76
DAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
80
83
DAFTAR TABEL
I. Tabel2.1 Komponen Pengelolaan Pembelajaran 35
2. Tabel2.2 Komponen Kompetensi Pengembangan Potensi 37
3. Tabel2.3 Komponen Kompetensi Penguasaan Akademik 38
4, Tabel3.1 Kisi-Kisi Tes tentang KTSP 56
5. Tabel3.2 Kisi-Kisi Angket tentang KTSP 57
6. Tabel3.3 Perincian Penilaian Hasil Tes tentang Teori KTSP 62
7. Tabel3.4 Perincian Penilaian Hasil Angket tentang KTSP 63
8. Tabel4.l Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 66
9. Tabel4.2 Data Responden Beradasarkan Lamanya Masa 68
KeJja sebagai Guru SMP PAl
10. Tabel 4.3 Data Guru yang Telab Mengikuti Pelatihan KTSP 69
II. Tabel 4.4 Perincian Penilaian Hasil Tes tentang Teori KTSP 71
12. Tabel 4.5 Nilai dan Rata-Rata Nilai Responden pada Tes 71
Pengetabuan KTSP
13. Tabel4.6 Perincian Penilaian Hasil Angket tentang KTSP 75
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Tes mengenai teori KTSP 85
2. Lampiran2 : Angket tentang sikap guru agama dan penerapan 94
KTSP pada pembelajaran PAl
3. Lampiran3 : Kunci Jawaban 99
4. Lampiran4 : Uji vaIiditas tes 100
5. Lampiran5 : Perhitungan validitas tes tentang KTSP 101
6. Lampiran6 : Perhitungan vaIiditas tes tentang KTSP 102
7. Lampiran 7 : Uji vaIiditas angket 104
8. Lampiran8 : Perhitungan realibilitas tes dan angket 105
9. Lampiran 9 : Pedoman wawancara 108
10. Lampiran 10 : Hasil wawancara 109
11. Lampiran 11 : Lembar pengesahan proposal
12. Lampiran 12 : Surat mohon menjadi pembimbing
13. Lanlpiran 13 : Surat keterangan permohonan izin penelitian dari universitas
14. Lampiran 14 : Surat keterangan telah mengadakan penelitian dari sekolah
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah aspek penting yang diperlukan o!eh setiap masyarakat
dan negara. Karena pendidikan turut berperan untuk menciptakan tenaga
tenaga terdidik bagi pembangunan bangsa.
Masalah pendidikan adalah suatu masalah yang sangat kompleks. Akhir
akhir ini sering dibicarakan di masyar~kat mengenai mutu pendidikan yang
sangat menurun. Hal ini dapat dilihat dari laporan Badan Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB) untuk bidang pendidikan, United Nation Educational,
Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), yang dirilis pada Kamis
(29/11107) menunjukkan, peringkat Indonesia dalam hal pendidikan turun dari
58 menjadi 62 diantara 130 negara di dunia. 1
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah melakukan
berbagai upaya yaitu dengan mengadakan standarisasi pendidikan, di
antaranya adalah standarisasi pendidik dan tenaga kependidikan serta
standarisasi kurikulum. Dalam Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa
pendidik dan tenaga kependidikan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan•
wajib memenuhi kualifikasi pendidikan danlatau memiliki sertifikat
2
kompetensi sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Kompetensi yang
dimaksud mencakup kompetensi akademik, professional dan sosial.2 Adapun
kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah "seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapar pendidikan
tertentu.,,3
Kbusus dalam masalah pembelajaran, salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah yaitu dengan melakukan perubahan atau penyempurnaan
kurikulum. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam selurub proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi
tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan.
Dalam peIjalanannya dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enam
kurikulum, yaitu Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984,
Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), dan terakhir adalah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang diterapkan pada tahun 2006.4
Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, dalam arti kata
pada kurikulum ini mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, akan tetapi
mata pelajaran-mata pelajaran yang sejenis dikelompokkan sehingga menjadi
suatu bidang studio Kurikulum 1975 bersifat integrated curriculum
organization. Kurikulum ini tidak menampakkan nama-nama mata pelajaran,
belajar berangkat daripokok masalah yang hams dipecahkan. Kurikulum 1984
bersifat content based curriculum, kurikulum 1994 bersifat objective based
curriculum. Kurikulum 1984 dan 1994, keduanya memusatkan pelajaran pada
isi dari mata pelajaran. Adapun kurikulum 2004 (KBK) dan kurikulum 2006
(KTSP) lebih menekankan pada pengembangan komptensi siswa (competency
2 Suhadi Ibnu"Rancangan Peraturan Pemerintah Nomor... .IU/2004 tentang Standar NasionalPendidikan", dari http://jurnaljpLfiles.\Vordpress.com., 2 Jull 2008.
3 Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang SiSlemPend,idikan Nasianal, (Bandung: Fokus Media, 200), hA.
3
based curriculum). Kurikulum 1968, 1975, 1984 dan 1994 bersifat sentralistik,
sedangkan KBK dan KTSP bersifat desentralistik. Dalam KTSP
pengembangannya dilakukan oleh guru dengan tetap berdasarkan kepada
ketentuan yang telah ditetapkan oleh BSNP.
KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolahuntuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutudan efesiensi pendidikan agar dapat dimodifikasikan dengan keinginanmasyarakat setempat, serta menjalin keIja sama yang erat antara sekolah,masyarakat, industri dan pemerintah dalam membentuk pribadi pesertadidik. Hal tersebut dapat dilakukan agar sekolah dapat leluasa mengelolasumber daya dengan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan sertatanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat.5
Dalam pelaksanaannya, KTSP dibuat oleh guru di setiap satuan
pendidikan untuk menggerakkan kegiatan utama pendidikan, yaitu
pembelajaran. Dengan demikian, kurikulum ini dapat lebih disesuaikan
dengan kondisi disetiap daerah bersangkutan, serta memungkinkan untuk
memperbesar porsi muatan lokal.
KTSP memberi peluang bagi kepala sekolah, guru dan peserta didik untuk
melakukan inovasi dan improvisasi sekolah, berkaitan dengan masalah
kurikulum, pembelajaran, managerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari
aktivitas, kreativitas dan profesionalisme yang dimiliki. Pelibatan masyarakat
dalam pengembangan kurikulum mendorong sekolah untuk lebih terbuka,
demokrasi dan bertanggung jawab. Dengan demikian, dibutuhkan guru-guru
yang profesional untuk dapat menerapkan KTSP dengan baik dalam
pembelajaran.
Pendidikan Agama Islam (PAl) sebagai salah satu bidang studi wajib di
setiap sekolah, harns menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah,
termasuk kebijakan dalam hal KTSP ini. Materi PAl harus dikembangkan
sesuai dengan standar KTSP. Pendidikan Agama Islam (PAl) tidak boleh
hanya memusatkan perhatiannya terhadap aspek kognitif semata tetapi juga
harns mengedepankan aspek afeksi dan psikomotorik.
, ..
4
Muhaimin berpendapat bahwa :
Sebagai salah satu mata pelajaran wajib di sekolah, PAl memilikibeberapa kendala, antara lain yaitu kurikulum pendidikan agama yangterlampau padat materi, dan materi tersebut lebih mengedepankan aspekpemikiran ketimbang membangun kesadaran keberagamaan yang utuh.Selain itu, metodologi pembelajaran pendidikan agama di sekolahkebanyakan masih menggunakan cara-cara pembelajaran tradisional,serta terbatasnya sarana dan prasarana termasuk bahan-bahan bacaankeagamaan yang dapat membangun kesadaran beragama.6
Dalam konteks sistem pembelajaran, titik lemah pendidikan agama Islam
lebih terletak pada komponen metodologinya. Kelemahan tersebut dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
(I) kurang bisa mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi"makna" dan "nilai" atau kurang mendorong penjiwaan terhadap nilainilai keagamaan yang perlu diinternalisasikan dalam diri peserta didik;(2) kurang dapat beIjalan dengan bersama dan bekeIja sama denganprogram-program pendidikan non-agama; (3) kurang mempunyairelevansi terhadap perubahan sosial yang teIjadi di masyarakat ataukurang ilustrasi konteks sosial budaya, dan/atau bersifat statisakontekstual dan lepas dari sejarah, sehingga peserta didik kurangmenghayati nilai-nilai agama sebagai nilai yang hidup dalamkeseharian.7
Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi belajar "bam" yang lebih
memberdayakan slswa. Sebuah strategi yang mendorong siswa
mengkonstruksikan pengetahuan dipikiran mereka sendiri. Salah satu strategi
belajar yang "bam" yaitu Constektual Teaching Learning (CTL). Dengan CTL
memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam
tatanan kehidupan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pelaksanaan CTL
dalam mata pelajaran PAl menjadi sebuah kehamsan, karena dapat membantu
percepatan siswa dalam memahami, menghayati dan mempraktikkan ajaran
agama Islam. CTL menjadi prioritas pendekatan dalam pembelajaran yang
relevan dalam konteks KTSP. Para guru PAl hendaknya memiliki kesadaran
6 !"Iu~l~!,:,in, ~engembangan Kurikutum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo
5
PERPUSTAKl\AN UTAMAUIN SYAHlD JAKARTA
dan kesediaan untuk melaksanakan pendekatan CTL sebagai wujud
mensukseskan program KTSP.
Dalam hal ini terdapat beberapa kendala dalam penerapan KTSP, antara
I · . 8am yaItu:
I. Belum semua kabupaten/kota dan satuan pendidikan memperolehsosialisasi dan pelatihan tentang KTSP.
2. Pemahaman warga sekolah (guru, kepala sekolah dan sebagainya)tentang KTSP belum merata. Bahkan ada yang sama sekali belumpemah memperoleh penjelasan tentang KTSP.
3. Sebagian besar guru belum mampu menyusun silabus dan rencanapelaksanaan pembelajaran masing-masing mata pelajaran yangdiampunya.
Hambatan-hambatan ini juga teJjadi pada sebagian Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di Gugus 02 Wilayah Ciputat, Kabupaten Tangerang Provinsi
Banten. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SMPN 1 Ciputat
diperoleh informasi bahwa pemahaman guru PAl mengenai KTSP masih
kurang. Terdapat kesulitan untuk mengubah paradigma guru, terutama guru
senior. Masih terdapat guru masih menggunakan metode yang konvensional
dalam pembelajaran. Selain itu, guru agama jarang diutus untuk mengikuti
pelatihan atau penataran KTSP yang diadakan di luar sekolah. Sekolah lebih
sering mengirimkan guru-guru bidang studi yang di VAN kan. Akibatnya
sebagian guru PAl SMP di Gugus 02 Wilayah Ciputat belum mampu secara
maksimal menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Meski sebagian sudah ada yang sanggup membuat silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran namun mereka belum mampu untuk
menerapkaIlllya secara utuh di kelas. Vntuk mengatasi hal ini, pemerintah
perlu mensosialisasikan dan mengadakan pelatihan tentang KTSP yang merata
ke semua sekolah, sehingga para guru termasuk guru PAl mempunyai
kesiapan dan sanggup untuk menerapkan KTSP dalam pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan yang ada, penulis tertarik untuk membahas masalah ini
dengan judul " Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP pada
6
Pembelajaran PAl SMP di Gugus 02 Wilayah Ciputat Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten ."
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dilakukan
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Banyak guru agama yang belum siap untuk menerapkan KTSP dalam
pembelajaran.
2. Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung
penerapan KTSP.
3. Masih banyak kepala sekolah belum melaksanakan dan menginformasikan
KTSP kepada pihak terkait, terutama dalam usaha penerapan KTSP dalam
pembe1ajaran khususnya pada mata pelajaran PAL
4. Masih teIjadi kebingungan dari berbagai pihak terutama guru dalam
penerapan KTSP.
5. Masih perIu sosialisasi yang lebih untuk meningkatkan pemahaman warga
sekolah (kepala sekolah, guru, siswa dan komite sekolah) mengenai KTSP.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis memberikan
batasan-batasan agar penelitian ini lebih terfokus pada obyek yang diteliti,
sehingga diharapkan bisa mendapatkan hasil yang komprehensif, yaitu :
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dimaksud adalah
mengenai teori KTSP serta penerapannya dalam proses pembeJajaran
mata pelajaran PAL
2. Pembelajaran PAl yang dimaksud adalah pelaksanaan guru PAl
memproses pembelajaran di kelas. Aspek yang akan dilihat adalah aspek
aqidah, akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), al-Qur'an dan Hadits.
3. Kesiapan guru yang dimaksud adalah kesiapan dari segi akademik dan
administratif. Dari segi akademik berkaitan dengan pengetahuan dan
7
Sedangkan dari segi administratif berhubungan dengan kesiapan guru
agama dalam menerapkan KTSP dalam bidang studi PAL
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka perumusan
masalah yang diajukan adalah: "Bagaimana kesiapan guru PAl SMP di Gugus
02 Wilayah Ciputat dalam menerapkan KTSP pada bidang studi PAI?"
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan guru PAI
SMP di Gugus 02 Wilayah Ciputat dalam menerapkan KTSP pada bidang
studi PAL
F. Manfaat Penelitian
I. Penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan pengetahuan penuiis
tentang kesiapan guru agama SMP di gugus 02 wilayah Ciputat dalam
memahami dan menerapkan KTSP pada pembelajaran PAL
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi kepada guru
khususnya guru PAI mengenai kesiapannya dalam melaksanakan KTSP
pada pembelajaran PAL
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kepala
sekolah mengenai kesiapan para guru dalam memahami dan menerapkan
KTSP, sehingga dapat ditentukan upaya yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kualitas guru.
4. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemerintah
tentang penerapan KTSP, sehingga dapat diupayakan langkah-langkah
untuk mensosialisasikan mengenai perubahan atau penyempumaan
kurikulum yang dilakukan.
BABII
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
a. Latar Belakang Munculnya Kebijakan KTSP
Kurikulum-kurikulum yailg disusun secara nasional ternyata
mengalami banyak kendala dan dirasakan kurang mampu menyentuh
peIDlasalahan dan kenyataan pendidikan yang berada di sekolah dan
masyarakat kalangan bawah karena apa yang dipikirkan oleh
pemerintah pusat belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik,
kondisi, potensi daerah, sekolah, masyarakat dan peserta didik.
Sehingga apa yang ada dalam kurikulum sering kali tidak dapat
dilaksanakan dengan baik disekolah.
Oleh karena itu, pemerintah mengadakan perubahan kurikulum
yang lebih dekat dengan satuan pendidikan. Dalam arti kata, kurikulum
yang disusun dan dirumuskan disesuaikan dengan karakteristik,
kondisi dan potensi setempat. Maka dari itu, pemerintah mencetuskan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai pengganti kurikulum
1994 yang merupakan kurikulum sentralistik. Dalam kurikulum 1994,
satu kurikulum berlaku untuk semua daerah dan lebih menekankan
9
Adapun dalam KBK, peserta didik diarahkan untuk menguasai
sejumlah kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 1
Namun dalam peJjalanannya, KBK mendapat kritikan antara lain:2
1). Masih ada sarat dengan materi sehingga ketakutan guruakan dikejar-kejar materi seperti yang teJjadi padakurikulum 1994 akan terulang kembali.
2). Pemerintah pusat dalam hal ini Departemen PendidikanNasional masih terlalu intervensi terhadap kewenangansekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulumtersebut.
3). Masih belum jelasnya (bias) pengertian kompetensisehingga ketika diterapkan pada standar kompetensikelulusan belum terlalu aplikatif
4). Adanya sistem penilaian yang belum begitu jelas danterukur.
Melalui kebijakan pemerintah, KBK mengalami revisi, dengan
dikeluarkannya Permen Diknas Nomor 22 tentang Standar lsi, Permen
Diknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Kelulusan, dan Permen
Diknas Nomor 24 tentang pelaksanaan kedua Permen di alas. Ketiga
Permen tersebut dikeluarkan pada tahun 2006. Pada tahun inilah,
pemerintah menerapkan KTSP sebagai penyempurnaan dari KBK.
KTSP muncul karena KBK dianggap masih sarat dengan beban
belajar dan pemerintah pusat dalam hal ini Depdiknas masih dipandang
terlalu intervensi dalam pengembangan kurikulum. Oleh karena :tu,
dalam KTSP beban belajar siswa sedikit berkurang dan tingkat oatuan
pendidikan (sekolah, guru dan komite sekolah) diberikan kewenangan
untuk mengembangkan kurikulum, seperti membuat indikator, silabus
dan beberapa komponen kurikulum laiunya.
KTSP ini lahir seiring dengan pembelakuan Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Salah satu perbedaan KTSP dibandingkan dengan kurikulum yang
J Kunandar, Guru Profesional Impleementasi Kurikulum Tingkal Salum, Pendidikan (KTSP)
11
Kedua, sebagai kurikulum operasional, para pengembang KTSP,
dituntut dan harns memperhatikan ciri khas kedaerahan, sesuai dengan
bunyi Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 ayat 2, yakni bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik. Walaupun standar isi ditentukan oleh
pemerintah, akan tetapi dalam operasional pembelajarannya yang
direncanakan dan dilakukan oleh guru dan pengembang kurikulum
tidak terlepas dari keadaan dan kondisi daerah.6
Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang
kurikulum di daerah memiliki keleluasaan dalam mengembangkan
kurikulum menjadi unit-unit pelajaran, misalnya dalam
mengembangkan strategi dan metode pembelajaran, dalam
menentukan media pembelajaran, dalam menentukan evaluasi yang
dilakukan terrnasuk dalam menentukan berapa kali pertemuan dan
kapan suatu materi harns dipelajari siswa agar kompetensi dasar yang
telah ditentukan dapat tercapai. 7
Dari uraian diatas, penulis berpendapat bahwa KTSP berbeda
dengan kurikulum-kurikulum sebelurnnya, misalnya kurikulum 1994.
Kurikulum ini dikembangkan secara terpusat atau sentralistik, satu
kurikulum berlaku untuk seluruh tanah air tanpa memperhitungkan
kebutuhan dan potensi daerah. Lain halnya dengan KTSP, kurikulu.m
disusun oleh satuan pendidikan, yaitu sekolah. Tiap sekolah menynsun
kurikulum sendiri dengan memperhatikan kepentingan daerah.
Pengelolaan pengembangan kurikulum ini bersifat desentralistik.
Namun demikian, pengembangan KTSP tetap harns berpedoman pada
ketetapan-ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional,
seperti standar kompetensi lulusan, standar kompetensi, kompetensi
dasar, kerangka dasar dan struktur kurikulum yang disusun secara
12
terpusat oleh BSNP. Penjabarannya da1am bentuk silabus, program
pembelajaran tahunan/semester, satuan pelajaran atau rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), rencana penilaian dan perangkat
kurikulum lainnya dikembangkan oleh sekolah. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa KTSP tidak murni desentralisasi, tetapi masih
ada unsur sentralisasinya, sehingga dapat disebut sebagai
pengembangan kurikulum sentral-desentral.
c. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Sebelum membahas karakteristik KTSP, akan diuraikan terlebih
dahulu mengenai teori-teori belajar yang mendasari KTSP. Dalam
literatur yang diperoleh, sedikitnya ada dua teori belajar yang
mendasari lahirnya KTSP yaitu teori beJajar humanistik dan
konstruktivis.
Teori belajar humanistik lebih mengutarnakan peranan Slswa.
Konsep pendidikan ini bertolak dari anggapan dasar bahwa sejak
dilahirkan, anak teJah memiliki potensi-patensi, baik potensi untuk
berpikir, berbuat, memecahkan masalah' maupun untuk belajar dan
berkembang sendiri. Pendidikan bertolak dari kebutuhan dan minat
peserta didik. Peserta didik menjadi subjek pendidikan, dialah yang
menduduki tempat utama dalam pendidikan. Pendidik menempati
posisi kedua, bukan lagi sebagai penyampai informasi atau sebagai
model dan ahli dalam disiplin ilmu. Guru adalah pembimbing,
pendorong (motivator), fasilitator dan pelayan bagi siswa.8
Selain teori belajar humanistik, KTSP juga dikemas dalam teori
konstruktivis. Belajar menurut teori ini bukanlah sekedar menghafal,
akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.9
Teori konstruktivis menuntut siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
Karena penekanannya pada siswa yang aktif, maka strategi
13
konstruktivis senng disebut pengajaran yang berpusat pada siswa
(student centered instruction). Di dalam kelas yang pengajarannya
terpusat pada siswa, peranan guru adalah membantu siswa menemukan
fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan memberikan
ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan kelas. 1O
Tujuan pembelajaran konstruktivis menekankan pada penciptaan
pemahaman, yang menuntut aktivitas yang kreatif dan produktif dalam
konteks nyata. Berdasarkan hal ini, maka teori konstruktivis menjadi
filosofis adanya srtategi belajar CTL (Contextual Teaching and
Leraning). Dengan CTL diharapkan siswa belajar melalui pengalaman
bukan menghafal. Dengan demikian siswa mampu mempraktikkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh dalam konteks
kehidupan.
Dari penjelasan tentang teori humanistik dan konstruktivis diatas,
penulis menyimpulkan ciri-ciri dari kedua teori tesebut memiliki
kesamaan, yaitu: pertama, kedua cara belajar tersebut terpusat pada
siswa (student centered). Kedua, guru bukan hanya pemberi infonnasi
saja, namun juga sebagai fasilitator, motivator dan mediator. Kefiga,
pendidikan dalam teori ini bertujuan untuk membentuk kepribadian
anak didik secara utuh dan seimbang antara kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat pada teori humanistik dan
konstruktivis inilah, penulis berpendapat bahwa KTSP dikemas dalam
kedua teori belajar ini. Hal mana dapat dilihat dari karakteristik KTSP
K d . 11menurut unan ar yaltu :
1). Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk mengembangkanpengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, danminat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yangterampil dan mandiri.
2). KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes).
10 Nurhadi, dkk, Pembelajaran Konlekslual (en) dan Penerapannya dalam KBK, (Malang:
14
3). Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatandan metode yang bervariasi.
4). Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajarlainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5). Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalamupaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Dari karakteristik KTSP yang telah disebutkan, dapat dikatakan
bahwa KTSP bertujuan untuk membentuk pribadi peserta didik secara
seimbang baik segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam KTSP,
sumber belajar bukan hanya guru. Fungsi guru bukan sekedar
memberikan informasi, namun juga sebagai fasilitator, mediator,
motivator dan lain sebagainya. Metode pembelajaran yang digunakan
harus bervariasi yang dapat mengaktifkan siswa. Dalam hal ini, siswa
me~adi pusat utama dalam pembelajaran (student centered).
Dari penjelasan mengenai karakteristik KTSP di atas, penulis
berpendapat bahwa KTSP memiliki kesamaan dengan ciri teori belajar
humanistik dan konstruktivis. Dari sinilah dapat dikatakan bahwa
KTSP dikemas dalam teori belajar humanistik dan konstruktivis.
Selain itu, E. Mulyasa juga mengungkapkan karateristik KTSP,
yakni : 12
1). Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuanpendidikanKTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuanpendidikan, disertai seperangkat tanggung jawab untukmengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi setempat.
2). Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggiOrang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanyamendukung sekolah me1alui bantuan keuangan, tetapi melaluikomite seko1ah dan dewan pendidikan merumuskan sertamengembangkan program-program yang dapat meningkatkankualitas pembelajaran.
3). Kepemimpinan yang demokratis dan professionalKepala sekolah adalah manajer pendidikan profesional yangdirekrut komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan
15
sekolah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan. Guru-guruyang direkrut oleh sekolah adalah pendidikan profesionaldalam bidangnya masing-masing, sehingga mereka bekerjaberdasarkan pola kineJja professional yang disepakatibersama untuk memberi kemudahan dan mendukungkeberhasilan pembelajaran peserta didik.
4). Tim-KeJja yang kompak dan transparanDalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum danpembelajaran didukung oleh kineJja team yang kompak dantransparan dari berbagai pihak yang terlibat dalampendidikan.
Jika dibandingkan antara karakteristik yang dikemukakan oleh
Kunandar dan E. Mulyasa, penulis berpendapat bahwa karakteristik
Kunandar dilihat dari segi penge10laan atau pengembangan kurikulum
oleh guru di kelas, sedangkan karakteristik KTSP yang diutarakan oleh
E. Mulyasa dipandang dari segi pengembangan kurikulum oleh
masing-masing satuan pendidikan yang melibatkan pihak-pihak
sekolah, seperti kepala sekolah, guru, siswa dan masyarakat sekitar.
d. Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP, dengan memperhatikan prinsip
prinsip sebagai berikut : 13
I). Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta
didik dan lingklmgannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki POSlSl sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
16
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan. 14
2). Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan
lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.15
3). Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan
oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4). Relevan dengan kebutuhan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan hidup dan dunia keJja. Oleh karena
itu, pengembangan kurikulum harns mempertimbangkan dan
memperhatikan pengembangan integritas pribadi, kecerdasan
spiritual, keterampilan berpikir (thinking skill), kreatifitas sosial,
kemampuan akademik, dan keterampilan vokasional. 16
14 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkal ... , 152.1 ~ _
17
5). Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulwn mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua
jenjang pendidikan. 17
6). Belajar sepanjang hayat
Kurikulwn diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulwn mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, informal dan nonformal, dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembanganh manusia seutuhnya. 18
7). Seimbang antara kepentingan global, nasional dan loka!'
Kurikulwn dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
global, nasional, dan lokal untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. Kepentingan global,
nasional dan lokal hams saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan perkembangan era globalisasi dengan tetap
berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya dalam pelaksanaan pengembangan, KTSP juga hams
memperhatikan prinsip pelaksanaan KTSP, diantaranya sebagai
berikut: 19
I). Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.2). Pengembangan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.3). Keragaman potensi dan ka!akteristik daerah dan lingkungan4). Tuntutan pengembangan daerah dan nasional5). Tuntutan dunia keIja
17 Kunandar, Guru ... , h. 141.~: E. Mulyasa, Kurikulum Tingkal ... ,153
18
6). Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni7). Agama8). Dinamika perkembangan global9). Persatuan dan nilai-nilai kebangsaan
10). Kondisi sosial budaya masyarakat setempat11). Kesetaraan gender12). Karakteristik satuan pendidikan
Jika dilihat dari prinsip-prinsip pengembangan dan pelaksnaan
KTSP diatas, penulis dapat menyatakan bahwa Indonesia bukanlah
negara sekuler yang memisahkan antara pendidikan dengan agama.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa peningkatan iman dan takwa serta
akblak mulia menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum. Selurub
mata pelajaran yang disusun serta pengalaman belajar yang diberikan
pada anak didik, semuanya diarahkan untuk membentuk keimanan,
ketakwaan serta pembentukan akhlak yang mulia. Selain itu, Indonesia
sangat menghargai kehidupan antar umat beragama. Hal ini dapat
dilihat bahwa kurikulum harns dikembangkan agar peserta didik dapat
berperilaku sesuai dengarl nilai-nilai agama yang dipeluknya dan dapat
bersikap toleran terhadap pemeluk agama lain.
KTSP merupakan tindak lanjut kebijakan pendidikan yang digagas
pemerintah dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi. KTSP
dikembangkan harus memuat perbedaan dan keragaman setiap daerah,
agar lulusan lembaga pendidikan dapat mengembangkan daerahnya.
Namun walau begitu, pengembangan kurikulum yang dilakukan
daerah tidak boleh lepas dari semangat kesatuan dan persatuan
nasional. Pengembangan kurikulum yang dilakukan daerah hanya
sebatas operasionalnya saja dan harus tetap merujuk kepada peraturan
yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Hal ini dilakukan agar
lulusan lembaga pendidikan dapat membangun daerahnya masing
masing sekaligus dapat memajukan bangsa dan dapat bersaing secara
global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain. Selain itu
19
desentralisasi namun tetap menjunjung persatuan dan nilai-nilai
kebangsaan.
e. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan beserta
Pengembangannya
KTSP harns dikembangkan sesuai dengan VISI, misi, tujuan,
kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya penyusunan KTSP mencakup komponen sebagai
berikut:
1). Visi dan misi satuan pendidikan.
Kepala sekolah harns terlebih dahulu memaharni visi itu
sendiri. Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harns
mampu mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi
kegiatan internal sekolah. Kekuatan-kekuatan tersebut dapat dibagi
dalam dua kelompok. Pertama, kekuatan yang berhubungan dengan
apa yang sedang berlangsung di luar sekolah. Kedua, kekuatan
yang berhubungan dengan klien pendidikan, yaitu latar belakang
sosial, aspirasi keuangan, sumber-sumber masyarakat dan
karakteristik lingkungan. 20
2). Tujuan pendidikan satuan pendidikan
Dalam pengembangan KTSP, satuan pendidikan harns
menyusun program peningkatan mutu yang mencakup tujuan,
sasaran dan target yang akan dicapai, untuk program jangka
pendek maupun program jangka panjang (strategis).21
3). Menyusun kalender pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, karekteristik sekolah, kebutuhan peserta
20
didik: dan masyarakat, dengan memerbatikan kalender pendidikan
ba . dalam ----"-_ .. 22se ~mana tercantum :mlllu.... lSI.
Dalam penyusunan kalender pendidikan, pengembangan
kurikulum hams mampu mengbitung jam belajar. efektif untuk
pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikannya
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu. Penyusunan kalender pendidikan
selama satu tahun pelajaran mengacu pada efesiensi, efektifitas dan
hak-hak peserta didik.
4). Struktur muatan KTSP
Struktur KTSP memuat : mata pelajaran, muatan lokal,
kegiatan pengembagan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan
kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global?3
5). Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sumberlbahan/alat belajar.24
6). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan standar
isi dan dijabarkan dalam silabus.25
22 Masnur MusJich, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2007), h. 15.
:' E. Mulyasa, Kurikulum Tingkar ... , J80.
21
Dalam pengembangkan KTSP harus memperhatikan komponen
komponen yang telah dijelaskan di atas. Sebelumnya telah dibahas
mengenai komponen kurikulum yang terdiri dari tujuan, bahan ajar,
proses belajar mengajar dan evaluasi. Komponen kurikulum ini
menjadi acuan pembelajaran secara umum. Adapun komponen KTSP
merupakan pengembangan komponen yang termuat dalam standar isi.
Standar isi adalah "Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu, yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus mata
pelajaran.,,26 Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
kalender pendidikan akademik. Melihat dari cakupan ini dapat
dikatakan bahwa komponen-komponen KTSP merupakan
pengembangan dari standar isi yang telah ditetapkan oleh BSNP
(Badan Standar Nasional Pendidikan). Standar Nasional Pendidikan
bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak mulia serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
f. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Implementasi kurikulum adalah "operasionalisasi konsep
kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual
dalam bentuk kegiatan pembelajaran.,,27
Secara garis besar, implementasi kurikulum tingkat satuan
pendidikan mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan
program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.:18
26 E. Mulyasa, Kuriku/um yang Disempurnakan Pengernbangan Standar Kompelensi danKome.etensi Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 24.
22
1) Pengembangan Program
Pengembangan kurikulum mencakup peengembangan program
tahunan, program semester, program modul (pokok bahasan),
program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial,
serta program bimbingan dan konseling?9
a). Program Tahunan, merupakan program umum setiap kelas
yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Program 1111 perlu dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran. Adapun sumber
yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan
ini antara lain daftar kompetensi standar, skope dan sekuensi
setiap kompetensi.
b). Program Semester, berisikan garis-garis besar mengenai hal
hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan
tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu
yang direncanakan dan keterangan-keterangan.
c). Program Modul (pokok bahasan), merupakan penjabaran dari
program semester. Pada umumnya dikembangkan dari setiap
kompetensi dan pokok bahasan yang akan disampaikan. Modul
ini berisikan lembar kegiatan siswa, lembar keIja, kunci lembar
kerja, lembar soal, lembar jawaban dan kunci jawaban.
d). Program Mingguan dan Harian, merupakan penjabaran dari
program semester dan modul. Melalui program ini dapat
diketahui tujuan-tujuan yang telah dicapai dan yang perlu
diulang, begi peserta didik.
e). Program Pengayaan dan Remedial, berdasarkan teori belajar
tuntas, seorang peserta didik dipandang tuntas jika ia mampu
menyelesaikan dan menguasai kompetensi atau mencapai
tujuan pembelajaran minimal 65 % dari seluruh tujuan
23
pembe1ajaran. Jika terdapat peserta didik yang mencapai tujuan
kurang dari 65 % ataupun mengalami kesulitan belajar, maka
sekolah perlu memberikan kegiatan remedial. Adapun bagi
siswa yang mencapai tujuan lebih dari 65 % diberikanlah
program pengayaan.
f). Program Bimbingan dan Konseling, sekolah berkewajiban
memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik yang
menyangkut pribadi, sosial, belajar dan karier.
2) Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dalam KTSP adalah pembelajaran dimana hasil
belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa, sistem
penyampaian dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan
secara tertulis sejak perencanaan dimulai. Prinsip utama dalam
proses pembelajaran adalah adanya keterlibatan seluruh atau
sebagian besar potensi diri siswa (fisik dan non fisik) dan
kebermaknaan bagi diri dan kehidupannya saat ini dan dimasa yang
akan datang (life skill).
Pada umumnya, pelaksanaaan pembelajaran berbasis KTSP
mencakup tiga hal, yaitu :30
a). Tahap pra instruksional
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau
siswa pada tahapan ini, yakni :31
(1) Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatatsiapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalampengajaran dapat dijadikan salah satu tolak ukurkemampuan guru mengajar.
(2) Bertanya kepada siswa, sampai dimana pembahasanpembelajaran sebelumnya. Dengan hal ini guru dapatmengkaji atau mencek kembali ingatan siswaterhadap bahan yang telah diberikan.
30 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. (Cipula!: PT. Cipulal Press,
24
(3) Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bahanpelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Hal inidilakukan untuk mengetahui sarnpai dimanapemaharnan materi yang telah diberikan.
(4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanyamengenai bahan pelajaran yang belum dikuasinya daripengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.
(5) Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu (bahanpelajaran sebelumnya) secara singkat tapi mencakupsemua aspek bahan yang telah dibahas sebelumnya.Hal ini dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yangakan dibahas hari itu, dan sebagai usaha dalarnmenciptakan kondisi belajar siswa.
Tujuan tahapan ini pada hakikatnya adalah mengungkapkan
kembali tanggapan sisiwa terhadap bahan yang telah
diterimanya dan menumbuhkan kondisi belajar dalarn
hubungannya dengan pembelajaran hari itu.
b). Tahap lnstruksional
Terdapat beberap kegiatan dalarn tahap ini, antara lain :32
(1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yangharns dicapai
(2) Menulis pokok materi yang akan dibahas hari itu(3) Membahas pokok materi yang akan dibahas hari itu(4) Memberikan contoh-contoh, pertanyaan dan tugas
kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemaharnandari setiap pokok materi yang telah dibahas.
(5) Penggunan alat bantu pengajaran untuk mempeIjelaspembahasan setiap pokok materi.
(6) Menyimpulkan hasil pembahasan dari semuas pokokmateri. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan dapatjuga dibuat guru bersarna-sama siswa, bahkan kalaumungkin diserahkan sepenuhnya kepada siswa.
c). Tahap Evaluasi dan Tidak Lanjut.
Tahapan akhir dari pembelajaran yaitu tahap evaluasi atau
penilaian dan tindak lanjut. Tujuan tahapan ini adalah untuk
25
mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap inti. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini antara lain :33
(1) Mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenaisemua pokok materi yang telah dibahas pada tahapinti, baik lisan maupun tulisan. Apabila kira-kira 70persen dari jumlah siswa di kelas tersebut dapatmenjawab setiap pertanyaan yang diajukan, makaproses pengajaran dikatakan berhasil.
(2) Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapatdijawab oleh siswa kurang dari 70 persen, maka guruhams mengulang kembali materi yang belum dikuasaisiswa.
(3) Untuk memperkaya pengetahuan siswa, materi yangdibahas, guru dapat memberikan tugas atau pekerjaanrurnah yang ada hubungan dengan topik atau pokokmateri yang telah dibahas.
(4) Akhiri pelajaran dengan menjelaskan materi ataumemberitahukan pokok materi yang akan dibahaspada pelajaran berikutnya.
Ketiga tahapan yang telah dibahas di atas merupakan satu
rangkaian kegiatan yang terpadu tidak terpisahkan satu sarna lain.
Kegiatan pembelajaran ini hendaknya dititikberatkan kepada siswa.
Untuk itu maka haruslah dipilih pendekatan mengajar yang
berorientasi kepada cara belajar siswa aktif, misalnya CTL, life
skill, portopolio, dan lain sebagainya.
3) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar adalah suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai keberhasilan belajar peserta didik setelah
ia mengalami proses belajar selama satu periode tertentu.34
Evaluasi hasil belajar dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemarnpuan
26
dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi,
benchmarking, penilaian program dan tindak lanjut, yaitu :35
a). Penilaian Kelas
Penilaian kelas adalah proses pengumpulan dan
penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai
terhadap hasiI belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan
siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam
kurikulum. Penilaian kelas dilaksanakan secara terpadu dengan
kegiatan belajar mengajar. Penilaian dapat dilakukan dalam
situasi formal maupun informal, di dalam kelas maupun di luar
kelas, terintegrasi dengan kegiatan belajar atau bisa pula
dilakukan pada waktu tertentu.36
b). Tes Kemampuan Dasar
Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan
dalam rangka memperbaiki program pembelajaran. Tes
kemampuan dasar ini dilakukan pada setiap tahun.37
c). Penilaian Akhir Satuan Pendidikan
Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran
diselenggarakan kegiatan penilaian guna mendapatkan
gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan
belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu. Dan untuk
keperluan sertifikasi, kineJja, dan hasiI belajar dicantumkan
dalam Surat Tanda Tamat Belajar.38
d). Benchmarking
Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur
kineJja yang sedang beJjalan, proses dan hasiI untuk mencapai
35 E. Mulyasa, Kurikulum Tingka/... , 258-261.36 Mimin Haryati, Model Teknik Penilaian Pada Tingka/ Sa/uan Pendidikan, (Jakarta: Gaung
Pers~9a Press, 2007). eel. J,h. 16.
27
suatu keunggulan yang memuaskan. Ukuran keunggulan dapat
dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah dan nasional. Untuk
memperoleh data tentang pencapaian benchmarking tertentu
dapat diadakan penilaian secara nasional yang dilaksanakan
pada akhir satuan pendidikan. Hasil penilaian tersebut dapat
digunakan untuk memberikan nilai akhir peserta didik. Hal ini
dimaksudkan sebagai salah satu dasar untuk pembinaan guru
dan kineJja sekolah.39
e). Penilaian Program
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan
Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinyu dan
berkesinambungan. Penilaian program ini dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi. dan
tujua:l pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan
tUIltutan perkembangan masyarakat.40
f). Tindak lanjut
Dalam KTSP. terdapat berbagai upaya yang dapat
dilakukan sebagai tindak lanjut pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut antara lain
mencakuP peningkatan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
serta peningkatan motivasi belajar.41
EvaJuasi dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah
berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu ke indikator-indikator
yang telah ditentukan. Sekolah menetapkan minimal 75 persen
indikator-indikator yang dianggap sangat penting dan mewakili
masing-masing kompetensi dasar dan hasil belajamya untuk dinilai.
Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan
dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 %-100 % . Krietria
'.~ E. Mulyasa. Kurikulum Tingkal...• 260.
28
j;~RPUSTAKAAN UTAMAUIN SYAHlD JAKARTA
ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60 %. Namun
sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator,
apakah 50 %, 60 % atau 70 %. Penetapan ini disesuaikan dengan
kondisi sekolah, seperti kemampuan peserta didik dan guru serta
ketersediaan prasarana dan sarana.
Agar kurikulum dapat diimplementasikan secara efektif, hendaklah
guru meningkatkan kualitas pengetahuan serta memahami mengenai
KTSP sehingga dapat mengimplementasikan KTSP dengan melakukan
tiga kegiatan yang telah dijelaskan sebelwnnya. Dengan demikian guru
dapat menerapkan KTSP dalam pembelajaran dan meningkatkan
kualitas pembelajaran.
g. Kelebihan dan Kekurangan KTSP
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki
kelebihan-kelebihan masing-masing tergantung kepada situasi dan
kondisi saat dimana kurikulum tersebut dilakukan. Diberlakukannya
KTSP secara menyeluruh di semua sekolah-sekolah di Indonesia
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:42
I). Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalampenyelenggaraan pendidikan.
2). Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihakmanajemen sekolah untuk semakin meningkatkankreativitas.1ya dalam penyelenggaraan program-programpendidikan.
3). KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untukmenitikberatkan dan mengembangkan mata pelajarantertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
4). KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangatpadat dan memberatkan kurang lebih 20%.
5). KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepadasekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulumyang sesuai dengan kebutuhan.
29
Di samping memiliki kelebihan-kelebihan, penerapan KTSP juga
memiliki kelemahan-kelemahan, antara laian yaitu:
1). Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkanKTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
2). Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukungsebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
3). Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secarakomprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupunprakteknya di lapangan.
4). Penerapan KTSP yang merekomendasikan penguranganjam pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan paraguru.43
Beberapa faktor kelemahan di atas hams menjadi perhatian bagi
pemerintah agar pemberlakuan KTSP tidak menambah daftar
persoalan yang dihadapi dalam dunia pendidikan Indonesia. Jika
tidak, pemberlakuan KTSP tidak dapat dipastikan akan mampu
untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
2. Hakikat Guru PAl
a. Pengertian Guru PAl
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia "Gum adalah orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.,,44
Pengertian ini memang dipandang terlalu sempit dimana hanya
seorang yang pekerjaannya mengajar maka dia disebut guru.
Undang-undang RI Nomor 14 Tahunn 2005 tentang Guru dan
Dosen, memberikan pengertian guru dengan "Pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengall.',45 Pengertian ini mengarahkan pada profesionalisasi tugas
43 Imam Hanafie, "Kelebihan nan Kekurangan KTSP", dali http://www.e-smartschool.com. 18Desember 208.
44 Depdikbun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 288.
30
keguruan, bahwa guru merupakan pengajar, pembimbing, pelatih, dan
evaluator bagi anak didik.
Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan dapatlah dinyatakan
bahwa tugas seorang guru bukan hanya memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan, namun juga bertugas menanarnkan nilai-nilai dan sikap
kepada anak didik agar mereka memiliki kepribadian yang paripurna.
Dengan keilmuan yang dimilikinya, guru membimbing peserta didik
dalam mengembangkan potensinya. Pendidik bukan hanya sekedar
mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, namun juga sebagai
fasilitator dan mediator yang membantu agar proses belajar beJjalan
dengan baik.
Adapun agama Islam sebagai bidang studi yaitu :
Upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilainilainya agar menjadi way of life (pandangan dan s1kap hidup)seseorang. Pendidikan agama islam sebagai mata pelajaranadalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantuseorang atau sekelompok peserta didik dalam menanarnkandanJatau menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainyauntuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya, yang diwujudkandalam sikap hidup dan dikembangkan dan keterampilan hidupnyasehari-hari.46
Dengan demikian seseorang yang mendidik pada bidang studi
agama Islam di sekolah disebut Guru Pendidikan Agama Islam (PAl).
Ia bertuga~ untuk mengarahkan dan membimbing anak didik menjadi
manusia yang dewasa, serta berusaha menanarnkan nilai-nilai Islam
kepada siswa, serta berusaha untuk membangkitkan kesadaran pelajar
agar dapat mengaplikasikan nilai-nilai Islam tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam pendidikan Islam, pendidik memiliki arti dan peranan
sangat penting. Hal ini disebabkan ia memiliki tanggung jawab dan
menentukan arah pendidikan. Itulah sebabnya Islam sangat
31
menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan
dan bertugas sebagai pendidik. Bahkan orang-orang berilmu
pengetahuan yang mengajarkan ilmunya kepada mereka yang
membutuhkan disukai oleh Allah dan dido'akan oleh penghuni langit,
penghuni bumi, seperti semut dan ikan di dalam laut agar ia
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan. Rasulullah Saw
bersabda:47
" -' '" ".." "'." ." "~ :(JLt) .~ ::;.; :;....;.. ~,b- \.lA :(~ y\ JLt) ( ;;0\ =.,..81
"Muhammad bin Abdul-A 'la menceritakan kepada kami, Salmah bin
Raja' memberitahukan kepada kami, Al-Walid bin Jamil
memberitahukan kepada kami, Af.·Qasim Abu Abdur Rahman
47 Hamdani lhsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV PustakaSetia), Cet. 2, h. 109-110.
32
memberitahukan kepada kami, dari Abu Umamah Al-Bahili berkata:
"Disebutkan disisi Rasulullah SAW dua orang, yang satu seorang ahli
ibadah, dan yang lain seorang 'alim (pandai), Rasulullah SA W
bersabda: "Keutamaan orang pandai atas orang ahli ibadah seperti
keutamaanku atas orang yang paling rendah diantara kamu, kemudian
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci,
malaikat-Nya, penghuni-penghunu langit-Nya dan bumi-Nya termasuk
semut dalam lubangnya dan termasuk ikan dalam laut akan
mendo'akan keselamatan bagi orang-orang yang mengajar manusia
kepada kebaikan. "
Hadits ini adalah hadits hasan gharib shahih.
Aku mendengar Abu Ammar AI-Husain bin Huraits Al-Khuzai'
berkata: Aku mendengar Al-Fudhail bin Iyadh berkata: "Orang 'alim
(pandai) yang mengamalkan dan mengajar dipanggil sebagai orang
besar di kerajaan langil. 49
b. Standar Kompetensi Guru PAl
1). Pengertian Standar Komvetensi Guru PAl
Kompetensi adalah "Seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harns dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.,,50
Menurut Abdul Majid,
kompetensi adalah seperangkat tindakan inteligen penuhtanggung jawab yang harns dimiliki seseorang sebagai syaratuntuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalanlbidang pekeljaan tertentu. Sifat inteligen harus ditunjukkansebagai kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak.Sifat tanggung jawab harns ditunjukkan sebagai kebenarantindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan,teknologi maupun etika. Depdiknas merumuskan definisikompetensi sebagai pengetahuan, keterampiulan dan nilai-
49 Moh. Zuhri, Tarjamah Suuan AT Tirmidzi, (Semarang: CV. Asy Syifa', 1992), Cet. I, h.
33
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir danbertindak. 51
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru
akan menunjukkan kualitasnya dalam mengajar. Kompetensi
tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan
professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya,
guru bukan saja hams pintar tapi juga pandai mentransfer ilmunya
kepada peserta didik. Kompetensi merupakan kemampuan dan
kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa standar52
kompetensi guru agama adalah seperangkat pengetahuan agama,
keterampilan dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai aJaran
Islam, penghayatan dan penguasaan nilai-nilai tersebut dalam
melaksanakan tugas keprofesionalannya sebagai guru agama.
2). Ruang Lingkup Standar Kompetensi Guru PAl
Menurut Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Gurudan Dosen, kompetensi yang hams dimiliki guru meliputi :
pertama, kompetensi pedagogik, yaitu kemampuanmengelola pembelajaran peserta didik. Kedua, kompetensikepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,berakhJak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladanpeserta didik. Ketiga, kompetensi professional, yaknikemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas danmendalam. Keempat, kompetensi sosial yaitu kemampuanguru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif danefesien dengan peserta didik, sesame guru, orang tualwalipeserta didik dan masyarakat sekitar.53
Adapun menumt Kunandar, kompetensi guru mencakup :
pertama, kompetensi intelektual, yaitu berbagai perangkatpengetahuan yang ada dalam diri individu yang diperlukan
51 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan S/andar Kampe/ensi Guru,(Bandung: PT Remaja RosdaKatya, 2007), Cet. 3, h. 5.
52 5tandar adalah suatu ktitetia yang telah dikel11bangkan dan ditetapkan herdasarkan atassumb~r: pr_osedur dan manajcrnell yang efektif. Standar suatu profesi menetapkaf1 siapn yang bolch
34
untuk menunjang berbagai aspek kineIja sebagai guru.Kedua, kompetensi fisik, yaitu perangkat kemampuan fisikyang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas sebagaiguru dalam berbagai situasi. Ketiga, kompetensi pribadi,yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuanindividu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yangmandiri untuk melakukan transformasi diri, identitas diri, danpemahaman diri. Kompetensi pribadi meliputi kemampuankemampuan dalam memahami diri, mengelola diri,mengendlikan dii dan menghargai diri. Keempat, kompetensisosial meliputi kemampuan interaktif, dan pemecahanmasalah kehidupan sosial. Kelima, kompetensi spiritual, yaitupemahaman, penghayatan serta pengamalan kaidah-kaidahkeagamaan. 54
Jika diperhatikan, kompetensi guru yang dikemukakan oleh
Kunandar tidak bertentangan dengan kompetensi menurut Undang
Undang Guru dan Dosen. Narnun, Kunandar membagi kompetensi
kepribadian menjadi dua yaitu kompetensi pribadi dan kompetensi
spiritual. Kompetensi intelektual menurut Kunandar sarna halnya
dengan kompetensi profesional, dan kompetensi fisik sama dengan
kompetensi pedagogik.
Adapun ruang lingkup standar kompetensi guru meliputi tiga
komponen, yaitu:
a). Komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang
mencakup (1) penyusunan perencanaan pembelajaran, (2)
pelaksanaan interaksi belajar mengajar, (3) penilaian prestasi
belajar peserta didik, (4) pelaksanaan tindak lanjut hasil
penilaian.55
Tabel2.1
Tabel Komponen Kompetensi Guru
35
Komponen Pengelolaan Pembelajaran
Kompetensi Indikator
1. Penyusunan 1. Mampu mendeskripsikan
rencana tujuanlkompetensi pembelajaran
pembelajaran 2. Mampu memilih/menentukan materi
3. Mampu mengorganisir materi
4. Mampu menentukan metodelSlrntegi
pembelajaran
5. Mampu menentukan sumber
belajar/media/alat peraga pembelajaran
6. Mampu menyusun perangkat penilaian
7. Mampu menentukan tekhnik penilaian
8. Mampu mengalokasikan waktu
2. Pelaksanaan 1. Mampu membuka pelajaran
interaksi 2. Mampu menyajikan pelajaran
belajar 3. Mampu menggunakan metodelmedia
mengajar 4. Mampu menggunakan alat peraga
5. Mampu menggunakan babasan yang
komunikatif
6. Mampu memotivasi siswa
7. Mampu mengorganisasi kegiatan
8. Mampu berinteraksi dengan Slswa
secara komunikatif
9. Mampu menyimpulkan pembelajaran
10. Mampu memberikan umpan balik
II. Mampu melaksanakan penilaian
3. Penilaian
prestasi belajar
peserta didik
4. Pelaksanaan
tindak lanjut
hasil penilaian
prestasi belajar
peserta didik
36
I. Mampu memilih soal berdasarkan
tingkat kesukaran
2. Mampu memilih soal berdasarkan
tingkat pembeda
3. Mampu memperbaiki soal yang tidak
valid
4. Mampu memeriksa jawab
5. Mampu mengklasifikasikan hasil-hasil
penelitian
6. Mampu mengolah dan menganalisis
basil penilaian
7. Mampu mengolah hasil penilaian
8. Mampu membuat interpretasi
kecendrungan hasil penilaian
9. Mampu menentukan korelasi antara
soal berdasarkan hasil penilaian.
10. Mampu mengidentifikasi tingkat variasi
hasil penilaian
II. Mampu menyimpulkan dari hasil
penilaian secara jelas dan logis.
I. Menyusun program tindak lanjut hasil
penilaian
2. Mengklasifikasikan kemampuan siswa
3. Mengidentifikasikan kebutuhan tindak
lanjut hasil penilaian
4. Melaksanakan tindak lanjut
5. Mengevaluasi hasil tindak lanjut
6. Menganalisis basil evaluasi program
tindak Ianjut hasil penilaian.
37
b). lCornponen kornpetensi pengernbangan potensi yang
diorientasikan pada pengernbangan profesi.56
Tabel2.2
Tabel Komponen Kompetensi Guru
Komponen Kompetensi Pengembangan Potensi
Kompetensi Indikator
I. Pengembangan I. Mengikuti infonnasi perkernbangan
Profesi lPTElC yang rnendukung profesi
rnelalui berbagai kegiatan ilmiah
2. Mengalihbahasakan buku
pelajanmlkarya ilmiah
3. Mengembangkan berbagai model
pembdajaran
4. Menulis makalah
5. Menulislmenyusun diklat pelajaran
6. Menulis buku pelajaran
7. Menulis modul
8. Menulis karya ilmiah
9. Melalrukan penelitian ilmiah (action
research)
10. Menemukan teknologi tepat guna
11. Mernbuat alat peragalmedia
12. Menciptakan karya sem13. Mengikuti pelatihan terakreditasi
14. Mengikuti pendidikan kualifikasi
15. Mengikuti kegiatan pengembangan
kurikulum
38
c). Komponen kompetensi penguasaan akademik yang mencakup
(1) pemahaman wawasan kependidikan (2) penguasaan bahan
kajian akademik.57
Tabel2.3
Tabel Komponen Kompetensi Guru
Komponen Kompetensi Penguasaan Akademik
Kompetensi Indikator
1. Pemahaman 1. Mernahami visi dan misi
wawasan 2. Memaharni hubungan pendidikan dan
pengaJaran
3. Mernahami konsep pendidikan dasar
dan rnenengah
4. Memabami fungsi sekolab
5. Mengidentifikasi pennasa1aban umum
pendidikan dalam hal proses dan hasil
pendidikan
6. Membangun sistem yang rnenunjukkan
keterkaitan pendidikan dan luar sekolah
2. Penguasaan 1. Mernahami struktur pengetabuan
bahan kajian 2. Menguasai substansi rnaten
akademik 3. Menguasai substansi kelmasaan sesuai
dengan jenis pelayan yang dibutuhkan
slswa
Apa yang dibicarakan merupakan ruang liugkup standar
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru termasuk guru PAl
sehingga dapat mewujudkan kineJjanya secara tepat dan efektif dan
meningkatkan kualitas pendidikan. Selain harns memiliki standar
kompetensi tersebut di atas, seorang guru agama yang baik juga
39
hams memenuhi persyaratan tertentu. Dalam hal ini Prof Dr. M.
Athiyah Al-Abrasyi menyebutkan beberapa syarat yang hams
dipenuhi oleh seorang guru agama, yaitu : 58
a). Zuhud, tidak mengutarnakan materi dan mengajar karenamencari keridhaan Allah semata. Syarat ini termasuk padakompetensi pribadi.
b). Seorang guru hams bersih tubuhnya, jauh dari dosa dankesalahan, bersih jiwa, terhindar dari dosa besar, sifat ria(mencari nama), dengki, permusuhan, perselisihan danlain-lain sifat yang tercela. Syarat ini dikategorikansebagai kompetensi pribadi.
c). IkhIas dalam pekerjaan. Keikhlasan dan kejujuranseorang guru didalam pekerjaannya merupakan jalanterbaik kearah suksesnya didalam tugas dan suksesmurid-muridnya. Syarat ini dapat dikategorikan sebagaikompetensi pribadi.
d). Seorang guru hams bersifat pemaaf terhadap muridmuridnya, ia sanggup menahan diri, menahan kemarahan,lapang hati, banyak sabar dan janganpemarah karenasebab-sebab yang kecil,. Berkepribadian dan mempunyaiharga diri. Syarat ini dikategorikan sebagai kompetensipribadi dan sosiaI. Karena dengan sifat-sifat tersebutdiatas sangan dibutuhkan dalam bersosialisasi denganmasyarakat.
e). Seorang guru hams mencintai murid-muridnya seperticintanya terhadap anak-anaknya sendiri danmemikikirkan keadaan mereka seperti ia memikirkankeadaaan anak-anaknya sendiri.
{). Guru agama tidak asal mengajar saja, tetapi hamsmengetahui tabi'at, adat, kebiasaan dan kemampuanberpikir agar dapat menentukan bahan pelajaran yangtepat bagi mereka. Syarat ini dapat disebut juga dengankompetensi pedagogik, dengan demikian guru agamatidak hanya mempunyai teladan yang baik namun jugamampu untuk menyampaikan bahan pelajaran dengantepat.
g). Memiliki ilmu agama yang cukup luas, memahami danmengamalkannya. Syarat ini dapat dikategorikan sebagaikompetensi profesionaI.
" Moh. Alhiyah AI-Abrasyi, At-Tarbiyatul lslamiyah. Terj. Dari Dasar-Dasar Pokok
40
Disamping itu, Abdurrahman an-Nahlawi menyarankan agar
guru dapat melaksanakan tugas dengan baik harns memiliki sifat
sifat sebagai berikut :59
a). Tingkah laku dan pola poor guru bersifat Rabbani yaitumelihat dampak dan dalil-dalil atas keagungan AlIh Swt,khusyu' kepada-Nya dan merasakan keagungan-Nya padasetiap peristiwa, sejarah, sunnah, kehidupan, sunah alamatau hukmn alamo
b). Guru seorang yang ikhlas. Hendaknya dengan profesinyasebagai pendidik dan dengan keluasan ilmunya, guruhanya bermaksud mendapatkan keridhaan Allah Swt.
c). Guru bersabar dalam mengajarkan berbagai pengetahuankepada anak-anak.
d). Guru jujur dalam menyampaikan apa yang diserukannya.Tanda kejujuran itu ialah menerapkan anjurannya itu padadirinya sendiri. Jika ilmu dengan amalnya telah sejalan,maka para pelajar akan mudah meniru dan mengikutinyadalam setiap perkataan dan perbuatannya.
e). Guru senantiasa membekali diri dengan ilmu dankesediaan membiasakan untuk terus mengkajinya.
f). Guru mampu menggunakan berbagai metode mengajarsecara bervariasi, menguasainya dengan baik sertamampu menentukan dan memilih metode mengajar yangselaras bagi materi pengajaran serta situasi belajarmengaJarnya.
g). Guru mampu mengelola siswa, tegas dalam bertindakserta meletakkan berbagai perkara secara proporsional.
h). Guru mempelajari kehidupan psikis para pelajar selarasdengan masa perkembangannya ketika ia men..;ajarmereka, sehingga dia dapat memberlakukan merekasesuai dengan kemampuan akal dan kesiapan psikismereka.
i). Guru tanggap terhadap berbagai kondisi danperkembangan dunia yang mempengaruhi jiwa,keyakinan dan pola piker angkatan muda. Disamping itu,hendaknya guru memahami pula berbagai problemakehidupan modem serta bagaimana cara menghadapi danmengatasinya.
j). Guru bersikap adil diantara pelajarnya, tidak cenderungkepada salah satu golongan di antara mereka dan tidakmelebihkan seseorang atas yang lain, dan segalakebijaksanaan dan tindakannya ditempuh dengan jalan
41
yang benar dan dengan memperhatikan setiap pelajar,sesuai dengan perbuatan serta kemampuannya.
Dari beberapa persyaratan di atas, penulis dapat mengatakan
bahwa seorang guru agama hendaknya memiliki pengetahuan
agama yang luas serta dapat mengamalkannya yang tampak dalam
tingkah lakunya sehari-hari, misaInya penyabar, pemaaf, bersih
jasmani dan rohaninya, serta ikhIas dalam menjalankan tugas mulia
sebagai guru agama. Sehingga selain bertugas untuk mentransfer
ilmu pengetahuan agama, guru agama juga menjadi teladan bagi
anak didiknya. Selain itu, guru agama harus bekeIja sesuai dengan
ilmu mendidik (metodik dan didaktik) yang sebik-baiknya disertai
dengan ilmu pengetahuan yang cukup luas dalam bidangnya, yang
dilandasi dengan rasa berbakti yang tinggi.
Bagi seorang guru agama, selain diperlukan syarat-syarat untuk
menjadi guru, juga guru hendaknya mengetahui pula sekedar ciri
perkembangan jiwa agama pacta anak dalam tiap tahap pada umur,
serta mengetahui latar belakang dan pengaruh pendidikan, serta
lingkungan di mana si anak lahir dan dibesarkan. Agar ia dapat
melaksanakan tugasnya, dengan cara yang berhasil guna dan
berdaya guna untuk mencapai tujuan pendidikan agama yang telah
ditelltukan.60
c. Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP
Kesiapan berasal dari kata "siap" yang artinya sudah sedia, sudah
disediakan (tinggal mengenakan saja).,,61
Kesiapan adalah "keseluruhan kondisi seseorang yang
membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara
tertentu terhadap suatu situasi.,,62
60 Zakiah Daradjat, llmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet. 16, h. 123.~~ Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 334.
42
Dari pemyataan di atas dapat dikatakan bahwa kesiapan guru
agama menerapkan KTSP adalah keseluruhan kondisi guru agama
yang membuatnya bersedia untuk menerapkan KTSP dalam
pembelajaran.
Menurut Slameto, kondisi-kondisi dalam kesiapan itu mencakup
tiga aspek, yaitu:63
1. Kondisi fisik, mental dan emosional
2. Kebutuhan-kebutuhan, motiv dan tujuan
3. Keterampilan pengetahuan dan pengertian lain yang dipelajari.
Ketiga aspek tersebut yang dimiliki seseorang akan memenuhi
untuk berbuat sesuatu.
Agar guru agama mempunyai kesiapan dalam menerapkan KTSP,
hendaknya guru PAl memiliki kondisi fisik, mental dan emosional
yang stabil. Disamping itu, guru PAl baiknya mempunyai pandangan
bahwa penerapan KTSP dalam pembelajaran merupakan suatu
kebutuhan dalam rangka pencapaian ~juan pembelajaran. Dengan
begitu, guru PAl terdorong untuk berusaha menerapkan KTSP.
Kebutuhan yang disadari mendorong seseorang untuk berusaha atau
membuat seseorang siap untuk berusaha. Selain itu, aspek yang tidak
kalah pentingnya adalah guru PAl hendaknya mempunyal
keterampilan dan pengetahuan yang luas, tidak saja mengenai agama
namun juga meliputi pengetahuan-pengetahuan umum lainnya.
Mengenai "kesiapan" dibahas dalam teori belajar behavioristik.Teori belajar ipj merupakan "proses perubahan tingkah Iakusebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan responyang menyebabkan siswa mempunyai pengalaman barn.Aplikasinya dalam pembelajaran adalah bahwa guru memilikikemampuan dalam mengelola hubungan stimulus respon dalamsituasi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapatoptimal.64
•
63 Siameto, h. 113.
r.~ __ .0
43
Salah satu tokoh yang menganut teori behavioristik adalah Edward
Lee Thorndike yang dikenal dengan teori koneksionisme. Menurut
teori ini belajar adalah "pembentukan asosiasi antara kesan yang
ditangkap panca indra dengan kecendrungan untuk bertindak atau
hubungan antara stimulus dan respon (S_R).,,65
Thorndike mengemukakan hukum-hukum belajar yang salah
satunya adalah hukum kesiapan (law of readiness). Menurut hukum
ini, hubungan antara stimulus dan respon akan mudah terbentuk
manakala ada kesiapan dalam diri individu. Secara lengkap bunyi
hukum ini adalah:
pertama, jika pada seseorang ada kesiapan untuk merespon ataubertindak, maka tindakan atau respon yang dilakukannya akanmemberi kepuasan, dan mengakibatkan orang tersebut untuktidak melakukan tindakan-tindakan lain. Kedua, jika seseorangmemiliki kesiapan untuk merespon, kemudian tidakdilakukannya, maka dapat mengakibatkan ketidakpuasan, danakibatnya orang tersebut akan melakukan tindakan-tindakan lain.Ketiga, jika seseorang tidak memiliki kesiapan untuk merespon,maka rcspon yang diberikan akan mengakibatkan ketidakpuasan.lmplikasi praktis dari hukum ini adalah, keberhasilan belajarseseorang sangat tergantung dari ada atau tidak adanyakesiapan.66
Apabila law of readiness ini dikaitkan dengan penerapan KTSP,
maka dapat dikatakan bahwa keberhasilan penerapan KTSP dalam
pembelajaran PAl sangat tergantung dari ada atau tidak adanya
kesiapan guru agama, karena gurulah yang memegang peranan penting
dalam pembelajaran. Guru merupakan faktor pcnentu yang paling
memberikan kontribusi dalam keberhasilan implementasi kurikulum di
sekolah, karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan, apabila
guru tidak melaksanakan tugas dengan baik, hasil implementasi
kurikulum (pembelajaran) tidak akan tercapai.
44
Selain Thorndike, tokoh yang menganut teori belajar behavioristik
adalah Robert Gagne. Gagne disebut sebagai Modern Neobehaviouris
mendorong guru untuk merencanakan instruksioanal pembelajaran
agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi. Berkaitan dengan
hal tersebut, guru berkewajiban mengembangkan tujuan-tujuan
pendidikan menjadi rencana-rencana yang operasional. Dalam hal ini
guru berperan dalam mengembangkan kurikulum dalam bentuk
rencana yang operasional seperti silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Dengan membuat silabus dan RPP, guru dapat
mengajar secara terprogram dan menjamin tercapainya kompetensi
yang telah ditelapkan.
Dalam pelaksanaan KTSP dituntut tiga hal, yaitu:
pertama, kesiapan mentalitas sebagai tenaga edukatif. Kedua,kesiapan profesional. Kesiapan profesional berkaitan dengankemampuan "multiaspek", yakni: kemampuan dalam memahamiproses, metodologi, tujuan KTSP sendiri sebagai sistemkurikulum yang partisipasif, kemampuan dalam bidang ilmuyang diajarkan, kemampuan dalam penguasaan teknologiinformasi, kemampuan dalam memilih metode dan menggunakanmetode pembelajaran, kemampuan dalam evaluasi hasil belajar,kemampuan membangkitkan minat anak didik, serta kemampuandalam memberikan bimbingan kepada siswa. Ketiga, kesiapansosial. Kesiapan guru untuk melakukan interaksi timbal balikdengan komponen penting pendidikan yang lain baik Slswa,sesama guru, kepala sekolah dan stakeholders yang lain.67
Apabila guru agama telah memenuhi sedikitnya tiga kesiapan yang
telah dijelaskan di atas, diharapkan KTSP dapat diterapkan dengan
baik pada pembelajaran PAL
Berdasarkan penjelasan di alas diperoleh bahwa keberhasilan
penerapan KTSP sangat tergantung kepada kesiapan guru agama untuk
menerapkannya, mulai dari membuat rancangan pembelajaran seperti
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) serta
mengimplementasikannya dalam pembelajaran. Selain itu, agar guru
45
agama lebih memahami KTSP, hendaknya guru agama juga siap dan
mengetahui tentang teori-teori KTSP.
3. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (pAl)
a. Pengertian Pembelajaran PAl
Pembelajaran dalam kamus besar Bahasa Indonesia, merupakan
"kata benda/nama yang berarti proses, cara, pembuatan menjadikan
orang/makhluk hidup belajar.,,68
Pembelajaran adalah "Proses yang teIjadi yang membuat seseorang
atau sejurnlah orang yaitu peserta didik melakukan proses belajar
sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprograrukan. Unsur
kesengajaan melalui perencanaan oleh pihak guru mempakan ciri
utama pembelajaran.,,69
Pembelajaran adalah "Proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga teIjadi pembahan perilaku kearah yang lebih
baik.,,70
Dari pengertian pembelajaran yang telah diuraikan sebelurnnya,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses belajar
mengajar, dimana belajar menunjukkan apa yang hams dilakukan
seseorang sebagai subyek dan obyek yang menerima pelajaran,
sedangkan mengajar menunjukkan apa yang hams dilakukan oleh gum
sebagai pengajar.
Adapun pengertian pendidikan agama Islam (PAl) banyak
dikemukakan para ahli diantaranya adalah Zakiah Daradjat, yang
memberikan sejumlah pengertian sebagai berikut : 71
68 Depdibud, Kamus.... h. 1769 Aminuddin Rasyad, Teor; Be/ajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), Cel.
4, h'o!4.
46
1) Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha berupabimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar kelaksetelah selesai pendidikannya dapat memahami danmengamaIkan ajaran Islam dan menjadikannya pandanganhidup (way aflife).
2) Pendidikan agama Islam iaIah pendidikan melalui ajaranIslam, berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didikdan bertujuan dapat menghayati dan mengamaIkan ajaranajaran Islam yang diyakini secara menyeluruh, danmenjadikan Islam sebagai pandangan hidup di dunia danakhirat.
Muhaimin merumuskan Pendidikan ke-Islam atau pendidikan
agama Islam yakni "upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam
dan nilai-nilainya, agar menjadi way life (pandangan dan sikap hidup
seseorang)."n
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan agama Islam (PAl) adalah usaha-usaha bimbingan yang
diberikan pendidik kepada peserta didik dengan harapan para siswa
dapat mengamaIkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
sehingga tcrbentuk perilaku dan kepribadian mereka yang sesuai
dengan ajaran Islam.
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl) adaIah proses belajar
mengajar jalam rangka memberikan bimbingan kepada anak didik
mengenai nilai-nilai keislaman dengan harapan agar mereka dapat
memahami dan mengamaIkannya dalam hidup di dunia yang nantinya
akan menjadi bekal untuk hidup di akhirat.
47
b. Komponen-Komponen Pembelajaran PAl
Ada empat komponen dalam proses pembelajaran yang harus
dilakukan seorang guru agar tujuan dari proses pembelajaran tercapai,
yaitu : 73
I). Menentukan Tujuan yang SpesifikTujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik
dalam bentuk perilaku akhir pelajar. Perumusan tujuan ituharus jelas yaitu bagaimana seharusnya pelajar berperilakupada akhir pembelajaran.
2). Mengadakan Penilaian PendahuluanPenilaian pendahuluan yang dilakukan guru bertujuan
unutk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada dirisiswa dengan membandingkan antara kondisi awal dengankondisi akhir setelah belajar. Dengan penilaian pendahuluanguru dapat mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan agartidak teIjadi pemberian materi yang tidak dibutuhkan.
3). Merencanakan Program PengajaranPada langkah ini guru merencanakan program
pembelajaran yang dapat mengantamya untuk mencapaitujuan-tujuan yang dikehendaki.
4). EvaluasiPenialaian atau evaluasi berperan sebagai barometer
untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan yang telahditetapkan.
Komponen-komponen tersebut saling berkaitan antara yang satu
dengan yang lain. Semua komponen tersebut sama halnya dengan
prosedur dalam pengembangan silabus.
Langkah-Iangkah dalam pengembangan silabus yang utama diawali
dengan merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
penentuan indikator. Dengan merumuskan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta penentuan indikator dapat dijadikan guru sebagai
batas dan arah kemampuan yang hams dimiliki dan dapat dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata
pelajaran tertentu. Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa langkah
48
ini sarna halnya dengan menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik
seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Sabri.
Langkah selanjutnya yakni menentukan materi pokok. Dalam
mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran perlu
memperhitungkan beberapa hal diantaranya nilai manfaat dan kebutuhan
peserta didik. Oleh karena itu, sebelum menentukan materi pokok,
seorang guru harus mengadakan penilaian pendahuluan untuk
mengetahui kemarnpuan awal siswa. Dengan melakukan penilaian
pendahuluan, guru dapat mengetahui materi yang dibutuhkan oleh
pelajar.
Setelah melakukan penilaian pendahuluan dan menentukan materi
pokok, langkah selanjutnya yaitu menetapkan kegiatan pembelajaran
yang disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
materi yang telah dirumuskan.
Langkah terakhir yaitu menetapkan jenis penilaian. Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Dari
pengertian ini, dapat dikatakan bahwa penilaian sarna dengan kegiatan
evaluasi.
Prosedur yang telah dijelaskan di atas, berlaku juga pada
pembelajaran PAL Dari urian ini, dapat dinyatakan bahwa komponen
komponen pembelajaran yang dikemukakan oleh Ahmad Sabri sarna
dengan prosedur pengembangan silabus. Namun, pengembangan silabus
lebih spesifik yang dilengkapi dengan mengisi identitas sekolah,
menentukan alokasi waktu dan sumber belajar.
c. Pelaksanaan Pembelajaran PAl Berbasis KTSP
Dalarn pembelajaran, tugas guru PAl yang paling utarna adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan
perilaku bagi peserta didik. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran
49
berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mancakup tiga
hal, yaitu :74
1). Pre Test (Tes Awal)
Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulaidengan pre tes. Pre tes ini memiliki banyak kegunaan dalammenjajagi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2). Pembentukan KompetensiPembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari
pelaksanaan proses pembelajaran, yakni bagaimanakompetensi dibentuk pada peserta didik dan bagaimanatujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembelajaran danpembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang danmenyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dankreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yangkondusif.
3). Post Tes (Tes Akhir)Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri
dengan post tes. Sama halnya dengan pre test, post test jugamemiliki banyak kegunaan, terutama dalam melihatkeberhasilan pmbelajaran dan pembentukan kompetensi.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran tersebut di atas berlaku juga
pada pembelajaran PAL Pembelajaran berbasis KTSP lni identik dengan
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam
perumusan RPP mencakup tiga kegiatan. Langkah pertama yang
ditempuh guru dalam mengembangkan RPP adalah mengidenhfikasi dan
mengelompokkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk
mengidentifikasi ini, salah satunya dapat dilakukan dengan mengadakan
pre test."
Tahap kedua, yaitu mengembangkan materi standar yang merupakan
isi kurikulum yang diberikan kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran dan pembentukkan kompetensi. Kemudian, guru juga
hams mampu untuk menetapkan strategi pembelajaran dengan
menggunakan variasi metode yang dapat mengaktifkan siswa. Dengan
50
kata lain, tahap ini dapat dinyatakan sebagai kegiatan pembentukan
kompetensi.
Kegiatan terakhir yang dilakukan dalam pengembangan RPP yaitu
merencanakan penilian. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
tercapai tidaknya pembelajaran yang telah dilaksanakan. Melakukan
penilaian dapat disebut juga dengan mengadakan post test, yang dari
hasilnya dapat memberikan informasi kepada guru untuk melakukan
perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran dan pembentukkan
kompetensi yang telah dilaksanakan.
Keberhasilan KTSP sangat tergantung dari proses pembelajaran yang
dilakukan guru meskipun juga masih ditentukan oleh faktor lain seperti
sarana prasarana sekolah, lingkungan sekitar, strategi dan sebagainya.
Salah satu upaya untuk menyukseskan KTSP dilakukan dengan cara
melaksanakan strategi pembelajaran dengan menggunakan berbagai
pendekatan misalnya CTL (contextual teaching and learning), inkuiri,
portofolio, life skill, dan lain-lain. Life skill dan CTL menjadi pendekatan
pembelajaran dalam KTSP pada seluruh mata pelajaran termasuk PAI.
Life skill atau kecakapan hidup adalah "Kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk berani menghadapi problem hidup dan kehidupan
dengan wajar tanpa rasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.,,75
Kecakapan hidup dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran
tem1asuk pada PAl, sehingga tidak diperlukan tambahan alokasi waktu
tertentu.
Dengan life skill diharapkan mata pelajaran PAl yang diberikan
terkait langsung dengan kondisi dan potensi lingkungan. Adanya
kecakapan hidup dapat membekali peserta didik yang bukan saja
menguasai nilai-nilai lslami, namun juga mampu untuk menerapkan,
menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup sesuai dengan nilai
nilai Islam tersebut.
51
Sama halnya dengan life skill, CTL menjadi prioritas pendekatan
pembelajaran pada KTSP. CTL adalah "Konsep belajar yang membantu
guru menghubungkan antara materi pelajaran yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari.,,76
Pentingnya pendekatan pembelajaran CTL bagi mata pelajaran PAl
didasarkan atas beberapa hal, yaitu :77
I). PAl merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dariajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agama Islam.Karena itu PAl merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariajaran Islam.
2). Dari segi muatan pendidikannya, PAl merupakan matapelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidakdapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang memilikitujuan pembentukan moral kepribadian peserta didik yangbaik. Oleh sebab itu semua mata pelajaran yang memilikitujuan relevan dengan PAl harns seiring dan sejalan dalampendekatan pembelajarannya.
3). Tujuan diberikannya mata pelajaran PAl adalah terbentuknyapeserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt,berbudi pekerti luhur (berakhlak mulia), memilikipengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumbersumber ajaran dan sendi-sendi lainnya, sehingga dapatdijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu ataumata pelajaran tanpa harns terbawa oleh pengaruh negatifyang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajarantersebut.
4). Mata pelajaran PAl tidak hanya mengajarkan kepada pesertadidik agar menguasai ilmu keislaman tetapi juga harnsmerniliki kemampuan untuk mengamalkan ajaran Islamdalam keseharian.
5). Prinsip dasar PAl didasarkan pada tiga kerangka dasar yaituakidah (penjabaran dari konsep iman), syariah (penjabarandari konsep Islam), akhlak (penjabaran dari konsep ihsan).
6). Dilihat dari aspek tujuan, PAl bersifat integratif, yaitumenyangkut potensi intelektual (kognitif), potensi moralkepribadian (afektif) dan potensi keterampilan mekanik(psikomotorik). Oleh sebab itu pembelajaran PAl harns
76 Kunandar, Guru... , h.296.77 •• __ •••
52
mampu mengembangkan semua potensi seeara pararel tanpamenafikan potensi lain yang dimiliki oleh siswa.
Karakteristik yang terdapat pada mata pelajaran PAl sangat
kompleks dan komprehensif. Oleh sebab itu pola pendekatan dan strategi
pembelajaran harns dilakukan seeara dinamis dan inovatif agar eita-eita
atau tujuan PAl dapat tereapai dengan tepat.
Selama ini, guru PAl lebih menitik beratkan perhatiannya pada aspek
kognitif dan belum banyak memperhatikan aspek afektif dan
psikomotorik. Mata pelajaran PAl menghendaki agar siswa menguasai
ilmu keislaman serta mampu untuk mengamalkan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Melihat dari hal ini, maka pendekatan CTL dan
life skill sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran PAl, karena akan
sangat membantu pereepatan siswa dalam memahami, menghayati dan
mempraktikkan ajaran agama Islam.
B. Kerangka Berpikir
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mernpakan kurikulum
yang berorientasi pada peneapaian kompetensi, dimana operasionalnya
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan tetap
memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar
yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidkan (BSNP).
Implementasi KTSP pada pembelajaran termasuk pada pembelajaran PAl
adalah sebuah keniseayaan. Terdapat beberapa eiri khas dalam PAl yang
menuntut penerapan KTSP pada pembelajaran, antara lain yaitu bahwa
pendidikan agama Islam disusun berdasarkan al-Qur'an dan hadits, bidang
studi PAl tidak hanya mengajarkan kepada peserta didik agar menguasai ilmu
keislaman tetapi juga harns memiliki kemampuan untuk mengamalkan ajaran
agama Islam dalam keseharian. PAl bersifat integratif, yaitu menyangkut
potensi intelektual (kognitil), potensi moral kepribadian (afektil) dan potensi
keterampilan mekanik (psikomotorik). Oleh sebab itu pembelajaran PAl harns
53
potensi lain yang dimiliki oleh siswa. Berdasarkan hal ini, maka KTSP tepat
diterapkan pada pembelajaran PAL
Untuk mengimplementasikan KTSP diperlukan peran serta semua pihak,
baik pemerintah, kepala sekolah, dewan guru, siswa, orang tua, maupun
masyarakat sekitar.
Guru terrnasuk guru agama sebagai komponen penting dalam pelaksanaan
pembelajaran hendaknya memiliki kemampuan untuk menerapkan KTSP.
Untuk itu, guru agama harns merniliki kualifikasi kompetensi yang telah
ditentukan. Guru agama harns memperkaya dirinya mengenai KTSP baik
dalam hal pemahaman maupun penerapannya dalam pembelajaran, sehingga
guru agama siap untuk mengimplementasikan KTSP dalam pembelajarannya.
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan kualitas pemahaman guru
mengenai KTSP serta implementasinya, hendlLlmya pemerintah mengadakan
sosialisasi dan pelatihan mengenai KTSP secara merata diseluruh wilayah.
Selain pemerintah, sekolah hendaknya juga memberikan penataran dan
pelatihan KTSP untuk dewan guru terrnasuk guru PAL Dengan demikian,
maka guru agama dapat memahami KTSP dan mampu untuk menerapkannya
dalam pembelajaran PAL
Berikut bagan kerangka berfikir kesiapan guru agama dalam
mengimplementasikan KTSP pada pembelajarannya :
PemerintahmensosialisasikanKTSP
SekolahrnensosialisasikanKTSP
Guru terrnasuk GuruPAl
BABIII
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
didahului dengan metode kuantitatif. Untuk memahami data tersebut lebih
lanjut dilengkapi dengan data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara.
Maka dari itu pengumpulan datanya dilakukan melalui penelitian lapangan
(field research), dengan tekhnik sebagai berikut :
I. Tes, yaitu pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan tes
obyektifkepada guru agama Islam yang menjadi subjek penelitian di SMP
yang ada di gugus 02 wilayah Ciputat.
2. Angket untuk mengetahui sikap guru agatHa Islam mengenai KTSP serta
penerapannya dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl).
3. Wawancara, yaitu mewawancarai langsung kepada kepala sekolah atau
wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMP yang ada di wilayah Ciputat
mengenaI kesiapan guru dalam menerapkan KTSP pada pembelajaran
PAL
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
55
memiliki karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. Adapun sampel yaitu
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah guru agama Islam di seluruh SMP Gugus 02 Wilayah Ciputat.
Berdasarkan data Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAl SMP
Gugus 02 Wilayah Ciputat Kabupaten Tangerang periode 2006-2008, guru
PAl beljumlah 42 orang.
Menurut Suharsimi Arikunto, apabila subjek kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.1
Berdasarkan hal ini, maka sampel yang diambil adalah keseluruhan dari
populasi. Dengan kata lain sampel pada penelitian ini adalah guru agama
Islam di seluruh SMP gugus 02 wilayah Ciputat yang beljumlah 42 orang.
C. Aspek Kajian
Aspek kajian penelitian ini adalah tentang kesiapan guru dalam
menerapkan KTSP pada pembelajaran PAL Yang dimaksud dengan kesiapan
guru adalah pengetahuan dan pemahaman guru PAl SMP di wilayah Ciputat
mengenai teori.KTSP dan kesiapan menerapkannya pada pembelajaran.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
yaitu teknik tes dan non tes :
1. Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
berupa tes objektivitas bentuk pilihan ganda. Tes ini berisi serangkaian
pertanyaan yang harus dijawab oleh guru agama Islam SMP sebagai
responden dalam penelitian ini. Item pada tes ini berjumlah 30 butir soal.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru PAl SMP di wilayah
Ciputat mengenal konsep dasar dan implementasi KTSP pada
56
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl). Adapun kisi-kisi instrument
tes adalah sebagai berikut :
Tnbel3.1
Kisi--Kisi Instromen Penelitian beropa Tes tentang KTSP
Variabe : Kesiapan Guru Agama Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada Pembelajaran PAI SMP
JumlahDimensi Indikator No item
item
Konsep a KonsepKTSP 5 1,2,3,4,5
DasarKTSP b. Karakteristik KTSP 2 6,7
c. Prinsip pengembangan 2 8,9
KTSP
d. Komponen KTSP 3 10,11,12
e. Implementasi KTSP
1). Pengembangan progIam 6 13,14,15,16,
19,20
2). Pelaksanaan
pembelajaran
- Kegiatan pembelajaran 3 21,22,23
- Pendekatan 5 17,18,24,25,
pembelajaran 26
3). Evaluasi pembelajaran 427,28,29,30
57
2. Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan atau pemyataan yang hams
dijawab atau dilengkapi oleh responden.2 Angket yang dgunakan adalah
angket terbuka dimana responden dapat menjawab bebas sesuai dengan
pendapatnya masing-masing.
Tabel3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penditian beru~1lAnglret tentang KTSP
Variable: Kesiapan Guru Agama Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Peudidikan (KTSP) pada Pembelajarau PAl SMP
JumlahDimensi Indikator No item
item
Penerapan a Sikap guru 10 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
KTSP dalam terbadap
pembelajaran penerapan
PAl KTSP
b. Penerapan 10 11,12,13,14,15,16,17,
KTSP pada 18,19,20
pembelajarao
PAl
3. Wawancara.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data secara lisan tentang
kesiapan guru agama islam dalam menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dari masing-masing SMP yang ada di gugus 02
wilayah Ciputat. Instrumen yang digunakan dalam wawancara adalah
pedoman wawancara. Dengan pedoman wawancara inilah penulis
mengadakan tanyajawab dengan kepala sekolah atau wakil kepalasekolah
bidang kurikulum SMP yang ada di wilayah Ciputat mengenai penerapan
KTSP.
58
E. Uji Validitas dan Realibilitas
a. Uji Validitas
lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket
yang ditujukan kepada guru agama PAl SMP gngns 02 Wilayah Ciputat.
Untuk itu, dilakukanlah uji validitas terhadap tes dan angket, yaitu sebagai
berikut:
1) Uji Validitas Tes
Pada penelitian ini, untuk tes mengenai pemahaman guru mengenai
teori KTSP berbentuk pilihan ganda sehingga pengnjian validitas
instrument ini menggunakan uji validitas butir, dengan menggunakan
point biserial correlation. 3
rpbi = M;ri~' jfKeterangan :
rpbi Koefisien korelasi point biserial
Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee
M, = Skor rata-rata dari skor total
SD, = Deviasi standar dari skor total
p = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang
sedang diuji validitas
q Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji validitas
Tes mengenai pemahaman dan pengetahuan guru agama PAl SMP
tentang KTSP ini beIjumlah 30 item, 20 soal atau 67 % berkategori
valid, yaitu pada nomor 1,2,4,5,7,8,10,11,14,15,16,17,18,20,21,
24,25,26,27,29 dan 10 soal atau 33 % berkategori invalid, yaitu pada
nomor 3, 6, 9,12, 13,19,22,23, 28, 30 pada taraf signifikansi 0,5 %.
(lihat lampiran 4 halaman 100).
59
2) Uji Validitas Angket
Untuk menguji validitas dari setiap item, dilakukan analisis item
dengan mengkorelasikan setiap item dengan skor total. Perhitungan
korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product
Moment. Berdasarkan data hasil uji validitas kuesioner tentang sikap
guru PAl SMP terhadap KTSP serta penerapannya dalam
pembelajaran PAI yang terdiri dari 20 butir pertanyaan, diketahui
bahwa 18 butir pertanyaan tersebut adalah valid dan 2 butir pertanyaan
tidak valid yaitu nomor 4 dan 6. (lihat lampiran 7 halaman 104 )
b. Uji Realibilitas
1). Uji Realibilitas Tes
Untuk menentukan realibilitas tes menggunakan tekbnik kuder
richardson (KR) dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu :4
Keterangan :
rll Koefisien reliabilitas tes
p
q
Banyaknya butir item
Varian total
; Jumlah dari hasil perkalian antara Pi dengan qi
: Tingkat kesukaran
: l-p
Melalui proses perhitungan, maka tes mengenai pemahaman dan
pengetahuan guru agama PAl SMP tentang KTSP mempunyai
realibilitas sebesar 0.83 dengan kriteria tinggi. Artinya, bahan istrumen
layak digunakan untuk penelitian.
60
2). Vji Realibilitas Angket
Rumus yang digunakan dalam menguji realibilitas instruernn ini
adalah dengan menggunakan rumus alpha. Adapun rumusnya adalah:5
( k ) ( ~SI')r - -- 1- =----'-1I - k -1 S"
Keterangan :
rl1 realibilitas instrumen
k banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
L Sj2 jumlah varians butir
S,2 varians total
Melalui proses perhitungan, maka angket mengenai sikap guru
agama terhadap KTSP serta penerapannya dalam pembelajaran PAl
mempunyai realibilitas sebesar 0.80 dengan kriteria tinggi. Artinya,
bahan istrumen sudah layak digunakan untuk penelitian.
F. Tekhnik Analisa Data
Setelah data-data dalam penelitian ini terkumpul, peneliti selanjutnya
mengolah dan menganalisis data-data tersebut untuk mengungkap pokok
masalah yang diteliti, sehingga diperoleh suatu kesimpulan.
Analisa data adalah sebuah teknik yang digunakan untuk memperoleh
jawaban dan kesimpulan sehubungan dengan mencari hasil tes dan angket dari
guru PAl SMP gugus 02 di wilayah Ciputat mengenai pemahaman dan
penerapan KTSP dalam pembelajaran PAL Adapun tekhnik analisa data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
I. Editing
Mengedit adalah "mempersiapkan naskah untuk dicetak dengan
memperhatikan susunan bagian-bagiannya, peraturan paragrafnya,
perwajahannya, ejaan dan salah-salah titik (tulisan) dan sebagainya.,,6
61
Akan tetapi mengedit yang dimaksud di sini adalah memeriksa daftar
pertanyaan yang telah diserahkan kepada responden dan diserahkan
kembali kepada penulis. Kemudian penulis memerikasa satu persatu tes
dan angket tersebut.
2. Skoring
Penulis selanjutnya memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada
pada tes dan angket. Pemberian skor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Skor tes pengetahuan dan pemahaman guru PAl SMP mengenm
konsepKTSP
Banyaknya obyek tes yang digunakan untuk mengetahui
pemahaman guru agama mengenai konsep KTSP beIjumlah 30 butir
item. Setiap itemnya mempunyai 4 altematif jawaban dengan huruf a,
b, c, dan d. Tes tersebut diberikan bobot I pada jawaban yang benar
dan 0 padajawaban yang salah.
b. Skar angket mengenai sikap guru PAl SMP terhadap KTSP dan
penerapannya
Banyaknya obyek angket yang digunakan untuk mengetahui sikap
guru agama mengenai KTSP serta penerapannya dalam pembelajaran
PAl beIjumlah 20 butir item. Setiap itemnya mempunyai 4 altematif
jawaban dengan huruf a, b, c, dan d. Pemberian skomya adalah sebagai
berikut:
a. Untuk jawaban option A diberi skor 4
b. Untuk jawaban option B diberi skor 3
c. Untukjawaban option C diberi skor 2
d. Untuk jawaban option D diberi skor I
62
3. Analisis Data
a. Analisis Tes
Untuk menganalisis data mengenai hasil tes tentang KTSP,
digunakanlah kriteria penilaian hasil belajar berdasarkan KTSP. Dalam
KTSP, kriteria ideal ketuntasan belajar setiap indikator yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar adalah 75 %.7 Berdasarkan
hal ini, jika guru agama dapat menjawab 75 % dari 30 butir item yang
telah mewakili indikator dari teori KTSP, maka dapat dikatakan guru
telah menguasai teori KTSP dengan amat baik. Perincian penilaian ini
adalah sebagai berikut :
Perincian Penilaian Hasi,l Tes tentang Teori KTSP\
Persen Jawaban yang bemir~ ~ ~ ...Keterangan
75%-100% 23-30 AmatBaik
60%-74% 18-22 Baik
45%-59% 14-17 CulmpBaik
30%-44% 9-13 KurangBaik
15%-29% 8kebawah Sangat Kurnng Baik
Selanjutnya untuk mengetahui prosentase nilai hasil tes dari semua
guru PAl SMP di wilayah ciputat, digunakanlah tekhnik analisa data
dengan rumus:
P=.Ex 100%
N
Keterangan :
P : Angka Prosentase
F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N : Jumlah se!uruh sampel
63
b. Analisis Angket
Untuk menganalisis angket dipergunakan juga kriteria penilaian
hasil belajar berdasarkan KTSP. Sebagaimana dijelaskan diatas,
kriteria ideal dalam penilaian KTSP untuk setiap indikator adalah 75
%. Berdasarkan hal ini, jika 75 % dari nilai harapan angket (80), maka
dapat dinyatakan bahwa guru merespon positif KTSP dan dapat
menerapkannya dalam pembelajaran dengan amat baik. Berikut adalah
perineian penilaian untuk hasil angket :
Tabel3.4
Perincian Penilaian Hasil Angket tentang Sikap dan
Penerapan KTSP pada Pembelajaran PAl
PersenJawaban yang
Keteranganbenar
75 %-100% 60-80 AmatBaik
60%-74 % 48 -59 Baik
45 %- 59% 36-47 Cukup Baik
30%-44% 24-35 Kurang Baik
15%-29% 24 kebawah Sangat Kurang Baik
Untuk menentukan prosentasenya, maka dapat ditempuh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
P= Ex 100%
N
Keterangan :
P : Angka Prosentase
F : Frekuensi yang sedang dieari prosentasenya
N : Jumlah seluruh sample
Adapun tekhnik analisa data dari hasil wawaneara digunakan
pendekatan kualitatif dengan pemaknaan lebih lanjut atas hasil tes
64
SMP di wilayah ciputat. Data ini terlebih dahulu verbatim dan daripadanya
digunakan sebagai data penguat hasil tes di atas.
G. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan
November 2008, bertempat di SMP Negeri dan SMP Swasta Gugus 02 di
Wilayah Ciputat.
Demikianlah metode yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini,
sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana kesiapan guru agama menerapkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada pembelajaran PAl SMP di
Gugus 02 Wilayah Ciputat.
BABIV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Sekolah yang menjadi objek dalam penelitian yaitu semua SMP yang
berada di Gugus 02 Wilayah Ciputat Kabupaten Tangerang dengan jumlah 18
(delapan belas) sekolah yang terdiri dari 5 (lima) SMP Negeri dan 13 (tiga
belas) SMP Swasta. Data sekolah ini bersumber dari Departemen Agama
Kabupaten Tangerang. Sekolah-sekolah ini telah menerapkan KTSP pada
semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAl).
Adapun jumlah responden dari delapan belas sekolah tersebut di atas
adalah 42 (empat puluh dua) orang guru agama. Untuk memperoleh gambaran
menyeluruh mengenai identitas responden yang menjadi objek daIam
penelitian ini, berikut disajikan identitas para responden secara umum yang
ditinjau dari berbagai aspek.
PERPUST.AKAAN UTAMA \UIN SYAH'lD JAKARTA
1. Latar Belakang Pendidikan Responden
Tabel4.1
Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
66
PendidikanNama Sekolah
Pasca Jumlah(Responden) Sarjana Dill DII SPG
Sarjana
1. SMP Negeri I - 1 2 - - 3
Ciputat
2. SMP Negeri 2 - 2 I - - 3
Ciputat
3. SMP Negeri 3 - 4 - - - 4
Ciputat
4. SMP Negeri 4 - 2 - - - 2
Ciputat
5. SMP Negeri 5 - 2 - - - 2
Ciputat
6. SMP Swasta - 1 - - - 1
DuaMei
7. SMP Swasta - 1 - - - 1
Mabad Rempoa
8. SMP Swasta - 4 - - - 4
Muhammadiyab
17 Ciputat
9. SMP Swasta - 1 - - - 1
Syekh
Abdurra'uf
10. SMP Islam - 3 I - - 4
Ruhama
11. SMP Islamiyab - 3 - - I - 3--
67
Cipntat
12. SMP Swasta - 2 1 - - 3
PORI 1 Ciputat
13. SMPPORI - 1 - - - 1
Jombang
14. SMP Swasta - 1 - - - 1
Paramarta
15. SMP Swasta - 2 - - - 2
Dwi Putra
16. SMP Swasta 2 I - - - 3
Darussalam
Cipntat
17. SMP Islam Al- - I - - - I
Khasyi'un
18. SMP Puspita - 2 - I - 3
Bangsa
Jumlah 2 34 5 1 - 42
Dari infonnasi table 4.1 di atas, terlihat bahwa proporsi tingkat pendidikan
terbanyak adalah responden dengan latar belakang pendidikan sarjana yaitu 34
orang atan 80,95 %. Kemudian responden dengan pendidikan D III, 5 orang,.atau 11,90 %, responden Pasca Sarjana 2 orang atan 4,76 %, dan yang
terakhir responden berpendidikan D II, 1 orang atau 2,38 %.
Gambaran ini menunjnkkan bahwa rata-rata guru agama SMP yang berada
di gugus 02 Wilayah Ciputat mempunyai latar belakang pendidikan sarjana
dengan gclar sarjana kependidikan dan sarjana agama. Namun masih ada 6
orang atau 14 % guru PAl yang belum memenuhi standar kualifikasi, untuk
menjadi guru SMP yang mensyaratkan sudah lulus pendidikan sarjana (S 1).1
2. Aspek Masa Kerja
Tabel4.2
Data Responden Berdasarkan Lamanya Masa Kerja Sebagai Guru
SMP
68
MasaKerja
Nama Sekolah (Responden) >25 16-25 6-15 1-5 Jumlah
tahun tahun tahnn tahun
1. SMPN 1 Ciputat 1 1 1 - 3
2. SMPN 2 Ciputat - 3 - - 3
3. SMPN 3 Ciputat - 2 2 - 4
4. SMPN 4 Ciputat - 1 1 - 2
5. SMPN 5 Ciputat 1 - 1 - 2
6. SMP Swasta 2 Mei - 1 - - I
7. SMP Swasta Mabad Rempoa - - 1 - 1
8. SMP Swasta Muhammadiyah1 3 4- -
17 Ciputat
9. SMP Swasta Syekh1- - I
Abdurra'uf -10. SMP Islam Ruhama - 2 2 - 4
11. SMP Islamiyab Ciputat - - 3 - 3
12. SMP Swasta PGRI 1 Ciputat 1 1 1 - 3
13. SMP PGRI Jombang - - 1 - 1
14. SMP Swasta Paramarta - - - 1 1
15. SMP Swasta Dwi Putra - - 2 - 2
16. SMP Swasta Darussalam- - 1 2 1
Ciputat
17. SMP Islam AI-Khasyi'un - - 1 - ~
.J
18. SMP Puspita Bangsa 2 1 - -
Jumlah 6 15 17 4 42
69
Melihat tabe! di atas dapat diketahni bahwa lama keIja responden guru
agama SMP dengan masa bakti melebihi 25 tahun, 6 orang atan 14,29 %,
antara 16-25 tahun, 15 orang atan 35,71 %. Selanjntnya responden dengan
pengabdian 6-15 tahun, 17 orang atan 40,48 %, dan yang terakhir responden
yang sudah bertugas antara 1-5 tahun sebanyak 4 orang atan 9,52 %.
Dari data yang ada, diperoleh informasi bahwa pengajar atau responden
dengan masa tugas antara 6-15 tahun berada diperingkat presentase tertinggi
(40,48%).
3. Mengikuti Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Tabel 4.3
Data Guru yang Mengikuti Pelatiban KTSP
Nama Sekolab (Responden)Mengikuti Pelatihan KTSP
JumlahSudah Belum
1. SMPN I Ciputat 3 - 3
2. SMPN 2 Ciputat 3 - 3
3. SMPN 3 Cipntat 4 - 4
4. SMPN 4 Cipntat 2 - 2
5. SMPN 5 Ciputat 2 - 2
6. SMP Swasta 2 Mei ! - 1
7. SMP Swasta Mabad Rempoa 1 - 1
8. SMP Swasta Muhammadiyah14 - i4
17 CiputatI
9. SMP Swasta Syekh1 - 1
Abduna'uf
10. SMP Islam Ruhama 3 1 4
11. SMP Islamiyah Cipntat 3 - 3
12. SMP Swasta PGRI 1 Cipntat 3 - 3
13. SMP PGRI Jombang - 1 1
70
14. SMP Swasta Paramarta 1 - 1
15. SMP Swasta Dwi Putra 2 - 2
16. SMP Swasta Darussalam3 - 3
Ciputat
17. SMP Islam Al-Khasyi'un 1 - 1
18. SMP Puspita Bangsa 3 - 3
Jumlab 40 2 42
Dari tabel di atas, satu lagi masukan signifikan, sebagian besar responden
atau guru agama telah mengikuti pelatihan atau penataran Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan jumlah 40 orang atau 95,24 %, pengajar
yang belum mengikuti pelatihan KTSP 2 orang atau 4,76 %. Ditambahkan,
bahwa pelatihan atau penataran KTSP tersebut, dapat diikuti responden yang
diadakan sekolah, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAl, tingkat
gugus, kabupatcn atau propinsi.
4. Deskripsi Data Hasil Tes Pengetahuan dan Angket Guru Agama
Mengenai KTSP
a. Deskripsi data hasil tes pengetahuan guru agama mengenai KTSP
Untuk mengetahui hasil tes pengetahuan serta pemahaman guru
PAl mengenai KTSP dari 42 responden, digunakan standar penilaian
hasil belajar berdasarkan KTSP. Kriteria ideal ketuntasan belajar setiap
indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar adalah
75 %. Berdasarkan hsJ ini, jika guru agama dapat menjawab 75 % dari
30 butir item yang telah mewakili indikator dari teori KTSP, maka
dapat dikatakan guru telah menguasai leori KTSP dengan amat baik.
Perincian penilaian ini adalah sebagai berikut :
71
Tabel4.4
Perincian Penilaian Hasil Tes tentang Teori KTSP
Persen Jawaban yang benar Ketcrangan
75%-100% 23-30 AmatBaik
60%-74% 18-22 Baik
45%-59% 14-17 Cukup
30%-44% 9-13 KnrnngBaik
15%-29% 8kebawah Sangat Knrnng Baik
Berdasarkan ketentuan seperti yang telah tercantum pada table 4.6,
maka nilai hasil tes yang diperoleh oleh guru agama pada tes
pengetahuan mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat
diketahui pada tabel sebagai berikut :
Tabel4.5
Nilai dIm Rata-Rata Nilai Responden pada Tes Pengetahuan
KTSP
No Nama Sekolah Subjek Angka Hurnf
1 2 ESMPN 1 Cipntat
2 10 D1
3 3 E
Rata-Rata 5 E
I 10 D
2 9 D2 SMPN 2 Ciputat
3 15 C
Rata-Rata II,3 D
3 SMPN 3 Ciputat 1 15 C
2 II D
3 12 D
4 'i F --
72
Rata-Rata 10.75 D
1 9 D
4 SMPN 4 Ciputat 2 5 E
Rata-Rata 7 E
1 16 C
5 SMPN 5 Ciputat 2 15 C
Rata-Rata 15,5 C
1 16 C6 SMP Swasta 2 Mei
Rata-Rata 16 C
1 7 E7 SMP Swasta Mabad Rempoa
Rata-Rata 7 E
I 9 D
2 15 CSMP Swasta Muhammadiyah 17
8 3 7 ECiputat
4 13 D
Rata-Rata 11 D
1 8 E9 SMP Swasta Syekh Abdurra'uf
Rata-Rata 8 E
I 13 D
2 8 E
10 SMP Islam RuhlllI'a 3 11 D
4 12 D
Rata-Rata 11 D
1 4 E
2 9 D11 SMP Islamiyah Ciputat
3 9 D
Rata-Rata 7,3 E
12 SMP Swasta PGRI 1 Ciputat 1 8 E
2 4 E~ ~ ~
73
Rata-Rata 6,7 E
I 12 D13 SMP PGRI Jombang
Rata-Rata 12 D
I 6 E14 SMP Swasta Paramarta
Rata-Rata 6 E
I 19 B
15 SMP Swasta Dwi Putra 2 13 D
Rata-Rata 16 C
I II D
SMP Swasta Darussalam 2 10 D16
Ciputat 3 18 B
Rata-Rata 13 D
I 12 D17 SMP Islam AI-Khasyi'un
Rata-Rata 12 D
I 7 E
2 7 E18 SMP Puspita Bangsa
3 II D
Rata-Rata 8.3 E
JumJab Rata-Rata 183.85
Berdasarkan tes yang dilakukan, diperoleh angka presentase yang
mendapat nilai A (Arnat Baik) tidak ada atau 0 %. Kemudian dengan
nilai B (Baik) 2 orang (5 %), nilai C, 6 orang (14 %), nilai D
(Kurang), 19 orang (45 %) dan yang terakhir pada nilai E (Sangat
kurang baik) 15 orang atau 36 %.
Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa nilai rata-rata hasil tes
pengetahuan dan pemahaman guru PAl SMP mengenai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat dicari dengan membagi
j umlah rata-rata nilai guru PAl dengan jumlah sekolah (183,85: 18)
yaitu 10,22, nilai ini berada pada skala 9-13 dengan kategori D (kurang
74
baik). Hasil ini dengan kalimat lain dapat dikatakan bahwa
pengetahuan dan pemahaman guru PAI mengenai teori KTSP adalah
kurang memuaskan. Keminusan ini salah satu penyebabnya karena
dalam penataran atau pelatihan KTSP yang diikuti oleh guru PAl lebih
dominan mengenai penerapan KTSP seperti cara membuat silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), program tahunan, program
semester dan lain sebagainya, sementara pada tataran teori kurang
diperhatikan.
b. Deskripsi data hasil angket tentang sikap guru agama terhadap
KTSP serta penerapannya dalam pembelajaran PAI SMP gugus
02 wilayah Ciputat
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab III, untuk melakukan
interpretasi terhadap skor angket mengenai sikap guru agama terhadap
KTSP serta penerapannya dalam pembelajaran PAl SMP dipergunakan
kriteria penilaian hasil belajar berdasarkan KTSP. Dalam KTSP,
kriteria ideal ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan
dalam suatu kompetensi dasar adalah 75 %. Berdasarkan hal inl, jika
75 % dari nilai harapan (80) dapat diperoleh guru PAl maka dapat
dinyatakan bahwa guru PAl merespon positif dan dapat menerapkan
KTSP dalam pembelajaran dengan amat baik. Perincian penilaian ini
adalah sebagai berikut:
75
Tabel4.6
Perincian Penilaian Hasil Angket tentang Sikap dan
Penerapan KTSP pada Pembelajaran PAl
Jawaban yang FrekuensiPersen Keterangan
benar
75%-100% 60-80 32 AmatBaik
60%-14% 48-59 10 Baik
45%-59% 36-47 - Cukup
30%-44% 24-35 - Kurang
15%-29% 24 kebawahSangat Kurang
-Sekali
Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 42 responden,
guru agama yang menilai KTSP dan dapat menerapkannya dalam
pembelajaran PAl dengan amat baik beIjumlab 32 orang atau 76 %.
Sedangkan responden yang menyatakan KTSP dan dapat
menerapkannya dalam pembelajaran PAl dengan baik beJjumlab 10
orang atau 24 %.
Dari hasil ini, dapat dikatakan babwa mayoritas guru PAl
merespon seeara positif adanya KTSP dan dapat menerapkannya
dalam pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari adanya penataran atau
pelatihan KTSP yang diikuti oleh guru PAI. Dalam pelatihan atau
penataran KTSP ini, guru lebih banyak menerima mengcnai penerapan
atau pelaksanaan KTSP, misalnya eara membuat silabus, reneana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), program semester, prgtarn tabunan
dan lain sebagainya. Selain itu, pada awal semester guru PAl diminta
untuk membuat silabus dan RPP yang kemudian diperikasa oleh
kepala sekolah atau wakil kepala bidang kurikulum.
Untuk mengetabui rata-rata sikap guru agama terhadap KTSP serta
penerapannya dalam pembelajaran PAl dapat dihitung dengan
76
64,19. Maka dari hasil perhitungan, angka 64,19 diketahui berada pada
rentangan skala penilaian 60-80. Hal ini berarti menunjukkan rata-rata
sikap guru agama terhadap KTSP serta penerapannya dalam
pembelajaran PAI SMP berkategori amat baik.
B. Analisa Hasil Penelitian Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP pada
Pembelajaran PAl SMP Gugus 02 Wilayah Ciputat
KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah
untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi serta kebutuban masyarakat
setempat.
KTSP ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dall. cerdas
dalam mengemban identitas budaya dan bangsanya. Kurikulum ini dapat
memberikan dasar-dasar pengetahuan, keteranJ.pilan, pengalaman belajar yang
membangun integritas sosial serta membudayakan dan mewujudkan karakter
nasional. KTSP juga memudahkan guru dalam menyajikan pengalaman
belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu
pada empat pilar pendidikan universal sebagaimana yang telalJ. dicetuskan. oleh
UNESCO yaitu learning to know atau learning to learn, learning to do,
learning to be dan learning to live together.
Dalam KTSP, pengajar umunmya termasuk guru agama Islam memegang
peranan penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru agama harus
mempunyai kesiapan untuk menerapkan KTSP dalam pembelajaran PAl.
Guru agama merupakan faktor utama dalam proses pembelajaran PAl.
Seperti apa pun kurikulum dan sarana yang tersedia, pada akhirnya guru yang
mengoperasionalkannya dalam proses pendidikan. Keberhasilan KTSP
dipengaruhi oIeh kemampuan guru dalam menyajikannya.
Dari penelitian pada delapan belas SMP di gugus 02 Wilayah Ciputat,
dapat dinyatakan bahwa rata-rata pengetahuan dan pemahaman gum agama
tentang KTSP adalah 10, 22 yang berarti berada pada kategori kurang baik.
77
angket kepada guru agama untuk mengetahui sikap mereka terhadap KTSP
serta penerapannya dalam pembelajaran PAL Dari hasil angket ini, diketahui
bahwa rata-rata sikap guru agama terhadap KTSP serta penerapannya dalam
pembelajaran PAl berkategori amat baik.
Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa guru PAl sebagai praktisi
lebih menguasai penerapan KTSP dalam pembelajaran berbanding teorinya.
Hal ini dikarenakan bahwa dalam penataran atau pelatihan KTSP yang diikuti
oleh guru PAl lebih banyak memberikan mengenai penerapan KTSP dalam
pembelajaran seperti pembuatan silabus, RPP, program semester, program
tahunan, dan sebagainya.2
Selain itu pada awal semester, guru PAl diminta untuk membuat silabus
dan RPP yang nantinya dikumpulkan serta diperiksa oleh kepala sekolah atau
wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Setelah diperiksa, diadakan juga
supervisi ke kelas. Jika terdapat guru yang kurang paham mengenai KTSP,
diberikanlah pengarahan agar lebih memahami KTSP terutama da!am
menerapkannya dalam pembelajaran.3
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pengetahuan guru PAl mengenai
teori KTSP adalah kurang baik. Guru hanya menguasai penerapan KTSP
dalam pembelajaran terutama dalam program tertulis seperti silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), program semester, program tahunan dan
sebagainya. Dengan kurangnya pengetahuan guru PAl mengenai teori KTSP,
sulit bagi guru PAl untuk mengubah paradigma lama menjadi paradigma bam.
Sebagian guru PAl terutama guru yang senior sulit untuk mengubah cara
mengajar yang konvensional menjadi metode bam yang lebih mengaktifkan
siswa.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengubah paradigma
guru yaitu dengan memberikan teori-teori KTSP terutama pada masalah
metode dan penilaian berdasarkan KTSP. Sehingga guru PAl bukan saja
menguasai penerapan KTSP namunjuga dalam hal teorinya. Dengan demikian
78
guru PAl dapat menerapkan KTSP dalam pembelajaran, mulai dari membuat
perangkat pembelajaran, menguasai dan menggunakan metode-metode barn
seperti CTL, Life skill, Mastery Learning, dan sebagainya serta melakukan
penilaian berdasarkan KTSP baik dari segi kognitif, afektif dan psikomorik.
Apabila KTSP dapat diterapkan secara maksimal dalam pembelajaran PAl,
maka dapat menciptakan anak didik yang tidak saja memahamai ajaran-ajaran
agama Islam namun juga dapat menghayati dan mengamalkarmya dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, ajaran Islam dapat dijadikan peserta
didik sebagai pandangan hidupnya serta dapat memperbaiki moral bangsa.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data hasil penelitian mengenai kesiapan guru agama menerapkan
KTSP pada pembelajaran PAl SMP Gugus 02 di Wilayah Ciputat Kabupaten
Tangerang dapat disimpukan sebagai berikut :
1. Pengetahuan dan pemahaman guru PAl SMP Gugus 02 di Wilayah Ciputat
Kabupaten Tangerang mengenai KTSP berkategori kurang baik. Hal ini
berdasarkan hasil tes tentang KTSP yang diberikan kepada guru PAI,
diperoleh 5 presentase nilai, yaitu dengan nilai A (Amat Baik) tidak ada
atau 0 %, nilai B (Baik) 2 orang (5 %), nilai C, 6 orang (14 %), nilai D
(Kurang), 19 orang (45 %) dan yang terakhir pada nilai E (Sangat kurang
baik) 15 orang atau 36 %. Selain itu diperoleh nilai rata-rata hasil tes
pengetahuan dan pemahaman guru PAl SMP mengenai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adaIah 10,22 yang berada pada
rentangan skala penilaian 9-13 dengan kategori D (kurang baik).
2. Guru PAl SMP Gugus 02 Wilayah Ciputat Kabupaten Tangerang
merespon positif dan dapat menerapkan KTSP dengan amat baik dalam
pembelajaran PAL Hal ini berdasarkan pada hasil angket yang diberikan
kepada guru PAl, yaitu guru PAl yang menilai KTSP dan dapat
menerapkannya dalam pembel~aran PAl dengan amat baik be:rjumlah 32
80
menerapkannya dalam pembelajaran PAl dengan baik berjumlab 10 orang
atau 24 %. Selain itu, diketabui rata-rata sikap guru agama terhadap KTSP
serta penerapannya dalam pembelajaran PAl adalab 64,19 yang berada
pada rentangan skala penilaian 60-80 dengan kategori amat baik.
3. Dari penelitian ini dapat diketabui babwa pengetabuan dan pemabaman
guru agama tentang konsep KTSP kurang baik. Namun disisi lain, guru
agama dapat menerapkan KTSP dengan amat baik. Hal ini dikarenakan
dalam penataran atau pelatihan KTSP yang diikuti oleh guru PAl lebih
banyak diberikan mengenai implementasi KTSP seperti cara membuat
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), program tabunan,
program semester, dan lain sebagainya, adapun pada tataran teori kurang
diperhatikan.
B. Saran
I. Dari hasil penelitian diketahui bahwa guru PAl kurang menguasai teon
KTSP. Untuk itu, agar guru PAl hendaknya memiliki kreativitas dan
pengembangan diri untuk memabami KTSP baik dari segi teon maupu
penerapannya dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
membaca buku KTSP, mengikuti pelatihan KTSP dan lain-lain.
2. Kepala sekolab hendaknya berupaya untuk lebih meningkatkan
pemabaman guru tentang KTSP, karena dalam KTSP kiprab guru lebih
dominan terutama dalam menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar, tidak saja dalam program tertulis, tetapi juga dalam pembelajaran
yang nyata. Salab satu usaba yang dapat dilakukan adalab dengan
mengadakan pelatihan KTSP untuk semua guru. Kepala sekolab dituntut
untuk memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang baik
untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.. Di samping itu, Kepala
sekolah mengupayakan sarana dan prasarana yang belum memadai di
sekolahnya guna meningkatkan efektifitas pembelajaran khusllsnya pada
mata pelajaran PAL
81
3. Pemerintah hendaknya memberikan pelatihan atau penataran KTSP baik
teori maupun peneraparmya untuk semua guru termasuk guru agama
secara merata serta melengkapi sekolah dengan sarana dan prasarana yang
memadai.
4. Kebijakan untuk program penataran KTSP hendaknya menyentuh segi
teori dan praktis. Karena dengan penguasan teori KTSP diharapkan dapat
mengubah paradigma lama menjadi barn. Apabila perubahan kurikulum
tidak diiringi dengan perubahan paradigma, maka hasilnya akan kurang
maksimal. Selain itu, hendaknya pemerintah melengkapi sekolah dengan
sarana dan prasarana yang memadai, sehingga KTSP dapat beIjalan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abrasyi, Moh. Athiyah, At-Tarbiyatul Islamiyah, Terj. Dari Dasar-Dasar PokokPendidikan Islam, Oleh Bustami a.Ghani dan Djohar Bahri, Jakarta: BulanBintang, 1978.
Arikunto, Suharsirni, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 2006.
Badudu, J. S., Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, Jakarta:Buku Kompas, 2003.
Daradjat, Zakiah, flmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
DoE, Muchlis, 'Teori Belajar Behavioristik", dari http://guru-beasiswa.blogspot.com, 18 Desember 2008.
Hamalik, Oemar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2008.
Haryati, Mirnin, Model Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
Ibnu, Suhadi "Rancangan Peraturan Pemerintah NomoI. .../U/2004 tentangStandar Nasional Pendidikan", dari http://jumaljpi.files.wordpress.com., 2Juli 2008.
Ihsan, Hamdani dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: CV.Pustaka Setia, 2001.
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) dan Sukses dalam Sertijikasi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2007.
Lektur Jumal Pendidikan Islam, Cirebon : STAIN Cirebon, 2005.
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar KompetensiGuru, Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2007.
Media Indonesia Online, "1,2 Juta Guru Indonesia Belum Disertijikasz"', darihtt......... /I""rnrn' A:l ............ "" .... t:...ll .. : ......... :...t ,~ .... ~,... 1 t::: : ..1: ''If\f\O
83
Muchith, M. Saekhan, "Kunci Sukses KBK", dari http://www.suaramerdeka.com.15 Juli 2008.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PTRajaGrafmdo Persada, 2007.
Muhammad, Joko Susilo, KTSP, Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan SekolahMenyongsongnya,Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.
Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT RemajaRosdaKarya, 2007.
__--=-----=-' Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensidan Kompetensi Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Muslich, Masnur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: PTBumi Aksara, 2007.
__--:-__---" KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Nurdin, Syafrudddin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta:Quantum Teaching, 2005.
Nurhadi, dkk, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam KBK,Malang: Universitas Negeri Malang, 2004.
"Plus Minus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ", dari http://teoripembelajaran.blogspot, 18 desember 2008.
Rasyad, Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uharnka Press,2003.
"Rumusan Hasil Sidang Komisi VII", dari www.diknas.go.id. 9 Juni 2008.
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Ciputat: PT. CiputatPress, 2007.
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana, 2008.
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta,2003
84
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kuriku/um, Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, Jakarta, 1993.
Sudijono, Anas, Eva/uasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Sukimo, Wawancara, Ciputat, 11 September 2008
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Sumarji, Wawancara, Ciputat, 11 September 2008.
Tim Redaksi Fokus Media, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Guru danDosen, Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005, Bandung: Fokus Media,2006.
__=-_----=_~=------:--:-.,Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentangSistem Pendidikan Nasional, Bandung : Fokus Media, 2006.
Tirmidzi, AI-Imam al-Hafidz Abi 'Isa Muhanunad Ibn 'Isa Ibn Saurah Ibn Musa,Jami' at-Tirmidzi, Riyadh: Darussalam, 1999.
Yamin, Moh."Peringkat Pendidikan Turun dari 58 ke 62", darihttp://jipkendal.blogspot.com, 2 Juli 2008.
Zuhri, Moh, Tarjamah Sunan At Tirmidzi, Semarang: CV. Asy Syifa', 1992.
Lampiran 1 85
TES
UNTUK PENELITIAN MENGENAI KESIAPAN GURU AGAMA ISLAM
DALAM MENERAPKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAM
ISLAM (PAI) SMP DI WILAYAH CIPUTAT
1. Tulislah identitas BapaklIbu guru secara jelas pada tempat yang telah tersedia.
2. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan, kemudian jawablah dengan jujur
sesuai dengan yang BapaklIbu guru ketahui.
3. Tes ini dibuat hanya untuk kepentingan ilmiah dalam rangka menyusun skripsi
dan tidak ada tujuan lain. Oleh karena itu, jawaban dari BapaklIbu guru akan
sangat bermanfaat bagi saya.
4. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang telah tersedia.
5. Terima kasih atas kesediaan BapaklIbu guru untuk mengisi tes ini.
Nama
Jenis Kelamin
Tempat mengajar sekarang
Laki-lakilPerempuan
PERTANYAAN
Pilihlah jawaban yang paling tepat menurut ibu atau bapak guru.
I. Pertanyaan Ideutitas Guru
1. Berapa usia bapaklibu guru ?
a. 25 tahun ke bawah
b. 26 tahun-35 tahun
c. 36 tahun-45 talmn
d. 45 tahun ke atas
Lampiran 1
2. Pendidikan terakhir bapak/ibu guru ?
a. Sekolah Pendidikan Guru
b. D3
c. Sl
d. S2
3. Mulai bekeIja sebagai pendidik sejak tahun
4. Sudah berapa lama bapak/ibu guru berprofesi sebagai tenaga pengajar ?
a. 5 tahun ke bawah
b.6-l5tahun
c. 16 -25 tahun
d. 25 tahun ke atas
5. Mulai mengajar di sekolah yang sekarang sejak...
6. Sudah berapa lama bapak/ibu mulai mengajar di sekolah yang sekarang
a. 5 tahun ke bawah
b. 6-l5tahun
c. 16 -25 tahun
d. 25 tahun ke atas
86
II. Pertanyaan Mengenai Layanan Profesional oleh Sekolah atau Yayasan
I. Dari mana Bapak/Ibu guru mengenal KTSP ?
a. Melalui penataran
b. Melalui pelatihan yang diadakan oleh sekolah
c. Melalui informasi dari guru-guru yang lain
d. Melalui media
2. Apa upaya sekolah anda dalam rangka mensosialisasikan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ?
a. Mengirimkan guru-guru termasuk guru agama untuk mengikuti penataran
dan mengadakan pelatihan sendiri oleh kepala sekolah
b. Dengan mengadakan pelatihan yang diadakan oleh kepala sekolah untuk
semua guru yang ada di sekolah ini
Lampiran 1 87
c. Cukup upaya
d. Tidak ada upaya
c. Mendatangkan suku dinas pendidikan ke sekolah untuk memberikan
informasi tentang KTSP kepada para guru di sekolah ini
d. Tidak melakukan upaya apapun
3. Sudah berapa kali sekolah anda mengadakan pelatiban/workshop tentang
KTSP kepada guru khususnya guru agama ?
a. 7-10 kali c. 1-3 kali
b. 4-6 kali d. Belurn pemah
4. Bagaimana sarana dan prasarana yang disiapkan oleh sekolah anda dalam
rangka mengimplementasikan KTSP ?
a. Sangat lengkap c. Cukup lengkap
b. Lengkap d. Tidak lengkap
5. Apakah ada upaya sekolah mengalokasikan dana untuk mengadakan pelatihan
tentang KTSP ?
a. Banyak sekali upaya
b. Banyak upaya
III. Pertanyaan Mengenai Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
1. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh...
a. Puskur c. BSNP
b. BNSP d. Depdikbud
2. Model pengembangan KTSP bersifat. ..
a. Sentralistik c. Holistik
a. Desentralistik d. Logistik
3. Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan merupakan definisi dari ...
a. Standar Kompetensi Lulusan c. Standar Kompetensi
b. Standar lsi d. Kompetensi Dasar
4. Ruang lingkup dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu yang dituangkan dalam kriteria
Lampiran 1 88
pelajaran dan silabus pembelajaran. Pemyatan ini merupakan pengertian
dari ...
a. Standar Proses c. Standar lsi
b. Standar Kompetensi Lulusan d. Standar Kompetensi
5. Standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP) untuk kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia SMPIMTS/SMPLB adalah sebagai
berikut, kecuali ...
a. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
b. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial
ekonomi
c. Mengamalkan aJaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
6. Berikut ini merupakan karakteristik KTSP, kt>cuali ...
a. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan seni
b. Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan
c. Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
d. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
7. KTSP sedikitnya dikemas dalam dua konsep teori belajar, yaitu...
a. Koneksionisme dan Classical conditioning
b. Classical conditioning dan Humanistik
c. Koneksionisme dan Konstruktivisme
d. Humanistik dan Konstruktivisme
8. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) hams
mempertimbangkan dan memperhatikan pengembangan integritas pribadi,
kecerdasan spiritual, keterampilan berpikir (thinking skill), kreatifitassosial,
kemampuan akademik, dan kemampuan vokasional. Hal ini sesuai dengan
prinsip KTSP yang berbunyi. ..
a. Relevan dengan kebutuhan
b. Menyeluruh dan berkesinambwlgan
Lampiran 1 89
d. Seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal
9. Di bawah ini merupakan prinsip operasional KTSP, kecuali...
a. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
b. Kesetaraan gender
c. Tim keIja yang kompak dan transparan
d. Tuntutan pengembangan daerah dan nasional
10. Terdapat enam komponen yang saling terkait dalam pelaksanaan penyusunan
KTSP, yaitu ...
a. Visi dan misi, tujuan pendidikan satuan pendidikan, menyusun kalender
pendidikan, struktur muatan KTSP, silabus dan rpp.
b. Visi dan misi, tujuan pendidikan satuan pendidikan, menyusun kalender
pendidikan, kompetensi dasar, silabus dan rpp.
c. Visi dan misi, tujuan pendidikan satuan pendidikan, menyusun kalender
pendidikan, struktur muatan KTSP, silabus dan standar kompetensi.
d. Visi dan misi, tujuan pendidikan satuan pendidikan, menyusun kalender
pendidikan, struktur muatan KTSP, silabus dan indicator.
II. Berikut yang bukan termasuk struktur muatan KTSP adalah...
a. Muatan lokal c. Kegiatan ulangan umum
b. Kegiatan pengembangan diri d. Pengaturan beban belajar
12. Komponen KTSP merupakan pengembangan komponen yang termuat
dalam...
a. Standar lsi c. Standar Kompetensi
b. Standar kompetensi lulusan d. Standar Proses
13. Di bawah ini merupakan cakupan dari pengembangan program KTSP,
kecuali...
a. Program modul
b. Program pengayaan dan remedial
c. Program bimbingan dan konseling
d. Program kompetensi
Lampiran 1
PERPUSTAKAAN UTAMAUIN SYAHlD JAKARTA
90
14. Rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi,kompetensi dasar, materi
pelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Pernyataan tersebut merupakan
definisi dari ...
a. Kalender pendidikan
b. Mata pelajaran
c. Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)
d. Silabus
15. Rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan standar isi dan
silabus. Pemyataan tersebut merupakan definisi dari ...
a. Kalender pendidikan
b. Mata pelajaran
c. Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)
d. silabus
16. Dibawah ini merupakan kegiatan dalam rencana pelakanaan pembelajaran,
kecuali
a. Identifikasi kebutuhan
b. Penyusunan kalender pendidikan
c. Perumusan kompetensi dasar
d. Penyusunan program pembelajaran
17. Suatu pendekatan yang menginginkan agar peserta didik meguasai secara
tuntas seluruh standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
disebut dengan...
a. Inquiri c. Mastery Learning
b. Contextual Teaching and Learning d. Learning Community
18. Berikut ini yang bukan tennasuk peran guru d:llam mastery learning, yaitu...
a. Menyajikan materi dalam bentuk yang bervariasi
b. Menilai perkembangan siswa dalam pencapaian kompetensi
Lampiran 1 91
d. Menyajikan materi dengan cara yang konvensional
19. Apabila peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran PAl,
hendaknya guru agama memberikan pelajaran tambahan kepada peserta didik
itu, yang disebut dengan...
a. Program bimbingan dan konseling
b. Program pengayaan
c. Program modul
d. Program remedial
20. Dalam mengembangkan indikator, guru agama harus mempertimbangkan
beberapa hal berikut ini, kecuali...
a. Indikator dikembangkan dengan menggunakan kata keIja operasional yang
dapat di ukur
b. Tingkat kata keIja dalam indikator lebih rendah daripada kata keIja dalam
kompetensi dasar maupun standar kompetensi.
c. Tingkat kata keIja dalam indikator lebih tinggi daripada kata keIja dalam
kompetensi dasar maupun standar kompetensi.
d. lndikator dikembangkan dari kompetensi dasar.
21. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang
telah ditentukan, hendaknya guru agama mengadakan tes yang disebut juga
dengan...
a. Pos tes c. Proses tes
b. Pre tes d. Tes
22. Guru agama mengadakan tes sebelum proses belajar mengajar dimulai adalah
untuk...
a. Mengetahui kompetensi dasar mana yang harsu disampaikan kepada siswa
b. Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang
telah ditentukan
c. Mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh
peserta didik
d. Bahan acuan untuk melakukan perbaikan
Lampiran I 92
23. Berikut ini merupakan fungsi pos tes yang dilakukan oleh guru agama sete1ah
proses belajar mengajar, kecuali. ..
a. Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan remedial
b. Untuk mengetahui kompetensi yang dapat dikuasai oleh peserta didik
c. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi
yang telah ditentukan
d. Untuk mengetahui dari mana proses pembelajaran dimulai
24. Guru agama hams dapat mendorong agar siswa mengajukan pertanyaan
pertanyaan mengenai materi pelajaran yang sedang mereka pelajari. Hal ini
dapat dilakukan, jika guru agama menggunakan pendekatan yang disebut
dengan...
a. Life skill c. Inquiri
b. Contextual Teaching and Learning d. Mastery Learning
25. Guru agama harus dapat merancang pembelajaran agar fungsional bagi
kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupannya sekarang dan
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu dalam mengajarkan suatu materi
pada mata pelajaran pendidikan agama islam (PAl), hendaknya guru garna
menggunakan pendekatan yang disebut dengan...
a. Life Skill c. Inquiri
b. Contextual Teaching and Learning d. Mastery Learning
26. Guru agama hams dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyatao
dan memotivasi peserta didik untuk menghubungkan pengetahuan yang
dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari. Agar hal ini dapat terjadi, salah
satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah...
a. Contextual Teaching and Learning c. Inquiri
b. Life Skill d. Mastery Learning
27. Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik setelah mengalami proses
belajar mata pelajaran pendidikan agama islam (PAl) dalam satu periode
tertentu, guru agama mengadakan...
a. Pre tes c. Pengajaran
Lampiran 1 93
28. Suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan
berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas
public. Pemyataan tersebut merupakan pengertian dari ...
a. Pengukuran c. Penilaian Berbasis Kelas
b. Penilaian d. Evaluasi
29. Berikut yang bukan termasuk cara yang dapat dilakukan oleh guru agama
untuk mengetahui keberhasilan peserta didik pada satu periode tertentu
adalah...
a. Penilaian berbasis kelas
b. Bencmarking
c. Pos tes
d. Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi
30. Penilaian yang dilakukan guru agama dalam rangka memperbaiki program
remedial disebut dengan...
a. Benchmarking c. Penilaian berbasis kelas
b. Tes kemampuan dasar d. Penilaian program
Lampiran2 94
ANGKET
UNTUK PENELITIAN MENGENAI KESIAPAN GURU AGAMA ISLAM
DALAMMENERAPKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAM
ISLAM (PAl) SMP DI WILAYAH CIPUTAT
1. Tulislah identitas Bapak/Ibu guru secara jelas pada tempat yang telah tersedia.
2. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan, kemudian jawablah dengan jujur
sesuai dengan yang Bapak/Ibu guru ketahui.
3. Tes ini dibuat hanya untuk kepentingan ilmiah dalam rangka menyusun skripsi
dan tidak ada tujuan lain. Oleh karrena itu, jawbaan dari BapakJIbu guru akan
sangat bermanfaat bagi saya.
4. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang telah tersedia.
5. Terima kasih atas kesediaan BapaklIbu guru untuk mengisi angket ini.
Nama
Jenis Kelamin
Tempat mengajar sekarang
Laki-laki/Perempuan
PERTANYAAN
I. Angket mengenai kesiapan guru agama dalam menerapkan KTSP pada
pembelajaran PAl SMP
1. Apakan anda selalu mengikuti isu-isu pendidikan, misalnya tentang KTSP ?
a. Sering c. Kadang-kadang
b. Kadang-kadang d. Tidak pemah
2. Bagaimana pemahaman anda mengenai KTSP ?
a. Sangat Memahami c. Kurang memahami
b. Memahami d. Tidak memahami
Lampiran2 95
3. Apa yang anda lakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang KTSP ?
a. Mengikuti penataran atau pelatihan
b. Mengikuti diskusi mengenai KTSP
c. Melalui media
d. Cukup mengetahui informasi dari guru-guru lain
4. Bagaimana tanggapan anda mengenm diterapkannya KTSP dalam
pembelajaran PAl?
a. Sangat senang c. Kurang senang
b. Senang d. Tidak senang
5. Apakah anda sudah siap untuk menerapkan KTSP dalam pembelajaran PAl?
a. Sangat Siap c. Kurang siap
b. Siap d. Tidak siap
6. Apakah anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan KTSP ?
a. Sangat sering c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pemah
7. Apakah dengan penerapan KTSP membantu anda dalam proses pembelajaran
PAl?
a. Sangat membantll c. Cukup membantu
b. Membantu d. Tidak membantu
8. Apakah anda memahami yang dimaksud dengan RPP ?
a. 5angat memahami c. Kurang memahami
b. Memahami d. Tidak memahami
9. Apakan anda memahami fungsi RPP ?
a. Sangat memahami c. Kurang memahami
b. Memallami d. Tidak memahami
10. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menyusun RPP?
a. Sangat sering c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
Lampiran2 96
II. Yang saya lakukan dalam rangka mengimplementasikan KTSP dalam
pembelajaran yaitu ...
a. Pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran
b. Pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran
c. Pelaksanaan pembelajaran
d. Belum saya lakukan
12. Terdapat beberapa hal yang saya lakukan dalam rangka menyusun silabus,
yaitu...
a. Menentukan identitas silabus, merumuskan standar kompetensi,
menentukan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pelajaran,
merumuskan indikator, menentukan penilaian, menentukan alokasi waktu
dan menentukan sumber belajar.
b. Merumuskan standar kompetensi, menentukan kompetensi dasar,
mengidentifikasi materi pelajaran, merumuskan indicator dan menentukan
penilaian.
c. Mengidentifikasi materi pelajaran dan menentukan peni!aian.
d. Mengikuti standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagaimana yang
terdapat dalam kurikulum.
13. Selain membuat silabus, saya Juga menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Beberapa hal yang saya lakukan dalam membuat RPP
adalah...
a. Merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan materi pelajaran,
menentukan strategi dan metode pembelajaran, menentukan media dan
sumber belajar serta menentukan penilaian.
b. Mengembangkan materi pelajaran, menentukan strategi dan metode
pembelajaran, menentukan media dan sumber belajar serta menentukan
penilaian.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan materi pelajaran dan
menentukan penilaian.
Lampiran2 97
14. Agar kemampuan siswa terarah dan tercapai secara efektif, yang saya lakukan
diantaranya adalah...
a. Menetapkan indikator setiap kali mengajar pada setiap pokok bahasan
b. Menetapkan indikator setiap semester
c. Menetapkan indikator setahun sekali
d. Mengikuti rumusan indicator yang telah dibuat oleh kanwil
15. Berikut yang saya lakukan dalam rangka menilai hasH belajar siswa, yaitu
dengan...
a. Penilaian berbasis kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan
pendidikan, benchmarking dan penilaian program.
b. Penilaian berbasis kelas, tes kemampuan dasar, benchmarking dan
penilaian program.
c. Penilaian berbasis kelas, tes kemampuan dasar dan benchmarking.
d. Penilaian berbasis kelas saja
16. tekhnik penilaian yang saya lakukan untuk mengumpulkan informasi tentang
kemajuan belajar peserta didik, yaitu dengan...
a. Penilaian unjuk keIja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penggunaan
portopolio, dan penilaian diri.
b. Penilaian unjuk keIja, penilaian sikap, penilaian tertulis dan penggunaan
portopolio.
C. Penilaian sikap, penilaian tertulis dan penggunaan portopolio.
d. Penilaian tertulis dan penggunaan portopolio.
17. Pendekatan atau metode yang biasa saya gunakan dalam pembelajaran, yaitu
a. Contextual Teaching and Learning (CTL), Life skill, inquiry dan mastery
learning
b. Contextual Teaching and Learning (CTL) Life skill dan inquiry
c. Inquiry dan ceramah
d. Ceramah saja
Lampiran2 98
18. Pendekatan atau metode yang biasa saya gunakan dalam mengembangkan
materi pelajaran, misalnya tentang pokok bahasan tata cara berwudhu
adalah...
a. CTL, life skill, inquiry dan diskusi
b. Ceramah, inquiry dan diskusi
c. Ceramah dan tanya jawab
d. Ceramah saja
19. Dalam mengevaluasi hasil belajar siswa, yang saya lakukan adalah...
a. Menggunakan tes serta dilengkapi dengan penilaian unjuk keJja, penilaian
sikap dan penggunaan potpolio.
b. Menggunakan tes serta dilengkapi dengan penilaian unjuk keJja dan
penggunaan portopolio.
c. Menggunakan tes serta dilengkapi dengan penggunaan portopolio.
d. Menggunakan tes saja
20. dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP, yang saya lakukan adalah...
a. Mengadakan pre tes, pembentukan kompetensi dan melakukan pos tes.
b. Mengadakan pre tes dan pembentukan kompetensi.
c. Pembentukan kompetensi dan melakukan pos tes.
d. Pembentukan kompetensi.
Lampiran3
KUNCI JAWABAN
1. c 11. C 21. A2. B 12. A 22. A3. A B.D 23. D4. C 14. D 24. C5. D 15. C 25. A6. A 16. B 26. A7. D 17. C 27. B8. A 18. D 28. C9. C 19. D 29. C
10. A 20. C 30. B
99
VOl'Iv-..-._tllWiOJ_l'ANGURU 'ImMlA__ K1'SP MDA__ "'JAP.ANM _ GUGUSOlWll.AYA!lQPUTAT
T.... $kor't/l'Ik/t(lS4IIlr'"",,,'NclMl"1 2 ! 4 ! ~ , 1 ~ ~ ~, ~ ~! " Q ~ " ,. ,. H ~ U U ~ a ~I~i~ ~ ~ ~I~
"" 0 't! 1 1 '0 !!I '0 1 0 '0 '0 1 '0 0 0 '0 0 1 0 0 '0 'I , !tI' '0 '0 '0" 'tl '.0 '8 'e4:S 0 '0 1 0 C !!l to '0 0 0 '0 0 0 0 '.0 '0 0 0 1 '0 '0 0 0 '0 'j) 'j) 11 1 '.0 0 4 "Ie1; 0 , 1 '0 to 10 ':0 0 '0 iO .0 0 0' '0 '0 , 0 0 0 '0 'I 0 0 ':0 ., ,!, '{l 'tl , 8 ''84
it) 0 1 , '0 '0 '0 ~ 0 1 , '0 00 1 , '0 0 , , 0 1 ~ 0 '.0 .0 '.01' 1 " '0 '31f5i'! 0100'1' '0 '0 '0 '0000'0' '0 0 0 0 0' '0'.0 ~ '0" '0 0 8$l1:P 0 '0 'I 00 ro ~ 0 '0
"'DOC< , , , 0 0 0 !{) , 0 1 0 'tI '.0 , , ~ , 11,11"2'1
'D 00'0" '0 ~ '0 '0 '0 '0000 '0'0' 0 'I , 00' 1 'I 'I 11 ':0 '0 '21m'M 0010 '0 'D '00 iQ '0 '0100 '0 '0110 '0' 0 1 "'0 '.o!1I '1'.0 0" 'I''! 0 ':0 1 0 '0 '!} 1j 'I '0 , 0 1 0' , , 'I , 0 '000 '0' , 'I ~ 1\ '0 0 1~la6
J 0. , 1 0'10 to 0 '0 '0 '00001 'n 0 0 0 '0 '0 '0 1 '0 'tl " 1 'tl .0 0 7 ...,'K '0. 01 1 0 '0 10 0 '0 , '0 0 0 1 , '0 'I , 'I '0 " 'I 0 to 1 '0 , '.0 , 0 131 '19'I.. 0.:0 'I 0 :0 ,0 'lJ to '0 '0 '0 0 0 0 0 '0 0 0 0 0 0 '.0 0 to '0 '0 "I 10 '0 02 ..
'M ll. 'I 1 0 :0 :0 '0 '0 0 1 0 0 0 '0 iQ 0 0 , , 'I 0 0 '0 , '-0 I 'I '0 0 '0' '100'N 0 0 '0 0 0 ~ !O 0 1 '0 1 0 0 0 , '0 0 0 0 0 '0 0 '0 ,0 '.0 '0 '0 'tl !Q 0 31 't'0 a '0 , 0 'I '0 lOO , ':I 1 0 0 0 '0 0 0 1 0 0 '0 , 0 0 '0 ,i, '0 'tl 1 i'8';p 0 '.0 1 1 '0 '0 '0:0 '0 'I , , 0 0 '0 '0 0 0 0 0 '~ '0 '0 '.0 '~ '.0 '0 '.0 0 O! ~!
'Q 0.0'00' "I ro 0 10 ',0 0 0 1 1 00100101 C '0 '.0 11.0 O,Oi,OO~ 0 1 0 0 0 0 , 0 , '0 , 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 C 0 1 0 !l 1 ~ .0 0 9 "so. 100' '0' 11111001,0' '100000 ,,0 'I" '0 o 15U8T01 1 1 1;0 100111 '0 0' 'e 0 1'1010'.0'01 '0 '0115:25$'U 1'10 0 '0 ,n '0 '0 0 1 0 0 1 1 0 'I 1 1 0 '0 0 1 , 1 , , 1 '0 0 15 UllV 0 0 0 1 1 0 tI '0 0 1 1 0 0 0 0 '0 0 1 0 1 , 1 1 1 0 0 1 '0 ,0 0 11 '1.2''W to 1 1 1 1'0 ro 1 '0 '01 '0 0 'I. 'I. '011'0 '0 '.00 '.0 '-DO, '0.0 0 12~
:x 0.:00 0 0 0 '{J '0 1 0 0 0 0 0 0 0 , 1 0 0 '0 0 , 00 0 1 '0 0 05 :2!lY 1 1 1 1 0 '0 '0 1 '0 '000 0 1 10 1 1 0 0 1 0 '0 iO 'I. '0 1 '0 '.0 0 12' 144Z '000000'.00'0'000000"0010000011'00535
AA O. 1 0 00 '0 '.0 '0 '0 0 0 0 0 0 1 0 0 , 1 '0 1 0 1 .0 'O~ 'I. 0 '0 0 ., -49'AB '00 '011 'D iQ '0 Ii 1 'I. 0 1 0 10011 '0'1. 0 1:0 O'~ 'I. '.0:0 011'121,Ae 0. 1 1 0 0 '0 '.0 '0 0 1 10 0 0 .0 0 , 1 1 0 1 0 1 00 .0 'I. 00 , " 1i',At! 't. 0 '001" , 0 '0 '0'1. 1 000 '000.0 1 1 .0 0 , 0 '0'1. '0 0' '0"00AE 1~ 1 , 1 1 1 '0 1 0 0 '0 0 0 0 :0 1 1 1 0 1 1 0 1 , 'I. 1 1 '0 '0 1 18 ~AF 000011 '0 '0 '01 ,0 0100 tI 110110100' 1 '0 '0 , '21~
,AS 0. 0 0 0 0 'D tl '0 '0 , 0 1 0 0 'Otl 1 'I 1 0 0 0 1 '0 00 , 'I. 0 08 ,84
AH !) 0010 '-011011101111'01101"1'01019'38'Al 1:\ 100:0 '0 '01 '0"0110010110001' 'I. 1 '0:0 0 13'89AJ q :0 0 0 'D ,tl '0 0 '0 '0 ,0 0 0 0 , 0 0 1 0 0 0 0 , '0 1 '0 , 'I. '0 1 7 ...eAK 0.0 , 0 0 , 10 0 '0 0 'I. '0 0 '.0 0 0 0 0 0 0 0 0 '.00 0 '0 :000 • '5AI.. 0 '0 , 00 '0 '1 1 '0 1 0 0 0 0 ,0 0 , , 0 0 , 0 10 0 0 '0 ,0 0 981AM 0 0 1 0 0 '0 1 1 0 , .0 .0 0 0 '00 1 'I 0 1 , 00 '0 '0.0 1 '0 '0 0 i 11AN Q 0 1 00 '0 '0 1 '0 0 0 0 0 0 1 0 tI 0 1 0 0 0 0 '.0 1.011 'I. '0 0 7·\8,AO 0'1 1 '0 0 1 I() " '01 10011 'I 1 1 001 , 0 '011 1 fI iQ o 181m
» '0"1'11;0 tI '0 '0:0 0'1" '0 01.0 1 1 0' 'tI 0'.,., '.00'5:2.25..1tIMlJoM N1 ,m N3 1>1-4 'NS !liS N7 'lila ,N; iN10; 'iii" iN1~, N13 :N14 l.n&, N15' N17 'N18 'N" mo Ni1 N22 N23 li.!24' N.U ,NZ$' N2:r; N2e W N30 .24 -4952~ 3 17 24 12 ,-4 :fl ''1 12 7 18 16 12 4 12 :20 ,8 '8 28 14 " :24 5 '2.0 '0:" 13':3fI 11173 '9:p 0:'07 ',",4 ':0,51' O..I!1l 0,33 ,tU'l9 i O.:SS '0;29 '0,'7 ':0,43 '0.38 '0.29 0.1 '0.29 '.o,,q D,il9 0.•' 0:87 D." 0.2S '057 'O,t.\! Me: '();M '0.33U1' iO:t I '.0." .o.~1 '.oJ,q 0:13 '0,'5 '0,43 0.71 '0;87 ,,0;81; '0.'61; '0;71 'o:as 'C,57, Of5.\! 0.71 0:9 0,7' 'C;5.I! '0,8' 0,57 0." 0;87 0,74 .,0;43 '0:88 0,'$2 lO,n '.0:17 '.Q:'&; 1:1.1\ '0:8 'tl.'U '.0,79
'J);q 0;07 0;240;25 0.21 0.22 0.1'S 'o;z2 '0,21 'M4 'tt25 '0.:24 0:21 tum 'Q.21 'QJ! '0,15 0.250,22 0.22 0,19 0;25 '0." 0.26 '·0.18: 'tI.u O~' lOiOi: '0;24<0:.07; '0,17 5,781~~'."~.M~8U~~~~i~~~»~~O~0~'I~'OJ~1.1!'~~0~~U~~3:O~~'~
STATUS v V INV V V INV 'V V I)NY' V V "NV INY V V V V V INY V V 'INV 'JNY V V V V ilNV V JNV
Lampiran 5
Perhitungan Validitas Hasil Tes tentang KTSP
M, IX" 424I. = = -
N 42
2. SD, = ~_(I:,2J
= 4952_(424r42 42
~117,90-(1O,1O)2=
= ";15.,89
= 3,99
453. Mp = Ex, No 1.= -=15
3
4. Rpbi = Mp-M, ~x ~
SD, q
ExNol = 15;,~;IOX~~:~j
= 1,34 x 0,274
= 0,367 = Valid
101
Lampiran 6
Tabel
PERHITUNGAN VALIDITAS TES TENTANG KTSP
102
Item M p M t SI\ p q rpbi rt Ket
1 15 10,10 3,99 0,07 0,93 0,332 0,304 Valid
2 12,06 10,10 3,99 0,4 0,6 0,403 0,304 Valid
3 10,17 10,10 3,99 0,57 0,43 0,020 0,304 Invalid
4 12,67 10,10 3,99 0,29 0,71 0,412 0,304 Valid
5 10,86 10,10 3,99 0,33 0,67 0,308 0,304 Valid
6 10,57 10,10 3,99 0,17 0,83 0,057 0,304 Invalid
7 11,93 10,10 3,99 0,33 0,67 0,321 0,304 Valid
8 11,75 10,10 3,99 0,29 0,71 0,425 0,304 Valid
9 9,14 10,10 3,99 0,17 0,83 -0,108 0,304 Invalid
10 11,83 10,10 3,99 0,43 0,57 0,378 0,304 Valid
II 1l,75 10,10 3,99 0,38 0,62 0,323 0,304 Valid
12 11,08 10,10 3,99 0,29 0,71 0,158 0,304 Invalid
13 12,75 10,10 3,99 0,1 0,9 0,219 0,304 Invalid
14 13,67 10,10 3,99 0,29 0,71 0,572 0,304 Valid
15 11,60 10,10 3,99 0,48 0,52 0,361 0,304 Valid
16 14,25 10,10 3,99 0,19 0,81 0,499 0,301 Valid
17 11,72 10,10 3,99 0,43 0,57 0,354 0,304 Valid
18 11,57 10,10 3,99 0,67 0,33 0,524 0,304 Valid
19 11,70 10,10 3,99 0,33 0,67 0,170 0,304 Invalid
20 12,55 10,10 3,99 0,26 0,74 0,362 0,304 Valid
21 11,50 10,10 3,99 0,57 0,43 0,404 0,304 Valid
22 11,40 10,10 3,99 0,12 0,88 0,121 0,304 Invalid
23 10,10 10,10 3,99 0,48 0,52 0 0,304 Invalid
24 13,1 10,10 3,99 0,24 0,76 0,421 0,304 Valid
25 12,93 10,10 3,99 0,33 0,67 0,496 0,304 Valid-
103
27 10,63 10,10 3,99 0,90 0,10 0,400 0,304 Valid
28 10,35 10,10 3,99 0,40 0,60 0,050 0,304 Invalid
29 15 10,10 3,99 0,07 0,93 0,332 0,304 Valid
30 11,33 10,10 3,99 0,21 0,79 0,161 0,161 Invalid
105
Lampiran 8
Perhitungan Koefisien Reliabilitas Instrumen Tes Tentang KTSP
A. Uji Realibilitas Instrumen Tes
Rumus yang digunakan dalam menguji realibilitas instrument tes ini adalah
dengan menggunakan rumus KR20. Adapun perhitungannya sebagai berikut :
_ ( n ) (s/-~:>.,.qi)rll - ~ .....n-l S2,
diketahui: 1: Piqi = 5,78
n = 30
dicari IXt2 = IXt2 _ ((L~t,J)
= 4952 - ((4~~)'J= 4952 - 4280,38
= 671,62
Dengan diperolebnya IX,2, selanjutnya dapat dicari s,2 :
s.2 = LX" = 671,62 = 15 991N 42 '
Maka:
= ~~. e5'i~~~i,78)
= 1,3045 Uf~~)
= 1,3045 (0,639)
= 0,83
106
Berdasarkan perhitungan di atas, di dapatkan koefisien realibiliats sebesar
0,83. berdasarkan hal ini, maka dapat dinyatakan bahwa tes tersebut
mempunyai reliable tinggi dan layak untuk digunakan.
B. Uji Realibilitas Instrumen Angket
Rumus yang digunakan dalam menguji realibilitas angket adalah dengan
menggunakan rumus alpha, yaitu :
keterangan :
rll : realibilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
I: S? : Jumlah varians butir
I: S,2 : Jumlah varians total
Sebelum menggunakan rumus alpha, dieari dulu jumlah vanans total
(I: sh Dntuk itu, dieari terlebih dahulu varians setiap butir, kemudian
dijumlahkan.
Contoh perhitungan varians butir No.1
360- (116Y_~~4=2_. = 350 - 320,38 = 1,0925 = 0 026
42 42 42'
Setelah varians dari 20 butir dieari dan dijwnlahkan, maka diketahui
bahwaI:S?= 1l,245
Setelah itu, barulall dihitung dengan rumus alpha., yaitu :
= 30 (1 11,245)29 54,35
107
= 1,304 x 0,7933
= 0,82
Berdasarkan perhitungan di atas, di dapatkan koefisien realibiliats sebesar
0,83. berdasarkan hal ini, maka dapat dinyatakan bahwa tes tersebut
mempunyai reliable tinggi dan layak untuk digunakan.
108
Lampiran 9
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apakah bapak/ibu guru sudah pemah ikut penataran tentang KTSP ?
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
3. Apakah sekolah ini telah mengadakan pelatihanJpenataran KTSP untuk guru
agama?
4. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP ?
5. Hambatan-hambatan apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSPJika ada, apa saja factor pendukungnya ?
109
HASIL WAWANCARA 1
Nama Summji
Jabatan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Sekolah SMP lslamiyah Ciputat
I. Apakah bapak/ibu guru sudah pernah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab : Sudah, satu kali yang dilakukan oleh sekolah. Hal ini dikarenakan
DINAS . khususnya khususnya gugus 2 Ciputat belum
mengadakan penataran KTSP. DINAS Tangerang sudah pernah
mengadakan, namun SMP ini belum pernah mendapat
undangan.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
Jawab Memberikan tugas kepada bapak/ibu guru yang dilakukan setiap
ajaran barn. Tugasnya berupa melakukan pengembangan
program KTSP seperti membuat program tahunan, program
semester, rpp, silabus, dan lain-lain. Kemudian tugas ini
diperiksa oleh kepala sekolah, dengan cara memanggil setiap
guru dan diberikan pengarahan tentang KTSP.
3. Apakah Apakah sekolah ini telah mengadakan pelatihanlpenataran KTSP
untuk guru agama?
Jawab : SMP ini sudah pernah mengadakan pelatihan KTSP untuk semua
guru termasuk guru PAl, dengan cara memanggil Tutor dari
pengawas Dinas Tangerang.
4. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP ?
Jawab
Kesiapan dari segi sarana: masih kurang, ada pelajaran-pelajaran tertentu
yang sarananya masih minim. Misal untuk
pelajaran PAl, sarananya ada, seperti masjid,
namun jika dilihat dari kapasitas siswa kurang
110
Kesiapan dari segi guru : secara umum sudah paham, namun tetap ada yang
belum paham. Salah satu solusi yang dilakukan
terhadap hal ini adalah dengan memberikan
bimbingan, peIljelasanmelalui rapat-rapat secara
intensif, memanggil guru setelah monitoring di
kelas.
5. Hambatan-hambatan apa saja yang BapaklIbu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab : Hambatannya antara lain yaitu kesiapan guru dalam membuat
rpp. Latar belakangnya yaitu sebagian besar (99 %) guru di sini
adalah guru honor. Jadi, jika ada tugas untuk membuat rpp
misalnya, tidak langsung direspon oleh guru, dihubungkan
dengan kesejahteraan. Selain itu, jika dilihat dari KBM, guru
tidak mempersiapkan perangkat p<:mbelajaran, banyak guru yang
mengajar hanya membawa buku saja, tidak dilengkapi dengan
alat-alat pendidikan. Hubungannya dengan kesejahteraan juga
Dan sarana yang ada isekolah ini kurang lengkap, seperti ruang
kelas yang tidak layak. Solusinya adalah melaporkan ke yayasan
agar bisa mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Di dalam
rapat hambatan-hambatan ini dilaporkan. Ada matpel, untuk
menentukan criteria letuntasan minimal, daya dukung yang
kurang. Semua guru sudah menerepkan KTSP. Guru-guru disini
belum bisa bisa menghitung KKM. PTK belum dilaksanakan,
ikut seminar di VI, beli buku, tapi belum ada pelatihan tentang
PTK, ingin mengusulkan ke gugus agar diadakan pelatihan
tentang PTK.
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSPjika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab Guru-guru mau belajar dan SUdall siap untuk menerapkan KTSP
dalam pembelajaran
III
HASIL WAWANCARA 2
Nama
Jabatan
Sekolah
Sukirno
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMP PGRI I Ciputat
I. Apakah bapak/ibu guru sudah pernah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab : Saya sudah pernah ikut penataran di rayon yang dilakukan oleh
diknas lebih dari 10 kali
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
: SMP ini sudah pernah mengadakan workshop KTSP untuk semua
guru termasuk guru PAl sebanyak empat kali. Disekolah
diadakan sebanyak dua kali, Ciloto satu kali dan di Kuningan
satu kali.
Jawab Penerapan KTSP adalah penerapan konsep. Sistem KTSP terdiri
dari standar kompetensi kelulusan, silabus, dan rpp. Pada bulan
Juli, guru-guru di surub untuk membuat persiapan belajar,
perangkat pembelajaran (rincian waktu efektif, program tahunan,
program semester, silabus, rpp, membuat KKM, dan lain-lain)
dan barus selesai pada awal bulan agustus. Kemudian kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum melakukan
supervisi langsung ke kelas untuk melibat kesesuaian antara rpp
dengan kenyataan di kelas.
3. Apakah sekolah ini telah mengadakan pelatihanlpenataran KTSP untuk guru
agama?
Jawab
3. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP?
Jawab
Kesiapan dari segi sarana: Sarana cukup memadai tapi masih perlu untuk
dilengkapi, misalnya ruang praktikum.
112
Kesiapan dari segi guru : Secara urnurn sudah paham, namun tetap ada yang
belurn paham. Salah satu solusi yang dilakukan
terhadap hal ini adalah dengan memberikan
bimbingan, penjelasan melalui rapat-rapat secara
intensif, memanggil guru setelah monitoring di
kelas.
4. Hambatan-hambatan apa saja yang Bapak/lbu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab : Hambatan dalam penerapan KTSP antara lain yaitu dalam hal
pergantian buku yang memberatkan mood. Solusi untuk hal ini
yaitu para siswa boleh memakai buku tahun berapa saja asalkan
sesuai dengan kompetensi dasar dalam KTSP. Hambatan lain
adalah dari segi ruangan praktikurn yang tidak memadai
sedangkan materinya cukup banyak. Hambatan yang lainnya
adalah dari segi siswa. Siswa susah untuk belajar sendiri. Siswa
cenderung pasif.
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSPjika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab Factor pendukungnya, antara lain:
a. Ada ruangan audio, memakai system kaset dari PT. Pesona.
Guru membuat program dirumah dengan flashdisk sebagai
bahan ajar dikelas.
b. Ruang audio untuk semua mata pelajaran, dan ruang
computer tersendiri.
c. Tenaga pendidik 90 % adalah S1
d. Sarana dan prasarana cukup
e. Lingkungan sekolah mendukung
113
Nama
Jabatan
Sekolah
HASIL WAWANCARA3
Tugiman, SE.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMPN 1 Ciputat
: SMP ini sudah pemah mengadakan workshop KTSP untuk semua
guru termasuk guru PAl sebanyak satu kali. Karena msing
masing guru sudah pemah mengikuti pelatihan di luar sekolah
dan di MGMP. Semua rekan-rekan yang sudah pemah mengikuti
pelatihan diluar memherikan informasi kepada guru-guru yang
lain. Selain itu, juga pemah mengadakan pelatihan/workshop.
Pembicaranya adalah pengawas dari Dinas Pendidikan.
I. Apakah bapak/ibu guru sudah pemah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab : Saya sudah pemah ikut penataran di Dinas khusus untuk guru
matematikan dan pelatihan secara umum.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
Jawab : Mengundang seluruh guru untuk mengenal KTSP. Setelah itu
mengadakan pelatihan/workshop di sekolah. Sebelum mengadakan
pelatihan di sekolah, ada beberapa orang guru yang suda.'J. ikut
pelatihan/diklat/pengenalan KTSP di beberapa wilayah, seperti di
Serang, Tangerang dan Banten. Dalam pentaran tersebut guru-guru
diberikan mengenai cara penerapan KTSP seperti membuat silabus
dan rpp. Ada juga undangan untuk pengenalan KTSP di tingkat
propinsi dan kabupaten. Semua guru bidang studi sudah pemah
dikirim untuk pengenalan KTSP.
3. Apakah sekolah ini telah mengadakan pelatihan/penataran KTSP untuk guru
agama?
Jawab
114
Jawab : Sekolah ini sudah melaksanakan KTSP tapi belum secara utub.
Hal ini dikarenakan banyak pendapat mengenai KTSP antara
guru yangs atu dengan yang lainnya. Sarana dan prasarana sudah
cukup, ruangan sudah cukup, tapi dari segi fasilitas tidak akan
pemah cukup karena harns selalu mengadakan inovatif.
5. Hambatan-hambatan apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab : Hambatan yang ditemui yaitu pemahaman secara utub mengenai
KTSP berbeda-beda. Ada yang mengatakan jika telah
memberikan jam pelajaran hanya 32 jam, itu adalah KTSP,
padahal belum tentu. Masih ada hal yang lain, yang intinya
adalah menggali potensi dan kebutuban yang ada disekitar kita.
KTSP adalah kemandirian kurikulum tetapi tidak lepas dari dari
kurikulum pokok. Karena masing-masing sckolah memiliki
potensi yang berbeda, disinilah sekolah sudah memiliki
kebebasan memanage sekolah sendiri (MBS). Dengan KTSP,
sekolah harns mengenal kemampuan diri sendiri untuk
meningkatkan kualitas yang diinginkan berdasarkan kondisi dan
situasi yang dirniliki. Hambatan yang lain yaitu mengenai guru.
Guru yang ada di SMPN 1 Ciputat lebih banyak terdapat guru
senior. Problemnya adalah megubah paradigma lama menjadi
paradigma baru. Untuk mengubah pandangan lama tidaklah
mudah, tapi kami akan selalu mencoba, mendorong,
mensosialisasikan, memotivasi dan memberikan binaan.
6. Selain fal1:or penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSPjika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab : Factor pendukungnya yaitu tenaga SDM sudah cukup, tetapi
harns selalu berupaya untuk dapat mengubah paradigma lama
menjadi baru. RPP dipresentasikan, seluruh guru memiliki
dokumentasi lengkap mulai dari RPP, bank soal, persiapan
115
HASIL WAWANCARA4
Nama
Jabatan
Sekolah
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulurn
SMP Swasta 2 Mei
I. Apakah bapaklibu guru sudah pernah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab : Sudah pernah, internal satu kali dan eksternal satu kali yang
diadakan oleh dinas provinsi.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapaklibu lakukan untuk dapat rnenerapkan
KTSP?
Jawab : Upaya yang dilakukan untuk dapat rnenerapkan KTSP adalah
dengan rnengadakan pelatihan dan rnengirimkan guru-garu untuk
mengikuti penataran baik di tingkat MGMP, gugus, dan provinsi.
Pelatihan KTSP terbagi rnenjadi dua, ada pelatihan internal dan
eksternaJ. Pelatihan internal untuk sernua guru, adapun pelatihan
eksternal adalah untuk rnata pel~aran yang di UAN kan seperti,
rnaternatika, bahasa Inggris, IPA.
3. Apakah sekolah iill telah rnengadakan pelatih:m/penataran KTSP untuk guru
agama?
Jawab SMP ini sudah pernah rnengadakan satu kali pelatihan KTSP
untuk semua guru terrnasuk guru PAL Pernbicara dalam
pelatihan iill didatangkan dari pusat, selain itu dari ternan-ternan
guru yang pernah ikut penataran/pelatihan tentang KTSP.
4. Bagairnana kesiapan sekolah iill dalarn rnengimplernentasikan KTSP ?
Jawab Kesiapan sekolah dalarn rnengirnplernentasikan KTSP dilihat
dari segi sarana cukup rnendukung. Pernbuatan rpp dan silabus
sudah dilaksanakan. Narnun jika dari segi guru terdapat kendala
dalam perhitungan KKM, kendala dengan banyaknya waktu
libur. Guru-guru di siill sudah pernah ikut pelatihan KTSP, Cuma
116
5. Hambatan-hambatan apa saja yang BapaklIbu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab Hambatan yang dihadapi dalam rangka implementasi KTSP
adalah kurangnya pelatihan untuk guru-guru. Oleh karena itu
hendaklah diadakan pelatihan KTSP yang lebih intensif dan
tuntas. Karena terdapat perbedaan pendapat mengenai KTSP,
contohnya tentang penilaian. Oleh karena itu, diperlukan
penjelasan mengemu KTSP, sehingga tidak teIjadi
kebingungan diantara guru-guru dan KTSp pun dapat
diterapkan dengan baik.
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSPjika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab Faktor pendukung dala..'Il penerapan KTSP yaitu SDM cukup siap
untuk menerapkan KTSP karena mayoritas adalah saIjana.
Sekain itu, RPP dan silabus sudah siap, kemudian diperiksa oleh
sekolah dan dilaporkan ke yayasan dank e Dinas Pendidikan.
Selain itu dilakukan juga supervise ke kelas oleh pimpinan
sekolah.
117
HASIL WAWANCARA 5
Nama
Jabatan
Sekolah
Saprudin, SPd.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMPN 3 Ciputat
1. Apakah bapaklibu guru sudah pemah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab: Saya sudah pemah dan guru-guru di SMPN 3 Ciputat telah
mengikuti penataran tentang KTSP.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapaklibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
Jawab : Berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Dinas / Pemda
kabupaten Tangerang, kemudian melaksanakan
pelatihanlworkshop yang berkaitan dengan KTSP, dimana dalam
pelatihan ini materinya lebih terfokus kepada penerapannya KTSP
dalam pembelajaran.
3. Apakah Apakah sekolah ini telah mengadakan pelatihanlpenataran KTSP
untuk guru agama?
Jawab SMP ini sudah pemah mengadakan pelatihan KTSP untuk semua
guru termasuk guru PAL
4. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP ?
Jawab Karena merupakan program pemerintah, sekolah harns slap
untuk melaksanakan hal yang berkaitan dengan KTSP.
5. Hambatan-hambatan apa saja yang BapaklIbu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapaklibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab: a. Belum semua guru memahami tentang KTSP secara utuh karena
belum semua guru mengikuti penataran atau pelatihan KTSP.
Untuk mengatasi hambatan ini, sekolah berusaha untuk
mendatangkan nara sumber untuk memberikan informasi tentang
KTSP, mengadakan MGMP, workshop tentang KTSP, dan
118
mengirimkan guru untuk mengikuti penatraan atau pelatihan
KTSP.
b. Sarana yang dimiliki oleh pihak sekola belum memadai untuk
menunjang pelaksanaan KTSP. Dntuk mengatasi hambatan ini,
pihak sekolah mengajukan bantuan kepada pihak-pihak terkait.
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSPjika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab : Adanya keIjasama dan dukungan atau respons yang sangat baik dari
warga sekolah khususnya pihak komite sekolah.
119
HASIL WAWANCARA 6
Nama
Jabatan
Sekolah
Sukirno, SPd.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMPN 4 Ciputat
I. Apakah bapak/ibu guru sudah pemah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab: Saya sudah pemah mengikuti workshop KTSP di tingkat sekolah
dan kabupaten.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapak/ibu lakukan untuk clapat menerapkan
KTSP?
Jawab: Mengadakan pelatihan KTSP atau dengan rapat-rapat keIja guru,
membuat KTSP dengan berpatokan pada standar isi, dibuat visi
dan misi, tujuan sekolah, diter.tukan jumlah beban belajar, kalender
pendidikan, dan lain sebagainya.
3. Apakah sekolah ini telah mengadakan pelatihanJpenataran KTSP untuk guru
agama?
Jawab: SMP ini sudah pemah mengadakan pelatihan KTSP untuk semua
guru termasuk guru PAl setiap tahun. Pembicaranya kadang
ditangkan dari pengawas dinas pendidikan
4. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP ?
Jawab: Sekolah dan guru hams siap untuk melaksanakan hal yang berkaitan
dengan KTSP, baik dari segi perangkat seperti silabus dan rpp.
5. Hambatan-hambatan apa saja yang Bapak/lbu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu Jakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab: Guru sering mengalami kesulitan untuk menyesuaikan materi pada
SKL. Tidak semua guru sama mendefinisikan SKL. Dalam KTSP
guru hams mempunyai buku panduan lebih dari satu buku. Untuk
itu, sekolah berusaha untuk memberikan penjelasan kepda guru
guru mengenai KTSP.
120
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapakJibu temui
dalam implementasi KTSP,jika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab Sarana sudah cukup memadai. Sekolah ini sudah mengadakan
workshop dan panataran mengenai KTSP. Mendapat bimbingan
dari pengawas dalam pembuatan program pengajaran. selain itu,.
Rpp yang dibuat oleh guru diperiksa oleh kepala sekolah dan
diadakan supervisi ke kelas.
121
HASIL WAWANCARA 7
Nama
Jabatan
Sekolah
Achmad Baejuri
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMP Swasta Abdurra'uf
1. Apakah bapak/ibu guru sudah pemah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab: Saya sudah pemah mengikuti penataran KTSP, rapat-rapat, MGMP
dan pelatihan administrasi pelajaran seperti silabus dan RPP.
Kegiatan ini sering dilaksanakan di tingkat gugus, terutama di
SMPN 1 Ciputat.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapaklibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
Jawab Mengadakan kegiatan interen sekolah. kegiatan administrasi
pembelajaran seperti silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), pembicaranya didatangkan dad guru-guru di
sini dan mengadakan training motivasi. Dengan adanya pelatihan
silabus dan rpp cukup rnemberikan refresh kernbali kepada guru
guru. Sebelum awal semester, guru-guru diminta untuk membuat
RPP, kemudian diperiksa berdasarkan fOlmat dad KTSP.
Selanjutllya diadakan upervisi kelas.
3. Apakah sekolah mi telah mengadakan pelatihan/penataran KTSP untuk guru
agama?
Jawab : Pelatihan sudah pernah mengdakan pelatihan KTSP untuksemua
gum termasuk guru agama, materinya tentang administrasi
pembelajaran seperti silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), pembicaranya didatangkan dari guru-gum di
sini dan mengadakan training motivasi.
4. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP ?
Jawab : Menurut saya, setelah ada pelatihan silabus, rpp, progtam tahunan,
122
guru, walaupun ada yang belum selesai. Sm'ana dan prasaranya
kurang memadai. Namun tetap berusaha untuk selalu mendukung
pembelajaran KTSP, misalnya terlibat dalam PAKEM, diantaranya
guru hams kreatif sehingga menciptakan pembelajaran yang efesien
walaupun tidak didukung dengan sarana yang memadai.
5. Hambatan-hambatan apa saja yang Bapak/lbu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapaklibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab : Sarana dan prasarananya kurang memadai. Namun tetap berusaha
untuk selalu mendukung pembelajaran KTSP, misalnya terlibat
dalam PAKEM, diantaranya guru hams kreatif sehingga
menciptakan pembelajaran yang efesien walaupun tidak didukung
dengan sarana yang memadai. Selain itu, hambatan yang lainya
adalah kurangnya motivasi belajar siswa.
Usaha yang dilakukan yailu sekolah harus mampu untuk menata
dan menyervis coorcorate culture agar menjadi kokoh. Apabila
terdapat kekurangan dalam KBM, hendaknya ditata, dibenahi dan
diperbaiki kembali.
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapaklibu temui
dalam implementasi KTSP,jika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab : Guru-guru siap dan bekerjasama untuk menerapkan KTSP dalam
pembelajaran.
123
HASIL WAWANCARA 8
Nama
Jabatan
Sekolah
Drs. Kusman
Kepala Sekolah
SMP Swasta Paramarta
I. Apakah bapak/ibu guru sudah pemah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab: Saya sudah pemah mengikuti workshop KTSP.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapak/ibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
Jawab : Mengadakan pelalihan KTSP untuk semua guru. Semua guru harus
mengembangkan selabus dan rpp. Selalau mengadakan supervise
kelas, melihat bagaimana guru menerapkan KTSP tersebut.
3. Apakah sekolah ini telah mengadakan pelatihan/penalaran KTSP untuk guru
agama?
Jawab: ?elatihan KTSP sudah diadakan dua kali yang diadakan di Puncak
dan disekolah sendiri, membahas tentang KKM dan sebagainya.
Pembicaranya didalangkan dari pengawas dan para ahli. Selain itu,
saya sermg rnengutus guru-guru rnengikuti pe1atihan ditingkat
gugus dan dinas pendidikan. Untuk guru agam belurn ada
pengawas bidang studi agama. Pengawas agarna didatangkan dari
DEPAG, narnun sarnpai saat ini, kontribusi DEPAG terhadap dinas
pendidikan kecil sekali, sehingga menurut saya guru agama belum
terbina dan terarah, hanya mengandalkan pada pelatihan yang ada
disekolah.
4. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP ?
Jawab : Menurut saya, untuk ukuran ekonomi kelas bawah, sarana dan
prasarana sekolah ini sudah maksimal. SMP Sawasta Paramarla
mulai tahun ini ditunjuk oleh Dinas Pusal sebagai calon perintois
Sekolah Standar Nasional (SSN), anggaran-anggaran akan tUrtlll
124
untuk peningkatan mutu, guru-guru akan 1ebih meningkatkan kinerja
dan 1ebih mempersiapkan kualitas.
5. Hambatan-hambatan apa saja yang Bapak/lbu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab: a. Jumlah siswa di dalam kelas masih banyak, karena keterbatasan
ekonomi dan ruang kelas.
b. Guru lebih cenderung mengajar dengan pola lama, karena susah
untuk merubah system.
c. Karena siswa disekolah ini ekonominya lemah dan berasal dari
keluarga yang belum mengenal secara baik, siswa-siswa di sini
kurang aktif.
d. Sarana dan prasarana yang belum mendukung secara
keseluruhan.
Kendalanya masih banyak, harapan saya agar para pakar
pendidikan harus paham terhadap pendidikan di masyarakat. harus
betul-beml mengadakan penelitian secara real di lapangan.
Pemerintah hendaknya menyiapkan sarana dan prasarana serta
memprogramkan minimal I provinsi mempunyai 1 IKIP khusus
untuk melahirkan guru-guru yang handal. Karena saya menilai
lulusan guru sekarang belum dilengkapi dengan ilmu yang lengkap,
sehingga yang menjadi problem dilapangan, guru belum bisa berbuat
apa-apa, karena dasar ilmu yang kurang, ilmu keguruan kurang,
laboratorium yang kurang, dan lain sebagainya.
Solusi untuk mengatasi hambatan ini dilakukan secara bertahap,
yaitu dengan menyiapkan ruangan dan sedikit demi sedikit
menaikkan SPP.
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSP,jika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab Sarana sudah cukup memadai. Sekolah ini sudah mengadakan
workshop dan panataran mengenai KTSP.
125
HASIL WAWANCARA 9
Nama
Jabatan
Sekolah
Drs. Asnawie
Kepala Sekolah
SMP Darussalam
I. Apakah bapakJibu guru sudah pemah ikut penataran tentang KTSP ?
Jawab Saya sudah pemah mengikuti pelatihan KTSP ditingkat
kecamatan dan kabupaten.
2. Sebagai kepala sekolah, apa yang bapaklibu lakukan untuk dapat menerapkan
KTSP?
Jawab Mengadakan rapat keIja, workshop tentang KTSP, memberikan
tugas kepada bapakJibu guru yang dilakukan setiap ajaran baru.
Tugasnya berupa melakukan pengembangan program KTSP
seperti membuat program tahunan. program semester. rpp,
silabus, dan lain-lain. Kemudian tugas ini diperiksa oleh kepaJa
sekolah dan ditandatangani. Selain itu, setiap tahun dilakukan
supervise ke kelas, baik oJeh pengawas atau kepala sekolah atau
wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
3. Apakah sekolah ini telah mengadakan peJatihan/penataran KTSP untuk guru
agama?
Jawab : SMP ini sudah pernah mengadalcan pelatihan KTSP untuk semua
guru tennasuk guru PAl sebanyak 2 kali, pembicaranya
didatangkan dari pengawas dan guru senior.
4. Bagaimana kesiapan sekolah ini dalam mengimplementasikan KTSP ?
Jawab Pada awalnya guru-guru disekolah ini agak tertatih-tertatih
menerapkan KTSP, namun semakin lama semakin bagus
walaupun masih ada kekurangan, dan tetap dilakukan perbaikan.
Selain itu, sarana dan prasarana sudah cukup memadai.
126
5. Hambatan-hambatan apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam penerapan KTSP?
Dan apa usaha yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi hambatan ini ?
Jawab Kadang-kadang dalam mengumpulkan tugas, guru agak terlambat.
Solusinya, agar tidak terlambat yaitu dengan memberikan reward
atau penghargaan bagi guru yang cepat mengumpulkan tugas.
Diamping itu, sarana dan prasarananya sudah cukup memadai.
6. Selain faktor penghambat, apakah ada factor pendukung yang bapak/ibu temui
dalam implementasi KTSPjika ada, apa saja factor pendukungnya ?
Jawab Buku-buku sumber yang relevan dengan KTSP sudah ada, silabus
dan rpp telah dibuat oIeh guru. Disamping itu, factor pendukung
lainnya adalah latar belakang pendidikan guru disini rata-rata SI.
NomorLampi r~1I1Hal
: Istimcwa: I ( Satu ) I\crk:is: Pcnga juan Proposal Slo'ipsi
Jakarta, 25 Februari 2008
Kepada Yang Tcrhormat,Ketua JlIrlisan I'endidikan Agama IshimFakuItas IImu Tarbiyah dan I(cguruanlInivcrsitas Ishim Ncgcri Syaril" I Iidayalull~11l .Iakarl~1
Asssa!alllll 'a!aiklllll 11'1".11'1>.
Salam scj~lhtcra kami S~lIllp~likan, sCllloga Bapak scnantiasa bcrada dalamIindllngan AIhih swt, dan schilu sukscs dahilll Illcnjahinkan aktivitas schari-hari.SeIanjutnya, saya yang bertancIa tangan cIibawah ini:
NaluaNIMScmcstcr'J urusanFakullas
: Nurhasnah: 1040 II 000028: VII: l'cndidikan Agama Islam: Ilmu Tarbiyah dan Kcguruan
Bcrmaksud mcngajukan .iuduI skripsi lkngan jucIuI .. STUDY KOMPARASIEFEKTIFITAS I'ENEI{AI'AN KURIKLLUi\I BERBASIS KOi\IPETENSI(KBK) DAN KURIKULUi\\ TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)I'ADA iVlATA I'ELA.JARAN I'ENDIDIKAN AGAi\lA ISLAM (PAl) DISMAN I llEKASI." Scbagai ballan pcrtimbangan, bcrikut saya Iampirkanproposal skripsi (ternlllsllk olillille dWl dc/lial" pllstaka).
I)cmikian sur~lt ini di'ljuk:in, scnHlga n''11Cil; bcrkcnan mcncrillla jucIlil skripsi ini,Atas perhatian dan bantllannya, saya mcngucapkan tCl'ima kasih.
Wasssa!WIIII 'a!aikalllll 11'1". IFI>
Pemohon,
Nurhasnah
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
la Nomor 95, CipUlat 15412, IndonesiaTelp. : (62-21) 744332&. 7401925, Fax. (62-21) 744332&
Email: [email protected]
NomorLamp.Ha I
: Un.01/FlffL0221 /32 12008: AbstraksVOutiine: BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, 3 Maret 2008
Kepada Yth.Dra. Hj. Djuanedatul Munawaroh, M.AgPembimbing SkripsiFakultas IImu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1/11(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama Nurhasanah
NIM
Jurusan
Semester
104011000028
Pendidikan Agama Islam
VIII
Judul Skripsi Studi Komparasi Efektifitas Penerapan KurikulumBerbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) pada Mata PelajaranPendidikan Agama Islam (PAl) di SMAN 1 Bekasi
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29Februari 2008 dengan abstrak/outline sebagaimana terlampi!'. Meskipundemikian Pembimbing berhak untuk mengubah jUdul tersebut bila dipandangtidak Ikurang sesuai.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa sural perpanjangan .
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasii;.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Tembusan:1. Dekan FITK2. MahasiswaYbs
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
iomor95, Ciputat 15411, Indonesia
01110r : Un.O lIFIITI.,02.21 \'0£1 12008Il11p. : Olillint. Proposal:l I : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SlvlPN I CipurarOiTempar
.'-.ssa!allJlI·a!aiklll1J ,,·r. \rb.
Oengan hormal kami sampaikan bahwa,
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 74<\3328
Email: [email protected]
Jakarta, 27 Agl,StuS 2008
"ama
'\1\1
Nurhasnah
1040 II 000028
.:urusan
Judul Skripsi
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembil3n )
f.:.esiapan Guru .-\gama ;"Iencrapkan KTSP PadaPembelajaran PAl StvlP di Wilayah Ciputal.
adalah benar mahasiswa Fakultas Jlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakana yang sedangmenyusun skripsi. dan akan mengadakan penelitian di inslansi/sekolah yang Saudarapimpin. Umuk im kami mahan Saudara dapal mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud .
.-\lcS perhatian dan bamuan Saudara. kami ucapkan rerima kasih.
)J'asso!ollJlI'a!aiklll1J "'I'. \rb.
mhllSUil
Dekan 1'1 TKKc-w'-1 Jurusan ybs.\ LlhasiS\\ a ) os.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
,Nomor 95, Ciputat 15412, IndonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.Hal
: Un.O I/FI/TI. 02.21 19b 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMPN 2 CiputatDiTempat
Assalamu 'alaikum WY. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 27 Aguslus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
1040 II 000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi/an)
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wi/ayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakliitas lImu Tarbiyah dan Kegurllan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Salldarapimpin. Untuk itu kami mohon Salldara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantllan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr.wlJ.
Tembusan:1. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3. Mahasiswa ybs.
PERPUSTAKAAN UTAMAUIN SYAHlO JAKARTA
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
,NOlllar 95, CipUt3t 15412, IndonesiaTelp. .. (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 74<13328
Email: [email protected]
NomorLamp.H a I
: Un.OI/Fl/TI. 02.2' 19b 12008: Olirline,Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SI\!PN 3 CiputatOiTempat
•.-\ssalal1lll 'alaiklllll 11'1'. \\·b.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa.
Jakarta, 27 Agustus 2008
:\ama
:\1"I
Jurusan
Semester
Nurhasnah
1O-lO II 000028
Pendidikan Agama Islam
1.\ ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama :'1ei1erapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SNIP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangr,lenyusun skripsi. dan akan mengadakan penelitian di instansilsekolah yang Saudarapimpin. Umuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
.. \tas perhatian dan bamuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassa!al1ll! 'o!aiklllll \\·r.\\·b.
Temblfsan:1. Oekan FlTK2. Kettta Jurttsan ybs.3. ~l!ahasi"\\3 ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
"Nomor 95, Cipulat 15412, Indonesia
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NamarLamp.H a I
: Un.O l/FI/TI. 02.21 \'00 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMPN 4 CiputatDiTempat
Assalamu 'alaikllm wr. wb.
Dengan harmat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
1040 II 000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan DIN Jakm1a yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekalah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamll 'alaikllm wr.wb.
remblisGn:I. Dekan FITK1. Ketua Jurusan ybs.l. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
aNomor95, Ciputal 15412, IndonesiaTetp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.Ha I
: Un.OIIFVTI. 02.21 \0b 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMPN 5 CiputatDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
104011000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian)
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara. kami ueapkan terima kas:h.
Wassalamu 'alaikum wr.wb.
,","'\1""'- -
rembusan:Dekan FITK
I Ketua Jurusan ybs.i. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
; Nomor 95, Ciputat 15412. Indonesia
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax:. (62·21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.Ha I
: Un.Ol/FI/TI. 02.21 !,qb 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP Darussalam CiputatDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
J040 J J000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan peneJitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan 3audara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wl'.l"b.
-s Danvis
~~~.~I~~5~O236 356rembusan:I. Dekan FITK, Ketua Jurusan ybs.\. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAI\IAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
~,1mur95, Ciputat 15412, InJonesia
-='
Telp. : (62-21) 7443328. 7401925. Fax. t62.21) 7443328
Email : [email protected]
omeramp.a I
: Un.O l/F IiTI. 02.21 i00 12008: Oil/line/Proposal: P~rlllohonan hin Penelitian
Kcpada Yth:Kcpala SMP MabadOiTempat
Assalamu'oluikwn HF f h.
Oengan hormat kami sampaikan balma.
Jakarta. 27 Agustus 2008
):ama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasn&h
10·+0 II 000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian)
Judul Skripsi Kesi~pan Guru .-\gama \lenerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl S;vIP di \Vilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jabrta yang sedangmenyuslln skripsi. dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarap;mpin. Untllk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimakslld.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalalllll 'alaiklllll \l'l'.lrb.
TembusGn:I. Oekan FJTK2. Ketua Jllrllsan ybs.3. 1\ lahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
h)nhH 95, Cipu!;.ll 15411, InJolll:sia
omor : Ur•.OI/FI/Tl, 02.21 \00 12008limp. : 01ll1ille,Pl'opoml
3 1 : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SkiP PGRI 1 CiputatDiTempat
.>..ssalamu 'alaikum \lr. \lb.
Dengan hormal kami sampaikan :Ool1\\a.
Telp. ; (62·21) 7443328. 7401925. Fax. {62-21) 7443328
Email: [email protected]\ct.id
Jakarta, 27 Agustus 2008
1\ama
1\1\1
1\urhasnah
1O~O 11 000028
Jun.lsap
-)cll1estcr
Judul Skripsi
Pendidikan Agama Islam
L\ ( Sembi Ian )
Kesiapan Guru .>..gama t\lenerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl S\·IP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasis\\'a Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi. d31' akan meagadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk ilU kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut1~1elaksanakan penelitian dimaksud.
,"las perhalian dan bantuan Sauda;'a, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'oloiklllll wl'.wb.
Tembusall:1. Dekan FlTK2. Ketua Jurusan ybs.3. tdahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95, Ciputat 15412. Indonesia
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
~omor
"amp.hi
: Un.O IIFI/T!. 02.21 \.00 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP Muhammadiyah 17 CiputatDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
104011000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansilsekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
•
rembusan:I. Dekan FITK~. Ketua Jurusan ybs.l. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax, (62.21) 7443323
Email: [email protected]
: Un.O l/FI/Tl. 02.21 \fOh 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP Syekh AbduraufDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan honnat kami sampaikan bahwa.
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
1040 I 1000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
JuduI Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UlN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
f'embusan:I. Dekan FlTK~. Ketua Jurusan ybs.I. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
~omor : Un.O lIFVTI. 02.2/ \'0b /2008_amp. : Outline/Proposalf a I : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP Islam RuhamaDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Telp. ; (62-2l) 7443328. 7401925. Fax.. (62~21) 7443323
Email: [email protected]
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
Nlivl
Nurhasnah
104011000028
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembilan )
Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
rembusan:I. Dekan FITK~. Ketua Jurusan ybs.L Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95, Ciputst 15412. Indonesia
Te!p. : (62-21) 7443328. 7401925. Fax. (62~21) 7443328
Email: [email protected]
'lamar"amp.-l a 1
: Un.O 1/FI/T1. 02.2/ \0" /2008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP Islam AI- Khasyi'unOiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa.
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
104011000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi. dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
rembusan:I. Oekan FITK~. Ketua Jurusan ybs.\. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
,Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62-21) 7443328. 7401925. Fax. (62-21) 7443328
Email ;[email protected]
NomorLamp.Ha I
: Un.OIIFI/Tl. 02.21 \qb 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP PGRI JombangDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
1040 II 000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
rembusan:I. Dekan FITK~. Ketua Jurusan ybs.\. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95. Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62~21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
~omor
"amp.1 a I
: Un.OIIFI/TI. 02.21 \~ 12008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP ParamartaDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Nurhasnah
104011000028
Jurusan
Semester
.Iudul Skripsi
Pendidikan Agama Islam
IX ( SembiIan )
Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansilsekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terim, kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
rembusan:I. Dekan FITK~. Ketua Jurusan ybs.L Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95. Ciputat 15412. Indonesia
Teip. : (62-21) 7443328. 7401925. Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.Ha I
: Un.OI/FIIT!. 02.2/ \% /2008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP Dwi PutraDiTempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa.
Jakarta, 27 Agustus 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
104011000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaiku'n wr.wb.
fembusan:I. Dekan FITK~. Ketua Jurusan ybs.\. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl1\or-95. Cipl.lI;l1 \ 5412, indonesia
)mor : Un.OllFlITl. 02.21 \"'10 12008Imp. : Oll!/ine Pro/ios'"3 I : l'crmohon3n Izin Pcnclitian
K"pa,b Yth:Kepala S\IP Pus1'ita Bangs"DiTcmpJt
.';.Jsalamu 'ahllkum HY \10
Dcngan harm at kami sampaikan bah\\ a.
Tdp. : l62-21) 7443328, 7401925. Fax. (62.21) 7443J:!.~
Email: [email protected]
Jakarra, 27 Agustus 2008
'\ama
.:urusan
:\ urhasnah
10-\0 11 000028
1'<:ndidikan .".gama Islam
1\ l Scmbilan )
.iuJlIl Skri1'si Kesia1'an Guru .".gama \Icnerapkan KTSP PadaPcmbelajaran PAl S\lP di Wi1ayah Ciplltat.
',1dalah benar mahasis\\" Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakana yang sedangmen> usun skripsi. dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara1'lm1'in. Ulltllk iw kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
,".tas perhatian dan bantuan Salldara. kami lIcapkan terima kasih.
II'assa/amu 'a/aikulll lI'I', \I'b.
rembusan:I. Dekan FI TK~. Ketlla Jurllsan ybs.;. i\lahasi5\\a ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
"l'-:omor 95, CipUt31 15412, Indonesia
Telp. : {62-21) 7443328, 7401925. Fllx. (62·21) 744332~
Email ; [email protected]
NomorLamp.l-! a I
: Un.O l/FIITL 02.21 \'?,0 12008: Outline/Noposa/: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala SMP 2 MeiOiTempat
."uso/alllu '%ikulII \I r. \lb.
Oengan hormat bmi sampaibn balma.
Jakarta, 27 Agustus 2008
'Nama
NIM
Jurusan
Semester
Nurhasnah
10-10 11 000028
Pendidibn Agama Islam
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP PadaPembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat.
adalah benar mahasiswa Fakljltas I1mu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudarapimpin. Umuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
."tas perhatian dan bantuah Saudara. kami ucapkan terima kasih.
Wossa/olllU 'a/oikllln \\'1'.1I'b.
Tembusan:1. Oekan FlTK2. V.etu~, Jurusan ybs.3. Mahasiswa ybs.
r....__..-=--~p
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANGDINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 C IPUTATSEKOLAJI STANDAR NASIONAL (SSN) 5 JULI 2004
JI. Cireundeu Raya No.2 Ciputat Kode Pos 15419 Telp. 021 - 740 1084Website: www.smpnlciputat.sch.id Email: [email protected]
SURAT KETERANGANNOMOR: 070j421.3j166jSMPN.1
bertanda tangan di bawah ,ini Kepala SMP Negeri 1 Ciputat Kabupaten Tangerang1
11 ini menerangkan :
NURHASNAH
104011000028
n
g Pendidikan
ter
ruan Tinggi
Skripsi
P.endidikan Agama Islamj
Sl (Strata Satu)
IX (SembiIan)
UIN Syarif HidayatuIIah Jakarta
Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP pada
p;embeIajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat
tersebut di atas benar telah meIakukan penelitian di SMP Negeri Ciputat pada tanggal
tober sampai dengan 23 Oktober 2008.
dan Surat Keterangan ini karpi buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.•~\;;'H 1C4"<,~irutat,23 Oktober 2008?-,~&;'~-'
/I:;{;~ e'm.. ,,~~paIaSekolah, ,
PEMERINTAD KABUPATEN TANGERANGDlNAS PENDIDDW"'l" DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 CIPUTATA/amat. Ja/an Jr. H Juanda Ciputat15412 Telp.! Fax: (021) 7401312
SURAT KETERANGANNomor: 422.5/421.3/ liS /SMPN. 2 Ciputat
(ang bertanda tangan eli bawah ini, Kepala SMP Negeri 2 Ciputat Kabupaten Tangerang,
Ilenerangkan bahwa :
~ a m a
~im
'akultas
'urusan
:NURHASNAH
: 104011000028
: Keguruan dan IImu Penelidikan
Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
: Pendidikan Agama Islam (PAI )
3enar nama tersebut di atas telah melaksanakan penelitian pada sekolah yang karni pimpin
~ penyelesaian penyusunan Skripsi ybs. dengan judul " KESIAPAN GURU AGAMA
\ilENETAPKAN KTSP PADA PEMBELAJARAN PAI DI WILAYAH CIPUTAT"
)emikian surat keterangan ini di buat untuk dib'Ullakan pada keperluannya.
t, 17 September 2008
r-~~~~~~'Sekolah,
~
• H. Nurhadi, MM"""=~N~ip. 130783001.
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANGDINAS PENDIDlKAN
SMP NEGERI 3 CIPUTATRlNTISAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)
Komplek Villa Bintaro BlockD Ds. Jombang Ciputat 15414 Kabupatcn Tangerang TelplFnx.. (021) 7454675
ifomor"amplfan'erihal
(th
070/421.3/19-'1 /SMPN.3 CPT/2008
Keterangan Melaksanakan Penelitian
Dekan FITK Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah JakartaDi
Jakarta
Ciputat, 27 Nopember 2008
Yang bertandatangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 3 Ciputat
Kabupaten Tangerang, menerangkan bahwa :
Nama
NPM
Jurusan
NURHASNAH
104011000028
Pendidikan Agama Islam
Telah melaksanakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi pada
SMP Negeri 3 Ciputat Kabupaten Tangerang yang kami pimpin.
Demikian, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANGDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 4 CIPUTATJI. Yaktapena Raya No.OS, Pondok Ranji - Ciputat, 15412 Telp. (021) 7425213
www.smpn4ciputat.sch.id
SURAT KETERANGAN
NO. 800/421.31 036/SMPN4Cptl2008
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMP Negeri 4 Ciputat, Kabupaten
Tangerang Propinsi Banten, menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
: Nurhasnah
: 104011000028
: Pendidikan Agama Islam
: IX
: Kesiapan Guru Agama Menerapkan
KTSP Pada Pembelajaran PAl SMP di
wilayah Ciputat.
Adalah benar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melakukan
Observasi 1Penelitian di SMP Negeri Ciputat 16 Oktober s.d 20 Oktober 2008.
Demikian Surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
,---------1----- PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
DINAS PENDIDlKANSMP NEGERI 5 CIPUTAT
Jalan Beruang II Piaden Pondok Ranji Cipntat 15412 Telepon : 735 4472
SURAT KETERANGANNo: 423.7/438-S.Ket/SMPN5j2008
Kepala SMPN 5 Ciputat Kabupaten Tangerang menerangkan :
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Universitas
NURHASANAH
104011000028
Pendidikan Agama Islam (PAl)
IX (Sembilan)
Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama tersebut di atas adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (DIN) Jakarta
yang telah melakukan penelitian di SMPN 5 Ciputat untuk penyelesaian skripsi
dengan judul KESIAPAN GURU AGAMA MENERAPKAN KTSP PADA
PEMBELAJARAN PAl SMP DI WILAYAH CIPUTAT.
Demikianlah Surat Keterangan ini diberikan untuk digunakan seperlunya.
SMP DARUSSALAMSTATUS: TERAKREDITASI "A"
IZIN KANWIL NO. 779/I02/KEP/E/87 NSS : 202280310010 NDS : 2002040032 NIS : 200100
JL. OTISTA NO. 36 CIMANGGIS - CIPUTAT KAB. TANGERANG
TELP. (021) 7495873
SURAT KETERANGANNomor: 094/146/SMP-D/xI/2008
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Jabatan
Menerangkan bahwa :
Nama
Semester
Jurusan
Nim
Drs. Asnawie
Kepala Sekolah
Nurhasnah
IX ( SembiIan )
Pendidikan Agama Islam
104011000028
Telah melaksanakan Penelitian di SMP Darussalam JI. Otista No. 36 Cimanggis Ciputat
mulai tanggal 27 Oktober sid 3 November 2008
Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan
dengan sebagaimana mestinya.
YAYASAN SUNAN KALIJAGA~l\g SMP MABAD(TERAKREDITASI " B ")Du JL.KOMPLEK MABAD REMPOA CIPUTAT TIMUR 15412
TELP. ( 021 ) 74705911
SURAT KETERANGAN
Nomor: 199/SKlSMP.MBDIXII2008
rtanda tangan <Ii bawah ini Kepala SMP MABAD Rempoa Ciputat Tangerang, menerangkan
iesunggguhnya bahwa :
r
:NURHASNAH
: 104011000028
: Pendidikan Agama Islam
: IX ( Sembilan )
benar nama tersebut diatas telah melakukan penelitian untuk keperluan menyusun tugas akhir
i ) <Ii SMP MABAD Rempoa Ciputat, pada tanggal 5 November 2008.
11 surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana
II.
Ciputat, 5 November 2008
~(U'MABAD
PERKUMPULAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PGRI (PPLP)PIWPINSII\I\NTPN
SMP PGRI 1 CUJi'UTATSill Ius T~:rakr"dilllsi A ( SK IlAS Nu. OOX!ll~~IJAIKAII-TNCil200~ )
./1. I'elldidikllll No. 30 ('i/JIIlllf Tt1l1p,('/,uJI.t'.. 'j'e/fJIFox. 7·100827 Pos 15·/ JI
SURAT KETERANGANNomoI' : 02') / III / 4 / O. 200S
Yang berland" t<lllt!.~111 eli bawah ini :
Nama
Jabatan
Unit Kerja
II. S. Danu Wardoyo
Wakil Kepala Sekolah
SMP PGRI I Ciputat
Dcng<:111 inl Illcl1erangkan bahw8 :
~ I "I
Abmat
?abiltas
erugram Sludi
Jerjang Penelielikan
NUIUL\SNAI I
10-10 I 100002X
Perum.Regensi 13ekasi I Flok H7 "c\o.7
Cibitung Bekasi
llmu Tarbiyah dan kegur~lul
Penelidikan Agama Islam
, Strata Satu (S I)
Benar nama tersebut eli atas telah melaksanakan Penelitian elalam rangka mcnyusun
Skripsi untuk memcnuhi syaratmengikuti ujian tahap akhir elenganjudul :
J(eshtpall Guru Agal1la J11ellerapkall J(]'SP pada Pel1lbelajaran PAl SMP di
Wi/ayab Ciputat
Yang dim ,t1ai pada tanggal 11 s.d. 19 September 2008
Demikian:ah surat keterangan ill1 kalni buat, agar c1apal dipergunakan sebagaimuna
mestinya.
CiDlltat. 19 SCDtembcr.--200R
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHPIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH CIPUTAT
SMP MUHAMMADIYAH 17 DISAMAKANAlamat : JI. Ir. H. Juanda 211, Rempaa Ciputat Timur Kade Pas 15412
Telp. (021) 7401364
SURAT KETERANGAN PENELITIANNOMOR: lILA / 2.d / 031 / X / 2008
'ang bertanda tangan dibawab ini Kepala SMP Muhammadiyab 17 Ciputat Kabupaten
angerang Propinsi Banten, menerangkan babwa :
lamaSiswa
empat/Tanggal Labir
~nis Kelamin
11M
lfUSan
akultas
Iniversitas
emester
ldul Skripsi
: NURHA8NAH
: Padang, 14 Agustus 1986
Perempuan
104011000028
Pendidikan Agama Islam
IImu Tarbiyah dan Kegurua.'l
UIN SyarifHidayatullab Jakarta
IX (Sembilan)
Kesiapan Guru Agama Menerapkau KTSP Pada
Pembelajaran PAl 8MP di Wilayah Ciputat.
,abwa nama tersebut diatas telab melaksanakan PeneJitian di SMP ft.fuhammadiyah 17
'iputat, yang dilaksanakan mulai Tanggal 15 Oktober 2008 sid 20 Oktober 2008,
lemikianlab surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,
Ciputat Timur, 20 Oktober 2008e ala Sekolab \
/ 'I
embusan:Dlknas Pendidikan Kabupaten Tangerang,Dikdasmen Muhammadiyah Daerah Kabupaten Tangerang,Dikdasmen Mu11ammadiyah Cabang Ciputat.Arsip.
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANGDINAS PENDIDlKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP SYEH ABDURRAUF(STATUS DIAKUI)
It: Ja1an Menjangan Raya II No.1 Pondok Ranji Ciputat Timur 15412 Te1p. 70932275 Tangerang
SURAT KETERANGANNomor: 011lA/KEPSEKlSMP-YSA/XII2008
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Syekh Abdurrauf Ciputat Timur
Tangerang menerangkan bahwa:
NAMA : NURHASNAH
NlM : 104011000028
JURUSAN : PENDIDlKAN AGAMA ISLAM
DIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Yang bersangkutan benar telah melakukan RISETIPENELITIAN di SMP Syekh
Abdurrauf Ciputat Timur Kabupaten Tangerang untuk tugas penelitian skripsi yang
berjudul: "KESIAPAN GURU AGAMA MENERAPKAN KTSP PADA
PEMBELAJARAN PAl SMP DI WILAYAH CIPUTAT".
Surat Keterangan llll dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
YAYASAN ISLAMIYAH CIPUTATAkta Nomor 16, Tanggal 11 Agustus 1978 Bank: BRI dan BPD Rek. 21201
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAMIYAHSTATUS: TERAKREDITASI A
Alamat: JI. Kihajar Dewantara No. 23 Ciputat, Telp. (021) 7409814 Fax. 74716496
SURAT KETERANGANNO.331C.1/KS.01.01/05/Xll2oo8
Yang bertanda tangan (jibawah ini Kepala SMP Islamiyah Ciputat TangerangBanten :
NamarempatITgl LahirJabatanUnit KerjaA.lamat
Menerangkan bahwa
NamaNIMJurusanSemesterrahun Akademik
: MUDALlH, S.Ag: Tangerang, 08 Februari 1965: Kepala Sekolah: SMP Islamiyah Ciputat: JI. Ki Hajar Dewantara No. 23 Ciputat
Nurhasnah104011000028Pendidikan Agama IslamIX (Sembilan)
: 2008-2009
Nama tersebut telah mengadakan penelitian di SMP Islamiyah Ciputat darilanggal 11 September - 07 Oktober 2008, guna penyelesaian pembuatanskripsi yang berjudul :
• Kesiapan Guru Agama Menerapkam KTSP Pada Pembelajaran PAl SMPdi Wilayah Ciputat "
Jemikianlah surat keterangan ini kami buat, agar dapat dipergunakanlebagaimana mestinya.
Ciputat, 07 November 2008
4~~'a SMP Islamiyah Ciputat
" \l\ '!..Pf.~"i'" <"4.••I~I rlOS -:'9~r.~~~~~013 .
I': SMP ISU\MIVA ,\.--- <:'.'. (l \ STATUS ..: ;
SURAT KETERANGAN
Nomor.: 122/PIR - E.13/X/2008
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SMP Islam Ruhama
Yayasan Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat Cireundeu-Ciputat Timur menerangkan
bahwa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Faku1tas
Nnrhasnah
104011000028
Pendidikan Agama Islam
IX ( SembiIan )
Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP Pada
Pembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat
limn Tarbiyah dan Kegurnan
Adalah benar yang bersangkutan telah melakukan PENELlTIAN di SMP
Islam Ruhama - Yayasan Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat Cireundeu-Ciputat Timur
pada tanggal21 samapai dengan 22 Oktober 2008.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Cireundeu, 22 Oktober 2008
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Drs. Juhdi Asidi150267896
• YAYASAN AL-KHASYI'UN CIPUTAT
a'W" ..••. SMP ISLAM AL-KHASYI'UN~•.. '.... (STATUS: TERAKREDITASI B).~ .•.•... JL. Dewi Sartika Cipayung Ciputat Tangerang Telp (021) 1498145
SURAT KETERANGANNomor: 2501MN/SMP-KHIX/2008
;MP Islam A1-Khasyiun Ciputat Kabupaten Tangerang, menerangkan bahwa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Nurbasnah
: 1040I 1000028
: Pendidikan Agama Islam
: IX (Sembilan)
:rsangkutan adalah benar telah melaksanakan penelitian di sekolah kami, tentang "Kesiapau
.gama Menerapkan KTSP pada Pembelajaran PAl SMP di Wilayah Ciputat".
mlah Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
SEKOLAH MENENGAH PERTAMASMP PGRI JOMBANG
STATUS: TERAKREOITASI
No. 87 I YPLP PGRII Kep. 187NOS. 2002040049
- lOP. 134 8a/l/07/R/87- NSS.20228031 0008
Alamal: JI. Raya Jombang No.41 Jombang Kecamatan Cipulal Telp (021) 74700873
SURAT KETERANGANNomor : 1651 III I 41 G 12008
ang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP PGRI Jombang Kecamatan Ciputat,
abupaten Tangerang, Provinsi Banten, menerangkan bahwa:
rama : Nurhasnah
empatJTanggal Lahir : Padang, 14 Agustus 1986
i1M:104011000028
.uusan
emester
ldul Skripsi
: Pendidikan Agama Islam
: IX ( Sembilan )
: Kesiapan Guru Agama Menerapkan KTSP pada pembelajaran
PAl SMP di wilayah Ciputat
ldalah benar nama tersebut diatas telah melakukan penelitian di sekolah ini ( SMP PGRI
ombang ) dari tanggal 24 Oktober sampai tanggal 1 Nopember 2008.
)emikianlah surat ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestiI1ya.
Iputat