HAK & Kewajiban RS 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

spo

Citation preview

SURAT EDARAN

HAK DAN KEWAJIBAN

PASIEN, TENAGA KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT

DI RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK

I. PENDAHULUAN

A. U M U M

1. Dalam rangka meningkatkan dan menjaga mutu pelayanannya, maka Rumah Sakit Semen Gresik memandang bahwa :

Pembangunan Kesehatan diselenggarakan perikemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan, adil dan merata, perikehidupan dalam keseimbangan serta kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, di mana kepentingan masyarakat lebih diutamakan dari pada kepentingan individu atau golongan.

2. Dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan tujuan Rumah Sakit Semen Gresik, maka perlu diselenggarakan sarana pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai standar.

3. Rumah Sakit Semen Gresik, menyadari bahwa hubungan antara pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan rumah sakit merupakan hubungan yang sangat kompleks dan terus berkembang sesuai dengan berubahnya tata nilai dan norma di masyarakat. Dengan semakin meningkatnya pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap hukum, maka tertib hukum dalam pelayanan kesehatan yang pada intinya akan memberikan kepastian hukum kepada pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan rumah sakit perlu dikembangkan. Kepastian hukum dan perlindungan hukum berlaku untuk pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan rumah sakit sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing.

4. Pada dasarnya hak dan kewajiban pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan rumah sakit haruslah dilaksanakan secara seimbang dalam arti hak dan kewajiban tersebut berlaku secara timbal balik (hak pihak kesatu terhadap pihak kedua merupakan kewajiban pihak kedua terhadap pihak kesatu dan sebaliknya. Hak pihak kedua terhadap pihak kesatu merupakan kewajibannya dan demikian seterusnya). Apabila satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya maka ia tidak dapat menuntut hak yang menjadi imbangan kewajiban tersebut kepada pihak yang lain.5. Untuk meningkatkan hubungan yang serasi dan harmonis antara tenaga pelayanan kesehatan, pasien dan rumah sakit di Rumah Sakit Semen Gresik, maka dipandang perlu adanya pedoman tentang kejelasan hak dan kewajibannya pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan rumah sakit yang dalam hal ini telah diatur dalam berbagai tingkat peraturan. Telah disadari, tidaklah mudah untuk merinci hak dan kewajiban masing-masing, satu terhadap yang lain, tetapi tetap diperlukan adanya suatu pedoman meskipun tidak selengkap yang diharapkan agar dapat dipergunakan sebagai acuan bagi semua pihak di rumah sakit.

B. D A S A R

Sebagai dasar dikeluarkannya surat keputusan ini adalah ketentuan dalam bidang kesehatan terutama yang menyangkut hak dan kewajiban pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan rumah sakit yaitu :

1. United Nations Universal Declaration of Human Right tahun 1948 yaitu :

Hak atas pemeliharaan kesehatan;

Hak untuk menentukan nasib sendiri;

2. Declaration of Lisboa on Right of the Patients (Tahun 1981);

3. KUHAP pasal 170;

4. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;5. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

7. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 mengenai pekerjaan kefarmasian;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau jaringan Tubuh Manusia;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1980 tentang jalur konstitusional bagi peningkatan fungsionalisasi dan profesionalisasi Apoteker di Apotik;

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit;

13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 575/Menkes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik;

14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 277/Menkes/Per/1988 tentang menjalankan pekerjaan tenaga kesehatan penata rountgen.

15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1691/MENKES/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 434/Menkes/SK/X/1983 tentang berlakunya Kode Etik Kedokteran Indonesia bagi Para Dokter di Indonesia;

18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 924/Menkes/SK/XII/1986 tentang berlakunya kode etik rumah sakit Indonesia bagi rumah sakit di seluruh Indonesia;

19. Surat Edaran Direktorat Jenderal No YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

20. Surat Edaran Direktorat Jenderal No.YM.00.03.2.6.956 tahun 1997 tentang Hak dan Kewajiban Perawat dan Bidan.

C. TUJUAN

Pedoman ini sebagai acuan bagi pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan rumah sakit dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di lingkungan Rumah Sakit Semen Gresik.

D. PENGERTIAN

1. Hak :

Kekuasaan/Kewenangan yang dimiliki oleh seorang atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.

2. Kewajiban :

Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu badan hukum.

3. Rumah Sakit :

Sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian4. Pasien :

Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

5. Tenaga Kesehatan :

Tenaga kerja yang memberikan jasa pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien sesuai dengan bidang profesinya.6. Dokter :

Tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, mencakup dokter dan dokter gigi.7. Perawat :

Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan asuhan keperawatan di rumah sakit.8. Bidan :Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan asuhan kebidanan di rumah sakit

9. Apoteker :

Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obatan-obatan (farmasi) di rumah sakit.10. Asisten Apoteker :

Tenaga kesehatan yang membantu tenaga Apoteker dalam memberikan pelayanan obat-obatan (farmasi) di rumah sakit.

11. Analis Kesehatan :

Tenaga kesehatan yang bertugas untuk melaksanakan pemeriksaan laboratorium di rumah sakit.12. Radiografer :

Tenaga kesehatan yang bertugas untuk membuat gambar tubuh, organ, jaringan dengan menggunakan sinar pengion dan atau bukan pengion.

13. Ahli Gizi :

Tenaga kesehatan yang bertugas memberikan pelayanan gizi kepada pasien termasuk konsultasi gizi.14. Rekam Medis dan Informasi Kesehatan :

Tenaga kesehatan yang bertugas mencatat, mendokumentasikan dan menjaga kerahasiaan data-data kesehatan pasien dan informasi kesehatan.15. Fisioterapis :

Tenaga kesehatan profesional yang bertugas untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mengembalikan fungsi dan ketergantungan bila individu mendapatkan kekurangan gangguan kemampuan atau masalah yang disebabkan kerusakan fisik, psikis dan lain sebagainya. II. HAK DAN KEWAJIBAN

A. RUMAH SAKIT 1. Hak Rumah Sakit

a. Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakitnya sesuai dengan kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit tersebut (Hospital By Laws);b. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus menaati segala peraturan rumah sakit;c. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala indtruksi yang diberikan dokter kepadanya;d. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit melalui panitia kredensial;e. Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan klasifikasi;f. Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;g. Rumah Sakit berhak melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan pelayanan;h. Rumah Sakit berhak mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;i. Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;j. Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;k. Rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan;l. Rumah sakit berhak mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan.2. Kewajiban Rumah Sakit

a. Rumah sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah;b. Rumah sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;c. Rumah sakit wajib memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;d. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan (duty of care);e. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas perawatan (quality of care);f. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya;. g. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;h. Rumah sakit wajib melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;i. Rumah sakit menyediakan sarana dan peralatan medik (medical equipment) sesuai dengan standar yang berlaku;j. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan;k. Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai (ready for use);l. Rumah sakit wajib melaksanakan sistem rujukan;m. Rumah sakit wajib memiliki sistem, sarana dan prasarana pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana serta berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan kemampuan pelayanannya;n. Rumah sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas;o. Rumah sakit wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut;p. Rumah sakit wajib membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;q. Rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis;r. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia;s. Rumah sakit wajib menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan;t. Rumah sakit wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;u. Rumah sakit wajib menghormati dan melindungi hak-hak pasien;v. Rumah sakit wajib melaksanakan etika Rumah Sakit;w. Rumah sakit wajib melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional;

x. Rumah sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;y. Rumah sakit wajib menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);z. Rumah sakit wajib memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok;B. P A S I E N 1. Hak Pasien

Hak Pasien menurut pasal 33 undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu.

a. Pasien berhak mendapatkan informasi tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

b. Pasien berhak mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien.

c. Pasien berhak mendapatkan pelayanan ynag manusiawi, adil, jujur tanpa diskriminasi.

d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

e. Pasien berhak memperoleh layan yang efektif dan efisien sehingga pasien tehindar dari kerugian fisik dan materi.

f. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kwalitas pelayanan yang didapatkan.

g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah sakit.

h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai surat ijin praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.

i. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.

j. Pasien berhak dapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.

k. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

l. Pasien berhak didampingi oleh keluarganya dalam keadaan kritis.

m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lain.

n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah sakit.

o. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas prilaku Rumah Sakit terhadap dirinya.

p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.

q. Pasien berhak menggugat dan atau menuntut Rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.

r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.2. Kewajiban Pasien

a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah sakit.

b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.

c. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.

d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter.

e. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

C. D O K T E R 1. Hak Doktera. Dokter berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

b. Dokter berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasarkan hak otonomi (seorang dokter, walaupun ia berstatus hukum sebagai karyawan rumah sakit, namun pemilik atau direksi rumah sakit tidak dapat memerintah untuk melakukan sesuatu tindakan yang menyimpang dari standar profesi atau keyakinannya).

c. Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.

d. Dokter berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja sama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib menyerahkan pasien kepada dokter lain.

e. Dokter berhak atas privacy.(Berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan).

f. Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari keluarganya.

g. Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

h. Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh pasien.

i. Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/peraturan yang berlaku di rumah sakit tersebut.

2. Kewajiban Doktera. Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara dokter tersebut dengan rumah sakit.

b. Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan menghormati hak-hak pasien.

c. Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain/rumah sakit lain yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.

d. Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

e. Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.

f. Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikanya.

g. Dokter wajib memberikan informasi yang adekwat tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya.

h. Dokter wajib membuat rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien.

i. Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/kedokteran gigi.

j. Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

k. Dokter wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

l. Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.

D. PERAWAT DAN BIDAN 1. Hak Perawat dan Bidana. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya

b. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang pendidikannya

c. Menolak keinginan klien / pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.

d. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

e. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan/kesehatan secara terus menerus.

f. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.

g. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

h. Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di rumahsakit.

i. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.

j. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan etik profesi.

k. Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

l. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.

2. Kewajiban Perawat dan Bidana. Mematuhi semua peraturan rumah sakit dengan hubungan hukum antara perawat dengan pihak rumah sakit.

b. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit

c. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.

d. Memberikan pelayanan/asuhan keperawatan/kebidanan sesuai dengan standar profesi dan batas kewenangan /otonomi profesi

e. Menghormati hak-hak klien/pasienf. Merujuk klien/pasien kepadaperawat lain/tenaga kesehatan lain yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik

g. Apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/tindakan atau klien/pasien dengan penyulit, bidan wajib merujuk klien/pasien kepada bidan lain/dokter yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik.

h. Memberikan kesempatan kepada klien/pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama/keyakinannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan pelayanan kesehatan.

i. Bidan wajib memberi kesempatan kepada klien/pasien untuk didampingi suami/keluarga

j. Bekerjasama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien.

k. Bidan wajib bekerja sesuai standar profesi serta berdasarkan hak otonomi profesi.

l. Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan/kebidanan kepada klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.

m. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan dilakukan.

n. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan/kebidanan secara akurat dan berkesinambungan.

o. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan/kebidanan sesuai standar profesi keperawatan/kebidanan dan kepuasan klien/pasien.

p. Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan secara terus menerus

q. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya.

r. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien bahkan juga setelah klien/pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.

E. APOTEKER 1. Hak Apotekera. Melakukan pembuatan, pengubahan bentuk, pencampuran, peracikan obat dan bahan untuk pelayanan resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan;

b. Melakukan pembuatan, pengubahan bentuk, pencampuran, peracikan obat dan bahan obat untuk pelayanan langsung tanpa resep khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas;

c. Melakukan pembuatan, pengubahan bentuk, pencampuran, peracikan obat dan bahan obat untuk pelayanan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Hak untuk mendapatkan posisi kemitraan dengan profesi tenaga kesehatan lain.e. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum pada saat melaksanakan praktek sesuai dengan standar yang ditetapkan.

f. Hak untuk mendapatkan jasa profesi sesuai dengan kewajaran jasa profesional kesehatan.

g. Hak untuk bicara dalam rangka menegakkan keamanan masyarakat dalam aspek sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.

2. Kewajiban Apotekera. Apoteker pengelola apotik harus berada di Apotik selama apotik buka;

b. Apabila apoteker pengelola apotik berhalangan melakukan tugasnya pada hari buka apotik, ia dapat digantikan oleh apoteker pendamping;

c. Apabila tidak terdapat apotik pendamping, apoteker pengelola apotik pada jam-jam tertentu pada hari buka apotik digantikan oleh asisten apoteker kepala;

d. Apabila apoteker pengelola apotik berhalangan melakukan tugasnya dalam jangka waktu lebih dari satu hari terus menerus sampai 3 (tiga) bulan, apoteker pengelola apotik digantikan apoteker supervisor;

e. Apoteker harus berbudi luhur dan memberikan contoh yang baik didalam lingkungan kerjanya.

f. Apoteker harus menghormati hak-hak klien;

g. Apoteker dalam rangka pengabdian profesinya harus bersedia menyumbangkan keahliannya dan pengetahuannya.h. Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan pada umumnya dan dibidang farmasi pada khususnya.

i. Apoteker hendaknya selalu melibatkan diri didalam pembangunan nasional khususnya dibidang kesehatan.

j. Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya bagi masyarakat dalam rangka pelayanan dan pendidikan kesehatan.

k. Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari usaha-usaha untuk mencari keuntungan dirinya semata-mata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur kefarmasian.

l. Apoteker harus selalu menganggap sejawat lainnya sebagai saudara kandung yang selalu saling mengingatkan dan saling menasehati untuk mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik.m. Apoteker harus menjauhkan diri dari setiap tindakan yang dapat merugikan teman sejawatnya baik moril maupun materiil.n. Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kerja sama yang baik didalam memelihara keluhuran martabat jabatan kefarmasian, mempertebal rasa saling mempercayai didalam menunaikan tugasnya. o. Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai dan menghormati sejawat yang berkecimpung dibidang kesehatan.p. Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya/hilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat petugas kesehatan lainnya.

F. ASISTEN APOTEKER

1. Hak Asisten Apoteker

a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

b. Menolak keinginan klien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi.

c. Mendapatkan informasi lengkap dari klien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

d. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien dan atau keluarganya.

e. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

f. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.

g. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan dan standar profesi.

h. Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

i. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.

2. Kewajiban Asisten Apoteker

a. Mematuhi semua peraturan rumah sakit dengan hubungan hukum antara Asisten Apoteker dengan pihak rumah sakit.

b. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit dan memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.

c. Memberikan pelayanan farmasi (obat-obatan) sesuai dengan batas kewenangannya.

d. Menghormati hak-hak klien

e. Memberikan informasi yang adekuat tentang pelayanan obat-obatan kepada klien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.

f. Membuat dokumentasi pelayanan obat-obatan secara akurat.

g. Meningkatkan mutu pelayanan farmasi sesuai standar dan kepuasan klien.

h. Mengikuti perkembangan kefarmasian secara terus menerus

i. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien bahkan juga setelah klien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.

G. ANALIS KESEHATAN

1. Hak Analis Kesehatan

a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

b. Menolak keinginan klien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi.

c. Mendapatkan informasi lengkap dari klien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

d. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien dan atau keluarganya.

e. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

f. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.

g. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan dan standar profesi.

h. Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan / ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

i. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.

2. Kewajiban Analis Kesehatana. Mematuhi semua peraturan rumah sakit dengan hubungan hukum antara Analis Kesehatan dengan pihak rumah sakit.

b. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit dan memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.

c. Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan batas kewenangannya.

d. Menghormati hak-hak klien

e. Memberikan informasi yang adekuat tentang pelayanan pemeriksaan laboratorium kepada klien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.

f. Membuat dokumentasi pelayanan pemeriksaan laboratorium secara akurat.

g. Meningkatkan mutu pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai standar dan kepuasan klien.

h. Mengikuti perkembangan ilmu sesuai dengan profesinya secara terus menerus

i. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien bahkan juga setelah klien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.

H. RADIOGRAFER

1. Hak Radiografera. Bekerja menurut standart profesi dengan menggunakan segala pendekatan, metode, sarana/prasarana kerja untuk dapat melaksanakan tugas pekerjaannya dengan sebaik-baiknya.

b. Menolak melakukan suatu tindakan karena secara profesional tidak dapat dipertanggungjawabkan.

c. Memberhentikan tindakan dalam kondisi tertentu atas dasar pertimbangan profesinya.

d. Memiliki privacy : artinya tenaga kesehatan ahli radiografi tersebut memiliki / mempunyai hak untuk melaksanakan kehidupan pribadinya, karena itu ada waktu-waktu tertentu tidak mempunyai hak untuk memberikan pelayanan kesehatan. Contoh : sedang cuti, sedang istirahat dan sebagainya.

e. Menerima informasi yang benar dan jujur

f. Menerima jasa pelayanan

g. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

2. Kewajiban Radiografera. Menghormati hak pasien atau penerima pelayanan kesehatan

b. Melaksanakan fungsi sosial, mematuhi standart profesi

c. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan

d. Melaksanakan pelayanan radiologi guna meningkatkan kesehatan, kapasitas fisik dan kemampuan fungsional manusia sesuai dengan standar profesi Ahli Radiografi.

e. Melaksanakan dan menyelesaikan tugas tepat pada waktunya dan berani mengambil resiko atas segala hasil penyelesaian tugas yang dibebankan kepadanya dilandasi dengan keabsahan tindakan yang dilakukan dalam memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal.

f. Dalam melaksanakan tugas baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya hendaknya dikembangkan rasa kebersamaan, saling hormat menghormati dan meningkatkan kualitas pengabdian dikalangan tenaga kesehatan serta bekerja secara jujur.

g. Meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme dirinya sendiri agar dapat mengantisipasi kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga mampu menjadi tenaga Ahli Radiografi yang profesional dan handal, penuh dedikasi, bertanggung jawab, cepat, tepat dan cermat.

I. AHLI GIZI

1. Hak Ahli Gizi

a. Mendapatkan perlindungan hukum.b. Untuk bekerja menurut standar profesi/hak otonomi profesi

c. Menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang sedemikian buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi.

d. Atas Privacy, misalnya ia berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan dan memalukan.

e. Mendapat informasi lengkap dari penderita yang dirawatnya.

f. Untuk diperlakukan adil dan jujur. Misalnya, jika seorang pasien mempunyai keluhan maka ahli gizi berhak untuk mendapat pemberitahuan tentang keluhan itu terlebih dahulu untuk dibicarakan dengan baik-baik sebelum pasien memilih jalan lain atau jalan hukum untuk melampiaskan ketidakpuasannya.

g. Untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan peraturan yang berlaku di rumah sakit tersebut.

2. Kewajiban Ahli Gizi

a. Memenuhi dan mematuhi peraturan rumah sakit.b. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi yang berlaku di rumah sakit.

c. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

d. Memberikan informasi selengkapnya kepada pasien yang akan dilakukan tindakan medis.J. REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

1. Hak Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

b. Menolak keinginan klien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi.

c. Mendapatkan informasi lengkap dari klien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

d. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien dan atau keluarganya.

e. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

f. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.

g. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan dan standar profesi.

h. Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

i. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya2. Kewajiban Rekam Medis dan Informasi Kesehatana. Dalam melaksanakan tugas profesi, tiap pelaksana rekam medis dan Informasi Kesehatan selalu bertindak demi kemuliaan diri, profesi dan organisasi PORMIKI.

b. Setiap Pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan selalu menjalankan tugas berdasarkan ukuran profesi yang tertinggi

c. Setiap pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan lebih mengutamakan pelayanan dari pada pendapatan material dan selalu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu.

d. Setiap pelaksana rekam medis dan Informasi Kesehatan selalu menyimpan dan menjaga rekam medis serta informasi yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ketentuan prosedur manajemen, ketetapan pimpinan institusi dan peraturan perundang-undangan yang berlakue. Setiap Pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan selalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaandan hak atas informasi pasien yang terkait dengan identitas individu atau sosial.

f. Setiap Pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan selalu melaksanakan tugas yang dipercayakan pimpinan kepadanya dengan penuh tanggungjawab, teliti dan akurat

g. Setiap pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan wajib mencegah terjadinya penyimpangan Kode Etik Profesih. Setiap pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan wajib meningkatkan mutu pelayanan kesehatani. Senantiasa berpartisipasi aktif dalam upaya mengembangkan dan memperkuat anggota profesi untuk mewakili penampilan profesi secara baik di masyarakat

j. Menyerahkan jabatan/kedudukan dalam suatu posisi dalam organisasi secara terhormat kepada pejabat baru yang dipilih

k. Secara jujur memberikan informasi tentang identitas diri, kredensi profesi, pendidikan dan pengalaman serta rangkapan minat dalam setiap pengadaan perjanjian kerja atau pemberitahuan yang berkaitan.

l. Menjalin hubungan yang baik dengan organisasi pemerintah dan organisasi profesilainnya dalam rangka peningkatan mutu profesi rekam medis dan informasi kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan

m. Setiap pelaksanadan atau profesi rekam medis dan informasi kesehatan harus selalu menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja secara baik

n. Setiap pelaksana atau profesi rekam medis dan informasi kesehatan harus selalu mengikuti perkembangan rekam medis dan informasi kesehatan khususnya dan praktek kesehatan pada umumnya

o. Setiap pelaksana dan profesi perekam medis dan infromasi kesehatan wajib menghayati dan mengamalkan Kode Etik Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan demi pengabdiannya yang tulus dalam pembangunan bangsa dan negara

K. FISIOTERAPIS

1. Hak Fisioterapis

a. Fisoterapis berhak atas kemandirian profesi dan otonomi

b. Rasa bebas atas ancaman terhadap kehormatan, reputasi dan kompetensi serta memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

c. Menolak keinginan klien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi.

d. Mendapatkan informasi lengkap dari klien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

e. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien dan atau keluarganya.

f. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

g. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.

h. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan dan standar profesi.

i. Mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

j. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya2. Kewajiban Fisioterapis

a. Mematuhi semua peraturan rumah sakit dengan hubungan hukum antara fisioterapis dengan pihak rumah sakit.

b. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit dan memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.

c. Memberikan pelayanan profesional yang jujur, kompeten, dan bertanggungjawab tanpa diskriminasi.

d. Menghormati hak-hak dan martabat klien

e. Memberikan pelayanan kepada klien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.

f. Membuat dokumentasi pelayanan fisioterapis secara akurat.

g. Meningkatkan mutu pelayanan fisioterapis sesuai standar dan kepuasan klien.

h. Selalu memelihara standar profesi dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan i. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien bahkan juga setelah klien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.j. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.

III. PENUTUP

Dengan tersusunnya Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Rumah Sakit dan tenaga pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Semen Gresik ini diharapkan :

1. Dapat memberikan pemahaman kepada semua pihak yang terkait dengan pelayanan rumah sakit akan hak dan kewajiban para pihak yang terkait dalam pelayanan rumah sakit.

2. Memberikan pemahaman bahwa hak dan kewajiban pasien, rumah sakit dan tenaga pelayanan kesehatan harus dilaksanakan secara timbal balik, artinya hak pihak kesatu terhadap pihak kedua merupakan kewajiban pihak kedua terhadap pihak kesatu dan sebaliknya, hak pihak kedua terhadap pihak kesatu merupakan kewajiban merupakan kewajibannya dan demikian seterusnya. Apabila satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya maka ia tidak dapat menuntut hak yang menjadi imbangan kewajiban tersebut kepada yang lainnya.

Diharapkan dengan dukungan, kerjasama dan partisipasi dari semua pihak yang terkait, agar pedoman ini dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan demi terwujudnya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Semen Gresik sesuai dengan visi dan misi-nya.

PAGE - 21 -