5

Click here to load reader

Hak Nabi Muhammad

Embed Size (px)

DESCRIPTION

www.desasalaf.co.cc

Citation preview

Page 1: Hak Nabi Muhammad

Hak Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi

wa sallam

Sesungguhnya kebutuhan manusia terhadap syariat Alloh adalah kebutuhan yang

sangat penting dan darurat. Bahkan kebutuhan ini sangat jauh lebih besar dari

pada kebutuhan badan kita terhadap ruh atau kebutuhan mata kita terhadap

cahaya. Hal itu karena tidak ada jalan untuk menggapai kebahagiaan,

keberuntungan dan kehidupan yang hakiki melainkan dengan mengikuti dan melaksanakan syariat Alloh.

Badan yang kehilangan ruhnya, keadaan yang terburuk adalah kematian di dunia.

Mata yang kehilangan cahayanya, keadaan yang terburuk adalah kebutaan di dunia.

Akan tetapi seorang manusia yang kehilangan syariat Alloh, tidak mengikuti dan

melaksanakannya, maka sungguh tidak ada keadaan yang lebih buruk dari padanya.

Dia akan tenggelam di dalam gelapnya kesesatan, dan dia akan merasakan siksaan

Alloh yang sangat pedih di neraka, tidak hanya satu atau dua hari, namun siksaan yang berkepanjangan selama-lamanya. Alloh ta’ala berfirman,

����� ��� � ه�اي ا���� ��� ىه� ���� ���� � و%23'1 0��� �/ %. !- ��ن� ذآ'ي )� أ)'ض و�� (123) �%$# و!� � � أ)�# ا!$ ��. 5�م

“Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, barangsiapa yang mengikuti

petunjuk-Ku maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara. Dan

barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya dia mendapatkan

penghidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” [QS. Thoha: 123-124]

Maka merupakan kenikmatan Alloh yang sangat besar adalah diutusnya para rosul

untuk menyampaikan dan menjelaskan syariat Alloh ini. Dan di antara para rosul

yang diutus adalah nabi kita Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam. Bahkan

beliau adalah rosul yang paling mulia, Alloh menjadikan beliau sebagai penutup para nabi dan rosul dengan membawa syariat yang telah Alloh sempurnakan.

; �@56 أ3?<; �� ر>5!� � ; :/9 إذ ا!7��� � )6# ا!�6- ��� !$�6( -���A ; �� آ�53ا وإن وا!2��. ا!�@�ب و�/�6�; وB�آ���D �?! �60ل � ��

“Sungguh Alloh telah memberikan karunia kepada kaum mukminin, dimana Dia

mengutus kepada mereka seorang rosul dari (jenis) mereka sendiri, yang

membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan al-

Kitab dan al-Hikmah kepada mereka. Dan sesungguhnya mereka sebelum itu berada dalam kesesatan yang nyata.” [QS. Ali ‘Imron: 164]

Maka merupakan kewajiban kita adalah mensyukuri Alloh ta’ala atas nikmat dan

karunia yang sangat agung ini. Dan di antara bentuk syukur ini adalah, menunaikan hak-hak Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang wajib kita tunaikan.

Hak-hak Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam yang wajib ditunaikan

Page 2: Hak Nabi Muhammad

1. Mengimani bahwa beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam adalah benar-benar

utusan Alloh kepada seluruh jin dan manusia, sebagai pemberi kabar gembira dan

peringatan. Mengimani kemaksuman beliau dalam penyampaian risalah dari Robbnya.

Mengimani beliau sebagai nabi dan rosul terakhir dan bahwa beliau telah

menyampaikan risalah Alloh dengan sempurna, tidak ada yang disembunyikan sama sekali.

� و�J� ا!�6- ر>5ل و!�� ر�I!� �� أH� أ:� ��2�� آ�ن ��� ا!���

“Muhammad itu bukanlah bapak dari salah seorang laki-laki di antara kalian,

akan tetapi dia adalah rosul (utusan) Alloh dan penutup para nabi.” [QS. Al-Ahzaab: 41]

2. Menghormati, memuliakan, mengagungkan dan beradab terhadap beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam. Alloh ta’ala berfirman,

� :�'ة و�<��152 و�D5�'و1 و�/�Bرو1 ور>5!- :�!�6- !@7��5ا (8) و�M3'ا و��%�'ا �Lه�ا أر>6��ك إ��3 Oوأ

“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan

pemberi peringatan. Agar kalian beriman kepada Alloh dan rosul-Nya, menghormati

dan memuliakannya dan kalian menyucikan Alloh pada waktu pagi dan petang.” [QS. Al-Fath: 9]

Adapun adab terhadap rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang paling

utama adalah kepasrahan dan ketundukan yang sempurna terhadap perintah beliau,

menerima dan membenarkan berita yang beliau sampaikan, dengan tidak membawanya

untuk dipertentangkan dengan khayalan-khayalan batil yang disebut sebagai hasil

akal atau dengan syubhat dan keragu-raguan atau lebih mendahulukan pendapat-

pendapat manusia dan sampah-sampah pemikiran mereka daripadanya. [Lihat Madarijus Salikin (2/387-391)]

Alloh berfirman,

�� �;�� � ا!�6- إن� ا!�6- وا��$5ا ور>5!- ا!�6- ��ي : � �$��5�ا A P��5ا ا!��M� أ�< �'�/5ا A P��5ا ا!��M� أ��;� اي 6( (1) �%/'ون P وأ3@ أ)��!� U�2� أن !�/T :/ � آS;' :�!$5ل !- S�;'وا وP ا!����� 5Oت 5�ق أ5Oا��

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului Alloh dan rosul-

Nya. Dan bertakwalah kalian kepada Alloh, sesungguhnya Alloh maha mendengar dan

mengetahui. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengangkat suara

kalian di atas suara nabi dan janganlah kalian mengeraskan perkataan terhadap

dia seperti kerasnya sebagian kalian kepada yang lain, (dikhawatirkan) amalan-

amalan kalian akan gugur sedangkan kalian tidak merasakan.” [QS. Al-Hujurot: 1-2]

Ibnul Qoyyim v berkata, “Dan termasuk adab terhadap beliau, tidak mengangkat

suara di atas suara beliau, karena hal itu adalah sebab gugurnya amalan. Lalu

bagaimana dengan mengangkat pendapat-pendapat dan hasil pemikiran di atas

sunnah dan syariat yang beliau bawa?! Apakah engkau melihat hal itu sebagai

sebab diterimanya amalan, padahal mengangkat suara akan menyebabkan gugurnya amalan?!” [Madarijus Salikin (2/387-391)]

Page 3: Hak Nabi Muhammad

3. Mentaati dan meneladani beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam, mengikuti

ajaran yang beliau bawa dari Alloh ta’ala dan berhukum kepada beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam. Alloh ta’ala berfirman,

�D إن 5ن آ�@� W?5ر وا!�6- ذ53:� !� وV�?' ا!�6- 2���� �����/�35 ا!�2� -�6H(31) ر �D 5ا/ X5�!�5ا ��ن وا!'�>5ل ا!�6- أ � P ا!�6- ��ن�Y2� ��'���!ا

“Katakanlah (wahai rosul), jika kalian mencintai Alloh maka ikutilah aku,

niscaya Alloh akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Alloh

maha pengampun lagi maha penyayang. Katakanlah (wahai rosul), taatlah kalian

kepada Alloh dan rosul, jika kalian berpaling maka sesungguhnya Alloh tidak mencintai orang-orang yang kafir.” [QS. Ali ‘Imron: 31-32]

Ibnu Katsir v berkata, “Ayat ini memutuskan hukum bagi orang yang mengaku cinta

kepada Alloh namun tidak berada di atas jalan nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi

wa sallam, bahwa sesungguhnya dia dusta dalam pengakuannya, sampai dia

mengikuti syariat nabi Muhammad dan agama nabi dalam seluruh perkataan dan keadaan.” [Tafsir Ibnu Katsir surat Ali ‘Imron ayat 31]

Dalam ayat di atas Alloh memerintahkan kita untuk taat kepada-Nya dan kepada

rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam, Dia juga memberikan peringatan dan ancaman yang keras terhadap orang yang berpaling dan tidak mau taat.

Syaikh Robi’ bin Hadi berkata, “Maka di dalam ketaatan kepada Alloh dan rosul-

Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam terdapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Sedangkan berpaling darinya karena sombong dan menentang merupakan perbuatan

kufur kepada Alloh dan menyebabkan kemurkaan Alloh, permusuhan terhadap-Nya dan

siksaan-Nya yang abadi di dalam neraka disediakan untuk orang-orang kafir –

semoga Alloh melindungi kita.” [Dinukil dari kaset ceramah syaikh yang

disampaikan di kota Jeddah dengan judul Makanatur Rosul shollallohu ‘alaihi wa sallam wa huquuquhu ‘alaina]

4. Mencintai beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam lebih dari kecintaan kita

terhadap diri kita, harta maupun anak kita. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa

sallam bersabda, P ��7� �آHأ #�@H أآ5ن �YHأ - � وا!���س وو!1� وا!1� �� إ!/�Iأ

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia lebih mencintai aku

dari pada orangtuanya, anaknya dan seluruh manusia.” [Riwayat Bukhori (14) dan Muslim (63)]

Alloh ta’ala berfirman, �D آ�ن إن ؤآ�:A وأ:��ؤآ �5ا3Jوإ �Iوأزوا ��' أ�YH �'350;� و�<�آ� آ<�ده� �[%5ن و�S�رة اD@'�@5�ه� وأ5�ال و)%� ا!?�>$ � ا!$5م �;�ي P وا!�6- :��'1 ا!H ���� -�6@�# �@':�_5ا >� 6- �� وI;�د ور>5!- ا!�6- �� إ!

“Katakanlah, seandainya bapak-bapak kalian, anak-anak kalian, saudara-saudara

kalian, istri-istri kalian, keluarga kalian, harta benda yang kalian dapatkan,

perdagangan yang kalian takut kerugiannya dan rumah-rumah yang kalian ridhai,

(seandainya itu semua) lebih kalian cintai dari pada Alloh dan rosul-Nya dan

Page 4: Hak Nabi Muhammad

jihad di jalan-Nya maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan perkara-Nya. Dan

Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” [QS. At-Taubah: 24]

Syaikh al-‘Allamah As-Sa’dy rohimahulloh berkata, “Ayat yang mulia ini adalah

dalil yang paling agung menunjukkan wajibnya mencintai Alloh dan rosul-Nya

shollallohu ‘alaihi wa sallam, dan mendahulukan keduanya atas kecintaan

terhadap segala sesuatu. Juga menunjukkan kemurkaan dan ancaman keras terhadap

orang yang lebih mencintai sesuatu dari perkara yang disebutkan (dalam ayat)

dari pada (kecintaan terhadap) Alloh, rosul-Nya dan jihad di jalan-Nya. Dan

tandanya, jika ada dua perkara, yang satu dicintai Alloh dan rosul-Nya namun

jiwanya tidak ada keinginan terhadapnya, sedangkan yang lain dicintai dan

disukai oleh jiwanya namun akan meluputkan darinya apa yang dicintai Alloh dan

rosul-Nya, atau menguranginya, maka jika dia mendahulukan apa yang disukai oleh

jiwa atas apa yang dicintai oleh Alloh berarti dia zholim dan meninggalkan kewajibannya.” [Taisir Karimir Rohman, surat At-Taubah: 24]

5. Mengucapkan sholawat dan salam kepada beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Alloh ta’ala berfirman, 6�5ا A��5ا ا!��M� أ��;� �� ا!����� )#6 �_6�5ن و�6��@- !�-لا إن�O - 6 �� و>5��6ا )6>�

“Sesungguhnya Alloh dan malaikat-Nya memberikan sholawat kepada nabi. Wahai

orang-orang yang beriman bersholawatlah kalian kepadanya dan berikanlah salam.” [QS. Al-Ahzaab: 56]

Ibnu Katsir rohimahulloh berkata, “Dan maksud ayat ini, bahwa Alloh

memberitahukan hamba-hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan nabi-Nya (Muhammad

shollallohu ‘alaihi wa sallam –pent) di sisi-Nya pada penduduk langit yang tinggi

(para malaikat), yaitu, Dia memujinya di hadapan para malaikat yang didekatkan

dan bahwa para malaikat bersholawat kepadanya. Kemudian Alloh memerintahkan

penduduk bumi untuk mengucapkan sholawat dan salam kepadanya, sehingga

terkumpul pujian kepadanya dari penduduk dua alam, langit dan bumi.” [Tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Ahzaab ayat 56]

6. Menghormati dan memuliakan sahabat-sahabat beliau shollallohu ‘alaihi wa

sallam.

Sesungguhnya termasuk menghormati dan memuliakan nabi shollallohu ‘alaihi wa

sallam adalah menghormati dan memuliakan sahabat-sahabat beliau. Menghina dan

melecehkan para sahabat, secara tidak langsung berarti menghina dan melecehkan

nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam. Hal itu karena para sahabat adalah kaum

yang telah Alloh pilih untuk menemani nabi-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam,

telah di-tazkiyah (direkomendasikan) oleh Alloh dan rosul-Nya shollallohu

‘alaihi wa sallam untuk menyampaikan agama ini kepada umat dan telah Alloh

tetapkan mereka sebagai umat yang paling baik. Sehingga, tidak ada pilihan lain

bagi kita kecuali menghormati, memuliakan dan mengikuti jalan yang telah mereka tempuh.

Page 5: Hak Nabi Muhammad

Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu berkata, “Barangsiapa di antara kalian

hendak mengambil teladan, maka teladanilah para sahabat nabi shollallohu

‘alaihi wa sallam. Karena di antara umat ini mereka adalah kaum yang paling

baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit memberat-beratkan diri,

paling lurus petunjuknya dan paling baik keadaannya. Mereka adalah suatu kaum

yang telah Alloh pilih untuk menemani nabi-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam

dan menegakkan agama-Nya. Maka ketahuilah keutamaan mereka, ikutilah jejak

mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus.” [Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlihi karya Ibnu Abdil Barr (2/97) no. 1118]

Oleh karena itulah, rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam melarang kita

mencela para sahabat dengan larangan yang keras. Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

a?3أ �آH�2:� 56� أن� أO5ا أ��>� P -? _3 Pو �هHأ ��� c6: �� ��ذه �Hأ �d�

“Janganlah kalian mencela para sahabatku! Sesungguhnya jika salah seorang dari

kalian meng-infak-kan emas sebesar gunung uhud, niscaya tidak akan menyamai

satu mud salah seorang dari mereka, bahkan tidak akan menyamai separohnya.”

[HR. Bukhori (3397) dan Muslim (4610)]Dan Masih banyak lagi hak-hak Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang lainnya. Wallohu ta’aalaa a’lam