19
HAKEKAT PSIKOLOGI KONSELING DAN KONSELING KELUARGA A. Pendahuluan Konseling keluarga adalah penerapan konseling pada situasi yang khusus. Konseling keluarga memfokuskan pada masalah-masalah berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan anggota keluarga . Konseling keluarga memandang keluarga secara keseluruhan bahwa permasalahan yang dialami seorang anggota keluarga akan efektif diatasi jika melibatkan anggota keluarga yang lain. Konseling keluarga bertujuan membantu anggota keluarga belajar dan memahami bahwa dinamika keluarga merupakan hasil pengaruh hubungan anggota keluarga. Membantu anggota keluarga agar dapat menerima kenyataan bahwa apabila salah seorang anggota keluarga memiliki permasalahan, hal itu akan berpengaruh terhadap persepsi, harapan, dan interaksi anggota keluarga lainnya. Memperjuangkan (dalam konseling), sehingga anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang guna mencapai keseimbangan dan keselarasan. Mengembangkan rasa penghargaan dari seluruh anggota keluarga terhadap anggota keluarga yang lain.

Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah bk-b stain batsa

Citation preview

Page 1: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

HAKEKAT PSIKOLOGI KONSELING DAN KONSELING KELUARGA

A. Pendahuluan

Konseling keluarga adalah penerapan konseling pada situasi yang

khusus. Konseling keluarga memfokuskan pada masalah-masalah

berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan

anggota keluarga. Konseling keluarga memandang keluarga secara

keseluruhan bahwa permasalahan yang dialami seorang anggota keluarga

akan efektif diatasi jika melibatkan anggota keluarga yang lain.

Konseling keluarga bertujuan membantu anggota keluarga belajar

dan memahami bahwa dinamika keluarga merupakan hasil pengaruh

hubungan anggota keluarga. Membantu anggota keluarga agar dapat

menerima kenyataan bahwa apabila salah seorang anggota keluarga

memiliki permasalahan, hal itu akan berpengaruh terhadap persepsi,

harapan, dan interaksi anggota keluarga lainnya. Memperjuangkan (dalam

konseling), sehingga anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang

guna mencapai keseimbangan dan keselarasan. Mengembangkan rasa

penghargaan dari seluruh anggota keluarga terhadap anggota keluarga

yang lain.

B. Hakekat Psikologi Konseling dan Konseling Keluarga

1. Pengertian keluarga

Keluarga dalam Wikepedia Indonesia berasal dari bahasa

Sangskerta: "kulawarga", "ras" dan "warga" yang berarti "anggota". Dapat

dipahami keluarga itu sebuah lingkungan yang terdapat beberapa orang

yang masih memiliki hubungan darah.

Page 2: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

Mufidah menjelaskan dalam bukunya keluarga merupakan unit

terkecil dalam struktur masyarakat yang dibangun atas perkawianan atau

pernikahan yang terdiri dari ayah atau suami, ibu atau isteri dan anak.1

Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) , Keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapaorang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu

atap dalam keadaan salingketergantungan2. Pernikahan sebagai salah satu

proses pembentukan sauatu keluarga, merupakan perjanjian yang sakral

antara suami dan istri.

Soelaeman juga menjelaskan dalam bukunya Irma Suryani

keluarga adalah persekutuan hidup yang dijalani oleh kasih sayang antara

pasanagan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan., yang

bermaksud untuk saling menyempurnakan diri itu terkandung

perealisasikan peran dan fungsi sebagai orang tua3

Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) , Keluarga adalah dua

atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan

darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka

hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain

dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan

sertamempertahankan suatu kebudayaan.

Dapat disimpulkan dari pengertian di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa keluarga adalah : 

a. Unit terkecil dari masyarakat

b. Terdiri atas 2 orang atau lebih

c. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah

d. Hidup dalam satu rumah tangga

1Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender,(Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 38

2Sisil, (2012), Pengertian Keluarga dan Fungsi Keluarga (online) tersedia: http://Unsilster.Com/2012/04/Pengertian-Keluarga-Dan-Fungsi-Keluarga/ (08-09-2012)

3Irma Suryani dan Dian Erhan, Psikologi Konseling Keluarga, (Batusangkar: STAIN Press, 2011), h. 2

Page 3: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga

f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing

2. Fungsi keluarga

Dalam pembahasan ini terdapat beberapa fungsi yang dijalankan

keluarga agar senantiasa menjadi keluarga yang sakinah mawaddah

warrohmah atau harmonis.

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut4:

a. Fungsi Biologis

1) Untuk meneruskan keturunan

2) Memelihara dan membesarkan anak 

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluargad

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis

1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

4) Memberikan Identitas anggota keluarga.

c. Fungsi Sosialisasi

1) Membina sosialisasi pada anak.

2) Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.

3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

4Sayekti Pujosuwarno, Bimbingan dan Konseling Keluarga, (Yogyakarta: Menara Mas Offset, 1994), h. 13

Page 4: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk

memenuhi kebutuhan keluarga.

3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa

yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan

hari tua.

e. Fungsi Pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan,

keterampilan dan membentuk  perilaku anak sesuai bakat

dan minat yang dimilikinya.

2) Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan

datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

3. Bentuk-bentuk keluarga

Pada dasarnya ada berbagai macam bentuk keluarga, antara lain5:

a. Keluarga inti (nuclear family)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri serta anak-anak kandung.

b. Keluarga besar (extended family)

Keluarga yang disamping terdiri dari suami, istri, dan anak-anak

kandung, juga sanak saudara lainnya, baik menurut garis vertikal (ibu,

bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit), maupun menurut garis

horizontal (kakak, adik, ipar) yang berasal dari pihak suami atau pihak

isteri.

c. Keluarga campuran (blended family)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung serta anak-

anak tiri.

4. Psikologi keluarga

Dari susunan bahasa, psikologi keluarga terdiri dari dua kata

psikologi dan keluarga. Psikologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari

5Mufidah, Opcit., h. 40

Page 5: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

perilaku individu dalam interaksi lingkungan. Sedangkan keluarga

sebagaimana telah disebutkan di awal merupakan unit terkecil dalam

struktur masyarakat yang dibangun atas perkawinan atau pernikahan yang

terdiri dari ayah atau suami, ibu atau isteri dan anak

Mufidah dalam bukunya menyebutkan psikologi keluarga adalah

ilmu yang mempelajari tentang psikodinamika keluarga mencakup

dinamika tingkah laku, motivasi, perasaan, emosi, dan etensi keluarga

dalam relasinya baik interpersonal maupum anatr personal untuk

mencapai fungsi kebermaknaan dalam keluarga6.

5. Konseling Keluarga

Konseling keluarga pada dasarnya merupakan penerapan konseling

pada situasi yang khusus. Konseling keluarga ini secara memfokuskan

pada masalah-masalah berhubungan dengan situasi keluarga dan

penyelenggaraannya melibatkan anggota keluarga.

Konseling kelurga (family Counseling) didefenisikan sebagai suatu

proses interaktif yang berupaya membantu keluarga meperoleh

keseimbangan homeostasi, sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa

nyaman (comfortable)7

Konseling keluarga memandang keluarga secara keseluruhan

bahwa anggota keluarga adalah bagian yang tidak mungkin dipisahkan

dari anak (klien) baik dalam melihat permasalahannya maupun

penyelesaiannya. Sebagai suatu system, permasalahan yang dialami

seorang anggota keluarga akan efektif diatasi jika melibatkan anggota

keluarga yang lain.

6. Pernikahan

a. Orientasi pernikahan

6Mufidah. Opcit., h. 64

7Irma Suryani dan Dian erhan, opct., h, 4

Page 6: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

Menurut Muhammad Fauzil Adhim, pakar pernikahan dan

parenting, hubungan suami dan istri dalam Islam bukan berlandasan

kepada keajaiban ( misalnya, bakti istri pada suami ). Tapi apapun yang

dilakukan suami atau istri terhadap pasangannya adalah dalam rangka

ketaatan kepada Allah SWT. Dengan kata lain, intinya adalah hubungan

yang lebih tulus semata mata karena Allah dan bukan karena sesuatu yang

bisa dibeli dengan uang ( tidak bersifat transaksional ).8

Misalnya, kalau kita bisa melakukan yang lebih baik kepada

pasangan kita, kenapa tidak . Karena orientasinya adalah mencari ridho

Allah atau mengharapkan pahala dari Allah. Dan bukan mengharapkan

balasan yang lebih baik dari pasangan kita . Jika kemudian ia ternyata

membalas kebaikan kita dengan yang lebih baik lagi , maka itu

merupakan sunnatullah.

Menurut Fauzil ( mantan dosen psikologi UII jogyakarta ) , yang

membuat pernikahan bahagia adalah karena orientasi pernikahan yang

kuat . Semakin kuat orientasinya, semakin besar peluang pernikahan itu

bertahan lama dan bahagia.

Sebaliknya, pernikahan yang dilandasi oleh harapan akan

menimbulkan masalah dan mendatangkan kekecewaan . Misalnya seorang

laki laki yang menikahi perempuam berjilbab yang juga seorang muslim

aktivis , kata Fauzil .Ketika ia hendak shalat tahajjud , ternyata istrinya

sulit dibangunkan . Kalau pernikahannya dilandasi harapan , maka ia akan

kecewa karena tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Namun kalau

pernikahannya berangkat dari orientasi ketaatan kepada Allah , semua itu

indah saja.

Menurut Fauzil , Ketaatan kepada Allah tidak harus mengabaikan

hak hak yang bersifat fisik. Misalnya, kecantikan, pakaian dan sebagainya

perlu diperhatikan sebagai bahagian dari bentuk ketaatan kepada Allah.

Sebaliknya, suami berpenampilan rapi , mengenakan pakaian bagus, dan

8 http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/1824434-indahnya-pernikahan-dalam-islam/#ixzz26EBM1wcJ

Page 7: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

memakai parfum yang disukai oleh istri. Akhirnya, keindahan dan

kebahagian pernikahan akan tercapai bila pola hubungan suami istri itu

seimbang, tegas Fauzil. Suami tahu akan hak istri, dan istri tahu akan hak

suami. Masing-masing juga tahu dan sadar akan kewajibannya sebagai

suami atau istri. Dengan kata lain, sebuah pernikahan yang bahagia adalah

jika suami berorientasi memenuhi hak istri dan melaksanakan

kewajibannya sebagai suami.

b. Memilih pasangan

Memilih Jodoh atau pasangan banyak sekali caranya, namun disini

akan melihat dari pandangan Islam. Memilih pasangan adalah keputusan

penting yang harus dilakukan oleh seorang muslim. Didalam Al-Qur'an

ditulis yang artinya:

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian (yakni laki-laki

yang belum kawin atau wanita-wanita yang tidak bersuami, dibantu agar

mereka dapat kawin) diantara kamu, dan orang-orang yang layak

(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba

sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan

mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi

Maha Mengetahui)". (QS. An-Nuur, No. Surat: 24, Ayat: 32).

Terikatnya jalinan kasih dan sayang dua orang insan dalam sebuah

pernikahan adalah perkara yang sangat diperhatikan dalam syariat Islam

yang mulia ini. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan

ini dan dilarang menjadikan hal ini sebagai bahan candaan atau main-

main.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

: والرجعة والطالق النكاح جد وهزلهن جد جدهن ثالث

Page 8: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.’” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Salah satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang

untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan

seumur hidup, insya Allah. Jika demikian merupakan salah satu kemuliaan

syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk

berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan

hidup9.

Karena pernikahan dalam Islam adalah begitu penting, perlu untuk

mencurahkan waktu yang berkualitas dan pertimbangan dalam memilih

orang di mana Anda akan menghabiskan sisa hidup. Bagaimana Memilih

Jodoh Menurut Islam. Nabi bersabda Yang artinya:

“Orang perempuan itu dinikahi karena empat hal:

a. Karena Hartanya ( yang kaya )

b. Karena Keturunannya ( yang terhormat )

c. Karena Kecantikannya ( yang memikat )

d. Karena Agamanya ( yang ta’at )

Maka pilihlah orang perempuan yang mempunyai agama

( yang ta’at ) bila tidak kamu akan repot mengurusnya”. (HR.

Bukhori).

c. Pengertian dan tujuan pernikahan

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian

pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

9Randi, (2012), Memilih Pasangan Hidup (online) tersedia: http://amatureboyz.wordpress.com/2012/01/07/memilih-pasangan-idaman-menurut-sunnah-rasulullah/ (08-09-2012)

Page 9: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pernikahan adalah kebolehan melakukan hubungan kelamin setelah

berlangsungnya perkawinan itu10. Manusia sebagai makhluk sosial tidak

mungkin dapat hidup sendiri. Ia pasti membutuhkan orang lain untuk

berkomunikasi, melaksanakan tugas dan memenuhi segala kebutuhannya.

Selain itu manusia juga dikaruniai nafsu berupa kecenderungan tabiat

kepada sesuatu yang dirasa cocok. Kecenderungan ini merupakan satu

bentuk ciptaan yang ada pada diri manusia, sebagai urgensi kelangsungan

hidupnya. Seperti makan, minum dan menikah.

Lebih spesifik, Islam adalah agama kehidupan yang menghargai

insting biologis (seks)  yang merupakan bagian penting dari kehidupan

ini. Sudah menjadi sunatullah, bahwa Islam mampu menangani semua itu

secara seimbang, menarik dan obyektif, selama manusia masih

menganggap perkawinan merupakan elemen penting dalam kehidupan ini.

Syari’at yang ditentukan Islam mengajak pasangan suami-istri

untuk selalu berusaha menemukan kebaikan, keteguhan dan perjuangan

pasangannya disamping hanya sekedar kenikmatan berhubungan badan.

Diantaranya faedah dan tujuan yang utama adalah:

a. Menjalankan perintah Allah -subhaanahu wa ta’ala-,

sebagaimana hal ini tertuang dalam firman-Nya:

ي�ك�ون�وا إن ائك�م� إم� و� ب�ادك�م� ع من� ين� الح و�الص� نك�م� م �ي�ام�ى األ� وا أ�نكح� و�

ع�ليم� ع� و�اس الل�ه� و� له ف�ض� من الل�ه� م� ي�غ�نه اء ر� ق� .ف�

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.“

b. Meneladani Sunnah Rasulullah -shallalaahu ‘alahi wa salaam

10Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Islam, (Jakarta: Kencan, 2003), h. 75

Page 10: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

c. Menciptakan ketenangan jiwa dan rasa kasih sayang antara

suami-isteri. Allah SWT berfirman,

ع�ل� و�ج� ا ل�ي�ه� إ ك�ن�وا ل0ت�س� و�اجا1 أ�ز� ك�م� س أ�نف� م0ن� ل�ك�م ل�ق� خ� أ�ن� آي�اته و�من�

ون� ك�ر� ي�ت�ف� و�م8 ل0ق� ي�ات8 آل� ذ�لك� في إن� ة1 م� ح� و�ر� د�ة1 و� م� .ب�ي�ن�ك�م

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan Dia jadikan di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. “

d. Melestarikan keturunan, dan mendapatkan generasi yang shalih

yang siap berjuang di jalan Allah -subhaanahu wa ta’ala- demi

menegakkan kalimatullah di muka bumi ini.

e. Menjaga kemaluan, menundukkan pandangan dan memelihara

kehormatan wan

f. Mencegah tersebarnya perzinaan dan penyakit menular di

kalangan umat Islam.

d. Syarat-syarat pernikahan

Islam hanya mengakui perkawinan anatara laki-laki dan perempuan dan

tidak boleh lain dari pada itu, maka selain dari itu maka diharamkan,

karena itu yang tersebut dalam al-Quran. Adapaun syarat-syarat yang

harus dipenuhi baik bagi laki-laki maupun adalah11:

a. Bagi calon mempelai pria

- beragama islam

- laki laki

- jelas orangnya

- cakap bertindak hukum untuk hidup berumah tangga

- tidak terdapat halangan perkawinan

11Ibid., 88

Page 11: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

b. Bagi calon mempelai wanita

- beragama islam

- perempuan

- jelas orangnya

- dapat dimintai persetujuan

- tidak terdapat halangan perkawinan

C. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah : 

a. Unit terkecil dari masyarakat

b. Terdiri atas 2 orang atau lebih

c. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah

d. Hidup dalam satu rumah tangga

e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga

f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai

berikut:

a. Fungsi Biologis

b. Fungsi psikologis

c. Fungsi sosialisasi

d. Fungsi ekonomi

e. Fungsi pendidikan

2. Saran

Page 12: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis,

sehingga makalah ini bisa menambah wawasan bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Mufidah. 2008. Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. Malang: UIN Malang Press.

Page 13: Hakekat Psikologi Konseling Dan Konseling Keluarga (2)

Irma Suryani dan Dian Erhan. 2011. Psikologi Konseling Keluarga. Batusangkar: STAIN Press.

Sayekti Pujosuwarno. 1994. Bimbingan dan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas Offset.

Syarifuddin, Amir. 2003. Garis-Garis Besar Islam. Jakarta: Kencana.

Sisil, (2012), Pengertian Keluarga dan Fungsi Keluarga (online) tersedia: http://Unsilster.Com/2012/04/Pengertian-Keluarga-Dan-Fungsi-Keluarga/ (08-09-2012)

http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/1824434-indahnya-pernikahan-dalam-islam/#ixzz26EBM1wcJ

Randi, (2012), Memilih Pasangan Hidup (online) tersedia: http://amatureboyz.wordpress.com/2012/01/07/memilih-pasangan-idaman-menurut-sunnah-rasulullah/ (08-09-2012)