Upload
others
View
9
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Hakikat Belajar Matematika
Ernest R Hilgard
Belajar merupakan proses yang aktif untuk membangun pengetahuan dan keterampilan siswa.
BELAJAR
H.C. Witherington
Belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian.
Harold Spears
Learning is to observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow direction (Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan).
Gagne
Belajar merupakan proses membangun atau mengonstruksi pemahaman seseorang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
William Brownwell
Belajar matematika merupakan belajar bermakna, dalam arti setiap konsep yang dipelajari harus
benar-benar dimengerti sebelum sampai pada latihan atau hafalan.
BELAJAR MATEMATIKA
Bruner
Belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.
Belajar matematika merupakan proses di mana siswa secara aktif mengonstruksi pengetahuan
matematika. Belajar matematika adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh suatu
informasi dengan mengonstruksi sendiri pengetahuan matematika sehingga siswa dapat
terlibat aktif dan tidak dipandang sebagai penerima pasif.
Siswa memahami tujuan belajar
matematika.
Lebih spesifiknya siswa mampu
memahami kompetensi yang akan
dicapai pada setiap bab(materi) agar
belajar lebih efektif.
Konsep atau suatu topik matematika selalu dikaitkan dengan topik sebelumnya.
Contoh :
Pada materi kelas X SMA terdapat materi Dimensi Tiga. Untuk bisa memahami
materi dimensi tiga seorang siswa diharuskan sudah memahami materi bangun
datar dan bangun ruang, sebagai materi prasyaratnya. Materi bangun datar dan
bangun ruang sudah diajarkan pada tingkat SMP. Materi Dimensi Tiga ini
merupakan pengembangan dari materi bangun datar dan ruang yang telah dipelajari
di SMP.
Dimulai dari konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit.
Menggunakan peraga benda-benda konkrit, kemudian menggunakan gambar-
gambar pada tahap semi konkrit dan akhirnya ke simbol-simbol pada tahap abstrak.
Contoh :
Pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, guru dapat menjelaskan konsep
SPLDV dengan cara ilustrasi sederhana namun nyata ada di lingkungan siswa.
Seperti pembelajaran dengan memperagakan jual beli pensil dan bolpoin di kelas.
Tidak diawali dengan definisi tetapi langsung pada contoh-contoh nyata.
Contoh : Belajar materi bangun ruang dimulai dengan mengenali bentuk bangun-
bangun ruang bukan dimulai dari definisi. Dengan memperhatikan contoh-contoh
dari bangun siswa dapat belajar mengenal namanya, menentukan sifat-sifat yang
terdapat pada bangun ruang tersebut sehingga didapat pemahaman konsep bangun-
bangun ruang itu.
Pembelajaran Matematika Kurang Bermakna
Siswa hanya belajar berhitung, menyelesaiakn
soal matematis, mengerjakan soal-soal dibuku,
tanpa memahami maksud dan kegunaan suatu
konsep matematika dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari. Siswa hanya menghafal
rumus untuk menyelesaiakn soal.
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU
Nomor 20 Tahun 2003).
Tujuan Pembelajaran Matematika (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006)
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan Pendidikan
berkaitan Belajar Pendidikan
Menurut
UU no. 20 Tahun 2003
Menurut
Carter V. Good
Menurut
Ahmad D. Meimba
Pendidikan adalah pengembangan sikap dan potensi manusia yang di
pengaruhi oleh lingkungan melalui belajar dan proses
pembelajaran.
DEFINISI PENDIDIKAN
Definisi Tujuan Pendidikan
Kenapa harus ada
tujuan pendidikan?
Tujuan Pendidikan
secara Umum
Tujuan Pendidikan
secara Kurikulum
Tujuan Instruksional
Tujuan Pendidikan Nasional
UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3:
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu,cakap, kreatif,mandiri,dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Tujuan Pendidikan Matematika
1. • Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikian,
eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi
2. • Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan
pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba
3. • Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
4. • Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui
pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.