26
RESUME HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI Pengampu: Drs. Isa Ansori, M.Pd. Disusun Oleh Nama : Farida Puput Lestari NIM : 1401413453 Rombel : 014

Hakikat Pendidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

enjoy it

Citation preview

RESUMEHAKIKAT PENDIDIKAN JASMANIPengampu: Drs. Isa Ansori, M.Pd.

Disusun Oleh Nama: Farida Puput LestariNIM: 1401413453Rombel: 014

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

1. Hakikat PendidikanJasmaniPendidikan jasmani pada hakikatnya adalahproses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.Terkadang orang mengartikan pendidikan jasmani sangat sempit yaitu pendidikan jasmani hanyalah kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities) dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian tersebut mengaburkan arti dari pendidikan jasmani yang sebenarnya. Pendidikan jasmani tidak hanya sebuah aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi juga mengarah pada proses pendidikan.Salah satu definisi pendidikan jasmani yang patut untuk dikemukakan adalah definisi yang dikemukakan pada Lokakarya Nasional tentang Pembangunan Olahraga pada tahun 1981 (Abdul Gafur, 198#: 8-9) yang dikembangkan oleh penulis (Cholik Mutohir, 1992), yaitu bahwa: ..... pendidikan jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, kesehatan, dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.Pendidikan jasmani ini sangatlah bermanfaat karena menimbulakan perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa. Artinya, dalam tubuh yang baik diharapkan pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in corporesano.Pdf:hakikat pendidikan jasmani2. Konsep Pendidikan JasmaniPendidikan jasmani merupakan satu proses pembelajaran yang menyeluruh yang mencakup semua aspek domain seperti psikomotor, kognitif, afektif, sosial dan emosi. Melalui Pendidikan Jasmani pelajar akan diberi ruang untuk mencoba dan mengalami sendiri pengalaman semua aktivitas fisik yang dijalaninya. (Pettitor, dalam Wee Eng Hoe 2005) Pendidikan jasmani berupaya membentuk anak-anak yang memiliki gaya hidup aktif dan sehat dengan menyediakan pengalaman-pengalaman pembelajaran yang sistemtis. Pendidikan jasmani mampu memberi sumbangan terhadap perkembangan kemahiran dan kecerdasan jasmani serta menjadi pembangkit sifat sosial. Selain itu matapelajaran Pendidikan Jasmani juga dapat dijadikan alat untuk mendorong kegiatan-kegiatan kognitif seperti proses berfikir dan penyelesaian masalah. Sehingga pendidikan jasmani merupakan mata pelajajaran yang sangat diperlukan bagi perkembangan peserta didik.Dengan kata lain Pendidikan Jasmani merupakan mata pelajaran yang diperkenalkan disekolah yang memliki perpaduan antara domain kognitif dan domain psikomotor. Perpaduan ini seiring dengan penerapan nilai murni yang menghasilkan manusia yang seutuhnya dalam suatu masyarakat yang dinams dan progresif (Asiah Abu Samah, 1993).3. Pengertian Pendidikan JasmaniPendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (KBBI, 1989), jasmani adalah tubuh atau badan (fisik). Namun yang dimaksud jasmani di sini bukan hanya badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan rohanai merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruah.Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis.Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromoskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.4. Tujuan Pendidikan JasmaniSecara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk: 1) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan social. 2) Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani. 3) Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali. 4) Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. 5) Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan social yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang. 6) Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga. 7) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik8) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan9) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis10) Mengembangkan sikap dan apresiasi yang menggugah partisipasi dan kenikmatan ber-aktivitas jasmani, kebugaran, kualitas penampilan, self konsep positif dan respek terhadap orang lain. Diringkaskan dalam terminology yang popular, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif dan tak kalah pentingnya domain afektif.Pengembangan domain psikomotorik secara umum dapat diarahkan pada dua tujuan utama, pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani, dan kedua, mencapai perkembangan aspek perceptual motorik. Ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani sekaligus bersifat pembentukan penguasaan gerak keterampilan itu sendiri. Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik, yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologis organ tubuh. Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah system (misalnya system peredaran darah, system pernafasan, system metabolisme, dll).Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Aspek kognitif dalam pendidikan jasmani, tidak saja menyangkut penguasaan pengetahuan factual semata-mata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga serta manfaat pengisian waktu luang. Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak. Konsep diri menyangkut persepsi diri atau penilaian seseorang tentang kelebihannya. Konsep diri merupakan fondasi kepribadian anak dan sangat diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah dewasa kelak.Tujuan pendidikan jasmani sudah tercakup dalam pemaparan diatas yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, social, emosional dan moral. Singkatnya, pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya. Tujuan tersebut harus bisa dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang direncanakan secara matang, dengan berpedoman pada ilmu mendidik. Dengan demikian, hal terpenting untuk disadari oleh guru penjas adalah bahwa ia harus menganggap dirinya sendiri sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pelatih atau pengatur kegiatan. Misi pendidikan jasmani tercakup dalam tujuan pembelajarannya yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor. Perkembangan pengetahuan atau sifat-sifat sosial bukan sekedar dampak pengiring yang menyertai keterampilan gerak. Tujuan itu harus masuk dalam perencanaan dan scenario pembelajaran. Kedudukannya sama dengan tujuan pembelajaran pengembangan domain psikomotor. Dalam hal ini, untuk mencapai tujuan tersebut, guru perlu membiasakan diri untuk mengajar anak tentang apa yang akan dipelajari berlandaskan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasarinya. Pergaulan yang terjadi di dalam adegan yang bersifat mendidik itu dimanfaatkan secara sengaja untuk menumbuhkan berbagai kesadaran emosional dan social anak. Dengan demikian anak akan berkembang secara menyeluruh, yang akan mendukung tercapainya aneka kemampuan.5. Nilai-Nilai Sosial Pendidikan JasmaniPendidikan jasmani merupakan salah satu sarana pendidikan anak untuk menanamkan nilai-nilai sosial. Nilai sosial yang terkandung dalam pendidikan jasmani itu beraneka macam antara lain kehormatan, kedisiplinan, kejujuran, bertanggung jawab, bersahabat dan komunikatif, bekerjasama, saling menghargai, sportivitas. Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang. Sebab karakter mengandung pengertian: (1) Suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif; (2) Reputasi seseorang; dan (3) Seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik. Dalam olahraga mengandung nilai-nilai kejujuran dan sportivitas. Berdasarkan konsep-konsep yang dikemukakan di atas, paling tidak tujuan pendidikan karakter khususnya pada pembelajaran penjaskes harus berupaya untuk meningkatkan anak-anak menjadi pribadi yang disiplin, jujur, amanah, memiliki inisiatif, tanggung jawab, suka menolong, menghargai dan tumbuh kasih sayang, menghormati sesama dan orang yang lebih dewasa, pandai berterima kasih dapat diintegrasikan dan diinternasilisasi ke dalam seluruh kegiatan sekolah.Pemerolehan nilai-nilai sosial yang diinginkan seperti kerjasama, komitmen, kepemimpinan, kejujuran, tanggungjawab, kedisiplinan, dan toleran perlu dibelajarkan melalui partisipasi dalam pengajaran berbagai aktivitas jasmani. Pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani sekarang ini tidak hanya perlu menanamkan penguasaan keterampilan teknik kecabangan olahraga, tetapi pada saat yang bersamaan pula dibelajarkan nilai-nilai sosial melalui rancangan dan organisasi pembelajaran secara cermat.Melalui pendidikan jasmani dorongan untuk bergerakpengalaman konkrit dalam kegiatan bergerak,dan berbagainilai-nilai sosial dapat diadopsi dan terinternalisasi dalam kepribadiananak.Hal-hal yang dapat memberikan pengalaman konkrit tentang berbagai makna nilai-nilai sosial, seperti nilai saling menghargai, kerjasama, berkompetisi dengan sehat, tidak kenal lelah, pantang menyerah, dan bersahabat merupakan nilai-nilai sosial yang dapat diinternalisasikan melalui program pendidikan jasamani.Pendidikan jasmani dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan pendidikan, diantaranya yaitu percaya terhadap diri sendiri. Pendidikan jasmani dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan budi luhur, perkembangan apresiasi dan pemeliharaan kehidupan keluarga. Melalui pendidikan jasmani anak akan mendapat bekal untuk mengabdikan diri pada lingkungannya. Pendidikan jasmani mempunyai potensi untuk memberikan sumbangan terhadap perasaan keadilan sosial yang merupakan tanggung jawab kemasyarakatan. Pendidikan jasmani juga mengarahkan siswa untuk melestarikan alam melalui kegiatan di alam terbuka. Pendidikan jasmani dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan watak untuk patuh terhadap pelaksanaan undang-undang. Pendidikan jasmani juga dapat dijadikan sebagai laboratorium untuk pengembangan kualitas demokrasi.6. Filsafat Pendidikan JasmaniSecara sederhana dapat diartikan bahwa filsafat adalah cara bagaimana seseorang melihat situasi dan pengalaman dalam kehidupannya, dan cara seseorang melihat orang-orang lain dan mengembangkan hubungan dengan mereka. Filsafat hidup anda akan memberikan arah dalam menetapkan keputusan dan tindakan sehari-hari, sedangkan filsafat pendidikan jasmani akan megarahkan anda dalam menetapkan keputusan dan tindakan yang anda hadapi ketika terlibat dalam kegiatan pendidikan jasmani (sebagai guru Penjas).Filsafat memiliki komponen-komponen utama yaitu:-Metafisika mengkaji kenyataan dari sesuatu yang berkaitan dengan manusia dan alam dunia.- Epistemologi berkaitan dengan metode untuk mendapat pengetahuan dan macam pengetahuan yang dapat diperoleh. Dalam pendidikan jasmani etimologi akan mencari kebenaran tentang peran aktif fisik dan pengaruhnya terhadap perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.- Aksiologi mengkaji tujuan dan nilai dari masyarakat yang sangat penting dalam pendidikan jasmani, karena tujuan dan nilai yang terjadi di masyarakat akan menjadi basis kurikulum yang digunakan disekolah. - Etika membantu untuk mendefinisikan karakter moral dan menyediakan kode etik tingkah laku bagi seseorang. - Logika berupaya menyediakan metode hidup dan berpikir secara sehat dan intelegen bagi manusia. Logika adalah hubungan dari satu fakta atau ide dengan lainnya secara urut.-Estetika adalah pengkajian dan penentuan kriteria tentang keindahan alam dan dunia seni termasuk tari, drama, patung, lukis, musik, dan sastra. Aspek-aspek filsafat tersebut perlu diperhatikan dalam rangka memformulasikan filsafat setiap bidang studi termasuk Pendidikan Jasmani. Ada 5 aliran filsafat yang mempengaruhi pendidikan jasmani, yaitu idealisme, realisme, pragmatisme, naturalisme, dan eksistensialisme.Filsafat modern pendidikan jasmani memberikan arahan program yang menekankanpada beberapa buir berikut ini: Individu sebagi manusia unik Nilai kemanusiaan termasuk kecintaan dan ketulusan Pengajaran berpusat pada anak Aktivitas yang bervariasai Suasana kelas yang tidak kaku Minat kebutuhan anak dan masyarakat Guru sebagai motivator dan fasilitator Pengembangan kepribadian seutuhnya Modifikasi pembelajaran Siswa aktif belajar Evaluasi diri Kurikulum harus dan menghindari spesialisasi terlalu dini Komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak.Sebagai landasan berpikir diperlukan falsafah pendidikan jasmani sebagai berikut: Falsafah pendidkan jasmani menjelaskan manfaatnya. Falsafah pendidkan jasmani berpengaruh terhadap pengembangan pelaksanaan pendidikan. Pentingnya falsafah pendidikan jasmani terhadap pengembangan profesionalitas pelaksana. Falsafah pendidikan jasmani memberi bimbingan pelaksan untuk bertindak. Falsafah pendidikan jasmani akan memberi arah pengembangan profesi. Kesadaran masyarakat dalam pendidikan jasmani dipengaruhi oleh sumbangan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah pendidikan jasmani. Falsafah pendidikan jasmani menjelaskan hubungannya dengan pendidikan secara umum. Dalam kaitan ini filsafat pendidikan jasmani mempunyai dua fungsi yaitu sintesis dan analitis. Filsafat dari fungsi sintesis berfungsi untuk menyusun hipotesis yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengenali hakikat individu dengan pengalamannnya. Dari fungsi analitis filsafat ini berfungsi untuk menentukan konsep-konsep kunci dalam bidang Penjas dan sekaligus mempelajari metode penelitian dalam bidang Penjas.Nilai-nilai positif filsafat Penjas: Mencakup tujuan, prinsip-prinsip, dan isi Penjas serta rasional yang menentukan apakah Penjas bermanfaat atau tidak dalam pendidikan manusia. Memberikan landasan praktek secara rasional, logis, dan sistematik (tidak intuitif san emosional) sehingga menjamin hasil pendidikan yang lebih baik. Memberikan landasan pemikiran, memotivasi untuk mencapai prestasi dalam profesi Penjas dan mengevaluasi program Penjas secara bijak Mengarahkan tindakan seorang guru dalam mengajar dengan cara yang dapat diterima Membantu dalam mengarahkan program-program Penjas lebih terarah dan sistematik Membantu menginterpretasi nilai-nilai Penjas dalam kaitannya dengan upaya manusia mencapai prestasi, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas kerja Mendorong orang-orang seprofesi (Penjas) bekerjasama dalam rangka memberikan sumbangan pada perkembangan kemanusiaan dan kemasyarakatan Membantu menjelaskan pentingnya Penjas dalam kaitannnya dalam pendidikan secara keseluruhan7. Gerak/MotorikMenurut Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000: 73) ruang lingkup pendidikan jasmani salah satunya adalah pembentukan gerak, yang meliputi keinginan untuk bergerak, menghayati ruang waktu dan bentuk termasuk perasaan irama, mengenal kemungkinan gerak diri sendiri, memiliki keyakinan gerak dan perasaan sikap (kinestetik) dan memperkaya kemampuan gerak.Sedangkan menurut Amung Mamun dan Yudha M. Saputra (2000: 20) kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Selanjutnya masih menurut Amung Mamun dan Yudha M. Saputra (2000: 20) menyatakan bahwa kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori yaitu :1. Kemampuan locomotorKemampuan locomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur dan lari seperti kuda berlari (gallop).2. Kemampuan non locomotorKemampuan non locomotor dilakukan di tempat. Tanpa ada ruang gerak yang memadai kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain.3. Kemampuan manipulatifKemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup penting untukitem: berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari:a)Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang).b)Gerakan menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet (bola medisin) atau macam : bola yang lain.c)Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.Dapat disimpulkan bahwa kemampuan gerak dasar ada tiga jenis yaitu lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Kemampuan gerak merupakan keterampilan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam pendidikan jasmani. Dengan kata lain kemampuan gerak dasar harus dimiliki oleh anak, karena gerak merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa gerakan dasar untuk anak SD beserta penjelasannya:A.BerjingkatBerjingkat adalah gerakan meloncat dimana loncatan dilakukan dengan tumpuan satu kaki dan mendarat dengan menggunakan satu kaki yang sama. Artinya, pada saat kaki tumpu meloncat, kaki yang diangkat mengayun ke depan menunjang lajunya gerakan.

B.MenyepakGerakan menyepak biasa dilakukan dengan ayunan kaki, menyepak berupa ayunan ke depan, langsung dari posisi menapak dengan awalan yang berupa gerak mengayun ke belakang sebelum diayun kedepan.C.MenangkapAktivitas menangkap yang sering dialakukan berulang-ulang maka kemampuan menangkap akan terbentuk. Dengan melakukan gerakan menangkap berulang-ulang akan terjadi sinkronisasi gerakan tangan dengan kecepatan benda yang datang atau mengulir di dekatnya. Perkembangan ini menjadikan anak mampu menangkap. Kemampuan menangkap benda yang dilambungkan akan berkembang dengan baik sesudah anak mampu menangkap benda yang digulirkan.D.Memantul-mantulkan bolaGerakan memantul-mantulkan bola terbentuk mula-mula dari gerakan menjatuhkan bola yang dipegangnya. Apabila bola memantul ke atas maka anakakan berusaha menangkapnya. Kemampuan memantul-mantulkan bola berulang kali tanpa menangkap berkembang sejalan dengan kemampuan mengontrol kekuatan tangan dan arah tegaknya bola.E.MemukulPerkembangan kemampuan memukul bola dimulai tampak pada usia yang semakin bertambah dan kemampuan memukul akan semakin timbul dan berkembang apabila anak memperoleh kesempatan untuk melakukannya berulang-ulang.F.BerenangBerenang sebenarnya sudah dapat diajarkan kepada anak sejak anak berusia kurang lebih 3 tahun dengan metode yang benar. Karena sifat perkembangan fisik dan kandungan lemak tubuh relative masih cuup besar yang memungkinkan anak untuk bisa berenang serta memudahkan untuk bisa berenang serta memudahkan untuk mengapung. Demikian juga untuk kaki yang masih relatif pendek tidak menambahkan beban yang bisa menyebabkan daya apung berkurang.G.Koordinasi gerakanKoordinasi gerak dimana gerak yang bisa dilakukan hanyalah kegiatan gerak yang dilakukan dengan memperkaya berbagai macam gerakan yang digabungkan menjadi satu penggabungan atau pengkoordinasian. Komponen koordinasi dasar gerakan terdiri dari struktur dasar gerakan, irama gerakan, hubungan gerakan, luas gerakan, kelancaran gerakan, kecepatan gerakan, ketepatan gerakan dan juga kekonstanan gerakan.8. Pertumbuhan dan PerkembanganDalam pendidikan jasmani, pengetahuan tentang apa dan bagaimana anak belajar, termasuk pada tingkat mana mereka sedang berada dalam hal pertumbuhan dan perkembangan amat menentukan keberhasilan program pembeljaran yang diberikan oleh guru. Dengan cara itulah guru mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak, sehingga dapat dibangkitkamn minat serta alasan mengapa mereka mempelajarinya.pemahaman seperti itu sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas guru.Sebagai makhluk hidup anak memiliki kebutuhan, anak melibatkan proses pemuasan segala jenis kebutuhan fisik, mental, emosional, dan sosial. Agar berfikir efektif, proses kependidikan harus mempertimbangkan aoa yang dibutuhkan anak untuk hidup dan belajar.A.Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan gerakGuru harus mengetahui karakteristik fisik dan gerak pada anak, pengetahuan yang menyeluruh akan membantu guru dalam penetapan perencanaan program kegiatan yang memenuhi kebutuhan dan minat anak. pengetahuan tersebut mencakup: Variasi usia yang menjadi pedoman untuk mengelompokkan anak. Variasi pertumbuhan aspek fisik dan gerak selama masa bayi, pra-sekolah, periode sekolah dasar, dan remaja. Perbedaan fisiologi anta anak laki-laki dan perempuan Ketentuan umum yang harus diikuti sekaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan gerak.1.Perkembangan usiaAnak dikelompokkan dalam berbagai cara berdasarkan usia, diantaranya penaksiran berdasarkan usia kronologis, anatomis, fisiologis, dan mental. Usia kronologis mewakili usia seorang anak dalam hitungan tahun dan bulan berdasarkan kalender. Usia anatomis dikaitkan dengan tingkat pengerasan jejaring tulang. Contoh tulang yang sering dimaksud adalah tulang kecil dipergelangan tangan. Usia fisiologis dikaitkan dengan masa pubertas, hal itu dapat digunakan untuk menetapkan usia berdasarkan kualitas dan tekstur bulu kelamin pada anak laki-laki dan masa menstruasi pada anak perempuan. Usia mental dilakukan melaui test yang mengukur derajat kemajuan dan penguasaan terhadap upaya penyesuaian dengan lingkungan serta kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.Dalam klasifikasi usia yang harus ditekankan adalah pada usia fisiologis karena usia fisiologis melebihi klasifikasi usia lain, merupakan faktor yang menentukan kebutuhan dan minat setiap anak sehingga bisa dipakai dlam merancang program kegiatan yang sesuai.2.Pertumbuhan fisik dan gerak dalam berbagai tingkatanAnak adalah individu yang membutuhkan aktivitas gerak, karena gerak adalah kebutuhan anak yang mendorong seorang anak bergerak adalah dorongan untuk terlepas dari ketidakseimbangan biokimiawi dinamis dalam tubuhnya. Karakteristik berdasarkan tingkatan perkembangannya :a.Masa bayiSelama masa pra-kelahiran, janin di dalam rahim tumbuh dengan cepat. Perkembangan mengikuti pola tertentu. Pola pertama, pola perkembangan cephalocaudal, yaitu pola arah perkembangan yang berlangsung dari atas kepala ke bawah. Pola proximodistal, menggambarkan arah perkembangan yang terjadi dari arah tengah / poros tubuh kearah samping ke bagian anggota tubuh. Kaitan antara kedua pola tersebut adalah dengan program yang harus diberikan kepada anak memang masih menyisakan peluang untuk didiskusikan.Kegiatan otot besar memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan normal dan bahwa masa pertumbuhan itu anak mendapat kesempatan yang banyak untuk melakukan kegiatan yang dikaitkan dengan keharusan mereka untuk menjadi makhluk hidup yang sehat dan berkembang dengan baik. Selain itu, implikasi lain dalam pendidikan jasmani adalah mencakup pengetahuan tentang tulang rangka anak kecil. Pemeliharaan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah perubahan bentuk dan kesulitan postur tubuh.b.Usia pra-sekolahSelama tahun pra-sekolah, anak mengembangkan ketrampilan fisik meliputi berlari, memanjat, melompat, dll. Ketrampilan tersebut membantu perkembangan fisik, juga memberikan dasar untuk berkembangnya hubungan sosial. Tahapan kematangan dikenali pada diri anak saat usia pra sekolah untuk berkembang secara mandiri pada kadar tertentu, anak akan melakukan hal tertentu sebagai jalur pertumbuhan alamiahnya.Lebih banyak yang perlu diketahui dalam hal keterampilan yang bermakna bagi anak, pembelajaran gerak membantu anak menjadi mandiri dan menjadi bagian terpenting dalam perkembangan intelektualnya. Melalui gerak anak menguasai konsep ukuran dan berat, serta menemukan berbagai hukum yang berlaku dalam gerak. Dari sudut emosional, gerak membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kemarahan atau kebingungan.

c.Periode sekolah dasarAnak akan menguasai keterampilan dasar yang akan mereka gunakan sepanjang hayatnya. Banyak dari hobi dan cara mereka memanfaatkan waktu luangnya umumnya didasarkan pada pengalaman mereka saat kecil. Di usia sekolah dasar anak berkembang secara sosial, membuat kontak pertamanya dengan pihak lain melalui kegiatan gerak. Mereka tidak tergantung dengan mempelajari dengan cara melakukan sesuatu secara mandiri sambil meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan .Selama remaja, tubuh anak mencapai kemampuan maksimum dalam mengggunakan otot (mempelajari keterampilan gerak). Anak laki-laki lebih kuat dibandingkan dengan anak perempuan. Di masa ini tingkat dan frekuensi kegiatan fisik menurun yang diakibatkan oleh meningkatnya minat anak dalam hal teknologi, penurunan jumlah jenis kegiatan yang dianggap pantas untuk diikuti, serta akibat dari dorongan minat dan tekanan yang nampaknya semakin kuat pula. Lebih banyak permohonan ijin dari pelajaran penjas ditingkat SMA daripada tingkat SMP/SD. Terus terjadi penurunan yang secara sadar/ tidak akan meningkatkan resiko yang membahayakan bagi kesehatan karena semakin tidak terlatihnya tubuh orang itu.d.Periode pasca-remajaTerjadi kematangan fisiologis, peningkatan dan perbaikan koordinasi gerak. Nampak nyata pada anak muda yang aktif dalam berbagai jenis kegiatan jenis fisik, daya tahan terus meningkat, keseimbangan emosional semakin membaik, minat terhadap daya tarik fisik meningkat, kegiatan rekreatif menjadi kegiatan yang disenangi. Di masa ini dikenal adanya kebutuhan dari anak pasca remaja untuk selalu mengetahui atau menguji kesehatanya, informasi tentang cara pengontrolan berat tubuh yang tepat, kesempatan untuk beperan serta dalam kegiatan pendidikan dan rekreasi yang melibatkan kedua jenis kelamin, memperoleh pengalaman, merencanakan kegiatan sosial, mendapat lesempatan untuk menambah ketrampilan dan kompetensi dalam bidang kegiatan yang dipilih dan berpikir kritis dalam pemecahan masalah.3.Perbedaan anak laki-laki dan perempuanGuru harus mengetahui perbedaan anak laki-laki dan perempuan dalam hal peertumbuhan dan perkembangnya, contoh gelang panggul anak perempuan lebih lebar dari panggul anak laki-laki. Dalam hal kekuatan anak perempuan kurang merespon positif terhadap proses latihan, suhu tubuh anak perempuan meningkat2hingga 3lebih tinggi dari anak laki-laki sebelum proses berkeringat dan pendinginan. Faktor tersebut menjadi pertimbangan dalam kaitanya dengan kegiatan yang tinggi intensitasnya. Anak perempuan harus diberi dorongan untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan olahraga.4.Prinsip umum berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembanganPrinsip yang dijadikan pedoman untuk merancang dan mengarahkan programnya dengan tepat :1. Anak yang normal menggunakan 2 hingga 6 jam kegiatan dalam satu hari2. Disamping karena pengaruh bawaan dan lingkungna bernutrisi, system organis tubuh manusia hanya dapat berkembang melalui kegiatan yang merangsang otot.3. Karena kelembutan tulang anak kecil, perhatian khusu harus diberikan pada pencegahan keabnormalan postur tubuh.4. Usia fisiologis anak merupakan pertimbangan penting dalam menentukan jenis program pendidikan jasmani yang paling sesuai denga pertumbuhan dan perkembangan individu.5. Kegiatan yang melibatkan otot-otot besar adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan untuk anak yang normal6. Bagian tubuh yang bermacam-macam tumbuh pada kecepatan yang berbeda7. Pertumbuhan dan perkembangan intelektual, emosional, dan sosial siswa ditingkatkan melalui kegiatan gerak.8. Program pembeljaran ketrampilan memperhitungkan tingkat kematangan anak.9. Penyakit, malnutrsi, dan kurangnya latihan merupakan sebab utama terjadinya penyimpangan pertumbuhan pada anak10. Ketrampilan yang dipergunakan dlam kehidupan dewasa lebih sering dikuasai pada masa anak-anak.11. Penguaaan ketrampilan membantu anak12. Anak laki-laki dan perempuan berpartisipasi dalam program pendidikan jasmani yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan kondisi fisiologis.B.Kebutuhan anakMacam kebutuhan anak:a.Kebutuhan dasar anakb.Kebutuhan gerakc.Kebutuhan untuk berhasil dan dihargai

DAFTAR PUSTAKA

Prof.DR.Toho Cholik M. Dan Prof.DR.Rusli Lutan. 2002. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: CV.Maulana.Little Chiyo. 2012. Resume Pendidikan Jasmani. Tersedia pada http://little-chiyoo.blogspot.com/2012/03/resume-pendidikan-jasmani-pgsd.html. Diakses pada 13 Maret 2014 pukul 10.35 WIBMithayani. 2012. Gerak Dasar Dalam Pendidikan Jasmani. Tersedia pada http://mithayani.wordpress.com/2012/06/05/gerak-dasar-dalam-pendidikan-jasmani/. Diakses pada 13 Maret 2014 pukul 10.00 WIBGinanjar, Agung. 2013. Pendidikan Jasmani Dalam Membentuk Karakter Bangsa Indonesia. Tersedia pada http://dunia49.blogspot.com/2013/04/pendidikan-jasmani-dalam-membetuk.html. Diakses pada 14 Maret 2014 pukul 16.00 WIBChanif. 2013. Konsep Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Tersedia pada http://jiamper.blogspot.com/2012/03/konsep-pendidikan-jasmani-dan-olahraga.html. Diakses pada 14 Maret 2014 pukul 16.10 WIBAzriel, Mujjamil. 2012. Filsafat Pendidikan Penjaskes. Tersedia pada http://mujjamil-azriel-manfaat-pendidikan.blogspot.com/. Diakses pada 14 Maret pukul 16.15 WIBRokhayanti, Puji. 2013. Asas Pendidikan Jasmani dan Gerak Dasar. Tersedia Pada http://pujirokhayanti99.blogspot.com/2013/01/asas-pendidikan-jasmani-dan-gerak-dasar.html. Diakses pada 14 Maret pukul 16.30