23
KELOMPOK 2 HALOGEN ANGGOTA : 1. Anisatur Rohmah 2. Durrotul Isthifaiyah 3. Erina Mahmudah 4. Izzanatul Amaliyah 5. Khumairotul Adibah 6. Rosita Dwi A 7. Sindy Marsellina 8. Wildatis Sa’adah KELAS : XII IPA C

HALOGEN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HALOGEN

KELOMPOK 2

HALOGEN

ANGGOTA :

1. Anisatur Rohmah

2. Durrotul Isthifaiyah

3. Erina Mahmudah

4. Izzanatul Amaliyah

5. Khumairotul Adibah

6. Rosita Dwi A

7. Sindy Marsellina

8. Wildatis Sa’adah

KELAS : XII IPA C

Page 2: HALOGEN

Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIA yang terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin (At). Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen artinya pembentuk garam. Pada bagian ini unsur Astatin tidak dibahas karena bersifat radioaktif dengan waktu paruh pendek sehingga jarang ditentukan dan sifat-sifatnya belum banyak diketahui.

Halogen

Page 3: HALOGEN

Unsur-unsur dalam golongan halogen

HALOGEN

FLORIN

ASTATIN

IODIN BROMIN

KLORIN

Page 4: HALOGEN

Energi Ionisasi : dari atas ke bawah semakin kecil

Afinitas Elektron : dari atas ke bawah semakin kecil

Titik Didih & Titik Lebur : dari atas ke bawah semakin tinggi

Daya Oksidasi : berkurang Daya Reduksi : bertambah

KONFIGURASI HALOGEN

Page 5: HALOGEN

Sifat-sifat unsur Halogen

1. Sifat Kimia 2. Sifat Fisika

Page 6: HALOGEN

1. Sifat Kimia

Page 7: HALOGEN

1) Kelarutan

Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.

2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3

-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.

I2(s) + KI(aq) KI3(aq)Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

Page 8: HALOGEN

2)Kereaktifan

Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan

semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.

Page 9: HALOGEN

3) Daya OksidasiHalogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.

F2 + 2KCl 2KF + Cl2 atau ditulisF2 + 2Cl- 2F- + Cl2

Cl2 + 2I- 2Cl- + I2

Br2 + KF (tidak terjadi reaksi) atau ditulis Br2 + F- (tidak terjadi reaksi)

Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

Page 10: HALOGEN

2. Sifat Fisika

Page 11: HALOGEN

Wujud halogen

Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X berkurang dari Cl2 sampai I2, sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari atom semakin lemah ikatan antaratom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin

rendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F2. Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif kecil.

Page 12: HALOGEN

Titik Cair dan Titik DidihTitik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamar bervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.

WarnaUnsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang. Fluor berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.

Page 13: HALOGEN

Reaksi – Reaksi Halogen

1. Reaksi pendesakanF2 + 2KCl → 2KF +Cl2Br- + Cl2 → Br2 + Cl‑

2. Reaksi dengan Logam2Na + Cl2 → NaCl2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3

3. Reaksi dengan Non LogamXe + F2 → XeF2

2Kr + 2F2 → KrF4

Page 14: HALOGEN

4. Reaksi dengan Metaloid2B +3Cl2 → 2BCl32Si + 2Cl2 → SiCl4

5. Reaksi dengan Air 2F2 + 2H2O 4HF +O2

Halogen lain akan mengalami disproporsionasi bilaBereaksi dengan air

6. Reaksi dengan HidrogenF2 + H2 2HF

Cl2 + H2 2HCl

Page 15: HALOGEN

7. Reaksi dengan Unsur HalogenF2 + Cl2 2FCl

8. Reaksi dengan BasaX2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → NaX +NaXO +

H2O ( X = Cl, Br, I )

X2 + 2NaOH ( pekat, dingin ) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )

2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O

2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O

Page 16: HALOGEN

FLOURIN : elektrolisis KHF2

KLORIN : elektrolisis lelehan NACl

BROMIN : oksidasi dengan Cl2

IODIN : oksidasi ion iodida

PEMBUATAN HALOGEN

Page 17: HALOGEN

Flour : Membuat Teflon dengan cara memisahkan isotop U-235 dari U-238

melalui proses difusi gas. 

Klorin : Untuk industri sebagai jenis pestisida.Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan

kolam renang. 

Bromin : Untuk pembuatan AgBr. Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna,

obat-obatan dan pestisida 

Iodin : Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI) Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka. 

Kegunaan Halogen

Page 18: HALOGEN

FLORIN

BROMIN IODIN

KLORIN

ASTETIN

Page 19: HALOGEN

Dalam Senyawa FLOUR

CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon. 

Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket. 

Page 20: HALOGEN

Dalam Senyawanya KLORIN

Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian. 

Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin. 

Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna. 

Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain

Page 21: HALOGEN

Dalam Senyawanya BROMIN

Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat timbal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston

AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.

Page 22: HALOGEN

Dalam Senyawanya IODIN

KI digunakan sebagai obat anti jamur. 

Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik 

AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi 

NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.

Page 23: HALOGEN

SEKIAN TERIMAKASIH