Upload
eka-situngkir
View
21
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Dr. Boli Sabon Max, S.H., M.Hum.
FAKUTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA
JAKARTA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
BAB KE-3 TAHUN 2015
KEKUASAAN
3
KEKUASAAN
Yg diterima masyara
kat
(power)
Yg tidak diterim
a masyar
akat
(force)
KEWIBA-WAAN
HUKUM PUBLI
K
HUKUM PRIVA
T
TUGAS
(imperatif)
WEWENANG
(semi fakultatif)
TANGGUNG JAWAB
(semi imperatif)
KEWAJIBAN
(imperatif)N
TANGGUNG JAWAB
(semi imperatif)
HAK
(fakultatif)Kemampuan bertanggung jawab = toerekeningsvatbaarheid
KEW
EN
AN
GA
NK
EW
EN
AN
GA
N
KEWENAGAN VOLUNTAIRE JURISDICTIEKewenangan sebagai penyimpangan dari doktrin TRIAS POLITICAContoh: EKSEKUTIF tidak hanya melaksanakan peraturan tetapi juga membuat peraturan (bidang legislatif), memutuskan sengketa perpajakan (bidang yudikatif)Contoh: LEGISLATIF tidak hanya membuat peraturan tetapi juga mengusulkan anggota MK (bidang eksekutif), memutuskan pemakzulan Presiden/Wakil Presiden (bidang yudikatif)Contoh: YUDIKATIF tidak hanya mengadili dan memutus perkara tetapi juga menetapkan wali, adopsi (bidang eksekutif), membuat peraturan Mahkamah Agung (bidang legislatif)5
PERALIHAN KEWENANGAN
7
BENTUK PERALIHAN
SUMBER KEWENANGAN
PELAKSANAAN KEWENANGAN
Atribusi(original)
Dari undang-undang
Untuk dan atas nama organ sendiri
Delegasi Dari kewenangan organ yang lain
Untuk dan atas nama organ sendiri
Mandat Dari kewenangan organ yang lain
Untuk dan atas nama organ yang mengalihkan kewenangan
ASAS KETERIKATAN & KEBEBASAN KEKUASAAN 1. YURIDIKITAS (rechtmatigheid): harus berdasarkan
hukum secara umum dalam arti sesuai dengn rasa keadian dan kepatutan masyarakat (sesuai etika/moral)
2. LEGALITAS (wetmatigheid): harus berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang sudah ada sebelumnya (ius constitutum bukan ius constituendum)
3. TUJUAN HUKUM (doelmatigheid): harus berorientasi kepada tujuan negara yaitu untuk kebahagiaan rakyat semuanya
4. DISKRESI (freies ermessen): berdasarkan kebebasan dengan penuh tsnggung jawab, baik kebebasan tertutup (pilihan) atau pun kebebasan terbuka (tanpa pilihan)
8
3 KEWENANGAN DELEGATIF PERATURAN PER-UUPenjabaran secara normatif ketentuan UU menjadi peraturan pelaksanaannya
Interpretasi ketentuan UU yang dijadikan peraturan pelaksanaan
Penentuan kondisi nyata untuk membuat ketentuan/undang-undang agar dapat dijalankan
10
CONTOH DROIT FUNCTIONPasal 1 (1) HO (Hinderordonantie/UU Gangguan) secara enumaratif tertulis objek-objek mana yang tidak boleh didirikan tanpa izin pemerintah.
Ketentuan ini diakhiri dengan kata-kata: “… dan semua bangunan lain yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan.”
11
AKIBAT PELANGGARAN DISKRESI
12
LEGALITAS
Abuse of power
Abuse de droitExcess de pouvoir
Detournement de pouvoir
Ultra vire
s
ASAS LAIN (PSL 3 UU 28/1999: BDKKN)1. Asas kepastian hukum2. Asas tertib penyelenggaran
negara3. Asas kepentingan umum (hlm 83)4. Asas keterbukaan/transparansi5. Asas proporsionalitas6. Asas profesionalitas7. Asas akuntabilitas
14